Study Excursie bagian dari Excellent with Morallity

Transkripsi

1 Study Excursie bagian dari Excellent with Morallity Dimas Febri ananto DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SEMESTER GASAL 2012/

2 Study Excursie bagian dari Exccellent with Morallity Saat ini banyak terjadi pengikisan nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat. Terbukti dengan perilaku masyarakat yang semakin jauh dari nilai Pancasila, seperti banyaknya konflik yang terjadi akhir akhir ini. Konflik tersebut terjadi pada bidang agama, ras, bahkan pada bidang pendidikan. Konflik bidang agama yang terbaru adalah konflik yang terjadi di Madura, yakni konflik antara aliran islam Syiah dan Sunni. Aliran Sunni menyerang aliran Syiah, karena aliran Sunni menganggap aliran Syiah sebagai aliran sesat. Pada bidang ras, konflik yang sampai saat ini masih sering terjadi adalah konflik di papua. Dan pada bidang pendidikan yang baru baru ini terjadi adalah konflik antara SMA 6 Jakarta dengan SMA 70 Jakarta. Walaupun dua sekolah tersebut sudah berdamai, namun akan lebih baik bila konflik tersebut tidak terjadi. Hal hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman, penghayatan, dan pengamalan masyarakat indonesia terhadap Pancasila masih sangat rendah. Dengan kegiaatn Study Excursie ini, mahasiswa Universitas Airlangga dapat belajar banyak tentang nilai nilai Pancasila. Dalam kegiatan ini mahasiswa Universitas Airlangga diajak untuk langsung melakukan studi lapangan di kabupaten Lamongan, di tiga lokasi, yakni pendopo alun alun lamongan, Desa Pancasila Balun, dan Pondok Pesantren Sunan Dradjat. Mahasiswa dapat belajar tentang nilai nilai Pancasila yang sudah diterapkan dalam kehidupan sehari hari oleh masyarakat di tiga lokasi tersebut, sehingga tidak hanya pelajaran di dalam kelas saja yang didapatkan oleh mahasiswa, namun juga dapat langsung belajar di lapangan. Dalam Study Excursie ini tidak seluruh mahasiswa Universitas Airlangga ikut belajar di lapangan, hal itu akan sangat merepotkan karena jumlah mahasiswanya sangat banyak, oleh karena itu, di tiap jurusan diambil 15 anak sebagai perwakilan dari kelas mereka untuk mengikuti kegiatan Stdy Excursie ini dan terkumpullah peserta ± 400 mahasiswa sebagai perwakilan dari tiap tiap jurusan. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari berturut turut pada tanggal Oktober 2012 pada hari sabtu minggu. Setelah kembali dari kegiatan ini, perwakilan dari masing masing kelas tersebut akan menerangakna pengalaan mereka selama di kabupaten Lamongan pada teman teman mahasiswa di jurusan masing masing, sehingga tida hanya mahasiswa yang mwengikuti kegiatan ini secara langsung saja yang mendapatkan ilmu, namun juga mereka yang tidak ikut belajar langsung juga mendapatkan ilmu yang sama seperti mereka yang ikut. hmadib2011@gmail.com 2

3 Dalam esai ini penulis akan membahas tentang apa saja yang bisa didapat mahasiswwa pada kegiatan Study Excursie ini serta manfaatnya bagi mahasiswa, karena jika pengalaman yang didapat tidak disusun secara sistematis, maka esensi dari kegiatan tersebut kurang dapat dirasakan. Selain itu, mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini harus membuat laporan berbentuk essay bebas atau artikel ilmiah untuk jurnal. Oleh karena itulah penulis menyususn essay bebas ini dan diharapkan siapapun yang membacanya karya tulis ini bisa mendapatkan pengetahuan, pembelajaran, dan merasakan esensi yang sama seperti yang didapatkan oleh penulis dari kegiatan Study Excursie ini. Pada tanggal 13 Oktober 2012 di depan gedung rektorat kampus C Universitas Airlangga, mahasiswa peserta Study Excursie berkupul untuk upacara pelepasan oleh Rektor Universitas Airlangga. Sambutan pertama diberikan oleh bapak Drs. Koko Srimulyo selaku direktur bidang kemahasiswaan. Sambutan kedua diberikan oeh Prof. Dr. Faischul Lisan, Apt selaku Rektor universitas airlangga sekaligus pelepasan peserta Study Excursie untuk belajar di Lamongan. Lalu sambutan terakhir debirikan oleh Drs. Mohammad Aidb, MA selaku ketua panitia. Setelah itu kami menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Airlangga yang dipimpin oleh mahasiswa ilmu komunikasi yaitu Wahyu Aji Prakoso. Kemudian sebelum berangkat kami berdoa. Setelah itu peserta naik ke bis. Kami mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berada pada Bis 8. Pada pukul rombongan mahasiswa Universitas Airlangga berangkat menuju kabupaten Lamongan. Namun di tengah jalan ada beberapa bis yang salah jalan, termasuk bis 8. Seharusnya menuju pendopo alun alun lamongan terlebih dahuu, namun beberapa bis tersebut menuju lokasi untuk hasi ke dua. Sehingga kami yang seharusnya tiba pukul 10 di pendopo kabupaten menjadi pukul Sehingga kami tidak dapat mengikuti materi yang diberikan di pendopo. Kami hanya sempat mendenganrkan sambutan dari Bupati Lamongan, Bapak Fadile, SH. Dalam sambutannya, pak bupati menyampaika bahwa kabupaten Lamongan mempunyai banyak potensi di berbagai bidang. Bapak Fadeli menerangkan bahwa umat Islam terbanyak jumlahnya di Indonesia ada di provinsi Jawa Timur, dan kebupaten terbanyak jumlah umat Islamnya berada di kabupaten Lamongan. Namun dengan jumlah umat islam yang mendominasi, masyarakat Lamongan isa Hidup rukun tanpa adanya konflik yang SARA. Pertumbuhan ekonomi kabupaten Laomongan mencapai Lebih dari 7% dengn sektor unggulan di bidang pertanian yang mencapai 60%. Kabupaten Lamongan juga pernah dijuluki sebagai Lumbaung Pangan Jawa Timur. Produksi beras pada tahun 2011 mencapai 899 ribu ton dan pada tahun 2012 ini hmadib2011@gmail.com 3

4 ditargetkan produksi beras mencapai 1 juta ton. Hal tersebut memang wajar mengingat komoditas perekonomian di Kabupaten Lamongan adallah sektor Pertanian. Sektor lain selain pertanian yang juga diandalkan oleh Kabupaten Lamongan adalah sektor perikanan dimana pada tahun 2011 produksinya mencapai ton. Selain itu pendidikan di Kabupaten Lamongan juga cukup baik, terbukti dengan lulusan SMA tahun 2012 di kabupaten ini menempati peringkat 2, 3, 5, 7, dan 9 nasional. Selain itu ada perwakilan indonesia dalam olimpiade internasional yang juga berasal dari Kabupaten Lamongan yang sekarang sedang menjalani pelatihan di Jakarta. Pada akhir sambutannya, Bapak Fadeli menyampaikan harapannya pada Universitas Airlangga agar hubungan antara Kabupaten dan Universitas Airlangga bisa lebih ditingkatkan, terutama untuk KKN dan pengabdian masyarakat agar bisa lebih mengacu pada Kabupaten Lamongan. Pada lokasi pertama ini kami belajar bahwa Kabupaten Lamongan merupakan kabupaten dengan penduduk islam sebagai mayoritas namun masyarakatnya tetap hidup dengan tentram. Selain itu kabupaten Lamongan memiliki potensi yang menonjol di bidang pertanian, perikanan, serta pendidikan. Selain iut, kabupaten Lamongan yuang dulunya dikenal dengan banjir, sekarang sudah bebas dari banjir. Hal tersebut menunjukkan bahwa kabupaten Lamongan merupakan kabupaten dengan kemajuan yang cukup baik. Hal tersebut menunujukkan bahwa kabupaten lamongan cukup berhasil menerapkan nilai nilai Pancasila dalam melaksakan pemerintahannya. Lalu acara dilanjutkan dengan istirahat, sholat, dan makan. Pada pukul perjalanan dilanjutkan menuju lokasi kedua yakni Desa Balun kecamatan Paciran. Kami sampai pada okasi kedua pada pukul disana kami langsung disambut di Balai Desa Balun. Begitu sampai, acara pun langsung dimulai dengan sambutan dan pengenalan desa oleh kepala desa Balun, Bapak Sudarjo. Beliau menjelaskan bahwa di desa Balun terdapat tiga Agama yang diyakini oleh masyarakatnya, yakni agama Islam, Kristen, dan Hindu, kemudian dilanjutkan dengan dialog bersama tiga tokoh agam, yakni bapak Sumitro dari agama islam, bapak adi dari agama Hindu, dan bapak sutrisno dari agama kristen. Awalnya di Desa Balun hanya ada satu agama yaitu Islam, namun ketika peristiwa PKI kondisi Desa Balun sangat mencekam, banyak terjadi pembunuhan dan pembantaian. Namun ketika PKI berhasil diberantas, kondisi desa mulai membaik. Pada suatu ketika ada kekosongan pemerintah desa, lalu ditunjuklah seorang kepala desa dan kepala desa tersebut mendeklarasikan bahwa Desa Balun terbuka bagi siapa saja yang ingin tinggal di sana dari agama apapu itu, namun agama itu harus agama yang disahkan oleh pemerintah. Sejak saat hmadib2011@gmail.com 4

5 itu umat agama Kristen dan Hindu mulai berdatangan dan desa Balun tumbuh hingga menjadi seperti sekarang. Toleransi di desa ini sangat dijunjung tinggi dan tidak pernah ada konflik sejak desa ini menganut tiga agama. Karena toleransi itu, bupati menurunkan SK yang berisi tentang Desa balun yang menjadi desa percontohan untuk desa desa lain yang juga memiliki lebih dari satu agama. Tempat beribadah mereka pun sangat berdekatan, antara masjid dan gereja dipisah oleh lapangan yang tidak terlalu luas, dan masjid dengan pura yang hanya terpisah jalan. Jumlah penganut agama Islam ada 3763 orang, kristen 60 orangg, dan hindu 287. Walaupun umat Islam yang paling mendominasi, namun tidak pernah ada yang diprioritaskan, karena semuanya jadi prioritas.ketika hari raya nyepi, masyarakat Hindu mematikan lampu yang ada. Tanpa ada komando, masyarakat dari uamt lain juga ikut mematikan lampu. Hal ini dilakukan untuk menghormati mereka yang sedang melaksanakan ibadahh. Ketika uat kristen ada perayaan yang bertepatan dengan hari jumat, dan ketika sholat jumat, umat islam tidak menggunakan pengeras suara untuk menghormati mereka yang merayakan hari besar di gereja dan ketika perayaan idul adha yang bertepatan pada hari mingu, masyarakat Islam melakukan ibadah siang hari, lalu umat Kristen yang biasanya melakukan ibadah rutin pagi hari melaksanakan ibadah mereka di siang hari. Selain itu ketika ada kenduri di umat Islam semua warga diundang, terutama warga laki laki. Pada saat itu, kita tidak akan bisa membedakan mana umat islam, mana umat kristen, dan mana umat hindu karena semuanya memakai kopyah dan memakai sarung. Selain itu, di Desa Balun ini masyarakatnya bebas utnuk memilih agama apa yang akan ia anut dan sama sekali tidak ada paksaan. Ketika ada pernikahan beda agama, maka sebelumnya akan dilaksanakan diskusi terlebih dahulu untuk menentukan apakah suami atau istri yang akan berpindah agama, karena di Indoensia tidak diperbolehkan menikah dengan agama yang berbeda. Semua contoh diatas dilakukan warganya tanpa ada komando dari pemerintah desa dan semua itu dilakukan untuk saling menghormati agar tercipta masyarakat yang sejahtera. Dari masyarakat Desa Balun ini kita belajar bahwa untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, apalagi masyarakat Indonesia yang multikultural, sangat dibutuhkan toleransi antara masyarakat satu dengan yang lain. Selain itu, kesadaran dan saling menghormati juga diperlukan, karena tanpa itu semua masyarakat tidak akan bisa hidup tentram. Masyarakat Desa balun telah mengamalkan nilai nilai Pancasila dengan sangat baik dan hal itu patut dicontoh. Setelah kami selesai belajar di desa Balun, pada pukul kami meningnggalkan Desa Balun untuk menuju lokasi ketiga yaitu Pndok Pesantren Sunan Dradjat. Kami sampai 5

6 di lokasi ketigapada pukul Ketika sampai, kami langsung diarahkan untuk menuju kamar. Kamar mahasiswa laki laki berada di samping masjid agung dan kamar mahasiswa perempuan berada di dekat asrama laki laki. Ketika sampai di pondok, atmosfir yang penulis rasakan sangatlah berbeda, karena untuk pertama kalinya penulis memasuki lingkungan pondok pesantren. Pada jadwal yang diberkan tertulis bahwa acara malam itu adalah studi lapangan dan penyusunan laporan. Hanya sedikit mahasiswa yang melakukannya, ada yang menuliskan kesan dan pesan mereka, dan ada juga yang memanfaatkan waktu tersebut untuk wawancara dengan para santri tentang Pondok Pesantren Sunan Dradjat. Ketika pukul para mahasiswa laki laki sudah banyak yang tertidur. Kesokan harinya yakni tanggal 14 Oktober 2012 pada pukul kami rombongan mahasiswa dan dosen Universita Airlangga ziarah ke makam Sunan Dradjat yang tidak jauh dari Pondok Pesantren. Setelah itu kami sarapan dan menerima materi dari pondok pesantren dengan pembicara pak Sunan, pak Iwan, dan pak Mu is, dan mbak Betty. Mbak Betty merupakan salah satu mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Ekonomi dan Bisnis yangs edang menempuih pendidikan S2. Pada dialog kali ini kami diberi materi materi tentang Pondok Pesantren Sunan Dradjat. Salah satunya yang berkaitan dengan Study Excursie ini adalah santri santrinya yang berasal dari luar kot, bahkan luar negeri seperti Malaysia dan Australia. Namun disana mereka bisa hidup berdampingan dan bisa menghargai serta menghormati perbedaan di antara meraka. Hal tersebut menunjukkan bahwa para santri juga mengamalkan nilai nilai Pancasila yang juga patut untuk dijadikan contoh. Selain metri tersebut kami juga diberi materi tentang aspek keuangan yang ada di Pondok Pesantren Sunan Dradjat. Di pindok tersebut terdapat lebih dari 20 sektor industri, diantaranya industri air minum, persewaan alat berat, industri pupuk, perakitan televisi LCD, Toserba, dan masih banyak sektor lain yang beromset 6 Miliar per bulan. Jadi selain menanamkan pendidikan agama Islam, pondok pesantren ini juga menanamkan jiwa kewirausahaan, sehingga setelah selesai menempuh pendidikan di pondok pesatren, mereka langsung bisa menerapkan pengalaman wirausaha mereka yang telah mereka dapat di pondok pesantren. Kesimpulannya adalah dalam kegiatan Study Excursie kali ini semua materi yang didapat ileh mahasiswa mengandung nilai nilai Pancasila yang sangat dibutuhkan oleh bangsa indonesia yang multikultural. Apalagi akir akhir ini banyak terjadi konflik yang melibatkan unsur SARA. Konflik tersebut terjadi karena masyarakat kurang menghargai hmadib2011@gmail.com 6

7 perbedaan diantara mereka dan merasa bahwaa kelompok merekalah yang paling baik dan paling benar. Saran dari penulis adalah kegiatan study Excursie ii harus lebih diintensifkan lagi dengan cara mengadakannya lebih dari satu kali dalam setahun, agar tidak hanya untuk 400 mahasiswa saja yang bisa belajar, namun juga untuk mahasiswa lain yang juga ingin belajar tentang Pancasila. Selain itu, semua nilai nilai Pancasila yang didapat dari pembelajaran ini juga patut untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari, agar semakin banyak yang melihat dan semakin banyak yang mencontoh dan pada akhirnya toleransi pun bisa tertanam pada kehidupan bangsa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA 1. Narasumber Study Excursie 2. diwariskan-sejak-tahun-80-an 3. Bukan.Sunni.Syiah 7