BAB IV. Pengumpulan Dan Pengolahan Data. Merek Osram pertama kali diperkenalkan ke publik, setelah dipatenkan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV. Pengumpulan Dan Pengolahan Data. Merek Osram pertama kali diperkenalkan ke publik, setelah dipatenkan"

Transkripsi

1 44 BAB IV Pengumpulan Dan Pengolahan Data 4.1 Pengumpulan Data Sejarah Perusahaan Merek Osram pertama kali diperkenalkan ke publik, setelah dipatenkan pada Lembaga Hak Paten (Directory of Imperial Patent Office) di Berlin pada 17 April 1906 oleh Auer Gesselschaft. Nama Osram sendiri merupakan gabungan dari 2 material yang diperlukan untuk memproduksi filament yaitu: Osmium dan Wolfram. Sejak 1978, Siemens menjadi Sole Shareholder dan Osram secara resmi merupakan bagian dari Siemens.Osram merupakan salah satu dari dua perusahaan lampu terkemuka di dunia. Osram merupakan perusahaan lampu high tech dimana sekitar 40% dari penjualan dengan 49 Pabrik di 19 negara, melayani pelanggannya di 150 negara di dunia, dan mempekerjakan lebih dari tenaga kerja di seluruh dunia. Osram sendiri telah mengembangkan lebih dari jenis lampu dan sistem penerangan yang dikategorikan menjadi : Penerangan Umum, Otomotif, Photo-Optic, Control Gear, dan Opto- Semiconductor.Seluruh produk hasil produksi Osram di seluruh dunia dijamin memiliki kualitas yang sama dan ramah lingkungan karena eratnya hubungan dengan model pabrik di Eropa, yakni penerapan Standar ISO 9002 dan Total Quality Management. Osram memiliki komitmen yang tinggi terhadap riset dan pengembangan produk. Lebih dari 5% dari keuntungan perusahaan diinvestasikan 44

2 45 untuk menemukan solusi-solusi yang dihasilkan pusat-pusat penelitian Osram yang tersebar di AS, Eropa, dan Asia. Di Indonesia Osram hadir melalui PT Osram Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1997 melalui akuisisi perusahaan lampu lokal. Sejak itu, Osram telah mengembangkan fasilitas produksinya dan menanamkan sejumlah uang untuk meningkatkan kualitas produknya hingga memenuhi standar Osram Worldwide. Pada tanggal 25 Juli 2010, PT Osram Indonesia telah genap berusia 13 tahun dan sekrang ini PT. Osram Indonesia mampu bersaing dengan pabrik-pabrik Osram lainnya di dunia. Inilah sebabnya mengapa lebih dari 50% hasil produksi pabrik Indonesia dikirim keluar negeri seperti ke : USA, Jepang, Jerman, Rusia dan negara-negara tetangga di Asia lainnya. PT Osram Indonesia mengoperasikan pabriknya di Tangerang, dan mempekerjakan lebih dari orang dan memiliki dua cabang pemasaran yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya. PT Osram Indonesia tidak hanya menawarkan produk-produk lokal (lampu pijar dan lampu TL) tetapi juga produk-produk yang dihasilkan di pabrik-pabrik Osram lainnya yang tersebar di seluruh dunia seperti Eropa, AS, China, Jepang, dan lainnya. PT Osram Indonesia juga memfokuskan diri dalam melayani pasar konsumen industrial dan OEM, yang meliputi kelompok produk antara lain : Lampu Otomotif, Lampu Pijar, Lampu TL, Photo Optic dan Lampu Discharge.

3 Visi, Misi, Nilai, dan Strategi PT. Osram Indonesia Visi PT. Osram Indonesia memiliki visi sebagai berikut: Menjadi perusahaan lampu dalam kemasan yang terdepan dengan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi Misi PT. Osram Indonesia memiliki misi sebagai berikut: Menjalankan perusahaan secara efisien di segala bidang dengan menanamkan prinsip kejujuran, kerja keras, rasa memiliki dan komunikasi kekeluargaan Nilai Selain visi dan misi yang dimilikinya, dalam menjalankan perusahaan, PT. Osram Indonesia memegang nilai: PT. Osram Indonesia menghargai nilai kejujuran, menjunjung tinggi disiplin dan saling menghargai Strategi Saat ini perusahaan menjalankan strategi : 1. Meningkatkan penjualan sebesar 35% dalam setahun 2. Mengurangi biaya per unit sebesar 10%

4 Struktur Organisasi Struktur organisasi PT. Osram Indonesia dapat dilihat pada Gambar 4.1. BOD Direktur Utama Wakil Direktur Utama Manajer HRD Manajer Keuangan Manajer Poduksi Manajer Pemasaran Supervisor HRD Supervisor Keuangan Supervisor Pemasaran Staff HRD Staff Keuangan Staff Pemasaran Kepala Gudang Kepala Produksi Kepala Teknik Supervisor Gudang Supervisor produksi Supervisor Teknik Staff Gudang Staff Produksi Staff Produksi gambar 4.1 struktur organisasi PT. Osram Indonesia

5 Tugas dan Wewenang Tiap jabatan di dalam PT. Osram Indonesia memiliki tugas serta tanggung jawabnya masing-masing. Penting bagi tiap pemegang jabatan tersebut untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang optimal. Berikut ini akan diuraikan tugas dan wewenang para pejabat pada struktur organisasi perusahaan: 1. Direktur Utama Tugas Direktur Utama adalah: a. Membuat arahan atas kebijakan perusahaan yang akan diterapkan pada perusahaan. b. Menetapkan target-target umum perusahaan. c. Mengkoordinasikan pelaksanaan kerja dan kebijakan untuk semua bagian. d. Mendorong dan mengarahkan program-program untuk mencapai kemajuan-kemajuan perusahaan. 2. Manajer Produksi Tugas manajer produksi adalah: a. Memastikan penerapan semua ketentuan, peraturan dan kebijakan perusahaan dalam semua unit produksi. b. Membuat prosedur dan instruksi kerja. c. Memastikan pencapaian semua target-target perusahaan dalam bagian produksi.

6 49 d. Membuat laporan-laporan yang berhubungan dengan operasional produksi dan usulan-usulan perbaikan di bagian produksi. e. Mencegah dan mengatasi semua permasalahan yang timbul dalam bagian produksi. f. Mengkoordinasikan para kepala bagian produksi. 3. Manajer Keuangan Tugas Manajer Keuangan adalah: a. Melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. b. Membuat laporan keuangan dan administrasi perusahaan. c. Mengurus transaksi keuangan dengan pihak luar perusahaan. d. Memantau penggunaan budget bagi tiap departemen. e. Menyeleksi proposal budget yang masuk dari tiap bagian dan melakukan perbaikan yang diperlukan. 4. Manager Pemasaran Tugas Manajer pemasaran adalah: a. Melakukan perencanaan promosi, menetapkan strategi pemasaran dan pengembangan bagi perusahaan. b. Mengkoordinasi mulai dari kegiatan pemasaran, penjualan dan distribusi produk. c. Menentukan kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan pengembangan usaha.

7 50 d. Menindak lanjuti keluhan pelanggan untuk kemudian melakukan perbaikan-perbaikan dalam pelayanan dan terhadap produk Bidang Produksi Fasilitas Produksi Dalam memproduksi lampu, PT Osram Indonesia membeli bahan baku glass, exhaust tube, bulb, filament, Light In Wire (LIW), anchore wire dan base cap dari perusahaan lokal maupun impor. Sedangkan untuk phosphor dan cement dibuat sendiri di dalam perusahaan. Tahap-tahap produksi pembuatan lampu di PT Osram Indonesia melalui beberapa proses sebagai berikut: 1. Mesin Flare Tahap pertama dalam pembuatan lampu dilakukan di mesin Flare yang berfungsi untuk membentuk bahan yang semula glass berbentuk cylinder sepanjang kurang lebih 1300 mm menjadi potongan Flare dengan ukuran panjang menyesuaikan produk lampu yang berbentuk seperti corong. Pemotongan glass ini menggunakan burner. 2. Mesin Stem Dalam tahap ini, ada tiga bahan baku diantaranya Flare, LIW dan exhaust tube yang disatukan dengan cara LIW dan exhaust tube dimasukkan kedalam flare, kemudian melalui mesin stem untuk penyatuan ketiga bahan baku tersebut dengan memipihkan bagian bawah flare. Hasil dari proses ini

8 51 dinamakan stem. Beberapa head mesin stem yang berguna untuk menyatukan bahan dilengkapi juga dengan burner. 3. Mounting Setelah proses stem selesai, kemudian diteruskan ke mesin mounting. Dalam tahap ini stem akan dilengkapi dengan filament yang akan dijepitkan pada LIW. Agar filament tidak melengkung, maka dipasang anchor wire sebagai kawat penahan filament. Pemasangan tipe filament disesuaikan dengan kebutuhan daya (Watt) lampu sesuai pesanan. 4. Mesin Sealing Tahap selanjutnya adalah masuk ke mesin sealing. Dalam proses di mesin ini, mounting akan dimasukkan ke dalam bulb kemudian dijadikan satu menggunakan burner. Pemberian stample merk lampu juga dilakukan di dalam proses ini. 5. Mesin Exhaust Melalui mesin exhaust, oksigen akan dikeluarkan dari dalam bulb dengan menggunakan vacuum pump sampai kandungan oksigen dalam bulb tersebut seminimal mungkin. Sehingga tidak memicu pembakaran di dalam bulb. 6. Mesin Basing Pemberian asesoris lampu yaitu base cap dilakukan di mesin basing ini. Pemberian basecap disesuaikan pula sesuai pesanan. Diantaranya menggunakan tipe E14, E27, B15 dan B22. Maksud dari E14 dan E27 adalah tipe ulir dengan huruf E diambil dari kata Edison. Sedangkan angka di

9 52 belakang huruf berarti diameter base cap dengan satuan milimeter. Kemudian untuk B15 dan B22 diambil dari kata Bayonet dengan diameter 15 dan 22 milimeter. Pemasangan base cap ini menggunakan cement yang kemudian dioven dengan suhu C. Dalam proses ini juga ada tahap yang dinamakan Flashing yaitu memberikan test tegangan listrik pada lampu. Namun tidak secara langsung sesuai tegangan filament, tetapi dari tegangan rendah terlebih dahulu agar filament tidak langsung putus. 7. Mesin Ageing Dalam mesin Ageing ini, lampu akan diperiksa kembali secara fisik maupun ketahanan lampu tersebut dengan diberi tegangan maksimal filament. 8. Mesin Packing Setelah melalui mesin Ageing, kemudian lampu yang tidak ditemukan cacat maka sudah siap untuk masuk ke mesin packing. Proses packing di PT. Osram Indonesia dilakukan dengan cara manual serta dengan menggunakan mesin Proses Produksi Dalam produksi lampu pada dasarnya adalah menyatukan beberapa bahan baku dasar pembuatan lampu melalui beberapa mesin produksi. Adapun diagram alir proses produksi dapat dilihat pada gambar 4.2

10 53 Glass Mesin Flare Flare Light In Wire Mesin Stem Exhaust Tube Stem Filament Mesin Mounting Anchor wire Mounting Bulb Mesin Sealing Mesin Exhaust Unfinish Lamp Base Cap Mesin Basing Finish Lamp Mesin Ageing Good Lamp Doos Mesin Packing gambar 4.2 diagram alir proses produksi lampu PT. Osram Indonesia

11 Produk yang dihasilkan Jenis produk yang dihasilkan di PT. Osram Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu Consumer Product dan Professional Product. Yang dikategorikan sebagai Consumer Product diantaranya adalah lampu pijar dengan type G40, PS45, A55, A60. Sedangkan Professional Product meliputi lampu Flouresent Lamp (FL) dan Flouresent Circle Lamp (FCL) Perspektif Keuangan Net Profit Margin Tujuan strategis pertama adalah meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal ini dapat diukur melalui kenaikan tingkat net profit margin. Net profit margin adalah perbandingan antara pendapatan bersih dengan total penjualan. Secara matematis net profit margin dapat dituliskan seperti berikut : Persentase Net Profit Margin = Sales TotalCost Sales x 100% Data net profit margin pada tahun 2010 dibandingkan dengan net profit margin pada tahun 2009 terdapat pada tabel 4.1 :

12 55 Tabel 4.1 Net Profit Margin Tahun Net Profit Margin 2009 X %X Di tahun 2010 perusahaan menargetkan kenaikan net profit margin sebesar 30% dari tahun sebelumnya. Pada aktualisasinya, perusahaan mencapai kenaikan sebesar 25% dari tahun sebelumnya. Total Biaya Tujuan strategis yang kedua pada perspektif keuangan adalah melakukan penurunan biaya. Usaha yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan melakukan efisiensi pada proses operasional dan melakukan penghematan dalam menggunakan sarana dan prasarana perusahaan. Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Total Cost Tahun Total Cost (biaya/unit) 2009 X %X Perusahaan memiliki target untuk menurunkan biaya pada tahun 2010 sebesar 10% dari biaya di tahun Aktualisasi dari penurunan biaya pada tahun 2009 adalah menjadi sebanyak 92.5% dari biaya di total biaya di tahun Ini berarti

13 56 perusahaan berhasil mengurangi biaya sebanyak 7.5% dari biaya di tahun sebelumnya. Peningkatan Penjualan Bersih Tujuan strategis ketiga dari perspektif keuangan adalah meningkatkan penjualan bersih. PT. Osram Indonesia berusaha melakukan peningkatan penjualan dengan meningkatkan volume penjualan. Data penjualan PT. Osram Indonesia pada tahun 2009 dan 2010 terdapat pada Tabel 4.3 Perusahaan menargetkan kenaikan penjualan di tahun 2010 adalah sebesar 35% dari penjualan di tahun Dalam aktualisasinya perusahaan mencapai 126% dari penjualan bersih di tahun Hal ini berarti penjualan meningkat sebesar 26% dari tahun sebelumnya. Tabel 4.3 Peningkatan Penjualan Bersih Tahun Penjualan Bersih 2009 Rp X %X Perspektif Pelanggan Jumlah Komplain Konsumen Tujuan strategis pertama perspektif pelanggan adalah memuaskan pelanggan. Hal ini dapat diukur melalui jumlah komplain konsumen.tolak ukur yang digunakan untuk mengetahui hal ini dengan menggunakan rasio jumlah angket kritik dan saran yang diterima dengan total konsumen akhir yang menggunakan produk PT. Osram

14 57 Indonesia. Pelanggan yang puas akan menjadi konsumen yang setia dan tidak memberikan komplain kepada perusahaan. Secara matematis jumlah komplain konsumen dapat dituliskan seperti berikut : Jumlah komplain = (jml angket kritik dan saran yang diterima/ total konsumen akhir yang menggunakan produk ) x 100% Jumlah angket kritik dan saran yang diterima tahun 2010 adalah 75 angket. Total konsumen akhir potensial tahun 2010 adalah 810. Jumlah komplain = (75/ 810) x 100% = 9.25%. Selama tahun 2010, PT. Osram Indonesia, melakukan beberapa cara untuk memuaskan konsumennya, yaitu dengan melakukan peningkatan terus menerus terhadap kualitas dan penampilan produk, meningkatkan ketersebaran dan ketersediaan produk. Target jumlah komplain pelanggan tahun 2010 adalah sebesar 7%. Dan aktualisasi yang dicapai perusahaan ialah 9.25%. Mempertahan Pelangan Lama Tuajuan strategik kedua adalah mempertahankan pelangan lama yaitu mengukur tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen. Perusahaan menargetkan dapat mertahankan hubungan dengan seluruh konsumen atau perusahaan mengharapkan tidak ada pelangan yang memutuskan

15 58 hubungan pada tahun Perusahaan sudah berupaya sebaik mungkin dalam mempertahankan pelangan namun tetap ada pelangan yang terputus yaitu sebanyak 0.6 % pelangan yang keluar dari total pelangan tahun Menarik Pelangan Baru Tujuan strategis ketiga adalah menarik pelangan baru yaitu mengukur tingkat dimana perusahaan mampu menarik pelangan baru. Perusahaan menargetkan ditahun 2010 ada pelangan baru sebanyak 20% dari tahun sebelumnya dan hasil yang dicapai adalah sebanyak 11% pelangan baru yang bisa di capai Perspektif Bisnis Internal Persentase Scrap Tujuan strategik pertama dari perspektif bisnis internal adalah meningkatkan efisiensi. Dalam proses produksi terdapat sejumlah bahan baku yang terbuang karena kesalahan produksi. Misalnya label yang salah ditempel, robek dan sebagainya. Hal ini menyebabkan produksi menjadi kurang efisien dan menimbulkan biaya. Karenanya sebagai indikator tujuan strategik meningkatkan efisiensi, digunakan persentase scrap, yaitu bahan yang terbuang selama proses produksi berlangsung. Data persentase jumlah scrap dari keseluruhan bahan baku pada tahun 2009 dan 2010 terdapat pada tabel 4.8.

16 59 Tabel 4.4 Persentase Scrap Tahun Persentase Produk Scrap % % Perusahaan memiliki target persentase scrap pada tahun 2009 sebesar 0%. Dan dalam pelaksanaannya, persentase scrap di tahun 2009 adalah sebesar 2%. Jumlah Produk Cacat Tujuan strategik kedua dalam proses bisnis internal adalah menjaga dan meningkatkan kualitas produk. Peningkatan kualitas produk dapat diketahui melalui jumlah produk cacat. Produk cacat adalah produk keadaannya tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Persentase produk cacat pada tahun 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel 4.9 Tabel 4.5 Persentase Produk Cacat Tahun Persentase Produk Cacat % % Selama tahun 2010 perusahaan berupaya untuk menurunkan jumlah produk cacat dengan selalu melakukan evaluasi dan memastikan pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan secara cermat untuk menjaga citra produk.

17 60 Pemeriksaan dilakukan pada saat proses produksi berlangsung dan saat dilakukan pengemasan serta packaging. Pada tahun 2010 perusahaan menargetkan jumlah produk cacat dapat ditekan hingga mencapai 2%. Dan aktualisasi yang dicapai adalah penurunan produk cacat dari tahun sebelumnya menjadi 1.1% Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Kenaikan Revenue per Employee Tahun 2009 Tujuan strategis pertama perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah mencapai produktivitas karyawan yang tinggi. Produktivitas karyawan dapat diketahui dengan mengukur pendapatan per karyawan (revenue per employee). Hal ini menggambarkan kontribusi rata-rata tiap pekerja. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: Revenue per employee = Sales Jumlah Karyawan Perusahaan berharap, dengan jumlah karyawan yang bertambah, penjualan akan bertambah dengan faktor yang lebih besar. Revenue per employee tahun 2010 adalah Rp. X per karyawan, dan pada tahun 2010 ditargetkan tiap karyawan menyumbangkan pendapatan sebesar Rp 1,05 X kepada perusahaan. Selama tahun 2010 PT XYZ melakukan beberapa cara untuk mencapai kenaikan itu, antara lain dengan cara menanamkan rasa memiliki, dihargai, dan berperan pada karyawan, sehingga karyawan akan berdedikasi pada perusahaan, dengan cara

18 61 membangun sistem komunikasi yang baik, antara lain mengomunikasikan strategi secara berjenjang dari atas ke bawah, dan mengadakan pertemuan periodik untuk membuat rencana dan mengevaluasi rencana kerja serta pelaksanaannya. Aktualisasi pencapaian revenue per employee ternyata hanya Rp X, berarti hanya mengalami kenaikan 4.4%. Target: naik 5 % dibanding tahun 2009 Aktualisasi: naik 4.4 % dibanding tahun 2010 Persentase Information Coverage Tujuan strategis kedua perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah mencapai tingkat pencakupan informasi menyeluruh. Amatlah penting bahwa seluruh pekerja mengetahui perannya dalam perusahaan, agar ia dapat melakukan apa yang menurutnya perlu untuk berkontribusi secara maksimal dalam keberhasilan perusahaan, karena itu perusahaan menilai tingkat pencakupan informasi pada karyawannya. Targetnya adalah tidak seorangpun dalam perusahaan yang tidak mengetahui informasi yang lengkap tentang perusahaan, terutama perkembangan dan strategi serta tujuannya. Tindakan yang dilakukan untuk mewujudkan hal ini adalah penyampaian informasi secara berjenjang dari top management sampai pada level operasional terbawah. Karena hal ini telah dilakukan, maka perusahaan menilai bahwa 100% karyawannya telah terinformasikan.

19 62 Target : Semua strategi yang dijalankan oleh perusahaan diketahui oleh seluruh karyawan. Aktualisasi: Semua strategi yang dijalankan oleh perusahaan diketahui oleh seluruh karyawan karena adanya sistem informasi berjenjang dari atas ke bawah. 4.2 Pengolahan Data pengolahan data pada dasarnya terdiri dari dua tahap yaitu perancangan balanced scorecard dan analis kinerja PT. Osram Indonesia Mengidentifikasi Visi, Misi, Nilai, dan Strategi PT. Osram Indonesia Tahap awal perancangan adalah penerjemahan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif dalam Balanced Scorecard PT. Osram Indonesia memiliki visi sebagai berikut: Menjadi perusahaan lampu dalam kemasan yang terdepan dengan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. PT. Osram Indonesia memiliki misi sebagai berikut: Menjalankan perusahaan secara efisien di segala bidang dengan menanamkan prinsip kejujuran, kerja keras, rasa memiliki dan komunikasi kekeluargaan Selain visi dan misi yang dimilikinya, dalam menjalankan perusahaan, PT. Osram Indonesia memegang nilai: PT. Osram Indonesia menghargai nilai kejujuran,menjunjung tinggi kedisiplinan dan saling menghormati Strategi yang dijalankan PT. Osram Indonesia adalah :

20 63 1. Meningkatkan penjualan sebesar 35% dalam setahun 2. Mengurangi biaya per unit sebesar 10% dalam setahun Merinci Visi, Misi, dan Nilai Menjadi Tujuan Umum Empat Perspektif Balanced Scorecard Visi, misi dan nilai yang dimiliki perusahaan dirinci ke dalam tujuan umum masing-masing perspektif sehingga menjadi rumusan sebagai berikut : Tujuan Perspektif Keuangan : Mencapai keuntungan yang tinggi dengan meningkatkan penjualan serta mengurangi pengeluaran biaya. Tujuan Perspektif Pelanggan : Memberikan kepuasan kepada konsumen Tujuan Perspektif Proses Bisnis Internal : Menjalankan perusahaan secara efisien serta selalu menyajikan produk berkualitas tinggi. Tujuan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan : Menanamkan prinsip kejujuran dengan kerja keras dan meningkatkan rasa memiliki pada tiap karyawan dengan menjaga komunikasi kekeluargaan Mengidentifikasi Tujuan-Tujuan Strategik, Menetapkan Indikator, Target, Faktor-faktor Pendorong Kinerja dan Pencapaian Perspektif Keuangan Tujuan:

21 64 Mencapai keuntungan yang tinggi dengan meningkatkan penjualan serta mengurangi pengeluaran biaya. Tujuan Strategik 1: Meningkatkan keuntungan Indikator: Kenaikan Net Profit Margin Target: 30% dari Net Profit Margin tahun sebelumnya. Faktor-faktor Pendorong Kinerja: 1. Melakukan peningkatkan penjualan bersih 2. Melakukan penurunan biaya. Pencapaian: 25% dari Net Profit Margin tahun sebelumnya Tujuan Strategik 2: Mengurangi biaya Indikator: Cost Reduction Target : 10% Faktor-faktor Pendorong Kinerja: 1. Melakukan efisiensi proses operasional. 2. Melakukan penghematan dalam penggunaan sarana dan prasarana. 3. Meningkatkan volume produksi. Pencapaian: 7.5% dari total cost tahun sebelumnya Tujuan Strategik 3: Meningkatkan penjualan Indikator: Kenaikan penjualan bersih Target: 35% dari penjualan bersih tahun sebelumnya Faktor-faktor Pendorong Kinerja: 1. Memudahkan pelanggan memperoleh produk. 2. Melakukan promosi dan penetrasi pasar..

22 65 Pencapaian: 26% dari penjualan bersih tahun sebelumnya Perspektif Pelanggan Tujuan: Memberikan kepuasan kepada konsumen. Tujuan Strategik 1: Memuaskan konsumen Indikator: Jumlah komplain konsumen Target: 7% Faktor-faktor Pendorong Kinerja: 1. Peningkatan terus menerus terhadap kualitas dan penampilan produk 2. Meningkatkan ketersebaran dan ketersediaan produk. Pencapaian : 9.25 Tujuan strategik 2 : mempertahankan pelangan lama Indikator : jumlah pelangan yang berhenti berlanganan target : 0 % Faktor pendorong : 1. menjaga kualitas secara terus menerus 2. Meningkatkan mutu pelayanan Pencapain : 0,6 % Tujuan strategik 3 : Menarik pelangan baru Indikator : jumlah pelangan baru yang masuk

23 66 Target : 20 % Faktor pendorong : 1. melakukan promosi 2. memberi insentif kepada tenaga penjualan Pencapaian : 11 % Perspektif Proses Bisnis Internal Tujuan: Menjalankan perusahaan secara efisien serta selalu menyajikan produk berkualitas tinggi. Tujuan Strategik 1: Meningkatkan efisiensi produksi Indikator: Persentase scrap Target: 0% total bahan baku yang digunakan Faktor-faktor Pendorong Kinerja: 1. Meningkatkan kemampuan karyawan dalam hal produksi sehingga mengurangi resiko kesalahan dalam produksi. 2. Memeriksa dan menjaga keadaan mesin-mesin agar selalu dapat bekerja dengan baik. Pencapaian: 2% dari total bahan baku yang digunakan Tujuan Strategik 2: Menjaga dan meningkatkan kualitas produk

24 67 Indikator: Persentase produk cacat Target: 2% dari total produksi per tahun Faktor-faktor Pendorong Kinerja: 1. Menggunakan bahan berkualitas tinggi 2. Meningkatkan sumber daya manusia agar menjadi lebih berkualitas 3. Selalu melakukan evaluasi dan memastikan pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan secara cermat untuk menjaga citra produk. Pencapaian: 1.1 % dari total produksi per tahun Tujuan Strategik 3 : pengiriman tepat waktu Indikator: Persentasi jumlah komplain ketepatan pengiriman Target: 0% jumlah komplain keterlambatan pengiriman Faktor-faktor Pendorong Kinerja: 1. Memberi training tentang suplay chain 2. memberi insentif bagi karwan distribusi Pencapain : 0 % dari total pengiriman Tujuan Strategik 4 : Meningkatkan ketersebaran produk Indikator : Penambahan jumlah depo Target : penambahan 20% Faktor pendorong : 1. Memberikan insentif bagi sales yang berprestasi 2. Penetrasi pasar

25 68 Pencapaian : 10 % Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Tujuan: Menanamkan prinsip kejujuran dengan kerja keras dan meningkatkan rasa memiliki pada tiap karyawan dengan menjaga komunikasi kekeluargaan. Tujuan Strategik 1: Mencapai produktivitas karyawan yang tinggi Indikator: kenaikan revenue per employee tahun Target: kenaikan revenue per employee dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar 5% Faktor-faktor Pendorong Kinerja: 1. Menanamkan rasa memiliki, dihargai dan berperan pada karyawan sehingga karyawan akan berdedikasi dalam bekerja dengan cara membangun komunikasi yang baik. Pencapaian: kenaikan revenue per employee dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar 4.4% Tujuan Strategik 2: Mencapai tingkat information coverage yang tinggi. Indikator: Persentase Information Coverage pada tahun 2010 (penilaian manager). Target: Semua strategi yang dijalankan perusahaan dipahami oleh 100% karyawan Faktor-faktor Pendorong Kinerja: 1. Mengomunikasikan strategi yang dibuat perusahaan secara berjenjang dari atas ke bawah.

26 69 2. Mengadakan pertemuan secara periodik untuk membuat dan mengevaluasi rencana kerja. Pencapaian: Semua karyawan mengetahui strategi yang dijalankan perusahaan, juga andil setiap orang dalam pelaksanaannya Hubungan Sebab Akibat Antara Ukuran Hasil Strategis dan Faktor Pendorong Kinerja Dari hasil perancangan Balanced Scorecard, hubungan-hubungan ukuran hasil strategis dalam keempat perspektif memiliki keterkaitan sebagai berikut: pencapaian tingkat information coverage yang tinggi akan turut menciptakan produktivitas karyawan yang tinggi. Produktivitas karyawan yang tinggi akan dapat mendukung kegiatan proses bisnis internal yaitu mengurangi jumlah produk cacat, mengurangi persentase scrap dan melakukan pengiriman tepat waktu. Sedangkan produk berkualitas tinggi serta jumlah depo yang semakin meningkat akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan tetap mempertahankan pelangan lama. Kepuasan pelanggan yang terpenuhi akan meningkatkan penjualan. Sedangkan persentase scrap yang dikurangi juga akan mengurangi biaya. Pada akhirnya biaya yang berkurang dan penjualan yang meningkat akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Hubungan sebab akibat antara ukuran keberhasilan strategis dan faktor pendorong kinerja terdapat dalam gambar 4.3

27 70 Tujuan strategis Ukuran strategis Perspektif keuangan K1-meningkatkan keuntungan K2- Mengurangi biaya K3 Meningkatkan penjualan bersih Indikator akibat Net margin Cost reduction Peningkatan penjualan bersih Indikator sebab Efisiensi Promosi Perspektif Pelangan P1-Memuaskan konsumen P2- Mermpertahankan pelangan P3- Menarik jumlah pelangan baru Jumlah komplain pelangan lama pelangan baru Kualitas produk mutu pelayanan promosi Perspektif Bisnis Internal I1- Meningkatkan efisiensi Produksi I2-Menjaga dan meningkatkan kualitas 13-Pengiriman Tepat waktu I4- Meningkatkan ketersebaran produk % scrap % cacat % Jumlah Depo Kemampuan karyawan Bahan Baku Berkualitas insentif Penetrasi pasar Perspektif Pertumbuhan dan pembelajaran PP1-mencapai produktivitas karyawan yang tinggi PP2-Mencapai tingkat informasi coverage yang tinggi Revenue per employee Informasi coverage Meningkatkan Gambar 4.3. Hubungan sebab akibat balanced scorecard PT. Osram Indonesia Strategy Map Membangun komunikasai

28 71 Sasaran-sasaran strategik dari keempat perspektif dan hubungannya dapat dipetakan seperti dapat dilihat pada Gambar 4.4. PERSPEKTIF KEUANGAN Meningkatkan Keuntungan Net Profit Margin Mengurangi Biaya Meningkatkan Penjualan Efisiensi PERSPEKTIF PELANGAN Memuaskan konsumen pelangan lama pelangan baru Jumlah komplain promosi PERSPEKTIF BISNIS INTERNAL Efisiensi Produks i Menjaga Kualitas Pengiriman Tepat waktu Ketersebara n Produk Kemampuan Karyawan Bahan Berkualita s Insentif Penetrasi Pasar PERSPEKTIF PEMBELAJARA N DAN PERTUMBUHA N Produktifitas Pekerja Informasi Gambar 4.4. Peta Strategi PT. Osram Indonesia

29 72 Peta strategi menggambarkan hubungan antar tiap tujuan strategik dalam mencapai tujuan perusahaan. Tujuan-tujuan strategik PT. Osram Indonesia dirumuskan dari visi, misi dan nilai perusahaan yang dijalankan dengan dua strategi perusahaan, yaitu strategi minimasi biaya dan strategi meningkatkan penjualan. Strategi minimasi biaya dan meningkatkan penjualan dilakukan untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu meningkatkan keuntungan (K1). Sesuai dengan visi, misi dan nilai yang telah dirumuskan, kedua strategi perusahaan tersebut juga diterapkan dalam tujuan-tujuan strategik lainnya yang ada di dalam perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran. Strategi minimasi biaya diturunkan menjadi tujuan strategik mengurangi biaya (K2). Tujuan strategik ini dapat dicapai dengan meningkatkan efisiensi produksi (I1). Strategi meningkatkan penjualan diturunkan menjadi meningkatkan penjualan bersih (K3). Tingkat penjualan bersih yang tinggi dapat dicapai dengan memuaskan memuaskan pelanggan (P1), mempertahankan pelangan lama (P2) dan menarik pelangan baru. Kepuasan pelanggan dapat dicapai dengan menjaga dan meningkatkan kualitas produk (I2), pengiriman tepat waktu (I3) dan meningkatkan ketersebaran produk (I4). Tujuan-tujuan strategik meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan kualitas produk, pengiriman tepat waktu dan meningkatkan ketersebaran produk yang ada dalam perspektif proses bisnis internal dilakukan oleh karyawan. Karena itu keempat strategi di atas dapat dijalankan dengan baik bila para karyawan adalah sumber daya yang produktif (PP1).

30 73 Seorang karyawan akan memberikan kontribusi maksimal untuk perusahaan bila ia tahu dengan pasti apa yang harus dilakukannya, untuk apa ia melakukan itu, bagaimana cara untuk melakukannya, apa hasil yang harus dicapainya, apa pengaruhnya untuk dirinya bila ia melakukan kontribusinya tersebut dengan baik, dan sebaliknya, apa akibatnya bila ia tidak melakukan pekerjaannya tersebut dengan baik, dan lain sebagainya. Jika hal itu dipahami dengan baik oleh karyawan, maka secara otomatis, motivasi, kepuasan kerja, pengembangan diri dan ukuran-ukuran lainnya tentang karyawan akan dengan sendirinya terpenuhi dan membuat karyawan produktif. Untuk itu perusahaan harus memberikan informasi semaksimal mungkin tentang segala hal yang berhubungan dengan perusahaan, terutama tujuan dan strategi untuk mencapainya pada seluruh karyawan (PP2) Pengukuran Kinerja Tiap Tujuan Strategik Setelah mengetahui target dan pencapaian dari tiap tujuan strategik maka dilakukan pengukuran nilai kinerja untuk tiap tujuan strategik tersebut. Pengukuran nilai kinerja dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Penentuan penilaian adalah sebagai berikut: Nilai 5 : Sangat Baik Nilai 4 : Baik Nilai 3 : Cukup Nilai 2 : Buruk Nilai 1 : Sangat Buruk

31 74 Penilaian kinerja dan pemberian range kinerja untuk tiap tujuan strategik telah didiskusikan dengan pihak perusahaan terlebih dahulu Nilai Kinerja Tujuan Strategik Perspektif Keuangan Penilaian kinerja dan range penilaian tiap tujuan strategik pada perspektif keuangan terdapat pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Penilaian Kinerja Tujuan Strategik Perspektif Keuangan Tujuan Strategik Indikator Target Pencapaian Penilaian Nil ai Kenaikan NPM 30% 5 25% Kenaikan NPM < 30% 4 K1: Kenaikan 30% dari 25% dari 20% Kenaikan NPM < 25% 3 Meningkatkan Net Profit NPM tahun NPM tahun 15% Kenaikan NPM < 20% 2 keuntungan Margin sebelumnya sebelumnya Kenaikan NPM < 15% 1 K2: Cost 10% dari 7.5% dari Cost Reduction 10% 5 Mengurangi Reduction total cost total cost 8% Cost Reduction < 10% 4 biaya tahun tahun 6% Cost Reduction < 8% 3 sebelumnya sebelumnya 4% Kenaikan biaya < 6% 2 Kenaikan biaya < 4% 1 K3: Peningkatan 35% dari 26% dari Peningkatan penjualan 35% 5 Meningkatkan penjualan penjualan penjualan 30% Peningkatan penjualan < 4

32 75 penjualan bersih bersih tahun 2010 tahun % 25% Peningkatan penjualan < 30% 20% Peningkatan penjualan < 25% 3 2 Peningkatan penjualan < 20% 1

33 Nilai Kinerja Tujuan Strategik Perspektif Pelanggan Penilaian kinerja dan range penilaian tiap tujuan strategik pada perspektif pelanggan terdapat pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Penilaian Kinerja Tujuan Strategik Perspektif Pelanggan Tujuan Strategik Indikator Target Pencapaian Penilaian Nilai KP 7% 5 P1: Jumlah 7%< KP 10% 4 Memuaskan komplain 7% 9.25% 10% < KP 13% 3 Konsumen pelangga 13%< KP 16% 2 KP > 16% 1 P2 : Jumlah Jml pel putus= 0 5 Mempertahank pelangan 0% < jml pel putus 1.5% 4 an pelangan lama yang 0 % yang 0.6 % 1.5% < jml pel putus 3% 3 lama terputus terputus 3% < Jml pel putus 4.5% 2 Jml pel putus> 4.5% 1 P3 : menarik Jumlah 20 % 11 % Penambahan pelangan 20 5 pelangan baru pelangan baru 15% Penambahan pelangan < 4 yang masuk 20% 10% Penambahan palangan < 3 15% 5% Penambahan pelangan < 10% 2 Penambahan pelangan < 5% 1

34 Nilai Kinerja Tujuan Strategik Perspektif Proses Bisnis Internal Penilaian kinerja dan range penilaian tiap tujuan strategik pada perspektif proses bisnis internal terdapat pada Tabel.4.8 Tabel 4.8 Penilaian Kinerja Tujuan Strategik Perspektif Proses Bisnis Internal Tujuan Strategik Indikator Target Pencapaian Penilaian Nilai I1: Meningkatkan efisiensi I2: Menjaga dan meningkatkan kualitas produk I3: Pengiriman tepat waktu I4: Meningkatkan ketersebaran produk Persentase scrap Persentase produk cacat Jumlah komlain waktu pengiriman Penambahan jumlah depo Jumlah scrap = 0 5 0% dari 0% < Jumlah scrap 1.5% 4 2% dari seluruh seluruh 1.5% < Jumlah scrap 3% 3 bahan baku bahan baku 3% < Jumlah scrap 4.5% 2 Jumlah scrap > 4.5% 1 Produk tidak sesuai 2% 5 2% dari 1.1% dari total 2% < Produk tidak sesuai 2.25% 4 total volume 2.25% < Produk tidak sesuai 2.5% 3 volume produksi 2.5% < Produk tidak sesuai 2.75% 2 produksi Produk tidak sesuai > 2.75% 1 Jumlah komplain = % dari 0% < Jumlah komplain 1.5% 4 0 % dari total total 1.5% < Jumlah komlain 3% 3 pengiriman pengiriman 3% < Jumlah komplain 4.5% 2 Jumlah kompalin > 4.5% 1 20% 10% Tambahan depo 20% 5 15% Tambahan depo< 20% 4 10% Tambahan depo< 15% 3 5% Tambahan depo < 10% 2 Tambahan depo < 5% 1

35 Nilai Kinerja Tujuan Strategik Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Penilaian kinerja dan range penilaian tiap tujuan strategik pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran terdapat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Penilaian Kinerja Tujuan Strategik Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Tujuan Strategik Indikator Target Pencapaia n Penilaian Nilai PP1: Mencapai produktivitas Kenaikan revenue per 5% 4.4% Revenue per employee > 5% 5 4% Revenue per employee < 5% 4 3 < Revenue per employee < 4% 3 karyawan yang tinggi employee 2 < Revenue per employee < 3% 2 Revenue per employee < 2 1 Berdasarkan penilaian perusahaan, informasi tentang strategi perusahaan 5 PP2: Mencapai tingkat pencakupan informasi Pencakupan informasi 100% 100% diteruskan secara berjenjang dari pucuk pimpinan sampai pada level terbawah, namun hanya strategi yang berhubungan dengan bagiannya saja, bukan keseluruhan strategi. Baik menyeluruh untuk memudahkan pelaksanaan, namun semakin ke bawah, semakin 1 kurang informatif.

36 Menghitung bobot perspektif balance scorecard hasil kuesioner tingkat kepentingan balanced scorecard terdapat dalam lampiran 1 tabel 4.10 matriks perbandingan berpasangan untuk manager keuangan Perspektif Keuanga Pelanga Bisnis Pembelajara Ratarata Vector n n interna n & priorita l pertumbuhn goemetri s a k Keuangan Pelangan Bisnis internal Pembelajara n & pertumbuha n Jumlah Perhitungan manual Rata-rata Geometrik = ( Z1, Z2,Z3,...)¹/n rata-rata geometrik keauangan = (1 x 0.5 x 3 x 4) ¼ = rata-rata geometrik pelangan = ( 2 x 1 x 2 x 4)¼ = 2 rata-rata geometrik bisnis internal = ( 0.33 x 0.5 x 1 x 3)¼ = rata-rata geometrik pertumbuhan dan pembelajaran = ( 0.25 x 0.25 x 0.33 x 1)¼ = 0.379

37 80 Vektor prioritas = Geomean Geomean mak = ( 3.58x0.3272) + ( 2.25x0.4182) + (6.33x0.1754) + (12x0.0792) = CI = λmax n 1 n = = CI CR = = = < 10.1 konsisten RC 0.9 langkah selanjutnya untuk mencari vektor prioritas dan consitency ratio mengunakan program Expert Choice for Windows/ECWIN untuk memudahkan dan mempercepat pengolahan data hasilnya dapat dilihat dalam lampiran 3. Langkah selanjutnya adalah melakukan perataan geometrik untuk mendapatkan nilai konsensus dari para pengambil keputusan. Tabel 4.11 Vektor prioritas konsensus bobot perspektif dalam balanced scorecard. Perspektif Rata-rata geometrik Vektor prioritas Manager keuangan Manager pemasaran Manager produksi Keuangan Pelangan Bisnis internal Pembelajaran & pertumbuhan Jumlah

38 81 jadi bobot masing-masing perspektif dalam penelitian ini adalah perspektif keuangan = 0.35 Perspektif pelangan = 0.40 Perspektif proses bisnis internal = 0.17 Perspekitf pembelajaran dan pertumbuhan = Menghitung Bobot Tujuan Strategik Tiap Perspektif Pembobotan Tujuan Strategik Perspektif Keuangan Gambar hirarki tujuan strategik perspektif keuangan dapat dilihat pada gambar 4.5 Meningkatkan keuntungan Mengurangi biaya Meningkatkan penjuaalan Gambar 4.5 Hirarki Tujuan Strategik Perspektif Keuangan Hasil kuesioner tingkat kepentingan dalam mencapai keuntungan yang tinggi terdapat dalam lampiran 2, sedangkan vektor prioritas dan inconsistency terdapat dalam lampiran 3.

39 82 tabel 4.12 Vektor prioritas konsensus perspektif keuangan Perspektif Rata-rata geometrik Vektor prioritas Manager keuangan Manager pemasaran Manager produksi Meningkatkan penjualan Mengurangi biaya Jumlah Bobot tiap tujuan strategik perspektif keuangan dapat dilihat pada tabel 4.13 Tabel 4.13 Bobot Tiap Tujuan Strategik Perspektif Keuangan Tujuan Strategik Perspektif Keuangan Bobot K1: Meningkatkan keuntungan 1 K2: Mengurangi biaya 0.23 K3: Meningkatkan penjualan 0.77

40 Pembobotan Tujuan Strategik Perspektif Pelanggan Gambar hirarki tujuan strategik perspektif pelanggan dapat dilihat pada gambar 4.6 Meningkatkan penjuaalan memuaskan konsumen Pelangan lama Pelangan baru Gambar 4.6 Hirarki Tujuan Strategik Perspektif Pelanggan Hasil kuesioner tingkat kepentingan pelangan terdapat dalam lampiran 2 sedangkan vektor prioritas dan inconsistensy terdapat dalam lampiran 3. Vektor prioritas dari para pengambil keputusan selanjutnya dilakukan perataan geometrik untuk mendapatkan nilai konsensus dari para pengambil keputusan. tabel 4.14 Vektor prioritas konsensus perspektif pelangan Perspektif Rata-rata geometrik Vektor prioritas Manager keuangan Manager pemasaran Manager produksi Memuaskan konsumen Pelangan lama Pelangan baru Jumlah

41 84 Bobot tiap tujuan strategik perspektif pelangan dapat dilihat pada tabel 4.15 Tabel 4.15 Bobot Tiap Tujuan Strategik Perspektif Pelangan Tujuan Strategik Perspektif Keuangan Bobot P1: Memuaskan konsumen 0.44 K2: Mempertahankan pelangan lama 0.40 K3: Menarik pelanagan baru Pembobotan Tujuan Strategik Perspektif Proses Bisnis Internal Gambar hirarki tujuan strategik perspektif proses bisnis internal dapat dilihat pada gambar 4.7 Mengurangi biaya Memuaskan konsumen Meningkatkan efisiensi Menjaga dan Meningkatkan kualitas Pengiriman tepat waktu Meningkatka n ketersebaran produk Gambar 4.7 Herarki tujuan strategik proses bisnis internal pada perspektif bisnis internal ada dua tingkatan herarki jadi pembobot dilakukan dua tahap yaitu pembobotan subperspektif dan subkriteria.

42 85 a. Pembobotan Subperspektif Hasil kuesioner tingkat kepentingan perspektif proses bisnis internal terdapat dalam lampiran 2 sedangkan vektor prioritas dan inconsistency terdapat dalam lampiran3. Vektor prioritas dari para pengambil keputusan selanjutnya dilakukan perataan geometrik untuk mendapatkan nilai konsensus dari para pengambil keputusan. tabel 4.16 vektor prioritas konsensus perspektif bisnis internal Perspektif Rata-rata geometrik Vektor prioritas Manager keuangan Manager pemasaran Manager produksi Memuaskan konsumen Mengurangi biaya Jumlah b. Pembobobotan Subkriteria Hasil kuesioner pembobotan subkriteria memuaskan konsumen dalam perspektif proses bisnis internal terdapat dalam lapiran 2, sedang hasil vektor prioritasnya terdapat dalam lampiran 3. Vektor prioritas dari para pengambil keputusan selanjutnya dilakukan perataan geometrik untuk mendapatkan nilai konsensus dari para pengambil keputusan. tabel 4.17 vektor prioritas konsensus sub kriteria memuaskan pelangan dalam proses bisnis internal

43 86 Perspektif Rata-rata geometrik Vektor prioritas Manager keuangan Manager pemasaran Manager produksi Menjaga kualitas Pengiriman tepat waktu Ketersebaran produk Jumlah Bobot tiap tujuan strategik perspektif proses bisnis internal dapat dilihat pada tabel 4.18 Tabel 4.18 Bobot Tiap Tujuan Strategik Perspektif Bisnis Internal Tujuan Strategik Perspektif Bisnis Internal Bobot I1: Meningkatkan efisiensi produksi 0.23 I2: Menjaga & meningkatkan kualitas x 0.77 = 0.43 I3: Pengiriman tepat waktu x 0.77 = 0.22 I4: Meningkatkan ketersebaran produk 0.14x 0.77 = 0.12

44 Pembobotan Tujuan Strategik Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Gambar hirarki tujuan strategik perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dapat dilihat pada gambar 4.8 Meningkat efisiensi Menjaga kualitas Pengiriman tepat waktu Ketersebaran produk Produktifitas pekerja yang tinggi Informasi coverage yang tinggi Gambar 4.8 Hirarki Tujuan Strategik Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Bobot tiap tujuan strategik perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dapat dilihat pada tabel 4.19 Tabel 4.19 Bobot Tiap Tujuan Strategik Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Tujuan Strategik Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Bobot PP1: Mencapai produktivitas pekerja yang tinggi = 1 PP2: Mencapai tingkat information coverage yang tinggi 1

45 88 Balanced Scorecard Perspektif Keuangan 0.35 Perspektif Pelangan 0.41 Perspektif Bisnis Internal 0.16 Perspektif Pembelajaran pertumbuhan 0.08 Meninkatkan keuntungan 1 Memuaskan Konsumen 0.44 Mempertahanka n pelangan lama 0.40 Menarik Pelangan Baru 0.16 Informasi Coverage yang tinggi 1 Produktivitas karyawan 1 Meningkatkan penjualan 0.77 Mengurangi biaya 0.23 Efisiensi 0.23 Menjaga kualitas 0.43 Pengiriman Tepatwaktu 0.22 Ketersebaran Produk 0.12 Gambar 4.9 Rekapitulasi Pembobotan Perspektif Balanced scorecard

46 Mengukur Kinerja PT. Osram Indonesia Kinerja Perspektif Keuangan Kinerja perspektif keuangan terdapat pada tabel 4.20 Tabel 5.20 Nilai Kinerja Perspektif Keuangan Tujuan Strategik Perspektif Keuangan Nilai Bobot Nilai x Bobot K1: Meningkatkan keuntungan K2: Meningkatkan penjualan K3: Mengurangi biaya Total Kinerja Perspektif Keuangan = 7.23/2 = Kinerja Perspektif Pelanggan Kinerja perspektif pelanggan terdapat pada tabel 4.21 Tabel 4.21 Nilai Kinerja Perspektif Pelanggan Tujuan Strategik Perspektif Pelanggan Nilai Bobot Nilai x Bobot P1: Memuaskan Konsumen P2: Mempertahankan pelangan lama P3: Menarik pelangan baru Total Kinerja Perspektif Pelanggan = 3.84 = 3.84

47 BAB V. ANALISA DATA Kinerja Perspektif Bisnis Internal Kinerja perspektif proses bisnis internal terdapat pada tabel 4.22 Tabel 4.22 Nilai Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal Tujuan Strategik Perspektif Proses Bisnis Internal Nilai Bobot Nilai x Bobot I1: Meningkatkan efisiensi produksi I2: Menjaga dan meningkatkan kualitas produk I3: Pengiriman tepat waktu I4: Meningkatkan ketersebaran produk Total Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal = 4.3/1 = Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Kinerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran terdapat pada tabel 4.23 Tabel 4.23 Nilai Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Tujuan Strategik Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Nilai Bobot Nilai x Bobot PP1: Mencapai produktivitas pekerja yang tinggi PP2: Mencapai tingkat information coverage yang tinggi Total Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan = = 4 2 LAPORAN TUGAS AKHIR

48 BAB V. ANALISA DATA Kinerja Total PT. Osram Indonesia Kinerja total PT. Osram Indonesia terdapat pada Tabel Tabel 4.24 Nilai Kinerja PT. Osram Indonesia Perspektif Nilai Bobot Nilai x Bobot Keuangan Pelanggan Proses Bisnis Internal Pembelajaran dan Pertumbuhan Total Kinerja PT. Osram Indonesia = 3.8/1 = 3.84 LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB V ANALISA DATA. dari kuesioner perbandingan berpasangan untuk mencari tingkat kepentingan dari

BAB V ANALISA DATA. dari kuesioner perbandingan berpasangan untuk mencari tingkat kepentingan dari 92 BAB V ANALISA DATA 5.1 Perspektif keuangan Perspektif keuangan mempunyai bobot kriteria sebesar 0.35 yang diperoleh dari kuesioner perbandingan berpasangan untuk mencari tingkat kepentingan dari perspektif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Visi, misi, dan strategi yang ditetapkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ

TUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ TUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : WARDIYONO Nim : 4160411-047

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD Didien Suhardini dan Citra Kurniawan Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO... vii

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, sehubungan dengan hasil yang didapat

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, sehubungan dengan hasil yang didapat BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Tahap akhir dari penelitian ini ialah mengambil kesimpulan dari hasil perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, sehubungan dengan hasil yang didapat maka penulis memberikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic packaging berbahan baku

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic packaging berbahan baku 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama ini, diasumsikan bahwa perbaikan dan perubahan organisasi tergantung pada analisis internal dan eksternal, gambaran proses bisnis, persiapan program

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah singkat perusahaan OSRAM adalah salah satu dari tiga perusahaan manufaktur lampu terbesar didunia (bersama Phillips dan General

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Metode pengukuran kinerja di PT Tera Data Indonusa Selama ini PT. Tera Data Indonusa mengukur kinerja dengan melakukan analisis terhadap laporang keuangannya dan membandingkannya

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Pada tahun 1995, permintaan ekspor pakaian jadi (garment) khususnya kemeja ke negara timur tengah semakin bertambah dan keadaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 DAFTAR TABEL Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 Tabel 2.2 : Perbedaan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional dengan sistem

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan strategi salah satu unit bisnis utama di bank DKI yaitu unit GKK (Grup Komersial dan Korporasi).Pentingnya penyusunan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa Berdasarkan diagram pareto, diketahui bahwa cacat sealing lubang menempati urutan teratas dan menjadi permasalahan utama di mesin sealing setelah dilakukannya pengurangan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penilaian kinerja yang telah diterapkan

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penilaian kinerja yang telah diterapkan BAB 4 PEMBAHASAN Penilaian kinerja ialah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukkan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya dan sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

BAB 3 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN BAB 3 61 TINJAUAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Sekilas tentang PT FI 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT FI didirikan berdasarkan Akta Notaris A. Partomuan Pohan, SH, LLM No. 6, tanggal 2 September 1993.

Lebih terperinci

Implementasi Balanced Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja Perguruan Tinggi Studi Kasus Universitas Komputer Indonesia

Implementasi Balanced Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja Perguruan Tinggi Studi Kasus Universitas Komputer Indonesia Implementasi Balanced Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja Perguruan Tinggi Studi Kasus Universitas Komputer Indonesia Oleh: Taryana Suryana NPM:2006210007 1 UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA Visi Menjadi

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan strategi balanced scorecard dimana balanced scorecard memiliki empat perspektif strategi, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV Rencana Implementasi & Kebutuhan Sumber Daya

BAB IV Rencana Implementasi & Kebutuhan Sumber Daya BAB IV Rencana Implementasi & Kebutuhan Sumber Daya 4.1. Rencana Implementasi Setelah rancangan sistem manajemen kinerja dibuat berikut dengan program strategis agar tolok ukur yang telah ditetapkan dapat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : Hitech Mall Lt. 1C-68, Jl.Kusuma Bangsa Surabaya.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : Hitech Mall Lt. 1C-68, Jl.Kusuma Bangsa Surabaya. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Identitas Perusahaan Nama Alamat : CV Databaru Komputer : Hitech Mall Lt. 1C-68, Jl.Kusuma Bangsa 116 118 Surabaya. No.telp/fax : 031-5459425, 5316567 Email Contact

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

Lebih terperinci

Tugas dan Tanggung Jawab. a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab. a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan. LAMPIRAN Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direktur Adapun Tugas dari Direktur a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan. c. Merencanakan serta mengembangkan

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tekanan kompetitif dalam dunia bisnis menuntut organisasi maupun perusahaan untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan. Setiap perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANYAAN UMUM

KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANYAAN UMUM KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANAAN UMUM Petunjuk pengisian: Petunjuk untuk menjawab pertanyaan di bawah ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang sangat tinggi antara pelaku industri dalam meraih pasar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang sangat tinggi antara pelaku industri dalam meraih pasar yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bebas ini, banyak sekali industri yang memiliki hasil produksi yang sama antara satu dengan yang lainnya. Hal ini menimbulkan tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Flow Chart Proses Produksi

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Flow Chart Proses Produksi 134 LAMIRAN LAMIRAN 1 Flow Chart roses roduksi 135 Lampiran 2 Sejarah erusahaan Sumber : T. Bakrie Building Industries 136 Lampiran 3 Struktur Organisasi erusahaan Sumber : T. Bakrie Building Industries

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. ABC, TBK Andreas Tri Panudju, Andi Hasryningsih Asfar, Fitri Fauziah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 40 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan. PT. Millenium Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pengolahan biji plastik yang berdiri pada tanggal 29 Juni 1980 di daerah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Balanced Scorecard sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Balanced Scorecard sebagai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Balanced Scorecard sebagai sistem manajemen strategik yang dapat membantu Klinik Bina Insan Sehat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan mengenai balanced scorecard. menunjukkan bahwasannya ada penurunan kinerja dari berbagai perspektif

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan mengenai balanced scorecard. menunjukkan bahwasannya ada penurunan kinerja dari berbagai perspektif 108 BAB V PENUTUP 1.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan mengenai balanced scorecard menunjukkan bahwasannya ada penurunan kinerja dari berbagai perspektif yang menjadi tolak ukur dalam sistem pengukuran

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 2 AGUSTUS 2016 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang beralamat di jalan Daan Mogot Km.19 No.36, Jurumudi-Batuceper

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis penerapan sistem pengukuran kinerja menggunakan Metode Prism dan pengembangan model pengukuran kinerja tersebut pada unit

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara PEMETAAN STRATEGIC BUSINESS UNIT (SBU) PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD DI PT. MAHA KERAMINDO PERKASA

Universitas Bina Nusantara PEMETAAN STRATEGIC BUSINESS UNIT (SBU) PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD DI PT. MAHA KERAMINDO PERKASA Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester Ganjil 2004/2005 PEMETAAN STRATEGIC BUSINESS UNIT (SBU) PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN. PADA PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk CABANG CILEUNGSI : SAINA PRADESTY NPM : FAKULTAS : EKONOMI

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN. PADA PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk CABANG CILEUNGSI : SAINA PRADESTY NPM : FAKULTAS : EKONOMI ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD PADA PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk CABANG CILEUNGSI NAMA KELAS : SAINA PRADESTY : 3EB01 NPM : 21209410 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Profil Perusahaan 4.1.1. Profil Singkat Perusahaan PT. Homa Sejahtera didirikan oleh Parlin Herman Widjaya dan Parlin Herman Wibowo yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan otomotif PT Smart Mulia Abadi Sidoarjo dalam melakukan pengukuran kinerja yang didasarkan pada metode

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan kebutuhan mereka. Negara kita adalah salah satu dari Negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan kebutuhan mereka. Negara kita adalah salah satu dari Negara-negara di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi atau perdagangan bebas sekarang ini transaksi kegiatan eksport import merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang penting bagi suatu Negara,

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pembangunan dan pertumbuhan maupun berbagai tantangan dari perubahan kondisi politik, ekonomi, dan sosial yang terus berkembang di Indonesia, diperlukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. 3.1 Kerangka Kerja

BAB III ANALISIS. 3.1 Kerangka Kerja BAB III ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan analisis dari tugas akhir dengan mengacu pada metode balanced scorecard yang meliputi kerangka kerja, identifikasi lingkungan industri, pemahaman komprehensif

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 109 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pada analisis dan hasil pembahasan sebelumnya, maka simpulan dari penelitian ini terkait dengan analisa balanced scorecard pada PT. SM adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar produk di pasar perdagangan semakin ketat, dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini menuntut pihak

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Alpha Swara Pratama yang berlokasi di Jl. Peta Selatan No. 77, Kalideres, Jakarta merupakan Perseroan Terbatas yang didirikan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Perusahaan Bengkel Naga Mas, sesuai dengan nama perusahaan tersebut pada awalnya berdiri pada tahun 1989 yang hanya berupa bisnis perantara bagi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA) 1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA 1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA PENDAHULUAN Manajemen biaya Manajemen strategik Perencanaan dan pembuatan keputusan Pengendalian manajemen dan pengendalian operasional Penyajian laporan keuangan Organisasi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP A. Gambaran Umum Arfa Barbershop 1. SEJARAH ARFA BARBERSHOP PT. ARFA SUKSES MULIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan usaha pangkas rambut pria.

Lebih terperinci

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN HASIL

Bab IV ANALISIS DAN HASIL Bab IV ANALISIS DAN HASIL 4.1 Efektifitas dan Efisiensi Penilaian Kinerja Suatu kinerja dikatakan efektif bila dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat atau lebih cepat dari perkiraan target penyelesaian

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Maju Teknik Utama Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat (divisi tabung)

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan untuk Kenaikan Gaji pada PT AAA

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan untuk Kenaikan Gaji pada PT AAA Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan untuk Kenaikan Gaji pada PT AAA 1 Adhika Pramita Widyassari 1 Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu 1 Blora, Indonesia E-mail: 1 dika_trunix@yahoo.com

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan BAB IV PEMBAHASAN Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan yang dilakukan dari sudut pandang manajemen dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari setiap operasional

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bernofarm pertama kali didirikan di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 11 maret 1971 dengan nama CV Sumber Farma. Nama PT. Bernofarm sendiri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. metode balance scorecardpada KJPP Hari Utomo dan Rekan dapat ditarik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. metode balance scorecardpada KJPP Hari Utomo dan Rekan dapat ditarik BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pengukuran kinerja dengan metode balance scorecardpada KJPP Hari Utomo dan Rekan dapat ditarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang 87 BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV. Orlena yang berlokasi di Jln. K.H.Moh.Mansyur No.32A, Jakarta Barat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT Kereta Api Indonesia (KAI) merupakan perusahan yang bergerak di bidang pelayanan jasa angkutan darat khususnya di bidang pelayanan jasa penumpang. Fenomena mengenai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan. Adapun model penelitian dapat ditunjukkan pada Gambar 3.1. Proses Bisnis Lama SMM ISO

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap

BAB IV ANALISIS DATA. Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap BAB IV ANALISIS DATA A. Pengukuran Kinerja PT Nindya Karya (Persero) Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap sebagai fokus utama pengendalian manajemen tradisional,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Merancang peta strategi yang Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Desain Penelitian Unit Analisis Organisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia telah menumbuhkan persaingan pasar yang makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan liberalisasi perdagangan. Perdagangan

Lebih terperinci

JOB DESCRIPTION 1. Direktur 2. Keuangan

JOB DESCRIPTION 1. Direktur 2. Keuangan JOB DESCRIPTION 1. Direktur Orang yang bertugas memimpin dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan atas

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA L1 LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari proyek yang dilakukan dalam penulisan tesis ini didapat dari pengukuran melalui perspektif dari TPS dan analisa penulis melalui

Lebih terperinci

PT. PAL Indonesia (Persero), Surabaya

PT. PAL Indonesia (Persero), Surabaya ANALISA DAMPAK KEBIJAKAN COST REDUCTION PROGRAM PADA KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN BALANCED SCORECARD DI DIVISI PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KAPAL PT. PAL INDONESIA (PERSERO) 1 Yudi Setiawan, 2 Patdono

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV DATA DAN ANALISIS BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Visi, Misi dan Tujuan Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang 4.1.1 Visi Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang Menjadi pusat tenaga kerja yang professional dan berkualitas

Lebih terperinci

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING CV. TRANSIT

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING CV. TRANSIT Sejarah Singkat CV Transit CV Transit adalah suatu badan usaha yang bergerak dibidang industri pembuatan sepeda. CV Transit didirikan pada tanggal 20 Juni 1995. Produk utama penjualan CV Transit ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengukuran Kinerja Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat konsitensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk. Kinerja merupakan penentuan

Lebih terperinci