BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT Samafitro merupakan perusahaan distributor di industri digital printing yang menjual berbagai macam produk digital printing, mulai dari mesin cetak digital, mesin multifungsi copier based dan printer based, mesin pemindai atau scanner document, sampai mesin dengan sistem faks yang diteruskan ke dengan berbagai merk ternama, seperti Canon, HP, Casio, Zund, Hiti, dan Anajet Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Samafitro PT Samafitro adalah salah satu anak perusahaan Asaba Group yang berdiri sejak 13 Maret 1982 dan memulai bisnisnya sebagai distributor mesin fotokopi. Kantor pusat PT. Samafitro terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 8, Jakarta Pusat. PT. Samafitro memiliki kantor cabang di beberapa kota besar, yaitu Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Medan, serta dealer nasional yang tersebar di pulau-pulau besar di Indonesia. PT Samafitro adalah perusahaan pemasaran dan distribusi dengan komitmen penuh untuk inovasi, pengembangan usaha, meningkatkan kesejahteraan stakeholders, dan mencapai kepuasan pelanggan, sehingga menjadikannya mitra pilihan utama di bidang solusi imaging and printing. Samafitro memberikan Solusi Imaging dan Printing yang mengintegrasikan perangkat keras, perangkat lunak dan solusi yang ditujukan untuk membantu pelanggan dalam siklus produksi dokumen (print & copy), distribusi dokumen (fax & ) dan management document (e-document). Seiring dengan perkembangan usahanya, PT. Samafitro mengembangkan divisi After Sales Service atau layanan purna jual dan semakin fokus kepada kepuasaan pelanggan. Usaha ini membuahkan hasil berupa penunjukkan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki produk Top Brand dengan menjadikan PT. Samafitro sebagai distributor tunggal bagi produk mereka. Perusahaan tersebut diantaranya adalah: 1) Menjadi distributor tunggal untuk produk Canon (mesin multifungsi Copier Based, mesin fotokopi, mesin fax) 61

2 62 2) Pada tahun 2002 menjadi distributor tunggal HP Indigo Digital Color Press dan Casio Cash Register 3) Pada tahun 2007 distributor NurMacropinter menjadi HP Scitex (sebagai salah satu dari dua distributor) 4) Pada tahun 2008 ditunjuk sebagai distributor eksklusif HP Scitex 5) Pada tahun 2009 menjadi whole seller HP DesignJet PT. Samafitro terus bergerak untuk meningkatkan penjualan dan pelayanan untuk menjadikan perusahaan sebagai mitra pilihan utama di bidang solusi imaging and printing. PT. Samafitro ingin memberikan pelayanan yang memuaskan kepada semua pihak dengan cara menerapkan ICare to Bring. Sumber: PT. Samafitro Gambar 4.1 Budaya Kerja PT. Samafitro Setelah berdiri sejak tahun 1982, investasi proses dan sumber daya manusia yang telah dilakukan PT. Samafitro sejauh ini menghasilkan beberapa prestasi dan penghargaan, salah satunya adalah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 sejak tahun 2002 untuk sistem manajemen team

3 63 konsultant solusi dokumen berpengalaman dengan kualitas baik dan ratusan individu After Sales dengan sertifikasi Internasional dari CANON (ASIAN, CERTIFICED ENGINEER, CANON). Kesemuanya dengan tujuan memberikan pengalaman interaksi yang menyenangkan terhadap pelanggan, produk, layanan dan solusi pada setiap titik pertemuan. Produk-produk yang pada saat ini didistribusikan oleh PT. Samafitro adalah sebagai berikut: a) Mesin cetak digital dengan merk HP (HP Indigo, HP Scitex, HP DesignJet), Canon (ImagePress) b) Mesin multifungsi copier based, yang memiliki spesifikasi sebagai mesin fotokopi cetak hitam-putih sampai pemindaian (scanning) warna, anotasi dan transmisi, fax dan network, dengan merk Canon (ImageRunner ADV, ImageRunner ADV Color, Canon Image Class) c) Mesin pemotongan/ perapihan multifungsi dengan merk Zund d) Mesin cetak (printer) foto instan (portable) tipe gulungan merk Hiti e) Mesin cetak kain merk AnaJet f) Mesin kasir merk Casio (Electronic Cash Register- ECR, Point of Sales- POS), Vivipos g) Software untuk mesin-mesin cetak dan fotokopi dengan merk GMG, Digilabs, ECopy ShareScan, MindFire, dan Onyx Target customer PT. Samafitro adalah perusahaan yang berada dalam industri keuangan (perbankan, leasing, pinjaman, money changer, asuransi, pembiayaan, investasi, dealer dan broker), industri jasa dan konsultasi (konsultan manajemen, konsultan engineering, fitness center, jasa notaris, dan penyaluran tenaga kerja), institusi pendidikan, industri alat berat, mesin dan sarana transportasi, instansi pemerintah, industri property, industri tekstil, pakaian dan pengolahan kulit, industri telekomunikasi dan informasi, industri percetakan dan penerbitan, industri bahan galian, industri pengolahan baha dasar non-kimia, industri farmasi dan kimia dasar, industri makanan dan minuman, industri pengolahan karet dan plastic, industri elektronik dan industri lainnya (power company, retail, yayasan gereja, dan LSM).

4 Visi dan Misi PT. Samafitro PT. Samafitro memiliki visi, misi, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang sebagai berikut: Visi: Menjadi mitra pilihan utama di bidang solusi imaging dan printing. Misi: Memberikan solusi imaging dan printing yang sangat dibutuhkan karena memiliki pengalaman yang memuaskan. Tujuan jangka panjang perusahaan: Mencapai pertumbuhan revenue & profit yang sesuai dengan keinginan shareholders dan stakeholders. Tujuan jangka pendek perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dari bisnis sebesar 15% per tahun hingga Menjadi no. 1 dalam hal pangsa pasar dengan ukuran 28% (minimum 7000 unit) dalam larutan pencitraan bisnis dalam waktu 3 tahun (hingga 2016).

5 Struktur Organisasi PT. Samafitro Sumber: PT. Samafitro Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Samafitro Uraian pekerjaan tiap bagian di PT. Samafitro diuraikan secara jelas sehingga mempermudah manager untuk melaksanakan tanggung jawab dan wewenangnya. Berikut ini adalah uraian pekerjaan PT. Samafitro: 1. President Director Merencanakan, mengarahkan, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja seluruh direktorat dan divisi demi tercapainya target kerja yang ditetapkan.

6 66 2. CHIPS & AMS Director (Corporate Hospitality Imaging Printing Solution) Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim direktorat CHIPS & AMS demi tercapainya target kerja yang ditetapkan. 3. GAIPS Director (Graphic Art Imaging and Printing Solution) Merencanakan, mengarahkan, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja direktorat GAIPS demi tercapainya target kerja yang ditetapkan. 4. General Manager (Branch Dealer Operation) Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja Divisi BDO demi tercapainya target kerja yang ditetapkan untuk seluruh cabang, dealer dan depo. 5. General Manager (GAIPS) Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja Divisi GAIPS dalam rangka mencapai target kerja yang ditetapkan. 6. General Manager (Operation) Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja Divisi Operation serta individu di dalamnya demi tercapainya target kerja yang ditetapkan, melalui aktivitas pengawasan terhadap transaksi keuangan dan laporan keuangan, forecasting barang sesuai kebutuhan, serta aktivitas perawatan gedung dan inventaris perusahaan. 7. Senior Manager (DSO) divisi CHIPS & AMS Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim departemen DSO dalam rangka mencapai target kerja yang ditetapkan. 8. Divison Head (AMS) divisi CHIPS & AMS Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja Sub Divisi AMS demi tercapainya target kerja yang ditetapkan, baik target revenue maupun Customer Satisfaction Index melalui pelayanan penjualan. 9. Senior Manager (SOHO- Small Office Home Office) divisi CHIPS & AMS Mengembangkan strategi penjualan produk Canon SOHO, serta bertugas dalam menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja departemen SOHO demi tercapainya target kerja yang ditetapkan. 10. Senior Manager (Cash Register & POS) divisi CHIPS & AMS Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim Departemen Cash Register & POS dalam rangka mencapai target kerja yang ditetapkan.

7 Senior Manager (Marketing & Business Solution) divisi CHIPS & AMS Mengembangkan strategi marketing semua produk Canon MFP, bertugas dalam menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja departemen BSD demi tercapainya target kerja yang ditetapkan, serta bertugas dalam memastikan kegiatan training dilakukan sesuai dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya. 12. Divison Head (HP Indigo) divisi GAIPS Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim Sub Divisi HP Indigo dalam rangka mencapai target kerja nasional yang ditetapkan. 13. Business Unit Manager (Canon PGA) divisi GAIPS Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim departemen Canon Production & Graphic Art (PGA) dalam rangka mencapai target kerja nasional yang ditetapkan. 14. Junior Division Head (Inkjet) divisi GAIPS Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja Sub Divisi Inkjet dalam rangka mencapai target kerja nasional yang ditetapkan. 15. Senior Manager (New Business Development) divisi GAIPS Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim departemen New Business Development dalam rangka mencapai target kerja nasional unit mesin dan revenue, serta pengembangan bisnis unit baru yang telah disetujui oleh direksi untuk dikembangkan perusahaan, melalui aktivitas penjualan Mesin dan pelayanan jual kepada end customer, pengembangan strategi marketing, serta pengawasan terhadap marketing expenses. 16. Senior Manager (Depo, Dealer Barat & Recondition Machine) divisi BDO Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja departemen Depo, Dealer Barat & Recondition Machine, demi tercapainya target kerja yang ditetapkan untuk dealer bagian barat dan depo, serta penjualan unit mesin rekondisi untuk wilayah Head Office. 17. Branch Manager divisi BDO Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja Cabang yang dipimpin demi tercapainya target kerja yang sudah disepakati untuk cabang.

8 Purchasing Manager divisi Operation Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim departemen Purchasing dalam rangka mencapai target kerja yang ditetapkan. 19. Operational Supervisor divisi Operation Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja para subordinat departemen GA dalam rangka mencapai target kerja yang ditetapkan. 20. Accounting Manager divisi Operation Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja Departemen Accounting dan memastikan tercapainya target laporan keuangan yang valid yang melingkupi Head office dan seluruh Branch melalui pengawasan terhadap seluruh transaksi keuangan perusahaan. 21. Senior Administrator Manager divisi Operation Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja departemen Administration dan memastikan tercapainya target. 22. Senior Manager (Marketing Communication) Menyusun, mengontrol dan mengevaluasi rencana kerja departemen Marketing Communication demi tercapainya target kerja. 23. General Manager (HRD) Menyusun rencana kerja, mengontrol dan mengevaluasi kinerja tim divisi Human resource Development dalam rangka mencapai target kerja yang ditetapkan Analisis Kompetitif: Model Lima Kekuatan Porter Analisis Model Lima Kekuatan Porter (Porter s Five-Forces Model) digunakan untuk mengembangkan strategi di PT. Samafitro. Lima elemen kekuatan Porter yaitu: persaingan antar perusahaan sejenis, kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk substitusi, kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok, dan kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen. Berikut ini adalah analisis lima kekuatan Porter PT. Samafitro:

9 69 - PT. Samafitro - PT. Astragraphia - HP Indonesia Gambar 4.3 Model Lima Kekuatan Porter PT. Samafitro Sumber: Fred R. David (2013, p106) dan dikembangkan oleh peneliti 1. Persaingan Antar Perusahaan Sejenis Di dalam industri digital printing ini, terdapat beberapa perusahaan yang juga mendistribusikan mesin multifungsi copier based seperti yang didistribusikan oleh PT. Samafitro. Hal itu menjadikan mereka pesaing utama PT. Samafitro. Para pesaing tersebut adalah: PT. Astragraphia dan HP Indonesia. 2. Potensi Masuknya Pesaing Baru Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer marketing PT. Samafitro, Ibu Novita, untuk saat ini pesaing baru belum teridentifikasi oleh perusahaan, karena belum ada perusahaan baru yang menawarkan produk dengan spesifikasi yang sama, yang dapat dijadikan pesaing, dengan mesin multifungsi merk Canon. 3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi Produk substitusi dari produk mesin multifungsi copier based merk Canon yang didistribusikan PT. Samafitro adalah mesin

10 70 multifungsi printer based. Hal itu dikarenakan kedua mesin tersebut memiliki spesifikasi yang hampir sama namun dengan harga yang berbeda. 4. Daya Tawar Supplier/Pemasok Dalam industri digital printing ini ancaman dari supplier atau pemasok kecil, karena PT. Samafitro hanya memiliki pemasok tunggal, yaitu Canon Singapore Pte. Ltd, yang merupakan kantor pusat regional untuk Canon di Asia Tenggara. Canon Singapore yang mengatur masalah penjualan, pemasaran dan strategi layanan di wilayah tersebut. Bargaining power PT. Samafitro atas supplier rendah, karena perusahaan tidak dapat tawar menawar harga dengan supplier. 5. Daya Tawar Pembeli/Konsumen Dalam industri digital printing ini, bargaining power pembeli tinggi atau kuat untuk membeli atau menolak pembelian produk yang ditawarkan PT. Samafitro. Hal ini dikarenakan terdapat perusahaan lain yang dapat dipilih, bahkan persaingan harga antar kompetitor tergolong tinggi. 4.2 Tahap Masukan (Input Stage) Tahap input terdiri dari Matriks IFE, Matriks EFE, dan Matriks CPM. Data Matriks IFE dan Matriks EFE didapatkan dari SWOT PT. Samafitro yang didapat dari hasil wawancara dan kuesioner dari pihak PT. Samafitro, sedangkan data Matriks CPM didapatkan dari kuesioner yang diisi oleh pihak PT. Samafitro.

11 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE Matrix) Identifikasi Lingkungan Internal Berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor kekuatan internal perusahaan: Tabel 4.1 Faktor yang Dikategorikan Sebagai Kekuatan PT. Samafitro S.1 Menyediakan produk yang berkualitas tinggi dengan merk ternama (Top brand) S.2 Menjadi distributor eksklusif dari berbagai produk Top Brand S.3 Menyediakan showroom (display) dan demo produk kepada calon pembeli S.4 Memberikan after sales service S.5 Memiliki distribution dan service channel di berbagai kota besar di Indonesia Sumber: PT. Samafitro dan diolah pada tahun Menyediakan produk yang berkualitas tinggi dengan merk ternama (Top brand) PT. Samafitro mendistribusikan berbagai macam mesin digital printing yang berkualitas tinggi dengan berbagai merk ternama, yaitu Canon (ImagePress), mesin multifungsi copier based, yang memiliki spesifikasi sebagai mesin fotokopi, cetak hitam-putih sampai pemindaian (scanning) warna, anotasi dan transmisi, fax dan network, dengan merk Canon (ImageRunner ADV, ImageRunner ADV Color, Canon Image Class), serta mesin digital printing lainnya dengan merk HP, Zund, Hiti, AnaJet, Casio (Electronic Cash Register- ECR, Point of Sales- POS), Vivipos dan software untuk mesin-mesin cetak dan fotokopi dengan merk GMG, Digilabs, ECopy ShareScan, MindFire, dan Onyx. Dengan banyaknya produk berkualitas dengan merk ternama yang didistribusikan, maka pasar konsumen PT. Samafitro juga besar. 2. Menjadi distributor eksklusif dari berbagai produk Top Brand PT. Samafitro dipercaya sebagai distributor tunggal / eksklusif bagi produk-produk mesin multifungsi Copier Based merk Canon, HP Indigo Digital Color Press dan Casio Cash Register, dan HP Scitex. Dengan

12 72 menjadi distributor eksklusif dari berbagai produk Top Brand, maka tingkat kepercayaan konsumen tinggi. Menjadi distributor eksklusif dari berbagai produk Top Brand salah satu kekuatan utama PT. Samafitro. 3. Menyediakan showroom (display) dan demo produk kepada calon pembeli PT. Samafitro menyediakan showroom dimana terdapat produk-produk peralatan lengkap (display). Selain itu terdapat juga demo produk bagi calon pembeli yang ingin melihat dan menguji-coba mesin sebelum membelinya. Hal itu dilakukan agar dapat membuka wawasan konsumen mengenai mesin jenis apa yang lebih efektif digunakan untuk usaha yang akan/sedang dikembangkannya. 4. Memberikan after sales service PT. Samafitro memberikan berbagai layanan after sales service seperti pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian suku cadang mesin. 5. Memiliki distribution dan service channel di berbagai kota besar di Indonesia PT. Samafitro memiliki kantor cabang di berbagai kota besar di Indonesia (Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang dan Medan, serta dealer yang tersebar di pulau-pulau Indonesia), oleh karena itu perusahaan mendistribusikan produk-produknya ke berbagai kota besar di Indonesia tersebut. Hal itu mengakibatkan PT. Samafitro pun memiliki distribution dan service channel di berbagai kota besar di Indonesia untuk mengurangi biaya dan memudahkan konsumen menerima fasilitas after sales service.

13 73 Berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor kelemahan internal perusahaan: Tabel 4.2 Faktor yang Dikategorikan Sebagai Kelemahan PT. Samafitro W.1 Kurangnya aktifitas promosi W.2 Kesulitan mendapatkan karyawan baru yang memiliki kompetensi yang disyaratkan perusahaan W.3 Kurang maksimalnya kinerja dari karyawan W.4 Harga produk yang ditawarkan oleh PT. Samafitro lebih mahal daripada kompetitor W.5 Lemahnya sistem pengiriman produk Sumber: PT. Samafitro dan diolah pada tahun Kurangnya aktifitas promosi Brand awareness PT. Samafitro kurang kuat karena kurang melakukan aktifitas promosi. Hal itu mengakibatkan PT. Samafitro kurang diketahui masyarakat di luar industri digital printing. 2. Kesulitan mendapatkan karyawan baru yang memiliki kompetensi yang disyaratkan perusahaan PT. Samafitro kesulitan dalam mencari karyawan baru yang berkompetensi untuk bekerja di perusahaan. Karena produk-produk yang didistribusikan PT. Samafitro memiliki teknologi canggih, maka perusahaan membutuhkan teknisi yang berkompetensi agar dapat menjaga kualitas layanan. Berdasarkan hasil wawancara, kompetensi yang dibutuhkan antara lain memiliki etos kerja yang baik, jujur, sopan, bersedia mengikuti pelatihan menjadi teknisi handal untuk menghadapi kemajuan teknologi, serta berpengalaman minimal 1 tahun. 3. Kurang maksimalnya kinerja dari karyawan Customer service dan para teknisi yang ditunjuk oleh perusahaan masih belum bisa memberikan kinerja yang maksimal dan memuaskan bagi perusahaan. Hal itu dapat dilihat dari hasil survey yang dilakukan oleh pihak PT. Samafitro yang menunjukkan masih adanya keluhan dari

14 74 konsumen yang menganggap bahwa PT. Samafitro kurang tanggap dalam memenuhi keinginan konsumen. 4. Harga produk yang ditawarkan oleh PT. Samafitro lebih mahal daripada kompetitor Produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan memiliki harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengan kompetitor. 5. Lemahnya sistem pengiriman produk PT. Samafitro lemah dalam sistem pengiriman produk karena sulit untuk mencocokkan mesin dan jumlah feature-feature tambahan pada mesin sehingga sering kali terjadi kekurangan feature mesin yang mengakibatkan perusahaan harus order ulang ke supplier sehingga terjadinya keterlambatan distribusi (pengiriman) produk ke konsumen Hasil Pengolahan Kuesioner Pembobotan dan Pemberian Peringkat Faktor Internal Data yang diperlukan untuk menentukan faktor-faktor eksternal perusahaan diperoleh melalui kuesioner. Data yang diperoleh melalui kuesioner kemudian akan diolah data dan di-input menggunakan software Expert Choice 2000, untuk menentukan bobot tiap faktor internal perusahaan. Berikut ini adalah proses penentuan faktor bobot internal dengan menggunakan software Expert Choice 2000.

15 75 Gambar 4.4 Penentuan Bobot Internal Sumber: Output Expert Choice 2000 Gambar 4.5 Penentuan Bobot Internal 2 Gambar diatas merupakan tampilan proses penentuan bobot faktor internal dengan Expert Choice Proses ini disebut pairwise numerical comparisons, atau perbandingan berpasangan numerik angka-angka yang dimasukkan ke dalam setiap kolom menunjukkan skala kepentingan faktor

16 76 kekuatan dengan satu kekuatan lainnya dan faktor kelemahan dengan satu kelemahan lainnya. Angka skala kepentingan tersebut merupakan nilai ratarata dari tiap responden. Setelah semua angka kepentingan dimasukkan maka akan langsung didapatkan hasil penentuan bobot tiap faktor internal. Sumber: Output Expert Choice 2000 Gambar 4.6 Hasil Penentuan Bobot Internal Peringkat (rating) faktor-faktor internal perusahaan diperoleh melalui kuesioner terhadap pihak perusahaan (5 responden). Responden 1 adalah director, responden 2 adalah senior manager marketing, responden 3 adalah general manager operasional, reponden 4 adalah accounting manager dan responden 5 adalah general manager HRD Hasil Matriks IFE Matriks IFE dibuat dengan memberikan bobot dan peringkat, pemberian bobot didasarkan pada relatif bagi keberhasilan industri, sedangkan pemberian peringkat didasarkan pada keberhasilan perusahaan. Berikut ini adalah hasil Matriks IFE PT. Samafitro:

17 77 Tabel 4.3 Hasil Matriks IFE Faktor-Faktor Internal Utama Bobot Peringkat Skor Bobot Kekuatan 1. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi dengan merk ternama (Top brand) 2. Menjadi distributor eksklusif dari berbagai produk Top Brand Menyediakan showroom (display) dan demo produk kepada calon pembeli 4. Memberikan after sales service Memiliki distribution dan service channel di berbagai kota besar di Indonesia Kelemahan 1. Kurangnya aktifitas promosi Kesulitan mendapatkan karyawan baru yang memiliki kompetensi yang disyaratkan perusahaan 3. Kurang maksimalnya kinerja dari karyawan Harga produk yang ditawarkan oleh PT. Samafitro lebih mahal daripada kompetitor 5. Lemahnya sistem pengiriman produk Jumlah Sumber: Data yang diolah tahun 2014

18 78 Dari tabel Matriks IFE diatas, diketahui bahwa jumlah total pembobotan untuk PT. Samafitro adalah sebesar 2.635, dan nilai pembobotan tersebut diatas rata-rata yakni 2,50. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Samafitro mampu merespon dengan baik kekuatan dan kelemahan yang ada di perusahaan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE Matrix) Identifikasi Lingkungan Eksternal Berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor peluang eksternal perusahaan: Tabel 4.4 Faktor yang Dikategorikan Sebagai Peluang PT. Samafitro O.1 Industri digital printing di Indonesia diperkirakan akan meningkat sekitar 6 % O.2 Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 dapat mencapai 5,9% O.3 Pemain besar di industri digital printing sedikit O.4 Perilaku konsumen yang masih menggunakan kertas O.5 Teknologi yang terus berkembang Sumber: PT. Samafitro dan diolah pada tahun Industri digital printing di Indonesia diperkirakan akan meningkat sekitar 6% Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia berencana untuk menarik US $30 sampai US $40 miliar investasi asing tahunan untuk industri digital printing Indonesia di antara tahun 2012 dan 2017, sehingga saham pasar di negara-negara Asia-Pasifik seperti Indonesia dapat tumbuh dari 47% menjadi 53%, dan memberikan peluang pasar yang luas. (Sumber: 2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 dapat mencapai 5,9% Menurut Menteri Keuangan Indonesia, M. Chatib Basri, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 dapat mencapai 5,8-5,9%, lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi Bank Dunia yang sebesar 5,3 persen. (Sumber:

19 79 3. Pemain besar di industri digital printing sedikit Pemain besar di industri digital printing sedikit, karena bisnis digital printing sudah semakin sempit tempatnya, terutama bagi pengusaha yang tidak kreatif, tidak memiliki teknisi yang kuat dan tidak dapat bergerak cepat dalam memenuhi keinginan customer. 4. Perilaku konsumen yang masih menggunakan kertas Sampai saat ini konsumen masih lebih memilih untuk menggunakan kertas seperti untuk mencetak faktur transaksi, mencetak tiket, buku sekolah dan lembar ujian, kertas untuk sertifikasi berharga seperti surat tanah, kwitansi, KTP, Kartu keluarga, dll. Kertas saat ini masih dianggap valid (sah) sebagai alat bukti dari sebuah ikatan perjanjian, baik bersifat bisnis maupun sosial. 5. Teknologi yang terus berkembang PT. Samafitro berada di industri digital printing yang sangat tergantung pada teknologi, karena produk-produk yang didistribusikan oleh PT. Samafitro memiliki teknologi yang canggih. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi akan terus semakin berkembang sehingga masih ada peluang untuk pengembangan produk yang memiliki teknologi tinggi. Berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor ancaman eksternal perusahaan: Tabel 4.5 Faktor yang Dikategorikan Sebagai Ancaman PT. Samafitro T.1 Kompetitor menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif T.2 Munculnya pesaing baru T.3 Nilai tukar mata uang Rupiah yang berfluktuatif T.4 Konsumen lebih memilih untuk membeli mesin fotocopy yang di rekondisi daripada membeli mesin baru T.5 Kesulitan dalam proses administrasi impor Sumber: PT. Samafitro dan diolah pada tahun 2014

20 80 1. Kompetitor menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif Harga produk sejenis yang ditawarkan kompetitor lebih kompetitif, sehingga dikhawatirkan dapat menarik konsumen ataupun calon konsumen PT. Samafitro. 2. Munculnya pesaing baru Munculnya pesaing dengan ide dan industri yang sama menjadi salah satu ancaman bagi PT. Samafitro. Apalagi jika perusahaan ini menawarkan produk yang lebih unggul dengan harga yang lebih murah. Tentu saja konsumen akan pergi meninggalkan PT. Samafitro dan beralih ke perusahaan baru ini. 3. Nilai tukar mata uang Rupiah yang berfluktuatif Dengan ketergantungan akan supplier yang berasal dari Singapore (impor), maka harga produk-produk digital printing yang disediakan PT. Samafitro sangat dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang dollar terhadap Rupiah yang berfluktuatif. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk impor juga sangat bergantung pada nilai dollar. Fluktuasi nilai tukar mata uang asing membawa dampak yang kurang menguntungkan dan penurunan margin. 4. Konsumen lebih memilih untuk membeli mesin fotocopy yang di rekondisi daripada membeli mesin baru Mesin fotocopy yang direkondisi lebih menarik minat para konsumen daripada mesin baru. Hal itu diakibatkan karena mesin fotocopy yang direkondisi memiliki harga yang jauh lebih murah daripada harga mesin fotocopy baru. 5. Kesulitan dalam proses administrasi impor Adanya kebijakan pemerintah mengenai penetapan pajak bea cukai untuk pajak ekspor yang tinggi dan seringkali fluktuatif sesuai dengan kondisi politik Indonesia dengan luar negeri, menjadi kendala bagi PT. Samafitro yang merupakan salah perusahaan distributor yang mengimpor produk dari luar negeri karena harus membayar pajak yang tinggi kepada pemerintah.

21 Hasil Pengolahan Kuesioner Pembobotan dan Pemberian Peringkat Faktor Ekternal Data yang diperlukan untuk menentukan faktor-faktor eksternal perusahaan diperoleh melalui kuesioner. Data yang diperoleh melalui kuesioner kemudian akan diolah data dan di-input menggunakan software Expert Choice 2000, untuk menentukan bobot tiap faktor internal perusahaan. Berikut ini adalah proses penentuan faktor bobot internal dengan menggunakan software Expert Choice Sumber: Output Expert Choice 2000 Gambar 4.7 Penentuan Bobot Eksternal

22 82 Gambar diatas merupakan tampilan proses penentuan bobot faktor eksternal dengan Expert Choice Proses ini disebut pairwise numerical comparisons, atau perbandingan berpasangan numerik angka-angka yang dimasukkan ke dalam setiap kolom menunjukkan skala kepentingan faktor peluang dengan satu peluang lainnya dan faktor ancaman dengan satu ancaman lainnya. Angka skala kepentingan tersebut merupakan nilai rata-rata dari tiap responden. Setelah semua angka kepentingan dimasukkan maka akan langsung didapatkan hasil penentuan bobot tiap faktor eksternal. Sumber: Output Expert Choice 2000 Gambar 4.8 Hasil Penentuan Bobot Eksternal Peringkat (rating) faktor-faktor eksternal perusahaan diperoleh melalui kuesioner terhadap pihak perusahaan (5 responden). Responden 1 adalah director, responden 2 adalah senior manager marketing, responden 3 adalah general manager operasional, reponden 4 adalah accounting manager dan responden 5 adalah general manager HRD.

23 Hasil Matriks EFE Matriks EFE dibuat dengan memberikan bobot dan peringkat. Pemberian bobot didasarkan pada faktor terhadap keberhasilan perusahaan, sedangkan pemberian peringkat didasarkan pada seberapa efektif strategi perusahaan untuk merespon faktor tersebut. Berikut ini adalah hasil Matriks EFE PT. Samafitro: Faktor-Faktor Eksternal Utama Peluang 1. Industri digital printing di Indonesia diperkirakan akan meningkat sekitar 6 % 2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 dapat mencapai 5,9% 3. Pemain besar di industri digital printing sedikit 4. Perilaku konsumen yang masih menggunakan kertas 5. Teknologi yang terus berkembang Ancaman 6. Kompetitor menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif Tabel 4.6 Hasil Matriks EFE Bobot Peringkat Skor Bobot Munculnya pesaing baru Nilai tukar mata uang Rupiah yang berfluktuatif 9. Konsumen lebih memilih untuk membeli mesin fotocopy yang di rekondisi daripada membeli mesin baru Kesulitan dalam proses administrasi impor Jumlah Sumber: Data yang diolah tahun 2014

24 84 Dari table Matriks EFE diatas, diketahui bahwa jumlah nilai pembobotan untuk PT. Samafitro adalah sebesar 2.867, dan nilai pembobotan tersebut diatas rata-rata yakni 2,50. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Samafitro mampu memanfaatkan peluang dengan baik dan menghindari ancaman yang ada di industri dengan baik Matriks Competitive Profile (CPM Matrix) Matriks Profil Kompetitif (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi pesaing-pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahan khususnya. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui pesaing utama PT. Samafitro adalah PT. Astragraphia dan HP Indonesia. Setelah diketahui hasil peringkat dan bobot CPM, maka dapat dibuat matriks CPM. Berikut ini adalah hasil matriks CPM PT. Samafitro, dengan dua pesaingnya PT. Astragraphia dan HP Indonesia. Faktor-faktor Keberhasilan Penting Bobot Tabel 4.7 Hasil Matriks CPM PT. Samafitro Pering kat Skor PT. Astragraphia Pering kat Skor HP Indonesia Pering kat Skor Kualitas produk Daya saing harga Loyalitas konsumen Pangsa pasar Posisi keuangan SDM yang berkualitas Brand yang sudah dikenal Promosi produk Kualitas pelayanan Ketepatan waktu distribusi Total Sumber: Data yang diolah tahun 2014

25 85 Dari tabel Matriks CPM diatas diketahui bahwa total skor bobot PT. Samafitro adalah sebesar 3.542, PT. Astragraphia sebesar 3.468, dan HP Indonesia sebesar Hal ini menunjukkan bahwa dibandingkan dengan kedua pesaing utamanya, posisi PT. Samafitro sudah cukup kuat dalam profil kompetitifnya dan sudah mampu bersaing dengan kedua perusahaan sejenis tersebut. Untuk itu diharapkan agar perusahaan dapat mempertahankan kinerjanya. (Dimana hanya dibandingkan dengan 1 divisi perusahaan). 4.3 Tahap Pencocokan (Matching Stage) Tahap pencocokan (matching stage) terdiri dari Matriks SWOT, Matriks SPACE, dan Matriks Strategi Besar (Grand Strategy). Matriks IE dan Matriks BCG tidak digunakan karena PT. Samafitro bukan merupakan perusahaan multidivisional Matriks SWOT Matriks SWOT digunakan untuk mengembangkan strategi SO (kekuatan-peluang), WO (kelemahan-peluang), ST (kekuatan-ancaman), dan WT (kelemahan-ancaman). Berikut ini adalah hasil Matriks SWOT PT. Samafitro:

26 86 Tabel 4.8 Hasil Matrix SWOT Kekuatan (Strengths-S) Kelemahan (Weaknesses-W) 1. Menyediakan produk 1. Kurangnya aktifitas yang berkualitas tinggi promosi dengan merk ternama 2. Kesulitan (Top brand) mendapatkan karyawan 2. Menjadi distributor baru yang memiliki eksklusif dari berbagai kompetensi yang produk Top Brand disyaratkan perusahaan 3. Menyediakan 3. Kurang maksimalnya showroom (display) dan kinerja dari karyawan demo produk kepada 4. Harga produk yang calon pembeli ditawarkan oleh PT. 4. Memberikan after sales Samafitro lebih mahal service 5. Memiliki distribution daripada kompetitor 5. Lemahnya sistem dan service channel di pengiriman produk berbagai kota besar di Indonesia Peluang (Opportunities-O) Strategi SO Strategi WO 1. Industri digital printing di 1. Membuka kantor 1. Memberikan seminar dan Indonesia diperkirakan akan cabang di daerah baru melakukan kunjungan ke meningkat sekitar 6 % misalnya di pulau universitas-universitas di 2. Pertumbuhan ekonomi Sumatera, Kalimantan berbagai kota (W1, W2, Indonesia tahun 2014 dapat mencapai 5,9% 3. Pemain besar di industri dan Sulawesi (S1, S2, O1, O2, O3, O4) Pengembangan Pasar O1, O3, O4) Penetrasi Pasar digital printing sedikit 2. Membuka / membuat 2. Memberikan promosi 4. Perilaku konsumen yang education center penjualan dengan masih menggunakan kertas mengenai cara 5. Teknologi yang terus berkembang menggunakan / memperbaiki mesin (S3, S4, O1, O2, O3, O4) Diversifikasi Terkait memberikan gratis toner (tinta) dan kertas setiap pembelian mesin (W1, W4, O1, O2, O3) Penetrasi Pasar Ancaman (Threats-T) Strategi ST Strategi WT 1. Kompetitor menawarkan 1. Meningkatkan value produk dengan harga yang lebih kompetitif 2. Munculnya pesaing baru kualitas layanan jasa dan menetapkan service level atau janji dari 3. Nilai tukar mata uang layanan jasa perusahaan Rupiah yang berfluktuatif dengan cara 4. Konsumen lebih memilih memberikan garansi untuk membeli mesin dan perhatian lebih fotocopy yang di rekondisi kepada keluhan daripada membeli mesin customer (S1, S4, S5, baru T1, T2) 5. Kesulitan dalam proses Pengembangan administrasi impor Produk Sumber: Data yang diolah tahun Mengadakan seminar dan workshop tentang mesinmesin digital printing di kota-kota seperti Bandung, Solo, Malang (W1, T2, T4) Penetrasi Pasar 2. Memberikan sistem pembelian secara kredit dengan kerja sama dengan leasing (W1, W4, T1, T2, T4) Penetrasi Pasar

27 87 Dari hasil Matriks SWOT diatas dapat diketahui alternatif-alternatif strategi untuk PT. Samafitro adalah: 1. Penetrasi pasar 2. Pengembangan pasar 3. Pengembangan produk 4. Diversifikasi terkait Matriks SPACE Analisis Matriks SPACE pada PT. Samafitro didasarkan pada faktor posisi keuangan (FP), posisi industri (IP), stabilitas posisi (SP) dan posisi keunggulan (CP). Berikut ini adalah perhitungan untuk Matriks SPACE Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Matriks SPACE Posisi Financial (FP) Nilai Profit dapat mencukupi kebutuhan finance hingga titik tertentu 5 Penjualan selalu meningkat setiap tahunnya 5 Posisi Industri (IP) Potensi laba pada industri tinggi 4 Potensi pertumbuhan industri tinggi 4 Stabilitas Posisi (SP) Rentang harga dengan produk pesaing -3 Tekanan kompetitif yang tinggi -2 Posisi Keunggulan (CP) Memberikan produk yang berkualitas -1 Mengikuti perkembangan teknologi dan keinginan customer -2 Kesimpulan: Rata-rata FP adalah 10 2= 5 Rata-rata IP adalah 8 2= 4 Rata-rata SP adalah -5 2= -2.5 Rata-rata CP adalah -3 2= -1.5 Sumbu X: CP + IP = = 2.5 Sumbu Y: SP + FP = = 2.5 Sumber: Data yang diolah tahun 2014

28 88 Dari hasil perhitungan Matriks SPACE diatas, sumbu X= 2.5 sumbu Y= 2.5, dapat disimpulkan bahwa PT. Samafitro berada di kuadran Agresif. Alternatif strategi pada kuadran Agresif adalah: 1. Integrasi ke Belakang 2. Integrasi ke Depan 3. Integrasi Horizontal 4. Penetrasi Pasar 5. Pengembangan Pasar 6. Pengembangan Produk 7. Diversifikasi (terkait atau tidak terkait) Berikut ini adalah gambar untuk hasil matriks SPACE: Sumber: Data yang diolah tahun 2014 Gambar 4.9 Hasil Matriks SPACE

29 Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) Matriks Grand Strategy bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan pada salah satu kuadaran yang didasarkan pada dua penilaian yaitu posisi kompetitif yang dapat dilihat dari hasil Matriks Profil Kompetitif (CPM) dan pertumbuhan pasar industri digital printing di Indonesia. Berikut ini adalah hasil Matriks Grand Strategy PT. Samafitro: Gambar 4.10 Hasil Matriks Grand Strategy Sumber: Data yang Diolah Tahun 2014 Pada Matriks Grand Strategy, PT. Samafitro berada pada kuadran I. Hal ini dikarenakan perusahaan berada pada industri yang memiliki pertumbuhan pasar yang cepat dan memiliki posisi bersaing yang cukup kuat. Berdasarkan hasil dari tabel Matriks CPM, PT. Samafitro diketahui memiliki total nilai tertimbang sebesar (lebih tinggi dari nilai tengah yaitu 2.50), sehingga dapat disimpulkan bahwa PT. Samafitro berada pada posisi kompetitif yang cukup kuat. Sedangkan pertumbuhan pasar industri digital printing di Indonesia termasuk cepat. Menurut Data Oxford Economics yang diambil dari Indonesia Print Media menunjukkan, industri digital printing di Indonesia tahun 2012 yang lalu diperkirakan 1,6% - 6,3% pertahunnya, yang dimana menurut Fred R. David (2014, p220), setiap industri yang pertumbuhan penjualan tahunannya melebihi 5% dapat dianggap memiliki pertumbuhan yang cepat. Sehingga dapat

30 90 disimpulkan bahwa PT. Samafitro berada di kuadran I. Alternatif strategi pada kuadran IV adalah: 1. Pengembangan Pasar 2. Penetrasi Pasar 3. Pengembangan Produk 4. Integrasi ke Depan 5. Integrasi ke Belakang 6. Integrasi Horizontal 7. Diversifiksi terkait 4.4 Tahap Keputusan (Decision Stage) Setelah melakukan tahap input dan tahap pencocokan sehingga mengetahui alternatif strategi yang muncul, maka tahap yang terakhir adalah tahap keputusan, dimana tahap keputusan ini memberikan input kepada perusahaan strategi apa yang cocok untuk diterapkan. Selanjutnya membuat keputusan tentang alternatif strategi mana yang paling cocok diterapkan oleh PT. Samafitro. Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Alternatif Strategi Alternatif Strategi Metode pencocokan Frekuensi Integrasi ke Depan Matriks SPACE, Grand Strategy 2 Integrasi ke Belakang Matriks SPACE, Grand Strategy 2 Integrasi Horizontal Matriks SPACE, Grand Strategy 2 Penetrasi pasar Matriks SWOT, SPACE, Grand Strategy 6 Pengembangan pasar Matriks SWOT, SPACE, Grand Strategy 3 Pengembangan produk Matriks SWOT, SPACE, Grand Strategy 3 Diversifikasi terkait Matriks SWOT, SPACE, Grand Strategy 3 Diversifikasi tak terkait Matriks SPACE 1 Sumber: Data primer yang di olah tahun 2014

31 91 Berdasarkan perhitungan frekuensi alternatif strategi diatas, maka diketahui alternatif strategi yang paling banyak muncul adalah: Penetrasi pasar, Pengembangan Pasar, Pengembangan Produk dan Diversifikasi Terkait. Selanjutnya alternatif strategi tersebut dianalisis untuk tahap keputusan dengan menggunakan Matriks QSPM QSPM Matrix Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) digunakan untuk menentukan alternatif strategi terbaik yang sebaiknya diterapkan oleh PT. Samafitro. Berikut ini adalah hasil Matriks QSPM PT. Samafitro: Alternatif Strategi Faktor-faktor Utama Kekuatan 1. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi dengan ternama brand) 2. Menjadi distributor eksklusif merk (Top dari berbagai produk Top Brand 3. Menyediakan showroom (display) demo kepada pembeli dan produk calon Tabel 4.11 Hasil QSPM Matrix Penetrasi Pasar Diversifikasi Terkait Pengembang an Produk Pengembang an Pasar Bobot AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

32 92 4. Memberikan after sales service 5. Memiliki distribution dan service channel di berbagai kota besar di Indonesia Kelemahan 1. Kurangnya aktifitas promosi 2. Kesulitan mendapatkan karyawan baru yang memiliki kompetensi yang disyaratkan perusahaan 3. Kurang maksimalnya kinerja dari karyawan 4. Harga produk yang ditawarkan oleh PT. Samafitro lebih mahal daripada kompetitor 5. Lemahnya sistem pengiriman produk Tabel 4.12 Hasil QSPM Matrix (Lanjutan) Total

33 93 Tabel 4.13 Hasil QSPM Matrix (Lanjutan 2) Peluang 1. Industri digital printing Indonesia di diperkirakan akan meningkat sekitar 6 % 2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 dapat mencapai 5,9% 3. Pemain besar di industri digital printing sedikit 4. Perilaku konsumen yang masih menggunakan kertas 5. Teknologi yang terus berkembang Ancaman 1. Kompetitor menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif 2. Munculnya pesaing baru 3. Nilai tukar mata uang Rupiah yang berfluktuatif

34 94 Tabel 4.14 Hasil QSPM Matrix (Lanjutan 3) 4. Konsumen lebih memilih untuk membeli mesin fotocopy yang di rekondisi daripada membeli mesin baru 5. Kesulitan dalam proses administrasi impor Total 1.00 Total Nilai Daya Tarik Sumber: Data yang Diolah Tahun 2014 Dari Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) pada PT. Samafitro di atas terlihat bahwa strategi Penetrasi Pasar memiliki total nilai daya tarik sebesar Nilai ini lebih tinggi dibandingkan nilai daya tarik alternative strategi lainnya, yaitu Diversifikasi Terkait yang sebesar 4.668, Pengembangan Produk yang sebesar 6.234, dan Pengembangan Pasar yang sebesar Hal ini menunjukkan bahwa strategi Penetrasi Pasar lebih menarik untuk diterapkan dibandingkan dengan strategi Diversifikasi Terkait, Pengembangan Produk dan Pengembangan Pasar. Strategi Penetrasi Pasar ini dapat berjalan efektif karena sesuai dengan kondisi yang dialami perusahaan, dimana: Pasar saat ini belum jenuh dengan produk atau jasa digital printing Tingkat pemakaian konsumen saat ini dapat dinaikkan secara signifikan, karena perilaku konsumen yang masih menggunakan kertas sebagai media yang sah. Meningkatnya skala ekonomi memberikan keunggulan kompetitif yang besar.

35 Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil dari analisis Matriks QSPM, didapatkan hasil strategi yang mempunyai daya tarik paling tinggi yaitu Strategi Penetrasi Pasar. Strategi Penetrasi Pasar adalah strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Kegiatan yang dapat dilakukan PT. Samafitro dalam Strategi Penetrasi Pasar adalah: 1. Memberikan promosi penjualan dengan memberikan gratis toner (tinta) dan kertas setiap pembelian mesin. 2. Melakukan promosi penjualan dengan memasang iklan di internet dan memperbaharui serta meng-update secara berkala website resmi PT. Samafitro dengan tampilan yang lebih menarik dan informasi yang lengkap mengenai produk-produk yang dijual. 3. Mengadakan seminar dan workshop, serta melakukan kunjungan ke universitas-universitas di berbagai kota besar di Indonesia. 4. Memberikan sistem pembelian secara kredit dengan kerja sama dengan leasing. 5. Meningkatkan value kualitas layanan jasa dengan cara memberikan garansi dan perhatian lebih kepada keluhan customer.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Digital printing adalah metode pencetakan modern dalam mencetak gambar/citra digital yang diolah oleh komputer ke permukaan material atau media fisik oleh mesin cetak

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Profil Perusahaan.1.1 Sejarah PT. Surya Banyu Wetan PT. Surya Banyu Wetan adalah perusahaan yang menyediakan sebuah alat filter yang untuk membantu menangani pengolahan dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA L1 LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu BAB 4 HASIL PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Tunas Arfanal Motor PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun 1998. Pada saat itu perusahaan masih berdiri sendiri dan belum bekerja

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, 2003. Alternatif Strategi Bisnis Merchandising Bank A Card Center (Studi kasus pada Bank A Card Center). Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan E. GUMBIRA SAID.

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan strategi bisnis pada PT. Midtou Aryacom Futures, antara lain:

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour didirikan pada 3 Juni 2005, dan pendirinya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis dan arus perekonomian kini mengalami sebuah perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis dan arus perekonomian kini mengalami sebuah perkembangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bisnis dan arus perekonomian kini mengalami sebuah perkembangan yang pesat. Perkembangan tersebut ditandai dengan revolusi digital dan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Gramedia Printing berdiri sejak tahun 1972, terletak di Jl. Palmerah Selatan 22-28 Jakarta dengan Nomor

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sangat kuat. Deregulasi yang dikeluarkan pemerintah dapat membuat sebagian lembaga

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sangat kuat. Deregulasi yang dikeluarkan pemerintah dapat membuat sebagian lembaga BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi Faktor Eksternal 4.1.1. Evaluasi Ancaman (Threats) Faktor Eksternal Kebijakan dan keputusan pemerintah Kebijakan dan keputusan yang dibuat pemerintah merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : Dari segi politik terdapat perundang-undangan yang mengatur mengenai pemenuhan bahan baku Industri pulp dan paper terdapat

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Profil Perusahaan Sekilas tentang PT. Triky Jaya Abadi yang merupakan perusahaan kawat stitching yang telah berjalan lebih dari 0 tahun. Perusahaan nasional yang dengan perjuangannya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan faktor internal

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan PT Bima Drilling Tools Kegiatan usaha penunjang minyak bumi dan gas tediri dari dua macam: Usaha Jasa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal BAB 3 METODOLOGI Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Faktor Internal dan Eksternal Pengolahan data Analisa Strategi dengan metode SWOT, IE Matrix, dan QSPM Penetapan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profile responden 4.1.1 Profile perusahaan PT. Multi Anugerah Swadaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Precast Manufacture atau yang biasa dikenal dengan beton

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) Gezang Putri Agung dan Fuad Achmadi Project Management, Magister Management Technology, ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Kekuatan dan Kelemahan Kekuatan yang dimiliki oleh BINUS CENTER Corporate Training adalah: 1. Brand BINUS yang kuat Sejak berdiri tahun 1981, BINUS semakin

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan John Ward dan Joe Peppard (2002, hal 44), strategi sistem informasi adalah suatu kebutuhan organisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Asuransi Bangun Askrida PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan oleh bank pembangunan daerah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB PERENCANAAN STRATEGIS Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB Audit External Visi & Misi Audit Internal Tujuan Jangka Panjang Strategi Implementasi Strategi Isu Manajemen Implementasi

Lebih terperinci

Nama: Lisa Purna ( ) Pembimbing: DR. Armaini Akhirson, SE., MMA

Nama: Lisa Purna ( ) Pembimbing: DR. Armaini Akhirson, SE., MMA Nama: Lisa Purna (20208742) Pembimbing: DR. Armaini Akhirson, SE., MMA Latar Belakang Masalah Rencana manajemen mengenai kegiatan industri di masa yang akan datang pada umumnya dituangkan dalam anggaran,

Lebih terperinci

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External... ABSTRAK Atmosphere Café yang terletak di Jalan Lengkong Besar no. 97 menyediakan berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Indonesia, masakan Eropa, dan juga masakan Jepang. Dalam satu tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. Setelah memperoleh bekal pendidikan selama masa perkuliahan,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Bab 1 PENDAHULUAN negara yang mulai berkembang. Hal itu di buktikan berdasarkan data dari Bappenas untuk tahun 2011, Indonesia berada di peringkat 82 sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI MODUL 09 MANAJEMEN STRATEJIK ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Oleh:. Universitas Mercu Buana Jakarta 2008 ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Tujuan Instruksional Khusus: Diharapkan mahasiswa mampu: 1. Memahami

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis jasa terus meningkat pesat, menurut Badan Pusat Statistik pertumbuhan perekonomian tahun 2013 pada sektor jasa 5,46 persen dibandingkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Buana Archicon berdiri pada tahun 1972 dengan nama PT. Archipelago Consulting Engineers. Pada tahun 1978 berganti nama menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN BAHASAN. PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT

BAB IV HASIL DAN BAHASAN. PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT BAB IV HASIL DAN BAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Sejarah Umum Perusahaan PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT TitipanKilat didirikan pada tahun 1970 di Jakarta, dengan pendiri

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan manusia dalam berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah mengerti

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo P.T Berkat Jaya Komputindo pertama kali didirikan pada tanggal 5 Januari 1999,

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SAMAFITRO CABANG BANDUNG DIVISI AMS Oleh : Kemas Agung Ardyasa FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN UNIVERSITAS WIDYATAMA

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab Metodologi Penelitian ini akan dibahas mengenai pola pikir, alur pikir, dan metode pengumpulan data yang digunakan untuk merumuskan strategi dan rancangan E-dealer.

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA (Jl. Medan-Tanjung Morawa Km. 9,5 Medan) Dicky Tri I.P. *), Iskandarini **) dan Salmiah **) *) Alumni Fakultas Pertanian USU

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Electonic Indonesia PT. Electronic Indonesia yang dimiliki oleh bapak Alex S. Hidayat pada awalnya bernama Electronic Radio Service yang

Lebih terperinci

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Diamond Journey Network, yang merupakan badan usaha yang bergerak di bidang pariwisata. Diamond Journey ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Laju Pertumbuhan Industri Percetakan Sumber: kementrian perindustrian 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Laju Pertumbuhan Industri Percetakan Sumber: kementrian perindustrian 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Percetakan merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah image dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambar di atas kertas, kain, dan permukaan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci