BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA"

Transkripsi

1 BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA Dalam bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai hasil penelitian yang telah diperoleh dari kegiatan penjualan kredit, piutang, retur penjualan dan penerimaan kas PT. TS Tech Indonesia yang meliputi kebijakan dan prosedur, struktur organisasi, sistem otorisasi, prosedur pencatatan dan dokumen yang digunakan. Evaluasi ini dilakukan dengan cara membandingkan kegiatan yang berjalan dalam perusahaan dengan teori yang dimuat dalam bab II yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. IV.1 Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Secara Umum pada PT. TS Tech Indonesia Menurut Committee of Sponsoring Organizations (COSO), terdapat lima komponen pengendalian internal yang saling terkait. Untuk dapat memperoleh pengendalian yang baik dan dapat berjalan dengan efektif, komponen-komponen dari pengendalian internal tersebut harus diperhatikan. Komponen-komponen tersebut antara lain: IV.1.1 Lingkungan Pengendalian Berikut ini merupakan kebaikan dari elemen yang sudah diterapkan dalam lingkungan pengendalian internal yang terdapat pada PT. TS Tech Indonesia: 71

2 1. Integritas dan Nilai Etika Dalam hal ini, PT. TS Tech Indonesia selalu menanamkan semangat kerja pada karyawannya, mengadakan komunikasi terbuka, tingkah laku yang baik, serta menjunjung tinggi adanya kejujuran dan disiplin waktu. Adapun salah satu bentuk dari penekanan pentingnya nilai etika, kejujuran, serta integritas kepada para karyawannya, PT. TS Tech Indonesia menetapkan suatu disiplin kerja yang harus ditaati oleh semua karyawan. Disiplin kerja tersebut meliputi: a. Ketepatan masuk kerja. Waktu kerja yang berlaku di PT. TS Tech Indonesia adalah mulai dari pukul WIB sampai dengan pukul WIB. Serta diharuskan untuk hadir senam pagi pada jam pagi. Setiap kali masuk dan selesai kerja harus melakukan finger scan pada mesin absensi atau kehadiran. b. Membuang dan menempatkan sampah pada tempat yang tepat. Tempat sampah dipisahkan menurut 3 kategori pengelompokan, yaitu sampah organik, sampah anorganik dan sampah bahan berbahaya beracun (limbah B3). c. Menjaga area pabrik dan lingkungan produksi bebas dari asap dan puntung rokok (kecuali smoking area atau rest area). d. Sadar terhadap kebersihan lingkungan serta menggunakan fasilitas toilet dengan benar dan senantiasa bersih untuk menghindarkan bau. e. Jam makan yang tertib dan tepat waktu serta komitmen untuk menjaga kebersihan kantin dan lokasi kerja. 72

3 f. Energi listrik hanya digunakan pada jam kerja, dalam rangka save energy. g. Bekerja selalu menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan proses kerja yang dilakukan. Selain itu, perusahaan mengkomunikasikan peraturan mengenai Pedoman Etik Group TS Tech yang berdasarkan pada Kode Etik TS secara tertulis. Pedoman Etik TS mendefinisikan kebijakan konkrit terperinci yang harus diikuti oleh setiap anggota TS Tech Group untuk menegakkan etika yang benar dan tepat dalam praktek Tujuh Sikap yang dinyatakan dalam Kode Etik TS. Dimana karyawan sepenuhnya sadar akan misi bisnis dan akan bertindak tidak hanya kepada para pelanggan, tapi juga semua pemilik modal lain yang mana tercantum di dalam 7 item sebagai berikut: 1. Sikap terhadap para pelanggan. 2. Sikap terhadap para pemegang saham. 3. Sikap karyawan ketika bekerja untuk perusahaan. 4. Sikap terhadap supplier. 5. Sikap terhadap Pemerintahan. 6. Sikap terhadap khalayak umum. 7. Sikap terhadap masyarakat setempat. 2. Komitmen terhadap kompetensi Sebagai perusahaan yang selalu ingin berkembang searah dengan kemajuan teknologi, dalam hal merekrut karyawan, perusahaan selalu memperhatikan kemampuan individu. Dalam hal ini, PT. TS Tech Indonesia berupaya mengembangkan terus kemampuan dari karyawannya dengan cara 73

4 memberikan pelatihan atau training kepada para karyawan untuk menunjang kompetensi karyawan dalam melaksanakan tugas yang telah ditetapkan guna mendapatkan pegawai yang memiliki kualitas yang baik. 3. Dewan Komisaris dan Komite Audit Pada pelaksanaannya Dewan Komisaris terlibat dalam aktivitas di perusahaan. Hal tersebut dilakukan dengan adanya kunjungan interval setiap 3 bulan sekali dari pihak komisaris TS Tech Jepang sebagai pemegang saham mayoritas (90%). Sedangkan, untuk keperluan Rapat Tahunan Pemegang Saham dilakukan setahun sekali, dimana kedua Komisaris dari masingmasing pemegang saham, beserta masing-masing jajaran Direktur ikut menghadiri rapat tersebut. Sementara, Komite Audit dari pihak TS. Tech Jepang Pusat juga berkontribusi setahun sekali, dengan melakukan pemeriksaan audit internal, baik sehubungan dengan pimpinan manajemen, direksi serta pemeriksaan terhadap manajer produksi, kepegawaian, penjualan, pembelian, logistik pergudangan, dan keuangan pembukuan. 4. Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen Filosofi PT. TS Tech Indonesia terdiri dari Kepercayaan, Prinsip Perusahaan dan Kebijakan Manajemen dengan tujuan untuk menjadi sebuah perusahaan yang dapat diterima dan dapat berbagi kemakmuran dengan pelanggannya. Kepercayaan yang dimaksud adalah dengan saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing individu karyawan. Sedangkan, Prinsip Perusahaan yang dimaksud adalah dengan memberikan kenyamanan untuk hasil produksi yang berkualitas tinggi dan selalu berinovasi melalui 74

5 pembuatan produk yang mengikuti perkembangan teknologi. Dan mengenai Kebijakan Manajemen yang dimaksud adalah dengan menciptakan suasana lingkungan kerja yang menyenangkan serta menekankan agar selalu ada kerukunan dalam hubungan antara pekerja yang satu dengan pekerja yang lainnya. Bekerja dalam keharmonisan selalu efektif dalam menggunakan waktu dan memperhatikan prioritas, berpikir dan bersemangat, serta berusaha terus-menerus untuk melakukan perbaikan di dalam pekerjaannya. 5. Struktur Organisasi Struktur organisasi dan job descriptions yang terdapat pada PT. TS Tech Indonesia, merupakan struktur organisasi fungsional, di mana masing-masing departemen mengerjakan tugas dan tanggung jawab secara terpisah sesuai dengan fungsi atau aktivitas yang akan dilaksanakan. Hasil kerja dari setiap fungsi akan diperiksa oleh manajer dari masing-masing bagian departemen, dan selanjutnya manajer dari masing-masing bagian tersebut melaporkan hasil kerja mereka kepada direktur departemen terkait. 6. Pemberian wewenang dan Tanggung Jawab Dalam pelaksanaan pekerjaaannya, pengendalian intern atas struktur organisasi dan job descriptions PT. TS Tech Indonesia cukup baik. Hal ini terlihat dari uraian tugas dan tanggung jawab setiap fungsi yang telah dibuatkan job descriptions secara tertulis, sehingga tugas dan tanggung jawab dapat diketahui secara jelas. 75

6 7. Kebijakan dan Praktik SDM Perekrutan dan penyeleksian karyawan pada PT. TS Tech Indonesia dilakukan oleh Human Resource Development (HRD) untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan berkompeten dibidangnya. Selain itu, terdapat penilaian untuk mengevaluasi kerja serta kinerja pada setiap karyawan setahun dua kali, melalui Laporan Kinerja Karyawan. Perusahaan juga mengadakan pelatihan kerja (training) untuk meningkatkan kualitas karyawannya, baik in-house training maupun mengikuti training di luar perusahaan. Tunjangan kesehatan karyawan untuk rawat inap dan rawat jalan memakai asuransi Reliance. Sedangkan, untuk pengobatan mata (kacamata), biaya melahirkan, imunisasi anak, keluarga berencana, dan perawatan gigi memakai batasan plafond yang besarnya ditentukan berdasarkan persetujuan antara serikat pekerja dengan manajemen. Perusahaan juga memberikan tunjangan THR dan bonus yang besarnya ditentukan berdasarkan kondisi laba perusahaan. Pada setiap tahunnya perusahaan juga menyelenggarkan piknik (Family Day), untuk karyawan dan anggota keluarga dengan batasan maksimum 3 orang. IV.1.2 Penilaian Risiko Perusahaan selalu berusaha menangani dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam menghadapi risiko yang timbul karena keadaan-keadaan yang mungkin terjadi seperti dibawah ini: 76

7 a. Personil baru Karyawan baru mungkin belum begitu memahami prosedur yang dijalankan perusahaan. Untuk mencegah risiko yang mungkin timbul, maka setiap karyawan yang baru masuk bekerja diberikan pemahaman mengenai Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang mana didalamnya berisi hak dan kewajiban karyawan serta peraturan-peraturan tenaga kerja. Karyawan biasanya menjalani masa percobaan kerja selama 3 atau 6 bulan yang disesuaikan menurut peraturan masing-masing departemen sebelum di angkat menjadi karyawan tetap. Dari masa percobaan kerja dapat dilihat atau dinilai kinerja dari karyawan yang memiliki komitmen dalam bekerja. b. Teknologi baru Seperti yang diketahui, PT. TS Tech Indonesia adalah sebuah perusahaan di bidang manufaktur dalam perakitan seat (tempat duduk mobil), maupun pembuatan sarung jok mobil (trim cover) yang tentunya harus didukung oleh teknologi baru atau modern dalam proses produksi maupun hasil produksi. Dalam setiap kegiatannya PT. TS Tech Indonesia selalu berkaitan dengan perangkat elektronik maupun komputer sehingga dibutuhkan karyawan yang mengerti teknologi. IV.1.3 Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas sudah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian pada PT. TS Tech Indonesia adalah sebagai berikut: 77

8 a. Review terhadap kinerja Pada setiap hasil output laporan perusahaan, diperlukan review terhadap hasil kerja karyawan. Setiap ada kesalahan di dalam pelaporan, maka dapat segera diketahui apabila terdapat pencantuman nama dan tanda tangan si pembuat laporan, pencantuman tanggal, bulan, dan tahun kapan dibuatnya laporan tersebut. Laporan bulanan perusahaan secara umum biasanya didistribusikan tepat pada awal periode (awal bulan). b. Pemisahan Tugas Dalam struktur organisasi telah tergambar dengan jelas adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab yang baik dan memadai. Masing-masing departemen telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan pedoman dan kebijakan perusahaan. c. Pengolahan Informasi Pada perusahaan PT. TS Tech Indonesia, sistem pengamanan data menggunakan password yang hanya diketahui oleh orang tertentu. Data-data yang ada memiliki back up yang dilakukan secara periodik serta disimpan dalam bentuk hard dan soft copy. Pelaksanaan pembuatan laporan didasarkan atas bukti sumber dokumen pendukung yang lengkap. Rekapitulasi pun dilakukan untuk laporan penjualan yang biasanya dilaporkan menurut penjualan seat untuk beberapa tipe model mobil (CRV, Jazz, Freed). Begitu juga untuk penjualan trim cover export, dilaporkan berdasarkan tipe mobilnya juga. Disamping itu, terdapat pelaporan total penjualan untuk setiap pelanggan. 78

9 d. Pengendalian Fisik Pengendalian terhadap pengamanan harta maupun surat-surat berharga perusahaan dilakukan dengan menggunakan brankas perusahaan dan juga dengan menyewa safety box yang dibayarkan secara tahunan. Pengendalian untuk penyimpanan data-data penting dengan menggunakan back up file dan catatan-catatan diamankan dengan cara mengarsipkannya dengan baik dan teratur. IV.1.4 Informasi dan Komunikasi Sistem informasi dan komunikasi sangat diperlukan oleh manajemen dalam mengambil keputusan guna melakukan pengelolaan dan pengendalian kegiatan perusahaan. Pada PT. TS Tech biasanya diadakan manajemen meeting setiap minggunya (setiap hari Senin), dimana para manajer masing-masing departemen memberikan informasi mengenai hal-hal yang bermasalah dan yang perlu dibahas atau didiskusikan bersama serta tindak lanjut untuk memecahkan masalah. IV.1.5 Pemantauan Pemantauan terhadap kinerja departemen biasanya dilakukan mulai pada tingkatan staff maupun pekerja produksi, yang dilakukan oleh masing-masing manajer departemen. Sedangkan, pemantauan terhadap masing-masing kinerja manajer departemen dilakukan oleh Direktur. IV.2 Evaluasi Pegendalian Intern atas Sistem Akuntansi Penjualan Adanya sistem pengendalian internal yang baik pada PT. TS Tech Indonesia dapat dilihat dari: 79

10 1. Kebijakan dan Prosedur Pemberian Kredit. Kebijakan dan prosedur pemberian kredit PT. TS Tech Indonesia untuk penjualan lokal maupun penjualan ekspor ditetapkan oleh Direktur Penjualan begitu juga untuk penetapan harga jual kepada pelanggan. Pemberian batas waktu kredit untuk penjualan lokal kepada dua perusahaan otomotif terbesar (PT. HPM dan PT. SIM) adalah 20 hari setelah penyerahan invoice dan dokumen pelengkap tagihan lainnya. Sedangkan, untuk penjualan export ditentukan 2 sampai 4 bulan setelah tanggal surat muat (bill of lading). 2. Pengecekan secara independen antara invoice dengan delivery note. Bagian akuntansi akan melakukan pengecekan secara independen antara invoice dengan delivery note sebelum invoice dikirim ke pelanggan. Kepastian kebenaran invoice tersebut juga harus dilakukan terhadap pengecekan harga jual barang maupun barang yang dipesan oleh pelanggan. Jika terjadi kesalahan pada pembuatan invoice, maka akan mengakibatkan kerugian untuk perusahaan. Selain itu, pelanggan merasa tidak puas terhadap kinerja perusahaan. 3. Pemisahan Tugas a. Fungsi Penjualan terpisah dari Fungsi Akuntansi Pada dasarnya bagian administrasi penjualan mencatat PO, kontrol outstanding PO pelanggan, dan membuat surat jalan atas barang jadi yang akan dikirim. Penerbitan invoice berdasarkan surat jalan dan penjurnalan piutang dilakukan oleh bagian akuntansi. Pemisahan fungsi ini untuk 80

11 menghindari kesalahan pada pencatatan penjualan yang mungkin dilakukan oleh bagian administrasi penjualan. b. Fungsi Penjualan terpisah dari Fungsi Penerimaan Kas Fungsi penerimaan kas yang menjadi tanggung jawab bagian keuangan hanya mengontrol penerimaan atas pembayaran invoice yang diterbitkan oleh bagian akuntansi. Sehingga menurut prosedur yang ada, bagian penjualan selalu mengadakan pencocokan data antara delivery note (surat jalan) dan invoice terlebih dahulu dengan bagian akuntansi sampai benarbenar tidak terdapat selisih. c. Fungsi Penjualan terpisah dari Fungsi Pengiriman Pengiriman barang yang dilakukan oleh bagian gudang pengiriman adalah berdasarkan data delivery note (surat jalan) yang telah diotorisasi terlebih dahulu oleh bagian administrasi penjualan. Kemudian, dilakukan pengecekan kembali oleh bagian administrasi pengiriman menurut data yang ada pada schedule pengiriman. d. Fungsi Penjualan terpisah dari Fungsi Gudang Fungsi penjualan dilaksanakan oleh Bagian Penjualan, sedangkan fungsi gudang dilaksanakan oleh Bagian Gudang. Fungsi gudang bertanggung jawab atas persediaan perusahaan baik itu bahan baku maupun barang jadi. 4. Pada dokumen-dokumen terdapat prosedur otorisasi yang telah sesuai dengan fungsinya. 81

12 Bagian administrasi penjualan akan menerima Purchase order (PO) dari pelanggan melalui . Dokumen dari pelanggan tersebut dapat dipertanggungjawabkan, dimana di dalam dokumen PO tersebut terdapat kolom pembuat order, pengecek order, dan yang menyetujui order. Pihak manajer penjualan PT. TS Tech Indonesia akan memberikan kesanggupan atas PO tersebut dengan menandatangani di dalam kolom konfirmasi PO. Pembuatan delivery note (surat jalan) adalah berdasarkan purchase order (PO) dari pelanggan dan dibuat oleh bagian adminitrasi penjualan. Untuk setiap barang jadi yang dikirim ke pelanggan, pada delivery note diberikan cap oleh departemen pengiriman dengan disertai tanggal pengiriman barang. Kemudian, pada surat jalan dicantumkan juga nomor polisi untuk truck tersebut beserta nama pengemudi. Disamping itu, truck pengirim dari PT. TS Tech Indonesia juga melewati pemeriksaan yang dilakukan oleh security pada saat barang keluar dari PT. TS Tech Indonesia dengan pemberian cap. Sesampainya barang tersebut di gudang pelanggan, harus diberikan cap tanda terima gudang dan penerimanya. 5. Prosedur atas retur penjualan Pada saat kembalinya barang jadi yang rusak ke PT. TS Tech Indonesia, harus disertai dengan surat jalan dari pihak pelanggan yang ditujukan langsung kepada departemen quality control PT. TS Tech Indonesia. Sistem yang ada pada perusahaan PT. TS Tech Indonesia adalah apabila barang tersebut mengalami kerusakan dan tidak menghabiskan waktu untuk perbaikan, maka bagian part yang rusak akan segera diperbaiki. Tetapi, 82

13 apabila secara keseluruhan pada bagian part terjadi kerusakan yang cukup serius, biasanya dari pihak quality control akan segera mengganti dengan barang yang baru dan siap untuk dikirim ke pelanggan. 6. Penjurnalan atas transaksi penjualan untuk keperluan pembukuan dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap. Seperti diketahui, untuk PT. HPM (Honda Prospect Motor), penjurnalan transaksi penjualan untuk keperluan pembukuan berdasarkan invoice yang didukung dengan dokumen pendukung yaitu Delivery note (surat jalan), yang telah diotorisasi oleh departemen penjualan dan pengiriman. Sedangkan, untuk PT. SIM (Suzuki Indomobil Motor), penjurnalan transaksi penjualan untuk keperluan pembukuan berdasarkan invoice yang didukung dengan dokumen pendukung yaitu Delivery note (surat jalan) yang telah diotorisasi oleh departemen penjualan dan pengiriman, Receiving Report (RR) yang dibuat oleh Bagian Gudang PT. SIM, dan Billing statement yang dibuat oleh Bagian Keuangan PT. SIM. Sementara untuk Customer Asing, penjurnalan transaksi penjualan export untuk keperluan pembukuan berdasarkan invoice yang didukung dengan dokumen Packing List, dan Bill of lading. 7. Pembuatan Anggaran Penjualan dan Laporan Penjualan. Perusahaan setiap tahunnya membuat anggaran penjualan berdasarkan perencanaan forecast purchase order yang disampaikan oleh masing-masing pelanggan. Sedangkan, dari laporan penjualan bulanan dapat diperbandingkan dengan tampilan anggaran penjualan pada masing-masing 83

14 bulan yang dikehendaki sehingga dapat diketahui apakah target yang disampaikan telah tercapai. Begitu juga dapat diketahui seberapa besar perbedaan dalam quantity maupun nilai uang. Meskipun pengendalian intern atas penjualan pada PT. TS Tech Indonesia cukup memadai. Namun, masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu mendapat perhatian diantaranya: 1. Keterlambatan pengiriman barang ke customer. Kondisi Perusahaan terkadang mengalami keterlambatan pengiriman barang jadi ke customer. Kriteria Setiap pengiriman barang jadi ke pelanggan, perusahaan selalu menggunakan troly pengiriman. Sebab Dengan adanya keterlambatan pengiriman kembali untuk troly pengiriman barang dari pihak pelanggan, sehingga menyebabkan penumpukan barang jadi di gudang PT. TS Tech Indonesia Akibat Aktivitas produksi harian menjadi terganggu dengan tidak adanya penempatan untuk barang jadi. Schedule pengiriman barang jadi yang diminta oleh pelanggan menjadi ikut terganggu, demikian juga terhadap target kapasitas produksi harian. 84

15 Rekomendasi Dengan memesan tambahan troly untuk pengiriman barang jadi, sehingga pengiriman menjadi lancar. 2. Pengiriman seat ke customer terkadang ditemukan tidak dalam satu set lengkap mobil. Kondisi Pengiriman seat ke customer terkadang ditemukan tidak dalam satu set lengkap mobil. Kriteria Setiap barang jadi yang siap untuk dikirim ke pelanggan, sebelumnya dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh pihak quality control. Apabila barang jadi tersebut mengalami kerusakan, seharusnya pihak quality control memberitahukan kepada bagian administrasi pengiriman, bahwa ada barang yang rusak, sehingga barang jadi tidak dapat dikirim ke pelanggan sesuai jadwal pengiriman customer. Sebab Pihak quality control terlambat memberikan informasi bahwa ada bagian seat yang reject (kondisi tidak bagus). Sedangkan, jadwal pengiriman harian untuk tiap-tiap troly pengiriman harus satu set mobil. Oleh sebab itu, permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi. Akibat Pelanggan merasa tidak puas dan harus menunggu perbaikan seat yang reject. 85

16 Rekomendasi Untuk setiap seat yang sudah dinyatakan reject harus ditempatkan terpisah. Untuk setiap pemeriksaan ulang yang sedang dilakukan oleh quality control atas troly seat yang siap dikirim, sebaiknya diberi tanda atau tulisan yang menyatakan sedang dalam pengecekan ulang. IV.3 Evaluasi Pengendalian Intern atas Sistem Akuntansi Piutang Dalam sistem akuntansi piutang pada PT. TS Tech Indonesia terdapat beberapa pengendalian internal yang baik meliputi: 1. Perusahaan menetapkan prosedur atau kebijakan mengenai syarat pembayaran piutang. Untuk customer PT. HPM, dokumen invoice, faktur pajak, kwitansi, dan tanda terima dokumen harus sudah dikirimkan paling lambat dalam waktu 3 hari kerja setelah akhir bulan. Due date tagihan untuk PT. HPM adalah 20 hari setelah tanggal penyerahan invoice. Sedangkan, untuk customer PT. SIM, dokumen berupa invoice, faktur pajak, kwitansi, dan tanda terima dokumen harus dikirimkan paling lambat tanggal 20 (untuk pengiriman barang jadi dari tanggal 1-15). Sedangkan, untuk pengiriman barang jadi dari tanggal 16-31, maka invoice, faktur pajak, dan tanda terima harus dikirimkan paling lambat dalam 5 hari kerja setelah akhir bulan. Due date untuk PT. SIM adalah 20 hari setelah penyerahan invoice. Sementara untuk tagihan pelanggan ekspor, dokumen berupa invoice, packing list, dan bill of lading dikirimkan setelah ada realisasi pengapalan shipment. Tanggal jatuh tempo pembayaran untuk pelanggan ekspor masing-masing berkisar 2-4 bulan 86

17 setelah tanggal surat muat atau bill of lading dan tentunya berdasarkan persetujuan yang telah ditandatangani. 3. Melakukan pengendalian fisik untuk pembayaran invoice dalam bentuk kwitansi. Bagian akuntansi akan melakukan pengendalian fisik untuk pembayaran invoice dalam bentuk kwitansi. Pada kwitansi tertulis bahwa pembayaran baru benar-benar dianggap lunas setelah ada pengkreditan atau kliring oleh pihak bank. Untuk setiap pembuatan kwitansi dengan batasan jumlah penerimaan sampai dengan 500 ribu rupiah ditempelkan materai seharga rupiah, dan untuk penerimaan dengan batasan satu juta atau lebih ditempelkan materai seharga rupiah juga selalu disertai tanda tangan oleh bagian keuangan pada materai tersebut. 4. Informasi dan komunikasi untuk penagihan kepada pelanggan dalam bentuk invoice kepada pelanggan. Informasi untuk penagihan kepada pelanggan, utamanya dalam bentuk invoice. Dalam invoice tertera dengan jelas nama perusahaan pemasok, kolom kode barang, deskripsi (nama barang), kuantitas, harga unit, potongan harga, PPN dan total nilai invoice. Disamping itu, dicantumkan juga mengenai nama pelanggan, nomor invoice, referensi PO pelanggan, nomor surat jalan, dan tanggal pengiriman. Di dalam menentukan penawaran harga barang jadi kepada pelanggan, manajer penjualan terlebih dahulu menghitung harga pokok penjualan, 87

18 dimana untuk biaya material dimintakan pengecekan ulang ke bagian costing. Sedangkan, untuk biaya lainnya dimintakan data ke bagian akuntansi. Selain kebaikan-kebaikan tersebut diatas, ditemukan pula adanya beberapa kelemahan ataupun permasalahan yang kadang perlu mendapat perhatian, yaitu sebagai berikut: 1. Perusahaan tidak membuat aging schedule piutang. Kondisi Perusahaan dalam kenyataannya tidak membuat aging schedule piutang. Kriteria Pada umumnya aging schedule sangat penting untuk mengetahui piutang mana saja yang belum dibayar dan sudah lewat berapa lama dari waktu pembayaran yang seharusnya. Tanpa adanya aging schedule, kemungkinan terjadinya piutang tak tertagih atau piutang macet tidak dapat diketahui secara pasti dan tentu saja akan merugikan perusahaan. Sebab Karena selama ini pelanggan PT. TS Tech Indonesia terdiri dari dua perusahaan otomotif terbesar di Indonesia, yaitu PT. HPM dan PT. SIM. Dari kenyataan yang ada, selama ini untuk masalah pembayaran invoice selalu tepat waktu. Sedangkan, untuk pelanggan asing adalah kebanyakan dari perusahaan afiliasi seperti TS. Tech UK, TS. Tech Thailand, dan TS. Tech India, yang mana untuk masalah pembayaran selalu baik. 88

19 Akibat Perusahaan tidak dapat mengetahui dengan jelas umur piutang jatuh tempo pelanggan. Rekomendasi Dengan membuat laporan analisis umur piutang yang memuat jumlah piutang pelanggan sesuai dengan umur piutangnya serta membuat laporan piutang jatuh tempo yang memuat piutang pelanggan yang telah jatuh tempo. 2. Terkadang terjadi keterlambatan pembayaran piutang dari customer, terutama PT. SIM. Kondisi Terkadang terjadi keterlambatan pembayaran piutang dari customer, terutama PT. SIM. Kriteria Penagihan yang dilakukan PT. TS Tech Indonesia kepada customer PT. SIM harus melampirkan bukti Receiving Report dari gudang PT. SIM. Sementara, Receiving Report PT. SIM merupakan bukti penerimaan barang jadi yang dikirimkan PT. TS Tech Indonesia ke gudang PT. SIM. Pada dasarnya Receiving Report sama dengan Delivery note (surat jalan) dari PT. TS Tech Indonesia. Sebab Apabila terdapat kesalahan penulisan kuantitas atau kode barang jadi pada Receiving Report, koreksi atau revisi atas Receiving Report yang salah tersebut mengalami keterlambatan dalam pengiriman kembali atas dokumen 89

20 Receiving Report yang sudah diperbaiki. Sehingga penagihan PT. TS Tech Indonesia menjadi ikut tertunda karena masalah revisi Receiving Report tersebut. Akibat Penagihan PT. TS Tech Indonesia menjadi ikut tertunda karena masalah revisi Receiving Report tersebut. Rekomendasi Perusahaan seharusnya membuat kebijakan mengenai pengembalian dokumen receiving report. Misalnya, revisi atas dokumen receiving report paling lambat dikirimkan kembali dua hari setelah pengambilan kembali atas dokumen receiving report. 3. Perusahaan tidak memberikan sanksi kepada pelanggan yang terlambat membayar piutang yang telah jatuh tempo. Kondisi Perusahaan tidak memiliki kebijakan mengenai pemberian sanksi atas keterlambatan pembayaran piutang yang telah jatuh tempo. Kriteria Seharusnya dalam perusahaan ditetapkan kebijakan pembayaran piutang. Sebab Dikarenakan selama ini tidak ada perjanjian atas sanksi keterlambatan pembayaran. Namun, apabila menemui permasalahan keterlambatan pembayaran yang cukup serius, biasanya diselesaikan pada tingkatan top manajemen. 90

21 Akibat Perusahaan dapat mengalami piutang tak tertagih atau piutang macet. Rekomendasi Perusahaan sebaiknya menetapkan kebijakan untuk pemberian sanksi kepada pelanggan yang terlambat melunasi hutangnya berupa denda. Dengan penetapan kebijakan ini diharapkan tidak ada lagi keterlambatan pembayaran dari pelanggan dan pelanggan dapat membayar hutangnya tepat waktu sehingga dapat meningkatkan kolektifitas piutang perusahaan. IV.4 Evaluasi Pengendalian Intern atas Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dalam sistem penerimaan kas pada PT. TS Tech Indonesia, terdapat beberapa kebaikan sebagai berikut: 1. Penerimaan kas melalui bank transfer. PT. TS Tech Indonesia berusaha melakukan pengendalian intern terhadap fungsi penerimaan kas agar terhindar dari manipulasi atau kecurangan. Untuk meminimalkan atau mengantisipasi risiko yang mungkin timbul, maka penerimaan kas dari tagihan piutang pelanggan dan penerimaan kas lainnya (seperti pinjaman bank, pembayaran klaim asuransi, dan lainnya), perusahaan menghendaki pengkreditan melalui bank transfer. 2. Fungsi Akuntansi terpisah dari Fungsi Penerimaan Kas Fungsi penerimaan kas dilaksanakan oleh Bagian Keuangan. Perusahaan menerima pembayaran atas tagihan piutang melalui transfer ke rekening perusahaan. Pembayaran melalui transfer akan lebih efektif bagi perusahaan karena tidak memerlukan tenaga penagih untuk melakukan penagihan ke 91

22 perusahaan pelanggan dan terhindar dari penyalahgunaan kas yang digunakan untuk kepentingan pribadi oleh fungsi-fungsi yang melaksanakan penagihan. Selain itu, hal ini menghindari kecurangan seperti lapping. Lapping merupakan bentuk kecurangan penerimaan kas dari piutang yang terjadi jika fungsi pencatatan dan fungsi penerimaan kas berada di tangan satu karyawan, yaitu dengan menunda penerimaan kas dari seorang pelanggan, menggunakan uang tersebut untuk kepentingan pribadinya, dan menutupi kecurangan dengan cara mencatat ke dalam jurnal penerimaan kas dari penerimaan kas pelanggan lainnya. Untuk keperluan pengendalian intern, Fungsi akuntansi dapat mengirimkan laporan saldo bulanan kepada pelanggan sehingga pelangan dapat mengetahui dengan jelas piutang yang telah dibayar. Kondisi pemisahan fungsi ini dapat memberikan pengendalian intern yang cukup memadai bagi perusahaan. 3. Penjurnalan atas transaksi penerimaan kas untuk keperluan pembukuan dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap. Untuk penjurnalan transaksi penerimaan kas dari pelanggan lokal berdasarkan dokumen invoice, tanda terima penyerahan invoice ke pelanggan dan bank credit advice atau bank account statement. Sedangkan, untuk penjurnalan transaksi penerimaan kas dari pelanggan ekspor berdasarkan dokumen invoice dan bank credit advice atau bank account statement. 4. Fasilitas pemantauan lewat internet banking. Pemantauan terhadap penerimaan kas dilaksanakan manager keuangan dengan mengecek internet banking apabila ada penerimaan uang kas yang 92

23 masuk ke rekening perusahaan. Sebagai bukti sah atas penerimaan kas pihak bank biasanya mengeluarkan credit advice. 5. Rekonsiliasi Bank sebagai Pengendalian terhadap Kas. Tujuan rekonsiliasi bank adalah untuk memastikan bahwa saldo kas menurut pembukuan bank dan saldo kas menurut pembukuan perusahaan mengenai kas di bank adalah sama. Bank dan perusahaan membuat catatan tersendiri mengenai kas di bank untuk memeriksa apakah kedua catatan yang saling independen tersebut mempunyai saldo yang sama. Dengan dibuatkan daftar rekonsiliasi bank, maka kesalahan dalam pencatatan transaksi di kas dapat diketahui. 6. Pernyataan saldo jumlah tagihan (statement of account). Untuk memantau ketepatan atau akurasi jumlah tagihan kepada pelanggan, perusahaan mengirimkan statement of account bulanan kepada pelanggannya, yang mana dimintakan pernyataan jumlah tagihan yang harus diverifikasi oleh pelanggan. IV.5 Evaluasi Akhir Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, pengendalian intern yang dilakukan PT. TS Tech Indonesia terhadap siklus pendapatan telah efektif dan memadai dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dari: a. Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab yang baik dan memadai. Masing-masing departemen telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan pedoman dan kebijakan perusahaan secara tertulis. 93

24 b. Setiap dokumen atas transaksi yang terjadi berdasarkan otorisasi dari pejabat yang berwenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. c. Setiap hasil output laporan perusahaan, sebelumnya dilakukan review terlebih dahulu. Di dalam laporan, dicantumkan secara jelas nama dan tanda tangan si pembuat laporan, pencantuman tanggal, bulan, dan tahun kapan dibuatnya laporan tersebut. Laporan bulanan perusahaan secara umum biasanya didistribusikan tepat pada awal periode (awal bulan). d. Pengendalian terhadap data dengan melakukan back up, baik soft copy maupun hard copy dan pengarsipan file dokumen penting perusahaan. e. Perusahaan telah memiliki format atas dokumen secara jelas dan mudah dimengerti sehingga meminimalkan kemungkinan adanya kesalahan. f. Sistem pengendalian yang baik atas penerimaan kas. Semua penerimaan kas perusahaan dilakukan melalui bank transfer sehingga menghindari terjadinya risiko kecurangan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan. Namun, tidak ada satupun bentuk organisasi yang sempurna. Pasti terdapat beberapa kelemahan atau permasalahan yang kadang terjadi pada kegiatan operasional perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan aktivitas perusahaan tidak terkontrol dengan baik, antara lain: a. Perusahaan belum menerapkan sistem secara terkomputerisasi atau pengetikan dilakukan secara manual, sehingga dokumen yang digunakan perusahaan belum menggunakan nomor urut tercetak. Pengetikan secara manual mengakibatkan kesalahan yang mungkin ditimbulkan oleh manusia 94

25 (human error) dan dibutuhkan ketelitian atau pengecekan secara berkala untuk menghindari kesalahan ini. b. Keterlambatan pengiriman barang ke pelanggan dapat menimbulkan ketidakpuasan pelanggan terhadap kinerja perusahaan. c. Perusahaan tidak membuat aging schedule untuk pelanggan sehingga kemungkinan dapat terjadi kesulitan untuk menganalisis umur piutang yang telah jatuh tempo. d. Perusahaan tidak memberikan sanksi kepada pelanggan yang terlambat melakukan pembayaran piutang sehingga permasalahan yang dapat ditimbulkan adalah piutang tak tertagih atau piutang macet. IV.6 Usulan Perbaikan Berdasarkan permasalahan yang di dapat, maka dibuatkan usulan perbaikan. Usulan perbaikan dapat berupa penyempurnaan formulir yang tidak sempurna, menambah atau membuat formulir baru. Usulan perbaikan terhadap Sistem Akuntansi Siklus Pendapatan pada PT. TS Tech Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan sebaiknya menggunakan dokumen bernomor urut tercetak. PT. TS Tech Indonesia terkadang mengalami kesulitan dalam melakukan penelusuran dokumen dikarenakan pemberian nomor urut pada dokumen hanya dilakukan pengetikan secara manual, sehingga terkadang terjadi kesalahan pencatatan (human error) antara dokumen satu dengan lainnya yang memiliki keterkaitan. Dokumen yang tidak memiliki nomor urut tercetak antara lain delivery note, invoice, kwitansi, tanda terima, dan faktur 95

26 pajak. Misalnya, dalam bentuk penagihan pembayaran diperlukan invoice, yang mana pada pembuatan invoice tersebut harus berdasarkan delivery note yang memiliki nomor urut dan juga telah diotorisasi sebelumnya oleh pelanggan sebagai tanda telah diterimanya barang di gudang pelanggan serta departemen administrasi pengiriman. Dengan belum diterapkannya sistem modul integrasi yang saling berkaitan dalam sistem manufacturing maupun pembukuan, maka sistem penomoran dengan nomor urut tercetak penting untuk mengecek ada tidaknya dokumen yang hilang, serta pertanggungjawaban karyawan yang diberi kepercayaan untuk menyimpan dokumen. Bahkan dokumen dengan nomor urut tercetak dapat dipakai untuk mendeteksi kecurangan karyawan. Selain itu, dapat melakukan pengawasan dalam penggunaannya dan untuk menghindari kesalahan dalam pengidentifikasian informasi serta memudahkan pengarsipan dan pencarian kembali saat dokumen dibutuhkan. 2. Perusahaan seharusnya membuat aging schedule. Dengan menggunakan metode aging schedule pada penjualan kredit, hal ini dapat memberikan informasi yang baik mengenai piutang lancar, piutang tidak lancar serta piutang macet terhadap pembayaran yang dilakukan oleh konsumen. Penjualan kredit dengan metode aging schedule membantu manager dalam menganalisis posisi piutang yang dilakukan oleh pelanggan. Perusahaan dapat menggunakan metode aging schedule seperti contoh berikut: 96

27 Nama Debitur Tanggal harus dilunasi Jumlah Piutang Umur Piutang A dd/mm/yyy xxx Belum jatuh tempo B dd/mm/yyy xxx 12 hari C dd/mm/yyy xxx 60 hari 3. Perusahaan sebaiknya memberikan sanksi kepada pelanggan yang terlambat membayar piutang yang telah jatuh tempo. Perusahaan sebaiknya mengenakan sanksi berupa denda sebesar persentase tertentu dari nilai piutang pelanggan apabila terjadi keterlambatan pembayaran piutang yang telah jatuh tempo. Berikut contoh daftar umur piutang yang dapat digunakan perusahaan: Nama Saldo Belum Jatuh Lewat Jatuh Tempo (hari) Debitur Piutang Tempo A xxx xxx xxx xxx xxx xxx B xxx xxx xxx xxx xxx xxx C xxx xxx xxx xxx xxx xxx Jumlah xxx xxx xxx xxx xxx xxx % kerugian 1% 3% 10% 20% 50% Cadangan kerugian xxx xxx xxx xxx xxx IV.6.1 Usulan Bagan Alir (Flowchart) Siklus Pendapatan pada PT. TS Tech Indonesia untuk PT. Honda Prospect Motor (HPM) Bagan alir siklus pendapatan yang diusulkan dengan prosedur narasi untuk PT. Honda Prospect Motor (HPM), sebagai bahan pertimbangan antara prosedur yang sedang berjalan dengan usulan perbaikan sebagai berikut: 97

28 98

29 Tabel 4.1 Usulan Prosedur Siklus Pendapatan untuk PT. Honda Prospect Motor NO. URAIAN DILAKUKAN OLEH: Menerima pesanan dari pelanggan lewat , dalam Bagian Administrasi 1. bentuk dokumen Forecast, Purchase Order (PO), Penjualan dan Sequence (delivery schedule) dari pelanggan Review dilakukan dengan membandingkan kesesuian quantity dan type model seat yang dipesan pada forecast, PO dan sequence. Apabila sesuai dengan kapasitas produksi bagian administrasi penjualan akan memberikan konfirmasi persetujuan terhadap PO customer. Jika tidak sesuai, bagian administrasi penjualan akan memberi informasi kepada pelanggan untuk disesuaikan dengan kapasitas yang ada. Mendistribusikan copy dokumen terkait dengan pesanan pelanggan, dimana forecast lembar pertama untuk bagian produksi, lembar kedua untuk bagian pembelian. Purchase Order (PO) lembar pertama untuk bagian produksi, lembar kedua untuk bagian administrasi pengiriman. Sequence lembar pertama untuk bagian produksi, dan lembar kedua untuk bagian administrasi pengiriman. Bagian Administrasi Penjualan Bagian Administrasi Penjualan 4. Membuat delivery note dalam rangkap enam, yang Bagian Administrasi akan dikirim ke bagian administrasi pengiriman. Penjualan 5. Menerima forecast lembar pertama, PO lembar pertama, dan sequence lembar pertama. Bagian Produksi 6. Melakukan proses produksi menurut PO. Bagian Produksi 7. Menghasilkan barang jadi, yang akan dikirimkan ke bagian gudang pengiriman. Bagian Produksi 8. Menerima delivery note dalam rangkap enam dari Bagian Administrasi bagian administrasi penjualan. Pengiriman 9. Mengirimkan delivery note dalam rangkap enam ke Bagian Administrasi bagian gudang pengiriman, setelah dilakukan Pengiriman otorisasi oleh bagian administrasi pengiriman Menerima delivery note dalam rangkap enam dari bagian administrasi pengiriman, beserta dengan barang jadi dari bagian produksi. Bagian Gudang Pengiriman Menyiapkan barang Bagian Gudang Pengiriman 99

30 NO. URAIAN DILAKUKAN OLEH: 12. Menyerahkan barang beserta delivery note dalam rangkap enam untuk diserahkan ke PT. HPM untuk di stempel tanda penerimaan barang dari gudang PT. HPM sebagai bukti laporan penerimaan barang untuk PT. TS Tech Indonesia, dimana delivery note lembar keenam diserahkan kepada pelanggan. 13. Menyerahkan bukti delivery note dalam rangkap lima yang sudah di stempel ke bagian administrasi pengiriman. 14. Mendistribusikan delivery note yang telah di stempel oleh bagian gudang PT. HPM, dimana delivery note lembar pertama untuk bagian adminitrasi pengiriman, lembar kedua sebagai arsip untuk bagian administrasi pengiriman, lembar ketiga untuk bagian administrasi penjualan, dan lembar keempat untuk bagian akuntansi. Bagian Gudang Pengiriman Bagian Gudang Pengiriman Bagian Administrasi Pengiriman 15. Menerima delivery note lembar ketiga Bagian Administrasi Penjualan 16. Menerima delivery note lembar kelima, dan Bagian Gudang dilakukan pengarsipan secara numerik. Pengiriman 17. Menerima delivery note lembar keempat, sebagai dasar pembuatan invoice, kwitansi, dan tanda terima. Bagian Akuntansi 18. Membuat invoice dalam rangkap enam, dimana lembar pertama (asli) dan kedua untuk pelanggan, lembar ketiga untuk bagian akuntansi, lembar keempat untuk arsip bagian akuntansi secara Bagian Akuntansi numerik, lembar kelima untuk bagian pajak, dan lembar keenam untuk bagian keuangan. 19. Melakukan pengecekan jatuh tempo atas dokumen Bagian Akuntansi aging schedule. 20. Membuat surat tagihan piutang. Bagian Akuntansi 21. Mengirimkan surat tagihan piutang kepada Bagian Akuntansi pelanggan, melalui ataupun fax. 22. Membuat kwitansi dalam rangkap lima, dimana lembar pertama (asli) untuk arsip secara numerik, lembar kedua untuk pelanggan, lembar ketiga untuk Bagian Akuntansi bagian akuntansi, lembar keempat untuk bagian pajak, dan lembar kelima untuk bagian keuangan. 23. Membuat tanda terima dalam rangkap empat, dimana lembar pertama (asli) untuk pelanggan, lembar kedua untuk arsip bagian akuntansi secara numerik, lembar ketiga untuk bagian akuntansi, dan lembar keempat untuk bagian keuangan. Bagian Akuntansi 100

31 NO. URAIAN DILAKUKAN OLEH: 24. Membuat jurnal penjualan berdasarkan dari bukti dokumen invoice, tanda terima, dan kwitansi lembar ketiga Jurnal Penjualan PT. HPM: Bagian Akuntansi Customer-PT. HPM XXX Sales XXX PPN-Keluaran XXX 25. Membuat faktur pajak dalam rangkap empat, dimana lembar pertama untuk pelanggan, lembar kedua untuk arsip bagian pajak secara numerik, lembar Bagian Pajak ketiga untuk bagian akuntansi, dan lembar keempat untuk bagian keuangan. 26. Menerima faktur pajak lembar ketiga. Bagian Akuntansi 27. Menerima faktur pajak lembar keempat Bagian Keuangan 28. Menerima invoice lembar keempat, kwitansi lembar kelima, tanda terima lembar keempat, dan faktur pajak lembar keempat. 29. Melakukan pengecekan melalui internet banking terhadap penerimaan kas. 30. Menerima aliran kas masuk dari pelanggan diketahui dari adanya credit advice dari bank. 31. Melakukan pengecekan jumlah kas yang diterima. Jika sesuai, maka dibutuhkan kelengkapan dokumen dalam pembuatan voucher penerimaan kas, antara lain, bank credit advice, invoice dan tanda terima. Jika tidak sesuai dengan jumlah yang diterima, perlu konfirmasi ke pelanggan. Bagian Keuangan Bagian Keuangan Bagian Keuangan Bagian Keuangan 32. Membuat voucher penerimaan kas. Bagian Keuangan 33. Mengirimkan dokumen voucher penerimaan kas ke Bagian Keuangan bagian akuntansi. 34. Menerima dokumen voucher penerimaan kas. Bagian Akuntansi 35. Membuat jurnal penerimaan kas. Jurnal Penerimaan Kas PT. HPM: Kas Customer- PT. HPM XXX XXX Bagian Akuntansi IV.6.2 Usulan Bagan Alir (Flowchart) Siklus Pendapatan pada PT. TS Tech Indonesia untuk PT. Suzuki Indomobil Motor (SIM) Bagan alir siklus pendapatan yang diusulkan dengan prosedur narasi untuk PT. Suzuki Indomobil Motor (SIM), sebagai bahan pertimbangan antara prosedur yang sedang berjalan dengan usulan perbaikan adalah sebagai berikut: 101

32 102

33 Tabel 4.2 Usulan Prosedur Siklus Pendapatan untuk PT. Suzuki Indomobil Motor NO. URAIAN DILAKUKAN OLEH: 1. Menerima pesanan dari pelanggan lewat , Bagian Administrasi dalam bentuk dokumen Forecast, Parts Order Sheet Penjualan (POS), dan Delivery Schedule dari pelanggan. 2. Review dilakukan dengan membandingkan kesesuian quantity dan type model seat yang dipesan pada forecast, POS dan delivery schedule. Apabila sesuai dengan kapasitas produksi bagian administrasi penjualan akan memberikan konfirmasi persetujuan terhadap POS customer. Jika tidak sesuai, bagian administrasi penjualan akan memberi informasi kepada pelanggan untuk disesuaikan dengan kapasitas yang ada. 3. Mendistribusikan copy dokumen terkait dengan pesanan pelanggan, dimana forecast lembar pertama untuk bagian produksi, lembar kedua untuk bagian pembelian. Parts Order Sheet (POS) lembar pertama untuk bagian produksi, lembar kedua untuk bagian administrasi pengiriman. Delivery schedule lembar pertama untuk bagian produksi, dan lembar kedua untuk bagian administrasi pengiriman. Bagian Administrasi Penjualan Bagian Administrasi Penjualan 4. Membuat delivery note dalam rangkap enam, yang akan dikirim ke bagian administrasi penjualan. Bagian Administrasi Penjualan 5. Menerima forecast lembar pertama, POS lembar pertama, dan delivery schedule pertama. Bagian Produksi 6. Melakukan proses produksi menurut POS Bagian Produksi 7. Menghasilkan barang jadi, yang akan dikirimkan ke bagian gudang pengiriman. Bagian Produksi 8. Menerima POS lembar kedua, dan sequence lembar kedua. Bagian Administrasi Pengiriman 9. Menerima delivery note dalam rangkap enam dari bagian administrasi penjualan. Bagian Administrasi Pengiriman 10. Mengirimkan delivery note dalam rangkap enam ke bagian gudang pengiriman. Bagian Administrasi Pengiriman 11. Menerima delivery note dalam rangkap enam dari Bagian Gudang bagian administrasi pengiriman, beserta dengan Pengiriman barang jadi dari bagian produksi. 12. Menyiapkan barang Bagian Gudang Pengiriman 103

34 NO. URAIAN DILAKUKAN OLEH: 13. Menyerahkan barang beserta delivery note dalam rangkap enam untuk diserahkan ke PT. SIM untuk di stempel tanda penerimaan barang dari gudang PT. SIM sebagai bukti laporan penerimaan barang untuk PT. TS Tech Indonesia. 14. Menyerahkan bukti delivery note dalam rangkap lima yang sudah di stempel ke bagian administrasi pengiriman. 15. Mendistribusikan delivery note yang telah di stempel oleh bagian gudang PT. SIM, dimana delivery note lembar pertama untuk bagian adminitrasi pengiriman, lembar kedua sebagai arsip untuk bagian administrasi pengiriman secara numerik, lembar ketiga untuk bagian administrasi penjualan, lembar keempat untuk bagian akuntansi, dan lembar kelima untuk bagian gudang pengiriman. Bagian Gudang Pengiriman Bagian Gudang Pengiriman Bagian Administrasi Pengiriman 16. Menerima delivery note lembar ketiga. Bagian Administrasi Penjualan 17. Menerima delivery note lembar kelima dan dilakukan Bagian Gudang pengarsipan secara numerik. Pengiriman 18. Menerima Receiving Report dari PT. SIM, sehari setelah pengiriman barang. RR dibuat oleh bagian Bagian Administrasi gudang PT. SIM, sebagai bukti terima barang di Pengiriman gudang PT. SIM. 19. Mendistribusikan copy dokumen, dimana RR lembar pertama untuk bagian administrasi penjualan, dan lembar kedua untuk bagian akuntansi. Bagian Administrasi Pengiriman 20. Menerima RR lembar pertama. Bagian Administrasi Penjualan 21. Menerima delivery note lembar keempat, RR lembar kedua, dan billing statement dari bagian keuangan PT. SIM, sebagai dasar pembuatan invoice, kwitansi, dan tanda terima. 22. Membuat invoice dalam rangkap enam, dimana lembar pertama (asli) dan kedua untuk pelanggan, lembar ketiga untuk bagian akuntansi, lembar keempat untuk arsip bagian akuntansi secara numerik, lembar kelima untuk bagian pajak, dan lembar keenam untuk bagian keuangan. Bagian Akuntansi Bagian Akuntansi 23. Melakukan pengecekan jatuh tempo atas dokumen schedule umur piutang. Bagian Akuntansi 24. Membuat surat tagihan piutang. Bagian Akuntansi 25. Mengirimkan surat tagihan piutang kepada pelanggan, melalui ataupun fax. Bagian Akuntansi 104

35 NO. URAIAN DILAKUKAN OLEH: 26. Membuat tanda terima dalam rangkap empat, dimana lembar pertama (asli) untuk pelanggan, lembar kedua untuk arsip bagian akuntansi secara numerik, lembar Bagian Akuntansi ketiga untuk bagian akuntansi, dan lembar keempat untuk bagian keuangan. 27. Membuat jurnal penjualan berdasarkan dari bukti dokumen invoice, tanda terima, dan kwitansi lembar ketiga. Jurnal Penjualan PT. SIM: Bagian Akuntansi Customer-PT. SIM XXX Sales XXX PPN-Keluaran XXX 28. Membuat faktur pajak dalam rangkap empat, dimana lembar pertama untuk pelanggan, lembar kedua untuk arsip bagian pajak secara numerik, lembar Bagian Pajak ketiga untuk bagian akuntansi, dan lembar keempat untuk bagian keuangan. 29. Menerima faktur pajak lembar ketiga. Bagian Keuangan 30. Menerima faktur pajak lembar keempat. Bagian Administrasi Penjualan 31. Menerima invoice lembar keempat, kwitansi lembar kelima, tanda terima lembar keempat, dan faktur pajak lembar keempat. 32. Melakukan pengecekan melalui internet banking terhadap penerimaan kas. 33. Menerima aliran kas masuk dari pelanggan diketahui dari adanya credit advice dari bank. 34. Melakukan pengecekan jumlah kas yang diterima. Jika sesuai, maka dibutuhkan kelengkapan dokumen dalam pembuatan voucher penerimaan kas, antara lain, bank credit advice, invoice dan tanda terima. Jika tidak sesuai dengan jumlah yang diterima, perlu konfirmasi ke pelanggan. Bagian Keuangan Bagian Keuangan Bagian Keuangan Bagian Keuangan 35. Membuat voucher penerimaan kas. Bagian Keuangan 36. Mengirimkan dokumen voucher penerimaan kas ke Bagian Keuangan bagian akuntansi. 37. Menerima dokumen voucher penerimaan kas. Bagian Akuntansi 38. Membuat jurnal penerimaan kas. Jurnal Penerimaan Kas PT. SIM: Kas Customer- PT. SIM XXX XXX Bagian Akuntansi 105

36 NO. URAIAN DILAKUKAN OLEH: 39. Membuat jurnal penerimaan kas. Jurnal Penerimaan Kas PT. SIM: Bagian Akuntansi Kas XXX Customer- PT. SIM XXX IV.6.2 Usulan Bagan Alir (Flowchart) Siklus Pendapatan pada PT. TS Tech Indonesia untuk Customer Asing Bagan alir siklus pendapatan yang diusulkan dengan prosedur narasi untuk PT. Suzuki Indomobil Motor (SIM), sebagai bahan pertimbangan antara prosedur yang sedang berjalan dengan usulan perbaikan adalah sebagai berikut: 106

37 107

38 108

39 109

40 110

41 Tabel 4.3 Usulan Prosedur Siklus Pendapatan untuk Customer Asing NO. URAIAN DILAKUKAN OLEH: 1. Menerima pesanan dari pelanggan lewat , dalam bentuk dokumen Purchase Order (PO). Bagian Administrasi Penjualan Ekspor 2. Mendistribusikan copy dokumen terkait dengan pesanan pelanggan, dimana Purchase Order (PO) lembar pertama untuk bagian pembelian, lembar kedua untuk bagian produksi, lembar ketiga untuk Bagian Administrasi Penjualan Ekspor bagian akuntansi, dan lembar keempat untuk bagian administrasi pengiriman. 3. Menyiapkan packing list, setelah barang jadi siap. PPC 4. Mengirimkan packing list ke bagian adminitrasi penjualan ekspor melalui . PPC 5. Menerima packing list dari bagian PPC Bagian Administrasi Penjualan Ekspor 6. Membuat invoice Bagian Administrasi Penjualan Ekspor 8. Melakukan pengecekan jatuh tempo atas dokumen aging schedule. Bagian Administrasi Penjualan Ekspor 9. Membuat surat tagihan piutang. Bagian Administrasi Penjualan Ekspor 10. Mengirimkan surat tagihan piutang kepada Bagian Administrasi pelanggan, melalui ataupun fax. Penjualan Ekspor 11. Mengirimkan packing list dan invoice kepada Bagian Administrasi Direktur Penjualan untuk diotorisasi dan Penjualan Ekspor ditandatangani. 12. Menerima packing list dan invoice dari Direktur Bagian Administrasi Penjualan yang telah diotorisasi dan diarsip Penjualan Ekspor berdasarkan numerik. 13. Mendistribusikan copy dokumen ke departemen terkait, dimana packing list dan invoice lembar Bagian Administrasi pertama untuk PT. Nitsu, packing list dan invoice Penjualan Ekspor lembar kedua untuk bagian akuntansi, dan packing list dan invoice lembar ketiga untuk bagian keuangan. 14. Menerima packing list dan invoice lembar pertama dari bagian administrasi penjualan ekspor. PT. Nitsu Limo 15. Mendistribusikan copy dokumen terkait, dimana packing list dan invoice lembar keempat dikirim ke Bea Cukai Pusat, dan packing list dan invoice lembar PT. Nitsu Lemo kelima untuk Gudang Container di Pelabuhan. 16. Menerima packing list dan invoice lembar keempat. Bea Cukai Pusat 111

L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN. I. Lampiran Dokumen. Cash Receipt Voucher

L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN. I. Lampiran Dokumen. Cash Receipt Voucher L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN I. Lampiran Dokumen Cash Receipt Voucher Delivery Note L 2 Kwitansi L 3 Invoice Lokal L 4 Invoice Lokal L 5 Faktur Pajak L 6 Faktur Pajak L 7 Parts Order Sheet Suzuki L 8 Delivery

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA EVALUASI SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA Patricia Anggreani; Aries Wicaksono Jurusan Akuntansi dan Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Binus University Jl. Kebon Jeruk

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

4.1 Evaluasi Aktivitas Pengendalian Internal Atas Pendapatan Pada PT. Karga Walon Berdasarkan Komponen Pengendalian COSO

4.1 Evaluasi Aktivitas Pengendalian Internal Atas Pendapatan Pada PT. Karga Walon Berdasarkan Komponen Pengendalian COSO BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas evaluasi perencanaan analisis atas prosedur serta kebijakan manajemen perusahaan mengenai kegiatan pengendalian dari aktivitas operasional PT. Karga Walon, yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan 4.1.1 Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri Penulis mempunyai kriteria tersendiri untuk menilai unsur pengendalian internal dalam perusahaan. Kriteria

Lebih terperinci

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak LAMPIRAN Lampiran. Kuesioner No. Pernyataan Lingkungan Pengendalian. Perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai etis dalam kegiatannya.. Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan latar

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra Energy International, terdapat beberapa evaluasi yang dapat dijabarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.Modern Putra Indonesia. Berikut ini sistem penjualan perusahaan yang akan dibahas oleh penulis adalah mengenai

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Dwimukti Graha Elektrindo yang telah di bahas pada Bab 4

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo LAMPIRAN-LAMPIRAN L1 Metode Pengumpulan Data L2 Proses Tinjauan Pelanggan L3 Form Penawaran Harga L4 Purchase Order L5 Surat Jalan L6 Invoice L7 Faktur Pajak L8 Voucher Penerimaan L9 Rencana Penerimaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT. Syspex Kemasindo 1. Prosedur penjualan dan penerimaan kas PT. Syspex Kemasindo menerapkan prosedur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi. Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi. Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera Pada bab III dijelaskan tentang praktek sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Prima Jabar Steel.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Hero Mandiri Indonesia didirikan sejak tahun 2004 dengan nama Hero Plasindo. Pada tahun 2005, perusahaan ini berganti nama

Lebih terperinci

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan 52 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN JAS A, PIUTANG DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT Gemilang Elektrik Indonesia didirikan pada tahun 2000

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan BAB 4 HASIL DAN BAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan audit kecurangan diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengauditan internal atas pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas peranan pengendalian intern atas penjualan, piutang, dan penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT Geotechnical Systemindo yang dibatasi

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas penjualan, piutang dan penerimaan kas pada PT.Smartdata Securindo. Pengendalian intern dilakukan untuk mengamankan

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT CORNINDO BOGA JAYA (GARUDAFOOD GROUP)

BAB IV EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT CORNINDO BOGA JAYA (GARUDAFOOD GROUP) BAB IV EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT CORNINDO BOGA JAYA (GARUDAFOOD GROUP) IV.1 Evaluasi Atas Struktur Organisasi Perusahaan Beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan

Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan L1 Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan Untuk public training Bagian Penjualan dan Pemasaran Mulai 1 Mempromosikan

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City,

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan audit

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan perusahaan pada zaman ini maka setiap perusahaan harus memiliki sistem-sistem yang dapat di gunakan untuk merencanakan, menyusun,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) Keterangan Flowchart : Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) dari pelanggan ke perusahaan yang diterima oleh Customer Sales Representative (CSR) perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 73 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional Audit operasional adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan dan kebijakan operasional suatu perusahaan yang ditentukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Survei pendahuluan adalah permulaan yang digunakan dalam merencanakan tahap-tahap audit berikutnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai semua

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi L1 Form Order L2 Stock List L3 Inter Store Transfer (Surat Jalan) L4 Inter Store Transfer (Surat Jalan-lanjutan) L5 Daily Sales Report L6 Rekapitulasi Penjualan Konsinyor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah penulis uraikan pada

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja. 35 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Delta Suplindo Internusa adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak di bidang perdagangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan yang akan dijabarkan pada bab ke empat ini mengenai pelaksanaan audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum dilakukannya kegiatan audit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Profil PT. Indo Tekhnoplus PT.Indo Tekhnoplus adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan alat-alat kesehatan

Lebih terperinci

SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho

SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho SIKLUS PENDAPATAN By: Mr. Haloho Sifat Siklus Pendapatan Siklus pendapatan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis

Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis 1.1 Hasil Praktek Kerja Sistem Penjualan Kredit di PT Purinusa Ekapersada menggunakan SAP (System Application Product) dari Jerman. Tujuan dari perusahaan menggunakan

Lebih terperinci

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer L1 PENJUALAN KREDIT Mulai 2 1 Purchase Order Copy PO PO SC PO SC Kalkulasi harga PH SC Ke customer T 3 Memeriksa status customer Memberi otorisasi kredit SC SC PO 1 2 Flowchart Sistem Penjualan Kredit

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT TARGET MAKMUR SENTOSA merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang produksi dan distribusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA CV DIJAWA ABADI JEPARA FUNITURE

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA CV DIJAWA ABADI JEPARA FUNITURE 19 BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA CV DIJAWA ABADI JEPARA FUNITURE 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem Dalam menjalankan operasinya perusahaan/badan membutuhkan

Lebih terperinci

SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O

SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O Tujuan dari siklus pengeluaran Meyakinkan bahwa seluruh barang dan jasa telah dipesan sesuai kebutuhan Menerima seluruh barang yang dipesan dan memeriksa (verifikasi)

Lebih terperinci

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN LAMPIRAN KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S RR TS STS. Pemrosesan Order Penjualan. Permintaan barang dagang oleh pelanggan diterima melalui telepon,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. BERLIAN TECHPRINT INDONESIA merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2007. Perusahaan didirikan oleh

Lebih terperinci

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai

Lebih terperinci

Contoh Purchase Order PT.PPN

Contoh Purchase Order PT.PPN Contoh Purchase Order PT.PPN L1 Contoh invoice PT.PPN L2 Contoh Surat Jalan PT.PPN L3 Contoh Faktur Pajak PT.PPN L4 L5 Contoh salah satu produk PT.PPN OIL FILTRATION HP SERIES (High Pressure Series) LP

Lebih terperinci

A. Prosedur Pemesanan dan

A. Prosedur Pemesanan dan L1 Kuesioner Evaluasi Pengendalian Internal atas Persediaan dan Fungsi Penjualan PT. Tunas Dunia Kertasindo A. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang NO. PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN 1. Apakah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 1 Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 2 Permintaan Pembayaran LAMPIRAN 3 Inoice Lampiran 4 Kwitansi LAMPIRAN 5 Faktur Pajak LAMPIRAN 6 Surat Penawaran Iklan Lampiran 7 Form Order Iklan Majalah Bumi Track

Lebih terperinci

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata 68 BAB 3 Analisa Kebutuhan Basisdata 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Mitratama Uniplast merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang mendaur ulang biji plastik, lalu menjualnya.

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci