EVALUASI SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA"

Transkripsi

1 EVALUASI SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA Patricia Anggreani; Aries Wicaksono Jurusan Akuntansi dan Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk - Jakarta Barat ABSTRACT This study aims to evaluate the application of the accounting system in the revenue cycle, identify weaknesses and limitations of internal control and to suggest improvements as needed. Research carried out using three methods. First, the method of data collection is done by direct observation or observation to a company which is the object of research, interviewing authorities in companies that deal with the issues raised. Second, the method of analysis performed by using flowcharts (flowchart). And third, methods of evaluation that is done by using the Internal Control questionnaires. The results obtained, 1) system of accounting in the revenue cycle that applied to the company has not implemented computerized; 2) The accounting system in the revenue cycle that applied to most companies were appropriate and effective because it is in conformity with the theory of internal control so as to support the revenue cycle, and 3) internal controls at the company's revenue cycle has been quite effective because it has been there five elements of internal control within the company. Keywords : Evaluation, Systems, Accounting, Revenue Cycle ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan sistem akuntansi dalam siklus pendapatan, mengidentifikasi kelemahan dan keterbatasan dari pengendalian intern serta memberikan saran perbaikan yang diperlukan. Penelitian yang dilakukan menggunakan tiga metode. Pertama, metode pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan atau observasi langsung ke perusahaan yang menjadi objek penelitian, mewawancarai pihak yang berwenang di perusahaan yang berhubungan dengan permasalahan yang diangkat. Kedua, metode analisis yang dilakukan dengan menggunakan bagan alir (flowchart). Dan ketiga, metode evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan Internal Control Questionnaires. Hasil penelitian diperoleh, 1) Sistem akuntansi dalam siklus pendapatan yang diterapkan pada perusahaan belum dilaksanakan secara komputerisasi; 2) Sistem akuntansi dalam siklus pendapatan yang diterapkan perusahaan sebagian besar sudah tepat dan efektif karena sudah sesuai dengan teori sehingga dapat mendukung pengendalian intern siklus pendapatan; dan 3) Pengendalian intern siklus pendapatan pada perusahaan sudah cukup efektif karena telah terdapat lima unsur pengendalian intern dalam perusahaan. Kata Kunci: Evaluasi, Sistem, Akuntansi, Siklus Pendapatan

2 PENDAHULUAN Dalam arus globalisasi, dunia dihadapkan pada suatu kondisi dimana persaingan semakin ketat, dimana perusahaan harus lebih efisien dan efektif dalam menjalankan usahanya, guna mendukung suatu pencapaian tujuan perusahaan (corporate objectives). Perkembangan industri di dunia usaha semakin meningkat, dengan adanya pasar bebas sehingga menuntut perusahaan untuk meningkatkan aktivitas dan memperoleh profit semaksimal mungkin, khususnya dalam hal penjualan. Aktivitas penjualan merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan. Jika aktivitas penjualan barang maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Penjualan kredit dapat dijalankan dengan baik apabila setiap fungsi atau bagian yang terkait melaksanakan tugasnya masingmasing dengan baik. Kesalahan pencatatan sering terjadi dalam proses penjualan kredit, seperti dalam pencatatan nama barang, kuantitas dan kualitas barang, harga, analisa kredit, pemberian kredit yang dicatat dalam form penjualan kredit dan seringkalinya terjadi kemacetan penjualan kredit. Kesalahan yang besar akan mengakibatkan kerugian yang besar bagi pihak perusahaan, untuk itu diperlukan adanya pengendalian aktivitas (activity control) dengan menggunakan sistem akuntansi yang efektif agar pencatatan kas dapat dicatat secara wajar. Sistem akuntansi yang efektif membutuhkan suatu persetujuan dan dukungan dari para pihak manajemen. Untuk itu, diperlukan adanya suatu pendelegasian pembagian tugas mengenai tanggung jawab dan otorisasinya. Pendelegasian sangat penting bagi perusahaan untuk pencapaian produktivitas dan hanya terjadi dalam suatu organisasi. Sistem akuntansi dibuat dengan tujuan dapat mengontrol atau mengendalikan aktivitas penjualan. Dengan adanya sistem akuntansi yang berfungsi secara efektif, akan memperkuat struktur pengendalian intern, khususnya atas asset, hutang, modal, pendapatan dan beban perusahaan. Efektivitas pengendalian memegang peranan dalam menunjang aktivitas perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Pengendalian terhadap penjualan dengan menggunakan sistem, memperkecil risiko-risiko yang berakibat tidak tertagihnya piutang yang berarti kerugian bagi perusahaan. PT. TS TECH Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur untuk car seat assembly, doorlining dan trim-cover di Indonesia. Dalam operasinya, sistem akuntansi siklus pendapatan yang dilakukan perusahaan terdiri dari sistem penjualan kredit, penerimaan kas, dan retur penjualan. Lemah atau tidak adanya pengendalian intern dalam sistem akuntansi penerimaan kas akan berakibat semakin besarnya risiko kerugian yang akan ditanggung perusahaan akibat tak tertagihnya piutang, maupun penyimpangan atau kecurangan yang akan mengakibatkan terancamnya kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itu diperlukan adanya pengendalian intern yang baik untuk mendukung sistem akuntansi. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah bersifat kualitatif, dimana penelitian mengenai hasil evaluasi untuk memperoleh data yang relevan dengan metode pengumpulan data adalah sebagai berikut: (1) Penelitian Kepustakaan (Library Research Method) Teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku teori, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari penelitian terdahulu mengenai sistem akuntansi siklus pendapatan ataupun jenis sumber data yang berkaitan dengan masalah yang dibahas; (2) Penelitian Lapangan (Field Research Method) penelitian yang dilakukan dengan meninjau secara langsung ke lapangan, yaitu dengan dua cara: (a) Pengamatan Langsung (observation) mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti mengenai pelaksanaan prosedur sistem akuntansi siklus pendapatan; (b) Wawancara (interview) mengajukan tanya jawab secara langsung dengan pihak terkait untuk memperoleh keterangan dan penjelasan sehubungan dengan sistem akuntansi siklus pendapatan, serta data atau dokumen yang mendukung bagi penelitian. HASIL DAN BAHASAN I. Evaluasi Pengendalian Intern Secara Umum Pada PT. TS Tech Indonesia, pengendalian intern sudah cukup memadai. Dari hasil evaluasi, perusahaan telah sesuai dengan standar operasional. Masing-masing prosedur yang telah sesuai:

3 1. Struktur Organisasi Struktur organisasi yang terdapat pada PT. TS Tech Indonesia, merupakan struktur organisasi fungsional. Hasil kerja dari setiap fungsi akan diperiksa oleh manajer dari masing-masing bagian departemen, dan selanjutnya manajer dari masing-masing bagian tersebut melaporkan hasil kerja mereka kepada direktur departemen terkait. 2. Pemberian wewenang dan Tanggung Jawab Dalam pelaksanaan pekerjaaannya, pengendalian intern atas job descriptions PT. TS Tech Indonesia cukup baik. Hal ini terlihat dari uraian tugas dan tanggung jawab setiap fungsi yang telah dibuatkan job descriptions secara tertulis, sehingga tugas dan tanggung jawab dapat diketahui secara jelas. 3. Pemisahan Tugas Masing-masing fungsi departemen telah terpisah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan pedoman dan kebijakan perusahaan, sehingga tidak terjadi perangkapan fungsi. 4. Sistem Otorisasi Setiap transaksi yang terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi. 5. Prosedur Pencatatan Prosedur pencatatan setiap transaksi-transaksi yang tejadi didukung oleh dokumen yang lengkap. 6. Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan dalam prosedur siklus pendapatan secara umum memiliki kelebihan, antara lain: (1) Rancangan Formulir yang sederhana dan ringkas; (2) pemanfaatan tembusan atau copy formulir; (3) Pencantuman nama, alamat, dan logo perusahaan pada formulir, untuk memudahkan identifikasi asal formulir tersebut bagi perusahaan penerima; (4) Nama formulir. Namun terdapat kelemahan dari dokumen yang digunakan, yaitu belum menggunakan pemberian nomor urut tercetak atau hanya pengetikan secara manual. II. Evaluasi Pengendalian Intern atas Sistem Akuntansi Penjualan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat beberapa kebaikan dalam pengendalian intern sistem akuntansi penjualan, antara lain: 1. Kebijakan dan Prosedur Pemberian Kredit Kebijakan dan prosedur pemberian kredit PT. TS Tech Indonesia untuk penjualan lokal maupun penjualan ekspor ditetapkan oleh Direktur Penjualan begitu juga untuk penetapan harga jual kepada pelanggan. 2. Pengecekan secara independen antara invoice dengan delivery note. Bagian akuntansi akan melakukan pengecekan secara independen antara invoice dengan delivery note sebelum invoice dikirim ke pelanggan. Kepastian kebenaran invoice tersebut juga harus dilakukan terhadap pengecekan harga jual barang maupun barang yang dipesan oleh pelanggan. Jika terjadi kesalahan pada pembuatan invoice, maka akan mengakibatkan kerugian untuk perusahaan. Selain itu, pelanggan merasa tidak puas terhadap kinerja perusahaan. 3. Pemisahan Tugas Berdasarkan pengamatan dan bagan struktur organisasi perusahaan terdapat pemisahan tugas secara jelas, antara lain: (1) Fungsi Penjualan terpisah dari Fungsi Akuntansi; (2) Fungsi Penjualan terpisah dari Fungsi Penerimaan Kas; (3) Fungsi Penjualan terpisah dari Fungsi Pengiriman; (4) Fungsi Penjualan terpisah dari Fungsi Gudang. 4. Pada dokumen-dokumen terdapat prosedur otorisasi yang telah sesuai dengan fungsinya. Bagian administrasi penjualan akan menerima Purchase Order dari pelanggan melalui , dan membuat delivery note (surat jalan) berdasarkan purchase order dari pelanggan. 5. Prosedur atas retur penjualan Pada saat kembalinya barang jadi yang rusak ke PT. TS Tech Indonesia, harus disertai dengan surat jalan dari pihak pelanggan yang ditujukan langsung kepada departemen quality control 6. Penjurnalan atas transaksi penjualan dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

4 Bagian akuntansi akan melakukan pencatatan atas transaksi penjualan yang terjadi. Untuk pelanggan lokal, penjurnalan transaksi penjualan untuk keperluan pembukuan berdasarkan invoice yang didukung dengan dokumen pendukung yaitu delivery note (surat jalan), receiving report dan billing statement. Sedangkan untuk pelanggan ekspor, penjurnalan transaksi penjualan ekspor untuk keperluan pembukuan berdasarkan invoice yang didukung dengan dokumen packing list, dan bill of lading. 7. Pembuatan Anggaran Penjualan dan Laporan Penjualan. Perusahaan setiap tahunnya membuat anggaran penjualan berdasarkan perencanaan forecast purchase order yang disampaikan oleh masing-masing pelanggan. Sedangkan, dari laporan penjualan bulanan dapat diperbandingkan dengan tampilan anggaran penjualan pada masingmasing bulan yang dikehendaki sehingga dapat diketahui apakah target yang disampaikan telah tercapai. Meskipun pengendalian intern atas penjualan sudah cukup memadai. Namun, masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu mendapat perhatian diantaranya: Tabel 1 Kebijakan dan Prosedur Akibat Keterlambatan pengiriman barang ke customer. Setiap pengiriman barang jadi ke pelanggan, perusahaan selalu menggunakan troly pengiriman. Dengan adanya keterlambatan pengiriman kembali untuk troly pengiriman barang dari pihak pelanggan, sehingga menyebabkan penumpukan barang jadi di gudang PT. TS Tech Indonesia Aktivitas produksi harian menjadi terganggu dengan tidak adanya penempatan untuk barang jadi. Schedule pengiriman barang jadi yang diminta oleh pelanggan menjadi ikut terganggu, demikian juga terhadap target kapasitas produksi harian. Dengan memesan tambahan troly untuk pengiriman barang jadi, sehingga pengiriman menjadi lancar. Tabel 2 Kebijakan dan Prosedur Akibat Pengiriman seat ke customer terkadang ditemukan tidak dalam satu set lengkap mobil. Setiap barang jadi yang siap untuk dikirim ke pelanggan, sebelumnya dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh pihak quality control. Apabila barang jadi tersebut mengalami kerusakan, seharusnya pihak quality control memberitahukan kepada bagian administrasi pengiriman, bahwa ada barang yang rusak, sehingga barang jadi tidak dapat dikirim ke pelanggan sesuai jadwal pengiriman customer. Pihak quality control terlambat memberikan informasi bahwa ada bagian seat yang reject (kondisi tidak bagus). Sedangkan, jadwal pengiriman harian untuk tiap-tiap troly pengiriman harus satu set mobil. Oleh sebab itu, permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi. Pelanggan merasa tidak puas dan harus menunggu perbaikan seat yang reject. Untuk setiap seat yang sudah dinyatakan reject harus ditempatkan terpisah. Untuk setiap pemeriksaan ulang yang sedang dilakukan oleh quality control atas troly seat yang siap dikirim, sebaiknya diberi tanda atau tulisan yang menyatakan sedang dalam pengecekan ulang. III. Evaluasi Pengendalian Intern atas Sistem Akuntansi Piutang Dalam sistem akuntansi piutang pada PT. TS Tech terdapat beberapa pengendalian intern yang baik, meliputi: 1. Kebijakan dan Prosedur syarat pembayaran piutang. Untuk pelanggan lokal jatuh tempo pembayaran adalah 30 hari setelah tanggal penyerahan invoice. Sedangkan tanggal jatuh tempo untuk pelanggan ekspor berkisar 2-4 bulan. 2. Melakukan pengendalian fisik untuk pembayaran invoice dalam bentuk kwitansi.

5 Bagian akuntansi akan melakukan pengendalian fisik untuk pembayaran invoice dalam bentuk kwitansi. Pada kwitansi tertulis bahwa pembayaran baru benar-benar dianggap lunas setelah ada pengkreditan atau kliring oleh pihak bank, dan ditempelkan meterai disertai tanda tangan oleh bagian keuangan. 3. Informasi dan komunikasi untuk penagihan kepada pelanggan dalam bentuk invoice. Informasi untuk penagihan kepada pelanggan, utamanya dalam bentuk invoice. Dalam invoice tertera dengan jelas nama perusahaan pemasok, kolom kode barang, deskripsi (nama barang), kuantitas, harga unit, potongan harga, PPN dan total nilai invoice. Disamping itu, dicantumkan juga mengenai nama pelanggan, nomor invoice, referensi PO pelanggan, nomor surat jalan, dan tanggal pengiriman. Selain kebaikan-kebaikan tersebut diatas, ditemukan pula adanya beberapa kelemahan ataupun permasalahan yang kadang perlu mendapat perhatian, yaitu sebagai berikut: Tabel 3 Kebijakan dan Prosedur Piutang Akibat Perusahaan tidak membuat aging schedule. Pada umumnya aging schedule sangat penting untuk mengetahui piutang mana saja yang belum dibayar dan sudah lewat berapa lama dari waktu pembayaran yang seharusnya. Tanpa adanya aging schedule, kemungkinan terjadinya piutang tak tertagih atau piutang macet tidak dapat diketahui secara pasti dan tentu saja akan merugikan perusahaan. Karena selama ini untuk masalah pembayaran invoice pelanggan PT. TS Tech Indonesia selalu tepat waktu. Perusahaan tidak dapat mengetahui dengan jelas umur piutang jatuh tempo pelanggan. Dengan membuat laporan analisis umur piutang yang memuat jumlah piutang pelanggan sesuai dengan umur piutangnya serta membuat laporan piutang jatuh tempo yang memuat piutang pelanggan yang telah jatuh tempo. Tabel 4 Kebijakan dan Prosedur Piutang Terkadang terjadi keterlambatan pembayaran piutang dari customer, terutama PT. SIM. Penagihan yang dilakukan PT. TS Tech Indonesia kepada customer PT. SIM harus melampirkan bukti Receiving Report dari gudang PT. SIM. Sementara, Receiving Report PT. SIM merupakan bukti penerimaan barang jadi yang dikirimkan PT. TS Tech Indonesia ke gudang PT. SIM. Pada dasarnya Receiving Report sama dengan Delivery note (surat jalan) dari PT. TS Tech Indonesia. Apabila terdapat kesalahan penulisan kuantitas atau kode barang jadi pada Receiving Report, koreksi atau revisi atas Receiving Report yang salah tersebut mengalami keterlambatan dalam pengiriman kembali atas dokumen Receiving Report yang sudah diperbaiki. Sehingga penagihan PT. TS Tech Indonesia menjadi ikut tertunda karena masalah revisi Receiving Report tersebut. Akibat Penagihan PT. TS Tech Indonesia menjadi ikut tertunda karena masalah revisi Receiving Report tersebut. Perusahaan seharusnya membuat kebijakan mengenai pengembalian dokumen receiving report. Misalnya, revisi atas dokumen receiving report paling lambat dikirimkan kembali dua hari setelah pengambilan kembali atas dokumen receiving report. Tabel 5 Kebijakan dan Prosedur Piutang Perusahaan tidak memberikan sanksi kepada pelanggan yang terlambat membayar piutang yang telah jatuh tempo. Perusahaan tidak memiliki kebijakan mengenai pemberian sanksi atas keterlambatan pembayaran piutang yang telah jatuh tempo. Dikarenakan selama ini tidak ada perjanjian atas sanksi keterlambatan pembayaran. Namun, apabila menemui permasalahan keterlambatan

6 Akibat pembayaran yang cukup serius, biasanya diselesaikan pada tingkatan top manajemen. Perusahaan dapat mengalami piutang tak tertagih atau piutang macet. Perusahaan sebaiknya menetapkan kebijakan untuk pemberian sanksi kepada pelanggan yang terlambat melunasi hutangnya berupa denda. Dengan penetapan kebijakan ini diharapkan tidak ada lagi keterlambatan pembayaran dari pelanggan dan pelanggan dapat membayar hutangnya tepat waktu sehingga dapat meningkatkan kolektifitas piutang perusahaan. IV. Evaluasi Pengendalian Intern atas Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dari hasil evaluasi pengamanan terhadap kas sudah memadai. Dari sistem penerimaan kas, terdapat beberapa kebaikan sebagai berikut: 1. Penerimaan kas melalui bank transfer. Dalam sistem penerimaan kas, perusahaan berusaha melakukan pengendalian intern terhadap fungsi penerimaan kas sehingga terhindar dari manipulasi atau kecurangan. Untuk meminimalkan atau mengantisipasi risiko yang mungkin timbul, maka penerimaan kas dari tagihan piutang pelanggan dan penerimaan kas lainnya, perusahaan menghendaki pengkreditan melalui bank transfer. 2. Fungsi akuntansi terpisah dari Fungsi Penerimaan Kas. Fungsi penerimaan kas dilaksanakan oleh Bagian Keuangan. Perusahaan menerima pembayaran atas tagihan piutang melalui transfer ke rekening perusahaan. Bagian akuntansi akan membuat voucher penerimaan kas setelah adanya bukti pembayaran uang masuk ke rekening perusahaan, dibuktikan dengan bank credit advice. Selanjutnya, bagian akuntansi akan melakukan penjurnalan penerimaan kas berdasarkan voucher penerimaan kas dari bagian keuangan. 3. Penjurnalan atas transaksi penerimaan kas dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap. Untuk penjurnalan transaksi penerimaan kas dari pelanggan lokal berdasarkan dokumen invoice, tanda terima penyerahan invoice ke pelanggan dan bank credit advice atau bank account statement. Sedangkan, untuk penjurnalan transaksi penerimaan kas dari pelanggan ekspor berdasarkan dokumen invoice dan bank credit advice atau bank account statement. 4. Fasilitas pemantauan lewat internet banking. Pemantauan terhadap penerimaan kas dilaksanakan manager keuangan dengan mengecek internet banking apabila ada penerimaan uang kas yang masuk ke rekening perusahaan. Sebagai bukti sah atas penerimaan kas pihak bank biasanya mengeluarkan credit advice. 5. Rekonsiliasi Bank sebagai Pengendalian terhadap Kas. Tujuan rekonsiliasi bank adalah untuk memastikan bahwa saldo kas menurut pembukuan bank dan saldo kas menurut pembukuan perusahaan mengenai kas di bank adalah sama. 6. Pernyataan saldo jumlah tagihan (statement of account). Untuk memantau ketepatan atau akurasi jumlah tagihan kepada pelanggan, perusahaan mengirimkan statement of account bulanan kepada pelanggannya, yang mana dimintakan pernyataan jumlah tagihan yang harus diverifikasi oleh pelanggan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil evaluasi sistem akuntansi siklus pendapatan yang telah dilakukan pada PT. TS Tech Indonesia, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat kelebihan dan kelemahan dalam sistem pengendalian yang berjalan di perusahaan, antara lain: (1) Penerapan sistem akuntansi siklus pendapatan belum terkomputerisasi atau masih menggunakan sistem akuntansi manual, dimana aktivitas pemasukan dan pemrosesan data sampai pada pelaporannya dilakukan secara manual dengan mengandalkan ketelitian manusia; (2) Formulir belum bernomor urut tercetak, sehingga mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pengidentifikasian informasi serta kesulitan dalam pengarsipan; (3) efektifitas pengendalian intern sistem akuntansi siklus pendapatan telah memadai, karena adanya pemisahan tugas, sistem otorisasi, prosedur pencatatan dan pembagian tanggung jawab secara fungsional.

7 Saran Seiring dengan berkembangnya perusahaan maka diperlukan sistem yang menunjang aktivitas kerja perusahaan, agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaaan. Perusahaan sebaiknya segera menerapkan sistem pelaporan departemen yang lebih terkendali dan terkoordinasi serta kontrol atas hasil aktual yang dicapai, dengan pembelian software package integrasi untuk manufacturing. Berikut ini adalah saran yang dapat diberikan untuk perbaikan sistem akuntansi siklus pendapatan pada PT. TS Tech Indonesia, antara lain: (1) Perusahaan sebaiknya menggunakan dokumen bernomor urut tercetak atau pembuatan dokumen-dokumen dilakukan secara terkomputerisasi dan terintegrasi, sehingga mempermudah karyawan dalam melakukan aktifitas kerja. Dengan sistem terkomputerisasi memungkinkan dokumen terurut secara otomatis oleh sistem sehingga penelusuran dokumen lebih mudah dilakukan, serta meminimalkan terjadinya human error; (2) Perusahaan sebaiknya membuat aging schedule, untuk membantu memberikan informasi kepada manajer dalam menganalisis posisi piutang pelanggan; (3) Perusahaan sebaiknya memberikan sanksi kepada pelanggan yang terlambat membayar piutang yang telah jatuh tempo, dengan mengenakan sanksi berupa denda sebesar persentase terntentu dari nilai putang pelanggan REFERENSI Agoes. S (2004). Auditing: Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Bodnar, G. H., & Hopwood, W.S. (2010). Accounting Information Systems (10th ed). Pearson Education, Inc. Boynton, W. C., & Johnson, R. N. (2006). Modern Auditing: Assurance Services and The Integrity of Financial Reporting (8 th ed). The United State of America: John Wiley & Sons, Inc. Gelinas, JR. U. J., & Dull, R. B. (2010). Accounting Information Systems (8 th ed). South-Western: The Thomson Corporation. Hall, J. A. (2011). Introduction to Accounting Information Systems (7th ed). South-Western: Cengage Learning. Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Indonesia. Salemba Empat, Jakarta. Mariani, V., & Permatasari, S. (2011). Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit, Piutang dan Penerimaan Kas Pada PT. Insan Media Pratama. Universitas Bina Nusantara. Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2009). Accounting Information Systems (11 th ed). Pearson Prentice Hall. RIWAYAT PENULIS Patricia Anggreani lahir di kota Magelang pada 29 Desember Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ekonomi dan Komunikasi pada tahun 2012.

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. TS TECH INDONESIA Dalam bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai hasil penelitian yang telah diperoleh dari kegiatan penjualan kredit, piutang,

Lebih terperinci

L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN. I. Lampiran Dokumen. Cash Receipt Voucher

L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN. I. Lampiran Dokumen. Cash Receipt Voucher L 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN I. Lampiran Dokumen Cash Receipt Voucher Delivery Note L 2 Kwitansi L 3 Invoice Lokal L 4 Invoice Lokal L 5 Faktur Pajak L 6 Faktur Pajak L 7 Parts Order Sheet Suzuki L 8 Delivery

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada siklus pembelian di bagian supermarket Asia Toserba terkait hubungan aktivitas pengendalian dengan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Prima Jabar Steel.

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan 4.1.1 Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri Penulis mempunyai kriteria tersendiri untuk menilai unsur pengendalian internal dalam perusahaan. Kriteria

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan perusahaan pada zaman ini maka setiap perusahaan harus memiliki sistem-sistem yang dapat di gunakan untuk merencanakan, menyusun,

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada Gudang Badjoe M26, maka dapat ditarik kesimpulan berikut ini : a. Prosedur pada siklus pembelian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan BAB 4 HASIL DAN BAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan audit kecurangan diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengendalian internal siklus pembelian dan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA Raisah Azizah Jl. Kota Bambu Selatan 6 No. 19 RT 007 RW 005 Palmerah, Jakarta Barat 021-5608050 raisah0692@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengauditan internal atas pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi berkembang begitu pesat diikuti dengan tingkat persaingan yang begitu ketat dan tuntutan globalisasi yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan

Lebih terperinci

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer L1 PENJUALAN KREDIT Mulai 2 1 Purchase Order Copy PO PO SC PO SC Kalkulasi harga PH SC Ke customer T 3 Memeriksa status customer Memberi otorisasi kredit SC SC PO 1 2 Flowchart Sistem Penjualan Kredit

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas peranan pengendalian intern atas penjualan, piutang, dan penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT Geotechnical Systemindo yang dibatasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Dwimukti Graha Elektrindo yang telah di bahas pada Bab 4

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun pihak perusahaan, maka disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap aktivitas pengamanan dan pengelolaan persediaan pada PT. BJG, penulis membuat beberapa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional Audit operasional adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan dan kebijakan operasional suatu perusahaan yang ditentukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan yang akan dijabarkan pada bab ke empat ini mengenai pelaksanaan audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum dilakukannya kegiatan audit

Lebih terperinci

Evi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Evi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BARANG UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA UD. RAMA TEKNIK Evi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA Adeline adeline.hermawan@gmail.com Pembimbing Almatius Setya Marsudi, SE., Ak., M.Si ABSTRAK Persaingan usaha yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2005 : 1) Sistem merupakan kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus globalisasi saat ini telah melaju begitu cepat seiring pula dengan laju perkembangan zaman yang semakin modern dalam hal kemajuan teknologi dan informasi. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran sistem informasi akuntansi pada siklus produksi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa: BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa: 1. Prosedur yang diterapkan dalam siklus pendapatan sudah cukup baik.

Lebih terperinci

Evaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung. Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung

Evaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung. Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung YANA [AKUNTANSI] 1 Evaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung Suci Apriyana 1), Destia Pentiana 2), Arif Makhsun 3) 1)

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah dikemukakan pada bab. 1, maka peneliti menyimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian 2.1.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah transaksi pembelian terjadi antara perusahaan dengan pemasok atau pihak penjual. Barang-barang yang dibeli dapat berupa

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA 1 Ria Ayu Anggraini Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia Tanty Oktavia,

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan perancangan Sistem Informasi Akuntansi siklus pembelian, utang dagang dan persediaan pada PT. Tripola Interindo, maka dapat ditarik simpulan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 65 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian pada PT. Omron Manufacturing of Indonesia serta pembahasan berdasarkan teori, dalam hal ini penulis menarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan NO PERTANYAAN YA TIDAK JIKA TIDAK, MOHON BERI ALASAN 01 Apakah setiap penerimaan pesanan dicatat dengan baik dan benar? 02 Apakah pencatatan penjualan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa pengertian sistem, berikut adalah pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:2) ; Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan - 6 - BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan prosedur prosedur yang erat hubunganya satu sama lain yang dikembangkan menjadi

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis

Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis 1.1 Hasil Praktek Kerja Sistem Penjualan Kredit di PT Purinusa Ekapersada menggunakan SAP (System Application Product) dari Jerman. Tujuan dari perusahaan menggunakan

Lebih terperinci

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi L1 Form Order L2 Stock List L3 Inter Store Transfer (Surat Jalan) L4 Inter Store Transfer (Surat Jalan-lanjutan) L5 Daily Sales Report L6 Rekapitulasi Penjualan Konsinyor

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem merupakan kumpulan dari sub sistem atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. vii DAFTAR LAMPIRAN. viii

DAFTAR ISI. Hal ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. vii DAFTAR LAMPIRAN. viii ABSTRAK Bahan baku merupakan komponen yang sangat penting dalam sebuah perusahaan manufaktur. Tanpa bahan baku, proses produksi tidak dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, bahan baku harus dikelola

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak LAMPIRAN Lampiran. Kuesioner No. Pernyataan Lingkungan Pengendalian. Perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai etis dalam kegiatannya.. Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan latar

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR Oleh: Lores Susmia S1 Akuntansi Parman Tarigan, Jubi, Ady Inrawan

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO Dwi Ayu Astarinda, Ali Rasyidi, Widya Susanti Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.Modern Putra Indonesia. Berikut ini sistem penjualan perusahaan yang akan dibahas oleh penulis adalah mengenai

Lebih terperinci

SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O

SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O Tujuan dari siklus pengeluaran Meyakinkan bahwa seluruh barang dan jasa telah dipesan sesuai kebutuhan Menerima seluruh barang yang dipesan dan memeriksa (verifikasi)

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA Megasari Rahayu, Mahsina, Cholifah Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT STAR MULTIMEDIA ABADI MAKASSAR. SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT STAR MULTIMEDIA ABADI MAKASSAR. SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT STAR MULTIMEDIA ABADI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas VOLUME 19 NO 2, JULI 2017 JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO Indrayeni 1, Cynthia Dely 1 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah penulis uraikan pada

Lebih terperinci

A. Prosedur Pemesanan dan

A. Prosedur Pemesanan dan L1 Kuesioner Evaluasi Pengendalian Internal atas Persediaan dan Fungsi Penjualan PT. Tunas Dunia Kertasindo A. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang NO. PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN 1. Apakah

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 104 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Prosedur akuntansi piutang dagang merupakan suatu prosedur pencatatan

Lebih terperinci

Dewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Dewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN (Studi Kasus pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Sistem dan Prosedur Ada beberapa pengertian sistem dan prosedur, diantaranya adalah sebagai berikut : Menurut Mulyadi (2008: 4) Sistem adalah suatu jaringan prosedur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu, persaingan bisnis yang terjadi semakin kompetitif. Semua perusahaan yang ada bersaing dalam memenangkan pasar. Persaingan tersebut

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo LAMPIRAN-LAMPIRAN L1 Metode Pengumpulan Data L2 Proses Tinjauan Pelanggan L3 Form Penawaran Harga L4 Purchase Order L5 Surat Jalan L6 Invoice L7 Faktur Pajak L8 Voucher Penerimaan L9 Rencana Penerimaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 41 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 3.1 Profile Perusahaan PT Rackindo Setara Perkasa merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA TOKO ADI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA TOKO ADI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA TOKO ADI Suharti dan Cassy Kusuma Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Indonesia Jalan Jend. A. Yani No. 78-88 Pekanbaru 28127 ABSTRACT The study was conducted

Lebih terperinci

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK Hersanto Binus University Jl. O No. 3 RT.007 RW.010, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Manajemen berkepentingan dalam menyediakan sistem informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk mengambil keputusan berbagai tingkatan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER

PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-3 November 2015 PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER Ayu Astrid Adiyani 1), Ni Nyoman Alit Triani 2) 1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Survei Pendahuluan Sebelum melaksanakan audit keuangan pada PT Simran Jaya, penulis terlebih dahulu melakukan survei pendahuluan kepada perusahaan yang akan di audit. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Suatu perusahaan agar dapat berjalan baik, membutuhkan sistem informasi akuntansi yang memadai, sehingga dapat meminimalisir permasalahan yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kesulitan dalam menelusuri bagaimana pengaruh-pengaruh dari

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kesulitan dalam menelusuri bagaimana pengaruh-pengaruh dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perkembangan sistem informasi dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (IT) telah berkembang sangat pesat sehingga pengelolaan informasi menjadi sangat penting

Lebih terperinci