RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 47/PHPU.A-VII/2009 PERIHAL PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH PROVINSI PAPUA

Transkripsi

1 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 47/PHPU.A-VII/2009 PERIHAL PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH PROVINSI PAPUA ACARA PEMERIKSAAN PERKARA (I) J A K A R T A SENIN, 18 MEI 2009

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 47/PHPU.A-VII/2009 PERIHAL Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Papua. PEMOHON - Pdt. Elion Numberi, S.Th. ACARA Pemeriksaan Perkara (I) Senin, 18 Mei 2009, Pukul WIB Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, S.H. (Ketua) 2) Dr. H.M. Arsyad Sanusi, S.H., M.Hum. (Anggota) 3) Dr. Harjono, S.H., M.CL. (Anggota) Nallom Kurniawan, S.H. Panitera Pengganti 1

3 Pihak yang Hadir: Pemohon: - Pdt. Elion Numberi, S.Th. Kuasa Hukum Pemohon : - Taufik Basari, S.H., s.hum., LL.M. - Virza Roy Hizzal, S.H., M.H. Kuasa Hukum Termohon: - Muhammad Aqib, S.H. - Tati Vaina Sitangggang, S.H. - Henny Rosana, S.H. - Romulus Haholongan, S.H. 2

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: PROF. DR. MOH MAHFUD, MD., S.H. Sidang Perkara Nomor 47/PHPU.A-VII/2009, dinyatakan terbuka dan dibuka untuk umum. Silakan Pemohon untuk menyampaikan pokok-pokok permohanannya secara singkat saja. 2. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Terima Kasih Majelis Hakim Yang Mulia. Nama Saya Taufik Basari, mewakili Pemohon Pdt. Elion Numberi. Namun, sebelum kami menyampaikan permohonan kami, kami ingin mendapatkan satu klarifikasi mengenai persidangan ini. Apakah persidangan ini yang pertama merupakan pengesahan pendahuluan sehingga ada semacam saran-saran dari Majelis, untuk perbaikan permohonan ataukah kita langsung masuk ke perkara, itu yang pertama. Yang ke dua, sebelum kami sampaikan juga, kami ingin memberitahukan bahwa kami ada perbaikan, di beberapa tempat di dalam permohonan ini, sehingga jika memang hari ini langsung ke pokok permohonan, kami ingin di perkenankan untuk bisa menyampaikan pula perbaikan yang kami sampaikan. Yang ke tiga, kami juga ada tambahan bukti, Terima Kasih. 3. KETUA: PROF.DR. MOH. MAHFUD. MD., S.H. Baik. Jadi hari ini langsung ke pokok permohonan sekaligus nanti sampaikan apa perbaikan-perbaikan permohonannya dan bukti-buktinya juga di persilakan untuk disampaikan ke Majelis pada kesempatan sidang ini, silakan. 4. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Baik, terima Kasih Majelis agar dapat singkat dan lebih jelas, boleh Saya pergunakan mimbar? 5. KETUA: PROF.DR. MOH. MAHFUD. MD., S.H. Silakan. KETUK PALU 3X 3

5 6. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Assalamualaikum wr.wb, salam sejahtera bagi kita semua. Yang Terhormat Majelis Hakim Konstitusi, yang terhormat perwakilan dari Termohon. Pada kesempatan ini ingin kami menyampaikan secara singkat pokok-pokok permohonan yang kami sampaikan dalam sidang yang mulia ini. Yang pertama permohonan yang kami ajukan adalah mewakili Pendeta Elion Numberi seorang calon anggota DPD dari Provinsi Papua. Beliau kalau kita lihat dari surat keputusan KPU dengan jumlah suara yang ditetapkan maka seharusnya berada, maka seharusnya tertulis di urutan kelima, meskipun ternyata di dalam Surat Keputusan Nomor 255 tersebut, sepertinya ada ketidakcermatan di mana tidak ada peringkat nomor satu, yang kami terima adalah surat keputusan yang peringkat. Yang pertamanya adalah peringkat nomor dua, sehingga di situ tertulis Pemohon berada di tingkat nomor enam. Nah dengan asumsi bahwa kita menghitung peringkat nomor tinggi nomor dua adalah nomor satu, maka Pemohon berada di urutan nomor lima, baik. Yang berikutnya adalah yang di jadikan alasan utama dari Pemohon adalah persoalan manipulasi dan penghitugan suara fiktif yang terjadi di Kabupaten Yahukimo, menurut ketetapan atau keputusan KPU suara yang diperoleh Pemohon adalah sebesar Di mana kalau dihitung maka ditaruh di peringkat ke lima. Nah sementara itu, di dalam perhitungan suara untuk Kabupaten Yahukimo, Pemohon ditulis dengan angka nol atau tidak mendapat suara sama sekali. Sementara faktanya, sebenarnya Pemohon mendapatkan suara dari Kabupaten Yahukimo. Yang jadi fokus dari permohonan kami adalah jika kita menelusuri semua fakta yang terjadi, baik itu di dalam rapat Pleno KPU Provinsi Papua, maka memang faktanya menunjukkan perhitungan suara untuk di Kabupaten Yahukimo sampai detik ini masih bermasalah. Ketika dalam proses Pleno, baik itu di Yahukimo maupun di dalam proses Pleno di KPU Jayapura di Provinsi Papua untuk perhitungan suara Kabupaten Yahukimo terdapat ketidaksinkronan antara DPT dengan jumlah suara. Kemudian ketika terjadi Pleno, juga terdapat interpelasi yang dilakuakan oleh Bupati Yahukimo di dalam rapat Pleno tersebut. Di samping itu, ada juga pengakuan dari Ketua KPU di Papua bahwa sebenarnya di dari tiga daerah pemilihan dalam Kabupaten Yahukimo hanya satu yang melakukan proses pemilihan atau pencontrengan. Sementara dua Dapil lainnya tidak. Yang menjadi permasalahan, suara yang ditetapkan oleh provinsi, oleh KPU Provinsi Papua, yang kemudian di tetapkan kembali surat keputusan KPU Pusat, untuk Kabupaten Yahukimo itu berasal dari mana? Tidak ada kejelasan, tidak ada pertanggunga jawaban yang jelas, oleh karena itu kami berharap agar Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi ini 4

6 dapat memeriksa dan kita membuktikan suatu kebenaran tentang penghitungan suara di Kabupaten Yahukimo. Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Yang Mulia, jika kita melihat urutan dan jumlah suara di Kabupaten Yahukimo untuk DPD, calon anggota DPD maka terdapat suatu keanehan, di mana salah satu calon anggota DPD Bernama Paulus Yohanes Somimo mendapat lonjakan suara luar biasa hingga mencapai dari dari suara yang di anggap sah. Lonjakan ini kita prediksikan itu terjadi memang karena perhitungan suara yang tidak benar dan tidak jelas. Yang berikutnya, sebenarnya peristiwa atau manipulasi perhitungan suara di Yahukimo ini tidak hanya di alami untuk anggota DPD tapi juga untuk seluruh Parpol yang ada di Kabupaten Yahukimo. Oleh karena itu, fakta juga menunjukan bahwa terdapat penolakan dari 31 Partai Politik di Yahukimo, terhadap penghitungan suara di Yahukimo. Secara singkat, saya ingin selesaikan dengan membawa..., ingin membawa persidangan ini ke dalam satu keadaan di mana kita bisa membayangkan letak geografis dari Kabupaten Yahukimo. Kabupaten Yahukimo adalah sebuah tempat di mana terdapat pegunungan yang terdapat jarak yang sangat jauh, antara suatu distrik dengan distrik lainnya, sehingga memang menyulitkan untuk pembagian logistik Pemilu di sana. Nah hal ini juga berpengaruh pada proses pembawaan dari satu kampung ke kampung lainnya, sampai ke tempat pengumpulan suara untuk mengumpulkan jumlah suara. Nah di sinilah yang kemudian terjadi berbagai hal yang di duga terdapat manipulasi, Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Yang Mulia. Oleh karena itu, kami mengangap bahwa seluruh penghitungan suara dari Kabupaten Yahukimo itu cacat, tidak bisa dijadikan landasan, baik KPU untuk menetapkannya karena dari fakta-fakta sudah menunjukan. Baik proses Plenonya maupun sumber-sumber KPU daerah Yahukimo dan KPU Propinsi untuk mencapai jumlah suara yang di sebutkan di situ tidak ada alasannya. Oleh karena itu, Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Yang Mulia, kalau kemudian jumlah suara untuk Yahukimo itu di anggap cacat, maka terdapat satu perbedaan yang luar biasa terkait dengan perolehan suara dari Pemohon. Saudara Paulus yang tadi saya sebutkan yang sebenarnya adalah anggota Golkar untuk empat periode, tapi maju untuk DPD mendapatkan lonjakan dari 107 suara tanpa Yahukimo, tiba-tiba dengan di tambahkan Yahukimo dia melonjak menjadi 256. Artinya, yang seharusnya beliau ada di urutan ke lima hanya karena jumlah suara yang berasal dari Yahukimo tiba-tiba melesat menjadi urutan ke tiga. Apabila kemudian jumlah suara untuk Kabupaten Yahukimo dianggap cacat dan tidak dapat dimasukkan ke proses penghitungan seluruhnya, maka seluruh pemohon dengan jumlah suara yang dianggap Yahukimo itu tetap tidak ada dengan jumlah berada diperingkat 5

7 keempat sementara Bapak Paulus yang berada di peringkat kelima karena dibantu dan ditolong oleh lonjakan yang luar biasa dari Kabupaten Yahukimo berada di urutan kelima. Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi yang Mulia, dalam kesempatan ini perkenankan kami juga menyampaikan beberapa poin perbaikan dari dari permohonan kami, sebelum kami tutup dengan petitumnya. Yang pertama kami memperbaiki dengan menambah satu turut Termohon lagi, tadinya hanya komisi Turut Termohonnya hanya KPU Daerah Provensi Papua maka kami tambah Turut permohonannya juga Komisi Pemilihan Daerah Kabupaten Yahukimo. Yang kedua, setelah kami mintakan lagi dan kami cari bukti-bukti tambahan maka ada revisi terhadap jumlah suara diperoleh dari pemohon kami, khusus di Kabupaten Kabianggema, yang tadinya sekitar suara, kami dapatkan bukti bahwa Pemohon memperoleh untuk di kabupaten..., maaf, untuk yang di distrik Kabianggema, sebesar ini di poin 27. Lalu yang berikutnya, kami juga merevisi, di mana dalam permohonan kami, kami tulis dari tiga dapil di dalam Kabupaten Yahukomo, hanya dapil 1 saja yang melakukan pemilihan suara. Sementara dua dapil lainnya tidak. Maka kami ubah menjadi hanya satu dapil dari tiga dapil yang melakukan pemilihan umum. Hanya itu saja yang kurang lebih, yang penting yang kami lakukan revisi. Oh ya, satu lagi, satu revisi terkait dengan waktu penyerahan dalam permohonan yang lama, kami tulis jamnya setelah kami cek lagi, ternyata sebelumnya kami sudah daftarkan sebenarnya itu hari Senin, Pukul 3.00 WIB. Jadi kami hilangkan pukulnya. Kami nyatakan masih dalam waktu yang ditetapkan Mahkamah Konstitusi. Terakhir, petitum dari kami adalah kami mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk mengabulkan permohonan-permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Yang ke dua menyatakan membatalkan penetapan Komisi Pemilihan Umum Nomor 245/KPTS/KPU/2009 tanggal 9 Mei 2009 tentang hasil penghitungan pemilihan umum DPR, DPD, DPRD, kabupaten/kota tahun 2009 secara nasional untuk DPD provinsi Papua yang diumumkan pada hari Sabtu tanggal 9 Mei 2009 pukul WIB. Yang ketiga, menetapkan hasil perhitungan suara yang benar sebagai berikut; satu, perolehan suara yang benar untuk anggota calon anggota Dewan Perwakilan Daerah untuk daerah Provinsi Papua, Paulus Yohanes Sumino SE., MM., Sesuai dengan rekap hasil suara tingkat provinsi suara seharusnya, suara. Bukan suara sebagaimana terlampir dalam tabel permohanan kami. Yang kedua, bahwa atas kesalahan perhitungan suara tersebut di atas, seharusnya Pdt. Elion Numberi menempati urutan keempat dan berhak menjadi anggota DPD Provinsi Papua. 6

8 Yang ketiga, memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum untuk melaksanakan putusan ini atau apabila Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Kami berharap agar KPU, entah nanti akan diwakili siapa, baik itu KPU dari provinsi maupun dari Yahukimo dapat menyatakan dengan sejujur-jujurnya apa yang terjadi karena dari saksi-saksi, yang kami hadirkan adalah para pelaku yang hadir pada rapat Pleno sehingga dapat menunjukkan apa yang sebenarnya ada. Sehingga kita harap semua pihak di sini dapat berkata dengan jujur, demi keadilan dan demokrasi di tanah Papua. Terima kasih, wassalamualaikum wr. wb. 7. KETUA: PROF. DR. MOH MAHFUD, MD., S.H. Baik, Saudara Pemohon. Saya minta penegasan sekali lagi. Saudara minta penetapan perubahan perolehan angka atau minta pembatalan hasil perhitungan seluruhnya? Karena ada dinyatakan bahwa hasilnya itu ternyata cacat hukum. Karena misalnya di Yahukimo tidak diadakan pemungutan suara secara keseluruhan? 8. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Sebenarnya dua duanya Majelis Hakim. Jadi, kami minta untuk ada pembatalan dahulu. Karena keputusan KPU untuk perhitungan suara untuk Provinsi Papua untuk DPD-nya itu, cacat hukum karena menetapkan hasil perhitungan suara Kabupaten Yahukimo yang masih bermasalah, ada manipulasi. Jadi setelah dibatalkan, kami mohon kemudian ada penghitungan. 9. KETUA: PROF. DR. MOH MAHFUD, MD., S.H. Terus, cara perhitungan yang Saudara ajukan sudah memasukkan Yahukimo yang bermasalah itu? Atau bagaimana? Atau itu dianggap di luar? 10. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Karena Yahukimo bermasalah maka kami tidak masukkan Kabupaten Yahukimo, dianggap nol. Lalu berikutnya, tetap kami di dalam posita kami juga nyatakan bahwa sebenarnya ada tiga rekomendasi, ada tiga alternatif yang bisa diambil. Kami serahkan kepada Mahkamah Konstitusi. Yang pertama adalah menganggap bahwa tidak ada hasil suara dari Kabupaten Yahukimo karena memang tidak hanya soal penghitungannya saja, tapi juga prosesnyanya pun bermasalah. Yang kedua, jika tidak dimungkinkan hal seperti itu, maka rekomendasi atau permintaan kami yang kedua adalah minta penghitungan ulang suaranya. Tapi kami mohon, agar penghitungan 7

9 ulang itu tidak hanya didasarkan pada rekapitulasi atau berkas berita acara saja. Tapi kami ingin ditunjukkan surat suaranya. Karena kami mendapat bukti bahwa surat suara itu tidak di contreng dan tidak sesuai dengan proses pemilu yang seharusnya. Jadi kami ingin jika ada penghitungan suara. Kami ingin meminta agar KPU menunjukkan surat suaranya ada di mana? Dan seperti apa sehingga ada dasar berita acaranya disusun seperti itu. Nah, yang ketiga yang mungkin agak sulit tapi barangkali saja Mahkamah Konstitusi bisa mempertimbangkan yakni pemilihan ulang khusus di Yahukimo. Terima kasih. 11. KETUA: PROF. DR. MOH MAHFUD, MD., S.H. Ya, silakan Termohon. 12. KUASA HUKUM TERMOHON : TATI VAINA SITANGGANG, S.H. Terima kasih, kami sampaikan kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi. Kami tadi sudah mendengar..., apa namanya..., mendengar ada sedikit perubahan permohonan ini dari pemohon, tapi menurut kami pada hematnya, pada prinsipnya, tidak terlalu menyangkut substansi. Oleh karena itu, mohon kami diperkenankan untuk membacakan jawaban Termohon, Pak. Terima kasih. 13. KETUA: PROF. DR. MOH MAHFUD, MD., S.H. Bisa langsung ke pokok masalah ya. Tidak usah ke pokok masalah, tidak usah ke legal standing atau apa gitu, sudah. 14. KUASA HUKUM TERMOHON : TATI VAINA SITANGGANG, S.H. Jawaban Termohonnya, kami akan bacakan secara singkat saja. Itu pokok-pokoknya saja Pak. Jawaban Termohon dalam perkara perselisihan hasil Pemilu di Mahkamah Konstitusi RI. Perkara 47/PHPU.A-VII/2009 atas nama Pemohon Pdt. Elion Numberi, calon anggota DPD Papua. kepada yang terhomat Ketua Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Merdeka Barat No. 6, Jakarta, di Jakarta. Dengan hormat, untuk dan atas nama KPU sebagai Termohon dengan perkara ini, berdasarkan surat kuasa ketua Komisi Pemilihan Umum pada Jamdatun Nomor 836/KPU/ V/2009 tanggal 14 Mei 2009, dan surat kuasa substitusi di Jamdatun Nomor SK. 030/ G/GTN/05/2009 tanggal 15 Mei kepada: 1. Moh. Aqib 2. Heni rosana 3.Tati vaina sitanggang 8

10 4.Romulus Haholongan semuanya adalah jaksa pengacara negara pada Jamdatun Kejaksaan agung RI, beralamat di Jl. Sultan Hasanudin No 1. Kebayoran baru Jakarta Selatan. Dengan ini perkenankanlah kami menyampaikan jawaban atas permohonan pembatalan KPU Nomor 255/KPTS/ KPU/2009 tanggal 9 Mei 2009 tentang Penetapan dan Pengumuman Hasil Pemilihan Umum anggota DPR, DPD, DPRD dan Dewan Perwakilan Daerah Rakyat Kabupaten/Kota. Secara nasional dalam pemilihan umum 2009 yang diajukan Pdt. Elian Numberi, STh sebagai Pemohon dan terdaftar Nomor 47/PHPU.A-VII/2009 pada register Mahkamah Konstitusi Republik indonesia. Pokok permohonan pada dasarnya adalah sama dengan yang disampaikan kepada kami sesuai dengan permohonan dari Pemohon. Selanjutnya, jawaban Termohon adalah sebagai berikut; Dalam eksepsi permohonan Pemohon, tidak dapat diterima karena melampaui jangka waktu kadaluarsa. Pemohon dalam permohonannya pada halaman 3 angka 9, yang intinya mendalilkan bahwa pengumuman KPU pada hari Sabtu tanggal 9 Mei 2009, pada pukul WIB. Sedangkan Pemohon, memohon mendaftarkannya ke Mahkamah konstitusi pada hari Senin pada tanggal 12 Mei 2009, pada pukul WIB. Pasal 251, Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008, tentang Pemilu, menyatakan bahwa Peserta Pemilu mengajukan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi sebagaimana maksud angka satu paling lama 3 x 24 jam sejak diumumkan penetapan perolehan suara hasil Pemilu secara Nasional oleh KPU. Terkait dengan tenggang waktu tersebut, permohonan Pemohon sudah kadaluarsa karena berdasarkan registrasi atau cap stempel Mahkamah Konstitusi R.I, Pemohon mendaftarkan permohonannya ke Mahkamah Konstitusi R.I, pada tanggal 13 Mei 2009, pukul WIB. Seharusnya Pemohon mengajukan permohonannya mulai tanggal 12 Mei Itu tiga hari sejak tanggal 9 Mei Dengan demikian, berdasarkan orientasi di atas, permohonan Pemohon sudah melampaui tenggang waktu sehingga cukup alasan untuk menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima. Selanjutnya, permohonan Pemohon adalah kabur atau obscuur libel dengan alasan bahwasanya pada halaman tiga angka 11, Pemohon pada intinya mendalilkan bahwa menjadi alasan utama kerugian Pemohon adalah pertama, tidak sahnya lampiran II.32 surat keputusan KPU, akibat ketidakcermatan KPU dalam menyusun perolehan suara sah dan peringkat suara sah keanggotaan Dewan Perwakilan Daerah Pemilu 2009 Provinsi Papua. Dan yang kedua, adanya penghitungan suara fiktif terutama yang terjadi di Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua yang menyebabkan jumlah perolehan suara Pemohon menjadi tidak sesuai fakta. Terkait 9

11 dengan dalil permohonan tersebut, permohonan Pemohon adalah kabur karena mendalilkan adanya ketidakcermatan KPU dalam menyusun perolehan suara sah dan peringkat suara sah. Cara anggota Dewan Perwakilan Daerah Pemilu 2009 Provinsi Papua, namun Pemohon tidak menguraikan secara terperinci ketidakcermatan KPU tersebut. Permohonan Pemohon, sebagaimana diuraikan di atas memenuhi isi ketentuan Pasal 6 Ayat (4) Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 16 Tahun 2009, tentang pedoman beracara dengan perselisihan hasil pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan menyebutkan Ayat (4) pada intinya menyatakan bahwa, permohonan-permohonan sekurang-kurangnya menguraikan dengan jelas tentang kesalahan hasil penghitungan suara yang diummkan oleh KPU dan hasil penghitungan yang benar menurut Pemohon. Permintaan untuk membatalkan hasil penghitungan suara yang diumumkan oleh KPU dan menetapkan hasil suara yang benar untuk Pemohon. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas permohonan Pemohon harus menentukan uraian yang jelas tentang kesalahan hasil penghitungan suara yang diumumkan di KPU. Yang dimaksud dengan uraian yang jelas dalam hal ini, mencakup uraian yang jelas mengenai angka yang berbeda dan uraian yang jelas mengenai sebab musebab perbedaan anggka tersebut. Dengan demikian, berdasarkan uraian tersebut, permohonan dari Pemohon adalah pemohonan kabur sudah cukup alasan menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima. Permohonan Pemohon adalah prematur. Pada intinya, kami sampaikan bahwasanya, dalil Pemohon hanya diserahkan kepada asumsi jumlah suara dan peringkat dalam keputusan KPU dan DPD Provinsi Papua cacat. Oleh karenanya, perolehan suara fiktif. Bahwa asumsi-asumsi berdasarkan fakta telah ada, tanpa adanya, kami ulangi maaf, bahwa asumsi-asumsi yang didasarkan tanpa adanya fakta telah adanya putusan yang menyatakan perolehan suara itu fiktif adalah prematur atau terlalu dini. Dan oleh karenanya, tidak dapat dipergunakan sebagai dasar pembatalan penghitungan suara. Berdasarkan uraian tersebut, permohonan Pemohon adalah prematur, sehingga cukup alasan bagi Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi, untuk menyatakan bahwa permohonan Pemohon tidak dapat diterima. Dalam pokok perkara, Pemohon pada intinya sama seperti tadi. Tidak sahnya lampiran dua dan adanya penghitungan suara fiktif di Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua. Dapat kami tanggapi, bahwa penetapan atas penghitungan suara dari Kabupaten Yahukimo oleh KPU Pusat, adalah keputusan KPU merupakan dokumen yang dibuat oleh pejabat yang berwenang. Dengan demikian, dokumen tersebut memenuhi ketentuan Pasal KUHP perdata untuk dinyatakan sebagai akte otentik. Menurut 10

12 Pasal KUHP perdata, akta otentik, mempunyai kekuatan bukti yang sempurna. Perkara ini, memang bukan perkara perdata. Sekalipun demikian, dalam melakukan penilaian atas kekuatan adalah alat bukti ketentuan KUHP perdata dapat dijadikan sebagai pedoman. Sebagai akte otentik, kekuatan dokumen penetapan, atas penghitungan suara fiktif dari Kabupaten Yahukimo oleh KPU Pusat dalam keputusan KPU hanya dapat dibatalkan oleh bukti lawan, juga berupa akte otentik. Bukti lawan tersebut, harus merupakan dokumen asli guna memenuhi syarat, sebagai ditentukan memenuhi Pasal 188 KUHP perdata yang menentukan, kekuatan pembuktian dengan tulisan terletak pada aslinya. Bila yang akte asli ada, maka salinan serta kutipan itu, sesuai dengan aslinya senantiasa dapat diperintahkan untuk ditunjukan. Sampai saat ini, Pemohon masih belum mengajukan bukti lawan yang memenuhi syarat untuk dapat membatalkan kekuatan bukti otentik yang berupa penetapan atas suara fiktif dari Kabupaten Yahukimo oleh KPU pusat dalam keputusan KPU. Oleh karena itu, permohonan Pemohon harus ditolak untuk seluruhnya. Berdasarkan penjelasan argumentasi tersebut di atas, Termohon memohon Yang Terhormat Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konsitutsi Republik Indonesia, yang memeriksa dan memutus permohonan yang diajukan oleh Pemohon ini sebagai berikut dalam eksepsi menyatakan permohonan tidak dapat diterima, dalam pokok perkara menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Yang ke dua, menyatakan sah penetapan Komis Pemilihan Umum (KPU) Nomor 255/KPTS/KPU/2009, tentang hasil penghitungan suara Pemilihan Umum anggota DPR, DPD, DPRD, dan DPRD Kabupaten/Kota tahun 2009, secara Nasional untuk DPD Provinsi Papua yang diumumkan pada hari sabtu tanggal 9 Mei 2009, pukul WIB. Namun demikian, apabila Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia berpendapat lain, mohon putusan yang bijaksana dan seadil-adilnya atau ex aequo et bono. Cukup Pak, hormat kami, Kuasa Hukum termohon, Tati Vaina Sitanggang S.H dan Endri Rosana S.H. Terima kasih Majelis Hakim Yang Kami Muliakan. 15. KETUA: PROF. DR. MOH MAHFUD, MD., S.H. Baik, sebelum Majelis Hakim menyampaikan pernyataan, kita akan sahkan dulu alat bukti yang diajukan Pemohon, terdiri dari 13 atau seluruhnya ada 14? Karena yang sepuluhnya ini, ada P.10A dan ada P.10b. Kita atau kami menyatakan ini sebagai alat bukti yang sah untuk diajukan di persidangan ini. KETUK PALU 3X 11

13 16. KUASA HUKUM TERMOHON : TATI VAINA SITANGGANG, S.H. Mohon izin Pak Hakim, ada tambahan bukti sekaligus perbaikan permohonan, Majelis. 17. KETUA: PROF. DR. MOH MAHFUD, MD., S.H. Baik, perbaikan permohonan kami terima dan tambahan bukti dari P.14 lalu dengan P.15A, B, C, D, dan F. Lalu, bukti P.16, P.17, P.18, sehingga seluruhnya 24 alat bukti. KETUK PALU 1X. Silakan, Pak Arsad Sanusi? 18. HAKIM KONSTITUSI: Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saya mulai kepada Kuasa Pemohon. Penjelasan lisan tadi, saya tidak bisa tangkap apa itu yang dikemukakan. Namun, ingin saya melihat kembali bahwa permohonan..., perbaikan permohonan, coba Saudara cermati petitum ke dua, kalau petitum ke dua itu diminta berarti di Provinsi Papua ini tidak ada pemilihan umum, sedangkan Saudara hanya mempersoalkan di Yahukimo saja. Jadi, harusnya kalau itu dibatalkan keputusan KPU untuk seluruhnya dengan Nomor 255 jadi di situ DPD, DPR pun di sana tidak sah, kalau itu yang Saudara minta. Tetapi kalau petitumnya hanya sepanjang Yahukimo, itu lain permasalahan, tapi kalau Saudara cermati membatalkan penetapan hasil KPU Nomor 25 tentang hasil perhitungan suara anggota DPR, sedangkan Saudara sebagai Pemohon adalah khusus untuk DPD, ya DPRD..., DPRD kabupaten. Jadi obyeknya sudah beda. Apakah itu yang Saudara inginkan? Supaya di Papua itu tidak ada hasil perhitungan suara sedangkan yang Saudara minta kalau di Yahukimo itu ada tiga dapil, dua dapil yang tidak entah bagaimana pencontrengannya satu Dapil yang sudah ada coba diperhatikan betul-betul ini, oleh karena itu. Ke dua itu khusus untuk Kuasa Termohon, itu tanggal registrasi yang Saudara maksudkan didalam eksepsi Saudara, ataukah tanggal pengajuan permohonan? karena itu beda. Tanggal registrasi dengan tanggal pengajuan permohonan, kalau Saudara bicara 13 dalam eksepsi Saudara itu benar, bahwa registrasi itu tanggal 13 Mei ya, tetapi tanggal pengajuannya itu yang menjadi tolak ukur parameter untuk menentukan tentang tenggat waktu pengajuan permohonan, nah itu coba itu dicermati kembali ya sebab di sini ada data bahwa kapan itu diterima permohonan itu dan kapan diregistrasi karena tidak begitu langsung saja 12

14 diterima tidak begitu langsung diregistrasi itu diperiksa kelengkapannya. Barang kali demikian, Pak Ketua. 19. KETUA: PROF. DR. MOH MAHFUD, MD., S.H. Pak Harjono, silakan. 20. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Saudara Pemohon ya. Coba kita pahami dulu apa yang Anda sampaikan dalam permohonan. Kalau melihat dari dokumen permohonan Anda maka saya membaca mulai dari halaman tiga, permohonan yang belum diperbaiki tadi. nanti sambil jalan nanti diperbaiki. Halaman tiga di bawah itu ada angka 12 daftar, bunyinya adalah Perolehan Suara Sah dan Peringkat Suara Sah Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah Pemilu 2009, Surat Keputusan KPU 255. Lalu ada tabel, tabelnya diteruskan pada halaman empat. Anda ingin menunjukan di sini bahwa Pemohon nomor enam itu diberi peringkat enam, ya? lalu dengan mengoreksi perolehan perurutan suara peringkatnya dimana dalam tabel ini tidak ada peringkat pertama maka mestinya peringkat itu sebagaimana Anda susun pada halaman empat bawah itu, di situ kemudian untuk nomor 10 Pdt. Ellion Numberi yang diperingkati enam oleh KPU maka Anda ganti dengan lima itu seharusnya? Ya? 21. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Bukan, tapi karena surat keputusan KPU tidak ada nomor satu jadi seharusnya surat keputusan KPU tertulisnya nomor lima tapi menurut kami, nomor empat dengan (...) 22. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Bukan dari sini saja, dari pertama ini belum selesai ini, ya kan? Masih urutan memperbaiki peringkat KPU, Anda belum bicara perolehan suara saat ini, masih bicara peringkat kan? Oke, kemudian yang berikutnya, yang halaman lima itu di situ ada tabel lagi, tabelnya Kabupaten Yahukimo keterangannya mestinya keterangan pada angka 19, bahwa di dalam pelampiran model DC-1 DPD rincian suara partai politik dan calon anggota DPD suara tidak sah KPU, walau ada tabelnya di situ tertulis nomor 10 Pdt. Ellion Numberi kosong atau nol ya? Anda ada masalah tidak dengan ini, dengan tabel ini?dengan isi kosong itu? 23. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Ya, ini yang menjadi pokok persoalan. 13

15 24. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Apa yang menjadi pokok persoalannya? 25. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Pokok persoalannya adalah jumlah suara untuk Kabupaten Yahukimo ini diperoleh dari satu penghitungan yang kami anggap fiktif, tidak ada dasarnya. 26. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Jadi sumber data perolehan ya? iya kan? 27. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Betul. 28. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Lha, ini mohon langsung saja kepada Termohon. Ini ada pernyataan dari Pemohon bahwa Yahukimo itu ada dua Dapil yang tidak dilakukan pencontrengan iya kan? Dua Dapil kan? ya? 29. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Betul menurut pengakuan dari KPU di sana, yang disaksikan oleh publik. 30. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Meskipun ada dua Dapil yang tidak dilakukan pencontrengan tetapi ada angka di sini ya? 31. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Ya. 32. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Angka ini dari mana didapat kan? oleh karena itu konfirmasi dari KPU nanti apa betul itu di Yahukimo itu tidak ada pencontrengan di dua Dapil itu, ini mohon jangan dijawab secara normatif saja, karena ini adalah persoalannya karena di sidang pertama tadi juga ada yang mempermasalahkan Yahukimo ini, bahwa ada dua Dapil yang tidak 14

16 dilakukan, oleh karena itu tentu Anda tidak bisa menjawab sendiri tanpa harus konsultasi dengan KPU kan? Bagaimana dengan dua Dapil itu? Jadi Dapilnya sendiri lengkap dilakukan pencontrengan tetapi ada angka di sini dan kebetulan untuk Pemohon angkanya adalah nol atau kosong. Atas pertimbangan itu maka di sini ada pada halaman tujuh, tabel lagi, lanjutkan pada halaman delapan. ini tabel apa ini halaman tujuh? 33. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Tabel dari hasil analisis dalil-dalil kami masukan dalam bentuk tabel agar mudah dibaca. 34. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Tabel yang dibuat oleh Pemohon? ya? 35. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Betul Majelis. 36. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Untuk mengisi nomor 10 yang paling bawah sendiri, Anda sudah mengubah peringkatnya menurut hitungan Anda dari peringkat lima, sudah naik menjadi peringkat empat. Di samping peringkat itu ada angka sekian, ya kan? jumlah suara tanpa (suara tidak terdengar jelas) Yahukimo untuk Pdt. Ellion Numberi, benar? Itu angka dari mana itu? 37. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Angka perolehan Pemohon (...) 38. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Dari mana Anda mengumpulkan, dokumen mana? 39. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Dari surat keputusan KPU. 40. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. KPU yang pusat? 15

17 41. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. KPU dari mulai provinsi sampai yang pusat, tapi yang ini dari pusat. 42. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Ini pusat? Tetap berarti tidak ada perbedaan dari pusat, 195? 43. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Ya, karena di Kabupaten Yahukimo dinyatakan nol, jadi tanpa Yahukimo suaranya tetap. 44. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Dinyatakan nol hanya untuk Pdt. Ellion Numberi atau seluruhnya harus nol? 45. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Seluruhnya untuk, untuk seluruh penghitungan di Kabupaten Yahukimo. 46. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Itu tidak ada data masuk? 47. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Tidak ada data masuk, atau paling tidak kita ingin ditunjukan sebenarnya bahwa suara asli itu berapa? 48. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Jadi kalau tidak ada data masuk itu berarti pada halaman lima, pada halaman lima..., di halaman lima itu, ada, siapa yang Anda masalahkan tadi? 49. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Paulus Yohannes Sumino, nomor sembilan, Majelis. 16

18 50. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Nomor sembilan, itu ada angka, 148 sekian. Di hitungan Anda, angka ini tidak Anda hitung karena semuanya kosong? 51. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Benar. 52. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Ya. 53. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Ya. 54. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Jadi, hitungan pada tabel halaman tujuh ini, tidak memperhitungkan sama sekali perolehan di Yahukimo. 55. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Betul Majelis. 56. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Dengan hitungan itu timbul angka 195 tetap untuk Elion Numberi tapi kemudian untuk Paulus Yohannes. Jadi 107 karena tidak ditambah dari Yahukimo, posisinya jadi terbalik, iya kan? Yang Elion Numberi jadi empat, sedangkan Paulus Sumino jadi lima. Ini hitungan Anda sendiri kan? 57. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Benar. 58. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Sehingga dengan hitungan Anda itu, kedudukaan Elion Numeri menjadi nomor empat, yang artinya bisa terpilih menjadi anggota DPD mustinya. Oke. Sekarang tinggal persoalannya adalah bagaimana membuktikan perolehan suara di Yahukimo. 17

19 Oke, jadi ini yang saya minta klarifikasi dengan demikian saya bisa membaca, bisa memahami apa yang anda sampaikan untuk dipertimbangkan nanti dalam putusan kami. Kemudian bukti, saya tertarik dengan bukti yang Anda lampirkan. Itu ada bukti P.7. ada bukti P.7? bisa dicari bukti P.7? Ya, bukti P7 itu tulisan tangan, iya kan? 59. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Benar, Majelis. 60. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Bunyinya Pemerintah Kabupaten Yaukimo anggota DPD Pusat perolehan suara distrik Solok, apa itu? Solohimah? 61. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Solohimah. 62. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Solohimah, daerah pemilihan Papua, daftar jumlah perolehan suara DPD nomor 10 ada angka 4.362, kemudian ada panitia pemilihan kecamatan dan ada tanda tangan-tanda tangan disitu. Ini dokumen apa ini? 63. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Jadi dokumen ini, dibuat oleh orang yang menandatangani di sini, terkait dengan adanya fakta bahwa terdapat berbagai pertanyaan terkait dengan perhitungan suara di Yahukimo. Kemudian orang yang menandatangani surat ini menjelaskan bahwa Pemohon, Pdt. Ellion Numberi, sebenarnya untuk di Distrik Solohikma, itu mendapatkan tapi ternyata di perhitungan KPU Kabupaten Yahukimo dan kemudian yang diambil alih oleh KPU Provinsi Papua dan ditetapkan oleh KPU Pusat, dianggap untuk Kabupaten Yahukimo, Pemohon tidak mendapatkan suara. Padahal untuk di distrik saja itu ada 4.362, tapi tidak tercatat samasekali di dalam rekapitulasi. 64. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Distrik Saukima? Solohimah? 18

20 65. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Solohimah. 66. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Solohimah. Ya, ini gimana? Distrik, kecamatan, posisinya bagaimana? Distrik di bawah kecamatan, distrik di atas kecamatan? 67. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Distrik itu kecamatan di sana. 68. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Distrik itu sama dengan kecamaatan? 69. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Ya. 70. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Distrik sama dengan kecamatan. Di sini ada yang bertandatangan, Babah apa itu namannya? Babah Hoi? 71. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Pak Habol. 72. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Ya, Pak Habol. 73. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Ya. 74. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Apa ini jabatan Pak Habol, ada stempelnya juga? 75. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Ya, dari Panitia pemilihan. 19

21 76. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Panitia pemilihan? 77. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Betul. 78. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Pemerintah Distrik Ketua (...) 79. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Ya, Pak Hakim. 80. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Siapa ini? 81. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Ketua PPK, Pak Majelis Hakim. 82. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Tidak punya stempel sendiri? Atau semua stempelnya seperti ini? 83. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Memang seperti ini stempelnya, tapi jika diperlukan kami akan menghadirkan. 84. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Coba di cek lagi ya, kedudukan dari Pak Habol ini, dalam posisi apa dia membuat dokumen seperti ini, ya? Bukan seperti ini. Ini terjadi juga pada P.8 punya Pemerintah Kabupaten Yahukimo, Kecamatan, lha ini ada. Kalau di sini P.8 Kecamatan Lolak. Kalau distrik itu kecamatan, apa ada penyebutan beda antara distrik dan kecamatan? 85. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Terkadang disebut distrik, terkadang disebut kecamatan jika di Papua. 20

22 86. HAKIM KONSTITUSI: Dr. HARJONO, S.H., M.CL. Ini juga ada Panwaslu di Lolak itu. Panitia Pengawas Pemilihan Distrik Lolak Kabupaten Yahukimo, Yohannes Kobak. Ya, yang P.8. lalu yang kiri, siapa itu, Onri Silap, ketua. Itu stempelnya Panitia pemilihan distrik Ketua. Lho, ini tadi yang satu bunyinya pemerintah, coba nanti bagaimana ini. Saya mohon untuk dipastikan karena ini menyangkut penggunaan kewenangan yang menggunakan stempel-stempel itu, nanti kita akan pertimbangkan sebagai bukti persoalan kuat tidaknya bukti semacam ini. Itu yang saya mohonkan dari Anda untuk bisa diklarifikasi. 87. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Terima kasih, Pak Ketua. 88. KETUA: PROF. DR. MOH MAHFUD, MD., S.H. Ya sebaliknya kepada Termohon kepada KPU coba besok pada sidang berikutnya dipastikan, apa memang ada unit kepanitiaan KPU ini yang satu menggunakan distrik, satu menggunakan panitia, kan resminya panitia pemilihan yang tidak pakai distrik. Tapi coba dipastikan untuk ada istilah kecamatan kecamatan distrik. Mestinya kan seragam ini, ada pemerintah, ada panitia begitu, ada kecamatan, tolong juga, kita ingin tahu yang pasti di Mahkamah ini. Apa yang dipakai oleh KPU dan apakah ada buktinya bahwa apa yang dipakai KPU itu memang efektif dipakai di sana. Jangan-jangan ini yang dipakai, begitu, disamping angka-angka tadi. Saya kira dari Majelis cukup. Akan ada yang disampaikan? 89. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Ada Majelis. Yang pertama, tadi ada pertanyaan terkait dengan petitum. Di dalam petitum kami menyebutkan nomor surat keputusan KPU dan di belakangnya kami katakan untuk DPD Provinsi Papua. Memang seharusnya jika masih ada kemungkinan untuk diperbaiki, maka kami ingin menambah kata sepanjang untuk Kabupaten Yahukimo untuk DPD Provinsi Papua. Jadi yang dibatalkan memang untuk Kabupaten Yahukimo saja. Jika bisa diperkenankan, jadi kami tidak bermaksud menghapus seluruh perolehan di Provinsi Papua tapi terbatas hanya untuk Kabupaten Yahukimo. Masih ada lagi, yang berikutnya, terkait dengan sedikit ingin kami tanggapi dari Termohon. Termohon tidak menjawab substansi perkara karena mempersamakan seolah-olah ini seperti perkara perdata. Ya, kami sangat menyayangkan karena apapun surat keputusan sudah pasti aslinya ada di Termohon, tidak mungkin ada di kami. Dan berita-berita acara asli pasti ada di Termohon. Jadi sayang sekali jawabannya yang 21

23 kita harapkan adalah jawaban yang substantif tidak mengena ke persoalan karena kita coba mencari kebenaran, bukan kebenaran formil tapi kebenaran materil. Nah, yang berikutnya Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Yang Mulia, karena ini memang melibatkan banyak pihak dan fakta di Provinsi Papua, surat-surat yang seperti ini umum karena memang dari segi formilnya juga bermasalah. Nah ini juga melalui persidangan ini mudahmudahan bisa kita angkat. Oleh karena itu, Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Yang Mulia, kami mohon agar Turut Termohon KPU Provinsi Papua dan KPU daerah Kabupaten Yahukimo dapat juga dihadirkan dalam persidangan ini tanpa harus melalui kuasa yang diberikan agar jelas dapat memberikan apa yang sebenarnya terjadi di sana, kalaupun ternyata memang apa yang kami sampaikan ini salah tidak apa-apa tapi yang kami butuhkan jawaban dari yang sebenarnya yang melakukan proses Pemilu di sana. Jadi kami mohon kalau bisa dapat hadir untuk memberikan keterangan di persidangan Yang Mulia ini. Selanjutnya yang terakhir kami memang terus terang pasti kesulitan untuk memperoleh bukti-bukti asli, ada banyak bukti yang kami sampaikan di sini berupa foto kopi kecuali bukti yang kami dapatkan langsung dari orangnya seperti ini oleh rekapitulasi suara, keputusan KPU dan sebagainya itu aslinya ada di Termohon, jadi kami mohon agar Termohon dapat menghadirkan pula bulti-bukti asli itu di sini, sekali lagi kami menganggap bahwa persidangan Mahkamah Konstitusi ini bukan mencari kebenaran formil, tapi mencari kebenaran materil. Terima kasih 90. KETUA: PROF. DR. MOH MAHFUD, MD., S.H. Ya, baik saya kira persidangan untuk hari ini, iya, baik kepada Termohon ini tentang turut Termohon itu bisa tidak dihadirkan di sini atau pada sidang berikutnya itu dihadirkan di Universitas Cendrawasih untuk Teleconverence ke sini. 91. KUASA HUKUM TERMOHON : TATI VAINA SITANGGANG, S.H. Terima kasih Majelis Hakim Yang kami muliakan terkait dengan kehadiran Turut Termohon pada saat ini kami belum bisa menjawabnya karena hal ini tentunya akan kami koordinasikan dengan Prinsipal kami yaitu KPU Pak. 92. KETUA: PROF. DR. MOH MAHFUD, MD., S.H. Ya, ya. 22

24 93. KUASA HUKUM TERMOHON : TATI VAINA SITANGGANG, S.H. Namun, namun pertimbangan dari Majelis Hakim, akan kami sampaikan kepada Prinsipal kami. Terima kasih 94. KETUA: PROF. DR. MOH MAHFUD, MD., S.H. Ya, baik. Tolong disampaikan bahwa Majelis Hakim membutuhkan itu tentu yang paling pokok dokumen-dokumen resmi yang digunakan sebagai dasar penetapan oleh KPU juga dipakai, karena tadi ada kesimpangsiuran antara istilah panitia, pemerintah, distrik, kecamatan itu kan membingungkan yang dipakai oleh KPU aslinya apa dan seperti apa. Itu, lalu yang kedua kalau bisa itu tadi kalau bisa Turut Termohon itu dihadirkan pada persidangan di sini atau sekurang-kurangnya dihadirkan melalui sidang jarak jauh yang lami fasilitasi dari sini yang itu berarti Saudara harus mendaftarkan sekurang-kurangnya dua hari sebelum persidangan agar diatur jaringannya. Nah untuk itu, ya baik. Sekaligus disampaikan juga kepada KPU, pada sidang yang akan datang itu karena Yahukimo itu bukan hanya di kasus yang ini ada di beberapa partai lain juga banyak, kalau bisa dimohon KPU itu untuk menjelaskan masalah Yahukimu itu pada persidangan yang berikutnya melalui Majelis ini. Itu agar bisa kami sampaikan ke panel-panel yang lain karena di setiap panel muncul ini soal Yahukimu ini. Ya baik persidamgan berikutnya 95. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Sebelum ditutup Majelis, boleh ada tambahan sedikit? 96. KETUA: PROF. DR. MOH MAHFUD, MD., S.H. Ya? 97. KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum., LL.M. Mohon maaf, kami juga memohon mungkin kami juga menggunakan Teleconverence juga di Universitas Cendrawasih karena kami ada beberapa saksi ada yang kami bisa hadirkan di Jakarta, tapi mungkin ada beberapa yang mengalami kesulitan karena Yahukimo untuk ke Jakarta itu harus perjalanan jauh sekali paling memungkinkan di Jayapura. Tapi ada satu hal yang ingin kami jadikan catatan di dalam persidangan ini ketika kami menjalani kasus ini ada satu persoalan yang sangat penting terkait dengan saksi-saksi. Saksi-saksi di sana banyak yang khawatir dan merasa terancam karena ada suatu tekanan dari pemerintah daerah di sana yang jika tidak, yang jika tidak sesuai denagn keinginan pemerintah daerah di sana dapat saja bagi yang pegawai 23

25 negeri dia di pecat atau tidak memperoleh gaji. Nah oleh karena itu kami mohon agar juga ada perhatian sehingga ada suatu perlindungan ketika memang kami berhasil menghadirkan para saksi ini sehingga tidak berdampak negatif bagi para saksi itu saja. Ya terima kasih 98. KETUA: PROF. DR. MOH MAHFUD, MD., S.H. Ya baik jadi silakan nanti kalau mau yang Teleconverence daftar ke Panitera siapa namanya dan dimana alamatnya untuk dihubungi ya agar gampang dihadirkan pada jam yang tepat jadi begini pada sidang berikutnya itu kami tidak mau mengundur waktu sidang hanya karena misalnya saksi atau pihak terkait yang akan hadir di Teleconverence itu belum di tempat karena jika itu mundur satu kali seluruh persidangan akan mundur padahal jumlahnya ini ada 620 kasus ya, sehingga kalau dalam waktu yang di tentukan tidak datang dengan bukti atau saksi atau pihak terkait begitu, maka kami anggap tidak menggunakan kesempatan yang disediakan oleh sidang sehingga kami mengambil kesimpulan, dan menetapkan putusan sesuai dengan bukti yang masuk atau berhasil dimasukkan ke dalam persidangan ini. Baik, dari Termohon maupun dari Pemohon, itu ya. Jadi sidang berikutnya hari Senin tanggal 25 Mei jam 8 pagi di tempat ini Hari senin tanggal 20 Mei 2009 jam 8 pagi di ruangan ini. Soal perlindungan terhadap saksi nanti biar disampaikan kepada yang berwajib oleh Kepaniteraan karena kami sudah bicara dengan Kapolri untuk mengamankan seluruh proses ini dangan demikian sidang diyatakan selesai dan di tutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB 24