BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Service Department masih sangat mungkin untuk dikembangkan menjadi sebuah bisnis unit yang mandiri, hal ini terlihat dari luasnya pasar pelayanan dan pemeliharaan peralatan kesehatan yang belum seluruh aktifitasnya dapat dipenuhi oleh Service Department. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan jasa masih dapat ditingkatkan dengan memasukan pendapatan dari proses internal perusahan dari kegiatan instalasi, pemeliharaan dan perbaikan selama masa garansi. Untuk peluang pasar juga belum diproses lebih jauh dimana saat ini Service Department hanya melayani jasa perbaikan rumah sakit yang membeli peralatan dari PT. SA. Pangsa pasar di luar alat-alat yang dijual oleh PT. SA, alat sejenis yang memiliki sistem yang sama juga belum tersentuh, apalagi pihak perusahaan yang membutuhkan jasa tenaga ahli. Perusahaan umumnya melakukan pemeliharaan dan perbaikan peralatan kesehatan masih melalui divisi teknis yang dimiliki dan terbatas hanya pada alat yang diageni. Hanya ada sedikit perusahaan yang menjadikan divisi teknisnya menjadi sebuah unit mandiri yang menjadikan cakupan pelayanan lebih luas.pt. SA akan memiliki banyak keuntungan apabila menjadi bisnis unit yang mandiri berdasarkan tipe pesaing yang ada, hal ini disebabkan perusahaan yang memiliki keagenan memiliki akses terhadap suku cadang dan legalitas penanganan alat dalam bentuk sertifikasi serta memiliki keunggulan melalui jalur distribusi. 114

2 Berdasarkan fungsi dan tugasnya maka dapat disimpulkan bahwa Service Department melaksanakan orientasi pelayanannya sebagai bisnis unit pelayananproduk. Hal ini dapat dilihat dari fungsinya yang tidak membebankan biaya secara internal untuk biaya pelayanan selama masa garansi dan belum berjalannya fungsi dalam membuat strategi untuk menciptakan pasar dan mengembangkan pemasaranan jasa pelayanan. Namun demikian fungsi penjualan jasa yang sudah dilaksanakan menjadikan Service Department sebagai sebagai profit center,penjualan jasa ini dapat berupa penjualan suku cadang dan jasa pelayanan pemeliharaan peralatan diluar masa garansi. Agar dapat dikembangkan menjadi sebuah investment center, Service Department harus mampu masuk secara aktif dan menciptakan peluang pada pasar pelayanan jasa alat kesehatan, hal ini dilakukan melalui peningkatan pelaksanaan perbaikan dan pemeliharaan peralatan yang dimiliki oleh PT SA maupun penanganan peralatan diluar keagenan milik PT. SA. Berdasarkan persepsi pelanggan mengenai pemeliharaan selama masa garansi, pelayanan 24 jam, penanganan keluhan, dan ketersediaan suku cadang yang masih dinilai kurang maka pelayanan terhadap ketiga dimensi pelayanan ini masih harus dikembangkan menjadi lebih baik terutama terhadap pemeliharaan peralatan yang diberikan selama masa garansi. Hal ini menjadi penting karena pemeliharaan selama masa garansi dapat dijadikan peluang untuk pengembangan pelayanan setelah masa garansi selesai. Jika baik pelayanan selama masa garansi maka peluang untuk pelaksanaan service contract dan pengembangan jasa lainnya dapat dikembangkan.persepsi pelanggan ini juga menyarankan untuk dapat 115

3 dilakukan pelaksanaan pekerjaan yang lebih cepat terhadap proses pekerjaan yang dilakukan mulai dari pengecekan, perbaikan dan penawaran harga. Penting bagi penyedia jasa pelayanan seperti Service Department untuk berempati terhadap pelanggan agar mengetahui yang benar-benar dirasakan oleh penerima jasa selama ini. Apa yang dikatakan terkait dengan pelayanan yang diberikan selama ini yang dinilai baik oleh pelanggan namun pada kenyataannya ditemukan pelanggan yang tidak melakukan pembelian barang kembali atau tidak merekomendasikan kepada pelanggan lain untuk membeli atau menggunakan jasa pelayanan kesehatan merupakan salah satu kondisi yang ditemukan di lapangan. Mempertahankan kondisi penyelesaian perbaikan yang cepat, harga suku cadang yang murah dan adanya unit pengganti selama peralatan milik pelanggan mengalami kerusakan merupakan hal-hal yang dapat menyenangkan pelanggan. Visi dari PT.SA untuk menjadi perusahaan nomor satu di Indonesia sudah mulai dilaksanakan sesuai dengan arahan visi tersebut. Sebagai salah satu faktor yang mendukung pencapaian misi dan visi PT. SA tersebut adalah peran dan dukungan Service Department. Untuk mencapai keunggulan bersaing, strategi yang digunakan adalah strategi diferensiasi. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan penawaran dengan harga premium dengan bentuk pelayanan yang optimal seperti penerapan waktu tanggap yang cepat, adanya ketersediaan suku cadang dan pemberian unit pinjaman jika terjadi kerusakanan pada alat. Hal ini untuk mencegah terhentinya pelayanan pihak rumah sakit yang disebabkan rusaknya peralatan. 116

4 Dari keseluruhan aspek pengembangan Service Department maka dapat disimpulkan bahwa aspek proposisi nilai dan aspek pendapatan sebagai aspek yang sudah berkembangkansaat ini. Namun untuk aspek biaya, hubungan pelanggan dan infrastruktur masih belum berkembang. Sehingga secara keseluruhan pengembangan terhadap keseluruhan aspek ini harus dilakukan agar terbukanya kesempatan bagi Service Department untuk memperluas cakupan pelayanan kepada seluruh pelanggan yang telah membeli peralatan kesehatannya dari PT. SA. Dan setelah cakupannya diperluas maka pengembangan selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih memberikan pelayanan yang lebih komprehensif terhadap kebutuhan jasa pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan. Ancaman yang paling besar yang ada saat ini adalah tingginya tingkat persaingan yang terjadi yang disebabkan terbukanya peluang untuk meraih keuntungan dalam bisnis jasa pelayanan peralatan kesehatan ini. Selain itu biaya yang tidak dapat diprediksi dan ancaman dari harga yang lebih baik yang ditawarkan pesaing. Namun secara keseluruhan ancaman yang timbul menjadi hal yang harus diatasi mengingat keuntungan dan peluang yang akan diperoleh jika ancaman-ancaman tersebut mampu diatasi. Sementara untuk peluang yang ada, Service Department memiliki peluang yang tinggi. Nilai peluang yang tertinggi didapatkan dengan cara mengintegrasikan antara penjualan produk dengan jasa dengan lebih baik. Selanjutnya peluang terbesar yang kedua adalah dengan melayani pelanggan segmen yang baru, hal ini dimungkinkan karena semakin terbukanya peluang yang ada saat ini dan masih adanya peluang untuk mempererat hubungan dan 117

5 personalisasi dengan pelanggan yang akhirnya diharapkan juga memberikan keuntungan bagi Service Depatment. Sementara peluang yang terkecil bagi Service Department adalah penggunaan sumber daya yang murah agar mendapatkan hasil kualitas jasa pelayanan yang sama. Hal ini disebabkan kebutuhan suku cadang yang tidak tergantikan untuk barang-barang atau peralatan kesehatan yang menjadi keagenan tunggal, sehingga sangat tergantung dari pemasok suku cadang tersebut dengan penentuan harga yang dapat ditentukan pemasok tunggal tersebut. Model bisnis yang telah teridentifikasi berdasarkan penelitian ini secara lengkap dapat dijadikan sebagai arahan bagi Service Department dalam menjalankan bisnis unitnya secara mandiri. Dari Sembilan blok kanvas model bisnis yang ada, diidentifikasikan bahwa ada tiga blok bangunan kanvas model bisnis yang sudah memiliki potensi untuk menjalankan model bisnis ini, ketiga blok bangunan model bisnis tersebut adalah aktivitas kunci, sumber daya kunci dan arus pendapatan. Untuk aktivitas kunci, blok bangunan bisnis modelnya terdiri dari prainstalasi dan instalasi, penanganan keluhan, perbaikan peralatan dan pelatihan penggunaan peralatan. Untuk sumber daya kunci yang terdiri dari ketersediaan suku cadang, kemampuan tenaga ahli dan dukungan pihak pabrik menjadi bagian yang memiliki dan arus pendapatan. Dan untuk arus pendapatan blok bangunan model bisnisnya terdiri dari pendapatan perbaikan peralatan, pemeliharaan alat, kalibrasi, service contract, prainstalasi dan instalasi, dan penjualan barang habis pakai. Semua bagian dari ketiga blok bangunan model bisnis tersebut dapat dijadikan pondasi utama bagi Service Department dalam 118

6 menjalankan bisnisnya secara mandiri. Dan untuk keenam blok bangunan yang lainnya masih harus dilakukan perbaikan agar model bisnis yang akan ditentukan nantinya akan menjadi lebih baik. Model bisnis yang masih harus dikembangkan tersebut adalah rekanan kunci, proposisi nilai, hubungan pelanggan, saluran, segmentasi pelanggan, dan struktur biaya. Pola model bisnis yang sesuai untuk digunakan adalah pola unbundlingdengan tujuan agar tidak ada tarik menarik kepentingan dimana dengan masing-masing bagian dapat fokus menjalankan masing-masing fungsinya. Pengelolaan pendapatan secara mandiri melalui sistem transfer pricingsecara internal akan menjadi pendapatan Service Department untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi dan perbaikan selama masa garansi harus dijalankan. Pemisahan bisnis produk dan pelayanan akan memungkinkan Service Department dapat melalukan pengembangan jasa pelayanan. 5.2 Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini tidak melibatkan pelanggan secara langsung dalam menilai kesiapan Service Department melainkan penilaian yang dilakukan oleh pihak internal Service Department di dalam PT. SA yang dalam hal ini diwakili oleh pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan pelanggan seperti bagian Service Department, bagian penjualan dan bagian produk. Hal ini dimaksudnya agar persepsi yang dimiliki pengguna jasa internal ini dapat sekaligus menilai sejauh mana persepi narasumber tersebut terhadap kelayakan Service Department menjadi bisnis unit yang mandiri. 119

7 Untuk pelanggan pengguna peralatan atau pelanggan eksternal keterlibatannya dilakukan pada saat melakukan survey persepsi pelanggan mengenai dimensi pelayanan purna jual yang telah dilakukan selama ini. Selain itu keterlibatan pelanggan juga dilakukan dalam rangka memperoleh data terkait dengan peta empati 5.3 Implikasi Manajerial Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penelitian ini mempunyai implikasi manajerial bagi manajemen PT. SAyaitu bahwa adanya peluang untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar melalui pengembangan Service Department dengan menjadi sebuah bisnis unit mandiri. Namun untuk dapat memperoleh keuntungan dari peluang tersebut ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Service Department setelah menjadi bisnis unit yang mandiri antara lain adalah dengan menentukan bisnis model dan pola model bisnis yang akan dijalankan. Implikasi yang lainnya bagi PT. SA adalah adanya jaminan pelayanan yang tetap dijalankan secara profesional untuk mendukung pelaksanaan pelayanan standar seperti instalasi dan pelayanan selama masa garansi dapat tetap dilakukan dengan baik meskipun hal ini tidak mendapatkan keuntungan secara langsung kepada Service Department. Sedangkan bagi Service Department, model bisnis yang telah diidentifikasikan akan menjadi arahan dalam melaksanakan proses bisnisnya. Hal ini akan berjalan dengan baik bila Service Department mampu mengelola setiap blok bangunan di dalam kanvas model bisnis yang telah ditentukan, penguatan terhadap blok bangunan yang sudah baik seperti: sumber daya, aktivitas dan pendapatan. Service 120

8 Department juga harus mampu melakukan penguatan terhadap blok bangunan yang dianggap masih harus dikembangkan seperti: rekanan kunci, proposisi nilai, hubungan pelanggan, saluran, segmentasi pelanggan dan struktur biaya. Berdasarkan Tabel 5.1 ini maka saran yang dapat disampaikan adalah seperti yang diuraikan di bawah ini. Untuk blok bangunan kanvas model bisnis rekanan kunci, disarankan agar Service Department tetap menggunakan jalur pemasaran yang dimiliki oleh PT. SA yang telah dikenal oleh pelanggan dan memiliki jaringan yang terdapat diseluruh kota besar di Indonesia. Bentuk kerja samanya bisa dimulai pada saat promosi penjualan yang menginformasikan kepada pelanggan adanya dukungan dari bisnis unit pelayanan jasa perbaikan dan pemeliharaan alat yang merupakan bagian bisnis unit terpisah dari PT. SA yang memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. Sementara untuk pihak produsen yang merupakan satu-satunya pemasok suku cadang untuk produk yang diageni oleh PT. SA mutlak diperlukan kerjasama yang intensif untuk mendapatkan dukungan terhadap pengadaan suku cadang maupun peminjaman unit penggantiatau dalam dukungan berbentuk saran dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Untuk rekanan lokal di daerah disarankan untuk selalu dilibatkan mngingat selama proses pelayanan kadang membutuhkan intensitas pertemuan yang tinggi sehingga sangat efektif untuk memanfaatan rekanan lokal untuk mnyelesaikannya seperti pengurusan dokumen kerja dan proses penagihan. Selain itu kerja sama dengan lembaga sertifikasi kalibrasi dapat membantu kebutuhan pelanggan yang menginginkan hasil perbaikan yang sudah terkalibrasi oleh lembaga yang 121

9 tersertifikasi. Kerjasama dengan lembaga kalibrasi ini disarankan dalam bentuk perjanjian yang mengikat untuk penyelesaian pelaksanaan kalibrasi dengan waktu yang terukur. Untuk blok bangunan kanvas model bisnis aktivitas kunci, saran yang diberikan adalah adanya penjelasan secara rinci yang tertulis dalam kontrak kerja untuk prainstalasi dan instalasi agar menghindari timbulnya salah tafsir terhadap lingkup kerja yang menjadi tanggung jawab masing-masing pihak yang terkait. Untuk penanganan keluhan dan perbaikan harus dibuatkan sistem otomatisasi untuk penanganan keluhan dan penyelesaiannya dengan bentuk sistem teknologi informasi yang mampu memberikan peringatan jika terjadi keluhan atau keluhan yang melewati waktu yang telah ditetapkan. Untuk aktivitas kunci yang lain adalah kemampuan tim Service Department untuk memberikan pelatihan terhadap penggunaan alat kepada pelanggan, hal ini harus dilakukan dengan pelaksanaan pelatihan bagi teknisi untuk aplikasi penggunaan alat oleh bagian produk secara berkala. Hal ini bertujuan agar teknisi di lapangan dapat menjelaskan secara langsung kepada pengguna peralatan cara pemaikaian yang benar agar menghindri terjadi kerusakan karena salah pemakaian. Untuk blok bangunan kanvas model bisnis sumber daya kunci, suku cadang menjadi sumber daya kunci yang sangat vital dan sulit dicari penggantinya, hal ini menyebabkan ketersediaan suku cadang menjadi hal yang harus dimiliki oleh Service Department untuk mampu memberikan pelayanannya. Waktu tanggap yang cepat dan pemberian unit pinjaman akan menjadi tidak menyelesaikan masalah jika suku cadang yang dibutuhkan tidak ada. Saran terkait dengan suku 122

10 cadang ini adalah dengan memastikan pengadaan suku cadang di gudang Service Department, pola pemesanan suku cadang berkala berdasarkan perbaikan yang pernah dilakukan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi masa tunggu kedatangan suku cadang dan mengantisipasi keterlambatan pengiriman suku cadang dari pihak produsen. Kecepatan dukungan pabrik terhadap pengiriman suku cadang juga sama pentingnya dengan kecepatan untuk memberikan saran atas perbaikan yang dilakukan. Pola pelatihan tenaga ahli yang dilakukan oleh Service Department selama ini juga telah dinilai menghasilkan tenaga ahli yang mampu menyelesaikan perbaikanan alat yang terjadi. Peningkatan kemampuan tenaga ahli yang merata yang harus ditekanan oleh Service Departemnt. Hal ini harusdilakukan karena masih bervariasinya kemampuan tenaga ahli yang ada di Service Department saat ini. Untuk proposisi nilai, saran yang diberikan adalah dengan melaksanakan proposisi nilai yang belum diberikan secara maksimal seperti pelayanan pemeliharaan dan perbaikan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, peaksanaan kerja sama operasional penggunaan alat dan jaminan pembelian kembali barang yang telah dibeli. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat satua tugas yang fokus yang melaksanakan proposisi yang belum dilaksanakan dengan baik tersebut. Untuk blok bangunan kanvas model bisnis hubungan pelanggan, saran untuk komunikasi yang dilakukan secara personal dapat dilakukan dengan melakukan hubungan langsung antara perawat atau pengguna alat dapat berkomunikasi langsung apabila mengalami permasalahan pada peralatan. Layanan telpon 24 jam 123

11 ke masing-masing teknisi dapat dilakukan dengan cara penggunakan telpon yang diberikan perusahaan kepada masing-masing tenaga teknisi. Hal ini dapat dikaitkan juga dengan waktu tanggap yang lebih cepat lewat melalui komunikasi langsung dibandingkan dengan komunikasi yang dilakukan dengan cara menghubungi melalui operator layanan pelanggan. Saran untuk pelayanan jasa yang spesifik dapat diberikan terkait pemenuhan kebutuhan pelanggan yang spesifik seperti konsultasi alur kerja untuk penanganan sterilisasi peralatan atau dengan cara pemberian cara penghematan barang habis pakai pada peralatan dengan cara penggunaan alat yang sesuai dengan prosedur pelaksanaan yang seuai ketentuan. Untuk blok bangunan saluran pada kanvas model bisnis, saran yang diberikan adalah pemanfaatan seluruh karyawan PT. SA maupun Service Department mempromosikan atau menginformasikan kepada pelanggan tentang fungsi Service Department dalam memberikan dukungan penggunaan alat yang dimiliki pelanggan. Penugasan teknisi dalam pameran dan workshopperalatan kesehatan akan memberikan masukan dan mengantisipasi jika ada kebutuhan peserta kegiatan terkait dengan informasi teknis yang tidak dapat diberikan oleh bagian lain. Saluran yang dapat dimanfaatkan juga melalui pameran dan workshopyang diadakan oleh lembaga profesi seperti Persi (Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia), IDI (Ikatan Dokter Indonesia), saluran ini akan efektif memberikan informasi teknis alat yang dipamerkan atau digunakan dalam workshop. Informasi dari pengguna peralatan juga akan menjadi saluran yang efektif dalam mempromosikan jasa pelayanan yang diberikan. Namun untuk saluran ini juga 124

12 akan menjadi saluran yang efektif dalam memberikan masukan ke pengguna dan calon pengguna jasa pelayanan jika memang pelayanan yang diberikan dinilai buruk oleh mereka. Saran yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengukuran kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan melalui survey terhadap kepuasan pelanggan terhadap jasa pelayanan yang diberikan. Untuk blok bangunan segmentasi pelanggan, saran yang diberikan adalah dengan melakukan pembuatan data pelanggan yang lebih rapi dan tercatat, hal ini akan memudahkan control untuk mengetahui pelanggan mana yang sudah dan belum menerima pelayanan jasa dari PT. SA. Setelah sistem pencatatan dilakukan dengan baik maka cakupan pelayanan dapat dikembangkan kepada pelanggan yang memiliki peralatan yang sejenis dengan peralatan yang dijual oleh PT. SA. Segmentasi pelanggan juga dapat dilakukan dengan memberikan jasa teknis kepada rumah sakit yang tidak memiliki tenaga teknis. Selain itu pelayanan terhadap distributor yang tidak memiliki teknisi. 125

13 REKANAN KUNCI AKTIVITAS KUNCI Tabel 5.1 Kanvas Model Bisnis Service Department PROPOSISI NILAI HUBUNGAN PELANGGAN SEGMENTASI PELANGGAN e. Pihak internal PT. SA f. Pihak produsen peralatan g. Lembaga sertifikasi dan kalibrasi h. Rekanan lokal di daerah e. Prainstalasi dan instalasi f. Penangan keluhan g. Perbaikan peralatan h. Pelatihan penggunaan peralatan SUMBER DAYA KUNCI d. Suku cadang e. Tenaga ahli f. Kecepatan dukungan pihak pabrik h. Perbaikan kerusakan peralatan i. Menjamin peralatan memiliki kinerja yang baik j. Konsultasi cara penggunaan alat k. Menjamin umur alat sesuai harapan l. Jenis pelayanan yang disesuaikan dengan waktu operasional penggunaan alat m. Memberikan fasilitas kerja sama operasional n. Jaminan pembelian kembali peralatan yang sudah dipakai d. Kemudahan komunikasi secara personal e. Respon yang cepat terhadap keluhan f. Penawaran harga jasa pelayanan yang spesifik SALURAN f. Personil PT. SA g. Pameran dan workshop h. Situs perusahaan i. Informasi dari pengguna jasa j. Lembaga profesi e. Pengguna peralatan PT. SA f. Rumah sakit yang tidak memiliki teknisi g. Peralatan yang tidak tertangani oleh keagenan h. Rumah sakit yang memiliki alatalat sejenis dengan milik PT. SA STRUKTUR BIAYA f. Biaya transportasi dan akomodasi perjalanan g. Pembelian suku cadang h. Pembelian peralatan kerja i. Pembayaran pendapatan karyawan j. Biaya administrasi ARUS PENDAPATAN g. Perbaikan peralatan h. Pemeliharaan peralatan i. Kalibrasi j. Service contract k. Prainstalasi dan instalasi l. Penjualan barang habis pakai 126

14 5.4 Saran Saran yang diberikan adalah terkait dengan kesimpulan yang telah didapat sebelumnya sepertiyang tertera pada Tabel 5.2 di bawah ini: Tabel 5.2 Ikhtisar Kesimpulan dan Saran No Kesimpulan Saran 1 Masih terbatasnya aktifitas pelayanan yang dilakukan Service Department, sementara tingginya peluang yang ada dan masih terbukanya persaingan. Tidak ada kepastian Service Department untuk mengelola pendapatannya sendiri Menjadikan Service Department menjadi bisnis unit mandiri agar dapat melakukan seluruh aktifitas sebagai perusahaan yang menjalankan bisnis pelayanan jasa pemeliharaan dan perbaikan 2 Orientasi pelayanan yang diberikan oleh Service Department saat ini adalah sebagai bisnis unit pelayanan-produk dan belum sampai pada orientasi pelayanan yang terpisah secara mandiri sebagai bisnis unit pelayanan 3 Adanya kekurangan dalam pelayanan berdasarkan persepsi pelanggan terkait dengan pemeliharaan masa garansi, pelayanan 24 jam dan waktu tanggap yang cepat terhadap kerusakan alat. 4 Adanya temuan di dalam peta empati yang dimana pelanggan menyatakan kepuasannya terhadap pelayanan jasa yang diberikan, namun pada kenyataan pelanggan tetap tidak memberikan rekomendasi untuk melakukan pembelian produk atau jasa dari PT. SA Agar dapat menjalankan fungsi sebagai bisnis unit pelayanan yang mandiri harus ada pemisahan yang jelas dan tidak tarik-menarik kepentingan antara menjual produk dengan fungsi pelayanan agar peralatan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Dibuatkan standarisasi waktu tanggap terhadap keluhan yang diterima dan adanya peningkatan jumlah kunjungan selama masa garansi dengan penambahan jumlah tenaga ahli serta peningkatan penyediaan suku cadang Pelaksanaan survey rutin terhadap pelayanan yang diberikan dan pendekatan secara personil oleh pelaksana di lapangan agar mampu menangkap kebutuhan dan keluhan yang dialami oleh pelanggan. 127

15 Tabel 5.2 Ikhtisar Kesimpulan dan Saran (Lanjutan) No Kesimpulan Saran 5 Untuk mencapai keunggulan bersaing, strategi yang digunakan adalah strategi diferensiasi. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan penawaran dengan harga premium dengan bentuk pelayanan yang optimal Memberikan pelayanan purna jual yang baik agar menjamin tidak berhentinya operasional pelayanan pelanggan yang disebabkan peralatan yang rusak. Dan memberikan unit pengganti selama proses perbaikan dilakukan 6 Potensi pengembangan Service Department melalui pemberian proposisi nilai yang lain dan ada aspek pendapatan yang masih berpeluang ditingkatkan. 7 Ancaman terbesar yang dialami adalah tingginya tingkat persaingan, dan harga yang lebih murah dari pesaing. Perbanyak cakupan pelayanan terhadap pelanggan yang telah membeli produk dari PT. SA, dan melakukan penawaran pelayanan jasa yang lebih lengkap, mulai dari perencanaan awal pengadaan alat, penggunaan alat, instalasi, pelatihan pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan, penggunaan alat secara optimum, pembaharuan unit yang sudah lama atau usang. Ancaman yang ada akan sebanding dengan potensi keuntungan yang akan diraih. Penggunaan saluran dan nama besar PT.SA sebagai keagenan akan memberikan nilai lebih jika dibandingkan perusahaan jasa yang tidak memiliki akses suku cadang langsung dari produsen. Strategi pemasaran bersama antara PT. SA dengan Service Department bisnis unit mandiri dalam memasarkan produk dan jasa pelayanan secara setara dengan tidak mementingkan produk atau jasa. 8 Masih besar peluang yang akan diraih dengan cara mengintegrasikan penjualan produk dan penjualan jasa pelayanan dan peluang untuk melayani segmen pelanggan yang baru. Selain itu peningkatan hubungan secara personal kepada pelanggan juga memungkin semakin terbukannya peluang untuk menawarakan pelayanan jasa yang lainnya. Perlunya dilakukan pemasaran produk dan jasa pelayanan yang terintegrasi yang sama sama menguntungkan kedua belah pihak. Pembukaan segmen pelanggan yang baru seperti jasa kalibrasi peralatan kedokteran. Pemenuhan kebutuhan yang yang yang diminta atau dikembangkan dari pelayanan yang telah diberikan selama ini seperti pelayanan perbaikan alat yang dimiliki oleh pelanggan yang bukan merupakan produk PT. SA. 128

16 Tabel 5.2 Ikhtisar Kesimpulan dan Saran (Lanjutan) No Kesimpulan Saran 9 Dari 9 blok bangunan dasar bisnis model Service Department, 3 blok mendapat pemilaian yang baik dari nara sumber sementara untuk 6 blok masih harus dilakukan perbaikan. Blok bangunan aktivitas kunci, sumber daya kunci dan arus pendapat bisa menjadi sumber kekuatan utama dalam menjalankan bisnis yang sebagai bisnis unit yang mandiri. Peningkatan kualitas dan jumlah dari 6 blok bangunan model bisnis yang masih lemah, hal ini bisa diatasi dengan seperti perluasan saluran penjualan jasa melalui rekanan di daerah yang tidak terjangkau langsung oleh PT. SA dan Service Department dan peningkatan efisiensi biaya dengan mencari produk pengganti dari pasar lokal untuk suku cadang. Untuk pengembangan prosisi nilai saran yang dilakukan adalah dengan penambahan proposisi nilai yang baru kepada pelanggan antara lain seperti memberikan jasa konsultasi penggunaan alat yang efisien. 10 Berdasarkan observasi terhadap aspekaspek yang terkait dengan pola model bisnis maka pola bisnis unbundling dianggap paling tepat untuk diterapkan. Hal ini akan membuat strategi bisnis Service Department menjadi lebih fokus dalam menyiapkan strategi pelayanan jasanya. Sistem unbundling tetap mengharuskan keterlibatan secara operasional dalam bekerjasama dengan PT. SA dalam melayani pelanggan yang sama antara Service Department, salah satunya adalah dengan memanfaatkan jaringan penjualan PT. SA yang telah dimiliki selama ini. Sementara perluasan segmen dapat dilakukan secara mandiri oleh Service Department 129

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT Bimasakti Usindo Persada, melalui penyebaran kuesioner maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1 PT.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri dari 6 dimensi, yaitu: desain situs, reliabilitas, layanan pelanggan, keamanan/privasi, personalisasi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN LAMPIRAN PENELITIAN Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN BATIK MUKTI RAHAYU DIKABUPATEN MAGETAN LAMPIRAN 1 FORMULA WAWANCARA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.

BAB IV ANALISIS. Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010. BAB IV ANALISIS Dalam industri jasa, termasuk freight forwarding, loyalitas pelanggan sangat penting sekali untuk bisa tetap menguasai pasar dan mendapat pelanggan. Karena dalam persaingan di dunia freight

Lebih terperinci

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes Hasil yg diharapkan Setiap Kelompok terdiri dari 5-6 orang Setiap Kelompok membuat 1 (satu) Rencana Bisnis Bidang usaha yang dipilih harus

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

2. Mengapa keunggulan perusahaan dijadikan sebuah kekuatan di perusahaan tersebut dan. dilihat dari segi apa perusahaan memilih kekuatan tersebut?

2. Mengapa keunggulan perusahaan dijadikan sebuah kekuatan di perusahaan tersebut dan. dilihat dari segi apa perusahaan memilih kekuatan tersebut? Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa keunggulan dari PT. Berkat Anugrah Perkasa Jaya? 2. Mengapa keunggulan perusahaan dijadikan sebuah kekuatan di perusahaan tersebut dan dilihat dari segi apa perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. VGA SCALE INDONESIA adalah distributor / supplier timbangan digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk yang

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim GFP, program Penyuluhan yang dilakukan oleh PT. EBI terbukti efektif sebagai saluran promosi produk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil observasi dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan dari hasil yang dilakukan serta mencoba untuk memberikan saran-saran

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh industri kecil, yaitu pabrik jamu Bisma Sehat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Usaha perdagangan produk logam kuningan sudah ditekuni oleh pemilik perusahan semenjak tahun 2001, dimana pada saat itu hanya melayani penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini keadaan perekonomian Indonesia sedang dalam tahap pemulihan, akibat dari krisis yang terjadi belakangan ini melibatkan harga kebutuhan sehari-hari

Lebih terperinci

Tugas dan Tanggung Jawab. a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab. a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan. LAMPIRAN Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direktur Adapun Tugas dari Direktur a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan. c. Merencanakan serta mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Indocare Pacific merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Hygiene Sytem dengan brand produk yang diberi nama ECOCARE. Jasa yang ditawarkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, telah terjadi pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor industri,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, telah terjadi pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor industri, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, telah terjadi pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor industri, tak kecuali juga di industri kesehatan. Pertumbuhan tersebut diiringi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang ada sekarang ini telah memungkinkan pengembangan produk baru bisa berlangsung dengan cepat. Kompetisi di pasar menjadi sangat ketat dan

Lebih terperinci

Manajemen Pemasaran. Pemasaran? Manajemen pemasaran. Proses pemasaran. Memahami pasar & pelanggan. Konsep inti pasar 4/23/2014

Manajemen Pemasaran. Pemasaran? Manajemen pemasaran. Proses pemasaran. Memahami pasar & pelanggan. Konsep inti pasar 4/23/2014 Manajemen Pemasaran Ponco WP PTI FT UNY 0 Diambil dari beberapa sumber Pemasaran? Serangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh strategi bauran pemasaran untuk meningkatkan nilai barang/jasa yang pada akhirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal

Lebih terperinci

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER Jurusan : Teknik Mesin Disusun Oleh : SANDY SURYADY 22409817 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2012 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

tidak termasuk pada model penelitian ini (pengaruh faktor lain). yaitu pengaruh signifikan oleh unsur kegiatan pengendalian (X 6 ) sebesar

tidak termasuk pada model penelitian ini (pengaruh faktor lain). yaitu pengaruh signifikan oleh unsur kegiatan pengendalian (X 6 ) sebesar BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Bahwa hasil analisis regresi berganda melalui bantuan software SPSS

Lebih terperinci

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11 Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas Pertemuan 11 Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II menjelaskan teori-teori mengenai konsep penjualan sebagai landasan penelitian. Teori-teori tersebut berkaitan dengan penjualan. A. Pengertian Penjualan Definisi menjual menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam menjalankan roda perusahaan, prinsip efektivitas mutlak dipegang teguh dan diterapkan. Penerapan prinsip efektivitas dipandang mutlak karena pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orientasi tidak lagi pada produk yang dihasilkan, tetapi beralih ke orientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. orientasi tidak lagi pada produk yang dihasilkan, tetapi beralih ke orientasi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pemasaran saat ini telah menjadi perubahan besar, dimana orientasi tidak lagi pada produk yang dihasilkan, tetapi beralih ke orientasi pada konsumen.

Lebih terperinci

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS A. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk berupaya lebih keras lagi dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggannya. Perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnis sehari-hari. Setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA BISNIS. pada tabel di bawah, dimana kegiatan yang akan dilakukan terbagi menjadi rencana

BAB V RENCANA BISNIS. pada tabel di bawah, dimana kegiatan yang akan dilakukan terbagi menjadi rencana BAB V RENCANA BISNIS 5.1. Waktu dan Kegiatan Kegiatan implementasi untuk rencana bisnis ini dibuat dalam kurun waktu terlampir pada tabel di bawah, dimana kegiatan yang akan dilakukan terbagi menjadi rencana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Namun tak sedikit keluhan selama

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi

LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi L1 LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi 1. Bagaimana sejarah pertama kali perusahaan ini berdiri? Pertama kali usaha ini berdiri sekitar tahun 1995

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT.

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi dan pelatihan sistem manajemen dan teknologi. Perusahaan ini beroperasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya orang mengenal produk sebagai sesuatu yang berwujud

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya orang mengenal produk sebagai sesuatu yang berwujud BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada umumnya orang mengenal produk sebagai sesuatu yang berwujud fisik yang dapat dilihat dan disentuh. Disamping produk yang berupa benda yang dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN 1. Faktor eksternal perusahaan PT. Mitra Andalan Trans Anugerah adalah sebagai berikut. Peluang PT. Mitra Andalan Trans Anugerah meliputi: meningkatnya jumlah dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, persaingan di sektor industri jasa semakin ketat sehingga memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dalam menyusun strategi guna mencapai tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada suatu era globalisasi dimana banyak orang mulai memanfaatkan media internet sebagai sarana untuk membangun website online.

Lebih terperinci

PRODUK KOMPUTER GENGGAM JAMINAN TERBATAS DAN DUKUNGAN TEKNIS DI SELURUH DUNIA

PRODUK KOMPUTER GENGGAM JAMINAN TERBATAS DAN DUKUNGAN TEKNIS DI SELURUH DUNIA PRODUK KOMPUTER GENGGAM JAMINAN TERBATAS DAN DUKUNGAN TEKNIS DI SELURUH DUNIA Ketentuan Umum Jaminan Terbatas ini berlaku bagi produk-produk bermerek HP yang dijual atau disewa-gunakan (lease) dengan Pernyataan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT 6.1 Identifikasi Tujuan Lembaga Pertanian Sehat Dalam Melakukan Kegiatan Supply Chain Management Perusahaan maupun

Lebih terperinci

Promosi. Disusun oleh Tim Pengampu: Sulistiyono Ahmad Nasrulloh

Promosi. Disusun oleh Tim Pengampu: Sulistiyono Ahmad Nasrulloh Promosi Disusun oleh Tim Pengampu: Sulistiyono Ahmad Nasrulloh (ahmadnasrulloh@yahoo.co.id) 1 PROMOSI PENJUALAN.. Suatu kegiatan khusus yang didefenisikan sebagai pembuatan tawaran khas pada konsumen terdefenisi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan

Lebih terperinci

KRITERIA SNI AWARD 2015

KRITERIA SNI AWARD 2015 Halaman : 1 dari 10 KRITERIA SNI AWARD 2015 KUESIONER SNI AWARD 2015 DAN BESAR BARANG DAN JASA 1 Halaman : 2 dari 10 A. KEPEMIMPINAN A.1 Visi, Misi dan Tata Nilai Klausul ini dimaksudkan untuk menilai

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

bermunculan lah pengusaha-pengusaha risol baru yang menjadi pesaing dari usaha

bermunculan lah pengusaha-pengusaha risol baru yang menjadi pesaing dari usaha bermunculan lah pengusaha-pengusaha risol baru yang menjadi pesaing dari usaha Risolasolnya. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Usaha Keberhasilan usaha dapat dilihat dengan cara melakukan analisis pendapatan. Komponen yang digunakan adalah biaya investasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik Distribusi fisik dan efektivitas logistik memiliki dampak yang besar pada kepuasan dan biaya perusahaan. Manajemen logistik penting dalam rantai pasokan, tujuan dari

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Tanggapan terhadap kualitas pelayanan KA Parahyangan dapat disimpulkan cukup

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip khotler (2000) adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Suatu perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan. strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka dalam kaitannya

PENDAHULUAN. Suatu perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan. strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka dalam kaitannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. KESIMPULAN Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling terkait mendukung perlunya integrasi ke hulu agar perusahaan mendapatkan pasokan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI MANAJERIAL, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI MANAJERIAL, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI MANAJERIAL, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN 1.1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Integrasi Pasokan Logistik terhadap Kinerja Kompetitif pada PT

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pertumbuhan industri baja saat ini sedang tumbuh dengan cepat (fast growing), seiring meningkatnya konsumsi baja nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil

Lebih terperinci

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. Bab II Landasan Teori 2.1. Definisi 2.1.1. Definisi Konsumen Dalam dunia marketing konsumen adalah hal yang perlu diperhatikan, jika suatu pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia sia barang yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha PT.Datacomindo Mitrausaha adalah perusahaan importir barang-barang elektronik komunikasi

Lebih terperinci

Peran Saluran Pemasaran

Peran Saluran Pemasaran MENGELOLA SALURAN PEMASARAN M a n a j e m e n P e m a s a r a n bab 16 1 Peran Saluran Pemasaran Keputusan perusahaan mengenai saluran distribusi akan langsung mempengaruhi setiap keputusan pemasaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan luarnya, khususnya hubungan baik dengan pelanggan atau

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan luarnya, khususnya hubungan baik dengan pelanggan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu usaha bisnis agar dapat semakin tumbuh dan berkembang harus mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya, khususnya hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efisien dan efektif serta tanggap mengantisipasi pasar yang akan mereka

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efisien dan efektif serta tanggap mengantisipasi pasar yang akan mereka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi, maka dunia usaha pun mengalami perkembangan yang pesat dengan munculnya berbagai perusahaan yang berusaha

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya. Kegiatan operasional dalam perusahaan leasing ILUFA

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya. Kegiatan operasional dalam perusahaan leasing ILUFA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dapat disangkal apabila semua perusahaan menginginkan kegiatan operasinya dapat dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga dapat dilakukan penghematan

Lebih terperinci

Ketentuan umum pelayanan purna jual

Ketentuan umum pelayanan purna jual Standar Nasional Indonesia Ketentuan umum pelayanan purna jual ICS 03.080.99 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar Isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Istilah dan definisi...1 3 Persyaratan

Lebih terperinci

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Kesimpulan yang akan dikemukakan merupakan jawaban atas identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya. Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan dan memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada para

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan dan memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada para BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Institusi pendidikan merupakan bentuk usaha di bidang jasa yang mampu menyediakan dan memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada para mahasiswanya. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesaing yang ada sekarang dan para pesaing potensial, yang setiap saat bisa menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. pesaing yang ada sekarang dan para pesaing potensial, yang setiap saat bisa menjadi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi yang baik, bernilai dan berkualitas adalah sangat penting bagi sebuah perusahaan, terutama berkaitan dengan posisi persaingannya terhadap para pesaing

Lebih terperinci

Peran Manajer dalam Memacu dan Mendukung Strategi Pelayanan (II)

Peran Manajer dalam Memacu dan Mendukung Strategi Pelayanan (II) Peran Manajer dalam Memacu dan Mendukung Strategi Pelayanan (II) Memperbaharui Visi Misi dan visi harus dirumuskan ulang secara berkala (umumnya setahun sekali). Hal ini untuk memastikan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam

BAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam menekan tingkat terjadinya kecacatan produk yang terjadi selama proses produksinya dengan efektif dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. PEST dan Analisis 5 Kekuatan Porter, diperoleh hasil mengenai

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. PEST dan Analisis 5 Kekuatan Porter, diperoleh hasil mengenai BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan 1. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dengan menggunakan Analisis PEST dan Analisis 5 Kekuatan Porter, diperoleh hasil mengenai a. Gambaran kondisi Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki era globalisasi ini, perkembangan perekonomian khususnya di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka didapatkan kesimpulan yaitu : 1. Faktor yang dianggap penting oleh konsumen pada saat menggunakan jasa PT. Altrak1978

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. dalam rencana aksi beserta waktu eksekusi dari masing-masing kegiatan tersebut.

BAB V RENCANA AKSI. dalam rencana aksi beserta waktu eksekusi dari masing-masing kegiatan tersebut. BAB V RENCANA AKSI Perencanaan suatu bisnis perlu ditindaklanjuti dengan menyusun rencana aksi dari bisnis tersebut. Rencana aksi merupakan bagian yang membantu untuk mengelola pelaksanaan strategi melalui

Lebih terperinci

Rangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga

Rangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga Rangkuman Bab 14 Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga A. Memahami Penetapan Harga Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; unsur-unsur lainnya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan ekonomi yang semakin pesat dewasa ini menuntut setiap badan usaha yang bergerak dalam sektor perekonomian untuk dapat mengantisipasi semua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi Modul ke: Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

Jaminan Terbatas Global dan Dukungan Teknis

Jaminan Terbatas Global dan Dukungan Teknis Jaminan Terbatas Global dan Dukungan Teknis Jaminan Terbatas bagi Perangkat Keras Ketentuan Umum Dengan pernyataan Jaminan Terbatas bagi Perangkat Keras HP ini, Anda sebagai pelanggan memperoleh hak-hak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. dalam pelaksanaan dan pemeriksaan, antara lain : 2. Kegiatan promosi dan hubungan pelanggan

BAB V RENCANA AKSI. dalam pelaksanaan dan pemeriksaan, antara lain : 2. Kegiatan promosi dan hubungan pelanggan BAB V RENCANA AKSI 5.1. Waktu dan Kegiatan Rencana aksi bisnis perlu dilakukan dan menjadi perhatian penting secara komprehensif mengenai waktu dan dimana kegiatan-kegiatan dalam rencana bisnis akan dilakukan.

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015,

BAB I. PENDAHULUAN. mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015, BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 2007, para pemimpin negara anggota ASEAN sepakat untuk mempercepat terciptanya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015, yang akan mengubah ASEAN menjadi

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 04 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI ENDANG SUPARMAN SKOM,MM Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA MARKETING

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 52 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.Perkembangan dan Kondisi Bisnis Perusahaan PT. Karya Seni Brownlisindo didirikan pada tahun 2000 yang diprakarsai oleh Bpk. Yudhy Indra Setiawan selaku pemilik dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumber Daya Manusia Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit pelayanan. Berbagai unit tersebut terdiri dari sekumpulan individu yang berusaha

Lebih terperinci