BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT. PERMATA KOMUNIKA MEDIATAMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT. PERMATA KOMUNIKA MEDIATAMA"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT. PERMATA KOMUNIKA MEDIATAMA 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Permata Komunika Mediatama berdiri pada tanggal 25 September Perusahaan ini didirikan dalam bentuk badan hukum Perseroan Terbatas dengan nama PT. Permata Komunika Mediatama untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Perusahaan ini bertempat di Anakida Building 2 nd Floor Suite 202, Jl. Prof. Dr. Soepomo SH No. 27 Jakarta Selatan sejak tahun 2007 hingga Agustus Semenjak September 2011 sampai saat ini perusahaan ini berpindah lokasi ke Jl. Asem Baris Raya No. 6 Kebon Baru, Jakarta Selatan. Perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa periklanan, hiburan, promosi, agency dalam bentuk rumah produksi yang memproduksi program-program yang ditayangkan ditelevisi dalam bentuk tv magazine, reality show, acara music, tayangan komersial dan konser. Selain itu perusahaan ini juga membuat program off-air yang dibuat seperti acara disekolah, acara di tempat-tempat umum. Sampai saat ini program off-air diadakan untuk mendukung program on-air yang ditayangkan di televisi. Program yang sudah diproduksi dan ditayangkan sampai saat ini oleh PT. Permata Komunika Mediatama adalah : Tahun Tahun Tahun : Class Music On Campus : Nikki Bikers : International Class Hits

2 53 Tahun 2010 : Diary Bunda Season 1 Tahun 2010 : Diplomat Success Challenge Tahun 2011 sekarang : Diary Bunda Season 2 Sedangkan program off air yang sudah diadakan oleh PT. Permata KOmunika Mediatama adalah : Tahun 2007 Maret 2010 : Nikki Bikers : Diary Bunda at Mall ( Tamini Square Jakarta Timur) September Desember 2010 : Diplomat Success Challenge 1 Agustus 2010 : Diary Bunda at Mall ( Pejaten Village Mall Jakarta Selatan) Januari 2011 : Diary Bunda Goes to School ( SDN 15 Tebet Jakarta Selatan) Mei 2011 : Diary Bunda Goes to School ( Global Islamic School Jakarta) Juli 2011 : Diary Bunda at Mall ( Gandaria City Mall Jakarta Selatan ) Sampai saat ini program on air yang akan dijalankan kedepan adalah Diary Bunda Season 3 dan Music Local On- Air. Begitu pula dengan Off airnya adalah Music Local Off-Air dan Diary Bunda At Mall. 3.2 Visi dan Misi VISI Membangun PT. Permata Komunika Mediatama menjadi lebih berkualitas dan memiliki nilai yang semakin berkembang MISI - Meningkatkan ide kreativitas dan inovasi - Memproduksi program-program yang berkualitas untuk masyarakat

3 54 - Menyajikan sarana hiburan yang menarik dan bermanfaat 3.3 Operasi Perusahaan Operasi perusahaan dimulai dari penyusunan konsep dan ide kreatif yang disusun oleh Producer, Scriptwriter dan Managing Director. Jika sudah ditemukan konsep yang bagus dan sesuai, maka konsep tersebut diberikan kepada Account Executive apakah konsep tersebut layak untuk dijual dan akan menarik pihak sponsor. Ketika pihak perusahaan (produksi, marketing, dan managing director) sudah melakukan presentasi kepada pihak klien (sponsor), maka pihak produksi mulai melakukan penyusunan anggaran produksi dengan jumlah angka yang ditetapkan oleh pihak klien. Disisi yang lain, Finance mencari Stasiun TV yang diinginkan agar stasiun tv tersebut mengajukan Proposal program dan Rate Card. Jika Stasiun TV sudah disetujui dan konsep sudah ada yang terjual di main sponsor da co-sponsor yang ingin bekerjasama dengan tandatangan Media Estimate yang dibuat oleh Marketing, maka proses produksi pun dapat dimulai. Dalam proses pengeluaran anggaran, seluruh karyawan ( Marketing, Off-air, Produksi, Ekspedisi) jika ingin melakukan permintaan dana, maka melakukan pengisian Form Request atau Form Reimburstment (jika sudah dibayar diawal). Form Permintaan tersebut diserahkan kepada bagian Finance untuk diperiksa apakah yang diminta terdapat pada anggaran produksi yang dibuat. Setelah itu, jika sudah disetujui oleh Managing Director, bagian Finance membuat Laporan Permintaan Budget dan Cek yang harus diajukan kembali ke Managing Director untuk ditandatangan. Setelah

4 55 ditandatangan, bagian Finance akan melakukan penarikan melalui Bank, dan Bukti Penarikan dan Form Permintaan tersebut harus ditandatangani oleh karyawan yang mengajukan permintaan sebagai tandalunas. Setelah itu bagian Finance mengupdate ke Laporan Keuangan dan Laporan Bank. Pada proses penerimaan. Bagian Finance membuat invoice berdasarkan Media Estimate yang dibuat, beserta faktur pajak. Invoice dan Faktur pajak tersebut disetujui dan ditandatangan oleh Managing Director, lalu dikirimkan ke Klien. Ketika Klien sudah melakukan pembayaran dengan menyerahkan Cek pembayaran, maka bagian Finance melakukan kliring melalui Bank. Bukti Setor yang diberikan oleh Bank dimasukkan ke Arsip, dan update pembayaran di Laporan Bank. Setiap laporan yang dibuat, dilaporkan ke Managing Director hanya setiap akhir bulan. Mengenai penyusunan anggaran, perusahaan memiliki kebijakan yang berkaitan terhadap proses pengajuan anggaran sampai saat sudah terealisasi dan anggaran tersebut harus dilaporkan ke Managing Director. Proses penganggaran yang dilakukan dalam perusahaan adalah : - Menetapkan biaya yang diperlukan dari seluruh proses produksi yang dilakukan. - Menghitung dan meneliti dengan cermat lalu diajukan kepada Managing Director untuk dianalisis. Ketika Managing Director tidak menyetujui anggaran yang diajukan, maka Anggaran yang disusun harus diperbaiki. Sedangkan ketika Managing Director menyetujui dan sudah menandatangani pengajuan anggaran tersebut, dan itu menyatakan bahwa anggaran sudah ditetapkan dan tidak diizinkan untuk ditambahkan atau

5 56 dikurangi lagi. Hal tersebut dilakukan sebagai acuan agar tidak terjadi kelebihan biaya yang dikeluarkan dikarenakan adanya permintaanpermintaan diluar dari biaya yang dibutuhkan ketika program sedang berjalan. - Namun untuk variabel tertentu sepeti host. Variabel tersebut menggunakan kesepakatan kontrak yang disetujui sebelum program berjalan, sehingga kontrak tersebut sebagai jaminan dan acuan segala biaya yang harus dikeluarkan. 3.4 Struktur Organisasi Perusahaan Managing Director Marketing Mnajer New Business Developer and Off- Air Production Manager HRD Manager Finance Manager Senior Account Executive Account Executive Account Executive Account Executive Producer Production Crew Staff HRD Driver Staff Finance Staff Finance Tax Consultant Ekspedisi Gambar 3.1 Sturktur Organisasi pada PT. Permata Komunika Mediatama Tugas dan Wewenang dari setiap bagian adalah : 1. Managing Director Managing Director adalah seseorang yang memimpin perusahaan, merencanakan tujuan perusahaan jangka panjang dan jangka pendek, dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan di dalam perusahaan.

6 57 2. Marketing Manajer Manajer adalah seseorang yang memimpin langsung dari tiap-tiap bagian yang membawahi karyawan dan pekerjaannya pada tiap-tiap bagian secara struktural 3. Account Executive Mengembangkan business key account dan membina hubungan kerja secara rutin dengan pihak klien ( advertiser dan agency ) guna mencapai target penjualan yang telah ditentukan melalui monitoring penjualan dan program promosi yang telah direncanakan perusahaan. 4. New Develeper Business and Off-air New Developer Business and Off-air adalah tim yang mencari ide-ide baru dalam bisnis dan merencanakan, mengatur, dan mengadakan progamprogram off-air. 5. Finance and Accounting Manager Finance Manager merupakan seorang yang memimpin langsung dari staf keuangan dan pajak, untuk memantau dan mengatasi seluruh hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. 6. Staf Finance Keuangan manajerial atau perusahaan adalah tugas menyediakan dana untuk kegiatan sebuah korporasi. 7. Human Resources Development ( HRD) Bagian yang bertanggungjawab atas berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat

7 58 menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. 8. Staf HRD Seseorang yang mengelola atas berbagai hal yang berhubungan dengan kepegawaian. Pengelolaan dimulai dari reckrutmen, trainning, benefit, penilaian kinerja, perencanaan jenjang karir seluruh karyawan, PR dan pemutusan hubungan kerja. 9. Production Manager Production Manager adalah perencanaan program baru, konsep, perpanjangan program, dan bertanggungjawab atas seluruh kegiatan produksi. 10. Producer Producer adalah orang yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan produksi yang berjalan kepada Production Manager, bertanggungjawab terhadap materi kreatif program (konsep), menyusun rundown program, memastikan ketersediaan sarana dan alat penunjang produksi yang dibutuhkan. 11. Production Crew Production Crew merupakan sekelompok orang-orang yang melakukan pekerjaan diluar lapangan, seperti cameramen, talent coordinator, dan scriptwriter. a. Asisten Produser / Sutradara

8 59 Sebagai pelaksana Proses produksi, Mengkoordinir semua yang terkait dalam proses produksi, Mengawasi jalannya proses produksi, Memastikan bahwa semua bahan/materi penunjang produksi sudah tersedia, Memastikan dan mengawasi proses produksi dari mulai Pre-production sampai Post production, Memastikan bahwa proses produksi sudah sesuai dengan rundown yang telah dibuat, Menjalankan tugas2 lain yang diberikan excecutive produser atau produser terkait dengan produksi. b. Script writer Membuat naskah atau narasi untuk setiap program. Naskah atau narasi yang dibuat sesuai dengan susunan materi atau konsep Program. c. Video Editor Melaksanakan editing/proses produksi, Mengikuti aturan / concept creative keseluruhan program selama menjalankan fungsinya, dan Bertanggung jawab atas proses editing, sampai materi siap tayang, dari sisi editing. d. Talent Cordinator Talent Cordinator merupakan orang yang bertanggungjawab terhadap pemilihan, tawar-menawar harga talent, dan bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan talent yang sesuai untuk program yang akan diproduksi. e. Unit Production Crew Membantu proses produksi dan membantu asisten produser, (tidak termasuk fungsi creative dan scriptwriter serta talent cordinator) Bertanggung jawab akan ketersediaan materi untuk preview kepada agency atau advertiser. Memastikan bahwa setiap episode sudah sampai di TV station dan aman serta siap tayang.

9 Ekspedisi Seseorang yang melakukan pekerjaan lapangan, yaitu mengantar-jemput dokumen ke tempat-tempat yang dituju. Dokumen yang Dibutuhkan : 1. Anggaran Produksi : Perencanaan and pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan, mesin, perlengkapan, peralatan, serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang atau jasa pada suatu periode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan. 2. Media Estimate : Estimasi biaya yang diperlukan dalam suatu pekerjaan yang dibuat berdasarkan sumber-sumber historical untuk dijadikan bahan penawaran kepihak Agency atau Advertiser. 3. Form Request : Lembar permintaan pengeluaran kas yang diperlukan untuk proses produksi yang dilakukan oleh seluruh karyawan ketika ingin melakukan permintaan dana perusahaan. 4. Form Reimbursment : lembar permintaan pengeluaran kas untuk pengembalian dana pribadi karyawan yang digunakan untuk proses produksi perusahaan disertai dengan bukti-bukti pembayaran dari sumber- sumber yang bersangkutan. 5. Invoice : dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh clien. Invoice dikirim dilengkapi dengan Faktur Pajak 6. Faktur Pajak Sederhana : Bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) karena penyerahan Barang Kena Pajarak atau Jasa Kena Pajak yang tidak diketahui identitasnya secara lengkap atau penyerahan

10 61 BKP/JKP secara langsung kepada konsumen akhir. Faktur Pajak sederhana sekurang-kurangnya rangkap dua : - Lembar ke-1 : Untuk pembeli BKP / penerima JKP - Lembar ke-2 : Untuk arsip PKP yang bersangkutan. 7. Laporan Pertanggungjawaban Anggaran : Laporan yang menyatakan seluruh pendapatan dan pengeluaran aktual yang sudah terjadi yang digunakan untuk menilai proses kinerja program, dan menilai berapakah laba atau rugi yang didapat berdasarkan anggaran yang dibuat sebelumnya. 3.5 Sistem yang Sedang Berjalan Prosedur Penyusunan Anggaran Pengeluaran Penyusunan anggaran pengeluaran dimulai dari Bagian Produksi membuat Anggaran Produksi. Anggaran produksi dibuat berdasarkan penawaran harga dari vendor yang diberikan berupa dokumen namun bisa juga dalam bentuk lisan. Bagian produksi juga menyusun Anggaran Produksi berdasarkan rencana produksi yang berasal dari hasil presentasi yang dilakukan sebelumnya bersama klien yang dituju. Bagian produksi menyimpan file Anggaran Produksi melalui Microsoft Excel. Tidak ada aplikasi database yang digunakan. Anggaran produksi yang sudah selesai dibuat, diberikan kepada bagian Finance. Diwaktu yang bersamaan, Bagian Finance berkomunikasi dengan Stasiun TV agar pihak Stasiun TV tersebut mengajukan Proposal dan Rate card program. Ketika bagian Finance sudah menerima Proposal dan Ratecard dari Stasiun TV, bagian Finance menyerahkan Anggaran Produksi, Propoal dan Rate Card ke Managing

11 62 Director untuk diperiksa dan ditandatangan. Jika Managing Director tidak setuju dengan biaya yang ditawarkan, maka Anggaran Produksi dikembalika n ke bagian Produksi untuk direvisi ulang. Begitu juga dengan Proposal dan Rate Card, jika tidak disetujui maka bagian Finance harus memberi informasi kepada pihak Stasiun TV untuk dilakukan revisi ulang. Atau juga pihak Stasiun TV tidak berkenan, maka bagian Finance harus mencari lagi Stasiun TV lain untuk dijadikan perbandingan. Namun jika diterima dan di tandatangan oleh Managing Director, maka bagian Finance menyimpan Anggaran Produksi di dalam Arsip Program (APro), sedangkan Proposal dan Rate Card yang sudah ditandatangan dikirimkan ke Stasiun TV melalui Fax untuk pembuatan Media Order. Setelah menerima Media Order dari Stasiun TV, bagian Finance menyerahan Proposal dan Rate Card serta Media Order diajukan kepada Managing Director. Managing Director akan melakukan pemeriksaan terhadap Media Order dengan Proposal dan Rate Card yang menjadi sumber dokumen dalam pemeriksaan tersebut. Setelah Media Order ditanda tangan oleh Managing Director, bagian Finance menyimpan Proposal dan Rate Card kedalam Arsip Proposal, Media order dan Media Estimate ( APMOE ). Sedangkan Media Order ( app) difotokopi oleh bagian Finance. Setelah difotokopi Media Order ( app) yang asli dikirimkan ke Stasiun TV. Sedangkan Media Order (app) Copy 1 disimpan didalam arsip Arsip APMOE Prosedur Penyusunan Anggaran Pendapatan Penyusunan anggaran pendapatan dimulai dari Marketing membuat Media Estimate berdasarkan Proposal dan Rate Card yang diserahkan oleh bagian Finance. Media Estimate tersebut berisikan penawaran harga dalam bentuk spot-spot penayangan

12 63 yang nilainya berdasarkan Proposal dan Rate Card yang diajukan oleh Stasiun TV. Ketika Media Estimate sudah dibuat, Proposal dan Rate Card difotokopi oleh Marketing. Rate Card yang asli dikembalikan ke bagian Finance untuk dimasukkan kedalam Arsip Proposal, Media Order dan Estimate (APMOE), sedangkan Proposal dan Rate Card Copy 1 disimpan oleh Marketing didalam Arsip Proposal dan Rate Card ( APR ). Media Estimate yang tadi sudah dibuat, diajukan ke Managing Director untuk diperiksa dan ditandatangani, jika tidak setuju kembali lagi ke proses pembuatan Media Estimate diawal, sedangkan jika Managing Director sudah setuju dan menandatangani Media Estimate, maka Media Estimate difotokopi oleh Marketing. Media Estimate dan Media Estimate Copy 1 dibawa ke Klien oleh Marketing untuk diberikan approval berupa tandatangan dikedua berkas tersebut. Ketika Agency sudah menandatangani dua berkas tersebut, Media Estimate Copy 1 diserahkan ke Agency, sedangkan Media Estimate yang asli dibawa kembali oleh Marketing ke kantor untuk di fotokopi kembali. Ketika sudah difotokopi, Media Estimate (app) Copy 2 disimpan oleh Marketing kedalam Arsip Media Estimate ( AME), sedangkan Media Estimate (app) diserahkan ke Finance untuk difotokopi kembali. Ketika sudah difotokopi, Media Estimate (app) dan Media Estimate Copy 3 disimpan kedalam APMOE Prosedur Penagihan dan Penerimaan Anggaran Prosedur Penagihan dan Penerimaan Anggaran dimulai dari pembuatan Invoice dan Faktur Pajak oleh Finance. Invoice dan Faktur Pajak tersebut dibuat berdasarkan Media Estimate yang sudah di setujui oleh kedua belah pihak yaitu Perusahaan dan Agency. Setelah Invoice dan Faktur Pajak dibuat, Invoice dan Faktur Pajak diajukan ke

13 64 Managing Director beserta Media Estimate (app) Copy 3 untuk dasar pemeriksaan. Managing Director memeriksa dan menandatangani Faktur Pajak yang diajukan, sedangkan Invoice ditandatangani oleh pihak Finance. Setelah Invoice dan Faktur Pajak diperiksa oleh Managing Director, maka Invoice dan Faktur Pajak difotokopi oleh Finance, sedangkan Media Estimate (app) copy 3 disimpan kembali kedalam APMOE. Invoice dan Faktur Pajak yang sudah difotokopi, yang asli dikirim ke Klien, sedangkan hasil fotokopi Invoice dimasukkan ke Arsip Pembayaran (AP) dan Faktur Pajak Copy 1 dimasukkan ke Arsip Faktur Pajak (AFP). Setelah Agency menerima Invoice dan Faktur Pajak, klien mengirimkan Cek/ Giro pembayaran beserta Bukti Potong ke bagian Finance perusahaan. Bagian Finance mengarsip Bukti Potong ke dalam Arsip Bukti Potong (APB), sedangkan Cek/ Giro Pembayaran difotokopi. Cek/ Giro Copy 1 langsung disimpan kedalam AP. Cek/Giro yang asli dikirim ke Bank untuk dilakukan kliring oleh Bank. Setelah Bank melakukan kliring, Bank menyerahkan Bukti Setor ke perusahaan. Bagian Finance menerima Bukti Setor tersebut, dan langsung mengupdate Laporan Bank yang tersimpan didalam Microsoft Excel. Setiap akhir bulan, Laporan Bank tersebut di cetak dan diajukan ke Managing Director untuk diperiksa dan ditandatangan sebagai Laporan Bank bulanan. Ketika sudah ditandatangan. Laporan Bank tersebut disimpan kedalam Arsip Laporan Bank (ALB) oleh bagian Finance Prosedur Realisasi Pengeluaran Anggaran Realisasi pengeluaran anggaran dimulai dari karyawan mengisi Form Permintaan untuk pengajuan pengeluaran dana yang diisi berdasarkan lisan atau tidak

14 65 ada dokumen yang mendasari. Setelah karyawan mengisi Form Permintaan, Form Permintaan tersebut menyerahkan form tersebut ke bagian Finance, bagian Finance mengecek Form Permintaan yang diajukan dengan memeriksa apakah sesuai dengan kebutuhan yang diajukan pada Anggaran Produksi di awal. Setelah diperiksa, Anggaran Produksi disimpan kembali kedalam Arsip Program ( APro), sedangkan Form Permintaan diajukan ke Managing Director untuk diperiksa dan ditandatangan. Jika permintaan tersebut ditolak oleh Managing Director, maka Form Permintaan dikembalikan lagi oleh Finance kepada karyawan untuk direvisi dan dibuat Form Permintaan yang baru. Namun sebaliknya jika permintaan diterima dan Form Permintaan ditandatangani, maka Form Permintaan (app) langsung dijadikan bahan untuk pembuatan Laporan Permintaan Budget (LPB) dan Cek. LPB dan Cek diajukan oleh Finance ke Managing Director untuk diperiksa ulang dan ditandatangan. Ketika sudah ditandatangan oleh Managing Director, Finance menyimpan Form Permintaan (app) kedalam Apro, sedangkan LPB (app) disimpan kedalam Arsip LPB dan Cek (app) difotokopi oleh Finance. Setelah difotokopi Cek (app) Copy 1 disimpan kedalam Arsip LPB, sedangkan Cek (app) yang asli dikirim ke Bank untuk dikliring. Bank akan menyerahkan Bukti Penarikan ke Finance setelah cek dikliring. Bukti Penerimaan diupdate kedalam Laporan Keuangan dan Laporan Bank. Setelah mengupdate Laporan Keuangan dan Laporan Bank, Bukti Penarikan dan Form yang dikeluarkan kembali dari APro, diajukan ke karyawan untuk ditandatangan sebagai tanda lunas atau sudah melakukan pembayaran. Jika Form Permintaan dan Bukti Penarikan sudah ditandatangan oleh karyawan, Form Permintaan dan Bukti Penarikan disimpan kembali kedalam Arsip Program (APro).

15 66 Setiap akhir bulan, Laporan Bank dan Laporan Keuangan dicetak dan diajukan ke Managing Director untuk diperiksa dan ditandatangan sebagai laporan bulanan. Setelah ditandatangan oleh Managing Director, Laporan Bank dan Laporan Kas disimpan ke dalam Arsip Laporan Bank (ALB) dan Arsip Laporan Kas (ALK) Prosedur Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Anggaran Laporan pertanggungjawaban anggaran disusun berdasaarkan dokumen Invoice, Media Order, Bukti Potong, Faktur Pajak yang berada di arsip masing-masing. Selain itu juga berdasarkan file Laporan Bank dan Laporan Keuangan yang tersimpan di Microsoft Excel. Ketika Laporan pertanggungjawaban anggaran dan Laporan Biaya Produksi setiap episode sudah selesai dibuat, kedua laporan tersebut diserahkan ke Managing Director untuk diperiksa dan ditandatangan. Ketika sudah ditandatangani oleh Managing Director, Kedua Laporan tersebut disimpan didalam Arsip Laporan Akhir

16 Rich Picture Sistem yang berjalan Prosedur Anggaran Pengeluaran Vendor 1. Menawarkan harga secara lisan maupun menggunakan dokumen Stasiun TV 2. Proposal dan Rate Card 3. Anggaran Produksi Produksi Finance 4. Anggaran Produksi dari Produksi dan Proposal & Rate Card dari Stasiun TV 5. Anggaran Produksi, Proposal dan Rate Card yang sudah ditandatangan Managing Director 6. Media order dari Stasiun TV dan Proposal & Ratecard 7. Media order yang sudah ditandatangani Managing Director Managing Director Gambar 3.2 Rich Picture Prosedur Anggaran Pengeluaran

17 68 Prosedur Penyusunan Anggaran Pendapatan 1. Proposal dan Rate Card yang sudah ditandatangan Managing Director 2. Proposal dan Ratecard setelah difotokopi Marketing 5. Media Estimate yang sudah di tandatangan klien dan Managing Director dan di fotokopi Finance 3. Media Estimate 4. Media Estimate yang sudah ditandatangani Managing Director Managing Director Gambar 3.3 Rich Picture Prosedur Penyusunan Anggaran Pendapatan

18 69 Prosedur Penagihan dan Penerimaan Anggaran 3. Invoice, Faktur Pajak yang sudah ditandatangani MD Finance 4. CEK Pembayaran dan Bukti Potong Klien 5. CEK/GIRO PEMBAYARAN 6. Bukti Setor 1. Invoice, Faktur Pajak, dan Media Estimate (Copy) 2. Invoice, Faktur Pajak yang sudah ditandatangani MD 7. Laporan Bank Bank 8. Laporan Bank yang sudah ditandatangan MD Managing Director Gambar 3.4 Rich Picture Prosedur Penagihan dan Penerimaan Anggaran

19 70 Prosedur Realisasi Pengeluaran Anggaran 1. Form Permintaan Karyawan 8. Bukti Penarikan dan Form Permintaan 9. Bukti Penarikan dan Form Permintaan yg sudah di ttd LUnas Finance 7. Bukti Penarikan 6. CEK yg sudah di ttd MD 10. LB dan LK 5. LPB dan CEK Yang sudah di ttd MD 3. Form Permintaan 4. LPB, CEK, Setelah ditanda Form tangan MD Permintaan (app) 2. Form Permintaa Setelah Diperiksa Finance Bank 11. LB dan LK yang sudah Ditandatangan MD Managing DIrector Gambar 3.5 Rich Picture Prosedur Realisasi Pengeluaran Anggaran

20 71 Prosedur Laporan Pertanggungjawaban Anggaran Finance 1. Laporan Produksi dan LPJA 2. Laporan Produksi dan LPJA yang sudah di t andatangan MD Managing Director Gambar 3.6 Rich Picture Prosedur Laporan Pertanggungjawaban Anggaran

21 Flowchart Sistem yang Berjalan Prosedur Penyusunan Anggaran Pengeluaran Penyusunan Anggaran Pengeluaran Produksi Managing Director Finance Mulai Dari Stasiun TV Penawaran harga Dari Vendor Anggaran Produksi Propoosal dan Rate Card A Membuat Anggaran Produksi Rencana Produksi Anggaran Produksi Periksa dan tanda tangan APP YES Anggaran Produksi Propoosal dan Rate Card Diserahkan ke Stasiun TV NO A T Kirim Melalui Fax Dari Stasiun TV Penawaran harga Propoosal dan Rate Card Propoosal dan Rate Card Media Order T Periksa dan tanda tangan T Media Order Diserahkan ke Stasiun TV Media Order Copy 1 Periksa dan tanda tangan Media Order Selesai Gambar 3.7 Flowchart Prosedur Penyusunan Anggaran Pengeluaran

22 73 Prosedur Penyusunan Anggaran Pendapatan Penyusunan Anggaran Pendapatan Marketing Managing Director Finance Mulai T Proposal dan Rate Card A Membuat Media Estimate Proposal dan Rate Card Proposal dan Rate Card Media Estimate Fotokopi Periksa dan Tanda Tangan Proposal dan Rate Card ( Copy 1) Fotokopi Yes APP No A Fotokopi T Media Estimate Media Estimate Copy 1 Media Estimate (APP) Copy 3 Klien Media Estimate (APP) Selesai Fotokopi T Media Estimate (APP) Copy 2 Gambar 3.8 Flowchart Prosedur Penyusunan Anggaran Pendapatan

23 74 Prosedur Penagihan dan Penerimaan Anggaran Prosedur Penagihan Kepada Klien dan Penerimaan Pelunasan Dari Klien Finance Managing Director Mulai Media Estimate (app)copy 3 N Membuat Invoice dan Faktur Pajak INVOICE Faktur Pajak Media Estimate (app)copy 3 Media Estimate (app)copy 3 Periksa dan Tanda Tangan INVOICE Faktur Pajak Fotokopi N INVOICE Invoice Copy 1 Faktur Pajak Faktur Pajak Copy 1 T Klien N Bukti Potong CEK/GIRO CEK/GIRO Copy 1 Fotokopi CEK/GIRO M elakukan Kliring di Bank Bukti Setor UPDATE Laporan BANK CETAK Laporan Bank Dilakukan disetiap akhir bulan, dan setiap terjadi pembayaran hanya diberitahukan secara lisan Periksa dan Tanda tangan Laporan Bank (APP) Selesai T Gambar 3.9 Flowchart Prosedur Penagihan dan Penerimaan Anggaran

24 75 Prosedur Realisasi Pengeluaran Anggaran Realisasi Pengeluaran Anggaran Karyawan Finance Managing Director Mulai Lisan atau tidak ada dokumen yang mendasari Permintaan dana keluar T A Mengisi Form Permintaan Form Permintaan Form Permintaan Anggaran Produksi Periksa (tanpa tanda tangan) Anggaran Produksi Form Permintaan Periksa dan Tandatangan Form Permintaan (App) Yes APP Membuat Laporan Permintaan Budget dan CEK No A Laporan Permintaan Budget CEK Form Permintaan (App) Form Permintaan (App) Periksa dan Tandatangan Form Permintaan (App) T Laporan Permintaan Budget CEK Fotokopi Tanda Tangan Lunas T Form Permintaan (App) Bukti Penarikan CEK CEK Copy 1 M elakukan Kliring di Bank Bukti Penarikan Bukti Penarikan UPDATE Laporan Bank Laporan Keuangan CETAK Laporan Bank Laporan Keuangan Dilakukan setiap akhir bulan Periksa dan Tanda Tangan Laporan Bank Laporan Keuangan T T Selesai Gambar 3.10 Flowchart Prosedur Realisasi Pengeluaran Anggaran

25 76 Prosedur Laporan Pertanggungjawaban Anggaran Laporan Pertanggungjawaban Anggaran Finance Managing Director Mulai Laporan Keuangan Laporan Bank Membuat Laporan Pertanggungjawaban Anggaran dan Laporan Produksi per episode Laporan Produksi LPJA Dilakukan setiap akhir program Periksa dan Tandatangan Laporan Produksi (app) LPJA (app) Selesai T Gambar 3.11 Flowchart Prosedur Laporan Pertanggungjawaban Anggaran

26 Analisis Permasalahan dan Solusi Analisis Permasalahan Berdasarkan hasil wawancara manajemen, permasalahan yang saat ini terjadi pada perusahaan adalah tidak tercapainya target laba yang diinginkan yaitu sebesar 30% dari pendapatan yang diperoleh. Hal tersebut disebabkan karenanya terjadinya overbudget terhadap komponen biaya yang digunakan pada proses produksi. Dari Rekapitulasi Laporan Pertanggungjawaban Program sejak tahun terdapat dari beberapa program terdapat 2 program yang dapat dianalisis penyebab permasalahannya, yaitu Nikki Bikers yang diproduksi pada April-Juli 2009 memperoleh 2% laba dari pemasukkan, dan puncaknya Diplomat Success Challenge yang diproduksi pada Oktober-November 2010 mengalami kerugian besar yaitu 72% dari laba yang diterima. Hal tersebut dapat dilihat pada table dibawah ini: Table 3.1 Rekapitulasi Laporan Pertanggungjawaban Program Rekapitulasi Laporan Pertanggungjawaban Program April July 2011 Program Pemasukkan Pengeluaran Laba % Nikki Bikers 1,471,050,000 1,446,123,000 24,927,000 2% ICH 1,092,000, ,055, ,944,500 29% Diary Bunda 1 3,141,500,000 2,604,750, ,750,000 17% DSC 1,112,523,500 1,916,276,680 (803,753,180) -72% BPJT 49,500,000 35,200,000 14,300,000 29% Berdasarkan munculnya presentasi laporan hasil rekapitulasi laba yang diperoleh, dapat ditelusuri penyebab tidak tercapainya target laba adalah dikarenakan

27 78 kurangnya pengendalian terhadapa target pendapatan sebesar 30% yang seharusnya dihitung sebelumnya berdasarkan anggaran produksi yang dibuat. Selain itu terdapat permasalahan terhadap kurangnya pengendalian terhadap biaya-biaya yang dianggarkan sehingga semakin dapat memicu terjadinya kerugian. Berikut ini adalah dua program TV yang pernah dilakukan oleh perusahaan pada tahun dan 2010, yaitu Nikki Bikers dan Diplomat Success Challenge. Analisis varians pada anggaran dilakukan berdasarkan proses produksi yang dilakukan. Pada program Nikki Bikers, ditemukannya overbudget yang dapat dilihat dari analisis anggaran yang diklasifikasikan berdasarkan proses produksinya yaitu Pre Production Cost, Post Production Cost, dan Miscellaneous Cost, tetapi Pre Production Cost pada program ini hanya over budget sebesar 5,5% atau melebihi Rp. 2,730,000 dari anggarannya. Sedangkan Post Production Cost dan Miscellaneous Cost mengalami over budget sebesar 21,7% dan 12,1%, secara lengkap dapat dilihat ditabel dibawah ini :

28 79 NO KETERANGAN 1 Budget yang diajukan/eps Table 3.2 Analisis Anggaran Nikki Bikers ANALISIS ANGGARAN NIKKI BIKERS Total anggaran yang diajukan Realisasi Anggaran/eps Realisasi Anggaran SELISIH Eps PRE PRODUCTION 14 3,500,000 49,000,000 3,695,000 51,730,000 (2,730,000) 2 PRODUCTION 14 39,400, ,600,000 37,439, ,146,000 27,454,000 POST 3 PRODUCTION 14 18,710, ,940,000 22,774, ,836,000 (56,896,000) 4 MISCELLANEOUS 14 3,465,000 48,510,000 3,886,500 54,411,000 (5,901,000) 5 Placement 14 40,000, ,000,000 35,500, ,000,000 63,000,000 TOTAL 105,075,000 1,471,050, ,294,500 1,446,123,000 24,927,000 80

29 80 Dalam Program Nikki Bikers, dapat dilihat pada Laporan Pertanggungjawaban Program, program ini tetap memperoleh laba sebesar 2% yaitu Rp ,- dari Total Pemasukkan yang diperoleh dari hasil penjualan ke Agency sponsor. Namun laba yang diperoleh tidak begitu besar dibandingkan dengan proses produksi yang begitu panjang, dikarenakan adanya gejala over budget pada komponen-komponen tertentu yang disebutkan diatas. Pada tahun berikutnya ( 2010 ) di program Diplomat Success Challenge, realisasi biaya mengalami over budget yang jauh lebih besar, yaitu pada proses produksi Production Off Air Cost, Post Production Cost, Talent Cost, dan Miscellaneous Cost,, dengan over budget senilai Rp 55-an sampai Rp 250-an juta. Khusus untuk biaya Miscellaneous dan Placement, over budget terjadi karena biaya tersebut diluar anggaran yang artinya manajemen belum melakukan budgeting secara detail sehingga terdapat variabel-variabel biaya yang muncul diluar dugaan, yang nilainya sangat signifikan ( Rp 170-an juta). Over budget yang terjadi pada program ini sekitar 36% sampai dengan 207,8 %. Dengan keseluruhan total overbudget sebesar Rp ,-.Secara detail dapat dilihat pada table dibawah ini : Table 3.3 Analisis Anggaran Diplomat Success Challenge ANALISIS ANGGARAN Diplomat Success Challenge NO KETERANGAN Anggaran yang diajukan Realisasi Anggaran SELISIH 1 PRE PRODUCTION 283,640, ,652,700 (103,012,700) 2 PRODUCTION ON AIR 420,345, ,930,850 79,414,150 PRODUCTION OFF AIR - FINAL 43,500, ,903,008 (90,403,008) 3 POST PRODUCTION 102,900,000 92,460,000 10,440,000 ) 4 TALENT 160,000, ,000,000 (257,000,000) 6 MISCELLANEOUS 55,330,122 (55,330,122) 7 PLACEMENT 490,000,000 (490,000,000)

30 81 TOTAL 1,010,385,000 1,916,276,680 (905,891,680) Pada Program Diplomat Success Challenge yang dapat dilihat pada tabel rekapitulasi laba rugi, terjadi kerugian sebesar 72% atau sebesar Rp ,- dari Total Pemasukkan yang diperoleh dari Agency penyelenggara. Hal ini tentu semakin menunjukkan bahwa sudah timbul gejala over budget yang mungkin akan selalu terjadi pada perusahaan dikarenakan munculnya biaya-biaya yang tidak terduga dan pengendalian yang kurang memadai terhadap kontrol permintaan dan pengeluaran dana anggaran, dan penyusunan anggaran yang belum dilakukan secara detail sehingga dapat memicu terjadinya over budget seperti yang terjadi pada kedua program ini. Berdasarkan kedua analisis di atas dapat disimpulkan penyebab dari permasalahan adalah karena banyaknya biaya-biaya tak terduga yang harus dikeluarkan dan tidak direncanakan pada anggaran awal. Selain itu terdapat keputusan managerial yang tidak terduga yang dapat menyebabkan biaya yang harus dikeluarkan melebihi dari biaya-biaya yang direncanakan di awal. Dan tidak adanya status limit anggaran yang menunjukkan apakah dana masih tersedia untuk digunakan untuk mengontrol dan membatasi pemakaian biaya-biaya untuk meminimalisasi terjadinya over budget pada komponen-komponen tersebut. Hal seperti di atas dapat memungkinkan terjadinya defisit pada program yang dijalankan dan hal itu dapat mempengaruhi laba perusahaan. Hal ini juga mungkin ditimbulkan oleh pencatatan yang kurang baik ( human error ) yang menyebabkan sulitnya mendeteksi manakah komponen yang dapat menyebabkan terjadinya kerugian. Dengan itu lebih baiknya lagi penulis telusuri lebih dalam komponen-komponen biaya yang digunakan dari setiap program.

31 Uraian biaya Selanjutnya sub bab ini akan menguraikan komponen-komponen biaya yang berkontribusi berdasarkan kategori biaya : Pre Production, Production, Post production, Miscellaneous beserta faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya biaya-biaya tersebut : Table 3.4 Uraian Biaya Pre Production Deskripsi Biaya Perhitungan Biaya Sumber Biaya I.Pre Production Script / writer 1 orang x fee Negosiasi Hunting / Still Photo / Casting Adm, Trans & Com 1 kali proses casting x perkiraan biaya 1 kali proses pre production x biaya administrasi, transportasi dan komunikasi Skenario Forecasting dan Historical Pada Pre Production terdapat 3(tiga) variabel yang perlu dijaga. Script writer atau penulis naskah biayanya dapat diperoleh dari hasil negosiasi antara pihak produksi dengan penulis tersebut. Sedangkan proses casting berdasarkan skenario, yaitu apa saja yang diperlukan dalam proses casting. Jika terjadi kesulitan memungkinkan proses casting yang lama, sehingga memerlukan biaya yang lebih banyak. Sedangkan adminsitrasi, transportasi dan komunikasi didapatkan berdasarkan historical dan forecasting, berapakah perkiraan biaya transport dan komunikasi untuk proses casting, kita dapat melakukan analisis dengan melihat biaya yang terjadi di program sebelumnya. Uraiannya dapat dilihat pada table diatas. Sedangkan pada proses Production yang dapat dilihat pada table dibawah ini, Production Crew dan Talent dihitung berdasarkan 1 orang x fee yang diperoleh berdasarkan hasil negosiasi. Bagian Produksi melakukan negosiasi dengan crew yang

32 83 ingin bekerja sama dengan pihak perusahaan untuk memproduksi program ini. Hasil negosiasi tersebut bisa berupa perhitungan fee berupa 1 orang x fee x jumlah episode, atau dilakukan pembayaran per paket atau termin sesuai kesepakatan. Table 3.5 Uraian Biaya Production untuk Production Crew Deskripsi Biaya Perhitungan Biaya Sumber Biaya II. Production A. Production Crew Producer 1 orang x fee Negosiasi Director 1 orang x fee Negosiasi DOP 1 1 orang x fee Negosiasi DOP 2 1 orang x fee Negosiasi DOP 3 1 orang x fee Negosiasi DOP 4 1 orang x fee Negosiasi Production assistant 1 orang x fee Negosiasi Audio Man 1 orang x fee Negosiasi Prop Master 1 orang x fee Negosiasi Production Crew 1 orang x fee Negosiasi Untuk biaya variabel equipment ditentukan berdasarkan hasil forecasting atau historical biaya-biaya yang digunakan diprogram sebelumnya. Hal ini dapat dilihat pada Table 3.6 dibawah ini. Table 3.6 Uraian Biaya Production untuk Equipment Deskripsi Biaya Perhitungan Biaya Sumber Biaya B. Equipment Sony Z1 1 unit x biaya sewa Forecasting atau Historical Generator Set 1 unit x biaya sewa Forecasting atau Historical Audio Recording 1 unit x biaya sewa Forecasting atau Historical Lighting Set 1 unit x biaya sewa Forecasting atau Historical Equipment Support 1 unit x biaya sewa Forecasting atau Historical

33 84 Untuk transport, lokasi, rental studio, dan property ditentukan berdasarkan scenario, sehingga biayanya tidak pasti dapat ditentukan, hal ini bergantung dengan skenario apakah yang dibuat untuk program tersebut. Table 3.7 Uraian Biaya Production untuk Transport Rental dan Location/Studo/Property Deskripsi Biaya Perhitungan Biaya Sumber Biaya C. Transport Rental Production Crew 1 mobil x biaya Forecasting atau Historical Transport transport Camera / Equipment Car 1 alat x biaya sewa Forecasting atau Historical Tol / Parking / Premium 1 kali produksi x biaya Forecasting atau Historical Tol, Parkir, dan bensin yang dibutuhkan D. Location/ Studio/ Property Studio Rental / Location 1 studio x biaya sewa Skenario Property 1 property x biaya sewa Skenario Cleaning / Guard 1 kali proses produksi x biaya yang dibutuhkan Skenario Untuk Talent biaya yang berasal dari hasil negosiasi dan juga bergantung pada keinginan Agency penyelenggara. Sehingga tugas seorang Talent Coordinator yang harus dapat bernegosiasi dengan baik untuk mendapatkan talent yang diinginkan yang sesuai dengan biaya. Dan untuk biaya 3D Animation berasal dari forecasting atau historical. Biaya ini tidak digunakan disetiap proses produksi program. Hal ini dapat dilihat secara lengkap pada table 3.8 dibawah ini. Table 3.8 Uraian Biaya Production untuk Talent dan 3D Animation Production Deskripsi Biaya E. Talent Perhitungan Biaya Sumber Biaya Host (1 Ver.) 1 orang x fee Negosiasi Co Host 2 Indoor (1 Ver ) 1 orang x fee Negosiasi Guest Star (1 Ver.) 1 orang x fee Negosiasi

34 85 Vo Talent 1 orang x fee Negosiasi F. 3D Animation Production 3D Animation Compositing 1 proses x biaya yang dibutuhkan 1 proses x biaya yang dibutuhkan Forecasting atau Historical Forecasting atau Historical Berdasarkan hasil uraian biaya pada Post Production dapat dilihat pada Proses Editing ( Post Production Suite), Travel Expenses, dan Tape records and Censorship didapat berdasarkan hasil Forecasting atau Historical dimana pada proses editing dapat diperkiraan berapakah biaya yang dibutuhkan dalam mengedit suatu program per episode nya dan dengan negosiasi untuk crew yang melakukan proses editing. Dapat dilihat dengan jelas pada Table 3.9 dibawah ini. Table 3.9 Uraian Biaya Post Production untuk Editing III. POST PRODUCTION Deskripsi Biaya Perhitungan Biaya Sumber Biaya A. Editing Post Production Suite 1 Proses x biaya yang dibutuhkan Forecasting Historical Editor 1 orang x fee Negosiasi Graphic Editor 1 orang x fee Negosiasi atau Sedangkan untuk travel expenses dapat dilihat dari perbandingan berbagai harga hotel dan harga pesawat yang sesuai dengan biaya yang dianggarkan. Untuk meals dihitung berdasarkan scenario yang berarti memungkinkan terjadinya kelebihan pengeluaran dikarenakan proses produksi yang belum pasti dikarenakan kemungkinan adanya perubahan skenario. Jika skenario berubah tingkat kesulitannya pun mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini :

35 86 Table 3.10 Uraian Biaya Post Production untuk Travel Expenses Deskripsi Biaya Perhitungan Biaya Sumber Biaya B. Travel Expenses 1 tiket orang x biaya Forecasting atau Air Ticket (generally) pesawat Historical Fiscal 1 orang x biaya fiskal Forecasting atau Historical Airport Tax 1 orang x biaya pajak Forecasting atau airport Historical Hotel 1 kamar x biaya hotel Forecasting atau Historical Meals 1 orang x biaya makan Skenario Pada pembelian unit tape records dan censorship juga dapat dilihat dari histori pembelian unit-unit tersebut diprogram sebelumnya, sehingga kita dapat menilai berapakah perkiraan biaya tape records dan censorship yang diperlukan untuk program yang akan dijalankan. Table 3.11 Uraian Biaya Post Production untuk Tape Stocks & Cencorship Deskripsi Biaya Perhitungan Biaya Sumber Biaya D. Tape Stocks & Censorship: Sony Mini DV 60 mnt 1 unit x biaya Forecasting atau Historical BCT 30M S/P (Master) 1 unit x biaya Forecasting atau Historical BCT 30M S/P (Release dub) 1 unit x biaya Forecasting atau Historical CD 1 unit x biaya Forecasting atau Historical Yang terakhir adalah biaya lain-lain yang biasanya variabelnya adalah konsumsi wardrobe dan biaya lain-lainnya yang tidak terduga. Konsumsi dan wardrobe ditentukan berdasarkan skenario. Jika skenario dan konsep sudah sesuai, maka wardrobe dapat dipilih, maka itu, pada anggaran wardrobe memungkinkan terjadinya overbudget

36 87 dikarenakan skenario yang mungkin berubah. Begitu pula dengan biaya konsumsi yang bergantung pada skenario. Jika skenario tergolong rumit, maka proses produksi akan berjalan lebih lama dan membutuhkan biaya konsumsi dan operasional yang lebih banyak, sehingga memungkinkan terjadinya pengeluaran yang lebih. Uraian lengkapnya dapat dilihat dibawah ini : Table Uraian Biaya Miscellaneous Deskripsi Biaya Perhitungan Biaya Sumber Biaya IV.Miscellaneous Konsumsi 1 orang x biaya konsumsi per orang Skenario Wardrobe 1 proses produksi x biaya wardrobe yang diperlukan Skenario Gejala umum terjadinya overbudget sering terjadi pada departemen produksi. Biasanya disebabkan karena biaya operasional yang tidak dapat diduga, dan munculnya biaya-biaya lebih yang dikarenakan kondisi yang tidak terencana, seperti tuntutan skenario yang memungkinkan konsep produksi berubah sewaktu-waktu. Over budget terjadi dikarenakan perusahaan belum menggunakan metode regresi atau statistic yang dapat diambil, yaitu metode peramalan penjualan, metode anggaran produksi, metode anggaran overhead, dan metode anggaran kas Solusi Permasalahan Masalah tersebut dapat diatasi dengan sistem berupa Rencana Penawaran yang dapat menghitung target penjualan yang disesuaikan dengan anggaran produksi yang diajukan. Seperti contoh dibawah ini :

37 88 Table 3.13 Contoh Perhitungan Rencana Penawaran NO Program Anggaran yang diajukan Target % Target Laba 1 Nikki Bikers 1,471,050,000 30% 1,912,365,000 Diplomat Success 2 Challenge 1,010,385,000 30% 1,313,500,500 Didalam sistem, akan disediakan perhitungan target laba berdasarkan anggaran produksi yang disusun sebelumnya untuk dijadikan tolak ukur dalam perencanaan penawaran. Selain itu terdapat laporan Status Anggaran Pendapatan yang dapat digunakan oleh bagian Marketing dan Managing Director untuk memantau target penjualan yang harus dicapai. Solusi tersebut diharapkan dapat mendukung perusahaan untuk mencapai target pendapatan yang diinginkan. Untuk permasalahan yang terdapat pada penyusunan Anggaran Produksi solusi yang diusulkan oleh penulis adalah adanya sistem yang menyediakan penyusunan anggaran produksi yang dikendalikan oleh perhitungan data historical sebelumnya, pengendalian berupa nilai maksimum dan minimum harga yang dapat dianggarkan, dan proyeksi rata-rata yang muncul didalam sistem untuk menilai seberapa sering biaya tersebut digunakan dalam setiap program. Dengan itu diadakannya Uji Perhitungan Statistika pada program sesuai dengan rumus berdasarkan teori, yaitu sebagai berikut : 1. Dalam menguji coba program yang akan diimplementasikan kepada perusahaan, digunakan data-data yang dibuat berdasarkan asumsi-asumsi yang didapat dari beberapa program yang pernah berjalan. Dalam hal ini diambil satu sample komponen biaya pada biaya Prodution Crew, namun

38 89 sistem ini diharapkan dapat digunakan oleh seluruh komponen biaya yang digunakan. 2. Menghitung rata-rata, maksimum, minimum, standar deviasi dengan cara mengambil data historis 5 record terakhir berdasarkan komponen biaya. Sehingga bila terdapat pengajuan proyek baru akan difluktualisasi range harga yang sudah di update sehingga saat terjadi tren kenaikan penurunan komponen biaya ( berdasarkan 5 data terakhir) maka akan terwakili oleh range harga dengan peluang tertentu pada sistem yang diharapkan. Table 3.14 Asumsi biaya-biaya yang dikeluarkan 5 program sebelumnya pada Production Crew Post & Item A. Production Crew Program Producer 1,350,000 1,500,000 2,000,000 1,350,000 1,500,000 Director 1,000,000 1,000,000 1,500,000 1,000,000 1,000,000 DOP 1 450, , , , ,000 DOP 2 450,000 DOP 3 450,000 DOP 4 Production assistant 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 Audio Man 650, , , , ,000 Prop Master 750, , ,000 Production Crew 750, , , , ,000 Script / writer 1,000, ,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 Metode seperti ini disebut pengendalian statistik yang digunakan untuk mengawasi biaya atau harga atau unit atau waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa.

39 90 Min ( nilai terkecil ) = Rp ,- Max ( nilai terbesar ) = Rp ,- Sum ( Jumlah ) = Rp 35,550,000 Atau dengan rumus Excel, = SUM ( B4 : F14) Ketika ditemukan jumlahnya, dapat kita tentukan rata-rata dari biaya-biaya tersebut, berikut perhitungannya: Mean ( rata-rata ) = = = Rp 888,750,- Atau dengan rumus Excel, = AVERAGE ( B4 : F14 ) Dengan ini kita dapat mengetahui berapa range biaya yang diperlukan dalam suatu program agar tidak terjadi kelebihan anggaran dan kekurangan yaitu sebesar Rp 450,000 sampai dengan Rp 2,000,000 untuk pengajuan harga Production Crew dari setiap masing-masing keperluannya. Distribusi Normal digunakan sebagai kurva yang dapat memperlihatkan posisi simpangan baku berdasarkan kemungkinan sering digunakannya biaya tersebut dan dari simpangan baku akan dapat dihitung Z yang berujung pada proyeksi biaya. Simpangan baku digunakan untuk mengukur keberagaman biaya yang digunakan disetiap komponen biaya. Berdasarkan observasi yang dilakukan, dapat diperkirakan dari beberapa program yang sudah pernah diproduksi, kemungkinan komponen biaya tidak digunakan kembali sebesar 5%, maka dapat dilihat probabilitas yang memungkinkan biaya komponen tersebut akan digunakan lagi dalam memproduksi suatu program sebesar 95%. Hal ini dapat dilihat dengan Distribusi Normal pada kurva dibawah ini :

40 91 Gambar 3.13 Distribusi Normal Maka itu dapat dilihat Z = 1.64 yang menyatakan bahwa distribusi normal berada pada titik 1,6 dengan tingkat error 5 % dan probabilitas sebesar 95%. Atau dengan rumus Excel, =NORMSINV(D3). Dengan ditemukannya Z, maka dapat diperoleh proyeksi, yaitu dengan rumus: Atau Target dapat ditemukan dengan sebelumnya menghitung standar deviasi, dengan rumus: Atau dengan rumus Excel, = STDEV ( B4 : F4 ) untuk komponen biaya Production Crew pada Table 3.14 ditemukannya hasil standar deviasi sebesar Rp Setelah itu target dapat dihitung dengan

41 92 Dengan hasil target yang ditemukan, dapat dinilai bahwa proyeksi tingkat ideal pada biaya Production Crew adalah Rp 1,459,130 dengan range minimal dan maximal sebesar Rp 450,000,- sampai dengan Rp 2,000,000,- Sehingga yang diharapkan dari sistem yang diusulkan adalah adanya pengendalian saat penyusunan Anggaran Produksi pada sistem yang dirancang dengan adanya data historis yang berupa minimum, maksimum, dan proyeksi yang berasal dari program-program sebelumnya yang berfungsi untuk dijadikan tolak ukur saat penyusunan anggaran produksi dan diharapkan dapat meminimalisasikan terjadinya overbudget.

LAMPIRAN 1. Print Out Anggaran Produksi

LAMPIRAN 1. Print Out Anggaran Produksi L1 LAMPIRAN 1 Print Out Anggaran Produksi L2 LAMPIRAN 2 Print Out Media Estimate L3 LAMPIRAN 3 Print Out Invoice L4 LAMPIRAN 4 Print Out Faktur Pajak L5 LAMPIRAN 5 Print Out Request Anggaran L6 LAMPIRAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. anggaran sebagai perencana dan pengendali perusahaan yang menjadikan penganggaran

BAB 1 PENDAHULUAN. anggaran sebagai perencana dan pengendali perusahaan yang menjadikan penganggaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan komponen penting dalam perusahaan. pentingnya fungsi anggaran sebagai perencana dan pengendali perusahaan yang menjadikan penganggaran sebagai

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PADA PT. PERMATA KOMUNIKA MEDIATAMA

SISTEM INFORMASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PADA PT. PERMATA KOMUNIKA MEDIATAMA 1 SISTEM INFORMASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PADA PT. PERMATA KOMUNIKA MEDIATAMA Nandya Ayu and Arta Moro Sundjaja, S.Kom., SE.,MM dan Tomy Gurtama Soemapradja,SE., MM Sistem Informasi dan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB III. GAMBARAN UMUM RUMAH PRODUKSI dan PERLAKUAN PPN ATAS PENYERAHAN PRODUK RUMAH PRODUKSI

BAB III. GAMBARAN UMUM RUMAH PRODUKSI dan PERLAKUAN PPN ATAS PENYERAHAN PRODUK RUMAH PRODUKSI BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH PRODUKSI dan PERLAKUAN PPN ATAS PENYERAHAN PRODUK RUMAH PRODUKSI A. Gambaran Umum Usaha Rumah Produksi 1. Perkembangan Usaha Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang 51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive accessories, plastic injection, dan moulding

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis didampingi oleh Ine Yudhawati selaku PA (production assistant)

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT Welldone Communications 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Welldone Communications adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang promosi pemasaran

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PANCASONA DAYASAKTI YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PANCASONA DAYASAKTI YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PANCASONA DAYASAKTI YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Pancasona Dayasakti adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 AALISIS SISTEM YAG SEDAG BERJALA 3. Sejarah Perusahaan PT. SERICO DJAYA MARMER IDUSTRIES merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang bahan bangunan dengan produknya berupa keramik. Perusahaan

Lebih terperinci

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DERTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal... 2015 Randy Monthonaro Tampubolon DIREKTUR UTAMA 1 PT NUSANTARA

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Di sebuah stasiun televisi, Department Production and Facilities adalah pusat segala produksi acara televisi di dalam lingkungan internal televisi,

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 73 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja. 35 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Delta Suplindo Internusa adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak di bidang perdagangan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA 3.1 Pembatasan Area Bisnis Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada perusahaan kontraktor terdapat beberapa pembatasan pada area bisnis. Pembatasan area bisnis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA LPP TVRI. Agustus 1962, dilatarbelakangi oleh keinginan Pemerintah pada tahun 1961 untuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA LPP TVRI. Agustus 1962, dilatarbelakangi oleh keinginan Pemerintah pada tahun 1961 untuk BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA LPP TVRI 3.1 Latar Belakang Perusahaan TVRI merupakan stasiun televisi nasional yang berdiri pada tanggal 24 Agustus 1962, dilatarbelakangi oleh keinginan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Marquis Sarana Cipta didirikan pada tahun 1995. Perusahaan ini pada mulanya dikenal dengan nama PT.Marquis

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) 1. Menemukan Ide/gagasan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. GLOBAL TWIN STAR

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. GLOBAL TWIN STAR BAB ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. GLOBAL TWIN STAR.1 Sejarah Perusahaan PT. Global Twin Star, resmi berdiri pada tanggal 18 Februari 2008.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang PT Mitra Gagas Inovasi adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akuntansi keuangan dan pajak. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Panca Lima Mandiri beralamat di Jl. D.I. Panjaitan Kav 5 7 2 nd Floor, Patria Park Building. No. 06, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG)

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG) BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG) 2.1 Sejarah Perusahaan Hard Rock FM Bandung dikelola oleh PT. Radio Ekacita Swara Buana berdiri dibawah naungan kelompok usaha MRA Group. Memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini adalah PT Tripar Multivision Plus. Pada tahun 1990 perusahaan ini didirikan oleh Bapak Raam Punjabi.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Informasi Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT Mulia Dharma Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan yang semakin global ini juga menyebabkan dunia usaha mencoba mengikuti setiap

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Organisasi PT. Berdikari Pondasi Perkasa

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Organisasi PT. Berdikari Pondasi Perkasa BAB AALISA SISTEM YAG BERJALA. Sejarah Organisasi PT. Berdikari Pondasi Perkasa PT. Berdikari Pondasi Perkasa didirikan pada tanggal 7 September 984 dengan akta o.8 dari otaris yonya Gretha Liestjawtie,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. BERLIAN TECHPRINT INDONESIA merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2007. Perusahaan didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. ANUGERAH PRADANA MUDA (RADIO STAR FM) swasta yang berbentuk perseroan yang bergerak dalam bisnis radio untuk

BAB II PROFIL PT. ANUGERAH PRADANA MUDA (RADIO STAR FM) swasta yang berbentuk perseroan yang bergerak dalam bisnis radio untuk BAB II PROFIL PT. ANUGERAH PRADANA MUDA (RADIO STAR FM) A. Sejarah Ringkas PT. Anugerah Pradana Muda (Radio STAR FM) adalah suatu badan usaha swasta yang berbentuk perseroan yang bergerak dalam bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Penelitian

BAB 3 Objek Penelitian BAB 3 Objek Penelitian 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Harian Indonesia, pertama kali terbit pada tanggal 12 September 1966, dikelola oleh Yayasan Indonesia Pers (YIP). Pada tahun 2000, pengelolaan, Harian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Proses hubungan kerja antar divisi PT. Cakrawala Andalas Televisi. Manajemen PT. Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), melibatkan tujuh bidang atau

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 41 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 3.1 Profile Perusahaan PT Rackindo Setara Perkasa merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM YANG BERJALAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. perorangan. Sedangkan pada tahun 1983, didirikan PT.

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM YANG BERJALAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. perorangan. Sedangkan pada tahun 1983, didirikan PT. BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Sistem Informasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. AQUARIUS MUSIKINDO merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Struktur organisasi Firma RR adalah bentuk garis dan staff yang berhasil penulis susun dan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. bergerak di bidang sistem integrator, yang menyediakan solusi-solusi bagi

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. bergerak di bidang sistem integrator, yang menyediakan solusi-solusi bagi BAB AALISIS SISTEM YAG SEDAG BERJALA. Sejarah Organisasi PT Indonusa System Integrator Prima adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang sistem integrator, yang menyediakan solusi-solusi bagi pelanggannya.

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1. Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kantor PT. United Tractors, Tbk selama dua bulan yang dimulai dari tanggal 02 Maret

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari hobi Bapak Arifin berolahraga, lalu muncul ide untuk mendirikan sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI BAB GAMBARAN UMUM SISEM INFORMASI YANG BERJALAN. Latar Belakang Perusahaan Perusahaan ini didirikan di Jakarta pada tahun 988 oleh Bapak Daniel Hendro awang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 50 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Prisma Global Solusi yang didirikan pada tanggal 23 Oktober 2002 dan berlokasi di Bussiness Park

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Dutaniaga Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang distibutor dalam perdagangan plastik. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 40 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Eforta Mahoca adalah perusahaan broker yang bergerak dibidang general trading yang didirikan oleh Wawang Irawan pada tahun 1993 dan berlokasi

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City,

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil Wawancara Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil wawancara telah kami ringkas dan padatkan menjadi beberapa paragraf yang dapat dilihat dibawah ini

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. bergerak di bidang automotif. PT. Mercindo Autorama didirikan pada 22 April

BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. bergerak di bidang automotif. PT. Mercindo Autorama didirikan pada 22 April BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum PT. Mercindo Autorama 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Mercindo Autorama adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam perkembangan dunia di bidang otomotif yang semakin maju, sehingga jumlah unit kendaraan khususnya di daerah jabotabek semakin menjamur,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penjualan alat-alat rumah tangga dari Korea dan Cina. Alat-alat yang dijual berupa

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penjualan alat-alat rumah tangga dari Korea dan Cina. Alat-alat yang dijual berupa BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Sumber Mas merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi penjualan alat-alat rumah tangga dari Korea dan Cina. Alat-alat yang dijual

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra Energy International, terdapat beberapa evaluasi yang dapat dijabarkan

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi 36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Sinar Rejeki Lasindounggul merupakan perkembangan dari Sinar Rejeki yang didirikan pada tanggal 30 agustus 1982. Sinar Rejeki pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Print Out Anggaran Pengeluaran. Anggaran Pengeluaran

LAMPIRAN 1. Print Out Anggaran Pengeluaran. Anggaran Pengeluaran LAMPIRAN 1 L1 Print Out Anggaran Pengeluaran Anggaran Pengeluaran Kategori : JD : All Kode Item Item Kategori Deskripsi Qty Harga Total harga IB-001 Guest Star A Talent 1 35000000 35000000 Grand Total

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Siklus penggajian merupakan salah satu aktivitas yang terdapat dalam fungsi Sumber Daya Manusia. Pengelolaan penggajian yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Amaris Hotel didirikan pada 27 September 2007 disertai dengan izin tetap usaha pariwisata bidang akomodasi yang

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 57 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah perusahaan Sun Pacific dibangun sejak tahun 2001. dan telah bertumbuh menjadi terencana, aktif, ahli, dan lebih secara

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Sejarah Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan melakukan penelitian pada PT IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian: L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. pengadaan barang-barang yang dibutuhkan baik oleh klien maupun oleh

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. pengadaan barang-barang yang dibutuhkan baik oleh klien maupun oleh 55 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV Nusantara Indah adalah perusahaan supplier yang bergerak di bidang pengadaan barang-barang yang dibutuhkan baik oleh klien maupun

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Inti Duta Dwitama Transindo adalah perusahaan yang dapat memberikan jasa pelayanan/pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

LAMPIRAN DOKUMEN PERUSAHAAN

LAMPIRAN DOKUMEN PERUSAHAAN L 1 LAMPIRAN DOKUMEN PERUSAHAAN Lampiran 1 Dokumen Asli Perusahaan Risalah Akte Lampiran 2 Dokumen Asli Perusahaan Form Permintaan Penawaran Harga L 2 Lampiran 3 - Dokumen Asli Perusahaan Purchase Order

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Martono dan Harjito, Agus Manajemen Keuangan Jakarta : Penerbit Ekonisia

DAFTAR PUSTAKA. Martono dan Harjito, Agus Manajemen Keuangan Jakarta : Penerbit Ekonisia DAFTAR PUSTAKA Martono dan Harjito, Agus. 2005. Manajemen Keuangan Jakarta : Penerbit Ekonisia Dr. Harmono, SE.,M.Si. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorcard Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 19 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Cibubur.com Cibubur.com adalah salah satu produk dari perusahaan yang bernama PT. Jaytee Impressa dan memiliki NPWP : 02.271.703.7.407.000. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. DS. Penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan 52 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN JAS A, PIUTANG DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT Gemilang Elektrik Indonesia didirikan pada tahun 2000

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi ini, semakin banyak perusahaan yang berkembang. Suatu perusahaan yang baru berdiri maupun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang nutrisi anak yang telah dikukuhkan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Central Fluxindo merupakan sebuah badan usaha swasta yang bergerak dibidang produksi dan penjualan alumunium,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata 68 BAB 3 Analisa Kebutuhan Basisdata 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Mitratama Uniplast merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang mendaur ulang biji plastik, lalu menjualnya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT. Syspex Kemasindo 1. Prosedur penjualan dan penerimaan kas PT. Syspex Kemasindo menerapkan prosedur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Perorangan Felindo Jaya didirikan pada tahun 1997, dengan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Gambar 9. Service of Logincom Sumber: Arsip Perusahaan 16 3.1.1 Penawaran Projek Penawaran Projek Pada umumnya dari pihak luar atau klien akan diterima

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Express Clean Bersaudara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada umumnya. Jasa yang diberikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain. BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan

Lebih terperinci