FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA SATUAN PENGAMANAN (SATPAM) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA SATUAN PENGAMANAN (SATPAM) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Ricko Johanes Poluakan*, Harvani Boky*, Budi T. Ratag* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Meningkatnya tindakan kriminal membuat masyarakat merasa gelisah dan takut saat berada di tempat-tempat umum. Salah satu tempat yang sering dikunjungi yaitu institusi pendidikan, dalam hal ini Universitas Sam Ratulangi. Dalam Hal ini adalah tenaga Satuan Pengamanan (SATPAM), Berdasarkan peran dari SATPAM, maka beresiki tinggi terpapar shift kerja, beban kerja dan kelelahan kerja. Jenis penelitian ini bersifat observasional dekskriptif dengan desain cross sectional study dengan melibatkan 88 petugas. Uji Statistik yang digunakan dengan bantuan SPSS version 21 for windows. Penelitian ini menunjukkan Penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan tabel 4.1 responden yang merasakan shift kerja baik berjumlah 46 orang (52.3%) dan responden yang merasakan shift kerja kurang baik berjumlah 42 orang (47.7%). tabel 4.2 responden yang merasakan beban kerja tinggi berjumlah 46 orang (52.3%) dan responden yang merasakan beban kerja rendah berjumlah 42 orang (47.7%). Dan juga Berdasarkan tabel 4. responden yang merasakan beban kerja tinggi berjumlah 46 orang (52.3%) dan responden yang merasakan beban kerja rendah berjumlah 42 orang (47.7%). penerapan shift yang SATPAM sudah cukup baik, namun untuk Beban dan Kelelahan Kerja masih kurang baik. Kata Kunci: Shift Kerja, Beban Kerja, Kelelahan Kerja. ABSTRACT Increased criminal acts make people feel anxious and afraid when in public places. One of the places that often visited is educational institutions, in this case the University of Sam Ratulangi. In this case is the Security Unit (SATPAM), Based on the role of SATPAM, it is highly exposed to work shifts, workload and work fatigue. This research type is observasional dekskriptif with cross sectional study design involving 88 officer. Statistical Test used with the help of SPSS version 21 for windows. This study shows that based on table 4.1 respondents who feel good work shift amounted to 46 people (52.3%) and respondents who felt shift work is not good amounted to 42 people (47.7%). Table 4.2 respondents who feel a high workload amounted to 46 people (52.3%) and respondents who feel a low workload amounted to 42 people (47.7%). And also Based on table 4. respondents who feel high workload amounted to 46 people (52.3%) and respondents who feel the low workload amounted to 42 people (47.7%). The application of shifts that SATPAM is good enough, but for Workload and Fatigue is still not good. Keywords: Work Shift, Workload, Work Fatigue. 1

2 PENDAHULUAN Meningkatnya tindakan kriminal membuat masyarakat merasa gelisah dan takut saat berada di tempat-tempat umum. Salah satu tempat yang sering dikunjungi yaitu institusi pendidikan, dalam hal ini Universitas Sam Ratulangi. Pada saat berada di lingkungan universitas, tentu saja para mahasiswa sangat mengharapkan adanya pengawasan agar dapat merasakan kenyamanan dan terlindungi selama beraktivitas. Pekerja yang ditugaskan untuk pengamanan disebut dengan Satuan Pengamanan (SATPAM). Petugas keamanan tersebut dibentuk oleh instansi/badan usaha untuk melaksanakan pengamanan dalam rangka menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan universitas. Keputusan tentang Pengangkatan Satuan Pengamanan (SATPAM) yang menimbang bahwa diangkat berdasarkan surat keputusan Rektor Nomor 77/UN12/KP/2016 tanggal 6 Januari 2016 dan beberapa nama yang disebut dalam lampiran keputusan memenuhi syarat dan dipandang mampu untuk menjalankan tugas sebagai petugas keamanan pada unit kerja yang telah ditentukan. Sebagai Satuan Pengamanan (SATPAM) yang memiliki tugas pokok yang meliputi aspek pengamanan fisik, personel, informasi dan pengamanan teknis lainnya. Selanjutnya fungsi Satuan Pengamanan adalah melindungi dan mengayomi lingkungan/tempat kerjanya dari setiap gangguan keamanan, serta menegakkan peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerjanya (Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 6 ayat 1 dan 2). Berbagai hal yang menyangkut tentang keamanan dan ketertiban mahasiswa menjadi tanggung jawab pihak institusi pendidikan. Maka dari itu, Bidang Umum menjalin kerjasama dengan petugas keamanan agar dapat melindungi mahasiswa selama berada di Universitas Sam Ratulangi. Keseluruhan anggota petugas keamanan berjumlah 114 orang dengan pembagian tugas yang berbeda. Adapun bagian yang dibentuk adalah Komandan satpam, Wakil Komandan, dan Komandan Regu. Unit kerja yang cukup banyak menandakan bahwa semakin banyak pula kebutuhan akan Satuan Pengamanan (SATPAM). Kebutuhan Institusi di berbagai unit kerja diharapkan membuat Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada berusaha semaksimal mungkin dalam mencapai kinerja yang diharapkan. Hal ini terlihat dari upaya organisasi untuk menerapkan sistem lembur kerja yang sudah tidak asing terdengar dalam masyarakat saat ini. Sistem Shift menjadi salah satu bentuk organisasi dalam melihat proses yang dihasilkan, Satuan Pengamanan adalah salah satu contoh yang pekerjaannya terikat dengan Shift kerja. Pada pengaturan waktu kerja, ada ketentuan tersendiri yaitu 7 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 8 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu. Ketentuan waktu kerja sebagaimana dimaksud tidak berlaku bagi sektor usaha atau pekerjaan tertentu (Undang-undang RI Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 77 ayat 2 dan 2

3 3). Dengan berlakunya sistem shift kerja pada petugas keamanan ini maka keamanan dapat dijamin selama 24 jam. Tetapi dibalik keamanan yang telah ditegakkan, pekerja shift memiliki prevalensi lebih tinggi terhadap terjadinya kelelahan kerja. Kelelahan kerja merupakan salah satu permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat menjadi faktor resiko terjadinya kecelakaan pada saat bekerja. Kelelahan kerja biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor individu dan faktor dari luar atau lingkungan kerja. Dalam hal ini dapat dilihat dari kondisi kesehatan fisik, psikis, pendidikan atau keahlian, dan kinerja pekerja itu sendiri. Menurut (Vila. B. 1996) Kelelahan kerja yang timbul dari akibat kekurangan tidur, gangguan pada irama sirkadian, dan faktor lainnya cenderung terjadi mengurangi kewaspadaan, mengganggu kinerja, dan memperburuk mood. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini bersifat observasional dekskriptif dengan desain cross sectional study. Penelitian akan dilakukan di. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni Seluruh petugas Satuan Pengamanan (SATPAM) di dengan jumlah 88 Petugas. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifar-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi Satuan Pengamanan (SATPAM) di lingkungan Universitas Sam Ratulangi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin n % Laki-laki % Perempuan 0 0% Berdasarkan Tabel 1. Responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 88 (100%) dan responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 0 (0%). Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Umur (Tahun) n % Berdasarkan Tabel. 2 responden yang berumur tahun berjumlah 25 (28.4%), responden yang berumur tahun berjumlah 46 (52.3%) dan responden yang berumur tahun berjumlah 17 (19.3%). Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Massa Kerja Massa Kerja (Tahun) n %

4 Berdasarkan Tabel 3. Responden yang massa kerja tahun berjumlah 6 (6.8%), responden yang massa kerja tahun berjumlah 28 (31.8%), responden yang massa kerja 6-11 tahun berjumlah 11 (12.5) dan responden yang massa kerja 1-5 tahun berjumlah 43 (48.9%). Tabel 4. Distribusi Responden berdasarkan Shift Kerja pada Satuan Pengamanan di Lingkungan Universitas Sam Ratulangi. Shift Kerja n % Baik Kurang Baik Total Berdasarkan tabel 4. responden yang merasakan shift kerja baik berjumlah 46 orang (52.3%) dan responden yang merasakan shift kerja kurang baik berjumlah 42 orang (47.7%). Tabel 5. Distribusi Responden berdasarkan Beban Kerja pada Satuan Pengamanan di Lingkungan Universitas Sam Ratulangi Beban Kerja n % Tinggi Rendah Total Berdasarkan tabel 5. responden yang merasakan beban kerja tinggi berjumlah 46 orang (52.3%) dan responden yang merasakan beban kerja rendah berjumlah 42 orang (47.7%). Tabel 6. Distribusi Responden berdasarkan Kelelahan Kerja pada Satuan Pengamanan di Lingkungan Universitas Sam Ratulangi Kelelahan Kerja n % Tinggi Rendah Total Berdasarkan tabel 6. responden yang merasakan beban kerja tinggi berjumlah 46 orang (52.3%) dan responden yang merasakan beban kerja rendah berjumlah 42 orang (47.7%). KESIMPULAN 1. Satuan Pengamanan (SATPAM) di Manado memiliki penerapan shift kurang baik. 2. Satuan Pengamanan (SATPAM) di Manado memiliki beban kerja cukup tinggi. 3. Satuan Pengamanan (SATPAM) di Manado memiliki kelelahan kerja cukup tinggi. SARAN 1. Diharapkan satuan pengamanan di lingkungan Universitas Sam Ratulangi, perlu memperhatikan kondisi tubuh dalam melaksanakan tugas pekerjaan setiap hari dan harus menyesuaikan antara beban kerja dengan kemampuan yang dimiliki. 4

5 2. Setelah selesai melaksanakan tugas jaga (shift), sebaiknya mengusahakan diri untuk dapat beristirahat sehingga dapat mengurangi tingkat kelelahan kerja, stres kerja dan beban kerja. 3. Penelitian ini perlu dikembangkan lebih lanjut dengan menggunakan variabel-variabel yang lain, dengan demikian dapat diharapkan hasilnya dapat berbeda dapat melengkapi penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Badriyah, Salitatul Peran Shift Kerja di Dalam Kinerja SATPAM Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim. Malang Begani, R Impact of Shift Work Amongst Security Guards in Madang Town. Journal Volume 18. Cameron, C A Theory of Fatique. Ergonomisc. Volume 16 No. 5 : Duhita, P Hubungan antara Faktor Internal dan Eksternal terhadap Terjadinya Kelelahan pada Operator Alat Besar di PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya. FKM-UI. Grandjean, E. dan Kogi, K Introductory Remarks. Kyoto Symposium on Methodology of Fatique Assessment. Japan. Grandjean, E Fatique. Dalam: Parmeggiani, L. ed. Encyclopaedia of Occupational Health and Safety, Third (revised) edt. ILO. Grandjean, E Fitting the Task to the Man, 4th edt. Taylor & Francis Inc. London. Harrianto, R Buku Ajar Kesehatan Kerja. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. ILO Encyclopedia of Occupational Health and Safety. Volume I. International Labour Office. Geneva. Ikhsan. M Penyakit Paru Kerja dan Lingkungan. FK-UI. Mitra Cendekia. Leung. A Factors contributing to officers fatigue in high-speed maritime craft operations. Ergonomics and Human Performance Laboratory. The Hong Kong Polytechnic University. Hong Kong. China. Maurits Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Penerbit Amara Books. Yogyakarta Nurmianto, E., Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasi. Edisi Kedua. Guna Widya. Surabaya. Notoatmodjo, S Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan atau Instansi/Lembaga Pemerintah. 5

6 Putra, T.H., Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Karyawan Bagian Produksi Seksi Reduksi PT. INALUM Kuala Tanjung Tahun Skripsi, FKM-USU, Medan. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga Pemerintah. Ramdan, I. M Dampak Giliran Kerja, Suhu dan Kebisingan Terhadap Perasaan Kelelahan Kerja di PT LJP. Provinsi Kalimantan Timur. Suma mur, PK Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Sagung Seto. Jakarta. Suma mur, PK Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Gunung Agung. Jakarta. Suma mur, PK Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes) Edisi 2. CV Agung Seto. Jakarta. Ummul, S Shift Work and Fatique. IOSR Journal Of Evironmental Science, Toxicology and Food Technology. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Tarwaka Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Universitas Islam Batik. Surakarta. Tarwaka Ergonomi Industri Dasar- Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Harapan Press. Surakarta. Vila, B Tired Cops: Probable Connections Between Fatigue and the Performance, Health and Safety of Patrol Officers. American Journal of Police Volume XV. University of California. Irvine. Work Safety and Health (WSH) Council Singapore. Yulinda, E Hubungan Shift Kerja dengan Terjadinya Kelelahan pada Security Sun Plaza. FKM-USU. Medan. 6