KINERJA DITINJAU DARI STRES KERJA PADA KARYAWAN STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA. Ariana Sumekar
|
|
- Utami Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6/No. 2/2013: KINERJA DITINJAU DARI STRES KERJA PADA KARYAWAN STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA Ariana Sumekar Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRAK Stres kerja karyawan pada dasarnya sangat individualis dan tergantung pada pribadi setiap karyawan. Stres akan memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap organisasi kerja yaitu berupa tingginya angka tidak masuk kerja, turnover, hubungan kerja menjadi tegang dan rendahnya kualitas pekerjaan, sehingga dengan keadaan tersebut akan dapat mengganggu performansi kerja. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional yang dilaksanakan di STIKES Wira Husada Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah semua karyawan STIKES Wira Husada Yogyakarta (total sampling). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik korelasi Product moment dengan taraf signifikan p<0,05. Antara stres kerja dengan kinerja menunjukkan korelasi yang rendah (r=- 0,328) dan berpola negatif. Terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kinerja dengan nilai p = 0,036. Besarnya kontribusi variabel stres kerja terhadap kinerja sebesar 10,76%. Terdapat korelasi antara tuntutan tugas, adanya konflik dengan rekan kerja, adanya persaingan diantara rekan kerja, adanya standar prestasi yang jelas, gaji, suasana kerja, kebijakan pimpinan dengan timbulnya stres kerja dengan nilai F reg =11,509, sedangkan secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel tersebut dengan stres kerja dengan nilai sig=0,000. Diantara variabel-variabel yang mempengaruhi stres kerja didapatkan variabel yang memiliki hubungan yang signifikan yaitu variabel tuntutan tugas (p=0,000) dan gaji (p=0,030). Terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kinerja karyawan STIKES Wira Husada Yogyakarta. Tuntutan tugas dan besarnya gaji yang diperoleh karyawan merupakan faktor yang dominan menyebabkan terjadinya stres kerja. Kata kunci : kinerja, stress kerja PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat khususnya pada dunia pendidikan akan mengakibatkan tuntutan-tuntutan yang tinggi terhadap manusia di dunia kerja. Setiap orang di dalam organisasinya dapat berperan sebagai sumber stress bagi orang lain. Stress sebagai suatu ketidakseimbangan antara keinginan dan kemampuan memenuhinya sehingga menimbulkan konsekuensi penting bagi dirinya. Stress kerja karyawan pada dasarnya sangat individualis dan merupakan hal yang sangat tergantung pada pribadi masing-masing karyawan. 113
2 Terdapat beberapa faktor lingkungan kerja yang berhubungan dengan stress kerja karyawan antara lain: (a) faktor pekerjaan itu sendiri, (b) faktor gaji, (c) faktor kesempatan atau promosi, (d) faktor supervisor, (e) faktor rekan kerja. Pengaruh stress di tempat kerja (1) menurut Cartwright, et al (1995) mengemukakan bahwa reaksi stress atau strain dikelompokkan menjadi dua yaitu pengaruhnya kepada individu dan organisasi kerja. Pengaruh stress terhadap individu seseorang meliputi reaksi emosional, reaksi perubahan kebiasaan dan mental, dan perubahan fisiologis. Stres akan memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap organisasi kerja yaitu dapat berupa tingginya angka tidak masuk kerja, turnover, hubungan kerja menjadi tegang dan rendahnya kualitas pekerjaan, sehingga dengan keadaan tersebut akan dapat mengganggu performansi kerja. Performansi kerja dalam hal ini adalah kinerja merupakan kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan (2). Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam rangka upaya untuk mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (3). STIKES Wira Husada merupakan salah satu sekolah tinggi swasta di Yogyakarta yang bergerak dibidang pendidikan kesehatan yang memiliki komitmen yang kuat untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni khususnya dibidang kesehatan dan profesinya. Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh informasi bahwa terdapat beberapa karyawan yang Kinerja Ditinjau dari Stres Kerja pada Karyawan Stikes Wira Husada Yogyakarta menyelesaikan tugasnya melebihi dead line yang ditetapkan. Tingkat absensi karyawan yang cenderung tinggi dan didapatkan sebagian karyawan yang terlambat datang ke kantor. Selain itu, terdapat beberapa keluhan karyawan antara lain adanya konflik antar karyawan dan standar prestasi yang tidak jelas yang ditengarai menjadi penyebab stres kerja. Dalam mencapai visi dan misinya STIKES Wira Husada selalu melakukan perubahan ke depan sesuai dengan tuntutan teknologi yang mengakibatkan perubahan pula terhadap organisasi dan manajemennya. Adanya perubahan - perubahan tersebut pada akhirnya menuntut para karyawan untuk terus berkembang sesuai dengan teknologi yang ada. Hal ini akan terwujud apabila terdapat dukungan dan keseimbangan dari berbagai aspek antara lain kemampuan individu yang bersangkutan, tuntutan tugas, beban kerja, dukungan sosial, serta motivasi kerja. Apabila hal ini tidak berjalan seimbang maka akan timbul stres kerja. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara stres kerja dengan kinerja pada karyawan STIKES Wira Husada Yogyakarta. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan STIKES Wira Husada Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan STIKES Wira Husada Yogyakarta yang terdiri dari unsur karyawan dan dosen tetap STIKES Wira Husada Yogyakarta yang dibatasi dengan kriteria Inklusi : a) Pegawai tetap STIKES Wira Husada dan sudah bekerja 114
3 Ariana Sumekar minimal 1 tahun, b) Umur antara tahun, c) Sehat secara fisik dan mental, d) Bersedia menjadi responden dan kriteria eksklusi : a) Ketua STIKES Wira Husada Yogyakarta, b) Sedang menjalani tugas belajar, c) Tidak bersedia menjadi responden. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang diambil dari kuesioner stressor individu yang bersumber dari Health Safety Executive (4). Analisis yang dilakukan menggunakan uji Korelasi Product Moment dengan derajat kepercayaan 95%. HASIL PENELITIAN Responden dalam penelitian ini adalah staf pengajar (dosen) STIKES Wira Husada beserta staf/karyawan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, sehingga didapatkan responden sejumlah 41 responden. Karakteristik responden disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Pendidikan, dan bagian kerja Karakteristik Responden Total Frekuensi Persentase (%) Usia , , , , ,6 Total Pendidikan SLTA 9 22 D3 7 17,1 S ,1 S2 2 4,9 Total Unit Kerja Dosen Staf Total Tabel 1 menunjukkan sebaran responden berdasarkan umur, pendidikan, dan unit kerja. Berdasarkan karakteristik umur, sebagian besar responden berusia pada rentang tahun yaitu sebanyak 11 orang (26,8%), sedangkan sebagian besar responden adalah lulusan sarjana (S1) yaitu sebanyak 23 orang (56,1%). Responden dalam penelitian ini dibedakan antara staf dan dosen yang terdiri 51% dosen dan 49% staf/karyawan, hal ini dikarenakan bahwa di lokasi penelitian masih memberlakukan dosen juga bekerja sebagai staf administrasi. Berdasarkan data penelitian, didapat tingkat stress pada karyawan STIKES Wira Husada Yogyakarta yang dituangkan dalam tabel
4 kinerja Kinerja Ditinjau dari Stres Kerja pada Karyawan Stikes Wira Husada Yogyakarta Tabel 4. Tabulasi Silang antara Stres Kerja dengan Kinerja pada Karyawan STIKES Wira Husada Yogyakarta Tahun 2013 Variabel Kinerja Total Rendah % Sedang % Tinggi % F % Stress kerja Rendah ,1 2 4, Sedang 4 9, ,3 3 7, ,4 Tinggi 5 12,2 1 2, ,6 Total ,9 5 12, % 17.10% 12.20% 9.80% 7.30% 4.90% 2.40% 0 rendah sedang tinggi stress kerja 0 rendah sedang tinggi Gambar 1. Grafik Hasil Tabulasi Silang antara Stres Kerja dengan Kinerja Berdasarkan tabel 4 dan grafik 1 diketahui bahwa karyawan yang tingkat stres kerjanya sedang ternyata memiliki kinerja yang sedang (46,3%), karyawan yang memiliki stres kerja tinggi ternyata memiliki kinerja yang rendah (12,2%). Karyawan yang terindikasi memiliki tingkat stres sedang mungkin diperlukan suatu kontrol terhadap gejala-gejala stres di kemudian hari (Tarwaka, 2011), karena apabila hal ini dibiarkan secara terus menerus maka akan merugikan organisasi kerja. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment diketahui bahwa antara stres kerja dengan kinerja menunjukkan korelasi yang rendah (r = -0,328) dan berpola negatif artinya semakin rendah stres kerja maka semakin tinggi kinerja karyawan dan sebaliknya semakin tinggi stres kerja maka semakin rendah kinerja (5). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kinerja dengan nilai p = 0,036. Besarnya kontribusi variabel stres kerja atau koefisien determinan dihitung dengan r 2 x 100% = (0,328) 2 x 100% = 10,76% sedangkan sisanya 89,24% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, peneliti juga mengelompokan beberapa variabel yang menjadi faktor penyebab terjadinya stres kerja di STIKES Wira Husada Yogyakarta antara lain: tuntutan tugas, 116
5 Ariana Sumekar adanya konflik dengan rekan kerja, adanya persaingan diantara rekan kerja, adanya standar prestasi yang jelas, gaji, suasana kerja, kebijakan pimpinan. Faktor-faktor tersebut selanjutnya dilakukan analisis regresi didapatkan nilai F reg =11,509, sedangkan secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel tersebut dengan stres kerja dengan nilai sig = 0,000. Diantara variabel-variabel yang mempengaruhi stres kerja didapatkan variabel yang memiliki hubungan yang signifikan yaitu variabel tuntutan tugas (p=0,000) dan gaji (p=0,030). PEMBAHASAN Daya kerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang bersifat fisik, kimia, biologis, fisiologis ataupun mental psikologis yang terdapat dalam lingkungan kerja. Faktor-faktor tersebut apabila keberadaannya melampaui batas pemaparan maka akan mengakibatkan gangguan kesehatan, namun apabila keberadaannya dikendalikan dengan baik akan berpengaruh baik terhadap kinerja. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kinerja adalah stres kerja yang banyak dialami oleh pekerja. Stres okupasi atau stres akibat kerja didefinisikan sebagai respon fisik dan mental yang muncul saat kebutuhan pekerjaan tidak sesuai dengan kapasitas, daya atau kebutuhan pekerja (6). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh stres kerja terhadap kinerja dengan korelasi r = -0,328, sedangkan secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kinerja pada karyawan STIKES Wira Husada Yogyakarta dengan nilai p=0,036. Penelitian lain juga menyebutkan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara stres kerja dengan kinerja, semakin tinggi stres kerja maka semakin rendah kinerja karyawan (r = , p < 0.01) (7). Stres kerja sebagai suatu proses yang menyebabkan orang merasa sakit, tidak nyaman atau tegang karena pekerjaan, tempat kerja atau situasi kerja yang tertentu (8). Stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Jika seseorang / karyawan mengalami stres yang terlalu besar maka akan dapat menganggu kemampuan seseorang / karyawan tersebut untuk menghadapi lingkungannya dan pekerjaan yang akan dilakukannya (9). Hal yang sama dinyatakan oleh peneliti lain bahwa ada korelasi negatif antara stres kerja dengan kinerja pada karyawan, yang berarti semakin tinggi stres kerja maka akan semakin rendah kinerja karyawan (10). Di dalam organisasi kerja, individu selalu berinteraksi dengan lingkungannya, tetapi interaksi tersebut tidak selalu menguntungkan. Interaksi yang pas akan menghasilkan performansi tinggi, kepuasan dan tingkat stres yang rendah, sebaliknya ketidakharmonisan interaksi menyebabkan performansi kerja yang buruk, ketidakpuasan dan tingkat stres yang tinggi (11). Selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap stress kerja pada karyawan STIKES Wira Husada Yogyakarta, maka peneliti menentukan beberapa variabel yang diduga menjadi penyebab terjadinya stress, yaitu: tuntutan tugas, adanya konflik di tempat kerja, adanya persaingan antar rekan kerja, kebijakan pimpinan, adanya penetapan standar prestasi yang jelas, suasana kerja, penentuan variabel ini mengacu pada faktor-faktor penyebab stres (1). Hasil 117
6 analisis multivariat dengan uji regresi linier maka secara serempak terdapat pengaruh antara tuntutan tugas, konflik, persaingan, kebijakan pimpinan, suasana kerja, standar prestasi yang jelas, gaji terhadap terjadinya stress pada karyawan STIKES Wira Husada Yogyakarta, dengan nilai F reg =11,509, sedangkan secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel tersebut dengan stres kerja dengan nilai sig = 0,000 sedangkan diantara variabel-variabel yang mempengaruhi stress kerja didapatkan variabel yang memiliki hubungan yang signifikan yaitu variabel tuntutan tugas ( p=0,000) dan gaji (p=0,030). Antara tuntutan tugas dengan kapasitas kerja tidak berjalan seimbang, maka terjadi gangguan pada kesehatan dan daya kerja pekerja yang pada akhirnya berpengaruh buruk terhadap kinerja (12). Kenyataan yang ditemukan dari karyawan bahwa tuntutan kerja yang menjadikan banyak karyawan menjadi stres dalam menghadapi dinamika kerja, sehingga karyawan kurang mematuhi komitmen terhadap aturan kerja, khususnya yang berkaitan dengan tingkat kehadiran karyawan dalam bekerja, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya, kepatuhan terhadap peraturan dan tidak adanya sanksi kerja yang menyebabkan karyawan sering melakukan kelalaian, pengabaian dan pelanggaranpelanggaran tentang ketentuan disiplin kerja. Selain tuntutan tugas, gaji/upah signifikan terhadap terjadinya stress kerja pada karyawan STIKES Wira Husada Yogyakarta. Hal ini dimungkinkan bahwa gaji merupakan motivasi kuat bagi karyawan dalam bekerja. Berdasarkan hasil penelitian karyawan merasakan bahwa besarnya Kinerja Ditinjau dari Stres Kerja pada Karyawan Stikes Wira Husada Yogyakarta gaji yang diperoleh belum sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Hal inilah yang memungkinkan menurunkan motivasi kerja seseorang sehingga menyebabkan seseorang menjadi understress yang secara tidak langsung akan mengakibatkan stres. Berdasarkan hasil penelitian bahwa 48,8% karyawan STIKES Wira Husada memiliki motivasi dalam bekerja karena terpacu untuk mendapatkan penghasilan (upah/gaji), motivasi untuk mendapatkan status sosial sebesar 24,4% dan motivasi untuk bekerja dengan sungguh-sungguh (memiliki loyalitas yang besar terhadap organisasi tempat bekerja) sebesar 26,8%. Bagi mayoritas karyawan, uang masih tetap merupakan motivasi kuat bahkan paling kuat (9). Oleh karena itu diperkirakan pemberlakuan sistem insentif akan mampu membuat karyawan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Sumbangan efektif variabel tuntutan tugas, adanya konflik di tempat kerja, persaingan di tempat kerja, suasana kerja, adanya standar prestasi yang jelas, dan gaji terhadap stres kerja secara serempak memberikan sumbangan efektif sebesar 70,9% sehingga sisanya 29,1% dipengaruhi faktor lain yang tidak dilihat dalam penelitian ini misalnya motivasi kerja. Penelitian ini masih terdapat kelemahan. Generalisasi hasil penelitian ini terbatas pada karyawan yang bekerja di dunia pendidikan perguruan tinggi dimana populasi tempat penelitian dilakukan sehingga penerapan pada ruang lingkup yang lebih luas dengan karakteristik yang berbeda kiranya perlu dilakukan penelitian lagi dengan menggunakan atau menambah variabelvariabel lain yang belum disertakan dalam penelitian ini ataupun dengan 118
7 Ariana Sumekar menambah dan memperluas ruang lingkup penelitian. KESIMPULAN Terdapat hubungan yang signifikan antara stress kerja dengan kinerja pada karyawan STIKES Wira Husada Yogyakarta. Faktor yang dominan mempengaruhi stress kerja pada karyawan STIKES Wira Husada adalah tuntutan tugas dan upah/gaji. SARAN Organisasi tempat kerja diharapkan dapat mengurangi faktor-faktor pemicu terjadinya stress kerja pada karyawan. Penyeimbangan beban kerja antara karyawan dengan dosen di STIKES Wira Husada Yogyakarta perlu dilakukan sehingga diharapkan dosen tidak lagi mengerjakan pekerjaan administrasi. Perlu diterapkan sistem penggajian yang lebih baik dan menyesuaikan dengan aturan pengupahan yang berlaku. DAFTAR PUSTAKA 1. Tarwaka, 2011, Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja, Harapan Press, Surakarta. 2. Maier, N.R.F Psychology in Industry. (3 rd. ed) Houghton and Mifflin : Boston. 3. Sedarmayanti, Manajemen sumber daya manusia, reformasi birokrasi dan manajemen pegawai negeri sipil. Refika Aditama, Bandung. 4. Health Safety Executive, Understanding ergonomic at work- Reduce accident and ill health and increase productivity by fitting the task to the worker Health and Safety Executive. 5. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung. 6. NIOSH (1998). Criteria for a Recommended Standard: Occupational Noise Exposure: Cincinnati, US: Department of Health and Human Services, Public Health Services, Center for Deasease Control and Prevention, National Institue for Occupational Safety and Health. 7. Hidayati, R Kecerdasan Emosi, Stres Kerja dan Kinerja Karyawan. Jurnal Psikologi, 2(1). 8. Tarupolo, B Warta Kesehatan Media Komunikasi Kesehatan Kerja. Edisi Handoko, M., Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Kanisius, Yogyakarta. 10. Rosidah Pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja PT. Cheil Jedang Indonesia di Jombang Jawa Timur Diahsari, Y.E Kontribusi stres pada produktivitas kerja. Jurnal ANIMA 16: Suma mur, Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Sagung Seto, Jakarta. 119
BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman dan tuntutan hidup, banyak masyarakat yang berbondong-bondong mencari pekerjaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Bursa kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di Indonesia sekarang ini, perusahaan dituntut untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kerja dan kuantitas kerja pelayanannya.
Lebih terperinci2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba/keuntungan. Aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki sumber daya manusia yang mempunyai peran penting dalam perusahaan, karena sumber daya manusia merupakan elemen dasar yang menggerakkan
Lebih terperinciBAB I. Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan jangka pendek untuk memperoleh laba, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk dapat
Lebih terperinciPENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008
PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam berjalannya suatu perusahaan untuk mencapai visi, misi, strategi serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perusahaan tidak hanya mengharapkan sumber daya manusia yang cakap dan terampil, tetapi lebih penting lagi, perusahaan mengharapkan karyawannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di era globalisasi semakin hari dirasakan semakin ketat, manajemen sumber daya manusia sangat penting dan harus diperhatikan oleh pimpinan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia tentunya sangat berperan dalam suatu perusahaan, sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang terdidik dan siap pakai untuk mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasional manajemen yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu fungsi operasional manajemen yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (POLRI) sangatlah penting. Kehadiran POLRI dirasakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa sekarang ini peran dan fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) sangatlah penting. Kehadiran POLRI dirasakan sangatlah penting dalam setiap sendi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini sumber daya manusia merupakan aset penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Kelangsungan hidup suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat terjadi. Salah satu cara untuk mencapai pengelolaan sumber daya yang efektif, efisien dan produktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan unsur manusia merupakan perangkat yang paling menentukan dalam mencapai tujuan kegiatannya, terutama berkaitan erat dengan kebijaksanaan
Lebih terperinciPENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA
PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan pambangunan nasional. Oleh karena itu, pendidikan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Di dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di masa sekarang ini di mana persaingan dalam bisnis semakin kompetitif sehingga menyebabkan pihak perusahaan harus selalu menunjukan kinerja yang baik
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON Gabriela A. Pang*, Woodford B.S Joseph*, Ricky C. Sondakh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja ( job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja ( job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.
Lebih terperinciPENGARUH STRESSOR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI JOB STRESS. ( Studi Pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo ) Ari Suharto
PENGARUH STRESSOR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI JOB STRESS ( Studi Pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo ) Ari Suharto Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya Email : asuharto37@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, koperasi juga merupakan wadah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan usaha bersama yang berlandaskan asas kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, koperasi juga merupakan wadah demokrasi ekonomi
Lebih terperinciPENGARUH TINDAKAN SUPERVISI, KECERDASAN EMOSI DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. ASURANSI KESEHATAN DI CABANG SURAKARTA SKRIPSI
PENGARUH TINDAKAN SUPERVISI, KECERDASAN EMOSI DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. ASURANSI KESEHATAN DI CABANG SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA
ejournal Ilmu Pemerintahan, 2017, 5 (4) : ISSN 0000-0000, ejournal.ipfisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam setiap pekerjaan. Kepuasan kerja merupakan sisi afektif atau emosi. Seperti yang di kemukakan oleh Martoyo
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai undang-undang Kesehatan RI No.23 tahun 1992, pasal 23 tentang Kesehatan Kerja, bahwa upaya kesehatan kerja harus diselenggarakan disemua tempat kerja, khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap perusahaan. Mereka menjadi perencana, pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan
Lebih terperinciPENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL
PENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL Y. Andhi Suprapto 1, Darsin 2 1 Mahasiswa Universitas Pandanaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada suatu organisasi atau perusahaan, kepuasan kerja adalah faktor penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan berdampak pada
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DAN BERPIKIR POSITIF DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DAN BERPIKIR POSITIF DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Derajat Gelar Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di sebut dengan karyawan atau pegawai untuk menjalankan kegiatan rumah tangga perusahaan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dalam melakukan aktivitasnya. Dikarenakan SDM merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN
FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN Palapiana Sapari email: palapianasapari1985@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULIAN. di bidang pendistribusian BBM atau SPBU, dimana pekerjaan serta lingkungan
BAB I PENDAHULIAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Nagamas Putera Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian BBM atau SPBU, dimana pekerjaan serta lingkungan kerjanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia, sumber daya alam dan sumber-sumber ekonomi lainnya untuk
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada dasarnya merupakan organisasi dari sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber-sumber ekonomi lainnya untuk mencapai suatu tujuan. Untuk
Lebih terperinciCalyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. X DI PASURUAN Fitria Handayani (5110107) Fakultas Psikologi Universitas Surabaya 5110107.fitria@gmail.com Abstrak - Kinerja karyawan
Lebih terperinci6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
56 6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian, diskusi mengenai hasil penelitian, dan saran bagi penelitian di masa mendatang. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang semakin pesat, persaingan yang dihadapi semakin kompetitif,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri di Indonesia baik itu jasa maupun manufaktur berkembang semakin pesat, persaingan yang dihadapi semakin kompetitif, dinamis dan tidak
Lebih terperinciPengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember
Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember The Influence of Stress, Satisfaction, and Organizational
Lebih terperinciKECERDASAN EMOSI, STRES KERJA DAN KINERJA KARYAWAN
KECERDASAN EMOSI, STRES KERJA DAN KINERJA KARYAWAN Reni Hidayati 1 Yadi Purwanto 2 Susatyo Yuwono 3 1,2,3 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani, Pabelan, Kartasuraa 57102,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Tenaga Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tenaga kerja adalah salah satu komponen dari perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam operasional perusahaan. Menurut Biro Pusat Statistik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden 4.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Seluruh responden penelitian di Kantor Konsultan Pajak HB&P adalah laki-laki dan perempuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. PT. INTI (Persero) Bandung selalu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T.
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T. Ratag* PADA *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk
I. PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan membahas beberapa hal mengenai: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk memahami kebermaknaan penelitian ini, maka
Lebih terperinciAriesta Marsitho Nugrahawan F
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN TEKANAN KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI Disusun oleh : Ariesta Marsitho Nugrahawan F 100 010 149 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan dapat melangsungkan hidupnya dan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Pengelolaan sumber daya manusia sangat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah perusahaan. Ketika kinerja dari karyawan meningkat maka bisa dipastikan
Lebih terperinciPengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK
Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis Lana Maulana ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang memegang peranan penting dalam jalannya aktivitas perusahaan. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI KANTOR KECAMATAN LONG HUBUNG KABUPATEN MAHAKAM ULU
ejournal Pemerintahan Integratif, 2017, 5 (2): 267-277 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2017 PENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh : SEPTIANI BAROROH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi. Karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam suatu organisasi karyawan merupakan aset utama dari organisasi. Karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan, memiliki pikiran, perasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan pemenuhan akan tugas atau keterampilan terkait pekerjaan seorang karyawan. Kinerja pekerjaan didefinisikan sebagai tindakan yang berkontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aspek fisik maupun emosional. Keluhan tersebut akan menimbulkan upaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketidakmampuan karyawan untuk memenuhi harapan dan tuntutan di tempat kerja akan mengakibatkan stres. Reaksi stres biasanya berisikan keluhan, baik dari aspek
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi yang semakin maju di Indonesia membutuhkan SDM yang memiliki ketrampilan dan kemampuan yang baik dalam menjalankan tugas dan pekerjaanya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang
Lebih terperinciABSTRAK Hubungan antara Derajat Stres Kerja dan Kepuasan Kerja pada Perawat Pelaksana Rumah Sakit Jiwa Cimahi Stephen P.
ABSTRAK Penelitian ini mengambil judul Hubungan antara Derajat Stres Kerja dan Kepuasan Kerja pada Perawat Pelaksana Rumah Sakit Jiwa Cimahi dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan di antara
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR
ejournal Pemerintahan Integratif, 2017, 5 (3): 426-436 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2017 PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi (Variabel X)
INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi 1. Tingkat keefektifan gaji Tingkat keefektifan gaji yang diterima (Variabel X) yang diterima memenuhi Bapak/Ibu guru memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena unsur manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana, dan pengendali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Junaidi (2000) dengan judul Pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan bagian produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Hasibuan (2007) Byars dan Rue Sutrisno (2009)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian sekarang ini semakin bertambah sulit dengan tantangan yang semakin berat, sehingga perusahaan di dalam mengelola usaha diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi disamakan artinya dengan kemajuan, pengajaran, kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penandasan kembali terhadap falsafah Man behind the gun. Roda organisasi sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia di dalam suatu organisasi dipandang sebagai sumber daya. Artinya, sumber daya atau penggerak dari suatu organisasi. Penggerak dari sumber daya yang lainnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting bagi perusahaan, dimana pada hakekatnya berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Elemen manusia merupakan sumber daya yang potensial dan sangat dominan pada setiap organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal dan teknologi karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut dengan human resources, merujuk kepada orang-orang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aset paling penting yang harus dimiliki oleh organisasi atau perusahaan dan harus diperhatikan dalam manajemen adalah tenaga kerja atau manusia (sumber daya
Lebih terperinciPengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala 1,
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 221 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar
A. Pemaparan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Terhadap Kesiapan Kerja di Kriya
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai gelar sarjana S1 Psikologi Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai rendahnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai rendahnya kepuasan kerja karyawan pada bagian SDM dan Keuangan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Lebih terperinciPENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR
ejournal Pemerintahan Integratif, 2018, 6(1) : 1-10 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2018 PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari hadirnya tekanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari hadirnya tekanan atau biasa disebut dengan stres, stres bisa hadir dalam keluarga, lingkungan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang menarik dibanyak negara, termasuk negara-negara berkembang seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan partisipasi wanita dalam dunia kerja telah menjadi fenomena yang menarik dibanyak negara, termasuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Kehadiran
Lebih terperinciKORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI
KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat cenderung lebih kritis terhadap pelayanan publik. Pemerintah sebagai pelayan publik merupakan subjek sekaligus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah faktor yang menentukan keberhasilan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan dan menentukan nasib perusahaan kedepannya untuk mengembangkan usaha dan mampu bersaing
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi yang luas sehingga harus memiliki sumberdaya, baik modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu institusi atau organisasi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang luas dan menyeluruh, padat pakar dan padat modal. Rumah sakit melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan. Wujud nyata perusahaan yang secara langsung berpengaruh. terhadap keberadaan karyawan yaitu masalah stress karyawan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia sebagai sumber daya diharapkan dapat lebih aktif dalam mengoptimalkan pekerjaan dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini perusahaan selalu berupaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hampir semua pekerjaan yang ada di dalam setiap organisasi diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan baik antar rekan kerja harus dibina.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu. Masing-masing individu meletakkan titik berat yang berlainan mengenai kebutuhan dan keinginannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. potensi yang dimilikinya untuk kemajuan bangsa dan negara. Sejalan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk kemajuan bangsa dan negara. Sejalan dengan hal itu, Hasibuan (2005)
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK.. ABSTRACT. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN... iii iv v viii xv xix xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : ALLIFIA DIANNIAR F 100 080
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor produksi, namun telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor produksi, namun telah dipandang sebagai sumber daya yang penting bagi kemajuan suatu perusahaan. Manusia sebagai kunci keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern yang makin kompleks, manusia akan cenderung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan modern yang makin kompleks, manusia akan cenderung mengalami stres apabila ia kurang mampu mengadaptasikan keinginan-keinginan dengan kenyataan-kenyataan
Lebih terperinciI. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia
I. PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan peran sebagai pelaksana yang handal dalam proses pembangunan. Sumber daya manusia
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO Harlina Nurtjahjanti Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof Sudharto. SH,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, pesaing dan lain sebagainya. Manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba/keuntungan. Aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu menjelaskan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai Pengaruh Disiplin Kerja terhadap
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis mengenai Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan Direktorat Surat dan Paket pada PT. Pos Indonesia (Persero)
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Manajemen
PENGARUH PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN PABRIK ROKOK MANGGA GANDENG NGANJUK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinci