#4 PENGANTAR ANALISA RISIKO
|
|
- Devi Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 #4 PENGANTAR ANALISA RISIKO 4.1. Pendahuluan Terminologi dan pengertian keandalan (reliability), keselamatan (safety), bahaya (hazard) dan risiko (risk) seringkali tumpang tindih. Terminologi keselamatan atau analisa risiko (risk analysis) memiliki makna yang sama sehingga kedua terminologi ini dapat digunakan saling bertukaran satu dengan yang lain. Kedua terminologi ini, seperti halnya analisa keandalan (reliability analysis) merujuk pada studi pada proses kerja atau kegagalan peralatan serta pengoperasiannya. Jika tujuan dari studi adalah untuk menentukan parameter keselamatan (safety parameter), perlu kiranya untuk mempertimbangkan kemungkinan kerusakan yang terjadi pada atau yang disebabkan oleh sistem. Jika fase dari studi menyarankan bahwa ada kemungkinan sistem mengalami kegagalan maka studi risiko (risk study) akan dilakukkan untuk menentukan dampak kegagalan dalam kerangka kemungkinan kerusakan terhadap properti atau terhadap manusia. Dengan semakin banyaknya kecelakaan dan musibah yang menimpa mulai dari meledaknya pesawat Challanger (1986), kecelakaan pesawat penerbangan komersial, kecelakaan reaktor nuklir (Three Mile Island 1979, Chernobyl 1986), kecelakaan pada proses pengolahan (Bhopal 1984), serta berbagai kecelakaan lain yang menimpa industri maritim beserta dampak dari kecelakaan dan musibah tersebut terhadap lingkungan, telah mendorong berbagai pihak untuk meningkatkan tingkat keselamatan serta mengurangi risiko yang mungkin terjadi akibat terjadinya satu kecelakaan pada berbagai fasilitas yang kritis. Gambar 4.1 menunjukkan diagram yang melatar belakangi perlunya meningkatkan keselamatan berbagai fasilitas yang kritis yang mungkin memberikan dampak yang sangat buruk baik secara ekonomis, keselamatan maupun dampak terhadapa lingkungan bila sampai terjadi kecelakaan pada fasilitas kritis tersebut. Hal. 1 / 9
2 Kecelakaan Tragis Pada Berbagai Fasilitas Menyebabkan Demand Untuk Memperbaiki Tingkat Keselamatan Membutuhkan Rekomendasi ANALISA RISIKO Rekomendasi Peningkatan Dalam Human Reliability Membutuhkan Pengembangan Sistem Informasi Membutuhkan Pemanfataan Teknologi Informasi Menghasilkan Model Untuk Memprediksi Keselamatan Pengoperasian Fasilitas Kritis Secara AMAN, EFISIEN dan EKONOMIS Peningkatan Reliability Fasilitas Membutuhkan Untuk menjamin Gambar 4.1. Demand Terhadap Keselamatan 4.2. Studi Risiko Fase I: Pendefinisian Sistem dan Preliminary Hazard Analysis (PHA) Risiko timbul karena terlepasnya energi atau material beracun lain yang tidak terkontrol. Pada umumnya bagian-bagian tertentu dari sebuah plant lebih berbahaya bila dibandingkan dengan bagian lainnya, oleh karena itu, tahap awal dalam analisa adalah memecah plant menjadi subsistem untuk menetukan seksi-seksi atau komponenkomponen yang kemungkinan besar merupakan sumber-sumber pelepasan yang tidak terkontrol. Berikut ini dua langkah pertama yang harus dilakukan: Hal. 2 / 9
3 Langkah 1: Langkah 2: Identifikasi berbagai bahaya (hazard) yang timbul. (Apakah itu berupa sebuah keracunan, sebuah ledakan, kebakaran atau hal lainnya). Identifikasi bagian bagian dari sistem yang dapat meningkatkan keadaan bahaya. (Apakah itu melibatkan reaktor kimia, tangki penyimpanan, power plant atau hal lainnya) Dalam mengidentifikasi subsistem dari sebuah plant yang dapat meningkatkan keadaan bahaya, adalah sangat berguna untuk memakai daftar kata penunjuk (guide words) yang dapat menstimulasi pikiran-pikiran yang lebih kreatif. Beberapa kata penunjuk yang dapat dipakai untuk mengetahui deviasi dari sebuah proses dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Kata Penunjuk (Guide Words) No. Kata Penunjuk No. Kata Penunjuk 1 Lebih dari (more of) 6 Baik maupun (as well as) 2 Kurang dari (less of) 7 Terbalik (reverse) 3 Tidak ada (none of) 8 Lebih lambat dari (later than) 4 Bagian dari (part of) 9 Lebih cepat dari (sooner than) 5 Selain dari (other than) Satu-satunya petunjuk dalam memahami bahaya dari sistem adalah penilaian engineering dan pemahaman detail terhdap lingkungannya, serta peralatan-peralatan yang ada pada sistem. Pengetahuan tentang toxic, peraturan keselamatan, kondisi eksplosif, reaktivitas, corrosiveness, dan flamability merupakan hal yang fundamental. Checklist, seperti yang dikembangkan oleh perusahaan pesawat terbang Boeing seperti yang terlihat pada tabel 4.2, merupakan alat dasar dalam mengidentifikasi bahaya. Langkah 3: Pembatasan Studi. (Apakah akan dilakukan studi secara detail terhadap risiko sabotase, perang, gempa, dan lain-lain) Hal. 3 / 9
4 Tabel 4.2. Contoh Checklist Berbagai Sumber Bahaya HAZARDOUS ENERGY SOURCES Fuels Pressure Containers Falling Objects Propellants Spring-loaded Devices Catapulted Objects Initiators Suspension Systems Heating Devices Explosive charges Gas Generators Pumps, Blowers, Fans Charged Electrical Capacitors Electrical Generators Rotating Machinery Storage Batteries RF Energy Sources Actuating devices Static Electrical Charges Radioactive Energy Sources Nuclear Devices Preliminary Hazard Analysis (PHA) Seringkali, studi pada fase I akan melibatkan lebih dari sebuah identifikasi awal dari elemen-elemen sistem atau event-event yang yang mengarah pada suatu bahaya. Jika analisa diperluas dengan cara formal (secara kualitatif) dengan mempertimbangkan baik urut-urutan event yang mengubah sebuah bahaya menjadi sebuah kecelakaan maupun ukuran-ukuran korektif lain serta konsekuensi dari sebuah kecelakaan, maka studi ini dinamakan preliminary hazard analysis (PHA). Berbagai bahaya yang sudah diidentifikasi kemudian dikelompokkan berdasarkan dampak-dampak yang ditimbulkan. Skema perangkingan yang umum dipakai dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Pengelompokan Bahaya Berdasarkan Dampaknya Class Class I Hazards Class II Hazards Class III Hazards Class IV Hazards Effects Negligible Effects Marginal Effects Critical Effects Catastrophic Effects Langkah berikutnya adalah menentukan kelompok untuk pencegahan kecelakaan, jika ada Class IV Hazards, maka kelompok bahaya ini harus dihilangkan demikian juga bila ada kemungkinan dari Class III Hazards dan Class II Hazards. Keputusan yang akan diambil ditunjukkan dalam bentuk decision tree seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.2. Sedangkan format yang dipakai Boeing untuk PHA ditunjukkan pada gambar 4.4. Hal. 4 / 9
5 Perfroms Hazards Analysis Hazards found and identified No hazards found Decide to correct hazards Decide to accept hazards Provide corrective action Provide contingency action Do both Gambar 4.2. Decision Tree Untuk Hazards Analysis 4.3. Studi Risiko Fase II: Identifikasi Urutan Kecelakaan Fase II dari studi biasanya dimulai setelah pemilihan hardware dan setelah konfigurasi sistem dibuat. Teknik analitik yang umum dipakai adalah event tree, fault tree analysis (FTA), failure modes and effects analysis (FMEA) dan criticality analysis. Sebagai contoh, akan diulas studi keselamatan sebuah sistem yang memiliki susunan seri dimana sistem ini terdiri dari sebuah pompa dan sebuah katup yang masing-masing memiliki probabilitas sukses dalam menjalankan fungsinya masingmasing 0,98 dan 0,95. Gambar dari sistem ini ditunjukkan pada gambar 4.4. Analisa event tree untuk sistem ini ditunjukkan oleh gambar 4.5. Hal. 5 / 9
6 1. Subsystem or function 2. Mode 3. Hazardous element 4. Event causing hazardous element 5. Hazardous condition 6. Event causing hazardous condition 7. Potential accident 8. Effect 9. Hazard class 10A1 Hardware 10A2 Procedures 10A3 Personel 11. Validation Materi #4 TIN315 Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Genap 2015/2016 Boeing Company Format 10. Accident prevention measure 1. Hardware or functional element being analyzed. 2. Applicable system phases or modes of operation. 3. Elements in the hardware or function being analyzed that are inherently hazardous. 4. Conditions, undesired events, or faults that could cause the hazardous element to become the identified hazardous condition. 5. Hazardous conditions that could result from the interaction of the system and each hazardous element in the system. 6. Undesired events or faults that could cause the hazardous condition to become the identified potential accident. 7. Any potential accidents that could result from the identified hazardous conditions. 8. Possible effects of the potential accident, should it occur. 9. Qualitative measure of significance for the potential effect on each identified hazardous, according to the following criteria: (1) Class I - Safe-condition(s) such that personnel error, deficiency/inadequancy of design, or malfunction will not result in major degradation and will not produce equipment damage or personnel injury. (2) Class II - Marginal-condition(s) such that personnel error, deficiency/inadequancy of design, or malfunction will degrade performance. Can be counteracted or controlled without major damage or any injury to personnel. (3) Class III - Critical-condition(s) such that personnel error, deficiency/inadequancy of design, or malfunction will degrade performance, damage equipment or result in a hazard requiring immediate corrective action for personnel or equipment survival. (4) Class IV - Catastrophic-condition(s) such that personnel error, deficiency/inadequancy of design, or malfunction will severely degrade performance and cause subsequent equipment loss and/or death or multiple injuries to personnel. 10. Recommended preventive measures to eliminate or control identified hazardous conditions and/or potential accidents. Preventive measures to be recommended should be hardware design requirements, incorporation of safety devices, hardware design changes, special procedures, personnel requirements. 11. Record validated preventive measures and keep aware of the status of the remaining recommended preventive measures. Complete by answering (1) has the recommended solution been incorporated? (2) is the solution effective? Gambar 4.3. Format PHA Yang Disarankan: Format Milik Boeing Company Hal. 6 / 9
7 Start Sukses Gambar 4.4. Diagram Pompa Katup Pump Valve R V = 0,95 P(success) = 1 0,069 = 0,931 RP = 0,98 Q P = 0,02 Q V = 0,05 P(fail) = (0,98 x 0,05) + 0,2 = 0,069 System failure System Success Gambar 4.5. Diagram Event Tree Untuk Sistem Pompa Katup 4.4. Studi Risiko Fase III: Consequence Analysis Consequence analysis merupakan tahap akhir dari studi/analisa risiko. Salah satu metode yang dipakai adalah cause and consequence analysis (CCA). Teknologi CCA merupakan sebuah perkawinan fault tree (untuk menunjukkan penyebab) dan event tree (untuk menunjukkan akibat/consequence). Prosedur untuk pengkonstruksian diagram CCA berawal dari pemilihan sebuah inital event, yang kemudian event ini dikembangkan lebih jauh dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini. Pada kondisi bagaimana event-event ini mengarah ke event-event lain yang lebih jauh? Apa kondisi alternatif plant yang dapat mengarah ke event-event yang berbeda? Hal. 7 / 9
8 Komponen-komponen lain apa yang mempengaruhi event ini? apakah event ini mempengaruhi lebih dari satu komponen? Event lain apa yang menyebabkan event ini? Gambar 4.6 menunjukkan tipikal dari sebuah diagram cause and consequence analysis. Gambar 4.6. Contoh Tipikal Dari Cause and Consequence Analysis Hal. 8 / 9
9 4.5. Referensi dan Bibliografi 1. Priyanta. Dwi, [2000], Keandalan dan Perawatan, Institut Teknologi Sepuluh Nopemeber,Surabaya 2. Henley, E. J. and Hiromitsu Kumamoto, [1992], Probabilistic Risk Assessment: Reliability Engineering, Design, and Analysis, IEEE Press, New York. 3. Ruxton, T. [1997], Formal Safety Assessment, Transaction IMarE, Part 4. Hal. 9 / 9
TIN315 - Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Materi #1 Genap 2015/2016. TIN315 - Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan
Materi #1 TIN315 Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Pokok Bahasan 2 1. Pengenalan Disiplin Ilmu Keandalan dan Aplikasinya 2. Probabilitas 3. Pemodelan Jaringan dan Evaluasi Sistem 4. Pengantar Analisa
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR PROSES PENILAIAN KESELAMATAN
BAB II TEORI DASAR PROSES PENILAIAN KESELAMATAN 2.1 PENDAHULUAN SAE ARP4761 dikeluarkan oleh SAE (Society for Automotive Engineers) International The Engineering Society for Advancing Mobility Land Sea
Lebih terperinciBAB II. Penilaian Keselamatan
BAB II Penilaian Keselamatan 2.1 Pendahuluan Penilaian Keselamatan adalah suatu pengujian secara sistematik fungsi-fungsi pesawat dan desain sistem yang menjalankan fungsi fungsi tersebut. Penilaian keselamatan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN RESIKO K3 PERTEMUAN 3 FIERDANIA YUSVITA KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN RESIKO K3 PERTEMUAN 3 FIERDANIA YUSVITA KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menguraikan konsep identifikasi potensi bahaya dan
Lebih terperinciOleh : Achmad Sebastian Ristianto
IDENTIFIKASI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HAZOP DAN FTA PADA DISTRIBUSI BAHAN BAKAR MINYAK JENIS PERTAMAX DAN PREMIUM (STUDI KASUS : PT. PERTAMINA (PERSERO) UPMS V SURABAYA) Oleh : Achmad Sebastian Ristianto
Lebih terperinciOleh: Gita Eka Rahmadani
ANALISA KEANDALAN PADA DAPUR INDUKSI 10 TON MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT & CRITICALITY ANALYSIS (FMECA) ( STUDI KASUS PT BARATA INDONESIA (PERSERO) Oleh: Gita Eka Rahmadani 6506.040.040 Latar
Lebih terperinciOleh Fortries Aurelia Samahi
Oleh Fortries Aurelia Samahi 6506 040 016 BAB I PENDAHULUAN Adanya potensi bahaya terjadinya kecelakaan blowout pada drilling proses dan efeknya dapat berujung bencana Kemungkinan terjadinya kegagalan
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN PENILAIAN KESELAMATAN PESAWAT WiSE 8 BERDASARKAN SAE ARP 4761
EVALUASI PENERAPAN PENILAIAN KESELAMATAN PESAWAT WiSE 8 BERDASARKAN SAE ARP 4761 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata Satu oleh : ADI MARDIKA
Lebih terperinci#12 SIMULASI MONTE CARLO
#12 SIMULASI MONTE CARLO 12.1. Konsep Simulasi Metode evaluasi secara analitis sangat dimungkinkan untuk sistem dengan konfigurasi yang sederhana. Untuk sistem yang kompleks, Bridges [1974] menyarankan
Lebih terperinciHAZOP (Hazard and Operability study)
HAZOP (Hazard and Operability study) 5. Penentuan Risk Ranking Berdasarkan MIL-STD-882D Category Significance Description High Component determining actions Acquisition Executive necessary, incidents,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menejemen Resiko Manajemen resiko adalah suatu proses komprehensif untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengendalikan resiko yang ada dalam suatu kegiatan. Resiko
Lebih terperinci61511 : LOGO
Verifikasi Menggunakan Metode Semi-quantitative IEC 61511 Studi kasus : Tangki Timbun Filling Shed Terminal LPG Wildan Irfansyah 4209100090 Contents 1 2 3 4 Pendahuluan Metodologi Analisa Data Kesimpulan
Lebih terperinciDIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)
DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) TOPIK 6: FMEA (FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS) Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciIdentifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy
Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy di Industri Kapal Andri Kurniawan 1, Mardi Santoso 2, Mey Rohma Dhani 1 1 Program Studi Teknik
Lebih terperinciPENERAPAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA SISTEM PENUKAR PANAS SEKUNDER REAKTOR TRIGA MARK Yudhi Zulkani
PENERAPAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA SISTEM PENUKAR PANAS SEKUNDER REAKTOR TRIGA MARK 2000 TUGAS SARJANA Karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari
Lebih terperinciAPLIKASI FORMAL SAFETY ASSESSMENT (FSA) UNTUK PENILAIAN RISIKO KECELAKAAN PADA HELIPAD FSO: STUDI KASUS FSO KAKAP NATUNA
APLIKASI FORMAL SAFETY ASSESSMENT (FSA) UNTUK PENILAIAN RISIKO KECELAKAAN PADA HELIPAD FSO: STUDI KASUS FSO KAKAP NATUNA JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinciRancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk Farid Rafli Putra, Nurlita Gamayanti, dan Abdullah Alkaff Jurusan Teknik
Lebih terperinciMenggunakan HAZOP untuk Manajemen Risiko Proses
Menggunakan HAZOP untuk Manajemen Risiko Proses Credit to: University of Wuppertal Eka Dian Pusfitasari Research Center for Chemistry LIPI ICCSS 3rd Fellow of Robin Copeland Memorial Fellowship 2014-2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Pertamina EP Region Jawa Area Cepu merupakan salah satu cabang dari industri pengeboran minyak dan gas alam yang cukup besar di Region Jawa. Area tersebut mempunyai
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan metode berpikir untuk menghasilkan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam proses penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan
Lebih terperinciBab 2 Landasan Teori 2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pengertian Keselamatan Kerja Pengertian Kesehatan Kerja
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2.1.1. Pengertian Keselamatan Kerja Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan yang tidak produktif yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan adalah kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan seseorang atau
Lebih terperinciPROSES MARKOV KONTINYU (CONTINOUS MARKOV PROCESSES)
#11 PROSES MARKOV KONTINYU (CONTINOUS MARKOV PROCESSES) 11.1. Pendahuluan Masalah keandalan yang berhubungan dengan sistem secara normal adalah space memiliki sifat diskrit yaitu sistem tersebut dapat
Lebih terperinci#6 FAULT TREE ANALYSIS (FTA)
#6 FAULT TREE ANALYSIS (FTA) 6.1. Pendahuluan Seperti yang telah dibahas pada materi sebelumnya bahwa dua metode yang banyak digunakan untuk menganalisa kegagalan sistem adalah Fault Tree Analysis (FTA)
Lebih terperinciModul. Blok II 1. Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM. Identifikasi Dan Analisis Resiko
1 Modul Minat Utama Manajemen Rumahsakit Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran UGM Gedung IKM Lt. 2 Jln Farmako, Sekip Utara, Jogjakarta 55281 Telp. (0274) 581679, 551408 Fax. (0274)
Lebih terperinciOleh : Novita Kurnia Putri
Oleh : Novita Kurnia Putri 6507040036 Boiler System dan Sulfuric Acid Storage Tank System pada plant produksi sulfurid acid di PT. Liku Telaga Gresik merupakan dua sistem yang memiliki resiko. Dikarenakan
Lebih terperinciBAB III Penerapan Prosedur Penilaian Keselamatan pada Pesawat WiSE 8
BAB III Penerapan Prosedur Penilaian Keselamatan pada Pesawat WiSE 8 3.1. Pendahuluan Pada tahap pelaksanaan tugas akhir ini, dilakukan penerapan penilaian keselamatan pada suatu proses pengembangan pesawat
Lebih terperinciPenilaian Risiko dan Penjadwalan Inspeksi pada Pressure Vessel Gas Separation Unit dengan Metode Risk Based Inspection pada CPPG
Penilaian Risiko dan Penjadwalan Inspeksi pada Pressure Vessel Gas Separation Unit dengan Metode Risk Based Inspection pada CPPG Aga Audi Permana 1*, Eko Julianto 2, Adi Wirawan Husodo 3 1 Program Studi
Lebih terperinciANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISIS. Penyebab dari kegagalan yang dialami oleh APU unable to start atau tak bisa
BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Pembahasan FTA (Fault Tree Analysis) Penyebab dari kegagalan yang dialami oleh APU unable to start atau tak bisa dinyalakan. Dari beberapa penyebab yaitu: Test cell power lost
Lebih terperinciI. INHERENTLY SAFER DESIGN ( perancanagn berbasiskan keselamatan )
I. INHERENTLY SAFER DESIGN ( perancanagn berbasiskan keselamatan ) I.1 Resposibilities Perancangan Sebagai seorang insinyur / ahli teknik dengan lingkup pekerjaan sebagai perancang alat, atau dikenal sebagai
Lebih terperinciPERAWATAN TERRENCANA SEBAGAI BAGIAN DARI MANAJEMEN PERALATAN
PERAWATAN TERRENCANA SEBAGAI BAGIAN DARI MANAJEMEN PERALATAN Sasaran manajemen peralatan adalah untuk menjaga kondisi peralatan agar tidak terjadi interupsi produksi Early Equipment Management Manajemen
Lebih terperinciANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.
ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.PETROKIMIA GRESIK Diajukan Oleh: Septian Hari Pradana 2410100020 Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Weta Hary Wahyunugraha 2209100037 Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciRantai Markov Diskrit (Discrete Markov Chain)
#10 Rantai Markov Diskrit (Discrete Markov Chain) 10.1. Pendahuluan Berbagai teknik analitis untuk mengevaluasi reliability dari suatu sistem telah diuraikan pada bab terdahulu. Teknik analitis ini mengasumsikan
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL BAB III METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) 3.1 Failure Mode and Effect
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah model yang menggambarkan sistem dan terdapat langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Diharapkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disaster Management Disaster Management adalah sekumpulan kebijakan dan keputusan-keputusan administratif dan aktivitas-aktivitas operasional yang berhubungan dengan berbagai
Lebih terperinciPE P NGE G NDAL A I L A I N MUTU TELE L KOMUNIK I ASI 3. Kehandalan System
PENGENDALIAN MUTU TELEKOMUNIKASI 3. Kehandalan System Komponen Penilaian 1.Konsep Kehandalan Sistem 2.Perhitungan Kehandalan Sistem 3.Peningkatan Kehandalan Sistem Kehandalan System Ke andalan Tingk at
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang aman, andal dan ekonomis, maka diperlukan beberapa komponen penyusun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kelistrikan merupakan salah satu aspek penting untuk menggerakkan roda perindustrian. Listrik sudah menjadi sarana pendukung yang vital dan tidak terpisahkan
Lebih terperinci#8 Model Keandalan Dinamis
#8 Model Keandalan Dinamis 8.1. Pendahuluan Prosedur standar untuk mengevaluasi keandalan dari suatu sistem adalah dengan memecah sistem itu menjadi beberapa komponen. Langkah berikutnya adalah mengestimasi
Lebih terperinciIdentifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)
Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Anggita Hardiastuty1 *, Galih Anindita 2, Mades D. Khairansyah
Lebih terperinciFMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1
ISSN 1979-2409 FMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1 Iwan Setiawan Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, Kawasan Puspiptek, Serpong ABSTRAK FMEA SEBAGAI
Lebih terperinciRELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN M. Rusydi Alwi Dosen
Lebih terperinci(STUDI KASUS PT. IPMOMI PLTU PAITON)
EVALUASI POTENSI BAHAYA KEBAKARAN dan LEDAKAN PADA TANGKI PENYIMPANAN HIDROGEN MENGGUNAKAN METODE DOW S FIRE & EXPLOSION INDEX (D-F&EI) serta LIKELY LOSS FIRE & EXPLOSION INDEX (LL-F&EI) (STUDI KASUS PT.
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PENYEBAB KERUSAKAN VALVE PADA MUD PUMP TYPE TRIPLEX PUMP MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT. X
IDENTIFIKASI PENYEBAB KERUSAKAN VALVE PADA MUD PUMP TYPE TRIPLEX PUMP MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT. X Ambri 1, Yohanes 2, Yuhelson 2 Laboratorium Teknologi Produksi, Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PIRANTI LUNAK
BAB III TINJAUAN PIRANTI LUNAK 3.1 PEMILAHAN PIRANTI LUNAK Bahasan dalam bab ini dimulai dengan proses pemilahan piranti lunak, kemudian dilanjutkan dengan deskripsi piranti lunak yang terpilih dari proses
Lebih terperinciDisusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP
Disusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP. 2411 105 002 Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP. 1971070219988021001 LATAR BELAKANG Kegagalan dalam pengoperasian yang berdampak pada lingkungan sekitar Pengoperasian
Lebih terperinciARINA ALFI FAUZIA
ARINA ALFI FAUZIA 6507040029 IDENTIFIKASI RESIKO PADA DAPUR INDUKSI MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODES AND EFFECT ANALYSIS) DAN RCA (ROOT CAUSE ANALYSIS) SERTA EVALUASI MANAJEMEN TANGGAP DARURAT (STUDI
Lebih terperinciPERENCANAAN PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DAN NILAI EKONOMI
PERENCANAAN PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DAN NILAI EKONOMI Astuteryanti Tri Lustyana 1,*) dan Sri Gunani Partiwi 2) 1) Program Pascasarjana Teknik Industri,
Lebih terperinciPERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE)
PERENCANAAN KEGIATAN PERAWATAN PADA TOWER CRANE MILIK PT. TATAMULIA NUSANTARA INDAH MENGGUNAKAN RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) Oleh: Mirza Imesya Nialda 6506.040.004 ABSTRAK Perusahaan ini sering
Lebih terperinciSafety Instrumented Systems. Contoh Perancangan Dasar Konsep Lapisan Pelindung ISA S84 IEC IEC Rangkuman
Safety Instrumented Systems Contoh Perancangan Dasar Konsep Lapisan Pelindung ISA S84 IEC 61508 IEC 61511 Rangkuman ISA 84.01-1996 Membedakan Instrumentasi Kontrol dan Instrumentasi Keamanan (safety instrumented
Lebih terperinciNon Destructive Testing
Prinsip dan Metode dari NDT dan Risk Based Inspeksi Non Destructive Testing Pengujian tak merusak (NDT) adalah aktivitas pengujian atau inspeksi terhadap suatu benda/material untuk mengetahui adanya cacat,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dijabarkan tentang tinjauan pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. II.1 Sejarah FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) Didalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kiln Dalam buku Pengendalian operasi pembakaran di PT Semen Gresik (2006) menyatakan Industri semen merupakan industri yang bersifat energy intensive, karena menyerap energi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemeliharaan Adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta memperbaiki, melakukan penyesuaian atau penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan
Lebih terperinciANALISIS DATA KECELAKAAN DAN KEGAGALAN SISTEM RUDDER BOEING 737
ANALISIS DATA KECELAKAAN DAN KEGAGALAN SISTEM RUDDER BOEING 737 TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan untuk meyelesaikan pendidikan tingkat sarjana strata satu Teknik Penerbangan Oleh
Lebih terperinciAnalisis Pohon Kejadian (ETA)
Analisis Pohon Kejadian (ETA) Analisis induktif : Suatu analisis diawali dengan kejadian awal dan diikuti dengan bekerja atau tidaknya sistem-sistem keselamatan/mitigasi Hal yang penting : Menghubungkan
Lebih terperinciKEANDALAN SISTEM INTRUMENTASI PLTG DI PT. PLN TELUK LEMBU PEKANBARU
KEANDALAN SISTEM INTRUMENTASI PLTG DI PT. PLN TELUK LEMBU PEKANBARU Poppy Dewi Lestari 1, Rino Eldika 2 1 UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru 2 UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru dewi.lestari@uin-suska.ac.id
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : ARGAM MURAYANA NPM
PERENCANAAN MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN SATURATOR R-301 DI PT. PETROKIMIA GRESIK (PERSERO). Tbk SKRIPSI Oleh : ARGAM MURAYANA NPM 0732010104
Lebih terperinciPROBABILITAS KECELAKAAN KAPAL TENGGELAM DI WILAYAH SELAT MAKASSAR
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 PROBABILITAS KECELAKAAN KAPAL TENGGELAM DI WILAYAH SELAT MAKASSAR Haryanti Rivai Dosen Program Studi Teknik Sistem Perkapalan
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN APU GTCP85 STUDI KASUS PESAWAT BOEING /400/500 MILIK GARUDA INDONESIA
ANALISIS KEANDALAN APU GTCP85 STUDI KASUS PESAWAT BOEING 737-300/400/500 MILIK GARUDA INDONESIA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KESESUAIAN TERHADAP DOKUMEN SAE ARP4761
BAB IV ANALISIS KESESUAIAN TERHADAP DOKUMEN SAE ARP4761 4.1 PENDAHULUAN Bab ini membahas analisis hasil evaluasi piranti lunak yang telah dilakukan pada bab 3. Analisis yang dimaksud adalah kesesuaiannya
Lebih terperinciAnalisis Keselamatan Probabilistik (Probabilistic Safety Analysis)
Analisis Keselamatan Probabilistik (Probabilistic Safety Analysis) D T Sony Tjahyani Bidang Analisis Risiko dan Mitigasi Kecelakaan Pusat Pengembangan Teknologi Keselamatan Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Identifikasi Bahaya
BAB III METODOLOGI 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Pengumpulan Data Primer Pengamatan terhadap proses dan kondisi lingkungan
Lebih terperinciID0200243 ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN DAN SISTEM RSG GAS DENGAN MENGGUNAKAN DATA BASE
VrusiUinx Presentasi Ilmiah Tehmlogi Keselamatan Nukllr-V ISSN No. : 1410-0533 Serpong 2H Juni 2000 ' ID0200243 ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN DAN SISTEM RSG GAS DENGAN MENGGUNAKAN DATA BASE Oleh : Demon
Lebih terperinciPENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI.
PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI Oleh : NURAHADIN ZAKI ROMADHON NPM. 0632010165 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciPerjalanan Menuju ZERO Accident. Dasar RISK ASSESSMENT
Perjalanan Menuju ZERO Accident Dasar RISK ASSESSMENT Tujuan pembelajaran Risk Assessment Mampu mengidentifikasi sumber potensi bahaya (Hazard) pada umumnya yang berhubungan dengan proses kerja dan equipment
Lebih terperinciANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) ABSTRAK
ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) Harry Slamet Setiawan NRP: 1221014 Pembimbing: Deni Setiawan, S.T., M.T. ABSTRAK Pengadaan material adalah salah
Lebih terperinciPERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING
PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING Herry Christian Palit 1, *), Winny Sutanto 2) 1) Industrial
Lebih terperinciPERENCANAAN PERAWATAN MESIN OKUMA HJ 28 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA BAGIAN SERVICE ENGINEER
PERENCANAAN PERAWATAN MESIN OKUMA HJ 28 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA BAGIAN SERVICE ENGINEER Nurato, Muhammad Kholil, Joko S. Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana
Lebih terperinciIDENTIFIKASI BAHAYA K3 KONSTRUKSI
IDENTIFIKASI BAHAYA K3 KONSTRUKSI Ir. Erwin Ananta, Cert. IV, MM Program Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Balikpapan Page 1 of 16 Tujuan Pembelajaran Memahami philosophy K3 Mampu
Lebih terperinciI. AKTUARIA (A.1) MANAJEMEN RESIKO DALAM STRATEGI PERAWATAN ASET. Erni D. Sumaryatie Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom Bandung
I. AKTUARIA (A.1) MANAJEMEN RESIKO DALAM STRATEGI PERAWATAN ASET Erni D. Sumaryatie Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom Bandung ds.erni@rocketmail.com ABSTRAK Biaya perawatan (maintenance cost) aset
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Kesalahan (error) yang disebabkan oleh manusia disebut dengan kesalahan manusia (human error). Meister (1971) menyebutkan bahwa 20%-50% kegagalan yang terjadi
Lebih terperinciWISE WISE PM-MODUL 010 WISE PM-MODUL 010. RISK MANAGEMENT AT BUILDING PROJECT Presented on CPD Workshop Sept /16/2016 PM-MODUL 010
RISK MANAGEMENT AT BUILDING PROJECT Presented on CPD Workshop 19-20 Sept 2016 By Ir. Andi Taufan Marimba, MM. MBA. IPM. MPM. 2016 Tujuan Pembelajaran & Daftar Isi Section No. Slide Name Tujuan Pembelajaran
Lebih terperinciAPLIKASI FORMAL SAFETY ASSESSMENT (FSA) UNTUK PENILAIAN RISIKO KECELAKAAN PADA BOATLANDING FSO: STUDI KASUS FSO MT LENTERA BANGSA
APLIKASI FORMAL SAFETY ASSESSMENT (FSA) UNTUK PENILAIAN RISIKO KECELAKAAN PADA BOATLANDING FSO: STUDI KASUS FSO MT LENTERA BANGSA JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinci(Skenario Pada PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama)
PROGRES TA Teknik K3 Analisis Konsekuensi BLEVE pada Tangki LPG dengan Pendekatan Blast Effect Model, Thermal Radiation Effect Model, dan Fragment Effect Model (Skenario Pada PT. Trans Pasific Petrochemical
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan PT Pancakarsa Bangun Reksa (PBR) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang jasa konsultan, desain dan konstruksi, mekanikal, sipil, dan elektrikal
Lebih terperinciANALISIS RISIKO PADA FIRST STAGE SEPARATOR DALAM INSTALASI PENGOLAHAN MINYAK MENTAH
36 ISSN 0216-3128 Tjahyani, dkk. ANALISIS RISIKO PADA FIRST STAGE SEPARATOR DALAM INSTALASI PENGOLAHAN MINYAK MENTAH D. T. Sony Tjahyani, Sugiyanto Bidang Analisis Risiko dan Mitigasi Kecelakaan P2TKN-BATAN
Lebih terperinciKESIAPAN SDM ANALISIS KESELAMATAN PROBABILISTIK DALAM PLTN PERTAMA DI INDONESIA
YOGYAKARTA, 25-26 AGUSTUS 2008 KESIAPAN SDM ANALISIS KESELAMATAN PROBABILISTIK DALAM PLTN PERTAMA DI INDONESIA D.T. SONY TJAHYANI Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir BATAN Kawasan Puspiptek,
Lebih terperinciCONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)
CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) Ir. Erwin Ananta, Cert. IV, MM Program Studi Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Balikpapan Page 1 of 14 Kontraktor merupakan unsur penting
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan Kerja Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE
1 RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK MENENTUKAN MAINTENANCE TASK PADA GARDU INDUK MENGGUNAKAN METODE RISK PRIORITY NUMBER (RPN) Deddy Ardiyasa, Nurlita Gamayanti,
Lebih terperinciMartiningdiah Jatisari. Masyarakat Universitas Diponegoro. Masyarakat Universitas Diponegoro
Analisis Risiko Kebakaran dan Ledakan Menggunakan Metode Dow s Fire and Explosion Index Pada Tangki Solar di Perusahaan Pembangkit Listrik Semarang Martiningdiah Jatisari 1. Mahasiswa Peminatan Kesehatan
Lebih terperinciSISTEM PEWRAWATAN TERPADU (INTEGRATED MAINTENANCE SYSTEM)
SISTEM PEWRAWATAN TERPADU (INTEGRATED MAINTENANCE SYSTEM) Penulis : Nachnul Ansori M. Imron Mustajib Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini dapat memiliki dampak yang positif dan negatif bagi
Lebih terperinciKata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL
1 ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.PETROKIMIA GRESIK Septian Hari Pradana, Ronny Dwi Noriyati, Ali Musyafa Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem produksi tersusun atas beberapa elemenelemen. Elemen elemen tersebut saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Elemen-elemen yang menyusun
Lebih terperinciRisk R M isk a M n a a n g a e g m e e m n e t n Soehatman Ramli
Risk Management Introduction What is Risk Tidak ada kegiatan tanpa resiko All activities have risks associated with and hence could be rendered unsafe Sukses hanya akan dicapai oleh orang yang berani mengambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan yang kompleks yang melibatkan pekerja, alat dan bahan dalam jumlah besar. Proyek mempunyai karakterisitik sebagai kegiatan yang
Lebih terperinciPembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT
BAB 1 BAB 2 PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA KEANDALAN PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE FAILURE MODE EFFECT & ANALYSIS (FMEA) DALAM MERENCANAKAN STRATEGI PREVENTIVE MAINTENANCE (Studi
Lebih terperinciANALISIS RISIKO KEGAGALAN DAN BASIC CAUSE KEBOCORAN PADA TANGKI PENYIMPANAN AMONIA
ANALISIS RISIKO KEGAGALAN DAN BASIC CAUSE KEBOCORAN PADA TANGKI PENYIMPANAN AMONIA FAILURE RISK AND BASIC CAUSE ANALYSIS OF AMMONIA STORAGE TANK LEAKAGE Mirna Apriani *1), Ahmad Rizeki 1), dan Agung Nugroho
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN THE ADHIWANGSA SURABAYA
TUGAS AKHIR PS 1380 IDENTIFIKASI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN THE ADHIWANGSA SURABAYA RAZZIF EKA DARMA NRP 3106 100 602 Dosen Pembimbing : Ir. PUTU
Lebih terperinciDesy Ambar Yunanta ( )
Penilaian Risiko dan Perencanaan Kegiatan Perawatan Induction Furnace dengan Pendekatan RCM II (Reliability Centered Maintenance) Studi Kasus di PT Barata Indonesia (Persero) Gresik Desy Ambar Yunanta
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
52 BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian
Lebih terperinciOleh : Achmad Muchdianto NRP :
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO MENGGUNAKAN METODE FAUT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE, EFFECT AND CRITICALLITY ANALYSIS PADA INSTALASI LISTRIK 150 KV DI PLTU PT PJB UP GRESIK Oleh : Achmad
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Kerja Perancangan kerja merupakan disiplin ilmu yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mengenai prinsip dan prosedur yang harus dilaksanakan dalam upaya memahami
Lebih terperinciPenjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk.
Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk. Atrisita Diastari 1, Priyo Agus Setiawan 2, Aulia Nadia Rachmat 3 1
Lebih terperinciDestina Surya Dhamayanti, 2 Judi Alhilman, 3 Nurdinintya Athari 1, 2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN KOMORI LS440 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM II) DAN RISK BASED MAINTENANCE (RBM) DI PT ABC Destina Surya Dhamayanti, Judi Alhilman,
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SKRIPSI
PENGARUH PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SKRIPSI Oleh NIA TRI WIJAYANTI 04 03 01 049 6 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GENAP 2007/2008
Lebih terperinci