IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN PELANGGAN PADA KELAB KEBUGARAN ATLAS SPORT CLUB DI SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN PELANGGAN PADA KELAB KEBUGARAN ATLAS SPORT CLUB DI SURABAYA"

Transkripsi

1 IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN PELANGGAN PADA KELAB KEBUGARAN ATLAS SPORT CLUB DI SURABAYA Anom Mahendra*, Bobby Oedy Soepangkat**, Sonny Sunaryo** * PT. Kereta Api (persero), klukkhan@yahoo.co.id ** Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto 12, Surabaya. mmtits@rad.net.id ABSTRAK Atlas Sport Club adalah suatu perusahaan jasa yang bergerak di bidang jasa kelab kebugaran dan menjadi salah satu pelopor di bidangnya. Hadirnya pesaing baru dalam industri kelab kebugaran membuat persaingan antar kelab kebugaran yang ada di Surabaya semakin ketat. sehingga peran pelayanan menjadi sangat penting dalam menentukan kepuasan pelanggan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui atributatribut yang paling dominan dalam pembentukan kepuasan pelanggan dan pengaruh besarnya nilai pendapatan terhadap kepuasan pelanggan sehingga dapat membantu Atlas Sport Club menentukan strategi pemasaran yang tepat. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan diidentifikasi melalui observasi lapangan dan studi pustaka. Metode pengambilan sample yang digunakan adalah metode pengambilan sampel secara tak acak ( Nonprobability sampling). Dimensi atribut penentu sikap yang digunakan adalah fasilitas, biaya, pelayanan, lokasi dan kebersihan. Analisis yang dilakukan menggunakan analisis indeks sikap dan analisis korespondensi. Analisis Indeks Sikap dilakukan untuk mengetahui sikap pelanggan terhadap dimensi atribut, sedangkan analisis korespondensi digunakan untuk mengetahui kedekatan dimensi atribut terhadap tingkat pendapatan pelanggan. Hasil analisis menunjukkan bahwa walaupun tingkat pendapatan pelanggan pada Atlas Sport Club Surabaya berbeda-beda, tetapi mereka sependapat bahwa lokasi Kelab Kebugaran adalah faktor yang paling dominan dalam menentukan kepuasan pelanggan. Pada Kelab Kebugaran X menunjukkan adanya kecenderungan dimana pelanggan dengan semua tingkat pendapatan merasakan kepuasan terhadap dimensi fasilitas dan pelayanan. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap atribut di Kelab Kebugaran Y jika dilihat berdasarkan tingkat pendapatan pelanggan menunjukkan kecenderungan kepuasan terhadap fasilitas dan dimensi kebersihan.. Kata kunci : atribut penentu sikap, karakteristik pelanggan, analisis kepuasan pelanggan, dan analisis korespondensi PENDAHULUAN Atlas Sport Club adalah suatu perusahaan jasa yang bergerak di bidang jasa kelab kebugaran dan menjadi salah satu pelopor di bidangnya. Hadirnya pesaing baru dalam industri klub kebugaran membuat persaingan antar kelab kebugaran yang ada di Surabaya semakin ketat. sehingga peran pelayanan menjadi sangat penting dalam menentukan kepuasan pelanggan. Faktor-faktor penting dalam menentukan kepuasan pelanggan sebuah kelab kebugaran adalah fasilitas yang berkualitas, sumber daya manusia yang berkualitas, biaya, komunikasi dan lingkungan sosial disekitar kelab kebugaran (Aparicio, Rimbau dan Triado, ) Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini antara lain: 1. Atribut-atribut apakah yang paling dominan dalam pembentukan kepuasan pelanggan berdasarkan besarnya tingkat pendapatan, sehingga dapat membantu

2 perusahaan menentukan strategi pemasaran yang tepat di Atlas Sport Club Surabaya? 2. Atribut-atribut apakah yang paling dominan dalam pembentukan kepuasan pelanggan Kelab Kebugaran X, berdasarkan besarnya tingkat pendapatan? 3. Bagaimana menentukan kebijakan yang harus dilakukan di Atlas Sport Club, sehingga dapat membantu perusahaan menentukan strategi pemasaran yang tepat di Atlas Sport Club Surabaya? Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui atribut-atribut yang paling dominan dalam pembentukan kepuasan pelanggan dan pengaruh besarnya nilai pendapatan terhadap kepuasan pelanggan, sehingga dapat membantu Atlas Sport Club menentukan strategi pemasaran yang tepat. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan jawaban tentang kepuasan terhadap kelab kebugaran Atlas Sport Club yang diharapkan dapat membantu menentukan strategi yang tepat di dalam mengelola usahanya, sehingga perusahaan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen. METODA Secara garis besar proses penelitian ini dibagi dalam empat tahap, yaitu: 1) identifikasi dan perumusan masalah, 2) penyusunan dan pengumpulan data, 3) pengolahan data, 4) analisa dan pengambilan keputusan. Pada tahap identifikasi dan perumusan masalah dilakukan proses identifikasi dan penetapan variabel yang meliputi lima dimensi atribut penentu sikap dengan unsurunsurnya yaitu: 1. Fasilitas: a) Ruang latihan luas b) Ruang ganti dan toilet bersih terawat c) Sound system lengkap dan modern d) Tempat parkir kendaraan luas dan aman e) Fasilitas olah raga yang ditawarkan 2. Biaya: a) Biaya pendaftaran murah b) Iuran perbulan murah c) Iuran anggota bebas/insidentil murah d) Bonus iuran bagi member yang membayar iuran 6 bulan atau setahun penuh di muka 3. Pelayanan: a) Sistem mengajar dari instruktur dan programmer yang berpengalaman b) Cara melayani konsultasi gizi dan kesehatan dengan baik c) Pelayanan resepsionis baik dan ramah d) Penyediaan air minum yang sehat 4. Lokasi: a) Dekat dengan tempat tinggal b) Dekat dengan jalan raya c) Mudah dijangkau kendaraan umum d) Suasana sekitarnya nyaman 5. Kebersihan:. a) Ruang latihan bersih b) Ruang ganti dan toilet bersih c) Tempat penyimpanan barang bersih d) Kebersihan klub kebugaran terjaga A-29-2

3 Langkah selanjutnya adalah penentuan populasi dan pengambilan sampel yang menggunakan metode pengambilan sampel secara tak acak ( Nonprobability sampling). Data yang diperoleh diuji validitas dan reliabilitasnya, selanjutnya dilakukan analisis indeks sikap dan analisis korespondensi. Untuk pengolahan data tersebut menggunakan perangkat lunak SPSS ver.12 HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji validitas butir yang bertujuan untuk menguji apakah tiap butir pertanyaan benar-benar telah mengungkapkan indikator yang ingin diteliti atau menguji konsistensi internal tiap butir pertanyaan dalam mengungkap indikator. Pengujian dilakukan terhadap butir-butir pertanyaan pada kuisioner dengan jalan menghitung koefisien korelasi Pearson dari tiap-tiap pernyataan dengan skor total yang diperoleh. Selanjutnya koefisien korelasi Pearson masing-masing item dibandingkan dengan angka krisis r pada tabel kritis r Product Moment Pearson sesuai dengan derajat bebas dan tingkat signifikannya. Jika ternyata koefisien korelasinya lebih besar dari nilai kritis maka suatu pertanyaan dianggap valid, dan sebaliknya jika koefisien korelasinya lebih kecil dari nilai kritis maka pertanyaan tersebut dianggap tidak valid. Kriteria pengukuran juga bisa dilihat dari nilai signifikansi yang diperoleh pada hasil pengukuran koefisien korelasi tersebut dimana jika nilai signifikansi pada pengukuran korelasi butir yang bersangkutan kurang dari atau sama dengan 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Tetapi jika nilai signifikansi yang diperoleh di atas 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian validitas disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Pengujian Validitas Pertanyaan Atribut Nilai korelasi R tabel Keterangan X1_1 0,640 0,2407 Item Valid X1_2 0,678 0,2407 Item Valid X1_3 0,529 0,2407 Item Valid X1_4 0,578 0,2407 Item Valid X1_5 0,381 0,2407 Item Valid X2_1 0,360 0,2407 Item Valid X2_2 0,803 0,2407 Item Valid X2_3 0,602 0,2407 Item Valid X2_4 0,374 0,2407 Item Valid X3_1 0,253 0,2407 Item Valid X3_2 0,387 0,2407 Item Valid X3_3 0,639 0,2407 Item Valid X3_4 0,627 0,2407 Item Valid X4_1 0,805 0,2407 Item Valid X4_2 0,389 0,2407 Item Valid X4_3 0,406 0,2407 Item Valid X4_4 0,604 0,2407 Item Valid X5_1 0,790 0,2407 Item Valid X5_2 0,642 0,2407 Item Valid X5_3 0,835 0,2407 Item Valid X5_4 0,884 0,2407 Item Valid Sumber: Output SPSS A-29-3

4 Berdasarkan hasil pengujian validitas yang disajikan pada tabel di atas dapat dinyatakan bahwa semua butir pertanyaan dinyatakan valid atau sahih. Dengan demikian proses analisis data diteruskan dengan pengujian reliabilitas dari masingmasing dimensi. Untuk mengetahui reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini digunakan pendekatan pengukuran reliabilitas konsistensi internal dengan menghitung koefisien alpha ( ). Jika koefisien ( ) < 0,6 menunjukkan bahwa item pengukuran tidak reliabel. Hasil pengukuran reliabilitas disajikan pada Tabel 2. Dimensi Tabel 2. Hasil Pengujian Reliabilitas Dimensi Nilai Alpha Cronbach Nilai ambang batas Keterangan Fasilitas 0,781 0,600 Dimensi reliabel Biaya 0,725 0,600 Dimensi reliabel Pelayanan 0,682 0,600 Dimensi reliabel Lokasi 0,735 0,600 Dimensi reliabel Kebersihan 0,896 0,600 Dimensi reliabel Sumber: Output SPSS Berdasarkan hasil uji reliabilitas dimensi pada tabel di atas, jelas terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach yang diperoleh untuk semua dimensi adalah di atas 0,6. Nilai Alpha Cronbach terendah diperoleh sebesar 0,682 dan terbesar diperoleh Y sebesar 0,896. Dengan demikian semua dimensi dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Karakteristik Pelanggan Kuesioner dibagikan kepada 300 pelanggan yang pernah berkunjung dan melakukan fitness di tiga tempat kebugaran, yaitu Atlas Sport Club Surabaya, Kelab Kebugaran X, dan Kelab Kebugaran Y. Pelanggan yang menjadi sampel adalah pelanggan yang berusia 17 tahun atau lebih, pendidikan terakhir minimal SLTP, dengan alasan bahwa pada usia 17 tahun atau lebih dan pendidikan minimal SLTP tersebut cukup mempunyai kemampuan untuk memahami kuesioner yang diberikan. Selain itu dipilih pelanggan yang berdomisili di Surabaya, dan berkunjung dan fitness minimal 2 kali selama 1 bulan terakhir. Hasil pengisian kuesioner diperoleh bahwa pelanggan terbanyak adalah pria yaitu sebanyak 161 orang (53,7%). Berdasarkan usia pelanggan, kebanyakan adalah berumur tahun dan jumlahnya sebanyak 123 orang (41,0%). Dari segi pendidikan, ada dua golongan yang mendominasi, yaitu berpendidikan SLTA sebanyak 117 orang (39%) dan berpendidikan sarjana sebanyak 120 orang (40,0%). Prosentase distribusi frekwensi pelanggan menurut jenis kelamin, umur dan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan pekerjaan, pelanggan Atlas Sport Club Surabaya, sebagian besar berprofesi sebagai wiraswasta dan jumlahnya sebanyak 156 orang (52,0%); dengan tingkat pendapatan per bulan yang paling dominan adalah sebesar Rp ,- sampai <Rp ,- yakni sebanyak 156 orang (52,0%). Prosentase distribusi frekwensi pelanggan menurut pekerjaan dan pendapatan dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan seluruh data karakteristik konsumen, maka dapat diidentifikasi bahwa prosentase terbesar pengunjung tempat kebugaran adalah konsumen laki-laki, prosentase terbesar pengunjung tempat kebugaran adalah lulusan perguruan tinggi, kebanyakan berprofesi sebagai wiraswasta dan sebagian besar memiliki tingkat pendapatan antara Rp ,- sampai Rp ,-. A-29-4

5 Tabel 3. Persentase Distribusi Frekuensi Konsumen Menurut Jenis Kelamin, Umur dan Pendidikan Tempat kebugaran Atlas Sport Club Surabaya Karakteristik Konsumen Distribusi Jenis kelamin F % a. Pria ,7 b. Perempuan ,3 Umur a tahun 92 30,6 b tahun ,0 c tahun 64 21,4 d. > 35 tahun 21 7,0 Pendidikan a. SLTP 0 0,0 b. SLTA ,0 c. Diploma (D3) 21 7,0 d. Sarjana (S1) ,0 e. Sarjana (S2) 42 14,0 Sumber: Jawaban Konsumen; diolah Tabel 4. Persentase Distribusi Frekuensi Konsumen Menurut Pekerjaan dan Pendapatan Tempat kebugaran Atlas Sport Club Surabaya Karakteristik Konsumen Distribusi F % Pekerjaan a. Pelajar/Mahasiswa 60 20,0 b. PNS 18 6,0 c. Wiraswasta ,0 d. Pegawai swasta 36 12,0 e. Ibu rumah tangga 30 10,0 Pendapatan per Bulan a. < Rp ,0 b. Rp <Rp ,0 c. Rp <Rp ,0 d. Rp <Rp ,0 e. Rp ,0 Sumber: Jawaban Konsumen; diolah Deskripsi Sikap Konsumen Terhadap Atribut Tempat Kebugaran Penentuan nilai sikap pelanggan dilakukan dengan cara nilai rata-rata hasil penilaian pelanggan dikalikan dengan tingkat kepentingan (bobot), sehingga diperoleh skor sikap pelanggan terhadap atribut secara keseluruhan yang ada di semua tempat kebugaran yang diteliti. Tingkat kepentingan (bobot) ditetapkan dengan menggunakan metode AHP ( Analytical Hierarchie Process). Perhitungan AHP ini dilakukan per masing-masing responden dikarenakan dalam penilaian kepuasan pelanggan berarti mengukur presepsi perseorangan sesuai dengan tingkat kepentingan masing-masing pelanggan yang dijadikan responden. Adapun sikap konsumen terhadap atribut tempat kebugaran dapat dilihat dalam Tabel 5. A-29-5

6 Tabel 5. Sikap Konsumen terhadap Atribut Tempat Kebugaran Descriptives Sikap terhadap Atribut Tempat Fitness Atlas Sport Club Klub Kebugaran 'X' Klub Kebugaran 'Y' Mean Mean Mean Statistic Std. Error 8,356,037 7,638,019 7,466,044 Sumber: Hasil olahan SPSS Berdasarkan Tabel 5, di atas, menurut nilai rata-rata skor sikap secara keseluruhan yang diperoleh pada tiga tempat kebugaran, diketahui bahwa pelanggan pengguna jasa tempat kebugaran menilai secara umum bahwa atribut tempat kebugaran yang dimiliki oleh Atlas Sport Club relatif dianggap lebih memuaskan dibanding dengan atribut tempat kebugaran yang ada di Kelab Kebugaran X. Atribut tempat kebugaran yang dimiliki oleh Kelab Kebugaran X relatif dianggap lebih memuaskan dibanding dengan atribut tempat kebugaran yang ada di Kelab Kebugaran Y. Tabel 6. Distribusi Sikap Konsumen terhadap Atribut Tempat Kebugaran Tempat Fitness * Sikap terhadap Atribut Crosstabulation Tempat Fitness Total Atlas Sport Club Klub Kebugaran 'X' Klub Kebugaran 'Y' Sikap terhadap Atribut biasa baik sangat baik Total ,0% 47,3% 52,7% 100,0% ,0% 97,3% 2,7% 100,0% ,0% 71,0% 15,0% 100,0% ,7% 71,9% 23,4% 100,0% Sumber: Hasil olahan SPSS Hasil yang ditampilkan pada Tabel 6 mengenai distribusi sikap konsumen terhadap atribut tempat kebugaran menunjukkan bahwa pelanggan pengguna jasa tempat kebugaran menilai di antara tempat kebugaran yang diteliti, Atlas Sport Club adalah tempat kebugaran yang memberikan kepuasan paling tinggi. Sebagai peringkat kedua adalah Kelab Kebugaran X dan yang terakhir adalah Kelab Kebugaran Y. Hasil Analisis Data Berdasarkan Tingkat Pendapatan Atlas Sport Club Surabaya, Kelab Kebugaran X dan Kelab Kebugaran Y memiliki karakteristik yang spesifik dan juga berbeda, sehingga harus dilakukan identifikasi karakteristik dimensi atribut terhadap masing-masing tempat kebugaran. Dari hasil identifikasi, akan diketahui ciri spesifik tempat kebugaran menurut persepsi pelanggan. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui dimensi atribut yang paling dominan dalam pembentukan kepuasan pelanggan berdasarkan besarnya tingkat pendapatan, sehingga dapat membantu perusahaan menentukan strategi pemasaran yang tepat di Atlas Sport Club Surabaya. Hasil pemetaan dimensi atribut terhadap tingkat pendapatan pelanggan Atlas Sport Club dengan menggunakan analisis korespondensi dapat dilihat pada Gambar 1. A-29-6

7 Row and Column Scores,6 Rp.2 -< 3 Ju Dimension 2 2,4 Rp.1-< 2 Jut 1,2 Rp.3 -< 4 Ju 4 -,0 -,2 < Rp 1 Juta => Rp.4 Juta -,4 5 -,6-1,0 -,5 0,0,5 Dimension 1 Symmetric Normalization 3 1,0 1,5 Columns Rows Keterangan: 1: Fasilitas 2: Biaya 3: Pelayanan 4: Lokasi 5: Kebersihan Row: Atribut Colums: Tingkat pendapatan Gambar 1. Pemetaan Corespondence Analysis Atlas Sport Club Dimensi Atribut terhadap Tingkat Pendapatan Pelanggan Sumber : Output SPSS Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa pada Atlas Sport Club pelanggan yang memiliki tingkat pendapatan kurang dari Rp ,- merasakan kepuasan terhadap atribut pelayanan yang hampir sama dengan pelanggan yang memiliki tingkat pendapatan lebih dari Rp ,-. Pelanggan yang memiliki tingkat pendapatan antara Rp ,- sampai < Rp ,- dan pelanggan yang memiliki tingkat pendapatan antara Rp ,- sampai < Rp ,-, merasakan kepuasan yang hampir sama terhadap dimensi atribut di Atlas Sport Club Surabaya. Untuk pelanggan Atlas Sport Club Surabaya dengan tingkat pendapatan Rp ,- sampai < Rp ,- memiliki karakteristik kepuasan yang cenderung berbeda dengan pelanggan dengan pendapatan yang lain terhadap dimensi atribut. Hasil pemetaan dimensi atribut terhadap tingkat pendapatan pelanggan kelab kebugaran X dengan menggunakan analisis korespondensi dapat dilihat pada Gambar 2. Row and Column Scores Dimension 2,2 < Rp 1 Juta,1 4 -,0 -,1 -,2 -,3 -,4 -,3 Rp.1-< 2 Jut3 1 => Rp.4 Juta Rp.3 -< 4 Ju 5 -,2 -,1 0,0,1,2 2 Rp.2 -< 3 Ju,3,4 Columns Rows Keterangan: 1: Fasilitas 2: Biaya 3: Pelayanan 4: Lokasi 5: Kebersihan Row: Atribut Colums: Tingkat pendapatan Dimension 1 Symmetric Normalization Gambar 2. Pemetaan Corespondence Analysis Kelab Kebugaran X Dimensi Atribut terhadap Tingkat Pendapatan Pelanggan Sumber : Output SPSS A-29-7

8 Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa baik pelanggan yang memiliki tingkat pendapatan kurang dari Rp ,-, antara Rp ,- sampai < Rp ,-, antara Rp ,- sampai < Rp ,- antara Rp ,- sampai < Rp ,- dan pelanggan yang memiliki pendaparan lebih Rp ,- merasakan kepuasan yang cenderung berbeda satu sama lain terhadap dimensi atribut Kelab Kebugaran X. Hasil pemetaan dimensi atribut terhadap tingkat pendapatan pelanggan kelab kebugaran Y dengan menggunakan analisis korespondensi dapat dilihat pada Gambar 3. Row and Column Scores Dimension 2,6 Rp.2 Juta -,4,2 -,0 -,2 3 -,4 -,6-1,0 -,5 2 Rp.3 Juta - Rp.1 < Juta Rp 1 -Juta 0,0 5 1,5 => Rp.4 Juta 4 1,0 Columns Rows Keterangan: 1: Fasilitas 2: Biaya 3: Pelayanan 4: Lokasi 5: Kebersihan Row: Atribut Colums: Tingkat pendapatan Dimension 1 Symmetric Normalization Gambar 3. Pemetaan Corespondence Analysis Kelab Kebugaran Y Dimensi Atribut terhadap Tingkat Pendapatan Pelanggan Sumber : Output SPSS Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa di Kub Kebugaran Y, pelanggan yang memiliki tingkat pendapatan kurang dari Rp ,-, pelanggan dengan pendapatan antara Rp ,- sampai < Rp ,- dan pelanggan yang memiliki tingkat pendapatan antara Rp ,- sampai < Rp ,- memiliki merasakan kepuasan yang hampir sama. Pelanggan yang memiliki tingkat pendapatan antara Rp ,- sampai < Rp ,- dan pelanggan dengan pendapatan lebih dari Rp ,- memiliki kepuasan terhadap Kelab Kebugaran Y yang cenderung berbeda terhadap pelanggan dengan tingkat pendapatan yang lainnya. Pada pemetaan analisis korespondensi, jarak antara dua titik yang koordinatnya 2 2 diketahui dapat dihitung dengan rumus d ( X 2 X 1) ( Y2 Y1 ), dengan (X, Y) adalah posisi koordinat pada pemetaan Correspondence Analysis dari masing-masing dimensi atribut dan tempat kebugaran Atlas Sport Club Surabaya, Kelab Kebugaran X dan Kelab Kebugaran Y. Dengan demikian maka dapat dihitung kedekatan dari dimensi atribut terhadap tingkat pendapatan pelanggan di Atlas Sport Club, Kelab Kebugaran X, Kelab Kebugaran Y Kedekatan dimensi atribut terhadap tingkat pendapatan pelanggan Atlas Sport Club jika diukur dengan pendekatan rumus jarak dapat dilihat pada Tabel 7. A-29-8

9 Tabel 7. Kedekatan Dimensi Atribut Terhadap Tingkat Pendapatan Pelanggan Atlas Sport Club Surabaya (Diukur Dengan Pendekatan Rumus Jarak) Penilaian Atlas Sport Club Dimensi Atribut Fasilitas Biaya Pendapatan per Bulan < Rp. 1 Juta Rp. 1-2 Juta Rp. 2-3 Juta Rp. 3-4 Juta Rp. > 4Juta Koordinat 0,237-0,284-0,682 0,211 0,775 0,554-0,727 0,123 0,230-0,423-0,118 0,232-0,48 0,383 0,206 0,564 0,355 0,229 0,742 0,333 0,657 0,498 0,383 0,336 Pelayanan Lokasi 1,107-0,307-0,147 0,158 1,182 1,862 1,168 1,248 1,262 0,166 0,538 0,291 0,160 0,115 Kebersihan -0,694-0,589 0,929 0,800 0,804 0,838 0,872 Berdasarkan tabel 7, terlihat bahwa pelanggan dengan tingkat pendapatan yang berbeda sependapat bahwa lokasi Atlas Sport Club Surabaya adalah faktor yang paling dominan dalam menentukan kepuasan pelanggan. Faktor yang menyebabkan pelanggan merasa tidak puas adalah faktor pelayanan Atlas Sport Club Surabaya. Tabel 8. Kedekatan Dimensi Atribut Terhadap Tingkat Pendaparan Pelanggan Kelab Kebugaran X (Diukur Dengan Pendekatan Rumus Jarak) Penilaian Kelab Kebugaran X Dimensi Atribut Fasilitas Biaya Pelayanan Lokasi Kebersihan Pendapatan per Bulan < Rp. 1 Juta Rp. 1-2 Juta Rp. 2-3 Juta Rp. 3-4 Juta Rp. > Juta Koordinat -0,311 0,130 0,033 0,167 0,320 0,016-0,111-0,287 0,069-0,028-0,118 0,232-0,48 0,383 1,107-0,307-0,147 0,158-0,694-0,589 0,133 0,255 0,108 0,045 0,189 0,308 0,270 0,382 0,395 0,391 0,184 0,085 0,330 0,277 0,251 0,317 0,387 0,337 0,240 0,234 0,360 0,461 0,225 0,354 0,396 Tabel 8 menunjukkan tingkat kedekatan dimensi atribut terhadap tingkat pendapatan pelanggan, yang diukur dengan pendekatan rumus jarak pada Kelab Kebugaran X dari tabel tersebut, pelanggan yang memiliki tingkat pendapatan kurang dari Rp ,- merasa lebih puas dengan fasilitas dan merasa tidak puas dengan atribut kebersihan pada Kelab Kebugaran X. Pelanggan yang memiliki tingkat pendapatan antara Rp , sampai < Rp ,- memiliki kepuasan terhadap Pelayanan dan merasa tidak puas dengan atribut kebersihan.. Untuk pelanggan dengan pendapatan antara Rp ,-< Rp ,-, antara Rp ,-< Rp ,- dan di atas Rp ,- memiliki kepuasan terhadap fasilitas. A-29-9

10 Tabel 9. Kedekatan Dimensi Atribut Terhadap Tingkat Pendapatan Pelanggan Kelab Kebugaran Y (Diukur Dengan Pendekatan Rumus Jarak) Penilaian Kelab Kebugaran Y Pendapatan per Bulan < Rp. 1 Juta Rp. 1-2 Juta Rp. 2-3 Juta Rp. 3-4 Juta Rp. > Juta Dimensi Atribut Koordinat 0,024-0,300-0,095-0,325-0,751 0,529 0,038-0,178 0,833 0,477 Fasilitas Biaya Pelayanan Lokasi Kebersihan -0,120-0,037 0,287 0,074 0,118 0,172-0,337 0,054 0,096-0,290 0,162 0,534 0,319 0,252 0,810 0,321 0,700 0,487 0,375 0,329 0,897 0,701 0,801 0,802 0,827 1,007 0,896 0,934 1,045 1,074 0,260 0,638 0,423 0,343 0,306 Pada Tabel 9 yang menunjukkan tingkat kedekatan dimensi atribut terhadap tingkat pendapatan pelanggan di atas, yang diukur dengan pendekatan rumus jarak pada Kelab Kebugaran Y terlihat bahwa pelanggan yang memiliki tingkat pendapatan kurang dari Rp ,- merasa lebih puas dengan fasilitas yang ada di Kelab Kebugaran Y tetapi merasa tidak puas dengan atribut lokasi.. Pelanggan yang memiliki tingkat pendapatan antara Rp ,- sampai < Rp ,-, pelanggan dengan pendapatan antara Rp ,-< Rp ,-, dan pelanggan dengan tingkat pendapatan antara Rp ,-< Rp ,- memiliki kepuasan terhadap fasilitas. Untuk pelanggan yang memiliki tingkat pendapatan diatas Rp ,- memiliki kepuasan terhadap kebersihan. Pembahasan Studi tentang perbedaan atribut kelab kebugaran di Surabaya ini, selain memberikan gambaran seberapa tinggi atribut masing-masing kelab kebugaran, juga dapat digunakan sebagai masukan dalam membentuk pencitraan atribut kelab kebugaran bagi pengusaha kelab kebugaran. Selain mempertinggi pencitraan atribut tempat kebugaran, pengusaha tempat kebugaran juga dapat membentuk pencitraan atribut tempat kebugaran yang unik/berbeda dengan tempat kebugaran pesaingnya, karena ketinggian dan keunikan atribut tempat kebugaran dapat dijadikan sumber keunggulan bersaing. Pada studi ini, dilakukan telaah terhadap perbedaan atribut pada tiga tempat kebugaran. Ketiga kelab kebugaran tersebut adalah Atlas Sport Club Surabaya, Kelab Kebugaran X, dan Kelab Kebugaran Y. Hasil analisis menunjukkan bahwa walaupun tingkat pendapatan pelanggan pada Atlas Sport Club Surabaya berbeda-beda, tetapi mereka sependapat bahwa lokasi kelab kebugaran adalah faktor yang paling dominan dalam menentukan kepuasan jika dilihat berdasarkan tingkat pendapatan pelanggan. Analisis terhadap tingkat kepuasan pelanggan di Kelab Kebugaran X menunjukkan adanya kecenderungan dimana pelanggan dengan semua tingkat A-29-10

11 pendapatan cenderung memiliki kepuasan yang paling dekat dengan dimensi atribut fasilitas dibanding dengan yang lain, kecuali pelanggan dengan tingkat pendapatan Rp ,- sampai < Rp ,-, yang lebih cenderung merasakan pelayanan sebagai dimensi atribut yang paling dominan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat harapan pelanggan secara umum terkait dengan kelengkapan fasilitas di Kelab Kebugaran X telah mampu dipenuhi oleh pihak pengelola Kelab Kebugaran X. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap atribut di Kelab Kebugaran Y jika dilihat berdasarkan tingkat pendapatan pelanggan menunjukkan kecenderungan kepuasan terhadap fasilitas, kecuali pelanggan dengan tingkat pendapatan lebih dari Rp ,- yang memiliki kepuasan terhadap dimensi kebersihan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis korespondensi dapat diketahui bahwa Atlas sport Club Surabaya adalah tempat kebugaran yang memiliki lokasi lokasi paling sesuai dengan harapan pelanggan karena mudah dijangkau. 2. Dimensi atribut yang paling dominan dalam pembentukan kepuasan pelanggan Kelab Kebugaran X dan Kelab Kebugaran Y berdasarkan besarnya tingkat pendapatan dapat diuraikan sebagai berikut: a. Kelab Kebugaran X dinilai berdasarkan tingkat pendapatannya, Kelab Kebugaran X relatif cukup dikenal sebagai Kelab Kebugaran yang memiliki fasilitas yang sesuai dengan harapan pelanggan. b. Kelab Kebugaran Y sangat dikenal sebagai kelab kebugaran yang memiliki fasilitas yang sesuai dengan harapan pelanggan. Saran 1. Berdasarkan hasil analisis, pihak pengelola Atlas sport Club Surabaya disarankan untuk meningkatkan mutu layanan ditinjau dari dimensi atribut berikut ini: a. Untuk kelengkapan fasilitas, pihak pengelola hendaknya mengganti alat fitness yang telah usang dengan yang baru atau melengkapi alat peraga senam, memperbaiki dan memperluas ruang sauna, menambah kamar ganti serta mengganti handuk yang lama dengan yang baru. b. Menurut dimensi biaya, pihak pengelola Atlas sport Club Surabaya diharapkan dapat memberikan rangsangan, misal bagi pelanggan yang dapat merekrut 5 orang untuk menjadi anggota Atlas sport Club Surabaya akan diberi bonus bebas iuran bulanan selama 1 tahun. c. Ditinjau dari dimensi kebersihan, pihak pengelola Atlas sport Club Surabaya hendaknya lebih memperhatikan kebersihan toilet agar tidak tercium aroma yang kurang sedap pada ruang toilet, apalagi sampai tercium sampai ruangan lain dan pelayanan secara menyeluruh, sehingga pelanggan dapat merasakan kepuasan yang optimal. d. Berdasarkan dimensi pelayanan, hendaknya memberikan Training kepada staf administrasi untuk bersikap lebih ramah kepada pelanggan yang baru maupun yang akan berlatih, serta menambah jumlah instruktur yang sebanding dengan jumlah pelanggan yang mengikuti latihan agar pelayanan yang diberikan dapat maksimal. 2. Pemasangan iklan dan spanduk, penyebaran brosur dan mengadakan kegiatan lomba-lomba seperti kejuaraan Aerobic, hendaknya lebih ditingkatkan lagi untuk menarik perhatian pelanggan secara umum dan dapat memberikan kebanggaan A-29-11

12 kepada pelanggan yang sudah ada sehingga mengurangi berpindahnya pelanggan ke kelab kebugaran lain. 3. Untuk penelitian kedepan, diharapkan adanya variabel-variabel baru dan metode analisis baru yang lebih mampu menjelaskan mengenai analisis tingkat kepuasan konsumen. DAFTAR PUSTAKA Sugiarto, et. al., (2003) Teknik Sampling. Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Triado, M.Xavier; Aparicio, Pilar; Rimbau,Eva; (2002) Identification of Factors of Customer Satisfaction in Municipal Sport Centres in Barcelona. Some Suggestions for Satisfaction Improvement, The Cyber Journal of Sport Marketing. A-29-12

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk memperoleh laba agar dapat terus hidup dan berkembang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk memperoleh laba agar dapat terus hidup dan berkembang. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah menghasilkan barang dan jasa untuk memperoleh laba agar dapat terus hidup dan berkembang. Untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 34 responden, yang merupakan pengguna produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan agar barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam keadaan seperti

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Adapun deskripsi karakteristik responden dari penelitian ini meliputi jenis kelamin dan usia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak

Lebih terperinci

persentase. Sedangkan analisis inferensial yaitu analisis yang mengacu pada hasil

persentase. Sedangkan analisis inferensial yaitu analisis yang mengacu pada hasil 42 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan di perusahaan jasa transportasi PT. KA spesifikasi Kereta Api Eksekutif Sancaka jurusan Yogyakarta-Surabaya. Penelitian bertujuan untuk menganalisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah pengguna produk smartphone Sony Xperia di DIY.Spesifikasi pengguna produk dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan saat ini. Sebagian dari

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan saat ini. Sebagian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dampak peralihan dari zaman tradisional menjadi modern, sangat terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan saat ini. Sebagian dari masyarakat Daerah Istimewa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB l. Pendahuluan. dewasa ini semakin meningkat, terkait dengan hal tersebut orang tidak lagi hanya

BAB l. Pendahuluan. dewasa ini semakin meningkat, terkait dengan hal tersebut orang tidak lagi hanya BAB l Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, kebutuhan manusiapun dewasa ini semakin meningkat, terkait dengan hal tersebut orang tidak lagi hanya memikirkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung

BAB I PENDAHULUAN. usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian menyebabkan semakin banyak bermunculan bentukbentuk usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung mengarah kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E 33 BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 4.1. Pengumpulan Data Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, berbagai aspek kehidupan berkembang begitu sangat cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa perkembangan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen

Lebih terperinci

kontingensi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen lakilaki

kontingensi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen lakilaki BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini analisis yang dipakai adalah analisis deskriptif dan analisis statistika. Analisis statistika meliputi analisis chi square dan analisis koefisien kontingensi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berguna dan hanya bisa bergerak jika ada manusia yang menggerakannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. berguna dan hanya bisa bergerak jika ada manusia yang menggerakannya. Tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Timpe (1999: 20), dalam sebuah perusahaan, sumberdaya terpenting adalah manusia (man) karena semua sumberdaya yang ada hanya dapat berguna dan hanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur. Uji coba ini dilakukan kepada 30 orang responden yang berkunjung ke

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur. Uji coba ini dilakukan kepada 30 orang responden yang berkunjung ke BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Coba Kuesioner Uji coba kuisioner dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur. Uji coba ini dilakukan kepada 30 orang responden yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini meliputi BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Konsumen Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir yang pernah atau sedang diikuti,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Depot Java Dancer Coffee, berada di Jl. Kahuripan 1 Malang. Alasan pengambilan lokasi ini karena pengunjung cukup banyak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pemasaran adalah hasil dari kegiatan setiap perusahaan sebagai wujud perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus memandang bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam masa pertumbumbuhan dan kondisi masyarakat sekarang ini, faktor yang akan berperan penting bagi perusahaan atau instansi dapat dinilai baik oleh konsumen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jl. Laks. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia Cabang

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bauran promosi di perusahaan snack Ribut di Purwokerto, minat beli konsumen snack Ribut, dan pengaruh pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini semakin diyakini bahwa setiap kemajuan usaha selalu membawa masalah-masalah dan kesempatan bagi perusahaan. Dengan semakin besarnya perusahaan maka semakin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Profil responden digunakan untuk mengetahui gambaran dari konsumen (pengguna Wi-Fi) maupun konsumen potensial yang telah menggunakan fasilitas Wi-Fi yang

Lebih terperinci

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor-

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- Faktor Strategi Bauran Pemasaran Jasa yang Memengaruhi Mahasiswa Memilih Program

Lebih terperinci

2.6.2 Nonprobability Sampling Menentukan Ukuran Sampel Skala Pengukuran Validitas dan Reliabilitas Instrumen...

2.6.2 Nonprobability Sampling Menentukan Ukuran Sampel Skala Pengukuran Validitas dan Reliabilitas Instrumen... ABSTRAK Penelitian ini dilakukan terhadap produk Teh Kotak sebagai salah satu produk minuman teh dalam kemasan karton yang diproduksi oleh PT Ultra Jaya. Adapun masalah yang dihadapi adalah: 1)Teh Kotak

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja 20 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji Validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda kelesuan yang diakibatkan krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak pada tahun 1997. Krisis ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya persaingan didalam dunia usaha dan semakin berkembangnya perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap perusahaan untuk saling merebut

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relatif lebih bebas akibat dikuranginya proteksi dalam perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. relatif lebih bebas akibat dikuranginya proteksi dalam perdagangan internasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Saat ini perkembangan ekonomi dunia ditandai dengan proses globalisasi menuju ke arah pasar bebas. Persaingan bisnis dalam pasar bebas akan menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis

BAB V KESIMPULAN. Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis BAB V KESIMPULAN Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis serta saran yang diberikan atas penelitian Pengaruh Green Marketing terhadap Minat Beli Konsumen pada produk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Validitas Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi responden Profil responden digambarkan dengan menganalisa karakteristik sosial dan demografi responden. Karakteristik demografi dilihat dari umur dan jenis kelamin, sedangkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner pada konsumen dalam memahami kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan mengakibatkan dunia usaha harus

BAB l PENDAHULUAN. terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan mengakibatkan dunia usaha harus BAB l PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dunia usaha semakin ketat. Terlebih dengan terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan mengakibatkan dunia usaha harus mengalami penurunan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat. Selain hal tersebut, penciptaan produk atau

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 28 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Setelah melakukan studi literatur, langkah selanjutnya adalah pengambilan data dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh pengunjung Cito

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dengan harapan tidak menghilangkan identitas kota sebagai kota warisan

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dengan harapan tidak menghilangkan identitas kota sebagai kota warisan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan Kota Surakarta dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, dengan harapan tidak menghilangkan identitas kota sebagai kota warisan budaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dewasa ini sedang mengalami kelesuan yang sangat berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian seiring dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di kota Tarutung yang merupakan ibu kota kabupaten Tapanuli Utara. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 86 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Happy Day Restaurant merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Food & Beverage Restaurant di Indonesia. Happy Day merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Toko sparepart X adalah toko sparepart mobil yang berada di jalan Pungkur, Bandung. Toko sparepart X didirikan pada tahun 1990 oleh Bapak Trisna Kanta. Tahun 2009, omset toko sparepart X mengalami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Kartu Indosat merupakan produk dari PT Indosat, pada Februari 2013 perusahaan Qatar yang sebelumnya

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Responden 5.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, responden dapat dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 5.1 Gambaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D NASKAH PUBLIKASI ANALISAA KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENGETAHUI PERSEPSI DAN HARAPAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL) (Studi kasus: Ahass 2597 Priyangan Motor ) Diajukan Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Studi pendahuluan Studi pustaka Observasi Wawancara Perumusan Masalah Penentuan Tujuan serta Manfaat penelitian Batasan Masalah Penentuan populasi dan jumlah sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas Hasil perhitungan uji validitas menggunakan data 86 responden dan data yang diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perekonomian makin maju dan berkembang dengan pesat, banyak produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang sejenis dengan

Lebih terperinci

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PERCEPTION MEMBER OF VIRENKA GYM FITNESS CENTER ON MARKETING STRATEGIES Oleh: Achmad Jatmiko, fakultas ilmu keolahragaan (achmad18jr@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, salah satu cara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, salah satu cara untuk mendapatkan konsumen yang loyal adalah dengan memuaskan kebutuhannya secara konsisten dari waktu ke

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat.

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. BAB l PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan dunia pendidikan semakin besar, sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. Dalam perekrutan tenaga

Lebih terperinci

BAB III PERSEPSI WISATAWAN DOMESTIK TENTANG UNSUR-UNSUR PEMBENTUK CITY BRANDING KOTA SEMARANG TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE KOTA SEMARANG

BAB III PERSEPSI WISATAWAN DOMESTIK TENTANG UNSUR-UNSUR PEMBENTUK CITY BRANDING KOTA SEMARANG TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE KOTA SEMARANG BAB III PERSEPSI WISATAWAN DOMESTIK TENTANG UNSUR-UNSUR PEMBENTUK CITY BRANDING KOTA SEMARANG TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE KOTA SEMARANG Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil uji validitas

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Royal Pizza merupakan salah satu usaha makanan cepat saji yang ikut meramaikan pasar kuliner di Pekanbaru. Usaha ini baru berdiri pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Menurut Anwar (2011:13), Desain penelitian deskriptif adalah desain

BAB 3 METODE PENELITIAN. Menurut Anwar (2011:13), Desain penelitian deskriptif adalah desain BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memberikan petunjuk atau arahan yang sistematis kepada peneliti. Desain pada penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tahap Penelitian Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu pemetaan kompetensi dan analisis kebutuhan pelatihan. Dua tahap ini merupakan satu rangkaian yang tidak dipisahkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PASPOR PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I POLONIA DI KOTA MEDAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PASPOR PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I POLONIA DI KOTA MEDAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PASPOR PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I POLONIA DI KOTA MEDAN I. KATA PENGANTAR Dengan hormat, Sehubungan dengan penyelesain tugas akhir

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek Perkebunan Teh Kaligua merupakan kawasan wisata agro dataran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek Perkebunan Teh Kaligua merupakan kawasan wisata agro dataran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek Perkebunan Teh Kaligua merupakan kawasan wisata agro dataran tinggi yang terletak Kaligua di Desa Pandansari, Kecamatan

Lebih terperinci

Treatment di Yogyakarta. Sedang obyek penelitiannya adalah atribut Larissa Skin

Treatment di Yogyakarta. Sedang obyek penelitiannya adalah atribut Larissa Skin BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan di perusahaan kualitas pelayanan pada Larissa Skin Care and Hair Treatment di Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut Larissa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data dan pembahasan. Adapun urutan analisis data adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas data, analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK Permata GYM & SPA merupakan pusat kebugaran yang ingin memperkenalkan konsep hidup sehat kepada masyarakat luas dengan menawarkan program kebugaran yang bermanfaat khususnya di kota Bandung. Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan merupakan suatu hal yang biasa terjadi di dalam dunia bisnis. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perkreditan motor PT. Summit Oto Finance Cabang Bogor harus bersaing dengan perusahaan perkreditan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki bisnis di bidang jasa berupa penyedia sarana fitness center. Shangri-La

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki bisnis di bidang jasa berupa penyedia sarana fitness center. Shangri-La BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Shangri-La salon & Fitness Studio merupakan sebuah perusahaan yang memiliki bisnis di bidang jasa berupa penyedia sarana fitness center. Shangri-La

Lebih terperinci