BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih
|
|
- Harjanti Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan merupakan suatu hal yang biasa terjadi di dalam dunia bisnis. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih baik jika adanya persaingan mendorong perusahaan dalam mencapai tujuannya, untuk mempertahankan hidupnya bahkan untuk bertumbuh dan berkembang. Situasi persaingan akan lebih sehat jika setiap perusahaan saling berlomba untuk memperoleh pangsa pasar seluas-luasnya. Persaingan mencakup semua tawaran dari pesaing serta barang pengganti yang aktual dan potensial yang mungkin dipertimbangkan oleh seorang pembeli (Kotler, 2002: 16). Dalam memuaskan konsumen sasaran, perusahaan dapat melakukan sesuatu yang lebih baik dari usaha yang dapat dilakukan oleh para pesaingnya. Atas dasar besarnya dan posisi industrinya, perusahaan harus menemukan strategi yang kemungkinan besar akan memberikan keunggulan kompetitif. Perusahaanperusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara cermat memilih pasar(-pasar) sasarannya dan mempersiapkan program-program pemasaran yang dirancang khusus untuk pasar tersebut (Kotler, 2002: 24). Untuk setiap segmen pasar sasaran, perusahaan menentukan posisi mana yang diinginkannya dalam segmen tersebut. Bagi setiap pasar sasaran yang dipilih, sebuah perusahaan mengembangkan satu tawaran pasar yang diposisikan dalam pikiran pembeli agar memberikan beberapa manfaat utama. Para pemasar
2 2 harus memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar sasaran. Sebuah produk atau tawaran itu akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran (Kotler, 2002: 33). Penentuan posisi pasar (market positioning) berarti pengaturan suatu tawaran untuk menduduki suatu tempat yang jelas, berbeda dan diperlukan sekali di pasar dan dalam pikiran pelanggan yang menjadi sasaran. Perusahaan juga harus meneliti posisi merek pesaing dalam pasar (Kotler, 1987: 63). Dalam bidang farmasi dapat dilihat kondisi persaingan yang cukup ketat. Satu penyakit saja pilihan obatnya sangat beraneka ragam membuat konsumen bebas dalam memilihnya. Penelitian ini lebih menekankan pada persaingan obat pereda sakit kepala. Ada beberapa obat yang beredar di pasar, misalnya Panadol Caplet, Paramex, Bodrex, dan Oskadon. Di antara obat ini harus diketahui posisi kemiripannya, sehingga dapat memberikan informasi baik bagi perusahaan maupun masyarakat sebagai pelanggan. Banyaknya obat pereda sakit kepala yang beredar membuat suasana persaingan semakin ketat. Suasana ini mempengaruhi Panadol Caplet dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk meredakan sakit kepala, nyeri dan demam. Panadol Caplet perlu mengetahui posisinya dibanding dengan produk analgesic sejenis. Perusahaan diharapkan tidak hanya memperhatikan kelangsungan hidup produknya saja, namun juga memperhatikan kelangsungan hidup pasarnya. Panadol Caplet adalah sebuah obat pereda sakit kepala yang diproduksi oleh PT. Sterling Products Indonesia, Bogor. Obat ini sudah diproduksi selama 32
3 3 tahun. Panadol Caplet inilah yang menjadi base Panadol lainnya, seperti Panadol Extra, Panadol Cold and Flu, Panadol Syrup, dan Panadol Drops. Panadol juga sukses di negara-negara lain, seperti Australia, Amerika Latin, Taiwan, Hongkong, Singapura, Malaysia, dan lainnya. Pasar analgesic cukup besar dan sangat potensial, yaitu no 2 setelah Vitamin. Tiap kaplet Panadol mengandung 500 mg parasetamol. Indikasinya untuk meredakan rasa sakit, seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit pada otot, dan menurunkan demam yang menyertai flu/influenza dan demam sesudah vaksinasi. Apabila digunakan dalam dosis yang dianjurkan, parasetamol umumnya tidak menimbulkan efek samping. Penggunaan dosis yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati. Penulis meneliti tentang posisi Panadol Caplet di dalam jajaran produk obat analgesic sejenis yang beredar di pasaran. Dengan mengetahui posisinya, Panadol Caplet dapat mengidentifikasi dan mendisain strategi pemasaran yang tepat. Bila posisinya tidak dapat terlihat dengan jelas, maka akan berakibat fatal. Kemungkinan strategi pemasarannya justru memberi keuntungan bagi pesaing. Jadi, Panadol Caplet perlu mengetahui posisinya terhadap minat konsumen dibanding dengan obat analgesic lainnya yang sejenis dan melakukan strategi yang tepat. Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul: Positioning Panadol Caplet terhadap Produk Analgesic Sejenis.
4 Rumusan Masalah Berdasarkan pertimbangan dalam latar belakang di atas, maka penulis mengadakan pengamatan komparatif antara Panadol Caplet, Paramex, Bodrex, dan Oskadon untuk menganalisis posisi Panadol Caplet terhadap produk analgesic sejenis di apotik, supermarket, grosir, retail, minimarket, dan toko obat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari informasi yang didapatkan, penulis merumuskan beberapa masalah yang perlu diketahui jawabannya dalam analisis ini, antara lain: Bagaimana profil konsumen Panadol Caplet, Paramex, Bodrex, dan Oskadon di Daerah Istimewa Yogyakarta, baik dari jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan, maupun pekerjaannya, serta produk apa yang paling sering dikonsumsi? Bagaimana tingkat kemiripan antara Panadol Caplet, Paramex, Bodrex, dan Oskadon? Bagaimana posisi Panadol Caplet dibanding dengan Paramex, Bodrex, dan Oskadon berdasarkan atribut-atribut yang dimiliki oleh masing-masing produk analgesic ini? 1.3. Batasan Masalah Peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini dengan maksud tidak menyimpang dari tujuan penelitian yang ingin dicapai, antara lain:
5 Obyek Penelitian Dalam mencapai tujuan penelitian diperlukan data lapangan yang diambil dari apotik, supermarket, grosir, retail, minimarket, dan toko obat di Daerah Istimewa Yogyakarta Waktu Penelitian Penelitian ini diadakan selama empat bulan, yaitu mulai awal Bulan Oktober 2005 hingga akhir Bulan Januari Jumlah Responden Dalam penelitian ini dibutuhkan responden sebanyak 100 orang untuk mendukung keakuratan data Data yang akan diteliti a. Profil konsumen 1) Jenis kelamin a) Pria b) Wanita 2) Usia a) 12 - <16 tahun b) 16 - <21 tahun c) 21 - <26 tahun d) 26 - <31 tahun e) 31 tahun
6 6 3) Pendidikan terakhir a) SLTP b) SMA c) Diploma d) Sarjana e) Lainnya 4) Pendapatan per bulan a) Rp ,00 <Rp ,00 b) Rp ,00 <Rp ,00 c) Rp ,00 <Rp ,00 d) Rp ,00 <Rp ,00 e) Rp ,00 5) Pekerjaan a) Pegawai negeri b) Karyawan swasta c) Wiraswasta d) Mahasiswa/pelajar e) Lainnya 6) Produk analgesic yang paling sering dikonsumsi a) Panadol Caplet b) Paramex c) Bodrex d) Oskadon
7 7 b. Atribut Atribut yang melekat dalam penelitian ini dibedakan menjadi empat, yang biasa digunakan perusahaan dalam proses pemasarannya, yaitu: 1) Product a) Komposisi obat b) Fungsi obat c) Informasi kontra indikasi d) Efek samping e) Kemasan dan label 2) Price a) Kesesuaian harga terhadap kualitas b) Harga terjangkau 3) Place a) Persedian di apotik b) Persediaan di supermarket c) Persediaan di minimarket d) Persediaan di grosir e) Persediaan di toko obat f) Persediaan di pengecer 4) Promotion a) Frekuensi promosi b) Dampak promosi terhadap keputusan pembelian
8 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui profil konsumen Panadol Caplet yang dipandang dari segi usia, gender, pendidikan, pendapatan, serta pekerjaan serta produk yang paling sering dikonsumsi Untuk mengetahui tingkat kemiripan antara Panadol Caplet, Paramex, Bodrex, dan Oskadon Untuk mengetahui posisi Panadol Caplet dibanding dengan Paramex, Bodrex, dan Oskadon berdasarkan atribut-atribut yang dimiliki Manfaat Penelitian Bagi penulis Penelitian ini merupakan kesempatan yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan dan memberi pengalaman yang berharga dalam menerapkan teori-teori yang telah diperoleh di dalam perkuliahan, terutama mengenai posisi pasar produk serta aplikasinya dalam bisnis Bagi perusahaan Manfaat penelitian ini juga dapat berguna bagi perusahaan. Perusahaan akan mengetahui posisi produknya dibanding dengan para pesaingnya sehingga dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat bagi kemajuan perusahaan di masa mendatang.
9 Bagi pihak lain Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk suatu penelitian dan tambahan pengetahuan dalam bidang studi manajemen, khususnya bagi manajemen pemasaran Hipotesis Profil responden rata-rata adalah wanita yang berusia 21 - <26 tahun, pendidikan terakhir SMA, dengan pendapatan perbulan Rp ,00 <Rp ,00, bekerja sebagai mahasiswa, dan produk yang paling sering dikonsumsi adalah Paramex Antara Panadol Caplet, Paramex, Bodrex, dan Oskadon tidak ada kemiripan Panadol Caplet, Paramex, Bodrex, dan Oskadon memiliki posisi yang berlainan menurut atribut-atribut yang melekat pada setiap produknya Metodologi Penelitian Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diperlukan menggunakan metode sebagai berikut: a. Data primer Data primer merupakan data yang bersifat realistis. Cara untuk mendapatkan data primer ini, dapat melalui wawancara,
10 10 observasi, maupun survei dengan pembagian kuesioner. Data primer juga dibutuhkan oleh perusahaan karena data sekunder tidak dapat memberikan semua informasi yang dibutuhkan (Kotler, 1987: 148). 1) Observasi Peneliti dapat mengumpulkan data primer dengan mengamati orang-orang, tindakan-tindakan, dan situasisituasi yang relevan. Riset observasional dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang orang tidak bersedia atau tidak dapat memberikannya (Kotler, 1987: 149). 2) Kuesioner Kuesioner adalah sarana yang paling banyak digunakan di dalam pengumpulan data primer. Suatu kuesioner terdiri dari seperangkat pertanyaan yang disampaikan kepada seseorang responden untuk dijawab (Kotler, 1987: 157). Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian, yaitu: a) Bagian I Berisi pertanyaan kombinasi tertutup dan terbuka yang berhubungan dengan profil responden untuk mendapatkan data pengguna Panadol Caplet dan obat analgesic sejenis.
11 11 b) Bagian II Berisi pertanyaan-pertanyaan tertutup mengenai tingkat kemiripan antara Panadol Caplet, Paramex, Bodrex, dan Oskadon. c) Bagian III Berisi pertanyaan-pertanyaan tertutup untuk mengetahui posisi Panadol Caplet dibanding dengan Paramex, Bodrex, dan Oskadon berdasarkan atribut. 3) Wawancara Wawancara adalah cara mengumpulkan data dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan pihak yang dianggap berkepentingan yang berhubungan erat dengan obyek penelitian, sebagai upaya untuk memperoleh data tambahan yang belum tercakup dalam kuesioner. b. Data sekunder Data sekunder didapat dari sumber-sumber data yang sudah ada pada suatu tempat seperti dari buku, artikel, majalah, dan jurnal. Data ini lebih cenderung bersifat ilmiah, biasanya membantu untuk menetapkan masalah dan tujuan penelitian (Kotler, 1987: 145).
12 Populasi dan Metode Sampling Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 2000: 107). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi konsumen Panadol Caplet dan produk analgesic sejenis. Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi (Djarwanto, 2000: 108). Peneliti akan mencari responden yang memenuhi kriteria dan menggunakan metode purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel yang memilih orang-orang yang terseleksi oleh peneliti berpengalaman berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Santoso, 2004: 90-91) Metode Analisis Data Data yang diperoleh akan dianalisis dengan alat-alat analisis kualitatif yang bersifat teoritis dan deskriptif, serta alat analisis kuantitatif yang menggunakan angka dan rumus-rumus. Dalam analisis kuantitatif ada beberapa alat analisis. Alat analisis tersebut yaitu:
13 13 a. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila pertanyaan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Untuk menguji validitas dari kuesioner dipakai Skala Likert di mana dalam pengujian ini menggunakan rumus korelasi product moment: r = Keterangan n n( x 2 xy) ( x)( y) 2 2 ( x) n y ( y) r = koefisien korelasi x = nilai dari butir y = nilai dari total butir n = jumlah sampel Langkah-langkah dalam menguji validitas: 1) Menentukan nilai r-tabel Dari table r, untuk df = jumlah kasus 2 atau dalam penelitian ini df = 30-2 = 28, tingkat signifikasi 5% didapat angka 0,239. 2) Mencari r-hitung R-hitung untuk tiap atribut dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. 2
14 14 3) Mengambil keputusan a) Jika r-hitung > r-tabel, maka butir atau atribut tersebut valid. b) Jika r-hitung < r-tabel, maka butir atau atribut tersebut tidak valid (Arikunto, 1996: 158). Dalam uji reliabilitas, suatu angket dikatakan reliabel apabila jawaban responden terhadap pertanyaan adalah stabil dari waktu ke waktu. Konsistensi dari seluruh skala diukur dengan menggunakan alpha Cronbach. Pada umumnya disepakati bahwa batas bawah nilai alpha Cronbach sebesar 0,7, walaupun diperkenankan turun hingga 0,6 dalam penelitian exploratory (Hair, 1998: 118). Rumus koefisien alpha dari Cronbach. Keterangan M Jkx Rtt = (1 ) M 1 Jkt Rtt = koefisien alpha Cronbach M = jumlah butir JKx = jumlah kuadrat x JKt = jumlah kuadrat total Langkah-langkah dalam menguji reliabilitas: 1) Menentukan r alpha Cronbach Dalam penelitian exploratory ini, alpha Cronbach yang digunakan adalah 0,6.
15 15 2) Mencari r-alpha R-alpha untuk tiap pertanyaan dapat dilihat pada hasil uji reliabilitas pada bagian paling akhir. 3) Mengambil keputusan a) Jika r-alpha > r alpha Cronbach, maka butir tersebut reliabel. b) Jika r-alpha < r alpha Cronbach, maka butir tersebut b. Analisis Prosentase reliable (Arikunto, 1996: 186). Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui profil konsumen yang dapat dilihat dari berbagai aspek seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan per bulan, pekerjaan dan produk analgesic yang sering dikonsumsi dalam bentuk prosentase. Keterangan P = nilai prosentase nx P = x100 % N nx = jumlah data berdasarkan karakteristik konsumen N = jumlah data keseluruhan (Bowen, 1982: 23) c. Multidimensional Scalling (MDS) MDS merupakan alat analisis yang membantu penelitian untuk mengidentifikasi dimensi penting yang digunakan responden dalam mengevaluasi atau menilai sebuah obyek yang menggunakan program komputer. MDS adalah prosedur untuk
16 16 menganalisis persepsi dan preferensi dari konsumen secara spasial dengan menggunakan grafik (visual) (Rangkuti, 1997: 173). MDS dimaksudkan sebagai teknik untuk mengukur obyek dalam ruang dimensi berdasarkan kesamaan penilaian responden terhadap suatu obyek. Perbedaan antar obyek dicerminkan oleh jarak relatif antar obyek dalam ruang dimensi (Kuncoro, 2003: 244). MDS berhubungan dengan pembuatan grafik (map) untuk menggambarkan posisi sebuah obyek yang lain, berdasarkan kemiripan (similarity) obyek-obyek tersebut (Santoso, 2004: 322). Untuk meneliti mengenai pandangan konsumen terhadap posisi salah satu produk tertentu yang ada di pasar, responden diminta untuk memberikan penilaian tentang kemiripan antara sebuah produk dengan produk lain, dengan skala satu sampai lima, dimana: a) Skala 1 berarti dua atau lebih produk yang dibandingkan sangat mirip satu dengan lain. b) Skala 2 berarti dua atau lebih produk yang dibandingkan mirip satu dengan yang lain. c) Skala 3 berarti dua atau lebih produk yang dibandingkan agak mirip (sedang) satu dengan yang lain.
17 17 d) Skala 4 berarti dua atau lebih produk yang dibandingkan tidak mirip satu dengan yang lain. e) Skala 5 berarti dua atau lebih produk yang dibandingkan sangat tidak mirip satu dengan yang lain. Setelah data atau input dimasukkan dalam data editor SPSS maka data dapat diolah (Santoso, 2004: 322). d. Correspondence Analysis (CA) Alat analisis ini digunakan untuk membandingkan tingkat posisi kemiripan beberapa produk yang ditampilkan dalam bentuk grafik. Alat ini mampu menempatkan obyek pada map, sekaligus dengan atribut-atribut obyek tersebut sehingga memberikan informasi yang relatif lebih lengkap. Data yang diinput adalah data non metric. Responden diberikan kuesioner yang berisi beberapa atribut dan obyek. Di dalam pengisian kuesioner terdapat pilihan penilaian: a) Memberi nilai 0, yang berarti atribut pada produk tersebut tidak memuaskan atau masih banyak kekurangannya. b) Memberi nilai 1, yang berarti atribut produk tersebut sudah memuaskan. Setelah data atau input dimasukkan dalam data editor SPSS maka data dapat diolah dengan melakukan eksekusi syntax (Santoso, 2004: 332).
18 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Pada bagian awal penulisan, dirumuskan dahulu suatu masalah yang dapat diambil ketika menemukan berbagai informasi agar dapat mencapai tujuan penulisan. Menentukan obyek penelitian akan mempermudah dalam mencari responden yang aktual. Bab II Landasan Teori Dalam bab ini dijelaskan berbagai teori yang menjadi landasan dalam pelaksanaan analisis masalah. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini berisi hasil Uji Validitas dan Reliabilitas, kemudian ada pula penjelasan mengenai tahap-tahap Multidimensional Scalling dan Correspondence Analysis. Bab IV Analisis Data Bab ini berisi analisis dengan menggunakan alat analisis yang telah ditentukan, yaitu Analisis Prosentase, Multidimensional Scalling, dan Correspondence Analysis. Bab V Penutup Kritik dan saran yang bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk mencapai kemajuan yang diharapkan.
BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan agar barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam keadaan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini semakin diyakini bahwa setiap kemajuan usaha selalu membawa masalah-masalah dan kesempatan bagi perusahaan. Dengan semakin besarnya perusahaan maka semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian menyebabkan semakin banyak bermunculan bentukbentuk usaha baru baik usaha besar, menengah maupun kecil sehingga cenderung mengarah kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang diteliti. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan
9 III. METODE PENELITIAN A. Teknik Pengumpulan Data Riset atau penelitian merupakan aktivitas ilmiah yang sistematis, terarah, dan bertujuan. Maka data atau informasi yang dikumpulkan relevan dengan persoalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis menjadi sangat ketat, hal itu dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan sejenis yang menawarkan produk yang hampir sama. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, kebutuhan manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, kebutuhan manusia pun dewasa ini semakin meningkat, terkait dengan hal tersebut orang tidak lagi hanya memikirkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini persaingan diantara perusahaan semakin hebat, munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nilai suatu produk tidak hanya ditentukan oleh harga, namun juga ditentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nilai suatu produk tidak hanya ditentukan oleh harga, namun juga ditentukan oleh kualitas produk tersebut. Kotler mengatakan bahwa kualitas adalah totalitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perekonomian makin maju dan berkembang dengan pesat, banyak produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang sejenis dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. relatif lebih bebas akibat dikuranginya proteksi dalam perdagangan internasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Saat ini perkembangan ekonomi dunia ditandai dengan proses globalisasi menuju ke arah pasar bebas. Persaingan bisnis dalam pasar bebas akan menjadi semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya persaingan didalam dunia usaha dan semakin berkembangnya perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap perusahaan untuk saling merebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan produk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan industri otomotif, khususnya sepeda motor pada saat ini memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan produk sepeda motor itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Menurut Syamsir (2011), salah satu industri pengolahan minuman yang memiliki prospek yang semakin baik adalah industri yoghurt. Hal ini terkait nilai tambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pemasaran adalah hasil dari kegiatan setiap perusahaan sebagai wujud perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus memandang bahwa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk
Lebih terperinciBAB l. Pendahuluan. dewasa ini semakin meningkat, terkait dengan hal tersebut orang tidak lagi hanya
BAB l Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, kebutuhan manusiapun dewasa ini semakin meningkat, terkait dengan hal tersebut orang tidak lagi hanya memikirkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu masalah. muncul dan berkembang secara pesat menyebabkan banyak sekali
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan merupakan salah satu bagian dari ungkapan mikro yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu masalah persaingan perlu diperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen
20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen perlu dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain semakin meningkat. Dengan meningkatnya tingkat mobilitas ini, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini, tingkat mobilitas manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain semakin meningkat. Dengan meningkatnya tingkat mobilitas ini, maka kebutuhan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang, perkembangan penerbitan buku di Indonesia mulai menunjukkan ke arah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah Semenjak masa reformasi yang terjadi di Indonesia dari tahun 1997 sampai sekarang, perkembangan penerbitan buku di Indonesia mulai menunjukkan ke arah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam masa pertumbumbuhan dan kondisi masyarakat sekarang ini, faktor yang akan berperan penting bagi perusahaan atau instansi dapat dinilai baik oleh konsumen adalah
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang jasa untuk semakin giat dalam memberikan pelayanan terbaiknya, sehingga persaingan antara satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis karena kebutuhan dan keinginan konsumen yang pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman yang semakin maju dan modern, ketatnya persaingan dalam dunia industri menuntut setiap perusahaan untuk peka dalam mengantisipasi segala kemungkinan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Taktik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia saat ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dewasa ini sedang mengalami kelesuan yang sangat berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian seiring dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Obyek Penelitian Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut terarah pada sasaran yang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
49 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Studi deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LANDASAN BERFIKIR Persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan konsumen semakin ketat. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus menempatkan kepuasan sebagai tujuan utama
Lebih terperinciBAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa boga, maka setiap perusahaan perlu menciptakan konsep
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini dan seiring dengan semakin banyaknya perusahaan pesaing yang bermunculan khususnya di bidang jasa boga, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat, dengan harapan tidak menghilangkan identitas kota sebagai kota warisan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan Kota Surakarta dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, dengan harapan tidak menghilangkan identitas kota sebagai kota warisan budaya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa bagi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
Lebih terperinci3. METODE 3.1. Lokasi dan Waktu 3.2. Teknik Pengumpulan Data
3. METODE 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah yang merupakan sentra mebel, serta Jakarta dan Bogor sebagai daerah pemasaran mebel Jepara. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan-perusahaan yang ada, baik perusahaan domestik maupun perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi dan AFTA menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi perusahaan-perusahaan yang ada, baik perusahaan domestik maupun perusahaan asing.
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Perkembangan musik baik dalam maupun luar negeri yang cukup cepat dan
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah Perkembangan musik baik dalam maupun luar negeri yang cukup cepat dan bervariatif, telah menyebabkan banyak sekali minat dari kalangan produsen untuk menggarap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak yang cukup besar pada keadaan perekonomian Indonesia. Dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan jaman yang begitu pesat dewasa ini menyebabkan suatu perubahan dampak yang cukup besar pada keadaan perekonomian Indonesia. Dengan adanya perubahaan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merek (brand) diyakini mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra yang ditampilkan serasa menyihir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat pesat, sehingga persaingan tempat perbelanjaan sangat kompetitif dengan menawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda kelesuan yang diakibatkan krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak pada tahun 1997. Krisis ini
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini dan seiring dengan semakin banyaknya perusahaan pesaing yang bermunculan khususnya di bidang jasa boga,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana. pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.
III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang digunakan untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana pengambilan keputusan harus dilakukan
Lebih terperinciA. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota
III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota Bogor. Tiap perusahaan akan mengunggulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang semakin pesat. Globalisasi mempunyai dampak yang luas tidak hanya pada sektor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada bulan April sampai dengan september 2015.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada bulan April 2015 sampai dengan september 2015. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Lokasi Penelitian Penulis akan melakukan penelitian di Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Ada beberapa pertimbangan yaitu terkait dengan waktu, akses informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan harapan kosumen. Taktik dan strategi inilah yang ditempuh perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan kosumen. Taktik dan strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini persaingan diantara perusahaan semakin hebat. Munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang aneh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Studi pendahuluan Studi pustaka Observasi Wawancara Perumusan Masalah Penentuan Tujuan serta Manfaat penelitian Batasan Masalah Penentuan populasi dan jumlah sampel
Lebih terperinciSoeharto (1989: 150) mengemukakan untuk pengambilan sampel yang tingkat homogenitasnya tinggi untuk populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sebagai sa
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan survey. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berguna dan hanya bisa bergerak jika ada manusia yang menggerakannya. Tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Timpe (1999: 20), dalam sebuah perusahaan, sumberdaya terpenting adalah manusia (man) karena semua sumberdaya yang ada hanya dapat berguna dan hanya
Lebih terperinciPERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU. SUCI AMALIAH 3ea FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU SUCI AMALIAH 3ea07 14209155 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dengan semakin banyaknya
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Dalam memahami pelajaran di sekolah siswa mungkin saja mengalami kesulitan dalam memahaminya. Hal ini dapat dikarenakan metode pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan berkembang, banyak produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya pasar hasil produksi yang
Lebih terperinciBab 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku
Lebih terperinciBab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data
47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah studi yang meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan di restoran Tairyo Indonesia yang terletak di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi persaingan global yang semakin kuat, pengelolaan kegiatan bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti semakin banyaknya jenis kosmetik diproduksi dalam negeri maupun
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan teknologi berkembang dengan pesat. Persaingan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini kemajuan teknologi berkembang dengan pesat. Persaingan dalam era globalisasi memberi motivasi para produsen untuk meningkatkan pelayanan. Cara-nya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam
Lebih terperinciABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Toko sparepart X adalah toko sparepart mobil yang berada di jalan Pungkur, Bandung. Toko sparepart X didirikan pada tahun 1990 oleh Bapak Trisna Kanta. Tahun 2009, omset toko sparepart X mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero)
III. METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero) UPJ Way Halim. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Bulan Nopember
Lebih terperinciKuesioner Konsumen Terhadap Kategori Produk OKB Sakit Kepala
Kuesioner Konsumen Terhadap Kategori Produk OKB Sakit Kepala No Form:.. Tujuan dari proyek ini adalah memperoleh data untuk mengetahui kondisi kategori produk obat sakit kepala (analgesic adult) khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan zaman yang semakin modern, seiring dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan zaman yang semakin modern, seiring dengan kemajuan tehknologi maka kebutuhan manusia berkembang menjadi semakin kompleks. Kebutuhan manusia tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan lembaga pendidikan di Yogyakarta maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semakin pesatnya perkembangan lembaga pendidikan di Yogyakarta maupun di luar Yogyakarta baik swasta maupun negeri, akan menjadikan persaingan sangat ketat.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan saat ini. Sebagian dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dampak peralihan dari zaman tradisional menjadi modern, sangat terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan saat ini. Sebagian dari masyarakat Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran pemasaran dalam dunia usaha dewasa ini semakin penting karena persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang muncul menuntut perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan di Indonesia di dalam dunia bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha mengelola produknya
Lebih terperinciIII.METODOLOGI PENELITIAN
28 III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia peluang industri sepeda motor untuk dapat berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah satu sarana transportasi utama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu pendekatan yang bersifat ilmiah yang dilakukan pada pengambilan keputusan (Kuncoro, 2007). Penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era persaingan, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tuntutan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Diskripsi responden digunakan untuk mengidentifikasi karakteristikkarakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan zaman pada saat ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Hal ini merupakan tantangan bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan strategi dalam
Lebih terperinciPENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: CRISTYANTYO B 100 100 036 PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PD. Sumur Sari Bandung merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi garam halus di Bandung dengan merk Karya Tani. Sejak bulan Maret 2010-Febuari 2011, penjualan garam halus Karya Tani di wilayah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kausal (sebab akibat) dan menggunakan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada responden
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
Lebih terperinciBAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat
BAB III Metodologi 3.1 Jenis dan Desain Penelitian a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Bentuk hubungan asosiatif
Lebih terperinciANALISIS POSITIONING NOTEBOOK ACER BERDASARKAN PERSEPSIAN KONSUMEN ABSTRAK
ANALISIS POSITIONING NOTEBOOK ACER BERDASARKAN PERSEPSIAN KONSUMEN gautama_adhy@yahoo.com ABSTRAK Judul skripsi ini adalah Analisis Positioning Notebook Acer Berdasarkan Persepsian Konsumen.Tujuan dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adalah variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi variabel terikat.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Independent (X) Adalah variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian
Lebih terperinci