MASALAH-MASALAH REMAJA YANG MEMILIKI ORANG TUA TUNGGAL DI JORONG TARATAK TANGAH KABUPATEN SOLOK. Oleh: Lasma Farida* Fitria Kasih** Nofrita**

Transkripsi

1 MASALAH-MASALAH REMAJA YANG MEMILIKI ORANG TUA TUNGGAL DI JORONG TARATAK TANGAH KABUPATEN SOLOK Oleh: Lasma Farida* Fitria Kasih** Nofrita** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **Dosen Pembimbing ABSTRACT This Problems based on the phenomenon that researchers found in the field that some teens who have single parents tended to have problems such as pessimistic, role in the adjustment disorder, easily discouraged, tend to be mischievous, shy and low self-esteem. So,the researchers raised concerns about: How the problems of teenagers who have a single parent views of internal and external factors. Aim of this research was: describe the problems teenagers who have single parents views of internal and external factors in Taratak Tangah. This research was a descriptive research and the population is totaling 20 people. This research took a sample of the whole members as research subjects. Sources of data in this research are primary data and secondary data. The collection of the data through questionnaires and data was analyzed by percentage analysis. Based on the results above it can be concluded that the problems of adolescents who have single parents in Taratak Tangah Solok, from internal factors that include: 1) anxiety belong to much category, 2) depression classified as category much, 3) less have social responsibility was much, 4) have a low self worth self- classified as category a lot. Seen from external factors that include 1) racing on the streets belong to the category of a lot, 2) delinquent behavior classified as a lot categories, 3) crime and other violations belong to lot categories) addiction and drug addiction classified as a lot categories. Keyword: problems, puberted single parents. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini semakin tinggi angka perceraian. Keadaan ini menciptakan variasi struktur keluarga, maka adanya keluarga yang anaknya diasuh satu orang tua saja (ayah saja atau ibu saja) atau disebut juga dengan orang tua tunggal. Hal ini menimbulkan berbagai permasalahan baru dan berbagai implikasi dalam kehidupan keluarga dan anak. Dadang Hawari (Syamsu Yusuf, 2009:43-44) menyatakan:

2 Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang orang tua tunggal mempunyai resiko yang lebih besar untuk bergantung tumbuh kembang jiwanya, seperti: kepribadian anti sosial, dari pada anak yang dibesarkan dalam keluarga utuh. Memberikan dampak yang kurang baik terhadap perkembangan anak yang cenderung menunjukkan ciriciri berperilaku nakal, mengalami depresi, mengalami kebingungan dalam mengambil keputusan, cenderung frustasi karena kebutuhan dasarnya, seperti: perasaan ingin disayangi, dilindungi, rasa amannya dan dihargai telah tereduksi bersamaan peristiwa perceraian orangtuanya. Sementara itu, Jhon W. Santrock, (2007: 186) menyatakan bahwa: Anak-anak dari keluarga bercerai lebih memiliki kecenderungan untuk mengalami masalah akademis, menunjukkan masalah-masalah eksternal (seperti, menyuarakan perasaan dan kenakalan) dan masalah internal (seperti, kecemasan dan depresi), kurang memiliki tanggung jawab sosial, memiliki hubungan intim yang kurang baik, putus sekolah, aktif secara seksual di usia dini, dan memiliki nilai diri yang rendah. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, remaja yang berasal dari keluarga orang tua tunggal lebih rentan mengalami masalah dalam kehidupan remaja sehari-hari, dibandingkan dengan remaja yang dibesarkan oleh keluarga yang orang tuanya utuh. Adapun masalah yang di alami remaja dalam keluarga yang orang tuanya tidak utuh adalah bersikap tertutup, memiliki hubungan sosial yang tidak baik, aktif secara seksual dalam usia dini, memiliki kecemasan yang tinggi dan sukar untuk bersikap depresi. pengamatan penulis di yaitu 16 Juli-16 September 2012 penulis melihat remaja yang tinggal bersama orang tua tunggal berkecenderungan memiliki masalah seperti: bersifat pesimis, mengalami gangguan dalam penyesuian diri, mudah putus asa, cenderung bersikap nakal dan pemalu. Sebagian dari mereka ada yang tidak bisa menyelesaikan pendidikannya, hanya sebagian kecil dari mereka yang

3 dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik. Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penelitian ini dibatasi pada: 1. Bentuk masalah-masalah remaja yang dilihat dari faktor eksternal di. 2. Bentuk masalah-masalah remaja yang dilihat dari faktor internal di. Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini secara umum untuk mengungkap dan mengetahui bagaimana masalahmasalah remaja yang memiliki orang tua tunggal di Jorong Taratak Tangah. Lebih rincinya tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : 1. Bentuk masalah-masalah remaja yang dilihat dari faktor eksternal di. 2. Bentuk masalah-masalah remaja yang dilihat dari faktor internal di. METODOLOGI PENELITIAN Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif, populasi penelitian ini adalah sebanyak 20 orang berhubung jumlah populasi sedikit jadi sampel penelitian diambil keseluruhan populasi yaitu sebanyak 20 orang. Alat pengumpul data yang digunakan peneliti untuk penelitian ini adalah angket atau quesioner. Tabel 1 Populasi Penelitian No Remaja Jenis Kelamin LL P Jumlah 1 Remaja Awal Remaja Akhir Total 20 Sumber Data: Kepala Jorong Taratak Tangah tahun 2013 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis data hasil penelitian ditujukan untuk melihat Masalahmasalah Remaja yang Memiliki Orang Tua Tunggal di Jorong Taratak Tangah Kabupaten Solok masing-masing variabel yaitu: 1. Masalah-masalah Remaja yang Memiliki Orang Tua Tunggal Dilihat dari Faktor Internal a. Masalah remaja yang ditinjau dari aspek kecemasan

4 di Kabupaten Solok dilihat dari segi masalah kecemasan berada pada kategori cukup banyak yaitu 9 orang remaja dari 20 remaja yang yang ada di Jorong Taratak Tangah Kabupaten Solok dengan persentase sebanyak 45% dari responden. Menurut Kartini Kartono (2010:119) kecemasan bisa timbul oleh perasaan takut kehilangan juga perasaan bersalah (berdosa). Sesuai dengan pendapat Kartini Kartono tersebut kecemasan yang dialami seseorang disebabkan oleh ketakutan terhadap sesuatu hal ataupun karena kesalahan yang dilakukan. b. Masalah remaja yang ditinjau dari aspek depresi di Kabupaten Solok dilihat dari segi depresi berada pada kategori cukup banyak yaitu 10 orang dari 20 remaja yang tinggal bersama orang tua tunggal yang ada di Jorong Taratak Tangah dengan persentase sebanyak 50% dari responden. Menurut Kartini Kartono (2010:88) anak laki-laki dan perempuan yang mengalami frustasi berat atau depresi dapat mengkompensasikan kepahitan hati dan serta kekecewaannya pada perilaku 1) perilaku promiskuous (seks bebas dengan siapa saja), 2) prostitusi atau pelacuran, 3)melarikan diri dalam kondisi sakit yang akan berkembang menjadi gangguan jiwa. c. Masalah remaja yang ditinjau dari aspek memiliki tanggung jawab sosial

5 di Kabupaten Solok dilihat dari segi kurang memiliki tanggung jawab sosial pada kategori cukup banyak yaitu 10 orang dari 20 orang remaja yang tinggal bersama orang tua tunggal di Jorong Taratak Tangah dengan persentase 50% dari responden. Jhon W. Santrock (2007:201) menyatakan, remaja dalam keluarga bercerai mereka mengalami stres yang cukup besar dan menghadapi resiko masalah perilaku. d. Masalah remaja yang di tinjau dari aspek memiliki nilai diri yang rendah di Kabupaten Solok dilihat dari segi memiliki nilai diri yang rendah berada pada kategori banyak yaitu 9 orang dari 20 responden yang memiliki orang tua tunggal yang ada dengan persentase 45% dari responden. Menurut Mohammad Ali & Mohammad Asrori (2011:96) menyatakan, karena remaja berada pada fase kritis identitas atau ketidak tentuan, mereka amat memerlukan teladan tentang norma-norma yang mapan untuk diidentifikasi. 2. Masalah remaja yang memiliki orang tua tunggal dilihat dari faktor eksternal a. Masalah remaja yang memiliki orang tua tunggal dilihat dari aspek kebut-kebutan di jalanan penelitian tentang masalah internal remaja yang memiliki orang tua tunggal di Jorong Taratak Tangah Kabupaten Solok dari segi kebut-kebutan di jalanan berada pada kategori banyak yaitu 9 orang dari 20 responden denganpersentase sebanyak

6 45% dari seluruh responden. Menurut Sofyan S. Willis (2010:99) bahwa, remaja yang memiliki kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tua maka, apa yang amat dibutuhkan terpaksa dicari di luar rumah. b. Masalah remaja yang di Kabupaten Solok dari aspek perilaku berandalan penelitian yang diperoleh tentang masalah internal remaja yang memiliki orang tua tunggal di Jorong Taratak Tangah Kabupaten Solok pada aspek perilaku berandalan berada pada kategori banyak yaitu sebanyak 7 orang dari 20 responden yang memiliki orang tua tunggal dengan persentasese 35% dari seluruh responden. Menurut Kartini Kartono (2010:59) keluarga yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah/ibu, perceraian orang tua semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan delikuensi remaja. c. Masalah remaja yang di Kabupaten Solok dari aspek kriminalitas dan pelanggaran lainnya di Kabupaten Solok pada aspek kriminalitas dan pelanggaran lainya berada pada kategori banyak yaitu 12 orang dari 20 remaja yang tinggal bersama orang tua tunggal dengan persentase 60 % dari seluruh responden. Menurut Kartini Kartono (2010:57) perbuatan kriminalitas pada remaja merupakan mekenisme kompensatoris untuk mendapatkan pengakuan terhadap egonya disamping pembalasan perasaan minder yang ingin ditebusnya dengan tingkah laku sok, aneh-aneh dan kriminal.

7 d. Masalah remaja yang di Kabupaten Solok ditinjau dari aspek ketagihan dan kecanduan narkoba. di Kabupaten Solok pada aspek ketagihan dan kecanduan narkoba berada pada kategori banyak yaitu 11 orang dari 20 remaja yang dijadikan sampel penelitian dengan persentase sebanyak 55% dari seluruh responden. Menurut Wold Book (Sofyaan S. Willis, 2010:158) bahwa orang-orang kecanduan narkoba mengalami akibat-akibat seperti menurunnya motivasi, memori dan terjadi perubahan kepribadian serta terputusnya hubungan keluarga. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan masalah-masalah remaja yang di Kabupaten Solok dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Masalah-masalah remaja yang di Kabupaten Solok dilihat dari masalah internal termasuk ke dalam aspek kecemasan kategori cukup banyak dengan persentase 45,00 %, pada aspek depresi kategori cukup banyak dengan persentase 50,00%, pada aspek memiliki tanggung jawab sosial berada dan pada kategori banyak dengan persentase 50,00%, nilai diri yang rendah pada kategori cukup banyak yaitu 45% dari responden 2. Masalah remaja yang memiliki orang tua tunggal di Jorong Taratak Tangah Kabupaten Solok dilihat masalah eksternal pada aspek perilaku berandalan pada kategori banyak dengan persentase 35%, pada aspek kriminalitas kategori banyakk dengan persentase 60%, pada aspek kebut-kebutan di jalanan cukup banyak dengan persentase 45% dari responden, pada aspek ketagihan dan kecanduan narkoba sebanyak 55% dengan kategori banyak.

8 SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti ingin mengajukan saran kepada: 1. Remaja yang memiliki orang tua tunggal, yaitu untuk dapat mengubah dan menghindari perilaku yang tidak baik, yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain serta menghindari pengaruh sosial yang datang dari luar. 2. Orangtua Tunggal, dapat memberikan perhatian khusus terhadap remaja untuk melakukan pencegahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi remaja sesuai dengan karakteristik perkembangan yang dialaminya. 3. Kepala, sebagai bahan masukan dalam memberikan kesempatan bagi remaja untuk mengenbangkan kegiatan-kegiatan positif sebagai antisipasi terhadap timbulnya masalah-masalah sosia bagi remaja yang ada di masyarakat. 4. Wali Nagari Sungai Nanam, sebagai bahan masukan dalam membuat program kerja bagi penyediaan fasilitas dan perencanaan penyuluhan remaja. kegiatan-kegiatan 5. Bagi Pengelola Program Studi Bimbingan Konseling, sebagai masukan dan sumbangan saran terkait dengan materi perkuliahan tentang BK, dan sebagai pedoman menyusun penelitian selanjutnya. KEPUSTAKAAN Ali, Mohammad & Mohammad Asrori. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Kartono, Kartini Kenakalan Remaja. Jakarta : Gravindo Persada. Santrock W. Jhon Perkembangan Remaja. Terjemahan. Jakarta: Erlangga. Willis, Sofyan Remaja dan Masalahnya. Alfabeta: Bansdung. Yusuf. Syamsu Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Rosda Karya.