Oleh: Meylani Rena Agustin* Fitria Kasih** Weni Yulastri*** *) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **) Dosen Pembimbing

Transkripsi

1 TINGKAT KECEMASAN WANITA YANG BERADA PADA MASA DEWASA AWAL DALAM MEMASUKI PERNIKAHAN DI NAGARI MUARA INDERAPURA KECAMATAN AIR PURA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Meylani Rena Agustin* Fitria Kasih** Weni Yulastri*** *) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **) Dosen Pembimbing ABSTRACT In this research, the writer found some Problems based on a phenomena in the field is the women who are anxious to get a couple who can not make ends meet any women who worry about getting at domestic violence (domestic violence), the researchers raised concerns about the level of anxiety research women who are in a period early adulthood in entering marriage in Nagari Inderapura Pura Kecamatan Air Pura Kabupaten Pesisir Selatan. The purpose of this study is to describe: (1 ) women who are in early adulthood to meet physiological needs, (2) The level of anxiety women who are in early adulthood in meeting the psychological needs. This research is a descriptive study that sought to describe the situation for what it is. The overall study population was adult women who enter marriage early in the Nagari Inderapura Kecamatan Air Pura Kabupaten Pesisir Selatan, techniques used in sampling is total sampling 86 people. The instrument used in this study was a questionnaire, while the percentage of data analysis techniques used. The results revealed that: (1 ) Rate women who are in early adulthood in meeting the physiological needs as much as 50 % in the high category. (2 ) The level of anxiety women who are in early adulthood in meeting the psychological needs as much as 87 % in the very high category. Based on the results of the study authors suggest in adult women enter marriage early in order to know and understand what the purpose of a wedding. Business courses so that students' knowledge about the professionalism of marriage and further research in order to follow up on these results from a wider aspect. Keywords: Anxiety, women, marriage

2 PENDAHULUAN Setiap individu mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik secara psikis maupun psikologis dari masa anak-anak, remaja, dewasa awal, dewasa madya, dewasa akhir, hingga usia lanjut. Perubahan setiap periode yang dilalui individu akan menemui masalah dan hambatan. Maka jika pada masa dewasa awal periode yang dilalui menemui masalah atau hambatan maka itu akan mempengaruhi periode atau masa selanjutnya. Setiap rentang kehidupan ada satu periode yang disebut masa dewasa awal. Pernikahan merupakan suatu yang sakral yang mana untuk mengatur kehidupan berumah tangga serta keturunanya, seperti yang telah disahkan oleh Pemerintah RI dalam Undang-undang No 5 Tahun 1974 Pasal 1 bahwa pernikahan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Pernikahan adalah akad yang sangat kuat untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah. Bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Menurut pendapat Bimo Walgito (2000: 17) kebutuhan - kebutuhan yang ada pada manusia itu dapat digolongkan menjadi beberapa bagian : 1. Kebutuhan yang bersifat fisiologis, yaitu merupakan kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan kejasmanian, kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan eksistensinya sebagai makhluk hidup misalnya kebutuhan akan makan, minum, seksual, udara segar. 2. Kebutuhan-kebutuhan yang bersifat psikologis, yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan segi psikologis, misalnya kebutuhan akan rasa aman, rasa pasti, kasih sayang, harga diri, aktualisasi diri. 3. Kebutuhan-kebutuhan yang bersifat sosial, yaitu kebutuhankebutuhan yang berkaitan dengan interaksi sosial, kebutuhan akan berhubungan dengan orang lain,

3 misalnya kebutuhan berteman, kebutuhan bersaing. 4. Kebutuhan yang bersifat religi, yaitu kebutuhan-kebutuhan untuk berhubungan dengan kekuatan yang ada di luar diri manusia, kebutuhan untuk berhubungan dengan Sang Pencipta. Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan lima orang wanita dewasa awal yang penulis lakukan pada tanggal 26 Januari 2013 di Nagari Muara Inderapura Kecamatan Air Pura Kabupaten Pesisir Selatan, terungkap bahwa masih ada sebagian wanita dewasa awal yang merasa cemas untuk menuju kejenjang pernikahan, selain itu wanita menganggap bahwasanya pernikahan merupakan sesuatu hal yang ditakuti oleh sebagian wanita, karena wanita dewasa awal sudah banyak melihat contoh-contoh dari wanita yang lebih dulu menikah, dan dari sebagian pasangan tersebut ada yang tidak bahagia dengan pasangannya, dari penilaian wanita dewasa awal tersebut muncul lah rasa kecemasan. Selanjutnya ditemukan: adanya wanita yang cemas mendaptkan pasangan yang tidak bisa memenuhi kebutuhan, adanya wanita yang cemas akan mendapatkan kekerasan di dalam rumah tangga (KDRT), adanya wanita yang merasa khawatir kalau suaminya akan berselingkuh (Poligami), wanita cemas menjadi tulang punggung di dalam keluarga, adanya wanita yang cemas mendapatkan suami yang memiliki prilaku seperti psikopat, adanya wanita yang cemas dikekang oleh suami, adanya wanita yang cemas jika sudah menikah nanti, wanita tidak bisa memberikan keturunan. Dengan hal ini membuat wanita yang barada pada masa dewasa awal menjadi cemas untuk menuju kejenjang pernikahan. Adapun batasan masalah dari penelitian ini yang akan dilakukan yaitu, tingkat kecamasan wanita yang fisiologis, tingkat kecemasan wanita yang psikologis. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

4 mendeskripsikan: untuk mengetahui tingkat kecemasan wanita yang fisiologis, untuk mengetahui tingkat kecemasan wanita yang berada pada masa dewasa awal dalam memenuhi kebutuhan psikologis di Nagari Muara Inderapura Kecamatan Air Pura Kabupaten Pesisir Selatan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan populasi wanita dewasa awal berusia tahun yang berjumlah 86 orang tersebar kedalam dua kampung. Tabel.1 Populasi Penelitian Umur Nagari Muara Jumlah No Inderapura Bujangbujang Air mati orang 9 orang orang 5 orang orang 7 orang orang 5 orang orang 6 orang orang orang 2 orang orang orang orang 2 orang orang - Jumlah 48 orang 38 orang 86 orang Sumber : Kantor wali nagari di Air Pura Kabupaten Pesisir Selatan Sedangkan teknik penarikan sampel adalah menggunakan teknik total sampling. Adapun jenis data diantaranya data primer adalah data yang langsung diambil oleh peneliti dari sumber yaitu wanita yang barada pada masa dewasa awal yang menjadi sampel penelitian, dan data sekunder adalah data yang diperoleh dari seluruh sampel yang ada di Nagari Muara Inderapura Kecamatan Air Pura Kabupaten Pesisir Selatan. Dalam penelitian ini alat pengumbulan data yang digunakan adalah angket. Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh A. Muri Yusuf (2005:365) dengan rumus. P= 100 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Adapun batasan dalam penelitian ini di antaranya Berdasarkan hasil penelitian diterungkap bahwa tingkat kecemasan wanita yang berada pada masa dewasa awal dalam memasuki penikahan di Nagari Muara

5 Inderapura Kecamatan Air Pura Kabupaten Pesisir Selatan. 1. Tingkat kecamasan wanita yang fisiologis. Berdasarkan temuan peneliti dapat diketahui keterangan secara umum sebanyak 0 orang (0%) berada pada kategori rendah, 0 orang (0%) berada pada kategori cukup tinggi, 43 orang (50%) berada pada kategori tinggi, 43 orang (50%) berada pada kategori sangat tinggi. 2. Tingkat Kecemasan Wanita yang Berada pada Masa Dewasa Awal dalam Memenuhi Kebutuhan Psikologis. Berdasarkan temuan peneliti dapat diketahui tingkat kecemasan wanita yang berada pada masa dewasa awal dalam memasuki pernikahan memenuhi kebutuhan psikologis dari 86 orang wanita dewasa awal 0 orang (0%) berada pada kategori rendah, 0 orang (0%) berada pada kategori cukup tinggi, 75 orang (87%) berada pada kategori tinggi, 11 orang (13%) berada pada kategori sangat tinggi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan bahwa tingkat kecemasan wanita yang dalam memasuki pernikahan di Nagari Muara Inderapura Kecamatan Air Pura Kabupaten Pesisir Selatan. Bertitik tolak dari uraian yang telah dipaparkan pada analisis data dan hasil pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat kecamasan wanita yang fisiologis, secara umum dapat dilihat 50% berada pada kategori tinggi yang mana indikator dari segi sandang 50% berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi, memenuhi kebutuhan fisiologis dari segi pangan 52% berada pada kategori sangat tinggi, memenuhi kebutuhan fisiologis dari segi seksual 53% berada pada kategori tinggi,

6 dari segi tempat tinggal 63% berada pada kategori tinggi, dari segi udara segar 53% berada pada kategori tinggi, dan dari segi istirahat 87% berada pada kategori tinggi. Menurut pendapat Walgito (2000: 17) kebutuhan-kebutuhan yang ada pada manusia itu dapat digolongkan menjadi kebutuhan yang bersifat fisiologis, yaitu merupakan kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan kejasmanian, kebutuhankebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan eksistensinya sebagai makhluk hidup misalnya kebutuhan akan makan, minum, seksual, udara segar. 2. Tingkat kecemasan wanita yang psikologis, secara umum dapat dilihat 87% berada pada kategori tinggi yang mana indikator memenuhi kebutuhan psikologis dari segi rasa aman 67% berada pada kategori tinggi, memenuhi kebutuhan psikologis dari segi rasa pasti 67% berada pada kategori tinggi, memenuhi kebutuhan psikologis dari segi kasih sayang 60% berada pada kategori tinggi, memenuhi kebutuhan psikologis dari segi harga diri berada pada kategori tinggi, dan memenuhi kebutuhan psikolgis dari segi aktualisasi diri 87% berada pada kategori tinggi. Menurut Maslow (Mujiran, 2007: 29) Kebutuhan rasa aman dan tenteram juga disebut dengan istilah safety needs. Rasa aman yang bersifat psikis, aman dalam bentuk lingkungan emisional. Aman berarti terbebas dari gangguan dan ancaman, serta permasalahan yang dapat mengganggu ketenangan hidup seseorang. Bebes dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup sehari-hari. SARAN Berdasarkan temuan penelitian yang telah dikemukakan terlebih dahulu, berikut ini dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

7 1. Wanita dewasa awal dalam memasuki pernikahan di Nagari Muara Inderapura Kecamatan Air Pura Kabupatan Pesisir Selatan, harus menyiapkan kebutuhan fisilogis dan psikologis seperti: sandang, pangan, seksual, tempat tinggal, udara segar, istirahat, rasa aman, rasa pasti, rasa kasih sayang, harga diri, aktualisasi diri. 2. Program Studi Bimbingan dan Konseling, sebagai bahan masukan dalam mengembangkan wawasan mahasiswa sebagai calon guru pembimbing melalui berbagai kegiatan pembinaan, mengarahkan mahasiswa kepada profesionalisme Bimbingan dan Konseling 3. Peneliti, agar bisa memperluas wawasan dan pengetahuan memberikan manfaat dalam membina rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. 4. Peneliti berikutnya sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam melalukan penelitian selajutnya. KEPUSTAKAAN Departement Agama RI Tuntunan Keluarga Sakinah bagi Usia Nikah. Jakarta: Departemen Agama RI. Mujiran Perkembangan Peserta Didik. Padang :UNP Press Walgito, Bimo Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogjakarta: Andi. Yusuf, A. Muri Metode Penelitian Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang: UNP Press.