7. URUSAN PERDAGANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "7. URUSAN PERDAGANGAN"

Transkripsi

1 7. URUSAN PERDAGANGAN Peran urusan perdagangan semakin penting dalam perekonomian baik secara kuantitas maupun kualitas. Secara kuantitas pentingnya sektor perdagangan terlihat dari peningkatan kontribusi PDRB sektor perdagangan, hotel dan restoran. Secara kualitas semakin pentingnya sektor perdagangan terlihat dari kegiatan-kegiatan yang lebih mengedepankan kualitas jasa perdagangan untuk mendukung sektor industri, pertanian, kehutanan, perikanan, pariwisata, pertambangan dan lain-lain. Dukungan kegiatan tersebut memberikan pengaruh yang positif terhadap meningkatnya kontribusi sektor perdagangan. Sektor perdagangan di Kabupaten Wonosobo lebih didominasi pada perdagangan eceran di pertokoan, warung dan eceran tradisional dengan komoditas utama hasil pertanian dan produk hasil usaha kecil dan menengah (UMKM). Sektor UMKM sebagai pelaku industri kreatif merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan ekspor maupun pasar domestik dengan didukung penataan sistem distribusi yang menjamin kelancaran arus barang dan jasa, kepastian usaha dan daya saing produk domestik. Untuk itu Isu strategis RPJMD adalah : 1) Penguatan struktur perekonomian desa dan kota berbasis potensi lokal, 2) Penguataan sistem perdagangan berbasis potensi dan sumber daya alam sekitar serta perlindungan produsen pertanian hasil bumi, 3) Peningkatan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif yang mencakup pengelolaan sumber daya alam menuju ketahanan pangan. Dengan strategi dan arah kebijakan peningkatan efektifitas dan efisiensi perdagangan. a. PROGRAM DAN KEGIATAN Sejalan dengan arah kebijakan tersebut, pada tahun 2011 pembangunan perdagangan di Kabupaten Wonosobo difokuskan untuk peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri, pengembangan infrastruktur perdagangan, perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan. Untuk mendukung dan mewujudkan tujuan tersebut, melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2011 telah dialokasikan sebesar Rp atau sebesar 0,14% dari total APBD Tahun Dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp atau 99,40%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 249

2 Tabel IV.C.7.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perdagangan Tahun 2011 No. Program Alokasi Realisasi (Rupiah) (Rupiah) I Belanja Langsung Pengembangan Kualitas Produk/SDM dan Penguasaan Teknologi 2 Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam negeri 3 Pengembangan Infrastruktur (Sarana dan Prasarana) Perdagangan 4 Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan II Belanja Tidak Langsung Belanja Gaji dan Tunjangan Belanja Tambahan penghasilan Belanja Hibah - - Total Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2010 (diolah) b. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program ini bertujuan untuk meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa yang efisien dan efektif serta mengembangkan sistem usaha dan lembaga perdagangan yang berpihak pada ekonomi kerakyatan. Melalui program ini Kabupaten Wonosobo telah melaksanakan beberapa kegiatan antara lain : (1) Pengembangan Pasar lelang Daerah, maksud diadakannya pasar lelang adalah terciptanya transparansi mekanisme pembentukan harga sehingga akan meningkatkan potensi rebut tawar petani dan mendorong peningkatan mutu dan produksi. Kegiatan ini dilaksanakan di Sub Terminal Agribisnis (STA) Soropadan Temanggung untuk Pasar lelang Forward serta di Hotel Borobudur Magelang dan Kantor Disperindag Provinsi Jateng Semarang Lt 5 untuk komoditi Beras dan Jagung. Dengan harapan akan terbukanya transaksi usaha dan promosi produk, akan terjadi penawaran secara terbuka antara pembeli dan penjual yang ditentukan oleh harga tertinggi serta meningkatkan pendapatan petani. (2) Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam negeri, bertujuan Memberikan informasi kepada masyarakat umum/ konsumen serta IKM/UKM dengan melibatkan 50 orang peserta dalam kegiatan Sosialisasi Penggunaan Produk Dalam Negeri. Dengan harapan agar masyarakat/konsumen menanamkan arti mencintai produk sendiri melalui gerakan Aku Cinta Indonesia. (3) Pembinaan Distribusi Usaha, melalui pembinaan dengan cara pemberian wawasan pengetahuan agar pelaku usaha tetap eksis dalam menghadapi persaingan usaha akibat pengaruh globalisasi, sehingga pelaku usaha dapat mengetahui kondisi usahanya dan dapat mengembangkan usahanya. (4) Peningkatan Mutu Produk, bertujuan untuk meningkatkan kualitas barang/jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang/jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen serta peningkatan akses pasar. (5) Promosi/Misi Dagang Nasional/Regional, merupakan agenda rutin Pemkab Wonosobo dalam rangka menyambut hari jadi Kabupaten Wonosobo. Dengan promosi ini maka akan LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 250

3 memberikan dampak pada terbukanya akses pasar, meningkatnya akses pasar dan meningkatkan pendapatan pelaku usaha. (6) Pemantauan Distribusi dan Informasi Harga KEPOKMAS, dimaksudkan untuk mengetahui tingkat perkembangan harga ratarata kebutuhan pokok masyarakat pada tingkat konsumen/pengecer di Kabupaten Wonosobo, yang pada gilirannya dapat menjadi masukan Pemerintah dalam mengambil kebijakan lebih lanjut. Kegiatannya berupa memantau perkembangan harga dan distribusi kepokmas di pasar pasar tradisional, agen, distributor, pangkalan LPG 3 kg se Kabupaten Wonosobo di mana hasil monitoring tersebut diolah untuk dijadikan laporan data informasi harga kepokmas. Melalui kegiatan tersebut maka akan tersedia data informasi harga dan kelancaran distribusi, sebagai bahan evaluasi untuk melakukan langkah langkah konkrit dalam menindaklanjuti perkembangan harga beberapa komoditi yang fluktuatif serta menghindari terjadinya gejolak harga yang mencolok khususnya komoditi barang kebutuhan pokok masyarakat (KEPOKMAS). (6) Promosi Misi dagang IKM Skala Nasional dan Regional, merupakan pameran tingkat nasional diikuti oleh Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota se Indonesia, BUMN, BUMD, lembaga keuangan, UMKM dll, pameran dilaksanakan selama dua kali yaitu International Ethnic Culture Festival di Komplek Monumen Serangan Oemoem 1 Maret Malioboro Yogyakarta tanggal 7-9 Oktober 2011 dan Invesda Expo 2011 di Gedung Jogja Expo Center (JEC) Oktober Dengan mengikutsertakan IKM binaan Cipta Selaras, Wondi Craft, Sensasi Dieng, Batik Yohana Wiera serta promosi potensi investasi, budaya dan pariwisata Wonosobo. (7) Promosi melalui Pameran Expo, dilakukan dalam rangka pengenalan produk UMKM melalui gelar produk sehingga mampu meningkatkan akses pasar maupun omset penjualan produk berlokasi di JCC Jakarta yang diwakili oleh 4 UMKM. Program Pengembangan Infrastruktur Perdagangan Program ini bertujuan untuk meningkatkan sarana prasarana (infrastruktur) perdagangan dalam rangka peningkatan efisiensi perdagangan. Pada tahun 2011 telah dilaksanakan pengembangan infrastruktur di sektor perdagangan melalui beberapa kegiatan yaitu Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendukung Pasar, Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Pasar dan Pengadaan Alat-alat kebersihan Pasar yang kesemuanya bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta menyediakan tempat transaksi yang lebih layak bagi pedagang dan masyarakat. Di samping itu juga untuk meningkatkan daya saing dan eksistensi pasar tradisional melalui perwujudan pasar tradisional yang bersih, aman dan nyaman. Program Pengembangan Kualitas Produk/SDM dan Penguasaan Teknologi Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan kewirausahaan dalam mengembangkan produk (diversifikasi produk) serta meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi yang berbasis pada kebutuhan dunia usaha dalam rangka mendukung peningkatan daya saing sehingga memiliki kemampuan untuk bersaing (kompetitif) di pasaran. LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 251

4 Melalui program ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain : 1) Peningkatan Mutu, Standarisasi Produk IKM, (2) Peningkatan Sarana Pembinaan IKM di Lingkungan IHT, (3) Peningkatan dan Pengembangan Klaster Meubel/Kayu Olahan, (4) Peningkatan Kualitas dan Keamanan Produk Agro Industri Skala Kecil Menengah, (5) Pelatihan pengolahan Gula Semut IK Gula Kelapa, (6) Pelatihan pengembangan Teknologi IKM Perbengkelan, (8) Pelatihan Peningkatan dan pengembangan Industri Makanan dan Minuman, (9) Pengembangan Klaster IKM Potensi Pande Besi. Inti dari kegiatan tersebut adalah pelatihan manajemen dan ketrampilan bagi IKM dengan harapan akan meningkatkan kualitas produk sehingga akan tumbuh wirausaha yang dapat bersaing di pasar Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Program ini bertujuan untuk memberdayakan lembaga perlindungan konsumen, peningkatan kapasitas kelembagaan yang menangani sengketa dagang dan perlindungan industri dalam negeri serta pengawasan barang beredar. Sasaran program ini adalah meningkatnya daya saing berbasis efisiensi dan meningkatnya perlindungan terhadap konsumen. Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan dilakukan melalui upaya perlindungan produsen domestik, perlindungan konsumen, pengawasan barang beredar dan kemetrologian. Dalam upaya perlindungan konsumen telah dilakukan beberapa kegiatan yaitu : (1) Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal, dalam bentuk : Operasi pemberantasan barang kena cukai illegal yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan se Wilayah Kabupaten Wonosobo dan tingkat Kecamatan oleh Tim Kabupaten secara rutin dengan sasaran Pasar, grosir, toko, warung, pengecer maupun pedagang kaki lima. (2) Operasional dan Monitoring Pita Cukai Ilegal, di 15 Kecamatan Se Kabupaten Wonosobo selama 10 Bulan yaitu mulai tanggal 1 Februari 2011 s/d 19 November 2011 dengan hasil berkurangnya perdagangan tanpa pita cukai illegal di 15 kecamatan. (3) Peningkatan Pengawasan Barang Beredar, kegiatan yang dilakukan adalah pengawasan yang dilakukan oleh Tim yang dibentuk di beberapa tempat pelaku usaha baik pasar tradisional maupun modern untuk mengetahui tentang produk barang/jasa yang diedarkan agar sesuai dengan standar yang diberlakukan. Sehingga akan diketahui barang/jasa yang diedarkan di pasar oleh para pelaku usaha, terjaganya standarisasi barang/jasa di pasaran serta barang/jasa yang beredar sesuai dengan mutu sehingga masyarakat tidak dirugikan. (4) Sosialisasi Perlindungan Konsumen, bertujuan untuk memberikan wawasan kepada aparatur/petugas yang kompeten dan kepada pelaku usaha agar lebih melaksanakan kewajibannya dalam berusaha serta bagi konsumen agar mengetahui hak mereka yang diakibatkan dengan barang/jasa yang diterimanya sesuai ketentuan Undang-Undang. (5) Pengadaan Sarana Prasarana Pendukung Sosialisasi Perlindungan Konsumen, berupa pengadaan alat untuk pendukung kegiatan agar kegiatan sosialisasi lebih mudah dan lancar sehingga penyebaran informasi tentang perlindungan konsumen bisa terlaksana. LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 252

5 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan Tabel. IV.C.7.2 Capaian kinerja Urusan Perdagangan Tahun 2011 berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) penyelenggaraan pemerintahan daerah No. Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD 1 Kontribusi sektor Perdagangan thd PDRB (Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor perdagangan) / (Jumlah total PDRB)x100% 2 Ekspor Bersih Perdagangan nilai ekspor bersih Rp = nilai ekspor nilai impor Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan **) data sangat sementara Capaian Kinerja ,28% 12,02%** $ ,78 $ ,43 Capaian kinerja urusan perdagangan di Kabupaten Wonosobo dapat dilihat dari kontribusi sub sektor perdagangan terhadap PDRB, yang pada tahun 2011 rata-rata menyumbang 12,02%. Jika dibandingkan tahun 2010 mengalami kenaikan 6,56%. Kenaikan tersebut disebabkan adanya pertumbuhan penduduk Kabupaten Wonosobo yang semakin meningkat yang diikuti oleh meningkatnya kebutuhan sehingga daya beli masyarakat di Kabupaten Wonosobo juga mengalami peningkatan. Kontribusi tersebut harus tetap dipertahankan/ditingkatkan dengan cara meningkatkan nilai tambah produk-produk perdagangan dan memperbaiki kualitas fasilitas infrastruktur perdagangan, karena perdagangan sangat mengandalkan mobilitas yang tinggi. Sedangkan nilai ekspor pada tahun 2011 sebesar $ ,93 nilai ini menurun. 39,12% dibandingkan tahun Demikian pula nilai impor juga mengalami penurunan yang cukup significant sebesar 82,36% sehingga nilai ekspor bersih di tahun 2011 menurun 39,09%. Karena adanya penurunan permintaan ekspor. Untuk pengembangan infrastruktur perdagangan yang terkait dengan pembangunan dan rehabilitasi pasar sampai tahun 2011 jumlah pasar daerah ada 9 buah dengan daya tampung (kios, los, PKL) sebesar buah, sedangkan jumlah pasar desa sampai 2011 ada 40 buah dengan daya tampung (kios, los, PKL) sejumlah buah. Dibandingkan tahun 2010 jumlah pasar daerah menurun 25% sedangkan jumlah pasar desa naik 2,56% sementara daya tampun baik pasar daerah maupun pasar desa relatif tetap dari taahun 2010 sampai c. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan umum yang muncul pada urusan perdagangan antara lain : Belum efisien dan efektifnya sistem distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan masih rendahnya kesadaran pemakaian produksi dalam negeri. Terbatasnya Koperasi. akses permodalan terutama bagi pengusaha kecil, menengah dan LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 253

6 Masih terbatasnya ragam komoditas ekspor non migas dengan nilai tambah yang rendah. Upaya yang perlu dilakukan adalah: dalam pembangunan urusan perdagangan kedepan Mengintegrasikan perdagangan antar dan intra wilayah melalui pengembangan jaringan distribusi perdagangan untuk mendorong kelancaran arus barang sehingga ketersediaan barang dan kestabilan harga dapat terjaga salah satunya dengan pembangunan/rehabilitasi infrastruktur perdagangan. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dengan memaksimalkan potensi pasar domestik. Melakukan revitalisasi kredit usaha rakyat serta menyediakan skim-skim pembiayaan alternatif seperti sistem bagi hasil, sistem tanggung renteng atau jaminan tokoh masyarakat setempat sebagai agunan. Meningkatkan produk ekspor non migas yang bernilai tambah terutama untuk produk lokal dengan memanfaatkan teknologi. LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 254

terealisasi sebesar Rp atau 97,36%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut :

terealisasi sebesar Rp atau 97,36%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : 7. URUSAN PERDAGANGAN Urusan perdagangan merupakan salah satu pembangunan ekonomi yang mempunyai peran strategis, terutama dalam mendukung kelancaran penyaluran arus barang dan jasa, memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

7. URUSAN PERDAGANGAN

7. URUSAN PERDAGANGAN 7. URUSAN PERDAGANGAN Perdagangan mempunyai peran strategis dalam pembangunan ekonomi daerah, utamanya dalam mendukung kelancaran penyaluran arus barang dan jasa, memenuhi kebutuhan pokok rakyat, serta

Lebih terperinci

6. URUSAN PERINDUSTRIAN

6. URUSAN PERINDUSTRIAN 6. URUSAN PERINDUSTRIAN Pembangunan perindustrian mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan dan merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi. Sektor industri memegang peranan penting dalam peningkatan

Lebih terperinci

a. PROGRAM DAN KEGIATAN

a. PROGRAM DAN KEGIATAN 6. URUSAN PERINDUSTRIAN Pengembangan perindustrian tidak terlepas dari pengaruh perkembangan lingkungan strategis yaitu pengaruh perkembangan global, regional dan nasional. Untuk itu pembangunan industri

Lebih terperinci

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian 6. URUSAN PERINDUSTRIAN Urusan perindustrian mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi yaitu sebagai pemicu kegiatan ekonomi lain yang berdampak ekspansif atau meluas ke berbagai sektor

Lebih terperinci

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian 6. URUSAN PERINDUSTRIAN Pembangunan perindustrian mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan dan merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi, dalam hal ini sebagai pemicu kegiatan ekonomi lain

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 06 URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada Urusan Perdagangan diarahkan pada (1) peningkatan perlindungan konsumen sesuai ketentuan yang berlaku; (2) peningkatan pertumbuhan ekspor

Lebih terperinci

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM 10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian

Lebih terperinci

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM 10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Jend. Sudirman Timur Nomor 50 Telp. (0284) 321542 Pemalang Email : diskoperindag.pemalang@yahoo.com

Lebih terperinci

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 KOTA BANDUNG SKPD : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Jumlah Sumber Dana APBD Kota Rp

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017 Halaman : 1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017 UNIT ORGANISASI : 3.04.01 - Dinas 4. Pendapatan 3.125.000.000 260.416.000 260.416.000 260.416.000 260.416.000 260.416.000 260.416.000

Lebih terperinci

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KOTA BANDUNG SKPD : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Jumlah Sumber Dana APBD Kota Rp

Lebih terperinci

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN SKPD : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIY Tahun : 2014 No. Sasaran strategis Indikator Program/Kegiatan Anggaran Kinerja Realisasi Fisik Keuangan % % KOPERASI

Lebih terperinci

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014 4.2.6 URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN 4.2.6.1 KONDISI UMUM Sesuai dengan Visi Pemerintah Kota Semarang yaitu Terwujudnya Semarang sebagai Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera

Lebih terperinci

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Lebih terperinci

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Urusan Pemerintahan : 2. 06 Urusan Pilihan Perdagangan Organisasi : 2. 06. 01 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN LAMPIRAN I.2 : PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN LAPORAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAERAH DAN PEMBIAYAAN TAHUN 2014 PERIODE BULAN : DESEMBER

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Sektor pariwisata dipandang sebagai sektor andalan yang mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa dampak terhadap perkembangan

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 NAMA SKPD : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan INDIKATOR KELUARAN KEBUTUHAN USULAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH TARGET NO KODE SASARAN PROGRAM KEGIATAN LOKASI DANA/PAGU PROGRAM/KEGIATAN TOLOK UKUR CAPAIAN

Lebih terperinci

Analisis Isu-Isu Strategis

Analisis Isu-Isu Strategis Analisis Isu-Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang ada pada saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi 5 (lima) tahun ke depan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bangkalan perlu

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 206 Urusan Pemerintahan : 2. 07 Urusan Pilihan Perindustrian Organisasi :

Lebih terperinci

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang BAB I PENDUHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era otonomi daerah saat sekarang, daerah diberi kewenangan dan peluang yang luas untuk mengembangkan potensi ekonomi, sosial, politik dan budaya. Sebagian besar

Lebih terperinci

Indikator Kinerja Program / Kegiatan Lokasi

Indikator Kinerja Program / Kegiatan Lokasi RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KOTA BANDUNG SKPD: DINAS KUKM DAN PERINDAG NO KODE Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Indikator

Lebih terperinci

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan 13. URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan Halaman : 1 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2017 Formulir DPA-SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 3.04. - Perindustrian Organisasi :

Lebih terperinci

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan BAB 3 ISU ISU STRATEGIS 1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN a. Urusan Perdagangan, menghadapi permasalahan : 1. Kurangnya pangsa pasar

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Wonosobo dengan kondisi geografis pegunungan dan panorama alam yang memukau merupakan kekayaan alam yang tak ternilai bagi potensi pariwisata. Selain itu budaya dan keseniannya

Lebih terperinci

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Agenda pembangunan bidang ekonomi sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 adalah meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

B A B I V U r u s a n P i l i h a n P e r d a g a n g a n

B A B I V U r u s a n P i l i h a n P e r d a g a n g a n 4.2.6 URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN 4.2.6.1 KONDISI UMUM Kota Semarang berkembang menjadi kota yang memfokuskan pada perdagangan dan jasa. Posisi Kota Semarang yang berada di tengah pulau Jawa, menjadikan

Lebih terperinci

Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.C.5.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kepariwisataan Tahun 2013

Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.C.5.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kepariwisataan Tahun 2013 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Sektor pariwisata sebagai salah satu kegiatan ekonomi yang cukup penting mempunyai peran dalam memacu pembangunan. Pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Perumusan umum Program Prioritas Kota Bandung bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan Wajib

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 Formulir RKPA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Organisasi : 1.15.01.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKA SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2015 Urusan Pemerintahan : Organisasi : 1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 1.15.01. Dinas

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN ,949,470,000

RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN ,949,470,000 RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 No. A SEKRETARIAT 1,949,470,000 1) Program Pelayanan Administrasi 1,082,400,000

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Pariwisata merupakan salah satu sektor kegiatan ekonomi yang cukup penting dan mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa

Lebih terperinci

TARGET KINERJA SASARAN BERASARKAN RENSTRA

TARGET KINERJA SASARAN BERASARKAN RENSTRA TARGET KINERJA SASARAN BERASARKAN RENSTRA TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN Tercapainya pertumbuhan industri kecil menengah di Bali ratarata 1,5%/ tahun ; Menumbuh kembangkan 200 Industri kecil menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, baik berupa perdagangan barang maupun jasa. pasar yang mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar dan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, baik berupa perdagangan barang maupun jasa. pasar yang mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indikator kemandirian daerah adalah besarnya pendapatan asli daerah (PAD), semakin besar PAD maka daerah tersebut akan semakin mandiri. Salah satu sektor yang dapat

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 41,149,445, Belanja Pegawai 41,149,445,700.

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 41,149,445, Belanja Pegawai 41,149,445,700. Urusan Pemerintahan Organisasi : 2.07 URUSAN PILIHAN Industri dan Perdagangan : 2.07.01 Dinas Perindustrian dan Perdagangan KODE 2 07 01 00 00 4 PENDAPATAN DAERAH 2 07 01 00 00 4 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Secara umum pasar adalah sebuah tempat bertemunya pihak penjual dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Secara umum pasar adalah sebuah tempat bertemunya pihak penjual dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum pasar adalah sebuah tempat bertemunya pihak penjual dan pihak pembeli untuk melaksanakan transaksi dimana proses jual beli terbentuk. Pasar menurut

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan

Lebih terperinci

4. PROGRAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN

4. PROGRAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN Tradisional Modern yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu Pasar Rasamala dan Pasar Tradisional Terpadu Modern Rejomulyo Tahap I. Selain itu Pemerintah Kota Semarang dalam Anggaran tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang dan masalah Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia menjadi sebuah negara industri yang tangguh dalam jangka panjang. Hal ini mendukung Peraturan

Lebih terperinci

BAB VI Indikator Kinerja yang Mengaeu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

BAB VI Indikator Kinerja yang Mengaeu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD BAB VI Indikator Kinerja yang Mengaeu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Berdasarkan rumusan Visi dan Misi dan mengacu serta selaras dengan arahan tehnis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 LAPOR PERKEMBG PELAKSA APBD PROVISI JAWA TEGAH TAHU GGAR SKPD KEPALA SKPD BEDAHARA PEGELUAR BUL : DIAS PERIDUSTRI D PERDAGG : MUHAMMAD ARIF SAMBODO, SE, M.Si : SUARTI, SE : Maret O AMA PROGRAM BEDAHARA

Lebih terperinci

,98 sumber daya air dan listrik b Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional;

,98 sumber daya air dan listrik b Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional; No. 1 Program/Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % 2 3 4 5 1. URUSAN PERINDUSTRIAN 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a Penyediaan jasa komunikasi 289.5. 266.294.442 91,98 sumber daya air dan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika

Lebih terperinci

KONDISI EXISTING 2008 TARGET PENCAPAIAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM STRATEGI PROGRAM SASARAN PROGRAM 1.1. URUSAN PERDAGANGAN

KONDISI EXISTING 2008 TARGET PENCAPAIAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM STRATEGI PROGRAM SASARAN PROGRAM 1.1. URUSAN PERDAGANGAN LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR : 5 TAHUN 2010 TANGGAL : TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014 1.1. URUSAN PERDAGANGAN jaringan distribusi pada sektor

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi periode

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Jend. Sudirman Timur Nomor 50 Telp. (0284) 321542 Pemalang Email : diskoperindag.pemalang@yahoo.com

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2013

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2013 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 203 Urusan Pemerintahan : 2. 06 Urusan Pilihan Perdagangan Organisasi

Lebih terperinci

13 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

13 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 1 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perekonomian meliputi koperasi

Lebih terperinci

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013 C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN Pembangunan pertanian khususnya sektor perikanan merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi, dalam hal ini sektor perikanan adalah sektor

Lebih terperinci

PROGRESS REPORT KINERJA TAHUN ANGGARAN 2013 SEKRETARIAT DAERAH BAGIAN KOORDINASI PEREKONOMIAN 2013

PROGRESS REPORT KINERJA TAHUN ANGGARAN 2013 SEKRETARIAT DAERAH BAGIAN KOORDINASI PEREKONOMIAN 2013 PROGRESS REPORT KINERJA TAHUN ANGGARAN 2013 SEKRETARIAT DAERAH BAGIAN KOORDINASI PEREKONOMIAN 2013 ISU STRATEGIS KOORDINASI, INTEGRASI, SIMPLIKASI, SINKRONISASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, DAN

Lebih terperinci

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM / KEGIATAN PERINDUSTRIAN 1 Meningkatnya perkembangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERDAGANGAN

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERDAGANGAN LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERDAGANGAN PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

Realisasi Program dan Kegiatan Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Magelang Tahun 2014

Realisasi Program dan Kegiatan Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Magelang Tahun 2014 Realisasi Program dan Kegiatan Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Magelang Tahun 2014 Form B Urusan : Perdagangan Program Kegiatan Target 1 2 3 4 5 A. Program Pelayanan Administrasi 1) Penyediaan Jasa

Lebih terperinci

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN P R O V I N S I J A W A T E N G A H Laporan Hasil Rapat Pengendalian Internal Bulan September 2016 Page 1

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN P R O V I N S I J A W A T E N G A H Laporan Hasil Rapat Pengendalian Internal Bulan September 2016 Page 1 Laporan Hasil Rapat Pengendalian Internal Bulan September 2016 Page 1 LAPORAN HASIL EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PELAKSANAAN APBD/APBN PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banjar, 14 Januari 2016 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA BANJAR

KATA PENGANTAR. Banjar, 14 Januari 2016 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA BANJAR KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Perdangangan dan Koperasi Kota Banjar dibuat dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 NAMA SKPD : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan NO KODE USULAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banjar, 14 Januari 2017 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA BANJAR

KATA PENGANTAR. Banjar, 14 Januari 2017 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA BANJAR KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Perdangangan dan Koperasi Kota Banjar dibuat dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 LAPOR PERKEMBG PELAKSA APBD PROVISI JAWA TEGAH TAHU GGAR SKPD KEPALA SKPD BEDAHARA PEGELUAR BUL : DIAS PERIDUSTRI D PERDAGG : MUHAMMAD ARIF SAMBODO, SE, M.Si : SUARTI, SE : Januari O AMA PROGRAM BEDAHARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data strategis Kabupaten Semarang tahun 2013, produk sayuran yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data strategis Kabupaten Semarang tahun 2013, produk sayuran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Semarang memiliki potensi yang besar dari sektor pertanian untuk komoditas sayuran. Keadaan topografi daerah yang berbukit dan bergunung membuat Kabupaten

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPPA SKPD ) DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TAHUN ANGGARAN 2013 DPPA SKPD DPPA SKPD 1 DPPA SKPD 2.1 DPPA SKPD 2.2 DPPA SKPD 2.2.1 DPPA

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 DINAS KOPERASI UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG

RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 DINAS KOPERASI UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 DINAS KOPERASI UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Koperasi, UKM,

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TAHUN ANGGARAN 203 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan

Lebih terperinci

9. URUSAN PENANAMAN MODAL

9. URUSAN PENANAMAN MODAL 9. URUSAN PENANAMAN MODAL Peningkatan penanaman modal di daerah dapat menjadi tolok ukur adanya perkembangan perekonomian daerah, yang dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 07. URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada urusan perindustrian diarahkan pada (1) pengembangan usaha industri, (2) peningkatan produktifitas industri, (3) pembinaan dan pengawasan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 05 Tahun 2014 8 Desember 2014 PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Pelayanan Kondisi lingkungan kerja yang diharapkan tentunya dapat memberikan dukungan optimal

Lebih terperinci

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 2.11. - KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017 SKPD : DISKOPERINDAG NO Program Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan koperasi Fasilitasi Perijinan, Pembinaan dan Pengembangan Usaha Koperasi Fasilitasi Permodalan Usaha Koperasi Fasilitasi Badan Hukum,

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa pasar tradisional merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

5. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2018) pembangunan di urusan lingkungan hidup, urusan pertanian,

5. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2018) pembangunan di urusan lingkungan hidup, urusan pertanian, urusan perumahan rakyat, urusan komunikasi dan informatika, dan urusan kebudayaan. 5. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2018) Pembangunan di tahun kelima diarahkan pada fokus pembangunan di urusan lingkungan

Lebih terperinci

,00 (Belanja Langsung maupun Belanja Tidak Langsung diluar belanja hibah. IV.B.11. Urusan Wajib Kependudukan dan Pencatatan Sipil

,00 (Belanja Langsung maupun Belanja Tidak Langsung diluar belanja hibah. IV.B.11. Urusan Wajib Kependudukan dan Pencatatan Sipil 11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Dimensi penduduk dalam pembangunan memiliki kedudukan yang sangat penting dan sangat berpengaruh dalam perkembangan serta kemajuan pembangunan wilayah, penduduk

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM KOTA PEKALONGAN 2016 DAFTAR ISI Prakata Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 1. STRUKTUR ORGANISASI Keberadaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor diatur dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010

Lebih terperinci

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal 9. URUSAN PENANAMAN MODAL Salah satu tolak ukur penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang menggambarkan suatu dampak nyata dari kebijakan pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi berpedoman pada dokumen

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN 1 (satu) bulan ~ paling lama Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang Industri sebagaimana

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 5 TAHUN 2015 23 Oktober 2015 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

Sumber: Serang Dalam Angka (data diolah)

Sumber: Serang Dalam Angka (data diolah) 2.6. PROYEKSI POTENSI EKONOMI Berdasarkan Uraian tentang PDRB di atas, kita dapat memprediksikan besaran PDRB atas dasar harga berlaku atau atas dasar harga konstan dengan menggunakan regresi linier. Meskipun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Otonomi daerah yang disahkan melalui Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2016 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasiperiode

Lebih terperinci

Penjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut :

Penjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut : 11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Urusan kependudukan dan catatan sipil mempunyai nilai strategis di bidang perencanaan, pengembangan dan penanganan permasalahan pembangunan. Idealnya kebijakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA PARE PARE TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA PARE PARE TAHUN ANGGARAN 2013 Hal 1 dari RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA PARE PARE Formulir RKA - SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2013 Urusan Pemerintahan : 2. - PERDAGANGAN Organisasi : 2.01. - DINAS

Lebih terperinci

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN P R O V I N S I J A W A T E N G A H Laporan Hasil Rapat Pengendalian Internal Bulan Juni 2016 Page 1

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN P R O V I N S I J A W A T E N G A H Laporan Hasil Rapat Pengendalian Internal Bulan Juni 2016 Page 1 Laporan Hasil Rapat Pengendalian Internal Bulan Juni 2016 Page 1 LAPORAN HASIL EVALUASI KINERJA PELAKSANAAN APBD/APBN PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERIODE

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN KOPERASI TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN KOPERASI TAHUN 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, DAN KOPERASI TAHUN 2011 Jl. Parasamya Nomor 8, Tridadi, Sleman. Telp. (0274) 865559, Fax. 865559 Kode Pos 55511 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. optimal akan dapat diperbaiki di tahun berikutnya.

KATA PENGANTAR. optimal akan dapat diperbaiki di tahun berikutnya. KATA PENGANTAR Jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi bertekat mengerahkan segenap upaya dan sumber daya untuk melaksanakan amanat pembangunan di bidang perindustrian dan perdagangan.

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci