Sumber: Serang Dalam Angka (data diolah)

Transkripsi

1 2.6. PROYEKSI POTENSI EKONOMI Berdasarkan Uraian tentang PDRB di atas, kita dapat memprediksikan besaran PDRB atas dasar harga berlaku atau atas dasar harga konstan dengan menggunakan regresi linier. Meskipun tidak melonjak drastis, tahun-tahun berikutnya yaitu 2005 sampai dengan 2010, PDRB Kabupaten Serang secara agregat mengalami peningkatan, peningkatan ini baik berdasarkan harga berlaku maupun berdasarkan harga konstan. Berdasarkan perhitungan regresi linier maka PDRB atas dasar harga berlaku pada lima tahun (tahun 2010) mendatang diperkirakan akan mencapai sebesar miliar (tumbuh sebesar 43,32% atau rata-rata sebesar 8,66% per tahun). Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 1993, PDRB Kabupaten Serang pada lima tahun mendatang diprediksi tumbuh sebesar 17,00 % (rata-rata 3,40%/tahun) atau sebesar Rp. 504 miliar. Dengan demikian maka diprediksikan pertumbuhan rata-rata per tahun PDRB Kabupaten Serang atas dasar harga konstan periode lima tahun mendatang lebih baik dibandingkan pencapaian lima tahun lalu sebagaimana terlihat pada tabel berikut. Tabel Proyeksi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Serang Atas Dasar Harga Berlaku , , , , , ,0 Sumber: Serang Dalam Angka (data diolah) II-99

2 Tabel Proyeksi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Serang Atas Dasar Harga Konstan , , , , , ,5 Sumber: Serang Dalam Angka (data diolah) Proyeksi Sub Fungsi Perdagangan, Koperasi Dan UKM Pada tahun 2010 sub fungsi perdagangan diproyeksikan akan berjumlah unit usaha yang berarti mengalami kanaikan sebanyak unit di banding tahun 2004 sebanyak unit (mengalami pertumbuhan sebanyak 107% atau rata-rata pertahunnya sebanyak 21,40%). Kenaikan tersebut hasil kontribusi perdagangan formal yang mengalami kenaikan sebanyak unit (tumbuh sebesar 112%) dan perdagangan informal sebanyak 458 unit (tumbuh sebesar 94% atau rata-rata pertumbuhan tiap tahunnya sebanyak 18,83%). Lebih jelasnya proyeksi tersebut terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel Proyeksi Unit Usaha Sub Fungsi Perdagangan Sedangkan ketersediaan prasarana pasar di Kabupaten Serang tahun 2004 baru mencapai 111 unit baik pasar modern maupun pasar tradisional, berdasarkan hasil perhitungan pada tahun 2010 diproyeksikan akan tumbuh sebanyak 91 unit atau akan berjumlah sebanyak 202 buah (mengalami II-100

3 pertumbuhan sebesar 82%), dimana kontribusi terbesar akan diberikan oleh pasar modern yang akan tumbuh sebesar 137% atau rata-rata 27,49% per tahunnya (bertambah sebanyak 54 unti) sedangkan pasar tradisional akan tumbuh sebesar 51% atau rata-rata 12,28% pertahun (bertambah sebanyak 37 buah). Tabel Proyeksi Jumlah Pasar Sub Fungsi Perdagangan Dari sisi penyerapan tenaga kerja di sektor perdagangan pada tahun 2010 diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja sebanyak orang atau mengalami kenaikan sebanyak orang (atau tumbuh sebesar 75%), dimana kenaikan tersebut hasil kontribusi perdagangan formal yang akan mengalami kenaikan dalam penyerapan tenaga kerja sebanyak orang (tumbuh sebesar 110%) sedangkan perdagangan informal diproyeksikan akan mengalami kenaikan sebanyak orang (akan tumbuh sebesar 36% atau rata-rata pertahunnya sebesar 7,22%). Lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Sub Fungsi Perdagangan Pada tahun 2004 jumlah koperasi di Kabupaten Serang berdasarkan jenisnya tercatat 998 unit yang berarti mengalami pertumbuhan sebesar 16,63% dibandingkan tahun Berdasarkan perhitungan regresi linier, pada tahun 2010 diproyeksi jumlah koperasi akan ada sebanyak unit yang berarti II-101

4 mengalami pertambahan sebanyak 208 unit (tumbuh sebesar 21% atau rata-rata 4,17% per tahun). Lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Proyeksi Jumlah Unit Usaha Sub Fungsi Koperasi Proyeksi perkembangan jumlah koperasi menurut jenisnya tersebut juga diikuti oleh proyeksi perkembangan jumlah anggota yang cukup menggembirakan. Pada tahun 2010, jumlah anggota koperasi diproyeksikan berjumlah orang yang berarti mengalami kenaikan sebanyak orang (mengalami pertumbuhan sebesar 20% atau rata-rata 4,04% per tahun). Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah peningkatan jumlah kuantitas anggota tersebut harus betul-betul diikuti oleh peningkatan kualitas anggota koperasi agar keberadaan koperasi dalam sistem perekonomian tetap eksis. Lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Proyeksi Jumlah Anggota Koperasi Sub Fungsi Koperasi Kinerja koperasi jika dilihat dari volume usaha, diproyeksi pada tahun 2010 akan mencapai Rp juta mengalami pertambahan sebanyak Rp juta dibandingkan dengan volume usaha yang dapat dicapai tahun 2004 sebesar II-102

5 Rp juta (atau mengalami pertumbuhan sebesar 12%). Lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Proyeksi Jumlah Volume Usaha Koperasi Sub Fungsi Koperasi Sumber : Dinas Perindagkop (data diolah) Sedangkan kinerja koperasi dari Sisa Hasil Usaha, pada tahun 2010 diproyeksikan akan mencapai sebesar Rp juta yang berarti mengalami kenaikan sebesar Rp juta dibanding dengan tahun 2004 yang baru mencapai Rp juta (atau mengalami kenaikan sebesar 28% atau rata-rata 5,65% per tahun). Lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Proyeksi Jumlah SHU Koperasi Sub Fungsi Koperasi Pada tahun 2004 usaha mikro, kecil dan menengah sebanyak unit usaha, diproyeksikan pada tahun 2010 akan berjumlah sebanyak unit usaha yang berarti mengalami kenaikan sebesar unit usaha (mengalami pertumbuhan sebesar 52% atau rata-rata pertahunnya 10,34%). Kenaikan tersebut hasil dari kontribusi usaha mikro dan kecil yang akan tumbuh sebesar 52% ( unit), sedangkan usaha menengah akan tumbuh sebesar 22% (44 unit). Lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini. II-103

6 Tabel Proyeksi Jumlah Unit Usha UMKM Sub Fungsi UKM Dilihat dari penyerapan tenaga kerja, pada tahun 2010 diproyeksikan akan tumbuh sebesar 52% atau rata-rata pertahunnya 10,46% (secara absolut dapat menyerap tenaga kerja sebanyak orang atau naik sebanyak orang dibandingkan tahun 2004). Kenaikan tersebut hasil kontribusi terbesar dari UKM informal yang akan tumbuh sebesar 57% (menyerap tenaga kerja sebanyak orang), sedangkan UKM formal akan mengalami pertmbuhan sebesar 22% (menyerap tenaga kerja sebanyak orang). Lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Sub Fungsi UKM , , , , , ,6 Begitu pula bila dilihat dari sisi nilai investasi UMKM, diproyeksikan akan mengalami kenaikan sebanyak Rp juta atau mengalami pertumbuhan sebesar 27% dibandingkan tahun 2004 yang nilai investasinya baru mencapai Rp juta. Kenaikan tersebut hasil dari kontribusi investasi UKM informal sebanyak Rp juta (tumbuh sebesar 51%), dan investasi UKM formal sebanyak Rp juta (tumbuh sebesar 22%) dibanding tahun Lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini. II-104

7 Tabel Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Sub Fungsi UKM Proyeksi Potensi Sub Fungsi Perindustrian Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan regresi linier, kita dapat memproyeksi potensi sub fungsi perindustrian dan perdagangan dengan hasil sebagai berikut: Jumlah unit usaha industri total pada tahun 2010 diproyeksikan akan berjumlah unit atau bertambah sebanyak unit (atau tumbuh sebesar 26% selama lima tahun kedepan). Dari jumlah tersebut industri formal diproyeksikan sebanyak unit atau bertambah sebanyak 342 unit (tumbuh sebesar 36% atau rata-rata 7,28% per tahun), sedangkan industri non formal pada tahun 2010 diproyeksikan sebanyak unit atau mengalami kenaikan sebanyak unit (tumbuh sebesar 26% atau rata-rata pertahunnya sebesar 7,42%). Lebih lengkap sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel Proyeksi Unit Usaha Sub Fungsi Industri Penyerapan tenaga kerja tahun 2010 di sektor industri diproyeksikan akan mengalami pertambahan sebanyak orang atau berjumlah orang (mengalami pertumbuhan sebanyak 37% atau 7,42% per tahun). Kontribusi penyerapan tenaga kerja tersebut di pacu oleh peningkatan pada sektor industri II-105

8 formal yang akan mengalami kenaikan sebesar orang atau mengalami pertumbuhan sebesar 46%, sedangkan penyerapan tenaga kerja di industri informal akan mengalami kenaikan sebesar orang atau pada tahun 2010 akan berjumlah orang (mengalami pertumbuhan sebanyak 25% atau ratarata 5,01% per tahun). Untuk lebih jelasnya sebagaimama digambarkan pada tabel berikut: Tabel Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Sub Fungsi Industri Dari sisi investasi di sub fungsi industri diproyeksikan pada tahun 2010 akan mengalami kenaikan sebesar Rp juta atau sejumlah Rp juta (mengalami pertumbuhan sebesar 58% atau rata-rata pertahunnya 11,59%). Pertumbuhan investasi tersebut hasil dari kontribusi industri formal yang akan mengalami pertambahan sebanyak Rp atau nilai investasi sebesar Rp. Rp juta (tumbuh sebesar 57% atau rata-rata 11,39% per tahun), sedang industri informal memberikan kontribusi sebesar 129% 25,75%, sebagaimana terlihat tabel di bawah ini. atau rata-rata pertahunnya Tabel Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Sub Fungsi Industri II-106

9 Proyeksi Sub Fungsi Pertanian, Kehutanan, Perikanan, dan Kelautan Pada tahun 2010 Proyeksi Luas Panen di Kabupaten Serang mengalami penurunan dari Ha (2004) menjadi Ha (2010) sebesar ha. Lebih jelasnya proyeksi tersebut terlihat pada tabel di bawah ini. Proyeksi Luas Panen Padi Kab. Serang Tahun 2010 Tahun Y Y' Pada tahun 2010 Proyeksi Produksi Padi di Kabupaten Serang mengalamii kenaikan dari Ton (2004) menjadi Ton (2010) Lebih jelasnya proyeksi tersebut terlihat pada tabel di bawah ini. Proyeksi Produksi Padi Kab. Serang Tahun 2010 Tahun Y Y' II-107

10 Pada tahun 2010 Proyeksi Ketersediaan Beras di Kabupaten Serang mengalami Kenaikan dari ,4 Ton Beras (2004) menjadi ,4 ton beras (2010). Lebih jelasnya proyeksi tersebut terlihat pada tabel di bawah ini. Proyeksi Ketersediaan Beras Kab. Serang Tahun 2010 Tahun Y Y' , , , , , ,4 Pada tahun 2010 Proyeksi Kebutuhan Beras di Kabupaten Serang dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak jiwa maka kebutuhan beras tahun 2010 sebanyak ton beras. Lebih jelasnya proyeksi tersebut terlihat pada tabel di bawah ini. Proyeksi Kebutuhan Beras Kab. Serang Tahun 2010 Tahun Jumlah Penduduk Kebutuhan Beras Pada tahun 2010 Proyeksi produksi daging di Kabupaten Serang dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak jiwa maka produksi daging tahun 2010 sebanyak ton daging. Lebih jelasnya proyeksi tersebut terlihat pada tabel di bawah ini. II-108

11 Tabel Proyeksi Produksi Daging Tahun Y Y' Pada tahun 2010 Proyeksi produksi telur di Kabupaten Serang dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak jiwa maka produksi telur tahun 2010 sebanyak Lebih jelasnya proyeksi tersebut terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel Proyeksi Produksi Telur Tahun Y Y' Pada tahun 2010 Proyeksi Kebutuhan Beras di Kabupaten Serang dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak jiwa maka produksi susu tahun 2010 sebanyak 6591 susu. Lebih jelasnya proyeksi tersebut terlihat pada tabel di bawah ini. II-109

12 Tabel Proyeksi Produksi Susu Tahun Y Y' , ,434 1, ,007 2, , , ,591 Pada tahun 2010 Proyeksi Produksi Ikan Tangkap di Kabupaten Serang mengalami penurunan dari 7256,7 (2004) menjadi 1846,5 (2010). Lebih jelasnya proyeksi tersebut terlihat pada tabel di bawah ini. Proyeksi Produksi Ikan Tangkap Kab. Serang Tahun 2010 Tahun Penangkapan Proyeksi , , ,3 9961, ,8 9060, ,3 8158, ,8 7256, ,5 Sumber : Dikanla (diolah) II-110