BAB V PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER"

Transkripsi

1 BAB V PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER Persepsi mahasiswa peserta Mata Kuliah Gender dan Pembangunan terhadap kesadaran gender yaitu pandangan mahasiswa yang telah mengikuti Mata Kuliah Gender dan Pembangunan terhadap kesadaran gender, yang diukur melalui alokasi peranan, hak, kewajiban, tanggung jawab, dan harapan yang dilekatkan baik pada laki-laki maupun perempuan yang berlaku di masyarakat dan tidak mengandung unsur kesetaraan gender. Semakin banyak mahasiswa tersebut tidak setuju terhadap pernyataan yang disajikan maka persepsi terhadap kesadaran gender akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin banyak mahasiswa tersebut setuju terhadap pernyataan yang disajikan maka persepsi terhadap kesadaran gendernya akan semakin rendah. Penilaian skor dilakukan dengan menggunakan skala Likert, dengan range dengan nilai antara 1 sampai dengan 5. Sangat setuju memiliki bobot nilai 1, setuju memiliki bobot nilai 2, netral memiliki bobot nilai 3, tidak setuju memiliki bobot nilai 4, dan sangat tidak setuju memiliki bobot nilai 5. Penggolongan skor mahasiswa kategori rendah untuk indikator alokasi peranan adalah skor dengan nilai antara 7 sampai dengan 16 dan untuk indikator lainnya (hak, kewajiban, tanggung jawab, dan harapan) adalah skor dengan nilai antara 4 sampai dengan 9. Skor mahasiswa kategori sedang untuk indikator alokasi peranan adalah skor dengan nilai antara 17 sampai dengan 26 dan untuk indikator lainnya (hak, kewajiban, tanggung jawab, dan harapan) adalah skor dengan nilai antara 10 sampai dengan 15. Sedangkan skor mahasiswa kategori rendah untuk indikator alokasi peranan adalah skor dengan nilai 43

2 antara 27 sampai dengan 35 dan untuk indikator lainnya (hak, kewajiban, tanggung jawab, dan harapan) adalah skor dengan nilai antara 16 sampai dengan 20. Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan sebagian besar mahasiswa memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang tinggi dan sisanya memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang sedang. Hal yang menarik adalah bahwa tidak ada satu pun mahasiswa yang memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang rendah. Salah satu alasannya bahwa hampir seluruh mahasiswa mengerti mengenai konsep kesadaran gender, seperti yang diungkapkan oleh salah satu responden berikut ini: Kalau menurut saya, konsep kesadaran gender itu kita paham sama keseteraan atau keadilan antara cewe dan cowo baik dalam hak maupun kewajiban, pokoknya di seluruh bidang kehidupan cewe dan cowo ga dibeda-bedakan (Cam) Tinggi Sedang Rendah Persepsi Terhadap Kesadaran Gender Perempuan Laki-laki Gambar 2. Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender Berdasarkan Jenis Kelamin, Bogor

3 5.1 Persepsi Mahasiswa Terhadap Alokasi Peranan Persepsi mahasiswa terhadap alokasi peranan adalah pandangan mahasiswa terhadap pembentukan karakter tertentu yang biasanya ditujukan kepada jenis kelamin tertentu. Gambar 3 memperlihatkan bahwa jumlah terbesar persepsi mahasiswa terhadap alokasi peranan terdapat pada kategori tinggi baik mahasiswa laki-laki maupun perempuan. Bahkan jumlah persepsi mahasiswa laki-laki lebih besar dibandingkan mahasiswa perempuan. Hal ini menunjukkan mahasiswa lakilaki lebih banyak menyetujui tentang kesadaran gender khususnya dalam bidang alokasi peranan dibandingkan dengan mahasiswa perempuan. Mahasiswa laki-laki lebih banyak setuju terhadap kesadaran gender karena mereka ingin mengubah pandangan negatif terhadap mereka yang terkesan selalu menindas kaum perempuan terutama dalam bidang alokasi peranan, mereka menyetujui apabila mahasiswa perempuan menajadi pemimpin organisasi. Berikut ungkapan salah satu mahasiswa laki-laki yang memiliki persepsi tinggi terhadap kesadaran gender dalam bidang alokasi peranan: Pada dasarnya sih, saya setuju-setuju aja kalau yang jadi pemimpin itu perempuan selama dia mempunyai kompetensi yang cukup dan dapat diandalkan, daripada memilih laki-laki yang tidak punya kompetensi (Cam). 45

4 Tinggi Sedang Rendah Persepsi Terhadap Alokasi Peranan Perempuan Laki-laki Gambar 3. Persepsi Mahasiswa Terhadap Alokasi Peranan Berdasarkan Jenis Kelamin, Bogor Persepsi Mahasiswa Terhadap Hak Persepsi mahasiswa terhadap alokasi hak adalah pandangan mahasiswa terhadap kesempatan yang dimiliki oleh sesorang untuk mengakses sesuatu. Gambar 4 memperlihatkan bahwa jumlah terbesar persepsi mahasiswa terhadap hak terdapat pada kategori tinggi baik mahasiswa laki-laki maupun perempuan. Bahkan jumlah persepsi mahasiswa perempuan lebih besar dibandingkan mahasiswa laki-laki. Hal ini menunjukkan mahasiswa perempuan lebih banyak menyetujui tentang kesadaran gender khususnya dalam bidang hak dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki. Mahasiswa perempuan lebih banyak setuju terhadap kesadaran gender karena mereka ingin membuktikan diri mereka bisa setara dengan mahasiswa lakilaki terutama dalam bidang hak, seperti mereka menyetujui apabila perempuan memiliki hak yang sama dalam mengakses pendidikan. Berikut ungkapan salah satu mahasiswa perempuan yang memiliki persepsi tinggi terhadap kesadaran gender dalam bidang hak: 46

5 Kita mahasiswa perempuan tuh sebenarnya setuju banget dengan adanya persamaaan hak dalam bidang pendidikan untuk membuktikan bahwa perempuan tuh tidak kalah pintar dengan laki-laki (An) Tinggi Sedang Rendah Persepsi Terhadap Hak Perempuan Laki-laki Gambar 4. Persepsi Mahasiswa Terhadap Hak Berdasarkan Jenis Kelamin, Bogor Persepsi Mahasiswa Terhadap Alokasi Kewajiban Persepsi mahasiswa terhadap kewajiban adalah pandangan mahasiswa terhadap sesuatu yang harus dilakukan oleh seseorang berkaitan dengan peran yang dijalaninya. Gambar 5 memperlihatkan bahwa jumlah terbesar persepsi mahasiswa terhadap kewajiban terdapat pada kategori tinggi baik mahasiswa laki-laki maupun perempuan. Bahkan jumlah persepsi mahasiswa perempuan lebih besar dibandingkan mahasiswa laki-laki. Hal ini menunjukkan mahasiswa perempuan lebih banyak menyetujui tentang kesadaran gender khususnya dalam bidang kewajiban dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki. Mahasiswa perempuan lebih banyak setuju terhadap kesadaran gender karena mereka ingin membuat persamaan dalam hal kewajiban antara laki-laki dan 47

6 perempuan tanpa ada pembedaan, seperti laki-laki dapat juga mengurus anak dan keperluan rumah tangga tidak harus selalu perempuan saja. Berikut ungkapan salah satu mahasiswa perempuan yang memiliki persepsi tinggi terhadap kesadaran gender dalam bidang kewajiban: mengurus anak dan keperluan rumah tangga kan dapat juga dilakukan pihak laki-laki karena sekarang sudah berkembang teknologi modern, jadi bukan alasan lagi bagi laki-laki untuk tidak bisa mengurus anak (Vt) Tinggi Sedang Rendah Persepsi Terhadap Kewajiban Perempuan Laki-laki Gambar 5. Persepsi Mahasiswa Terhadap Kewajiban Berdasarkan Jenis Kelamin, Bogor Persepsi Mahasiswa Terhadap Tanggung Jawab Persepsi mahasiswa terhadap tanggung jawab adalah pandangan mahasiswa terhadap sesuatu yang harus ditanggung atas segala sesuatu yang berkaitan dengan peran/perbuatan yang dijalaninya. Gambar 6 memperlihatkan bahwa jumlah terbesar persepsi mahasiswa terhadap tanggung jawab terdapat pada kategori tinggi baik mahasiswa laki-laki maupun perempuan. Bahkan jumlah persepsi mahasiswa perempuan lebih besar dibandingkan mahasiswa laki-laki. Hal 48

7 ini menunjukkan mahasiswa perempuan lebih banyak menyetujui tentang kesadaran gender khususnya dalam bidang tanggung jawab dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki. Mahasiswa perempuan lebih banyak setuju terhadap kesadaran gender dalam tanggung jawab karena mereka dapat juga bertanggung jawab terhadap sesuatu yang sering dilakukan oleh perempuan, seperti menjaga kebersihan dan keindahan kelas. Berikut ungkapan salah satu mahasiswa perempuan yang memiliki persepsi tinggi terhadap kesadaran gender dalam bidang kewajiban: Seharusnya laki-laki juga harus ikut bertanggung jawab menjaga kebersihan dan keindahan kelas kita, jangan perempuan melulu yang disuruh bertanggung jawab (Vt) Tinggi Sedang Rendah Persepsi Terhadap Tanggung Jawab Perempuan Laki-laki Gambar 6. Persepsi Mahasiswa Terhadap Tanggung Jawab Berdasarkan Jenis Kelamin, Bogor Persepsi Mahasiswa Terhadap Harapan Persepsi mahasiswa terhadap harapan adalah pandangan mahasiswa terhadap keinginan yang ditujukan kepada jenis kelamin tertentu yang berkaitan 49

8 dengan peran yang dijalaninya. Gambar 7 memperlihatkan bahwa jumlah terbesar persepsi mahasiswa terhadap harapan terdapat pada kategori sedang baik mahasiswa laki-laki maupun perempuan. Bahkan jumlah persepsi mahasiswa perempuan lebih besar dibandingkan mahasiswa laki-laki. Hal ini menunjukkan mahasiswa perempuan lebih banyak menyetujui tentang kesadaran gender khususnya dalam bidang harapan dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki walaupun hanya sampai kategori sedang. Mahasiswa perempuan lebih banyak setuju terhadap kesadaran gender dalam hal harapan karena mereka mempunyai suatu keinginan suatu saat nanti baik laki-laki maupun perempuan tidak perlu ada pembedaan ataupun diskriminasi, seperti laki-laki dan perempuan dapat menjadi pemimpin organsisasi tanpa kecuali. Berikut ungkapan salah satu mahasiswa perempuan yang memiliki persepsi tinggi terhadap kesadaran gender dalam bidang alokasi harapan: Harapan saya sih suatu saat nanti kita kaum perempuan tidak ingin dibeda-bedakan dalam segala hal, pokoknya kita dapat melakukan segala sesuatu seperti menjadi pemimpin organisasi (An). 50

9 Tinggi Sedang Rendah Persepsi Terhadap Harapan Perempuan Laki-laki Gambar 7. Persepsi Mahasiswa Terhadap Harapan Berdasarkan Jenis Kelamin, Bogor 2009 \ 51

10 BAB VI HUBUNGAN ANTARA SOSIALISASI PRIMER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER 6.1 Hubungan Antara Jenis Kelamin Mahasiswa dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender Jumlah mahasiswa perempuan yang memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang tinggi yaitu sebanyak 35 orang dan 14 orang memiliki persepsi yang sedang terhadap kesadaran gender. Sebaliknya, hanya 4 orang yang memiliki persepsi yang tinggi terhadap kesadaran gender dan 17 orang yang memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang sedang. Hal tersebut berarti mahasiswa perempuan rata-rata memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang tinggi, sedangkan mahasiswa laki-laki rata-rata memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang sedang. Tabel 15. Hubungan antara Jenis Kelamin dan Persepsi Mahsiswa Terhadap Kesadaran Gender, Bogor 2009 Jenis Kelamin Persepsi Perempuan Laki-laki Total N % N % N % Tinggi Sedang Total P-value 0,001 Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa P-value sebesar 0,000. Jika nilai tersebut dibandingkan dengan taraf nyata (α) 5 persen, maka P-value < 0,05 mengindikasikan bahwa hipotesis penelitian diterima. Artinya, terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender. 52

11 Jenis kelamin yang dimiliki oleh mahasiswa mempengaruhi persepsi mereka terhadap kesadaran gender. Hampir sebagian besar mahasiswa perempuan memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang tinggi dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki yang justru sebagian besar jumlahnya memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang sedang. Namun ini bukan berarti jenis kelamin menjadi penentu utama pandangan atau persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender. Perlu dipahami bahwa sebenarnya proses internalisasi yang dialami oleh mahasiswa itu sendiri yang menentukan persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender. Salah satu mahasiswa laki-laki menyatakan bahwa di dalam keluarganya selalu diajarkan bahwa yang pantas menjadi pemimpin adalah seorang laki-laki dan hal ini membuat dirinya berpikir bahwa seorang pemimpin itu haruslah laki-laki. Begitu juga dengan mahasiswa perempuan yang menjelaskan bahwa di dalam keluaraganya baik laki-laki maupun perempuan dapat mengerjakan segala pekerjaan. Pembagian tugas rumah tergantung diskusi yang dilakukan di dalam keluarganya dan hal tersebut membuat dirinya berpikir bahwa baik laki-laki dan perempuan adalah makhluk yang sama. Berikut kutipan wawancara dengan salah satu mahasiswa perempuan: Kalau menurut saya, cewe dan cowo itu ga perlu dibedabedakan. Cewe juga perlu dikasih kesempatan agar bisa setara dengan cowo.hak dan kewajiban cewe sama cowo itu setara, jadi ga boleh ada diskriminasi.(vt) Mahasiswa laki-laki juga memberikan pernyataan yang cukup sama dengan mahasiswa perempuan namun hanya terdapat sedikit perbedaan mengenai kesadaran gender yaitu: 53

12 Saya sih setuju-setuju aja cewe dan cowo setara namun tetap harus ada batasnya donk, cewe boleh jadi pemimpin juga tapi kalo masih ada cowo alangkah bagusnya cowo yang jadi pemimpin kecuali kalo udah ga ada cowo atau cowonya ga berkompeten, baru cewe yang jadi pemimpin.(as) 6.2 Hubungan antara Agama dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender Mahasiswa yang menganut agama islam memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang tinggi sebanyak 37 orang dan sisanya sebesar 29 orang memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang sedang. Mahasiswa yang menganut agama kristen protestan yang berjumlah 2 orang, masing-masing memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang tinggi dan sedang. Sedangkan, agama katolik dan budha yang masing-masing berjumlah hanya 1 orang memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang sedang. Tabel 16. Hubungan Antara Agama dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender, Bogor 2009 Persepsi Agama Islam Protestan Katolik Budha Total Tinggi Sedang Total P-value 0,25 Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara agama dengan persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender. Hal ini dibuktikan dengan nilai P-value (0,25) < α (0,05). Agama yang dianut oleh mahasiswa tidak mempengaruhi persepsi mereka terhadap kesadaran gender. Baik mahasiswa yang beragama Islam, Protestan, Katolik, dan Budha dapat memiliki persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender pada kategori tinggi ataupun sedang. 54

13 Menurut mahasiswa, berdasarkan agama yang dianut oleh mereka tidak membuat mereka membeda-bedakan peran dan posisi antara laki-laki dan perempuan. Semua jenis kelamin di dalam agama mereka diperlakukan secara adil. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan mahasiswa dari tiap agama: Kalo yang gw dapat dari guru ngaji pas masih kecil, cowo itu harus jadi pemimpin dan cewe itu ga boleh jadi pemimpin, tapi menurut gw sih itu kan cuma dalam hal sholat doank, jadi kalo cewe jadi komti mah itu sah-sah aja selama cewenya mampu.(an) Di protestan sih sama aja antara cewe dan cowo dan gw setuju cewe dan cowo boleh ngelakuin apa aja, jadi ga ada perbedaan antara cewe dan cowo. (St) Kalo setahu saya sih di katolik itu ga ada pembedaan antara laki-laki dan perempuan, semuanya sama yaitu sama-sama makhluk tuhan.(par) 6.3 Hubungan antara Suku Bangsa dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender Suku bangsa diduga berhubungan dengan persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender karena anggapan mengenai gender bisa berbeda dari suatu etnis dengan etnis lainnya. Oleh karena itu, perbedaan suku bangsa bisa menyebabkan perbedaan tingkat persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender. Tabel 17. Hubungan antara Suku Bangsa dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender, Bogor 2009 Persepsi Suku Bangsa Batak Minang Jawa Sunda Tionghoa Lainnya Total Tinggi Sedang Total P-value 0,417 55

14 Tabel 17 menunjukkan bahwa mahasiswa dengan suku Minang, Jawa, dan suku lainnya (Melayu, Bugis, Betawi, Gayo, Banten, dan Muna) sebagian besar memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang tinggi. Sedangkan mahasiswa suku Batak, Sunda dan Tionghoa sebagian besar memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang sedang. Secara keseluruhan hampir sebagian besar mahasiswa dari berbagai suku bangsa memiliki persepsi terhadap kesadaran gender yang tinggi. Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh P-value sebesar 0,417. Nilai tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan taraf nyata (α) sebesar 0,05 (P-value > 0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa hipotesis penelitian ditolak, yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara suku bangsa dengan persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender. Suku bangsa yang dimiliki oleh mahasiswa tidak mempengaruhi persepsi mereka terhadap kesadaran gender. Meskipun suku yang dimiliki mahasiswa adalah budaya patrilineal, menurut mahasiswa tidak membuat dirinya memiliki pemahaman bahwa laki-laki harus lebih baik dari perempuan. Hal tersebut dikarenakan menurut pengalaman mahasiswa bahwa semakin memudarnya internalisasi adat istiadat di dalam keluarga mereka bahkan hampir sebagian keluarga mahasiswa lebih mengutamakan diskusi dalam mengambil keputusan atau memecahkan permasalahan. Hasil wawancara dengan salah satu mahasiswa yang menguatkan bahwa tidak ada hubungan antara suku dengan persepsi terhadap kesadaran gender yaitu: Emang bener kalau di keluarga saya tuh berasal dari budaya patrilineal, tapi kenyataannya yang diterapin di keluarga saya justru mengutamakan diskusi antara perempuan dan laki-laki dan hal ini membuat tugas laki-laki dan perempuan di keluarga 56

15 saya menjadi sama dan ga ada yang dibeda-bedakan. Jadi justru suku saya yang menganut budaya patrilineal tuh ga ngaruh banget. (Par) 6.4 Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ayah dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,155 dan P-value sebesar 0,2. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa ada hubungan positif dan tidak signifikan (P-value > 0,05) antara tingkat pendidikan ayah dengan persepsi terhadap kesadaran gender atau hipotesis penelitian ditolak yang artinya semakin tinggi tingkat pendidikan ayah mahasiswa tidak diikuti dengan semakin tinggi persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender. Tabel 18. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ayah dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender, Bogor 2009 Persepsi Tingkat Pendidikan Ayah Tinggi Sedang Rendah Total Tinggi Sedang Total P-value 0,2 Tinggi atau rendahnya tingkat pendidikan ayah mahasiswa ternyata tidak berhubungan dengan persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender. Menurut pengakuan dari mahasiswa baik ayah yang lulusan sarjana ataupun lulusan SMU selalu mengajarkan kepada anak-anaknya bahwa laki-laki dan perempuan adalah sama. Hal tersebut dapat dilihat dari pembagian kerja di dalam masing-masing keluarga mahasiswa yang semuanya berdasarkan kesepakatan tanpa adanya diskriminasi jenis kelamin. Berikut hasil wawancara dengan salah satu mahasiswa yang ayahnya lulusan sarjana dan lulusan SMU: 57

16 Kalo bokap gw yang lulusan sarjana, selalu menekankan pentingnya mengahargai perempuan karena peran perempuan dalam keluarga sangatlah besar (Cam). Pembagian kerja di keluarga aku tuh semuanya sama antara cowo dan cewe, ga ada yang dibedakan. Cowo bisa menyapu juga. Pokoknya tergantung kesepakatan pembagian kerja diantara anggota keluarga saya (Par). 6.5 Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender Nilai P-value sebesar 0,175 dari hasil uji korelasi Spearman dengan nilai koefisien relasi sebesar 0,164 mengindikasikan bahwa terdapat hubungan positif dan tidak signifikan (P-value > 0,05) antara tingkat pendidikan ibu mahasiswa dengan persepsi terhadap kesadaran gender atau hipotesis penelitian ditolak. Artinya semakin tinggi persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender tidak diikuti dengan semakin tinggi tingkat pendidikan ibu mahasiswa. Hampir serupa dengan ayah, tingkat pendidikan ibu juga tidak mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender. Mahasiswa yang memiliki ibu yang pendidikannya lulusan sarjana maupun tidak sekolah, semuanya mengajarkan bahwa laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan perlakuan yang sama di dalam keluarga. Apabila salah satu anggota keluarga ada yang bersalah melanggar peraturan keluarga maka harus mendapatkan hukuman tanpa memandang jenis kelamin. Hal tersebut diperkuat oleh hasil kutipan wawancara salah satu mahasiswa berikut ini: Di keluarga saya tuh, ada jam malam yaitu jam 10 malam yang mengikat pada anak laki-laki dan perempuan. Jadi, kalau ada anak yang pulang ke rumah melebihi jam 10 malam maka akan mendapat sanksi dikurangi uang saku perbulan. Sanksi tersebut berlaku untuk semua anak baik laki-laki maupun perempuan (And). 58

17 Tabel 19. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender, Bogor 2009 Persepsi Tingkat Pendidikan Ibu Tinggi Sedang Rendah Total Tinggi Sedang Total P-value 0, Hubungan Antara Pekerjaan Ayah dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender Tabel 20 menunjukkan bahwa di setiap jenis pekerjaan ayah, rata-rata persepsi terhadap kesadaran gender mahasiswa adalah tinggi. Melalui uji statistik Chi-Square diperoleh nilai P-value sebesar 0,383. Jika dibandingkan dengan taraf nyata (α) 5 persen, maka P-value > 0,05 dan hipotesis penelitian ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan ayah responden dengan persepsi terhadap kesadaran gender. Tabel 20. Hubungan Antara Pekerjaan Ayah dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender, Bogor 2009 Persepsi Pekerjaan Ayah Tidak bekerja PNS Guru/Dosen TNI/Polri Buruh Swasta Pedagang Wiraswasta Tinggi Sedang Total P-value 0,383 Hampir sebagian besar mahasiswa memiliki ayah yang bekerja sebagai PNS dan tidak mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender. Internalisasi oleh ayah mahasiswa di dalam keluarga tidak berhubungan dengan pekerjaannya dan tidak terjadi diskriminasi gender. Sebagai contoh, menurut 59

18 pengakuan seorang mahasiswa bahwa ayahnya yang bekerja sebagai TNI/Polri justru mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang baik kepada laki-laki maupun perempuan. Berikut hasil kutipan wawancara dengan salah seorang mahasiswa: walaupun papa aku kerjanya sebagai TNI tapi dia ga pernah mendidik keras ama aku sebagai anaknya. Aku sebagai laki-laki juga diperbolehkan menyapu lantai (Ahm). 6.7 Hubungan Antara Pekerjaan Ibu dan Persepsi Mahasiswa terhadap Kesadaran Gender Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh P-value sebesar 0,056. Nilai tersebut lebih besar dari taraf nyata 0,050 yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu mahasiswa dengan persepsi terhadap kesadaran gender. Hampir sebagian besar ibu mahasiswa tidak bekerja ataupun menjadi ibu rumah tangga. Dalam proses merawat dan mendidik anak-anaknya, baik ibu yang tidak bekerja ataupun ibu yang bekerja sebagai PNS sama-sama merawat atau mendidik anak-anaknya secara adil dan tidak membedakan. Tabel 21. Hubungan Antara Pekerjaan Ibu dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender, Bogor 2009 Persepsi Pekerjaan Ibu Tidak bekerja PNS Guru/Dosen Buruh Swasta Pedagang Wiraswasta Total Tinggi Sedang Total P-value 0,056 tidak bekerja: Berikut salah satu hasil kutipan wawancara dari mahasiswa yang ibunya mama aku tuh walaupun ga kerja atau sebagai ibu rumah tangga tapi ga mengharuskan aku sebagai anak cewe kalau besar nanti menjadi ibu rumah tangga. Mama juga ga membedakan antara anak cowo dan cewe. Buktinya anak cowo di keluarga aku pernah juga disuruh mencuci baju (And). 60

19 6.8 Hubungan Antara Tingkat Penghasilan Orang tua Mahasiswa dan Tingkat Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender Hasil uji statistik Spearman yang diperoleh menunjukkan nilai koefisien korelasi yang positif (0,149) dan nilai P-value adalah sebesar 0,219. Hipotesis penelitian ditolak karena P-value > 0,05 Hal ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif tapi tidak signifikan antara tingkat penghasilan orang tua mahasiswa dengan persepsi terhadap kesadaran gender yang artinya semakin tinggi tingkat penghasilan orang tua mahasiswa tidak diikuti dengan semakin tinggi persepsi mahasiswa terhadap kesadaran gender. Tabel 22. Hubungan Antara Tingkat Penghasilan Orang Tua dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender, Bogor 2009 Persepsi Tingkat Penghasilan Orang Tua Tinggi Sedang Rendah Total Tinggi Sedang Total P-value 0,219 Berdasarkan tabel 22, tingkat penghasilan orang tua tidak ada hubungannya dengan proses internalisasi yang dilakukan oleh orang tua dalam membentuk persepsi terhadap kesadaran gender. Justru menurut mahasiswa, salah satu proses internalisasi orang tua kepada anak-anaknya mengarah kepada kesadaran gender, yaitu dalam hal peluang yang sama bagi setiap anak baik laki-laki dan perempuan dalam menempuh pendidikan. Pengakuan dari mahasiswa yang orang tuanya berpenghasilan tinggi dan rendah adalah sama, bahwa orang tuanya akan menyekolahkan semua anak-anaknya sampai berhasil tanpa membedakan jenis kelamin. 61

20 Berikut kutipan wawancara dengan salah satu mahasiswa yang orang tuanya berpenghasilan rendah: di keluarga saya, semua anak harus sekolah baik cewe dan cowo. Walaupun pengasilan orang tua pas-pasan tapi orang tua selalu mengusahakan mencari biaya agar anak-anaknya bisa sekolah (Ahm). 62

Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender. Perception Of College Students About Gender Consciousness

Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender. Perception Of College Students About Gender Consciousness Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender Perception Of College Students About Gender Consciousness Alwin Taher 1, Aida Vitayala S. Hubeis 2 1 Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SEKUNDER DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER 7.1 Hubungan Antara Tempat Tinggal dan Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender Berdasarkan tempat tinggal hampir

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Karakteristik setiap anggota koperasi berbeda satu sama lain. Karakteristik ini dapat dilihat dari umur, tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN SOSIALISASI PERAN GENDER DALAM KELUARGA ANGGOTA KOPERASI DENGAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

BAB VII HUBUNGAN SOSIALISASI PERAN GENDER DALAM KELUARGA ANGGOTA KOPERASI DENGAN RELASI GENDER DALAM KOWAR BAB VII HUBUNGAN SOSIALISASI PERAN GENDER DALAM KELUARGA ANGGOTA KOPERASI DENGAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Norma dan nilai gender dalam masyarakat merujuk pada gagasan-gagasan tentang bagaimana seharusnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu budaya yang melekat pada diri seseorang karena telah diperkenalkan sejak lahir. Dengan kata lain,

Lebih terperinci

KUESIONER. Persepsi Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Gender dan Pembangunan Terhadap. Tingkat Kesadaran Gender

KUESIONER. Persepsi Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Gender dan Pembangunan Terhadap. Tingkat Kesadaran Gender LAMPIRA 75 Lampiran 1. Kuesioner KUESIOER Persepsi Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Gender dan Pembangunan Terhadap Tingkat Kesadaran Gender Petunjuk: Mohon saudara/i mengisi identitas pribadi Anda sesuai

Lebih terperinci

BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN. 5.1 Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB

BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN. 5.1 Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN 5. Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB Proses sosialisasi nilai kerja pertanian dilihat dari pernah tidaknya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. Jumlah penduduk Kelurahan di Desa Margasari Kecamatan Labuhan

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. Jumlah penduduk Kelurahan di Desa Margasari Kecamatan Labuhan BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN 4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Maringgai Kabupaten Lampung Timur menurut jenis kelamin, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Jumlah penduduk menurut

Lebih terperinci

KUEISIONER No. Pada jawaban yang anda anggap paling sesuai/tepat 4. Terima kasih atas kerja samanya. (1) Islam (3) Kristen Katolik (5) Budha

KUEISIONER No. Pada jawaban yang anda anggap paling sesuai/tepat 4. Terima kasih atas kerja samanya. (1) Islam (3) Kristen Katolik (5) Budha Responden KUEISIONER No. PETUNJUK PENGISIAN 1 2 1. Bacalah dengan teliti pertanyaan-pertanyaan yang tercantum di bawah ini 2. Jawablah seluruh pertanyaan dibawah ini dengan benar 3. Beri tanda Silang (X)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gender Gender adalah kodrat perempuan yang secara perlahan-lahan tersosialisaiskan secara evolusional dan mempengaruhi biologis masing-masing jenis kelamin merupakan konsep

Lebih terperinci

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Beban Ganda Beban ganda wanita adalah tugas rangkap yang dijalani oleh seorang wanita (lebih dari satu peran) yakni sebagai ibu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mempunyai luas 4.051,92 km². Sebelah Barat berbatasan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mempunyai luas 4.051,92 km². Sebelah Barat berbatasan dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Sumba Barat beribukota Waikabubak, mempunyai luas 4.051,92 km². Sebelah Barat berbatasan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil pengolahan data, dan analisa data hasil penelitian. Hasil ini diperoleh berdasarkan kuesioner yang diberikan

Lebih terperinci

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN 55 SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN terhadap konversi lahan adalah penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh petani terhadap adanya konversi lahan pertanian yang ada di Desa Cihideung

Lebih terperinci

TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA Tingkat kesejahteraan dalam CV TKB dianalisis dengan analisis gender. Alat analisis gender

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan LAMPIRAN 85 86 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan A. Siswa Kelas X dan XI SMAN 1 Dramaga 1. Mengapa anda tidak pernah tayangan Jika Aku Menjadi? 2. Di mana tempat tinggal anda saat ini? B. Responden 1. Mengapa

Lebih terperinci

PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT)

PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) 39 Peluang Bekerja dan Berusaha Wanita Kepala Rumah Tangga (WKRT) Peluang bekerja dan berusaha adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB VI MOTIVASI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Motivasi Khalayak Langsung Acara Musik Derings Motivasi merupakan suatu alasan atau dorongan yang

Lebih terperinci

BAB V PROFIL GENDER DAN AGEN SOSIALISASI MAHASISWA TPB TAHUN AJARAN 2007/2008. Komposisi mahasiswa TPB IPB menurut jenis kelamin disajikan pada

BAB V PROFIL GENDER DAN AGEN SOSIALISASI MAHASISWA TPB TAHUN AJARAN 2007/2008. Komposisi mahasiswa TPB IPB menurut jenis kelamin disajikan pada 68 BAB V PROFIL GENDER DAN AGEN SOSIALISASI MAHASISWA TPB TAHUN AJARAN 2007/2008 5.1 Karakteristik Individu 5.1.1 Jenis Kelamin Komposisi mahasiswa TPB IPB menurut jenis kelamin disajikan pada Tabel 7.

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV 5.1 Profil Khalayak Langsung Acara Musik Derings Khalayak langsung acara musik Derings adalah khalayak yang berada dilokasi penayangan acara

Lebih terperinci

BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN

BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Lampiran 1 BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Pada tanggal 7 Mei 999 kawasan Cagar Alam Pancoran Mas Depok diubah fungsinya menjadi kawasan Tahura Pancoran Mas Depok dan dikelola oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Penarikan kesimpulan yang mencakup verifikasi atas kesimpulan terhadap data yang dianalisis agar menjadi lebih rinci. Data kuantitatif diolah dengan proses editing, coding, scoring, entry, dan analisis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Tampan Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru adalah merupakan salah satu Kecamatan yang berbentuk berdasarkan PP.No.19 Tahun 1987, tentang perubahan

Lebih terperinci

HASIL Kondisi Umum Lokasi Penelitian

HASIL Kondisi Umum Lokasi Penelitian HASIL Kondisi Umum Lokasi Penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan lembaga pendidikan tinggi sebagai kelanjutan dari lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan. 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. bab- bab sebelumnya maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN. bab- bab sebelumnya maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di pembahasan pada bab- bab sebelumnya maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan analisa dan evaluasi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Deskripsi Desa Muliorejo Desa Muliorejo merupakan salah satu desa / kelurahan yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi.

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Letak dan Luas Wilayah Kelurahan Pagaruyung merupakan salah satu dari sekian banyak kelurahan yang ada dikecamatan Tapung yang terbentuk dari program Transmigrasi oleh

Lebih terperinci

INI KATA PUBLIK JAKARTA TENTANG CALON GUBERNUR MEREKA

INI KATA PUBLIK JAKARTA TENTANG CALON GUBERNUR MEREKA INI KATA PUBLIK JAKARTA TENTANG CALON GUBERNUR MEREKA (Periode Survei: 11-13 Agustus 2016) 18/08/2016 1 METODOLOGI Jumlah Responden & Metodologi Survei: Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 400 responden

Lebih terperinci

Formulir Persetujuan Menjadi Responden Penelitian. Persepsi Ibu Tentang Fungsi Keluarga. Oleh : Jemprianto Nababan

Formulir Persetujuan Menjadi Responden Penelitian. Persepsi Ibu Tentang Fungsi Keluarga. Oleh : Jemprianto Nababan Formulir Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Persepsi Ibu Tentang Fungsi Keluarga Oleh : Jemprianto Nababan Saya adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, dan penuh dengan keberagaman, salah satu istilah tersebut adalah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil 27 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Contoh Usia contoh. Perbedaan usia mengakibatkan perbedaan selera dan tingkat kesukaan terhadap merek (Sumarwan 2004). Contoh yang diambil adalah mahasiswa yang

Lebih terperinci

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KOMPETENSI DALAM MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KOMPETENSI DALAM MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KOMPETENSI DALAM MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) Faktor yang berpotensi berhubungan dengan Kompetensi remaja dalam mengikuti Program Kreativitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Bogor yang merupakan kawasan

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N LEMBAR PERSETUJUAN Setelah membaca penjelasan penelitian ini dan mendapatkan jawaban atas pernyataan yang saya ajukan, maka saya mengetahui manfaat dan tujuan penelitian ini, saya mengerti

Lebih terperinci

BAB VI CITRA PERUSAHAAN

BAB VI CITRA PERUSAHAAN 77 BAB VI CITRA PERUSAHAAN 6.. Karakteristik Responden Responden merupakan peserta TML 2 yang berasal dari mahasiswa se- Kabupaten Kudus sebanyak 72 orang yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 42 orang

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja. 11 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang usaha pembelian buah kelapa sawit ini terletak di Desa Tapung Jaya Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu. Desa Tapung Jaya

Lebih terperinci

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI 9.1 Keberhasilan BMT Swadaya Pribumi dalam Pemenuhan Kebutuhan praktis dan kebutuhan strategis Gender Keberhasilan BMT Swadaya Pribumi pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Selama periode penelitian dijumpai 35 anak yang dirawat di bangsal

BAB V HASIL PENELITIAN. Selama periode penelitian dijumpai 35 anak yang dirawat di bangsal BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Karakteristik subyek penelitian. Selama periode penelitian dijumpai 35 anak yang dirawat di bangsal gastroenterohepatologi yang sesuai dengan kriteria penelitian. Karakteristik

Lebih terperinci

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI 48 PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI Bab berikut menganalisis pengaruh antara variabel ketimpangan gender dengan strategi bertahan hidup pada rumah

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN 70 SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Nama Peneliti Judul penelitian : Ummi Ana Sari Nasution :Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Pencapaian Tugas Perkembangan Remaja di SMA Negeri 1 Kualuh

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Motivasi Masyarakat Memanfaatkan Posyandu di Posyandu Binaan Puskesmas Padang Bulan Medan.

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Motivasi Masyarakat Memanfaatkan Posyandu di Posyandu Binaan Puskesmas Padang Bulan Medan. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Motivasi Masyarakat Memanfaatkan Posyandu di Posyandu Binaan Puskesmas Padang Bulan Medan Oleh : Saya adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang melakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau dan lebih kebudayaan, upaya menguraikan kondisi hubungan

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau dan lebih kebudayaan, upaya menguraikan kondisi hubungan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Negara Indonesia ini terdapat berbagai macam suku bangsa, adat istiadat, pulau-pulau dan lebih kebudayaan, upaya menguraikan kondisi hubungan perempuan dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN 37 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Judul Penelitian : Intensitas Nyeri dan Perilaku Nyeri Pasien Post Operasi di RSUP Haji Adam Malik Medan Peneliti : Vovy Permata Sari NIM : 141121087

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari 15 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 145 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pengolahan dan mengenai Ethnic Identity terhadap 107 remaja akhir Batak Karo yang lahir dan tinggal di

Lebih terperinci

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini 15 KERANGKA PEMIKIRAN Gaya hidup merupakan aktivitas, minat, dan pendapat individu dalam kehidupan sehari-hari yang diukur menggunakan teknik psikografik. Berbagai faktor dapat memengaruhi terbentuknya

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 31 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMK Negeri contoh terletak di Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor. Sekolah ini berdiri dan diresmikan pada tanggal 12 Juni 1980 dengan

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN MASUK TK

FORMULIR PENDAFTARAN MASUK TK YAYASAN PRAYOGA RIAU Data dibawah ini diisi demi kepentingan administrasi sekolah, rapor, STTB, dan lain-lain. Harap diisi dengan huruf cetak atau diketik dengan teliti dan diberi tanda v didalam tanda

Lebih terperinci

BAB V11 KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA PEREMPUAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V11 KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA PEREMPUAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 52 BAB V11 KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA PEREMPUAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Kontribusi Perempuan dalam Ekonomi Keluarga Pekerjaan dengan POS dianggap sebagai pekerjaan rumah tangga atau

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION 69 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION Aksesibilitas terhadap media komunikasi cyber extension adalah peluang memanfaatkan media komunikasi cyber

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian BAB III PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah responden yang memberikan jawaban melalui angket. Adapun yang menjadi responden

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah crosss sectional study. Desain cross sectional study adalah salah satu caraa pengumpulan data

Lebih terperinci

( Rahmad Edi Sembiring) ( )

( Rahmad Edi Sembiring) ( ) Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga pada Suku Karo Oleh : Rahmad Edi Sembiring Saya adalah mahasiswi Program S-1 Keperawatan Fakultas Keperawatan yang sedang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RW 01. Kelurahan Simpang Empat Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru. Luas wilayah

BAB II TINJAUAN UMUM RW 01. Kelurahan Simpang Empat Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru. Luas wilayah BAB II TINJAUAN UMUM RW 01 A. Letak Geografis dan Demografis 1. Geografis Daerah RW 01 merupakan salah satu RW dari lima RW yang berada dalam kawasan Kelurahan Simpang Empat Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN 5.1 Faktor Internal Responden Penelitian Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) Dengan kerendahan hati saya mohon kesediaan Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan (angket) yang saya berikan. Data ini diperlukan sebagai tambahan informasi dalam penyusunan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara. Desa Candimas terdiri dari

IV. GAMBARAN UMUM. Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara. Desa Candimas terdiri dari IV. GAMBARAN UMUM A.Sejarah Singkat Desa Candimas Desa Candimas merupakan salah satu desa yang cukup tua di Kabupaten Lampung Utara khususnya Kecamatan Abung Selatan. Desa Candimas berdiri pada tanggal

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN DAN KESETARAAN GENDER DALAM BMT SWADAYA PRIBUMI

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN DAN KESETARAAN GENDER DALAM BMT SWADAYA PRIBUMI BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN DAN KESETARAAN GENDER DALAM BMT SWADAYA PRIBUMI Hubungan antara karakteristik peserta produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi dan dalam

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Penelitian 4 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Nanang Martono (01: 7) penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Relasi Kekuasaan Sejarah perbedaan gender (gender differences) antara manusia jenis laki- laki dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 57 BAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Persepsi Relawan terhadap PNPM-MP Persepsi responden dalam penelitian ini akan dilihat dari tiga aspek yaitu persepsi terhadap pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan Indonesia kearah modernisasi maka semakin banyak peluang bagi perempuan untuk berperan dalam pembangunan. Tetapi berhubung masyarakat

Lebih terperinci

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN Penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keturunan, seperti penarikan garis keturunan secara patrilineal artinya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. keturunan, seperti penarikan garis keturunan secara patrilineal artinya hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Indonesia terdiri dari beragam etnis, seperti etnis Jawa, etnis Melayu, etnis Minang, serta etnis Batak. Setiap etnis ini memiliki budaya dan sistem kekerabatan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN

INSTRUMEN PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN INSTRUMEN PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN I. DATA DEMOGRAFI Petunjuk pengisian : TUNTUNGAN Jawablah pertanyaan di bawah

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MAYANG PONGKAI. Kebanyakan dari masyarakat Desa Mayang Pongkai pada dasarnya adalah

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MAYANG PONGKAI. Kebanyakan dari masyarakat Desa Mayang Pongkai pada dasarnya adalah 18 BAB II GAMBARAN UMUM DESA MAYANG PONGKAI A. Sejarah Desa Mayang Pongkai Desa Mayang Pongkai merupakan salah satu Desa Transimigrasi yang berada di Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar Provinsi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI KECAMATAN RANTAU SELATAN. Labuhan Batu Propinsi Sumatera Utara. Luas wilayahnya adalah 64,32 km 2 dengan

BAB II DESKRIPSI KECAMATAN RANTAU SELATAN. Labuhan Batu Propinsi Sumatera Utara. Luas wilayahnya adalah 64,32 km 2 dengan BAB DESKRPS KECAMATAN RANTAU SELATAN. Kondisi Geografis Kecamatan Rantau Selatan adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Labuhan Batu Propinsi Sumatera Utara. Luas wilayahnya adalah, km dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. KecamatanTampankotaPekanbaruadalahsalahsatudari 12 Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. KecamatanTampankotaPekanbaruadalahsalahsatudari 12 Kecamatan 14 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. LetakGeografisdanDemografis KecamatanTampankotaPekanbaruadalahsalahsatudari 12 Kecamatan yang ada di kotapekanbaru, yang padamulanyamerupakanwilayahdarikabupaten

Lebih terperinci

#### Selamat Mengerjakan ####

#### Selamat Mengerjakan #### Pekerjaan Istri = Bekerja / Tidak Bekerja Apa pekerjaan Istri Anda? = Berapa jam perhari Istri bekerja = Usia Anak =...Tahun Pembantu Rumah Tangga = Punya / Tidak Punya (Lingkari Salah Satu) Dengan hormat,

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Kualitas Tidur dan Faktor-Faktor Gangguan Tidur pada Penderita

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Kualitas Tidur dan Faktor-Faktor Gangguan Tidur pada Penderita Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Kualitas Tidur dan Faktor-Faktor Gangguan Tidur pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Oleh: Vina Prismawati Sagala Saya adalah

Lebih terperinci

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan. 117 VI. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah mengetahui fakta yang ada di lapangan, penulis memberikan kesimpulan mengenai hasil penelitiannya di lapangan berdasarkan data-data yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2 Sebaran jumlah penduduk menurut lokasi penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2 Sebaran jumlah penduduk menurut lokasi penelitian 25 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Secara administratif, Desa Kuning Gading dan Desa Rantau Ikil termasuk dalam wilayah Kecamatan Pelepat Ilir dan Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo,

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN MASUK PLAYGROUP

FORMULIR PENDAFTARAN MASUK PLAYGROUP Harap diisi dengan huruf cetak atau diketik dengan teliti dan diberi tanda v didalam tanda kurung pada item yang sesuai YAYASAN PRAYOGA RIAU No.Formulir : Tanggal Pengembalian Formulir : FORMULIR PENDAFTARAN

Lebih terperinci

BAB VI KONFLIK PERAN WANITA BEKERJA

BAB VI KONFLIK PERAN WANITA BEKERJA BAB VI KONFLIK PERAN WANITA BEKERJA 6.1 Konflik Peran Konflik peran ganda merupakan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dalam menjalankan kewajiban atau tuntutan peran yang berbeda secara bersamaan. Konflik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Kasikan Desa Kasikan berada di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yang mempunyai luas 22.700 ha yang terdiri dari 4 dusun dan 11 RW dan

Lebih terperinci

Angket Penelitian. I. Identitas Responden. 1. Nama : 2. Usia : 3. Pekerjaan : 4. Jenis kelamin : a. Laki- laki. b. Perempuan. 4. Etnis : a.

Angket Penelitian. I. Identitas Responden. 1. Nama : 2. Usia : 3. Pekerjaan : 4. Jenis kelamin : a. Laki- laki. b. Perempuan. 4. Etnis : a. Angket Penelitian I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Usia : 3. Pekerjaan : 4. Jenis kelamin : a. Laki- laki b. Perempuan 4. Etnis : a. Cina b. Karo c. India 5. Agama : a. Islam b. Protestan c. Katolik

Lebih terperinci

Pemahaman Analisis Gender. Oleh: Dr. Alimin

Pemahaman Analisis Gender. Oleh: Dr. Alimin Pemahaman Analisis Gender Oleh: Dr. Alimin 1 2 ALASAN MENGAPA MENGIKUTI KELAS GENDER Isu partisipasi perempuan dalam politik (banyak caleg perempuan) Mengetahui konsep gender Bisa menulis isu terkait gender

Lebih terperinci

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Opini Khalayak Langsung Acara Musik Derings Opini responden sebagai khalayak langsung acara musik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mempunyai cara-cara hidup atau kebudayaan ada di dalamnya. Hal

I. PENDAHULUAN. mempunyai cara-cara hidup atau kebudayaan ada di dalamnya. Hal I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai sebuah negara yang besar berdiri dalam sebuah kemajemukan komunitas. Beranekaragam suku bangsa, ras, agama, dan budaya yang masingmasing mempunyai

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin  - Tempat tinggal  - HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden 4.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Seluruh responden penelitian di Kantor Konsultan Pajak HB&P adalah laki-laki dan perempuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN STAKEHOLDERS DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT

HUBUNGAN PERAN STAKEHOLDERS DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT HUBUNGAN PERAN STAKEHOLDERS DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT Hipotesis dalam penelitian ini adalah semakin tinggi peran stakeholders dalam penyelenggaraan program agropolitan di Desa Karacak maka semakin

Lebih terperinci

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009 BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2 Sikap pemilih pemula di pedesaan terhadap Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2 adalah kecenderungan seorang pemilih

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN ANTARA REPRESENTASI SOSIAL PROGRAM SPP PNPM TERHADAP PERILAKU RESPONDEN DALAM MENGIKUTI PROGRAM SPP PNPM

BAB VII HUBUNGAN ANTARA REPRESENTASI SOSIAL PROGRAM SPP PNPM TERHADAP PERILAKU RESPONDEN DALAM MENGIKUTI PROGRAM SPP PNPM BAB VII HUBUNGAN ANTARA REPRESENTASI SOSIAL PROGRAM SPP PNPM TERHADAP PERILAKU RESPONDEN DALAM MENGIKUTI PROGRAM SPP PNPM 7.1 Pemanfaatan Dana Pinjaman SPP PNPM yang Didapatkan oleh Responden di Desa Gunung

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal BAB V HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian Pengumpulan data dilakukan di Poliklinik RSSN Bukittinggi pada tanggal 12 sampai 22 Juni 2017. Sampel pada penelitian ini diambil dengan metode Purposive

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga adalah institusi pendidikan primer, sebelum seorang anak mendapatkan pendidikan di lembaga lain. Pada institusi primer inilah seorang anak mengalami pengasuhan.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan 20 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Kasikan Desa Kasikan berada di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yang mempunyai luas 22.700 ha yang terdiri dari 4 dusun dan 11 RW dan

Lebih terperinci