PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI"

Transkripsi

1 48 PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI Bab berikut menganalisis pengaruh antara variabel ketimpangan gender dengan strategi bertahan hidup pada rumah tangga buruh tani. Ketimpangan gender diartikan sebagai perbedaan peran dan posisi antara laki-laki dan perempuan yang dapat diidentifikasi dengan melihat ketimpangan akses dan kontrol terhadap berbagai sumber daya nafkah pada setiap anggota rumah tangga buruh tani. Strategi bertahan hidup diartikan sebagai upaya-upaya yang dilakukan individu dalam rumah tangga untuk mempertahankan kondisi perekonomian rumah tangga yang dikalisifikasikan menjadi lima bentuk strategi yaitu strategi modal sosial, strategi alokasi sumber daya manusia, strategi basis produksi, strategi spasial, dan strategi finansial. Untuk melihat hubungan dan pengaruh masing-masing variabel tersebut, data diolah dari hasil kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 16.0 for windows dan Microsoft Excel Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabulasi silang (crosstab), pengujian statistik, dan diberikan interpretasi terhadap data. Ketimpangan Gender Ketimpangan gender diartikan sebagai perbedaan peran dan posisi antara laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh faktor-faktor sosial maupun budaya. Ketimpangan gender dapat diidentifikasi dengan mengidentifikasi ketimpangan dalam akses dan kontrol terhadap berbagai sumber daya nafkah pada setiap anggota rumah tangga buruh tani. Akses setiap anggota rumah tangga buruh tani pada berbagai sumber daya nafkah diartikan sebagai kemampuan setiap anggota rumah tangga buruh tani untuk ikut memperoleh, memiliki maupun menggunakan sumber daya nafkah yang ada pada rumah tangga. Kontrol setiap anggota rumah tangga buruh tani pada berbagai sumber daya nafkah diartikan sebagai kemampuan setiap anggota rumah tangga buruh tani untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan terkait kendali terhadap penggunaan sumber daya nafkah pada rumah tangga. Dalam mengukur ketimpangan gender digunakan instrumen berupa pernyataan yang berkaitan dengan akses dan kontrol setiap anggota rumah tangga buruh tani pada berbagai sumber daya nafkah. Apabila terdapat perbedaan jawaban untuk setiap pernyataan yang diberikan antara responden laki-laki dan perempuan dalam satu rumah tangga maka dikategorikan sebagai rumah tangga timpang sedangkan apabila jawaban untuk setiap pernyataan yang diberikan antara responden laki-laki dan perempuan dalam satu rumah tangga adalah sama maka dikategorikan sebagai rumah tangga tidak timpang. Tabel 24 menunjukkan bahwa terdapat 37 rumah tangga responden (82.3%) yang mengalami ketimpangan gender atau dengan kata lain terdapat perbedaan akses dan kontrol terhadap sumber daya nafkah antara anggota rumah tangga buruh tani laki-laki dan perempuan di Desa Cikarawang. Sementara itu, hanya terdapat 8 rumah tangga responden (17.7%) yang tidak mengalami

2 ketimpangan gender atau bisa dikatakan akses dan kontrol terhadap sumber daya nafkah diantara antara anggota rumah tangga buruh tani laki-laki dan perempuan di Desa Cikarawang relatif setara. 49 Tabel 24 Jumlah dan persentase responden menurut ketimpangan gender di Desa Cikarawang, 2012 Ketimpangan Gender Jumlah Persentase (%) Rumah Tangga Tidak Timpang Rumah Tangga Timpang Total Tabel 24 juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara persentase rumah tangga responden yang mengalami ketimpangan gender dengan rumah tangga responden yang tidak mengalami ketimpangan gender. Hal ini dapat menggambarkan bahwa sebagian besar rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang mengalami ketimpangan gender terutama dalam hal akses dan kontrol terhadap sumber daya nafkah di antara anggota rumah tangganya. Ketimpangan Akses Tabel 25 menunjukkan bahwa terdapat 27 rumah tangga responden (60%) yang mengalami ketimpangan akses atau dengan kata lain terdapat perbedaan kemampuan dan kesempatan antara anggota rumah tangga buruh tani laki-laki dan perempuan di Desa Cikarawang untuk memperoleh, memiliki maupun menggunakan sumber daya nafkah. Sementara itu, terdapat 18 rumah tangga responden (40%) yang tidak mengalami ketimpangan akses atau bisa dikatakan anggota rumah tangga buruh tani baik laki-laki maupun perempuan di Desa Cikarawang memiliki kemampuan dan kesempatan yang relatif setara untuk memperoleh, memiliki maupun menggunakan sumber daya nafkah. Tabel 25 Jumlah dan persentase responden menurut ketimpangan akses di Desa Cikarawang, 2012 Ketimpangan Akses Jumlah Persentase (%) Rumah Tangga Tidak Timpang Rumah Tangga Timpang Total Tabel 25 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara persentase rumah tangga responden yang mengalami ketimpangan akses dengan rumah tangga responden yang tidak mengalami ketimpangan akses. Hal ini dapat menggambarkan bahwa sebagian besar rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang mengalami ketimpangan akses terhadap sumber daya nafkah di antara anggota rumah tangganya atau setiap anggota rumah tangga baik laki-laki

3 50 maupun perempuan memiliki perbedaan kesempatan dan kemampuan dalam memperoleh, memiliki maupun menggunakan sumber daya nafkah. Ketimpangan Kontrol Tabel 26 menunjukkan bahwa terdapat 38 rumah tangga responden (84.4%) yang mengalami ketimpangan kontrol atau dengan kata lain terdapat perbedaan kemampuan dan kesempatan antara anggota rumah tangga buruh tani laki-laki dan perempuan di Desa Cikarawang untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan terkait kendali terhadap sumber daya nafkah. Sementara itu, terdapat 7 rumah tangga responden (15.6%) yang tidak mengalami ketimpangan kontrol atau bisa dikatakan anggota rumah tangga buruh tani baik laki-laki maupun perempuan di Desa Cikarawang memiliki kemampuan dan kesempatan yang relatif setara untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan terkait kendali terhadap sumber daya nafkah. Tabel 26 Jumlah dan persentase responden menurut ketimpangan kontrol di Desa Cikarawang, 2012 Ketimpangan Kontrol Jumlah Persentase (%) Rumah Tangga Tidak Timpang Rumah Tangga Timpang Total Tabel 26 juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara persentase rumah tangga responden yang mengalami ketimpangan kontrol dengan rumah tangga responden yang tidak mengalami ketimpangan kontrol. Hal ini dapat menggambarkan bahwa sebagian besar rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang mengalami ketimpangan kontrol terhadap sumber daya nafkah di antara anggota rumah tangganya atau setiap anggota rumah tangga baik lakilaki maupun perempuan memiliki perbedaan kesempatan dan kemampuan untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan terkait kendali terhadap sumber daya nafkah. Tabel 25 dan 26 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah dan persentase rumah tangga responden yang mengalami ketimpangan dari akses ke kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat ketimpangan gender pada sebagian besar rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang terutama pada kontrol terhadap berbagai sumber daya nafkah. Sebagian besar anggota rumah tangga responden yang mendapatkan akses relatif setara ternyata tidak mendapatkan peran kontrol yang setara pula pada berbagai sumber daya nafkah. Hasil wawancara mendalam dengan beberapa responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang mengalami ketimpangan gender pada rumah tangganya adalah responden perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa anggota rumah tangga buruh tani perempuan di Desa Cikarawang mendapatkan akses dan kontrol yang lebih rendah daripada anggota rumah tangga buruh tani lakilaki. Anggota rumah tangga buruh tani perempuan di Desa Cikarawang memiliki kesempatan dan kemampuan yang lebih rendah untuk memperoleh, memiliki

4 maupun menggunakan sumber daya nafkah, bahkan mereka cenderung tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan terkait kendali terhadap sumber daya nafkah yang tersedia. Menurut penuturan beberapa responden, hal ini karena pengaruh stigma di masyarakat yang menyatakan bahwa perempuan adalah orang kedua dalam rumah tangga setelah laki-laki. Laki-laki dianggap lebih kuat dan memiliki daya fikir yang lebih objektif daripada perempuan karena tampilan fisiknya sehingga peran kontrol dalam satu rumah tangga lebih banyak dimainkan oleh laki-laki daripada perempuan. Pernyataan ini diperkuat oleh pendapat salah satu ahli yaitu Unger (1979) seperti yang dikutip pada Handayani dan Sugiarti (2008) yang mengemukakan bahwa adanya perbedaan anatomi biologis (fisik) di antara laki-laki dan perempuan dianggap berpengaruh pada perkembangan emosional dan kapasitas intelektual. Akses dan Kontrol pada Sumber daya Nafkah Akses dan kontrol terhadap sumber daya nafkah pada rumah tangga buruh tani meliputi akses dan kontrol pada sumber daya manusia, sumber daya fisik, sarana atau prasarana, kelembagaan, faktor produksi seperti modal, lahan, tenaga kerja, pasar, dan teknologi. Sumber daya manusia diartikan sebagai akses dan kontrol anggota rumah tangga terhadap pusat pendidikan formal dan pelatihan. Sumber daya fisik diartikan sebagai akses dan kontrol anggota rumah tangga terhadap lahan. Sarana atau prasarana diartikan sebagai akses dan kontrol anggota rumah tangga terhadap aset fisik yang menunjang aktivitas ekonomi rumah tangga seperti sarana irigasi. Kelembagaan diartikan sebagai akses dan kontrol anggota rumah tangga terhadap kelompok atau organisasi yang ada di lingkungan rumah tangga seperti kelompok tani, PKK, pemerintah desa. Modal diartikan sebagai akses dan kontrol anggota rumah tangga terhadap sumber peminjaman modal. Lahan diartikan sebagai akses dan kontrol anggota rumah tangga terhadap lahan usaha produktif. Tenaga kerja diartikan sebagai akses dan kontrol anggota rumah tangga terhadap tenaga kerja di luar rumah tangga. Pasar diartikan sebagai akses dan kontrol anggota rumah tangga terhadap lokasi maupun informasi mengenai pasar. Teknologi diartikan sebagai akses dan kontrol anggota rumah tangga terhadap alat-alat teknologi untuk usaha pertanian. Akses dan kontrol setiap anggota rumah tangga buruh tani terhadap berbagai sumber daya nafkah di Desa Cikarawang dapat dilihat pada Tabel Tabel 27 Jumlah dan persentase responden menurut akses, kontrol pada sumber daya nafkah di Desa Cikarawang, 2012 Sumber daya nafkah Timpang Akses Tidak timpang Timpang Kontrol Tidak timpang Sumber daya manusia 30 (66.7%) 15 (33.3%) 31 (68.9%) 14 (31.1%) Sumber daya fisik 32 (71.1%) 13 (28.9%) 34 (75.6%) 11 (24.4%) Sarana/Prasarana 33 (73.3%) 12 (26.7%) 34 (75.6%) 11 (24.4%) Kelembagaan 27 (60.0%) 18 (40.0%) 30 (66.7%) 15 (33.3%)

5 52 Modal 29 (64.4%) 16 (35.6%) 31 (68.9%) 14 (31.1%) Lahan 26 (57.8%) 19 (42.2%) 27 (60.0%) 18 (40.0%) Tenaga kerja 28 (62.2%) 17 (37.8%) 28 (62.2%) 17 (37.8%) Pasar 22 (48.9%) 23 (51.1%) 24 (53.3%) 21 (46.7%) Teknologi 25 (55.5%) 20 (44.5%) 25 (55.5%) 20 (44.5%) Berdasarkan Tabel 27 sebagian besar rumah tangga responden mendapatkan ketimpangan akses dan kontrol pada semua sumber daya nafkah rumah tangga. Persentase ketimpangan akses dan kontrol pada sumber daya nafkah tertinggi berada pada sumber daya fisik dan sarana atau prasarana. Tabel 27 menunjukkan bahwa terdapat 32 rumah tangga responden (71.1%) yang mengalami ketimpangan akses pada sumber daya fisik atau dengan kata lain terdapat perbedaan kemampuan dan kesempatan antara anggota rumah tangga buruh tani laki-laki dan perempuan di Desa Cikarawang untuk memperoleh, memiliki maupun menggunakan sumber daya fisik. Sementara itu, terdapat 13 rumah tangga responden (28.9%) yang tidak mengalami ketimpangan akses pada sumber daya fisik atau bisa dikatakan anggota rumah tangga buruh tani baik laki-laki maupun perempuan di Desa Cikarawang memiliki kemampuan dan kesempatan yang relatif setara untuk memperoleh, memiliki maupun menggunakan sumber daya fisik. Selain itu, terdapat 34 rumah tangga responden (75.6%) yang mengalami ketimpangan kontrol pada sumber daya fisik atau dengan kata lain terdapat perbedaan kemampuan dan kesempatan antara anggota rumah tangga buruh tani laki-laki dan perempuan di Desa Cikarawang untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan terkait kendali terhadap sumber daya fisik. Sementara itu, terdapat 11 rumah tangga responden (24.4%) yang tidak mengalami ketimpangan kontrol atau bisa dikatakan anggota rumah tangga buruh tani baik laki-laki maupun perempuan di Desa Cikarawang memiliki kemampuan dan kesempatan yang relatif setara untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan terkait kendali terhadap sumber daya fisik. Selain itu, terdapat 33 rumah tangga responden (73.3%) yang mengalami ketimpangan akses pada sarana/prasarana atau dengan kata lain terdapat perbedaan kemampuan dan kesempatan antara anggota rumah tangga buruh tani laki-laki dan perempuan di Desa Cikarawang untuk memperoleh, memiliki maupun menggunakan sarana/prasarana. Sementara itu, terdapat 12 rumah tangga responden (26.7%) yang tidak mengalami ketimpangan akses pada sarana/prasarana atau bisa dikatakan anggota rumah tangga buruh tani baik lakilaki maupun perempuan di Desa Cikarawang memiliki kemampuan dan kesempatan yang relatif setara untuk memperoleh, memiliki maupun menggunakan sarana/prasarana. Selain itu, terdapat 34 rumah tangga responden (75.6%) yang mengalami ketimpangan kontrol pada sarana/prasarana atau dengan kata lain terdapat perbedaan kemampuan dan kesempatan antara anggota rumah tangga buruh tani laki-laki dan perempuan di Desa Cikarawang untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan terkait kendali terhadap sarana/prasarana. Sementara itu, terdapat 11 rumah tangga responden (24.4%) yang tidak mengalami ketimpangan kontrol atau bisa dikatakan anggota rumah tangga

6 buruh tani baik laki-laki maupun perempuan di Desa Cikarawang memiliki kemampuan dan kesempatan yang relatif setara untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan terkait kendali terhadap sarana/prasarana. Tabel 27 juga menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan antara persentase rumah tangga responden yang mengalami ketimpangan akses dengan rumah tangga responden yang mengalami ketimpangan kontrol. Hal ini dapat menggambarkan bahwa sebagian besar rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang yang memperoleh akses relatif setara ternyata tidak memperoleh peran kontrol yang setara pula pada semua sumber daya nafkah khususnya sumber daya fisik dan sarana/prasarana di antara anggota rumah tangganya atau setiap anggota rumah tangga baik laki-laki maupun perempuan memiliki perbedaan kesempatan dan kemampuan untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan terkait kendali terhadap sumber daya nafkah. Ketimpangan dalam hal akses dan kontrol terhadap sumber daya fisik berhubungan dengan lahan pertanian yang dapat dimiliki, diperoleh, digunakan dan diatur oleh setiap anggota rumah tangga buruh tani sedangkan ketimpangan dalam hal akses dan kontrol terhadap sarana/prasarana berhubungan dengan sarana/prasarana penunjang aktivitas ekonomi seperti sarana irigasi yang dapat dimiliki, diperoleh, digunakan dan diatur oleh setiap anggota rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang. Pada rumah tangga responden yang mengalami ketimpangan akses, aset-aset fisik seperti lahan lebih banyak dikuasai oleh anggota rumah tangga laki-laki. Status kepemilikan lahan lebih banyak berada atas nama kepala rumah tangga laki-laki. Hal ini berpengaruh pada kontrol atas penggunaan lahan tersebut. Sebagian besar pengambilan keputusan terkait penggunaan lahan pada rumah tangga lebih banyak ditentukan oleh laki-laki, seperti yang dikemukakan oleh YA, 42 tahun: 53 kalau tanah (rumah) ini punya sih bapak (suami) mas, jadinya saya mah gimana bapak (suami) aja. Ini juga tanah semua atas nama sih bapak (suami) Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa kepemilikan lahan pada sebagian besar rumah tangga buruh tani lebih banyak dipegang dan dikendalikan oleh anggota rumah tangga laki-laki. Serupa dengan pernyataan tersebut, salah satu responden juga menyatakan bahwa sekalipun lahan tersebut merupakan hasil warisan yang dibawa oleh anggota rumah tangga perempuan, tetapi kendali terhadap penggunaan lahan tersebut sebagian besar tetap berada pada anggota rumah tangga laki-laki. Rumah tangga responden yang mengalami ketimpangan akses dan kontrol pada sarana/prasarana, sarana/prasarana penunjang aktivitas ekonomi khususnya bidang pertanian seperti irigasi lebih banyak dikuasai oleh anggota rumah tangga laki-laki. Hal ini karena peran mereka yang lebih banyak terlibat secara langsung pada aktivitas usaha pertanian. Kepemilikan sarana irigasi di Desa Cikarawang lebih bersifat individual. Sebagian besar sarana irigasi yang ada di Desa Cikarawang dikuasai oleh petani pemilik lahan (golongan atas). Buruh tani biasanya menggunakan sarana irigasi yang berasal dari petani pemilik lahan dimana dia bekerja. Peran kelembagaan pengairan yang mengatur aktivitas

7 54 pengairan bagi lahan pertanian yang ada di Desa Cikarawang juga dirasakan belum maksimal. Ketika musim kemarau, sebagian besar petani anggota cenderung berebut untuk mengairi lahan pertanian masing-masing. Ketika saluran irigasi rusak, mereka tidak mau ikut bergotong royong maupun membayar iuran untuk perbaikan saluran irigasi. Berikut hasil wawancara dengan SA, 34 tahun terkait dengan akses dan kontrol rumah tangga buruh tani terhadap sarana irigasi. biasanya kalau ngairin (pengairan) sawah pakai balong di belakang punya yang punya lahan (pemilik lahan), yang ngurusin balong biasanya bapak. Kalau ngandalin (mengandalkan) balong punya gapoktan nggak akan jalan mas, sebentar-sebentar rusak. Disuruh ngebenerin, nggak ada yang mau Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa akses dan kontrol terhadap sarana irigasi pada sebagian besar rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang lebih banyak dipegang dan dikendalikan oleh anggota rumah tangga laki-laki. Sekalipun terdapat kelembagaan yang mengatur sarana irigasi, tetapi kelembagaan tersebut tidak berjalan dengan baik. Sebagian besar buruh tani menggunakan sarana irigasi milik petani dimana dia bekerja (pemilik lahan). Kegiatan pengairan lahan pertanian lebih banyak dikerjakan oleh buruh tani lakilaki sementara buruh tani perempuan lebih banyak dipekerjakan pada kegiatan pemanenan. Berbeda dengan akses rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang terhadap pasar, Tabel 27 menunjukkan bahwa setiap anggota rumah tangga responden memperoleh akses yang relatif setara dapat dilihat dari proporsi rumah tangga responden yang mengalami ketimpangan akses terhadap pasar yang relatif sama. Akses setiap anggota rumah tangga buruh tani terhadap pasar diartikan sebagai kemampuan setiap anggota rumah tangga buruh tani untuk menggunakan, menjangkau lokasi dan informasi mengenai pasar. Berikut pernyataan YA, 40 tahun mengenai akses rumah tangga buruh tani terhadap pasar. kalau ke pasar, saya geh bisa sendiri ngga perlu nunggu si bapak (suami) tapi kalau sih bapak suka nemenin ke pasar sekalian jualan (dagang). Kadang-kadang anak-anak juga ikutan Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa akses terhadap pasar pada sebagian besar rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang dapat dikategorikan setara. Setiap anggota rumah tangga baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan dan kemampuan yang sama untuk menjangkau lokasi maupun informasi mengenai pasar. Kecenderungan di lapangan memperlihatkan bahwa adanya kerja sama antara anggota rumah tangga buruh tani baik laki-laki maupun perempuan untuk mengakses pasar secara bersama-sama.

8 Fakta-fakta mengenai adanya ketimpangan gender dalam hal akses dan kontrol antara anggota rumah tangga buruh tani baik laki-laki maupun perempuan di Desa Cikarawang serupa dengan hasil penelitian Soepriati (2006) yang menunjukkan bahwa terdapat ketimpangan gender pada rumah tangga petani terutama pada pengambilan keputusan (kontrol) terkait produksi usaha tani dan pengelolaan ekonomi rumah tangga yang lebih banyak di dominasi oleh laki-laki (suami). 55 Hubungan antara Ketimpangan Gender dengan Strategi Bertahan Hidup Rumah Tangga Buruh Tani Tabel 28 memperlihatkan hubungan ketimpangan gender dengan strategi bertahan hidup pada rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang. Ketimpangan gender diklasifikasi menjadi dua kategori yaitu rumah tangga timpang dan rumah tangga tidak timpang sedangkan strategi bertahan hidup (Tabel 15) diklasifikasi menjadi dua kategori yaitu tinggi dan rendah. Tabel 28 Jumlah dan persentase responden menurut strategi bertahan hidup dan ketimpangan gender di Desa Cikarawang, 2012 Strategi bertahan hidup Rumah tangga tidak timpang Ketimpangan gender Rumah tangga timpang Total Rendah 6 (75%) 7 (18.9%) 13 (28.9%) Tinggi 2 (25%) 30 (81.1%) 32 (71.1%) Total 8 (100%) 37 (100%) 45 (100%) Tabel 28 memperlihatkan bahwa ketimpangan gender berhubungan dengan strategi bertahan hidup pada rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang. Hal ini ditunjukkan dengan sebagian besar rumah tangga timpang masuk ke dalam strategi bertahan hidup dengan kategori tinggi yaitu sebanyak 30 rumah tangga (81.1%) sedangkan sebagian besar rumah tangga tidak timpang masuk ke dalam strategi bertahan hidup dengan kategori rendah yaitu sebanyak 6 rumah tangga (75%). Tabel 28 menunjukkan bahwa sebagian besar rumah tangga responden yang mengalami ketimpangan gender cenderung untuk menerapkan strategi bertahan hidup yang lebih banyak daripada rumah tangga yang tidak mengalami ketimpangan gender. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang yang mengalami ketimpangan gender cenderung untuk melakukan usaha-usaha penyesuaian untuk mempertahankan ekonomi rumah tangganya.

9 56 Pengaruh Ketimpangan Gender terhadap Strategi Bertahan Hidup Rumah Tangga Buruh Tani Pengujian pengaruh ketimpangan gender terhadap strategi bertahan hidup pada rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang dilakukan dengan uji statistik menggunakan analisis regresi linear berganda. Ketimpangan gender dapat diidentifikasi dari adanya ketimpangan akses dan ketimpangan kontrol pada rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang. Variabel dependen pada analisis regresi linear berganda ini adalah variabel strategi bertahan hidup sedangkan variabel independen pada analisis regresi linear berganda ini adalah variabel ketimpangan gender yang meliputi ketimpangan akses dan kontrol. Hasil pengujian analisis regresi linear berganda menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut: Y= X X 2 Persamaan 3 Persamaan regresi antara pengaruh ketimpangan gender (akses dan kontrol) terhadap strategi bertahan hidup rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang, 2012 Keterangan: Y: Strategi bertahan hidup X 1 : Ketimpangan akses X 2 : Ketimpangan kontrol Persamaan 3 digunakan untuk meramalkan besarnya nilai variabel strategi bertahan hidup dengan mengetahui nilai konstanta untuk variabel ketimpangan gender yang meliputi ketimpangan akses dan kontrol. Hasil pengujian analisis regresi linear berganda diperoleh koefisien sebesar untuk variabel ketimpangan gender dalam akses dan untuk variabel ketimpangan gender dalam kontrol. Dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh ketimpangan gender dalam akses dan kontrol terhadap strategi bertahan hidup pada rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian regresi linear berganda dengan nilai (α) yang ditetapkan adalah 0.05 (5%) sebagai berikut: Ho: Ketimpangan gender (akses dan kontrol) tidak berpengaruh signifikan terhadap strategi bertahan hidup; Hk: Ketimpangan gender (akses dan kontrol) berpengaruh signifikan terhadap strategi bertahan hidup. Tabel 29 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda pengaruh ketimpangan gender (akses dan kontrol) terhadap strategi bertahan hidup Collinearity Variabel T Sig Statistics a Tolerance VIF Ketimpangan akses (x 1 ) Ketimpangan kontrol (x 2 )

10 Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dihasilkan nilai signifikansi sebesar untuk variabel ketimpangan gender dalam akses dan 0,01 untuk variabel ketimpangan gender dalam kontrol, nilai signifikansi tersebut kurang dari (α) = 0.05 maka hipotesis kerja (Hk) diterima yaitu ketimpangan gender (akses dan kontrol) berpengaruh signifikan terhadap strategi bertahan hidup pada rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebab akibat diantara variabel ketimpangan gender (akses dan kontrol) dan strategi bertahan hidup. Nilai koefisien untuk variabel ketimpangan gender dalam akses pada persamaan regresi di atas menunjukkan angka positif (+1.874) begitu juga dengan nilai koefisien untuk variabel ketimpangan gender dalam kontrol (+1.443). Nilai positif ini menunjukkan pengaruh satu arah antara variabel ketimpangan gender (akses dan kontrol) terhadap strategi bertahan hidup yaitu menolak Ho dan menerima hipotesis kerja (Hk) bahwa ketimpangan gender berpengaruh signifikan positif terhadap strategi bertahan hidup dengan asumsi bahwa semakin tinggi ketimpangan gender maka akan berpengaruh pada semakin banyaknya strategi bertahan hidup yang digunakan rumah tangga buruh tani. Selanjutnya dari pengujian terhadap model regresi diperoleh nilai R Square (R 2 ) yang menunjukkan angka atau kontribusi pengaruh variabel ketimpangan gender (akses dan kontrol) terhadap strategi bertahan hidup adalah sebesar 77.4% dan sisanya 22.6% merupakan kontribusi pengaruh dari variabel lain. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa responden diperoleh bahwa adanya ketimpangan gender dalam hal akses dan kontrol terhadap berbagai sumber daya nafkah (livelihood assets) mendorong rumah tangga buruh tani di Desa Cikarawang melakukan dinamika nafkah (strategi bertahan hidup) pada rumah tangganya. Sebagai contoh di lapangan, terbatasnya akses dan kontrol anggota rumah tangga buruh tani terhadap lahan pertanian mendorong setiap anggota rumah tangga buruh tani untuk bekerja atau melakukan kegiatan nafkah di luar pertanian untuk bertahan hidup. Hal serupa juga dikemukakan oleh penelitian Widiyanto dan Setyowati (2010) dan penelitian Tahir (2008) yang menunjukkan bahwa keterpinggiran posisi anggota rumah tangga (perempuan) dalam kegiatan ekonomi atau tidak diikutsertakannya perempuan dalam kegiatan ekonomi dapat menentukan strategi bertahan hidup yang ditempuh olehnya. 57

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI 29 PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI Bab berikut menganalisis pengaruh antara variabel ketimpangan gender dengan tingkat kemiskinan pada rumah tangga

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualititatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menggambarkan atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP RUMAH TANGGA BURUH TANI MISKIN DI DESA CIKARAWANG

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP RUMAH TANGGA BURUH TANI MISKIN DI DESA CIKARAWANG PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP RUMAH TANGGA BURUH TANI MISKIN DI DESA CIKARAWANG The Effect of Gender Inequality on Household Survival Strategies of Poor Agricultural Labourer

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAH TANGGA PERIKANAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAH TANGGA PERIKANAN 45 HUBUNGAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAH TANGGA PERIKANAN Pengambilan keputusan yang dilakukan dalam rumah tangga perikanan berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian dilakukan di Desa Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Desa Sukoharjo 1 sejak tahun 2012 dicanangkan sebagai lokasi pengembangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 46 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Effendi 1991). Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Sekolah SMK Negeri 6 Malang yang beralamat di Jalan Ki Ageng Gribig 28 Malang, merupakan sekolah menengah kejuruan berstatus negeri yang resmi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah lima Kecamatan di Kabupaten Pati Bagian Selatan. Adapun kelima Kecamatan tersebut adalah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA Tingkat kesejahteraan dalam CV TKB dianalisis dengan analisis gender. Alat analisis gender

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam Penelitian ini adalah karyawan PT. Telkom Indonesia.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam Penelitian ini adalah karyawan PT. Telkom Indonesia. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Karakteristik Responden Penelitian Responden dalam Penelitian ini adalah karyawan PT. Telkom Indonesia. Tbk Divisi Acess Makassar sebanyak 50 orang terpilih berdasarkan populasinya.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan 61 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. BMT MATRA Pekalongan yakni sebesar 100 orang, sehingga dalam penentuan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. BMT MATRA Pekalongan yakni sebesar 100 orang, sehingga dalam penentuan BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Dalam karakteristik responden ini, yang menjadi sampel penelitian adalah jumlah nasabah pemegang produk tabungan SIFITRI (Simpanan Idul Fitri) di BMT

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa pengelolaan kebandarudaraan. PT. Angkasa Pura II (Persero)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Bekasi yang beralamat di Jalan Belanak II, Perumnas II, Bekasi, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan terhadap 50 orang karyawan pada perusahaan Filter PT.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan terhadap 50 orang karyawan pada perusahaan Filter PT. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan hasil jawaban responden kemudian ditabulasi dan dapat ditarik suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Frekuensi Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyak nya elemen yang termasuk kedalam

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPI BAR MARGONDA DEPOK

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPI BAR MARGONDA DEPOK ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPI BAR MARGONDA DEPOK Nama : Yunita Eriyanti NPM : 17212971 Jurusan Pembimbing : Manajemen : Dessy Hutajulu, SE.,MM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

X. ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUSAHAAN LAHAN SAWAH

X. ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUSAHAAN LAHAN SAWAH X. ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUSAHAAN LAHAN SAWAH Pada uraian sebelumnya telah dibahas tentang hubungan antara pengusahaan lahan sawah dengan pendapatan usahatani padi. Dalam kenyataannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang tahap penelitian yang dilakukan dalam pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Demografi Responden Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian dan analisisnya yang telah dilakukan. Data penelitian ini diolah dengan

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju Di Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie ABSTRACT

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju Di Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie ABSTRACT Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju Di Kabupaten Pidie Mujiburrahmad Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Responden Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner penelitian kepada mahasiswa STIQ (Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur an) yang ada diruangan

Lebih terperinci

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Penelitian dilakukan pada mahasiswa Fakultas Pertanian UNS yang mengikuti pelatihan penciptaan wirausaha sapi potong yang berjumlah 30 orang responden.

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Karakteristik setiap anggota koperasi berbeda satu sama lain. Karakteristik ini dapat dilihat dari umur, tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

VIII. RINGKASAN DAN SINTESIS

VIII. RINGKASAN DAN SINTESIS VIII. RINGKASAN DAN SINTESIS Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa ringkasan hasil dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Selanjutnya akan dikemukakan sintesis dari keseluruhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah manajer hotel berbintang 3 dan 4. Hotel berbintang tiga dan empat telah menerapkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik responden Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur dan jenis kelamin. Deskripsi karakteristik responden adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis univariat Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran dari masing-masing variabel yang diteliti yaitu umur, lama kerja,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Jumlah responden yang diambil sebagai sampel penelitian adalah sebanyak 98 responden. Penelitian dilakukan pada pelanggan PT. Optima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Sarinah adalah pusat perbelanjaan setinggi 74 meter dan 15 lantai yang terletak di Menteng, Jakarta.Gedung ini mulai dibangun pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Distribusi Frekuensi Motivasi Intrinsik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Distribusi Frekuensi Motivasi Intrinsik 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Pada penelitian ini meliputi dua variabel bebas yaitu, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Serta satu variabel terikat, yaitu hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian Ada sejumlah 112 kuesioner yang kembali dari 150 kuesioner yang disebarkan kepada responden. Dari 112 kuesioner, sejumlah 69 kuesioner

Lebih terperinci

PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT)

PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) 39 Peluang Bekerja dan Berusaha Wanita Kepala Rumah Tangga (WKRT) Peluang bekerja dan berusaha adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak 25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan. Judul Nama : Pengaruh Umur, Tingkat Pendidikan, Pendapatan Suami, dan Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap Curahan Jam Kerja Pedagang Wanita di Pasar Kumbasari : Made Puspita Mega Swari NIM : 1306105063

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut : BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Responden 4.1.1 Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia Adapun data berdasarkan usia responden karyawan Toko Buku Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik menggunakan kuesioner. Adapun kuesioner disebarkan kepada para pengguna SIMAK- BMN di lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kabupaten Majalengka yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kabupaten Majalengka yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Sampel dalam penelitian ini adalah pedagang sayur di pasar tradisional kabupaten Majalengka yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai gambaran umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. elektrik, appliance dan industri umum. PT Yamatogomu Indonesia berdiri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. elektrik, appliance dan industri umum. PT Yamatogomu Indonesia berdiri BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Yamatogomu Indonesia merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang karet untuk autopart, cahaya elektrik, appliance

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN 55 SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN terhadap konversi lahan adalah penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh petani terhadap adanya konversi lahan pertanian yang ada di Desa Cihideung

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Penarikan kesimpulan yang mencakup verifikasi atas kesimpulan terhadap data yang dianalisis agar menjadi lebih rinci. Data kuantitatif diolah dengan proses editing, coding, scoring, entry, dan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Elektronik CASIO yang di dirikan sejak tahun Memiliki 125

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Elektronik CASIO yang di dirikan sejak tahun Memiliki 125 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah PT. MITRA USAHA CEMERLANG PT. MITRA USAHA CEMERLANG adalah perusahaan yang bergerak dibidang Distributor Elektronik CASIO yang di dirikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Ada Swalayan Kudus Ada Swalayan merupakan pasar supermarket modern berasal dari Semarang yang menyediakan berbagai macam kebutuhan rumah tangga dan

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN DAN KESETARAAN GENDER DALAM BMT SWADAYA PRIBUMI

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN DAN KESETARAAN GENDER DALAM BMT SWADAYA PRIBUMI BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN DAN KESETARAAN GENDER DALAM BMT SWADAYA PRIBUMI Hubungan antara karakteristik peserta produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi dan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive), IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Lebih terperinci

BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI

BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI 6.1 Peran (Pembagian Kerja) dalam Rumahtangga Peserta Peran atau pembagian kerja tidak hanya terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus Budhi Darmakusuma 11209539 Dosen Pembimbing Sulastri SE, MM Latar Belakang Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana perhitungan dengan angka-angka diperkirakan lebih obyektif karena untuk menentukan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah semua guru di SMA Negeri 96 Jakarta sebanyak 45 orang. Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

BAB VI ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 67 BAB VI ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Proses pendidikan melalui pembelajaran menurut Sudjana (2006) adalah interaksi edukatif antara masukan (input) sarana dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

3. PELAKSANAAN PENELITIAN

3. PELAKSANAAN PENELITIAN 3. PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Margo Tani II di Desa Kembang, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT Sinar Sosro adalah perusahaan pelopor untuk minuman teh dalam kemasan. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri minuman di Indonesia, PT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80

Lebih terperinci

: Putri Noviawati NPM : Pembimbing : Rofi ah,se.,mm

: Putri Noviawati NPM : Pembimbing : Rofi ah,se.,mm PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KAMERA DIGITAL SLR MEREK CANON (STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN ANGKATAN 2013) Nama :

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Lokasi yang digunakan dalam penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul dan sebagai obyek penelitiannya

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA Bab ini memberikan penjelasan mengenai pengujian model dan hasil penelitian tentang pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa teknik informatika Universitas Pasundan terhadap e-learning,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Adira Finance tbk. Berdiri pada bulan Maret 1990, yang beralamat di Graha Adira Menteng Jakarta Selatan.

Lebih terperinci

FITRI ANDRE INA EB19

FITRI ANDRE INA EB19 PENGARUH RETURN ON ASSETS ( ROA ), NET PROFIT MARGIN ( NPM ), DAN EARNING PER SHARE ( EPS ) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOFOOD CBP, TBK PERIODE 2012-2015 FITRI ANDRE INA 23212524 3EB19 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari motivasi belajar intrinsik (X 1 ) dan motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu variable dengan variable yang lain atau dengan istilah lain adalah

BAB III METODE PENELITIAN. satu variable dengan variable yang lain atau dengan istilah lain adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional Wates kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini ditunjukkan untuk menjelaskan kedudukan- kedudukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Dalam penelitian ini penentuan tempat penelitian secara purpose

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Dalam penelitian ini penentuan tempat penelitian secara purpose digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penentuan tempat penelitian secara purpose (sengaja) yaitu Kabupaten Ngawi, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Analisisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga Responden Dari hasil penyebaran kuisioner didapat data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum Objek/Subjek Penelitian. Bukalapak merupakan salah satu pasar online terkemuka di Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum Objek/Subjek Penelitian. Bukalapak merupakan salah satu pasar online terkemuka di Indonesia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum Objek/Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Bukalapak merupakan salah satu pasar online terkemuka di Indonesia. Seperti halnya situs layanan jual-beli

Lebih terperinci