Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BAB I PENDAHULUAN
|
|
- Suryadi Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan merupakan unit perwakilan dari BPKP. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dengan tugas utama membantu Presiden mengawasi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara dan pembangunan agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sekaligus memberikan masukan bagi penyusun kebijakan yang terkait. Tugas dan fungsi BPKP, aspek strategis organisasi, kegiatan dan layanan produk BPKP, struktur organisasi serta sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun lebih lanjut diuraikan sebagai berikut : Sejak terbentuk tahun 1983, tugas dan fungsi BPKP mengalami beberapa kali penyesuaian. Tugas dan fungsi BPKP terakhir diatur berdasarkan Keppres Nomor 103 Tahun 2001 sebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun Selanjutnya sesuai dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP /K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun tanggal 26 Agustus, Perwakilan BPKP merupakan unsur pelaksana BPKP Pusat di daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan mencakup satu provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari satu pemerintah provinsi, tiga pemerintah kota, dan 21 pemerintah kabupaten. Tugas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan adalah melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 1 dari 61
2 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai fungsi yaitu : 1) Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan; 2) Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan; 3) Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP; 4) Pemantauan, pemberian bimbingan, serta pembinaan terhadap kegiatan pengawasan keuangan dan pembangunan; 5) Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, serta perlengkapan dan rumah tangga. Dengan diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. Menurut PP tersebut, BPKP adalah Auditor Presiden yang bertugas melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilias keuangan negara dan melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Berdasarkan PP tersebut, BPKP mempunyai tugas dan fungsi baru, yaitu melakukan : 1. Pengawasan intern terhadap akuntabilias keuangan negara atas kegiatan tertentu (Pasal 49 ayat 2), meliputi : a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral; b. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); c. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden. 2. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Pasal 59 ayat 2); 3. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan ke Menteri Keuangan kepada Presiden (pasal 57 ayat 4); 4. Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya (pasal 54 ayat 3). Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 2 dari 61
3 A. ASPEK STRATEGIS EKSTERNAL Wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan mencakup wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri atas: 1. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan 2. Pemerintah Kota Makassar 3. Pemerintah Kota Palopo 4. Pemerintah Kota Parepare 5. Pemerintah Kabupaten Gowa 6. Pemerintah Kabupaten Maros 7. Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 8. Pemerintah Kabupaten Takalar 9. Pemerintah Kabupaten Jeneponto 10. Pemerintah Kabupaten Bantaeng 11. Pemerintah Kabupaten Bulukumba 12. Pemerintah Kabupaten Sinjai 13. Pemerintah Kabupaten Bone 14. Pemerintah Kabupaten Wajo 15. Pemerintah Kabupaten Barru 16. Pemerintah Kabupaten Pinrang 17. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar 18. Pemerintah Kabupaten Enrekang 19. Pemerintah Kabupaten Tana Toraja 20. Pemerintah Kabupaten Toraja Utara 21. Pemerintah Kabupaten Luwu 22. Pemerintah Kabupaten Luwu Timur 23. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara 24. Pemerintah Kabupaten Soppeng 25. Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 3 dari 61
4 Keduapuluh lima pemerintah daerah tersebut telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pengelolaan keuangan daerah dengan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Di luar pemerintah daerah, juga terdapat 5 BUMN yang berkantor pusat di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan 29 BUMD serta 30 Rumah Sakit Umum Daerah. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan juga telah berkerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi Negeri (UNM, Universitas Hasanuddin, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Kesehatan Makassar dan UIN Alauddin), Pengadilan Tinggi Agama, KPU Provinsi Sulawesi Selatan, dan beberapa Instansi vertikal yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Guna mendukung pelaksanaan kepemerintahan yang bersih, BPKP juga telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan instansi penyidik untuk membantu penyidik dalam menangani kasus-kasus berindikasi TPK. B. ASPEK STRATEGIS INTERNAL Guna mendukung tugas pokok dan fungsi, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan memiliki tiga aspek strategis internal yang berasal dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sumber dana. 1. SUMBER DAYA MANUSIA Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per 31 Desember berjumlah 172 orang yang dapat diklasifikasikan berdasarkan jabatan dan golongan kepangkatan sebagai berikut : a. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Per 31 Desember Komposisi pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per 31 Desember menurut jabatan tercermin pada tabel 1.1. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 4 dari 61
5 Tabel 1.1. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Per 31 Desember No. Jenjang Jabatan Posisi per (Orang) Tambah Mutasi Kurang Posisi per (Orang) I. Struktural Eselon II Eselon III Eselon IV II. Fungsional Tertentu A. Fungsional Auditor Auditor Madya Auditor Muda Auditor Pertama Auditor Penyelia Auditor Pelaksana Lanjutan Auditor Pelaksana Calon Auditor B. Fungsional Tertentu Lainnya 1. Analis Kepegawaian Pelaksana 2. Arsiparis Pelaksana Lanjutan Prakom Pelaksana III. Fungsional Umum Fungsional Umum Jumlah b. Komposisi Pegawai Menurut Golongan Per 31 Desember Komposisi pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan per 31 Desember menurut golongan sebagaimana tertuang dalam tabel 1.2. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 5 dari 61
6 Tabel 1.2. Komposisi Pegawai Menurut Golongan Per 31 Desember No. Uraian Posisi per Mutasi selama Posisi per (Orang) Tambah Kurang (Orang) 1. Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I CPNS Jumlah Jumlah pegawai tersebut menurut jenjang pendidikan dapat terlihat pada grafik 1.1. Grafik 1.1. Komposisi pegawai menurut jenjang pendidikan per 31 Desember Disamping itu, untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas, dipekerjakan tenaga harian lepas sebanyak 29 orang yang ditempatkan disetiap Sub Bagian pada Bagian Tata Usaha. 2. SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan meliputi tanah, bangunan, peralatan dan mesin Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 6 dari 61
7 (termasuk didalamnya kendaraan dinas), irigasi dan jaringan. Sarana dan Prasarana terlihat pada tabel 1.3. Tabel 1.3. Sarana dan Prasarana No Uraian Jumlah Satuan 1. Tanah m 2 2. Bangunan 67 unit 3. Peralatan dan Mesin unit 4. Irigasi 2 unit 5. Jaringan 1 unit Selain ruang untuk bekerja, bangunan kantor yang ada telah dilengkapi dengan sarana olah raga, ruang untuk poliklinik, perpustakaan, arsip, aula, dan sarana ibadah. 3. SUMBER DANA Dana tersedia untuk melaksanakan tugas dan fungsi pada tahun sebesar Rp ,00 yang bersumber dari DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun dengan rincian sebagaimana yang disajikan dalam tabel 1.4. Tabel 1.4. Rincian dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Selawesi Selatan tahun per program No Program Anggaran (Ribuan Rp) 1 Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara Jumlah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 7 dari 61
8 Sesuai dengan Renstra, BPKP melaksanakan jenis kegiatan pengawasan sebagai berikut : 1. Pre-emptif Jenis kegiatan ini bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk pengembangan good governance, pelayanan publik dan pemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan ini adalah berkurangnya penyakit birokrasi yang bersifat laten. 2. Preventif Jenis kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untuk memecahkan permasalahan kesisteman yang mempengaruhi penciptaan peringatan dini (early warning system) atas proses governance, manajemen risiko dan pencegahan KKN berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-unsur manajemen pemerintah. Sasarannya adalah meminimalisasi peluang berlangsungnya moral hazard di birokrasi. 3. Represif Jenis kegiatan ini berupa audit investigatif untuk menjustifikasi perhitungan kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidak ditemukannya indikasi melawan hukum/tindak pidana korupsi. Sasarannya adalah terungkap dan terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan dan perbuatan melawan hukum. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan turut mengembangkan beberapa produk BPKP yang bermanfaat bagi manajemen perubahan. Selain produk untuk pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menurut PP 60 tahun 2008, BPKP juga menghasilkan produk unggulan antara lain : 1. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan 2. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) 3. Good Governance di Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 4. Program Peningkatan Kinerja Sektor Korporat 5. Sistem Informasi Akuntansi PDAM 6. Program Pengembangan Manajemen Risiko Sektor Korporat dan Sektor Publik Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 8 dari 61
9 7. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD 8. Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD berbasis COSO 9. Program Implementasi Penerapan PPK BLU/BLUD 10. Program Anti Korupsi (PAK) 11. Fraud Control Plan (FCP) 12. Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP) 13. Management Assessment Center (MAC) Sesuai dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep /K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun tanggal 26 Agustus, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh: 1). Bagian Tata Usaha 2). Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat 3). Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah 4). Bidang Akuntan Negara 5). Bidang Investigasi 6). Kelompok Jabatan Fungsional Bagan Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan terurai pada gambar 1.1. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 9 dari 61
10 Gambar 1.1. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI SELATAN Kepala Perwakilan Bagian Tata Usaha Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Umum Sub Bagian Program dan Pelaporan Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah Bidang Akuntan Negara Bidang Investigasi Kelompok Jabatan Fungsional Selama tahun terdapat perubahan manajemen pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana termuat dalam tabel 1.5. Tabel 1.5. Perubahan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sulsel pada tahun. No Jabatan Pejabat Lama Pejabat Baru Tanggal Pelantikan 1 Kepala Perwakilan Hamonangan Simarmata Deni Suardini 27/1/ 2 Kepala Bagian Tata Usaha Muh. Akbar Dewa Gandamana Rantjalobo 22/9/ 3 Kepala Bidang IPP Gandamana Rantjalobo Muh. Akbar Dewa 22/9/ 4 Kepala Bidang APD Suryadi Ahmad Akib 30/01/ Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 10 dari 61
11 Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun dapat diikhtisarkan sebagai berikut ini : Bab I Pendahuluan Perencanaan dan Bab II Perjanjian Kinerja Capaian Kinerja Bab III Organisasi Bab IV Penutup Menjelaskan secara ringkas mengenai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Menjelaskan muatan Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun. Menjelaskan analisis pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun. Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun dan strategi peningkatan kinerja di masa datang. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 11 dari 61
12 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan periode tahun berikut revisinya telah disusun dalam bentuk dokumen Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Strategis BPKP tahun dan telah digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan tahun. Lebih lanjut Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan untuk tahun dapat diuraikan sebagai berikut: 1. PERNYATAAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya, BPKP dituntut untuk dapat memberikan informasi yang berharga bagi Presiden dari hasil pengawasan yang dilakukan dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintah. Kontribusi BPKP tersebut dimaksudkan untuk membantu pemerintah mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance). Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai BPKP yang merepresentasikan manfaat yang dapat diberikan BPKP kepada shareholder. Perubahan lingkungan strategis tersebut, berpengaruh terhadap harapan dan arahan organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan berkomitmen untuk mengakomodasi dan mengantisipasi hal-hal yang terjadi dan akan terjadi akibat dari perubahan tersebut. Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai berikut: Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 12 dari 61
13 VISI Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh segenap jajaran BPKP baik di tingkat pusat maupun tingkat perwakilan. Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi BPKP. 2. PERNYATAAN MISI Misi yang ditetapkan untuk mencapai visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tahun adalah sebagai berikut: MISI 1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di Provinsi Sulawesi Selatan. 2. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di Provinsi Sulawesi Selatan. 3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di Provinsi Sulawesi Selatan. 4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah di Provinsi Sulawesi Selatan. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 13 dari 61
14 Misi Pertama berkaitan dengan aktualisasi peran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara di Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu, misi ini menegaskan peran BPKP untuk membantu Presiden selaku shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik dan upaya pencegahan KKN. Misi ini terkait dengan kegiatan pengawasan intern pemerintah yang pada hakekatnya bertujuan memberikan nilai tambah (value added) melalui dua peran utama yaitu aktivitas assurance dan consulting. Dengan peran tersebut, fungsi utama Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan adalah memberikan masukan kepada Presiden/Pemerintah untuk memastikan tercapainya efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara di Provinsi Sulawesi Selatan. Fungsi lain yang sejalan dengan peran BPKP adalah memberikan rekomendasi perbaikan penerapan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) dan membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya. Misi Kedua terkait dengan tugas pembinaan penyelenggaraan SPIP terhadap seluruh instansi pemerintah yang diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 50 PP Nomor 60 Tahun Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden yang merupakan suatu kesatuan akumulatif-integratif dari kinerja berbagai Kementerian/Lembaga dan juga Pemerintah Daerah. Untuk itu perlu dipastikan efektivitas penyelenggaraan SPIP pada seluruh instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah. Misi Ketiga ditetapkan dalam rangka perwujudan pengawasan yang terpadu, terarah, dan memberi nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan yang baik, bersih dan kredibel, serta berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kinerja APIP yang maksimal dapat diperoleh jika pemberdayaan APIP dijalankan dalam semangat profesionalitas dan kesetaraan antar APIP. Namun, efektivitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, misi ketiga diperlukan sebagai dasar dalam menetapkan strategi pemberdayaan, pembelajaran, dan pertumbuhan kapasitas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 14 dari 61
15 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sendiri maupun kapasitas APIP secara umum di Provinsi Sulawesi Selatan. Misi Keempat merupakan aktualisasi peran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Auditor Presiden di Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden (President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. PASs adalah alat kendali (control) bagi Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangannegara di Provinsi Sulawesi Selatan, yang berbasis web, on-line, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang menampilkan informasi secara utuh (integrated) tentang implementasi akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehingga dapat melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi dengan rencana pada saat tertentu. 3. TUJUAN Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan serta berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau impelementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan utama Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut : a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan Negara b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang professional dan kompeten f. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 15 dari 61
16 4. SASARAN STRATEGIS Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu, sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan yang diharapkan dicapai tahun adalah sebagai berikut: SASARAN STRATEGIS 1. Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 90% LKPD 2. Tercapainya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50% 3. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal pada 60% Instansi Pemerintah Daerah dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMN/BUMD 4. Meningkatnya kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80% 5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda 6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda 7. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100% 8. Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 5. INDIKATOR KINERJA UTAMA Keberhasilan pencapaian program dan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator kinerja yang terdiri dari indikator hasil (outcome) dan indikator keluaran (output). Indikator kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP. Rincian atas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 16 dari 61
17 indikator kinerja tersebut tertuang dalam Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan periode tahun 2010 sebagaimana termuat dalam Lampiran PROGRAM DAN KEGIATAN Program pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari Program Teknis sebanyak satu program dan Program Generik sebanyak dua program. Programprogram tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan yang merupakan sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa jenis sumber daya sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Rincian program dan kegiatan pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut : 1) Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan dan Pembinaan Penyelenggaran Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Kegiatan yang mendukung program ini yaitu pengawasan atas kegiatan lintas sektoral, pengawasan atas kegiatan BUMN, pengawasan berdasarkan penugasan Presiden, pengawasan atas permintaan stakeholders, pengawasan penerimaan Negara, pengawasan PHLN, assessment/evaluasi GCG/KPI/MR, pengawasan investigatif, bimtek/pengembangan sistem pelaporan keuangan, penyusunan pedoman SPIP, sosialisasi SPIP, diklat SPIP dan bimbingan teknis SPIP. 2) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kegiatan yang mendukung program ini yaitu penyusunan dan evaluasi rencana, pengelolaan kepegawaian dan organisasi, pengelolaan anggaran dan system akuntansi pemerintah, pengelolaan kehumasan, pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta pembayaran gaji/tunjangan, pendidikan dan pelatihan pengawasan, penelitian dan pengembangan pengawasan, penyelenggaraan sistem dukungan pengambilan keputusan Pemerintah dan internal BPKP, pembinaan JFA dan tata kelola APIP, serta fasilitasi dukungan manajemen Perwakilan BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 17 dari 61
18 3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara Kegiatan yang mendukung program ini yaitu pengadaan sarana dan prasarana, pemeliharaan sarana dan prasarana, penataan administrasi sarana dan prasarana. Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis di tahun disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen perjanjian kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target Kinerja Tahun dapat dilihat pada Lampiran 2. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 18 dari 61
19 BAB III CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Hasil capaian atas pelaksanaan Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP tahun menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan termasuk kategori Memuaskan. Hal ini terlihat dari tercapainya seluruh sasaran strategis diatas 100%, dengan rincian sebagai berikut: No Tujuan dan Sasaran Strategis Capaian (%) Tujuan 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara 1 Meningkatnya Kualitas 95 % LKKL dan 90 % LKPD Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50 % 118 Tujuan 2: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik 3 Terselenggaranya SPM pada 60 % IPD dan GG pada 75 % BUMN/D 106 Tujuan 3: Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara 4 Meningkatnya kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/D dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80 % Tujuan 4: Tercapainya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 5 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70 % K/L/Pemda 229 Tujuan 5: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 6 7 Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern yang professional dan Kompeten pada 80 % Pemda Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90 % dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100 % Tujuan 6: Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal bagi Presiden (Pemerintah) 8 Terselenggaranya satu Sistem dukungan Pengambilan keputusan bagi pimpinan 125 Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja yang disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis beserta realisasinya anggarannya dapat dilihat pada Lampiran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 19 dari 61
20 Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, terutama terhadap indikator kinerja pada tiap-tiap sasaran strategis. Indikator kinerja untuk tiap sasaran strategis terdiri dari indikator kinerja outcome dan indikator kinerja output. Secara rinci capaian kinerja masing-masing tujuan dan sasaran strategis dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Meningkatnya Kualitas 95 % LKKL dan 90 % LKPD Rincian untuk pengukuran masing-masing indikator kinerja outcome pada sasaran ini yaitu: No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini WDP Persentase Jumlah laporan Keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke pusat Persentase hasil Pengawasan atas permintaan Presiden disampaikan ke Pusat Persentase hasil Pengawasan atas permintaan Stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh Stakeholders Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Persen Persen Persen Persen Persen Persen Persen Rata-rata Capaian 162 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 20 dari 61
21 Sedangkan rincian untuk pengukuran masing-masing indikator kinerja output pada sasaran ini, yaitu: No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % 1 2 Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKPD Laporan Laporan Laporan hasil pengawasan atas proyek PHLN Laporan Laporan hasil pengawasan lintas sektor Laporan Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKBUMD Laporan Laporan Laporan Penjelasan atas pelaksanaan masing-masing indikator kinerja adalah sebagai berikut: 1) Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan IKU pertama menunjukkan IKU dominan dalam pencapaian sasaran strategis yaitu Persentase Instansi Pemerintah Pusat (IPP) yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan dengan target sebesar 90%. Dalam rangka mendukung IKU tersebut, BPKP proaktif menjalin kerja sama melalui Memorandum of Understanding (MoU), antara lain dengan melakukan pendampingan penyusunan laporan keuangan K/L untuk meningkatkan kemampuan IPP menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAP. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan dibandingkan dengan target dalam PKPT. Dalam tahun, jumlah IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan adalah sebanyak 32 IPP atau 110% dari 29 IPP target dalam PKPT. Realisasi melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Instansi pemerintah yang telah mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan adalah Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Hukum dan HAM, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 21 dari 61
22 Komisi Pemilihan Umum, Kejaksaan Tinggi, Kementerian Kesehatan, Badan Pertanahan Nasional, dan sebagainya. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 95%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 116%. Jika dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2013 sebesar 291%, maka terjadi penurunan sebesar 181% dan jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun, IKU ini mencapai 116% dari target sebesar 95%. Penurunan capaian yang terjadi pada IKU ini disebabkan karena kenaikan target yang signifikan dari tahun 2013 ke tahun, yaitu dari target 2013 sebanyak 14 laporan menjadi 29 laporan. Untuk menunjang optimalisasi realisasi IKU ini, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan telah mengirimkan surat atensi kepada pihak Satker PSDA perihal Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan pada Satuan Kerja Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kementerian Pekerjaan Umum. Informasi lengkap terkait hal ini dapat dilihat pada Lampiran 9. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan SDM sebanyak 834 OH dan anggaran sebesar Rp ,00 yang bersumber dari DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. 2) Persentase IPD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini WDP Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam tahun, IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 21 IPD atau 100% dari 21 IPD yang diasistensi oleh BPKP. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun sebesar 90%, maka IKU ini tercapai 111%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 yang bersumber dari DIPA sebesar Rp ,00 dan dana pihak ketiga sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak OH. Pada tahun, dari 25 IPD yang dilakukan asistensi oleh BPKP sebanyak 8 pemerintah daerah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian atas LKPD tahun 2013 dari BPK yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Maros, Kabupaten Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 22 dari 61
23 Pangkep, Kabupaten Barru, Kabupaten Gowa, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Luwu Utara, dan Pinrang. Sedangkan pemerintah daerah yang memperoleh opini Wajar dengan Pengecualian sebanyak 13 IPD yaitu Kota Makassar, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bone, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Toraja Utara, Kabupaten Wajo, Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Luwu dan Kota Pare-Pare, serta 4 IPD masih memperoleh opini disclaimer dari BPK yaitu Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kota Palopo, dan Kabupaten Kepulauan Selayar. Hal-hal berikut ini menjadi faktor penyebab tidak semua LKPD yang ada di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan mendapat opini minimal WDP. a. Kekurangsesuaian penyajian LKPD dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); b. Kekurangcukupan atas pengungkapan dalam penyajian LKPD terhadap kejadian yang material dan berpengaruh terhadap LKPD secara keseluruhan; c. Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan, dimana ketentuan peraturan perundang-undangan terkait penyajian informasi keuangan belum cukup dipatuhi dalam semua hal yang material; d. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang belum memadai, dimana sistem pengelolaan keuangan belum memenuhi unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) secara efektif untuk menghasilkan LK. Perkembangan realisasi IKU persentase instansi Pemerintah Daerah yang laporan keuangannya memperoleh opini minmal WDP sampai dengan tahun dapat terlihat jelas pada grafik berikut ini. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 23 dari 61
24 Untuk mendukung upaya peningkatan opini LKPD minimal WDP, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan telah menyampaikan atensi kepada Gubernur dan para Bupati/Walikota terkait persiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Tahun 2015, agar menyempurnakan administrasi aset tetap, piutang, dan persediaan. 3) Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN yang Memperoleh Opini Dukungan Wajar IKU ini diukur dari jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar dibandingkan dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit. Realisasi tahun IKU ini adalah sebanyak 60 laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar atau sebesar 100% dari 60 Laporan Keuangan proyek PHLN yang diaudit. Dengan demikian capaian IKU tahun sebesar 105% dari target sebesar 95%. Adapun laporan keuangan proyek PHLN yang mendukung IKU ini diperoleh dari kegiatan: a. Audit keuangan proyek BERMUTU IDA Credit No IND, IBRD Loan No IND, dan Grant No. TF090794; b. Audit keuangan atas PNPM PISEW (JICA No. 543); c. Audit keuangan Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD) IDA Credit No IND dan Grant GEF No. TF IND; d. Audit dukungan atas laporan keuangan Third Water Supply and Sanitation for Low Income Communities (WSLIC-3) Project IDA Credit No IND dan Grant TF 94792; e. Audit dukungan atas laporan keuangan IBRD 7737-ID Health Professional Education Quality Project (HPEQ); f. Audit atas laporan keuangan Eastern Indoensia National Road Improvement Project (EINRIP) Loan AIPRD L 002; g. Audit dukungan atas laporan keuangan Second Water Resources Irigation Sector Management Project (WISMP II); h. Audit keuangan PNPM Mandiri Perkotaan Loan IBRD-7866 ID; Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 24 dari 61
25 i. Audit keuangan PNPM Mandiri Perdesaan IBRD No. 7867/8079 TF / IFAD 755. Realisasi IKU tahun sebesar 100% sama dengan realisasi IKU tahun Jika dibandingkan dari target pada akhir tahun Renstra sebesar 95%, maka telah melebihi target yaitu mencapai 105%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan anggaran sebesar Rp ,00 dan SDM sebanyak OH. Anggaran tersebut bersumber dari dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp ,00 dan dana pihak ketiga sebesar Rp ,00. 4) Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektoral yang Disampaikan ke Pusat Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mandat yang diberikan kepada BPKP antara lain melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral. Dengan PP tersebut, BPKP mempunyai kewenangan yang lebih luas dan juga keunggulan kompetensi dalam melakukan pengawasan intern yang bersifat lintas sektoral dibandingkan dengan APIP lainnya, sehingga pengawasan atas program/kegiatan yang melibatkan beberapa pihak dan terkait dengan berbagai aspek dapat dilakukan oleh BPKP. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil pengawasan lintas sektoral yang dikirim ke pusat dan membandingkannya dengan jumlah target laporan dari pusat. Dalam tahun, jumlah laporan hasil pengawasan lintas sektoral yang dikirim ke pusat adalah sebanyak 132 laporan atau mencapai 126% dari target kinerja 95%. Realisasi melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 maka realisasi IKU tahun mengalami penurunan sebanyak 76% (dari 202% menjadi 126%). Adapun laporan hasil pengawasan lintas sektoral yang mendukung realisasi IKU ini dihasilkan dari kegiatan: a. Audit kinerja Program pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP); b. Audit atas klaim dana Jamkesmas; c. Audit kinerja Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur SDA Irigasi Kecil (P4-ISDA-IK); Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 25 dari 61
26 d. Audit operasional atas pengelolaan dana Bantuan Sosial (Bansos); e. Evaluasi program ketahanan pangan; f. Audit operasional atas dana dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (TP); g. Audit operasional atas program Beras Miskin (Raskin). Jika dibandingkan dari target pada akhir tahun Renstra sebesar 95%, maka IKU tahun telah melebihi target yaitu sebesar 132%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan anggaran sebesar Rp ,00 dan SDM sebanyak OH. Anggaran tersebut bersumber dari dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp ,00 dan dana pihak ketiga sebesar Rp ,00. 5) Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden Disampaikan ke Pusat IKU Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden yang Disampaikan ke Pusat merupakan indikator dalam rangka pelaksanaan tugas BPKP melakukan pengawasan intern melalui kegiatan pengawasan lainnya berdasarkan penugasan dari Presiden, sesuai dengan amanat pasal 49 ayat 2 butir c PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Capaian IKU ini diukur berdasarkan persentase jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan target laporan dari Pusat. Jumlah laporan hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat pada tahun adalah sebanyak 112 laporan atau sebesar 295% dari target laporan dari Pusat sebanyak 38 laporan. Realisasi melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Laporan hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat tersebut dihasilkan dari kegiatan: a. Monitoring prioritas pembangunan nasional pada Kementerian Kesehatan, Pertanian, Kemendikbud, Sosial, dan Pembangunan Daerah Tertinggal; b. Evaluasi penyerapan anggaran DIPA TA ; c. Evaluasi program lintas sektoral atas prioritas pembangunan program penanggulangan kemiskinan; d. Monitoring implementasi BPJS Kesehatan. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 26 dari 61
27 Dibandingkan dengan target IKU sebesar 95%, maka capaian IKU tahun sebesar 310%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 yang mencapai 134%, maka realisasi tahun ini lebih tinggi yakni sebesar 295%. Jika dibandingkan dari target pada akhir tahun Renstra sebesar 95%, maka IKU tahun telah melebihi target yaitu sebesar 310%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan anggaran sebesar Rp ,00 dan SDM sebanyak OH. Anggaran tersebut berasal dari dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp ,00 dan dana pihak ketiga sebesar Rp ,00. 6) Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders Jumlah hasil pengawasan atas permintaan stakeholders pada berjumlah 121 laporan dengan penyumbang terbesar berasal dari laporan atas hasil audit operasional Tunjangan Profesi Guru (TPG), baik Kemendikbud maupun Kementerian Agama. Seluruh laporan disampaikan tepat waktu atau dengan kata lain capaian IKU ini mencapai 233% dari target 95% atau capaian kinerja mencapai 245%. Realisasi melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 (100%), maka realisasi tahun ini meningkat sebesar 133%. Untuk menunjang optimalisasi realisasi IKU ini, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan telah mengirimkan surat atensi kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan tentang Akuntabilitas Pengelolaan TP Guru PNSD, kepada pihak Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) perihal Reviu Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, kepada Bupati Luwu Utara perihal Upaya Peningkatan Rasio Elektrifikasi, dan kepada Sekretaris Daerah Kota Parepare perihal pemberian tunjangan perumahan dan komunikasi serta belanja operasional bagi anggota dan pimpinan DPRD Kota Parepare, serta kepada para Kepala Daerah perihal Pemantauan Transparansi PBJ. Informasi lengkap terkait hal ini dapat dilihat pada Lampiran 9. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 27 dari 61
28 Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan anggaran sebesar Rp ,00 dan SDM sebanyak OH. Anggaran tersebut berasal dari dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp ,00 dan dana pihak ketiga sebesar Rp ,00. 7) Persentase BUMD yang Mendapat Pendampingan Penyelenggaraan Akuntansi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan berperan melakukan pendampingan penyelenggaraan akuntansi terhadap BUMD-BUMD yang ada dalam cakupan wilayah kerja. Hal ini dimaksudkan agar tercipta sistem akuntansi yang baik dan tertib. Untuk mengukur manfaatnya, ditetapkan IKU berupa Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi dibandingkan dengan jumlah BUMD yang ada di wilayah kerja perwakilan. Dalam tahun, BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi sebanyak 9 badan usaha yaitu PDAM Kabupaten Enrekang, PDAM Kota Palopo, PDAM Kabupaten Sinjai, PDAM Kabupaten Bantaeng, PDAM Kota Makassar, PDAM Kabupaten Gowa, PDAM Kabupaten Tana Toraja, PDAM Kabupaten Wajo, PDAM Kabupaten Maros dari total BUMD yang ada di wilayah kerja perwakilan sehingga realisasi IKU ini adalah 39%. Jika dibandingkan dengan target sebesar 35% maka capaian kinerjanya mencapai 112%. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 (35%), maka realisasi tahun ini lebih besar sebesar 4% menjadi 39%. Jika dibandingkan dari target pada akhir tahun Renstra sebesar 35%, maka telah melebihi target yaitu mencapai 112%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan anggaran sebesar Rp ,00 Yang bersumber dari dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp ,00 dan dana pihak ketiga sebesar Rp ,00 serta menggunakan SDM sebanyak 628 OH. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 28 dari 61
29 Perkembangan realisasi IKU persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi sampai dengan dapat dilihat pada grafik berikut ini. 8) Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL a. Bidang Perekonomian Kegiatan yang mendukung capaian ini adalah Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan dan Reviu Laporan Keuangan pada Satker Vertikal di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah laporan terbit atas kegiatan ini sebanyak 9 laporan dari target 2 laporan atau mencapai 450% dari target. Capaian melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Dibandingkan realisasi tahun 2013 (10 laporan) untuk indikator output yang sama, maka realisasi pada tahun mengalami penurunan sebanyak 1 laporan atau lebih rendah sebesar 10% (realisasi tahun 2013 sebanyak 10 laporan). b. Bidang Polsoskam Capaian kinerja indikator ini dilakukan melalui kegiatan Bimtek, asistensi, dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan. Jumlah seluruh laporan terbit sebanyak 29 laporan sehingga dengan target 27 laporan capaian kinerja indikator ini sebesar 107%. Capaian melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Realisasi output untuk indikator yang sama pada tahun 2013 dan adalah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 29 dari 61
30 sebanyak 29 laporan sehingga tidak mengalami kenaikan atau penurunan. 9) Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKPD Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian kinerja ini adalah evaluasi atas proses penyusunan dan penetapan APBD TA, asistensi penyusunan LKPD TA 2013, asistensi reviu LKPD TA 2013 pada APIP, sosialisasi pengelolaan keuangan daerah, dan asistensi pengelolaan aset pemerintah daerah. Jumlah seluruh laporan yang terbit sebanyak 107 dari target sebanyak 43 laporan atau mencapai 249%. Capaian melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Dibandingkan realisasi tahun 2013 (98 laporan) untuk indikator output yang sama, maka realisasi pada tahun mengalami kenaikan sebanyak 9 laporan atau sebesar 9%. 10) Laporan Hasil Pengawasan atas Proyek PHLN Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung capaian kinerja indikator ini adalah melakukan audit terhadap Program Pembangunan yang dibiayai dari dana PHLN yang bersumber dari Loan IBRD, IDA, ADB, dan JICA. Jumlah realisasi output kinerja kegiatan ini adalah sebanyak 79 laporan dari target sebanyak 71 laporan atau mencapai 111% dari target. Capaian melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Dibandingkan realisasi tahun 2013 (75 laporan) untuk indikator output yang sama, maka realisasi pada tahun mengalami kenaikan sebanyak 4 laporan atau sebesar 5%. 11) Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor a. Bidang Perekonomian Penugasan yang mendukung capaian kinerja ini adalah Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun Anggaran 2011 dan Audit Interim PPIP Tahun Anggaran Jumlah laporan terbit dari seluruh kegiatan tersebut sebanyak 33 laporan dari target sebanyak 19 laporan atau mencapai 174% dari target. Dibandingkan realisasi tahun 2013 (24 laporan) untuk indikator output yang sama, maka realisasi pada tahun mengalami kenaikan sebanyak 9 laporan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 30 dari 61
31 atau sebesar 38%. b. Bidang Polsoskam Jumlah laporan terbit atas seluruh penugasan ini sebanyak 92 laporan dari target 82 laporan atau mencapai 112% dari target. Capaian melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Dibandingkan realisasi tahun 2013 (54 laporan) untuk indikator output yang sama, maka realisasi pada tahun mengalami kenaikan sebanyak 38 laporan atau sebesar 70%. c. Bidang Keuangan Daerah Jumlah laporan terbit pada kegiatan ini sebanyak 8 laporan dari target sebanyak 4 laporan atau mencapai 200%. Capaian melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Dibandingkan realisasi tahun 2013 (22 laporan) untuk indikator output yang sama, maka realisasi pada tahun mengalami penurunan sebanyak 14 laporan atau sebesar 64%. 12) Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden a. Bidang Perekonomian Jumlah seluruh laporan terbit atas pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 laporan dari target sebanyak 1 laporan atau mencapai 500% dari target. Capaian melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Dibandingkan realisasi tahun 2013 (24 laporan) untuk indikator output yang sama, maka realisasi pada tahun mengalami penurunan sebanyak 19 laporan atau sebesar 79%. b. Bidang Polsoskam Jumlah seluruh laporan terbit atas pelaksanaan kegiatan sebanyak 87 laporan dari target sebanyak 19 laporan atau mencapai 458% dari target. Capaian melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Dibandingkan realisasi tahun 2013 (54 laporan) untuk indikator output yang sama, maka realisasi pada tahun mengalami kenaikan sebanyak 33 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 31 dari 61
32 laporan atau sebesar 61%. c. Bidang Keuangan Daerah Jumlah seluruh laporan terbit atas pelaksanaan kegiatan sebanyak 20 laporan dari target sebanyak 18 laporan atau mencapai 111% dari target. Capaian melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Dibandingkan realisasi tahun 2013 (22 laporan) untuk indikator output yang sama, maka realisasi pada tahun mengalami penurunan sebanyak 2 laporan atau sebesar 9%. 13) Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders Dalam Tahun, realisasi laporan hasil permintaan stakeholders sebanyak 168 laporan atau 323% dari target sebanyak 52 laporan. Capaian melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Jika dibandingkan antara realisasi tahun 2013 (10 laporan) untuk indikator output yang sama dengan realisasi pada tahun, maka realisasi tahun mengalami kenaikan sebanyak 158 laporan atau sebesar 1.580%. 14) Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKBUMD Dalam Tahun, realisasi laporan hasil Bimtek dan asistensi penyusunan laporan keuangan BUMD sebanyak 19 laporan atau 173% dari target sebanyak 11 laporan. Dibandingkan capaian kinerja tahun 2013 (311%) untuk indikator output yang sama, maka capaian kinerja pada tahun turun sebesar 138%. Capaian melebihi 100% dikarenakan adanya permintaan dari stakeholders yang tidak termasuk dalam perencanaan. Dibandingkan realisasi tahun 2013 (27 laporan) untuk indikator output yang sama, maka realisasi pada tahun mengalami penurunan sebanyak 8 laporan atau sebesar 30%. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan - 32 dari 61
BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013, disusun dalam rangka mewujudkan dukungan terhadap sistem administrasi di
Lebih terperinciL a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595
Lebih terperinciSuplemen Rencana Strategis
Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN
Lebih terperinciTabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat
PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target
Lebih terperinciRencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta
Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,
Lebih terperinciGambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :
RENCANA STRATEGIS 2010-2014 PERWAKILAN BPKP SULUT Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-2014 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : LKIN-991/PW/17/1/2013 Tanggal : 31 DESEMBER 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012
LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012
Lebih terperinciREALISASI PENUGASANN BULAN INI
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia
LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis
Lebih terperinci8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595
Lebih terperinciPencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595
Lebih terperinciREALISASI PENUGASANN BULAN INI
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595
Lebih terperinciBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun
Lebih terperinciBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013
RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan
Lebih terperinciTabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis
Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 NOMOR : LEK-4./PW09/1/2014 TANGGAL : 08 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran : 2.1 1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN
Lebih terperinciPerwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja
Lebih terperinciNo Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan
L aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam mencapai sasaran strategis
Lebih terperinciREALISAS. 15 Agustus /2013 Satu Berkas. Nomor. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal. RKT Bulan Juli 2013
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jln Tamalanreaa Raya No. 3 Bumi Tamalanreaa Permai ( BTP ) MakassarKotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Memuaskan
Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012 telah menyajikan capaian kinerja selama tahun 2012 dikaitkan dengan perencanaan kinerja untuk tahun
Lebih terperinciUntuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan
IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan
Lebih terperinciINFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja
INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.
Lebih terperinciNomor. 6 Januari Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1. dari rencana sebesar 55 LHP PKPT.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jln Tamalanreaa Raya No. 3 Bumi Tamalanreaa Permai ( BTP ) MakassarKotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595
Lebih terperinciKEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN
Lebih terperinci1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan
Lebih terperinciSasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%
IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan
Lebih terperinciPerwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 i KATA PENGANTAR LAKIP merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebaga pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) TAHUN 2012 Nomor : LAP-132/PW21/1/2013 Tanggal : 16 Januari 2013 KATA PENGANTAR Berdasarkan
Lebih terperincierbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina
11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina
Lebih terperinciRevisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013
Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2014 27 Maret 2013 Lampiran Keputusan Nomor KEP- 16/PW27/1/2013 BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar
Kata Pengantar Setiap Instansi Pemerintah yang telah menerima anggaran dari pemerintah wajib menggunakannya untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien, efektif,
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009
www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang
Lebih terperinciLampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012
28 Desember 2012 Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Lebih terperinciNomor. 6 September Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1 PKP2T HP dari pusat.
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jln Tamalanreaa Raya No. 3 Bumi Tamalanreaa Permai ( BTP ) MakassarKotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 Nomor: LAKIP-024/PW18/1/2015 Tanggal 21 JANUARI 2015 BADAN PENGAWASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;
BAB i PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN S aat ini setiap organisasi publik dituntut untuk lebih terbuka dan dapat memberikan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Untuk itu, organisasi publik
Lebih terperinciLAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TAHUN 2014 NOMOR : LAP- 28/PW29/1/2015 TANGGAL : 27 JANUARI 2015 Ikhtisar Eksekutif
Lebih terperinciSUPLEMEN RENSTRA TAHUN
SUPLEMEN RENSTRA TAHUN 2010-2014 NOMOR : KEP-1/PW18/1/2013 TANGGAL : 3 JANUARI 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013
FORMULIR A Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 November 2006 DIISI OLEH PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 I. DATA UMUM 1. Nomor
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.
PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar
DAFTAR ISI Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Halaman Kata Pengantar i Ringkasan Eksekutif ii BAB I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Tugas dan Fungsi 1 C. Aspek Strategis 2 D. Kegiatan dan Layanan
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF
RINGKASAN EKSEKUTIF R encana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin)
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu
NOMOR: LAP-0005/PW06/1/2014 TANGGAL 6 JANUARI 2014 KATA PENGANTAR D alam rangka memenuhi ekspektasi publik atas transparansi dan akuntabilias penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan
Lebih terperinciREALISAS Juni Nomor : Lampiran : Satu Berkas. Yth. Sekretaris di Jakarta. RKT Bulan Mei PKP2T dan dari rencana sebesar 48 LHP
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jln Tamalanreaa Raya No. 3 Bumi Tamalanreaa Permai ( BTP ) MakassarKotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595
Lebih terperinciMakassar, 31 Desember 2015 Kepala Perwakilan, Deni Suardini NIP
KATA PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Presiden No.29 Tahun 204 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan No.53 Tahun 204 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN BULANAN REALISASI PELAKSANAAN RKT BULAN MARET 2011 Nomor : LAP - 668/PW21/1/2011 Tanggal : 06 APRIL 2011 BADAN PENGAWASAN
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
2013 SUPLEMEN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2010-2014 LAMPIRAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 NOMOR : LAP-22/PW02/4/2015 TANGGAL :
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) pada dasarnya merupakan dokumen yang bersifat taktis strategis yang menjabarkan strategis
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat
Lebih terperinciVISI, MISI DAN TUJUAN VISI
VISI, MISI DAN TUJUAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP No. 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya,
Lebih terperinciMATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011
RENCANA RENCANA 1. PROGRAM - Meningkatnya kualitas pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 80% 80% 90% 90% 155,8 313,5 377,4 410,5 PENGAWASAN INTERN AKUNTABILITAS
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kata Pengantar
Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta ala atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP
Lebih terperinciLAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk
Lebih terperinciOleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan
Program Strategis Kementerian PAN dan RB, ANRI, BKN, BPKP dan LAN Dalam Rangka Percepatan Pencapaian Target Prioritas I Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dalam RPJMN tahun 2010-2014 A. Pendahuluan Oleh
Lebih terperinciPERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014
PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 34 /PW09/1/2015 Tanggal : 19 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT
BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT 2010-2014 2.5 SASARAN STRATEGIS Delapan sasaran strategis yaitu kondisi yang diharapakan di akhir periode Renstra tahun 2010-2014, yaitu: 1. Meningkatnya
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
LAPORAN AKUNTABI LI TASKI NERJ A TAHUN201 4 NOMOR : LAKI P2 0/ PW05 / 1 / 2 01 5 TANGGAL: 2 0J anuar i 2 01 5 PERWAKI LANBPKPPROVI NS I J AMBI J al anh. O. S. Cokr oami not ono. 1 07J ambi 3 61 2 9 Te
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun
11 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun berdasarkan Inpres Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan peraturan Menteri Negara
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 21 /PW09/1/2014 Tanggal : 20 Januari 2014 BADAN
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik ( good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban
Lebih terperinciPERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015
PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan
Lebih terperinciaporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL
KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN BULANAN REALISASI PELAKSANAAN RKT BULAN JANUARI 211 Nomor : LAP 235/PW21/1/211 Tanggal : 28 FEBRUARI 211 BADAN PENGAWASAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara
Lebih terperinciLaporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga
Lebih terperinciPERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR
PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 NOMOR : LAKIP -1000/PW17/1/2013 TANGGAL : 31 DESEMBER 2013 Kata
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan
Lebih terperinciP.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo
KATA PENGANTAR P erwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat telah menyelesaikan serangkaian progam dan kegiatan yang berkaitan dengan implementasi dari Rencana Kinerja Tahun 2013. Rencana Kinerja Tahun 2013
Lebih terperinciRencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab
Lebih terperinciRencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG
Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap
Lebih terperinciBPKP. Rencana strategis. Perubahan
No. 1059, 2014 BPKP. Rencana strategis. Perubahan PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN
Lebih terperinciA. Gambaran Singkat Organisasi
Nomor : LAP-43/PW/4//0 Tanggal : 9 Januari 0 A. Gambaran Singkat Organisasi erwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Keppres Nomor : 6 Tahun 00 dan Keputusan Kepala BPKP Nomor : KEP06.00.00-86/K/00
Lebih terperinciPerwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... I Ii iv BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini
Lebih terperinciPerwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta RINGKASAN EKSEKUTIF
RINGKASAN EKSEKUTIF L aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provin Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011 merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciKONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN
KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN 1. Peran APIP harus lebih diitingkatkan agar permasalahan terkait masih adanya Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah yang
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,
Lebih terperinciKatalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018
Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018 Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Tenggara 2017 Sekapur Sirih Untuk mewujudkan Pemerintah Daerah yang transparan dan akuntabel,
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN
63 BAB III OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Untuk
Lebih terperinci- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
- 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP Perwakilan BPKP DKI Jakarta I
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2010 Perwakilan BPKP DKI Jakarta I Nomor: Lap-1106/PW09/1/2011 Tanggal: 14 Februari 2011 NILAI LUHUR PROFESIONAL Profesional birokrat, kompetensi
Lebih terperinci