PERAN GANDA, CURAHAN WAKTU KERJA, DAN KONTRIBUSI EKONOMI ISTRI PADA KELUARGA PETANI NOOR ASPASIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN GANDA, CURAHAN WAKTU KERJA, DAN KONTRIBUSI EKONOMI ISTRI PADA KELUARGA PETANI NOOR ASPASIA"

Transkripsi

1 PERAN GANDA, CURAHAN WAKTU KERJA, DAN KONTRIBUSI EKONOMI ISTRI PADA KELUARGA PETANI NOOR ASPASIA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 213

2 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul peran ganda, curahan waktu kerja, dan kontribusi ekonomi istri pada keluarga petani adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, September 213 Noor Aspasia NIM I24979

3 ABSTRAK NOOR ASPASIA. Peran Ganda, Curahan Waktu Kerja, dan Kontribusi Ekonomi Istri pada Keluarga Petani. Dibimbing oleh ISTIQLALIYAH MUFLIKHATI Penelitian ini bertujuan menganalisis peran ganda, curahan waktu kerja, dan kontribusi istri terhadap pendapatan keluarga petani. Analisis yang digunakan adalah Analisis deskriptif, korelasi Pearson, dan regresi linear berganda. Contoh pada penelitian ini sebanyak 7 istri bekerja yang berasal dari keluarga petani dan dilaksanankan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, pada Bulan April hingga Mei 213. Hasil penelitian ini menunjukkan 9 persen istri memiliki posisi peran dengan kategori tinggi. Hampir seluruh istri (92.9%) mendominasi peran pada sektor domestik. Hampir tiga perempat istri (72.9%) melakukan peran pada sektor publik secara bersama dengan suami. Istri memiliki curahan waktu kerja dengan rata-rata 6 jam 6 menit perharinya. Rata-rata istri memberikan kontribusi terhadap pendapatan keluarga sebanyak persen perbulannya. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan positif signifikan antara curahan waktu kerja istri dengan kontribusi ekonomi istri, dan kontribusi ekonomi istri dengan pendapatan keluarga. Melalu uji regresi sebesar 41. persen variabel didalam penelitian mempengaruhi kontribusi ekonomi istri, dan pendapatan suami sangat berpengaruh terhadap kontribusi ekonomis istri. Kata kunci: curahan waktu kerja, kontribusi ekonomi istri, peran ganda, peran istri ABSTRACT NOOR ASPASIA. Double Burden, Time Allocation for Work, and Economic Contribution of Wife on Farmer Families. Supervised by ISTIQLALIYAH MUFLIKHATI The aim of this research to identify and analyze double burden, time allocation for work, and the contribution of wife to farmer families income. This research was using Descriptive analysis and Pearson correlation. Sample were working wife who comes from farmers families, which was performed among 7 working wife in Desa Ciaruten Ilir, Kabupaten Bogor, in April-Mei 213. The results showed that almost all wife (9%) have double burden in the high category. Another results showed almost wife (92.9%) dominate domestic sector roles, and almost quarter (72.9%) wife can coordinate roles in public sector with husband. A time allocation wife for work have an average of 6 hours 6 minutes in daily, and the contribution of wife to the family income by percent monthly. There are a positive significant relationship between time allocatin for working wife and the economic contribution of wife, and significant relationship between economic contribution of wife and family income. Regression test showing 41. percent research variable influence economic contribution of wife. Husband income give significant influence to economic contribution of wife. Keywords: time allocations for work, double burden, roles of wife, wife s economic contribution

4 PERAN GANDA, CURAHAN WAKTU KERJA, DAN KONTRIBUSI EKONOMI ISTRI PADA KELUARGA PETANI NOOR ASPASIA Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 213

5 Judul skripsi : Peran Ganda, Curahan Waktu Kerja, dan Kontribusi Ekonomi Istri pada Keluarga Petani Nama : Noor Aspasia NIM : I24979 Disetujui oleh Dr. Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, M.Si Dosen Pembimbing Diketahui oleh Dr. Ir. Hartoyo, M.sc Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Tanggal Disetujui:

6 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Tema yang dipilih pada penelitian yang dilaksanakan sejak April sampai Mei 213 ialah Gender dan Ekonomi Keluarga, dengan judul Peran Ganda, Curahan Waktu Kerja, dan Kontribusi Ekonomi istri pada Keluarga Petani. Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing Dr. Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan dan masukan dalam penyelesaian karya tulis ini. Selain itu penulis juga haturkan terima kasih kepada Ayah (Irwansyah Hasibuan) Ibu (Nurbani), Kakak (Nurul Sakina), dan Adik (Syahrir Alkindi) yang selalu mendukung penulis. Terima kasih juga kepada teman satu bimbingan, Susanti Kartikasari, Rahmi Maidah, Nurhanti dan Aila Nadiya. Terima kasih juga kepada Ibu Dedeh, Pak Yusuf, Ning, Ibu Njum, dan Pak Andi yang sangat membantu penulis selama pengambilan data. Terima kasih kepada sahabat dan kerabat penulis, Merisa, Dewi Intan Permatasari, Bagus Pramudito, Firda Amalia, Diego. Keluarga dari Bicaradesa.com, Gressyana Suciari, Syifa Selvia SS, Kukuh Iman NS, Harumi Aini, dan kerabat dari Laskar Nuskambangan yang selalu hadir memberi dukungan kepada penulis. Dalam penulisan karya tulis ini penulis telah berusaha berbuat yang terbaik namun penulis juga menyadari bahwa segala sesuatu tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan suatu masukan dalam bentuk proporsi ilmiah sangat diharapkan. Ungkapan terima kasih juga disampaikan keluarga dan kerabat yang tidak dapat disebutkan satu per-satu, atas doa dan dukungannya. Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat. Bogor, 5 September 213 Noor Aspasia

7 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 3 Tujuan Umum 3 Tujuan Khusus 3 KERANGKA PEMIKIRAN 3 METODE 6 Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 6 Populasi dan Contoh Penelitan 6 Jenis dan Cara Pengumpulan Data 6 Pengukuran Variabel 7 Pengolahan dan Analisis Data 8 HASIL DAN PEMBAHASAN 9 Keadaan umum daerah penelitian 1 Karakteristik keluarga dan contoh 1 Peran Ganda 12 Prioritas istri antara pekerjaan dan keluarga 16 Curahan Waktu Kerja 17 Kontribusi Ekonomi Istri 18 Hubungan antara Karakteristik Contoh, Peran Ganda, Curahan Waktu Kerja, dan Kontribusi Ekonomi Istri 18 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kontribusi Ekonomi Istri 19 PEMBAHASAN 2 SIMPULAN 22 SARAN 22 DAFTAR PUSTAKA 24 LAMPIRAN 26 RIWAYAT HIDUP 28 vi vii vii vii

8 DAFTAR TABEL 1 Jenis dan cara pengambilan data 5 2 Nilai maksimum, minimum, rata-rata, dan standar deviasi pada karakteristik contoh 9 3 Sebaran contoh berdasarkan status usaha tani 1 4 Sebaran contoh berdasarkan jumlah posisi peran istri dan frekuensi komunikasi 11 5 Sebaran contoh berdasarkan peran istri pada sektor domestik 12 6 Sebaran contoh berdasarkan peran istri pada sektor publik 13 7 Sebaran contoh berdasarkan posisi peran istri, peran istri pada sektor publik dan domestik 13 8 Sebaran contoh berdasarkan prioritas istri antara pekerjaan dan keluarga 14 9 Sebaran contoh berdasarkan prioritas istri antara pekerjaan dan keluarga terhadap peran istri pada sektor domestik dan sektor publik 14 1 Nilai maksimum, minimum, rata-rata, dan standar deviasi curahan waktu kerja dan sosial contoh Sebaran contoh berdasarkan curahan waktu kerja dan sosial Nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi pada pendapatan dan kontribusi ekonomi suami dan contoh Nilai koefisien korelasi Pearson peran ganda, curahan waktu kerja, dan kontribusi ekonomi contoh Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kontribusi ekonomi istri 17 DAFTAR GAMBAR 1 Kerangka pemikiran Peran Ganda, Curahan Waktu Kerja dan Kontribusi Ekonomi Istri pada Keluarga Petani 4 2 Cara pengambilan contoh 5 DAFTAR LAMPIRAN 1 Kuesioner penelitian 24 2 Peta lokasi penelitian 3 3 Dokumentasi penelitian 31

9 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah utama yang belum mampu diatasi di Indonesia. Analisis yang dilakukan oleh BPS (21) mengenai angka kemiskinan sekitar 7 persen penduduk miskin berada di pedesaan. Menurut Puspitawati (213) pertanian dan pedesaan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, pertanian merupakan komponen utama yang menopang kehidupan perdesaan di Indonesia. Hastuti (1992) menyatakan bahwa rumah tangga yang miskin memaksa istri untuk bekerja apa saja demi memenuhi kebutuhan minimum bagi kelangsungan hidup keluarganya. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Herawati (2) yang menyatakan bahwa tingginya jumlah perempuan yang bekerja di luar rumah disebabkan oleh tuntutan ekonomi keluarga. Jika perempuan bekerja otomatis akan memiliki peran ganda, Michelle et al. (1974) menyatakan bahwa peran ganda disebutkan dengan konsep dualisme cultural yakni konsep lingkungan domestik dan publik. Peran domestik mencakup peran perempuan sebagai istri, ibu, dan pengelola rumah tangga. Pada sektor publik sebagai tenaga kerja turut aktif dalam kegiatan ekonomis (mencari nafkah) di berbagai kegiatan sesuai dengan keterampilan istri dan lapangan pekerjaan yang tersedia. Levinson (1995) menyatakan bahwa meningkatnya tingkat partisipasi kerja wanita akan mengakibatkan peningkatan waktu di tempat bekerja, waktu perjalanan menuju tempat bekerja dan waktu perjalanan untuk aktivitas lainnya. Menurut Deacon dan Firebaugh (1998) waktu adalah salah satu sumberdaya keluarga, dimana waktu merupakan sumberdaya yang bersifat terbatas dan dimiliki setiap individu dengan jumlah yang sama yaitu 24 jam sehari. Menurut Mangkuprawira (1985) terdapat waktu rumah tangga sebagai waktu yang digunakan untuk kegiatan rumah tangga atau domestik, dan waktu mencari nafkah sebagai waktu yang digunakan istri untuk bekerja di sektor publik. Dengan sifat waktu yang terbatas dan peran ganda yang dimiliki oleh istri, maka dibutuhkan keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga yang bisa dilihat dari persepsi istri terhadap prioritas antara pekerjaan dan keluarga. Meningkatnya waktu bekerja yang dilakukan oleh istri diharapkan akan menambah pendapatan keluarga melalui upah yang diterima istri. Hasil penelitian dari Ukoha (23) menyebutkan bahwa kontribusi istri terhadap pendapatan keluarga petani cukup besar yaitu 66.6 persen. Hasil penelitian dari Irzalinda (21) menyatakan bahwa kontribusi istri terhadap pendapatan keluarga di Kabupaten Bogor sebesar 16.4 persen. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa istri berkontribusi terhadap pendapatan keluarga. Hal ini senada dengan penelitian Ministry of Health, Labour and Welfare (25) menyebutkan bahwa meningkatnya kontribusi ekonomi istri dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga. Melihat fenomena itu dibutuhkan kajian lebih mendalam mengenai peran ganda, curahan waktu kerja, dan kontribusi ekonomi istri terhadap pendapatan keluarga petani yang akan dilakukan melalui penelitian ini.

10 2 Perumusan Masalah Dampak kemiskinan saat ini menuntut istri terdorong untuk bekerja mencari nafkah akibat tuntutan ekonomi keluarga. Kemiskinan kerap kali berasal dari keluarga petani. Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian penduduk di Kecamatan Cibungbulan. Kecamatan Cibungbulang merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor yang memiliki luas sekitar 32, 42 km 2 dengan lima belas desa (BPS 211). kecamatan ini terdiri dari sepuluh desa salah satunya ialah Desa Ciaruten Ilir. Menurut BPS (212) Desa Ciaruten Ilir merupakan desa dengan produktifitas tertinggi pada sektor pertanian di Kecamatan Cibungbulang. komoditas utama pada desa ini ialah hortikultura seperti bayam dan kangkung. Kegiatan pertanian di Desa ini dilakukan secara turun-temurun sehingga partisipasi perempuan dan laki-laki cukup tinggi. Partisipasi perempuan dalam kegiatan pertanian sebanyak 63 sebagai petani dan 147 sebagai buruh tani dari jumlah penduduk perempuan sebagai 527. Namun partisipasi perempuan yang tinggi berbanding terbalik terhadap pendapatan seorang buruh tani sebesar Rp 1 /hari sebagai imbalan mengikat sayuran atau menyiangi tanaman. Rendahnya penghasilan tersebut tetap digunakan untuk membantu menambah penghasilan keluarga. Penghasilan seorang istri yang ikut dalam kegiatan pertanian di Desa Ciaruten Ilir masih sangat bergantung terhadap lahan, terbatasnya modal,, akses dan pengetahuan mengenai permasalahan pertanian, dan komoditas pertanian yang tergolong murah untuk di jual. Hal ini menyebabkan potensi yang dimiliki tersebut kurang optimal. Masalah utama perempuan yang bekerja dalam bidang pertanian diantaranya tidak memiliki akses berkualitas seperti rendahnya akses pendidikan dan kesehatan, tidak adanya jaminan sosial, melakukan pekerjaan berstatus dan penghasilan rendah, dan besarnya peran tradisional terutama dalam hal aktivitas domestik dan rendahnya kesempatan (Gulcubuk 21).. Di sisi lain istri yang bekerja memiliki peran ganda yaitu peran domestik dan peran publik. Peran ganda menjadikan waktu ibu untuk domestik berkurang, mengharuskan ibu agar bisa mengatur waktunya untuk kegiatan domestik dan publik. Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka masalah-masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Apa saja peran yang dilakukan istri keluarga petani dalam kegiatan sektor publik dan sektor domestik? 2. Apakah terdapat prioritas antara keluarga dan pekerjaan bagi istri? 3. Berapa lama alokasi waktu kerja istri keluarga petani? 4. Seberapa besar presentase kontribusi ekonomi istri pada keluarga petani? 5. Apakah terdapat hubungan antara peran ganda, alokasi waktu, dan kontribusi ekonomi istri? 6. Apakah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kontribusi ekonomi istri?

11 3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Penelitian ini memiliki tujuan umum untuk menganalisis peran ganda, curahan waktu kerja, dan kontribusi ekonomi istri pada keluarga petani. Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi dan menganalisis peran istri pada sektor publik dan sektor domestik 2. Mengidentifikasi dan menganalisis prioritas istri antara pekerjaaan dan keluarga 3. Mengidentifikasi dan menganalisis curahan waktu kerja istri 4. Mengidentifikasi dan menganalisis kontribusi ekonomi istri terhadap pendapatan keluarga 5. Menganalisis hubungan antara peran ganda, curahan waktu kerja, dan kontribusi ekonomi istri. 6. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kontribusi istri terhadap pendapatan keluarga. KERANGKA PEMIKIRAN Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural fungsional yang memiliki asumsi dasar bahwa untuk memenuhi kebutuhan dasar maka fungsi-fungsi harus dijalankan dan harus ada struktur tertentu demi berlangsungnya suatu keseimbangan atau homoestatik (Megawangi 1999). Aplikasi teori yang digunakan adalah pembagian peran dalam menjalankan fungsi ekonomi dan agar keluarga mampu menjalankan fungsi keluarga. Keluarga merupakan unit sosial-ekonomi terkecil dalam masyarakat, yang merupakan landasan dasar dari semua institusi. Keluarga inti adalah kelompok yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak (Engel dan Blackwell 1994). Berdasarkan pendekatan teori struktural fungsional, sebuah struktur keluarga membentuk kemampuannya untuk berfungsi secara efektif, bahwa sebuah keluarga terdiri dari suami sebagai pencari nafkah dan istri sebagai ibu rumahtangga. Namun pada kenyataannya saat ini sudah banyak istri yang bekerja di sektor publik yang menghasilkan uang untuk menambah penghasilan keluarga dengan alasan utama ialah ekonomi (Hoffman dan Nye 1975). Istri yang bekerja pada sektor publik otomatis memiliki peran ganda merupakan peran domestik dan peran publik dimana istri melakukan peran sebagai istri, pengelola rumah tangga (peran domestik) sekaligus sebagai pencari nafkah sebagi peran publik. Istri yang bekerja tentu akan dihadapkan dengan pilihan antara pekerjaan dan keluarga. Peran istri pada sektor publik tentu akan melibatkan waktu istri dalam bekerja. Berdasarkan pendekatan teori struktural fungsional waktu merupakan salah satu sumber daya keluarga untuk menjalankan fungsi ekonomi dalam kegiatan produksi atau distribusi barang atau uang.

12 4 Kontribusi ekonomi istri merupakan peran istri dalam menjalankan fungsi ekonomi keluarga, dan proporsi antara pendapatan istri dengan pendapatan total keluarga. Berdasarkan pendekatan structural fungsional Kontribusi ekonomi merupakan salah satu bentuk pelaksanaan fungsi ekonomi hasil dari peran istri sebagai pekerja pada sektor publik. Pendapatan keluarga adalah pendapatan dari seluruh anggota keluarga. Hart (1978) dalam Mangkuprawira (1985) mengatakan bahwa secara naluri, setiap rumah tangga akan berusaha memenuhi kebutuhan minum dan memperbaiki tingkat hidupnya dan untuk mencapai tujuan tersebut rumah tangga memperoleh upah. Upah yang diterima akan menghasilkan pendapatan yang mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Bryant (26) menjelaskan bahwa ukuran pendapatan keluarga salah satunya diukur dengan berapa banyak waktu yang dihabiskan keluarga untuk bekerja sehingga seseorang akan cenderung menghabiskan waktu untuk bekerja karena mendapatkan pendapatan. Penelitian ini difokuskan pada peran ganda, curahan waktu kerja, dan kontribusi ekonomi istri, dan diduga terdapat hubungan dengan karakteristik istri dan karakteristik keluarga. Bagan kerangka pemikiran secara menyeluruh dapat dilihat pada Gambar 1.

13 5 Karakteristik Contoh 1. Usia 2. Pendidikan 3. Pendapatan 4. Pekerjaan 5. Pengalaman bekerja 6. Hari kerja/minggu Peran ganda: peran domestik dan peran publik Curahan waktu kerja Pendapatan keluarga Karakteristik Keluarga 1. Umur suami 2. Pendidikan suami 3. Jumlah anak 4. Pendapatan 5. Pengeluaran keluarga 6. Pekerjaan suami 7. Besar keluarga 8. Pendapatan suami Prioritas istri antara pekerjaan dan keluarga: a. Priotitas keluarga b. Seimbang antara pekerjaan dan keluarga c. Prioritas pekerjaan Kontribusi ekonomi istri Gambar 1 Kerangka Pemikiran Peran Ganda, Curahan Waktu Kerja dan Kontribusi Ekonomi Istri Pada Keluarga Petani

14 6 METODE Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan pada dua dusun (Pabuaran dan Wangun Jaya) di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Lokasi penelitian dipilih secara purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Ciaruten Ilir memiliki penduduk dengan produktifitas tertinggi pada sektor pertanian di Kecamatan Cibungbulang. Pengambilan data dilakukan selama satu bulan pada Bulan April 213 hingga awal Mei 213. Populasi dan Contoh Penelitan Populasi dari penelitian ini adalah istri bekerja dari seorang petani sebanyak 7 orang pada dua dusun (Dusun Pabuaran dan Dusun Wangun Jaya) sehingga contoh dalam penelitian ini adalah istri bekerja dari seorang petani. Jumlah contoh yang diambil sebanyak 7 orang. Proses pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan penarikan contoh secara simple random sampling. Kabupaten Bogor Purposive Kecamatan Cibungbulang Purposive Desa Ciaruten Ilir Purposive Dusun Pabuaran Dusun Wangun Jaya Purposive n = 35 n = 35 Simple Random Sampling n = 7 Gambar 2 Cara pengambilan contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berdasarkan Tabel 1 data primer pada penelitian ini meliputi karakteristik keluarga, karakteristik istri, karakteristik usaha tani, posisi peran istri, peran ganda, prioritas istri antara pekerjaan dan keluarga, curahan waktu kerja. Cara pengumpulan data wawancara dengan responden menggunakan kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti.

15 7 Tabel 1 Skala dan variabel dalam penelitian Peubah Satuan Skala A.Karakteristik keluarga Besar keluarga Orang Rasio Jenis Kelamin L/P Nominal Usia seluruh anggota Tahun Rasio keluarga Lama pendidikan seluruh Tahun Rasio anggota keluarga Pekerjaan suami Petani/non-petani Nominal Pekerjaan istri Petani/non-petani Nominal B. Karakteristik Istri Hari kerja Hari/Minggu Rasio Pengalaman kerja Tahun Rasio C. Pendapatan Keluarga Pendapatan suami Pendapatan istri D. Karakteristik usaha tani Status Usaha Rupiah/panen Rupiah/hari 1.Pemilik 2.Penggarap 3.Buruh tani Rasio Rasio Ordinal Jenis usaha tani 1. Padi Ordinal 2.Palawija 3.Hortikultura 4.Campuran E. Posisi peran istri Jumlah posisi peran istri Nominal Frekuesi komunikasi Ordinal F. Peran Ganda Peran istri dalam sektor publik Ordinal Peran istri dalam sektor domestic Ordinal G. Prioritas istri antara pekerjaan dan keluarga Ordinal H. Curahan waktu kerja Menit/hari Rasio Curahan waktu sosial Menit/minggu Rasio Pengukuran Variabel Pengukuran pendapatan keluarga diukur melalui pendapatan suami dan istri, dengan satuan per panen untuk pendapatan pada suami, sedangkan pengukuran pendapatan satuan hitungan per hari untuk istri, kemudian dikategorikan berdasarkan pendapatan perbulan Pengukuran karakteristik usaha tani menjadi status usaha dan jenis komoditas pertanian. Status usaha dikategorikan menjadi (1) pemilik, (2) penggarap, (3) buruh tani, dan jenis komoditas pertanian, dikategorikan menjadi (1) petani padi, (2) petani palawija, (3) petani hortikultura, (4) petani campuran. Pengukuran posisi peran istri mengacu pada Chen (21), yang terdiri jumlah posisi peran dan frekuensi komunikasi. Pada jumlah peran untuk jawaban tidak

16 8 diberi skor dan ya dengan skor 1 (total pertanyaan 12). Pada frekuensi peran, untuk jawaban tidak pernah diberi skor 1, jarang dengan skor 2, dan sering dengan skor 3 (total pertanyaan). Pengukuran peran ganda mengukur peran istri pada dua sektor yaitu sektor domestik dan sektor publik. Pada pengukuran peran istri pada sektor domestik dan sektor publik ini untuk jawaban suami saja diberi skor 1, untuk jawaban suami dominan diberi skor 2, jawaban suami dan istri diberi skor 3, jawaban untuk istri dominan diberi skor 4, dan jawaban untuk istri saja diberi skor 5. Pengukuran prioritas istri antara pekerjaan dan keluarga mengukur dengan menjawab lima pertanyaan pada setiap kategori prioritas (prioritas keluarga, seimbang antara pekerjaan dan keluarga, dan prioritas pekerjaan). Pada pengukuran prioritas ini diberi skor 1 jika tidak setuju, diberi skor 2 untuk jawaban setuju, dan diberi skor 3 untuk jawaban sangat setuju. Pengukuran curahan waktu kerja menggunakan metode Recall 24 jam, pada saat istri melakukan kegiatan publik (kegiatan kerja dan sosial), analisis pengukuran dengan satuan menit kemudian diubah menjadi satuan jam. Pengukuran kontribusi ekonomi istri menggunakan perbandingan upah istri (rupiah perbulan) dengan total pendapatan keluarga, dikalikan 1 persen, pengukuran upah subsisten, dimana waktu istri dalam usaha tani yang tidak dibayar, maka diasumsikan menggunakan standar harga pasar yaitu Rp 33/menit maka nilai ekonomi sebesar Rp 6 732/hari. Pengolahan dan Analisis Data Data dari hasil pengumpulan dilapangan terlebih dahulu dilakukan editing, entry, transfer, coding, cleaning, dan analyzing. Data yang dianalisis secara deskriptif, digunakan untuk menjelaskan karakteristik contoh, keluarga, dan karakteristik usaha tani, posisi peran istri, peran istri pada sektor domsetik, dan publik, prioritas istri antara pekerjaan dan keluarga, curahan waktu kerja, dan kontribusi ekonomi istri. Pada saat pengolahan, data variabel posisi peran istri, peran ganda (peran domestik dan peran publik), curahan waktu kerja dan sosial diubah ke dalam bentuk rasio dengan cara skoring, dengan membandingkan antara skor yang diperoleh dengan nilai maksimum pengukuran. Setelah mendapatkan skor variabel, selanjutnya skor dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Untuk menentukan cut off variabel tersebut, dibutuhhkan interval kelasnnya Kelas interval (IK) : Skor maksimum Skor minimum Jumlah Kelas Selanjutnya, pembagian kategori adalah sebagai berikut : a. Rendah : skor minimum x skor minimum + IK b. Sedang : skor minimum + IK < x skor minimum + 2IK c. Tinggi : skor minimum + 2IK < x skor maksimum Dengan menggunakan rumus diatas, maka interval kelas untuk variabelvariabel tersebut yaitu : Interval Kelas (IK) : (1% %) : 33.33% 3

17 9 Dengan demikian cut off bagi posisi peran istri, peran ganda (sektor domestik dan sektor publik) a. Rendah : %-33.33% b. Sedang : 33.4%-66.66% c. Tinggi : 66.7%-1% Dengan menggunakan cut off di atas dapat diperoleh kategori untuk peran ganda, rendah menunjukkan bahwa suami dominan, sedang dilakukan bersama antara suami dan istri, dan tinggi menunjukkan istri dominan. Pengolahan prioritas istri antara pekerjaan dan keluarga dengan menjumlahkan skor pada setiap kategori kemudian membandingkan nilai skor yang diperoleh antar kategori (prioritas keluarga, seimbang antara pekerjaan dan keluarga, dan prioritas pekerjaan) dimana nilai paling besar (maksimum) diantara tiga kategori tersebut, maka contoh tergolong kategori tersebut. Uji hubungan menggunakan Analisis pearson. Analisis ini untuk menganalisis keeratan hubungan antar variabel, karakteristik contoh, posisi peran istri, peran ganda (peran istri pada sektor domestik dan peran istri pada sektor publik), curahan waktu kerja (jam/hari), kontribusi ekonomi istri (Rp/bulan). Dalam menggunakan uji faktor-faktor yang mempengaruhi dengan uji regresi linear berganda. Analisis ini untuk menguji pengaruh dari usia istri (X1), pendidikan istri (X2), pengalaman kerja istri (X3), besar keluarga (X4),status usaha tani (X5), alokasi waktu kerja istri (X6), pendapatan suami (X7) dan posisi peran istri (X8) sebagai variabel independen terhadap kontribusi ekonomi istri sebagai variabel dependen. Y = + 1X1+ 2X2+ 3X3 + 4X4+ 5X5+ 6X6+ 7X7 + 8X8e Y = Variabel dependen X1-8 = Variabel Independen = Konstanta = Koefisien Regresi e = Variabel Pengganggu Definisi Operasional Curahan Waktu Kerja adalah waktu yang digunakan seorang istri sebagai pekerja untuk menghasilkan barang atau uang Curahan Waktu Sosial adalah waktu yang digunakan seorang istri dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan Frekuensi Komunikasi adalah frekuensi kontak istri baik melalui komunikasi primer atau komunikasi sekunder dengan orang lain selama setahun Kontribusi Ekonomi Istri adalah proporsi rata-rata pendapatan istri perbulan dibandingkan dengan proporso rata-rata pendapatan istri selama sebulan Komoditas Pertanian adalah jenis tanaman pertanian yang digunakan sebagai usaha bertani

18 1 Pendapatan Keluarga Petani adalah penghasilan yang diterima oleh keluarga baik hasil panen atau hasil buruh tani per panen yang kemudian dirubah menjadi pendapatan keluarga per bulan Peran Domestik adalah peran yang dilakukan perempuan sebagai istri, ibu, pengelola rumah tangga, dan pengasuh utama Peran Ganda adalah peran yang dimiliki istri sebagai pengelola rumah tangga sekaligus pekerja Peran Publik adalah peran yang dilakukan oleh perempuan sebagai pekerja untuk menghasilkan barang atau uang Posisi Peran Istri adalah penempatan peran istri pada sektor domestik, sektor publik, sektor sosial yang menuntut pembagian tugas antar peran yang dilakukan istri Prioritas antara Pekerjaan dan Keluarga adalah persepsi istri bekerja terhadap hal yang diutamakan antara pekerjaan atau keluarga Status Usaha Tani adalah jenis kepemilikan lahan pada petani yang sangat dipengaruhi oleh modal dalam berusaha tani HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan umum daerah penelitian Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis Desa Ciaruteun Ilir terletak di sebelah utara Desa Cidokom Kecamatan Rumpin, sebelah selatan berbatasan langsung dengan Desa Leuwengkolot dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Cijujug, dan disebelah timur berbatasan dengan Desa Ciampea. Desa ini memiliki luas 36 ha. Sebanyak 97 persen dari 4429 penduduk yang bekerja, bermata pencaharian sebagai petani. Partisipasi perempuan dalam kegiatan pertanian di kecamatan ini terbilang sangat tinggi. Desa ini memiliki sepuluh dusun, pada Penelitian memilih Dusun Pabuaran dan Dusun Cikarang hal ini berdasarkan populasi keluarga petani dengan istri yang bekerja, paling banyak tersebar pada kedua dusun tersebut. Terdapat perbedaan berdasarkan akses dalam menuju kedua dusun tersebut, akses menuju Dusun Pabuaran tergolong cukup sulit karena letak dusun yang ujung dari Desa Ciaruten Ilir sedangkan akses menuju Dusun Cikarang yang tergolong mudah karena letaknya paling luar di Desa Ciaruten Ilir. Karakteristik keluarga dan contoh Berdasarkan Tabel 2, seluruh kepala keluarga berusia diatas 2 tahun dengan usia termuda 25 tahun dan usia tertua 75 tahun, sedangkan usia termuda contoh 18 tahun dan usia tertua 63 tahun. Rata-rata usia kepala keluarga ialah tahun, sedangkan rata-rata usia contoh tahun. Pendidikan tertinggi kepala keluarga dan contoh ialah lulus sekolah menengah pertama, sedangkan pendidikan terendah tidak sekolah sama sekali, dengan rata-rata pendidikan kepala keluarga dan contoh 4-5 tahun, hal ini menunjukkan bahwa kepala keluarga dan contoh tidak menyelesaikan pendidikan sekolah dasar Rata-rata pendapatan keluarga sebesar Rp , pendapatan keluarga paling rendah Rp3 dan paling tinggi Rp6. Pendapatan yang

19 11 diterima dijumlahkan dengan pendapatan tambahan disamping sebagai petani, hal ini terjadi bagi sebagian keluarga contoh. Pekerjaan tambahan yang dilakukan seperti buruh bangunan, pedagang peralatan pertanian. Rata-rata besar keluarga ialah 5-6 orang sehingga rata-rata pendapatan perkapita ialah Rp , dan pendapatan perkapita paling rendah sebesar Rp Pengalaman kerja merupakan lama bekerja pada pekerjaan yang ditekuni contoh saat ini. Rata-rata pengalaman kerja contoh selama tahun, dan pengalaman kerja terlama ialah 37 tahun, sedangkan pengalaman kerja tercepat ialah 3 bulan. Lama istri bekerja selama satu minggu paling sedikit dengan tidak bekerja sama sekali hanya bekerja selama sebulan sekali jika ladang yang dimilikinya panen, sedangkan contoh bekerja paling lama selama tujuh hari perminggunya, dan untuk rata-rata lama bekerja contoh ialah 6-7 hari perminggunya (Tabel 2) Tabel 2 Nilai maksimum, minimum, rata-rata, dan standar deviasi pada karakteristik contoh Karakteristik contoh Min-Maks Rata-rata±Std. Deviasi Usia kepala keluarga ±13.87 (tahun) Usia istri (tahun) ±11.19 Pendidikan kepala ±2.3 keluarga (tahun) Pendidikan istri (tahun) ±2.32 Besar Keluarga (orang) ,38±2,64 Pendapatan total (Rp/bulan) Pendapatan perkapita (Rp/bulan) Pengalaman kerja (tahun) Hari kerja(hari/minggu) ± ± ± ±1.43 Status usaha tani terdiri dari status usaha dan jenis komoditas pertanian. Berdasarkan Tabel 3, hampir separuh contoh (47.14%) merupakan petani yang memiliki lahan sendiri, sebanyak 4 persen merupakan petani penggarap dan persen merupakan buruh tani. Berdasarkan hasil penelitian mengenai jenis komoditas pertanian, diperoleh bahwa Sebanyak 4.2 persen bertani dengan komoditas campuran (padi dan hortikultura) dan 2.85 persen dengan komoditas palawija seperti ubi, singkong, dan hampir seluruh contoh (92.86%) memiliki jenis komoditas hortikultura seperti bayam, kangkung, sawi, dan daun bawang. Tabel 3 Sebaran keluarga contoh berdasarkan status usaha tani Status usaha tani N % Pemilik Penggarap Buruh tani Total 7 1.

20 12 Peran Ganda Posisi peran penempatan peran istri pada sektor domestik, sektor publik, sektor sosial yang menuntut pembagian tugas antar peran. Posisi peran terdiri atas dua belas peran, tujuh posisi untuk menjalan peran dalam sektor domestik, satu posisi untuk menjalan peran pada sektor publik, dan tiga posisi untuk menjalankan peran pada sektor sosial. Berdasarkan Tabel 4 diperoleh sebanyak 75.7 persen contoh memiliki posisi sebagai anak. Seluruh responden (1%) memiliki posisi sebagai teman, saudara kandung, dan bagian keluarga besar. Sebanyak 97 persen contoh memiliki posisi sebagai orangtua, sebanyak 2.9 persen contoh tidak memiliki anak. Posisi sebagai nenek sebanyak 45.7 persen. Berdasarkan posisi peran istri pada publik, seluruh contoh (1%) merupakan pekerja. Berdasarkan posisi peran istri pada sosial, sebanyak 1 persen merupakan bagian dari masyarakat, selain itu sebanyak 4.3 persen aktif dalam kegiatan kelembagaan ekonomi seperti koperasi, baitul maal, dan sebanyak 31.4 persen aktif di kelembagaan sosial, dan sebanyak 85.7 persen aktif pada kegiatan keagamaan seperti pengajian. Frekuensi komunikasi posisi merupakan intensitas komunikasi contoh dengan posisi yang istri miliki selama satu tahun, terbagi menjadi tiga kategori yaitu, tidak pernah, jarang, dan sering Tabel 4 Sebaran contoh berdasarkan jumlah posisi peran istri dan frekuensi komunikasi Posisi peran istri Jumlah posisi Frekuensi komunikasi Ya Tidak Tidak Jarang Sering pernah n % n % n % n % n % Sebagai anak Sebagai orangtua Sebagai nenek Sebagai saudara kandung Sebagai teman Sebagai bagian dari keluarga besar Sebagai bagian dari masyarakat Sebagai pekerja Sebagai anggota kelembagaan ekonomi Sebagai anggota kelembagaan sosial Sebagai anggota pengajian

21 Berdasarkan Tabel 4 diperoleh bahwa seluruh contoh (1%) melakukan komunikasi sering dalam menjalankan posisi peran sebagai teman, pekerja, dan bagian dari masyarakat. Sebanyak 12.9 persen contoh memiliki frekuensi komunikasi jarang pada posisi peran sebagai anak dan orangtua, penyebab utamanya ialah jarak rumah yang jauh antara anak dan orangtua dan tidak ada kepemilikan teknologi sebagai alat komunikasi sekunder. Lebih sepertiga contoh (35.7%) memiliki frekuensi komunikasi jarang pada posisi peran sebagai bagian dari keluarga besar, namun sebanyak 64.3 persen contoh mengaku sering berkomunikasi dengan keluarga besar. Peran ganda merupakan peran yang dilakukan contoh pada sektor domestik dan sektor publik. Peran istri pada sektor domestik mencakup peran sebagai istri, orangtua, dan pengelola rumah tangga. Berdasarkan Tabel 5 sebanyak 7 persen contoh melakukan peran pada kegiatan memasak, menyetrika pakaian, dan memasang gas dikompor sendiri tanpa dibantu oleh suami. Lebih dari separuh contoh (67.1%) melakukan kegiatan mencuci pakaian, belanja peralatan rumah tangga, belanja kebutuhan sehari-hari sendiri tanpa dibantu oleh suami. Pada Tabel 5 peran suami pada sektor domestik tanpa bantuan istri dilakukan pada kegiatan mencari kayu bakar (14.3%). Lebih dari separuh contoh (58.6%) menggunakan kompor gas, sedangkan 3. persen masih menggunakan kayu masih menggunakan kayu bakar, dan 11.4 persen menggunakan kompor gas dan kayu bakar. Sebanyak 38.6 persen contoh melakukan pemasangan gas di kompor tanpa bantuan suami, 17.1 persen contoh memasang gas dikompor terkadang dengan bantuan suami, sebanyak 2.9 persen pemasangan gas dikompor didominasi oleh suami, sedangkan pemasangan gas di kompor dilakukan oleh suami tanpa bantuan contoh. Sebanyak 7 persen mampu melakukan pemasangan gas baik antara suami dan suami sedangkan 3 persen meminta bantuan orang lain atau anggota keluarga lain untu memasang gas dikompor, contoh mengaku tidak berani memasang gas dikompor sehingga meminta orang lain atau anggota keluarga lain untuk memasang gas dikompor Peran istri pada sektor publik yang dilakukan oleh contoh terbagi dua yaitu kegiatan tani (88.6%) dan kegiatan non-tani (11.4%). kegiatan non-tani yang berupa mengajar, penagih kredit, penagih arisan, dan pedagang makanan. Selain kegiatan tani dan non-tani, contoh juga memiliki peran sosial seperti pengajian, kegiatan kelembagaan sosial, dan kegiatan kelembagaan ekonomi. Untuk kegiatan non-tani ini biasanya dilakukan oleh istri. Kerjasama antara suami istri terdapat pada kegiatan memasak, mencuci pakaian, menyetrika pakaian, belanja peralatan rumah tangga, belanja kebutuhan sehari-hari, menyapu halaman, menata meja makan, mengatur menu makanan, mengepel lantai sebesar 1.4 persen. Untuk kegiatan mengasuh anak terdapat kerjasama pula antara suami dan istri sebesar 7.1 persen. Hampir sepertiga contoh (22.9%) melakukan kerjasama dalam kegiatan mengambil air untuk dimasak. Lebih dari sepertiga (35.7%) contoh melakukan kegiatan mengasuh anak dan menyiapkan makanan dilakukan secara dominan oleh contoh. Sebesar 34.3% contoh melakukan kegiatan menata makanan dan mencuci piring secara dominan dibandingkan suami. 13

22 14 Tabel 5 Sebaran contoh berdasakan peran istri pada sektor domestik Kategori Suami Suami Istri Istri saja dominan dominan saja Peran pada sektor domestik Suami dan Istri n % n % n % n % n % Memasak ` Mengasuh anak Membersihkan rumah Mencuci pakaian Menyetrika pakaian Belanja peralatan rumah tangga Menyapu halaman Belanja kebutuhan seharihari Mengambil air untuk di masak Menata meja makan Mengatur menu makanan Mengepel lantai Mencuci piring Mencari kayu bakar Membeli gas untuk kompor Menyiapkan makanan Memasang gas di kompor Berdasarkan Tabel 6 lebih dari separuh suami contoh (55.7%) melakukan kegiatan membeli bibit dan memberi pupuk, memasarkan hasil tanaman tanpa bantuan contoh, namun lebih dari separuh contoh (55.5%) melakukan kegiatan mengikat/mengemas sayuran tanpa bantuan dari suami contoh. Hampir separuh dari contoh (45.7%) melakukan kegiatan menyiangi tanaman tanpa bantuan dari suami. Kegiatan pada sektor publik umumnya dilakukan oleh suami dan istri, namun selain dilakukan suami dan istri dilakukan oleh orang lain yang dikenal pemborong untuk kegiatan memasarkan hasil pertanian, mengikat dan membersihkan sayuran, dan beberapa kegiatan lainnya dilakukan oleh buruh yang dipekerjakan pemilik lahan yang tidak menjadi contoh pada penelitian seperti

23 15 kegiatan mempersiapkan lahan. Selain itu tidak semua contoh memiliki hewan ternak sehingga kegiatan pemeliharaan memelihara dan menjual ternak cenderung rendah. Tabel 6 Sebaran contoh berdasarkan peran istri pada sektor publik Peran pada sektor Kategori publik Suami saja Suami dominan Suami dan Istri Istri dominan Istri Saja n % n % n % n % n % Mempersiapkan lahan Membeli bibit Menanam tanaman Memberi pupuk Menyiangi tanaman Pemanenan Membersihkan sayuran Mengikat/ mengemas sayuran Memasarkan hasil tanaman Memelihara ternak/ikan Menjual ternak/ikan Penggunaan perlatan pertanian Membuat saluran air Menyimpan pestisida Anggota pengajian Anggota dalam menjalani aktivitas kelembagaan ekonomi Anggota dalam menjalani kegiatan kelembagaan sosial Berdasarkan Tabel 7 diperoleh bahwa hampir seluruh contoh (9%) berada pada kategori tinggi, berdasarkan posisi peran yang dimiliki istri. Hal ini menunjukkan bahwa contoh memiliki 8-12 posisi peran dalam sektor domestik, publik, dan sosial dengan frekuensi komunikasi kategori sering.

24 16 Berdasarkan peran pada sektor domestik, hampir seluruh contoh (92.9%) memiliki peran dengan kategori tinggi, hal ini menunjukkan istri dominan dalam melakukan peran domestik. Sebanyak 72.9 persen contoh pada sektor publik berada pada kategori sedang, hal ini menunjukkan bahwa peran publik dilakukan secara bersama antara suami dan istri. Tabel 7 Sebaran contoh berdasarkan posisi peran istri, peran istri pada sektor publik dan domestik Variabel Kategori Rendah Sedang Tinggi n % n % n % Posisi peran istri Peran istri pada sektor domestik Peran istri pada sektor publik Prioritas Istri antara Pekerjaan dan Keluarga Prioritas istri antara pekerjaan dan keluarga merupakan persepsi yang menggambarkan hal yang diutamakan oleh istri diantara pekerjaan dan keluarga. Berdasarkan hasil penelitian terdapat tiga kategori yaitu: prioritas keluarga, seimbang antara pekerjaan dan keluarga, dan prioritas pekerjaan. keluarga. Tabel 8 Sebaran contoh berdasarkan prioritas istri antara pekerjaan dan keluarga Prioritas istri antara pekerjaan dan keluarga n % Prioritas keluarga Seimbang antara pekerjaan dan keluarga Prioritas pekerjaan Total 7 1 Pada penelitian ini hampir separuh contoh (45.7%) memprioritaskan keluarga dibandingkan pekerjaan, sedangkan hampir sepertiga contoh (28.6%) memprioritaskan pekerjaan, dan 25.7 persen yang menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga (Tabel 8). Pada contoh yang memprioritaskan keluarga cenderung menunda pekerjaan untuk kepentingan anak, dan mendahulukan kegiatan membersihkan rumah dan memasak sebelum berangkat bekerja Pada contoh yang cenderung memprioritaskan pekerjaan contoh cenderung sering melewatkan acara-acara keluarga berupa pengajian, atau acara besar, sedangkan contoh yang mampu memprioritaskan antara pekerjaan dan keluarga suami contoh cenderung membantu pekerjaan domestik contoh dan selalu berusaha untuk tidak bekerja pada saat libur. Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan perbandingan antara persepsi contoh antara pekerjaan dan keluarga dengan peran contoh pada sektor domestik dan peran contoh pada sektor publik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa contoh yang memprioritaskan keluarga mendominasi peran pada sektor domestik (71.88%). Pada contoh yang menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga, contoh mendominasi peran domestik (88.89), sedangkan pada peran publik

25 17 dikerjakan secara bersama antara suami dan istri (5%) sehingga persepsi contoh yang berbeda dengan tiga pilihan prioritas masih menunjukkan peran yang dominan pada sektor domestik (Tabel 9). Tabel 9 Sebaran contoh berdasarkan prioritas istri antara pekerjaan dan keluarga terhadap peran istri pada sektor domestik dan sektor publik Prioritas istri Peran istri pada sektor Peran istri pada sektor antara pekerjaan domestik public dan keluarga Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi n % n % n % n % n % n % Prioritas keluarga Seimbang antara pekerjaan dan keluarga Prioritas pekerjaan Curahan Waktu Kerja Berdasarkan Tabel 1 diperoleh curahan waktu kerja yang dilakukan oleh istri, dengan rataan 6 jam 6 menit perharinya, sedangkan rataan curahan waktu sosial contoh selama 31 menit perharinya. Tabel 1 Nilai maksimum, minimum, rata-rata, dan standar deviasi curahan waktu kerja dan sosial contoh Curahan Waktu Min-Maks Rata-rata±Std. Deviasi Curahan waktu kerja (jam/hari) ±2.12 Curahan waktu sosial (jam/hari) ±.52 Alokasi waktu kerja contoh terbagi dua kegiatan yaitu kegiatan tani dan kegiatan non-tani seperti mengajar, penagih arisan, penagih kredit, dan pedagang keliliing, pedagang makanan. Kegiatan bekerja dimulai oleh contoh pada pukul WIB, jika ladang/tempat bekerja tidak jauh dengan tempat tinggal contoh maka pukul WIB contoh akan pulang dan kembali membawakan makanan kepada suami dan kembali bekerja hingga pukul 14. WIB atau paling lama pukul WIB. Waktu perjalanan paling lama ditempuh contoh selama satu jam untuk perjalanan pulang dan pergi, sedangkan paling cepat yang dilalui contoh selama tiga sampai empat menit untuk perjalanan pulang dan pergi. Curahan waktu sosial contoh merupakan alokasi waktu untuk kegiatan sosial yang dilakukan contoh (pengajian, kelembagaan ekonomi, dan kelembagaan sosial). Kegiatan ini biasanya dilakukan seminggu atau dua minggu sekali, dan dimulai pada sore hari setelah contoh bekerja, biasanya dimulai pada pukul WIB. Berdasarkan Tabel 11 Lebih dari separuh contoh (64.3%) memiliki sebaran curahan waktu kerja dengan kategori sedang, yang menunjukkan alokasi waktu contoh berkisar antara 4 jam 5 menit sampai 8 jam 8 menit perharinya. Lebih dari separuh contoh (82.9%) memiliki curahan waktu sosial dengan kategori rendah yaitu berkisar.5 jam sampai.8 jam perharinya.

26 18 Tabel 11 Sebaran contoh berdasarkan curahan waktu kerja dan sosial Curahan waktu Kategori Rendah Sedang Tinggi n % n % n % Curahan waktu kerja Curahan waktu sosial Kontribusi Ekonomi Istri Berdasarkan Tabel 12 rata-rata kontribusi ekonomi istri terhadap keluarga sebesar persen dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp ,5 perbulan. Suami contoh memberikan kontribusi sebesar persen terhadap pendapatan keluarga dengan rata-rata pendapatan Rp perbulan.kontribusi istri terendah sebesar 3.8 persen sedangkan terbesar persen. Rendahnya kontribusi istri sangat bergantung terhadap hasil mengikat sayuran, menyiangi tanaman, dan membersihkan sayuran bagi istri yang bekerja pada sektor pertanian. Tingginya kontribusi istri bergantung terhadap pekerjaan tambahan istri yang cenderung lebih tinggi dibandingkan pendapatan utama selain itu istri bekerja pada sektor non-tani (11.4%) lebih tinggi dibandingkan istri yang bekerja pada sektor tani (88.6%) Tabel 12 Nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi pada pendapatan dan kontribusi ekonomi suami dan contoh Sumber Pendapatan Min-Maks Rata-rata±Std.Deviasi Suami (Rp/bulan) ± Istri (Rp/bulan) ± Kontribusi ekonomi suami (%) ±23.98 Kontribusi ekonomi istri (%) ±23.98 Sebanyak 85 persen contoh menunjukkan kontribusi ekonomi dibawah 5. persen, sedangkan nilai kontribusi ekonomi contoh yang di atas 5. persen hanya sebesar 15. persen. Angka tersebut menunjukkan fungsi ekonomi keluarga dipegang oleh suami karena nilai kontribusi suami. Hubungan antara Karakteristik Contoh, Peran Ganda, Curahan Waktu Kerja, dan Kontribusi Ekonomi Istri Hasil analisis hubungan menunjukkan bahwa posisi peran istri berhubungan signifikan dengan peran contoh pada sektor publik (r=.321; p=.), dimana semakin banyak posisi contoh maka semakin tinggi peran yang dilakukan contoh pada sektor publik. Hasil analisis hubungan juga menunjukkan hubungan yang signifikan antara curahan waktu kerja dengan kontribusi ekonomi contoh (r=.277; p=.5), hal ini mengartikan bahwa semakin tinggi kontribusi ekonomi contoh semakin tinggi curahan waktu kerja contoh (Tabel 13)

27 19 Tabel 13 Nilai Koefisien Korelasi Pearson peran ganda, curahan waktu kerja, dan kontribusi ekonomi contoh Variabel Posisi peran istri Kontribusi ekonomi istri Peran istri sektor publik Peran istri sektor domestik Curah an waktu kerja Posisi contoh 1 Peran istri sektor publik.321** 1 Peran istri sektor domestik Curahan waktu kerja (jam/hari) Kontribusi * 1 Ekonomi contoh (Rp/bulan) * Signifikan pada p<.5 Signifikan pada p<.1 Hubungan signifikan antara kontribusi ekonomi contoh dengan pendapatan keluarga contoh (r=.272; p:.5), hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan contoh maka semakin tinggi pendapatan keluarga contoh Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kontribusi Ekonomi Istri Uji Regresi digunakan untuk melihat pengaruh karakteristik istri, karakteristik keluarga, status usaha tani, alokasi waktu kerja istri, posisi peran istri, kontribusi ekonomi suami terhadap kontribusi ekonomi istri. Tabel 14 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kontribusi ekonomi istri Model B B Tidak Sig. Terstandarisasi Terstandarisasi Konstanta Usia istri (tahun) Pendidikan istri (tahun) Besar keluarga (orang) Pengalaman kerja (tahun) Posisi peran istri Pendapatan suami E-5.** (Rp/bulan) Status usaha tani Alokasi waktu kerja (jam/hari) F R.49 Adjusted R Square.41 * Signifikan pada p<.5 Signifikan pada p<.1

28 2 Berdasarkan uji tersebut diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar.41, hal ini menunjukkan bahwa 41. persen variabel dependen (kontribusi ekonomi contoh) dijelaskan oleh variabel independen (karakteristik istri, karakteristik suami, status usaha tani, pendapatan suami, peran domestik, peran publik, dan alokasi waktu), dan sisanya (59.%) dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. Hasil analisis regresi juga menjelaskan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap kontribusi ekonomi contoh adalah pendapatan suami (Tabel 14). PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan pendekatan teori struktural fungsional melalui pelaksanaan fungsi ekonomi keluarga, terutama difokuskan terhadap peran istri dalam sektor domestik dan sektor publik, prioritas istri antara pekerjaan dan keluarga, curahan waktu kerja, kontribusi ekonomi. Menurut Megawangi (1999) pendekatan struktural fungsional menganggap bahwa setiap keluarga merupakan sistem yang terdiri dari subsistem yang saling berhubungan dan menjadi kesatuan. Menurut Newman dan Grauerholz (22) pendekatan teori struktural fungsional ini mampu digunakan untuk menganalisis peran anggota keluarga untuk menjaga keutuhan keluarga dan masyarakat. Salah satu aspek penting dari struktural fungsional adalah bahwa pada setiap keluarga yang sehat terdapat pembagian peran atau fungsi keluarga yang jelas, fungsi tersebut terpolakan dalam struktur hirarkis yang harmonis dan adanya komitmen terhadap pelaksanaan peran atau fungsi tersebut. Penelitian ini menganalisis populasi istri petani yang bekerja mencari nafkah baik dengan membantu pekerjaan suami sebaga petani maupun bekerja di sektor publik. Michelle et al. (1974) menyatakan bahwa peran ganda disebutkan sebagai konsep dualisme cultural adanya konsep lingkungan domestik dan publik. Hasil penelitian menunjukkan adanya kerjasama yang cukup baik antara contoh dengan suami contoh, terutama dalam sektor publik. Menurut Megawangi (1999) pembagian antara sesama anggota keluarga (laki-laki dan perempuan) dalam keluarga inti menunjukkan adanya adanya diferensiasi peran yang merupakan prasayarat struktural untuk kelangsungan keluarga inti. Hasil penelitian mengenai peran ganda ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Andriani et al. (28) kegiatan mengasuh anak seperti memandikan, menjaga anak yang masih kecil, mengurus anak sebagian besar dilakukan oleh istri saja. Kegiatan memasak dan melakukan pemeliharaan rumah tangga, sebagian besar dilakukan oleh istri saja, sebagian besar pekerjaan di sektor domestik memang dikerjakan oleh istri. Pada aktivitas di sektor publik, kegiatan usahatani secara umum lebih banyak dilakukan oleh suami, namun terkadang istri ikut membantu. Peran istri selain ikut terlibat dalam kegiatan usahatani secara langsung, juga terlibat secara tidak langsung. Menurut Audu (29) menjelaskan bahwa kegiatan pertanian lebih dikenal oleh laki-laki, sedangkan peran istri dalam kegiatan rumahtangga dan mengurus anak, pria lebih mendominasi kegiatan produksi dan pertumbuhan tanaman

29 pangan dibandingkan perempuan.semakin banyak jumlah peran yang dimiliki istri, semakin sering kontak dengan tetangga dan banyak ativitas grup lainnya maka semakin tinggi kesejahteraan subjektif istri, hal ini menunjukkan bahwa terdapat kepuasan hidup jika memiliki peran lebih dari satu (Chen 21).Peran ganda yang dimiliki oleh istri menuntut untuk memiliki curahan waktu publik atau waktu untuk bekerja diluar rumah. Berdasarkan data yang diperoleh sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa Alokasi curahan kerja rata-rata anggota rumahtangga pada kegiatan tani padi lebih kecil jika dibandingkan dengan kegiatan non-tani (Fahmi 29). Becker (1965) menyatakan bahwa tingkat anggota partisipasi dipengaruhi oleh perbedaan jenis kelamin, perempuan cenderung akan mengalokasikan waktu untuk pekerjaan rumah tangga sedangkan laki-laki untuk mencari nafkah. Penyataan Becker tersebut senada jika dikaitkan hasil penelitian mengenai contoh yang lebih memprioritaskan keluarga dibandingkan dengan pekerjaan. Hal ini juga senada dengan Becker (1993) ada perbedaan biologis menyebabkan ada kecenderungan investasi untuk pasar yang lenbih tampak pada laki-laki, dan investasi rumah tangga lebih tampak pada perempuan. Hal ini juga didukung oleh Bryant (26) waktu bekerja yang dialokasikan oleh seorang istri akan lebih rendah dibandingkan waktu bekerja suami hal ini karena istri harus mengalokasikan waktu untuk pekerjaan rumah tangga. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap keluarga sebesar persen. Hasil penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan hasil penelitian oleh Irzalinda (21) yang menyatakan bahwa rata-rata kontribusi ekonomi istri terhadap pendapatan total keluarga di kabupaten Bogor sebesar 46.2 persen, dan lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil penelitian oleh Puspitasari (212) di Kabupaten Cianjur yaitu sebesar 11.3 persen. Hal ini menunjukkan bahwa istri bukan sebagai pencari nafkah utama melainkan pencari nafkah tambahan karena kontribusi yang diberikan istri masih kurang dari 5. persen. Hasil analisis hubungan menunjukkan hubungan yang signifikan antara curahan waktu kerja dengan kontribusi ekonomi istri, hal ini mengartikan bahwa semakin tinggi kontribusi ekonomi istri semakin banyak alokasi waktu kerja yang diberikan istri. Menurut Becker (1976) setiap individu memerlukan waktu untuk keperluan publik sehingga semakin tinggi tingkat upah di publik, semakin besar jumlah waktu yang dialokasikan untuk publik. Analisis korelasi Pearson juga menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara kontribusi ekonomi istri terhadap pendapatan keluarga. Menurut Khamsan dan Sunarti (213) perempuan memiliki empat peran salah satunya sebagai produsen dan kontributor penghasilan keluarga. Hasil uji regresi menunjukkan kontribusi ekonomi istri sangat dipengaruhi oleh pendapatan suami, Menurut Budiman (1985) dominasi ini terjadi karena posisi ekonomis wanita lebih lemah dari lelaki sehingga wanita dalam pemenuhan kebutuhan materialnya sangat tergantung pada lelaki. Hasil penelitian ini semakin menguatkan teori struktural-fungsional, analisis berdasarkan aspek struktural, status sosial pada keluarga ialah suami sebagai pencari nafkah utama, dan istri sebagai pencari nafkah tambahan, peran sosial istri pada keluarga menjalankan peran ekspresif (mengintegrasikan dan menciptakan suasana harmonis dalam keluarga), dan peran instrumental (mencari 21

30 22 nafkah utama) dipegang oleh suami, norma sosial pada keluarga masih menunjukkan pembagian tugas dalam keluarga sebagaimana seharusnya, dimana suami sebagai pencari nafkah sekaligus kepala keluarga sedangkan istri sebagai pengurus rumah tangga, namun sudah mulai terlihat kerjasama pada sektor publik antara suami dan istri hal ini dikarenakan istri yang ikut bekerja membantu suami. Analisis berdasarkan aspek struktural menunjukkan bahwa terdapat peran mencari nafkah istri ikut membantu suami disamping istri tetap menjalankan peran ekspresif sebagai pemberi cinta, kelembutan dan kasih sayang. Berdasarkan analisis aspek fungsional pada pemenuhan alokasi ekonomi dimana kegiatan produksi dan distribusi barang jasa yang melibatkan waktu bekerja istri sebagai salah satu sumberdaya. Kegiatan konsumsi keluarga juga melibatkan pendapatan istri sebagai pendapatan tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Menurut Parsons (1965) dalam Megawangi (1999) syarat-syarat tersebut disebut functional requisits yang harus selalu ada apabila masyarakat ingin langgeng keberadaannya, dan akan terpenuhi apabila setiap aktor menjalankan perannya sesuai ketentuan dan memelihara sistem atau organisasi tempat ia berada. Pemenuhan tugas keluarga menurut teori struktural fungsional ialah agar tercapainya keseimbangan dalam keluarga dan tercapainya kesejahteraan, dan kepuasan pada keluarga. SIMPULAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran pada sektor domestik yang melingkupi kegiatan mengenai pengelolaan rumah tangga, pengasuhan, dan sebagainya didominasi oleh istri. Peran pada sektor publik yang melingkupi kegiatan luar rumah seperti bekerja diladang dilakukan bersama antara suami dan istri. Dalam memprioritaskan antara pekerjaan dan keluarga istri lebih memilih keluarga dibanding pekerjaan sehingga contoh belum mampu menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga. Rata-rata waktu kerja yang dialokasikan istri selama 6 jam 6 menit. Rata-rata kontribusi ekonomi istri sudah cukup menambah pendapatan keluarga dengan presentase sebesar persen. Terdapat hubungan positif signifikan antara waktu dengan kontribusi ekonomi istri, dan kontribusi ekonomi istri dengan pendapatan keluarga, dan hubungan posisi peran istri dengan peran istri pada sektor publik. Faktor-faktor yang mempengaruhi kontribusi ekonomi istri adalah pendapatan suami, hal ini menunjukkan tingginya pendapatan suami cenderung mempengaruhi rendahnya kontribusi ekonomi istri. SARAN Berdasarkan hasil penelitian bahwa tanggung jawab pelaksanaan tugas di sektor domestik lebih banyak dibebankan pada pihak istri, di sisi lain istri harus menjadi pekerja pada sektor publik, maka dirasakan perlu dilakukan sosialisasi nilai yang menganjurkan adanya pembagian kerja domestik antara suami dan istri dengan tujuan untuk meringankan beban kerja istri dalam keluarga tanpa mengganggu tujuan keluarga tersebut, hal ini mengingat

31 adanya pengaruh antara pendapatan suami dengan kontribusi ekonomi istri pada uji regresi. Berdasarkan hasil korelasi terdapat hubungan positif signifikan antara kontribusi ekonomi istri dengan pendapatan keluarga, beranjak dari penelitian tersebut maka diperlukan peningkatan pengetahuan dan wawasan serta ketrampilan istri dalam mengelola hasil pertanian agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman pangan yang dihasilkan, sehingga pendapatan yang diperoleh pun akan semakin tinggi. 23

32 24 DAFTAR PUSTAKA. Audu SI. 29. Gender Roles in Agricultural Production in The Middle Belt Region of Nigeria. American-Eurasian Journal of Sustainable Agriculture, 3(4): Andriani R, Sunarti E, Diah K.P. 28. Analisis Peran Gender Hubungannya dengan Kesejahteraan Keluarga Petani Padi dan Hortikultura di Daerah Pinggiran Perkotaan[Internet]. [8September213]; Jur. Media Gizi & Keluarga, 32 (2): [BPS] Badan Pusat Statistik. 21. Data Kemiuskinan Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik Data Kabupaten Bogor. Jakarta: Badan Pusat Statistik Becker G. S A Theory of the Allocation of Time. The Economic Journal, 75 (299) : The Economic Approach to Human Behavior. Chicago [USA] : University of Chicago Press A Treatise on the family. London [UK]: Harvard University Press., Bryant W.K. (26). The Economic Organization of The Household. United States of America: Cambridge University Press Budiman A Pembagian Kerja Secara Seksual. Jakarta : Gramedia. Chen. 21. Factor Related to Well-Being Among The Eldery ini Urban China Focusing in Multiple Roles [Thesis]. Tokyo (JN): The University of Tokyo, Bunkyo-ku Deacon RE & Firebaugh FM Family Resource Management Principles and Applications. Ed ke-2. Massachusettes: Allyn and Bacon Inc. Engel J.F, R.D Blackwell dan P. Winiard Perilaku Konsumen (F.X Budiarto, Penerjemah). Jakarta: Binarupa Aksara Fahmi NF, 29 Analisis Curahan Kerja Rumahtangga Petani Lahan Sawah di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Gulcubuk B. 21. The Dimensions of Women s Contributions To The Workfoce in Agriculture: The Turkey Case. International Business & Economic Research Journal. Ankara University.9(5).143 Hastuti Kedudukan Wanita dalam Program Pembangunan Pedesaan, Jilid II. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada Press Hayati L Kontribusi Ekonomi, Peran Ganda Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga Buruh pabrik (Kasus di Kecamatan Dramaga-Kabupaten Bogor) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Herawati. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Remaja SMU tentang Peran Gender Tradisional [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Hoffman & Nye Spouse's attitudes toward maternal occupational status and effects on family climate [Internet].[213Agustus19].Tersedia pada C168::AID JCOP %3E3..CO;2-9/pdf.

33 Irzalinda V. 21. Kontribusi Ekonomi, Peran Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga di Kota dan Kabupten Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor [IPB] Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga: Bekal Mahasiswa Kuliah Kerja Profesi. Sulaeman A, Sumarti T, Krisnatuti D, editor. Bogor, Jawa Barat : IPB Pr. Khamsan A, Sunarti E. 212.Kesejahteraan KeluargaPetani[Internet]. [8september213]. rga+petani Levinson et al Activity, Travel, and The Allocation of Time. Journal of the America Planning Associations Mangkuprawira Alokasi Waktu dan Kontribusi Kerja Anggota Keluarga dalam Kegiatan Ekonomi Rumah Tangga [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Megawangi R Membiarkan Berbeda; Sudut Pandang Baru tentang Relasi Gender. Jakarta : Mizan Ministry of Health, Labour and Welfare. (25). [White paper on women s labor: Fiscal year 24]. Tokyo: Japan Institute of Workers Evolution Michelle et. al Women, Culture and Society. Stanford cal : Standford University Newman D.M. & Grauerholz L. 22. Sociology of families. Thousan Oaks, CA: Pine Forge Press Nugroho B.A. 25. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta : Andi Offset Puspitasari N Peran Gender, Kontribusi Ekonomi Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga Petani Hortikultura (Kasus di Dusun Padajaya, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten CianjurI [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Puspitawati H Gender dan Keluarga; Konsep dan Realita di Indonesia. Bogor, Jawa Barat : IPB Press Ekologi Keluarga Konsep dan Linkungan Keluarga. Bogor, Jawa Barat : IPB Press Studi Keluarga. Bogor, Jawa Barat : IPB Press Rahardjo Wanita, Lingkungan dan Pembangunan. Jakarta : Pusat peneltian dan Pembangunan Ketenegakerjaan Somantri A & Sambas A.M. 26. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung : Pustaka Setia. Ukoha O.O. 23. Contributions of Women to Farm Family Income in Ikwuano Local Government Area of Abia State, Nigeria. Journal of Agr. Sci. 1 (2),

34 26 Lampiran 2 Peta Kecamatan Cibungbulang dan Desa Ciaruten Ilir Peta Kecamatan Cibungbulang Peta Desa Ciaruten Ilir

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 2 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data melalui survei lapang dalam satu titik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh 24 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data dalam satu titik dan waktu tertentu.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB 14 INSTRUMEN PENELITIAN STUDI KELUARGA. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB 14 INSTRUMEN PENELITIAN STUDI KELUARGA. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati BAB 14 INSTRUMEN PENELITIAN STUDI KELUARGA Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati Instrumen Penelitian Kehidupan Keluarga Variabel: Identitas Keluarga Nama Pekerjaan Umur (tahun) Pendidikan Suami IBU Nama

Lebih terperinci

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani) Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani) KONTRIBUSI PENDAPATAN BURUH TANI PEREMPUAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI DESA BABAKANMULYA KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian 19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional karena data yang diambil berkenaan dengan pengalaman masa lalu yaitu saat keluarga

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR i ANALISIS MANAJEMEN KEUANGAN, TEKANAN EKONOMI, STRATEGI KOPING DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN DI DESA CIKAHURIPAN, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI HIDAYAT SYARIFUDDIN DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 46 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Effendi 1991). Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 32 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi suami istri. Variabel yang diteliti pada penelitian interaksi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak 25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Riwayat Contoh Sebagai Pekerja Buruh

HASIL DAN PEMBAHASAN. Riwayat Contoh Sebagai Pekerja Buruh 29 HASIL DAN PEMBAHASAN Tempat Bekerja Contoh Riwayat Contoh Sebagai Pekerja Buruh Pada periode 2006-2008 jumlah angkatan kerja perempuan mengalami peningkatan sebesar 4,2 juta orang (Survei Angkatan Kerja

Lebih terperinci

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA Lia Nurjanah DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel 15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan 18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH KESEJAHTERAAN KELUARGA TERHADAP INVESTASI ANAK PADA KELUARGA PETANI NURHARTANTI

PENGARUH KESEJAHTERAAN KELUARGA TERHADAP INVESTASI ANAK PADA KELUARGA PETANI NURHARTANTI PENGARUH KESEJAHTERAAN KELUARGA TERHADAP INVESTASI ANAK PADA KELUARGA PETANI NURHARTANTI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output 34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan

Lebih terperinci

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Gambaran Umum Desa Ciaruten Ilir Desa Ciaruten Ilir merupakan bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan daerah

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh: NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita untuk bekerja adalah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011) PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian mempunyai peranan yang strategis dalam penyerapan tenaga kerja yang ada di Indonesia, yaitu dengan tingginya penyerapan tenaga kerja sekitar 44 persen dari

Lebih terperinci

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR 7.1. Karakteristik Umum Responden Responden penelitian ini adalah anggota Koperasi Baytul Ikhtiar yang sedang memperoleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian 8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang

Lebih terperinci

BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI

BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI 6.1 Peran (Pembagian Kerja) dalam Rumahtangga Peserta Peran atau pembagian kerja tidak hanya terdapat dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu atau periode tertentu. Lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. Yunilas 1

I. Pendahuluan. Yunilas 1 Yunilas: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita... Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita dalam Pemeliharaan Ternak Sapi di Kecamatan Hamparan Perak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS

PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS 1 PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan 46 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan keluarga yang mengalami perpisahan dengan istri dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketiadaan istri dalam keluarga menjadi tantangan

Lebih terperinci

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta 44 KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu ciri yang paling sering muncul pada remaja untuk menjalani penanganan psikologisnya adalah stres. Stres pada remaja yang duduk dibangku sekolah dapat dilanda ketika mereka

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN 1 N 32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian masih menjadi sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang mampu diserap dari berbagai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu isu yang muncul menjelang berakhirnya abad ke-20 adalah persoalan gender. Isu tentang gender ini telah menjadi bahasan yang memasuki setiap analisis sosial. Gender

Lebih terperinci

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH 59 VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH 6.1. Curahan Tenaga Kerja Rumahtangga Petani Lahan Sawah Alokasi waktu kerja dalam kegiatan ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBAGIAN PERAN GENDER PADA KELUARGA PETANI. Herien Puspitawati 1 dan Sri Andriyani Fahmi 2

ANALISIS PEMBAGIAN PERAN GENDER PADA KELUARGA PETANI. Herien Puspitawati 1 dan Sri Andriyani Fahmi 2 ANALISIS PEMBAGIAN PERAN GENDER PADA KELUARGA PETANI Gender Role Analysis on Farmer Families Herien Puspitawati 1 dan Sri Andriyani Fahmi 2 ABSTRACT.The aims of this study were to analyze the gender roles

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BAWANG MERAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BAWANG MERAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BAWANG MERAH (Studi Kasus : Desa Silalahi III Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi) SKRIPSI OLEH : RINI ELISABETH PARDEDE 130304146 AGRIBISNIS PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Hak Cipta

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh 29 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yaitu suatu penelitian yang dilakukan pada saat dan waktu tertentu. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden A. Umur Kisaran umur responden yakni perempuan pada Kasus LMDH Jati Agung III ini adalah 25-64 tahun dengan rata-rata umur 35,5 tahun. Distribusi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Oleh: Ajeng Rizki Nugraheni

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Oleh: Ajeng Rizki Nugraheni PEMBAGIAN KERJA DAN CURAHAN WAKTU KERJA WANITADALAM RUMAH TANGGA PETANI KARET DI DESA KARANG AGUNG DAN SUMBER MULYA KECAMATAN LUBAI ULU KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT E-Jurnal EP Unud, 2 [5] :269-276 ISSN: 2303-0178 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT I Made Adi Wijaya

Lebih terperinci

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka 21 KERANGKA PEMIKIRAN Ketahanan pangan rumahtangga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah karakteristik rumahtangga (meliputi ukuran rumahtangga, pendidikan kepala dan ibu rumahtangga, dan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGGUNAAN BIOGAS DI DESA HAURNGOMBONG, KECAMATAN PAMULIHAN, KABUPATEN SUMEDANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGGUNAAN BIOGAS DI DESA HAURNGOMBONG, KECAMATAN PAMULIHAN, KABUPATEN SUMEDANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGGUNAAN BIOGAS DI DESA HAURNGOMBONG, KECAMATAN PAMULIHAN, KABUPATEN SUMEDANG RANI MAULANASARI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI 1 KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI Oleh: FRISKA AMELIA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan. 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN : Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: 127-136 ISSN : 2088-3137 KONTRIBUSI EKONOMI PRODUKTIF WANITA NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI PANGANDARAN, KABUPATEN CIAMIS Trie

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Desain Penelitian ini adalah cross sectional study, karena data yang dikumpulkan hanya pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Nazir 2009). Lokasi penelitian

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

R Sq Linear = 0.02 R Sq Linear = 0.007 R Sq Linear = 0.027 150 pendidikan ibu, relasi gender, manajemen keuangan, kesejahteraan keluarga subjektif, sebaliknya berhubungan negatif nyata dengan usia ibu

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian

Lampiran 1 Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian LAMPIRAN 79 80 81 Lampiran 1 Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian Variabel No. Pengkategorian/Pengukuran Riwayat Contoh Sebagai Pekerja 1. Lama bekerja (tahun) 1. < 1 tahun 2. 1-2 tahun 3. 2-5 tahun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PENGARUH STIMULASI PSIKOSOSIAL, PERKEMBANGAN KOGNITIF, DAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KABUPATEN BOGOR GIYARTI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2 Sebaran jumlah penduduk menurut lokasi penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2 Sebaran jumlah penduduk menurut lokasi penelitian 25 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Secara administratif, Desa Kuning Gading dan Desa Rantau Ikil termasuk dalam wilayah Kecamatan Pelepat Ilir dan Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN GANDA DENGAN PENGEMBANGAN KARIER WANITA (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

HUBUNGAN PERAN GANDA DENGAN PENGEMBANGAN KARIER WANITA (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat) HUBUNGAN PERAN GANDA DENGAN PENGEMBANGAN KARIER WANITA (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat) PALUPI CIPTONINGRUM I34050807 SKRIPSI DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

VIII. RINGKASAN DAN SINTESIS

VIII. RINGKASAN DAN SINTESIS VIII. RINGKASAN DAN SINTESIS Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa ringkasan hasil dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Selanjutnya akan dikemukakan sintesis dari keseluruhan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1. Usia Usia responden dikategorikan menjadi tiga kategori yang ditentukan berdasarkan teori perkembangan Hurlock (1980) yaitu dewasa awal (18-40), dewasa madya (41-60)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan 60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi 41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 21 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Kertamaya adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan, Provinsi Jawa Barat. Luas Kelurahan Kertamaya ialah 360 ha/m 2. Secara

Lebih terperinci

ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR THE ANALYSIS OF WORKING HOURS OF WOMEN ENTREPRENEURS AGRO-INDUSTRY FOOD SCALE HOUSEHOLD

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study.penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan data sekunder yang bersumber dari data riset

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan. Judul Nama : Pengaruh Umur, Tingkat Pendidikan, Pendapatan Suami, dan Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap Curahan Jam Kerja Pedagang Wanita di Pasar Kumbasari : Made Puspita Mega Swari NIM : 1306105063

Lebih terperinci

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Beban Ganda Beban ganda wanita adalah tugas rangkap yang dijalani oleh seorang wanita (lebih dari satu peran) yakni sebagai ibu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN KESEJAHTERAAN ANAK PADA KELUARGA PETANI AILA NADIYA

HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN KESEJAHTERAAN ANAK PADA KELUARGA PETANI AILA NADIYA HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN KESEJAHTERAAN ANAK PADA KELUARGA PETANI AILA NADIYA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan restrospective. Cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu, desain

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: tingkat sosial ekonomi, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, indeks karies anak

ABSTRAK. Kata kunci: tingkat sosial ekonomi, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, indeks karies anak ABSTRAK Tingkat sosial ekonomi orang tua memberikan pengaruh yang signifikan terhadap indeks karies anak. Peranan tingkat sosial ekonomi orang tua ditinjau dari segi pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan

Lebih terperinci

NILAI KERJA DAN MANAJEMEN SUMBERDAYA KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA FITRI APRILIANA HAKIM

NILAI KERJA DAN MANAJEMEN SUMBERDAYA KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA FITRI APRILIANA HAKIM NILAI KERJA DAN MANAJEMEN SUMBERDAYA KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN SUAMI ISTRI BEKERJA FITRI APRILIANA HAKIM DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI

PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA HIDUP DAN DEMOGRAFI TERHADAP PREFERENSI BELANJA KONSUMEN DI PASAR BERINGHARJO

PENGARUH GAYA HIDUP DAN DEMOGRAFI TERHADAP PREFERENSI BELANJA KONSUMEN DI PASAR BERINGHARJO TESIS PENGARUH GAYA HIDUP DAN DEMOGRAFI TERHADAP PREFERENSI BELANJA KONSUMEN DI PASAR BERINGHARJO ELIAANTI CHRISTINE No. Mhs.: 145002141 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Sebelum membahas pola pembagian peran dalam keluarga responden, terlebih dahulu akan di jelaskan mengenai karakteristik responden yang akan dirinci

Lebih terperinci

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita 22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI PADI SAWAH DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PHT LUKI SANDI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI PADI SAWAH DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PHT LUKI SANDI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI PADI SAWAH DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PHT (Kasus: Program PHT Desa Karangwangi, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon) LUKI SANDI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARAKTERISTIK PETANI, KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI PETANI

DESKRIPSI KARAKTERISTIK PETANI, KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI PETANI 29 DESKRIPSI KARAKTERISTIK PETANI, KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI PETANI Deskripsi Karakteristik Individu Petani Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa umur petani anggota

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN Karakteristik umum dari responden pada penelitian ini diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, pendapatan di luar usahatani

Lebih terperinci

ANALISIS PENYERAPAN DAN CURAHAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA PETERNAKAN DOMBA

ANALISIS PENYERAPAN DAN CURAHAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA PETERNAKAN DOMBA ANALISIS PENYERAPAN DAN CURAHAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA PETERNAKAN DOMBA (Studi Kasus di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan dan Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) SKRIPSI EKO PUJIANTO

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan. 23 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktorial 2x2 dengan pre test dan post test. Disain penelitian ini melibatkan dua

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai perilaku penggunaan internet ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian

Lebih terperinci

PERANAN WANITA DALAM USAHA INDUSTRI MAKANAN KHAS MELAYU RIAU

PERANAN WANITA DALAM USAHA INDUSTRI MAKANAN KHAS MELAYU RIAU 113 PERANAN WANITA DALAM USAHA INDUSTRI MAKANAN KHAS MELAYU RIAU Nina Purwani dan Rosnita Fakultas Pertanian Universitas Riau, Pekanbaru E-mail: nina.pw26@gmail.com Abstract: The purpose of this research

Lebih terperinci