Penyusunan Rencana Induk (Master Planning)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penyusunan Rencana Induk (Master Planning)"

Transkripsi

1 S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 11 Penyusunan Rencana Induk (Master Planning) Sumber Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi FB: Layanan Akademik A-Djunaedi Versi 2012 Pendekatan Proses Perencanaan Induk DAFTAR TOPIK 1. Pengantar (Posisi Master Planning dalam PWK) 2. Kajian Teoritis Proses Master Planning 3. Contoh-contoh Produk Master Planning 4. Kelebihan dan Kekurangan Master Planning (relatif) 5. Perkembangan Terbaru Master Planning Referensi: Bab 6 dari buku wajib (saling melengkapi dgn bhn slides ini) 2 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 1

2 Topik 1: Pengantar Tujuan: memberikan pemahaman posisi master planning dalam PWK 3 Dimensi Lingkungan Kehidupan Kita Dalam urutan dari kecil ke besar/luas: Ruang/kamar Rumah/bangunan Komplek bangunan Kawasan Kota Region Negara Domain Arsitektur Domain PWK 4 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 2

3 Posisi Master Planning (1) Master planning Dalam urutan dari kecil ke besar/luas: Ruang/kamar Rumah/bangunan Komplek bangunan Kawasan Kota Region Negara Domain Arsitektur Domain PWK 5 Posisi Master Planning (2) Master planning Komplek bangunan Kawasan Kota Domain Arsitektur Domain PWK Master planning di bidang ARSITEKTUR mencakup: komplek bangunan dan kawasan. Master planning di bidang PWK mencakup: kawasan dan kota (di Indonesia, secara umum, PWK sdh tdk lagi melakukan master planning) 6 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 3

4 Sejarah Master Planning Kota (1) Herman Thomas Karsten adalah arsitek Belanda yg merencanakan bbrp kota di Indonesia pd masa Hindia Belanda. Di Jawa, Karsten merencanakan sembilan dari sembilan belas kota-kota yang mendapat otoritas lokal. Kesembilan kota tersebut adalah Semarang, Bandung, Batavia (Jakarta), Magelang, Malang, Buitenzorg (Bogor), Madiun Cirebon, Meester (Jatinegara), Yogya, Surakarta, dan Purwokerto. 7 Sejarah Master Planning Kota (2) Perencanaan kota dengan pendekatan penyusunan rencana induk terus dipakai di Indonesia sampai tahun 1980an; setelah itu pendekatan diubah menjadi penyusunan rencana umum tata ruang kota. Setelah itu, pendekatan master planning masih tetap dipakai pada tingkat komplek bangunan dan kawasan (perumahan, kampus, dsb); terutama pd kawasan dgn otorita tunggal atau dianggap ada otorita tunggal. 8 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 4

5 Topik 2: Kajian Teoritis Proses Master Planning Tujuan: Memahami (secara teoritis) proses master planning. Catatan: pedoman praktek (dari Pemerintah) tidak ada utk master planning (tapi ada utk RTBL/Rencana Tata Bangunan & Lingkungan yg akan dibahas dalam pendekatan Comprehensive Planning) 9 Master Planning: Karakter Dasar Pembuat keputusan= raja / penguasa/ otorita (dibantu oleh para ahli/ perencana) Tingkat komprehensifitas relatif kurang Biasanya hasilnya: rencana fisik/ keruangan, rencana sangat rinci. Model ini aslinya dari bidang arsitektur, atau bisa kita katakan berangkat dari arsitektur. 10 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 5

6 Master Planning: Proses Secara umum Penguasa/otorita memberi arahan/aspirasi Arsitek/perencana mengumpulkan data, menganalisis dan mengusulkan rencana Penguasa/otorita mengevaluasi dan memberi persetujuan Arahan/ aspirasi/ kebijakan Analisis Non-fisik Analisis Fisik Usulan rencana fisik (master plan) Rencana Fisik 11 Master Planning: Analisis & Pengusulan rencana Analisis Non-fisik Analisis (problem seeking): kajian problema/hal-hal yang mempengaruhi dan perlu diwadahi secara fisik Analisis Fisik Pemrograman (programming): analisis pewadahan hasil analisis ke ruang fisik secara alokatif (macam ruang, interaksi antar ruang, dan rencana volume tiap ruang) Usulan rencana fisik (master plan) Perancangan Fisik (designing): perancangan fisik berdasar macam ruang, interaksi, dan alokasinya. 12 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 6

7 Master Planning: Analisis Non-Fisik Analisis Non-fisik Analisis (problem seeking): kajian problema/hal-hal yang mempengaruhi dan perlu diwadahi secara fisik Mencakup, antara lain: 1. Analisis persyaratan sosioekonomis dan politis. 2. Analisis organisasional, dari segi: filsafat, tujuan, prosedur, struktur, komunikasi, SDM, dan tingkat percepatan perubahan. 3. Kajian statistik, antara lain: penduduk, umurnya, macam pekerjaan, pendapatan. 4. Analisis tuntutan pasar terhadap pelayanan. 5. Analisis kendala, antara lain: hukum, dan biaya. 6. Analisis lingkungan, antara lain: sosial, budaya, warisan pusaka (heritage). 13 Master Planning: Analisis Fisik Analisis Fisik Pemrograman (programming): analisis pewadahan hasil analisis ke ruang fisik secara alokatif (macam ruang, interaksi antar ruang, dan rencana volume tiap ruang) Kebutuhan data mencakup, antara lain: 1. Peraturan terkait lokasi/tapak 2. Guna lahan sekitarnya dan nilainya, serta prediksinya ke masa depan 3. Fasilitas yang ada dan layanan teknik yg tersedia 4. Kepemilikan lahan 5. Transportasi 6. Iklim 7. Geologi 8. Ancaman bencana ke lokasi/tapak. 14 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 7

8 Usulan rencana fisik (master plan) Master Planning: Pengusulan rencana Perancangan Fisik (designing): perancangan fisik berdasar macam ruang, interaksi, dan alokasinya. Mencakup langkah-langkah, antara lain: 1. Paparkan semua data lokasi/tapak 2. Jabarkan implikasi program yg telah dirumuskan ke desain 3. Rumuskan atribut desain sesuai tujuan desain 4. Buat rancangan bentuk dan pengaturan ruang sesuai hal-hal tsb di atas (no. 2 dan 3). 5. Ciptakan jaringan jalan mewadahi pergerakan akibat no. 2 dan 3 di atas 6. Pilih sistem struktur dan layanan utilitas (dari beberapa kemungkinan). 15 Master Planning: Contoh Proses (1) The planning will be accomplished by a process that integrates six distinct phases of work through an intensive series of on-site investigations, meetings, workshops and forums. The six phases are: 1. Academic Alignment 2. Observations 3. Conceptual Plan and Principles 4. Site/Area/Precinct Studies 5. Final Integration Plan 6. Design Guidelines Sumber: <Diakses 25 Sept 2011> 16 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 8

9 Master Planning: Contoh Proses (2) 1. Academic Alignment The Academic Alignment phase began prior to the consultants engagement. The Campus Planning Coordinating Committee and Subcommittees engaged in discussions of key questions with the goal of aligning campus physical development with UWM's ongoing academic planning. 2. Observations The Observations phase was the first task undertaken by the consultants. This phase informed the planning process through data collection (including deliverables from the Academic Alignment phase) and analysis of existing conditions. This included neighborhood and regional context as well as profiles of existing buildings, site and utility/infrastructure, historic cultural resources (buildings and landscapes) and environmental impact. Sumber: <Diakses 25 Sept 2011> 17 Master Planning: Contoh Proses (3) 3. Conceptual Plan and Principles The Conceptual Plan and Principles phase identifies the key broad-brush principles, development patterns and site/area/precinct characteristics that will create the framework for more detailed studies and plans. This conceptual framework is crucial to the desired dynamic and future flexibility qualities of the master plan. 4. Site/Area/Precinct Studies The Site/Area/Precinct Studies phase involves detailed planning work within defined boundaries to be determined. The Integration Plan phase will synthesize and test these different scales and locations to yield a preferred scenario.. Sumber: <Diakses 25 Sept 2011> 18 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 9

10 Master Planning: Contoh Proses (4) 5. Final Integration Plan Master plan recommendations will be made in a comprehensive and integrated final plan. This will include site systems improvements of image, identity and wayfinding, access and vehicular circulation, pedestrian and bicycle circulation, open space, recreation and athletics. Proposed building improvements will include locations, general massing, setbacks/stepbacks, and potential gross square footage. Historic resource stewardship and sustainability opportunities will be included, including strategies for environmentally responsible execution. Implementation scenarios will outline phasing and funding strategies that can be translated into state-mandated six-year development plan modules. Sumber: <Diakses 25 Sept 2011> 19 Master Planning: Contoh Proses (5) 6. Design Guidelines Campus Design Guidelines will address site, landscape, and building design. They are intended to aid in the coherent, positive design, development, and character of the campus. The goal of the landscape guidelines is to achieve a comprehensive campus fabric that is aesthetically pleasing, practical, and cost-effective to maintain. Site furnishing standards to establish consistency will be included. Developable site guidelines will predominantly address the morphology of future buildings rather than architectural character. This will include uses, height/massing, disposition, entrance/service, and infrastructure relationships. The building guidelines themselves will create detailed frameworks for site relationships, materiality, building and roof forms, facade articulation, fenestrations and encroachments.. Sumber: <Diakses 25 Sept 2011> 20 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 10

11 Topik 3: Contoh-contoh Produk Master Planning Tujuan: Mengenal contoh produk master planning di tingkat komplek bangunan dan kawasan (kampus, perumahan, kota baru) 21 Master Plan Komplek Bangunan (1) Sumber: globalrancangselaras.com <Diakses tgl 26 Feb 2010> 22 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 11

12 Master Plan Komplek Bangunan (2) Sumber: <Diakses tgl 26 Feb 2010> 23 Master Plan Kampus Sumber: Sumber globalrancangselaras.com <Diakses tgl 26 Feb 2010> 24 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 12

13 Master Plan Kawasan Sumber: Sumber globalrancangselaras.com <Diakses tgl 26 Feb 2010> 25 Master Plan Perumahan Sumber: <Diakses tgl 26 Feb 2010> 26 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 13

14 Master Plan Kota baru Masterplan for Hanoi New Town (1997) Sumber: [Tgl akses: 11 Juni 2009] 27 Topik 4: Kelebihan & Kekurangan (relatif) Master Planning Tujuan: Mengenali kelebihan dan kekurangan (relatif) master planning 28 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 14

15 Kelebihan (relatif) Antara lain: Rancangan tiga dimensi (apalagi berbentuk maket) lebih mudah dimengerti masyarakat umum. [Bila lahan milik satu otorita] Rancangan fisik rinci dan 3 dimensi lebih mudah untuk melaksanakan: sudah berupa rencana bentuk dan ruang, tinggal membuatnya menjadi gambar arsitektural. Lebih cocok diterapkan pada, antara lain: kawasan kampus (otorita tunggal pada rektor), kawasan real estate/ kota baru (satu otorita: developer) 29 Kekurangan (relatif) Antara lain: Analisis kurang mempertimbangkan banyak hal, karena lebih terfokus ke fisik. Rencana juga lebih terfokus ke fisik, tidak mencakup rencana non-fisik (non-fisik diasumsi dan kemudian diwadahi ke dalam fisik). Masa depan dianggap pasti, deterministik sehingga dapat digambar secara fisik dan rinci (meskipun dikatakan bahwa master plan bersifat fleksibel, dapat diubah-ubah). Dengan kepastian tsb, master plan sering juga disebut sebagai blueprint (cetak biru). 30 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 15

16 Topik 5: Perkembangan Terbaru Master Planning Tujuan: Mengenal perkembangan terbaru master planning 31 Perkembangan terbaru Perkembangan pengambilan kebijakan publik menuntut proses perencanaan lebih demokratis; untuk itu di AS, misalnya, penyusunan rencana induk telah berubah dgn lebih mewadahi partisipasi masyarakat yg terkena proyek rencana kawasan kota. Proses terbaru tsb dinamakan charrettes: (1) melibatkan tiap orang sejak awal, (2) bekerja bersama, (3) dalam iterasi pendek, dan (4) sampai hal-hal yg rinci. 32 Proses Perencanaan Kuliah 11: Penyusunan Rencana Induk (A. Djunaedi, 2012) Hal 16

Ragam Pendekatan Proses Perencanaan

Ragam Pendekatan Proses Perencanaan S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 3 Ragam Pendekatan Proses Perencanaan Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com

Lebih terperinci

S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 1. Pengantar Kuliah

S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 1. Pengantar Kuliah S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 1 Pengantar Kuliah Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com FB: Layanan Akademik

Lebih terperinci

Wacana ke Masa Depan

Wacana ke Masa Depan S1 PWK UGM Proses Perencanaan Wacana ke Masa Depan Bahan Kuliah Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Email: achmaddjunaedi@yahoo.com 2011 Wacana berbasis Prediksi (1) Prediksi

Lebih terperinci

Proses Perencanaan Komprehensif: Praktek Proses Penyusunan RTRW Provinsi-Kabupaten-Kota

Proses Perencanaan Komprehensif: Praktek Proses Penyusunan RTRW Provinsi-Kabupaten-Kota S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 5 Proses Perencanaan Komprehensif: Praktek Proses Penyusunan RTRW Provinsi-Kabupaten-Kota Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad

Lebih terperinci

Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik)

Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik) S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 4 Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik) Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com

Lebih terperinci

S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 8 Penyusunan Rencana Strategis (Strategic Planning): Konsep Umum & Pedoman

S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 8 Penyusunan Rencana Strategis (Strategic Planning): Konsep Umum & Pedoman S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 8 Penyusunan Rencana Strategis (Strategic Planning): Konsep Umum & Pedoman Sumber: http://www.zaheerspeaks.com/tag/...planning Bahan Kuliah--Dipakai terbatas

Lebih terperinci

S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 7. Penyelenggaraan & Pengendalian Penataan Ruang

S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 7. Penyelenggaraan & Pengendalian Penataan Ruang S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 7 Penyelenggaraan & Pengendalian Penataan Ruang Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com

Lebih terperinci

Meitri H C Daluarti, ST., MT.

Meitri H C Daluarti, ST., MT. Perencanaan Wilayah Meitri H C Daluarti, ST., MT. Definisi Perencanaan : (Tingkat 4) Mengetahui & menganalisis kondisi saat ini, meramalkan perkembangan berbagai faktor noncontrollable yg relevan, memperkirakan

Lebih terperinci

INSENTIF DAN DISINSENTIF PERAN SERTA MASYARAKAT

INSENTIF DAN DISINSENTIF PERAN SERTA MASYARAKAT SUBSTANSI KELEMBAGAAN PROSEDUR PERATURAN ZONASI PROSEDUR PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG INSENTIF DAN DISINSENTIF PERAN SERTA MASYARAKAT PENILAIAN DAN PENETAPAN DAMPAK PEMBANGUNAN KONSEPSI POLA KELEMBAGAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penulis mengambil lokasi penelitian di Kawasan Pusat Kota Tua di Kota Bandung. Untuk lebih jelas peneliti mencantumkan denah yang bisa peneliti dapatkan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejak Universitas Diponegoro diresmikan sebagai perguruan tinggi negeri pada tanggal 13 Oktober 1960, Fakultas Teknik sebagai pencetak sumber daya manusia yang berkualitas,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL ALOKASI BIAYA PENYEDIAAN AIR BERSIH STUDI KASUS P 3 KT KODYA DENPASAR TESIS. oleh. Putu Gede Suranata

PENGEMBANGAN MODEL ALOKASI BIAYA PENYEDIAAN AIR BERSIH STUDI KASUS P 3 KT KODYA DENPASAR TESIS. oleh. Putu Gede Suranata PENGEMBANGAN MODEL ALOKASI BIAYA PENYEDIAAN AIR BERSIH STUDI KASUS P 3 KT KODYA DENPASAR TESIS oleh. Putu Gede Suranata 250 94 062 PENGUTAMAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM

Lebih terperinci

ARSITEKTUR PERTAMANAN

ARSITEKTUR PERTAMANAN PENGANTAR Materi 5 ARSITEKTUR PERTAMANAN Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 Bambang B. Santoso 10 April 2010 MERANCANG JADUAL KERJA PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TAMAN MERANCANG JADUAL

Lebih terperinci

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM Siklus hidup pengembangan sistem ( development life cycle / SDLC ) adalah tahapan aktivitas yang harus dikerjakan oleh pengembang sistem untuk menghasilkan sebuah sistem

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Latar Belakang Proyek Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008, tentang Pembentukan

Lebih terperinci

SDLC Concepts. Muhammad Yusuf D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo

SDLC Concepts. Muhammad Yusuf D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo SDLC Concepts Muhammad Yusuf D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo Http://yusufxyz.wordpress.com Email: muhammadyusuf@trunojoyo.ac.id IVS Task Group Produk terdiri dari : hardware, software, dokumentasi,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3403 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Teori Keruangan I. Kuliah 04 Teori Urban Design 1 (Umum dan Komponen)

Teori Keruangan I. Kuliah 04 Teori Urban Design 1 (Umum dan Komponen) Teori Keruangan I Kuliah 04 Teori Urban Design 1 (Umum dan Komponen) "The building of cities is one of man's greatest achievements." -Edmund Bacon Sumber: http://urbandesign.org, diakses Oktober 2008 Definisi

Lebih terperinci

Proses Pengembangan 1

Proses Pengembangan 1 Proses Pengembangan 1 Unified Software Development Process USDP dikembangkan oleh team yang membangun UML best practice pada system development Mengadopsi pendekatan iterative dengan 4 buah fase setiap

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM MENDUKUNG PEKERJAAN PENILAIAN

PENERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM MENDUKUNG PEKERJAAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM MENDUKUNG PEKERJAAN PENILAIAN Tujuan penelitian ini adalah menerapkan sistem informasi geografis dalam mendukung pekerjaan penilaian tanah dan bangunan rumah.

Lebih terperinci

Jl. Tamansari No.1 Bandung

Jl. Tamansari No.1 Bandung Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN: 2460-6480 Arahan Penataan Kawasan Industri Terpadu di Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka Referrals Structuring Integrated Industrial Estate in the District

Lebih terperinci

WISMA TAMU UNIVERSITAS DIPONEGORO

WISMA TAMU UNIVERSITAS DIPONEGORO LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR WISMA TAMU UNIVERSITAS DIPONEGORO Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh: ELIZA CITRA PUSPITASARI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area fungsi dalam sebuah perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

15/06/2011. Education EDUCATION

15/06/2011. Education EDUCATION Education EDUCATION No less than 5 years principally on full-time basis in accredited architectural program in an accredited university while allowing flexibility for equivalency. 1 Practical Experience/Training/

Lebih terperinci

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Teknologi Informasi Arsitektur teknologi informasi adalah seluruh aspek meliputi piranti keras, piranti lunak, perangkat jaringan dan

Lebih terperinci

BAB III: DESKRIPSI PROYEK

BAB III: DESKRIPSI PROYEK BAB III: DESKRIPSI PROYEK 3.1. Penjabaran Proyek Gedung Kantor Tribun Jambi adalah bangunan komersil perkantoran yang terletak di Jalan Prof. DR. Moch, Yamin Kota Jambi Provinsi Jambi. 3.2. Data Umum Proyek

Lebih terperinci

Perencanaan Kota TEORI URBAN DESIGN 3 (LINGKUNGAN DAN PENUNJANG)

Perencanaan Kota TEORI URBAN DESIGN 3 (LINGKUNGAN DAN PENUNJANG) Perencanaan Kota TEORI URBAN DESIGN 3 (LINGKUNGAN DAN PENUNJANG) Kilas balik Komponen Rancangan Permen PU no 06/2007 tentang Pedoman Umum RTBL, dengan penyesuaian 1. Struktur peruntukan lahan ( bangunan)

Lebih terperinci

PELAKSANAAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG

PELAKSANAAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG PELAKSANAAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG ARDIAN JATI JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BIMBINGAN AKADEMIK (STUDI KASUS STIKOM DINAMIKA BANGSA)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BIMBINGAN AKADEMIK (STUDI KASUS STIKOM DINAMIKA BANGSA) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BIMBINGAN AKADEMIK (STUDI KASUS STIKOM DINAMIKA BANGSA) Mulyadi, S.Kom., M.S.I STIKOM Dinamika Bangsa, Jambi mulyadi@stikom-db.ac.id ABSTRAK Pembimbingan akademik merupakan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INDUSTRI PROGRAM PASCA SARJANA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INDUSTRI PROGRAM PASCA SARJANA Mata Kuliah/Sks/Smt : Manajemen Kinerja/3 SKS/II (EL) Tujuan Umum Mata Kuliah : Memberikan pemahaman konsep sistem manajemen kinerja secara aplikatif di dalam suatu perusahaan Tujuan Khusus Mata Kuliah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Enterprise architecture, Zachman Framework, blueprint

ABSTRAK. Kata Kunci : Enterprise architecture, Zachman Framework, blueprint ABSTRAK PT. Indonesia Power merupakan sebuah perusahaan besar yang melakukan proses produksi tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, oleh karena itu perusahaan harus menentukan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 Evaluasi Manajemen Perancangan

BAB 3 Evaluasi Manajemen Perancangan BAB 3 Evaluasi Manajemen Perancangan Stelah melakukan kajian kepustakaan pada bab ini berisi tentang analisis dan evaluasi kesesuaian manajemen perancangan gedung pelayanan penyakit paru terpadu RSUD Bekasi

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar 20 METODOLOGI dan Waktu Studi dilakukan di kawasan Jalan Lingkar Luar Kota Bogor, Jawa Barat dengan mengambil tapak di kawasan lanskap Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh dan Jalan H. Soleh Iskandar. Kegiatan

Lebih terperinci

10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi

10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi N. Tri Suswanto Saptadi 1 ERP stands for: Enterprise Resource Planning systems This is what it does: attempts to integrate all data and processes of an organization into a unified system. A typical ERP

Lebih terperinci

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia termasuk dalam universitas yang bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Persaingan yang ketat di

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com INPUT [ Source ] [ Requirements ] Process ACTIVITIES (TASKS), CONSTRAINTS, RESOURCES PROCEDURES TOOLS & TECHNIQUES OUTPUT [ Results ] [ Product ] [ Set of Goals ] [ Standards

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Universitas PGRI Semarang Abstract

Fakultas Teknik Universitas PGRI Semarang  Abstract PENATAAN TAMAN TEJOKUSUMO KELURAHAN MUKTIHARJO KIDUL Fakultas Teknik Universitas PGRI Semarang bagus_priyatno@yahoo.co.id; ndaruharsut@gmail.com Abstract The background of this study is to help and enhance

Lebih terperinci

Studi Evaluasi Elemen Pendukung Taman Dalam Mendukung Aktifitas Pengguna. Studi Kasus : Taman Lawang, Jakarta Pusat

Studi Evaluasi Elemen Pendukung Taman Dalam Mendukung Aktifitas Pengguna. Studi Kasus : Taman Lawang, Jakarta Pusat LAPORAN PENELITIAN Studi Evaluasi Elemen Pendukung Taman Dalam Mendukung Aktifitas Pengguna. Studi Kasus : Taman Lawang, Jakarta Pusat PENELITI: Resi Hari Murti Adjie (NIM: 41211010013) PERNYATAAN Saya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan roda perekonomian berjalan dengan cepat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 2009

Lebih terperinci

KULIAH IV Modul II : Definisi dan Ruang Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota

KULIAH IV Modul II : Definisi dan Ruang Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota KULIAH IV Modul II : Definisi dan Ruang Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan dan Perancangan Wilayah dan Kota Juweti Charisma, ST What is Planning? Definisi perencanaan Lingkup dan elemen perencanaan

Lebih terperinci

JENIS KEPUTUSAN DAN KEBUTUHAN INFORMASI

JENIS KEPUTUSAN DAN KEBUTUHAN INFORMASI JENIS KEPUTUSAN DAN KEBUTUHAN INFORMASI Manajer madya : gabungan antara manajer puncak dan muda. Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom 1 4 Tahapan Pengambilan Keputusan : 1.Kegiatan Intelejen 2.Kegiatan Merancang

Lebih terperinci

Matakuliah: PENGANTAR PERENCANAAN WILAYAH & KOTA. ( Introduction to Regional & Urban Planning )

Matakuliah: PENGANTAR PERENCANAAN WILAYAH & KOTA. ( Introduction to Regional & Urban Planning ) Matakuliah: PENGANTAR PERENCANAAN WILAYAH & KOTA ( Introduction to Regional & Urban Planning ) Dosen Pengampu : Agung Bahari, ST PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH & KOTA UNIVERSITAS INDO GLOBAL

Lebih terperinci

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Cisangkan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi genteng dan paving blok yang berada di Bandung dan menggunakan sistem informasi dalam pengolahan dan pengintegrasian data data

Lebih terperinci

Pertemuan II Database Systems Development Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

Pertemuan II Database Systems Development Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Caca E. Supriana, S.Si.,MT. Pertemuan II Database Systems Development Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Caca E. Supriana, S.Si.,MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id id 2014 Database Design Process Proses perancangan

Lebih terperinci

STUDI KASUS. Riana Nurhayati

STUDI KASUS. Riana Nurhayati STUDI KASUS Riana Nurhayati Pengertian Menurut Colin Robson (1993) a strategi for doing research which involves an empirical investigation of a particular contemporary phenomenon within its real life context

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011).

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011). 16 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Bandara Internasional SoekarnoHatta, Tangerang, Banten dengan lokasi yang berada pada Terminal 3 (Gambar 2). Waktu penelitian

Lebih terperinci

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI SERTA BIDANG KOMUNIKASI HUKUM DAN ADMINISTRASI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING

Lebih terperinci

Konsep dan Penyusunan Evaluasi Diri. Kegiatan Nurturing PHK Berbasis Institusi Februari 2008

Konsep dan Penyusunan Evaluasi Diri. Kegiatan Nurturing PHK Berbasis Institusi Februari 2008 Konsep dan Penyusunan Evaluasi Diri Kegiatan Nurturing PHK Berbasis Institusi 2008 16-17 17 Februari 2008 Pendahuluan Sejarah pengembangan kebijakan PHK DirJen DikTi: < 1995 : berbasis investasi (SUDR,

Lebih terperinci

PKM UNDIP DI TEMBALANG TA - 37 BAB I PENDAHULUAN

PKM UNDIP DI TEMBALANG TA - 37 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu universitas negeri terbesar di Indonesia. Universitas Diponegoro memiliki beberapa kampus di Jawa Tengah yang bertujuan

Lebih terperinci

Enterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework

Enterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework Enterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework Titus Kristanto Teknik Informatika Institut Teknologi Adhi Tama, Surabaya E-mail: tintus.chris@gmail.com

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI 2 COBIT 5: FRAMEWORK, BMIS, IMPLEMENTATION AND FUTURE INFORMATION SECURITY GUIDANCE Resource Konsep Sistem Informasi Pertemuan 12 ISACA Research Department Phone: +1.847.660.5630 Fax: +1.847.253.1443 Email:

Lebih terperinci

Tata Letak Fasilitas

Tata Letak Fasilitas Tata Letak Fasilitas Kontrak Perkuliahan Pertemuan & Materi RPKPS Penilaian Short quiz & Tugas (30%) Quiz 1 & 2 (40%) UAS (30%) Referensi Heragu, S. (2008). Facilities Design (3rd Ed.). CRC Press. Tompkins,

Lebih terperinci

METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Metode Magang

METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Metode Magang 36 METODOLOGI Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di perusahaan PT. Envirospace Consultants Indonesia (ESCI) yang bertempat di Jl Bambu Apus Raya No.6 Sektor 7 Taman Yasmin, Bogor, Jawa Barat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Umum Yogyakarta: Studi Perpustakaan di Masa Depan. dengan Penekanan pada Fleksibilitas Ruang

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Umum Yogyakarta: Studi Perpustakaan di Masa Depan. dengan Penekanan pada Fleksibilitas Ruang BAB I PENDAHULUAN A. Definisi dan pengertian judul 1. Judul Perpustakaan Umum Yogyakarta: Studi Perpustakaan di Masa Depan dengan Penekanan pada Fleksibilitas Ruang 2. Definisi Perpustakaan Umum : Dalam

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESESUAIAN IMPLEMENTASI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESESUAIAN IMPLEMENTASI TUGAS AKHIR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESESUAIAN IMPLEMENTASI DENGAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DALAM PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (Studi Kasus: Desa Jendi Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bagi mahasiswa pada umumnya, salah satu manfaat keikutsertaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bagi mahasiswa pada umumnya, salah satu manfaat keikutsertaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi mahasiswa pada umumnya, salah satu manfaat keikutsertaan dalam berorganisasi adalah dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh dari bangku kuliah, sehingga

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIK JANGKA PANJANG (STUDI KASUS PADA GREEN HOUSE PROPERTY BANDUNG) Sistem manajemen strategis telah

Lebih terperinci

STRUKTUR INTERNAL KOTA

STRUKTUR INTERNAL KOTA STRUKTUR INTERNAL KOTA RAGAM BENTUK STRUKTUR KOTA Jarak dan waktu PERUNTUKAN LAHAN FUNGSI LAHAN, PADA TIAP2 JARI SUDAH MAMPU MENAMPUNG SELURUH KEGIATAN YANG DIBUTUHKAN MASYARAKAT PROSES PERENCANAAN GUNA

Lebih terperinci

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro atau yang biasa kita sebut UNDIP merupakan salah satu universitas ternama di Jawa Tengah yang berada di Kota Semarang. Berdiri sejak tahun 1956

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Islamic Boarding School merupakan salah satu jenis pendidikan Islam Indonesia yang bertujuan bagi santrinya untuk menjalankan pendidikan formal sesuai jenjangnya dan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENJUALAN BARANG KPRI KAMBOJA SMKN 8 SURABAYA

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENJUALAN BARANG KPRI KAMBOJA SMKN 8 SURABAYA TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENJUALAN BARANG KPRI KAMBOJA SMKN 8 SURABAYA NURIL QOMARYAH PROGRAM STUDI D3 SISTEM INFORMASI FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 HALAMAN JUDUL

Lebih terperinci

Catatan: Teks yang berwarna biru adalah teks yang harus dihapus dan diganti dengan isi yang sebenarnya.

Catatan: Teks yang berwarna biru adalah teks yang harus dihapus dan diganti dengan isi yang sebenarnya. Contoh template Functional Specification untuk Microsoft Solutions Framework Oleh: Alberto Aden Berdasarkan: MSF v3 Templates 2002 Microsoft Corporation Catatan: Teks yang berwarna biru adalah teks yang

Lebih terperinci

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI)

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI) ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sumatera Utara merupakan salah satu kawasan strategis nasional dimana wilayah penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional

Lebih terperinci

RINGKASAN Kata Kunci:

RINGKASAN Kata Kunci: RINGKASAN Ferry Johnny Sangari, 2017. Kemampuan Pemecahan Masalah Sistem Tenaga Listrik Mahasiswa PTE dengan Pembelajaran Berbasis Multimedia. Disertasi, Program Studi Pendidikan Kejuruan, Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 3.1 Proses Alur Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses pengumpulan data sampai didapatkannya hasil

Lebih terperinci

FUNGSI PERENCANAAN. Teknik Perencanaan menurut Rudyart Kippling ialah 5W + 1H. a. What b. Why c. Who d. When e. Where f.

FUNGSI PERENCANAAN. Teknik Perencanaan menurut Rudyart Kippling ialah 5W + 1H. a. What b. Why c. Who d. When e. Where f. PERENCANAAN FUNGSI PERENCANAAN Fungsi pertama dalam manajemen dan didefinisikan sebagai fungsi manajer yang menyangkut pemilihan beberapa alternatif tujuan, kebijakan, prosedur, dan program (Koontz dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Putra Jaya Gemilang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data

Lebih terperinci

Rencana yang memiliki tujuan, ada proses mencipta, dengan kesadaran memasukkan unsur estetika. Products

Rencana yang memiliki tujuan, ada proses mencipta, dengan kesadaran memasukkan unsur estetika. Products METODA PERANCANGAN ARSITEKTUR II SEMESTER GENAP 2016/ 2017 PERTEMUAN KEDUA + DUKUNGAN MULTIMEDIA + DISKUSI DESIGNING PENDALAMAN DESAIN DESIGNING (DESAIN) ARSITEKTUR sebagai SISTEM ARSITEKTUR sebagai SISTEM

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Periode Ganjil 2012/2013

Laporan Tugas Akhir Periode Ganjil 2012/2013 Laporan Tugas Akhir Periode Ganjil 2012/2013 WISATA AGROFORESTRI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA Pengembangan Hutan Wanagama I sebagai Kawasan Wisata dengan Penerapan Konsep Green Landscape dan Green

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan universitas terbesar di Kota Semarang. Lokasi kampus Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan universitas terbesar di Kota Semarang. Lokasi kampus Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan universitas terbesar di Kota Semarang. Lokasi kampus Universitas Diponegoro terdapat di dua lokasi,yaitu di kawasan Peleburan dan kawasan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012 APLIKASI PEMESANAN PADA STUDIO KREASINDO PALEMBANG BERBASIS WEB Jimmy Cia Putra 2008240096 Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian mengenai Pengembangan Fasilitas Taman RA. Kartini sebagai Ruang Rekreasi Publik di Kota Cimahi ini, peneliti melakukan penelitian di kawasan

Lebih terperinci

catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. ABSTRAK Skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Peserta Didik Kelas III MI Roudlotul Ulum Jabalsari Sumbergempol

Lebih terperinci

WISMA IPB DARMAGA DI BOGOR

WISMA IPB DARMAGA DI BOGOR LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR WISMA IPB DARMAGA DI BOGOR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : RANI WIDYAHANTARI L2B 003 200

Lebih terperinci

Desa Mandiri Berbasis Ecovillage

Desa Mandiri Berbasis Ecovillage BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Revolusi industri yang terjadi pada tahun 1750-1850 menyebabkan terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara terpadat penduduknya di dunia. Dimana jumlah penduduk secara keseluruhan ditinjau dari hasil sensus penduduk 2000, telah mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Pos Indonesia yang selanjutnya disebut Kantor Pos merupakan badan usaha milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang layanan sarana komunikasi seperti mengirimkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Institusi pendidikan tinggi di Indonesia dituntut untuk selalu melakukan peningkatan mutu atau perbaikan secara berkesinambungan / continuous improvement (Sudirman,1997)

Lebih terperinci

PENGERTIAN PERENCANAAN MYRNA SUKMARATRI, ST., MT.

PENGERTIAN PERENCANAAN MYRNA SUKMARATRI, ST., MT. PENGERTIAN PERENCANAAN MYRNA SUKMARATRI, ST., MT. PENGERTIAN PERENCANAAN All those making decision about the allocation & distribution of public resources (Moore) Suatu himpunan dari keputusan akhir, keputusan

Lebih terperinci

PRINSIP-PRINSIP MH. Penanganan Bahan & Perencanaan Tata Letak Fasilits TIP FTP UB

PRINSIP-PRINSIP MH. Penanganan Bahan & Perencanaan Tata Letak Fasilits TIP FTP UB PRINSIP-PRINSIP MH Penanganan Bahan & Perencanaan Tata Letak Fasilits TIP FTP UB PRINSIP-PRINSIP MATERIAL HANDLING No. Prinsip Keterangan 1. Perencanaan Semua perencanaan material dan aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Markas Pusat Pemadam Kebakaran Pemkot Semarang 1

BAB I PENDAHULUAN. Markas Pusat Pemadam Kebakaran Pemkot Semarang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebakaran merupakan suatu ancaman bagi keselamatan manusia, harta benda maupun lingkungan. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan pembangunan yang semakin pesat,

Lebih terperinci

PT. KORINDO HEAVY INDUSTRY BALARAJA PLANT Ulasan manajemen Management Review

PT. KORINDO HEAVY INDUSTRY BALARAJA PLANT Ulasan manajemen Management Review 1 of 5 2 of 5 1. TUJUAN Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mendokumentasikan proses dan agenda utama masalah yang akan dimasukkan dalam pertemuan untuk mengevaluasi status organisasi HSES. Prosedur

Lebih terperinci

Pengembangan Kerangka Model

Pengembangan Kerangka Model Bab V Pengembangan Kerangka Model Model ini merupakan pengembangan dari kerangka model yang merupakan hasil studi sebelumnya. Kerangka tersebut disusun dan dikembangkan menjadi Model Proses Produksi Rumah

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERENCANAAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF STUDI KASUS: POLITEKNIK SURABAYA

ANALISIS DAN PERENCANAAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF STUDI KASUS: POLITEKNIK SURABAYA ANALISIS DAN PERENCANAAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF STUDI KASUS: POLITEKNIK SURABAYA Agus Hermanto 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB 1 PROYEK KONSTRUKSI

BAB 1 PROYEK KONSTRUKSI BAB 1 PROYEK KONSTRUKSI 1.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional a) Mengetahui pengertian umum mengenai proyek konstruksi: apakah proyek itu, siapa pengelolaan proyek? b) Mengetahui jenis-jenis proyek konstruksi

Lebih terperinci

TOWNHOUSE DI SEMARANG

TOWNHOUSE DI SEMARANG LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TOWNHOUSE DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : DINAR ARDIYANTA L2B 002 203 Periode

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key : student management, statistic informatation, calculation of students' grades. ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key : student management, statistic informatation, calculation of students' grades. ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Year of 2009/2010 is the first year for the National Programme BPK PENABUR High School Sukabumi to start their teaching and learning activities. To support the student s management resource and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terminal bus merupakan salah satu bagian dari jaringan sistem transportasi kota yang mempunyai peran penting bagi mobilitas masyarakat, terlebih karena sampai saat

Lebih terperinci

Systems Thinking & Modelling Oleh: Wilopo

Systems Thinking & Modelling Oleh: Wilopo Systems Thinking & Modelling Oleh: Wilopo PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA Fenomena Suatu fenomena menyangkut 2 hal (aspek): (1) Struktur (Structure) (2) Perilaku (Behavior) (Unsur

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH SUB SISTEM PENJADWALAN TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH SUB SISTEM PENJADWALAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH SUB SISTEM PENJADWALAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya Program Diploma III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING PROYEK DI CV.INFOKOMUNIKASI KUDUS BERBASIS WEB

IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING PROYEK DI CV.INFOKOMUNIKASI KUDUS BERBASIS WEB 56 INFOKAM Nomor I / Th. X/ Maret / 14 IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING PROYEK DI CV.INFOKOMUNIKASI KUDUS BERBASIS WEB SUMARDI AMIK JTC Semarang ABSTRACT Information technology, media sending and receiving

Lebih terperinci

Application form. Information on your organisation:

Application form. Information on your organisation: Application form This document provides guidance on how to apply to Kumacaya. You can either use this format or your own format. The main point is to have all the information required included in the funding

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGELOLAAN SUMBER DAYA HUTAN PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH DENGAN METODE UNIFIED PROCESS SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGELOLAAN SUMBER DAYA HUTAN PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH DENGAN METODE UNIFIED PROCESS SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGELOLAAN SUMBER DAYA HUTAN PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH DENGAN METODE UNIFIED PROCESS SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

TESIS. ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL I>ALAM RANGKA MENYUSUN RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN RUMAn SAKIT PANTI N1RMALA MALA~G

TESIS. ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL I>ALAM RANGKA MENYUSUN RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN RUMAn SAKIT PANTI N1RMALA MALA~G TESIS a- ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL I>ALAM RANGKA MENYUSUN RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN RUMAn SAKIT PANTI N1RMALA MALA~G HARSONO SUSILO PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AlRLANGGA SURABAYA

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK

MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK PROJECT MANAGEMENT FRAMEWORK Kelompok Proses dalam PMBOK KNOWLEDGE AREA PROJECT MANAGEMENT PROCESS GROUPS INITIATING PLANNING EXECUTING MONITORING & CONTROLLING CLOSING Integration

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur

BAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur proses pengadaan barang/jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD.

Lebih terperinci

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern, pola pikir serta gaya hidup (lifestyle) masyarakat mengenai pemenuhan kebutuhan hidupnya juga mulai mengarah

Lebih terperinci

Masalah dan Tujuan Penelitian. Adi Utarini

Masalah dan Tujuan Penelitian. Adi Utarini Masalah dan Tujuan Penelitian Adi Utarini Definisi Capstone Project A multifaceted assignment that services as a culminating academic and intellectual experience for students, typically during the final

Lebih terperinci