Ragam Pendekatan Proses Perencanaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ragam Pendekatan Proses Perencanaan"

Transkripsi

1 S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 3 Ragam Pendekatan Proses Perencanaan Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi achmaddjunaedi@yahoo.com FB: Layanan Akademik A-Djunaedi (adjun@ugm.ac.id) Versi 2012 Ragam Pendekatan Proses Perencanaan DAFTAR TOPIK 1. Taksonomi Ragam Pendekatan Proses Perencanaan 2. Karakter Dasar Umum Ragam Pendekatan Proses Perencanaan 3. Karakter Khusus Tiap Ragam Pendekatan Proses Perencanaan 4. Aplikasi praktek ragam pendekatan proses perencanaan Referensi: Bab 2 Komparasi Antarmacam Pendekatan Proses Perencanaan, dari buku A, Djunaedi, 2012, Proses Perencanaan Wilayah dan Kota, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 2 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 1

2 Topik 1: Taksonomi Ragam Pendekatan Proses Perencanaan Tujuan: memberikan pemahaman mengenai komparasi antar ragam pendekatan/model proses perencanaan 3 Taksonomi Pendekatan Proses Perencanaan (a) Master (Perencanaan Induk) Comprehensive (Perencanaan Komprehensif) Strategic (Perencanaan Strategis) Participatory (Perencanaan Partisipatori) 4 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 2

3 Taksonomi Model-model Perencanaan (b) DOMINASI PENGAMBIL KEPUTUSAN PERENCANAAN Raja/ Penguasa Pakar/ perencana Masyarakat/ stakeholders RAGAM PENDEKATAN PROSES PERENCANAAN Master Otorita/penguasa dibantu perencana Comprehensive Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Stakeholders dibantu perencana Participatory Masyarakat merencanakan sendiri 5 Taksonomi Model-model Perencanaan (c) DOMINASI PENGAMBIL KEPUTUSAN PERENCANAAN Raja/ Penguasa Pakar/ perencana Masyarakat/ stakeholders RAGAM PENDEKATAN PROSES PERENCANAAN Master Comprehensive Strategic Participatory POLITIK Teokrasi Teknokrasi Demokrasi 6 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 3

4 Taksonomi Model-model Perencanaan (d) DOMINASI PENGAMBIL KEPUTUSAN PERENCANAAN Raja/ Penguasa Pakar/ perencana Masyarakat/ stakeholders RAGAM PENDEKATAN PROSES PERENCANAAN Kombinasi, antara lain Master Comprehensive Strategic Participatory Strategic Participatory Strategic Spatial 7 Taksonomi Model-model Perencanaan (e) DOMINASI PENGAMBIL KEPUTUSAN PERENCANAAN Raja/ Penguasa Pakar/ perencana Masyarakat/ stakeholders RAGAM PENDEKATAN PROSES PERENCANAAN Master Comprehensive Strategic Sejarahnya di Indonesia (utk perencanaan publik) Sejak jaman kolonial s.d. Thn. 1980an Sejak 1980an s.d. Saat ini Sejak awal 2000an s.d. Saat ini 8 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 4

5 Topik 2: Karakter Dasar Umum Ragam Pendekatan Proses Perencanaan Tujuan: memberikan pemahaman mengenai karakter dasar yang berlaku umum untuk ragam pendekatan/model proses perencanaan (selain itu ada karakter khusus tiap ragam) 9 Karakter Dasar secara umum 1. Komprehensif (seluruh aspek) 2. Jangka panjang (long-range) 3. Terkait dgn seluruh wilayah perencanaan 4. Mempunyai Visi / Tujuan ke Masa Depan dan menetapkan langkah-langkah untuk mencapainya. 5. Mampu di-implementasi-kan (dilaksanakan). 10 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 5

6 Karakter Dasar (1): Komprehensif Semua pendekatan menyatakan dirinya melakukan perencanaan dengan telah memikirkan semua aspek/ keseluruhan (komprehensif). Tapi bila dikomparasikan, maka ada pendekatan yg lebih komprehensif daripada yang lain (catatan: yang paling komprehensif adalah pendekatan Comprehensive ; sedangkan perencanaan strategis hanya mencakup isu-isu yg strategis saja). 11 Karakter Dasar (2): Jangka Panjang Semua pendekatan menyatakan dirinya melakukan perencanaan yang ber-jangka panjang. Tapi bila dikomparasikan, yang disebut panjang itu dapat berbeda-beda. Misal, secara teori, perencanaan strategis hanya menjangkau 5 tahun (tapi ini relatif sdh panjang), sedangkan perencanaan komprehensif berjangka 20 thn. 12 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 6

7 Karakter Dasar (3): Terkait dengan seluruh wilayah Semua ragam pendekatan sama dalam membatasi hanya pada wilayah yg kita boleh merencanakan (biasanya dibatasi pada wilayah administratif atau wilayah kewenangan). Tapi dalam analisis, bisa menjangkau wilayah lain/luar yang mempengaruhi kita. Tiap ragam pendekatan bisa berbeda dalam cakupan wilayah lain/luar tsb. Dalam perencanaan komprehensif, wilayah luar disebut sbg hinterland. 13 Karakter Dasar (4): Mempunyai Visi/Tujuan Semua ragam pendekatan mempunyai tujuan jangka panjang atau visi, dan menyusun antisipasi untuk mencapainya. Tapi istilah/konsep/pengertiannya bisa lain. Dalam perencanaan strategis disebut visi, sedangkan dalam perencanaan komprehensif disebut tujuan jangka panjang. Antisipasi juga beda, misal dalam perencanaan strategis, antisipasi berupa strategi (kebijakan, program, dst). 14 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 7

8 Karakter Dasar (5): Mampu diimplementasikan Semua ragam pendekatan mengklaim yg direncanakan bisa diimplementasikan (dg baik). Tapi bila dibandingkan (dari bbrp pengalaman praktek) ternyata ada pendekatan yg hasil perencanaannya lebih sulit dilaksanakan daripada yg lain. Lebih sulit, misal, dalam arti memerlukan syarat yang lebih banyak. Misal: perencanaan komprehensif mensyaratkan bhw sumberdaya tersedia penuh utk menjalankan rencana. 15 Topik 3: Karakter Khusus Tiap Ragam Pendekatan Proses Perencanaan Tujuan: memberikan pemahaman mengenai karakter khusus tiap ragam pendekatan/model proses perencanaan serta contoh produknya 16 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 8

9 Sub Topik 3.1: Karakter Khusus: Proses Perencanaan Induk (Master ) 17 Master : Karakter Dasar Pembuat keputusan= raja / penguasa/ otorita (dibantu oleh para ahli/ perencana) Tingkat komprehensifitas relatif kurang Biasanya hasilnya: rencana fisik/ keruangan, rencana sangat rinci. Model ini aslinya dari bidang arsitektur, atau bisa kita katakan berangkat dari arsitektur. 18 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 9

10 Master : Berangkat dari Arsitektur Master biasa dilakukan oleh para arsitek dalam merancang (mendesain) kompleks bangunan atau kawasan. Dari cara pandang arsitektur, kota/wilayah dianggap sebagai perluasan dari komplek bangunan. Banyak kota baru di masa lalu (Washington, DC; Canberra, dsb) dan pada saat ini yang dirancang dengan pendekatan master planning. 19 Master : Karakteristik Model Hasil akhir berupa rancangan/desain fisik. Diterapkan pada area (kawasan) yang mempunyai otoritas tunggal (berhak utk merancang/ merubah rancangan semua bangunan di area tsb.) Otorita tsb sebagai penentu kebijakan rancangan, dibantu para perencana/perancang (yg biasanya terdiri dari para arsitek, ahli perancangan fisik). Proses perencanaan dikembangkan dari proses perancangan arsitektural. 20 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 10

11 Master : Proses Secara umum: Analisis (problem seeking): kajian problema/hal-hal yang mempengaruhi dan perlu diwadahi secara fisik Pemrograman (programming): analisis pewadahan hasil analisis ke ruang fisik secara alokatif (macam ruang, interaksi antar ruang, dan rencana volume tiap ruang) Perancangan Fisik (designing): perancangan fisik berdasar macam ruang, interaksi, dan alokasinya. 21 Master : Contoh produk Sumber: globalrancangselaras.com <Diakses tgl 26 Feb 2010> 22 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 11

12 Sub Topik 3.2: Karakter Khusus: Proses Perencanaan Umum (Comprehensive ) 23 Comprehensive : Karakter Dasar Pembuat keputusan= para ahli/ perencana + masyarakat (sedikit peran) Tingkat komprehensifitas tinggi dalam analisis maupun masalah yg diatasi (semua masalah ingin diatasi). Biasanya hasilnya: rencana menyeluruh (kecuali renc. tata ruang), dan sangat rinci. Kurang memperhitungkan sumberdaya yg tersedia (asumsi: dapat dicari/ diusahakan agar tersedia). Proses (lihat slide berikut) Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 12

13 Perencanaan Komprehensif: Urutan Proses (1) Menurut Levy (1997): 1. Research 2. Formulating Community Goals 3. Formulating the Plan 4. Implementing the Plan 5. Review and Updating Menurut Alexander (1986): 1. Problem Diagnosis 2. Goal Articulation 3. Prediction and Projection 4. Design of Alternatives 5. Plan Testing 6. Evaluation 7. Implementation Sumber: Levy, J.M Contemporary Urban. 4th Edition. Prentice Hall, Upper Saddle River, NJ, halaman Sumber: Alexander, E.R Approaches to : Introducing Current Theories, Concepts, and Issues. Gordon and Breach Science Publishers. New York: halaman Perencanaan Komprehensif: Urutan Proses (2) Sumber: Bahan Kuliah Kawik Sugiana, Teori Perencanaan, MPKD UGM 26 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 13

14 Perencanaan Komprehensif: Urutan Proses (3) Sumber: us/templates/images/web/2 4175_0_1.jpg [diakses 16 Juni 2009] 27 Perencanaan Komprehensif: Urutan Proses (4) Pengumpulan Data siklikal Analisis Perumusan Rencana 28 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 14

15 Perencanaan Komprehensif: Urutan Proses (5) Pengumpulan & Pengolahan data Analisis perencanaan Masukan balik (feed back) Perumusan Tujuan & Sasaran Perencanaan Pengembangan Alternatif Rencana Evaluasi & Seleksi Alternatif Rencana Monitoring & Evaluasi Penyusunan Dokumen Rencana Penyusunan Program & Proyek/Tindakan Tindakan/Kegiatan 29 Perencanaan Komprehensif: Contoh Produk 30 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 15

16 Sub Topik 3.3: Karakter Khusus: Proses Perencanaan Strategis (Strategic ) 31 Strategic : Karakter Dasar Pembuat keputusan= masyarakat/pihak2 terkait (stakeholders) dibantu para ahli/ perencana (sbg fasilitator proses) Tingkat komprehensifitas: semua aspek dikaji, tapi hanya masalah/isu-isu strategis saja yg ditangani. Biasanya hasilnya: rencana menyeluruh (tdk hanya fisik). Memperhitungkan sumberdaya yg tersedia (maka hanya isu-isu yg strategis saja yg dibuat strategi pengatasan/ pengembangannya). 32 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 16

17 Strategic : Proses Perencanaan (1) Penetapan Visi & Misi Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal Masukan balik (feed back) Pentapan Isu-isu Strategis Perumusan (Tujuan, Sasaran, dan) Strategi Penyusunan Program Monitoring & Evaluasi Perencanaan Kegiatan & Anggaran Tindakan/Kegiatan 33 Strategic : Proses Perencanaan (2) Kasus: Renstrada Propinsi DKI Jakarta Proses perencanaan strategis: Kondisi & Tantangan Kajian literatur, survei, dan analisis SWOT Strategi Umum Visi & Misi Sasaran Strategis Program Prioritas Bidang Forum diskusi, forum konfirmasi pakar & stakeholders Arah & Kebijakan Strategi & Indikator Kinerja Bidang 34 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 17

18 Strategic : Contoh Produk 35 Sub Topik 3.4: Karakter Khusus: Proses Perencanaan Partisipatori (Participatory ) 36 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 18

19 Participatory : Karakter Dasar Pembuat keputusan= masyarakat/pihak2 terkait (stakeholders), bila perlu dibantu ahli/ perencana (sbg fasilitator proses) Tingkat komprehensifitas: terserah pada kesepakatan stakeholders. Biasanya proses & hasilnya: terserah pada kesepakatan stakeholders (bisa mengikuti proses strategic planning, bila disepakati). 37 Participatory : Gambaran Suasana 38 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 19

20 Topik 4: Aplikasi praktek ragam pendekatan proses perencanaan Tujuan: Menunjukkan gambaran aplikasi ragam pendekatan proses perencanaan yang dipraktekkan saat ini 39 Praktek penerapan ragam pendekatan proses perencanaan saat ini 1 2 Master (Perencanaan Induk) Comprehensive (Perencanaan Umum) Contoh Penerapan: URBAN DESIGN (misal: kampus, kota baru, dsb) Perenc. Tata Ruang Wilayah 3 4 Strategic (Perencanaan Strategis) Participatory (Perencanaan Partisipatori) Renstrada/ RPJM Renstra Dinas Community Development 40 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 20

21 Ringkasan Sesi ini (1) Proses perencanaan publik dipengaruhi oleh perubahan sistem kekuasaan dan perkembangan pendekatan perencanaan. Perubahan sistem kekuasaan: dari teokrasi, ke teknokrasi, dan saat ini era demokrasi. Perkembangan pendekatan perencanaan: master planning, rational comprehensive planning, strategic planning, participatory planning. 41 Ringkasan Sesi ini (2) Dalam hal praktek: dari waktu ke waktu terjadi pergeseran dalam pemakaian pendekatan. Misal, pada masa lalu (Era Orde Baru), perencanaan pembangunan daerah menggunakan pendekatan perencanaan komprehensif (REPELITADA), kini menggunakan pendekatan perencanaan strategis (RPJM/ Renstrada). 42 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 21

Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik)

Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik) S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 4 Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik) Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com

Lebih terperinci

S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 8 Penyusunan Rencana Strategis (Strategic Planning): Konsep Umum & Pedoman

S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 8 Penyusunan Rencana Strategis (Strategic Planning): Konsep Umum & Pedoman S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 8 Penyusunan Rencana Strategis (Strategic Planning): Konsep Umum & Pedoman Sumber: http://www.zaheerspeaks.com/tag/...planning Bahan Kuliah--Dipakai terbatas

Lebih terperinci

S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 1. Pengantar Kuliah

S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 1. Pengantar Kuliah S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 1 Pengantar Kuliah Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com FB: Layanan Akademik

Lebih terperinci

Proses Perencanaan Komprehensif: Praktek Proses Penyusunan RTRW Provinsi-Kabupaten-Kota

Proses Perencanaan Komprehensif: Praktek Proses Penyusunan RTRW Provinsi-Kabupaten-Kota S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 5 Proses Perencanaan Komprehensif: Praktek Proses Penyusunan RTRW Provinsi-Kabupaten-Kota Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad

Lebih terperinci

S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 7. Penyelenggaraan & Pengendalian Penataan Ruang

S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 7. Penyelenggaraan & Pengendalian Penataan Ruang S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 7 Penyelenggaraan & Pengendalian Penataan Ruang Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana Induk (Master Planning)

Penyusunan Rencana Induk (Master Planning) S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 11 Penyusunan Rencana Induk (Master Planning) Sumber www.bappeda-kotabaru.info Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi

Lebih terperinci

Wacana ke Masa Depan

Wacana ke Masa Depan S1 PWK UGM Proses Perencanaan Wacana ke Masa Depan Bahan Kuliah Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Email: achmaddjunaedi@yahoo.com 2011 Wacana berbasis Prediksi (1) Prediksi

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN STRATEGIS Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN STRATEGIS VIDEO PERENCANAAN STRATEGIS Latar belakang/konteks Rencana statutori vs rencana berbasis kinerja Manajemen strategis Perencanaan

Lebih terperinci

Sesi 5 Memahami Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian. Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani Yos Hendra

Sesi 5 Memahami Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian. Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani Yos Hendra Sesi 5 Memahami Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian. Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani Yos Hendra Deskripsi Sesi Unit Penelitian merupakan sebuah kegiatan serius yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penataan ruang merupakan suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. Penataan ruang merupakan suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penataan ruang merupakan suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Selain itu penyelenggaraan penataan ruang

Lebih terperinci

BAB I MENGENAL ARSITEKTUR KOTA, BENTUK DAN DINAMIKANYA

BAB I MENGENAL ARSITEKTUR KOTA, BENTUK DAN DINAMIKANYA BAB I MENGENAL ARSITEKTUR KOTA, BENTUK DAN DINAMIKANYA PENDAHULUAN A. DESKRIPSI SINGKAT MATERI Dalam bab ini mahasiswa diajarkan untuk mengenal arsitektur kota secara konseptual. Dimana hubungannya arsitektur

Lebih terperinci

PERENCANAAN SKENARIO DAN PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2

PERENCANAAN SKENARIO DAN PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN SKENARIO DAN PERENCANAAN STRATEGIS Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN SKENARIO Konteks Perencanaan Skenario kemasadepanan dan ketidakpastian ramalan dan visi Pemahaman Dasar Perencanaan

Lebih terperinci

Pengantar: Memahami. Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian. Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani

Pengantar: Memahami. Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian. Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani Pengantar: Memahami. Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani Pengantar Unit Penelitian merupakan sebuah kegiatan serius yang membutuhkan system

Lebih terperinci

MATERI KAJIAN MANAJEMEN STRATEJIK 1. KONSEP DAN APLIKASI MANAJEMEN STRATEJIK 2. PERUMUSAN VISI, MISI DAN NILAI 3. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEJIK 4.

MATERI KAJIAN MANAJEMEN STRATEJIK 1. KONSEP DAN APLIKASI MANAJEMEN STRATEJIK 2. PERUMUSAN VISI, MISI DAN NILAI 3. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEJIK 4. Kuliah 01 1 MATERI KAJIAN MANAJEMEN STRATEJIK 1. KONSEP DAN APLIKASI MANAJEMEN STRATEJIK 2. PERUMUSAN VISI, MISI DAN NILAI 3. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEJIK 4. ANALISIS STRATEJIK DAN FAKTOR - FAKTOR KUNCI

Lebih terperinci

Pengertian, Batasan dan Ruang Lingkup Administrasi Publik (Negara)

Pengertian, Batasan dan Ruang Lingkup Administrasi Publik (Negara) Kuliah 2 Pengertian, Batasan dan Ruang Lingkup Administrasi Publik (Negara) Marlan Hutahaean 1 Istilah Administrasi Publik (Negara) (1) Istilah Adm. Publik tidak dipergunakan pada UUD 1945 demikian halnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rancangan Akhir RPJMD Tahun Hal. I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Rancangan Akhir RPJMD Tahun Hal. I LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Provinsi DKI Jakarta merupakan kota dengan banyak peran, yaitu sebagai pusat pemerintahan, pusat kegiatan perekonomian, pusat perdagangan, pusat jasa perbankan dan

Lebih terperinci

KOTA TANGERANG SELATAN

KOTA TANGERANG SELATAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN KOTA TANGERANG SELATAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN POKJA AMPL KOTA TANGERANG SELATAN 2011 Daftar Isi Bagian 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula

Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula Latar belakang Amandemen Keempat UUD NRI 1945 Tidak ada GBHN Pemilihan Presiden secara langsung Pemilihan Kepala Daerah secara demokratis UU

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: Distinctive Strategic Management Nature of Strategic Management Fakultas FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi S2 Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id RENCANA STRATEJIK Rencana stratejik

Lebih terperinci

menjadi Dasar Perekonomian Kerakyatan, dalam menunjang perekonomian sebagian besar penduduk Indonesia telah terbukti terutama pada saat krisis

menjadi Dasar Perekonomian Kerakyatan, dalam menunjang perekonomian sebagian besar penduduk Indonesia telah terbukti terutama pada saat krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan sektor yang menjadi Dasar Perekonomian Kerakyatan, dalam menunjang perekonomian sebagian besar penduduk Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Rumusan visi dan misi Badan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013-2018 berlandaskan pada tugas pokok dan fungsi yang

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG [- BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG P embangunan sektor Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Garut dalam kurun waktu tahun 2009 s/d 2013 telah memberikan

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

Pengantar Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Pengantar Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Deskripsi Kuliah ini membahas teknologi untuk mengembangkan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK), dimana pengambilan keputusan tidak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Target Millenium Development Goals (MDGs) menempatkan manusia sebagai fokus utama pembangunan yang mencakup semua komponen kegiatan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan

Lebih terperinci

Buku 2: RKPM PROSES PERENCANAAN

Buku 2: RKPM PROSES PERENCANAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Jl. Grafika No. 2 Fakultas Teknik, UGM, Yogyakarta Buku 2: RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENURUT UU NOMOR 25/2004 DAN UU NOMOR 32/2004. Prof. Dr. SADU WASISTIONO, MS

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENURUT UU NOMOR 25/2004 DAN UU NOMOR 32/2004. Prof. Dr. SADU WASISTIONO, MS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENURUT UU NOMOR 25/2004 DAN UU NOMOR 32/2004 Prof. Dr. SADU WASISTIONO, MS A. PENDAHULUAN UU No. 5/1974 bersifat Sentralistik Model Perencanaan Eklektik, yaitu perpaduan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA

Lebih terperinci

MARKETING MANAGEMENT OF HOSPITAL

MARKETING MANAGEMENT OF HOSPITAL MARKETING MANAGEMENT OF HOSPITAL SEPTO PAWELAS ARSO, SKM, MARS MATERI KULIAH ORGANISASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO PENDAHULUAN Rumah sakit sbg SISTEM

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI NTT PENYUSUNAN RENSTRA SKPD

BAPPEDA PROVINSI NTT PENYUSUNAN RENSTRA SKPD BAPPEDA PROVINSI NTT PENYUSUNAN RENSTRA SKPD Penyusunan RENSTRA SKPD PROVINSI NTT 2013-2018 BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Landasan Hukum 3. Maksud Dan Tujuan 4. Sistematika BAB II. GAMBARAN PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang baik dan transparan, walaupun perencanaan yang baik dapat dibuat

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang baik dan transparan, walaupun perencanaan yang baik dapat dibuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan Pembangunan daerah harus diawali dengan pelaksanaan perencanaan yang baik dan transparan, walaupun perencanaan yang baik dapat dibuat dengan tidak mudah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG Jalan Panji No. 70 Kelurahan Panji Telp. (0541) 661322. 664977 T E N G G A R O N G 75514 KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : 600.107/ BAP-I/IV/2011 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan yang erat dengan kemiskinan, tingkat pendidikan, kepadatan penduduk, perilaku hidup bersih dan sehat,

Lebih terperinci

Pembangunan bertumpu masyarakat

Pembangunan bertumpu masyarakat Pembangunan bertumpu masyarakat SP 6102 Kuliah 2 3 Maret 2007 W D Pratiwi Proses Perencanaan komprehensif Pengumpulan & Pengolahan data Analisis Perencanaan Monitoring & Evaluasi Perumusan Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pembangunan secara efektif, efisien, dan memiliki sasaran yang tepat maka diperlukan proses perencanaan untuk menjamin tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunan

Lebih terperinci

PLANO MADANI VOLUME 5 NOMOR 2, OKTOBER 2016, P ISSN X - E ISSN

PLANO MADANI VOLUME 5 NOMOR 2, OKTOBER 2016, P ISSN X - E ISSN PLANO MADANI VOLUME 5 NOMOR 2, OKTOBER 2016, 136-142 2016 P ISSN 2301-878X - E ISSN 2541-2973 KETIMPANGAN SPASIAL PERKOTAAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER Ratih Yuliandhari 1, Agam Marsoyo 2, M Sani Royschansyah

Lebih terperinci

15 JP. Diagnostic Reading

15 JP. Diagnostic Reading 15 JP Diagnostic Reading diagnosis usaha menemukan sumber penyakit reading membaca Apa yang dibaca? Apa yang didiagnosis? Fungsi Pemerintah 1. Policy 2. Regulation 3. Empowerment 4. Services VISI MISI

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN Bab I Pendahuluan 1.1. LatarBelakang Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu proses yang berkesinambungan antara berbagai dimensi, baik dimensi sosial, ekonomi, maupun lingkungan yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan

Lebih terperinci

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. Visi, misi, tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

Rencana Strategis (RENSTRA)

Rencana Strategis (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

Disampaikan oleh : Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Disampaikan oleh : Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Disampaikan oleh : Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Latar Belakang: KONDISI:

Lebih terperinci

Nama Mata Kuliah : Manajemen Stratejik dan Kesinambungan Finansial Kode : KUI 6681

Nama Mata Kuliah : Manajemen Stratejik dan Kesinambungan Finansial Kode : KUI 6681 PROGRAM STUDI PASCASARJANA KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN, FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA, YOGYAKARTA Nama Mata Kuliah : Manajemen Stratejik dan Kesinambungan Finansial Kode : KUI 6681

Lebih terperinci

Tahapan Persiapan Penyusunan RP4D Kabupaten merupakan kegiatan yang bersifat administratif dengan tujuan mempersiapkan pihak penyelenggaran kegiatan

Tahapan Persiapan Penyusunan RP4D Kabupaten merupakan kegiatan yang bersifat administratif dengan tujuan mempersiapkan pihak penyelenggaran kegiatan BAGIAN I Persiapan Penyusunan RP4D Kabupaten Tahapan Persiapan Penyusunan RP4D Kabupaten merupakan kegiatan yang bersifat administratif dengan tujuan mempersiapkan pihak penyelenggaran kegiatan Penyusunan

Lebih terperinci

What is Strategy? Hughes (1994) : Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan. Taktik untuk memenangkan satu pertandingan

What is Strategy? Hughes (1994) : Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan. Taktik untuk memenangkan satu pertandingan What is Strategy? Hughes (1994) : Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan. Taktik untuk memenangkan satu pertandingan Strategy = the art of devising or employing plan toward a goal Strategy =

Lebih terperinci

Modul PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Modul PENGENDALIAN DAN EVALUASI Modul PENGENDALIAN DAN EVALUASI BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJPD dan PELAPORAN 1. Laporan Pra-Pelingkupan 3. Laporan Draf Akhir Persiapan Penyusunan RPJPD 0 2. Laporan Pelingkupan 4. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kota yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan era informasi saat ini, organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan era informasi saat ini, organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan era informasi saat ini, organisasi beroperasi dalam lingkungan yang dinamis dan penuh ketidakpastian. Organisasi selalu berusaha mengatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

KONSELING KELOMPOK.

KONSELING KELOMPOK. KONSELING KELOMPOK http://kajianpsikologi.guru-indonesia.net Latar Belakang Konseling kelompok (salah satu prosedur terapeutik) menjadi metode kelompok yang semakin populer Atkinson (1991), keuntungan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN & IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGOBATAN GRATIS DI KAB. SUMBAWA BARAT PROPINSI NTB TAHUN 2008

ANALISIS KEPUTUSAN & IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGOBATAN GRATIS DI KAB. SUMBAWA BARAT PROPINSI NTB TAHUN 2008 ANALISIS KEPUTUSAN & IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGOBATAN GRATIS DI KAB. SUMBAWA BARAT PROPINSI NTB TAHUN 2008 Hartati * Chriswardani Suryawati ** Septo Pawelas Arso ** * Rumah Sakit Jiwa Mataram, NTB **

Lebih terperinci

Misi ini kemudian agar terarah, diimplemantasikan dalam tujuan strategik Program Doktor Akuntansi Universitas Gadjah Mada:

Misi ini kemudian agar terarah, diimplemantasikan dalam tujuan strategik Program Doktor Akuntansi Universitas Gadjah Mada: PROGRAM STUDI AKUNTANSI Program Doktor Akuntansi Universitas Gadjah Mada memiliki jatidiri yang menjadi dua pilar utama eksistensinya. Pertama, program ini berorientasi pada pendidikan dan penelitian ilmu

Lebih terperinci

Keragaman Pilihan Corak Perencanaan (Planning Styles) untuk Mendukung Kebijakan Otonomi Daerah 1

Keragaman Pilihan Corak Perencanaan (Planning Styles) untuk Mendukung Kebijakan Otonomi Daerah 1 Keragaman Pilihan Corak Perencanaan (Planning Styles) untuk Mendukung Kebijakan Otonomi Daerah 1 Presentasi: Achmad Djunaedi (E-mail: adjun@ugm.ac.id) Program MPKD Jurusan Arsitektur FT UGM Abstract During

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR

RENCANA STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR RENCANA STRATEGIS 2014-2019 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN GARUT 201 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renstra SKPD)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KAB.MUSI RAWAS, H. RUDI IRAWAN,S.Sos,M.Si Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KAB.MUSI RAWAS, H. RUDI IRAWAN,S.Sos,M.Si Pembina Utama Muda NIP KTP Elektronik KATA PENGANTAR Rencana Strategis (RENSTRA)Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 berisi tentang Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi dalam dalam

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MUSI RAWAS 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N B A B P E N D A H U L U A N I 1.1. Latar Belakang. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disebut RENJA-SKPD adalah suatu dokumen perencanaan yang sangat penting, karena di dalamnya mengandung

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN III) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

Renstra DPKP BAB I-1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Renstra DPKP BAB I-1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh Tahun 2017 merupakan dokumen perencanaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

Lebih terperinci

Manual Mutu Pengabdian

Manual Mutu Pengabdian Manual Mutu Pengabdian MM 03 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Kehidupan dan perkembangan akademik di Perguruan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang. Kinerja yang dicapai oleh organisasi pada dasarnya adalah prestasi para

BAB I PENDAHULUAN. bidang. Kinerja yang dicapai oleh organisasi pada dasarnya adalah prestasi para 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, era globalisasi telah menuntut adanya perubahan yang sangat cepat dan menyebabkan adanya pergeseran pemikiran yang kompleks disegala bidang. Kinerja

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA - SKPD )

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA - SKPD ) RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA - SKPD ) TAHUN 2010 2015 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN MUSI MUSI RAWAS Jl. Poros Muara Beliti Komplek Perkantoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi sanitasi kabupaten bintan Tahun anggaran Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Strategi sanitasi kabupaten bintan Tahun anggaran Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

Lebih terperinci

Pendekatan Kebijakan Publik

Pendekatan Kebijakan Publik Kuliah 5 Pendekatan Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 1. Pendekatan Kebijakan Diadopsi dari kombinasi pandangan Wibawa (1994). Dye (1978) dan Wahab (1990) menyebutnya dgn istilah model. Dua pendekatan

Lebih terperinci

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan.

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: Distinctive Strategic Management Overview of Strategic Management Fakultas FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi S2 Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI Pengertian

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA BADAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS (RENJA SKPD) TAHUN 2015 HIDUP MUARA BELITI 2014 i DAFTAR ISI Kulit Muka Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB. I PENDAHULUAN... 1 I.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, setiap

Lebih terperinci

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir 30% penduduk Indonesia masih buang air besar sembarangan (BABS), baik langsung maupun tidak langsung 18,1% diantaranya di perkotaan. Genangan di permukiman dan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN.. 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Landasan Hukum.. 4

Lebih terperinci

MODUL-1 PROYEK ARSITEKTUR DAN JASA ARSITEK. Dr. Cut Nuraini, ST., MT. Architecture Program, Institut Teknologi Medan.

MODUL-1 PROYEK ARSITEKTUR DAN JASA ARSITEK. Dr. Cut Nuraini, ST., MT. Architecture Program, Institut Teknologi Medan. 1 MODUL-1 http://hotpulsa.page.tl/1.htm PROYEK ARSITEKTUR DAN JASA ARSITEK Dr. Cut Nuraini, ST., MT. Architecture Program, Institut Teknologi Medan www.thaigoodview.com 2 TOPIK-1 TAHAPAN/DAUR PROYEK DAN

Lebih terperinci

POKJA AIR MINUM DAN SANITASI KABUPATEN KEPULAUAN ARU

POKJA AIR MINUM DAN SANITASI KABUPATEN KEPULAUAN ARU BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek adalah sebagai salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat karena berkaitan dengan kesehatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai

Lebih terperinci

MASALAH PARTISIPASI. Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest)

MASALAH PARTISIPASI. Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest) MASALAH PARTISIPASI Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest) 2. Biaya partisipasi (The cost of participation) 3.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi membawa perubahan besar di berbagai bidang kehidupan. Banyak perusahaan yang gencar melakukan promosi untuk menarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

KERJA RENCANA REVIEW T A H U N

KERJA RENCANA REVIEW T A H U N REVIEW RENCANA KERJA T A H U N 2 0 1 7 PEMERINTAH ACEH DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK Jl.Krueng Jambo Aye-Geuceu Komplek Telp.(0651) 42115-42621 Fac.(0651) 46798 Email :disnakermobduk@acehprov.go.id,website

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Dhoni Yohanes, Septia Lutfi 1) 1) Program Studi Sistem Informasi, Stmik

Lebih terperinci

KERJA PRAKTIK BUKU PANDUAN PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

KERJA PRAKTIK BUKU PANDUAN PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA BUKU PANDUAN KERJA PRAKTIK PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Diterbitkan oleh: Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Action Plan Adv & Marcom. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Action Plan Adv & Marcom. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM Mata Kuliah Modul ke: - Markom Industry Analysis- Action Plan Adv & Marcom Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Communication and Advertising BUSINESS PLAN: Strategic Planning from Top

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN CIAMIS BAB I

STRATEGI SANITASI KABUPATEN CIAMIS BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan sangat erat dengan kemiskinan. Sanitasi yang tidak memadai atau kurang baik di Kabupaten Ciamis berdampak

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Negara Kode : BNe220131 Semester : I SKS : 3 Jurusan/Prodi : Ilmu Negara Dosen Pengampu : Dr. Marlan Hutahaean, M.Si. Capaian Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kondisi umum sanitasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih jauh dari kondisi faktual yang diharapkan untuk mampu mengakomodir kebutuhan dasar bagi masyarakat

Lebih terperinci

Strategic Human Resource Management

Strategic Human Resource Management Modul ke: Strategic Human Resource Management Pengertian Strategic Human Resource Management (HRM) dan Perkembangan Pemikiran tentang HRM Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR : 31 TAHUN 2011 TANGGAL : 24 MEI 2011 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. 1.2 Wilayah cakupan SSK

1.1 Latar Belakang. 1.2 Wilayah cakupan SSK Bab 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RPJPD Kabupaten Lamandau I - 1

BAB I PENDAHULUAN. RPJPD Kabupaten Lamandau I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah membawa perubahan

Lebih terperinci