Ragam Pendekatan Proses Perencanaan
|
|
- Iwan Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 3 Ragam Pendekatan Proses Perencanaan Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi achmaddjunaedi@yahoo.com FB: Layanan Akademik A-Djunaedi (adjun@ugm.ac.id) Versi 2012 Ragam Pendekatan Proses Perencanaan DAFTAR TOPIK 1. Taksonomi Ragam Pendekatan Proses Perencanaan 2. Karakter Dasar Umum Ragam Pendekatan Proses Perencanaan 3. Karakter Khusus Tiap Ragam Pendekatan Proses Perencanaan 4. Aplikasi praktek ragam pendekatan proses perencanaan Referensi: Bab 2 Komparasi Antarmacam Pendekatan Proses Perencanaan, dari buku A, Djunaedi, 2012, Proses Perencanaan Wilayah dan Kota, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 2 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 1
2 Topik 1: Taksonomi Ragam Pendekatan Proses Perencanaan Tujuan: memberikan pemahaman mengenai komparasi antar ragam pendekatan/model proses perencanaan 3 Taksonomi Pendekatan Proses Perencanaan (a) Master (Perencanaan Induk) Comprehensive (Perencanaan Komprehensif) Strategic (Perencanaan Strategis) Participatory (Perencanaan Partisipatori) 4 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 2
3 Taksonomi Model-model Perencanaan (b) DOMINASI PENGAMBIL KEPUTUSAN PERENCANAAN Raja/ Penguasa Pakar/ perencana Masyarakat/ stakeholders RAGAM PENDEKATAN PROSES PERENCANAAN Master Otorita/penguasa dibantu perencana Comprehensive Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Stakeholders dibantu perencana Participatory Masyarakat merencanakan sendiri 5 Taksonomi Model-model Perencanaan (c) DOMINASI PENGAMBIL KEPUTUSAN PERENCANAAN Raja/ Penguasa Pakar/ perencana Masyarakat/ stakeholders RAGAM PENDEKATAN PROSES PERENCANAAN Master Comprehensive Strategic Participatory POLITIK Teokrasi Teknokrasi Demokrasi 6 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 3
4 Taksonomi Model-model Perencanaan (d) DOMINASI PENGAMBIL KEPUTUSAN PERENCANAAN Raja/ Penguasa Pakar/ perencana Masyarakat/ stakeholders RAGAM PENDEKATAN PROSES PERENCANAAN Kombinasi, antara lain Master Comprehensive Strategic Participatory Strategic Participatory Strategic Spatial 7 Taksonomi Model-model Perencanaan (e) DOMINASI PENGAMBIL KEPUTUSAN PERENCANAAN Raja/ Penguasa Pakar/ perencana Masyarakat/ stakeholders RAGAM PENDEKATAN PROSES PERENCANAAN Master Comprehensive Strategic Sejarahnya di Indonesia (utk perencanaan publik) Sejak jaman kolonial s.d. Thn. 1980an Sejak 1980an s.d. Saat ini Sejak awal 2000an s.d. Saat ini 8 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 4
5 Topik 2: Karakter Dasar Umum Ragam Pendekatan Proses Perencanaan Tujuan: memberikan pemahaman mengenai karakter dasar yang berlaku umum untuk ragam pendekatan/model proses perencanaan (selain itu ada karakter khusus tiap ragam) 9 Karakter Dasar secara umum 1. Komprehensif (seluruh aspek) 2. Jangka panjang (long-range) 3. Terkait dgn seluruh wilayah perencanaan 4. Mempunyai Visi / Tujuan ke Masa Depan dan menetapkan langkah-langkah untuk mencapainya. 5. Mampu di-implementasi-kan (dilaksanakan). 10 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 5
6 Karakter Dasar (1): Komprehensif Semua pendekatan menyatakan dirinya melakukan perencanaan dengan telah memikirkan semua aspek/ keseluruhan (komprehensif). Tapi bila dikomparasikan, maka ada pendekatan yg lebih komprehensif daripada yang lain (catatan: yang paling komprehensif adalah pendekatan Comprehensive ; sedangkan perencanaan strategis hanya mencakup isu-isu yg strategis saja). 11 Karakter Dasar (2): Jangka Panjang Semua pendekatan menyatakan dirinya melakukan perencanaan yang ber-jangka panjang. Tapi bila dikomparasikan, yang disebut panjang itu dapat berbeda-beda. Misal, secara teori, perencanaan strategis hanya menjangkau 5 tahun (tapi ini relatif sdh panjang), sedangkan perencanaan komprehensif berjangka 20 thn. 12 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 6
7 Karakter Dasar (3): Terkait dengan seluruh wilayah Semua ragam pendekatan sama dalam membatasi hanya pada wilayah yg kita boleh merencanakan (biasanya dibatasi pada wilayah administratif atau wilayah kewenangan). Tapi dalam analisis, bisa menjangkau wilayah lain/luar yang mempengaruhi kita. Tiap ragam pendekatan bisa berbeda dalam cakupan wilayah lain/luar tsb. Dalam perencanaan komprehensif, wilayah luar disebut sbg hinterland. 13 Karakter Dasar (4): Mempunyai Visi/Tujuan Semua ragam pendekatan mempunyai tujuan jangka panjang atau visi, dan menyusun antisipasi untuk mencapainya. Tapi istilah/konsep/pengertiannya bisa lain. Dalam perencanaan strategis disebut visi, sedangkan dalam perencanaan komprehensif disebut tujuan jangka panjang. Antisipasi juga beda, misal dalam perencanaan strategis, antisipasi berupa strategi (kebijakan, program, dst). 14 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 7
8 Karakter Dasar (5): Mampu diimplementasikan Semua ragam pendekatan mengklaim yg direncanakan bisa diimplementasikan (dg baik). Tapi bila dibandingkan (dari bbrp pengalaman praktek) ternyata ada pendekatan yg hasil perencanaannya lebih sulit dilaksanakan daripada yg lain. Lebih sulit, misal, dalam arti memerlukan syarat yang lebih banyak. Misal: perencanaan komprehensif mensyaratkan bhw sumberdaya tersedia penuh utk menjalankan rencana. 15 Topik 3: Karakter Khusus Tiap Ragam Pendekatan Proses Perencanaan Tujuan: memberikan pemahaman mengenai karakter khusus tiap ragam pendekatan/model proses perencanaan serta contoh produknya 16 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 8
9 Sub Topik 3.1: Karakter Khusus: Proses Perencanaan Induk (Master ) 17 Master : Karakter Dasar Pembuat keputusan= raja / penguasa/ otorita (dibantu oleh para ahli/ perencana) Tingkat komprehensifitas relatif kurang Biasanya hasilnya: rencana fisik/ keruangan, rencana sangat rinci. Model ini aslinya dari bidang arsitektur, atau bisa kita katakan berangkat dari arsitektur. 18 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 9
10 Master : Berangkat dari Arsitektur Master biasa dilakukan oleh para arsitek dalam merancang (mendesain) kompleks bangunan atau kawasan. Dari cara pandang arsitektur, kota/wilayah dianggap sebagai perluasan dari komplek bangunan. Banyak kota baru di masa lalu (Washington, DC; Canberra, dsb) dan pada saat ini yang dirancang dengan pendekatan master planning. 19 Master : Karakteristik Model Hasil akhir berupa rancangan/desain fisik. Diterapkan pada area (kawasan) yang mempunyai otoritas tunggal (berhak utk merancang/ merubah rancangan semua bangunan di area tsb.) Otorita tsb sebagai penentu kebijakan rancangan, dibantu para perencana/perancang (yg biasanya terdiri dari para arsitek, ahli perancangan fisik). Proses perencanaan dikembangkan dari proses perancangan arsitektural. 20 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 10
11 Master : Proses Secara umum: Analisis (problem seeking): kajian problema/hal-hal yang mempengaruhi dan perlu diwadahi secara fisik Pemrograman (programming): analisis pewadahan hasil analisis ke ruang fisik secara alokatif (macam ruang, interaksi antar ruang, dan rencana volume tiap ruang) Perancangan Fisik (designing): perancangan fisik berdasar macam ruang, interaksi, dan alokasinya. 21 Master : Contoh produk Sumber: globalrancangselaras.com <Diakses tgl 26 Feb 2010> 22 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 11
12 Sub Topik 3.2: Karakter Khusus: Proses Perencanaan Umum (Comprehensive ) 23 Comprehensive : Karakter Dasar Pembuat keputusan= para ahli/ perencana + masyarakat (sedikit peran) Tingkat komprehensifitas tinggi dalam analisis maupun masalah yg diatasi (semua masalah ingin diatasi). Biasanya hasilnya: rencana menyeluruh (kecuali renc. tata ruang), dan sangat rinci. Kurang memperhitungkan sumberdaya yg tersedia (asumsi: dapat dicari/ diusahakan agar tersedia). Proses (lihat slide berikut) Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 12
13 Perencanaan Komprehensif: Urutan Proses (1) Menurut Levy (1997): 1. Research 2. Formulating Community Goals 3. Formulating the Plan 4. Implementing the Plan 5. Review and Updating Menurut Alexander (1986): 1. Problem Diagnosis 2. Goal Articulation 3. Prediction and Projection 4. Design of Alternatives 5. Plan Testing 6. Evaluation 7. Implementation Sumber: Levy, J.M Contemporary Urban. 4th Edition. Prentice Hall, Upper Saddle River, NJ, halaman Sumber: Alexander, E.R Approaches to : Introducing Current Theories, Concepts, and Issues. Gordon and Breach Science Publishers. New York: halaman Perencanaan Komprehensif: Urutan Proses (2) Sumber: Bahan Kuliah Kawik Sugiana, Teori Perencanaan, MPKD UGM 26 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 13
14 Perencanaan Komprehensif: Urutan Proses (3) Sumber: us/templates/images/web/2 4175_0_1.jpg [diakses 16 Juni 2009] 27 Perencanaan Komprehensif: Urutan Proses (4) Pengumpulan Data siklikal Analisis Perumusan Rencana 28 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 14
15 Perencanaan Komprehensif: Urutan Proses (5) Pengumpulan & Pengolahan data Analisis perencanaan Masukan balik (feed back) Perumusan Tujuan & Sasaran Perencanaan Pengembangan Alternatif Rencana Evaluasi & Seleksi Alternatif Rencana Monitoring & Evaluasi Penyusunan Dokumen Rencana Penyusunan Program & Proyek/Tindakan Tindakan/Kegiatan 29 Perencanaan Komprehensif: Contoh Produk 30 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 15
16 Sub Topik 3.3: Karakter Khusus: Proses Perencanaan Strategis (Strategic ) 31 Strategic : Karakter Dasar Pembuat keputusan= masyarakat/pihak2 terkait (stakeholders) dibantu para ahli/ perencana (sbg fasilitator proses) Tingkat komprehensifitas: semua aspek dikaji, tapi hanya masalah/isu-isu strategis saja yg ditangani. Biasanya hasilnya: rencana menyeluruh (tdk hanya fisik). Memperhitungkan sumberdaya yg tersedia (maka hanya isu-isu yg strategis saja yg dibuat strategi pengatasan/ pengembangannya). 32 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 16
17 Strategic : Proses Perencanaan (1) Penetapan Visi & Misi Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal Masukan balik (feed back) Pentapan Isu-isu Strategis Perumusan (Tujuan, Sasaran, dan) Strategi Penyusunan Program Monitoring & Evaluasi Perencanaan Kegiatan & Anggaran Tindakan/Kegiatan 33 Strategic : Proses Perencanaan (2) Kasus: Renstrada Propinsi DKI Jakarta Proses perencanaan strategis: Kondisi & Tantangan Kajian literatur, survei, dan analisis SWOT Strategi Umum Visi & Misi Sasaran Strategis Program Prioritas Bidang Forum diskusi, forum konfirmasi pakar & stakeholders Arah & Kebijakan Strategi & Indikator Kinerja Bidang 34 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 17
18 Strategic : Contoh Produk 35 Sub Topik 3.4: Karakter Khusus: Proses Perencanaan Partisipatori (Participatory ) 36 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 18
19 Participatory : Karakter Dasar Pembuat keputusan= masyarakat/pihak2 terkait (stakeholders), bila perlu dibantu ahli/ perencana (sbg fasilitator proses) Tingkat komprehensifitas: terserah pada kesepakatan stakeholders. Biasanya proses & hasilnya: terserah pada kesepakatan stakeholders (bisa mengikuti proses strategic planning, bila disepakati). 37 Participatory : Gambaran Suasana 38 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 19
20 Topik 4: Aplikasi praktek ragam pendekatan proses perencanaan Tujuan: Menunjukkan gambaran aplikasi ragam pendekatan proses perencanaan yang dipraktekkan saat ini 39 Praktek penerapan ragam pendekatan proses perencanaan saat ini 1 2 Master (Perencanaan Induk) Comprehensive (Perencanaan Umum) Contoh Penerapan: URBAN DESIGN (misal: kampus, kota baru, dsb) Perenc. Tata Ruang Wilayah 3 4 Strategic (Perencanaan Strategis) Participatory (Perencanaan Partisipatori) Renstrada/ RPJM Renstra Dinas Community Development 40 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 20
21 Ringkasan Sesi ini (1) Proses perencanaan publik dipengaruhi oleh perubahan sistem kekuasaan dan perkembangan pendekatan perencanaan. Perubahan sistem kekuasaan: dari teokrasi, ke teknokrasi, dan saat ini era demokrasi. Perkembangan pendekatan perencanaan: master planning, rational comprehensive planning, strategic planning, participatory planning. 41 Ringkasan Sesi ini (2) Dalam hal praktek: dari waktu ke waktu terjadi pergeseran dalam pemakaian pendekatan. Misal, pada masa lalu (Era Orde Baru), perencanaan pembangunan daerah menggunakan pendekatan perencanaan komprehensif (REPELITADA), kini menggunakan pendekatan perencanaan strategis (RPJM/ Renstrada). 42 Proses Perencanaan Kuliah 03: Ragam Pendekatan Proses Perenc (A. Djunaedi, 2011) Hal. 21
Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik)
S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 4 Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik) Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com
Lebih terperinciS1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 8 Penyusunan Rencana Strategis (Strategic Planning): Konsep Umum & Pedoman
S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 8 Penyusunan Rencana Strategis (Strategic Planning): Konsep Umum & Pedoman Sumber: http://www.zaheerspeaks.com/tag/...planning Bahan Kuliah--Dipakai terbatas
Lebih terperinciS1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 1. Pengantar Kuliah
S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 1 Pengantar Kuliah Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com FB: Layanan Akademik
Lebih terperinciProses Perencanaan Komprehensif: Praktek Proses Penyusunan RTRW Provinsi-Kabupaten-Kota
S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 5 Proses Perencanaan Komprehensif: Praktek Proses Penyusunan RTRW Provinsi-Kabupaten-Kota Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad
Lebih terperinciS1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 7. Penyelenggaraan & Pengendalian Penataan Ruang
S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 7 Penyelenggaraan & Pengendalian Penataan Ruang Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com
Lebih terperinciPenyusunan Rencana Induk (Master Planning)
S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 11 Penyusunan Rencana Induk (Master Planning) Sumber www.bappeda-kotabaru.info Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi
Lebih terperinciWacana ke Masa Depan
S1 PWK UGM Proses Perencanaan Wacana ke Masa Depan Bahan Kuliah Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Email: achmaddjunaedi@yahoo.com 2011 Wacana berbasis Prediksi (1) Prediksi
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2
PERENCANAAN STRATEGIS Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN STRATEGIS VIDEO PERENCANAAN STRATEGIS Latar belakang/konteks Rencana statutori vs rencana berbasis kinerja Manajemen strategis Perencanaan
Lebih terperinciSesi 5 Memahami Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian. Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani Yos Hendra
Sesi 5 Memahami Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian. Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani Yos Hendra Deskripsi Sesi Unit Penelitian merupakan sebuah kegiatan serius yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penataan ruang merupakan suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penataan ruang merupakan suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Selain itu penyelenggaraan penataan ruang
Lebih terperinciBAB I MENGENAL ARSITEKTUR KOTA, BENTUK DAN DINAMIKANYA
BAB I MENGENAL ARSITEKTUR KOTA, BENTUK DAN DINAMIKANYA PENDAHULUAN A. DESKRIPSI SINGKAT MATERI Dalam bab ini mahasiswa diajarkan untuk mengenal arsitektur kota secara konseptual. Dimana hubungannya arsitektur
Lebih terperinciPERENCANAAN SKENARIO DAN PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2
PERENCANAAN SKENARIO DAN PERENCANAAN STRATEGIS Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN SKENARIO Konteks Perencanaan Skenario kemasadepanan dan ketidakpastian ramalan dan visi Pemahaman Dasar Perencanaan
Lebih terperinciPengantar: Memahami. Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian. Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani
Pengantar: Memahami. Renstra dan Business Plan untuk Lembaga Penelitian Fasilitator: Laksono Trisnantoro Putu Eka Andayani Pengantar Unit Penelitian merupakan sebuah kegiatan serius yang membutuhkan system
Lebih terperinciMATERI KAJIAN MANAJEMEN STRATEJIK 1. KONSEP DAN APLIKASI MANAJEMEN STRATEJIK 2. PERUMUSAN VISI, MISI DAN NILAI 3. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEJIK 4.
Kuliah 01 1 MATERI KAJIAN MANAJEMEN STRATEJIK 1. KONSEP DAN APLIKASI MANAJEMEN STRATEJIK 2. PERUMUSAN VISI, MISI DAN NILAI 3. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEJIK 4. ANALISIS STRATEJIK DAN FAKTOR - FAKTOR KUNCI
Lebih terperinciPengertian, Batasan dan Ruang Lingkup Administrasi Publik (Negara)
Kuliah 2 Pengertian, Batasan dan Ruang Lingkup Administrasi Publik (Negara) Marlan Hutahaean 1 Istilah Administrasi Publik (Negara) (1) Istilah Adm. Publik tidak dipergunakan pada UUD 1945 demikian halnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rancangan Akhir RPJMD Tahun Hal. I LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Provinsi DKI Jakarta merupakan kota dengan banyak peran, yaitu sebagai pusat pemerintahan, pusat kegiatan perekonomian, pusat perdagangan, pusat jasa perbankan dan
Lebih terperinciKOTA TANGERANG SELATAN
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN KOTA TANGERANG SELATAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN POKJA AMPL KOTA TANGERANG SELATAN 2011 Daftar Isi Bagian 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang...
Lebih terperinciStrategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula
Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula Latar belakang Amandemen Keempat UUD NRI 1945 Tidak ada GBHN Pemilihan Presiden secara langsung Pemilihan Kepala Daerah secara demokratis UU
Lebih terperinciDistinctive Strategic Management
Modul ke: Distinctive Strategic Management Nature of Strategic Management Fakultas FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi S2 Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id RENCANA STRATEJIK Rencana stratejik
Lebih terperincimenjadi Dasar Perekonomian Kerakyatan, dalam menunjang perekonomian sebagian besar penduduk Indonesia telah terbukti terutama pada saat krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan sektor yang menjadi Dasar Perekonomian Kerakyatan, dalam menunjang perekonomian sebagian besar penduduk Indonesia
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Rumusan visi dan misi Badan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013-2018 berlandaskan pada tugas pokok dan fungsi yang
Lebih terperinciRENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN
RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
[- BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG P embangunan sektor Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Garut dalam kurun waktu tahun 2009 s/d 2013 telah memberikan
Lebih terperinciPengantar Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
Pengantar Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Deskripsi Kuliah ini membahas teknologi untuk mengembangkan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK), dimana pengambilan keputusan tidak
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Target Millenium Development Goals (MDGs) menempatkan manusia sebagai fokus utama pembangunan yang mencakup semua komponen kegiatan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan
Lebih terperinciBuku 2: RKPM PROSES PERENCANAAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Jl. Grafika No. 2 Fakultas Teknik, UGM, Yogyakarta Buku 2: RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENURUT UU NOMOR 25/2004 DAN UU NOMOR 32/2004. Prof. Dr. SADU WASISTIONO, MS
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENURUT UU NOMOR 25/2004 DAN UU NOMOR 32/2004 Prof. Dr. SADU WASISTIONO, MS A. PENDAHULUAN UU No. 5/1974 bersifat Sentralistik Model Perencanaan Eklektik, yaitu perpaduan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA
Lebih terperinciMARKETING MANAGEMENT OF HOSPITAL
MARKETING MANAGEMENT OF HOSPITAL SEPTO PAWELAS ARSO, SKM, MARS MATERI KULIAH ORGANISASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO PENDAHULUAN Rumah sakit sbg SISTEM
Lebih terperinciBAPPEDA PROVINSI NTT PENYUSUNAN RENSTRA SKPD
BAPPEDA PROVINSI NTT PENYUSUNAN RENSTRA SKPD Penyusunan RENSTRA SKPD PROVINSI NTT 2013-2018 BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Landasan Hukum 3. Maksud Dan Tujuan 4. Sistematika BAB II. GAMBARAN PELAYANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang baik dan transparan, walaupun perencanaan yang baik dapat dibuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan Pembangunan daerah harus diawali dengan pelaksanaan perencanaan yang baik dan transparan, walaupun perencanaan yang baik dapat dibuat dengan tidak mudah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG
Jalan Panji No. 70 Kelurahan Panji Telp. (0541) 661322. 664977 T E N G G A R O N G 75514 KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : 600.107/ BAP-I/IV/2011 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan yang erat dengan kemiskinan, tingkat pendidikan, kepadatan penduduk, perilaku hidup bersih dan sehat,
Lebih terperinciPembangunan bertumpu masyarakat
Pembangunan bertumpu masyarakat SP 6102 Kuliah 2 3 Maret 2007 W D Pratiwi Proses Perencanaan komprehensif Pengumpulan & Pengolahan data Analisis Perencanaan Monitoring & Evaluasi Perumusan Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pembangunan secara efektif, efisien, dan memiliki sasaran yang tepat maka diperlukan proses perencanaan untuk menjamin tercapainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunan
Lebih terperinciPLANO MADANI VOLUME 5 NOMOR 2, OKTOBER 2016, P ISSN X - E ISSN
PLANO MADANI VOLUME 5 NOMOR 2, OKTOBER 2016, 136-142 2016 P ISSN 2301-878X - E ISSN 2541-2973 KETIMPANGAN SPASIAL PERKOTAAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER Ratih Yuliandhari 1, Agam Marsoyo 2, M Sani Royschansyah
Lebih terperinci15 JP. Diagnostic Reading
15 JP Diagnostic Reading diagnosis usaha menemukan sumber penyakit reading membaca Apa yang dibaca? Apa yang didiagnosis? Fungsi Pemerintah 1. Policy 2. Regulation 3. Empowerment 4. Services VISI MISI
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN
Bab I Pendahuluan 1.1. LatarBelakang Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu proses yang berkesinambungan antara berbagai dimensi, baik dimensi sosial, ekonomi, maupun lingkungan yang bertujuan untuk
Lebih terperinciPROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG
PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan
Lebih terperinci1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.
1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. Visi, misi, tujuan dan sasaran
Lebih terperinciRencana Strategis (RENSTRA)
Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS
RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI
Lebih terperinciDisampaikan oleh : Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Disampaikan oleh : Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Latar Belakang: KONDISI:
Lebih terperinciNama Mata Kuliah : Manajemen Stratejik dan Kesinambungan Finansial Kode : KUI 6681
PROGRAM STUDI PASCASARJANA KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN, FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA, YOGYAKARTA Nama Mata Kuliah : Manajemen Stratejik dan Kesinambungan Finansial Kode : KUI 6681
Lebih terperinciTahapan Persiapan Penyusunan RP4D Kabupaten merupakan kegiatan yang bersifat administratif dengan tujuan mempersiapkan pihak penyelenggaran kegiatan
BAGIAN I Persiapan Penyusunan RP4D Kabupaten Tahapan Persiapan Penyusunan RP4D Kabupaten merupakan kegiatan yang bersifat administratif dengan tujuan mempersiapkan pihak penyelenggaran kegiatan Penyusunan
Lebih terperinciWhat is Strategy? Hughes (1994) : Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan. Taktik untuk memenangkan satu pertandingan
What is Strategy? Hughes (1994) : Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan. Taktik untuk memenangkan satu pertandingan Strategy = the art of devising or employing plan toward a goal Strategy =
Lebih terperinciModul PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Modul PENGENDALIAN DAN EVALUASI BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJPD dan PELAPORAN 1. Laporan Pra-Pelingkupan 3. Laporan Draf Akhir Persiapan Penyusunan RPJPD 0 2. Laporan Pelingkupan 4. Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kota yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan era informasi saat ini, organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan era informasi saat ini, organisasi beroperasi dalam lingkungan yang dinamis dan penuh ketidakpastian. Organisasi selalu berusaha mengatasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciKONSELING KELOMPOK.
KONSELING KELOMPOK http://kajianpsikologi.guru-indonesia.net Latar Belakang Konseling kelompok (salah satu prosedur terapeutik) menjadi metode kelompok yang semakin populer Atkinson (1991), keuntungan
Lebih terperinciANALISIS KEPUTUSAN & IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGOBATAN GRATIS DI KAB. SUMBAWA BARAT PROPINSI NTB TAHUN 2008
ANALISIS KEPUTUSAN & IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGOBATAN GRATIS DI KAB. SUMBAWA BARAT PROPINSI NTB TAHUN 2008 Hartati * Chriswardani Suryawati ** Septo Pawelas Arso ** * Rumah Sakit Jiwa Mataram, NTB **
Lebih terperinciMisi ini kemudian agar terarah, diimplemantasikan dalam tujuan strategik Program Doktor Akuntansi Universitas Gadjah Mada:
PROGRAM STUDI AKUNTANSI Program Doktor Akuntansi Universitas Gadjah Mada memiliki jatidiri yang menjadi dua pilar utama eksistensinya. Pertama, program ini berorientasi pada pendidikan dan penelitian ilmu
Lebih terperinciKeragaman Pilihan Corak Perencanaan (Planning Styles) untuk Mendukung Kebijakan Otonomi Daerah 1
Keragaman Pilihan Corak Perencanaan (Planning Styles) untuk Mendukung Kebijakan Otonomi Daerah 1 Presentasi: Achmad Djunaedi (E-mail: adjun@ugm.ac.id) Program MPKD Jurusan Arsitektur FT UGM Abstract During
Lebih terperinciBAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR
RENCANA STRATEGIS 2014-2019 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN GARUT 201 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renstra SKPD)
Lebih terperinciKATA PENGANTAR KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KAB.MUSI RAWAS, H. RUDI IRAWAN,S.Sos,M.Si Pembina Utama Muda NIP
KTP Elektronik KATA PENGANTAR Rencana Strategis (RENSTRA)Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 berisi tentang Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi dalam dalam
Lebih terperinciRENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015
RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MUSI RAWAS 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat
Lebih terperinciB A B P E N D A H U L U A N
B A B P E N D A H U L U A N I 1.1. Latar Belakang. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disebut RENJA-SKPD adalah suatu dokumen perencanaan yang sangat penting, karena di dalamnya mengandung
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)
RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN III) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu
Lebih terperinciRenstra DPKP BAB I-1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh Tahun 2017 merupakan dokumen perencanaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
Lebih terperinciManual Mutu Pengabdian
Manual Mutu Pengabdian MM 03 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Kehidupan dan perkembangan akademik di Perguruan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)
RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang. Kinerja yang dicapai oleh organisasi pada dasarnya adalah prestasi para
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, era globalisasi telah menuntut adanya perubahan yang sangat cepat dan menyebabkan adanya pergeseran pemikiran yang kompleks disegala bidang. Kinerja
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS ( RENSTRA - SKPD )
RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA - SKPD ) TAHUN 2010 2015 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN MUSI MUSI RAWAS Jl. Poros Muara Beliti Komplek Perkantoran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategi sanitasi kabupaten bintan Tahun anggaran Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
Lebih terperinciPendekatan Kebijakan Publik
Kuliah 5 Pendekatan Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 1. Pendekatan Kebijakan Diadopsi dari kombinasi pandangan Wibawa (1994). Dye (1978) dan Wahab (1990) menyebutnya dgn istilah model. Dua pendekatan
Lebih terperinciRangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu
Lebih terperinciDistinctive Strategic Management
Modul ke: Distinctive Strategic Management Overview of Strategic Management Fakultas FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi S2 Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI Pengertian
Lebih terperinciRENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS
RENCANA KERJA BADAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS (RENJA SKPD) TAHUN 2015 HIDUP MUARA BELITI 2014 i DAFTAR ISI Kulit Muka Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB. I PENDAHULUAN... 1 I.1. Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, setiap
Lebih terperinciPROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG
PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir 30% penduduk Indonesia masih buang air besar sembarangan (BABS), baik langsung maupun tidak langsung 18,1% diantaranya di perkotaan. Genangan di permukiman dan
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO
RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN.. 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Landasan Hukum.. 4
Lebih terperinciMODUL-1 PROYEK ARSITEKTUR DAN JASA ARSITEK. Dr. Cut Nuraini, ST., MT. Architecture Program, Institut Teknologi Medan.
1 MODUL-1 http://hotpulsa.page.tl/1.htm PROYEK ARSITEKTUR DAN JASA ARSITEK Dr. Cut Nuraini, ST., MT. Architecture Program, Institut Teknologi Medan www.thaigoodview.com 2 TOPIK-1 TAHAPAN/DAUR PROYEK DAN
Lebih terperinciPOKJA AIR MINUM DAN SANITASI KABUPATEN KEPULAUAN ARU
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek adalah sebagai salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat karena berkaitan dengan kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai
Lebih terperinciMASALAH PARTISIPASI. Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest)
MASALAH PARTISIPASI Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest) 2. Biaya partisipasi (The cost of participation) 3.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi membawa perubahan besar di berbagai bidang kehidupan. Banyak perusahaan yang gencar melakukan promosi untuk menarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian
Lebih terperinciKERJA RENCANA REVIEW T A H U N
REVIEW RENCANA KERJA T A H U N 2 0 1 7 PEMERINTAH ACEH DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK Jl.Krueng Jambo Aye-Geuceu Komplek Telp.(0651) 42115-42621 Fac.(0651) 46798 Email :disnakermobduk@acehprov.go.id,website
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Dhoni Yohanes, Septia Lutfi 1) 1) Program Studi Sistem Informasi, Stmik
Lebih terperinciKERJA PRAKTIK BUKU PANDUAN PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
BUKU PANDUAN KERJA PRAKTIK PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Diterbitkan oleh: Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciMata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Action Plan Adv & Marcom. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM
Mata Kuliah Modul ke: - Markom Industry Analysis- Action Plan Adv & Marcom Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Communication and Advertising BUSINESS PLAN: Strategic Planning from Top
Lebih terperinciSTRATEGI SANITASI KABUPATEN CIAMIS BAB I
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan sangat erat dengan kemiskinan. Sanitasi yang tidak memadai atau kurang baik di Kabupaten Ciamis berdampak
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Negara Kode : BNe220131 Semester : I SKS : 3 Jurusan/Prodi : Ilmu Negara Dosen Pengampu : Dr. Marlan Hutahaean, M.Si. Capaian Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kondisi umum sanitasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih jauh dari kondisi faktual yang diharapkan untuk mampu mengakomodir kebutuhan dasar bagi masyarakat
Lebih terperinciStrategic Human Resource Management
Modul ke: Strategic Human Resource Management Pengertian Strategic Human Resource Management (HRM) dan Perkembangan Pemikiran tentang HRM Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR : 31 TAHUN 2011 TANGGAL : 24 MEI 2011 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Nomor
Lebih terperinciKegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang. 1.2 Wilayah cakupan SSK
Bab 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO
PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. RPJPD Kabupaten Lamandau I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah membawa perubahan
Lebih terperinci