S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 8 Penyusunan Rencana Strategis (Strategic Planning): Konsep Umum & Pedoman
|
|
- Lanny Inge Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 8 Penyusunan Rencana Strategis (Strategic Planning): Konsep Umum & Pedoman Sumber: Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi achmaddjunaedi@yahoo.com FB: Layanan Akademik A-Djunaedi (adjun@ugm.ac.id) Versi 2012 Proses Perencanaan Strategis Konsep Umum DAFTAR TOPIK 1. Pengantar (bedanya dengan perencanaan komprehensif) 2. Dasar Teori/Konsep Proses Perencanaan Strategis 3. Penerapan Perencanaan Strategis di Indonesia 4. Pedoman Proses Perencanaan Strategis (RPJM) saat ini (di Indonesia) 2 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 1
2 Topik 1: Pengantar Tujuan: Mengenalkan asal-usul perencanaan strategis, perkembangan penerapannya dan bedanya dengan perencanaan komprehensif. 3 Asal Usul Perenc. Strategis Dipakai di lingkungan militer Dipakai di lingkungan bisnis/ perusahaan Dipakai di lingkungan pemerintahan Dipakai untuk perencanaan wilayah dan kota (PWK) Ada sifat-sifat yg terus terbawa (a.l.: persaingan, prioritas) Ada sifat-sifat yg berubah (a.l.: dinamika, fleksibilitas) 4 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 2
3 Perencanaan Strategis di PWK/PKD Sebelum PWK/PKD mulai menggunakan perencanaan strategis (di AS mulai akhir 1980an, di Indonesia mulai awal 2000an), sudah ada pendekatan lain yang dipakai, antara lain yang sedang ngetren saat itu adalah: rational comprehensive planning (RCP). RCP dalam perkembangan dari waktu ke waktu mengalami jatuh bangun (lihat slide berikut). Di Indonesia, dalam perencanaan pembangunan daerah, dulu memakai RCP (berbentuk: Repelitada), kini memakai strategic planning (RPJM). Perenc Tata Ruang masih memakai RCP. 5 Jatuh-Bangun RCP: di dunia Pra paradigma RCP Pengembangan paradigma RCP Zaman keemasan paradigma RCP Anomali paradigma Krisis paradigma Master Planning, dsb. RCP Incremental Planning Banyak kritik Strategic Planning Dsb Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 3
4 Pergeseran Paradigma Perencanaan (Kota) di Indonesia Pra paradigma RCP Pengembangan paradigma RCP Master Planning (penyusunan Rencana Induk Kota/ RIK) Zaman keemasan paradigma RCP Anomali paradigma Krisis paradigma RCP (penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota / RUTRK, dsb) Perencanaan Strategis ?? Perencanaan Partisipatori 7 ASPEK Beda: Perenc Komprehensif vs. Perenc Strategis Pelaku proses yg mendominasi keputusan PERENCANAAN KOMPREHENSIF Pakar, Ahli Perencanaan PERENCANAAN STRATEGIS Para pemangku kepentingan (stakeholders) Dasar keputusan Rasionalitas Kesepakatan Masalah yg ditangani Penerapan di Indonesia saat ini Seluruhnya (komprehensif) Rencana Tata Ruang Wilayah Berfokus hanya yg diprioritaskan (mengingat keterbatasan sumberdaya) Rencana Pembangunan Jangka Menengah 8 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 4
5 Sifat-sifat Perenc Strategis (Sumber: Kaufman dan Jacobs, 1996) 1. Lebih berorientasi ke tindakan, hasil, dan implementasi. 2. Partisipasi yg lebih luas dan beragam. 3. Kajian lingkungan eksternal yg lebih luas (peluang & ancaman). 4. Perilaku kompetitif (bersaing). 5. Kajian lingkungan internal: kekuatan & kelemahan dalam konteks peluang & tantangan/ancaman. 9 Topik 2: Dasar Teori/Konsep Proses Perencanaan Strategis Tujuan: memberikan pemahaman terkait dasar teori/konsep yang melandasi proses perencanaan strategis untuk perencanaan wilayah dan kota (PWK/PKD) 10 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 5
6 Mandat Kesepakatan awal Misi & Nilai2 Proses Perenc Strategis (1) (Sumber: Bryson, 1988) Penilaian lingkungan eksternal Isu-isu strategis Opportunities, threats Strengths, weaknesses Penilaian lingkungan internal Catatan: tdk ada proses renstra yang baku. Visi Tindakan Hasil Masukan balik 11 Proses Perenc Strategis (2) Penyusunan rencana strategis Visi, Misi, Nilai-nilai Penilaian lingkungan eksternal Isu-isu strategis Opportunities, threats Strengths, weaknesses Penilaian lingkungan internal Implementasi Strategistrategi Penyusunan program Program/ kegiatan Monitoring & evaluasi Strategistrategi 12 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 6
7 Contoh Variasi Proses Perenc Strategis (1) 13 Contoh Variasi Proses Perenc Strategis (2) 14 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 7
8 Contoh Variasi Proses Perenc Strategis (3) Masukan balik (feed back) Analisis Lingkungan Internal Penetapan Visi & Misi Pentapan Isu-isu Strategis Analisis Lingkungan Eksternal Perumusan (Tujuan, Sasaran, dan) Strategi Lingkup: Perencanaan Strategis Penyusunan Program Monitoring & Evaluasi Perencanaan Kegiatan & Anggaran Tindakan/Kegiatan 15 Pengertian bagian Proses Perencanaan Strategis (1) VISI: seperti apa gambaran kita di masa depan; seperti apa kondisi yg kita kejar ke masa depan MISI: apa yg kita perlu kerjakan (secar garis besar) Sebuah visi merupakan gambaran sukses masa depan Sebuah visi akan terbentuk jika kita berpikir cukup jauh ke depan untuk menyadari adanya tantangan yang dapat dihadapi dengan persiapan dari sekarang. Contoh Visi: Indonesia menuju Masyarakat Adil dan Makmur Contoh: Visi Kab. Bojonegoro : Kebangkitan Menuju Bojonegoro Yang Sejahtera, Madani dan Berdaya Saing. 16 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 8
9 Pengertian bagian Proses Perencanaan Strategis (2) Visi akan menjadi berarti jika memenuhi kriteria berikut: A vision engages the heart and the spirit.... leads toward a worthwhile goal.... gives meaning to an effort.... is simple.... is attainable.... can change over time. 17 Pengertian bagian Proses Perencanaan Strategis (3) We need a vision because it: motivates by concrete pictures of a better life in the area focuses on results first - rather than on ways and means of achieving them, helps to check on what needs to be done to achieve these results Contoh: Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Garut pada tahun : "Terwujudnya Garut yang Mandiri dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik dengan Didasari Ridlo Allah SWT." 18 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 9
10 Pengertian bagian Proses Perencanaan Strategis (4) ANALISIS LINGKUNGAN EXTERNAL: mengkaji peluang dan ancaman yg ada di lingkungan di luar kita. Sifat bersaing (manfaatkan peluang; antisipasi ancaman) ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL: mengkaji kekuatan dan kelemahan kita sendiri. Kenali diri sendiri (manfaatkan kekuatan; pertimbangkan kelemahan yg ada) 19 Pengertian bagian Proses Perencanaan Strategis (5) ISU STRATEGIS: masalah utama dan diprioritaskan untuk diatasi Tidak semua isu/masalah perlu kita prioritaskan utk diatasi Seringkali disebut juga sebagai faktor kunci keberhasilan STRATEGI: pilar-pilar cara atau langkah-langkah sebagai bagian dari menjalankan Misi untuk mencapai Visi. Seringkali mencakup: tujuan, kebijakan dan program (indikatif), serta indikator kinerja. 20 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 10
11 Berbeda antar negara Penerapan teori asli ke negara berbeda, mungkin sekali berbeda. Di Amerika, Australia, misalnya, suatu rencana strategis daerah berjangka maksimal 5 tahun (seperti di Indonesia pada awal 2000an). Tapi di Indonesia, setelah keluar UU Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU 25/2004), perencanaan daerah di Indonesia (yg masih berdasar pendekatan perencanaan strategis) mempunyai RPJP (20 thn-an) dan RPJM (5 thn-an). 21 Topik 3: Penerapan Perencanaan Strategis di Indonesia Tujuan: Memahami perkembangan penerapan perencanaan strategis di Indonesia 22 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 11
12 Perkembangan selama ini Antara lain: Proyek PKPK: Pelatihan SDM Kab/Kota dalam menyusun rencana strategis PP 108/2000: Renstra menjadi tolok ukur Pertanggungjawaban Kepala Daerah 2000an (dan terakhir 2003): Pedoman LAN dalam menyusun Renstra Dinas 2000, dst Pemda-pemda menyusun renstrada 2004 Renstrada diubah menjadi RPJMD (menurut UU 25/200 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional), 2008 PP 8/2008: tahapan dan tata cara perencanaan pembanguinan; RPJM (Renstrada) harus sinkron dengan RTRW 2008 Permendagri 1/2008: cara memasukkan unsur RTRW ke RPJM, dsb Permendagri 54/2010: petunjuk pelaksanaan PP 8/ PP 108/2000 Peraturan Pemerintah (PP) No. 108 Thn tentang Tatacara Pertanggungjawaban Kepala Daerah Pasal 4 Ayat (1): Pertanggungjawaban Kepala Daerah dinilai berdasarkan tolok ukur Rencana Strategis (RENSTRA) Pasal 4 Ayat (2): Setiap daerah wajib menetapkan RENSTRA dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah Kepala Daerah dilantik. Pasal 4 Ayat (3): RENSTRA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 24 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 12
13 Pedoman LAN versi 2003 VISI NILAI MISI PLI PLE KAFI KAFE SWOT ANALISIS STRATEGI & PILIHAN RENSTRA KEBIJAKAN PROGRAM SASARAN TUJUAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGUKURAN KINERJA MANJA SISTEM LAK-TAU-WAS 25 LAP-LAK PERTANGGUNGJAWABAN 25 Contoh Proses Renstrada (1) Propinsi Renstrada Propinsi DKI Jakarta Proses perencanaan strategis: Kondisi & Tantangan Kajian literatur, survei, dan analisis SWOT Strategi Umum Visi & Misi Sasaran Strategis Program Prioritas Bidang Forum diskusi, forum konfirmasi pakar & stakeholders Arah & Kebijakan Strategi & Indikator Kinerja Bidang 26 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 13
14 Contoh Proses Renstrada (2) Propinsi Renstrada Propinsi DIY Proses perencanaan strategis: Kondisi Umum DIY Visi & Misi Analisis SWOT Asumsi analisis & Pilihan strategis Faktor penentu keberhasilan Faktor ancaman kegagalan Tujuan & Sasaran Cara Pencapaian Tujuan & Sasaran: Program Strategis & Skala Tahapan Tahunannya 27 PP 8/2008: Jenis Rencana Jangka Tingkat Jangka Panjang (20 thn) Rencana Pembangunan Daerah Rencana SKPD RPJPD -- Jangka Menengah (5 thn) Jangka Pendek (1 thn) RPJMD RKPD ( Renja-BangDa ) Renstra-SKPD Renja-SKPD 28 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 14
15 PP 8/2008: Sumber Data (Pasal 29 & 31) (3) Rencana tata ruang merupakan syarat dan acuan utama penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Penjelasan: a. Rencana tata ruang yang perlu dirujuk adalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) provinsi, RTRW kabupaten/kota, dan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RTRKP). b. Rencana tata ruang dan RPJPD sebagai dokumen perencanaan satu sama lain saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Bagi daerah yang belum memiliki rencana tata ruang, maka RPJPD merupakan acuan penyusunan rencana tata ruang. Sedangkan jika daerah telah memiliki rencana tata ruang yang masih berlaku, maka rencana tata ruang tersebut digunakan sebagai acuan. 29 Permendagri 1/2008: Hubungan RPJM & RTRW (Rencana Kaw. Perkotaan) 30 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 15
16 Topik 4: Pedoman Proses Perencanaan Strategis (RPJM) saat ini Tujuan: Memahami pedoman perencanaan strategis (RPJM) yang berlaku saat ini 31 Beberapa Peraturan PerUUan Terkait Penyusunan RPJM Antara lain: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 2. Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang RPJMN Permendagri no 54 tahun 2010 tentang petunjuk pelaksanaan PP 8/ Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 16
17 Dari: Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (1a) Hal-hal yg penting, antara lain: Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi Strategi adalah langkah-langkah berisikan programprogram indikatif untuk mewujudkan visi dan misi Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan 33 Dari: Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (1b) Hal-hal yg penting, antara lain: Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta untuk memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif 34 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 17
18 Dari: Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (2) Tahapan: 35 Dari: Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (3) Sistematika RPJP D: 36 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 18
19 Dari: Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (4) Sistematika RPJM D (Pasal 40): 37 Dari: Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang RPJMN (1) Hal-hal yg penting, antara lain: 38 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 19
20 Dari: Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang RPJMN (2) 39 Dari: Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang RPJMN (3) 40 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 20
21 Dari: Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang RPJMN (4) 41 Dari: Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang RPJMN (5) 42 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 21
22 Dari: Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang RPJMN (6) Misi : Agenda Pembangunan : 43 Produk Penyusunan RPJMD setelah tahun 2010 kebanyakan mengacu daftar isi berikut ini SISTEMATIKA RPJMD (Permendagri 54/2010, Pasal 59): 44 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 22
23 DATA & ANALISIS Interpretasi terkait PROSES PENYUSUNAN RPJMD GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH & KERANGKA PENDANAAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL & EKSTERNAL ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS PERUMUSAN VISI, MISI, TUJUAN & SASARAN PERUMUSAN VISI & MISI PERUMUSAN TUJUAN & SASARAN STRATEGI & KEBIJAKAN STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN UMUM & PROGRAM PEMBANGUNAN INDIKASI PROGRAM PRIORITAS, INDIKATOR KINERJA & ARAHAN PELAKSANAAN 45 Waktunya untuk diskusi. (Contoh-contoh RPJMD akan kita bahas pada kuliah berikutnya; contoh-contoh tsb juga dapat dicari sendiri di internet) Sumber: 46 Proses Perencanaan Kuliah 08: Perenc. Strategis: Konsep Umum (A. Djunaedi, 2012) Hal. 23
Ragam Pendekatan Proses Perencanaan
S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 3 Ragam Pendekatan Proses Perencanaan Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com
Lebih terperinciProses Perencanaan Komprehensif (Teoritik)
S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 4 Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik) Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2
PERENCANAAN STRATEGIS Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN STRATEGIS VIDEO PERENCANAAN STRATEGIS Latar belakang/konteks Rencana statutori vs rencana berbasis kinerja Manajemen strategis Perencanaan
Lebih terperinciS1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 1. Pengantar Kuliah
S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 1 Pengantar Kuliah Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com FB: Layanan Akademik
Lebih terperinciRENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015
RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinciRPJMD Kota Pekanbaru Tahun
RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB I PENDAHULUAN I - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa daerah harus menyusun rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), seperti tercantum dalam Undang- Undang Nomor
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah satu kesatuan
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang,
Lebih terperinciPERENCANAAN SKENARIO DAN PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2
PERENCANAAN SKENARIO DAN PERENCANAAN STRATEGIS Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN SKENARIO Konteks Perencanaan Skenario kemasadepanan dan ketidakpastian ramalan dan visi Pemahaman Dasar Perencanaan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 806 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SERANG TAHUN 2010-2015
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 BAB 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan strategis organisasi adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana organisasi akan diarahkan, dan bagaimana pemberdayaan
Lebih terperinciRENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN
RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun BAB I - 1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) memerlukan perencanaan yang baik, yang meliputi
Lebih terperinciKegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lamongan tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan yang substansinya memuat visi, misi, dan arah pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengacu pada Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tiga bulan setelah Bupati / Wakil Bupati terpilih dilantik wajib menetapkan
Lebih terperinciProses Perencanaan Komprehensif: Praktek Proses Penyusunan RTRW Provinsi-Kabupaten-Kota
S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 5 Proses Perencanaan Komprehensif: Praktek Proses Penyusunan RTRW Provinsi-Kabupaten-Kota Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Lebih terperinciISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN
- 1 - LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu kepada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, telah merubah peran Kecamatan
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Page
Lebih terperinciI - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Pasal 5 Ayat (2) UU Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), pengertian RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi,
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS
RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perwujudan dari perencanaan pembangunan tahunan diwajibkan daerah untuk menyusun dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam rangka mengaktualisasikan otonomi daerah, memperlancar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Boyolali mempunyai komitmen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Daerah merupakan suatu proses untuk memajukan kehidupan masyarakat disuatu daerah, yang dilaksanakan secara sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH NOMOR : 5 TAHUN 2016 TENTANG : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2016-2021. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG
LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG : : : : PERATURAN DAERAH 4 TAHUN 2012 20 April 2012 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BARITO SELATAN TAHUN 2011-2016 BAB I PENDAHULUAN Perencanaan adalah
Lebih terperinciRencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Lahat Tahun BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perencanaan merupakan suatu proses berkesinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah dokumen Perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun yang berfungsi sebagai pedoman bagi SKPD untuk mencapai tujuan SKPD dalam 1
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya
- 1 - Walikota Tasikmalaya PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam penyelenggaraan pembangunan perlu disusun beberapa dokumen yang dijadikan pedoman pelaksanaan sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional,
Lebih terperinciW A L I K O T A B A N J A R M A S I N
W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BANJARMASIN TAHUN 2011 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunan
Lebih terperinciS1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 7. Penyelenggaraan & Pengendalian Penataan Ruang
S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 7 Penyelenggaraan & Pengendalian Penataan Ruang Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad Djunaedi Komunikasi email: achmaddjunaedi@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, mengamanatkan bahwa daerah diharuskan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun I Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional merupakan landasan hukum di bidang perencanaan pembangunan. Peraturan ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan secara terarah, terpadu, dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tahapan
Lebih terperinciSURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bekasi Tahun Revisi BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI Nomor : Tanggal : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan
Lebih terperinciRKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1
Lampiran : Peraturan Bupati OKU Selatan Nomor : Tahun 2015 Tentang : Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun Anggaran 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang disingkat RPJMD sebagaimana amanat Pasal 264 ayat (1) Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ditetapkan
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1
1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal
Lebih terperinciGUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA
Lebih terperinciUndang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang
BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Pemerintah berkewajiban untuk menyusun perencanaan pembangunan,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SINJAI TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 2013 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a.
Lebih terperinciGovernance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dinamika dan perkembangan sistem pemerintahan mengalami perubahan yang sangat pesat sejalan dengan perubahan paradigma yang berkembang di masyarakat. Penyelenggaraan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016 2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 2013 2018 PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG Lampiran
Lebih terperinciNOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KOTA JAMBI TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,
PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN
Lebih terperinciRencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi sebagai pedoman penyusunan Rencana
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENURUT UU NOMOR 25/2004 DAN UU NOMOR 32/2004. Prof. Dr. SADU WASISTIONO, MS
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENURUT UU NOMOR 25/2004 DAN UU NOMOR 32/2004 Prof. Dr. SADU WASISTIONO, MS A. PENDAHULUAN UU No. 5/1974 bersifat Sentralistik Model Perencanaan Eklektik, yaitu perpaduan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah
Lebih terperinciWALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Jembrana BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Pembangunan nasional di selenggarakan berdasarkan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 11 2013 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2013 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERUBAHAN RENSTRA (PERENCANAAN STRATEGIS) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015
PERUBAHAN RENSTRA (PERENCANAAN STRATEGIS) DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 Jalan Lintas Sumatera Kompleks Perkantoran Pemkab Musi Rawas Muara Beliti KATA PENGANTAR Penyusunan Renstra (Perencanaan
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Wakatobi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN
1.1. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN Peletakan sendi-sendi dasar pembangunan Sulawesi Tenggara periode 2008 2013, telah memperlihatkan kerangka pembangunan yang jelas, terarah dan sistematis dalam menyongsong
Lebih terperinciBUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PANDEGLANG,
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciRECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN
RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Kabupaten Musi Rawas memiliki luas baku lahan 635.717,15 Ha dengan
Lebih terperinciRENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diterbitkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah senantiasa
Lebih terperinciWALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BENGKULU TAHUN
WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BENGKULU TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA WALIKOTA BENGKULU,
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 Rencana Pembangunan TANGGAL Jangka : 11 Menengah JUNI 2013 Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan memainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang berkelanjutan termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penataan ruang merupakan suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penataan ruang merupakan suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Selain itu penyelenggaraan penataan ruang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TANGGAL 6 JUNI LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TANGGAL 6 JUNI 2011 1.1. LATAR BELAKANG Dalam masa kepemimpinan Bupati terpilih untuk lima tahun mendatang, Kabupaten Gresik tentu akan menghadapi
Lebih terperinciBUPATI PESISIR SELATAN
BUPATI PESISIR SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
[- BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG P embangunan sektor Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Garut dalam kurun waktu tahun 2009 s/d 2013 telah memberikan
Lebih terperinciPERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS
PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010-2015 DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS Review 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
Lebih terperinciTENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung
Lebih terperinciGUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN
SALINAN GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,
Lebih terperinci