SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SATUAN ACARA PERKULIAHAN"

Transkripsi

1 4 Pertemuan ke- 1 5 Indikator Pencapaian 1. Mahasiswa mampu mengenali, memahami, dan mentaati isi Kontrak Perkulihan,, dan Silabus 2. Mahasiswa mampu memahami sosiolog sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat, beserta konsep dan teorinya 6 Materi Pokok Introduction, Pengenalan Kontrak Perkuliahan,, dan Silabus 7 Pengalaman Belajar Secara umum mahasiswa: 1. Mengenali, memahami, menyepakati, dan mentaati isi Kontrak Perkuliahan,, dan Silabus. 2. Mempelajari sosiologi sebagai suatu ilmu dengan ciri-cirinya dan hubungan individu dalam masyarakat dan permasalahannya sebagai objek kajian sosiologi Pembukaan Membagikan dan memberikan ulasan umum tentang Kontrak Perkulihan,, dan Silabus Menjelaskan sosiologi sebagai suatu ilmu dengan ciricirinya dan hubungan individu dalam masyarat sebagai objek kajian sosiologi. Mengulas tentang pentingnya diperkenalkan Kontrak Perkuliahan,, dan Silabus sebagai pegangan pembelajaran selama satu semester. Merangkum Penjelasan tentang Kontrak Perkuliahan,, dan Silabus. Menerima bahan, melihat, dan mendengar penjelasan Melihat, mendengarkan penjelasan, mengajukan pertanyaan. Menyimak, mengajukan pertanyaan dan dalam diskusi - Plummer, Ken Sosiologi the Basic. Jakarta: PT Radja Grafindo. -Wardi, Bachtiar, Prof. Dr. M.S..;2010. Sosiologi Klasik, Dari Comte hingga Parsons; Bandung. PT Remaja Rosdakarya. - Giddens, Anthony, Duneiner. M, & Appelbaum, R Introduction to Sosiology. New York & London: W.W. Norton & Company. Dosen pengampu: Drs. Ketut Sudhana Astika, M.Si. Kontrak Perkuliahan,, Silabus, Bahan referensi, Power-point, LCD

2 4 Pertemuan ke- 2 5 Indikator Pencapaian Mahasiswa mampu menjelaskan kembali tentang pengklasifikasian teori sosiologi, perjalanan teori sosiologi sampai menjadi ilmu yang berparadigma, asal dan aliran-aliran keilmuannya. 6 Materi Pokok Pemikiran lanjut dari teori klasik: Peter M Blau,, George C Homans dengan teori interaksinya dilihat dari sudut pandang makro, dan intersksi sudah dilihat antara individu-kelompok, atau kelompok-kelompok, masyarakat; para pendiri lainnya. 7 Pengalaman Belajar Secara umum mempelajari tentang: 1. Sejarah perkembangan masyarakat dalam keilmuan sosial, termasuk sosiologi 2. Pengenalan para tokoh yang berjasa dalam pemikiran dan perkembangan interaksi sosial makro ilmu sosiologi Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya. dan Textbook, Tugas Mandiri Merangkum uraian dan pemikiran lain tentang kehidupan sosial dalam kelompok sebagai fenomena yang menjadi penting untuk analisa. Merangkum uraian mengenai sosiologi dari pemikiran August Compte, Karl Marx dan Max Weber tentang tindakans sosial dan selanjutnya ten tang interaksi sosial untuk melihat interaksi makro. a, mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan -Raho, Bernard SVD, Teori Sosiologi Modern; i. Jakarta: PT Prestas Pustaka raya. - Upe Ambo Tradisi Aliran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Readja Grafindo. - Supardan, Dadang. Dr. H. M.Pd. ;2008. Pengantar Ilmu Sosial; sebuah kajian pendekatan Struktural. Jakarta. BUMI Aksara.. Dosen pengampu: Drs. Ketut Sudahana Astika, M.Si

3 4 Pertemuan ke- 3 5 Indikator Pencapaian Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali materi/tentang asal mula terbentuknya keilmuan sosiologi dan pandangan pertama tentang aliran positivisme, dan analog sistem sosial dan perkembngan biologi H. Spencer.. 6 Materi Pokok Pemikiran Peter M Blau, George C Homans dan lainnya tentang hubungan antar individu dalam makro sosiologii. 7 Pengalaman Belajar Secara umum mempelajari tentang:, hubungan interakakss individu kelompok, dan kelompok-kelompok, dan akhirnya pada hubungan masyarakat. Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya dari pemikiran tokoh klasik sampai kepada pemikiran modern tentang makrososiologi. dan Textbook, Tugas Mandiri Mengulas tentang sejarah dan silsilah tokoh-tokoh keilmuan sosiologi sampai pada revolusi berpikir tentang interaksi yang bersifat makro. Merangkum uraian mengenai sosiologi dari pemikiran awal tentang pemikiran hubungan kelompok dalam kehidupan bermasyarakat., mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan - Raho, Bernarda SVD, Teori Sosiologi Modern, Jakarta. Penerbit Pustaka Prestasi.Publishers.. - Upe Ambo Tradisi Aliran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Readja Grafindo -Anthony Giddens, Daniel Bell, Michel Forse, etc: Sosiologi Sejarah dan Berbagai Pemikirannya; Yogyakarta. Klreasi Wacana. Dosen pengampu: Drs. Ketut Sudhana Astika, M.Si

4 . 4 Pertemuan ke- 4 5 Indikator Pencapaian Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali arti subjektif tindakan sosial, empat tipe ideal otoritas, prinsip rasionalitas birokrasi ideal, dan empat tipe ideal hukum 6 Materi Pokok Pemikiran Fungsionalisme Struktural, Robert K Merton. Tentang tindakan sosial dan orientasi subjektif, analisis struktural fungsional dan differensiasi struktural. 7 Pengalaman Belajar Secara umum mempelajari tentang pemikiran fungsionalisme struktural dari Merton, pengertian fungsi dan disfungsi dan latent funsion dalam pembentukan sistem dan struktur sosial, Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya. dan Textbook, Tugas Mandiri Mengulas tentang tindakan sosial dalam scope pemikiran yang fungsional dan struktural bagaimana Merton melihat pada adanya berbagai pengertian fingsi dan disfungsi, orientasi subjektif dan differensiasi struktural. Merangkum uraian mengenai pemikiran makro sosiologi tentang hubungan kelompok-kelompok dan hub ungan yang terjadi di masyarakat masyara a, mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan - Merton, Robert K : Social Theory and Social Action. New York. Free Press. - Reetzer, George dan Douglas J Goodman : Teori Sosiologi Modern. Jakarta. Kencana Prenada Group. - Raho, Bernard. SVD Teori Sosiologi Modern. Jakarta Prestasi Pustaka Publisher. - Upe Ambo Tradisi Aliran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Readja Grafindo Dosen pengampu: Drs, Ketut Sushana Astika, M.Si

5 4 Pertemuan ke- 5 5 Indikator Pencapaian Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali model pendekatan fungsionalisme struktural dari robert K Merton dan variasi fungsi dan disfungsi serta latent fungsi dalam sistem sosial. 6 Materi Pokok Sosiologi struktural fumgsionalismedari para pemikirnya seperti Talcot Parsons dengan Teori Besarnya AGIL teori dari tujuan sampai tindakan mencapai tujuan, integrasi sampai latent fungsi atau penciptaan dan pemeliharaan pola. 7 Pengalaman Belajar Secara umum mempelajari tentang Struktur, Fungsi, Keseimbangan.dan tujuan tindakan sampai kepada penciptaan pola dalam usaha mengatasi ketidak seimbangan dalam pola kelakuan yang terjadi. Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya. dan Textbook, Tugas Mandiri Mengulas tentang masyarakat sebagai organisma sosial terdiri dari elemen-elemen struktur dan fungsinya samoai terjadinya integrasi sosial.. Merangkum uraian mengenai sosiologi dari identifikasi sampai terciptanya integrasi sosial dari pandangan perspektif struktural fungsional. a, mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan - Retzer, George dan Douglas J Goodman : Teori Sosiologi Modern. Jakarta. Kencana Prenada Media Group. - Upe Ambo Tradisi Aliran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Readja Grafindo. -Tocqueville, Alexis de ; De La democratie en Amereque (dalam Sciences n 46 Januari Jurnal Sciences Humannies. -Anthony Giddens, etc ; Tentang Alexis de Tocqueville dan praktek demokrasi dalam Sosiologi, hal Dosen pengampu: Drs. Ketut Sudhana Astika, M.Si

6 4 Pertemuan ke- 6 5 Indikator Pencapaian Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali wujud perubahan yang terjadi dalam masyarakat sejalan dengan perubahan fungsional dan struktural lewat cara pandang Robert k Merton dan cara Talcot Parsos mencapai integrasi dalam adaptasi sampai pencapaian tujuan, dan bagaimana penciptaan pola dalam fungsi yang latent. 6 Materi Pokok Sosiologi dari Perspektif menghadapi perkembangan teori konflikdari Lewis A Coser, Karl Marx, Ralf Dahrendorf, sampai kepada pemikiran Randall Colins tentang konflik struktural. 7 Pengalaman Belajar Secara umum mempelajari tentang Sosiologi pertentangan kelompok dan kelas, konflik kelompok sampai pemikiran tentang konflik struktural sampai kepada pemikiran solusi dan pertukaran sosial, teori pertukaran prilaku menuju ke interaksionisme simbolik. Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya.tentang bagaimana peran pemikir fungsionalisme =struktural, peran Merton dan Parsons dalam mewujudkan pola dari adaptasi, integrasi sampai ke latent fungsions Mengulas tentang setiap elemen dalam masyarakat berpotensi untuk konflik, konflik ditentukan olemen yang tadinya bisa fungsional tapi demi perubahan diciptakanlah konflik yang dfungsional. Merangkum uraian mengenai sosiologi dari perspektif konflik. Adanya fenomena pertentangan kelas, ide tentang pembentukan kelas dan berakhir perjuangan kelas sebagai gambaran adanya perubahan sistem kemasyarakatan. dan a, mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan - Andi Muawiyah Ramly, 2000 : Peta Pemikiran Karl Marx, Materialisme Dialektik dan Materialisme Historis, Yogyakarta. Penerbit LkiS. -Bachtiar, Harsya : Percakapan Dengan Sidney Hook, tentang 4 masalah filsafat; 1980.Jakarta. Penerbit Jambatan -Mndel, Ernest : Tesis-tesis Pokok Marxisme; Yogyakarta. Penerbit resist Book. - Susan, Novri Pengantar Sosiologi Konflik dan Isu-Isu Konflik. Jakarta: Prenada Media Group Textbook, Tugas Mandiri

7 Dosen pengampu: Drs. Ketut Sudhana Astika, M.Si

8 4 Pertemuan ke- 7 5 Indikator Pencapaian Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali tindakan sosial yang mengarah ketindakan pertentangan dan konflik. Tindakan konflik bisa berasal dari tindakan bertentangan sebagai sebuah tindakan pertentangan kepentingan sebagai konflik fungsional, atau pertentangan yang telah berlangsung lama (tindakan struktural). 6 Materi Pokok Sosiologi dari konflik berdasar pemikiran Hegel, Karl Marx, Ralf Dahrendorf, George Lucass sampai Antonio Gramci. 7 Pengalaman Belajar Secara umum mempelajari tentang konflik karena adanya pengertian tentang materialisme historis, konflik kelas dan perjuangan kelas, konflik karena determinisme ekonomi, adanya kesadaran palsu (reifikasi), konflik karena adanya hegemoni pada kelompok lainnya. Konsep konflik sosial yang ada di masyarakat karena adanya faktor struktural.. Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya. dan Textbook, Tugas Mandiri Mengulas tentang tindakan manusia merupakan proses dialektika dari ide dan materi. Masyarakat adalah pola-pola tindakan sosial yang searah bahkan kemudian bisa bertentangan dan menjjadi konflik. Merangkum uraian mengenai sosiologi interaksi yang searah dan kemudian menjadi tindakan yang bertentangan dan konflik. Konflik untuk sebuah perubahan sosial yang ada dan berlaku.. a, mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan - Johnson, Paul D Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. - Upe Ambo Tradisi Aliran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Readja Grafindo -Anthony Giddens, daniel Bel, Michell Force : Sosiologi, Sejarah dan Berabagai Pemikirannya; Yogyakarta. Penerbit Kreasi Wacana. Dosen pengampu: Drs. Ketut Sudhana Astika, M.Si

9 4 Pertemuan ke- 8 5 Indikator Pencapaian Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali 1. Definisi interaksi sosial,yang menyebabkan terjadinya pertentangan dan konflik sosial, 2. Bisa menjelaskan : konflik fungsional dan konflik struktural, penyebab dan resolusinya. 6 Materi Pokok Penjelasan tentang konsep dan fenomena konflik yang ada di masyarakat dari para tokoh sosiologi koflik 7 Pengalaman Belajar Secara umum mempelajari tentang: 1. Berbagai fenomena konflik yang terjadi beserta definisinya secara sosiologis. 2. Syarat-syarat dan fenomena terjadinya konfkonflik dan langkah soslusi yang ditawarkan. 3. Bentuk konflik : fungsional konflik atau struktural konflik. Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya. dan Textbook, Tugas Mandiri Mengulas tentang interaksi sosial yang berakibat pada fenomena pertentangan dan konflik, fenomena sosial yang menyebabkan terjadinya konflik baik secara fungsional maupun struktural. Merangkum uraian mengenai interaksi sosial yang terjadi di masyarakat yang sedang berubah dengan menunjukkan adanya gejala konflik dan pertentang an karena adanya berbagai sebab.. a, mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan 1 Upe, Ambo : tradisi aliran dalam Sosiologi, Dari filosofi Positistik ke Post Positifistik,, Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. 2. Susan, Novri M.A. : Sosiologi Konflik : Isu-isu konflik Kontemporer; Jakarta. PT Kencana Prenada Group. 3. Ritzer, George dan Douglas J Goodman : Teori Sosiologi Modern Jakarta. PT Kencana Prenada Group ; Dosen pengampu: Drs, Ketut Sudhana Astika, M.Si

10 1 Mata Kuliah TEORI Sosiologi MODERN 4 Pertemuan ke- 9 5 Indikator Pencapaian Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali: 1. Interaksi sosial yang bernuansa pertentangan dan konflik sosial, dan fenomena konflik dan dampaknya. 2. konflik sosial struktural dan fungsional dan analisatentang negosiasi perdamaian (resolusi konfliknya). 3. Perubahan sosial dan konflik dalam sebuah jalinan fenomena. 6 Materi Pokok Konsep dan pengembangan teori Interaksionisme Simbolik dari Horton Colley, Herbert Mead dan Herbert Blumer. 7 Pengalaman Belajar Secara umum mempelajari tentang peran masyarakat dalam intewraksi sosial. 1. Konsep dandefinisi tentag Cermin Diri atau Looking Glass Self dari Charles Horton Cooley, 2. tentang arti konsep (I) dan (Me) dalam hubungan sosial dan interaksi sosial. 3. Pengertian simbolik dalam arti peran individu dalam komunikasi sebagai objek atau subjek Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya.: 1. Interaksi dan konflik sosial, dalam masyarakat, 2. perubahan sosial dan fenomena konflik yang terjadi, negosiasi tentang perdamaian. Mengulas tentang pengertian konsep Cermin Diri dan simbol-simbol yang diterapkan dalam komunikasi dan peran dalam subjek dan objek sosial Merangkum uraian mengenai peran simbol dalam komunikasi dalam interaksi sosial di masyarakat. Sadar pada peran sebagai subjek/objek interaksi sosial di masyarakat. dan a, mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan - Ritzer, George dan Douglas J Godman, Teori Sosiologi Modern, Jakartra. PT Kencana Prenada Group. - Bruce C Cohen Sosiologi Suatu Pengfantar. Jakarta: Bina Aksara. Dosen pengampu: Drs. Ketut Sudhana Astika, M.Si Textbook, Tugas Mandiri

11 4 Pertemuan ke Indikator Pencapaian Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan: 1. Pengertian tentang konsep interaksionisme simbolik dari Herbert Mead yang berasal Cermin Dirinya H.Cooley, 2. Definisi tentang terapan dari interaksionisme simbolik dalam komunikasi sosial, 3. Terapan dari konsep InteraSimbolik dalam perwujudan peran Subjek (I) dan Objek (Me), dalam interaksi sosial. 6 Materi Pokok Definisi Sosial dari William Isaac Thomas, perilaku sebagai buah dari Proses Definisi Sosial. 7 Pengalaman Belajar Secara umum mempelajari tentang : 1. Definisi pengertian tentang fenomena interaksionisme simbolik terhadap objek, 2. Pengaruh lingkungan yang menandai keberadaan objek tertentu, dengan penampilannya, 3. Definisi sosial memberikan pengaruh pada penampilan objek sosial di masyarakat. Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya. dan Textbook, Tugas Mandiri Mengulas tentang pengertian yang berkaitan dengan Interaksionisme Simboleik adalah definisi sosial dari perilaku sosial yang terjadi karena anggapan subjek dari stimulus yang ada pada objek sosial. Merangkum uraian mengenai definisi sosial menurut WI. Thomas, yaitu dalam interaksionisme simbolik peran definisi sosial menjadi penting. a, mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan - Sunarto, Kamanto : Pengantar Sosiologi; Edisi Revisi; Jakarta. Penerbit Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. - Ritzer, George dan Douglass J Goodnan : 2007 : Teori Sosiologi Modern; Jakarta. PT. Prenada Media Group. - Raho, Bernard SVD : Teori Sosiologi Modern; Jakarta. PT Prestasi Pustaka Publishers. Dosen pengampu: Drs. Ketut Sudhana Astika, M.Si

12 4 Pertemuan ke Indikator Pencapaian Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian konsep tentang definisi sosial Dari W,I. Thomas, dan hubungannya dengan konsep sebelumnya yaitu interaksionisme simbolik. Konsep tersebut dengan pengertian stimulus dari lingkungan sosial yang menyertainya. Dan dapat mengubah oenampilan subjek atau objek yang ada. 6 Materi Pokok Humanistic sosiologis dari William Edward Boughardt DU BOIS. 7 Pengalaman Belajar Secara umum mempelajari tentang: 1. Definisi scientific sociologist yang berkutat sebagai ilmu murni dengan pengembangan konsep dan teori, 2. Definisi yang erat kaitannya dengan orientasi pada action yang dapat dilakukan secara sosiologist pada berbagai fenomena. 3. Social imagination dari Social Invention C.Wright Mills sebagai dasar pandangan. Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya. dan Textbook, Tugas Mandiri Mengulas tentang fenomena kemasyarakatan yang ditemui yang memerlukan pemecahannya/solusinya, dengan menerapkan social invention sosiolog melakukan sebuah imaginasi social dapat dilakukan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Merangkum pemikiran secara sosiologis agar permasalahan sosial dapat diatasi secara sosial juga, dan dibenarkan secara konsep dan teori sosial. a, mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan Ritzer George dan Douglas J Goodman, Teori Sosiologi Modern, Jakarta. Penerbit Kencana Prenada Group Raho, Bernard SVD, Teori Sosiologi Modern, Jakarta. Pusataka Prestasi Publishers. Bruce C Cohen Sosiologi Suatu Pengfantar. Jakarta: Bina Aksara. Dosen pengampu: Drs. Ketut Sudhana Astika, M.Si

13 4 Pertemuan ke Indikator Pencapaian Mahasiswa mampu memahami, dan menjelaskan kembali: 1. Pengertian tentang humanistic sociology sebagai terapan konsep dan teori sosiologi yang manusiawi, 2. Perpaduan antara konsep sosiologi dan metodologisnya dan pemecahan masalah dengan berimaginasi, 3. Tercapailah kemudian apa yang disebut dengan social invention sebagai solusi bagi fenomena tertentu 6 Materi Pokok Teori pertukaran dan pilihan rasional dari George Homans. 7 Pengalaman Belajar Secara umum belajar untuk: 1. Memahami fenomena sosiologis yang berkaitan dengan proposisi dari keilmuan lain seperti psikologi, 2. Proposisi adalah pilihan terhadap sejumlah rasionalitas yang ada dalam proposisi fundamental, 3. Dan Homans kemudian sampai kepada kesimpulan pada pilihan pertukaran rasional.. Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya. dan Textbook, Tugas Mandiri Mengulas tentang pengertian proposisi yang harus dipecahkan dengan bantuan ilmu sosial lain seperti psikologi. Proposisi kemudian harus memilih pada teori pertukaran rasional yang tidak begitu kompleks Merangkum uraian mengenai pembahasan tentang pentingnya pembahasan proposisi yang penting untuk dilakukan dalam pilihan terhadap proposisi yg ditawarkan. Homans kemudian menyatakan bahwa teori pertukaran dan pilihan rasional banyak dipakai. a, mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan Bruce C Cohen Sosiologi Suatu Pengfantar. Jakarta: Bina Aksara. Ritzer, George dan Douglas J. Goodman : Teori Sosiologi Modern: Jakarta. Penerbit Kencana Prenasa Media Group. Dosen pengampu: Drs. Ketut Sudhana Astika, M.Si

14 4 Pertemuan ke Indikator Pencapaian Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan: 1. Arti konsep dan defnisi tentang teori pertukaran menurut george Homans, 2. Arti konsep dan definisi teori pilihan rasional sebagai salah satu pilihan terhadap sejumlah proposisi yang ada, 3. Psikologi adalah ilmu sosial yang dekat dengan sosiologi, dan mempunyai cara pendekatan tentang perilaku. 6 Materi Pokok Teori Pertukaran Peter M Blau 7 Pengalaman Belajar Secara umum mempelajari tentang: 1. Proses pertukaran yang sudah mengerah dari pertukaran antar individu ke kelompok (makro) 2. Blau berharap bahwa ada pilihan bahwa yang mampu memberi lebih banyak akan bergerak ke arah itu. 3. Blau mengharapkan bahwa pertukaran lebih mementingkan peran norma dari sistem pertukaran itu (behaviorism). Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya. dan Textbook, Tugas Mandiri Mengulas tentang sistem pertukaran antara satu pihak yang memberi dan pihak lain yang menerima. Pemberi bisa saja individu atau kelompok, demikian sebaliknya penerima sehingga ada sistem pertukaran yang mementingkan norma atau sebuah gambaran struktur sosial yang dikembangkan`dalam sistem tersebut (behaviorism atau mementingkan perilaku dalam proses pertukaran di masyarakat).. Merangkum uraian mengenai sistem pertukaran yang terjadi di masyarakat, pertukaran yang terjadi antara individu dengan kelompok. a, mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan Wirutomo, Paulus Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi Jakarta: Rajawali.. Ritzer, George dan Dauglas J Goodman : Teori Sosiologi Modern; Jakarta. Penerbit Kencana Prenada Media Group. Dosen pengampu: Drs. Ketut Sudhana Astika, M.Si.

15 4 Pertemuan ke Indikator Pencapaian Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali: 1). Konsep kebudayaan. 2). Empat wujud kebudayaan dan 7 unsur kebudayaan universal. 3). Sifat universil, stabil dan dinamis, mengisi dan menentukan kehidupan manusia; akulturasi dan difusi sebagai proses gerak kebudayaan 6 Materi Pokok Teori Fenomenologi, pemikiran Edmund Husserl dan Alfred Schutz,. 7 Pengalaman Belajar Secara umum mempelajari tentang: 1. Definisi dan pengertian tentang dunia dan kesadaran tentang kehidupan indivvidu dan masyarakat senyatanya, 2. Pengertian tentang kehidupan manusia yang riil dan, kenyataan sosial yang tercipta dari proses subjektip pikiran manusia. 3. Definisi dan pengertian tentang tafsir sosial atas kenyataan pembedaan antara realitas sosial dan yang benar-benar riil terjadi, Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya. dan Textbook, Tugas Mandiri Mengulas tentang konsep fenomenologi awal, membedakan antara yang riil dan benar-benar nyata sebagai sebuah realitas sosial. Proses mental yang bisa membentuk hakekat dunia sosial yang hadir karena tercipta dari proses subjektif pikiran manusia. Merangkum uraian mengenai dunia kehidupan keseharian yang diterima begitu saja, kehidupan tanpa pemikiran yang reflektif tetapi menjadi sebuah tuntutan taentang cara bertindak (sebuah fakta sosial dalam pemikiran sosiologis). a, mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan - Raho, Bernard. SVD : Teori Sosiologi Modern, Jjakarta. Penerbit Prestasi Pustaka Publishers. - Ritzer, George dan Douglas J Goodman, Jakarta Penerbit Kenana Prenada Media Group Dosen pengampu: Drs. Ketut Sudhana Astka M.Si.

16 4 Pertemuan ke Indikator Pencapaian Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali: 1. Definisi dan pengertian dari konsep fenomenologi sebagai sebuah wujud dari realitas sosial; 2. Bahwa kesadaran individu dalam hidupnya tercipta karena adanya nilai norma dan objekobjek fisik lainnya sebagai sebuah rekaman kesadaran seseorang dalam hidupnya; 3. Individu harus bisa membedakan sesuatu yang riil/nyata dengan realitas sosial yang ada di dunia kehidupannya. 6 Materi Pokok Teori Ethnometodologi pemikiran dari Harold Garfinkel 7 Pengalaman Belajar Secara umum mempelajari tentang: 1. Definisi dan pengertian ethnomethodologi secara harfiah, sebagai ilmu yang mempelajari hidupnya, 2. Ilmu yang mempelajari tentang metode penciptaan perasaan keteraturan/keseimbangan interaksi mereka, 3.Kenyataan kehidupan tidak terjadi begitu saja, tetapi direkonstruksi oleh kehidupan individu Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya. dan Textbook, Tugas Mandiri Mengulas tentang konsep dan pengertian keseimbangan dan keteraturan interaksi sebagai sebuah wujud rekonstruksi dunia sosialnya. Kenyataan kehidupan tidak terjadi begitu saja, tetapi direkonstruksi oleh kehidupan individu didalam masyarakat yang kalau dilanggar aturannya akan membawa dampak/akibatnya. Merangkum uraian mengenai.ethnometodologi sebagai sebuah metode atau cara dalam emncari keteraturan/keseimbangan dalam kehidupan sosial. a, mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan Bruce C Cohen Sosiologi Suatu Pengfantar. Jakarta: Bina Aksara. Ritzer, George dan Douglas J. Goodman : Teori Sosiologi Modern; Jkarta. Penerbit Kencana Prenada Media Group. Dosen pengampu:: Drs. Ketut Sudhana AstikA, m.si

17 4 Pertemuan ke Indikator Pencapaian Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali: 1). Definisi dan pengertian tentang konsep Ethnometodologi sebagai sebuah cara dalam hubungan antar individu di masyarakat, 2. Wujud pemaknaan dari hubungan seperti komunikasi, dan gerak dari kehidupan antar individu, 3 Teori ini mengajak individu untuk menginvestigasi dan merekonstruksi dunia sosial mereka, agar menjdi jelas wujudnya. 6 Materi Pokok Teori Ethnometodology dari pemikiran Harold Garfunkel, sebagai wujud hubungan antar individu di masyarakat. 7 Pengalaman Belajar Secara umum mempelajari tentang: 1. Pengertian dan definisi dari paradigma definisi sosial dalam sosiologi, sebagai sebuah wujud dari hubungan antar individu, 2. tentang mencari pemaknaan dari hubungan sosial mereka di masyarakat sehingga menjadi lebih jelas, 3. Penafsiran individu apakah keteraturan yang mereka temui/jalani apakah sudah benar adanya. Pembukaan Review materi pertemuan sebelumnya. dan Textbook, Tugas Mandiri Mengulas tentang bagaimana pemaknaan diberikan oleh para aktor yang sedang berinteraksi dalam kehidupan kesehariannya. Teratur tidaknya polapola interaksi yang di lakukan, pelaku harus bisa merekonstruksi dunia sosialnya sebagai sebuah kehidupan yang diharapkannya sebagai dunia yang hidup dan berkembang. Merangkum uraian ethbometodology bisa merupakan sebuah kritik teori dalam pencarian makna dari apa yang dilakukan oleh teori interaksionisme simbolik dan fenomenulogy. a, mengajukan pertanyaan dan serta diskusi, mengajukan pertanyaan dan Raho, Bernarad SVD, Teori Sosiologi Modern, Penerbit Prestasi Pustaka Publishers. Dosen pengampu: Imron : Drs. Ketut Sodhana Astika, M.Si

18

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: PARADIGMA SOSIOLOGI DAN TEORI PENDEKATANNYA 1.1 Paradigma Sosiologi dan Teori Pendekatannya... 1.3 Latihan... 1.11 Rangkuman... 1.12 Tes Formatif 1.....

Lebih terperinci

TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER

TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER Silabus Semester Genap 2013-2014 Dosen : Amika Wardana, Ph.D. Email : a.wardana@uny.ac.id Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta S I

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI-TEORI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Fakultas Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id TEORI TEORI SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI STRUKTURAL

Lebih terperinci

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme Ada tiga hal penting yang perlu kita tanyakan pada diri kita; Yakni: Apa yang perlu kita ketahui dan pahami tentang Sosiologi dan Politik? Mengapa kita perlu mengetahui dan memahami Sosiologi dan Politik?

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama Mata Kuliah : Sosiologi Terapan 2. Kode Mata Kuliah : ISS 701 3. Status Matakuliah : Wajib Prodi 4. Semester : VII 5. Matakuliah Prasyarat

Lebih terperinci

Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial

Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Filsafat Ilmu Sosial 1 Positivistik (Value free) Fenomenologi (Value Bound) Perbedaan Paradigma dalam Sosiologi 2 3 Ilmu-ilmu sosial (seperti Sosiologi) telah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH Pokok Bahasan : Perkembangan teori sosiologi dan antropologi. Pertemuan ke- : 1 dan 2 Mahasiswa memiliki pemahaman dan wawasan mengenai perkembangan teori sosiologi dan antropologi. 1. Menjelaskan pengertian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat BAB II KAJIAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka ini penulis ataupun peneliti akan menjabarkan maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat dengan judul, tema, dan fokus

Lebih terperinci

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SOSIOLOGI BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU ALI IMRON, S.Sos., M.A. Dr. SUGENG HARIANTO, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313 SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313 PENGENALAN TEORI ILMU SOSIAL MODEN KULIAH MINGGU 2 MEMAHAMI MAKSUD TEORI/PERSPEKTIF Kerja-kerja ahli sosiologi dan antropologi sosial adalah diasaskan dan dipandu oleh

Lebih terperinci

RUMUSAN WORKSHOP NASIONAL PENGELOLAAN JURNAL DAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH INTI PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA SOSIOLOGI

RUMUSAN WORKSHOP NASIONAL PENGELOLAAN JURNAL DAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH INTI PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA SOSIOLOGI RUMUSAN WORKSHOP NASIONAL PENGELOLAAN JURNAL DAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH INTI PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA SOSIOLOGI KERJASAMA ASOSIASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI INDONESIA (APSSI) DENGAN JURUSAN SOSIOLOGI

Lebih terperinci

Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak

Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak P A R A D I G M A (Penelitian Sosial) I Paradigma Merton universalisme, komunalisme, pasang jarak/ tanpa keterlibatan emosional, skeptisisme

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS) 1. Mata Kuliah Teori Sosiologi Modern 2. Kode Mata Kuliah ISS 301 3. Semester Ganjil 2012/2013 4. Status Wajib 5. Mata Kuliah Persyarat Teori

Lebih terperinci

Kuliah ke-7 Amika Wardana, PhD. Teori Sosiologi Kontemporer

Kuliah ke-7 Amika Wardana, PhD. Teori Sosiologi Kontemporer Kuliah ke-7 Amika Wardana, PhD. a.wardana@uny.ac.id Teori Sosiologi Kontemporer Asumsi Dasar Interaksionisme-Simbolik Akar kesejarahan Interaksionisme-Simbolik Max Weber: Verstehen (Pemahaman Subyektif)

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS) 1. Mata Kuliah Teori Sosiologi Modern 2. Kode Mata Kuliah ISS 301 3. Semester Ganjil 2010/2011 4. Status Wajib 5. Mata Kuliah Persyarat Teori

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Teori Sosiologi Modern ISS 301( 3 sks) Semester III Pengampu matakuliah : Prof. Dr. Afrizal, MA Dr. Elfitra, M.Si Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

Facebook :

Facebook : 1 Nama : Dian Silvia Ardasari Tetala : Baso, 4 Desember 1983 Pendidikan : Sarjana Sosial dari Universitas Indonesia Status : Istri dari Chairul Hudaya Ibu dari Naufal Ghazy Chairian (3,5 th) dan Naveena

Lebih terperinci

Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi

Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana. Ph.D a.wardana@uny.ac.id Overview Perkuliahan Konstruksi Teori Sosiologi Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Pengetahun

Lebih terperinci

Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik

Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik Sofyan Sjaf Turner dalam bukunya yang berjudul The Structure of Sociological Theory pada bab 11 13 dengan apik menjelaskan akar dan ragam teori konflik yang hingga

Lebih terperinci

4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer

4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D a.wardana@uny.ac.id Teori Sosiologi Kontemporer Fungsionalisme Versus Konflik Teori Konflik Analitis (Non-Marxist) Perbedaan Teori Konflik Marxist dan Non- Marxist Warisan

Lebih terperinci

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons Teori ini digunakan oleh peneliti untuk menganalisis pesantren dan pangajian taaruf (studi kasus eksistensi

Lebih terperinci

BAB II SIMBOL SIMBOL MAKNA HAUL GEORGE HERBERT MEAD. Mead. Akan tetapi Mead-lah yang paling populer sebagai perintis dasar teori

BAB II SIMBOL SIMBOL MAKNA HAUL GEORGE HERBERT MEAD. Mead. Akan tetapi Mead-lah yang paling populer sebagai perintis dasar teori 38 BAB II SIMBOL SIMBOL MAKNA HAUL GEORGE HERBERT MEAD A. Teori Interaksionisme Simbolik Beberapa orang ilmuwan punya andil utama sebagai perintis interaksionisme simbolik, diantaranya James Mark Baldwin,

Lebih terperinci

BAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL

BAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL BAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL A. STRUKTURAL FUNGSIONAL Untuk mendukung penelitian ini, peneliti mengkaji lebih lanjut dengan teori Struktural Fungsional.Dan berikut merupakan penjelasan teori struktural

Lebih terperinci

Interaksionisme Simbolik dalam Penelitian Kualitatif

Interaksionisme Simbolik dalam Penelitian Kualitatif Salah satu jenis pendekatan utama dalam sosiologi ialah interaksionisme simbolik. Interaksionisme simbolik memiliki perspektif dan orientasi metodologi tertentu. Seperti halnya pendekatan-pendekatan lain

Lebih terperinci

BAB II TINDAKAN SOSIAL - MAX WEBER. yang menonjol, dan setiap gagasan yang mengancamnya akan disingkirkan

BAB II TINDAKAN SOSIAL - MAX WEBER. yang menonjol, dan setiap gagasan yang mengancamnya akan disingkirkan BAB II TINDAKAN SOSIAL - MAX WEBER A. Paradigma Definisi Sosial Sejarah suatu ilmu pengetahuan adalah sejarah bangun dan jatuhnya paradigma-paradigma. Untuk suatu masa mungkin hanya satu paradigma yang

Lebih terperinci

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF NUR ENDAH JANUARTI, MA TUJUAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa mampu memahami masalah sosial budaya dalam berbagai perspektif Mahasiswa mampu menganalisa

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan Instruksional Khusus Sosiologi Tujuan Instruksional Khusus Agar mahasiswa mengenal, mengerti, dan dapat menerapkan konsep-konsep sosiologi dalam hubungannya dengan psikologi SUMBER ACUAN : Soekanto, S. Pengantar Sosiologi.

Lebih terperinci

BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK. teori interaksi simbolik, istilah interaksi simbolik diciptakan oleh Herbert

BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK. teori interaksi simbolik, istilah interaksi simbolik diciptakan oleh Herbert BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK A. Pikiran, Diri, dan Masyarakat Dalam mengkaji masalah dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori interaksi simbolik, istilah interaksi simbolik diciptakan oleh Herbert

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Matakuliah : Sosiologi Komunikasi Kode/Bobot : ISK 4275/ 3 SKS (3-0) Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini akan membahas dan mengkaji tentang aktivitas

Lebih terperinci

BAB II MODERNISASI DAN PERGESERAN BUDAYA SALAMAN DALAM TINJAUAN TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT BLUMER

BAB II MODERNISASI DAN PERGESERAN BUDAYA SALAMAN DALAM TINJAUAN TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT BLUMER BAB II MODERNISASI DAN PERGESERAN BUDAYA SALAMAN DALAM TINJAUAN TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT BLUMER A. Teori Interaksionisme Simbolik Yang menjadi objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MIKRO BAGI SOSIOLOGI MAKRO

DASAR-DASAR MIKRO BAGI SOSIOLOGI MAKRO DASAR-DASAR MIKRO BAGI SOSIOLOGI MAKRO by Stephen K. Sanderson KETERKAITAN antara sosiologi mikro dengan sosiologi makro akhir-akhir ini banyak menarik perhatian para sosiolog dari berbagai aliran. Untuk

Lebih terperinci

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS A. Teori Fungsionalisme Struktural AGIL Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahanperubahan. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

Lebih terperinci

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL-TALCOTT PARSONS. (PNPM) Mandiri Perdesaan dalam menanggulangi kemiskinan (Studi di Desa

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL-TALCOTT PARSONS. (PNPM) Mandiri Perdesaan dalam menanggulangi kemiskinan (Studi di Desa 45 BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL-TALCOTT PARSONS A. Teori Fungsionalisme Struktural Skripsi yang berjudul Peran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan dalam menanggulangi

Lebih terperinci

Objek : Memahami hubungan manusia dalam menentukan kegiatan ekonomi, sosial, maupun politik dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.

Objek : Memahami hubungan manusia dalam menentukan kegiatan ekonomi, sosial, maupun politik dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian Sosiologi 1. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat/kehidupan sosial secara umum (August Comte) 2. Menurut Herbert Spencer dan John Stewart, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

HUKUM DALAM PERSPEKTIF TEORI INTEGRASI DAN TEORI KONFLIK. Sunarto 1

HUKUM DALAM PERSPEKTIF TEORI INTEGRASI DAN TEORI KONFLIK. Sunarto 1 HUKUM DALAM PERSPEKTIF TEORI INTEGRASI DAN TEORI KONFLIK Sunarto 1 Abstrak: Keberadaan masyarakat dijelaskan antara lain oleh dua teori besar yaitu teori integrasi dan teori konflik. Dua teori tersebut

Lebih terperinci

Summary Materi Kuliah Teori Sosiologi Kontmeporer

Summary Materi Kuliah Teori Sosiologi Kontmeporer Summary Materi Kuliah Teori Sosiologi Kontmeporer Kuliah ke-13 Amika Wardana, Ph.D. a.wardana@uny.ac.id Teori Sosiologi Kontemporer Materi: Teori Sosiologi dan Sosiologist Paradigma Teori Sosiologi Paradigma

Lebih terperinci

BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional

BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional oleh Talcott Parsons. 45 Prinsip-prinsip pemikiran Talcott Parsons, yaitu

Lebih terperinci

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER Manusia merupakan anggota masyarakat yang akan senantiasa berusaha agar selalu bisa bergaul dengan sesama. Sehingga setiap individu akan bertindak dan berusaha untuk

Lebih terperinci

TEORI DAN METODOLOGI

TEORI DAN METODOLOGI TEORI DAN METODOLOGI MEMBANGUN PARADIGMA DALAM TEORI SOSIOLOGI 3 PARADIGMA FAKTA SOSIAL DEFINISI SOSIAL PERILAKU SOSIAL Sudut pandang sistem sosial sebagai keseluruhan Sudut pandang struktur sosial Tindakan

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran

SOSIOLOGI KOMUNIKASI. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI Fakultas Ilmu Komunikasi KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL Interaksi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi : Pendidikan IPS Nama Mata Kuliah : Keluarga Kode : PIS

Lebih terperinci

PERILAKU SOSIAL: TEORI PERTUKARAN BLAU

PERILAKU SOSIAL: TEORI PERTUKARAN BLAU Kuliah ke-12 Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, Ph.D. a.wardana@uny.ac.id PERILAKU SOSIAL: TEORI PERTUKARAN BLAU Materi: Teori Pertukaran Sosial Pertukaran dan Integrasi Sosial Pertukaran dan Kekuasaan

Lebih terperinci

BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD. dahulu dikemukakan oleh George Herbert Mead, tetapi kemudian dimodifikasi oleh

BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD. dahulu dikemukakan oleh George Herbert Mead, tetapi kemudian dimodifikasi oleh 50 BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD A. Interaksionisme Simbolik Teori yang relevan untuk menjelaskan judul ini adalah interaksionisme simbolik. Istilah interaksionisme simbolik pertama kali

Lebih terperinci

Sosiologi dan Antropologi

Sosiologi dan Antropologi RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Disusun oleh: Andhika Anggawira., S.Psi., M.Psi., Psikolog PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK i LEMBAR PENGESAHAN Rencana

Lebih terperinci

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) 1. Nama Matakuliah: Sistem Sosial Budaya Indonesia 2. Kode/SKS : ISF.331/3 sks 3. Semester : Genap 4. Status : Wajib 5. M.Kul. Prasyarat : - 6.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERKAWINAN

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERKAWINAN BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERKAWINAN Manusia pertama-tama ada, berjumpa dengan dirinya, muncul di dunia dan setelah itu menentukan dirinya. (Jean-Paul Sartre) A. MANUSIA DAN KESADARAN DIRI Sebagian

Lebih terperinci

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial. Hal ini dapat dilihat dari kehidupannya yang senantiasa menyukai dan membutuhkan kehadiran manusia lain. Manusia memiliki

Lebih terperinci

Sinopsis Mata Kuliah Jurusan Sosiologi

Sinopsis Mata Kuliah Jurusan Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS f Sinopsis Mata Kuliah Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Andalas By : Andi Saputra, S.Kom, M.Kom (Koordinator ICT) 2016 http://www.fisip.unand.ac.id

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH Pokok Bahasan : Perkembangan Teori Sosiologi dan Antropologi. Pertemuan ke- : 1 dan 2 1. Pengantar perkuliahan dan Silabus. 2. Pengertian teori. Teori: seperangkat proposisi yang mempunyai hubungan secara

Lebih terperinci

KONFLIK AGRARIA. (Studi Kasus di Desa Bilalang II Kecamatan Kotamobagu Utara) ABSTRAK

KONFLIK AGRARIA. (Studi Kasus di Desa Bilalang II Kecamatan Kotamobagu Utara) ABSTRAK KONFLIK AGRARIA (Studi Kasus di Desa Bilalang II Kecamatan Kotamobagu Utara) ABSTRAK Irfandi Mokoginta, Nim 281 410 032. Konflik Agraria (Studi Kasus di Desa Bilalang II, Kecamatan Kotamobagu Utara) di

Lebih terperinci

BAB II TEORI INTERAKSI SIMBOLIK GEORGE HERBERT MEAD. Blumer sekitar tahun Dalam lingkup sosiologi, idea ini sebenarnya

BAB II TEORI INTERAKSI SIMBOLIK GEORGE HERBERT MEAD. Blumer sekitar tahun Dalam lingkup sosiologi, idea ini sebenarnya 35 BAB II TEORI INTERAKSI SIMBOLIK GEORGE HERBERT MEAD Konsep teori interaksi simbolik ini diperkenalkan oleh Herbert Blumer sekitar tahun 1939. Dalam lingkup sosiologi, idea ini sebenarnya sudah lebih

Lebih terperinci

BAB II TEORI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ. akademik di Universitas Vienna, Austria dengan mengambil bidang ilmuilmu

BAB II TEORI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ. akademik di Universitas Vienna, Austria dengan mengambil bidang ilmuilmu 37 BAB II TEORI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ A. Teori Fenomenologi Alfred Schutz lahir di Wina pada tahun 1899 dan meninggal di New York pada tahun 1959. Ia menyukai musik, pernah bekerja di bank mulai berkenalan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

DAFTAR PUSTAKA. Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. DAFTAR PUSTAKA Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Dahrendorf, Ralf, 1959. Case and Class Conflict in Industrial Society. London:

Lebih terperinci

Modul ke: TEORI INTERPRETIF 15FIKOM INTERAKSIONAL SIMBOLIK. Fakultas. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations

Modul ke: TEORI INTERPRETIF 15FIKOM INTERAKSIONAL SIMBOLIK. Fakultas. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations Modul ke: TEORI INTERPRETIF INTERAKSIONAL SIMBOLIK Fakultas 15FIKOM Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations Interaksionisme Simbolik Teori interaksionisme simbolik sangat berpengaruh dalam

Lebih terperinci

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 SOSIOLOGI??? APA MANFAAT LETAK LAHIRNYA SOSIOLOGI Sosiologi lahir manakala muncul perhatian terhadap masyarakat karena perubahan yang terjadi Terdapat peristiwa besar di

Lebih terperinci

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi. Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi BROADCASTING

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi. Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi BROADCASTING Modul ke: Sosiologi Komunikasi Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi BROADCASTING www.mercubuana.ac.id Pengertian Sosiologi Sosiologi Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINDAKAN SOSIAL MARX WEBER. ketuhanan). Ia dididik dengan tradisi idealisme Jerman dan perduli

BAB II TINDAKAN SOSIAL MARX WEBER. ketuhanan). Ia dididik dengan tradisi idealisme Jerman dan perduli BAB II TINDAKAN SOSIAL MARX WEBER Max Weber (1864-1920), ia dilahirkan di Jerman dan merupakan anak dari seorang penganut protestan Liberal berhaluan sayap kanan. Weber berpendidikan ekonomi, sejarah,

Lebih terperinci

BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN

BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN A. Rasonalitas Manusia Modern Rasionalitas merupakan konsep dasar yang digunakan Weber dalam klasifikasinya sampai mengenai tipe tipe tindakan

Lebih terperinci

MAKNA PRESTASI BELAJAR (NILAI) BAGI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA MISKIN DI SMA NEGERI 3 JOMBANG

MAKNA PRESTASI BELAJAR (NILAI) BAGI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA MISKIN DI SMA NEGERI 3 JOMBANG MAKNA PRESTASI BELAJAR (NILAI) BAGI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA MISKIN DI SMA NEGERI 3 JOMBANG Penelitian Untuk Tesis Sarjana S2 PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI Diajukan oleh : TRIJANI KRISTANTINA

Lebih terperinci

BAB II INTERAKSI SOSIAL DAN INTERAKSIONISME SIMBOLIK. menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan, antara kelompokkelompok

BAB II INTERAKSI SOSIAL DAN INTERAKSIONISME SIMBOLIK. menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan, antara kelompokkelompok BAB II INTERAKSI SOSIAL DAN INTERAKSIONISME SIMBOLIK A. Interaksi Sosial Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan, antara kelompokkelompok

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 3 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 3 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 3 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat memahami tentang: Teori system, teori struktural fungsional, teori konflik,

Lebih terperinci

CRITICAL THEORIES Bagian II

CRITICAL THEORIES Bagian II CRITICAL THEORIES Bagian II 1 MARXISME Jalur Pengaruh Pemikiran Karl Mark & Teori Kritis Hegel Neo Marxisme Teori Kritis II Marks Muda Karl Mark Marks Tua Engels Kautsky Korsch Lukacs Gramsci Hokheimer

Lebih terperinci

MODEL SOSIALISASI NILAI KEBANGSAAN MELALUI PELAJARAN KEWARGANEGARAAN DI SMA MUHAMMADIYAH 1 GRESIK

MODEL SOSIALISASI NILAI KEBANGSAAN MELALUI PELAJARAN KEWARGANEGARAAN DI SMA MUHAMMADIYAH 1 GRESIK TESIS MODEL SOSIALISASI NILAI KEBANGSAAN MELALUI PELAJARAN KEWARGANEGARAAN DI SMA MUHAMMADIYAH 1 GRESIK DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN GELAR MAGISTER SOSIOLOGI OLEH SUJUD NIM: 201110270211038 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN Pada umumnya manusia dilahirkan seorang diri. Namun demikian, mengapa manusia harus hidup bermasyarakat. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Bayi misalnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. socialnya (action theory), yaitu mengenai tindakan yang dilakukan seseorang

BAB II TINJAUN PUSTAKA. socialnya (action theory), yaitu mengenai tindakan yang dilakukan seseorang BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1 Teori Interaksi Simbolik Untuk mempelajari interaksi sosial digunakan suatu pendekatan yang di kenal dengan pendekatan interaksional simbolik. Salah satu tokoh pelopor teori

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Prof. Kamanto Sunarto Guru Besar Emeritus Departemen Sosiologi Universitas Indonesia

KATA PENGANTAR Prof. Kamanto Sunarto Guru Besar Emeritus Departemen Sosiologi Universitas Indonesia KATA PENGANTAR Prof. Kamanto Sunarto Guru Besar Emeritus Departemen Sosiologi Universitas Indonesia Buku Sosiologi Perubahan Sosial oleh Saudara Nanang Martono mengantarkan mahasiswa ke dalam pemikiran-pemikiran

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dengan harga rata-rata 600 ribu/ Drum (Per Drum berisi 250 liter) 2. Latar belakang masyarakat melakukan penambangan karena faktor

BAB IV KESIMPULAN. Dengan harga rata-rata 600 ribu/ Drum (Per Drum berisi 250 liter) 2. Latar belakang masyarakat melakukan penambangan karena faktor 84 BAB IV KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai kehidupan sosial ekonomi masyarakat penambang minyak di Desa Wonocolo maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Proses pengolahan minyak dimulai

Lebih terperinci

DOMESTIKASI SUAMI DALAM KELUARGA

DOMESTIKASI SUAMI DALAM KELUARGA DOMESTIKASI SUAMI DALAM KELUARGA (Studi Tentang Peran Domestik Suami pada Keluarga Lapisan Bawah di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun) TESIS Program Studi Magister Sosiologi Diajukan

Lebih terperinci

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

SOSIOLOGI PENDIDIKAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KONSTRUKSIONIS TOKOH PEMIKIR ANTARA LAIN: 1. MAX WEBER 5. THOMAS LUCKMAN 2. EDMUND HUSSERL 6. ANTHONY GIDDENS 3. ALFRED SCHUTZ 7. PIERE BOURDIEU 4. PETER

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 1. Istilah sosiologi berasal dari kata. a. socius dan logos b. society dan logous c. social dan logo d. sosio dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ide. Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam yaitu: dan berpengaruh terhadap kehidupan individu.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ide. Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam yaitu: dan berpengaruh terhadap kehidupan individu. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Fakta Sosial Fakta sosial dinyatakan sebagai barang sesuatu (thing) yang berbeda dengan ide. Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam yaitu: 1. Dalam bentuk material,

Lebih terperinci

BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik

BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik Pokok Bahasan Pada umumnya, dalam dunia ilmu pengetahuan orang mencoba untuk melihat dan menjelaskan suatu fenomena sosial menggunakan alur dan logika

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. pembeli yang melakukan transaksi jual beli secara langsung dan. menerapkan sistem tawar menawar dalam setiap transaksinya.

BAB 4 PENUTUP. pembeli yang melakukan transaksi jual beli secara langsung dan. menerapkan sistem tawar menawar dalam setiap transaksinya. BAB 4 PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang melakukan transaksi jual beli secara langsung dan menerapkan sistem tawar menawar dalam setiap transaksinya.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIK. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan paradigma definisi sosial sebagai

BAB II KERANGKA TEORITIK. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan paradigma definisi sosial sebagai 37 BAB II KERANGKA TEORITIK A. Teori Tindakan sosial Max Weber Dalam penelitian ini peneliti mengunakan paradigma definisi sosial sebagai mana Paradigma definisi sosial tidak berangkat dari sudut pandang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. motif batik terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Dusun. Dongkelan Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul

BAB V PENUTUP. motif batik terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Dusun. Dongkelan Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan mengenai dampak industri kerajinan kayu motif batik terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Dusun Dongkelan Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni peorganisasin data kedalam pola-pola yang saling berhubungan, serta setiap kategori maupun sistem yang ada. Pada tahap

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Orientasi perkuliahan. Mahasiswa memahami tujuan, arah, serta tugas dan tanggung jawabnya dalam perkuliahan, serta konsep dasar dan kedudukan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Pertemuan Ke-1 Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

PERSEPSI PASIEN DAN KELUARGA TERHADAP PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT DR SAIFUL ANWAR MALANG. Tesis Sarjana S-2 Program Studi Magister Sosiologi

PERSEPSI PASIEN DAN KELUARGA TERHADAP PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT DR SAIFUL ANWAR MALANG. Tesis Sarjana S-2 Program Studi Magister Sosiologi PERSEPSI PASIEN DAN KELUARGA TERHADAP PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT DR SAIFUL ANWAR MALANG Tesis Sarjana S-2 Program Studi Magister Sosiologi Diajukan oleh: Imam Kurdi NIM 06250100 PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) M A T A K U L I A H P E N G A N T A R S O S I O L O G I

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) M A T A K U L I A H P E N G A N T A R S O S I O L O G I SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) M A T A K U L I A H P E N G A N T A R S O S I O L O G I OLEH : Dr. Hj. FUTUM HUBAIB, S.Sos, M.M FRENDLY ALBERTUS, S.Sos, M.A PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

SILABUS. Nomor : 14 Mata Kuliah : Sosiologi Kode Mata Kuliah : PSI 506

SILABUS. Nomor : 14 Mata Kuliah : Sosiologi Kode Mata Kuliah : PSI 506 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1-PSIKOLOGI SILABUS Nomor : 14 Mata Kuliah : Sosiologi Kode Mata Kuliah : PSI 506 Bobot : 2 SKS 1. Dr. H. Cece Rakhmat, M.Pd. (0461)

Lebih terperinci

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. Paradigma dalam Penelitian Kualitatif Paradigma Interpretif Paradigma Konstruktivisme Paradigma Kritis Paradigma Positivis Positivisme dibidani

Lebih terperinci

Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi

Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi 1. Konsep individualitas, menurut Thomas, menunjukan bahwa a. Manusia dan masyarakat tidak terpisah b. Unsur-unsur manusia terpisah-pisah c. Manusia memiliki keutuhan

Lebih terperinci

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS A. Teori Fungsionalisme Struktural Untuk menjelaskan fenomena yang diangkat oleh peneliti yaitu Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak

Lebih terperinci

Kuliah ke-8 Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, Ph.D.

Kuliah ke-8 Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, Ph.D. Kuliah ke-8 Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, Ph.D. a.wardana@uny.ac.id Materi: Konsep Diri: Mengingat kembali Looking-glass self Cooley Tensi antara I dan Me Mead Interaksi Pelaku dan Audien

Lebih terperinci

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL. juga tata letak teori dalam pembahasan dengan judul Industri Rumah

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL. juga tata letak teori dalam pembahasan dengan judul Industri Rumah BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL A. FUNGSIONALISME STRUKTURAL Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan pembahasanya yang dikaitkan dengan teori, korelasi pembahasan penelitian dengan teori dan juga

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Sosiologi Terapan ISS 701 ( sks) Semester V Pengampu mata kuliah : Prof. Dr. Afrizal, MA Dr. Azwar, M.Si Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT

KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT Dedi Mardia Fitri 1 Erianjoni, M.Si 2 Elvawati, M.Si 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

BAB II. Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku. Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak

BAB II. Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku. Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak 53 BAB II Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak Untuk menjelaskan fenomena yang di angkat oleh peneliti yaitu ZIARAH MAKAM Studi Kasus

Lebih terperinci

Oleh: Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si KONSEP, MATERI DAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI

Oleh: Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si KONSEP, MATERI DAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI Oleh: Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si KONSEP, MATERI DAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI Sekolah diharapkan mampu memenuhi tuntutan masyarakat, merintis transformasi yang diinginkan masyarakat (melestarikan), menemukan

Lebih terperinci

AKAR KONFLIK DAN MODEL RESOLUSI ( Studi Kasus Konflik Internal Tenaga Pendidik Di SMK PGRI 3 Tanggul Jember )

AKAR KONFLIK DAN MODEL RESOLUSI ( Studi Kasus Konflik Internal Tenaga Pendidik Di SMK PGRI 3 Tanggul Jember ) AKAR KONFLIK DAN MODEL RESOLUSI ( Studi Kasus Konflik Internal Tenaga Pendidik Di SMK PGRI 3 Tanggul Jember ) Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan data dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan sosial dan ekonomi pada masyarakat desa Giripeni

Lebih terperinci

BAB II TINDAKAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL. paradigma yang ada yakni Fakta Sosial (Emile Durkheim) dan Perilaku

BAB II TINDAKAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL. paradigma yang ada yakni Fakta Sosial (Emile Durkheim) dan Perilaku BAB II TINDAKAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL A. Tindakan Sosial Max Weber Teori tindakan sosial merupakan salah satu teori yang dikemukakan oleh Max Weber, dan terdapat pada paradigma Definisi Sosial

Lebih terperinci

BAB II TEORI KONFLIK RALF DAHRENDORF. dalam setiap ruang dan waktu, dimana saja dan kapan saja. Dalam pandangan

BAB II TEORI KONFLIK RALF DAHRENDORF. dalam setiap ruang dan waktu, dimana saja dan kapan saja. Dalam pandangan BAB II TEORI KONFLIK RALF DAHRENDORF Konflik merupakan gejala sosial yang serba hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial serta antar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial serta antar BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Fakta Sosial Paradigma fakta sosial fakta sosial terpaut kepada antar hubungan antara struktur sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS) 1. Mata Kuliah Pengantar Sosiologi 2. Kode Mata Kuliah ISS 3. Semester Ganjil 2010/2011

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS) 1. Mata Kuliah Pengantar Sosiologi 2. Kode Mata Kuliah ISS 3. Semester Ganjil 2010/2011 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS) 1. Mata Kuliah Pengantar Sosiologi 2. Kode Mata Kuliah ISS 3. Semester Ganjil 2010/2011 4. Status Wajib 5. Mata Kuliah Persyarat Tidak ada 6.

Lebih terperinci

MENGKAJI TEORI SOSIOLOGI MODERN: TEORI JARINGAN. Untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah: Metode Penelitian Sosial. Dosen Pengampu : Drs. Prijana, M.

MENGKAJI TEORI SOSIOLOGI MODERN: TEORI JARINGAN. Untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah: Metode Penelitian Sosial. Dosen Pengampu : Drs. Prijana, M. MENGKAJI TEORI SOSIOLOGI MODERN: TEORI JARINGAN Untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah: Metode Penelitian Sosial Dosen Pengampu : Drs. Prijana, M.Si Andri Yanti, S.Sos.M.Ikom Disusun Oleh : Santi Rizki Sopianti

Lebih terperinci

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM. dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei, teori ini

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM. dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei, teori ini BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM Melihat kondisi solidaritas dan berdasarkan observasi, serta wawancara dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei,

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Teori Teori Sosiologi Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Yuliawati, S.Sos, M.IKom Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT http://www.mercubuana.ac.id SOSIOLOGI = SOCIOLOGY= Socius

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan penggemar boyband Korea

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan penggemar boyband Korea 65 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Aktivitas-aktivitas yang dilakukan penggemar boyband Korea menunjukkan perilaku fanatisme sebagai penggemar. Aktivitas-aktivitas tersebut meliputi mengikuti

Lebih terperinci

Fenomenologi I: Etnometodologi Garfingkel

Fenomenologi I: Etnometodologi Garfingkel Fenomenologi I: Etnometodologi Garfingkel Kuliah ke-9: Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, PhD. a.wardana@uny.ac.id Sedikit pengantar tentang Fenomenologi Warisan Husserl dan Schutz Fenomenologi:

Lebih terperinci