BAB II KAJIAN PUSTAKA. ide. Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam yaitu: dan berpengaruh terhadap kehidupan individu.
|
|
- Farida Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Fakta Sosial Fakta sosial dinyatakan sebagai barang sesuatu (thing) yang berbeda dengan ide. Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam yaitu: 1. Dalam bentuk material, Yaitu barang sesuatu yang dapat disimak, ditangkap dan diokservasi. Fakta sosial yang berbentuk material ini adalah bagian dari dunia nyata (external world). Fakta sosial yang berbentuk material mudah dipahami. Norma hukum misalnya jelas merupakan barang sesuatu yang nyata dan berpengaruh terhadap kehidupan individu. 2. Dalam bentuk non material. Yaitu sesuatu yang dianggap nyata (external). Fakta sosial jenis ini merupakan fenomena yang bersifat intersubjektive yang hanya dapat muncul dari dalam kesadaran manusia. Diatas telah dikemukakan bahwa menurut Durkheim tidak keseluruhan fakta soial itu merupakan barang sesuatu yang nyata. Sebagian yakni yang berbentuk non material adalah sesuatu yang dinyatakan atau yang dianggap sebagai barang sesuatu yang nyata (Geor. Ge Ritzer 1985) Secara garis besarnya fakta sosial terdiri atas dua tipe. Masing-masing adalah struktur sosial (social institution) dan pranata sosial (social insituition). Secara lebih terperinci, fakta sosial itu terdiri atas kelompok, kesatuan masyarakat tertentu (societies), sistem sosial, posisi, peranan, nilai-nilai, keluarga, pemerintahan dan sebagainya. Menurut Peter Blau, ada dua tipe dasar fakta sosial yaitu : Pertama, nilai- 12
2 nilai umum (cammon values). Kedua, norma yang terwujud dalam kebudayaan atau dalam sub kultur. Dalam sosiologi modern, pranata sosia cenderung dipandang sebagai antar hubungan norma-norma dan nilai-nilai yang mengitari aktivitas manusia atau kedua masalahnya. Dalam fakta sosial ini terpaut kepada antar hubungan antara struktur sosial, pranata sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial serta hubungan antara individu dengan pranata sosial Kelompok sosial Munculnya kelompok-kelompok biasanya tidak jauh dari latar belakang kehidupan mereka sehingga muncullah kelompok etnis yaitu kelompok-kelompok dilatarbelakangi oleh persamaan etnis dan selanjutnya ada kelompok agama, kelompok profesi, kelompok berdasarkan asal usul dan banyak lagi kelompokkelompok yang terdapat dalam masyarakat. Beberapa kelompok sosial sifatnya lbeih stabil dari pada kelompok-kelomok sosial lainnya, atau dengan perkataan lain strukturnya tidak mengalami perubahan yang menyolok Adapula kelompok sosial yang mengalami prtubahan yang cepat. Tetapi pada umumnya kelompok sosialnya mengalami perubahan sebagai proses formasi atau informasi dari pola-pola didalam kelompok tersebut. Keadaan yang tidak stabil dalam kelompok sosial terjadi karena konflik antara individu-individu dalam kelompok tersebut atau karena adanya konflik antara bagian kelompok masyarakat. Ada bagian atau golongan didalam masyarakat itu yang ingin merebut kekuasaan dengan mengorbankan lainnya. Ada kepentingan yang tidak seimbang sehingga muncul ketidakadilan, adapula perbedaan paham tentang cara-
3 cara memenuhi tujuan kelompok. Kesemuannya itu mengakibatkan perpecahan didalam kelompok masyarakat. Konflik merupakan kenyataan hidup, tidak terhindarkan dan sering bersiafat kreatif. Konflik terjadi ketika tujuan masyarakat tidak sejalan, berbagai perbedaan pendapat. Konflik biasanya dapat diselesaikan tanpa kekerasan dan sering menghasilkan situasi yang lebih baik lagi bagi sebagian besar atau semua pihak yang terlibat. Karena itu konflik tetap berguna dan merupakan bagian dari keberadaan manusia. Kesenjangan status sosial, kurang terhadap sumber daya serta kekuasaan yang tidak seimbang kemudian menimbulkan masalah-masalah seperti diskriminasi, pengangguran, kemiskinan, penindasan, dan kejahatan (Ritzer, 2002:26-27). Teori yang mendukung dalam penelitian ini adalah ladasan paradigma fakta sosial dalam teori konflik. Dalam teori fungsionalisme struktural masyarakat berada dalam kondisi statis atau tepatnya bergerak dalam kondisi keseimbangan, maka menurut teori konflik malah sebaliknya dimana masyarakat senantiasa berada dalam perubahan yang ditandai dalam pertentangan yang terus menerus diantara unsurunsurnya. Menurut teori fungsionalisme struktural setiap element atau setiap institusi memberikan dukungan terhadap stabilitas maka teori konflik setiap element memberikan sumbangan terhafap disintegrasi sosial. Kontras lainnya adalah bahwa penganut teori fungsionalisme struktural melihat anggota masyarakat terikat secara informal oleh norma-norma, nilai-nilai dan moralitas umum, maka teori konflik menilai keteraturan yang terdapat dalam masyarakat itu hanyalah disebabkan karena adanya tekanan atau paksaan kekuasaan
4 dari atas oleh golongan yang berkuasa. Konsep sentral dalam teori ini adalah wewenang dan posisi. Kekuasaan dan wewenang senantiasa menempatkan individu pada posisi atas dan posisi bawah dalam setiap struktur. Kareana wewenang itu adalah sah, maka setiap individu yang tidak tunduk terhadap wewenang yang ada akan terkena sanksi. Dengan demikian masyarakat disebut oleh Dahrendof sebagai persekutuan yang terkoordinasi secara paksa (imperatively coorninated associtations). Kekuasaan selalu memisahkan dengan tegas antara penguasa dan yang dikuasai maka dalam masyarakat selalu terdapat dua golongan yang saling bertentangan. Masing-masing golongan dipersatukan oleh ikatan kepentingan nyata yang bertentangan secara substansial dan secara langsung diantara golongangolongan itu. Pertentangan kepentingan ini selalu ada setiap waktu dan dalam setiap unsur. Dahrendorf berpendapat bahwa konsep-konsep seperti kepentingan nyata terlibat dalam konflk itu atas dua tipe. Kelompok semu (quasi group) dan kelompok kepentingan (inerest group). Kelompok semu merupakan kumpulan dari pemegang kekuasaan atau jabatan dengan kepentingan yang sama yang terbentuk karena munculnya kelompok kepentingan. Sedangkan kelompok yang kedua yakni kelompok kepentingan terbentuk dari kelompok semu yang lebih luas. Kelompok kepentingan ini mempunyai struktur, organisasi, program, tujuan serta anggota yang jelas. Kelompok inilah yang menjadi sumber nyata timbulnya konflik dalam masyarakat.
5 Hal inilah yang terjadi pada masyarakat Pakpak Bharat dalam rangka pembentukan Provinsi Tapanuli terlihat munculnya kelompok penguasa dan kelompok pemegang kekuasaan karena memiliki tujuan. Dahrendorf berpendapat bahwa konsep-konsep seperti kepentingan nyata dan kepentingan laten, kelompok kepentingan dan kelompok semu, posisi dan wewenang merupakan unsur-unsur dasar untuk dapat menerangkan bentuk-bentuk dari konflik. Aspek terakhir dari teori konflik Dahrendorf adalah mata rantai antara konflik dan perubahan sosial. Konflik menurutnya memimpin kearah perubahan dan pembangunan. Menurut Karl Marx, (Doyle, 1986 : 122) didalam masyarakat senantiasa ada konflik. Konflik ini adalah gejala yang melekat dan bersifat kekal pada masyarakat. Setiap masyarakat disusun berdasarkan diferensiasi sosial atau sistem bertingkattingkat (sistem kelas-kelas). Kondisi tersebut memungkinkan munculnya perbedaanperbedaan yang dapat melahirkan kepentingan yang berbeda kelas antar kelas. Kepentingan dan nilai yang sama dalam masing-masing kelompok dan apabila kepentingan-kepentingan yang bertentangan dari kelompok dari masing-masing ditekan. Simmel menganalisa beberapa cara atau bentuk mengakhiri konflik tersebut dengan menghilangkan dasar konflik dari tindakan-tindakan mereka yang berkonflik kemenangan pihak yang satu dan kekalahan. Pihak yang lain, kompromi dan perdamaian, kemenangan pihak yang satu tidak selalu berarti pihak yang kalah sama sekali kehilangan kekuasaan untuk berjuang. Dalam membahas berbagai situasi konflik, Coser ( 1956 : 45 ) juga membagi konflik atas dua perbedaan besar yakni : Pertama, konflik yang realistis dan yang
6 kedua, konflik non realistis. Konflik yang realistis, berasal dari kekecewaan terhadap tuntutan-tuntutan yang khusus yang terjadi dalam hubungan untung rugi antara partisipan yang ditujukan/ diarahkan kr objek yang dianggap mengecewakan. Konflik non realistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan pasangan yang antagonis, tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan, paling tidak salah satu pihak.
BAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS
17 BAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS Landasan teori pada penelitian ini menggunakan teori Ralf Dahendrof. Karena, teori Dahendrof berhubungan dengan fenomena sosial masyarakat salah satunya adalah teori
Lebih terperinciMASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA
MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF NUR ENDAH JANUARTI, MA TUJUAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa mampu memahami masalah sosial budaya dalam berbagai perspektif Mahasiswa mampu menganalisa
Lebih terperinciBAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik
BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik Pokok Bahasan Pada umumnya, dalam dunia ilmu pengetahuan orang mencoba untuk melihat dan menjelaskan suatu fenomena sosial menggunakan alur dan logika
Lebih terperinci4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer
Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D a.wardana@uny.ac.id Teori Sosiologi Kontemporer Fungsionalisme Versus Konflik Teori Konflik Analitis (Non-Marxist) Perbedaan Teori Konflik Marxist dan Non- Marxist Warisan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional seperti organisasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Organisasi Kepemudaan Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional seperti organisasi perusahaan, rumah
Lebih terperinciBAB II KONFLIK DALAM PERSPEKTIF DAHRENDORF. melekat dalam setiap kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya
36 BAB II KONFLIK DALAM PERSPEKTIF DAHRENDORF A. Teori Konflik Kehidupan sosial dan konflik merupakan gejala yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya, konflik merupakan gejala yang selalu melekat
Lebih terperinciBAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti
BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS A. Teori Fungsionalisme Struktural AGIL Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahanperubahan. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti
Lebih terperinciBAB II TEORI KONFLIK RALF DAHRENDORF. dalam setiap ruang dan waktu, dimana saja dan kapan saja. Dalam pandangan
BAB II TEORI KONFLIK RALF DAHRENDORF Konflik merupakan gejala sosial yang serba hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan
Lebih terperinciGagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial
Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Filsafat Ilmu Sosial 1 Positivistik (Value free) Fenomenologi (Value Bound) Perbedaan Paradigma dalam Sosiologi 2 3 Ilmu-ilmu sosial (seperti Sosiologi) telah
Lebih terperinciVII KONFLIK DAN INTEGRASI
VII KONFLIK DAN INTEGRASI Pengertian Konflik Konflik adalah perselisihan atau persengketaan antara dua atau lebih kekuatan baik secara individu atau kelompok yang kedua belah pihak memiliki keinginan untuk
Lebih terperinciTujuan Instruksional Khusus
Sosiologi Tujuan Instruksional Khusus Agar mahasiswa mengenal, mengerti, dan dapat menerapkan konsep-konsep sosiologi dalam hubungannya dengan psikologi SUMBER ACUAN : Soekanto, S. Pengantar Sosiologi.
Lebih terperinciPengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak
Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak P A R A D I G M A (Penelitian Sosial) I Paradigma Merton universalisme, komunalisme, pasang jarak/ tanpa keterlibatan emosional, skeptisisme
Lebih terperinciMemahami Akar dan Ragam Teori Konflik
Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik Sofyan Sjaf Turner dalam bukunya yang berjudul The Structure of Sociological Theory pada bab 11 13 dengan apik menjelaskan akar dan ragam teori konflik yang hingga
Lebih terperinciMATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL
MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL 1. Hubungan Interaksi Sosial dan Dinamika Kehidupan Sosial Interaksi sosial akan menyebabkan kegiatan hidup seseorang semakin bervariasi dan kompleks. Jalinan
Lebih terperinciHUKUM DALAM PERSPEKTIF TEORI INTEGRASI DAN TEORI KONFLIK. Sunarto 1
HUKUM DALAM PERSPEKTIF TEORI INTEGRASI DAN TEORI KONFLIK Sunarto 1 Abstrak: Keberadaan masyarakat dijelaskan antara lain oleh dua teori besar yaitu teori integrasi dan teori konflik. Dua teori tersebut
Lebih terperinciSENI SEBAGAI FAKTA SOSIAL: SEBUAH PENDEKATAN DENGAN PARADIGMA SOSIOLOGIS
SENI SEBAGAI FAKTA SOSIAL: SEBUAH PENDEKATAN DENGAN PARADIGMA SOSIOLOGIS Wadiyo ) Abstrak Seni dapat didekati dengan menggunakan berbagai sudut pandang ilmu, salah satu di antaranya adalah sosiologi. Dalam
Lebih terperinci1. Fungsionalisme Struktural Perkembangannya
PENDEKATAN TEORETIK Menurut Slamet Margono : Masyarakat sebagai sistem sosial dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut, 1. Ekologi, lokasi, dan geografi di mana masyarakat tsb berada 2. Demografi,
Lebih terperinciPERCERAIAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI
Perceraian Dalam... Abstract PERCERAIAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI Oleh: Darmawati H Dosen Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar Perceraian adalah berakhirnya suatu ikatan pernikahan,
Lebih terperinci* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik
Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang melahirkan aliran feminisme, yakni: 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik * *Tokoh : Robert Merton & Talcott Parsons. *Teori
Lebih terperinciBAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL. juga tata letak teori dalam pembahasan dengan judul Industri Rumah
BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL A. FUNGSIONALISME STRUKTURAL Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan pembahasanya yang dikaitkan dengan teori, korelasi pembahasan penelitian dengan teori dan juga
Lebih terperinciPengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme
Ada tiga hal penting yang perlu kita tanyakan pada diri kita; Yakni: Apa yang perlu kita ketahui dan pahami tentang Sosiologi dan Politik? Mengapa kita perlu mengetahui dan memahami Sosiologi dan Politik?
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat yang tercakup atas aspek-aspek
Lebih terperinciBAB II KONFLIK DALAM KACAMATA RALF DAHRENDORF. keterlibatan konflik yang di dalamnya terdapat waktu, tenaga, dana, dan
31 BAB II KONFLIK DALAM KACAMATA RALF DAHRENDORF A. TEORI KONFLIK Ralf Dahrendorf melihat proses konflik dari segi intensitas dan sarana yang digunakan dalam konflik. Intensitas merupakan sebagai tingkat
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORETIK
22 BAB II KERANGKA TEORETIK A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Konflik Kata konflik mengandung banyak pengertian. Ada pengertian yang negatif, konflik dikaitkan dengan: sifat-sifat kekerasan dan penghancuran.
Lebih terperinciBAB XI TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA
BAB XI TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA 11.1 Pengantar Pada dasarnya setiap ilmu pngetahuan tediri dari dua bagian penting, yaitu teoritik dan empirik. Teoritik menunjuk pada skema konseptual, seperti
Lebih terperinciPERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL
PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL Tidak seperti biologi atau teori-teori psikologi yang, untuk sebagian besar, mengeksplorasi faktor-faktor yang terkait kejahatan
Lebih terperinciTEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
II. TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL A. Konflik Istilah konflik secara etimologis berasal dari bahasa latin con yang berarti bersama dan fligere yang berarti benturan atau tabrakan. Jadi, konflik dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Sedangkan Slamet Riyadi menyatakan bahwa pembangunan adalah suatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembangunan Menurut Saul M. Katz pembangunan adalah usaha perubahan dari suatu keadaan dari tingkat kondisi kemasyarakatan tertentu ke dalam suatu keadaan dan kondisi kemasyarakatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial serta antar
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Fakta Sosial Paradigma fakta sosial fakta sosial terpaut kepada antar hubungan antara struktur sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial
Lebih terperinciMakalah Teori Konflik Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Tugas Teori Ilmu-ilmu Sosial
Makalah Teori Konflik Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Tugas Teori Ilmu-ilmu Sosial Bimbingan : Drs.Riyanto,M.Hum Oleh : Rizky Pratama Putra ( 0910313127) Syamsul Arifin (0910310314) Tamtowil Mustofa ( ) Rlina
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS) 1. Mata Kuliah Teori Sosiologi Modern 2. Kode Mata Kuliah ISS 301 3. Semester Ganjil 2010/2011 4. Status Wajib 5. Mata Kuliah Persyarat Teori
Lebih terperinciPendekatam Teoritik dalam Memahami Sistem Sosial Budaya Indonesia. Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-4
Pendekatam Teoritik dalam Memahami Sistem Sosial Budaya Indonesia Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-4 STRUKTURAL FUNGSIONAL Asumsi Dasar: MASYARAKAT TERINTEGRASI ATAS
Lebih terperinciTEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER
TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER Silabus Semester Genap 2013-2014 Dosen : Amika Wardana, Ph.D. Email : a.wardana@uny.ac.id Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta S I
Lebih terperinciBAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL
BAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL A. STRUKTURAL FUNGSIONAL Untuk mendukung penelitian ini, peneliti mengkaji lebih lanjut dengan teori Struktural Fungsional.Dan berikut merupakan penjelasan teori struktural
Lebih terperinciKuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi
Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana. Ph.D a.wardana@uny.ac.id Overview Perkuliahan Konstruksi Teori Sosiologi Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Pengetahun
Lebih terperinciMASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA
MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF NUR ENDAH JANUARTI, MA TUJUAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa mampu memahami masalah sosial budaya dalam berbagai perspektif Mahasiswa mampu menganalisa
Lebih terperinciBAB II SEJARAH, TOKOH DAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SOSIOLOGI BAB II SEJARAH, TOKOH DAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI ALI IMRON, S.Sos., M.A. Dr. SUGENG HARIANTO, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1. Kajian Tentang Keragaman Etnik Terhadap Pemahaman Keagamaan. masuknya ketidak sepakatan pemahaman keagamaan yang tajam atau
31 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Kajian Tentang Keragaman Etnik Terhadap Pemahaman Keagamaan Menurut Leonard Binder, keragaman etnik terhadap keagamaan didalam bahasa aslinya berarti pluralism
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: PARADIGMA SOSIOLOGI DAN TEORI PENDEKATANNYA 1.1 Paradigma Sosiologi dan Teori Pendekatannya... 1.3 Latihan... 1.11 Rangkuman... 1.12 Tes Formatif 1.....
Lebih terperinciDimensi Subjektif - Objektif
Sociological Paradigms and Organisational Analysis [chapter 1-3] Gibson Burrell & Gareth Morgan Heinemann, London 1979 Empat Asumsi Tentang Sifat Ilmu Sosial (1) Ontology Asumsi yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisa pada Bab sebelumnya, Penulis menyimpulkan
BAB 5 PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa pada Bab sebelumnya, Penulis menyimpulkan beberapa poin yang menjadi kendala terwujudnya rekonsiliasi di UKIT. 1. Adanya usaha sangat kuat untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL-TALCOTT PARSONS. (PNPM) Mandiri Perdesaan dalam menanggulangi kemiskinan (Studi di Desa
45 BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL-TALCOTT PARSONS A. Teori Fungsionalisme Struktural Skripsi yang berjudul Peran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan dalam menanggulangi
Lebih terperinciBAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa
BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS A. Teori Fungsionalisme Struktural Untuk menjelaskan fenomena yang diangkat oleh peneliti yaitu Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak
Lebih terperinciBAB V STRATIFIKASI SOSIAL
BAB V STRATIFIKASI SOSIAL 6.1 Pengantar Stratifikasi merupakan karakteristik universal masyarakat manusia. Dalam kehidupan sosial masyarakat terdapat diferensiasi sosial dalam arti, bahwa dalam masyarakat
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Orientasi perkuliahan. Mahasiswa memahami tujuan, arah, serta tugas dan tanggung jawabnya dalam perkuliahan, serta konsep dasar dan kedudukan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Pertemuan Ke-1 Tujuan Pembelajaran
Lebih terperinciBAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional
BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional oleh Talcott Parsons. 45 Prinsip-prinsip pemikiran Talcott Parsons, yaitu
Lebih terperinciBAB II TEORI KONFLIK KARL MARX DAN DAHRENDORLF. proletar yang memperebutkan sumber-sumber ekonomi (alat-alat produksi).
37 BAB II TEORI KONFLIK KARL MARX DAN DAHRENDORLF A. Teori Konflik Karl Marx Konflik merupakan pertentangan antara kelas borjuis melawan kelas proletar yang memperebutkan sumber-sumber ekonomi (alat-alat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan lembaga penegak hukum. Dalam hal ini pengembangan pendekatan terhadap
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap sistem hukum menunjukan empat unsur dasar, yaitu : pranata peraturan, proses penyelenggaraan hukum, prosedur pemberian keputusan oleh pengadilan dan lembaga
Lebih terperinciBAB II KONFLIK DAN INTEGRASI DALAM PARADIGMA TEORI SOSIAL. dengan; atau berselisih dengan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia konflik
33 BAB II KONFLIK DAN INTEGRASI DALAM PARADIGMA TEORI SOSIAL A. Teori Konflik Konflik secara etimologis adalah pertengkaran, perkelahian, perselisihan tentang pendapat atau keinginan; atau perbedaan; pertentangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. peneliti dalam menentukan pemahaman sejalan dengan fokus dan tujuan yang
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu penelitian. Menurut Maryaeni (2005:58) metode adalah cara yang ditempuh
Lebih terperinciSMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL Pengertian Konflik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan,
Lebih terperinciRingkasan Paper : Sociological Paradigms and Organizational Analysis
Ringkasan Paper : Sociological Paradigms and Organizational Analysis Oleh: Kelompok 7 120400022X Daniel Albert Y. A. 120400061Y Michael Budiman Assumptions about the Nature of Social Science Semua teori
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat
BAB II KAJIAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka ini penulis ataupun peneliti akan menjabarkan maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat dengan judul, tema, dan fokus
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama Mata Kuliah : Sosiologi Terapan 2. Kode Mata Kuliah : ISS 701 3. Status Matakuliah : Wajib Prodi 4. Semester : VII 5. Matakuliah Prasyarat
Lebih terperinciKELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2
KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 SOSIOLOGI??? APA MANFAAT LETAK LAHIRNYA SOSIOLOGI Sosiologi lahir manakala muncul perhatian terhadap masyarakat karena perubahan yang terjadi Terdapat peristiwa besar di
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Pola Asuh Berdasarkan tata bahasanya, pola asuh terdiri dari kata pola dan asuh. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (dalam Isni Agustiawati, 2014), kata pola berarti model,
Lebih terperinciDEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI. Pertemuan 2
DEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 SOSIOLOGI??? APA MANFAAT LETAK LAHIRNYA SOSIOLOGI Berhubungan dengan ilmuwan Perancis bernama Auguste Comte (1789-1857) yang dengan kreatif menyusun
Lebih terperinciFondasi Utama Ilmu Pengetahuan
Kuliah 3: Paradigma, Teori & Unsur Penelitian Sosial MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL (KPM 398) Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian
Lebih terperinciBAB II FUNGSIONALISME STRUKTURAL : ROBERT K. MERTON. pernah kenal berhenti, untuk terus menerus mewujudkan perubahan-perubahan
33 BAB II FUNGSIONALISME STRUKTURAL : ROBERT K. MERTON A. Pembangunan Jalan Tol Pembangunan merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang tidak pernah kenal berhenti, untuk terus menerus mewujudkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Gerakan Sosial Secara umum, gerakan sosial dimaknai sebagai sebuah gerakan yang lahir dari sekelompok individu untuk memperjuangkan kepentingan, aspirasi atau menuntut adanya
Lebih terperinciTEORI KONFLIK SOSIOLOGI KLASIK DAN MODERN M. Wahid Nur Tualeka
Dosen Prodi Studi Agama-agama Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya Abstraksi Konflik sosial merupakan fenomena sosial yang menarik dikaji dan diteliti. Hal ini memunculkan berbagai teori
Lebih terperinciKuliah 3 KPM 398-MPS
Kuliah 3 KPM 398-MPS 1 Walter Wallace (1971) The Wheel of Science 2 Paradigma adalah sudut pandang atau cara memandang suatu realita atau fenomena. Sementara teori dimaksudkan untuk menjelaskan sesuatu
Lebih terperinciBAB II TEORI KONFLIK SOSIAL LEWIS COSER. memang pada konflik penggunaan kekerasaan. dalam konflik tersebut, Teori
40 BAB II TEORI KONFLIK SOSIAL LEWIS COSER A. Konflik Sosial Lewis Coser Teori yang menjadi acuan penelitian adalah teori konflik karya dari Lewis A. Coser yang mana, dalam hal ini sudah terlihat bahwa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. semua warga menikmati kebebasan untuk berbicara, kebebasan berserikat,
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Demokrasi di Indonesia Definisi demokrasi menurut Murod (1999:59), sebagai suatu policy di mana semua warga menikmati kebebasan untuk berbicara, kebebasan berserikat, mempunyai
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, Sangsekerta, dan Latin. Dimana istilah kebijakan ini memiliki arti menangani masalah-masalah publik
Lebih terperinciSOSIOLOGI PENDIDIKAN
SOSIOLOGI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF STRUKTURAL KONFLIK TOKOH PEMIKIR ANTARA LAIN: 1. KARL MARX (1818-1883) 5. JURGEN HABERMAS 2. HEGEL 6. ANTONIO GRAMSCI 3. MAX HORKHEIMER (1895-1973) 7. HERBERT
Lebih terperinciPENDAHULUAN. persoalan. Masalah sosial dapat terjadi karena adanya hambatan dalam pemenuhan
1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah sosial pada dasarnya merupalan suatu kondisi kehidupan dalam masyarakat yang tidak diinginkan atau suatu kondisi kehidupan yang menimbulkan persoalan. Masalah sosial
Lebih terperinciMatakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : 2008 Pertemuan 14 MASYARAKAT MATERI: Pengertian Masyarakat Hubungan Individu dengan Masyarakat Masyarakat Menurut Marx Masyarakat Menurut Max Weber
Lebih terperinciB. TOPIK PENDEKATAN SOSIOLOGI TERHADAP AGAMA
B. TOPIK PENDEKATAN SOSIOLOGI TERHADAP AGAMA 1. Pendekatan Sosiologi Terhadap Agama. Beberapa cara melihat agama; menurut Soedjito (1977) ada empat cara, yaitu: memahami atau melihat sejarah perkembangan
Lebih terperinciSTUDI MASYARAKAT INDONESIA
STUDI MASYARAKAT INDONESIA 1. Prinsip Dasar Masyarakat Sistem Sistem kemasyarakatan terbentuk karena adanya saling hubungan di antara komponenkomponen yang terdapat di dalam masyarakat yang bersangkutan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. divided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan. 1
2.1 Manusia Sebagai Makhluk Sosial BAB II KAJIAN TEORI Manusia sebagai makhluk individu. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individuum, artinya yang tak terbagi. Dalam bahasa inggris individu
Lebih terperinciSoal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi
Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi 1. Konsep individualitas, menurut Thomas, menunjukan bahwa a. Manusia dan masyarakat tidak terpisah b. Unsur-unsur manusia terpisah-pisah c. Manusia memiliki keutuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Partai politik adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Partai dan Fungsinya Partai politik adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai serta cita-cita yang sama, dan mempunyai tujuan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS) 1. Mata Kuliah Teori Sosiologi Modern 2. Kode Mata Kuliah ISS 301 3. Semester Ganjil 2012/2013 4. Status Wajib 5. Mata Kuliah Persyarat Teori
Lebih terperinciULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017
ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 1. Istilah sosiologi berasal dari kata. a. socius dan logos b. society dan logous c. social dan logo d. sosio dan
Lebih terperinciSOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN
SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial. Hal ini dapat dilihat dari kehidupannya yang senantiasa menyukai dan membutuhkan kehadiran manusia lain. Manusia memiliki
Lebih terperinciCONTOH BAHAN AJAR. A. TOPIK : PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP SOSIOLOGI AGAMA
CONTOH BAHAN AJAR A. TOPIK : PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP SOSIOLOGI AGAMA 1. Pengantar Pemahaman Sosiologi tentang masyarakat bagaimanapun juga dalamnya dan detailnya tidak akan lengkat tanpa mengikut
Lebih terperinciBAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN
BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN Pada umumnya manusia dilahirkan seorang diri. Namun demikian, mengapa manusia harus hidup bermasyarakat. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Bayi misalnya,
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI-TEORI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Fakultas Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id TEORI TEORI SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI STRUKTURAL
Lebih terperinciPERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MANAJEMEN KONFLIK
PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MANAJEMEN KONFLIK Pengertian Kelompok Kelompok merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya, dan dibentuk bersama berdasarkan
Lebih terperinciBAB II SOLIDARITAS SOSIAL-EMILE DURKHEIM. objek penelitian.sebagai alat, teori tersebut dipilih yang paling memadai, paling
49 BAB II SOLIDARITAS SOSIAL-EMILE DURKHEIM Kerangka teori adalah teori-teori yang dianggap relevan untuk menganalisis objek penelitian.sebagai alat, teori tersebut dipilih yang paling memadai, paling
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Psikologi Sosial Kata psikologi mengandung kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti jiwa dan kata logos yang dapat diterjemahkan dengan kata ilmu. Dengan demikian, istilah
Lebih terperinciFacebook :
1 Nama : Dian Silvia Ardasari Tetala : Baso, 4 Desember 1983 Pendidikan : Sarjana Sosial dari Universitas Indonesia Status : Istri dari Chairul Hudaya Ibu dari Naufal Ghazy Chairian (3,5 th) dan Naveena
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian. Dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat. disimpulkan bahwa Banyuwangi merupakan wilayah yang rawan
BAB V KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Banyuwangi merupakan wilayah yang rawan konflik. Hal ini tidak terlepas dari peristiwa-peristiwa konflik yang terjadi jauh
Lebih terperinciILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR Drs. Ermansyah, M.Hum. 2013 MANUSIA DAN MASYARAKAT Selain sebagai individu, manusia juga sebagai makhluk sosial. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena: 1. Butuh orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra memuat perilaku manusia melalui karakter tokoh-tokoh cerita. Hadirnya tokoh dalam suatu karya dapat menghidupkan cerita dalam karya sastra. Keberadaan
Lebih terperinciYogie Afdhal Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP. Abstract
PERSEPSI GURU TENTANG GAYA PENGELOLAAN KONFLIK OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN Yogie Afdhal Jurusan Administrasi Pendidikan
Lebih terperinciTEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL
TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL Perubahan sosial merupakan sebuah keniscayaan yang berlangsung tidak terbendung dalam kehidupan. Baik perubahan yang cepat maupun lambat. Berbagai factor yang mendasarinya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dari simpanan pokok dan simpanan wajib para anggota koperasi. Kemudian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Simpan Pinjam (KOSIPA) adalah sebuah koperasi yang modalnya diperoleh dari simpanan pokok dan simpanan wajib para anggota koperasi. Kemudian
Lebih terperinciSTRUKTUR SOSIAL DAN HUKUM
STRUKTUR SOSIAL DAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL Keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial pokok yakni kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompokkelompok serta lapisan-lapisan sosial (Selo Soemardjan-Soelaeman
Lebih terperinciBentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya. Annisa Nurhalisa
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya Annisa Nurhalisa Interaksi Sosial Asosiatif -> adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja sama. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Lebih terperinciPOLITIK DAN PERUBAHAN SOSIAL
POLITIK DAN PERUBAHAN SOSIAL Mekanisme Perubahan Sosial Asumsi Perspektif Materialisme Perspektif Idealis Mekanisme Interaksional Sumber Struktural: Pemerintahan dan Korban Status Sumber Struktural: Elit
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Teori Sosiologi Modern ISS 301( 3 sks) Semester III Pengampu matakuliah : Prof. Dr. Afrizal, MA Dr. Elfitra, M.Si Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini masyarakat sangat membutuhkan peran Polisi sebagai pelindung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini masyarakat sangat membutuhkan peran Polisi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Hal ini terbukti dari banyaknya jenis tindak pidana dan modus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki keistimewaan dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki keistimewaan dan bermacam keunikan. Salah satu keunikan yang mendasar pada diri manusia adalah memiliki hakekat individualitas,
Lebih terperinciSOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313
SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313 PERUBAHAN SOSIAL, KONFLIK DAN KEAKURAN KULIAH MINGGU 14 PENGENALAN Perubahan adalah fenomena sejagat kerana berlaku dalam semua masyarakat pada bila-bila masa. Perubahan
Lebih terperinciTEORI DAN METODOLOGI
TEORI DAN METODOLOGI MEMBANGUN PARADIGMA DALAM TEORI SOSIOLOGI 3 PARADIGMA FAKTA SOSIAL DEFINISI SOSIAL PERILAKU SOSIAL Sudut pandang sistem sosial sebagai keseluruhan Sudut pandang struktur sosial Tindakan
Lebih terperinciBAB VII KEPEMIMPINAN
BAB VII KEPEMIMPINAN 7.1 Pengantar Secara umum konsep kekuasan, wewenang, dan kepemimpinan senantiasa ada dalam kehidupan masyarakat yang masih sederhana maupun yang telah kompleks, jadi menarik untuk
Lebih terperinciBAB II PERSELINGKUHAN DAN KONTROL SOSIAL - DURKHEIM
BAB II PERSELINGKUHAN DAN KONTROL SOSIAL - DURKHEIM A. Perselingkuhan Perselingkuhan adalah hubungan pribadi di luar nikah, yang melibatkan sekurangnya satu orang yang berstatus nikah, dan didasari oleh
Lebih terperinci