BAB II TINJAUN PUSTAKA. socialnya (action theory), yaitu mengenai tindakan yang dilakukan seseorang
|
|
- Erlin Shinta Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1 Teori Interaksi Simbolik Untuk mempelajari interaksi sosial digunakan suatu pendekatan yang di kenal dengan pendekatan interaksional simbolik. Salah satu tokoh pelopor teori interaksionisme simbolik dengan pandangan tenteng sosiologi interpetatif yang sedikit banyaknya terispirasi dari tokoh kennamaan Marx Weber dengan tindakan socialnya (action theory), yaitu mengenai tindakan yang dilakukan seseorang berdasarkan makna subjektif yang diberikan individu. Dan tindakan ini memperhatikan unsur tindakan orang lain. Yang setelah meninggalnya Mead dikembangkan oleh teman sejawatnya Herbert Blumert yang kemudian lebih dikenal dengan interaksionisme simbolik adalah suatu pendekatan yang di bangun atas dasar formasi social dari symbol symbol, makna - makna yang dipahami bersama, dan penggunaan dalam komunikasi, baik di dalam diri self maupun di dalam orientasi self terhadap orang lain, dalam berbagai interaksi di antara agen agen atau pelaku- pelaku sosial. Interaksionisme simbolis yang diketengahkan Blumer (Poloma 2010 :258) bertumpu pada tiga premis : 1. Manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu itu bagi mereka. 2. Makna tersebut berasal dari interaksi sosial seseorang dengan orang lain. 3. Makna-makna tersebut di sempurnakan di saat proses interaksi sosial berlangsung. 12
2 Teoritisi Interaksionisme simbolik memusatkan perhatian terutama pada dampak dari makna dan symbol terhadap tindakan dan interaksi manusia. Simbol dan arti memberikan ciri-ciri khusus pada tindakan sosial manusia dan pada interaksi sosial manusia. Dalam melakukan tindakan seorang actor mencoba menafsirkan pengaruhnya terhadapa actor lain yang terlibat. Dalam proses interaksi sosial manusia secara simbolik mengomunikasikan arti terhadap orang yang lain yang terlibat. Dengan kata lain dalam interaksi sosial para aktor terlibat dalam proses saling memengaruhi. Manusia mempunyai kemampuan dalam menggunakan arti dan makna symbol maka manusia mempunyai kemampuan dalam membuat pilihan tindakan di mana mereka terlibat. Dalam teoritisi interaksi simbolik aktor setidak mempunyai kebebasan dalam membuat pilihan yang unik dan bebas. W.I Thomas dan Dorothy Thomas membantu menekan kemampuan kreatif manusia dalam konsep mereka tentang definisi situasi. Menurut W.I Thomas bila manusia telah mendefenisikan situasi sebagai sesuatu yang nyata maka akibatnyapun nyata. Thomas mengatakan individu mendefinisikan situasi secara spontan yang memungkinkan mereka mengubah dan memodifikasi arti dan symbol. 2.2 Jarak sosial Konsep jarak sosial menurut Edward T. Hall dalam (Suanarto: 2004) merupakan suatu jarak orang berinteraksi satu sama lain dapat berbicara secara wajar tetapi tidak saling menyentuh. Menurut Utoyo dalam (ayu kartika:2010) jarak social merupakan hubungan yang dapat di terima Individu dengan anggota kelompok lain. Jarak sosial di pengararuhi oleh beberapa factor diantaranya 13
3 kelompok primer. Kelompok primer dalam jarak sosial dalam jarak sosial disebut juga dengan face to face group merupakan suatu hubungan kelompok sosial yang paling sederhana dimana anggotanya saling mengenal serta adanya kerja sama yang erat. Dalam kamus sosiologi jarak sosial (sosial distance) mengacu pada perasaan yang terpisah atau bejarak di antara kelompok-kelompok sosial. istilah ini untuk mengidinkasi tingkat keterpisahan atas kedekatan antar anggota kelompok etnis yang berlainan. Menurut Emory S. Borgadus ( ) jarak sosial digunakan untuk mengukur jauh atau dekatnya kedekatan emosi antara individu dengan individu lain. Jarak sosial dapat dilihat dari indikator perilaku menjauhi kelompok lain, perilaku berteman dan bergaul dengan teman sendiri dan bemukim hanya dengan anggota kelompok sendiri. Jarak sosial melandasi adanya perbedaan hubungan antara kelompok- kelompok masyarakat yang menciptakan pola hubungan berdasarkan adanya kriteria-kriteria tertentu. Jarak sosial dalam penelitian ini digunakan untuk mengambarkan hubungan sosial yang terjalin diantara masyarakat yang berbeda, berdasarkan kriteria diantara : 1. Keakraban dalam hubungan sosial diantara masyarakat pemukiman kumuh, masyarakat menengah dan masyarakat elite 2. Pola interaksi yang terjalin diantara ketiga golongan masyarakat yang berbeda. 3. Kedekatan yang terjalin antara masyarakat kumuh, menengah, dan elite 2.3 Interaksi Sosial Interaksi social merupakan bagian dari proses- proses social sebagai pengaruh hubungan timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama di dalam 14
4 kehidupan social. Interaksi social merupakan hubungan antara manusia yang sifat dari hubungan tersebut bersifat dinamis artinya hubungan itu selalu mengalami dinamika. Interaksi social berasal dari kata antar dan aksi yaitu aksi dan reaksi. Ketika dua orang bertemu, berjabat tangan dan saling berbicara bahkan samapai terjadi perkelahian. dalam peristiwa tersebut salah satu pihak memberikan aksinya kemudian pihak lain memberikan respon (reaksi) terhadap aksi tersebut maka dari sini kegiatan aksi reaksi terjadi, maka peristiwa tersebut di sebut interaksi socia. Interaksi social merupakan kegiatan manusia dan manusia bukan manusia dengan benda mati. Dengan demikian selama ada aksi dan reaksi tidak antar manusia, maka aktivitas tersebut bukan interaksi social.(kolip dan Elly.M, 2011). Dari paparan tersebut dapat disimpulkan interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Interaksi social akan berlangsung apabila seorang Individu melakukan, tindakan dan tindakan tersebut menimbulkan reaksi Individu lain. Secara teoritis, sekurang-kurangnya ada dua syarat terjadinya interaksi social yaitu terjadi kontak social dan kumunikasi. Terjadi kontak social tidaklah semata-mata tergantung pada tindakan, tetapi tergantung pada adanya anggapan terhadap tindakan tersebut. Sedangkan aspek terpenting dalam kumunikasi adalah bila seseorang memberikan tafsiran pada sesuatu atau perilaku orang lain.(bagong,2004 :16). Dalam interaksi sosial juga memilikin aturan, dan aturan itu dilihat dalam dimensi ruang dan waktu dari Robert T. hall dan Defenisi Situasi dari W.I 15
5 Thomas mengenai ruang Hall membagi ruang dalam interaksi menjadi empat batasa yaitu : a) Jarak intim berkisar antara 0-18 inci menunjukkan adanya keterlibatan tubuh individu dalam beinteraksi. b) Jarak pribadi berkisar antara 18 inchi 4 kaki hubungan interaksi yang saling menyentuh, misalnya bersalaman. c) Jarak sosial atau jarak psikologis 4 kaki -10 kaki, dimana seseorang mulai merasa cemas saat orang lain memasuki wilayahnya (zona transaksi personal.) orang yang berinteraksi tidak saling menyentuh. d) Jarak public beriksar 10 kaki-tidak terbatas, interaksi yang dilakukan di depan umum seperti politikus.(kamanto-sunarto 2004:41) Pada dimensi waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat. Seseorang mendefiniskan tindakan berdasarkan situasi yang ditafsirkan tanpa memandang penafsiran individu yang lain. Interaksi social tidak cukup hanya dijelaskan sebagai hubungan timbal-balik antar manusia berdasarkan pola-pola tertentu, maka interaksi social memiliki ciri-ciri tertentu tertentu yaitu : a. Harus ada pelaku yang jumlahnya lebih dari satu kriteria ini merupakan persyaratan mutlak sebab tidak mungkin terjadi aksi dan reaksi dari tindakan manusia jika tidak ada teman atau lawan. 16
6 b. Ada kumunikasi antar pelaku dengan menggunakan symbol-simbol tertentu.yang dimaksud symbol dalam hal ini adalah benda, bunyi, gerak atau tulisan yang memiliki arti. Adapun kumunikasi merupakan hubungan timbale balik seseorang atau sekelompok dengan pihak lain menggunakan symbol- symbol yang berupa suara, tulisan, gerakan sehingga kedua belah pihak saling menafsirkan dilakukan pihak lain. c. Ada dimensi waktu (yaitu, lampau kini, dan mendatang) yang menetukan sifat aksi sedang berlangsung. Interaksi social akan senantiasa terjadi dalam kuru dan waktu, artinya kapan dan dimana-mana.(kolip dan Elly.M, 2011). Interaksi social adalah bentuk social, yaitu pengaruh timbal balik antara berbagai bidang kehidupan bersama. Menurut Soekanto interaksi sosial merupakan bentuk yang tampak apabila orang sering mengadakan hubumgan baik secara individu maupun secara kelompok. Adapun bentuk-bentuk interaksi social dapat berupa kerja sama (cooeperation), persaingan (competition), pertentangan (conflict) dan akomodasi (akomodation). Adapun penjelasannya sebagai berikut : kerjasama (coorperation) merupakan bentuk interaksi yang dilakukan oleh Individu dengan Individu maupun individu dengan kelompok yang didorong kesamaan tujuan yang di peroleh dalam kelompok tersebut. Menurut Charles H.Cooley kerja sama timbul jika orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian diri sendiri untuk memenuhi kepentingan mereka. 17
7 Persaingan (competition) merupakan proses social dimana orang perorangan atau kelompok manusia yang terlibat dalam proses tersebut saling berebut keuntungan melalui bidang kehidupan tertentu tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan. Pertentangan (conflict) merupakan interaksi social yang berlangsung antara masing-masing pihak karena adanya perbedaan penafsiran terhadap perilaku Individu sehingga menimbulkan ketidak serasian diantara kepentingankepentingan maka unruk mencapai tujuan saling menghancurkan, menyingkirkan, mengalahkan pihak lawan. Akomodasi (acomodation) merupakan bentuk interaksi social untuk meyelesaikan suatu pertikaian atau konflik. Biasanya komodasi di awali dengan upaya-upaya oleh pihak bertikai untuk saling mengurangi pertentangan diantara kedua belah pihak. Manusia sebagai mahkluk social tidak dapat hidup sendiri melainkan, ia membutuhkan orang lain untuk berinteraksi guna memenuhi kebutuhan dasar akan hidupnya. Interaksi social tidak terbatas oleh waktu dan tempat terjadinya, melainkan interaksi dapat terjadi kapan dan dimana saja. Interaksi sangat penting dalam aktivitas-aktivitas social merupakan hubungan dinamis yang menyangkut hubungan Individu dengan Individu maupun Individu dengan kelompok sehingga membentuk hubungan social yang di dahului oleh kontak social dengan adanya kumunikasi secara langsung atau tidak langsung. Adapun hal-hal yang mempengaruhi interaksi social dalam hubungan maupun interaksi sosial diantaranya : 18
8 1. Kedekatan : hubungan kedekatan akan terkait dengan factor geografis. Di suatau tempat tertentu anggota kelompok menjalin interaksi lebih banyak di banding antar kelompok diluar daerahnya. Hal ini lah yang memunculkan adanya kelompok dalam in group dan kelomok luar out group. Ikatan kelompok dalam bermain dapat tercermin dari perasaan ikatan solidaritas, kesamaan identitas, karakter dan sebagainya. Dalam kelompok ini tersusun atas Individu yang saling beriteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang semakin mungkin memiliki tingkat keseringan berinteraksi seperti berbicara, melihat dan bersosialisasi 2. Kesamaan : selain hubungan kedekatan secara fisik, terdapat factor kesamaan antar mereka yang menyebabkan timbulnya rasa keanggotaan. Ada kecenderungan manusia untuk memilih berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan seperti kesamaan minat, agama,nilai, usia, tingkat pendidika dan karakter personal lainnya. (Elly M. dan Usman Kolip 2011:102). 19
BAB I PENDAHULUAN. manusia berinteraksi dengan lingkungannya (Tirtarahardja &Sula, 2000: 105).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dilahirkan dengan sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi dan potensi yang harus dikembangkan. Dalam upaya memenuhi kebutuhannya itu maka manusia berinteraksi
Lebih terperinciModul ke: TEORI INTERPRETIF 15FIKOM INTERAKSIONAL SIMBOLIK. Fakultas. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations
Modul ke: TEORI INTERPRETIF INTERAKSIONAL SIMBOLIK Fakultas 15FIKOM Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations Interaksionisme Simbolik Teori interaksionisme simbolik sangat berpengaruh dalam
Lebih terperinciPRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT
INTERAKSI SOSIAL DAN PERUBAHAN SOSIAL PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT 1. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial 2. Manusia berada di dalam sistem
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 1. Tipe - tipe Interaksi Sosial menurut James S. Coleman
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka 1. Tipe - tipe Interaksi Sosial menurut James S. Coleman Menurut Soekanto dalam Abdulsyani, 2007:39 menyatakan hal yang terpenting didalam sebuah
Lebih terperinciInteraksionisme Simbolik dalam Penelitian Kualitatif
Salah satu jenis pendekatan utama dalam sosiologi ialah interaksionisme simbolik. Interaksionisme simbolik memiliki perspektif dan orientasi metodologi tertentu. Seperti halnya pendekatan-pendekatan lain
Lebih terperinciKuliah ke-7 Amika Wardana, PhD. Teori Sosiologi Kontemporer
Kuliah ke-7 Amika Wardana, PhD. a.wardana@uny.ac.id Teori Sosiologi Kontemporer Asumsi Dasar Interaksionisme-Simbolik Akar kesejarahan Interaksionisme-Simbolik Max Weber: Verstehen (Pemahaman Subyektif)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses sosial) karena interaksi merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa
BAB II TINJAUAN TEORITIS Tinjauan teoritis merupakan pendekatan teori yang akan digunakan untuk menjelaskan persoalan penelitian. Dalam bab II ini akan membahas pengertian mengenai komunikasi, interaksi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan tentang Pola Interaksi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pola adalah gambar yang dibuat contoh/model ataupun bentuk (struktur) yang tetap. Jika dihubungkan dengan
Lebih terperinciBABII KAJIAN PUSTAKA
BABII KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembangunan Pembangunan yang sering dirumuskan melalui kebijakan ekonomi dalam banyak hal membuktikan keberhasilan. Kebijakan ekonomi umumnya dirumuskan secara konsepsional dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Interaksi sosial adalah sebagai atau merupakan dasar dari proses-proses sosial,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Interaksi sosial Interaksi sosial adalah sebagai atau merupakan dasar dari proses-proses sosial, sebab tanpa adanya interaksi tidak mungkin kehidupan bersama akan terjalin.
Lebih terperinciILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR Drs. Ermansyah, M.Hum. 2013 MANUSIA DAN MASYARAKAT Selain sebagai individu, manusia juga sebagai makhluk sosial. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena: 1. Butuh orang
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran
Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI Fakultas Ilmu Komunikasi KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL Interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. mereka memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. untuk berhubungan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam (Yesmil anwar dan adang 2013:194) menyatakan bahwa, Interaksi. individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Interaksi Sosial Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih yang berperan saling mempengaruhi antara individu dan individu, antara individu dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia dilahirkan di dunia, ia telah memiliki naluri untuk berbagi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak manusia dilahirkan di dunia, ia telah memiliki naluri untuk berbagi dengan sesamanya. Hubungan dengan sesamanya merupakan suatu kebutuhan bagi setiap
Lebih terperinciKONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik
KONFLIK SOSIAL 1. Pengertian Konflik Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial telah dibekali naluri untuk selalu mengadakan hubungan atau interaksi dengan orang lain. Interaksi tersebut diantaranya dapat
Lebih terperinciBAB II MODERNISASI DAN PERGESERAN BUDAYA SALAMAN DALAM TINJAUAN TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT BLUMER
BAB II MODERNISASI DAN PERGESERAN BUDAYA SALAMAN DALAM TINJAUAN TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT BLUMER A. Teori Interaksionisme Simbolik Yang menjadi objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang
Lebih terperinciPertemuan ke-6. TEORI KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si
Pertemuan ke-6 TEORI KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si Symbolic Interactionism Blumer menggunakan istilah Symbolic Interacsionism atau interaksi simbolik yang menunjukkan hubungan ketiga hal
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. khusus dari interaksi sosial. Menurut Soekanto (1983: 80), berlangsungnya
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Interaksi Sosial Interaksi Sosial dalam masyarakat merupakan syarat utama terjadinya aktivitasaktivitas sosial. Dalam bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan
Lebih terperincikomunikasi. Menurut Soerjono Soekanto (2005: 67)
26 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Sesuai dengan penelitian saya ini, maka akan dipaparkan hal-hal yang berhubungan dengan interaksi sosial khususnya mengenai bentuk interaksi
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: PARADIGMA SOSIOLOGI DAN TEORI PENDEKATANNYA 1.1 Paradigma Sosiologi dan Teori Pendekatannya... 1.3 Latihan... 1.11 Rangkuman... 1.12 Tes Formatif 1.....
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. individu dengan individu lainnya. 15 Didalam interaksi sosial terdapat
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok ataupun suatu kelompok dengan
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: 02 Dr. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi Sebagai Proses Interaksi Heri Budianto,M.Si Program Studi PUBLIC RELATIONS KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Setiap manusia pasti
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat
BAB II KAJIAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka ini penulis ataupun peneliti akan menjabarkan maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat dengan judul, tema, dan fokus
Lebih terperinciAugust Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi
PENGANTAR SOSIOLOGI 1. Pengertian Dasar Sosiologi berasal dari kata latin socius dan kata yunani yaitu logos. Socius berarti kawan atau teman; Logos berarti pengetahuan. Maka sosiologi berarti pengetahuan
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. makhluk lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari pasti mengalami apa itu proses. dalam kehidupan sosial (Soekanto, 1996: 140).
II. KAJIAN PUSTAKA 1.1 Interaksi Sosial Manusia merupakan makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia dilahirkan dimuka bumi ini untuk saling bersosialisasi dengan makhluk
Lebih terperinciPROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL IR. HJ. KHODIJAH, M.Si Proses Sosial Adalah cara2 berhubungan yg dapt dilihat apabila orang perorangan dan kelompok2 manusia saling bertemu dan menentukan sistem,aturan,norma,dan
Lebih terperinciBAB II KONFLIK DALAM KACAMATA RALF DAHRENDORF. keterlibatan konflik yang di dalamnya terdapat waktu, tenaga, dana, dan
31 BAB II KONFLIK DALAM KACAMATA RALF DAHRENDORF A. TEORI KONFLIK Ralf Dahrendorf melihat proses konflik dari segi intensitas dan sarana yang digunakan dalam konflik. Intensitas merupakan sebagai tingkat
Lebih terperinciManusia sebagai Makhluk Sosial
persoalan makna menjadi sangat penting ditafsirkan oleh seseorang yang mendapat informasi (pemberitaan) karena makna yang dikirim oleh komunikator (receiver) dan penerima informasi (audience) menjadi sangat
Lebih terperinciPERAN KOMUNIKASI DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK DIANTARA REMAJA DI DESA SENDANGAN KECAMATAN KAKAS
PERAN KOMUNIKASI DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK DIANTARA REMAJA DI DESA SENDANGAN KECAMATAN KAKAS Oleh: Ryan A. Lompoliu (e-mail: ryan.lompoliu@yahoo.com) Max R. Rembang Yuriwaty Pasoreh, (e-mail: watypasoreh@gmail.com)
Lebih terperinciPengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak
Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak P A R A D I G M A (Penelitian Sosial) I Paradigma Merton universalisme, komunalisme, pasang jarak/ tanpa keterlibatan emosional, skeptisisme
Lebih terperinciBAB II INTERAKSIONALISME SIMBOLIK-GEORGE HERBERT MEAD. interaksi. Sebagaimana interaksi social itu sendiri dipandang sebagai tindakan
33 BAB II INTERAKSIONALISME SIMBOLIK-GEORGE HERBERT MEAD Kehidupan social itu sendiri tidak pernah terlepas dari adanya sebuah interaksi. Sebagaimana interaksi social itu sendiri dipandang sebagai tindakan
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN
PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat memahami tentang arti interaksi, kontak dan komunikasi. 2. Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. seseorang karena konsep diri merupakan kerangka acuan (frame of reference) dalam
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep diri Konsep diri adalah gambaran tentang diri individu itu sendiri, yang terjadi dari pengetahuan tentang diri individu itu sendiri, yang terdiri dari pengetahuan tentang
Lebih terperinciBAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD. dahulu dikemukakan oleh George Herbert Mead, tetapi kemudian dimodifikasi oleh
50 BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD A. Interaksionisme Simbolik Teori yang relevan untuk menjelaskan judul ini adalah interaksionisme simbolik. Istilah interaksionisme simbolik pertama kali
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Antarbudaya Hal-hal yang sejauh ini dibicarakan tentang komunikasi, berkaitan dengan komunikasi antarbudaya. Fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan antara komponen-komponen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Antarbudaya Dalam ilmu sosial, individu merupakan bagian terkecil dalam sebuah masyarakat yang di dalamnya terkandung identitas masing-masing. Identitas tersebut yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Interaksi Sosial. Walgito (2007) mengemukakan interaksi sosial adalah hubungan antara
7 BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Interaksi Sosial A. Interaksi Sosial Walgito (2007) mengemukakan interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lain, individu satu dapat mempengaruhi
Lebih terperinciPROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL. Slamet Widodo
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TRUNOJOYO PROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL Slamet Widodo 1 PROSES SOSIAL Cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang perorangan saling bertemu dan menentukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definsi Sampah Sampah adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia tetapi
Lebih terperinciPROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL Proses sosial adalah cara-cara berhubungan/komunikasi apabila individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Lebih terperinciInisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT
Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT Saudara mahasiswa, kita berjumpa kembali dalam kegiatan Tutorial Online yang ketiga untuk
Lebih terperinciKONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN
KONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN Keterampilan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Melalui komunikasi individu akan merasakan kepuasan, kesenangan atau
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. (2002 : 115) mengemukakan beberapa persyaratan sebuah kelompok sosial.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kelompok Sosial Kelompok sosial merupakan gejala yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Soekanto (2002 :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial tertentu. Proses komunikasi antar pribadilah yang dapat menumbuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial setiap individu akan selalu berkeinginan untuk berbicara, saling tukar-menukar pendapat dan informasi ataupun saling berbagi pengalaman dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Konflik Konflik merupaka gejala sosial yang hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia akan berkembang apabila manusia itu sendiri dapat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia akan berkembang apabila manusia itu sendiri dapat berhubungan baik dengan manusia lainnya di dalam lingkungan sosial, tidak hanya secara pasif
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Bidan Desa Agen Peningkatan Kesehatan Masyarakat. persaingan global yang semakin ketat yang menuntut masyarakat serta semua
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bidan Desa Agen Peningkatan Kesehatan Masyarakat Dalam globalisasi ekonomi masyarakat Indonesia dihadapakan pada persaingan global yang semakin ketat yang menuntut masyarakat
Lebih terperinciBAB II KONFLIK DALAM PERSPEKTIF DAHRENDORF. melekat dalam setiap kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya
36 BAB II KONFLIK DALAM PERSPEKTIF DAHRENDORF A. Teori Konflik Kehidupan sosial dan konflik merupakan gejala yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya, konflik merupakan gejala yang selalu melekat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi salah satu ruang penting penunjang terjadinya interaksi sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai individu yang berinteraksi dengan individu lain tentu memerlukan ruang, khususnya dalam menjalin relasi sosial, dan lingkungan masyarakat menjadi
Lebih terperinciBAB V. PENUTUP. memiliki kondisi yang berbeda-beda pada masing-masing keluarga. Hanya hak anak
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan Sebagian besar hak-hak anak dalam kelima keluarga dalam penelitian ini memiliki kondisi yang berbeda-beda pada masing-masing keluarga. Hanya hak anak untuk hidup dan hak anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan apabila ada interaksi sosial yang positif, diantara setiap etnik tersebut dengan syarat kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembeda adalah penanganan dalam proses tindak pemidanaan terhadap narapidana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pandangan hukum terhadap narapidana anak di Indonesia tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan narapidana umum lainnya, yang menajdi pembeda
Lebih terperincisebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif teknik analisis dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data yang di peroleh dari berbagai macam sumber, baik itu pengamatan, wawancara,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Poli atau Polus yang artinya banyak, dan kata Gamein atau Gamos yang berarti
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Poligami Poligami berasal dari bahasa yunani. Kata ini merupakan penggalan dari kata Poli atau Polus yang artinya banyak, dan kata Gamein atau Gamos yang berarti kawin atau perkawinan.
Lebih terperinciDINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK
DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK Pengertian dan Batasan Konflik (1) Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto 1 Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dan definisi konflik 2 Secara
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN 3.1. Hakikat Dan Makna Lingkungan Bagi Manusia
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Hakikat Dan Makna Lingkungan Bagi Manusia Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Interaksi Sosial Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilahirkan manusia sudah mempunyai naluri untuk hidup berkawanan, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan manusia lainnya. Artinya dalam hidupnya antara satu dengan yang lain selalu berinteraksi,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Perjuangan Pengertian perjuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan, yang dilakukan dengan menempuh
Lebih terperinciBAB V INTERAKSI SOSIAL
BAB V INTERAKSI SOSIAL 5.1. Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial Hubungan antar manusia, ataupun relasi-relasi sosial menentukan struktur dari masyarakatnya. Hubungan antar manusia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Seperti yang dikutip penulis dalam Fadwa El Guindi (2005:30), jilbab
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hijab sebagai Pemaknaan Sosial Seperti yang dikutip penulis dalam Fadwa El Guindi (2005:30), jilbab secara etimologi berasal dari Bahasa Inggris, yaitu veil. Veil mempunyai empat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Perubahan Sosial Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya terdapat perbedaan antara keadaan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu yang tidak bisa hidup sendiri dan juga merupakan makhluk sosial yang selalu ingin hidup berkelompok dan bermasyarakat. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan manusia terdapat berbagai bentuk hubungan sosial. Salah satunya adalah hubungan intim lawan jenis atau hubungan romantis. Hubungan ini dapat
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Utopia.com..., Raditya Margi Saputro, FIB UI, Universitas Indonesia
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Bila ditarik garis besarnya maka di dalam skripsi ini saya telah mencoba memaparkan sebuah teori tentang kemungkinan baru di dalam memunculkan sebuah ranah publik melalui hubungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Interaksi Sosial Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Seperti di Indonesia dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikenal dengan istilah adolescence merupakan peralihan dari masa kanakkanak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu fase dalam perkembangan individu adalah masa remaja. Remaja yang dikenal dengan istilah adolescence merupakan peralihan dari masa kanakkanak ke
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Konsep partisipasi masyarakat Partisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu participation yang berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Keith davis (1995) menjelaskan
Lebih terperinciTEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
II. TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL A. Konflik Istilah konflik secara etimologis berasal dari bahasa latin con yang berarti bersama dan fligere yang berarti benturan atau tabrakan. Jadi, konflik dalam
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Agar peneliti dan pembaca mendapatkan gambaran yang jelas mengenai preposisi penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan preposisi-preposisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi
Lebih terperinciBAB IV INTERPRESTASI HASIL PENELITIAN. telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk
BAB IV INTERPRESTASI HASIL PENELITIAN A. ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang diperoleh dari beberapa informan yang
Lebih terperinciBAB II INTERAKSI SOSIAL DAN INTERAKSIONISME SIMBOLIK. menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan, antara kelompokkelompok
BAB II INTERAKSI SOSIAL DAN INTERAKSIONISME SIMBOLIK A. Interaksi Sosial Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan, antara kelompokkelompok
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. orang lain dalam proses interaksi. Interaksi sosial menghasilkan banyak bentuk
5 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial Manusia dalam kehidupannya tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang sepanjang
Lebih terperinciRADIKALISME AGAMA (Suatu Pendekatan Sosiologi) Oleh: Abu Hapsin, Ph.D.
RADIKALISME AGAMA (Suatu Pendekatan Sosiologi) Oleh: Abu Hapsin, Ph.D. Ilmu Sosial: agama sebagai fakta sosial yang memiliki banyak dimensi. Antropologi: banyak prilaku keagamaan yang berasal dari proses
Lebih terperinci4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer
Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D a.wardana@uny.ac.id Teori Sosiologi Kontemporer Fungsionalisme Versus Konflik Teori Konflik Analitis (Non-Marxist) Perbedaan Teori Konflik Marxist dan Non- Marxist Warisan
Lebih terperinciPROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L
PROSES SOSIAL EKO NUGROHO, S.PT, M.SC FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GANJIL 2013/2014 Pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama Perubahan-perubahan dalam struktur
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 8 POKOK BAHASAN
PERTEMUAN KE 8 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan manfaat sosiologi dalam kehidupan. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. bersama-sama menyentuh. Interaksi social adlaah proses dimana orang-orang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari bahasa latin: Con atau Cum yang berarti bersama-sama, dan tango berarti menyentuh,jadi pengertian secara harifiah adalah bersama-sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena dibekali dengan akal dan pikiran dalam bertindak. Manusia sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena dibekali dengan akal dan pikiran dalam bertindak. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain dalam kelompok (Bungin, 2006:43). Komunikasi yang terjalin dalam sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan kelompok adalah sebuah naluri manusia sejak ia dilahirkan. Naluri ini yang mendorongnya untuk selalu menyatukan hidupnya dengan orang lain dalam kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja merupakan salah satu masa dalam rentang perjalanan kehidupan dan menjadi bagian yang dilalui dalam siklus perkembangan manusia. Dewasa ini disebut
Lebih terperinciMAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
MAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana di dalamnya terdapat suatu proses hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mana dalam komunikasi terjadilah interaksi. Semakin baik interaksi. maka semakin baik pula hubungan yang terjadi antar sesama.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan
Lebih terperinciSYMBOL AND MEANING. Modul ke: 13FIKOM PENGERTIAN, KOSTRUKSI DAN APLIKASI. Fakultas. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations
Modul ke: SYMBOL AND MEANING PENGERTIAN, KOSTRUKSI DAN APLIKASI Fakultas 13FIKOM Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations Simbol-Simbol Komunikasi Mulyana (2001:77) menjelaskan, bahwa manusia
Lebih terperinciMAKALAH INTERAKSI SOSIAL
MAKALAH INTERAKSI SOSIAL Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Sosiologi Disusun : SUCI SARTIKA 153121017 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PRAMITA INDONESIA TANGERANG
Lebih terperinciSOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN
SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial. Hal ini dapat dilihat dari kehidupannya yang senantiasa menyukai dan membutuhkan kehadiran manusia lain. Manusia memiliki
Lebih terperinciKuliah ke-8 Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, Ph.D.
Kuliah ke-8 Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, Ph.D. a.wardana@uny.ac.id Materi: Konsep Diri: Mengingat kembali Looking-glass self Cooley Tensi antara I dan Me Mead Interaksi Pelaku dan Audien
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan orang lain. Stuart dan Sundeen (dalam Keliat,1992).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Diri 2.1.1 Pengertian Konsep Diri Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan
Lebih terperinciPARADIGMA POSITIVISTIK DALAM PENELITIAN SOSIAL
PARADIGMA POSITIVISTIK DALAM PENELITIAN SOSIAL Memahami Paradigma positivistik (fakta sosial) menganggap realitas itu sebagai sesuatu yang empiris atau benar-benar nyata dan dapat diobservasi. Dalam meneliti,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai tugas dalam memenuhi harapan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dalam dunia pendidikan merupakan hal yang sangat mendasar. Sejalan dengan itu, Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini sering kita dengar tentang banyaknya kasus kekerasan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini sering kita dengar tentang banyaknya kasus kekerasan yang dilakukan dilingkungan institusi pendidikan yang semakin menjadi permasalahan dan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam interaksi manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk menyampaikan ide, gagasan, keinginan, perasaan
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial
MODUL PERKULIAHAN Sistem Sosial FAKULTAS Bidang Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh ILMU KOMUNIKASI Public relations/ Yuni Tresnawati,S.Sos., M.Ikom. Humas 2 Abstract Dalam pokok bahasan ini adalah memperkenalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dalam mempertahankan hidupnya. Hal ini terbukti dari salah satu seni di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam situasi dunia seperti ini dimana banyak ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat membuat masyarakat semakin semangat di dalam melakukan
Lebih terperinci