BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Kota Salatiga dengan studi kasus adalah jalan Jendral Sudirman Salatiga. Dimana di jalan Jendral Sudirman ini merupakan salah satu pusat perekonomian di Salatiga, dikarenakan terdapat dua pasar, yaitu pasar Raya I dan Pasar Raya II serta terdapat berbagai Toko dan swalayan. Setiap harinya terjadi pergerakan arus lalu lintas baik angkutan barang, angkutan penumpang dan pejalan kaki. Karena berada dijalur perdagangan volume parkir di Jalan Jenderal Sudirman sangat dominan. Lebih jauh lagi penerimaan parkir di jalan Jenderal Sudirman merupakan penyumbang terbesar penerimaan parkir di Kota Salatiga. Dikarenakan penerimaan parkir dari pungutan retribusi parkir di jalan Jenderal Sudirman menyumbang sebesar 70% dari total penerimaan parkir Kota Salatiga. Tabel 4.1 parkir di jalan Jenderal Sudirman Opsi 1 ( Mengkaji Ulang ) Opsi 2 ( Do Nothing ) Bulan Jumlah ( per unit ) Bulan Jumlah ( per unit ) mar mar apr apr mei mei jun jun jul jul aug aug sep sep okt okt nov nov des des jan jan feb feb Jumlah Jumlah Sumber : Data dari Dinas Lalu lintas yang diolah Keterangan : transaksi parkir di jalan Jenderal Sudirman 70% dari total transaksi parkir di Salatiga Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa transaksi parkir di jalan Jenderal Sudirman Opsi 2 ( Do Nothing ) selama 1 tahun penelitian mengalami penurunan yang semula Opsi 1 ( 13

2 Mengkaji Ulang ) adalah unit, pada Opsi 2 ( Do Nothing ) menjadi unit. Penurunan transaksi parkir yang terjadi adalah sebesar unit atau sebesar 5 % / tahun. Hal ini mengindikasikan pada kenyataannya terungkap perbedaan transaksi parkir antara opsi 1 ( Mengkaji Ulang ) dan Opsi 2 ( Do Nothing ). Tabel 4.2 Gambaran Obyek penelitian (semua responden) Pernyataan Petugas parkir Pengguna parkir Pemilik Toko Total Abs % Abs % Abs % Abs % Setuju Tidak Setuju Total Obyek penelitian menunjukkan komposisi responden yang setuju (74%) kenaikan tarif retribusi parkir dengan dominasi tertinggi adalah pengguna parkir & terendah pemilik toko dan sisanya (26%) tidak setuju kenaikan tarif retribusi parkir yang juga didominasi oleh pengguna parkir; mengindikasikan kalau pengguna parkir masih mendua dalam menyikapi kenaikan tarif retribusi parkir menjadi Rp 1000 bagi kendaraan roda dua dan Rp 2000 bagi kendaraan roda empat, seiring dengan tidak ditingkatkannya kualitas layanan area parkir yang tersedia di Jl. Jenderal Sudirman. 4.2 Analisis dan Bahasan Deskripsi Perbedaan ManfaatBiaya Antara Opsi Tetap Melanjutkan Vs Meninjau Ulang ; Perda No 12 Tahun 2011 Tentang Kenaikan Tarif Retribusi Tabel 4.3 Di jalan Jenderal Sudirman Opsi 1 ( Mengkaji Ulang ) Opsi 2 ( Do Nothing ) Bulan Jumlah ( per unit ) Bulan Jumlah ( per unit ) mar 2011 Rp ,00 mar 2012 Rp ,00 apr 2011 Rp ,00 apr 2012 Rp ,00 mei 2011 Rp ,00 mei 2012 Rp ,00 jun 2011 Rp ,00 jun 2012 Rp ,00 jul 2011 Rp ,00 jul 2012 Rp ,00 aug 2011 Rp ,00 aug 2012 Rp ,00 14

3 sep 2011 Rp ,00 sep 2012 Rp ,00 okt 2011 Rp ,00 okt 2012 Rp ,00 nov 2011 Rp ,00 nov 2012 Rp ,00 des 2011 Rp ,00 des 2012 Rp ,00 jan 2012 Rp ,00 jan 2013 Rp ,00 feb 2012 Rp ,00 feb 2013 Rp ,00 Jumlah Rp ,00 Jumlah Rp ,00 Keterangan : parkir di jalan Jenderal Sudirman adalah 70% dari total penerimaan parkir di Salatiga Ho : µ 1 = µ 2 : Tidak ada perbedaan penerimaan retibusi parkir di Jl. Jenderal Sudirman Salatiga antara opsi mengkaji ulang dan tetap melanjutkan kenaikan tarif retribusi parkir Ha : µ 1 µ 2 : Ada perbedaan penerimaan retribusi parkir di Jl. Jenderal Sudirman Salatiga antara opsi meninjau ulang dan tetap melanjutkan kenaikan tarif retribusi parkir Berdasarkan (Lampiran 3), Dimana Pvalue ( 0,02) < α 0,05), maka Ho ditolak dan tidak dapat menolak Ha. Maka terjadi perbedaan penerimaan retribusi parkir di jl. Jenderal Sudirman Salatiga antara Opsi 1 ( Mengkaji Ulang ) dan Opsi 2 ( Do Nothing ). parkir di jalan Jenderal Sudirman merupakan penyumbang terbesar penerimaan parkir Kota Salatiga yaitu sebesar 70% dari total penerimaan parkir di Kota Salatiga. Ratarata penerimaan parkir Opsi 2 ( Do Nothing ) naik sebesar 91% yaitu Rp ,00 dibandingkan dengan sebelum kenaikan tarif retribusi parkir yaitu Rp ,00. Tabel 4.4 Manfaat biaya Petugas Indikator Opsi 1 Opsi 2 ( Mengkaji Ulang ) ( Do Nothing ) selisih (/) manfaat/biaya Jumlah setoran ratarata / hari Rp 844, * Rp1,688,000.00** Rp 844, Rp 3,165,857.00*** Rp 4,210, Rp 1,045, parkir/hari ****5.382 unit unit unit Sumber : Data lapangan dan data jumlah setoran yang diolah Keterangan : Lokasi bertugas mengutip parkir, waktu bertugas dan nama pemborong memenuhi kriteria perbandingan * total jumlah setoran opsi 2 / 2 ** total jumlah setoran (pagi,siang, malam) / jumlah shift x 89 orang 15

4 *** Jumlah * jumlah petugas parkir **** (petugas parkir) = ( ) / tarif parkir Dari Tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa kenaikan tarif retribusi parkir membawa perubahan positif bagi petugas parkir. Pada saat lokasi bertugas mengutip parkir ( 1 rotasi tempat yang sama ) dan waktu bertugas yang sama, pendapatan dari mengutip parkir naik sebesar Rp. 1,045, Walaupun setoran naik sebesar Rp 844, / hari, tetapi 1 bulan petugas parkir akan menerima tambahan kenaikan ratarata sebesar Rp. Rp 352, / orang. Dengan bertambahnya pendapatan parkir namun jumlah transaksi menurun lebih dari 1800 pengguna parkir, sekalipun penerimaan nominal / hari naik Rp 1,045, Hal ini menunjukkan bahwa berkurangnya pengguna parkir adalah berkurangnya layanan / hari adalah komponen biaya. Tabel 4.5 Manfaat biaya Pengguna parkir Opsi 1 Indikator ( Mengkaji Ulang ) Opsi 2 ( Do Nothing ) selisih (/) manfaat/biaya Waktu belanja yang paling sering digunakan Frekuensi Keterangan : Fasilitas tempat parkir, kemudahan parkir dan kinerja petugas parkir memenuhi kriteria perbandingan Kenaikan tarif retribusi parkir tidak dibarengi dengan peningkatan fasilitas parkir, kemudahan parkir dan kinerja petugas parkir. Hal ini dapat dijelaskan pada Tabel 4.5 diatas, fasilitas tempat parkir, kemudahan parkir dan kinerja petugas parkir tetap. Saat ini pemerintah Salatiga ( Dinas Perhubungan ) tidak menyediakan area parkir yang luas dan memadai di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Di sisi lain masyarakat Salatiga cenderung memilih parkir didepan toko ditempat belanja. Oleh karena itu parkir on street menjadi pilihan dan menjadi pemandangan seharihari yang kurang indah dan tidak rapi disepanjang jalan Jenderal Sudirman. Tetapi disisi lain, karena kebijakan parkir on street masyarakat dapat parkir didepan ditempat belanja membuat waktu belanja yang paling sering digunakan mengalami kenaikan 0,1. Jalan Jenderal Sudirman merupakan jalur padat lalu lintas yang banyak dilalui kendaraan angkutan barang dan angkutan penumpang baik siang maupun malam hari. Maka Jalan Jenderal Sudirman memiliki kecepatan arus kendaraan minimal yaitu 40 Km/jam. Tetapi akibat banyaknya perdagangan dan parkir on street, maka kecepatan arus kendaraan menjadi melambat. Dan penetapan posisi parkir dinilai kurang layak, karena membahayakan pengguna 16

5 parkir di tepi jalan Jenderal Sudirman. Posisi parkir ditepi jalan dan dengan melajunya kendaraan ditengah tentunya membuat pengguna parkir harus berhatihati dan petugas parkir butuh bekerja keras untuk bertugas mengatur parkir. Seiring dengan kenaikan tarif retribusi parkir yang naik 2 x lipat juga menyebabkan frekuensi parkir mengalami penurunan yaitu sebesar 0,1. Tabel 4.6 Manfaat biaya Pihak Toko Opsi 1 Opsi 2 selisih (/) Indikator ( Mengkaji Ulang ) ( Do Nothing ) manfaat/biaya Hasil penjualan paling sering (/hari) Rp 15,400, Rp 15,200, Rp 200, Jumlah pelanggan/ pembeli/ hari yang paling sering terjadi/hari Keterangan : Waktu berjualan bukatutup (/jam) dan Frekuensi pengadaan barang (/hari) memenuhi kriteria perbandingan Frekuensi parkir yang berkurang dan kebiasaan belanja kebutuhan / bulan yang mengalami perubahan perilaku yang mengakibatkan jumlah pelanggan/ pembeli mengalami penurunan sebesar 100 orang/hari dikarenakan kenyamanan untuk parkir berkurang. Oleh karena itu masyarakat cenderung berbelanja dalam partai yang besar, agar biaya parkir, biaya perjalanan menjadi berkurang. Perubahan dari perilaku rasional masyarakat tersebut membuat toko mengalami penurunan pendapatan sebesar Rp. 200,000.00/hari. Tabel 4.7 Manfaat biaya Pemerintah ( UPTD ) Indikator Opsi 1 Opsi 2 selisih (/) ( Mengkaji Ulang ) ( Do Nothing ) manfaat/biaya retribusi parkir / hari Rp 906, Rp 1,728, Rp 821, parkir / hari Keterangan : parkir di Jalan Jenderal Sudirman menyumbang 70% dari total penerimaan parkir Kota Salatiga Berdasarkan Tabel 4.7, penerimaan retribusi parkir / bulan mengalami kenaikan sebesar Rp 821, Dalam 1 tahun tambahan kenaikan tarif retribusi parkir menjadi Rp 295,768, atau sebesar 32% dari target parkir 2012 yaitu sebesar Rp 910,143, Tentunya tambahan kenaikan penerimaan retribusi parkir ini diharapkan menjadi salah satu 17

6 pemangku tercapainya target parkir. Di sisi lain kenaikan tarif retribusi parkir sebesar 2 x lipat dari tarif semula, membuat transaksi parkir / bulan mengalami penurunan yaitu sebesar 85 unit/hari. Dalam 1 tahun, maka penurunan transaksi parkir adalah sebesar unit atau total kerugian akibat penurunan parkir sebesar 5 % atau sebesar Rp 30,576,000,00. Tabel 4.8 Manfaat biaya antara opsi Do Nothing dan opsi Mengkaji Ulang Stakeholders Petugas parkir : Opsi 1 ( Mengkaji Ulang ) Opsi 2 ( Do Nothing ) Manfaat (pengurangan atau hilangnya masalah yang menjadi dasar kenaikan tarif retribusi parkir) Biaya (berkurangnya kesejahteraan akibat perubahan kenaikan tarif retribusi parkir) Manfaat (pengurangan atau hilangnya masalah yang menjadi dasar kenaikan tarif retribusi parkir) Biaya (berkurangnya kesejahteraan akibat perubahan kenaikan tarif retribusi parkir) parkir / hari Rp 3,165, Rp 4,210, Jumlah Setoran / hari Rp ,00 Rp ,00 parkir/hari unit unit Pengguna : Waktu belanja yang paling sering digunakan Frekuensi parkir / hari Pihak Toko : Hasil penjualan paling sering terjadi / hari Rp 15,400, Rp 15,200, Jumlah Pelanggan/ pembeli / hari Pemerintah : parkir / hari Rp 906, Rp 1,728, parkir / hari

7 4.2.2 Deskripsi Manfaat Biaya Opsi Manfaat Opsi Mengkaji Ulang Perda No 12 Tahun 2011 Tentang Kenaikan Tarif Retribusi Yang Diperoleh Dibanding Biaya Yang Ditimbulkan Pilihan 1 : Mengkaji ulang Perda No 12 th 2011 Kota Salatiga tentang kenaikan tarif retribusi parkir Kaji ulang tarif secara nominal Stake Holder Petugas Toko Pemerintah Total Manfaat //0 Biaya //0 Jumlah Setoran / hari hasil berdagang Rp ,00 Rp ,00 Rp 1,044, Pendapatan Total Rp 1,045, Rp 82, Rp 1,127, Rasio manfaat biaya : Rp 1,127, / Rp 1,044, = 0,93 % Dari perhitungan rasio diatas, maka analisis manfaat biaya adalah rasio manfaat yang diperoleh bila mengkaji ulang PERDA No 12 Tahun 2011 terhadap biaya yang ditimbulkan adalah sebesar 0,93%. Yang artinya jika PERDA No 12 Tahun 2011 dikaji ulang maka manfaat yang diperoleh sebesar 0,93 % terhadap biaya yang ditimbulkan. Kaji ulang tarif ( terkuantisir ) Stake Manfaat //0 Biaya //0 Holder Petugas Pengguna Toko Frekuensi parkir bertambah Jumlah pelanggan bertambah Waktu belanja yang paling sering digunakan 19

8 Pemerintah Keterangan : = meningkat; = berkurang; 0 = tidak berubah. a. Analisis biaya dari pilihan 1 : biaya utama yang ditanggung adalah penerimaan parkir yang rendah, dimana sektor parkir menyumbang 54% dari target PAD pada saat kenaikan tarif parkir 2x lipat. Oleh karena itu pendapatan dari sektor parkir menurun. Demikian juga dengan petugas parkir yang pendapatannya berkurang dengan hargaharga kebutuhan pokok yang naik maka biaya yaitu tingkat kesejahteraan menjadi berkurang. b. Analisis manfaat dari pilihan 1 : manfaat utama yang didapat oleh petugas parkir, pengguna parkir, pihak toko dan pemerintah adalah kenyamanan untuk parkir yang berdampak pada manfaat naiknya jumlah pelanggan dan transaksi parkir di jalan Jenderal Sudirman. Selain itu manfaat lain adalah perkembangan aktifitas perdagangan yang akan meningkatkan pendapatan masingmasing stakeholders. c. Membandingkan biaya dan manfaat : berdasarkan tabel analisis manfaat dan biaya pilihan 1 ( mengkaji ulang ), nampak bahwa bobot manfaat lebih tinggi dibandingkan dengan bobot biaya Deskripsi Manfaat Biaya Opsi Melanjutkan Perda No 12 Tahun 2011 Tentang Kenaikan Tarif Retribusi Yang Diperoleh Dibanding Biaya Yang Ditimbulkan Pilihan 2 : Tidak melakukan perubahan / revisi Perda No 12 th 2011 Kota Salatiga tentang kenaikan tarif retribusi parkir Do Nothing secara nominal Stake Manfaat //0 Biaya //0 Holder Petugas Toko Rp 1,045, Jumlah Setoran / hari hasil berdagang berkurang Rp ,00 Rp 200, Pemerintah Pendapatan Rp 82, Total Rp 1,127, Total Rp 1,044, Rasio manfaat biaya : Rp 1,127, / Rp 1,044, = 1,1 % 20

9 Dari perhitungan rasio diatas, maka analisis manfaat biaya adalah rasio manfaat yang diperoleh bila mengkaji ulang PERDA No 12 Tahun 2011 terhadap biaya yang ditimbulkan adalah sebesar 1,1%. Yang artinya jika PERDA No 12 Tahun 2011 dikaji ulang maka manfaat yang diperoleh sebesar 1,1 % terhadap biaya yang ditimbulkan. Do Nothing ( terkuantisir ) Stake Holder Petugas Pengguna Toko Pemerintah Manfaat //0 Biaya //0 Waktu belanja yang paling sering digunakan Frekuensi parkir berkurang Jumlah pelanggan Keterangan : = meningkat; = berkurang; 0 = tidak berubah. a. Analisis biaya dari pilihan 2 : Biaya yang ditanggung adalah berkurangnya area parkir yang menunjang kegiatan ekonomi di jalan Jenderal Sudirman Salatiga terkait dengan kenaikan tarif retribusi parkir. Selain itu biaya yang ditanggung adalah berkurangnya aktifitas parkir karena adanya tambahan pengeluaran yang berakibat pada jumlah pelanggan dari pihak toko yang berkurang. Oleh karena itu jumlah transaksi parkir/layanan parkir berkurang walaupun penerimaan parkir meningkat. Biaya yang lainnya adalah area parkir yang sempit dikarenakan jalur lambat dan adanya taman kecil disepanjang jalan Jenderal Sudirman. b. Analisis manfaat dari pilihan 2 : manfaat yang utama adalah meningkatnya penerimaan retribusi parkir dari petugas parkir dan pemerintah dengan adanya kenaikan tarif retribusi parkir. Pengguna parkir mendapatkan manfaat dalam parkir di jalan Jenderal Sudirman karena kebijakan parkir On Street. c. Membandingkan biaya dan manfaat : dari tabel analisis manfaat biaya pilihan 2 ( do nothing ) terlihat bahwa bobot biaya lebih tinggi dibandingkan dengan bobot manfaat dari masingmasing stakeholders ( pemerintah dan petugas parkir yang mendapatkan peningkatan manfaat ) 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber Data Data ( menurut Lia Kuswayatno ) adalah kumpulan kejadian/peristiwa yang terjadi di dunia nyata. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Data sekunder penerimaan parkir

LAMPIRAN 1 Data sekunder penerimaan parkir LAMPIRAN 1 Data sekunder penerimaan Data Penerimaan Retribusi Parkir / bulan(dalam Rupiah) Maret 2011-Maret 2013 MARET 38,793,500 APRIL 37,425,000 MEI 39,598,000 JUNI 37,024,000 JULI 39,154,000 AGUUSTUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pelaksanaan pembangunan tersebut bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/12/62/Th.X, 1 Desember PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Oktober, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing Masing 19.470 Orang dan 136.444 Orang.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/03/62/Th.XI, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Januari 2017, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 20.970 Orang dan 139.148

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/01/62/Th.XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama November, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 15.421 Orang dan 134.810 Orang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pungutan, tetapi hanya merupakan pemberian sukarela oleh rakyat kepada raja

BAB I PENDAHULUAN. pungutan, tetapi hanya merupakan pemberian sukarela oleh rakyat kepada raja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejarah pemungutan pajak mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan masyarakat dan Negara baik di bidang kenegaraan maupun di bidang sosial dan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 15/09/62/Th.X, 1 September PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Juli, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 77.639 Orang dan 154.425 Orang. Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perjalanan yang menggunakan kendaraan diawali dan diakhiri di tempat parkir. Tersebar di tempat asal perjalanan bisa di garasi mobil, di halaman dan tujuan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/08/62/Th.XI, 1 Agustus PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Juni, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 37.461 Orang dan 142.782 Orang. Jumlah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG No. 04/01/81/Th. VIII, 3 Januari 2017 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU NOVEMBER TPK HOTEL BINTANG NOVEMBER MENCAPAI 38,23 % Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 15/11/62/Th.X, 1 November PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama September, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 24.894 Orang dan 132.010 Orang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha di Indonesia, hal ini terlihat dari besarnya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG No. 04/11/81/Th. VII, 1 November 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU SEPTEMBER TPK HOTEL BINTANG SEPTEMBER MENCAPAI 29,30 % Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 10/07/62/Th. X, 1 Juli PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama, TPK Hotel Berbintang Sebesar 56,39 Persen. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Agustus Secara umum, tingkat hunian properti komersial mengalami peningkatan, kecuali untuk pusat perbelanjaan. Harga sewa properti komersial juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat perkembangan yang pesat dalam dunia bisnis. Sejalan dengan hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. akibat perkembangan yang pesat dalam dunia bisnis. Sejalan dengan hal tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam dunia bisnis. Sejalan dengan hal tersebut banyak bermunculan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Kota Malang Dinas Pendapatan Kota Malang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Walikota Malang Nomor 4/U tanggal 1 Januari 1970.

Lebih terperinci

Penyesuaian Tarif Listrik Tahun 2014 per 1 Juli 2014

Penyesuaian Tarif Listrik Tahun 2014 per 1 Juli 2014 Penyesuaian Tarif Listrik Tahun 2014 per 1 Juli 2014 - Industri I 3 non go public - Rumah Tangga R 2 (3.500 VA sd 5.500 VA) - Pemerintah P 2 (di atas 200 kva) - Rumah Tangga R 1 (2.200 VA) - Penerangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusi barang dan penumpang yang telah berkembang sangat dinamis serta berperan di dalam menunjang

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Mei Secara umum tingkat hunian maupun tarif sewa properti komersial mengalami peningkatan, kecuali untuk tingkat hunian apartemen. Sementara itu,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI /.CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/04/62/Th.XI, 3 April PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Februari, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 18.783 Orang dan 121.679 Orang.

Lebih terperinci

SURVEY PENJUALAN ECERAN

SURVEY PENJUALAN ECERAN SURVEY PENJUALAN ECERAN September Indeks riil penjualan eceran pada September mengalami penurunan Harga-harga umum diperkirakan meningkat dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan relatif stabil Perkembangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN HARGA BBM 1 APRIL 2016

PERKEMBANGAN HARGA BBM 1 APRIL 2016 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN HARGA BBM 1 APRIL 2016 Jakarta, 30 Maret 2016 Penetapan Harga BBM 1 April 2016 Harga ICP & MOPS US$ per bbl Harga BBM Premium

Lebih terperinci

DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 08/02/72/Th.XVII, 03 Februari 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Desember 2013, TPK Hotel

Lebih terperinci

DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 26/05/72/Th. XVIII, 04 Mei 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Maret 2015, TPK Hotel Bintang

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 34/06/72/Th.XVIII, 01 Juni 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama April 2015, TPK Hotel Bintang

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Mei Indeks riil penjualan eceran mengalami penurunan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN DI DINAS PUPESDM PROP DIY

DISAMPAIKAN DI DINAS PUPESDM PROP DIY Gambaran Umum Kelistrikan Produksi Listrik Persentase (%) Grafik Persentase Tingkat Pertumbuhan Produksi Listrik (KWh) 020 018 016 014 012 010 008 006 004 002 000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam menunjang

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Februari - Tingkat hunian hotel dan apartemen mengindikasikan kenaikan, lainnya relatif stabil. Sementara tarif sewa, umumnya mengindikasikan penurunan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS TRANSAKSI EKSPOR IMPOR JASA FREIGHT FORWARDING (Studi Kasus PT.Welgrow Indopersada)

ANALISIS PENERAPAN PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS TRANSAKSI EKSPOR IMPOR JASA FREIGHT FORWARDING (Studi Kasus PT.Welgrow Indopersada) ANALISIS PENERAPAN PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS TRANSAKSI EKSPOR IMPOR JASA FREIGHT FORWARDING (Studi Kasus PT.Welgrow Indopersada) Siti Bolivia Malvi, Drs.Sudarmo,MM Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan perekonomian daerah yang sedang bertumbuh dan memberikan akses kepadadaerah-daerah yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah transportasi darat yang menyangkut dengan masalah lalu lintas merupakan masalah yang sulit dipecahkan, baik di kota - kota besar maupun yang termasuk dalam

Lebih terperinci

Perkembangan Tingkat Penggunaan Sarana Akomodasi dan Transportasi Sulawesi Tengah

Perkembangan Tingkat Penggunaan Sarana Akomodasi dan Transportasi Sulawesi Tengah No. 60/11/72/Th.XX, 01 NOVEMBER 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGAH Perkembangan Tingkat Penggunaan Sarana Akomodasi dan Transportasi Sulawesi Tengah A. Perkembangan Tingkat Penggunaan

Lebih terperinci

MANFAAT DAN BIAYA PERDA No 12 TAHUN 2011 tentang KENAIKAN TARIF RETRIBUSI PARKIR DI KOTA SALATIGA SKRIPSI

MANFAAT DAN BIAYA PERDA No 12 TAHUN 2011 tentang KENAIKAN TARIF RETRIBUSI PARKIR DI KOTA SALATIGA SKRIPSI MANFAAT DAN BIAYA PERDA No 12 TAHUN 2011 tentang KENAIKAN TARIF RETRIBUSI PARKIR DI KOTA SALATIGA Oleh: SATRIA ADI SAPUTRA NIM : 222009015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi

Lebih terperinci

Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis

Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis Sektor pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi daerah, walaupun saat ini kontribusinya terus menurun dalam pembentukan Produk Domestik

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 33/06/72/Th.XX, 02 Juni 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama April 2017, TPK Hotel Bintang

Lebih terperinci

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah No. 10/10/62/Th. XI, 2 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Selama

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 23/05/72/Th.XX, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Maret 2017, TPK Hotel Bintang

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY November Tingkat hunian hotel dan perkantoran mengalami penurunan sedangkan lainnya cenderung tetap atau sedikit naik. Sementara harga sewa secara

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 07/02/72/Th.XX, 01 Februari 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Desember 2016, TPK Hotel

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 15/03/72/Th.XX, 01 Maret 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Januari 2017, TPK Hotel Bintang

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 19/04/72/Th.XX, 03 April 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Februari 2017, TPK Hotel Bintang

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. /07/72/Th.XX, 03 Juli 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Mei 2017, TPK Hotel Bintang Sebesar

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 43/08/72/Th.XX, 01 Agustus 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Juni 2017, TPK Hotel Bintang

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No.02/01/72/Th.XX, 03 Januari 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama November 2016, TPK Hotel

Lebih terperinci

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO ABSTRAK Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor perusahaan ke sektor publik. Salah satu pajak yang sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 68/12/72/Th.XVII, 01 Desember 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Oktober 2014, TPK Hotel

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 61/11/72/Th.XIX, 01 November 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama September 2016, TPK Hotel

Lebih terperinci

DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 32/06/72/Th.XVII, 02 Juni 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama April 2014, TPK Hotel Bintang

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Juni Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 38/07/72/Th.XVIII, 01 Juli 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Mei 2015, TPK Hotel Bintang

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY 9+-* SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Oktober Harga properti komersial sewa/jual pada bulan Oktober secara bulanan relatif stabil kecuali tarif lahan industri mengalami penurunan dan

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 61/11/72/Th.XVIII, 02 November 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama September 2015, TPK

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 43/08/72/Th.XVIII, 03 Agustus 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Juni 2015, TPK Hotel

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 52/09/72/Th.XVIII, 01 September 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Juli 2015, TPK Hotel

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Januari 2005 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Tingkat hunian kantor dan apartemen meningkat, sebaliknya tingkat hunian pusat perbelanjaan dan hotel menurun. Sementara tarif sewa umumnya mengalami peningkatan

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 08/02/72/Th.XIX, 01 Februari 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Desemebr 2015, TPK Hotel

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.57/09/35/Th. X, 3 September PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI Selama bulan Juli jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Perkembangan Tingkat Penggunaan Sarana Akomodasi No. 56/10/72/Th.XX, 02 Oktober 2017 BERITA RESMI STATISTIK Perkembangan Tingkat Penggunaan Sarana Akomodasi dan Transportasi Sulawesi Tengah A. Perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR KHUSUS TERHADAP INTENSITAS PARKIR DI KAWASAN SIMPANG LIMA TUGAS AKHIR

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR KHUSUS TERHADAP INTENSITAS PARKIR DI KAWASAN SIMPANG LIMA TUGAS AKHIR ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR KHUSUS TERHADAP INTENSITAS PARKIR DI KAWASAN SIMPANG LIMA TUGAS AKHIR Oleh: YUNI SRI HANDAYANI L2D 097 490 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KONDISI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

KONDISI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KONDISI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH 1 Persentase Realisasi Belanja Tahun 2011-2015 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des 2011 2012 2013 2014

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY April Tingkat hunian maupun tarif sewa cenderung relatif stabil Tingkat penjualan apartemen dan lahan industri meningkat, sedangkan kantor relatif

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG JUNI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Tanjungpinang pada bulan mencapai 7.930

Lebih terperinci

Indeks Keyakinan Konsumen

Indeks Keyakinan Konsumen PESIMIS OPTIMIS Setelah melambat pada bulan sebelumnya, tingkat konsumsi rumah tangga pada Februari 2013 mengalami peningkatan. Hal ini terutama dipengaruhi oleh menguatnya optimisme konsumen untuk melakukan

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY September Secara umum, tingkat hunian properti komersial mengalami peningkatan, kecuali untuk pusat perbelanjaan. Sementara harga sewa properti komersial

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.48/08/35/Th. X, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI Selama bulan Juni jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat transportasi terutama mobil jelas sangat dibutuhkan. Begitu pun bagi yang memiliki kendaraan roda empat

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Juli Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun pembangunan di segala bidang, maka konsekuensinya Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. maupun pembangunan di segala bidang, maka konsekuensinya Pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab, salah satu kewajiban daerah adalah berusaha meningkatkan pendapatan asli daerah agar dapat

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Maret Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk. Indeks Keyakinan Konsumen turun

SURVEI KONSUMEN. Maret Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk. Indeks Keyakinan Konsumen turun Maret 2005 SURVEI KONSUMEN Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk Indeks Keyakinan Konsumen turun IKK menurun disebabkan kenaikan harga BBM Hasil survei Maret 2005 mengindikasikan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.62/10/35/Th. X, 1 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS Selama bulan Agustus jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 51/09/72/Th.XX, 04 September 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Juli 2017, TPK Hotel Bintang

Lebih terperinci

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 24/05/72/Th.XIX, 02 Mei 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Maret 2016, TPK Hotel Bintang

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014 No. 65/11/63/Th. XVIII/5 November 2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014 Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat

Lebih terperinci

Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks

Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks PESIMIS OPTIMIS Maret 2013 Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tidak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya

Lebih terperinci

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah No. 10/11/62/Th. XI, 1 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Selama September 2017, TPK Hotel Berbintang Sebesar 58,44 persen

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 43/08/32/Th.XIX, 01 Agustus 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2017 MENCAPAI USD 1,95 MILYAR

Lebih terperinci

DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH

DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH No. 51/09/72/Th.XVII, 01 September 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Juli 2014, TPK Hotel

Lebih terperinci

STATISTIKA. Tabel dan Grafik

STATISTIKA. Tabel dan Grafik STATISTIKA Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan jelas. Salah satu pengorganisasian data statistik adalah dengan: tabel grafik Organisasi

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG JULI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Tanjungpinang pada bulan mencapai 6.932

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai merupakan salah satu perusahaan di Jakarta yang bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis perkembangan Tingkat Kepatuhan Pajak Pertambahan Nilai Pengusaha Kena Pajak Badan dilihat dari penyampaian SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai dan Surat Ketetapan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan faktor pendukung pertumbuhan perekonomian di sebuah

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan faktor pendukung pertumbuhan perekonomian di sebuah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan faktor pendukung pertumbuhan perekonomian di sebuah wilayah. Menurut Nasution (1996), transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM JANUARI 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM JANUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BATAM No. 08/03/2171/Th. IV, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM JANUARI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Batam pada bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan yang diberikan yaitu dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa sarana

BAB I PENDAHULUAN. Peranan yang diberikan yaitu dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan Pemerintah Daerah sangat penting dalam kegiatan percepatan pembangunan daerah. Peranan yang diberikan yaitu dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa

Lebih terperinci

FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014

FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014 FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014 Bulan mengelilingi Bumi dalam bentuk orbit ellips sehingga pada suatu saat Bulan akan berada pada posisi terdekat dari Bumi, yang disebut perigee, dan

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS LAMPIRAN III.4 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi/perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam mengelola, mengatur dan memanfaatkan pegawai

Lebih terperinci

Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 100. Okt. Jul. Mei. Sep. Mar. Ags. Jan. Jun. Feb

Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 100. Okt. Jul. Mei. Sep. Mar. Ags. Jan. Jun. Feb SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 September 24?? Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 1?? Konsumen tetap optimis terhadap prospek ekonomi Indeks Keyakinan Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM FEBRUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BATAM No. 11/04/2171/Th. IV, 1 April 2016 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM FEBRUARI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Batam pada bulan

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI PADA JASA PARIWISATA DAN PERHOTELAN. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

REGRESI DAN KORELASI PADA JASA PARIWISATA DAN PERHOTELAN. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. REGRESI DAN KORELASI PADA JASA PARIWISATA DAN PERHOTELAN Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M., Pengertian Tentang Hubungan Linier antara Dua Variabel Analisis tentang distribusi pasangan variabel disebut

Lebih terperinci

KULIAH UMUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMDA

KULIAH UMUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMDA KULIAH UMUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMDA SKENARIO PENYUSUNAN LK PEMDA 1. Penyusunan Neraca Awal 2. Transaksi Anggaran dan Realisasi 3. Penyusunan Laporan Keuangan A. PENYUSUNAN NERACA AWAL SKENARIO

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 31/7/Th. IV, 1 Juli 216 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 215 PRODUKSI PADI TAHUN 215 NAIK 28,8 PERSEN A. PADI Produksi padi tahun 215 sebanyak 2,33 juta ton gabah

Lebih terperinci

menjadikannya sebagai bagian perusahaan yang sangat perlu diperhatikan. Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang

menjadikannya sebagai bagian perusahaan yang sangat perlu diperhatikan. Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang 1.1. Latar Belakang Penelitian Untuk menjamin kelancaran aktifitas di dalam perusahaan, sudah semestinya bagi perusahaan untuk memerhatikan sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. SDM yang tersedia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 01/08/62/Th.X, 1 Agustus PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Selama, Palangka Raya dan Sampit Terjadi 0,20 Persen dan 0,49 Persen Dari 82 kota pantauan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB I PENDAHULUAN Pengaruh pemanasan global yang sering didengungkan tidak dapat dihindari dari wilayah Kalimantan Selatan khususnya daerah Banjarbaru. Sebagai stasiun klimatologi maka kegiatan observasi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT NOVEMBER 2016 No. 04/01/32/Th.XIX, 03 Januari 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER 2016 MENCAPAI USD

Lebih terperinci