LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA"

Transkripsi

1 LAMIRAN I EDOMAN WAWANCARA enelitian ini memakai teknik wawancara dalam pengumplan data, dan dalam pelaksanaannya dilakukan wawancara yang mendalam agar mendapatkan data yang relevan dan akurat. Berikut adalah pedoman wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini: 1. Mencakup tentang life cycle arsip statis yaitu: a. Akuisisi b. Deskripsi c. emeliharaan d. erawatan e. Layanan engguna f. Temu balik g. Evaluasi 2. Mencakup tentang roses Kearsipan 3. Mencakup tentang eranan Kearsipan 4. Mencakup tentang Tempat enyimpanan Arsip 5. Mencakup tentang enyebab Kerusakan Arsip 6. Mencakup tentang Jadwal Retensi Arsip 7. Mencakup engkodean Arsip 8. Mencakup tentang Arsiparis

2 Lampiran II Hasil Wawancara 2.1 Wawancara dengan Informan I 1 Hari/Tanggal : Kamis, 5 Juli 2012 Waktu : WIB Lokasi : Bagian engolahan Badan erpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi rovinsi Sumatera Utara Keterangan : : enulis I : Informan : Selamat siang buk! : Siang, silahkan masuk dek! : O, iya bu, : Silahkan duduk : Terima kasih buk! mohon maaf ya buk kalau saya mengganggu (dikarenakan Informan sedang sibuk). Kita mulai aja ya buk wawancaranya, mohon bantuan ibu dalam penelitian saya ini. : Ooo gak apa-apa dek, kami dari arsiparis siap membantu penelitian adek. : Kalau gitu kita mulai saja wawancaranya ya buk ( dan I mengambil kertas yang berisi pertanyaan wawancara). Begini buk, untuk pertanyaan nomor satu, ada berapa jumlah arsiparis yang bekerja disini dan latar belakang pendidikannya apa buk? : Untuk jumlah arsiparis yang ada disini semuanya berjumlah sepuluh orang dan latar belakang pendidikannya SMA. : oh gitu ya bu. Kita lanjut ya buk ke pertanyaan selanjutnya, bagaimana proses pengadaan arsip statis nya? : Dalam proses pengadaan, biasanya kami menerima arsip-arsip yang diserahkan langsung oleh penciptanya seperti lembaga pemerintah, pejabat dan instansi-instansi pendidikan.

3 : kalau dari masyarakatnya sendiri, ada gak buk mereka menyerahkan arsip yang mereka miliki? : Selama ini arsip satis yang ada disini hanya berasal dari lembaga pemerintah, kalau dari masyarakat sendiri belum ada. adahal sesuai dengan eraturan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971, bahwa setiap i instansi harus menyerahkan arsip yang ada ke lembaga kearsipan dan juga eraturan Menteri dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2005 Tentang edoman Tata Kearsipan Di Daerah. Tetapi dari kami kami sendiri sudah membuat surat ke setiap instansi atau unit kerja untuk menyerahkan arsip yang mereka miliki. : kalau dari arsiparisnya sendiri, ada gak buk kebijakan untuk meminta arsip-arsip tersebut? : ada, kami sudah menurunkan atau mengirim surat dari gubernur kepada unit kerja yang ada untuk menyerahkan arsip-arsip yang mereka miliki ke lembaga kearsipan, ada sebagian unit kerja yang menyerahkan, tapi ada juga unit kerja yang tidak mau menyerahkan arsip-arsip yang mereka miliki. Selain itu, mereka juga ada yang menyerahkan dalam bentuk foto dan rekaman video. : selanjutnya buk, kriteria apa saja yang digunakan dalam proses pengadaan arsip statis tersebut? : sebenarnya, kriteria yang arsip yang harus diserahkan sudah ditentukan sendiri oleh masing-masing unit kerja, tapi malah sebaliknya mereka menyerahkan arsip begitu saja tanpa memilih-milih dahulu arsip yang akan diserahkan. Kriteria yang kami gunakan untuk deskripsi arsip, seperti nilai informasi arsip, bentuk arsipnya, kalau arsipnya kertas maka disusun berdasarkan kertas semua, trus pokok permasalahan. Trus setelah proses penilaian tersebut dicatat pada kartu deskripsi, yang didalamnya sekurang-kurangnya terdapat keterangan jenis arsip, keaslian arsip, kondisi, tanggal arsip tersebut dicatat dan semua dinilai oleh suatu tim. Dari situ kami sendiri yang menentukan apakah arsip tersebut masih aktif atau inaktif dan dimusnakan atau menjadi arsip statis (permanen). : kalau menurut lembaga penciptanya sendiri ada gak buk?

4 : ya, itu juga termasuk, tetapi kami juga masih mengikuti cara kerja arsip nasional. Hhehe.. : Kalau untuk perawatannya buk, gimana ya? : kalau untuk perwatannya, kita sudah lakukan fumigasi. Fumigasi itu dilakukan setiap tahun yang selama 3 bulan sekali yang memakai bahan kimia, atau kalau misalnya fumigasi itu tidak ada, kita menggunakan kapur barus yang dimasukkan ke dalam kotak-kotak arsip tersebut, selain itu suhu ruangan dan cahaya juga di atur. : dari arsip-arsip yang sudah ditata tadi buk, ada gak arsip yang rusak?? : sampai saat ini belum ada, karena kita kan sudah melakukan perawatan tadi. Tetapi, dari instansi sendiri, sudah ada yang menyerahkan arsip yang rusak misalnya kertasnya yang koyak atau sudah lapuk. Kalau disini kita memang betul-betul rawat arsip-arsip itu. : selanjutnya buk, kalau untuk pemeliharaannya gimana ya buk? : Sebetulnya sama dengan perawatan yang dilakukan, arsip-arsip tadi dipelihara seperti pembersihan fisik arsip agar keawetan fisiknya tetap terjaga dan mengalami kerusakan, namun untuk lebih jelasnya adek bisa menjumpai ak Herry. : kalau untuk layanan penggunanya sendiri, ada gak ya buk? : Kalau untuk layanan, sebenarnya ada kasubdis pembinaan dan layanan aktif. Tapi, untuk arsip statisnya sepanjang ada orang yang datang untuk mencari arsip yang mereka butuhkan kita layanani, namun petugas yang khusus untuk itu belum ada. Nanti kita kan tanya arsip apa yang dicari lalu kita beri daftar tentang arsip-arsip yang mereka cari, setelah mereka menemukan arsip yang mereka cari, nanti kita catat nomor boxnya dan nomor arsipnya lalu kita ambil arsipnya. Tapi, apabila mereka ingin meminjam mereka harus memiliki surat dari unit kerja atau instansi mereka masing-masing yang menyatakan bahwa mereka hanya memanfaatkan arsip hanya untuk penelitian dalam rangka penyusunan skripsi, contohnya ya kayak adek ini. Hehe.. Takutnya, nanti dia salah pergunakan arsip tersebut di luar sana, misalnya tentang

5 politik, kan masalahnya bisa jadi repot. Kan bisa bahaya itu, ya kan dek?? (sambil ketawa) : iya buk, bahaya juga ya buk kalau sampai tersebar ke publik. Heheh... berarti sistem layanan yang dilakukan, sistem layanan tertutup lah ya buk?? : ya sistem tertutup. Karena, kalau tidak dilakukan seperti itu ya itu tadi bisa-bisa semua rahasia tetang arsip tersebut tersebar di masyrakat umum atau diluar sana. : Selanjutnya buk. Mengenai temu balik arsip statis tersebut, ada gak pak temu baliknya? : Ada dong, kita menggunakan daftar arsip yang sering disebut dengan daftar pertelaan arsip. : oh, gitu y buk? : iy. Sambil ketawa. : pertanyaan selanjutnya y buk, kalo proses kearsipannya buk? : Dalam proses pengolahan, biasanya dari semua unit kerja dilingkungan pemerintah provinsi. Tapi, sampai sekarang ini belum ada lembaga pemerintahan maupun instansi yang menyerahkan arsip statisnya, yang diserahkan hanya arsip yang disimpan dalam karung yang masih bersifat kacau balau, setelah itu kita sendiri yang memilah dan memisahkan arsip statis dan arsip lainnya, bukan dari unit kerja itu. Tapi sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang ada, seharusnya arsip yang ada disini hanya arsip statis saja yang berasal dari unit-unit kerja yang ada di provinsi sumatera utara. Setelah diolah, ada namanya Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN), yang di dalamnya terdapat nomor box dan tingkatan lainnya, tetapi setiap arsip dipisahkan sesuai dengan unit kerja kemudian pertahun dan dicatat sampai yang paling kecil yang disebut sebagai item. Jadi pengolahannya seperti itu. : menurut sudut pandang ibu, peranan arsip itu seperti apa ya buk? : oo, arsip itu merupakan tulang punggung dari organisasi, karna apa tidak akan ada 1 kegiatan pun yang dilaksanakan di kantor mana pun tanpa ada arsip itu ya. Jadi, arsip itu memang sangat-sangat penting, tapi sampe

6 sekarang kita belum merasakan bahwasanya arsip itu penting untuk semua unit kerja, karna apa arsip itu masih dibelakangkan hampir semua unit kerja, jadi untuk menghilangkan images orang bahwa arsip itu adalah sampah, sampe sekarang masih susah untuk mengeser itu padahal dari kejadian-kejadian sekarang dapat dilihat, informasi yang mereka dapatkan dari arsip-arsip yang ada. Ya itu tadi, perhatian dari pimpinan sendiri masih jauh dari yang diharapkan. : ooo, iya juga y buk? : iya. erhatian dari pimpinan yang kurang. : oy buk, disini ada gak buk tempat penyimpanan arsip statis? : kalau untuk arsip statis belum memiliki ruangan khusus, makanya arsiparsip statis ini untuk sementara diletakkan di dalam lemari yang ada di depan itu. Sebenarnya arsip-arsip itu di sediakan ruangan khusus. : penyebab kerusakan arsip itu sendiri, apa ya buk? : biasanya penyebabnya ya, karna rayap, debu yang gak dibersihkan, atau mungkin tempat penyimpanannya gak bagus, itu juga bisa. Macammacam penyebabnya. Tapi arsip-arsip disini sampe sekarang belum ada yang rusak. : BAD sendiri, punya aturan gak buk dalam menggunakan jadwal retensi arsip (JRA) itu sendiri? : ya, kami menggunakan JRA itu untuk menentukan arsip-arsip yang diserahkan tadi dinilai apakah masih bersifat aktif, inaktif, atau permanen itu lah yang disering disebut dengan arsip statis. : untuk pengkodean arsip sendiri, seperti apa buk? : untuk pengkodeannya, sama seperti buku pake klasifikasi, arsip juga seperti itu, tapi istilahnya bukan klasifikasi melainkan sering disebut sebagai found. Hehehe... : oke buk, trima kasih y buk atas waktunya, sekali lagi maaf ya buk sudah menganggu ibu? Saya permisi dulu y buk? : iy, sama-sama, gak apa-apa kok, malah saya senang bisa membantu adek. Semoga skripsinya lancar y? : iy buk. Mkasih banyak y buk. Selamat siang buk. : iy, siang dek.

7 2.2. Wawancara dengan Informan Hari/Tanggal : Kamis, 5 Juli 2012 Waktu : WIB Lokasi : Bagian Arsiparis Badan erpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi rovinsi Sumatera Utara : Selamat siang buk! : Siang, silahkan masuk dek! : O, iya bu, : Silahkan duduk. Ini adek yang datang kemaren kan? : iy buk, masih ingat ya buk? Hehehe : iy lh, ibu masih ingat sama adek. Sambil ketawa. : langsung aja ya buk, kita mulai wawancaranya? : iy. Apa yang bisa ibu bantu? : gini buk, saya mau tanya buk, jumlah arsiparis disini berapa orang ya buk dan latar belakang pendidikannya apa ya buk? : arsiparis disini berjumlah 10 orang dan latar belakang pendidikannya SMA semua, tapi ada kok yang sedang menyusun skripsi dan sebentar lagi mau wisuda. Heheh... : oh, berarti sama lh dengan saya ya buk. Hahahha... (keduanya tertawa). : iy, sama dengan adek. : lanjut ya buk, bagaimana proses pengadaan arsip disini buk dan dari lembaga-lembaga apa saja? : ya, pengadaan arsip statis itu biasanya yang kami peroleh langsung dari penciptanya, seperti instansi pemerintah lainnya yang ada di rovinsi Sumatera Utara. Biasanya dari, arsip biro umum, pemerintahan, perkebunan, arsip kepegawaian, dll. : oh, gtu. Kalau untuk penerimaan arsip tersebut, ada gk buk memiliki kriteria? : oh, kalau itu ya ada, kriteria itu arsip itu sendiri seperti nilai arsip, bentuk fisiknya maksudnya arsip statis tersebut masih dalam bentuk dokumen atau sudah di salin dalam bentuk digital, hal ini diperlukan untuk proses

8 penyusunannya nanti, jadi proses penyusunan arsipnya sudah langsung dimulai dari awal penerimaan arsip itu sendiri tadi. : oh.. jadi, kriteria tadi sekaligus penyusunan jga y buk? : iy dek, kriteria ini dilakukan hanya menurut lembaga kerjanya dan tahun pembutan arsip tersebut dan juga penentuan kode-kode arsip itu. : selanjutnya buk, untuk proses perawatannya sendiri, seperti apa buk? : kalau proses perawatannya sendiri, ya dilakukan penyemprotan atau sering disebut dengan fumigasi. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun, sekitar 3 atau 4 kali dalam setahun. Selain itu, kita juga menyediakan kapur barus untuk diletakkan ke dalam lemari arsip-arsip itu. : ohh.. untuk pemeliharaannya sendiri gimana y buk? : pemeliharaanya sendiri ya, arsip-arsip yang di terima tadi debersihkan dari debu-debu yang menempel pada kertas, setelah itu keadaan fisiknya juga harus di perhatikan. : selanjutnya buk, bagaimana layanan pengguna di sini buk? : layanan penggunanya, untuk ruangan khusus sih belum ada, cuman kalau si peminjam ingin melihat atau meminjam arsip, dia harus menemui arsiparis (Bu Zulaikha), ibu itu nanti yang melihat daftar pertelaan, arsip apa yang ingin dicari oleh si peminjam. : Kalau temu baliknya sendiri buk, menggunakan apa? : sistem temu baliknya, itu tadi berdasarkan daftar pertalaan. : oy buk. ernah gak mengalami kesulitan dalam menemukan arsip-arsip tadi? : sebelum menggunakan daftar pertalaan tadi, iy kami mengalami kesulitan. Tapi, setelah menggunakan daftar tersebut kami jadi lebih mudah dalam menemukan arsip yang dibutuhkan, hanya dengan melihat kode dari arsip tersebut. : pertanyaan selanjutny buk, kalau proses pengolahan arsip itu sendiri gimana y buk? : itu pertama-tama kita adakan pemisahan antara arsip dan nonarsipnya atau antara unit kerja yang satu dengan unit kerja yang lainnya. Setelah itu, baru kita memakai skema untuk mendapatkan found dari instansi

9 tersebut yang ingin kita olah. dari situ kita lakukan pendeskrispian pengolahan dari nonaktif ke aktifnya, baru kita masukkan ke deskripsi atau dicatat. Contohnya, kita memakai inisial pengolahnya. Misalnya nama saya, di singkat jadi EM, lalu dibuat nomor urutnya, misalnya mulai awal bulan, yaudah kita sambung aja buat seterusnya. Setelah itu, lalu kita manufare lalu kita kumpulkan pada tim manufare. : manufare itu apa y buk? : Manufare itu istilahnya menyatukan, kemungkinan aja saya menyusun rupanya dibagian lain juga memiliki arsip yang sama jadi kita menyatukan arsip tersebut. setelah manufare itu diteliti mereka panggil berdasarkan inisial (manufer titik), selanjutnya kita serahkan ke mereka lalu dibungkus dan dimasukkan ke dalam kotak lalu disimpan ke lemari opek di ruang arsipnya. : klo untuk pengolahan arsip statisnya sendiri gimana buk? : untuk arsip statisnya, ya kita liat lagi dan kita kumpulkan. Baru kita serahkan ke Ibu Zulaikha, nanti ibu itu yang nilai arsip tersebut permanen atau dimusnahkan. Tapi, kita juga sudah menilai arsip itu, baru lah ibu itu yang nentukan musnah atau di permanenkan dengan menggunakan JRA. : Kalau menurut ibu sendiri, peranan arsip itu seperti apa? : eranan kearsipan buat saya, sangat penting karena arsip merupakan sejarah yang memiliki nilai informasi, yang kedepannya perlu menambah pengetahuan dan arsip ini juga disebut sebagai memori dan juga harta yang kemudian hari dapat digunakan untuk generasi yang akan datang. : benar itu buk, arsip itu memang sangat penting khususnya bagi generasigenerasi muda. Hehehhe... : iy benar, msih banyak yang belum mengenal arsip itu apa. : menurut ibu, tempat penyimpanan arsip statis itu apa ya buk? : tempat penyimpanan arsip itu, ya hanya sebuah lemari aja yang disebut lemari opek. : kalau menurut enyebab kerusakan arsip itu apa ya buk? : penyebab kearsipan itu sendiri ya, bisa rayap, debu, dll.

10 : pernah gk buk, arsip-arsip yang ada di sini rusak? : kalau rusak sih gak ada, paling yang dari instansi itu yang menyerahkan arsip-arsip yang rusak, misalnya kadar kertas yang menguning atau sudah koyak. : oh, jadi dari instansinya sendiri yang menyerahkan arsip rusak ya buk? : iy dek, dari instansi masing-masing (sambil ketawa). Hahahha : oke buk, makasih atas waktunya ya buk. Semoga penelitian saya ini lancar dan dapat bermanfaat bagi kita y buk. : iy sama-sama dek. Semoga lancar ya skripsinya dan cepat wisuda? : amin.. sekali lagi makasih ya buk. : sambil tersenyum bilang iy. Hati-hati ya dek dijalan. : iya buk, makasih.

11 2.3. Wawancara dengan Informan Hari/Tanggal : Senin, 9 Juli 2012 Waktu : WIB Lokasi : Bagian engolahan Badan erpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi rovinsi Sumatera Utara : pagi buk. : iy pagi dek. Ayo masuk-masuk. : iy buk, makasih. : silahkan duduk dek. Gimana seminarnya, lancar? : iy buk lancar, ini berkat bantuan ibu juga. Hehe.. : ah, ibu kan cuman menjalankan tugas aja. Hehehe.. apa yang mau afri tanya? : saya mau tanya buk, berapa jumlah arsiparis dan latar belakang pendidikannya apa? : kalau itu yang jawab ibu selbi, karena ibu itu yang tau tentang arsiparis disini. Ibu hanya membahas bagian layanan, penyimpanan dan perawatannya. Tapi gak apa-apa, nanti ibu jawab yang ibu tau saja. Heheh... : oh gitu ya buk. Bagaimana proses pengadaan arsip dsini buk? : kalau untuk kegiatan pengadaan sendiri, dari pengadaan arsip biasanya dari lembaga-lembaga pemerintahan dan dari unit kerja masing-masing. : selanjutnya buk, ada gak kriteria apa saja yang digunakan untuk proses pengadaan arsip statis? : kriterianya, ya hharus memang memiliki nilai dan sesuai dengan JRA kriterianya. JRA nya memiliki keterangan permanen dan dimusnahkan, tetapi dilihat juga berapa tahun masa arsip itu. : selanjutnya, bagaimana proses kegitan perawatannya buk? : untuk perawatan arsip statisnya dilakukan fumigasi dilakukan 3 bulan sekali dalam setahun dan bisa juga menggunakan kapur barus dan ada alat listrik yang dipakai untuk mengusir rayap. : oh gitu ya buk. Terus fumigasi itu dilakukan pada saat apa ya buk?

12 : maksudnya, penyemprotannya dilakukan pada hari jumat sampai minggu, karena fumigasi itu sangat berbahaya bagi kesehatan. Dilakukan hari jumat karena sabtu dan minggu kan hari libur, jadi semua ruangan ditutup. : berarti fumigasi dilakukan pada hari libur ya buk? : iy afri, hari jumat sore dilakukan penyemprotan kan semua pegawai sudah pada pulang. : pemeliharaannya sendiri, seperti apa ya buk? : pemeliharaanya sendiri ya itu tadi, dilakukannya fumigasi dan diletakkan kapur barus. : untuk layananya sendiri, seperti apa ya buk? : layanan penggunanya tersedia, seperti kalian kan yang ingin mencari tau tentang arsip, dengan menggunakan daftar pertelaan arsip statis yang telah ada yang bisa digunakan oleh pengunjung, dan untuk mencari arsipnya liat dulu di daftar pertelaan arsip. : ada gak buk, di sediakan ruangan khusus untuk pengguna? : ada, itu dia ruangannya yang ada di depan namanya ruangan layanan arsip. : terus buk untuk jenis layananya, menggunakan sistem layanan yang bagaimana ya buk? : sistemnya masih bersifat manual dan tidak yang melalui internet atau menggunakan komputer. Sebenarnya kita punya program, tapi data-data yang ada di daftar pertalaan arsip tersebut belum selesai dimasukkan. Makanya, kita masih bersifat manual. : berarti susah juga ya buk? : yah gtu lah dek, tapi gak susah-susah juga lh dek kan sudah ada daftar pertalaan tadi. Heheh.. : untuk sistem baliknya buk, apakah ada sistem temu balik dari arsip tersebut? : sistem temu baliknya, itu tadi daftar pertelaan arsip. : Lanjut ya buk, ke pertanyaan selanjutnya untuk proses kearsipan itu, seperti apa ya buk?

13 : oh prosesnya, dari arsip aktif ke arsip inaktif dilihat dari jadwal retensi arsip dilihat masa retensinya, dilihat berapa tahun masanya setelah habis masa retensinya masuklah ke masa inaktifnya, setelah habis masa inaktifnya misalnya tadi masa aktifnya 5 tahun baru lah dilihat keterangannya, apakah arsip itu di musnahkan atau di permanenkan, yang permanen itu lah arsip statis. : oh gitu ya buk. Jadi untuk peranan arsip itu sendiri menurut ibu seperti apa y buk? : peranan kearsipan sangat penting, jika tidak punya arsip kita tidak tau sejarahnya gimana. Itu lah pentingnya arsip. misalnya afri nannti tamat, kan memiliki ijazah, nah ijazah itu lah yang bisa disebut sebagai arsip buat afri.itu lah bukti identik dan autentik bagi pribadi, bangsa dll. : hehe.. iya ya buk. Tanpa adanya ijazah, susah juga buat cari kerja ya buk? : iya, betul itu dek. Heheh... : untuk tempat penyimpanannya sendiri buk, apa yang digunakan ya buk? : tempat penyimpananya ya dengan menggunakan sebuah lemari yang disebut dengan opek. : untuk penyebab kerusakan arsip itu apa ya buk? : penyebabnya ya hama, debu, dan kadar dari kertas itu. : BAD sendiri, memiliki aturan khusus gak buk, untuk menetukan JRA itu? : BAD tidak punya aturan khusus, cuman penentuan JRA itu menggunakan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 1991, tentang Jadwal Retensi Arsip. Departemen Dalam Negeri dan masih berpedoman pada menteri dalam negeri. : kalau untuk pengkodean arsip disini bagaimana ya buk? : pengkodean arsip statisnya inisiatif kami sendiri, misalnya dinas u kami memiliki kode )35. Kalau dari kabupaten 042. Sebenarnya mulainya dari awal 001, menggunakan 3 angka desimal jadi arsip mana yang duluan masuk. : jadi pengkodean arsip itu menurut arsi[p yang duluan masuk ya buk?

14 : iya, pengkodeannya menurut arsip yang duluan masuk, karena kami mengerjakannya menurut instansi, tapi kalau menurut keputusan menteri ada kodenya, misalnya untuk politik ada kodenya 200, kan ada itu kode klasifikasi. : berarti menggunakan klasifikasi juga ya buk? : iy, menggunakan klasifikasi. Hehe... : jadi buk, istilah yang digunakan untuk pengkodean itu apa buk? : untuk arsip statis disebut refrensi. Dimana dalam refrensi itu ada found dan jumlah itemnya. : Untuk evaluasi kerja arsiparisnya ada buk? : Tentulah ada lah afri, dimana-mana setiap kegiatan kan ada evaluasi juga hasilnya, semuanya kan ada penilaian, berapa pencapaian hasil kerja, berapa yang udah dilaksanakan, berapa juga yang belum dilaksanakan, semua nya pasti ada dek, dari ANRI itu sendiri pun ada. : ooo.. jadi gtu ya buk. : iya afri. Sambil senyum dan ketawa. Hahhaha : baik, trima kasih ya buk uda meluangkan waktunya buat saya buk. Semoga penelitian saya ini lancar ya buk? : amin.. iy sama-sama. Sukses y afri buat skripsinya? : iy buk, makasih buk. : iya iya iya.

15 2.4. Wawancara dengan Informan Hari/Tanggal : Kamis, 5 Juli 2012 Waktu : WIB Lokasi : Bagian emeliharan dan erawatan Badan erpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi rovinsi Sumatera Utara : selamat siang ak! : siang dek, ada apa ya? : Maaf pak kalau saya mengganngu, saya Afri mahasiswa USU, saya ingin meneliti disini, kalau boleh tau bapak ak Herry kan? : Iya saya ak Herry, adek mau neliti disini? Udah dapat izinnya? : Udah pak, ini dia (sambil menyerahkan surat izin penelitian) : Apa yang mau adek teliti? Untuk tujuan apa dek? : saya ingin meneliti tentang Manajemen Arsip Statis dalam Upaya elestarian Informasi, dan tujuannya saya sedang menyusun skripsi pak, jadi saya ingin mewawancari bapak untuk menyakan beberapa pertanyaan yang telah saya buat pak. : oh gtu, baik lah saya akan bantu sebisa saya. Hahaha... : langsung aja ya pak, saya mau tanya pak berapa jumlah arsiparis di sini dan latar belakang pendidikannya apa ya pak? : gini dek, kalau itu saya gak bisa jawab karena yang tau soal arsiparis disini ya ibu selbi. Jadi, saya gak bisa jawab pertanyaannya. Hehehe... : oh gtu ya pak. Selanjutnya pak, bagaimana cara perawatan arsip-arsip disini pak? : cara perawatannya, biasanya dilakukan fumigasi dan bahan yang digunakan H3, kalau dulu kami menggunakan metepromit. Karena sekarang penggunaan metepromit itu sudah dilarang karena besarnya resiko yang terjadi, jadi kami menggunakan H3, itu lah zat kimia yang kami gunaka. : oh, jadi H3 itu yang digunakan yang digunakan ya pak? : iy betul sekali dek. Heheh... : untuk pemeliharaanya sendiri, gimana ya pak?

16 : untuk pemeliharaannya sendiri ya, kita lakukan fumigasi dan pemberian kapur barus yang dimsukkan ke dalam kotak arsip-arsip tersebut. : oh, jadi gtu ya pak. Trus pak, kalau untuk layanan penggunanya sendiri gimana ya pak? : untuk pelayanannya, kami menyediakan ruangan untuk pengguna, tetapi ruangannya belum bisa dikatakan ruangan khusus, karena jika pengguna ingin meminjam arsip tersebut, maka pengguna itu harus membawa surat keterangan yang menyatakan bahwasanya dia memang membutuhkan arsip itu, agar arsip-arsip tadi tidak disebarluaskan kepada orang lain. Heheh.. : iy juga ya pak, kalau sempat tersebar kan bisa jadi bahaya besar, ya kan pak? : iy berul itu dek. Bisa-bisa jadi bomerang buat kita. Hahahha... : untuk sistem temu baliknya pak, apa ada pak sistem temu balik arsip disini? : wah, kalau itu saya juga gak bisa jawab dek, karena itu bukan bidang saya. Heheh... nanti bisa adek tanyakan kepada ibu zulaikha. : oh, iy pak. Untuk proses kearsipan itu sendiri, gimana ya pak? : ya, pertama-tama kita terima arsip dari unit kerja, setelah itu kita pilih lah arsip-arsip yang masih aktif, inaktif dan arsip yang dipermanenkan, tapi untuk melihat arsip tersebut masih aktif atau tidak, kita menggunakan JRA. Adek taukan apa itu JRA? : iya pak saya tau. Jadwal Retensi Arsip kan pak? : iy betul, Jadwal Retensi Arsip. dari JRA itu lah kita lihat masa arsip itu. : hmm.. selanjutnya ya pak peranan arsip itu sendiri menurut bapak penting gak pak? : menurut saya sangat penting lah dek. Karena arsip itu merupakan satu satunya bukti sejarah yang ada dan memiliki nilai yang tinggi. Coba adek bayangkan, kalau arsip tersebut tidak ada, dari mana kita tau tentang sejarah dulu kalau tidak dari arsip-arsip itu. Itu sebabnya, arsip itu memang sangat-sangat penting. : iya pak benar, arsip itu bisa dikatakan sebagai budaya juga ya pak.

17 : iya bisa juga. : hehehe... : ada lagi yang mau ditanyakan dek? : iya, masih ada pak. Saya mau tanya pak, untuk tempat penyimpanan arsip itu sendiri dimana ya pak? : untuk tempat penyimpanannya ya, dimasukkan kedalam sebuah lemari yang sudah disediakan. Biasanya lemari-lemari tersebut dikunci karan arsip-arsip yang disimpan sangat rahasia, itu lah dia tadi arsip statis. : ohhh... kalau untuk pengkodean sendiri, gimana ya pak? : untuk proses pengkodean kita menggunakan found, dimana found itu berisi kode dari unit kerja dan tahun arsip itu dibuat. Ada lagi yang mau ditanya dek? : saya kira sudah pak, nanti kalau ada yang kurang saya bisa datang lagi kan pak? : iya boleh kok dek. Adek datang aja lagi kalau ada kira-kira yang kurang. Heheh.. : baik lah pak, kalau gitu saya permisi ya pak. Trima kasih atas bantuan bapak? : iya sama-sama. Tau jalan pulang kan? : hahhaha... iya tau kok pak. ermisi ya pak? : iya.

LAMPIRAN I. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN I. Universitas Sumatera Utara LAMIRAN I enelitian ini mencakup wawancara sebagai teknik pengambilan data, guna mendapatkan data yang akurat. Berikut adalah pedoman wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini: 1. Mencakup proses

Lebih terperinci

Lampiran 1: Bentuk Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA KEGIATAN PERAWATAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

Lampiran 1: Bentuk Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA KEGIATAN PERAWATAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN Lampiran 1: Bentuk edoman Wawancara EDOMAN WAWANCARA KEGIATAN ERAWATAN ERUSTAKAAN UNIVERSITAS HKB NOMMENSEN MEDAN Kode : K Informan : Kepala erpustakaan Universitas HKB Nommensen Medan ertanyaan : Kegiatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN I. Universitas Sumatera Utara LAMIRAN I edoman Wawancara 1. Informasi Dasar Lembaga a. ada tahun berapa BAD berdiri? b. Bagaimana jalan berkembangnya BAD hingga sekarang? c. Apa landasan berdirinya BAD? d. Berapa jumlah arsiparis yang

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA PUSTAKAWAN BIDANG DUKUNGAN TEKNIS PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. : Pustakawan Bidang Dukungan Teknis Perpustakaan USU

PEDOMAN WAWANCARA PUSTAKAWAN BIDANG DUKUNGAN TEKNIS PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. : Pustakawan Bidang Dukungan Teknis Perpustakaan USU Lampiran 1 : Bentuk edoman Wawancara EDOMAN WAWANCARA USTAKAWAN BIDANG DUKUNGAN TEKNIS ERUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kode Informan : BDT : ustakawan Bidang Dukungan Teknis erpustakaan USU ertanyaan:

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. 2. Bagaimana proses Pengadaan Grey Literature di perpustakaan Universitas

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. 2. Bagaimana proses Pengadaan Grey Literature di perpustakaan Universitas LAMIRAN I EDOMAN WAWANCARA 1. Apa saja jenis Grey Literature yang ada di perpustakaan Universitas Negeri Medan? 2. Bagaimana proses engadaan Grey Literature di perpustakaan Universitas Negeri Medan? 3.

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMIRAN I EDOMAN WAWANCARA Dalam wawancara yang dilakukan peneliti akan melakukan wawancara secara mendalam kepada informan, dan pedoman ini hanya sebagai acuan untuk mengumpulkan data yang diinginkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Bumiputera Cabang Tanjung Balai?

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Bumiputera Cabang Tanjung Balai? LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Adapun pedoman wawancara yang akan peneliti tanyakan kepada 2 informan adalah: 1. Bagaimana proses pengelolaan arsip dinamis pada Kantor Asuransi Bumiputera Cabang Tanjung

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data. Dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang mendalam guna mendapatkan data yang akurat. Pedoman

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Perpustakaan. Informan: Kepala Kantor, Plt. Kepala Seksi Akuisisi dan Pengelolaan

Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Perpustakaan. Informan: Kepala Kantor, Plt. Kepala Seksi Akuisisi dan Pengelolaan Lampiraan 1: Pedoman Wawacara Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Perpustakaan Kode : I Informan: Kepala Kantor, Plt. Kepala Seksi Akuisisi dan Pengelolaan Kepustakaan, Kepala Sub agian Tata Usaha Kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu kegiatan dan organisasi yang menjadi salah satu sumber data atau informasi yang dibutuhkan adalah arsip, dimana dapat dijadikan sebagai pusat ingatan atau

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA 1. Fasilitas dan layanan perpustakaan 2. Pendidikan pemakai a. Bagaimana prosedur pendidikan pemakai disini? b. Siapa peserta? c. Siapa pembicara? d. Kapan dilaksanakan pendidikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Tata Usaha Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara adalah:

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Tata Usaha Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara adalah: LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Adapun pedoman wawancara yang akan peneliti tanyakan kepada bagian Tata Usaha Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara adalah: 1. Apa saja macam arsip yang berada di ruangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I Pedoman Wawancara

LAMPIRAN I Pedoman Wawancara LAMPIRAN I Pedoman Wawancara 1. Kebijakan Pengembangan Koleksi a. Adakah kebijakan pengembangan koleksi yang diterapkan pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen Medan? b. Apa sajakah isi dari kebijakan

Lebih terperinci

BAB III PENGURUSAN ARSIP

BAB III PENGURUSAN ARSIP BAB III PENGURUSAN ARSIP A. Pengertian Pengurusan Arsip adalah rangkaian kegiatan teknis kearsipan yang sistematis meliputi: penelitian, pengolahan, penyimpanan, pelayanan, pemeliharaan, dan penyusutan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Kepala Sub Divisi Pengadaan dan Pengolahan

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Kepala Sub Divisi Pengadaan dan Pengolahan LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Kepala Perpustakaan 1. Konsep automasi perpustakaan sesuai dengan tujuan perpustakaan 2. Sistem automasi dapat meningkatkan kinerja perpustakaan 3. Sistem automasi dapat menyediakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Bentuk Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA KEPALA KKPD KABUPATEN KARO. Informan : Kepala KKPD Kabupaten Karo

Lampiran 1 : Bentuk Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA KEPALA KKPD KABUPATEN KARO. Informan : Kepala KKPD Kabupaten Karo Lampiran 1 : Bentuk Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA KEPALA KKPD KABUPATEN KARO Kode : KK Informan : Kepala KKPD Kabupaten Karo Pertanyaan : 1) Jenis koleksi : a. Jenis koleksi apa sajakah yang dimiliki

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMIRAN I EDOMAN WAWANCARA enelitian ini mencakup wawancara sebagai teknik pengambilan data, guna mendapatkan data yang akurat. Berikut adalah pedoman wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini:

Lebih terperinci

Lampiran I Pedoman wawancara. Informan I : 1. Apakah Ibu nyaman sebagai kepala perpustakaan dengan keadaan atau

Lampiran I Pedoman wawancara. Informan I : 1. Apakah Ibu nyaman sebagai kepala perpustakaan dengan keadaan atau Lampiran I edoman wawancara Informan I : 1. Apakah Ibu nyaman sebagai kepala perpustakaan dengan keadaan atau kondisi bawahan-bawahan Ibu seperti saat ini? 2. Sebera sering Ibu melakukan Evaluasi untuk

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN I I. PEDOMAN WAWANCARA PUSTAKAWAN Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data, dan dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang mendalam guna mendapatkan data

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN STMIK TIME. pada bulan januari 2002, atas izin Dirjen Dikti Depdiknas no.13/d/o/2002

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN STMIK TIME. pada bulan januari 2002, atas izin Dirjen Dikti Depdiknas no.13/d/o/2002 Lampiran-1 GAMBARAN UMUM ERUSTAKAAN STMIK TIME 1. Sejarah Singkat Sekolah Tinggi Manajemen Informatika TIME didirikan oleh Yayasan endidikan TIMESM (Teknologi Informasi Dan Edukasi Sistematika Mandiri)

Lebih terperinci

SKENARIO KERACUNAN PESTISIDA

SKENARIO KERACUNAN PESTISIDA SKENARIO KERACUNAN PESTISIDA TUGAS PRAKTIKUM disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Wilayah Pertanian dan Perkebunan dengan dosen pengampu Ns. Latifa Aini S., M.Kep.,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 HASIL DOKUMENTASI

LAMPIRAN 1 HASIL DOKUMENTASI LAMIRAN 1 HASIL DOKUMENTASI Sistem penomoran rumah sakit haji medan berdasarkan pada unit numbering system yang terdiri dari 6 digit. Gambar berikut merupakan sistem penomoran berkas rekam medis pada rak

Lebih terperinci

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care Naskah Manajemen Complain dan Customer Care 1. Karakter Emosional Complain Seorang ibu yang merupakan anggota keluarga pasien datang ke customer service menanyakan perihal tidak adanya tempat tidur yang

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN TEKNIK PENYUSUTAN ARSIP

PROSEDUR DAN TEKNIK PENYUSUTAN ARSIP PROSEDUR DAN TEKNIK PENYUSUTAN ARSIP Rusidi Arsiparis Kantor Arsip Daerah Provinsi DIY A. PENDAHULUAN Arsip merupakan rekaman kegiatan instansi. Sebagai rekaman kegiatan maka volumenya akan selalu bertambah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI SERTA INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.894, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Arsip. Dokumentasi. Informasi Publik. Pengelola. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR dan BUPATI BOGOR

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR dan BUPATI BOGOR SALINAN Menimbang Mengingat BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data dan dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang mendalam dan terstruktur guna mendapatkan

Lebih terperinci

PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG PANJANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG WALIKOTA PADANG PANJANG, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

Diklat Penyusutan Arsip

Diklat Penyusutan Arsip Diklat Penyusutan Arsip DIKLAT PENYUSUTAN DAN PEMUSNAHAN ARSIP Berikut adalah catatan saya ketika mengikuti Diklat Penyusutan dan Pemusnahan Arsip yang diadakan oleh Unit Arsip IPB pada hari selasa 4 November

Lebih terperinci

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar? Setting: Di suatu hari yang cerah beberapa hari setelah dilakukannya implementasi oleh perawat Evita mengenai senam kaki dan edukasi mengenai terapi diet bagi sekelompok masyarakat yang menderita DM. Maka

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI UNIT KEARSIPAN PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian 45 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat tahap-tahap kegiatan dalam pengerjaannya. Rincian waktu dan kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

PENANGANAN ARSIP INAKTIF TIDAK TERATUR

PENANGANAN ARSIP INAKTIF TIDAK TERATUR PENANGANAN ARSIP INAKTIF TIDAK TERATUR Rusidi Arsiparis Kantor Arsip Daerah Provinsi DIY I. PENDAHULUAN Masalah kearsipan khususnya tentang pengelolaan arsip dinamis inaktif yang sering dihadapi oleh organisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan judul Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Barisan dan Deret Kelas XI APK 3 SMK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tanjung Balai terbentuk berdasarkan peraturan daerah Kota Tanjung Balai No.28 Tahun 2004 yang ditindaklanjuti dengan peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1083, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Arsip. Penyusutan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN

Lebih terperinci

SISTEMATIKA JADWAL RETENSI ARSIP DI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

SISTEMATIKA JADWAL RETENSI ARSIP DI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM LAMPIRAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM SISTEMATIKA JADWAL RETENSI ARSIP DI BADAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL,

BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUTAN ARSIP KEUANGAN BERDASARKAN JADWAL RETENSI ARSIP BUPATI BANTUL, : a. bahwa penyusutan arsip merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN DAN KODE SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial Klien Nama Mahasiswa : Ny. S (69 tahun) : Sinta Dewi Status Interaksi M-K : Pertemuan, ke-2,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

JADWAL TENTATIF PENELITIAN

JADWAL TENTATIF PENELITIAN Lampiran 1 JADWAL TENTATIF PENELITIAN No. Nama Kegiatan Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pemilihan sampel penelitian 2 Melakukan prolonged engagement 3 Melakukan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN Mohon masukan dan saran dapat disampaikan melalui email : hukum@anri.go.id atau hukumperundangundangan@yahoo.com draft tim perumus 16 Maret 2011 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

KUNCI JAWABAN. Penyelesaian: Cara I Misalkan: maka: Misalkan:

KUNCI JAWABAN. Penyelesaian: Cara I Misalkan: maka: Misalkan: KUNCI JAWABAN 1. = enyelesaian: Cara I maka: 49 r 2 t Cara II 50 2. enyelesaian: aka: 3. enyelesaian: 51 u 2 t 4. enyelesaian: 52 u 1 t 5.a. enyelesaian: 53 u 3 t 5.b. enyelesaian: 54 55 Hasil Wawancara

Lebih terperinci

Keputusan Kepala ANRi No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusutan Arsip pada Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan Peraturan Kepala

Keputusan Kepala ANRi No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusutan Arsip pada Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan Peraturan Kepala DASAR HUKUM : Undang-undang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang No. 43 Tahun 2009 Keputusan Kepala ANRi No. 9 Tahun 2000 tentang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP SUBSTANTIF KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Dari segi administrasi, tujuan penyusutan arsip ialah:

Dari segi administrasi, tujuan penyusutan arsip ialah: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Penyusutan Arsip Menurut Arsip Nasional RI penyusutan dan penghapusan arsip berarti pemindahan arsip-arsip dari file aktif ke file inaktif atau pemindahan arsip-arsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Pasal 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Pasal 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Suatu instansi, organisasi merupakan sebuah wadah, alat untuk mencapai tujuan yang didalamnya terdapat sekumpulan orang, visi misi tujuan organisasi

Lebih terperinci

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG, SALINAN WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR 1299 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT KEARSIPAN PADA PERANGKAT DAERAH, BADAN USAHA MILIK DAERAH DAN LEMBAGA

Lebih terperinci

TRANSKIP DATA OBJEK PENELITIAN KEDUA

TRANSKIP DATA OBJEK PENELITIAN KEDUA 147 TRANSKIP DATA OBJEK PENELITIAN KEDUA 1. Transkip Data Peristiwa Tutur 1 Hari/Tanggal : Minggu, 22 Juni 2014 Waktu : 16.56 WIB : Aplikasi percakapan WhatsApp Z : Penjaga foto kopi : Objek kedua : Assalamualaikum.

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Wawancara Partisipan 1

Wawancara Partisipan 1 55 Verbatim Partisipan Wawancara Partisipan 1 S Isi Percakapan Kode P Selamat pasi mas 1 P1 Selamat pagi juga mbak 2 P Bisa minta waktunya sebentar mas sekitar 5-10 menit 3 P1 Iya bisa 4 P Perkenalkan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMUSNAHAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMUSNAHAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KEARSIPAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KEARSIPAN SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian 1. Subjek S 1Untuk mengetahui kemampuan translasi model representasi dari Real Script menjadi Gambar Statis subjek S 1, maka diberikan

Lebih terperinci

Oleh : Dra. Anna Nunuk Nuryani

Oleh : Dra. Anna Nunuk Nuryani KEWAJIBAN PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DI PEMERINTAH DAERAH Oleh : Dra. Anna Nunuk Nuryani ( Arsiparis Madya BPAD DIY) Pendahuluan Arsip dinamis merupakan rekaman informasi yang masih digunakan sebagai berkas

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP FASILITATIF NON KEUANGAN DAN NON KEPEGAWAIAN

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP FASILITATIF NON KEUANGAN DAN NON KEPEGAWAIAN PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP FASILITATIF NON KEUANGAN DAN NON KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

Lebih terperinci

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS) 131 Lampiran 3 Verbatim Subjek 1 Subjek 1 : Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 ENELITI () SUBJEK1 () Kode Verbatim Koding Hallo.. gimana kerjaannya? 1 Udah. Uda beres. Oke. Anakmu gimana kabarnya?

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN TENTANG BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 10230 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2011 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Kerjakan dengan singkat dan jelas!

Kerjakan dengan singkat dan jelas! 29 LAMPIRAN SOAL Nama : No : Kelas : Kerjakan dengan singkat dan jelas! 1. Alas sebuah limas berbentuk persegi dengan panjang sisinya 12 cm. Jika tinggi segitiga pada sisi tegak 10 cm, hitunglah a. tinggi

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI KULON PROGO,

Lebih terperinci

IV.B.25. Urusan Wajib Kearsipan 25. URUSAN KEARSIPAN

IV.B.25. Urusan Wajib Kearsipan 25. URUSAN KEARSIPAN 25. URUSAN KEARSIPAN Arsip merupakan dokumen yang sangat penting dalam tata kelola pemerintahan, sehingga perlu dikelola secara terorganisir dan sistematis. Pengertian Arsip itu sendiri adalah rekaman

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN I. UMUM Dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 6 2013 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. sebelum melakukan kegiatan promosi melalui media sosial? 2. Adakah dilakukan analisis permasalahan?

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. sebelum melakukan kegiatan promosi melalui media sosial? 2. Adakah dilakukan analisis permasalahan? LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA A. Proses Kegiatan Promosi 1) Perencanaa 1. Adakah perencanaan yang dibuat atau rapat perencanaan yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan promosi melalui media sosial? 2.

Lebih terperinci

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan LAMIRAN 49 50 51 52 Lampiran 3. edoman Wawancara 1. Identitas ubjek a. Nama b. Usia c. endidikan d. ekerjaan 2. Identitas uami ubjek a. Nama b. Usia c. endidikan d. ekerjaan 3. Hubungan ubjek dengan uami

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. 1. Aktivitas Siswa Saat Penerapan pembelajaran Berbasis E-Learning

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. 1. Aktivitas Siswa Saat Penerapan pembelajaran Berbasis E-Learning 52 BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Observasi 1. Aktivitas Siswa Saat Penerapan pembelajaran Berbasis E-Learning Berlangsung Untuk mengetahui apa saja yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyerahan Arsip Statis telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1787, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Penyusutan Arsip. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN

Lebih terperinci

DATA DEMOGRAFI PARTISIPAN PENGALAMAN IBU PADA PERIODE INTRANATAL DENGAN KETUBAN PECAH DINI. Kode:

DATA DEMOGRAFI PARTISIPAN PENGALAMAN IBU PADA PERIODE INTRANATAL DENGAN KETUBAN PECAH DINI. Kode: 54 Lampiran 1 DT DEMOGRFI PRTISIPN PENGLMN IU PD PERIODE INTRNTL DENGN KETUN PECH DINI Kode: I. Identitas partisipan (tuliskan nama tanggal lahir, dan riwayat pernikahan anda dan beri tanda ( ) pada agama

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data. Dalam pelaksanaan penulis akan melakukan wawancara yang mendalam demi mendapatkan data yang akurat.

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG 1 BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang: a. bahwa Kearsipan

Lebih terperinci

Wawancara Presiden RI dg Nelayan pd Blusukan ke TPI Panimbang, di Pandeglang,Banten tgl. 23 Feb 2015 Senin, 23 Pebruari 2015

Wawancara Presiden RI dg Nelayan pd Blusukan ke TPI Panimbang, di Pandeglang,Banten tgl. 23 Feb 2015 Senin, 23 Pebruari 2015 Wawancara Presiden RI dg Nelayan pd Blusukan ke TPI Panimbang, di Pandeglang,Banten tgl. 23 Feb 2015 Senin, 23 Pebruari 2015 WAWANCARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN NELAYAN PADA BLUSUKAN KE TPI PANIMBANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. kearsipan adalah pekerjaan yang meliputi, pencatatan, pengendalian,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. kearsipan adalah pekerjaan yang meliputi, pencatatan, pengendalian, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN Di setiap kegiatan atau aktivitas suatu lembaga saat ini banyak organisasi yang belum mampu mengelola arsipnya dengan baik. Oleh karena itu, penting

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang: a. bahwa arsip

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal No.1869, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Judul : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak Nama Peneliti : Pusparini NIM : 462012064 Saya adalah mahasiswa program S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan,

Lebih terperinci

2 Tahun 1999 Nomor 167; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tent

2 Tahun 1999 Nomor 167; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tent BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 952, 2014 KEMENHUT. Retensi Arsip. Jadwal. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.45/Menhut-II/2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEMENTERIAN

Lebih terperinci

TEKNIS PENYUSUTAN ARSIP

TEKNIS PENYUSUTAN ARSIP TEKNIS PENYUSUTAN ARSIP PERSIAPAN Perlu dipersiapkan sarana penunjang untuk kelancaran penyusutan arsip berupa perencanaan kegiatan. Perencanaan kegiatan penyusutan arsip tersebut mencakup kesiapan organisasi,

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa Tata

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Data Colletion DATA COLLECTION. : M. Erwin Pranowo ( Petugas Arsip) Waktu wawancara : Rabu, 4 Juni 2014

Lampiran 1 : Data Colletion DATA COLLECTION. : M. Erwin Pranowo ( Petugas Arsip) Waktu wawancara : Rabu, 4 Juni 2014 Lampiran 1 : Data Colletion DATA COLLECTION Nama Responden : M. Erwin Pranowo ( Petugas Arsip) Waktu wawancara : Rabu, 4 Juni 2014 1. Kalau boleh tau jenis apasaja mas yang disimpan di Kantor Perpustakaan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT KABUPATEN TASIKMALAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

PROVINSI JAWA BARAT KABUPATEN TASIKMALAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA BARAT KABUPATEN TASIKMALAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 2. Product (Produk) Pertanyaan : Apa kelebihan dari keripik ubi UD Kreasi Lutvi?

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 2. Product (Produk) Pertanyaan : Apa kelebihan dari keripik ubi UD Kreasi Lutvi? LAMPIRAN-LAMPIRAN A. TRANSKRIP WAWANCARA Berikut merupakan hasil wawancara yang dilakukan Penulis dengan Pemilik UD Kreasi Lutvi serta konsumen Yuniar dan Ridha. Faktor-faktor eksternal pada UD Kreasi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. maka akan dilakukan pembahasan dalam bentuk paparan dan analisis faktor-faktor

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. maka akan dilakukan pembahasan dalam bentuk paparan dan analisis faktor-faktor BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya, maka akan dilakukan pembahasan dalam bentuk paparan dan analisis faktor-faktor penyebab kesalahan

Lebih terperinci

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ Bab 1 Dina sangat bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Ia merasa sangat terpojok. Kenapa disaat-saat seperti ini ia bertemu lagi dengannya padahal ia sudah berhasil melupakannya. Dina kan? seorang

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, - 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

Lebih terperinci

APPENDICES. Education : SD Kristen 3 Salatiga ( ) : SMP Kristen 2 Salatiga ( ) : SMA Kristen 1 Salatiga ( )

APPENDICES. Education : SD Kristen 3 Salatiga ( ) : SMP Kristen 2 Salatiga ( ) : SMA Kristen 1 Salatiga ( ) APPENDICES Observation Result Identity Full Name Nick Name Gender : Mardiana Dewi Riskiani : Dewi : Female Date and Place of Birth : Salatiga 7 th Februari 1982 Education : SD Kristen 3 Salatiga (2000-2004)

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM -2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Komisi Pemilihan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a. bahwa arsip yang dimiliki

Lebih terperinci