Jakarta, Januari 2015 Kepala BBP2HP. Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jakarta, Januari 2015 Kepala BBP2HP. Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM."

Transkripsi

1 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia dan bimbingan-nya sehingga laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) BBP2HP tahun 2014 ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tujuan dari penyusunan LAKIP BBP2HP tahun 2014 ini adalah untuk Mempertanggungjawabkan kinerja Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) kepada Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai dengan adanya transparansi, partisipasi serta akuntabilitas. Selain itu, penyusunan LAKIP BBP2HP tahun 2014 juga diharapkan dapat memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan dan peningkatan kinerja internal BBP2HP. Secara umum, dari hasil pengukuran kinerja BBP2HP sampai dengan akhir tahun 2014, diperoleh data capaian kinerja BBP2HP di tingkat korporat sebesar 109,35 %, yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut : 1. Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective) dengan bobot (weight) 25%, capaian kinerja 99,57 %; 2. Perspektif Pelanggan (Customer Perspective) dengan bobot (weight) 25%, capaian kinerja 120 %; 3. Perspektif Internal proses (Internal Process Perspective) dengan bobot (weight) 25%, capaian kinerja 113,33 %; 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective) dengan bobot (weight) 25%, capaian kinerja 104,48 %. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Inspektorat Jenderal KKP, Biro Perencanaan Setjen KKP dan Sekretariat Direktorat Jenderal P2HP yang telah membimbing penyusunan LAKIP BBP2HP tahun 2014 ini. Ucapan terima kasih juga tidak lupa kami sampaikan kepada tim pelaksana kegiatan dan LAKIP BBP2HP TAHUN 2014 i

2 segenap keluarga besar Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) yang telah mempersiapkan dan melaksanakan seluruh kegiatan ini di lingkungan BBP2HP dengan penuh tanggungjawab. Akhir kata, kami mohon maaf jika ada kekurangan dan semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan BBP2HP di waktu yang akan datang. Saran dan masukan dari pembaca sangat kami harapkan guna kesempurnaan penyusunan laporan selanjutnya. Jakarta, Januari 2015 Kepala BBP2HP Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM. LAKIP BBP2HP TAHUN 2014 ii

3 Daftar Isi Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii v vi BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Data Umum Organisasi Kepegawaian Sistematika penyajian... 6 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Visi BBP2HP Misi BBP2HP Tujuan dan Sasaran Strategis Petetapan Kinerja BBP2HP BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Evaluasi dan Analisis Kinerja Stakeholder Perspektif Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Customer Perspektif Meningkatnya Ketersediaan Produk Kelautan Perikanan Yang Bernilai Tambah Internal Process Perspektif Terlaksananya Kebutuhan Inovasi Teknologi Hasil Penelitian dan LAKIP BBP2HP TAHUN 2014 iii

4 Pengembangan dan Rekayasa Untuk Modernisasi Sistem Pengolahan Tersedianya Kebijakan Bidang Penerapan Teknologi P2HP Sesuai Kebutuhan Terselenggaranya Modernisasi Sistem Produksi Kelautan dan Perikanan, Pengolahan, dan Pemasaran Produk Kelautan dan Perikanan yang Optimal dan Bermutu Learning and Growth Perspective Tersedianya SDM BBP2HP yang Kompeten dan Profesional Tersedianya Informasi Bidang Pengolahan yang Valid, Handal, dan Mudah Diakses Terwujudnya Good Governance dan Clean Government di Lingkungan BBP2HP Terkelolanya Anggaran BBP2HP Secara Optimal Akuntabilitas Keuangan BAB IV. PENUTUP LAKIP BBP2HP TAHUN 2014 iv

5 Daftar Tabel Halaman Tabel 1. Data Pegawai BBP2HP 6 Tabel 2. Rencana Kinerja Tahunan BBP2HP Tahun Tabel 3. Capaian Kinerja BBP2HP Hingga Triwulan III Tahun Tabel 4. Target dan Realisasi IKU PDB, Tahun Tabel 5. Pencapaian IKU PDB, Tabel 6. Target Dan Realisasi Jumlah Produk Olahan Tahun Tabel 7. Target Dan Realisasi Jumlah Produk Olahan Tahun Tabel 8. Target dan Realisasi Nilai Produk Kelautan dan Perikanan Non Konsumsi pada Tingkat Pedagang Besar, Tahun Tabel 9. Capaian Nilai Produk KP Non Konsumsi, Tabel 10. Target dan Realisasi Jumlah Inovasi Ragam Produk dan Teknologi P2HP Hasil Pengujian Penerapan Hasil Perikanan yang Bernilai Tambah dan Berdaya Saing, Tahun Tabel 11. Pertumbuhan Capaian IKU Jumlah Inovasi Ragam Produk dan Teknologi P2HP Hasil Pengujian Penerapan Hasil Perikanan yang Bernilai Tambah dan Berdaya Saing, Tahun Tabel 12 Jumlah Kebijakan Bidang Pengujian Penerapan Hasil Perikanan, Tahun Tabel 13. Target dan Realisasi inovasi ragam Produk Olahan, Tahun Tabel 14. Capaian Ragam Teknologi Hasil Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan 28 Tabel 15. Target dan Realisasi penyusunan RSNI, Tahun Tabel 16. Capaian Jumlah Bahan RSNI pengujian penerapan hasil perikanan Tabel 17. Target dan Realisasi Jumlah Penerapan Penggunaan Tanda SNI Produk, Tahun Tabel 18. SPPT SNI Produk Hasil Perikanan Yang Terbit Tahun 2014 bagi pengolah UKM 32 Tabel 19. Target dan Realisasi Jumlah Data Uji Nutrisi dan Mutu Produk Perikanan, Tahun Tabel 20. Data Jenis Produk Dan Daerah Asal Produk Perik anan Yang Telah Diuji Nutrisi Dan Mutunya 34 Tabel 21. Data Uji Nutrisi dan Mutu Produk Hasil Perikanan Tahun Tabel 22. Poklah Binaan, Tabel 23. Target dan Realisasi Jumlah Pelayanan Pengembangan Usaha, Tahun Tabel 24. Demontrasi Alih Teknologi Dan Informasi Hasil Perikanan 43 LAKIP BBP2HP TAHUN 2014 v

6 Tabel 25. Pameran Dalam Rangka Alih Teknologi Dan Informasi Hasil Perikanan 44 Tabel 26 Rekapitulasi Rekomendasi Inspektorat Jenderal KKP dan BPK, Tahun Tabel 27. Hasil Penilaian SAKIP BBP2HP Tabel 28. Capaian IKU Niilai Integritas BBP2HP 49 Tabel 29 Target dan Realisasi Nilai Inisiatif Anti Korupsi Ditjen P2HP, Tahun Tabel 30. Nilai Inisiatif Anti Korupsi Ditjen P2HP, Tabel 31 Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi BBP2HP 52 Tabel 32 Tabel 32. PMPRB Ditjen P2HP, Tabel 33. Realisasi Anggaran BBP2HP Tahun Anggaran LAKIP BBP2HP TAHUN 2014 vi

7 Daftar Gambar Halaman Gambar 1. Struktur Organisasi BBP2HP 5 Gambar 2. Peta Strategi BBP2HP 11 Gambar 3. Peta Strategis Lingkup Eselon III BBP2HP 12 Gambar 4. Capaian Kinerja Berdasarkan Peta Strategis BBP2HP 15 Gambar 5. Nilai Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Infromasi 44 Gambar 6. Nilai persepsi User terhadap Materi dan Waktu pelaksanaan Demonstrasi/Apresiasi 46 Gambar 7. Perbandingan Alokasi Anggaran Dan Penyerapan Tahun Gambar 8. Perbandingan Alokasi Anggaran Dan Penyerapan per Jenis Belanja Gambar 9. Realisasi anggaran BBP2HP tahun Gambar 10. Realisasi anggaran BBP2HP per jenis belanja 55 LAKIP BBP2HP TAHUN 2014 vii

8 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan sebagai motivasi untuk meningkatkan kinerja suatu instansi demi terwujudnya aspirasi masyarakat dan tercapainya tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem kinerja dan pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme dengan berlandaskan asas-asas umum penyelenggaraan negara yaitu asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggara negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas akuntabilitas sebagaimana disebutkan dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Terselenggaranya good governance juga harus didukung dengan suatu dasar peraturan perundang-undangan demi terciptanya suatu kepastian hukum. Berdasarkan hal tersebut Pemerintah menerbitkan dasar hukum yang berkaitan dengan terselenggaranya good governance, yaitu : 1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, 2. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah 3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. LAKIP BBP2HP TAHUN

9 Tujuannya adalah untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi yang bersinergi antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan suatu kepemerintahan yang baik (Good Governances) dan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Dengan demikian maka setiap entitas pelaporan dari setiap Kuasa Pengguna Anggaran wajib untuk menyampaikan semua laporan kinerja. Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) sebagai satu-satunya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP) membuat laporan pertanggungjawaban dan evaluasi yang tertuang dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun Anggaran LAKIP BBP2HP merupakan wujud pelaksanaan 2. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah MAKSUD DAN TUJUAN Maksud disusunnya LAKIP BBP2HP Tahun Anggaran 2014 adalah dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas KInerja Instansi Pemerintah yang menyatakan bahwa setiap instansi pemerintah secara berjenjang wajib menyusun laporan pertanggungjawaban kinerja melalui media Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Selain itu, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 juga mengamanahkan kepada setiap unit kerja agar menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan. Tujuan penyusunan LAKIP BBP2HP Tahun Anggaran 2014 adalah : 1) Mempertanggungjawabkan kinerja Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan selama Tahun 2014 kepada Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam rangka mewujudkan LAKIP BBP2HP TAHUN

10 pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai dengan adanya transparansi, partisipasi serta akuntabilitas. 2) Memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan dan peningkatan kinerja internal BBP2HP DATA UMUM ORGANISASI Pengembangan produk olahan hasil perikanan merupakan salah satu upaya meningkatkan nilai tambah dari produk perikanan. Pengembangan produk olahan tersebut dapat dilakukan melalui upaya diversifikasi produk hasil perikanan yang memiliki mutu dan keamanan pangan, serta kemasan yang baik sehingga dapat menjangkau strata konsumen yang lebih tinggi dan menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Dalam rangka menjamin mutu dan keamanan produk hasil perikanan hingga dikonsumsi masyarakat, maka diperlukan suatu lembaga yang kredibel dalam melaksanakan tugas tersebut. Untuk mewujudkan upaya tersebut, maka keberadaan Unit Pelaksana Teknis Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (UPT BBP2HP) memiliki peran penting dan strategis untuk mendukung terlaksananya kebijakan tersebut. Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) merupakan satu-satunya Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP). Keberadaan BBP2HP didasarkan pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 28/PERMEN-KP/2013 tanggal 31 Oktober 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan BBP2HP memiliki tugas pokok melaksanakan uji terap teknik pengolahan dan pemasaran, pengujian dan sertifikasi produk, serta pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, dengan uraian tugas sebagai berikut : a) Meyelenggarakan penyusunan rencana program dan anggaran b) Meyelenggarakan uji terap teknik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; LAKIP BBP2HP TAHUN

11 c) Menyelenggarakan pengujian persyaratan kelayakan pengolahan dan penganekaragaman produk hasil perikanan; d) Menyusun standardisasi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; e) Menyelengarakan sertifikasi produk penggunaan tanda Standar Nasional Indonesia (SNI) hasil perikanan; f) Menyelenggarakan pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; g) Menyelenggarakan bimbingan teknis hasil uji terap, pengujian, dan sertifikasi produk hasil perikanan; h) Menyelenggarakan urusan tata usaha dan rumah tangga. i) Memantau pelaksanaan program dan anggaran j) Mengevalusiasi pelaksanaan program dan anggaran k) Menyusun laporan pelaksanaan program dan anggaran BBP2HP mempunyai susunan organisasi yang terdiri dari : 1. Bidang Uji Terap Teknik Pengolahan dan Pemasaran; 2. Bidang Pengujian dan Sertifikasi Produk; 3. Bidang Pelayanan Pengembangan Usaha; 4. Bagian Tata Usaha; dan 5. Kelompok Jabatan Fungsional LAKIP BBP2HP TAHUN

12 Gambar 1 : Dalam menjalankan tugas tersebut, organisasi BBP2HP diatur seperti Gambar 1. Struktur Organisasi BBP2HP berdasar Permen KP Nomor 28/PERMEN-KP/2013 Berdasar permenkp tersebut, Sejak tahun 2013, Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan juga bertanggung jawab terhadap 4 satuan kerja, yang berlokasi di Cibinong, Palabuhanratu, Mataram, dan Ambon KEPEGAWAIAN Pada Tahun Anggaran 2014, pegawai BBP2HP seluruhnya berjumlah 121 pegawai, terdiri dari 93 PNS (1 dipekerjakan di LPPMHP Gorontalo) dan 28 tenaga kontrak, dengan sebagaimana tabel 1: LAKIP BBP2HP TAHUN

13 Tabel 1. Data Pegawai BBP2HP No. Data Pegawai Jumlah (orang) 1. Pejabat Struktural 14 a. Eselon II 1 b. Eselon III 4 c. Eselon IV 9 2. Pejabat Fungsional Tertentu 28 a. Fungsional Perekayasa 13 b. Fungsional Pengawas Mutu 12 c. Fungsional Pranata Humas 2 d. Fungsional Analis Kepegawaian 1 3. Pejabat Fungsional Umum PNS BPSDMKP diperkerjakan di BBP2HP 1 5. PNS BBP2HP DPK LPPMHP Gorontalo 1 6. Pegawai Kontrak 28 TOTAL 121 Komposisi pegawai BBP2HP terdiri atas pegawai laki-laki sejumlah 82 orang (67,21%), sedangkan pegawai perempuan sebanyak 39 orang (31,97%). Sedangkan komposisi pegawai berdasarkan pendidikannya adalah pegawai yang memiliki gelar S2 sebanyak 21 orang (17,71%), S1 dan D4 sebanyak 32 orang (26,23%), D3 sebanyak 11 orang (9,01%), SLTA sebanyak 44 orang (36,06), SLTP sebanyak 8 orang (6,56%), dan SD sebanyak 1 orang (0,82%) SISTEMATIKA PENYAJIAN LAKIP BBP2HP Tahun Anggaran 2014 ini disusun dengan sistematika penyajian sebagai berikut : Ringkasan Eksekutif, yang berisi tentang uraian secara singkat tentang tujuan dan sasaran strategis, kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapai tujuan dan sasaran, langkah-langkah yang diambil serta langkah antisipatifnya. LAKIP BBP2HP TAHUN

14 Bab I. Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, data umum organisasi, kepegawaian, serta sistematika penyajian. Bab II. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Menguraikan visi dan misi, tujuan dan sasaran strategis, kebijakan, penetapan kinerja, dan reviu Renstra BBP2HP Tahun Bab III. Akuntabilitas Kinerja Menguraikan tentang pencapaian Sasaran Strategis (SS) yang diukur dari capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BBP2HP pada tahun 2014, evaluasi dan analisis capaian masing-masing IKU Tahun Terakhir akan dibahas mengenai akuntabilitas keuangan BBP2HP berupa sumber pembiayaan anggaran disertai realisasi anggaran untuk masing-masing program dan kegiatan. Bab IV. Penutup Menguraikan tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, permasalahan dan kendala, serta strategi pemecahannya untuk tahun mendatang. LAKIP BBP2HP TAHUN

15 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. VISI BBP2HP Memperhatikan keragaan, potensi, peluang dan tantangan yang dihadapi saat ini dan tahun-tahun mendatang maka Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan mempunyai Visi : Menjadi Lembaga yang Maju dan Profesional dalam Pengujian Penerapan Hasil Perikanan. Adapun penjelasan dari visi BBP2HP tersebut adalah: Maju dan Profesional memiliki arti bahwa BBP2HP akan bergerak menuju yang terdepan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya, selalu melakukan inovasi, serta senantiasa mengembangkan kemampuan yang dimiliki supaya mampu bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik di bidangnya. Pengujian Penerapan Hasil Perikanan meliputi kegiatan uji terap teknik pengolahan dan pemasaran, pengujian dan sertifikasi produk, serta pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, yang dilakukan dalam kapasitas BBP2HP sebagai Unit Pelaksana Teknis Ditjen P2HP MISI BBP2HP Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka misi yang diemban oleh Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan adalah : 1. Penerapan inovasi teknologi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang tepat guna; 2. Pelayanan pengujian dan sertifikasi produk hasil perikanan yang terpercaya; 3. Pelayanan informasi terkini dan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. 4. Penguatan manajemen pelaksanaan tugas dan fungsi BBP2HP LAKIP BBP2HP TAHUN

16 2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan merumuskan tujuan sebagai berikut : 1. Meningkatkan ragam teknik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang siap diterapkan pada masyarakat; 2. Meningkatkan daya saing melalui pengujian persyaratan kelayakan pengolahan dan penganekaragaman produk hasil perikanan; 3. Meningkatkan jumlah bahan rancangan standar pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; 4. Meningkatkan jumlah produk yang mendapatkan tanda SNI hasil perikanan; 5. Meningkatkan pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; 6. Meningkatkan penyebarluasan informasi hasil uji terap, pengujian, dan sertifikasi produk hasil perikanan kepada masyarakat; 7. Meningkatkan dukungan manajemen bagi pelaksanaan tugas-tugas teknis BBP2HP; 8. Meningkatkan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan melalui operasionalisasi Satuan Kerja BBP2HP. LAKIP interm BBP2HP Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggung-jawaban kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi BBP2HP dalam rangka pencapaian Sasaran Strategis BBP2HP pada Tahun Anggaran 2014 yang tercermin dalam dokumen penetapan kinerja BBP2HP Tahun Sasaran Strategis BBP2HP pada tahun 2014 adalah sebagai berikut : - STAKEHOLDER PERSPECTIVE, meliputi : o Sasaran Strategis 1 (SS1) : Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan - CUSTOMER PERSPECTIVE, meliputi : o Sasaran Strategis 2 (SS2) : Meningkatnya Ketersediaan Produk Kelautan dan Perikanan yang Bernilai Tambah LAKIP BBP2HP TAHUN

17 - INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE, meliputi : o Sasaran Strategis 3 (SS3) : Terlaksananya Inovasi Produk dan Teknologi Hasil Pengujian Penerapan Hasil Perikanan untuk Modernisasi Sistem Pengolahan o Sasaran Strategis 4 (SS4) : Tersedianya Kebijakan Bidang Pengujian Penerapan Hasil Perikanan o Sasaran Strategis 5 (SS5) : Terselenggaranya Modernisasi Sistem Produksi KP, Pengolahan, dan Pemasaran Produk KP yang Optimal dan Bermutu - LEARN & GROWTH PERSPECTIVE, meliputi : o Sasaran Strategis 6 (SS6) : Tersedianya SDM BBP2HP yang Kompeten dan Profesional o Sasaran Strategis 7 (SS7) : Tersedianya Informasi Bidang Pengolahan yang Valid, Handal dan Mudah Diakses o Sasaran Strategis 8 (SS8) : Terwujudnya Good Governance & Clean Government di BBP2HP o Sasaran Strategis 9 (SS9) : Terkelolanya anggaran BBP2HP secara optimal 2.4. Penetapan Kinerja BBP2HP Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja secara jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun. Penetapan kinerja disusun dengan menetapkan sasaran yang mencerminkan sesuatu yang akan dicapai secara nyata dari pelaksanaan program dalam rumusan yang spesifik, terukur, dan berorientasi pada hasil (outcome). Dalam melakukan penetapan rencana kinerja juga ditetapkan ukuran-ukuran kinerja yang jelas berupa indikator kinerja serta penetapan rencana tingkat capaian untuk masing-masing indikator. Sejak tahun 2013, penetapan kinerja pada unit kerja lingkup BBP2HP telah didasarkan pada konsep manajemen kinerja berbasis BSC. Konsep manajemen kinerja berbasis BSC pada dasarnya sejalan dengan ketentuan yang diatur dalam LAKIP BBP2HP TAHUN

18 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam konsep BSC, Sasaran Strategis (SS) tersebut kemudian dipetakan dalam suatu Peta Strategi berupa kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi. Peta Strategi BBP2HP Tahun 2014 adalah sebagaimana disajikan dalam gambar 2 dan telah di-cascading kepada setiap unit kerja eselon III lingkup BBP2HP (Gambar 3). Gambar 2. Peta Strategi BBP2HP LAKIP BBP2HP TAHUN

19 Gambar 3. Peta Strategis Lingkup Eselon III BBP2HP Dalam Peta Strategi BBP2HP Tahun 2014 telah ditetapkan 9 (sembilan) Sasaran Strategis (SS) dan 20 (dua puluh) Indikator Kinerja Utama (IKU). Sasaran Strategis dan IKU beserta targetnya (sebagaimana tertuang dalam dokumen penetapan kinerja) BBP2HP Tahun 2014, adalah sebagaimana pada tabel 2. LAKIP BBP2HP TAHUN

20 Tabel 2. Rencana Kinerja Tahunan BBP2HP Tahun SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Pengembangan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis bidang P2HP Stakeholder Perspective 1 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan TARGET Pertumbuhan PDB perikanan 7 Customer Perspective 2 Meningkatnya ketersediaan produk kelautan dan perikanan yang bernilai tambah Internal Process Perspective 3 Terlaksananya inovasi produk dan teknologi hasil pengujian penerapan hasil perikanan untukmodernisasi system pengolahan 4 Tersedianya kebijakan pengujian penerapan hasil perikanan sesuai kebutuhan 5 Terselenggaranya modernisasi sistem produksi KP, pengolahan, dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu 2 Jumlah produk olahan hasil perikanan (Juta Ton) 3 Nilai produk KP nonkonsumsi pada tingkat pedagang besar (Rp Triliun) 4 Jumlah inovasi produk dan teknologi P2HP hasil pengujian penerapan hasil perikanan yang be8rnilai tambah dan berdaya saing 5 Jumlah kebijakan bidang pengujian penerapan hasil perikanan 6 Jumlah draft peraturan perundangundangan bidang pengujian penerapan hasil perikanan 7 Teknologi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan bernilai tambah dan berdaya saing yang diterapkan (Ragam) 8 Jumlah bahan RSNI pengujian penerapan hasil perikanan 9 Jumlah Penerapan Penggunaan Tanda SNI Produk (SPPT SNI) 10 Jumlah data uji nutrisi dan mutu produk perikanan (data) 11 Jumlah pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (UMKM) Learning and Growth Perspective 6 Tersedianya SDM BBP2HP yang kompeten dan professional 12 Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon II dan III Lingkup BBP2HP (%) LAKIP BBP2HP TAHUN

21 7 Tersedianya informasi BBP2HP yang valid, handal dan mudah diakses 8 Terwujudnya good governance dan clean government di BBP2HP 13 Service Level Agreement (SLA) lingkup BBP2HP (%) 14 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi (skala likert 1-5) 15 Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di BBP2HP (%) Terkelolanya anggaran BBP2HP secara optimal 16 Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja di BBP2HP Nilai AKIP A 17 Nilai integritas BBP2HP Nilai inisiatif anti korupsi BBP2HP Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi (RB) BBP2HP (setara level 4) 20 Persentase penyerapan DIPA BBP2HP > 95% LAKIP BBP2HP TAHUN

22 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Sebagaimana telah diuraikan pada Bab sebelumnya, pengelolaan kinerja BBP2HP tahun 2014 telah didasarkan pada BSC. BBP2HP telah menetapkan 9 (sembilan) Sasaran Strategis (SS) dan 20 (dua puluh) Indikator Kinerja Utama (IKU). Pengukuran capaian kinerja BBP2HP tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi IKU pada masing-masing perspektif. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data rata-rata capaian kinerja BBP2HP pada tahun 2014 adalah sebesar 109,35 % (Gambar 4). Nilai capaian tersebut berasal dari capaian kinerja setiap perspektif yang dijabarkan setiap sasaran strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana yang tertuang pada tabel 3 : Gambar 4. Capaian Kinerja Berdasarkan Peta Strategis BBP2HP LAKIP BBP2HP TAHUN

23 Tabel 3. Capaian Kinerja BBP2HP Tahun 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % Pengembangan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis bidang P2HP Stakeholder Perspective 1 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan 1 Pertumbuhan PDB perikanan Customer Perspective 2 Meningkatnya ketersediaan produk kelautan dan perikanan yang bernilai tambah Internal Process Perspective 3 Terlaksananya inovasi produk dan teknologi hasil pengujian penerapan hasil perikanan untukmodernisasi system pengolahan 4 Tersedianya kebijakan pengujian penerapan hasil perikanan sesuai kebutuhan 5 Terselenggaranya modernisasi sistem produksi KP, pengolahan, dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu 2 Jumlah produk olahan hasil perikanan (Juta Ton) 3 Nilai produk KP nonkonsumsi pada tingkat pedagang besar (Rp Triliun) 4 Jumlah inovasi produk dan teknologi P2HP hasil pengujian penerapan hasil perikanan yang bernilai tambah dan berdaya saing 5 Jumlah kebijakan bidang pengujian penerapan hasil perikanan 6 Jumlah draft peraturan perundang-undangan bidang pengujian penerapan hasil perikanan 7 Teknologi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan bernilai tambah dan berdaya saing yang diterapkan (Ragam) 8 Jumlah bahan RSNI pengujian penerapan hasil perikanan 9 Jumlah Penerapan Penggunaan Tanda SNI Produk (SPPT SNI) 10 Jumlah data uji nutrisi dan mutu produk perikanan (data) LAKIP BBP2HP TAHUN

24 Learning and Growth Perspective 6 Tersedianya SDM BBP2HP yang kompeten dan professional 7 Tersedianya informasi BBP2HP yang valid, handal dan mudah diakses 9 Terwujudnya good governance dan clean government di BBP2HP 11 Jumlah pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (UMKM) 12 Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon II dan III Lingkup BBP2HP (%) 13 Service Level Agreement (SLA) lingkup BBP2HP (%) 14 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi (skala likert 1-5) 15 Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di BBP2HP (%) 16 Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja di BBP2HP Nilai AKIP A (Setara 75) B (Setara 66.06) 88,08 17 Nilai integritas BBP2HP Nilai inisiatif anti korupsi BBP2HP 19 Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi (RB) BBP2HP (setara level 4) Terkelolanya anggaran BBP2HP secara optimal 20 Persentase penyerapan DIPA BBP2HP > 95% Berdasarkan hasil capaian kinerja tahun 2014, sebagian besar IKU telah dicapai 100%. Capaian IKU tertinggi adalah Jumlah Penerapan Penggunaan Tanda SNI Produk (SPPT SNI) dan Jumlah kebijakan bidang pengujian penerapan hasil perikanan yaitu sebesar 200%. Namun demikian, pada tahun 2014 juga terdapat IKU yang tidak dapat dicapai oleh BBP2HP yaitu jumlah draft peraturan perundang-undangan bidang pengujian penerapan hasil perikanan. LAKIP BBP2HP TAHUN

25 3.2. Evaluasi dan Analisis Kinerja Stakeholder Perspektif Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan merupakan tolak ukur dampak dari berbagai keberhasilan program dan kegiatan yang dilakukan baik di tingkat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), unit kerja eselon I maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT). Dalam rangka mendukung sasaran stretegis ini, BBP2HP menetapkan satu Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan: IKU 1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan PDB perikanan diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa perikanan yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu (per tahun). Adapun angka persentase pertumbuhan PDB Perikanan diperoleh dengan membandingkan nilai PDB Perikanan (berdasarkan harga konstan) tahun 2014 dibandingkan dengan nilai PDB Perikanan tahun Pada tahun 2014, pertumbuhan PDB perikanan ditargetkan mencapai 7,00 %. Perolehan nilai PDB perikanan pada BBP2HP mengadopsi secara langsung dari Ditjen P2HP yang mengacu pada perhitungan BPS. Namun demikian, sampai dengan akhir tahun 2014 nilai PDB perikanan belum mencapai target yang telah ditetapkan. Data KKP menyebutkan, capaian PDB perikanan baru berkisar pada angka 6,97% (tabel 4) sedangkan rekapitulasi capaian IKU PDB selama tahun dapat dilihat pada tabel 5. LAKIP BBP2HP TAHUN

26 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (persen), Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah), Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah), Tabel 4. Target dan Realisasi IKU PDB, Tahun 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 7,00 6,97 99,57 Sumber : Ditjen P2HP, 2014 Tabel 5. Pencapaian IKU PDB, Uraian Lapangan Usaha * 2014** PERTANIAN, PETERNAKAN, ,1 036, , , ,2 KEHUTANAN DAN PERIKANAN a. Tanaman Bahan Makanan , , , , ,6 b. Tanaman Perkebunan , , , , ,7 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya , , , , ,1 d. K e h u t a n a n , , , , ,3 e. P e r i k a n a n , , , , ,5 PRODUK DOMESTIK BRUTO PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS , , , ,0 653, , , ,5 612, ,0 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, ,5 KEHUTANAN DAN PERIKANAN a. Tanaman Bahan Makanan ,1 b. Tanaman Perkebunan ,5 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya , , , , , , , , ,7 709, , , ,5 297, , , ,5 d. K e h u t a n a n , , , , ,8 e. P e r i k a n a n ,4 691, , , ,8 PRODUK DOMESTIK BRUTO PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS , , , ,9 885, , , ,9 133, ,3 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, 3,01 3,37 4,20 3,44 3,29 KEHUTANAN DAN PERIKANAN a. Tanaman Bahan Makanan 1,64 1,75 3,09 1,90 1,33 b. Tanaman Perkebunan 3,49 4,47 6,22 4,40 4,79 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 4,27 4,78 4,69 4,73 4,69 d. K e h u t a n a n 2,41 0,85 0,16 0,11 0,19 e. P e r i k a n a n 6,04 6,96 6,49 6,86 6,97 PRODUK DOMESTIK BRUTO 6,22 6,49 6,26 5,73 5,06 PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 6,60 6,98 6,85 6,20 5,44 Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara Sumber: Badan Pusat Statistik LAKIP BBP2HP TAHUN

27 Jika dilihat dari metode perhitungannya, BBP2HP turut serta dalam pemanfaatan belanja pemerintah melalui beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain pelaksanaan uji terap teknik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, pengujian dan sertifikasi produk, dan pelayanan pengembangan usaha. Selain itu, dukungan BBP2HP juga tercermin dari kegiatan yang bersifat penunjang operasional perkantoran termasuk kegiatan dalam rangka perencanaan dan pelaporan. Dukungan alokasi anggaran BBP2HP yang telah dibelanjakan sampai dengan akhir tahun 2014 adalah sebesar Rp ,- (Tiga Puluh Tujuh Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Empat Ratus Dua Puluh Rupiah) Customer Perspektif Meningkatnya Ketersediaan Produk Kelautan Perikanan Yang Bernilai Tambah Produk perikanan bernilai tambah merupakan kebutuhan utama dalam rangka meningkatkan daya saing produk perikanan baik produk konsumsi maupun non konsumsi. Peningkatan daya saing produk perikanan tidak bisa hanya diperoleh dari peningkatan volume saja melainkan diperlukan juga adanya jaminan keamanan pangan (food safety), promosi dan lain sebagainya. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan kelembagaan dan tatakelola yang kuat terhadap sumberdaya ikan sehingga mampu meningkatkan daya saing di pasar dalam dan luar negeri. Dalam rangka meningkatkan ketersediaan produk kelautan perikanan yang bernilai tambah, BBP2HP menetapkan 2 (Dua) Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu Jumlah produk olahan hasil perikanan dan nilai produk kelautan dan perikanan non konsumsi pada tingkat pedagang besar: IKU 2 : Jumlah Produk Olahan Hasil Perikanan Produksi sektor hulu kelautan dan perikanan memiliki peran sangat strategis dalam penyediaan bahan baku industri pengolahan hasil perikanan serta penyediaan bahan pangan yang sehat dan bergizi secara nasional. Dari sisi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan produk perikanan bermutu tinggi dan LAKIP BBP2HP TAHUN

28 aman dikonsumsi telah menjadi kebutuhan tak terpisahkan dari sebuah produk. Lebih dari itu, komponen lebih penting lagi adalah menciptakan sistem produksi perikanan yang efisien dan mampu menghasilkan produk berpenampilan baik dan murah. Pada tahun 2014, target capaian IKU jumlah produk olahan hasil perikanan adalah sebesar 5,37 juta ton. IKU ini merupakan hasil cascading adopsi langsung dari Dirjen P2HP ke beberapa unit eselon II lingkup Ditjen P2HP termasuk BBP2HP. Namun demikian, berdasarkan data Direktorat Jenderal P2HP capaian IKU jumlah produk olahan hasil perikanan sampai dengan akhir tahun 2014 mencapai 5,37 juta ton atau sebesar 103,26 % dari target tahun 2014 (Tabel 6), Jika dibandingkan antara tahun 2010 hingga tahun 2014, jumlah produk olahan hasil perikanan menunjukkan trend pertumbuhan yang meningkat sebesar 1,17 juta ton dengan rata rata 6,96% per tahun (Tabel 7). Tabel 6. Target dan Realisasi Jumlah Produk Olahan, Tahun 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % Jumlah produk olahan hasil perikanan (Juta Ton) 5,2 5,37 103,26 Sumber : Ditjen P2HP, 2014 Tabel 7. Target dan Realisasi Jumlah Produk Olahan Tahun Indikator Kinerja Tahun Pertumbuhan (%) Utama Jumlah produk olahan hasil perikanan (Juta Ton) 4,2 4,58 4,83 5,24 5,37 27,85 2,48 Sumber : Ditjen P2HP, 2014 Keterlibatan BBP2HP dalam rangka meningkatkan jumlah produk olahan hasil perikanan ini antara lain melakukan pelayanan pengembangan usaha, sertifikasi dan pengujian nutrisi dan mutu produk perikanan serta pengembangan teknologi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang berdaya saing. Selain itu, BBP2HP juga memfasilitasi kegiatan di beberapa satker yaitu satker BBP2HP di Mataram, Palabuhan ratu, dan Ambon. Kegiatan yang mendukung antara lain asistensi dan fasilitasi pengembangan usaha P2HP dalam rangka industrialisasi hasil perikanan, bimbingan teknis pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, LAKIP BBP2HP TAHUN

29 peningkatan layanan promosi dan fasilitasi pameran produk hasil perikanan, fasilitasi program branding bagi UMKM pengolahan hasil perikanan. Dukungan alokasi anggaran BBP2HP yang telah dibelanjakan sampai dengan akhir tahun 2014 adalah sebesar Rp ,- (Dua Milyar Tiga Ratus Dua Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Enam Ribu Tiga Ratus Rupiah) IKU 3 : Nilai Produk Kelautan dan Perikanan Non Konsumsi pada Tingkat Pedagang Besar Komoditas kelautan dan perikanan non konsumsi Indonesia memiliki prospek bisnis dan ekonomi yang menjanjikan. Komoditas yang dimaksud antara lain ikan hias, mutiara, tanaman hias air, kerajinan, minyak ikan untuk keperluan kosmetik atau medis/farmasi, rumput laut untuk keperluas medis/farmasi atau kosmetik, dan tepung ikan untuk bahan baku pakan. Nilai perdagangan produk perikanan non konsumsi pada tingkat pedagang besar di Indonesia setiap tahun selalu meningkat. Data perdagangan komoditas kelautan dan perikanan non konsumsi pada tingkat pedagang besar di Indonesia sampai dengan akhir tahun 2014 tercatat mencapai Rp 2,92 trilyun dari total target sebesar Rp 2 triliun (Tabel 8). Jika dibandingkan capaian IKU ini pada tahun 2014 dengan tahun 2011, maka terlihat kenaikan Nilai Produk KP Non Konsumsi sebesar 407,01 % dari Rp 570 Milyar menjadi Rp 2,89 Trilyun (Tabel 9) Tabel 8. Target dan Realisasi Nilai Produk Kelautan dan Perikanan Non Konsumsi pada Tingkat Pedagang Besar, Tahun 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % Nilai Produk Kelautan dan Perikanan Non 2 2, Konsumsi pada Tingkat Pedagang Besar Sumber : Ditjen P2HP, 2014 Tabel 9. Capaian Nilai Produk KP Non Konsumsi, Tahun Pertumbuhan (%) INDIKATOR KINERJA UTAMA Nilai Produk KP NonKonsumsi (Rp Triliun) 0,57 1,4 1,79 2,92 412,28 63,12 Sumber : Ditjen P2HP, 2014 (Diolah) LAKIP BBP2HP TAHUN

30 Nilai produk KP nonkonsumsi tersebut di atas merupakan nilai dari 17 produk KP nonkonsumsi sebagaimana tertera pada Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor 017/KEP-DJP2HP/2013 tentang Pedoman Umum Registrasi Unit Penanganan, Pengolahan Hasil Perikanan NonKonsumsi, diantaranya adalah ikan hias, mutiara, tanaman hias air, kerajinan, minyak ikan untuk keperluan kosmetik atau medis/farmasi, rumput laut untuk keperluas medis/farmasi atau kosmetik, tepung ikan untuk bahan baku pakan, garam untuk industri medis/farmasi, tulang ikan untuk keperluan medis/farmasi, khitin dan khitosan, kolagen, gelatin, silase untuk pakan, produk bioteknologi kelautan, artemia, bubuk kulit kerang mutiara untuk kosmetik, dan albumin. Capaian nilai perdagangan produk nonkonsumsi tahun 2014 adalah Rp. 2,92 Triliyun dari target Rp 2 Triliyun. Capaian tersebut berasal dari perdagangan ikan hias sebesar 76,16%; Tepung Ikan 8,25% Mutiara 6,13% dan produk nonkonsumsi lain 9,45%. Dari data tersebut, ikan hias merupakan salah satu komoditas andalan baru, meskipun masih perlu upaya pengembangan yang lebih baik lagi. Keterlibatan BBP2HP dalam meningkatkan nilai produk kelautan dan perikanan non konsumsi pada tingkat pedagang besar antara lain keikutsertaan pameran ikan hias dan produk non konsumsi lainnya, pemetaan potensi ikan hias, identifikasi potensi dan pelaku pemasaran ikan hias, bimtek standarisasi penanganan dan pemasaran ikan hias, bimtek pengembangan usaha dan pemasaran ikan hias. Selain itu, BBP2HP juga mengembangkan teknologi pengolahan hasil perikanan yang berdaya saing khusus untuk produk perikanan non konsumsi antara lain minyak ikan, tepung ikan, masker rumput laut, hiasan kekerangan. Dukungan alokasi anggaran BBP2HP yang telah dibelanjakan sampai dengan akhir tahun 2014 adalah sebesar Rp ,- (Satu Milyar Lima Ratus Enam Puluh Lima Juta Dua Ratus Enam Puluh Tiga Ribu Empat Ratus Tiga Puluh Tiga Rupiah) LAKIP BBP2HP TAHUN

31 Internal Process Perspektif Terlaksananya Kebutuhan Inovasi Teknologi Hasil Penelitian dan Pengembangan dan Rekayasa Untuk Modernisasi Sistem Pengolahan IKU 4 : Jumlah Inovasi Produk dan Teknologi P2HP hasil pengujian penerapan Hasil perikanan yang bernilai tambah dan berdaya saing. Jumlah inovasi Produk dan Teknologi P2HP hasil pengujian penerapan hasil perikanan yang bernilai tambah dan berdaya saing merupakan hasil penelitian dan rekayasa tentang produk, alat dan mesin, desain kemasan, dan desain lay out UPI/Pasar yang akan dikembangkan oleh BBP2HP berdasarkan sumber acuan yang didapatkan dari berbagai hasil penelitian, pengembangan dan atau rekayasa yang dilakukan oleh instansi pemerintah, perguruan tinggi, swasta maupun masyarakat umum. Indikator kinerja ini merupakan salah satu indikator baru yang ditetapkan oleh Ditjen P2HP yang di-cascading kepada BBP2HP. Target yang telah ditetapkan oleh Ditjen P2HP dan BBP2HP dalam melaksanakan IKU ini adalah sebanyak 35 ragam. Pemilihan jumlah inovasi produk dan teknologi ini didasari atas beberapa alasan, seperti hasil-hasil penelitian dari Balitbang KP dan universitas perlu untuk dilakukan pengembagan agar lebih mudah diterapkan dan diaplikasikan di masyarakat dengan teknologi yang sederhana dan tepat guna. Selain itu juga berdasarkan dari hasil diskusi serta saran masukan dari para stakeholder dan masyarakat/pelaku usaha. Daftar Jumlah Inovasi Produk dan Teknologi P2HP hasil pengujian penerapan hasil perikanan yang bernilai tambah dan berdaya saing disajikan pada Lampiran 1. Tabel 10. Target dan realisasi jumlah inovasi produk dan teknologi P2HP hasil pengujian penerapan Hasil perikanan yang bernilai tambah dan berdaya saing, Tahun 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % Jumlah Inovasi Produk dan Teknologi P2HP hasil pengujian penerapan Hasil perikanan yang bernilai tambah dan berdaya saing Sumber : BBP2HP, 2014 LAKIP BBP2HP TAHUN

32 Tabel 11. Pertumbuhan capaian IKU jumlah inovasi produk dan teknologi P2HP hasil pengujian penerapan hasil perikanan yang bernilai tambah dan berdaya saing, Tahun IKU 2013 Tahun 2014 Target Realisasi % Pertumbuhan (%) Jumlah Inovasi Produk dan Teknologi P2HP hasil pengujian penerapan Hasil perikanan yang bernilai tambah dan berdaya saing ,94 Sumber : BBP2HP, (Diolah) Tersedianya Kebijakan Bidang Penerapan Teknologi P2HP Sesuai Kebutuhan IKU 5 : Jumlah Kebijakan Bidang Pengujian Penerapan Hasil Perikanan Jumlah kebijakan bidang penerapan teknologi pengolahan dan pemasaran merupakan norma, standar, prosedur, dan ketentuan (NSPK) yang berlaku. Pada tahun 2014, BBP2HP mentargetkan 1 (satu) kebijakan dan hingga akhir tahun Kebijakan yang dimaksud adalah berkaitan dengan revisi Peraturan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Nomor : 01/PER-DJP2HP/2013 Tentang Lembaga Sertifikasi Produk Hasil Perikanan (LSPro-HP) per tanggal 23 Januari Sertifikasi produk merupakan salah satu kegiatan penilaian kesesuaian yang memberikan sertifikat kepada suatu produk atau pemenuhannya terhadap suatu kriteria tertentu yang berupa standar atau kriteria lain. Perubahan nomenklatur Balai Besar Pengembangan dan Pengendalian Hasil Perikanan (BBP2HP) menjadi Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor: 28/PERMEN-KP/2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan Per Tanggal 31 Oktober 2013, menyebabkan diperlukannya revisi pada Peraturan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Nomor : 01/PER-DJP2HP/2013 Tentang Lembaga Sertifikasi Produk Hasil Perikanan (LSPro-HP) per tanggal LAKIP BBP2HP TAHUN

33 23 Januari 2013 dimana BBP2HP sebagai pelaksana Lembaga Sertifikasi Produk Hasil Perikanan (LSPro-HP). Output dari IKU ini adalah telah diterbitkannya Peraturan Dirjen P2HP nomor : 05/PER-DJP2HP/2014 Tentang Lembaga Sertifikasi Produk Hasil Perikanan pada tanggal 18 November Pada peraturan Dirjen tersebut menjelaskan bahwa LSPro-HP merupakan lembaga nonstruktural yang bersifat mandiri dan berada dibawah serta bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pada Peraturan Dirjen tersebut juga menunjuk BBP2HP sebagai pelaksana LSPro-HP. Selain itu, pada tahun 2014 BBP2HP juga telah menyusun Draft Keputusan Dirjen P2HP tentang uraian tugas pejabat struktural di lingkungan Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan. Draf tersebut telah disahkan pada tanggal 27 Maret 2014 menjadi keputusan Dirjen P2HP Nomor 40/KEP-DJP2HP/2014. Target dan realisasi capaian IKU Jumlah Kebijakan Bidang Pengujian Penerapan Hasil Perikanan dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Jumlah Kebijakan Bidang Pengujian Penerapan Hasil Perikanan, Tahun 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % Jumlah Kebijakan Bidang Pengujian Penerapan Hasil Perikanan Sumber : BBP2HP, 2014 IKU 6 : Jumlah draft peraturan perundang-undangan bidang pengujian penerapan hasil perikanan IKU Jumlah draft peraturan perundang-undangan bidang pengujian penerapan hasil perikanan merupakan tindak lanjut dari IKU Jumlah Kebijakan Bidang Pengujian Penerapan Hasil Perikanan. BBP2HP sebagai LSPro-HP telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional dengan nomor akreditasi LSPr-040-IDN. Saat ini, LSPro-HP telah memiliki payung hukum berupa Peraturan Dirjen P2HP nomor 05/PER-DJP2HP/2014. Dalam rangka memperkuat LAKIP BBP2HP TAHUN

34 keberadaan LSPro-HP dan kebijakan pemberlakuan SNI bagi pelaku usaha hasil perikanan secara nasional, maka BBP2HP mengusulkan Draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Tentang Lembaga Sertifikasi Produk Hasil Perikanan. Sampai akhir tahun 2014, draft Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut telah kami sampaikan kepada Sekretariat Direktorat Jenderal P2HP pada tanggal 29 Desember Sehubungan dengan pembahasan draft yang belum selesai maka pembahasan draft usulan akan dilanjutkan pada tahun Terselenggaranya Modernisasi Sistem Produksi Kelautan dan Perikanan, Pengolahan, Dan Pemasaran Produk Kelautan dan Perikanan yang Optimal dan Bermutu IKU 7 : Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Bernilai Tambah dan Berdaya Saing yang Diterapkan Sesuai dengan visi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan yaitu mewujudkan produk perikanan prima yang berdaya saing tinggi di pasar domestik dan pasar luar negeri sudah seharusnya produk perikanan dari hasil budidaya maupun penangkapan dapat diolah menjadi produk-produk yang bernilai tambah sehingga memliki daya saing yang lebih tinggi. Daya saing yang dimaksud mencakup mutu, jaminan keamanan dan harga. BBP2HP sebagai unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal P2HP mempunyai salah satu fungsi yaitu mengembangkan inovasi produk, alat dan mesin serta desain kemasan yang profitabel selain itu juga mendesain layout UPI. Pada tahun 2014, target capaian IKU ini adalah sebanyak 35 (tiga puluh lima) ragam yang dilaksanakan melalui 9 (sembilan) kegiatan. Pelaksanaan kegiatan untuk ragam produk konsumsi dan nonkonsumsi meliputi identifikasi dan verifikasi, uji coba, uji lanjutan, preferensi konsumen, evaluasi dan penyusunan laporan. Pelaksanaan kegiatan rancang bangun alat, ragam kemasan, rancang bangun desain layout UPI dan desain layout Pasar, yang secara garis besar meliputi persiapan, pembuatan desain alat/label dan kemasan/layout, pembuatan ragam produk final, evaluasi dan pelaporan. Untuk kegiatan rancang bangun alat LAKIP BBP2HP TAHUN

35 dilakukan uji coba operasional alat dan untuk kegiatan rancang bangun desain layout juga dilakukan pembuatan ilustrasi digital dan pembuatan animasi. Sampai akhir 2014, IKU ini telah tercapai 100%. Namun demikian, secara umum pencapaian IKU ini terkendala adanya berbagai proses perekayasaan yang harus dilakukan berulang, keterbatasan SDM fungsional khususnya perekayasa dan fasilitas pendukung yang terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahun yang akan datang target ragam inovasi akan disesuaikan dengan ketersediaan jumlah tenaga fungsional perekayasa dan meningkatkan sarana pendukung workshop pengolahan. Tabel 13. Target dan Realisasi inovasi ragam Produk Olahan, Tahun 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Bernilai Tambah dan Berdaya Saing yang Diterapkan Sumber : BBP2HP, 2014 Dalam mencapai IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan anggaran sebesar Rp (Dua Milyar Lima Ratus Lima Belas Juta Delapan Ratus Dua Puluh Satu Ribu rupiah) Rp ,- (Lima Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Lima Juta Empat Puluh Lima Ribu Rupiah). Sampai akhir 2014, realisasi anggaran dalam mencapai IKU tersebut adalah sebesar Rp (Lima Milyar Empat Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Ribu Seratus Lima Puluh Rupiah) atau 93% dari total alokasi anggaran. Jika dibandingkan dengan target jangka panjang ( ), hingga saat ini jumlah ragam hasil inovasi yang telah dihasilkan oleh BBP2HP adalah sebanyak 129 ragam inovasi dari target yang harus dicapai sebanyak 124 ragam (Tabel 14). Tabel 14.Capaian ragam Teknologi Hasil Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Indikator Kinerja Utama Ragam Teknologi Hasil Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Sumber : BBP2HP, 2014 Tahun Target Realisasi % LAKIP BBP2HP TAHUN

36 IKU 8 : Jumlah Bahan RSNI pengujian penerapan hasil perikanan Standar minimal mutu dan keamanan bahan pangan selalu berkembang mengikuti tuntutan konsumen. Perkembangan tersebut berkaitan erat dengan masalah gizi dan manfaat bahan pangan bagi kesehatan manusia. Bahan pangan dengan kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia akan sangat diminati oleh konsumen. Keamanan pangan sangat tergantung pada pelaku industri dalam mengolah bahan pangan serta peran (kebijakan) pemerintah yang dapat memberi jaminan keamanan produk pangan. Salah satu peranan pemerintah yang dapat memberi jaminan keamanan produk pangan adalah dengan standardisasi. Standardisasi memiliki peran yang strategis dalam peningkatan daya saing suatu produk. Umumnya standar dimanfaatkan konsumen sebagai acuan dalam memilih produk, sedangkan bagi produsen standar berfungsi sebagai patokan dalam memproduksi produk yang berkualitas dan dapat diterima pasar nasional maupun internasional. Masyarakat secara umum menghendaki bahwa seluruh produk perikanan yang beredar di pasar merupakan barang yang aman dan tidak membahayakan kesehatan. Standar Nasional Indonesia dirumuskan oleh Panitia Teknis. Panitia Teknis melaksanakan kaji ulang minimal 1 kali dalam lima tahun setelah ditetapkan untuk menjaga kesesuaian SNI terhadap kebutuhan pasar dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memelihara dan menilai kelayakan dan kekinia SNI. Hasil kaji ulang dapat ditindaklanjuti dengan menerbitkan ralat, amandemen, revisi, abolisi atau tetap tanpa perubahan terhadap SNI. Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) sebagai Unit Pelaksana Teknis Lingkup Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan bertugas melakukan penyiapan bahan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) untuk dibahas dalam rapat teknis dan rapat konsensus bersama dengan Panitia Teknis Produk Perikanan. Berdasarkan kaji ulang yang dilakukan oleh Ditjen P2HP dan Panitia Teknis, maka BBP2HP ditetapkan untuk melakukan penyusunan 8 (Delapan) RSNI yang terdiri dari 5 (Lima) RSNI produk konsumsi yaitu RSNI ATSC (Alkali Treated Seaweed Chips) dan melakukan revisi terhadap RSNI Rumput Laut LAKIP BBP2HP TAHUN

37 Kering, RSNI Tuna Loin Beku, RSNI Paha Kodok Beku, RSNI Udang Kupas Rebus Beku dan 3 (tiga) RSNI metode uji yaitu RSNI cara uji mikrobiologi bagian 9 : penentuan Sthaphylococcus aureus pada produk perikanan, RSNI Penentuan Kapang dan Kamir pada Produk Perikanan dan RSNI Uji Sensori Pada Produk Perikanan. Selain itu, BBP2HP juga dilibatkan dalam kelompok kerja penyusunan RSNI untuk produk non konsumsi yaitu RSNI Tepung Kepala udang. Pada pelaksanaan kegiatan tahun 2014 IKU ini telah tercapai 100% dari 8 RSNI yang ditargetkan (Tabel 15) yaitu 5 konsep RSNI produk perikanan : Tuna Loin Beku, Rumput laut kering, Alkali Treated Seaweed Chip ( ATSC), Udang kupas rebus beku, Paha kodok beku, dan 3 RSNI Metode Uji : Cara Uji Mikrobiologi Penentuan Stapylococcus aureus, pada produk perikanan, Penentuan Kapang dan Kamir Pada Produk Perikanan, dan uji sensori produk perikanan. Kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU ini adalah adanya kerbatasan waktu dalam penggumpulan data yang disebabkan oleh pengusulan komoditas RSNI pada tahun berjalan. Untuk mengantisipasi permasalahan serupa terulang kembali pada tahun berikutnya maka pembahasan usulan RSNI yang akan dibahas dengan pantek agar dilaksanakan pada tahun sebelumnya dan mengantisipasi musim dari komoditas tersebut. Tabel 15. Target dan Realisasi penyusunan RSNI, Tahun 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % Jumlah Bahan RSNI pengujian penerapan hasil perikanan Sumber : BBP2HP, 2014 Jika dibandingkan dengan target jangka panjang ( ), hingga saat ini jumlah bahan RSNI yang telah dihasilkan oleh BBP2HP dan disampaikan kepada panitia teknis adalah sebanyak 22 bahan RSNI dari target yang harus dicapai sebanyak 22 RSNI (Tabel 16). LAKIP BBP2HP TAHUN

38 Tabel 16. Capaian Jumlah Bahan RSNI pengujian penerapan hasil perikanan Indikator Kinerja Tahun Utama Target Realisasi % Jumlah Bahan RSNI pengujian penerapan hasil perikanan Sumber : BBP2HP, 2014 Dalam mencapai IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan anggaran sebesar Rp (Lima Ratus Tiga Juta Delapan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) melalui kegiatan Penyiapan Bahan Rumusan Standard Produk, Alat dan Mesin Pengolahan dan Pembuatan Bahan Acuan Dalam Rangka Jaminan Mutu Pengujian. Sampai dengan akhir tahun 2014, realisasi anggaran dalam mencapai IKU tersebut adalah sebesar Rp (Empat Ratus Sembilan Puluh Tiga Juta Dua Ratus Dua Puluh Delapan Juta Enam Ratus Rupiah) atau 97,89% dari total alokasi anggaran. IKU 9 : Jumlah Penerapan Penggunaan Tanda SNI Produk Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP) telah menerbitkan Peraturan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Dirjen P2HP) Nomor 01/ PER-DJP2HP/ 2013 tentang Lembaga Sertifikasi Produk Hasil Perikanan sebagaimana telah direvisi melalui Peraturan Dirjen P2HP Nomor 05/PER-DJP2HP/2014 tanggal 14 Nopember 2014 Tentang Lembaga Sertifikasi Hasil Perikanan (LSPro-HP), Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) ditunjuk sebagai LSPro-HP yang mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi dan menerbitkan Sertifikat Produk Pengunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) produk hasil perikanan. Sehubungan dengan hal tersebut, sejak tahun 2014 BBP2HP menetapkan IKU Jumlah Penerapan Penggunaan Tanda SNI Produk. BBP2HP sebagai pelaksana lembaga sertifikasi produk hasil perikanan (LSPro-HP) telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan nomor akreditasi LSPr-040-IDN. Tantangan terbesar BBP2HP selaku pelaksana LAKIP BBP2HP TAHUN

39 LSPro-HP adalah masih rendahnya kesadaran para pengolah produk perikanan dalam konsistensi menjaga mutu dan keamanan produk hasil perikanan. Kegiatan Penerapan Penggunaan Tanda SNI pada produk hasil perikanan dapat membantu pengolah mengetahui apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan yang dipersyaratkan SNI melalui beberapa tahapan antara lain verifikasi, pra evaluasi/evaluasi (SSOP/GMP atau sistem manajemen mutu, pengambilan contoh produk dan pengujian produk), tinjauan hasil evaluasi, keputusan sertifikasi dan penerbitan sertifikat. Pada tahun 2014 BBP2HP telah menetapkan target jumlah penerapan SPPT SNI terhadap 3 (tiga) produk olahan hasil perikanan. Dengan adanya SPPT SNI ini diharapkan konsistensi pelaku usaha dalam menjaga mutu dan keamanan produk hasil perikanan dapat meningkat. Dengan demikian daya saing produk hasil perikanan juga dapat meningkat dan lebih dipercaya oleh konsumen. Target pencapaian indikator SPPT SNI ini baru dimulai pada tahun Capaian indikator ini ditandai dengan SPPT SNI yang diterbitkan oleh LSPro-HP (BBP2HP). Pada tahun 2014 LSPro-HP (BBP2HP) telah menerbitkan sebanyak 6 SPPT SNI atau 200% dari target yang ditetapkan. Tingginya capaian indicator ini disebabkan adanya klien LSPro-HP yang dibina sejak tahun 2013 dan baru menindaklanjuti hasil audit evaluator pada tahun Adapun keenam klien penerima SPPT SNI yaitu Bandeng Presto UD. Mina Makmur (Januari 2014), Bandeng Cabut Duri 88 Marijo (Juli 2014) dan Bakso ikan beku UKM Risya (September 2014), UD. Supra Dinasty (Desember 2014), UD. Cindy Group (Desember 2014) dan UKM. Syarifah Salmah (Desember 2014). Selengkapnya disajikan pada Tabel 17 dan 18. Tabel 17. Target dan Realisasi Jumlah Penerapan Penggunaan Tanda SNI Produk, Tahun 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % Jumlah Penerapan Penggunaan Tanda SNI Produk (SPPT SNI) Sumber : BBP2HP, 2014 LAKIP BBP2HP TAHUN

40 Tabel 18. SPPT SNI Produk Hasil Perikanan Yang Terbit Tahun 2014 bagi Pengolah UKM No No. SPPT No. SNI Jenis Produk Pengolah UKM 1 03/BP/LSPro-HP/I/2014 SNI 4106:2009 Bandeng Presto UD. Mina Makmur 2 04/BCDB/LSPro-HP/VII/2014 SNI 7316:2009 Bandeng Cabut Duri Beku UKM. 88 Marijo 3 05/BIB/LSPro-HP/IX/2014 SNI :2006 Bakso Ikan Beku UKM. RISYA 4 06/BP/LSPro-HP/XII/2014 SNI 4106:2009 Bandeng Presto UD. CINDY Group 5 07/KI/LSPro-HP/XII/2014 SNI 2713:2009 Kerupuk Ikan UKM. Syarifah Salmah 6 08/BIB/LSPro-HP/XII/2014 SNI :2006 Bakso Ikan Beku UD. Supra Dinasty Sumber : BBP2HP, 2014 Dalam mencapai IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,936,079,000 (Dua Milyar Sembilan Ratus Tiga Puluh Enam Juta Tujuh Puluh Sembilan Ribu Rupiah) meliputi kegiatan Penerapan Penggunaan Tanda SNI Produk Hasil Perikanan dan Pemeliharaan Sistem Manajemen SNI ISO/IEC : 2012, Pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC : 2005 dan pengadaan alat pengujian mendukung LSPro-HP. Sampai dengan akhir tahun 2014, realisasi anggaran dalam mencapai IKU tersebut adalah sebesar Rp (Dua Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Enam Juta Sembilan Ratus Lima Belas Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah) atau 97,30% dari total alokasi anggaran. IKU 10 : Jumlah Data Uji Nutrisi dan Mutu Produk Perikanan Produk perikanan secara umum perlu diuji nutrisi dan mutunya karena produk tersebut telah mengalami proses pengolahan dan pencampuran dengan bahan-bahan non ikan, seperti tepung dan bumbu-bumbu yang digunakan dalam proses pembuatannya. Dari sudut pandang konsumen, ketersediaan data nutrisi dan mutu memberi kesempatan bagi mereka untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Di sisi lain, dari sudut pandang produsen, ketersediaan data nutrisi dan mutu produk diharapkan dapat meningkatkan daya saing dari produk tersebut. Sasaran yang akan dicapai melalui industrialisasi kelautan dan perikanan adalah meningkatnya skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan yang terdiri dari 7 ruang lingkup yaitu: Industrialisasi Tuna, Tongkol dan Cakalang (TTC), Industrialisasi Udang, LAKIP BBP2HP TAHUN

41 Industrialisasi Bandeng, Industrialisasi Pindang, Industrialisasi Patin, Industrialisasi Rumput laut, dan Industrialisasi Garam Rakyat. Pada 2013 KKP telah menetapkan 4 komoditas industrialisasi perikanan budidaya, yaitu udang, bandeng, patin dan rumput laut. Pelaksanaan uji nutrisi dan mutu produk hasil perikanan dilaksanakan mulai pada tahun Kegiatan ini meliputi pengambilan contoh produk berbasis industrialisasi di sentra pengolahan ikan, dan UKM perikanan, dan dilanjutkan dengan pengujian nutrisi dan mutu produk dengan sepuluh parameter uji, yaitu kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, Ca, K, Fe, Na, ALT, dan uji sensori, di laboratorium BBP2HP. Sampai dengan akhir tahun anggaran 2014, kegiatan ini telah menghasilkan 600 data dengan capaian 100% dari target 600 data uji nutrisi dan mutu dari produk perikanan unggulan 12 daerah di Indonesia. Data uji yang dihasilkan telah disampaikan kepada pihak terkait untuk dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan. Data jenis produk dan daerah asal produk yang telah diuji nutrisi dan mutunya disajikan pada Tabel 19 dan 20. Tabel 19. Target dan Realisasi Jumlah Data Uji Nutrisi dan Mutu Produk Perikanan, Tahun 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % Jumlah Data Uji Nutrisi dan Mutu Produk Perikanan Sumber : BBP2HP, 2014 Tabel 20. Data Jenis Produk Dan Daerah Asal Produk Perikanan Yang Telah Diuji Nutrisi Dan Mutunya No. Daerah Asal Produk Jumlah Data 1. Pati 1. Pindang ikan Pindang ikan 2 3. Bandeng cabut duri 4. Kerupuk Bandeng 5. Pindang ikan 3 2. Banyuwangi 1. Abon tuna 2. Abon tuna Evira 3. Petis tuna 4. Terasi udang 5. Nuget tuna 6. Kerupuk barakuda 58 LAKIP BBP2HP TAHUN

42 No. Daerah Asal Produk Jumlah Data 3. Sukabumi 1. Keripik belut flamboyan Abon belut flamboyan 3. Abon marlin 4. Bakso ikan marlin 5. Abon ikan marlin 6. Baby nila crispy 4. Kendal 1. Rolade bandeng Pempek bandeng 3. Abon bandeng 4. Kerupuk bandeng 5. Otak-otak bandeng 5. Bekasi 1. Bandeng presto Kerupuk ikan 3. Sosis bandeng 4. Siomay 5. Ekado 6. Bandeng rorot 6. Indramayu 1. Kerupuk udang kw Kerupuk udang kw 2 3. Kerupuk udang kw 3 4. Kerupuk ikan 5. Bandeng cabut duri 7. Cirebon 1. Bakso ikan Siomay 3. Fish steak 4. Bandeng gepuk 5. Bandeng pindang 8. Bandung 1. Bakso ikan 2. Abon ikan leker 3. Dodol rumput laut 4. Kerupuk rumput laut 5. Otak-otak ikan Serang 1. Abon ikan bandeng Kerupuk ikan payus 3. Kerupuk rumput laut 10. Lampung 1. Snack teri 2. Teri gulung 3. Teri nasi Pekalongan 1. Rolade ikan Bakso ikan 3. Kerupuk ikan LAKIP BBP2HP TAHUN

43 No. Daerah Asal Produk Jumlah Data 12. Jambi 1. Kerupuk udang Terasi 1 3. Bilis tawar 4. Terasi 2 5. Abon ikan patin 6. Kerupuk duri patin 7. Patin salai 8. Rengginang patin 9. Pilus patin TOTAL 600 Berdasar pada renstra , target capaian data uji nutrisi dan mutu produk hasil perikanan hingga akhir tahun 2014 adalah sebanyak 1570 data. Sedangkan pada tahun 2014, ditargetkan jumlah uji nutrisi dan mutu produk hasil perikanan adalah sebanyak 600 data. Merujuk pada target yang telah ditetapkan, capaian kinerja setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Hingga akhir tahun 2014 telah dicapai sebanyak 600 data dan total data uji nutrisi produk perikanan yang telah dilakukan antara tahun adalah sebanyak 1630 data (Tabel 21). Tabel 21. Data Uji Nutrisi dan Mutu Produk Hasil Perikanan Tahun Indikator Tahun Kinerja % Target Realisasi Utama Data uji nutrisi dan mutu produk hasil perikanan ,82 Sumber : BBP2HP, 2014 Dalam mencapai IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,027,696,000,- (Satu Milyar Dua Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Enam Ribu Rupiah) meliputi kegiatan Pengujian Nutrisi dan Mutu Produk Hasil Perikanan, Pembentukan dan Pemeliharaan Panelis Standar Produk Perikanan, Pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Pengujian ISO/IEC 17025:2005. Sampai dengan akhir tahun 2014, realisasi anggaran dalam mencapai IKU tersebut adalah sebesar Rp (Satu Milyar Lima Juta LAKIP BBP2HP TAHUN

44 Lima Ratus Delapan Puluh Ribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Dua Rupiah) atau 97,85% dari total alokasi anggaran IKU 11 : Jumlah Pelayanan Pengembangan Usaha Sarana dan prasarana produksi perikanan yang memadai merupakan salah satu kebutuhan yang mutlak diperlukan untuk memajukan kegiatan industri perikanan dan merealisasikan program peningkatan kesejahteraan masyarakat perikanan, sehingga dapat dihasilkan produk yang bermutu dan berdaya saing tinggi seperti diamanatkan dalam Undang-undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. Menurut Permen KP nomor 4 tahun 2013 tentang pedoman pengembangan usaha bidang perikananan berbasis kelompok masyarakat dan sejalan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No : PER.28/PERMEN-KP/2013, BBP2HP diberikan tanggung jawab pembinaan Bimbingan teknis pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dilaksanakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan Pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang dikembangkan BBP2HP bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat berusaha, memumbuhkembangkan kelompok usaha baru, meningkatkan produksi, pendapatan, diversifikasi produk, nilai tambah, dan konsumsi ikan melalui Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Bimbingan teknis ini dilakukan dengan cara fasilitasi uji mutu, bahan pengemas dan perijinan kepada pelaku usaha skala kecil dan menengah/umkm/kelompok pengolah hasil perikanan agar terfasilitasi, baik dari segi informasi maupun penerapan teknologi. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Tahun Anggaran 2013, yang telah dilaksanakan di tiga (3) daerah yaitu Kota Palembang, Kabupaten Indramayu dan Kota Semarang serta dilakukan kegiatan evaluasi pada tahun Pada tahun 2014, BBP2HP menargetkan 12 UMKM di 6 lokus yang terdiri dari 6 UMKM di 3 lokus kelanjutan kegiatan tahun anggaran 2013 (Tahap 2) dan 6 UMKM di 3 lokus baru tahun anggaran 2014 (tahap 1) Tabel 22. Lokus kegiatan tahun 2014 yaitu Kabupaten Gunung Kidul (Provinsi DI Yogyakarta), Kabupaten Lampung Selatan (Provinsi Lampung) dan Kabupaten Maros (Provinsi Sulawesi LAKIP BBP2HP TAHUN

45 Selatan). Sampai dengan akhir 2014, BBP2HP telah menyelesaikan pembinaan pelayanan pengembangan usaha pada 12 UMKM tersebut. Tabel 22. Poklah Binaan BBP2HP No Nama Poklah Lokus Tahap kegiatan 1 UMKM Mina Lestari Kabupaten Gunung Kidul Tahap I 2 UMKM Abiyy 3 UMKM Pas Mantap Kabupaten Lampung 4 UMKM Cempaka Selatan 5 UMKM Tegar Mandiri Kabupaten Maros 6 UMKM Ujung Parappa 7 UMKM Mina Syar'i Kota Semarang Tahap II 8 UMKM Suket Segoro 9 UMKM Cek Tura Kota Palembang 10 UMKM Rizky 11 UMKM Sri Tanjung Kabupaten Indramayu 12 UMKM Tri Star Fish Sumber : BBP2HP, 2014 Jumlah pelayanan pengembangan usaha juga didukung oleh kegiatan Informasi Hasil Uji Terap dan Pengujian Hasil Perikanan melalui penyebarluasan piranti/peraga/media informasi yang lebih komunikatif melalui 6 (enam) media informasi berupa Poster, Leaflet, Panel, Banner, Buku dan Jurnal Pasca Panen Perikanan kepada masyarakat; Alih Teknologi dan Informasi Hasil Perikanan melalui penyebarluasan hasil uji terap dan pengujian hasil perikanan berupa pameran di 13 event dan demonstrasi/apresiasi di 28 lokus; dan Apresiasi Pengembangan Usaha dan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Bernilai Tambah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan taraf hidup bagi 30 (tiga puluh) orang pengolah ikan dengan mengaplikasikan materi teknologi pengolahan produk bernilai tambah. Dalam mencapai IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan anggaran sebesar Rp (Dua Milyar Tujuh Ratus Tiga Puluh Empat Juta Empat Ratus Tiga Puluh satu Ribu Rupiah) melalui kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Sampai dengan akhir tahun 2014, realisasi anggaran dalam mencapai IKU tersebut adalah sebesar Rp (Dua Milyar Seratus Tujuh Puluh Satu Juta LAKIP BBP2HP TAHUN

46 Dua Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu Lima Ratus Delapan Puluh Tujuh Rupiah) atau 79,40% dari total alokasi anggaran. Tabel 23. Target dan Realisasi Jumlah Pelayanan Pengembangan Usaha, Tahun 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % Jumlah Pelayanan Pengembangan Usaha (UMKM) Sumber : BBP2HP, Learning and Growth Perspective Tersedianya SDM BBP2HP yang Kompeten dan Profesional IKU 12 : Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon II, III, Lingkup BBP2HP SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi adalah SDM yang memiliki sikap (attitude) dan kapasitas (skill) yang memadai dalam meningkatkan kinerja organisasi. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan SDM yang memiliki komitmen yang tercermin pada integritasnya. Penempatan pejabat dalam jabatan sesuai dengan kompetensinya dilaksanakan melalui sistem penempatan yang sesuai dengan Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) yang merupakan jenis dan level kompetensi yang menjadi syarat keberhasilan pelaksanaan tugas suatu jabatan. Sementara itu indeks kesenjangan kompetensi jabatan merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan dan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan. Angka ini dihitung berdasarkan Level Kompetensi pada Kamus Kompetensi Manajerial. Nilai minimum seorang dikatakan telah memenuhi kompetensi jabatannya adalah telah memenuhi level kompetensi yang dipersyaratkan. Pengembangan SDM sebagai sumber daya BBP2HP, menekankan manusia sebagai pelaku yang memiliki etos kerja produktif, keterampilan, kreativitas, disiplin, profesionalisme, loyalitas serta memiliki kemampuan LAKIP BBP2HP TAHUN

47 memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi maupun kemampuan manajemen. Hal ini harus terus dikembangkan baik secara kualitas maupun kuantitas guna keberhasilan pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. IKU yang digunakan untuk memenuhi sasaran strategis ini adalah indeks kesenjangan kompetensi pejabat eselon II dan III lingkup BBP2HP. Nilai indeks tersebut bersifat minimize yang artinya semakin kecil semakin baik, karena menunjukkan semakin kecilnya kesenjangan kompetensi pejabat lingkup BBP2HP. Target IKU telah diseragamkan bagi seluruh Eselon II lingkup P2HP yaitu sebesar 50%. Sampai akhir tahun 2014, nilai capaian IKU ini adalah sebesar 29,03%. Dalam rangka menurunkan indeks kesenjangan kompetensi antar pejabat dan pegawai lingkup BBP2HP, pada tahun 2014 BBP2HP turut berperan aktif dalam beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Ditjen P2HP, seperti: (1) mengusulkan kebutuhan diklat; (2) transformasi budaya kerja Ditjen P2HP untuk pejabat Eselon I, II, III dan IV guna meningkatkan kemampuan manajerial, khususnya dalam melakukan perencanaan; (3) memetakan standar kompetensi jabatan; dan (4). Mengikutsertakan pegawai lingkup BBP2HP dalam kegiatan diklat. Sedangkan kegiatan yang khusus diselenggarakan oleh BBP2HP dalam rangka mendukung IKU ini antara lain pengembangan kapasitas SDM dan ketatausahaan, penyusunan analisis ABK, SIMPEG dan ANJAB, peningkatan kapasitas jabatan fungsional, pembinaan kepegawaian dan sosialisasi penyusunan dan penilaian SKP kepada pegawai BBP2HP. Dukungan alokasi anggaran BBP2HP yang telah dibelanjakan sampai dengan akhir tahun 2014 adalah sebesar Rp ,- (Satu Milyar Seratus Delapan Puluh Enam Juta Empat Ratus Sembilan Ribu Dua Ratus Sembilan Satu Rupiah) LAKIP BBP2HP TAHUN

48 Tersedianya Informasi Bidang Pengolahan yang Valid, Handal, dan Mudah Diakses IKU 13 : Service Level Agreement Service Level Agreement (SLA) merupakan komitmen BBP2HP untuk memberikan jasa berupa jaminan pelayanan data dan informasi kepada pengguna/pemanfaat secara online. Layanan online yang dimaksud adalah layanan website BBP2HP ( Salah satu cara yang digunakan untuk menilai layanan tersebut adalah melalui IKU SLA yang merupakan kesepakatan formal dua entitas yaitu pihak penyedia layanan dan penerima layanan tentang penyediaan data dan informasi serta aksesibilitasnya melalui teknologi informasi. SLA di BBP2HP dihitung berdasarkan penyediaan sarana aksesibilitas data dan informasi menggunakan teknologi informasi, dalam hal ini data dan informasi yang terdapat pada website BBP2HP, yang dihitung melalui: (i) jaringan koneksi internet berfungsi dalam setahun yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014; (b) teraksesnya aplikasi sistem informasi oleh publik dalam 24 jam sehari. Berdasarkan penjelasan di atas, dilakukan perhitungan SLA sebagai berikut: a) Jumlah hari sampai dengan akhir 2014 (1 Januari 31 Desember 2014) adalah 365 hari; b) Sejak tanggal 1 Januari 2014, pernah terjadi down time (website mati) selama 14 hari. Dengan demikian nilai down time (website mati) = 3,84%. c) Sehingga capaian SLA bias dihitung melalui selisih hari operasional dengan nilai down time (website mati) dibagi jumlah hari operasi kali 100%. Dengan demikian nilai SLA adalah sebesar ((365 14) 365 ) x 100% = 96,16 Target SLA BBP2HP tahun 2014 adalah 75. Sampai dengan akhir tahun 2014, capaian nilai SLA BBP2HP adalah 96,16% atau setara dengan 128,21%. Guna menjaga capaian nilai SLA di tahun mendatang, maka inisiatif strategis yang akan dilakukan adalah melakukan penyusunan kuesioner tingkat kepuasan pengguna informasi dan menyebarkannya secara berkala melalui pameran dan LAKIP BBP2HP TAHUN

49 pada saat demonstrasi/apresiasi dalam rangka Alih Teknologi dan Informasi Hasil Perikanan maupun apresiasi dan bimbingan teknis. Pengguna website BBP2HP juga dapat secara langsung mengisi kuesioner yang tersedia di website, sehingga dapat diperoleh hasilnya secara up to date. IKU 14 : Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi Pada tahun 2014, BBP2HP telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka penyebarluasan informasi hasil inovasi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta bidang pengujian dan penerapan hasil perikanan. Penyebarluasan informasi yang dimaksud dapat berupa penyebarluasan poster, banner, panel, leaflet, buku dan journal serta website dengan alamat Nilai persepsi user terhadap kemudahan akses informasi digambarkan dari hasil pooling pada website BBP2HP yang menanyakan tentang tampilan website BBP2HP. Dengan hasil seperti pada Gambar 5. Jika dirata-rata, maka didapat nilai persepsi pengguna adalah sebesar 4,18 (skala linkert 1 5) atau bernilai baik. Gambar 5. Hasil Pooling Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi Selain itu, BBP2HP juga telah melakukan Alih Teknologi dan Informasi Hasil Perikanan pada 28 lokasi yang tersebar di 5 provinsi dan turut serta dalam LAKIP BBP2HP TAHUN

50 pameran di 13 event. Data demonstrasi/apresiasi dapat dilihat pada Tabel 24 sedangkan pameran pada Tabel 25. Tabel 24. Demontrasi/Apresiasi dalam rangka Alih Teknologi dan Informasi Hasil Perikanan No Lokasi Tanggal Pelaksanaan 1 DWP Pusat 12 Februari DWP Itjen Kementerian Keuangan 19 Februari DWP LIPI 21 Maret Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bandung Maret Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kab.Bekasi 03 s/d 04 April Dinas Peternakan dan Perikanan Kab.Sumedang 16 s/d 17 April PP Salimah, Jakarta 24 April Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. 29 s/d 30 April 2014 Purbalingga 9 Kowani, Jakarta 8-9 Mei Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Lebak Mei Rumah Pintar Mekarsari, Jakarta 28 Mei Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara 2 3 Juni Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Sidoarjo Juni Rumah Ilmu Sejahtera, Jakarta 16 Juli Dinas Sosial, Kota Bekasi Agustus Dinas Kelautan dan Perikanan Kab.Pati Agustus Dinas Pertanian Kota Surabaya September Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten 7 Oktober 2014 Kebumen 19 Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 9 Oktober 2014 Kabupaten Banjarnegara 20 STIE Taman Siswa, Jakarta 11 Oktober Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Oktober Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten 23 Oktober 2014 Pacitan 23 Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa 30 Oktober 2014 Timur 24 Muslimat Nahdlatul Ulama Kota Surabaya November Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur Desember 2014 LAKIP BBP2HP TAHUN

51 No Lokasi Tanggal Pelaksanaan 26 Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 19 Desember Demonstrasi/Apresiasi di Aisyiyah Jakarta 22 Desember Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Wat Tamwil, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (Laznas BMT ICMI), Jakarta 24 Desember 2014 Tabel 25. Pameran dalam rangka Alih Teknologi dan Informasi Hasil Perikanan No Lokasi Tanggal Dalam Rangka 1 Bumi Perkemahan Pantai Coastarina, Batam, Maret Safari Peningkatan Konsumsi Ikan Kepulauan Riau 2 Malang, Jawa Timur 7-12 Juni Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan ke XIV Kementerian Keuangan, Jakarta 2 Juli 2014 Bazar Ramadhan Pelangi Budaya 4 Lotte Mart Kelapa Gading, Agustus Bazar Produk Perikanan Jakarta 5 Jakarta Convention Center Senayan Agustus Marine & Fisheries Expo and Conference Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah 7-13 September Festival Teluk Tomini 7 Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjung Pandan, Belitung 8 Kampus IPB Baranangsiang, Bogor 9 Jakarta Convention Center Senayan 10 Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Oktober Kunjungan Dharma Wanita Persatuan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjung Pandan, Belitung 28 Oktober Final Lomba Inovator Pengembangan Produk Perikanan November Indonesia Quality Expo November Street Campaign Hari Ikan Nasional 11 GOR Pajajaran, Bogor 23 November Street Campaign Hari Ikan Nasional Plaza Keramik, Parkir Timur Senayan, Jakarta November Puncak Hari Ikan Nasional 13 Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan 9-15 Desember Hari Nusantara 2014 LAKIP BBP2HP TAHUN

52 Dalam mencapai IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan anggaran sebesar Rp ,- (Satu Milyar Dua Ratus Lima Puluh Delapan Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Rupiah) melalui kegiatan Alih Teknologi dan Informasi Hasil Perikanan. Sampai dengan akhir tahun 2014, realisasi anggaran dalam mencapai IKU tersebut adalah sebesar Rp ,- (Sembilan Ratus Enam Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Satu Ribu Sembilan Puluh Delapan Empat Rupiah) atau 76,88% dari total alokasi anggaran. Selain itu, nilai persepsi user terhadap kemudahan akses informasi digambarkan oleh hasil evaluasi mengenai materi dan waktu pelaksanaan pada saat Demonstrasi/Apresiasi kegiatan Alih Teknologi dan Informasi Hasil Perikanan di 28 lokasi yang tersebar di 5 provinsi. Nilai persepsi user terhadap materi dan waktu pelaksanaan Demonstrasi/Apresiasi masing-masing sebesar 4 (skala linkert 1 5). Materi Waktu Pelaksanaan Gambar 6. Nilai persepsi user terhadap materi dan waktu pelaksanaan Demonstrasi/Apresiasi LAKIP BBP2HP TAHUN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP), melalui Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor KEP.70/DJ-P2HP/2010 tanggal 17

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan yang disusun sebagai pertanggungjawaban hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam satu tahun. Laporan ini mengukur

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jakarta, April 2015 Kepala BBP2HP. Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM.

Kata Pengantar. Jakarta, April 2015 Kepala BBP2HP. Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM. Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia dan bimbingan-nya sehingga Laporan Kinerja BBP2HP Triwulan I Tahun 2015 ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tujuan dari penyusunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jakarta, Juli 2015 Kepala BBP2HP. Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM.

Kata Pengantar. Jakarta, Juli 2015 Kepala BBP2HP. Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM. Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia dan bimbingan- Nya sehingga Laporan Kinerja BBP2HP Triwulan II Tahun 2015 ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tujuan dari

Lebih terperinci

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan PORTOFOLIO DIREKTORAT PERBENIHAN Tugas pokok dan fungsi : Berdasarkan Peraturan Menteri No. Per. 5/MEN/200 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Perbenihan terdiri

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jakarta, Januari 2016 Kepala BBP2HP. Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM.

Kata Pengantar. Jakarta, Januari 2016 Kepala BBP2HP. Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM. Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia dan bimbingan- Nya sehingga Laporan Kinerja BBP2HP Tahun 2015 ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tujuan dari penyusunan Laporan

Lebih terperinci

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA Tuga Pokok Dan Fungsi : DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA 1. Merumuskan kebijakan Direktorat Usaha berdasarkan rencana strategis dan program Direktorat Jenderal Perikanan 2. Merumuskan rencana kegiatan Direktorat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014 L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 4, D J P B KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Direktur Produksi, Ir. Coco Kokarkin Soetrisno,M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Direktur Produksi, Ir. Coco Kokarkin Soetrisno,M.Sc KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allahn Swt, karena atas berkah dan karunia-nya, Direktorat Produksi telah menyelesaikan Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Produksi Tahun 2014. Laporan Kinerja ini

Lebih terperinci

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Tugas pokok Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan adalah tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, norma, standar,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMEN-KP/2013 TENTANG Menimbang PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMEN-KP/2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENGUJIAN PENERAPAN HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dalam kerangka pembangunan kelautan dan perikanan saat ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

3.1 Prestasi Kinerja

3.1 Prestasi Kinerja 3.1 Prestasi Kinerja Sebagaimana telah diuraikan pada Bab sebelumnya, berdasarkan implementasi balanced scorecard (BSC) dalam manajemen pengelolaan kinerja, pada tahun 2013 Sekretariat Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.02-0/2013 DS 2887-2051-5773-8818 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.02-0/AG/2014 DS 9802-8163-0908-0385 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Kinerja (LKj) Sekretariat Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) Triwulan I Tahun 2017 sebagai wujud pertanggungjawaban

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2016 Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Ir. Nilanto Perbowo, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2016 Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Ir. Nilanto Perbowo, M. KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013 LAKIP BBPSEKP Tahun 2013 BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 TIM PENYUSUN : Indra

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... I-1 B. Maksud dan Tujuan... I-1 C.

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian IKHTISAR EKSEKUTIF Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian merupakan institusi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan visi Menjadi Pusat

Lebih terperinci

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA i LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrabbil alamin serta dengan memanjatkan puji dan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

L a k i p D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a, K K P

L a k i p D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a, K K P KATA PENGANTAR Direktorat Produksi sebagai unsur teknis pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terus mendorong upaya-upaya yang bersifat strategis dalam rangka meningkatkan pencapaian produksi perikanan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN STANDARDISASI NASIONAL JAKARTA 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LakilLToshiLaporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-

KATA PENGANTAR. LakilLToshiLaporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III- KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen. PSDKP) disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.01/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA JAKARTA, MARET 2011 DAFTAR ISI Hal BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Dasar Hukum

Lebih terperinci

LaporanAkuntabilitas KinerjaInstansiPemerintah

LaporanAkuntabilitas KinerjaInstansiPemerintah LAKI P LAKI P LaporanAkuntabilitas KinerjaInstansiPemerintah BiroKepegawaian SekretariatJenderal KementerianKelautandanPerikanan Tahun2013 LAKI P LAKI P DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

B.IV PERKEMBANGAN SAKIP/LAKIP DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

B.IV PERKEMBANGAN SAKIP/LAKIP DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA B.IV PERKEMBANGAN SAKIP/LAKIP DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN AGAMA RI SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA TAHUN 2007 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT (Biro Kesra) Tahun 2015 merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan Rencana Strategis Biro Kesra Tahun

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-018.02-0/2015 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA

Lebih terperinci

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G.

Lebih terperinci

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

LKj - BKIPM 2014 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

LKj - BKIPM 2014 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (LKj BKIPM) tahun 2014 disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Badan Karantina Ikn, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Badan Karantina Ikn, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Badan Karantina Ikn, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan i LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP 2013) PUSAT SERTIFIKASI MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN BADAN KARANTINA

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kepegawaian Negara Tahun 2012 dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum 1.1. Geografi Kabupaten Bandung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan ibukotanya adalah Soreang. Secara geografis letak Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto 1 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Tahun 2014 disusun sebagai bentuk komitmen untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tujuan dan sasaran strategis

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci