BAB VII MOTIVASI BERPERANSERTA PESERTA POSDAYA PADA POSDAYA
|
|
- Sonny Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VII MOTIVASI BERPERANSERTA PESERTA POSDAYA PADA POSDAYA 7.1 Gambaran Peserta Posdaya Dalam Posdaya berperanserta responden terdiri dari motivasi merencanakan, motivasi melaksanakan, dan motivasi mengevaluasi pada suatu program dalam Posdaya. timbul karena adanya dorongan dari dalam diri individu maupun dari luar individu. Dorongan tersebut berasal dari individu untuk memenuhi kebutuhan, harapan, dan keinginan. Tabel 26, menunjukkan gambaran motivasi berperanserta responden dalam Posdaya beserta program Posdaya. Tabel 26. Gambaran Umum Peserta Posdaya dalam Program Posdaya Berperanserta Merencanakan Melaksanakan Mengevaluasi Berperanserta 11 26, , Berdasarkan Tabel 26, diketahui bahwa motivasi berperanserta responden tergolong tinggi yaitu berjumlah 73,8 persen. Selain itu juga, yang tergolong tinggi adalah motivasi mengevaluasi. Hal ini dikarenakan responden ingin mengikuti pelatihan Posdaya untuk memenuhi kebutuhannya mulai dari menambah ilmu, mendapatkan teman, mendapatkan pendapatan lebih, dan memiliki keterampilan serta responden merasakan ada keuntungan yang didapatkan dalam pelatihan-pelatihan yang diberikan salah satunya adalah memiliki teman baru. Pada motivasi melaksanakan terdapat jumlah dan persentase yang seimbang yaitu sebesar 50 persen karena tidak semua responden memiliki dorongan untuk mengikuti kegiatan pelatihan dari Posdaya karena waktu yang tidak sesuai dengan keinginan responden sehingga responden memiliki motivasi
2 109 yang rendah dalam pelaksanaan dan terdapat beberapa hambatan sehingga responden memiliki motivasi melaksanakan yang rendah. merencanakan memiliki jumlah yang besar pada kategori motivasi yang rendah, yaitu sebesar persen. Hal ini dikarenakan responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan Posdaya, jarang atau tidak pernah diikutsertakan dalam perencanaan program Posdaya yang akan dilaksanakan di desa dan menunjukkan bahwa Posdaya dalam implementasinya masih belum sepenuhnya bottom-up planning. 7.2 Peserta PosdayaMenurut Faktor Internal dan Eksternal Dalam subbab ini akan dibahas motivasi berperanserta responden menurut faktor internal dan eksternal responden. Dimana faktor internal terdiri dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, pendapatan, status dalam Posdaya, pengetahuan, dan pengalaman responden sedangkan faktor eksternal responden ialah lingkungan sosial yang terdiri dari lingkungan tetangga, keluarga, dan pengurus Posdaya Peserta Posdaya Menurut Faktor Internal Peserta Posdaya Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan Tabel, mengenai motivasi berperanserta terhadap jenis kelamin, responden perempuan memiliki motivasi yang tinggi yaitu sebesar 47,6 persen, sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki adalah sekitar 26,2 persen. Hal ini disebabkan sasaran dari pelatihan-pelatihan Posdaya adalah sebagian besar kaum perempuan dan dalam penelitian ini persentase responden perempuan lebih banyak dibandingkan responden laki-laki. Tabel 27. Uraian Responden yang Memiliki No. Uraian Jumlah Responden 1. Ingin mengikuti pelatihan tetapi tidak ada yang menjaga anak dan 5 mengerjakan pekerjaan rumah 2. Ingin mengikuti pelatihan jika waktu pelatihan sesuai dan tidak ada 15 kegiatan lain 3. Ingin mengikuti pelatihan jika tetangga dekat juga mengikuti pelatihan tersebut 2
3 110 Setiap tahapan dalam motivasi berperanserta, masing-masing memiliki persentase yang beragam. Dalam motivasi merencanakan, persentase yang lebih besar pada responden perempuan tergolong pada motivasi yang rendah, begitu juga dengan responden laki-laki. Perempuan memang lebih jarang diikutsertakan dalam perencanaan suatu program karena perempuan lebih dipercayakan untuk berada di rumah dan melakukan aktivitas di rumah. melaksanakan sebagian besar adalah responden laki-laki termasuk kategori tinggi dibandingkan dengan responden perempuan yang terdapat pada kategori rendah. Hal ini disebabkan karena laki-laki lebih memiliki semangat yang tinggi dan tidak sepenuhnya bertanggung jawab terhadap kegiatan anak-anak dirumahnya sehingga laki-laki lebih memiliki motivasi yang tinggi, berbeda dengan perempuan. Perempuan memiliki kewajiban untuk mengurus anak sehingga untuk berpergian, teurtama untuk mengikuti pelatihan, anak merupakan salah satu hambatan responden tidak mengikuti pelatihan. Hal ini sesuai dengan uraian responden pada Tabel 27. Tabel. Peserta Posdaya Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Merencanakan ,5 9, ,2 23,8 Mengevaluasi , , , , , , ,8 9 21, , , , , Persentase terbesar pada responden laki-laki, dalam motivasi mengevaluasi, termasuk kategori tinggi, yaitu sebesar 26,2 persen. Hal ini juga terjadi pada responden perempuan yang memiliki motivasi yang tinggi untuk
4 111 mengevaluasi. Baik responden laki-laki maupun responden perempuan, memiliki motivasi yang tinggi dalam mengevaluasi program Posdaya karena mereka merasakan suatu kebutuhan dalam melaksanakan suatu program Peserta Posdaya Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan yang telah dicapai oleh responden sangat beragam. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 29, yang menunjukkan jumlah dan persentase motivasi berperanserta responden dalam tingkat pendidikan. Jika dilihat dari Tabel 29, motivasi melaksanakan untuk tingkat pendidikan, motivasi yang tinggi hanya diperoleh pada responden yang memiliki tingkat pendidikan hingga sarajana. Hal ini sesuai dengan yang didapatkan di lapangan karena masyarakat lebih percaya kepada orang yang pendidikannya lebih tinggi dengan asumsi mereka lebih memiliki pengetahuan yang lebih dan dapat memberikan ide-ide yang kreatif untuk membangun desa. Tabel 29. Peserta Posdaya Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan SD SMP SMA Sarjana Berperanserta Merencanakan ,8, ,9 2,4 12 5,6 11, ,4 4, ,1 6, ,5 3 7, Melaksanakan ,4 16, ,15 7, ,4 19, , ,1 6, ,5 3 7, Mengevaluasi 6 10,3 23, ,4 11,9 6 11,3 26, , ,1 6, ,5 3 7, Berperanserta 6,3 2 4,8 3 7, , ,8 4 9,5 3 7, , ,1 6, ,5 3 7, Responden yang memiliki motivasi tinggi untuk melaksanakan ialah responden yang telah menamatkan pendidikan hingga SMA dan Sarjana
5 112 sedangkan untuk responden yang meraih pendidikan hingga SMP dapat dikatakan memiliki motivasi yang rendah dan motivasi yang tinggi dengan jumlah seimbang. Berbeda dengan responden yang menamatkan pendidikannya hingga SD, dimana motivasi melaksanakan responden rendah. Hal ini dikarenakan mereka merasa tidak percaya diri untuk mengikuti pelatihan. Responden yang memiliki motivasi tinggi dalam melaksanakan tidak pernah lupa dengan masyarakat yang lain. Mereka selalu mengajak dan memotivasi orang-orang untuk maju bersama. Hal ini sesuai dengan uraian responden pada Tabel 30. Tabel 30. Uraian Responden yang Memiliki No. Uraian Jumlah Responden 1. Ingin mengikuti kegiatan untuk kemajuan dan kesejahteraan 15 masyarakat 2. Ingin mengikuti pelatihan karena keterampilan yang diperoleh dapat menambah penghasilan keluarga 4 Pada motivasi mengevaluasi, baik responden yang telah meraih pendidikannya hingga SD, SMP, SMA, maupun Sarjana, sama-sama memiliki motivasi yang tinggi dalam mengevaluasi suatu program. Mereka mengevaluasi program tersebut berdasarkan dengan kebutuhan yang dirasakan. Setiap responden berdasarkan tingkat pendidikannya memiliki kebutuhan yang berbeda-beda tetapi mereka mempunyai harapan yang sama, yaitu terpenuhinya kebutuhan dan demi majunya desa mereka. Jika dilihat secara keseluruhan, motivasi berperanserta responden mulai dari responden yang mencapai pendidikannya SD hingga Sarjana, memiliki motivasi berperanserta yang tinggi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel Peserta Posdaya Menurut Status Pekerjaan berperanserta dapat dapat dilihat dari status pekerjaannya. Penggolongan dalam status pekerjaan adalah tidak bekerja dan bekerja. Pada Tabel 31, ditunjukkan jumlah dan persentase motivasi berperanserta responden menurut status pekerjaan. Pada motivasi merencanakan, baik responden yang bekerja ataupun tidak bekerja memiliki motivasi yang rendah. Hal ini dapat terlihat dari persentase yang diperoleh, yaitu sebesar 42,9 persen untuk responden
6 113 yang tidak bekerja dan 23,8 persen untuk responden yang bekerja. Untuk responden yang bekerja, motivasi merencanakan mereka rendah karena mereka menggunakan waktu untuk bekerja sedangkan untuk responden yang tidak bekerja biasanya kaum perempuan. Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa perempuan lebih sedikit peluangnya untuk diikutsertakan dalam perencanaan program. Tahapan motivasi berperanserta yang kedua adalah motivasi melaksanakan, dimana persentase untuk responden yang tidak bekerja lebih besar pada kategori yang rendah, yaitu sebesar 35,7 persen. Hal ini dikarenakan responden yang tidak bekerja hampir, yaitu responden perempuan sehingga mereka memiliki tanggungjawab dan kewajiban yang lain sehingga tidak dapat mengikuti pelatihan-pelatihan. Berbeda dengan motivasi melaksanakan pada responden yang bekerja, dimana persentase terbesar yang diperoleh termasuk kepada kategori tinggi, yaitu sebesar 21,4 persen. Responden yang bekerja mengetahui akan pentingnya suatu keterampilan agar mendapatkan penghasilan tambahan. Tabel 31. Peserta Posdaya Menurut Status Pekerjaan Status Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja Merencanakan ,9 21, ,8 11,9 Mengevaluasi 27 64, , ,7 6, ,6 9 21, , , ,8 3 7, ,5 12, , , , , ,2 12, , , , Responden yang tidak bekerja ataupun responden yang bekerja, dalam motivasi mengevaluasi, persentase terbesar termasuk kepada kategori motivasi yang tinggi, dengan masing-masing sebesar 40,5 persen dan,6 persen. Dalam motivasi mengevaluasi hampir seluruh responden memiliki motivasi yang tinggi
7 1 karena dalam motivasi mengevaluasi, responden yang bekerja dan tidak bekerja, merasakan adanya kebutuhan dalam mengikuti pelatihan-pelatihan pada program Posdaya. Hal utama yang menjadi kebutuhan responden adalah dapat meningkatkan pendapatan. Jika dilihat dari motivasi berperanserta secara umum, baik responden yang tidak bekerja dan respoden yang bekerja, sama-sama memiliki jumlah persentase yang besar dalam kategori motivasi tinggi, yaitu sebesar 45,2 persen dan,6 persen Peserta Posdaya Menurut Pendapatan Tabel 32, menunjukkan jumlah dan persentase motivasi berperanserta responden berdasarkan pendapatan. merencanakan, baik responden yang memiliki pendapatan rendah maupun tinggi, termasuk kepada kategori motivasi yang tinggi dengan masing-masing persentase sebesar 38,1 persen dan,6 persen. Hal ini disebabkan hanya beberapa orang saja yang diikutsertakan dalam perencanaan program, yaitu khususnya hanya orang-orang yang terlibat dalam kepengurusan Posdaya. melaksanakan memperoleh jumlah dan persentase yang seimbang antara responden yang memiliki pedapatan rendah dan pendapatan tinggi, yaitu 50 persen. Dalam motivasi melaksanakan tidak ada hubungan sama sekali dengan pendapatan karena baik responden yang pendapatannya rendah maupun pendapatan yang tinggi, mereka ingin merasakan pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Posdaya. Selain itu, responden yang memiliki motivasi melaksanakan rendah karena mereka memiliki beberapa hambatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan seperti responden yang memiliki pendapatan tinggi biasanya lebih sering berada di luar desa dan terkadang menganggap tidak terlalu penting pelatihan-pelatihan yang ada karena kebutuhan sehari-hari sudah terpenuhi. mengevaluasi responden yang memiliki pendapatan rendah tergolong tinggi, yaitu sebesar 40,4 persen dan responden yang berpendapatan tinggi, memiliki motivasi yang tinggi dalam mengevaluasi dengan persentase sebesar,6 persen. Hal ini disebabkan baik responden yang berpendapatan
8 115 rendah maupun yang berpendapatan tinggi memiliki kebutuhan dan harapan untuk hidupnya yang lebih baik sedangkan untuk motivasi yang rendah, responden merasakan kebutuhannya sudah tercukupi. Secara umum, jika dilihat pada Tabel, motivasi berperanserta responden tergolong tinggi dan persentase untuk responden yang memiliki pendapatan rendah memang lebih besar dibandingkan dengan responden yang berpendapatan tinggi. Tabel 32. Peserta Posdaya Menurut Pendapatan Pendapatan Berepran Serta Merencanakan , ,6, , , , , , , , , Mengevaluasi 7 16,7 6, ,4 12, , , ,9 6, , ,2 12, , , , Peserta Posdaya Menurut Status dalam Posdaya berperanserta dilihat juga dari status responden dalam Posdaya yaitu responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan dan responden yang terlibat dalam kepengurusan. Berdasarkan Tabel 33, diketahui bahwa pada motivasi merencanakan, responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan dan responden yang terlibat dalam kepengurusan memiliki motivasi yang rendah dalam merencanakan. Hal ini disebabkan responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan tidak semuanya memiliki motivasi tinggi terhadap merencanakan karena mereka tidak pernah diikusertakan dalam pertemuan-pertemuan sedangkan responden yang terlibat dalam kepengurusan, jarang diikutsertakan juga dalam perencanaan karena yang diikutsertakan hanya beberapa orang saja yang dianggap penting dalam kepengurusan.
9 116 Berbeda dengan motivasi melaksanakan, responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan memiliki motivasi yang rendah, yaitu sebesar 31 persen karena responden yang memiliki motivasi rendah, mereka memiliki hambatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut. Tabel 33. Peserta Posdaya Menurut Status dalam Posdaya Status dalam Posdaya Tidak Terlibat Terlibat dalam dalam Kepengurusan Kepengurusan Merencanakan Mengevaluasi 16 38,1 12,6 9 21,4 5 11, , , ,5 9 21, , , ,7 6, , , , , ,3 5 11, , ,2 12, , , , Berbeda dengan motivasi melaksanakan pada responden yang terlibat dalam kepengurusan, persentase yang diperoleh responden yang memiliki motivasi tinggi dalam melaksanakan adalah sebesar 21,5 persen. Responden yang memiliki motivasi tinggi karena mereka memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan program dan mereka merasakan pentingnya partisipasi dalam suatu program untuk kemajuan bersama. mengevaluasi yang dimiliki oleh responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan Posdaya dan responden yang terlibat dalam kepengurusan Posdaya, tergolong motivasi mengevaluasi yang tinggi. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki kebutuhan yang dirasakan dan harapan yang ingin dicapai. Jika dilihat secara umum, motivasi berperanserta antara responden yang tidak terlibat dalam kepengurusan dan responden yang terlibat dalam kepengurusan memiliki motivasi berperanserta yang tinggi.
10 Peserta Posdaya Menurut Pengetahuan Tabel 34, menunjukkan jumlah dan persentase responden motivasi berperanserta menurut pengetahuan yang dimiliki oleh responden, dimana pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang Posdaya tergolong tinggi. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan program diadakan sosialisasi terlebih dahulu. Tabel 34. Peserta Posdaya Responden Menurut Pengetahuan Pengetahuan Merencanakan ,8 11,9 Mengevaluasi , , , , Pada motivasi merencanakan responden yang memiliki pengetahuan tinggi tergolong responden yang memiliki motivasi rendah dengan diperoleh persentase sebesar 23,8 persen karena tidak semua responden diikutsertakan dalam perencanaan. Pada motivasi melaksanakan persentase yang diperoleh seimbang, yaitu sebesar 50 persen sehingga dapat dikatakan responden yang memiliki pengetahuan tinggi tidak mempengaruhi motivasi responden dalam melaksanakan karena responden merasakan bermasalah dengan waktu yang ditentukan dan masalah lainnya. Berbeda dengan motivasi mengevaluasi, dimana responden tergolong memiliki motivasi yang tinggi karena responden memiliki kebutuhan yang ingin dipenuhi dan harapan yang dicapai. Secara keseluruhan, dapat terlihat motivasi berperanserta responden tinggi terhadap program Posdaya.
11 Peserta Posdaya Menurut Pengalaman Tabel 35, menunjukkan jumlah dan persentase motivasi berperanserta responden menurut pengalaman yang didapatkan oleh responden. Secara umum, terdapat dua responden yang tergolong tidak pernah. Sebenarnya mereka mengikuti pelatihan-pelatihan dari Posdaya tetapi mereka tidak mau mengikutinya lagi jika pelatihan tersebut diadakan kembali. Saat diskusi atau diadakannya suatu pertemuan, mereka tidak diikutsertakan sehingga pengalaman yang mereka dapatkan minim atau termasuk tidak pernah. Hal ini dikarenakan responden memang tidak pernah mau terikat dengan suatu organisasi. Tabel 35. Peserta Posdaya Menurut Pengalaman Pengalaman Tidak Pernah Pernah Merencanakan 1 1 2,4 2, ,3 31 Mengevaluasi 2 4, , , , , , , , ,4 12, , , , , , ,2 1 2, , ,8 2 4, , merencanakan pada responden yang memiliki pengalaman termasuk pada motivasi merencanakan yang rendah yaitu dengan persentase sebesar 64,3 persen. Biasanya dalam perencanaan program yang diikutsertakan adalah orang-orang yang telah memiliki pengalaman lebih banyak sehingga responden yang memiliki motivasi rendah lebih besar persentasenya. Untuk motivasi melaksanakan pada responden yang memiliki pengalaman, diperoleh persentase yang seimbang antara motivasi melaksanakan rendah dan tinggi. Hal ini dikarenakan orang yang biasanya memiliki pengalaman banyak, dapat dikatakan orang yang sibuk sehingga motivasi melaksanakannya rendah, sesuai dengan ungkapan responden yang berada pada Tabel 27.
12 119 Responden yang memberikan argumen seperti di atas tidak hanya pada responden yang memiliki pengalaman lebih tetapi responden yang memiliki pengalaman minim pun ikut berpendapat seperti itu sehingga dalam motivasi melaksanakan terdapat responden yang memiliki motivasi yang rendah dalam melaksanakan. Pada motivasi mengevaluasi, responden yang memiliki pengalaman termasuk kepada responden yang memiliki motivasi tinggi. Hal ini karena berkaitan dengan kebutuhan yang mereka rasakan, yaitu semakin banyak pengalaman yang didapatkan maka pengetahuan yang didapatkan semakin bertambah. Selain itu, dapat menambah teman dan memiliki keterampilan. Secara keseluruhan dapat dikatakan motivasi berperanserta responden yang memiliki pengalaman tergolong tinggi sedangkan motivasi berperanserta pada responden yang tidak memiliki pengalaman, memiliki jumlah yang seimbang Peserta Posdaya Menurut Faktor Eksternal Peserta Posdaya Menurut Lingkungan Tetangga Berdasarkan Tabel 36, ditunjukkan responden yang memiliki hubungan yang tidak dekat dengan tetangga sebesar 2,4 persen dimana jika dilihat secara umum kedua responden tersebut memiliki motivasi berperanserta yang tinggi tetapi saat dalam tahapan motivasi beperan serta, motivasi merencanakan dan motivasi mengevaluasi responden memiliki jumlah yang seimbang dan hanya motivasi melaksanakan saja kedua responden tersebut memiliki motivasi yang tinggi. Hal ini disebabkan responden merasakan penting akan pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Posdaya Hubungan responden yang dekat dengan tetangga, memiliki motivasi merencanakan yang rendah karena responden dalam penelitian ini sebagian besar responden perempuan dan dalam suatu rapat atau pertemuan dalam perencanaan jarang diikutsertakan. Selain itu, beberapa responden yang mengikuti perencanaan, jarang untuk mengemukakan pendapatnya sehingga motivasi dalam merencanakan rendah. melaksanakan pada hubungan tetangga yang dekat tidak terlalu jauh jumlah persentase yang diperoleh dan persentase terbesar terdapat pada
13 120 responden yang memiliki motivasi melaksanakan yang rendah. Penelitian ini menemukan bahwa lingkungan tetangga dapat mempengaruhi motivasi melaksanakan, terutama pada responden yang memiliki hubungan dekat dengan tetangga sehingga tetangga responden yang memiliki motivasi rendah dalam melaksanakan, sesuai dengan uraian responden pada Tabel 27. Tabel 36. Peserta Posdaya Menurut Lingkungan Tetangga Lingkungan Tetangga Tidak Dekat Dekat Merencanakan 1 1 2,4 2, ,3 31 Mengevaluasi 2 4, , , , , , ,4 12, , , , , ,2 2 4, ,8 2 4, , Responden yang tidak memiliki hubungan dekat dengan tetangga memiliki motivasi melaksanakan yang tinggi karena responden tidak terpengaruh dengan tetangga untuk hadir dalam pelatihan atau tidak dan mereka memiliki tujuan yang lain dalam mengikuti pelatihan. Berbeda dengan motivasi mengevaluasi pada responden yang tidak memiliki hubungan dekat dengan tetangga. Jumlah persentase yang diperoleh antara motivasi rendah dan tinggi seimbang karena responden merasakan sesuai dengan kebutuhan dan responden lainnya tidak merasakan sesuai dengan kebutuhannya. mengevaluasi pada responden yang memiliki hubungan dekat dengan tetangganya tergolong pada motivasi mengevaluasi tinggi. Hal ini dikarenakan responden memiliki kebutuhan yang sama dan harapan yang ingin dicapai pun sama, yaitu untuk kehidupan yang lebih sejahtera. Secara keseluruhan motivasi berperanserta pada responden yang memiliki hubungan dekat dengan tetangga tergolong tinggi. Begitu juga motivasi berperanserta pada responden
14 121 yang tidak memiliki hubungan dekat dengan tetangga tergolong pada motivasi yang tinggi Peserta Posdaya Menurut Lingkungan Keluarga Tabel 37 menunjukkan jumlah dan persentase motivasi berperanserta responden menurut hubungan keluarga. merencanakan responden yang memiliki hubungan tidak dekat dengan keluarga dan responden yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga, sama-sama memiliki motivasi yang rendah dalam merencanakan. Hal ini disebabkan karena responden perempuan dalam penelitian ini lebih besar persentasenya dibandingkan dengan responden laki-laki dan dapat dikatakan bahwa perempuan memang lebih jarang diikutsertakan dalam rapat-rapat untuk perencanaan. Tabel 37. Peserta Posdaya Menurut Lingkungan Keluarga Lingkungan Keluarga Tidak Dekat Dekat Merencanakan 6 2,2 4, ,4,6 Mengevaluasi , , , , ,5 9 21, , , ,9 6, ,2 3 7, , Berbeda dengan motivasi melaksanakan, responden yang memiliki hubungan tidak dekat dengan keluarga termasuk dalam motivasi yang rendah sedangkan motivasi melaksanakan pada responden yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga, memiliki motivasi yang tinggi terhadap melaksanakan, terutama jika salah satu anggota keluarga memiliki jabatan pada salah satu pengurus Posdaya. Selain itu, responden memiliki motivasi yang tinggi dalam
15 122 melaksanakan karena responden merasakan kebutuhan yang dibutuhkan dalam keluarganya, seperti pendapatan tambahan. Hal ini sesuai dengan uraian responden pada Tabel 30. Responden yang tidak memiliki hubungan dekat dengan keluarga, mereka cenderung memiliki motivasi melaksanakan yang rendah. Hal ini disebabkan responden jauh dengan keluarganya sehingga responden lebih sering keluar untuk mengunjungi keluarganya. Pada motivasi mengevaluasi untuk responden yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga memiliki motivasi mengevaluasi yang kuat. Suatu keluarga mengerti akan kebutuhan yang dirasakan dalam kehidupan keluarganya, maka dari itu responden mengikuti kegiatan pelatihan dengan harapan kebutuhan yang dirasakannya akan terpenuhi. Kebutuhan responden tidak jauh dengan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Responden yang memiliki hubungan tidak dekat dengan keluarga dapat dikatakan seimbang antara motivasi yang rendah dan tinggi dalam motivasi mengevaluasi. Hal ini dikarenakan sebagian responden merasakan kebutuhan untuk keluarganya sudah terpenuhi dan harapannya pun sudah tercapai sedangkan yang memiliki motivasi tinggi, merasakan kebutuhan pada dirinya belum terpenuhi. Jika dilihat secara keseluruhan, motivasi berperanserta pada responden yang tidak memiliki hubungan dekat dengan keluarga tergolong motivasi yang rendah karena tidak ada pengaruh dari keluarga terhadap motivasi berperanserta. Untuk responden yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga memiliki motivasi berperanserta yang tinggi. Hal ini dikarenakan responden memiliki rasa keterikatan yang kuat dari keluarganya sehingga responden mengerti akan kebutuhan yang dirasakan oleh keluarga, sesuai dengan uraian responden pada Tabel Peserta Posdaya Menurut Lingkungan Pengurus Posdaya Berdasarkan Tabel 38, diketahui bahwa responden yang mempunyai hubungan tidak dekat dengan pengurus Posdaya memiliki motivasi merencanakan yang seimbang antara motivasi rendah dengan motivasi tinggi. Responden yang memiliki motivasi tinggi, ingin ikut serta dalam merumuskan masalah dan
16 123 merencanakan program untuk kemajuan desa walaupun responden tidak memiliki hubungan dekat dengan pengurus Posdaya. Berbeda dengan responden yang memiliki hubungan dekat dengan pengurus Posdaya, memiliki motivasi yang rendah dalam merencanakan karena responden memiliki kepercayaan kepada pengurus Posdaya untuk merencanakan program di desa. Responden yang memiliki motivasi tinggi dalam perencanaan karena mereka memiliki jabatan dalam Posdaya sehingga motivasi mereka tinggi dalam merencanakan. Tabel 38. Peserta Posdaya Menurut Lingkungan Pengurus Posdaya Lingkungan Pengurus Posdaya Tidak Dekat Dekat Merencanakan ,9 11, ,8 21,4 Mengevaluasi 10 23, , , , , , , , , , , , , , ,1 8 19, ,2 7 16, , , , , melaksanakan pada responden yang memiliki hubungan tidak dekat dengan Posdaya dan responden yang memiliki hubungan dekat dengan pengurus Posdaya, dapat dikatakan seimbang pada motivasi melaksanakan antara motivasi yang rendah dan motivasi yang tinggi. Kedekatan responden dengan pengurus Posdaya tidak mempengaruhi motivasi melaksanakan. Hal ini terlihat dari motivasi responden dalam melaksanakan ada yang tinggi dan ada yang rendah. Responden yang memiliki motivasi rendah, baik responden yang tidak dekat dengan pengurus Posdaya dan responden yang dekat dengan pengurus Posdaya memiliki hambatan untuk mengikuti pelatihan yang ada. Responden yang memiliki motivasi tinggi dalam melaksanakan, ingin ikut serta dalam pelaksanaan karena ingin maju baik untuk diri sendiri maupun masyarakat desa.
17 124 mengevaluasi selalu tinggi baik dekat dengan pengurus Posdaya maupun yang tidak dekat dengan pengurus Posdaya. Dapat dikatakan tidak terdapat hubungan antara motivasi mengevaluasi dengan kedekatan responden terhadap pengurus Posdaya karena setiap responden merasakan kebutuhan yang berbeda-beda. Secara keseluruhan motivasi berperanserta untuk responden yang tidak memiliki hubungan dekat dengan pengurus Posdaya dan responden yang memiliki hubungan dekat dengan pengurus Posdaya, termasuk kepada kategori motivasi yang tinggi.
BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN 5.1 Faktor Internal Responden Penelitian Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status
Lebih terperinciBAB VIII HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PESERTA POSDAYA DENGAN MOTIVASI BERPERANSERTA PADA POSDAYA MANDIRI TERPADU
BAB VIII HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PESERTA POSDAYA DENGAN MOTIVASI BERPERANSERTA PADA POSDAYA MANDIRI TERPADU 8.1 Hubungan Persepsi Peserta Posdaya dengan Motivasi Berperanserta Pada subbab ini akan dibahas
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN. Hasil pengolahan data selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan
BAB III HASIL PENELITIAN Dalam Bab III ini menyajikan gambaran data penelitian yang diperoleh dari hasil jawaban reponden, proses pengolahan data, dan analisis hasil pengolahan data. Hasil pengolahan data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari beragam suku, budaya, dan bahasa. Indonesia memiliki banyak bahasa Ibu yang disebut juga sebagai bahasa daerah
Lebih terperinciBAB V PROFIL RELAWAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN
49 BAB V PROFIL RELAWAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN Profil relawan PNPM-MP Kelurahan Situ Gede dalam penelitian ini akan dilihat dari dua faktor yaitu faktor internal dan
Lebih terperinciTabel 5 Jumlah dan persentase responden berdasarkan usia
BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1 Jenis Kelamin Hasil penelitian menunjukkan responden pelanggan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 59 persen dan perempuan sebanyak 41 persen. Menurut TG (26 Tahun)
Lebih terperinciBAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi
Lebih terperinciBAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV
BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV 5.1 Profil Khalayak Langsung Acara Musik Derings Khalayak langsung acara musik Derings adalah khalayak yang berada dilokasi penayangan acara
Lebih terperinciBAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR
54 BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR 6.1 Karakteristik Responden Penelitian ini memiliki responden sebanyak 30 orang, jumlah ini didapatkan dari banyaknya aparatur Desa Bantarjati, dari mulai anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia yang memiliki standar mutu profesional tertentu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Prestasi sangat penting dimiliki oleh seseorang dan menjadi harapan dari
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prestasi sangat penting dimiliki oleh seseorang dan menjadi harapan dari berbagai pihak. Menurut Depdiknas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 895) prestasi
Lebih terperinciBAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17
54 BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 5.1 Faktor Individu Sesuai dengan pemaparan pada metodologi, yang menjadi responden pada penelitian ini adalah warga belajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian SD Negeri Kalisalak terletak di Desa Kalisalak, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Dengan batas sebelah timur Kelurahan Kauman,
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI
VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI Pengunjung restoran yang mengkonsumsi menu makanan dan minuman di Restoran Khaspapi memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbedabeda. Latar
Lebih terperinciBAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY)
BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY) 5.1 Karakteristik Karakteristik pendengar merupakan salah satu faktor yang diduga
Lebih terperinciTabel 9. Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%) Perempuan Laki-Laki
BAB V KARAKTERISTIK, TINGKAT PENGETAHUAN, TINGKAT KEPEDULIAN RESPONDEN, DAN EKUITAS MEREK 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga berhubungan dengan tingkat pengetahuan,
Lebih terperinciBAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN
50 BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Faktor Internal Faktor internal dalam penelitian ini merupakan karakteristik individu yang dimiliki responden yang berbeda satu sama lain. Responden dalam penelitian
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong,
64 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa Talang Bojong serta Tokoh Masyarakat Desa Talang
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA. mengajukan beberapa pertanyaan untuk memperoleh data-data yang berkaitan
BAB III PENYAJIAN DATA Dalam bab ini, penulis akan menyajikan segala data yang diperoleh dari lokasi penelitian melalui penyebaran angket, wawancara, dan dokumentasi. Angket adalah merupakan daftar pertanyaan
Lebih terperinciBAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN DAN KESETARAAN GENDER DALAM BMT SWADAYA PRIBUMI
BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN DAN KESETARAAN GENDER DALAM BMT SWADAYA PRIBUMI Hubungan antara karakteristik peserta produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi dan dalam
Lebih terperinciBAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN. 5.1 Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB
BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN 5. Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB Proses sosialisasi nilai kerja pertanian dilihat dari pernah tidaknya
Lebih terperinciBAB 5 KARAKTERISTIK PENGUNJUNG AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR. (%) Muda: tahun 50 Usia. Tingkat Pendidikan Sedang: SMA/SMK-D1 50 Tinggi: D3-S2 41
BAB 5 KARAKTERISTIK PENGUNJUNG AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR Konsumen memiliki karakteristik yang dapat mempengaruhi perilaku dalam proses keputusan pembelian. Karakteristik pengunjung merupakan hal yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN
BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1. Usia Usia responden dikategorikan menjadi tiga kategori yang ditentukan berdasarkan teori perkembangan Hurlock (1980) yaitu dewasa awal (18-40), dewasa madya (41-60)
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPA Terpadu
Lebih terperinciBAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU
BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU Secara umum, rumahtangga miskin di Desa Banjarwaru dapat dikatakan homogen. Hal ini terlihat dari karakteristik individu dan rumahtangganya. Hasil tersebut
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian tentang Hubungan peran orang tua terhadap perilaku menggosok gigi pada anak prasekolah di RA Sudirman
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN SARAN. yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.
117 VI. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah mengetahui fakta yang ada di lapangan, penulis memberikan kesimpulan mengenai hasil penelitiannya di lapangan berdasarkan data-data yang sudah terkumpul pada bab kesimpulan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan wawasan dan pandangan hidup yang berkembang. Pendidikan sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai modal dasar bagi manusia untuk menjalani kehidupan dengan wawasan dan pandangan hidup yang berkembang. Pendidikan sangat penting, tanpa pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari keluarga serta perhatian orang tua yang akan dibutuhkan anak ketika di dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang anak pertama kali mendapatkan pendidikan di dalam lingkungan keluarga. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan dan
Lebih terperinciVI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG
VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Pengunjung yang berwisata di TRKWC memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Latar belakang atau karakteristik
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR
VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR 6.1 Karakteristik Pengunjung Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, lokasi dan tempat tinggal, status
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN SARAN
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengkaji hubungan modal sosial dan unsur tumbuh kembang partisipasi terhadap partisipasi KSM dalam PKH, maka dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bermanfaat dari pada mereka yang tidak berminat sebelumnya. Secara. keinginan yang besar terhadap sesuatu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan pilihan orang. Minat adalah salah satu faktor psikologis yang sangat kuat dan penting untuk suatu kemajuan
Lebih terperinciKUESIONER PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI GURU UNTUK MENSOSIALISASIKAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
KUESIONER PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI GURU UNTUK MENSOSIALISASIKAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Petunjuk pengisian: 1. Bacalah setiap pertanyaan tanpa ada yang dilewatkan 2. Pilihlah jawaban yang
Lebih terperinciSIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN
55 SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN terhadap konversi lahan adalah penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh petani terhadap adanya konversi lahan pertanian yang ada di Desa Cihideung
Lebih terperinciLampiran Hubungan anda dengan atasan diluar pekerjaan tergolong erat. Keterangan: 1:Sangat tidak setuju 3:Biasa saja
Lampiran 1. KUISIONER PENELITIAN Nomor Kuisioner : Hari/Tanggal Wawancara : HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN Panduan pengisian Pertanyaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar siswa,
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Guru memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar siswa, guru bukan hanya sekadar mengajar melainkan mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar
Lebih terperinciLampiran 1. Alat Ukur Self Regulation NO PERNYATAAN
Lampiran 1. Alat Ukur Self Regulation NO PERNYATAAN SELALU SERING JARANG Menetapkan sendiri target yang ingin saya capai adalah 1. hal yang penting untuk mengarahkan kegiatan penjualan sehingga target
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya
17 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya yang beralamatkan di jalan Pendidikan No 32 Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung semester
Lebih terperinciLembar Persetujuan Menjadi Responden. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Analisis Faktor-faktor yang
Lampiran-1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bertandatangan Anggita Fahrina Nasution dengan NIM. 091101024 adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan, sehingga menjadi seorang yang terdidik. Menurut Sagala (2009:1) Pendidikan berarti menghasilkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing, membentuk dan membina anak agar menjadi manusia yang berkualitas. Pendidikan secara umum
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Kota pekalongan. 3. Sebelah barat : Kelurahan Simbang Kulon
BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Desa Simbang Wetan luas wilayahnya 69, 115 Ha, dengan batas wilayah sebagai berikut: 1. Sebelah utara : Kelurahan Jenggot Kecamatan Pekalongan
Lebih terperinciPembelajaran tipe giving question and getting answer dengan group resume
Pembelajaran tipe giving question and getting answer dengan group resume ditinjau dari aktivitas siswa (studi kasus pembelajaran biologi pada konsep transportasi tumbuhan pada siswa kelas VIII SMP Negeri
Lebih terperinciBAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN
BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN 5.1 Faktor Internal Menurut Pangestu (1995) dalam Aprianto (2008), faktor internal yaitu mencakup karakteristik individu
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lampung diperoleh hasil penelitian yang telah diolah menggunakan sofware
41 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri 24 Bandar Lampung diperoleh hasil penelitian yang telah diolah menggunakan sofware
Lebih terperinciPenerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli
Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli Tri Haryanti SDN Inpres 5 Birobuli, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciBAB VI PERSEPSI IDENTITAS GENDER DAN AGEN SOSIALISASI YANG MEMPENGARUHINYA
82 BAB VI PERSEPSI IDENTITAS GENDER DAN AGEN SOSIALISASI YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Identitas Gender Mahasiswa Sub-bab ini bertujuan menjawab salah satu tujuan penelitian, yaitu untuk mengidentifikasi identitas
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU
68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
88 KUESIONER PENELITIAN PENERAPAN SISTEM PENILAIAN KINERJA ; DAMPAKNYA TERHADAP KEPUASAN DAN STRES KERJA KARYAWAN PT.AEROFOOD INDONESIA UNIT AEROFOOD ACS DENPASAR (GARUDA INDONESIA GROUP) IDENTITAS RESPONDEN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini, peran website sebagai media promosi (X) diturunkan menjadi dua sub
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini peneliti menguraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peran Website bapusipda.jabarprov.go.id Sebagai Media Promosi Badan Perpustakaan Dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VIII-D SMP Negeri 40 Bandung mengenai
150 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan, analisis, refleksi dan perencanaan terhadap setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran Pendidikan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN. Agus Makmur Dosen Pendidikan Matematika UGN Padangsidimpuan panjaitan_makmur@yahoo.co.id
Lebih terperinciVI KARAKTERISTIK RESPONDEN
VI KARAKTERISTIK RESPONDEN Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini berjumlah 88 orang. Karakteristik responden diperlukan dalam penelitian ini karena karakteristik yang berbeda-beda dapat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan budaya organisasi pada PT.
Lebih terperinciBAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH
31 BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH 4.1 Kondisi Kemiskinan Kemiskinan memiliki konsep yang beragam. Kemiskinan tidak sematamata didefinisikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya, pada bab ini akan dikemukakan pokok-pokok penting sebagai kesimpulan tentang Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada provinsi Jawa Tengah. Menurut laporan hasil ujian nasional SMP tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika jika dilihat dari pencapaian yang telah diperoleh menunjukkan hasil yang belum optimal. Hal tersebut juga terjadi pada provinsi Jawa
Lebih terperinciSumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember
PENGGUNAAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MENGIDENTIFIKASI CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN PADA SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 02 TANGGUL Sumono 38 Abstrak. Penelitian ini diterapkan
Lebih terperinciPENDAMPING PENYUSUN ASESMEN FISIKA BERBASIS OSN BAGI GURU SMP NEGERI DI KOTA TABANAN
PENDAMPING PENYUSUN ASESMEN FISIKA BERBASIS OSN BAGI GURU SMP NEGERI DI KOTA TABANAN A.A.Istri Agung Rai Sudiatmika Universitas Pendidikan Ganesha r_sudiatmika@yahoo.co.id Abstrak: Tujuan utama kegiatan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyajian hasil penelitian ini merupakan penjelasan mengenai data hasil
74 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Penyajian Hasil Penelitian Penyajian hasil penelitian ini merupakan penjelasan mengenai data hasil penelitian dari angket yang telah disebarkan ke responden yaitu anggota
Lebih terperinciBandung, Agustus Peneliti. Universitas Kristen Maranatha
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk tugas akhir mencapai gelar sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi, peneliti akan mengadakan penelitian sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi. Sehubungan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I MI Miftahul Ulum Curah Keris Kalipang Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Tahun
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Gambaran Umum Perusahaan CV Suburi Putra Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dalam perdagangan dan pemasangan baja ringan. Perusahaan tersebut berdiri tahun 2. Perusahaan
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak akan lepas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Implementasi kebijakan program keluarga berencana dalam penggunaan alat
100 VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Implementasi kebijakan program keluarga berencana dalam penggunaan alat kontrasepsi Pasca Persalinan di kota Bandar Lampung. Secara umum pelaksanaan program
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SMP DI MANADO
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SMP DI MANADO LATAR BELAKANG Masa remaja peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Perubahan mengenai kesehatan reproduksi. Data demografi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan respon positif siswa terhadap materi prisma dan limas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya sehigga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Selain itu pembelajaran merupakan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah sejumlah warga di Kelurahan Ujung Menteng
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden penelitian ini adalah sejumlah warga di Kelurahan Ujung Menteng Kecamatan Cakung Kotamadya Jakarta Timur Propinsi DKI Jakarta yang berusia 15 tahun
Lebih terperinciOleh: ABDUL AZIS NASRUDIN ARSYAD A
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA KELAS VII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktif dan interaktif, karena guru berinteraksi langsung dengan siswa sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pembelajaran memegang peranan yang sangat penting untuk menciptakan suatu proses pembelajaran yang aktif dan interaktif,
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimanakah jumlah koleksi antara buku pelajaran (buku wajib) dengan buku penunjang? 2. Bagaimanakah jumlah koleksi antara buku fiksi dengan non fiksi? 3. Bagaimanakah perbandingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU sistem pendidikan nasional tahun 2003 dinayatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 19 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak terjadinya krisis keuangan global tahun 1998 menyebabkan setiap orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia dan ancaman PHK sebagai dampak terjadinya krisis keuangan global tahun 1998 menyebabkan setiap orang harus memikirkan dan
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN. Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu. 2.
Lampiran. Kuisioner Penelitian DAFTAR PERTANYAAN Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu. I. Identitas Responden. Tempat Tinggal Bapak/Ibu
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN DKI JAKARTA TAHUN 2014
No. 11/02/31/Th.XVII, 5 Februari 2015 INDEKS KEBAHAGIAAN DKI JAKARTA TAHUN 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN DKI JAKARTA TAHUN 2014 SEBESAR 69,21 PADA SKALA 0 100 Indeks Kebahagiaan Provinsi DKI Jakarta tahun 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Wulan Sari, 2014 Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Stad Terhadap Kemampuan Analisis Siswa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan daya saing dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa adalah efektivitas pembelajaran melalui kurikulum. Pengembangan
Lebih terperinciKeterangan: *) coret yang tidak perlu.
KUESIONER (Guru) No. Responden : Responden yang terhormat, Dalam rangka penulisan skripsi, saya mahasiswa Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya sedang melakukan penelitian dengan judul
Lebih terperinciHASIL. Karakteristik Remaja
HASIL Karakteristik Remaja Jenis Kelamin dan Usia. Menurut Monks, Knoers dan Haditono (1992) kelompok usia remaja di bagi ke dalam empat kategori, yakni usia pra remaja (10-12 tahun), remaja awal (12-15
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Penelitian Silvia, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Penelitian Berdasarkanhasil wawancara dan observasipadaprapenelitian dengan Guru PKn di SMP Negeri 4 Bandung, diperoleh masih rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga. Kualitas hubungan orang tua akan memberikan dampak besar terhadap tumbuh kembang anak. Hubungan
Lebih terperinciSeminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010
PENERAPAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENCEMARAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Risma Agustina dan Endang Susantini Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya Email:
Lebih terperinciKata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Problem Based Learning
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS DAN BALOK Eta Karina, Sarson W. Dj. Pomalato, Abdul Wahab Abdullah
Lebih terperinciBAB VI. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
45 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 6.1. Faktor Individu Responden Penelitian Faktor individu dalam penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI ACTION LEARNING
PENERAPAN STRATEGI ACTION LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI ILMIAH PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2010/2011 Skripsi Oleh: HELIYAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan : 1. Untuk meningkatkan keaktifan belajar Aqidah Akhlak peserta
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR PENDORONG TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN
53 VI. PENGARUH FAKTOR PENDORONG TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN 6.1. Pengaruh Tingkat Kemauan Terhadap Perempuan dalam Program PNPM mandiri perkotaan Tingkat
Lebih terperinciPekerjaan Suami : Bekerja / Tidak Bekerja Pendidikan Anak : SD / SMP Pembantu Rumah Tangga : Punya / Tidak Punya (Lingkari pilihan Anda)
Pekerjaan Suami : Bekerja / Tidak Bekerja Pendidikan Anak : SD / SMP Pembantu Rumah Tangga : Punya / Tidak Punya (Lingkari pilihan Anda) Dengan hormat, Disela-sela kesibukan Anda, perkenankanlah saya mohon
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI PEMASARAN YANG DIGUNAKAN OLEH KBIH NAHDLATUL ULAMA DAN KBIH MUHAMMADIYAH KABUPATEN TAHUN
69 BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI PEMASARAN YANG DIGUNAKAN OLEH KBIH NAHDLATUL ULAMA DAN KBIH MUHAMMADIYAH KABUPATEN TAHUN 2013 1. Strategi Pemasaran yang digunakan oleh KBIH Nahdlatul Ulama dan KBIH
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Dalam pembahasan hasil penelitian terdiri dari 2 pembahasan, yaitu pembahasan hasil tes dan pembahasan hasil wawancara. 1. Hasil tes berdasarkan tipe kesalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh
BAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak dituntut seseorang untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dari semakin kerasnya kehidupan
Lebih terperinciTINGKAT PARTISIPASI STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MENENGAH
45 TINGKAT PARTISIPASI STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MENENGAH Bentuk Partisipasi Stakeholder Pada tahap awal kegiatan, bentuk partisipasi yang paling banyak dipilih oleh para stakeholder yaitu
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Hasil Penelitian Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian secara umum dapat disimpulkan bahwa tes pemahaman
Lebih terperinci