AMINA. Klasifikasi 19/04/2013

Transkripsi

1 19/04/201 AMIA C,, unsur yang paling lazim terdpt dlm sistem kehidupan. : merupakan unsur ke-4 (dlm protein, asam nukleat, amina dll) Contoh amina: norepinafrina dan epinafrina (adrenalina) : stimulan alamiah tubuh dari sistem syaraf simpatetik (melawan atau melarikan diri) C 2 norepinafrina epinafrina C Klasifikasi Amina dikelompokkan : primer, sekunder, dan tersier menurut banyaknya substituen alkil atau aril yg terikat pada nitrogen satu C terikat dua C terikat 2 suatu alkilamina primer suatu arilalkilamina sekunder tiga C terikat suatu trialkilamina tersier Perhatikan! Klasifikasi ini berbeda dari alkil halida atau alkohol. Klasifikasi alkil halida dan alkohol berdasarkan banyaknya gugus yang terikat pd karbon yang memiliki halida atau hidroksil itu. tiga C terikat pada C ujung C C satu C terikat pada C C 2 itrogen amina dpt memiliki 4gugus atau atom yg terikat padanya bermuatan posip Terbagi mjd 2 : 1. garam amina(jika satu atau lebih yg terikat adalah ) 2. garam amonium kuaterner (jika keempat gugus itu alkil atau aril = tidak ada pada ) t-butil alkohol suatu alkohol tersier t-butilamina suatu amina primer 1

2 19/04/201 Garam amina: 2 2 Cl - dimetilamonium klorida garam dari suatu amina sekunder Garam amina kuaterner: Br - -metilpiperidinium bromida garam dari suatu amina tersier Golongkan amina berikut sebagai amina primer, sekunder atau tersier! a. C 2 b. 4 Cl - tetrametilamonium klorida C 2 Cl - asetilkolina klorida c. d. 2 Tata ama Amina Amina sederhana dinamai dengan menyebutkan gugus alkil yang melekat pada nitrogen dan menambahkan akhiran -amina. 2 ( ) 2 propilamina dietilamina Dalam sistem IUPAC, gugus amino, - 2, dianggap sebagai substituen, seperti contoh berikut: 2 C aminoetana 2 2-aminopentana sikloheksilamina cis-1,-diaminosiklobutana 2

3 19/04/201 Diamina diberi nama alkana induknya (dengan angka awalan yang sesuai), yg diikuti dengan akhiran diamina ,-propanadiamina Jika lebih dari satu tipe gugus alkil terikat pada nitrogen, gugus alkil terbesar dianggap sebagai induk. Gugus alkil tambahan dinyatakan dengan awalan -alkil-. C 2 C Jika terdapat kefungsionalan yang memiliki prioritas tata nama yang lebih tinggi, mk digunakan awalan amino 2 2-aminoetanol CC asam 2-(-metilamino)propanoat Jenis-jenis amina heterosiklik nonaromatik pirolidina piperidina piperazina morfolina -metil-2-propilamina,-dimetil-2-propilamina Dalam menomori cincin heterosiklik, heteroatom dianggap berposisi 1. ksigen lebih diprioritaskan daripada nitrogen metilpirolidina C 5 4,5-dimetilmorfolina SAL Berilah nama senyawa berikut: a. 2 C b. c. 2 C 2 d. 2

4 19/04/201 Ikatan dalam Amina Analog dengan ikatan dalam amonia: atom nitrogen sp yang terikat pada atom atau gugus lain ( atau R) dan dengan sepasang elektron menyendiri dalam orbital sp yang tersisa. amonia C trimetilamina piperidina Dalam garam amina atau garam amonium kuaterner, pasangan elektron menyendiri membentuk ikatan sigma keempat. Kation beranalogi dengan ion amonium. Cl - C Cl amonium klorida tetrametilamonium klorida - 2 C -metilpiperidinium asetat Suatu molekul amina dengan gugus berlainan yg terikat pd nitrogen kiral, namun enantiomer dari sebagian besar amina tidak dapat diisolasi karena terjadi inversi yang cepat antara bayangan-bayangan cermin pada temperatur kamar. Inversi itu berlangsung lewat keadaan transisi datar (nitrogen sp 2 ) R 1 R 2 R R 1 sp2 R R 2 keadaan transisi dengan dua e - dalam orbital R 1 R R 2 Jika suatu amina mengikat substituen yg berlainan dan pengubahan timbal balik antara kedua struktur bayangan cermin itu terhalang, mk dpt diisolasi sepasang enantiomernya. Contoh : C Titian metilena antara kedua mencegah pengubahan timbal balik (interkonversi) antara bayangan cermin. 4

5 19/04/201 Sifat Fisis Amina Membentuk ikatan hidrogen Ikatan hidrogen dalam lebih lemah dp ik. hidrogen Shg titik didih amina berada diantara titik didih syw tanpa ikatan hidrogen (spt alkana dan eter) dan syw berikatan higrogen kuat (spt alkohol) dg bobot molekul yg bersamaan. ( ) 2 t.d 4,5 C t.d 56 C t.d 117 C Amina tersier dlm bentuk cairan tdk dpt membentuk ik. (krn tdk mempy. ikatan ). Shg titik didih amina tersier<sekunder<primer yg bobot molekulnya sepadan, dan td-nya lebih dekat ke titik didih alkana yg bobot molekulnya bersamaan. ( ) ( ) C 2 t.d C t.d -10 C t.d 48 C ada ik. Tdk ada ik. Amina berbobot molekul rendah larut dalam air karena membentuk ikatan hidrogen dgn air. Amina tersier maupun amina sekunder dan primer dpt membentuk ikatan hidrogen krn memiliki pasangan elektron menyendiri yg dpt digunakan utk membentuk ikatan dgn air Sumber-sumber amina Morfina(pereda nyeri) dari opium, yaitu getah kering biji mentah tumbuhan apiun (Papaver samniferum) Putresina dari daging busuk Efedrina (obat peluruh dahak/decongestant) yg aktif dalam obat tetes hidung dan obat flu diekstrak dari tanaman ma-huang Meskalina diisolasi dari kaktus peyote iko na tembakau 5

6 19/04/201 Kebasaan Amina dan Arilamina Pasangan e - bebas pada amonia atau amina dpt disumbangkan kpd atom, ion atau molekul yg kekurangan e -. Dalam larutan air, suatu amina bersifat basa lemah dan menerima sebuah proton dari air - Sintesis Amina Substitusi ukleofilik RX S 2 R X - - R alkil halida Reduksi RC 2 amida atau nitril atau RC R 2 Penataan ulang Amida RC 2 amida Br 2, - R 2 A. Sintesis dengan reaksi substitusi Reaksi amonia/amina dengan alkil halida Reaksi S 2 : C Br S 2 2 Br - amonia bromoetana etilamonium bromida Pengolahan dengan basa: Br Br - etilamina Urutan reaktivitas alkil halida untuk reaksi S 2 : X > primer > sekunder Alkil halida tersier tidak bereaksi substitusi dengan amonia atau amina; diperoleh produk eliminasi. Kekurangan jalur ini : garam amina produk dapat mempertukarkan proton dengan amonia atau amina awal. Br Br - Juga suatu nukleofil Pertukaran proton ini menghasilkan dua nukleofil atau lebih, yang bersaing dalam reaksi dengan alkil halida. Diperolehcampuran mono-, di-, dan trialkil-amina serta garam amonium kuaterner dari suatu reaksi antara amonia dan suatu alkil halida. RX R RX 2 R 2 RX R RX R 4 X - 6

7 19/04/201 Jika menginginkan amina primer (monoalkilasi) gunakan amina berlebih Br berlebih - 2 Br - 1-bromobutana n- butilamina (45%) Jika menginginkan garam amonium kueterner, gunakan alkil halida berlebih 2 I berlebih 4 I - B. Sintesis dengan reduksi - reduksi senyawa nitro aromatik menjadi arilamina 2 2,4-dinitro toluena 2 - reduksi senyawa nitril 2 1.Fe,Cl ,4-toluenadiamina 2 C Br C - - Br - 2 C C 1. LiAl , 2 C 2 - Reduksi senyawa amida 1. LiAl CC 4 2. C 2, Tahap 1 (brominasi ) : RC RC Br 2 RC Br Br - C. Penataan ulang amida 4 C Br C Br - Tahapan reaksi: - Tahap 1 : brominasi pada nitrogen - Tahap 2 : lepasnya proton dari nitrogen dan menghasilkan anion yang tak stabil - Tahap : penukargantian Br - oleh R-, suatu geseran 1,2 - Tahap 4 : hidrolisis isosianat Tahap 2 (brominasi ) : lepasnya proton dari nitrogen - RC - RCBr 2 Br 7

8 19/04/201 Tahap : penukargantian Br - oleh R-, suatu geseran 1,2 - C R C Br R Br - isosianat Tahap 4 : hidrolisis isosianat R C - isosianat 2 RC R 2 C 2-8