BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 28 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 1.1, Gambaran umum Perusahaan Sejarah Perusahaan Profil dan sejarah Tops merupakan pasar swalayan untuk menrbeli produk kebutlrhan seharihari mulai dari kebutuhan barang segar hingga aneka produk dengan nyaman dan dapat menemukan sesuatu yang lain seperti produk, harga, pelayanan, dan suasana. Bagaimana Tops ada? Karena bergabungnya dua buah perusahaan besar yaitu: Grup Putra Surya Perkasa (PSP Holding) dengan Grup Albert Herjin (A H Holding atau AHOLD) dalam "Technical Aqreement" di bulan Oktober Sejarah Grup PSP PSP berarti kecerahan, kekuatan, dan kekuasaan yang berasal dari matahari. Berdiri 15 tahun yang lalu (April 1981) dalam 3 divisi utama yaitu. - Divisi Real Estate: bergerak di bidang pemukiman, perkantoran, perhotelan, kawasan wisata. - Divisi Financial Service: bergerak memantau kebijaksanaan keuangan - Divisi Retail: melingkupi bisnis konsumsi, produk eceran, tour dan travel. PT Putra Serasi Pioneerindo adalah salah satu anak perusahaan PSP yang bergerak dalam bidang retail. Usaha pertama yang sernpat dirintis adalah mini market. Setelah memutuskan bekerja sama dengan grup terkemuka di dunia (d.h.i ) Albert Heijin Holding, PSP akhirnya memfokuskan pada supermarket. Profil Grup Albert Heijin AHOLD adalah perusahaan ritel makanan taraf internasional yang pada saat ini sedang tumbuh dengan pesat. Awal berdirinya AHOLD adalah di Belanda tahun Kini AHOLD telah memiliki jaringan supermarket terkemuka yang

2 29 tersebar di seluruh wilayah AS (terkenal dengan jaringan BI-LO, TOPS, Market, Finast, Giant, Edwards, Stop & Shop), wilayah Eropa (Albert Heijin, Schuitema, Euronova, Jeronimo, Mana, Sesam, dll), wilayah Amerika Latin (Disco, Bompreco, dll) dan wilayah Asia (TOPS). Jaringan supermarket tersebut menrilikr format yang berbeda-beda : yaitu: supermarket, hypermarket, toko diskon, dll. Ahold tumbuh pesat karena mempunyai beberapa hal yang menjadi prinsip utama dalam bisnis yaitu. l. Internasionalisasi Yaitu berusaha menjadi retailer terkemul<a dengan skala internasional, baik dengan cara menumbuhkan pasar baru di lokasi yang tepat, maupun joint venture dengan patner lokal terkemuka seperti TOPS tumbuh dengan kerja sama antara Ahold dengan Armand Castellani (pendiri Tops friendly market di usa) 2. Sinergi Mengerjakan bersama-sama di bidang-bidang logistik, distribusi, teknologi, purchasing, serta pemasaran. 3. Pelayanan yang terbaik bagi konsumen Yaitu dengan memperhatikan kualitas serta menyesuaikan diri dengan kondisi pasar dan pengharapan konsumen 4. Strategi perusahaan Yaitu dengan menjadi perusahaan taraf internasional dengan memperhatikan konsumen, patner, atau pemegang saham. Misi perusahaan Akan menjadi perusahaan pengecer yang berkembang pesat, menguntungkan, dan terkemuka dalam dunia bisnis ekonomi Indonesia. Mempunyai komitmen pada konsumen, pemasok, karyawan, dan komunitas. Profil dan konsep Tops Sasaran customer. - ekonomi menensah

3 JU - orientasi pada kualitas dan kenyamanan berbelanja. Lokasi: - Orientasi pada target group (daerah rumah tinggal) - Dekat dengan departemen store atau ruko - Punya bentuk sendiri untuk setiap lokasi. Produksi - Menjaga kualitas (dengan seleksi ketat) - Menjaga konsistensi Pemajangan produk - Menarik, bagus, dan dipajang sesuai per departemen - 40 % untuk area fresh departemen dan sisanya untuk grocery departemen Promosi. - Secara reguler atau kontinyu atau periodik o Dilakukan secara weekly melalui leaflet fresh 2 mingguan o Secara monthly untuk produk grocery o Melalui program atau radio ; Radio Metro Female FM o Melaluitheme promotion ditoko dan lain2 - Secara non reguler atau tidak - Buka toko baru - Lucky draw program - Mengadakan special events, dll - Melakukan sales development program Harga - Red hot - Tops Special Prinsip 537 o 5 (Lima) Prinsip dasar dalam menjalankan toko 1. Mengontrol kualitas dan rotasi dengan baik 2. Tata graha (housekeeping) dan lingkungan toko yang baik 3 Tingkat persediaan dan produk mix yang baik 4. Memberi harga yang jelas dan tepat 5. Melayani konsumen dengan baik dalam lingkungan yang ramah

4 - t J I o 3 (Tiga) prinsip dasar dalam mengontrol profit 1. Merchandising yang baik 2. Pengontrolan biaya yang baik 3. Pengontrolan shrinkage yang baik. 7 (Tujuh) karakteristi karyawan toko yang sukses l. Ramah 2. Berorientasi pada produk 3. Berorientasi pada konsumen 4. Berorientasi pada individu dan personil 5. Berorientasi pada hal-hal yang rinci 6. Evolutif 7. Stabil

5 32 4,1.2. Struktur Organisasi TOPS Plesiclent [)ilector Opcrlrtion I) ircctor' Rcal Estrrtc f)lrclltiorr Dilcctor'- Rclrtil C)1ic t'irl itlrt D i tcclor IiirtrrtrciuI Scrr icc Drstric i\lliniiger Je Ll rtlr l)istric Iilanager Brtttclrrrtg Drstric NLuugcr' Srrmbitr lr Distric \.klruruer I DistLrc fr'lunirgel \{rrllrrtg i Srdrtrtr i,r Storc Nhnaecr Nlulvos;rli Storc lr{anrgcr l.'lunpis Stolc Tr{lnrgcr Tegalslui Storc lr,{aurrgcr Ithrirur Storc lr{nnlgcr' HR Nlulurnuurcl Sir-rlr.- N{:trragcr \\ ir rrng Ar.lntinisturtion.{ssislnnl Slolc Tt'[arurgcr T'Icrrcl Ciroccr-r l{clcl Producc I{cad Rccc'ir ing llciicl Caslucr Sumber. HRD Tops Surabaya

6 J-) 4.2. Teknik Analisa Data Uji Validitas dan Reliabilitas Dari responden dengan l5 item pertanyaan yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian atas validitas dan reliabilitas mengenai atribut kinerja yang dirasakan, seperti yang tertera pada tabel 1, untuk mengetahui apakah corrected item-total correlation dapat diterima atau tidak, maka dapat dibandingkan dengan r tabel. Nilai r tabel untuk df 295 dengan alpha 5%, yaitu 0.196, ternyata nilai dari corrected item-total correlation pada tabel I lebih besar dari pada r tabel sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut valid. Sedangkanilai alpha untuk kinerja yang dirasakan adalah sebesar yang berarti lebih besar dari ketentuan (alpha cronbach : 0.60), yang berarti data tersebut bersifat reliable. Kinerja yang dirasakan 1 2 e I Alpha Sumber: Tabel 1 Tabe validitas dan reliabilitas = Lampiran 2 Corrected ltem- Correlation dirasakan r tabel(df 298;.025) Keteranoan valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid 0,196 valid valid valid valid valid Dari responden dengan 15 item pertanyaan yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian atas validitas dan reliabilitas mengenai atribut harapan, seperti yang tertera pada tabel 2, untuk mengetahui apakah corrected item-total correlation dapat diterima atau tidak, maka dapat dibandingkan dengan r tabel. Nilai r tabel untuk df 298 dengan alpha 5o/o, yaitu 0.196,

7 -) -+ ternvata nilai dari corrected item-total correlation pada tabel 2 lebih besar dari pada r tabel sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut valid. Sedangkan nilai alpha untuk harapan adalah sebesar yang berarti lebih besar dari ketentuan (alpha cronbach: 0.60), yang berarti data tersebut bersifat reliable. Tabel 2 Tabel validitas dan reliabilitas ha Corrected ltem- r tabel(df Harapan Correlation 298;.025) Keteranqan I , s Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Alpha = Valid Sumber: Lampiran Analisa Deskriptif I. Jenis Kelamin Berdasarkan dari hasil penyebaran kuesioner, diperoleh data bahwa dari responden yang merupakan konsumen supermarket Tops ditemukan responden wanita sebayak 158 responden (52.7%) dan responden pria sebanyak 142 responden (47.3%). Tabel 3 Frelir"rensi.l enis I(elamin Valid pria Freouencv Percent Valid Percdnt 1A wanita 52"7 al. t JUU 1000 Sumber : hrlpiran 3 Cunrulati','e Percent A 3

8 Usia Berdasarkan dari hasil penyebaran kuesioner, diperoleh data bahwa dari responden yang merupakan konsumen supermarket Tops ditemukan responden terbanyak yaitu yang berusia tahun yaitu sebanyak 217 responden (72.3%), sedangkan responden terbanyakedua yaitu antara usia tahun yaitu sebanyak 67 responden (22.3%) sedangkan pada usia antara ditemukan responden sebanyak 16 responden (5.3%). Tabel4 Frellrerrsi L.lsia Valrd thn thn thn Sunrtrcr : laurpimlr.i FrequencV Percenl Valid Percent '22.3 to Crrmulatr,",e Percent 7: 'l t.j Kerja Berdasarkan dari hasil penyebaran kuesioner, diperoleh data bahwa dari responden yang merupakan konsumen supermarket Tops ditemukan bahwa responden terbanyak adalah pelajar atau mahasiswa yaitu sebanyak 178 responden (59.3%), sedangkan responden terbanyak kedua adalah mereka yang bekerja sebagai pegawai swasta yaitu sebanyak 62 responden (20.7%), kemudian dilanjutkan dengan mereka yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 39 reqponden (13%) kemudian jumlah responden untuk pegawai negeri dan ibu rumah tangga sebanyak 4 dan 7 responden (1.3% dan 2.3yo), sedangkan yang lain adalah sebanyak 10 responden (3.3%).

9 36 Tabel 5 Fteluensi Pekerjaan Valrd wirasv/asta Srrtt rbcr pegawai negeri pegawai swasta ibu rumalr tangga ^^t^;^-/-^h.-^i, perajarimanasrsv/a la in-lain lrrrrtpinur i Didik Frequencv Percent Valid Percent t..) ol 7 t t o A7 ' C u mu lative Pe rcent s0 J,/.J 967 Berdasarkan dari hasil penyebaran kuesioner yang kami lakukan terhadap responden supermarket Tops, ditemukan bahwa mayoritas konsumen Tops Supermarket adalah mereka dengan pendidikan terakhir SLTA. Ada 169 responden (56.3%) dengan pendidikan terakhir SLTA. Kemudian responden dengan pendidikan terakhir sarjana ditemukan sebanyak gz responden (30.7%). Responden dengan pendidikan terakhir SLTP ada 24 responden (8%), sedangkan sisanya adalah sebesar 15 responclen (5%) dengan pendidikan terakhir lain - lain. Tabel t' Frekuensi Pendiclikan VAIId SLTP SLTA Sarjana Lain-lain 5 r.rrl l:rn r'1n Frequencv Percent Valid Percent ai s Cunrulative Pefcent Belanja per bulan Berdasarkan dari hasil penyebaran kuesioner yang kami lakukan terhadap responden supermarket Tops, ditemukan bahwa mayoritas konsumen Tops Supermarket berbelanja lebih dari 3 kali perbulan. Ada 110 responden (36.7Yo) berbelanja lebih dari

10 aa tiga kali perbulannya. Responden yang berbelanja sebanyak 3 kali dan dua kali perbulannya ada 78 dan 7 I responden (260/o dan 237%\ kernudian mereka yanu hanya berbelanja sebanyak satu kali tiap bulanny ada 4l responden (13.7%). Tabel 7 Frekuensi Belania Per Bulalr Valrd 1 kali 4,2.3. Analisa Gap 2 kali 3 kali lain-lain Srrnrbc-r : ltulltiran :1 FrecLrencv Percent 41 lj. / Valid Percent IJ.,' Cumuiative Percent lj. r ' r Analisa Komparatif Mean Ditinjau Dari Masing - masing pernyataan 4,2.3.I.1 Ruangan Supermarket yang Bersih Ruangan supermarket yang bersih merupakan salah satu variabel yang penting, karena berhubungan dengan kepuasan konsumen atas kualitas layanan. Dari responden yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian atas kinerja yang dirasakan dan harapan mereka mengenai atribut pelayanan perusahaan dengan memberikan ruangan supermarket yang bersih yang disukai oleh konsumen, seperti yang tertera pada tabel 8 Tabel 8 Frc'litt ertsi Rtt it ngan S u prernriirlie.t rr;111* Bers ih il{lcthl) lil Valid Freouencv Percent Valid Percent Cunrulative Pefcent 4i ,0

11 38 H1 Valici Sumber. lani;rilan -i Frecuencv Percent Valid Percent C 0 Cutluiatit.,e Percent 13,1 100 i.) Pada tabel tersebut, terlihat bahwa penilaian kinerja yang dirasakan terbesar berada pada penilaian "penting" yaitu sebesar 65.3Yo dan secara kumulatif I00o, penilaian kinerja yang dirasakan responden berada pada sangat penting sampai sangat tidak penting, sedangkan penilaian harapan responden terbesar pada "sangat baik" yaitu sebesar 86.7oh dan secara kumulatif 1000, harapan responden berada antara sangat baik sampai sangatidak baik. Tabel 9 t-test Ruansan Suoermarket vans Bersih (Kl&H1) Mean t hitunq t tabel K-H Tabel 10 GAP Ruansan Sunermarket vans Bersih (K I &Hl ) Mean Kineria Harapan Surnber: La-rnpiran.l Dalam perhitungan yang diperoleh pada tabel di atas, apabila dilihat dari rata - rata penilaian, ternyata rata - rata kinerja yang dirasakan sebesar , sedangkan harapan sebesar Untuk melihat apakah ada perbedaan penilaian antara responden berdasarkan harapan dan kinerja yang dirasakan, maka dapat ditelusuri dari analisa gap ditemukan perbedaan nilai rata - rata sebesar , sedang untuk menguji apakah perbedaan ini dapat diterima maka nilai t hitung = , dapat dibandingkan dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian dua arah, pada d.f : 299 nilai tabel toorr=-1.96, ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel ( < -1.96), sedang peluang signifikannya, p:.000 yang berarti Ho ditolak, karena tingkat signifikansinya < Dapat

12 39 dikatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian yang sangat signifikan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden pada atribut kebersihan ruangan supermarket. Dari hasil pengolahan data mengenai kebersihan ruangan supermarket atas konsumen Tops Supermarket dapat diketahui, ternyata harapan lebih besar dari pada kinerja yang dirasakan, hal ini berarti konsumen Tops Supermarket merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak supermarket. Temuan ini ternyata searah dengan pernyataan Philip Kotler (1997:36) yang menyatakan bahwa. kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja yang dirasakan dan harapan. Jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja yang dirasakan melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang Interior Supermarkct yang Bagus Penataan interior supermarket yang bagus merupakan salah satu variabel yang penting, karena berhubungan dengan kepuasan konsumen atas kualitas layanan. Dari responden yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian mereka atas kinerja yang dirasakan dan harapan mengenai atribut Interior Supermarket yang Bagus, seperti yang tertera pada tabel 11 Tabel 11 Frekuensi Interior Supernrarket yanq Bagirs 1K2&t-ll1 tif Valid Freouencv Percent Valid Percent lu.i aa I Cunrulative PeIcent il:l 3 1u0.0

13 4O Valid a Strrultu'r : llruipl'lrrr -3 H2 FrequencV Percent Valid Percent i a? 1000 Cunrulative Percent 3 6.,; Pada tabel tersebut, terlihat bahwa penilaian kinerja yang dirasakan terbesar berada pada penilaian "penting" yaitu sebesar 71.3% dan secara kumulatif 100%, penilaian kinerja yang dirasakan responden berada pada sangat penting sampai sangatidak penting, sedangkan penilaian harapan responden terbesar pada "baik" yaitu sebesar 5l.0% dan secara kumulatif IOO}, harapan responden berada antara sangat baik sampai sangatidak baik. Tabel 12 ttest Interior Supermarket yang Bagus (K2&H2) Mean t hituno t tabel K Tabel 13 GAP Interior Supermarket yang Bagus (K2&H2) Sumber : lampiran 4 Mean Kineria Haraoan Dalam perhitungan yang diperoleh pada lampiran 4, apabila dilihat dari rata - rata penilaian, ternyata rata - rata kinerja yang dirasakan sebesar , sedangkan harapan sebesar untuk melihat apakah ada perbedaan penilaian antara responden berdasarkan harapan dan kinerja yang dirasakan, maka dapat ditelusuri dari analisa gap dengan perbedaan nilai rata - rata sebesar , sedang untuk menguji apakah perbedaan ini dapat diterima maka nilai t hitung : , dapat dibandingkan dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian dua arah, pada cl.f : 2gg nilai tabel toor, =-1.96, ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (_

14 < -1.96), sedang peluang signifikanny&, p:.000 yang berarti Ho ditolak, karena tingkat signifikansinya < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian yang sangat signifikan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden pada atribut penataan interior supermarket yang bagus. Dari hasil pengolahan data mengenai penataan interior supermarket yang bagus atas konsumen Tops Supermarket dapat diketahui, ternyata harapan lebih besar dari pada kinerja yang dirasakan, hal ini berarti konsumen Tops Supermarket merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak supermarket. Temuan ini ternyata searah dengan pernyataan Philip l(otler (1997:36) yang menyatakan bahwa: kepuasan merupakan hrngsi dari kesan kinerja yang dirasakan dan harapan. Jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja yang dirasakan melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang Penampilan Staf yang Bersih dan Rapi Kebersihan dan kerapian staf supermarket merupakan salah satu variabel yang penting, karena berhubungan dengan kepuasan konsumen atas kualitas layanan. Dari responden yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian mereka atas kinerja yang dirasakan dan harapan mengenai atribut penampiran Staf yang Bersih dan Rapi, seperti yang tertera pada tabel 14. Tabel 14 Frekuensi Penampilan Staf yang Bersih dan Rapi tki&hl ) Ii3 Valid Frequency Percent Valid Percent n1^ 78.A 780 5'r Cunr ulative Percent

15 4., valtcl Z.uu H3 Frequencv Percent Valid Percent nl td I 557 Cumulative Percent.i.ij q4) 10 0 Sumber : Larnpirar 3 Pada tabel tersebut, terlihat bahwa penilaian kinerja yang dirasakan terbesar berada pada penilaian "penting" yaitu sebesar 780o dan secara kumulatif 1000, penilaian kinerja yang dirasakan responden berada pada sangat penting sampai sangat tidak penting, sedangkan penilaian harapan responden terbesar pada "sangat baik" yaitu sebesar 55.7o/o dan secara kumulatif 1000, harapan responden berada antara sangat baik sampai sangatidak baik. Tabel 15 t-test Penampilan Staf yang Bersih dan Rapi J Mean t hituno t tabel K Tabel 16 GAP Penampilan Staf yang Bersih dan Rapi (K3&H3) Mean Kineria Hara Sumber : lampiral 4 Dalam perhitungan yang diperoleh pada tabel di atas, apabila dilihat dari rata - rata penilaian, ternyata rata - rata kinerja yang dirasakan sebesar , sedangkan harapan sebesar untuk melihat apakah ada perbedaan penilaian antara responden berdasarkan harapan dan kinerja yang dirasakan, maka dapat ditelusuri dari analisa gap dengan perbedaan nilai rata - rata sebesar , sedang untuk menguji apakah perbedaan ini dapat diterima maka nilai t hitung : -1I.234, dapat dibandingkan dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian dua arah, pada d.f : 299 nilai tabel toorr:-1.96, ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (-

16 a+ -) < ), sedang peluang signifikannya, p :.000 yang berarti Ho ditolak, karena tingkat signifikansinya < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian yan-9 sangat signifikan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden pada atribut penampilan staf yang bersih dan rapi. Dari hasil pengolahan data mengenai penampilan staf yang bersih dan rapi atas konsumen Tops Supermarket dapat diketahui, ternyata harapan lebih besar dari pada kinerja yang dirasakan, hal ini berarti konsumen Tops Supermarket merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak supermarket. Temuan ini ternyata searah dengan pernyataan Philip Kotler (1997:36) yang menyatakan bahwa. kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja yang dirasakan dan harapan. Jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja yang dirasakan melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang. 4, Layanan Yang Diberikan Sesuai dengan Janji Pelayanan sesuai dengan janji merupakan salah satu variabel yang penting, karena berhubungan dengan kepuasan konsumen atas kualitas layanan. Dari responden yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian mereka atas kinerja yang dirasakan dan harapan mengenai atribut Layanan Yang Diberikan Sesuai dengan Janji, seperti yang tertera pada tabel 17. Tabel 17 Freliucnsi Lavanan yang Diberikan SesLrai Janji (K-lctl14) Ii{ Valrd L jl.00 Frecrrencv Percent Valid Percenl L' ?1n S C urnulative Percent 1.0 r

17 44 H4 Valid 2.0O 3, Suurlrer. Luupilirl -i Frequency Percent Valid Percent I 3.rl 3Cl f/? Cumulative Percent 3Lr r.) Pada tabel tersebut, terlihat bahwa penilaian kinerja yang dirasakan terbesar berada pada penilaian "penting" yaitu sebesar 70.0% dan secara kumulatif 1000/0, penilaian kinerja yang dirasakan responden berada pada sangat penting sampai sangatidak penting, sedangkan penilaian harapan responden terbesar pada "sangat baik" yaitu sebesar 72.7o/o dan secara kumulatif 100%. harapan responden berada antara sangat baik sampai sangattidak baik. Tabel 18 t-test Layanan yang Diberikan Sesuai Janji (Ka&Ha) Mean t hituno t tabel K Tabel 19 GAP Layanan yang Diberikan Sesuai Janji (Ka&Ha) Mean Kineria Haraoan Suruber : lampiran -l Dalam perhitungan yang diperoleh pada lampiran 4, apabila dilihat dari rata - rata penilaian, ternyata rata - rata kinerja yang dirasakan sebesar , sedangkan harapan sebesar untuk melihat apakah ada perbedaan penilaian antara responden berdasarkan harapan dan kinerja yang dirasakan, maka dapat ditelusuri dari analisa gap dengan perbedaan nilai rata - rata sebesar , sedang untuk menguji apakah perbedaan ini dapat diterima maka nilai t hitung = , dapat dibandingkan dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian dua arah, pada d.f : 299 nilai tabel toorr:-1.96, ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel ( < -1.96), sedang peluang signifikanny&, p :.000 yang berarti Ho ditolak, karena tingkat signifikansinya < 0.05 sehingga dapat

18 45 dikatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian yang sangat signifikan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden pada atribut layanan yang diberikan sesuai dengan janji. Dari hasil pengolahan data mengenai layanan yang diberikan sesuai dengan janji atas konsumen Tops Supermarket dapat diketahui, ternyata harapan lebih besar dari pada kinerja yang dirasakan, hal ini berarti konsumen Tops Supermarket merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak supermarket. Temuan ini ternyata searah dengan pernyataan Philip Kotler (1997:36) yang.menyatakan bahwa. kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja yang dirasakan dan harapan. Jika kinerja yanc dirasakan di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja yang dirasakan melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang. 4.2,3,1.5 Staf Supermarket Memiliki Pengetahuan yang Cukup Untuk Menjawab Pertanyan Konsumen Pengetahuarr staf supermarket dalam menjawab pertanyaan konsumen merupakan salah satu variabel yang penting karena berhubungan dengan kepuasan konsumen atas kualitas layanan. Dari responden yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian mereka atas kinerja yang dirasakan dan harapan mengenai atribut Staf Supermarket Memiliki Pengetahuan yang cukup untuk Menjawab Pertanyan Konsumen, seperti yang tertera pada tabel 20. Tabel 20 Frekuensi Staf Supermarket Memiliki pengetahuan yang Cukup (Ks&Hs) tis Valid , Freouencv Percent Valid Percent Cumrrlative Percent e3.3 t00.0

19 46 vallcl z.uu Stuubei'. lutrtlriratt -i H5 Frecuencv Pefcent Valid Percent I i 00.C, Cuniulative Petcent 30 4i0 Pada tabel tersebut, terlihat bahwa penilaian kinerja yang dirasakan terbesar berada pada penilaian "penting" yaitu sebesar 60.0% dan secara kumulatif 100%, penilaian kinerja yang dirasakan responden berada pada sangat penting sampai sangatidak penting. sedangkan penilaian harapan responden terbesar pada "sangat baik" yaitu sebesar 57.4o/o dan secara kumulatif l00yq harapan responden berada antara sangat baik sampai sangatidak baik. Tabel2l t-test Staf Supermarket Memiliki Pengetahuan yang Cukup (Ks&Hs) Mean t hituno t tabel K Tabel22 GAP Staf Supermarket Memiliki Pengetahuan yang Cukup (K5&H5) Surnber : lanrpiran 4 Mean Kineria Harapan Dalam perhitungan yang diperoleh pada lampiran 4, apabila dilihat dari rata - rata penilaian, ternyata rata - rata kinerja yang dirasakan sebesar , sedangkan harapan sebesar untuk melihat apakah ada perbedaan penilaian antara responden berdasarkan harapan dan kinerja yang dirasakan, maka dapat ditelusuri dari analisa gap dengan perbedaanilai rata - rata sebesar , sedang untuk menguji apakah perbedaan ini dapat diterima maka nilai t hitung : , dapat dibandingkan dengan nilai t

20 A1 tabel. Berdasarkan pengujian dua arah, pada d.f : 299 nilai tabel to,,r, =-1.96, ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel ( < -1.96), sedang peluang signifikannya, p :.000 yang berar-ti Ho ditolak, karena tingkat signifikansinya < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian yang sangat signifikan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden pada atribut pengetahuan staf supermarket dalam menjawab peftanyaan konsumen. Dari hasil pengolahan data mengenai pengetahuan staf supermarket dalam menjawab pertanyaan konsumen atas konsumen Tops Supermarket dapat diketahui, ternyata harapan lebih besar dari pada kinerja yang dirasakan, hal ini berarti konsumen Tops Supermarket merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak supermarket. Temuan ini ternyata searah dengan pernyataan Philip Kotler ( 1997:36) yang menyatakan bahwa: kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja yang dirasakan dan harapan. Jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja yang dirasakan melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang Jenis Barang yang Ditawarkan Lengkap Kelengkapan jenis barang yang ditawarkan merupakan salah satu variabel yang penting karena berhubungan dengan kepuasan konsumen atas kualitas layanan. Dari responden yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian mereka atas kinerja yang dirasakan dan harapan mengenai atribut Jenis Barang yang Ditawarkan Lengkap, seperti yang tertera pada tabel 23.

21 48. Tabel 23 f:reklrensi.lenis Bar'ang vang l)itarvatl'an Lenglial: (Ko&IJO) ili; Valid Frequencv Percent Valid Percent :ii.3 i {4 4 4, - C rrnrltlati',,e Percent 1.ti50 85.:-l It0.c Valrcl l Frectuerrcv Percent Valid Percent 1.3 I Srrrrrbcr' lanrpinrn.i? t :ij t0! 0 CufnLrlative Percent.J 3.0 -)1./ Itio0 Pada tabel tersebut, terlihat bahwa penilaian kinerja yang dirasakan terbesar berada pada penilaian "penting" yaitu sebesar 603% dan secara kumulatif 100%, penilaian kinerja yang dirasakan responden berada pada sangat penting sampai sangat tidak penting, sedangkan penilaian harapan responden terbesar pada "sangat baik" yaitu sebesar 68.3Yo dan secara kumulatif I0Oo/o, harapan responden berada antara sangat baik sampai sangatidak baik Tabel24 t-test Jenis Barang yang Ditawarkan Lengkap (K6&H6) Mean t hituno t tabel K Tabel25 GAP Jenis Barang yang Ditawarkan Lengkap (K6&H6) Sumber : larnpiran 4 Mean Kineria Haraoan Dalam perhitungan yang diperoleh pada lampiran 4 apabila dilihat dari rata - rata penilaian, ternyata rata * rata kinerja yang

22 49 dirasakan sebesar sedangkan harapan sebesar untuk melihat apakah ada perbedaan penilaian antara responden berdasarkan harapan dan kinerja yang dirasakan, maka dapat ditelusuri dari analisa gap dengan perbedaanilai rata - rata sebesar , sedang untuk menguji apakah perbedaan ini dapat diterima maka nilai t hitung: , dapat dibandingkan dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian dua arah, pada d.f : 299 nilai tabel t,,or.,:-1.96, ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel ( < -1.96), sedang peluang signifikannya, p :.000 yang berarti Ho ditolak, karena tingkat signifikansinya < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian yang sangat signifikan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden pada atribut kelengkapan jenis barang yang ditawarkan Dari hasil pengolahan data mengenai kelengkapan jenis barang yang ditawarkan atas konsumen Tops Supermarket dapat diketahui, ternyata harapan lebih besar dari pada kinerja yang dirasakan, hal ini berarti konsumen Tops Supermarket merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak supermarket. Temuan ini ternyata searah dengan pernyataan Philip Kotler (1997'36) yang menyatakan bahwa. kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja yang dirasakan dan harapan. Jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja yang dirasakan melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang. 4,2,3,1,7 Staf Supermarket Melayani Konsumen dengan Cepat Kecepatan staf supermarket dalam melayani konsumen merupakan salah satu variabel y'ang penting karena berhubungan dengan kepuasan konsumen atas kualitas layanan. Dari responden yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian rnereka atas kinerja yang dirasakan dan harapan mengenai atribut Staf Supermarket Melayani Konsumen dengan Cepat, seperti yang tertera padatabel26.

23 50 Tabel 26 Frekuensi Staf Supermarket Melayani dengan Cekatan (K7&H7) I{: Valid ,00 Frecuencv Percent Valid Percenl s O I.J 1t L 10 0 o.j Il C rrrilrlatil./e l 3 : H7 ','alrd Surttbe'r : ltrntpitiru -1 Frequencv Percent Valid Percent I : I i ot./ ot./ CUnrul.rtive Pefcent 3. rt 3,3 1 Pada tabel tersebut, terliha.t bahwa penilaian kinerja yang dirasakan terbesar berada pada penilaian "penting" yaitu sebesar 613% dan secara kumulatif l00oa, penilaian kinerja yang dirasakan responden berada pada sangat penting sampai sangatidak penting, sedangkan penilaian harapan responden terbesar pada "sangat baik" yaitu sebesar 61.7o/o dan secara kumulatif l00ya, harapan responden berada antara sangat baik sampai sangatidak baik. Tabel2T t-test Staf Supermarket Melayani dengan Cekatan (K7&H7) Mean t hituno t tabel K Tabel 28 GAP Staf Supermarket Melayani dengan Cekatan (K7&H7) Mean Kineria ' I Harapan Sumber : lampiran 4 Dalam perhitungan yang diperoleh pada larnpiran 4. apabila dilihat dari rata - rata penilaian, ternyata rata - rata kinerja yang

24 5t dirasakan sebesar , sedangkan harapan sebesar untuk melihat apakah ada perbedaan penilaian antara responden berdasarkan harapan dan kinerja yang dirasakan, maka dapat ditelusuri dari analisa gap dengan perbedaanilai rata - rala sebesar , sedang untuk menguji apakah perbedaan ini dapat diterima maka nilai t hitung: , dapat dibandingkan dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian dua arah, pada d.f : 299 nilai tabel tnnr, =-1.96, ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel ( < -1.96), sedang peluang signifikannya, p :.000 yang berarti Ho ditolak, karena tingkat signitikansinya < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian yang sangat signifikan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden pada atribut kecepatan staf supermarket dalam melayani konsumen. Dari hasil pengolahan data mengenai kecepatan staf supermarket dalam melayani pelayan atas konsumen Tops Supermarket dapat diketahui, ternyata harapan lebih besar dari pada kinerja yang dirasakan, hal ini berarti konsumen Tops Supennarket merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan olch piliak supermarket. Temuan ini ternyata searah dengan pernyataan Philip Kotler (1997:36) yang menyatakan bahwa: kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja yang dirasakan dan harapan. Jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja yang dirasakan melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang ,1,8 Lama Antrian Layanan Di Kasir Lama antrian di kasir merupakan salah satu variabel yang penting karena berhubungan dengan kepuasan konsumen atas kualitas layanan. Dari responden yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian mereka atas kinerja yang dirasakan dan harapan mengenai atribut Lama Antrian Layanan Di Kasir, seperti yang tertera pada tabel 28

25 57 Tabel 29 Frellrc'nsi Lanta Atitrian Litvattatt cli Kasir llis&lis) I{8 V,rlid Frequency Percenl Valid Percent too 3? C rlrnrtlatir,'e Pet cent d0 :73 89r.lj valld E?? '1 1S, 151 JUU Srrrnber:Lrrupinru-1 Freotrencv Percent Valid Percerrt 2.7 :.7 I.J 73 '?ar f CtrnrLrl,rtirie Per cent lrl.0.l!t I Pada tabel tersebut, terlihat bahwa penilaian kinerja yartg dirasakan terbesar berada pada penilaian "penting" yaitu sebesar 62.0% dan secara kumulatif 1000/0, penilaian kinerja yang dirasakan responden berada pada sangat penting sampai sangat tidak penting, sedangkan penilaian harapan responden terbesar pada "sangat baik" yaitu sebesar 50.3o/o dan secara kumulatif 10006, harapan responden berada antara sangat baik sampai sangatidak baik. Tabel 30 t-test Lama Antrian Layanan di Kasir (K8&H8) Mean t hitunq t tabel K fabel 31 GAP Lama Antrian Layanan di Kasir (K8&H8) Sumber : larnpiran 4 Mean Kineria Haraoan Dalam perhitungan yang diperoleh pada lampiran 4" apabila dilihat dari rata,- rata penilaian, ternyata rata - rata kinerja yang dirasakan sebesar 2.733, sedangkan harapan sebesar untuk melihat apakah ada perbedaan penilaian antara responden

26 53 berdasarkan harapan dan kinerja yang dirasakan, maka dapat ditelusuri dari analisa gap dengan perbedaanilai rata - rata sebesar , sedang untuk menguji apakah perbedaan ini dapat diterirna maka nilai t hitung: , dapat dibandingkan dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian dua arah, pada d.f : 299 nilai tabel trr,:s:-1.96, ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel ( < -1.96), sedang peluang signifikannya, p:.000 yang berarti Ho ditolak, karena tingkat signifikansinya < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian yang sangat signifikan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden pada atribut lama antrian di kasir. Dari hasil pengolahan data mengenai lama antrian di kasir atas konsumen Tops Supermarket dapat diketahui, ternyata harapan lebih besar dari pada kinerja yang dirasakan, hal ini berarti konsumen Tops Supermarket merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak supermarket. Temuan ini ternyata searah dengan pernyataan Philip Kotler (1997:36) yang menyatakan bahwa: kepuasan merupakan lungsi dari kesan kinerja yang dirasakan dan harapan. Jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja yang dirasakan melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang. 4, Ketersediaan Layanan Konsunren Ketersediaan supermarket dalam menibantu konsumen merupakan salah satu variabel yang penting karena berhubungan dengan kepuasan konsumen atas kualitas layanan. Dari responden yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian mereka atas kinerja yang dirasakan dan harapan mengenai atribut Ketersediaan layanan konsumen, seperti yang tertera pada tabel32

27 5-l Tabel 32 Frel<uensi Ketersecliaatl Lavartatr l\onsllrllen ( Kq&H9) iib Valid FreoLlencv Percenl i,ralid Percent 1l i? i i r00 0 1OCr.r) CUmulati,,re Percent H9 Valid Sutrttr\--r. llttrrpirrrrt i Freqttencv Percent Valid Percent 5 1 i 1 7 '15 '15i) 45r 0 t54 96 JUU ,' C utrttllattt;e Pelcent 1 7 [:]8,.i-r Pada tabel tersebut, terlihat bahwa penilaian kinerja yang dirasakan terbesar berada pada penilaian "penting" yaitu sebesar 57J% dan secara kumulatif l00oh, penilaian kinerja yang dirasakan responden berada pada sangat penting sampai sangat tidak penting, sedangkan penilaian harapan responden terbesar pada "sangat baik' yaitu sebesar 51.3oh dan secara kumulatif 1000, harapan responden berada antara sangat baik sampai sangatidak baik. Tabel 33 t-test Ketersediaan Lavanan Konsumen (K9&H9) Mean t hitunq t tabel K Tabel 34 GAP Ketersediaan Lavanan Konsumen (K9&H9) Sumber : lampiran 4 Mean Kineria Harapan Dalam perhitungan yang diperoleh pada lampiran 4, apabila dilihat dari rata - rata penilaian, ternyata rata - rata kinerja yang dirasakan sebesar , sedangkan harapan sebesar untuk

28 55 melihat apakah ada perbedaan penilaian antara responden berdasarkan harapan dan kinerja yang dirasakan, maka dapat ditelusuri dari analisa gap dengan perbedaanilai rata - rata sebesar , sedang untuk menguji apakah perbedaan ini dapat diterima maka nilai t hitung : , dapat dibandingkan dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian dua arah, pada d.f : 299 nilai tabel 1,,,,25:-1.96, ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel ( < -1.96), sedang peluang signifikanny?, p :.000 yang berarti Ho ditolak, karena tingkat signifikansinya < 0.0,55shingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian yang sangat signifikan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden pada atribut Ketersediaan layanan konsumen. Dari hasil pengolahan data mengenai ketersediaan supermarket dalam membantu konsumen atas konsumen Tops Supermarket dapat diketahui, ternyata harapan lebih besar dari pada kinerja yang dirasakan, hal ini berarti konsumen Tops Supermarket merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak supermarket. Temuan ini ternyata searah dengan pernyataan Philip Kotler (199736) yang menyatakan bahwa: kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja yang dirasakan dan harapan. Jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja yang dirasakan melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang Tempat Parkir Supermarket yang Aman Tempat parker supermarket yang aman merupakan salah satu variabel yang penting karena berhubungan dengan kepuasan konsumen atas kualitas layanan. Dari responden yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian mereka atas kinerja yang dirasakan dan harapan mengenai atribut Tempat Parkir Supermarket yang Aman, seperti yang tertera pada tabel 3-5.

29 56 Tabel 35 Frekuensi Tempat Parkir yang Aman (Kl0&Hl0) Valicl Frequencv Percen! Valid Percent?.7 t5, bt / 220 r00.0 C unirtlati 'e Percer't H10 Valid Sumber lluupiran 3 F reouencv Percent Valid Percent I 3 7 :.3 58? Er Cro.0 (-1r rnluljtivp Pe cent ji.l 7 '1t.0 r00.0 Pada tabel tersebut, terlihat bahwa penilaian kinerja yang dirasakan terbesar berada pada penilaian "penting" yaitu sebesar 61 7% dan secara kumulatif 1000, penilaian kinerja yang dirasakan responden berada pada sangat penting sampai sangatidak penting, sedangkan penilaian harapan responden terbesar pada "sangat baik" yaitu sebesar 78.}Yo dan secara kumulatif l00yo, harapan responden berada antara sangat baik sampai sangatidak baik. Tabel 36 t-test Tempat Parkir yang Aman (Kl0&H10) Mean t hitunq t tabel K Tabel 37 GAP Tempat Parkir yang Aman (KlO&Hl0) Sumber : larnpiran :l Mean Kineria 2.760A Harapan Dalam perhitungan yang diperoleh padalampiran 4s, apabila dilihat dari rata - rata penilaian, ternyata rata - rata kinerja yang

30 57 dirasakan sebesar , sedangkan harapan sebesar untuk melihat apakah ada perbedaan penilaian antara responden berdasarkan harapan dan kinerja yang dirasakan, maka dapat ditelusuri dari analisa gap dengan perbedaanilai rata - rata sebesar , sedang untuk menguji apakah perbedaan ini dapat diterima maka nilai t hitung: , dapat dibandingkan dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian dua arah, pada d.f : 299 nilai tabel toorr:-1.96, ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel ( < -1.96), sedang peluang signifikanny&, p:.000 yang berarti Ho ditolak, karena tingkat signifikansinya < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian yang sangat signifikan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden pada atribut keamanan tempat parkir. Dari hasil pengolahan data mengenai keamanan tempat parkir atas konsumen Tops Supermarket dapat diketahui, ternyata harapan lebih besar dari pada kinerja yang dirasakan, hal ini berarti konsumen Tops Supermarket merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak supermarket. Temuan ini ternyata searah dengan pernyataan Philip Kotler (1997:36) yang menyatakan bahwa: kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja yang dirasakan dan harapan. Jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja yang dirasakan melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang L.11 Tempat Penitipan Barang yang Aman Keamanan pada tempat penitipan barang membantu konsumen merupakan salah satu variabel yang penting karena berhubungan dengan kepuasan konsumen atas kualitas layanan. Dari responden yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian mereka atas kinerja yang dirasakan dan harapan mengenai atribut Tempat Penitipan Barang yang Aman, seperti yang tertera pada tabel 38.

31 58 Tabel 38 Frehrertsi Tenrlrat Periitipan Yattg Atttatr 1KIl&flIII Iit l Valid { 00 Freqltencv Percent Valid Percent t.u r95 5!t C unrulative Percent t 0 15 ;1 6{J.3 lr'j0.[) H11 Valid OO 3.00 {00 Srrnrber : lanrllirau i F rectttettcv Percent Valid Percr:r-tt I.3.,1 E t00.0 C un"rulati,i e H e r.. ar l1t : Pada tabel tersebut, terlihat bahwa penilaian kinerja yang dirasakan terbesar berada pada penilaian "penting" yaitu sebesar 65.}Vo dan secara kumulatif I)Ayo, penilaian kinerja yang dirasakan responden berada pada sangat penting sampai sangatidak penting. sedangkan penilaian harapan responden terbesar pada "sangat baik" yaitu sebes ar 66.3oh dan secara kumulatif 1000, harapan responden berada antara sangat baik sampai sangatidak baik. Tabel 39 t-test Tempat Penitipan yang Aman (Kl1&Hl l) Mean t hitunq t tabel K Tabel 40 GAP Tempat Penitipan yang Aman (Kl1&H11) Surnber : lampiran 4 Mean Kineria Harapan 3.6 Dalam perhitungan yang diperoleh pada lampiran 4, apabila dilihat dari rata - rata penilaian, ternyata rata- rata kinerja yang

32 59 dirasakan sebesar , sedangkan harapan sebesar 3.6. untuk melihat apakah. ada perbedaan penilaian antara responden berdasarkan harapart dan kinerja yang dirasakan, maka dapat ditelusuri dari analisa gap dengan perbedaanilai rata - rata sebesar , sedang untuk menguji apakah perbedaan ini dapat diterima maka nilai t hitung : , dapat dibandingkan dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian dua arah, pada d.f = 299 nilai tabel t.,:s:-1.96, ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (- 14.Q32 < -1.96), sedang peluang signifikannya, p :.000 yang berarti Ho ditolak, karena tingkat signifikansinya < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian yang sangat signifikan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden pada atribut tempat penitipan barang yang aman. Dari hasil pengolahan data mengenai keamanan dalam penitipan barang atas konsumen Tops Supermarket dapat diketahui, ternyata harapan lebih besar dari pada kinerja yang dirasakan, hal ini berarti konsumen Tops Supermarket merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak supermarket. Temuan ini ternyata searah dengan pern)'ataan Philip Kotler (1997:36) yang menyatakan bahrva: kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja yang dirasakan dan harapan. Jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja yang dirasakan melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang Staf Supermarket yang Ramah Dalam Melayani dan Tidak Membedakan Konsumen Keramahan staf supermarket dalam melayani dan tidak membedakan konsumen merupakan salah satu variabel yang penting karena berhubungan dengan kepuasan konsumen atas kualitas layanan. Dari responden yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian mereka atas kinerja yang dirasakan dan harapan mengenai atribut Staf Supermarket yang Ramah Dalam Melayani

33 60 dan Tidak Membedakan Konsumen, seperti yang tertera pada tabel 4l Tabel4l FrekLreusi Stlf Supemrarke-t vang Raniah dan Trdak l\ lerrheclrlir n tli I ",t't-l 1) hl2 Valid Freouencv Percent Valid Percent '2.4tr , CLrntrlatir.,e PeIcent H12 valtd 00? Strtnbr-r : lirrrpirarr I FreqLtencv Percent Valid Percent 1.J , , ' Cumulative Percent Pada tabel tersebut, terlihat bahwa penilaian kinerja yang dirasakan terbesar berada pada penilaian "penting" yaitu sebesar 59.3% dan secara kumulatif l00oh, penilaian kinerja yang dirasakan responden berada pada sangat penting sampai sangat tidak penting, sedangkan penilaian harapan responden terbesar pada "sangat baik" yaitu sebesar 76.0o/o dan secara kumulatif 00yo, harapan responden berada antara sangat baik sampai sangatidak baik. Tabel 42 t-test Staf Supermarket yang Ramah dan Tidak Membedakan (Kr2&Hl2\ Mean t hituno t tabel K

34 61 Tabel 43 GAP Staf Supermarket yang Ramah dan Tidak Membedakan (Kl2&Hr2) Mean Kineria Harapan Surnber : liunpiran -l Dalam perhitungan yang diperoleh pada lampiran 4. apabila dilihat dari rata - rata penilaian, ternyata rata - rata kinerja yang dirasakan sebesar , sedangkan harapan sebesar untuk melihat apakah ada perbedaan penilaian antara responden berdasarkan harapan dan kinerja yang dirasakan, maka dapat ditelusuri dari analisa gap dengan perbedaanilai rata - rata sebesar , sedang untuk menguji apakah perbedaan ini dapat diterima maka nilai t hitung : , dapat dibandingkan dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian dua arah, pada d.f : 299 nilai tabel toorr:-1.96, ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel ( < -1.96), sedang peluang signifikanny&, p :.000 yang berarti Ho ditolak, karena tingkat signifikansinya < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian yang sangat signifikan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden pada atribut keramahan staf supermarket dalam melayani dan tidak membedakan konsumen. Dari hasil pengolahan data mengenai keramahan staf supermarket dalam melayani dan tidak membedakan konsumen atas konsumen Tops Supermarket dapat diketahui, ternyata harapan lebih besar dari pada kinerja yang dirasakan, hal ini berarti konsumen Tops Supermarket merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak supermarket. Temuan ini ternyata searah dengan pernyataan Philip Kotler ( ) yang menyatakan bahwa: kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja iang dirasakan dan harapan. Jika kinerja yang

35 62 dirasakan di bawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja yang dirasakan melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang Keluhan atau Saran Konsumen Ditangani Dengan Serius Keseriusan dalam menangani keluhan dan saran merupakan salah satu variabel yang penting karena berhubungan dengan kepuasan konsumen atas kualitas layanan. Dari responden yang telah diteliti, maka telah diperoleh hasil penelitian mereka atas kinerja yang dirasakan dan harapan mengenai atribut Keluhan ataur Saran Konsumen Ditangani Dengan Serius, seperti yang tertera pada tabel44. Tabel44 Ft-cl'ttcttsi I:elulran atau Sallrr liorrsunren Ditarrr:giil)i Serius (1..l.l&il Li I Valid I{IJ Freouencv Percent Valid Percent O/ t l - J 1000 l t e 1000 Cunrulati';e Per cent 10 :r I r)tl 0 Valicl Srtttllrer : Iarnpit'au 3 H13 Freouencv Percent Valid Percenl Cuniulative Percent tr. i 403 Pada tabel tersebut, terlihat bahwa penilaian kinerja yang dirasakan terbesar berada pada penilaian "penting" yaitu sebesar 65.3% dan secara kumulatif l00yo, penilaian kinerja yang dirasakan responden berada pada sangat penting sampai sangat tidak penting, sedangkan penilaian harapan responden terbesar pada "sangat baik" yaitu sebesar 59.7Yo dan secara kumulatif IAO'A, harapan responden berada antara sangat baik sampai sangatidak baik.

36 o-) Tabel 45 t-test Keluhan atau Saran Konsumen Ditanggapi Serius (K13&H13) Mean t hitunq t tabel K Tabel 46 Gap Keluhan atau Saran Konsumen Ditanggapi Serius (Kl3&Hl3) Sumber : lzunpiran -l Mean Kineria Harapan Dalam perhitungan yang diperoleh pada lampiran 4, apabila dilihat dari rata - rata penilaian, ternyata rata - rata kinerja yang dirasakan sebesar , sedangkan harapan sebesar untuk melihat apakah ada perbedaan penilaian antara responden berdasarkan harapan dan kinerja yang dirasakan, maka dapat ditelusuri dari analisa gap dengan perbedaanilai rata - rata sebesar , sedang untuk menguji apakah perbedaan ini dapat diterima maka nilai t hitung : , dapat dibandingkan dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian dua arah, pada d.f : 299 nilai tabel too,,:-1.96, ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel ( < -1.96), sedang peluang signifikannya, p :.000 yang berarti Ho ditolak, karena tingkat signifikansinya < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian yang sangat signifikan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden pada atribut keseriusan dalam menangani saran dan keluhan. Dari hasil pengolahan data mengenai keseriusan dalam menangani saran dan keluhan atas konsumen Tops Supermarket dapat diketahui,.ternyata harapan lebih besar dari pada kinerja yang dirasakan, hal ini berarti konsumen Tops Supermarket merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak supermarket.

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri ritel merupakan industri yang strategis bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Industri ini merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP Wuri Agustanti Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Purworejo email: Wuri_agustanti@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan merupakan suatu hal yang biasa terjadi di dalam dunia bisnis. Perusahaan tidak boleh menganggap hal ini menjadi ketakutan, tetapi akan lebih baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Franchise Circkle K adalah waralaba yang bergerak di bidang industri retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini ada beberarapa langkah yang dilakukan peneliti, antara lain: a) Merumuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan pelanggan semakin besar. Permintaan kebutuhan pelanggan juga semakin besar. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengandalkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dalam melamar pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengandalkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dalam melamar pekerjaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan di dunia kerja menyebabkan banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak terserap, padahal tidak sedikit dari mereka yang memiliki

Lebih terperinci

PENGARUH PERANAN PUBLIC RELATIONS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN.

PENGARUH PERANAN PUBLIC RELATIONS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN. L1 KUESIONER Responden Yth, Dalam rangka menyelesaikan makalah di Jurusan Komunikasi Pemasaran Jenjang Pendidikan Strata 1 Universitas Bina Nusantara, penulis melakukan studi kasus yang berjudul PENGARUH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin besarnya antusiasme dan agresifitas para pelaku bisnis baik di sektor industri, jasa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis ritel eceran saat ini mengalami perkembangan cukup pesat, ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan kondisi pasar juga menuntut peritel untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan kondisi pasar juga menuntut peritel untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis ritel atau eceran mengalami perkembangan cukup pesat, ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pemain bisnis di Indonesia harus menghadapi tingkat persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pemain bisnis di Indonesia harus menghadapi tingkat persaingan bisnis yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap pemain bisnis di Indonesia harus menghadapi tingkat persaingan bisnis yang cukup ketat. agar bisnis yang dijalaninya tetap eksis, bahkan tidak sekedar

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Mayoritas pelanggan Hero Supermarket di mal Taman Anggrek adalah: Berjenis kelamin wanita Berusia 25-34 tahun Tingkat pendidikan terakhir sarjana Berprofesi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia pemasaran dewasa ini sangat pesat, yang ditunjukkan dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada konsumen. Kemudahan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 61 BAB IV ANALISIS DATA Dalam Bab IV ini, hasil dari perhitungan statistik dianalisis dan dibahas. Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.00. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson 125 Lampiran 1 Kuesioner Responden Yth. Nama saya Wilson, mahasiswa Fakultas Ekonomi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya mengenai Service Quality, Customer Satisfaction Repurchase

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan

pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan di Susindo Swalayan Temanggung terhadap kualitas pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN Rindyah Hanafi Abstract : The purpuse of this study is to examine motivation shopping in traditional market and supermarket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Trans Retail Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Trans Retail Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT Trans Retail Indonesia PT Trans Retail Indonesia atau Carrefour adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa retail/bergerak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kausal (sebab akibat) dan menggunakan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum ADA Swalayan Kudus. Ada swalayan adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum ADA Swalayan Kudus. Ada swalayan adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum ADA Swalayan Kudus Ada swalayan adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail dan merupakan perusahaan yang sedang

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK ABSTRAK Clara Meirista Email: Clarameirista@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

L 1. Lampiran 1 (Kuesioner) Kepada. Yth. Pengunjung Hero Supermarket Pondok Indah Mal. Di tempat. Dengan Hormat,

L 1. Lampiran 1 (Kuesioner) Kepada. Yth. Pengunjung Hero Supermarket Pondok Indah Mal. Di tempat. Dengan Hormat, L 1 Lampiran 1 (Kuesioner) Kepada Yth. Pengunjung Hero Supermarket Pondok Indah Mal Di tempat Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa fakultas ekonomi jurusan Manajemen Binus University yang sedang meny usun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan itu banyak bermunculan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran pada pasar moderen di Indonesia mengalami pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran pada pasar moderen di Indonesia mengalami pertumbuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perdagangan eceran pada pasar moderen di Indonesia mengalami pertumbuhan dan persaingan pesat dengan masuknya perusahaan besar seperti Alfa, Makro, Carrefour,

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha Lampiran KUESIONER Saya mahasiswa jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung akan mengadakan sebuah penelitian dengan topik Manajemen Pemasaran yang mengambil objek Penelitian di Rumah

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK Yuliandery Yuliandery_cen@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Metode Penarikan dan Ukuran Sampel Kuesioner Penelitian Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan metode pengambilan non

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada beberapa bab dimuka dan analisis data yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Profil responden digunakan untuk mengetahui gambaran dari konsumen (pengguna Wi-Fi) maupun konsumen potensial yang telah menggunakan fasilitas Wi-Fi yang

Lebih terperinci

BAB 4 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK

BAB 4 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK BAB 4 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK 4.1 Analisis Uji Instrumen Penelitian (Pre-test) Pre-test dilakukan untuk menguji pertanyaan dalam bentuk pernyataan yang dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan pada Bab II, disimpulkan bahwa permasalahan bagi Diamond Supermarket (D BEST Fatmawati) pada saat ini adalah image Diamond Supermarket

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini dan seiring dengan semakin banyaknya perusahaan pesaing yang bermunculan khususnya di bidang jasa boga,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis retail di Indonesia berkembang dengan sangat pesat, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis retail di Indonesia berkembang dengan sangat pesat, UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis retail di Indonesia berkembang dengan sangat pesat, terbukti dengan munculnya banyak retailer baru, khususnya retail modern dengan konsep

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan yang dimaksud adalah efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan yang dimaksud adalah efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Bisnis ritel merupakan salah satu bisnis di Indonesia yang mulai mengalami perkembangan cukup pesat. Perkembangan ini dapat dilihat dengan adanya perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif korelasional antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif korelasional antara dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kuantitatif korelasional antara dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang tepat merupakan kekuatan bagi. perusahaan dalam berhadapan langsung dengan konsumen untuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang tepat merupakan kekuatan bagi. perusahaan dalam berhadapan langsung dengan konsumen untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orang yang terlibat dalam bidang pemasaran menjadi ujung tombak dalam berhadapan langsung dengan konsumen, baik dalam usaha menawarkan barang yang dihasilkan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perdagangan eceran pada pasar modern di Indonesia mengalami pertumbuhan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perdagangan eceran pada pasar modern di Indonesia mengalami pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perdagangan eceran pada pasar modern di Indonesia mengalami pertumbuhan dan persaingan pesat dengan masuknya perusahaan besar seperti Alfa, Makro, Carrefour,

Lebih terperinci

- Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1

- Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1 - Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1 Lampiran L1-1 Validitas Konstruksi Lampiran L1-2 Validitas Konstruksi Lampiran L1-3 Validitas Konstruksi - Kuesioner Pendahuluan LAMPIRAN 2 - Data Mentah Kuesioner Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Industri ritel yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan agar barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam keadaan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan hal tersebut banyak bermunculan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang analisis dan pembahasan data yang diperoleh responden melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada pembahasan ini untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang

BAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini persaingan diantara perusahaan semakin hebat, munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang

Lebih terperinci

satu yang bisa disebut sukses adalah Hero Supermarket. Dengan jumlah cabang

satu yang bisa disebut sukses adalah Hero Supermarket. Dengan jumlah cabang 2 Dari beberapa Supermarket besar yang dimiliki oleh pengusaha lokal, salah satu yang bisa disebut sukses adalah Hero Supermarket. Dengan jumlah cabang tersebar di berbagai kota di Indonesia, Hero Supermarket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pula aktivitas perdagangan pada saat ini. Oleh karena itu, tidak terelakkan

BAB I PENDAHULUAN. pula aktivitas perdagangan pada saat ini. Oleh karena itu, tidak terelakkan 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan lingkungan yang makin dinamis, makin meningkat pula aktivitas perdagangan pada saat ini. Oleh karena itu, tidak terelakkan lagi adanya persaingan usaha

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Promosi Penjualan, Minat Beli Konsumen

ABSTRAK. Kata Kunci : Promosi Penjualan, Minat Beli Konsumen ABSTRAK Pengelolaan bisnis ritel di Indonesia memiliki peluang yang baik karena potensi pasarnya sangat besar. Namun, kini persaingan bisnis ritel di Indonesia semakin ketat sehingga para pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih toko swalayan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis ritel, merupakan bisnis yang menjanjikan karena dapat memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia di akhir

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN, DAN KREATIFITAS PERIKLANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN, DAN KREATIFITAS PERIKLANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN KUESIONER Kepada Yth. Para Responden. Saya adalah mahasiswa dari Universitas Bina Nusantara yang sedang melakukan penelitian untuk penyelesaian tugas akhir saya yang berjudul ANALISIS PENGARUH KUALITAS

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertumbuhan di kota ekonomi Surabaya yang maju dan berkembang pesat, telah terjadi perubahan di bidang industri dan produksi. Kegiatan ritel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. buka-tutup, mati-hidup dan terus bergulir tanpa henti dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. buka-tutup, mati-hidup dan terus bergulir tanpa henti dengan berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pertumbuhan industri ritel semakin berkembang. Tingginya permintaan pasar akan produk ritel, membuat sebagian besar pelaku usaha memilih bisnis ini. Bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan utama, yaitu untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Dengan adanya persaingan dunia bisnis yang semakin ketat, disamping

Lebih terperinci

BAB l. Pendahuluan. dewasa ini semakin meningkat, terkait dengan hal tersebut orang tidak lagi hanya

BAB l. Pendahuluan. dewasa ini semakin meningkat, terkait dengan hal tersebut orang tidak lagi hanya BAB l Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, kebutuhan manusiapun dewasa ini semakin meningkat, terkait dengan hal tersebut orang tidak lagi hanya memikirkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis Ritel di Indonesia makin hari dirasakan semakin ramai dan persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak menjadi halangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya persaingan didalam dunia usaha dan semakin berkembangnya perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap perusahaan untuk saling merebut

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA GIANT SUPERMARKET CABANG CIMANGGIS DEPOK. Disusun Oleh : Heru Purnomo, SE, MM.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA GIANT SUPERMARKET CABANG CIMANGGIS DEPOK. Disusun Oleh : Heru Purnomo, SE, MM. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA GIANT SUPERMARKET CABANG CIMANGGIS DEPOK Disusun Oleh : Heru Purnomo, SE, MM. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma heru_p@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perekonomian makin maju dan berkembang dengan pesat, banyak produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang sejenis dengan

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara BAB 4 Analisis Data dan Penyajian 4.1 Penyajian data penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) SUB DIVRE III.I KERTAPATI 1. Identits Responden Nama : Jenis Kelamin : Laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri modern ritel dewasa ini semakin pesat, baik pemain lokal maupun asing semakin agresif bermain dalam pasar yang empuk tersebut. Prospek

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survey, dengan

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survey, dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survey, dengan pengambilan sampel pada populasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Studi pada Indomaret Denpasar Barat) Nama : Made Arly Dwi Cahyana Nim : 1215251165 ABSTRAK Loyalitas pelanggan merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Uji Validitas Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan reliabilitas pertanyaan kuesioner kepada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir,

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir, III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu, ritel modern dan ritel tradisional. Ritel modern sebenarnya merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Mini Market Indomaret. kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Mini Market Indomaret. kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Mini Market Indomaret Berawal dari pemikiran untuk mempermudah penyediaan kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988 didirikanlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur. Uji coba ini dilakukan kepada 30 orang responden yang berkunjung ke

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur. Uji coba ini dilakukan kepada 30 orang responden yang berkunjung ke BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Coba Kuesioner Uji coba kuisioner dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur. Uji coba ini dilakukan kepada 30 orang responden yang

Lebih terperinci

ANGKET RESPONDEN KONSUMEN. : Permohonan Pengisian Angket Responden

ANGKET RESPONDEN KONSUMEN. : Permohonan Pengisian Angket Responden ANGKET RESPONDEN KONSUMEN Hal : Permohonan Pengisian Angket Responden Kepada Yth Bapak /ibu /saudara/i Responden Ditempat. Dengan hormat, Dalam rangka penelitian mengenai Hubungan Retailing Mix terhadap

Lebih terperinci

KUESIONER PENDAHULUAN

KUESIONER PENDAHULUAN KUESIONER PENDAHULUAN Kepada Yth, Bapak/Ibu/Sdr/i Responden konsumen Waroong Kuesioner ini dibagikan kepada Anda sebagai kuesioner awal untuk mengetahui atribut apa saja yang mempengaruhi suasana dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat saat ini, dapat dilihat bahwa sektor dunia usaha saat ini telah menjadi suatu arena persaingan yang sengit dan tidak

Lebih terperinci

dibandingkan dengan pasar swalayan yang lain dalam penelitian ini.

dibandingkan dengan pasar swalayan yang lain dalam penelitian ini. sehingga konsumen mendapatkan kepuasan dalam melakukan kegiatan berbelanja dan pada akhirnya Carrefour memiliki konsumen yang loyal tertinggi jika dibandingkan dengan pasar swalayan yang lain dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kuantitatif. Lebih jelasnya lagi, penulis menggunakan metode penelitian

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kuantitatif. Lebih jelasnya lagi, penulis menggunakan metode penelitian BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif. Lebih jelasnya lagi, penulis menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner kajian

Lampiran 1. Kuesioner kajian Lampiran 1. Kuesioner kajian SURVEI KAJIAN PENGARUH PRODUK PERBANKAN, MUTU PELAYANAN DAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK STUDI KASUS KANTOR CABANG UTAMA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman keberadaan bisnis eceran ditengahtengah masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan dalam pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini persaingan diantara perusahaan semakin hebat. Munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang aneh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis ritel adalah penjualan barang secara langsung dalam berbagai macam jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya termasuk

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. lainnya secara lengkap. Bapak Hilman, pemilik dari toko busana muslim

BAB IV HASIL PENELITIAN. lainnya secara lengkap. Bapak Hilman, pemilik dari toko busana muslim BAB IV HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 1. Sejarah Dannis Collection Sejarah berdirinya toko busana muslim Dannis Collection di Royal Plaza Surabaya tak lepas dari kondisi dan situasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen 72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen Matahari Departemen Store yang datang berkunjung. Salah satu teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Suatu perusahaan jasa jika ingin tetap bertahan dan bersaing serta mampu mengembangkan bisnisnya harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen agar tercipta suatu kepuasan. Griya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Ramayana Lestari Sentosa 4.1.1 Sejarah Ramayana Lestari Sentosa Ramayana Lestari Sentosa adalah jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia. Selain department

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan hal yang sangat penting seiring dengan semakin tinggi dan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian Penelitian ini dilakukan pada Swalayan Naraya yang beralamat di Gonjen, Tamantirto, Kasihan, Bantul yang merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Berikut ini adalah profil perusahaan yang meliputi latar belakang perusahaan, visi dan misi perusahaan, arti dan logo, serta struktur organisasi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan seperti yang telah diuraikan penulis dalam pembahasan tentang hubungan persepsi konsumen atas Retail Mix dengan preferensi

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DIBUTIK VIOALE

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DIBUTIK VIOALE PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DIBUTIK VIOALE Disusun oleh: Nama : Yurika Oktavira NPM : 18210794 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Tuti Eka Asmarani LATAR BELAKANG Peradaban

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner. Ponorogo, Januari : Permohonan Pengisian Kuesioner. Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i. di Tempat

Lampiran 1 : Kuesioner. Ponorogo, Januari : Permohonan Pengisian Kuesioner. Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i. di Tempat Lampiran 1 : Kuesioner Ponorogo, Januari 2017 Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i di Tempat Dengan hormat, Dalam rangka penulisan skripsi, Saya sebagai mahasiswa Program

Lebih terperinci

Lampiran 1. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Lampiran 1. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Nama saya Rekha Sophia, saya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa Unggul yang saat ini sedang melakukan

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi binary logistic, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian di Indomaret

Lebih terperinci