BAB V SIMPULAN. Pada putaran iterasi pertama penelitian empiris (hasil open coding),

Transkripsi

1 BAB V SIMPULAN 5.1. Simpulan Pada putaran iterasi pertama penelitian empiris (hasil open coding), kebutuhan bisnis disimpulkan, kemudian diperkuat, selesai atau didefinisikan ulang dari sudut pandang informasi, proses, teknologi dan peran selama siklus berikutnya. Diidentifikasi dan dikelompokkan ke dalam sembilan kategori di bawah empat kategori-inti strategi BI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan manajemen dan komitmen manajemen adalah salah satu CSF yang paling penting dalam mempengaruhi hasil proyek. Cara proyek tersebut dikelola, di sisi lain, secara langsung berhubungan dengan efektivitas dua faktor ini. Kombinasi ketiga CSF ini juga diakui sebagai tantangan terbesar oleh grup proyek (INT2, INT3). Selain itu, mereka sangat dapat dipengaruhi oleh peningkatan komunikasi antara TI dan domain bisnis. Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari keselarasan strategis mempengaruhi tingkat skalabilitas, bahwa fleksibilitas dan skalabilitas dari lingkungan BI merupakan salah satu faktor kunci yang mempengaruhi potensi strategi BI. Hasil ini menunjukkan bahwa menafsirkan kebutuhan bisnis jangka panjang lebih menantang daripada peramalan kebutuhan untuk tahun mendatang Tesis ini membahas topik meningkatkan besarnya penggunaan informasi dan BI melalui penciptaan strategi BI. Hasil utama dari tesis menekankan pentingnya keselarasan strategis, orientasi bisnis dan berbagi informasi secara terus-menerus dalam mencapai konsensus dalam pengembangan BI. keselarasan strategis memastikan bahwa tujuan BI mencerminkan bisnis, dan di sisi lain, 123

2 memungkinkan solusi BI untuk menciptakan nilai tambah dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan operasi bisnis. Orientasi bisnis membantu dalam menciptakan visi dan kasus bisnis yang layak dalam pengembangan BI. Jika proses pembangunan tepat dikelola dan didukung oleh manajemen puncak, manajemen perubahan tidak perlu menjadi masalah. Berbagi informasi antara pembuat dan pengguna informasi sangat penting dalam mencapai semua ini, tapi itu juga terlihat dalam meningkatkan hasil dari pelaksanaan proyek strategi BI. Dengan kata lain, penelitian ini membahas pengembangan strategi BI sejalan dengan tujuan dari strategi bisnis secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk mempelajari keselarasan strategis dan pengembangan BI melalui metode penelitian grounded action research untuk membangun praktis, ulasan kerangka teoretis untuk penciptaan strategi BI. Tujuan ini dicapai dengan studi bersamaan literatur sebelumnya dan penelitian empiris di lingkungan BI dengan mempelajari sebuah perusahaan dalam industry transportasi dan logistik. Kerangka teoretis berdasarkan lima teori: Strategic Aligment Model (SAM), perpanjangan dari SAM tentang peran komunikasi, Diamond Model, CSF pelaksanaan proyek BI dan lima fase action research. Kerangka teori diuji dan direvisi melalui intervensi action research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat dari teori ini ditemukan berlaku, dan hanya satu, Diamond Model Informasi Manajemen (Kaario & Peltola, 2008), disesuaikan dengan temuan empiris. 124

3 5.2. Implikasi Kontribusi akademik Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap penelitian akademis sebelumnya dengan menyusun teori keselarasan strategis dan pengembangan strategi manajemen informasi dalam kerangka teori dan mengujinya dalam pengaturan empiris dari sudut pandang BI. Penelitian sebelumnya sebagian besar difokuskan pada keselarasan antara strategi TI dan strategi bisnis, tanpa banyak mengulas penggunaannya dalam bidang BI. Untuk mengatasi kekurangan ini dalam literatur sebelumnya, salah satu tujuan adalah untuk mempelajari kesesuaian founding theory ketika menerapkannya dalam pengembangan manajemen informasi, data warehousing dan pemanfaatan informasi dalam analisis dan pelaporan. Kerangka teori yang dihasilkan oleh tesis ini menunjukkan bahwa kandungan strategi BI harus dibangun dari sudut pandang pengetahuan, proses, informasi dan teknologi. Penelitian sebelumnya ke dalam sudut pandang manajemen informasi menyarankan bahwa alih-alih pengetahuan, peran pemangku kepentingan harus dianalisis. Namun, sudut pandang pengetahuan lebih luas, dan dengan demikian lebih tepat mengingat BI. Bahkan dengan hasil yang diperoleh tentang subkategori empat sudut pandang ini, seperti kategori kualitas data dan konten informasi yang berada di bawah sudut pandang informasi, faktor utama dari kerangka teori disajikan di tingkat kategori-inti. Hal ini memungkinkan untuk berpikir strategis intuitif dengan konsep yang lebih luas daripada memberikan jawaban eksklusif. Selain itu, meningkatkan generalisasi kerangka. Bahkan jika 125

4 hasil empiris didasarkan pada kasus bisnis tunggal, kerangka ini umum dalam penerapannya, tanpa konteks industri tertentu atau situasi Kontribusi Manajerial Implikasi manajerial dari penelitian ini menawarkan wawasan tentang proses pengembangan strategi BI, konten dan faktor keberhasilan. Kerangka yang diusulkan untuk pembuatan strategi seharusnya menawarkan pemahaman tentang faktor-faktor utama yang relevan dalam keputusan strategis tentang pengembangan BI. Ini membantu dalam mengatur kebutuhan bisnis yang dikumpulkan dan menjelajahinya dari semua sudut pandang yang relevan dari BI. Memberikan bimbingan dalam mengelola proses sehingga orientasi bisnis dipertahankan dan keselarasan strategis dicapai. Tesis ini menunjukkan bahwa nilai bisnis dari menciptakan strategi BI terletak pada peningkatan berbagi informasi. Proses pembangunan itu sendiri yaitu dengan mengumpulkan orang-orang dari departemen yang berbeda bersama-sama untuk membahas kebutuhan informasi dan kebutuhan bisnis lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan strategi BI memberikan pemahaman yang lebih baik tentang strategi bisnis secara keseluruhan untuk karyawan yang sehari-hari tidak bersentuhan dengan tujuan bisnis, dan sebaliknya, memberitahu karyawan dalam domain bisnis tentang potensi manfaat penggunaan informasi yang lebih efisien. Misalnya, proses bisnis, memerlukan banyak pekerjaan manual dalam pengelolaan informasi dan pelaporan, yang diakui sebagai target potensial untuk pengembangan dengan sarana BI. Tujuan bisnis strategis dalam kasus organisasi, inisiatif BI yang direncanakan didukung operasi efisiensi, tata kelola dan manajemen hubungan pelanggan. 126

5 Kerangka teoretis dapat diterapkan untuk menentukan faktor kunci dalam manajemen proyek dan struktur dalam menganalisis bisnis dan konten strategi BI. Kedua literatur dan empiris temuan sebelumnya dalam tesis ini mendukung pendekatan bisnis kepada manajemen proyek. Untuk memastikan keselarasan strategis antara bisnis dan BI, tujuan bisnis harus membentuk kasus bisnis yang valid untuk setiap inisiatif BI, dengan demikian dapat mendikte proses prioritas. Membahas manfaat nilai bisnis juga membantu dalam mengenali secara benar. Yang harus difokuskan pada pengembangan konten informasi dan kualitas data, sebagai inisiatif BI yang paling memiliki sebuah kausal, bergantung atau hubungan yang saling melengkapi. Keberhasilan manajemen perubahan dan komitmen manajemen pada dasarnya terhubung satu sama lain. Komitmen manajemen dapat lebih menjamin bahwa strategi BI mendapat momentum yang dibutuhkan, dan akibatnya kemajuan manajemen perubahan. Komitmen manajemen memastikan kepatuhan di seluruh organisasi dengan perubahan strategi BI membebankan dan memberdayakan proses prioritas terhadap suboptimisasi. Komitmen manajemen sangat penting dalam inisiatif BI, yang lebih kompleks, dalam hal manajemen sumber daya manusia. BI menjadi lebih luas, otomatisasi proses manajemen informasi menggantikan tenaga kerja manusia. Komunikasi aktif dan informasi timbal balik antara pengguna dan pembuat informasi mempertahankan keselarasan strategis. Karena tantangan informasi yang tidak sempurna tentang kebutuhan pengguna akhir, proses pengembangan strategi BI harus berulang secara alamiah, yang memungkinkan untuk umpan balik dan revisi. pengembangan berulang mendukung kontinuitas dan membuat kemajuan 127

6 manajemen perubahan lebih transparan. Selanjutnya, seperti yang diusulkan oleh teori, semua strategi layak harus mencakup kualitas baik direncanakan dan muncul. proses berulang memungkinkan untuk belajar fleksibel. Untuk menyimpulkan, harus ada kebijakan untuk membuat pengembangan lebih lanjut dari strategi BI proses yang berkesinambungan sebagai lawan itu menjadi usaha tunggal, dipaksa Keterbatasan Penelitian Setiap penelitian memiliki keterbatasan, memerlukan klarifikasi keterbatasan untuk menerapkan kerangka yang diusulkan dan kesimpulan dari tesis ini untuk konteks lain. 1. Hasilnya terbentuk berdasarkan studi-subjek kualitatif yang memiliki keterbatasan umumnya terkait dengan generalisasi meskipun pendekatan yang ketat dalam pengumpulan data dan analisis telah dilakukan. 2. Keterbatasan dasar menafsirkan data kualitatif (yaitu pendapat subjektif, komentar dan pernyataan) dan generalisasi pengambilan kesimpulan ke dalam kesimpulan berlaku untuk penelitian ini. 3. Harus lebih dipertimbangkan adalah bahwa lingkungan BI dan sistem IT terus berkembang dan semakin lebih menyatu (blended) ke dalam proses bisnis. 4. Hasil penelitian ini terikat dengan waktu tertentu, dengan demikian memiliki potensi terbatas untuk digeneralisasi dalam waktu yang panjang dari perumusan solusi BI. 128

7 5. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan logistic dan transportasi dengan lingkungan BI dan pusat kompetensi sudah pada tempatnya (existed). Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi persyaratan organisasi global yang besar dan efek terpusat, atau desentralisasi. Kegunaan kerangka yang diusulkan juga harus dieksplorasi ketika lingkungan BI sedang dalam fase implementasi. Selain itu, penelitian ini difokuskan pada pengembangan strategi BI itu sendiri. Oleh karena itu, pengukuran kinerja BI dan evaluasi kuantitatif dari pengaruh hasil ini pada tujuan bisnis tidak berada dalam ruang lingkup penelitian. Penelitian lebih lanjut diharapkan bisa mengatasi hal tersebut dengan menganalisis metrik kinerja yang sesuai untuk mengevaluasi efektivitas dan kelayakan strategi BI. Dalam subjek penelitian ini, mengarah kepada tren pasar yang berkembang mengenai sistem dan peralatan BI, seperti data warehousing atau big data. Penelitian di masa depan bisa mempelajari pandangan yang lebih umum terhadap adopsi inovasi BI eksternal. Terakhir, aspek lain yang menarik adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan informasi dalam proses bisnis dan perkembangan kematangan BI. Artinya, faktor-faktor yang menghambat atau memfasilitasi transformasi organisasi dari taktis BI ke BI strategis, di mana BI menjadi bagian yang menyatu (blended) kedalam infrastruktur bisnis Saran Pada putaran iterasi pertama penelitian empiris (hasil open coding), kebutuhan bisnis disimpulkan, kemudian diperkuat, selesai atau didefinisikan ulang 129

8 dari sudut pandang informasi, proses, teknologi dan peran selama siklus berikutnya. Diidentifikasi dan dikelompokkan ke dalam sembilan kategori di bawah empat kategori-inti strategi BI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan manajemen dan komitmen manajemen adalah salah satu CSF yang paling penting dalam mempengaruhi hasil proyek. Cara proyek tersebut dikelola, di sisi lain, secara langsung berhubungan dengan efektivitas dua faktor ini. Kombinasi ketiga CSF ini juga diakui sebagai tantangan terbesar oleh grup proyek (INT2, INT3). Selain itu, mereka sangat dapat dipengaruhi oleh peningkatan komunikasi antara TI dan domain bisnis. Perubahan manajemen dalam hal pengembangan strategi BI mengacu pada tingkat strategi secara umum dapat diterima dan dimanfaatkan dalam koordinasi proyek BI dan tingkat komitmen itu mencapai seluruh organisasi. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari keselarasan strategis mempengaruhi tingkat skalabilitas, bahwa fleksibilitas dan skalabilitas dari lingkungan BI merupakan salah satu faktor kunci yang mempengaruhi potensi strategi BI. Hasil ini menunjukkan bahwa menafsirkan kebutuhan bisnis jangka panjang lebih menantang daripada peramalan kebutuhan untuk tahun mendatang. 130