Cara Pengacakan. Lina Marliani J-PAL SEA
|
|
- Devi Setiabudi
- 9 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Cara Pengacakan Lina Marliani J-PAL SEA
2 Ikhtisar Pelatihan 1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi? Mengapa Mengevaluasi? 2. Mengapa melakukan pengacakan? 3. Cara pengacakan 4. Kendala dan Tantangan 5. Evaluasi dari Awal sampai Akhir 6. Analisis Keefektifan Biaya
3 Ikhtisar Pelatihan 1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi? Mengapa Mengevaluasi? 2. Mengapa melakukan pengacakan? 3. Cara pengacakan 4. Kendala dan Tantangan 5. Evaluasi dari Awal sampai Akhir 6. Analisis Keefektifan Biaya
4 Ikhtisar Paparan Tingkat pengacakan Kendala di lapangan Metode-metode pengacakan Variasi dalam kelompok perlakuan-kontrol
5 Tingkat Pengacakan: Opsi-opsi Dua opsi dasar: 1. Pengacakan di tingkat perorangan / individu 2. Pengacakan di tingkat kelompok Cluster Randomized Trial Di tingkat manakah yang akan dilakukan pengacakan?
6 Tingkat Pengacakan: Perorangan?
7 Tingkat Pengacakan: Perorangan?
8 Tingkat Pengacakan: Kelas?
9 Tingkat Pengacakan: Kelas?
10 Tingkat Pengacakan: Sekolah?
11 Tingkat Pengacakan: Sekolah?
12 Bagaimana Memilih Tingkatannya? Karakteristik Perlakuan Bagaimana intervensi dilakukan? Seberapa luas dampaknya? Tingkat pengumpulan/ agregasi dari data yang ada Power calculation Secara umum, pengacakan lebih baik dilakukan pada tingkat dimana perlakuan dilaksanakan
13 Ikhtisar Paparan Tingkat pengacakan Kendala nyata di lapangan Metode-metode Pengacakan Variasi dalam kelompok perlakuan-kontrol
14 Kendala: Sumber Daya Kebanyakan program memiliki keterbatasan sumber daya Voucher, ruang untuk program pelatihan, anggaran untuk fasilitator masyarakat Menghasilkan penerima (recipients) yang lebih layak daripada layanan yang dimungkinkan oleh sumber daya Terbatasnya sumber daya dapat menjadi peluang evaluasi
15 Kendala: Keuntungan Politis Lotre bersifat sederhana, umum dan transparan Berguna ketika tidak ada alasan apriori untuk mendiskriminasi Peserta mengetahui "pemenang" dan yang kalah" Lotre sederhana dapat dianggap adil
16 Kendala: Kontaminasi Spillovers/Crossovers Ingat bahwa kelompok kontrol seharusnya mendekati counterfactual Jika kelompok kontrol berbeda dari counterfactual, hasilnya dapat bias Ini dapat terjadi karena Spillovers Crossovers
17 Spillovers: Pengobatan Penyakit Cacingan di Sekolah Positive spillovers? Negative spillovers?
18 Kendala: logistik Kendala-kendala logistik dalam rancangan penelitian perlu dikenali. Misal: pengobatan penyakit cacingan oleh pekerja kesehatan secara individu Banyaknya tanggung-jawab. Tak hanya pengobatan. Melayani kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan Prosedur berbeda untuk kelompok-kelompok berbeda?
19 Kendala: keadilan, politik Visibilitas status perlakuan: Pengacakan pada tingkat anak dalam kelas Pengacakan pada tingkat kelas dalam sekolah Pengacakan pada tingkat masyarakat
20 Kendala: Ukuran Sampel Program ini hanya cukup untuk melayani segelintir masyarakat Terutama merupakan persoalan statistical power: terlalu sedikitnya pengamatan artinya semakin kecilnya kemungkinan mengukur dampak yang tepat Ukuran sampel yang diinginkan ditentukan melalui power calculation (tidak dibahas dalam paparan ini)
21 Misalkan intervensi menargetkan hasil kesehatan anak-anak melalui pemberian info tentang mencuci tangan. Apakah tingkat pengacakan yang tepat? A. Tingkat anak B. Tingkat rumah tangga C. Tingkat kelas D. Tingkat sekolah E. Tingkat desa F. Tidak tahu
22 Ikhtisar Paparan Tingkat pengacakan Kendala nyata di lapangan Metode-metode pengacakan Variasi dalam kelompok perlakuan-kontrol
23 Phase-in: Memanfaatkan ekspansi Pada akhirnya semua orang akan mendapatkan perlakuan Cara yang alami untuk mengembangkan program yang mengalami kendala sumber daya Apa yang menentukan sekolah, cabang, dsb. yang mana yang akan dilaksanakan pada tahun berapa?
24 Rancangan Phase-in Ronde 1 Perlakuan: 1/3 Kontrol: 2/3 Ronde 2 Perlakuan: 2/3 Kontrol: 1/3 Evaluasi Acak berakhir Ronde 3 Perlakuan: 3/ Kontrol:
25 Rancangan Phase-in Keuntungan Pada akhirnya setiap orang mendapat perlakuan Memberikan insentif untuk mempertahankan kontak Kelemahan Dapat mempersulit estimasi efek jangka panjang Harus memperhatikan phase-in windows Apakah harapan akan sesuatu merubah perilaku sekarang?
26 Rancangan Dorongan: Apa yang perlu dilakukan ketika Anda tidak dapat mengacak akses Kadang pengacakan akses program tidak dimungkinkan dari segi praktis maupun etika. Tetapi banyak program memiliki tingkat partisipasi kurang dari 100% Mengacak dorongan untuk menerima perlakuan
27 Apakah Dorongan itu? Sesuatu yang membuat orang untuk lebih cenderung menggunakan program daripada yang lain Bukan merupakan suatu Perlakuan dengan sendirinya Untuk siapa kita mengestimasi efek perlakuan? Perhatikan siapa yang menanggapi insentif
28 Dua kelompok yang manakah yang akan Anda bandingkan dalam suatu rancangan dorongan? A. Yang diberikan dorongan vs yang tidak diberikan dorongan B. Peserta vs non-peserta C. Compliers vs. Noncompliers D. Tidak tahu
29 Rancangan Dorongan Dorongan Tidak dapat dorongan Berpartisipasi Tidak berpartisipasi Bandingkan yang mendapatkan dorongan dengan yang tidak mendapatkan dorongan Hal-hal ini terkorelasi Jangan bandingkan partisipan dengan nonpartisipan
30 Metode-metode Pengacakan - Ikhtisar Rancangan Paling berguna saat Keuntungan Kerugian Lotre dasar Minat untuk berpartisipasi dalam program berlebihan Semua orang mengetahui Mudah dipahami Mudah diimplementasikan Dapat diimplementasikan di masyarakat / publik Kelompok kontrol mungkin tidak kooperatif Differential attrition
31 Metode-metode Pengacakan - Ikhtisar Rancangan Paling berguna saat Keuntungan Kerugian Phase-In Pengembangan selama kurun waktu tertentu Setiap orang pada akhirnya harus mendapatkan perlakuan Mudah dipahami Kendala mudah dijelaskan Kelompok kontrol patuh karena mereka mengharapkan keuntungan dari perlakuan nantinya Antisipasi terhadap perlakuan dapat mempengaruhi perilaku jangka pendek Sulit untuk mengukur dampak jangka panjang
32 Metode-metode Pengacakan - Ikhtisar Rancangan Paling berguna saat Keuntungan Kerugian Dorongan Program harus dibuka kepada semua yang ingin berpartisipasi Saat partisipasi rendah, tetapi mudah ditingkatkan dengan insentif Dapat mengacak pada tingkat individual walaupun program tidak dijalankan di tingkat itu. Mengukur dampak hanya pada mereka yang menanggapi insentif Memerlukan banyak dorongan untuk meningkatkan partisipasi (take-up) Dorongan itu sendiri mungkin memiliki efek langsung
33 Metode acak yang mana akan Anda pilih jika rekan Anda mensyaratkan agar setiap orang mendapatkan perlakuan pada suatu waktu tertentu? A. Rancangan Phase-in B. Lotre Dasar C. Dorongan D. Tidak tahu
34 Ikhtisar Paparan Tingkat pengackan Kendali nyata di lapangan Metode-metode pengacakan Variasi dalam kelompok perlakuan-kontrol
35 Lebih dari satu perlakuan Kadang pertanyaan intinya adalah untuk menentukan dari sejumlah intervensi yang berbeda-beda Anda dapat mengacak program-program ini Apakah hal ini mengajarkan kita tentang manfaat dari salah satu intervensi? Apakah Anda memiliki kelompok kontrol?
36 Lebih dari satu perlakuan Perlakuan 1 Perlakuan 2 Perlakuan 3
37 Perlakuan Cross-cutting Menguji sejumlah komponen perlakuan yang berbeda dalam beragam kombinasi Menguji apakah komponen-komponen tersebut saling mensubstitusi atau melengkapi Kombinasi apakah yang paling hemat biaya? Keuntungan: win-win untuk operator, dapat membantu menjawab pertanyaan, melebihi dampak sederhana
38 Beragam Tingkat Perlakuan Beberapa sekolah diberikan perlakuan yang penuh Semua anak mendapatkan pil Beberapa sekolah diberikan perlakuan sebagian 50% anak diberikan pil Menguji subsidi dan harga
39 Stratifikasi Tujuan: menyeimbangkan sampel Anda ketika Anda memiliki ukuran sampel kecil Apakah itu: Membagikan sampel ke dalam sub-group berbeda Memilih kelompok perlakuan dan kontrol dari masing-masing sub-group Apa yang terjadi jika Anda tidak melakukan stratifikasi?
40 Kapan Stratifikasi Dilakukan Lakukan stratifikasi pada variabel-variabel yang dapat memberikan dampak penting terhadap variabel hasil (outcome). Lakukan stratifikasi pada sub-group yang menarik bagi Anda (yang menurut Anda dapat berdampak berbeda terhadap program). Stratifikasi lebih penting pada dataset kecil Dapat menjadi rumit jika stratifikasi dilakukan pada terlalu banyak variabel. Semakin banyak stratifikasi dilakukan, hasil mennjadi kurang transparan.
41 Mekanisme Pengacakan Memerlukan kerangka sampel (sample frame) Mengambil undian dari sebuah topi/ ember Menggunakan angka acak dari program spreadsheet untuk menentukan observasi secara acak Menggunakan program Stata Sumber: Chris Blattman
Mengapa melakukan pengacakan (Randomization)? John Floretta J-PAL South Asia
Mengapa melakukan pengacakan (Randomization)? John Floretta J-PAL South Asia Ikhtisar Pelatihan 1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi? Mengapa Mengevaluasi? 2. Mengapa melakukan pengacakan? 3. Cara pengacakan
Lebih terperinciALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN
POPULASI DAN SAMPEL PENGERTIAN Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang
Lebih terperinciTeknik Sampling. Materi ke 4 Statistika I. Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008
Teknik Sampling Materi ke 4 Statistika I Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008 Alasan menggunakan sampel : (a) (b) (c) (d) populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin seluruh
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh budgetary goal characteristics
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh budgetary goal characteristics (partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan tujuan anggaran, evaluasi anggaran, umpan balik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik (Good Governance) menuntut negara-negara di dunia untuk terus
i BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keinginan setiap masyarakat agar terciptanya tata pemerintahan yang baik (Good Governance) menuntut negara-negara di dunia untuk terus berusaha memperbaiki
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENGANGGARAN. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DR. TJAHJANULIN DOMAI, MS Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya 1. Pendahuluan - Pengantar - Tujuan - Definisi 2. Perencanaan
Lebih terperinciBAB V KONKLUSI DAN REKOMENDASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis
BAB V KONKLUSI DAN REKOMENDASI 5.1 Konklusi Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyebab terjadinya SiLPA Tahun Anggaran 2014, penyebab kenaikan SiLPA di Tahun Anggaran 2015,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan proses pemberdayaan dan kemampuan suatu daerah dalam. perekonomian dan partisipasi masyarakat sendiri dalam pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desentralisasi kewenangan Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah memberikan proses pemberdayaan dan kemampuan suatu daerah dalam pengelolaan keuangan daerah untuk
Lebih terperinciPENGANTAR BIOSTATISIK SAPTAWATI BARDOSONO
PENGANTAR BIOSTATISIK SAPTAWATI BARDOSONO PERKENALAN Perkuliahan 14 tatap muka @ 1 jam Diskusi kelompok 14 kali @ 1 jam Praktikum statistik 2 kali @ 4 jam Penanggungjawab mata ajaran: Saptawati Bardosono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apalagi tuntutan konsumen untuk dipuaskan semakin besar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan industri, salah satunya dapat kita lihat dengan adanya perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Banyaknya perusahaan yang bermunculan
Lebih terperinciPOPULASI, SAMPEL, METODE SAMPLING. Musafaah, SKM, MKM
POPULASI, SAMPEL, METODE SAMPLING Musafaah, SKM, MKM Definisi Populasi Jumlah keseluruhan subjek atau objek penelitian keseluruhan unsur yang akan diteliti yang ciricirinya akan ditaksir (diestimasi).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi-fungsi tersebut. Sebagaimana lembaga legislatif DPRD berfungsi
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Merupakan suatu lembaga atau dewan perwakilan rakyat di daerah yang mencerminkan struktur dan system pemerintahan demokratis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan dapat dengan mudah mengetahui informasi tersebut.
1 BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Media massa sebagai alat komunikasi massa sangat berperan penting dalam mewujudkan keterbukaan informasi kepada publik. Karena pemerintah memiliki keterbatasan dalam
Lebih terperinciMetoda Penelitian TEKNIK SAMPLING
Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING Jika Cukup Sesendok Tak Perlu Semangkok Dasar pemikiran Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting yang dilakukan yaitu penggantian sistem sentralisasi menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam waktu tujuh tahun sejak tumbangnya rezim orde baru, bangsa Indonesia terus berupaya memperbaiki sistem pemerintahannya. Bahkan upaya-upaya perubahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah adalah sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah Staf Tata laksana
Lebih terperinciBAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. dilengkapi dengan hasil wawancara, implikasi, keterbatasan, dan saran-saran
BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bagian ini akan menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilengkapi dengan hasil wawancara, implikasi, keterbatasan, dan saran-saran penelitian terhadap pengembangan
Lebih terperinciMengapa Kita Perlu Melakukan Sampling?
Pengertian Dasar yang Terkait Populasi: sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang ingin diteliti oleh peneliti. Elemen: anggota dari populasi Rerangka populasi: daftar yang memuat semua elemen
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PRAKTIS: DELAPAN LANGKAH EFEKTIF UNTUK MEMECAHKAN MASALAH, PENDEKATAN OLEH EUGENE BARDACH
ANALISIS KEBIJAKAN PRAKTIS: DELAPAN LANGKAH EFEKTIF UNTUK MEMECAHKAN MASALAH, PENDEKATAN OLEH EUGENE BARDACH (Langkah ke 1 Rumusan Masalah) Analisis kebijakan merupakan aktivitas sosial dan politik. Pada
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN KELAS XI IPA MAN SUKOHARJO SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan peluang bisnis yang cepat berkembang. Keadaan ini menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan kini sudah menjadi salah satu jenis usaha yang mulai banyak diperhitungkan dalam perkembangan bisnis. Pembiayaan mobil
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Di dalam kondisi pasaran tekstil yang lesu sekarang ini, menyebabkan persaingan diantara perusahaan-perusahaan tekstil menjadi semakin rentan. Dengan semakin banyaknya persaingan, setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Untuk memelihara kesinambungan dan peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, maka pelaksanaan
Lebih terperinciMempertimbangkan Pengukuran dan Hasil. Esther Duflo JPAL
Mempertimbangkan Pengukuran dan Hasil Esther Duflo JPAL Tujuan-tujuan Pada Saat Ini Sekarang kita memiliki sebuah pertanyaan dan sebuah rancangan untuk keperluan evaluasi. Bagaimana kita mempersiapkan
Lebih terperinciKuliah BIOSTATISTIKA. Pokok Bahasan : SAMPLING. Teknik Pengambilan Sampel
Kuliah BIOSTATISTIKA Pokok Bahasan : SAMPLING Teknik Pengambilan Sampel PENELITIAN PENGAMATAN BERULANG PADA SUATU OBYEK PENELITIAN INDIVIDU TOTAL OBYEK (POPULASI) SAMPEL PENELITIAN DESKRIPTIF DESKRIPSI
Lebih terperinciMENGAPA PERLU SAMPLING
POPULASI DAN SAMPEL TOPIK BAHASAN:. Pengertian (Populasi & Sampel). Mengapa perlu sampling 3. Prosedur Pengambilan Sampel 4. Potensi Bias pada pengambilan 5. Teknik/Metode Pengambilan Sampel 6. Besar Sampel
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2
17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Para peneliti maupun administrator dalam bidang bisnis, pendidikan, pemerintahan, ekonomi, maupun bidang lain, semuanya berkepentingan dalam masalah estimasi atau penaksiran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinci6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel
6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel 1. Pertimbangan Ukuran Sampel Pertimbangan Penentuan Ukuran Sampel 4 hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu penelitian : 1)
Lebih terperinciCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 2.a TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan 1. Tujuan Kebijakan Akuntansi ini mengatur penyajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor publik, termasuk diantaranya Pemerintah Kota. Anggaran tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penganggaran merupakan suatu proses yang cukup rumit pada organisasi sektor publik, termasuk diantaranya Pemerintah Kota. Anggaran tujuan karakteristik yang terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan hak dan kewajiban serta untuk melaksanakan tugas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk melaksanakan hak dan kewajiban serta untuk melaksanakan tugas yang dibebankan oleh rakyat, pemerintah daerah harus mempunyai suatu rencana yang matang untuk mencapai
Lebih terperinciSEKILAS TENTANG ANALISIS KEBIJAKAN BELANJA PUBLIK/NEGARA
SEKILAS TENTANG ANALISIS KEBIJAKAN BELANJA PUBLIK/NEGARA 1. Arti penting dan peran analisis kebijakan belanja publik. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi. Ini memberikan implikasi terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otonomi daerah berimplikasi pada pergeseran sistem pemerintahan dari sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi. Ini memberikan implikasi terhadap perubahan
Lebih terperinciBANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya Melindungi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejak dikeluarkannya peraturan tentang otonomi daerah yaitu Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pemasaran BBM menuju SPBU (Retail Fuel Marketing). a. Lingkungan Pengendalian
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. PT Pertamina Marketing Operation Region V sudah memiliki sistem pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reformasi membawa banyak perubahan dalam kehidupan berbangsa dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi membawa banyak perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Salah satu dari sekian banyak reformasi yang membawa kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seorang guru tidak hanya dituntut berdiri di depan kelas untuk berceramah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang guru tidak hanya dituntut berdiri di depan kelas untuk berceramah tentang materi yang ada di buku, namun lebih dari itu guru juga harus memiliki beragam kompetensi
Lebih terperinciPeran Dan Tanggung Jawab Masyarakat Pelaksanaan Sistem Monitoring Karbon Hutan di Provinsi Maluku
Peran Dan Tanggung Jawab Masyarakat Pelaksanaan Sistem Monitoring Karbon Hutan di Provinsi Maluku Disampaikan pada; Lokakarya Strategi Monitoring PSP di Tingkat Provinsi Ambon, 27 Mei 2013 Nus Ukru Dewan
Lebih terperinciMengurangi Kemiskinan Melalui Keterbukaan dan Kerjasama Penyediaan Data
Mengurangi Kemiskinan Melalui Keterbukaan dan Kerjasama Penyediaan Data Disampaikan oleh: DeputiMenteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan pada Peluncuran Peta Kemiskinan dan Penghidupan
Lebih terperinciKompensasi Finansial Langsung
Kompensasi Finansial Langsung Pengertian Kompensasi Kompensasi adalah total dari seluruh imbalan yang diterima para karyawan sebagai pengganti atas layanan mereka. Tujuan umum pemberian kompensasi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. besar bagi dunia bisnis. Transaksi bisnis dapat disajikan dalam bentuk elektronik,
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas audit sekarang ini dapat memberikan dampak perubahan yang besar bagi dunia bisnis. Transaksi bisnis dapat disajikan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN
BAB IV PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN Populasi dan Sampel Pengertian Populasi Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak
Lebih terperinciKuesioner Kebijakan, Instrumen, Kerangka Kerja, Proyek dan Prakarsa Gaya Hidup yang Berkelanjutan
Kuesioner Kebijakan, Instrumen, Kerangka Kerja, Proyek dan Prakarsa Gaya Hidup yang Berkelanjutan Selamat Datang di Kuesioner Gaya Hidup yang Berkelanjutan Cara kita menjalani hidup kita sehari-hari pilihan-pilihan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH I. UMUM Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciKEBIJAKAN HARGA. Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2. Julian Adam Ridjal, SP., MP.
KEBIJAKAN HARGA Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2 Julian Adam Ridjal, SP., MP. Disampaikan pada Kuliah Kebijakan dan Peraturan Bidang Pertanian EMPAT KOMPONEN KERANGKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terwujudnya good governance di Indonesia semakin meningkat. Terdapat tiga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di Indonesia semakin meningkat. Terdapat tiga aspek utama yang mendukung
Lebih terperinciDEfiNISI KEBIJAKAN PUBLIK
DEfiNISI KEBIJAKAN PUBLIK John Locke MENURUT PAKAR Francis Bacon Easton Pengalokasian nilai-nilai kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat. Dalam pengertian ini hanya pemerintah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga merupakan sarana paling strategis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga merupakan sarana paling strategis untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang. perimbangan keuangan antara pusat dan daerah, membawa perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberlakuan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah,
Lebih terperinciPOPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. MYRNA SUKMARATRI
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN PENGERTIAN ALASAN MELAKUKAN SAMPLING PENENTUAN JUMLAH SAMPEL PENGAMBILAN DATA SAMPEL POPULASI Suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik
Lebih terperinciA. PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING
BAB IV ANALISIS A. PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Cooperative learning merupakan strategi atau pendekatan pembelajaran dalam pendidikan. Strategi ini menekankan
Lebih terperinciBAB V PENGENALAN ASET DAN POTENSI PENDAMPINGAN. A. Pemetaan Aset Komunitas ( Community mapping )
67 BAB V PENGENALAN ASET DAN POTENSI PENDAMPINGAN A. Pemetaan Aset Komunitas ( Community mapping ) Pemetaan aset komunitas adalah pendekatan atau cara untuk memperluas akses ke pengetahuan local. Community
Lebih terperinciLKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN
B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu persoalan penting bagi kemajuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu persoalan penting bagi kemajuan bangsa. Dalam hal ini sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan tempat terjadinya proses pembelajaran.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pengesahan UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa disahkan pada awal tahun 2014 tepatnya pada tanggal 15 Januari 2014. Pada tahun anggaran 2015, pemerintah telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penganggaran merupakan hal yang sangat penting di dalam suatu organisasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penganggaran merupakan hal yang sangat penting di dalam suatu organisasi, terutama pada sektor publik. Suatu anggaran mampu merefleksikan bagaimana arah dan tujuan
Lebih terperinciKonsep Dasar Populasi & Sampel - 2
Pengertian Macam-macam populasi Pemilihan populasi Alasan pengambilan sampel Prinsip dasar dan perhitungan besar sampel Teknik sampling Macam-macam teknik sampling Menentukan ukuran Cara mengambil anggota
Lebih terperinciSAMPLING (Pengambilan sampel)
Pertemuan 5 SAMPLING (Pengambilan sampel) Tujuan : Setelah mempelajari topik ini, anda diharapkan dapat membedakan: Membedakan sampel dan populasi Menjelaskan tentang sampel yang representatif Membedakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. terbuka terhadap masuknya penanaman modal terlihat dari jargon Bela Beli Kulon
BAB V PENUTUP Kesimpulan Dalam kurun waktu lima tahun terakhir sejak di mulai kepemimpinan Bupati Hasto Wardoyo pada 2011, pemerintah Kabupaten Kulon Progo memang tengah berupaya mendorong pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rendahnya prestasi belajar tersebut berkaitan dengan beberapa faktor. Banyak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar yang dicapai siswa memang sangat beragam. Ada yang mendapat prestasi baik, cukup bahkan ada pula yang sangat kurang. Tinggi rendahnya prestasi
Lebih terperinciTEKNIK SAMPLING MODUL: 7
TEKNIK SAMPLING MODUL: 7 ISTILAH PENTING DALAM PENELITIAN POPULASI ELEMEN SAMPEL SUBYEK SAMPLING Proses menyeleksi sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan mempelajari sampel dan memahami sifat-sifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Kabupaten Pasuruan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan menyajikan LAKIP sebagai
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Badan Ligkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, maka dapat disimpulkan sebagai
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGANGGARAN BERSIFAT MULTI-DIMENSI
KEBIJAKAN PENGANGGARAN BERSIFAT MULTI-DIMENSI Ekonomi: Penganggaran (budgeting) harus memperhitungkan kaidah ekonomi makro dan ekonomi mikro Politik: Proses penganggaran memerlukan pemahaman tentang interaksi
Lebih terperinciBAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi
BAB III PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi variasi yang terjadi dalam suatu proses. Sementara itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan atau lebih (Mikesell, 2007) dalam Widhianto (2010). Kenis (1979) koordinasi, komunikasi, evaluasi kerja, serta motivasi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anggaran adalah suatu proses, perencanaan, pengadopsian kegiatan, pelaksanaan, pengevaluasian dan pengendalian progam keuangan pemerintah untuk satu tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah yang
BAB 1 PENDAHULUAN Bab pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah yang diteliti dan dikerucutkan dalam bentuk rumusan permasalahan. Kemudian dilanjutkan dengan uraian pertanyaan, tujuan, dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh Pemerintah adalah mengurangi beban subsidi Pemerintah terhadap minyak tanah, mengalokasikan kembali minyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran pendapatan dan belanja daerah merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan
Lebih terperinciPOPULASI DAN SAMPEL. Metodologi Penelitian Pendidikan
POPULASI DAN SAMPEL Metodologi Penelitian Pendidikan Alasan menggunakan sampel: Populasi demikian banyaknya sehingga dalamprakteknya tidak mungkin seluruh elemen diteliti; keterbatasan waktu penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi otonomi daerah merupakan sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Besarnya tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian masyarakat Indonesia dalam menyikapi berbagai permasalahan di daerah akhir-akhir ini,
Lebih terperinciMobilisasi Masyarakat
Mobilisasi Masyarakat Dalam tulisan ini saya mencoba memadukan beberapa pengalaman dan pengamatan tentang Community Mobilization (Penggerakan Masyarakat), dengan tujuan agar masyarakat ikut melakukan kegiatankegiatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri atas Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sektor perekonomian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan adalah kegiatan yang berkesinambungan dengan tujuan utama untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan adalah kegiatan yang berkesinambungan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pembangunan dapat dilaksanakan dengan lancar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disertai dengan pembiayaan yang besarnya sesuai dengan beban kewenangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu aspek yang sangat krusial dalam desentralisasi (otonomi daerah) adalah permasalahan desentralisasi fiskal. Secara konseptual, desentralisasi fiskal mensyaratkan
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan menyebutkan bahwa Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya
Lebih terperinciSIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
273 VII. SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 7.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi, dan simulasi peramalan dampak kebijakan subsidi harga BBM terhadap kinerja perekonomian, kemiskinan,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. IDENTITAS 1. Nama Sekolah : 2. Mata Pelajaran : PKn 3. Materi Pokok : BUDAYA POLITIK o Pengertian Budaya Politik o Ciri-ciri budaya politik o Macam-macam budaya
Lebih terperinciRechtsVinding Online. Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagaimana diatur dalam Pasal 92.
PELUANG DAN TANTANGAN PELAKSANAAN KONSULTASI PUBLIK DALAM PROSES PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL INISIATIF DPR Oleh: Khopiatuziadah, S.Ag., M.A., LL.M. * Konsultasi publik sebagai
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS TAHUN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 KONDISI UMUM Sebagai lembaga pemerintah yang mandiri, KPU memiliki tugas dan fungsi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Peraturan
Lebih terperinciBAB II KINERJA SEKTOR PUBLIK. hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada
11 BAB II KINERJA SEKTOR PUBLIK 2.1. SEKTOR PUBLIK 2.1.1. Organisasi Sektor Publik Setiap organisasi pasti mempunyai tujuan spesifik dan unik yang hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi
Lebih terperinciDaya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Dan Misi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral VISI Memasuki era pembangunan lima tahun ketiga, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Lebih terperinciOPERATION RESEARCH-1
OPERATION RESEARCH-1 Prof.Dr.H.M.Yani Syafei,MT MATERI PERKULIAHAN 1.Pemrograman Linier (Linear Programming) Formulasi Model Penyelesaian dengan Metode Grafis Penyelesaian dengan Algoritma Simplex Penyelesaian
Lebih terperinciPERTEMUAN 10 PERANCANGAN SAMPEL DAN PENGUMPULAN DATA
PERTEMUAN 10 PERANCANGAN SAMPEL DAN PENGUMPULAN DATA PENGERTIAN Sampling merupakan salah satu alat yang penting dalam melakukan riset pemasaran yang berkaitan dengan pengumpulan, analisis, intrepretasi
Lebih terperinciKAJIAN TEORI. Kelengketan Biaya
KAJIAN TEORI Kelengketan Biaya Biaya lengket timbul dari perilaku biaya dimana biaya mudah untuk ditambahkan tetapi sulit untuk diturunkan. Perilaku biaya yang tidak proporsional dalam menanggapi perubahan
Lebih terperinciMilya Sari/ Metodologi Penelitian-Subjek Penelitian Page 1 3/22/2013 POPULASI DAN SAMPEL. Jika peneliti mempunyai pertanyaan penelitian tentang:
Milya Sari/ Metodologi Penelitian-Subjek Penelitian Page 1 3/22/2013 POPULASI DAN SAMPEL Jika peneliti mempunyai pertanyaan penelitian tentang: apakah pemberian pekerjaan rumah setiap hari menyebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terkecuali, Pemerintah Indonesia dalam Undang-undang Dasar Republik. Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan dasar hukum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu indikator kemajuan pembangunan suatu bangsa adalah tingkat capaian pembangunan Sumber Daya Manusianya, bahkan pendidikan menjadi domain utama bagi
Lebih terperinciKODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS
KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;
Lebih terperinciL A P O R A N K I N E R J A
L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap pengelolaan pemerintahan yang baik (good government governance)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Perubahan sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta ekonomi yang dibawa oleh arus informasi telah menimbulkan tuntutan yang beragam terhadap pengelolaan pemerintahan
Lebih terperinci3. RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN
3. RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kalibeji, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Dimulai tanggal Mei 2010, sampai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam hasil penelitian dan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pengendalian internal terhadap efektivitas pengelolaan persediaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas tinjauan pustaka yang akan digunakan untuk tesis ini, yang selanjutnya akan diperlukan pada bab 3. Yang akan dibahas dalam bab ini adalah metode bootstrap
Lebih terperinci1. Mengelola penyampaian bantuan
KODE UNIT : O.842340.004.01 JUDUL UNIT : Pengaturan Bidang Kerja dalam Sektor Penanggulangan Bencana DESKRIPSIUNIT : Unit kompetensi ini mendeskripsikan keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja yang
Lebih terperincioleh: Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah, Bappenas Workshop Dana Alokasi Khusus SURAKARTA, 3 APRIL 2008
Kriteria Perhitungan Alokasi DAK dalam mendukung Pencapaian Sasaran Prioritas Nasional oleh: Direktur Otonomi Daerah Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah, Bappenas Workshop Dana Alokasi
Lebih terperinciBAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 5.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditentukan
Lebih terperinciKompensasi Finansial Langsung
MSDM Materi 10 Kompensasi Finansial Langsung http://deden08m.com 1 Pengertian Kompensasi Kompensasi adalah total dari seluruh imbalan yang diterima para karyawan sebagai pengganti atas layanan mereka.
Lebih terperinci