PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN BALL TEASTANDAR DI PABRIK TEH HIJAU ( STUDI KASUS DI PT. MITRA KERINCI )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN BALL TEASTANDAR DI PABRIK TEH HIJAU ( STUDI KASUS DI PT. MITRA KERINCI )"

Transkripsi

1 PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN BALL TEASTANDAR DI PABRIK TEH HIJAU ( STUDI KASUS DI PT. MITRA KERINCI ) TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang Oleh Nama : Eko Tri Saputra Nomor Bp : Pogram Studi : Teknik Mesin Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI PADANG 2016

2 No. Alumni Politeknik Eko Tri Saputra BIODATA (a) Tempat / Tgl Lahir : Balai Gurah / 20 Desember 1994(b)Nama Orang Tua: M. Suwirdan Nurhaziza(c) Jurusan : Teknik Mesin. (d) Program Studi : DIII Teknik Mesin (e) Konsentrasi:Perawatan dan Perbaikan (f) No. BP: (g) Tanggal Lulus: 7 September 2016(h)Prediket Lulus:... (i) IPK:... (j) Lama Studi: 3 Tahun 0 Bulan(k) Alamat Orang Tua : Jorong Balai Gurah, Kanagarian Balai Gurah, Kecamatan Ampek Angkek,Kabupaten Agam, Sumatera Barat Perancangan Preventive Maintenance Pada Mesin Ball Tea Standar Di Pabrik Teh Hijau (Studi Kasus Di PT. Mitra Kerinci) Tugas Akhir D-III Oleh : Eko Tri Saputra Pembimbing I: Rino Sukma, ST.,MT. dan Pembimbing II: Ichlas Nur, ST.,MT ABSTRAK Pengolahan teh hijau dilakukan melalui beberapa proses pengolahan yang dimulai dari pelayuan pucuk teh hingga proses sortasi. Mesin Ball Tea merupakan salah satu mesin yang sangat penting dalam proses pengolahan teh hijau. Karena sebelum dikeringkan menggunakan ball tea pucuk teh belum dapat dipasarkan. Akan tetapi, pucuk teh yang telah selesai dikeringkan pada ball tea telah dapat dipasarkan walaupun belum masuk ke tahap sortasi. Untuk menjamin kondisi ball tea yang selalu siap pakai dan menghindari kerusakan tiba- tiba maka perlu disusun preventive maintenance. Preventive maintenace merupakan suatu kegiatan perawatan yang dilakukan secara berkala yang bertujuan untuk mencegah kerusakan- kerusakan yang dapat terjadi pada saat mesin digunaakan. Sebelum menyusun preventive maintenance dibutuhkan beberapa data penting untuk mengetahui kondisi kerja dari ball tea seperti spesifikasi mesin, data pemeliharaan, data jam operasi, dan data penggantian spare partserta SOP perawatan mesin. Preventive maintenance yang dirancang yaitu jadwal perawatan, spesifikasi kerja perawatan daninspection checklist. Pereventive maintenance yang dirancang disesuaikan dengan kondisi kerja dari ball tea seperti jam operasi dari mesin. Sehingga waktu perawatan yang dibutuhkan nantinya tidak akan mengganggu proses produksi teh hijau. Kata kunci : teh hijau, ball tea, preventive maintenance Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal : 7 September 2016 Abstrak telah disetujui penguji : Tanda Tangan Nama Terang Rino Sukma, ST.,MT Hendra, ST.,MT Rakiman, ST.,MT Ruzita Sumiati, ST.,MT Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Mesin :Hanif, ST.,MT

3 Tanda Tangan Alumni telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatakan nomor alumni : Petugas Nomor Alumni Politeknik Nama Tanda Tangan

4 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta karunianya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan semua proses kegiatan perkuliahan dan penyusunan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Diploma III (Ahli Madya) pada Jurusan Teknik Mesin Konsentrasi Perawatan dan Perbaikan di Politeknik Negeri Padangdengan judul Perancangan Preventive Maintenance Pada Mesin Ball Tea Standar di Pabrik Teh Hijau (Studi Kasus di PT. Mitra Kerenci). Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapaka terima kasih yang sebesar- besarnya kepada: 1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada penulis. 2. Bapak Rino Sukma, ST., MT, selaku pembimbing I yang telah membimbing penulis dalam membuat dan menyusun Tugas Akhir ini. 3. Bapak Ichlas Nur, ST., MT, selaku pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam membuat dan menyusun Tugas Akhir ini. 4. Bapak Rivanol Chadry, ST., MT, selaku Kepala Konsentrasi Perawatan dan Perbaikan Jurusan Teknik Mesin. 5. Bapak Sir Anderson, ST., MT, selaku Kepala Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. 6. Bapak Hanif, ST., MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. 7. Bapak Aidil Zamri, ST., MT, selaku Direktur Politeknik Negeri Padang 8. Bapak Ronny Syaflen, ST, selaku Manager Teknik PT. Mitra Kerinci 9. Bapak Agus Wibowo, ST, selaku Asisten Teknik PT. Mitra Kerici dan telah banyak membantu penulis selama observasi dan pengumpulan data.

5 10. Bapak Eliono, selaku Mandor Teknik Pabrik Teh Hijau PT. Mitra Kerinci yang telah banyak membantu penulis selama observasi lapangan dan pengumpulan data. 11. Rekan- rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah memberikan masukan dan dorongan serta bantuan dalam pembuatan Tugas Akhir ini. Semoga amal baik Bapak dan Ibu serta seluruh pihak yang membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini mendapatkan balasan dan pahala sebesar besarnya dari Allah SWT. Penulis meyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukan untuk penulis pada masa yang akan datang agar menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis mengharapkan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan sebagaimana dalam menambah ilmu pengetahuannya. Khususnya bagi penulis tentunya. Padang, Agustus 2016 Penulis

6 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBARAN PENGESEHAN ABSTRAK LEMBARAN URAIAN TUGAS AKHIR LEMBARAN ASISTENSI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... vi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Tujuan Umum Tujuan Khusus Batasan Masalah Metode Penulisan Sistematika Penulisan... 3 BAB II LANDASAN TEORI Mesin Ball Tea Peranan Mesin Ball Tea Komponen Mesin Ball Tea Standar Prosedur Kerja Mesin Ball Tea Preventive Maintenance BAB III METODOLOGI Waktu dan Tempat... 17

7 3.2 Objek Perancangan Preventive Maintenance Metodologi Perancangan Diagram Alir Kegiatan BAB IV PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN BALL TEASTANDAR Pengumpulan dan Analisa Data Perancangan Jadwal Preventive Maintenance Perancangan Spesifikasi Kerja Preventive Maintenance Spesifikasi Kerja Perawatan Harian Spesifikasi Kerja Perawatan Mingguan Spesifikasi Kerja Perawatan Bulanan Spesifikasi Kerja Perawatan Tiga Bulanan Spesifikasi Kerja MinorOverhoul Spesifikasi Kerja Mayor Overhoul Perancangan Form Inspection List Preventive Maintenance BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Mesin Ball Tea... 6 Gambar 2.2 Ruang Pengering... 7 Gambar 2.3 Ducting... 7 Gambar 2.4 Motor... 8 Gambar 2.5 Elemen Pemanas... 8 Gambar 2.6 Blower... 9 Gambar 2.7 V- belt dan Pulley... 9 Gambar 2.8 Roda Landasan Gambar 2.9 Saringan Gambar 2.10 Sprocket dan Rantai Gambar 2.11 Bearing Gambar 2.12 Shaft Gambar 3.1 Mesin Ball Tea Standar... 17

9 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Skema Pengolahan Teh Hijau... 1 Tabel 2.1 Pengelompokan pemeliharaan Tabel 3.1 Diagram Alir Kegiatan Tabel 4.1 Rata- rata Jam Operasi Mesin Ball Tea Standar Tabel 4.2 Rancangan Jadwal Preventive Maintenance Mesin Ball TeaStandar Tabel 4.3 Rancangan Spesifikasi Kerja Perawatan Harian Mesin Ball Tea Standar Tabel 4.4 Rancangan Spesifikasi Kerja Perawatan Mingguan Mesin Ball Tea Standar Tabel 4.5 Rancangan Spesifikasi Kerja Perawatan Bulanan Mesin Ball Tea Standar Tabel 4.6 Rancangan Spesifikasi Kerja Perawatan Tiga Bulanan Mesin Ball Tea Standar Tabel 4.7 Rancangan Spesifikasi Kerja Minor Overhoul Mesin Ball Tea Standar Tabel 4.8 Rancangan Spesifikasi Kerja Mayor Overhoul Mesin Ball Tea Standar... 31

10 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pengolahan teh hijau melalui beberapa tahapan, dimana setiap tahapan tersebut menggunakan mesin yang berbeda- beda. Mesin Ball Tea digunakan dalam proses pengeringan tahap kedua setelah pucuk teh melewati proses pengeringan tahap pertama menggunakan Mesin Endless Chain Pressure. PUCUK SEGAR PELAYUAN CEPAT PENDINGINAN PENGGULUNGAN PENGERINGAN I PENGERINGAN II Rotary Panner (RP) Suhu : C Waktu : 5 7 menit Kapasitas input : 2100 kg/jam Kadar air output : %, Rotary Cooling Mendinginkan teh agar warna tetap hijau saat digulung Open Top Roller (OTR) Suhu : 25 0 C (kamar) Waktu : menit Kapasitas input : 1485 kg/jam Kadar air output : 70% Endless Chain Pressure (ECP) Suhu : C C Waktu : menit Kapasitas input : kg/jam Kadar air output :40 42% Ball Tea Suhu : C C Waktu : 8 12 jam Kapasitas output : 252 kg/jam Kadar air output :5-6% TEH KERING Tabel 1.1 Skema Pengolahan Teh Hijau Mengingat peranannya yang sangat vital dalam proses pengolahan teh hijau, maka perawatan mesin ini sangat perlu untuk disusun dan dirancang secara tepat agar mesin dapat beroperasi secara maksimal dan tidak mengganggu proses produksi. Kenyataan dilapangan kegiatan perawatan mesin sering terabaikan, karena kegiatan perawatan terhadap unit belum tersusun sedemikian rupa. Maka penulis mencoba menyusun dan merancang preventive maintenance yang dapat diimplementasikan terhadap Mesin Ball Tea dengan harapan dapat digunakan dan diterapkan di Pabrik Pengolahan Teh Hijau PT. Mitra Kerinci.

11 Perancangan preventive maintenance ini bertujuan untuk mencegah dan mengurangi kerusakan- kerusakan yang dapat terjadi saat mesin beroperasi serta dapat memperpanjang lifetime dari mesin itu sendiri, sehingga tidak hanya tercapainya target produksi tetapi juga akan menambah lifetime atau usia pakai dari mesin itu sendiri serta biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan mesin dapat diminimalisir. 1.2 Tujuan Dalam pembuatan tugas akhir ini, ada dua tujuan yang hendak dicapai, yaitu: Tujuan Umum a. Dapat melakukan perancangan preventive maintenance pada Mesin Ball Tea Standar Tujuan Khusus a. Dapat menjelaskan tentang peranan penting ball tea dalam proses pengolahan teh hijau. b. Dapat merancang jadwal preventive maintenance Mesin Ball Tea Standar. c. Dapat meyususn spesifikasi kerja preventive maintenance berdasarkan jadwal perawatan yang telah dirancang. d. Dapat membuat form inspection list dari spesifikasi kerja perawatan yang telah disusun. 1.3 Batasan Masalah Dalam penyusunan dan penulisan tugas akhir ini penulis hanya membahas tentang perancangan preventive maintenance pada Mesin Ball Tea Standar. 1.4 Metode Penulisan Adapun metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah: Metode Literatur Merupakan metode yang digunakan penulis untuk memperoleh data dari buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas sehingga data yang didapat akurat.

12 1.4.2 Metode Observasi Merupakan suatu metode dimana penulis mengadakan pengamatan langsung sehingga akan memperjelas penulisan karena dihadapkan pada unit yang dibahas secara langsung Metode Konsultasi Merupakan metode yang dilakukan dengan cara wawancara atau konsultasi langsung dengan dosen pembimbing mengenai Laporan Akhir penulis Metode Cyber Merupakan metode yang dilakukan dengan cara mencari informasi dan data melalui internet sebagai bahan referensi. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami tugas akhir ini, maka penulis menguraikan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Bab II Pendahuluan Bab pendahuluan ini menjelaskan tahap awal dari penulisan berupa latar belakang, tujuan, batasan masalah, metode penulisan tugas akhir dan sistematika penulisan. Landasan teori Menjelaskan tentang landasan teori-teori yang berkaitan dengan tugas akhir yang penulis buat. Bab III Metodologi Berisi sistematika yang penulis lakukan terkait dengan penulisan laporan dan metodelogi perancangan yang penulis gunakan dalam Tugas Akhir. Bab IV Pembahasan Berisi pembahasan tentang perancangan preventive maintenance pada Mesin Ball Tea Standar. Bab V Penutup

13 Berisi kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil analisa, serta saransaran untuk penyempurnaan tugas akhir ini di masa depan.

14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mesin Ball Tea Peranan Mesin Ball Tea Ball tea merupakan mesin pengeringan yang bertujuan untuk mengurangi kadar air sampai tinggal 5% sehingga daya simpan teh kering meningkat, dan membantu memperbaiki atau meningkatkan betuk gulungan teh kering. Pengeringan teh hijau pada umumnya dilakukan dengan dua tahap, masing masing menggunakan mesin pengering yang berbeda. Titik berat selain mengurai kandungan kadar air, memekatkan cairan sel yang menempel dipermukaan daun sampai berbentuk perekat dan untuk memperbaiki bentuk gulungan teh jadi. Selain untuk mengurangi kadar air ball tea juga untuk memperbaiki bentuk gulung dari keringan teh hijau, kadar air tersisa pada output ball tea adalah sebanyak 5%, penggeringan kedua ini dilakukan dengan suhu berkisar C dan waktu maksimal pengeringan 15 jam. ball tea masing-masing berbentuk silinder berputar yang digerakkan oleh elektromotor. Alat ini mempunyai kapasitas kerja sebesar 12 kg/jam teh kering utuk tipe ball tea mini, 22 kg/jam teh kering utuk tipe ball tea standar, 30 kg/jam teh kering untuk tipe ball tea jumbo. masukan hasil keringan ECP ke dalam Mesin Ball Tea seberat kg/jam. ( % ) dari volume mesin. Kriteria keringtan yang baik adalah apabila fraksi teh diremas menjadi bubuk, apabila fraksi tulang dipatahkan patah, dan aroma teh kering harum dan tidak berbau asap dan terbakar ( overfired ). Di PT. Mitra Kerinci terdapat 32 unit Mesin Ball Tea yang beroperasi dan terdapat 3 jenis yaitu, tipe jumbo 6 unit, standar 21 unit, dan mini Taiwan sebanyak 5 unit.

15 2.1.2 Komponen Mesin Ball Tea Standar Gambar 2.1 Mesin Ball Tea Keterangan bagian-bagian mesin : 1. Pintu ruang pengering 2. Ruang pengering 3. Tempat pembuangan debu 4. Roda landasan 5. Kedudukan mesin 6. Papan catatan 7. Sprocket dan rantai 8. Saluran pemanas (ducting) 9. Termometer 10. Panel kontrol 11. Ruang elemen 12. Ruang transmisi (motor, v- belt dan pulley serta blower)

16 Komponen Utama Mesin Ball Tea Standar yaitu: 1. Ruang Pengering Gambar 2.2 Ruang Pengering Ruang pengering adalah ruangan berbentuk silinder yang berfungsi sebagai tempat proses pengeringan teh. 2. Saluran Pemanas (Ducting) Gambar 2.3 Ducting Ducting merupakan bagian yang berfungsi untuk menyalurkan udara panas dari ruang elemen menuju ruang pengering mesin ball tea. Jenis ducting yang digunakan adalah ducting seng dengan isolasi dimana ducting ini dapat mempertahankan kestabilan suhu udara yang akan disalurkan.

17 3. Motor Gambar 2.4 Motor Motor merupakan sumber putaran atau penggerak dari Mesin Ball Tea, biasanya pada sebuah ball tea terdapat dua buah motor dngan daya 2 HP/ 1445 rpm sebagai penggerak ball tea dan motor 2 HP/ 1425 rpm sebagai penggerak blower. 4. Elemen Pemanas Elemen pada ball tea berfungsi sebagai penghasil panas yang dimanfaatkan dalam proses pengeringan teh. Elemen ini berjenis satu phase yang dirangkai sedemikian rupa sehingga menjadi 3 phase. Gambar 2.5 Elemen Pemanas

18 5. Blower Gambar 2.6 Blower Pada Mesin Ball Tea, blower berfungsi sebagai sumber udara untuk menyalurkan panas dari elemen menuju ruang pengering. Blower diputar menggunakan motor dengan daya 2 HP/ 1425 rpm. 6. V- belt dan Pulley Gambar 2.7 V- belt dan Pulley V-belt berfungsi sebagai penyambung daya poros yang satu ke poros yang lain melalui pulley seiring mengikuti laju putaran pada mesin atau alat yang dikaitkan. 7. Roda landasan

19 Gambar 2.8 Roda Landasan Roda bantalan ini berfungsi landalasan untuk menjaga keseimbangan putaran ruang pengering dan juga sebagai penahan beban pada saat mesin beroperasi.. 8. Mesh/ Saringan Saringan Gambar 2.9 Saringan Saringan ini berfungsi untuk menyaring debu yang dikeluarkan dari ruang pengering. Debu dapat dipisahkan dari pucuk teh memanfaatkan aliran udara yang ditiupkan oleh blower. Dengan menggunakan saringan, maka pucuk teh tidak akan ikut terbawa keluar. 9. Sprocket dan Rantai

20 Gambar 2.10 Sprocket dan Rantai Sprocket dan rantai berfungsi sebagai penyalur tenaga untuk menggerakkan ruang pengering pada ball tea. Penggunaan sprocket dan rantai dikarenakan beban yang besar pada ruang pengering sehingga lebih baik daripada menggunakan v- belt dan pulley. 10. Bearing (Bantalan) Gambar 2.11 Bearing Bearing atau bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban sehingga putaran dapat berlangsung dengan halus, aman dan poros berumur panjang. 11. Shaft / Poros

21 Gambar 2.12 Shaft Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan sebagai dudukan bagian- bagian mesin yang berputar lainnya seperti pulley dan bearing. Shaft/ poros merupakan bagian terpenting dari setiap mesin, karena hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh shaft/ poros Prosedur Kerja Mesin Ball Tea 1 Yakinkan Mesin Ball Tea dalam kondisi siap pakai. 2 Cek panas yang dihasilkan elemen ball tea dengan cara menghidupkan elemen tersebut kemudian perhatikan agka yang ditunjukkan ada termometer. 3 Masukkan hasil keringan Endless Chain Pressure (ECP) kedalam Mesin Ball Tea seberat kg ( 80% -85% volume mesin). 4 Bersihkan sisa bahan input ball tea yang tercecer sebelum mesin diputar. 5 Putarlah mesin dan nyalakan blower. 6 Atur suhu berkisar dari 100 C 130 C selama maksimal 15 jam. 7 Catat waktu awal operasi ball tea dipapan tulis yang telah disediakan. 8 Ambil contoh keringan teh dari mesin Ball tea, apabila kadar airnya lebih dari 6 % maka pemanasan harus dilanjutkan sampai keringan teh mancapai kadar air 5 % - 6 %. 9 Lakukan penggosokan (poleshing) tanpa api selama 1,0 jam.

22 10 Tampung abu yang keluar dari lubang uap air dan keringkan di Rotary Drier (RD). 11 Kritreria keringan yang baik - Apabila fraksi teh diremas menjadi bubuk - Apabila fraksi tulang dipatahkan patah - Aroma teh kering harum dan tidak berbau asap dan terbakar (overfired) 12 Kriteria hasil polesan yang baik - Warna teh keabu abuan dan mengkilap - Aroma harum - Fraksi teh telah dingin - Unsur tulang telah lapas dari fraksi daun. 13 Keluarkan fraksi teh dengan car membuka pintu dan putarlah mesin hingga keringan tumpah. 14 Segera masukkan kedalam karung keringan teh yang keluar dari Mesin Ball Tea dan ambil sampelnya untuk dianalisa. 15 Timbang dan catat hasil keringan. 16 Yakinkan bahwa dinding, tutup ujung, dan pangkal Ball tea sebelum diisi dengan teh keringan Endless Chain Pressure (ECP) berikutnya. Apabila pelaksanaan pengeringan sudah selesai, yakinkan mesin yang ditinggalkan dalam kondisi off.

23 2.2 Preventive Maintenance Planed maintenance (pemeliharaan terencana) merupakan pemeliharaan yang dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan kesuatu peralatan produksi untuk menunjang hasil produksi dari suatu perusahaan. Tabel 2.1 Pengelompokan Pemeliharaan

24 Dimana planed maintenance ini terbagi menjadi tiga yaitu: Preventive maintenance Corektive maintenance Predektive maintenance Adapun jenis pemeliharaan yang akan dibahas dan dirancang pada Tugas Akhir ini adalah preventive maintenance. Preventive maintenance adalah suatu pengamatan secara sisitematik disertai analisis teknis-ekonomis untuk menjamin berfungsinya suatu peralatan produksi dan memperpanjang umur peralatan yang bersangkutan. Tujuan dari preventive maintenance ini adalah untuk dapat mencapai suatu tingkat pemeliharan terhadap semua perlatan produksi agar diperoleh suatu kualitaas produk yang optimum. Adapun kegiatan preventive maintenance ini dilakukan berdasarkan : Pembersihan (Cleaning), kegiatan perawatan dapat dilakukan langsung oleh operator mesin. Pelumasan (Lubrication), penambahan dan penggantian pelumas secara terjadwal. Inspeksi dengan cara melihat, mendengar,dan merasa/meraba. Penyetelan mesin (small repair) pada selang waktu yang telah ditentukan. Pergantian suku cadang yang telah usang tapi belum rusak. Dengan memanfaatkan prosedur maintenace yang baik, dimana terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan maintenance maka akan diperoleh : Kuantitas stop peralatan produksi dapat dikurangi (down time peralatan diperkacil). Biaya perbaikan yang mahal dapat dikurangi. Interupsi terhadap jadwal yang telah direncanakan waktu produksi maupun pemeliharaan dapat dihilangkan atau dikurangi.

25 BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Observasi lapangan tugas akhir ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2016 sampai dengan bulan April Bertempat di Pabrik Teh Hijau PT. MITRA KERINCI, Solok Selatan. Penyusunan tugas akhir ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Agustus Objek Bahan Perancangan Preventive Maintenance Pada penulisan tugas akhir ini sesuai dengan judulnya yang menjadi objek bahan penelitian penulis adalah Mesin Ball Tea Standar yang terdapat di Pabrik Teh Hijau PT. Mitra Kerinci. Gambar 3.12 Mesin Ball Tea Standar

26 Spesifikasi dari Mesin Ball Tea Standar adalah sebagai berikut : - Tinggi 200 cm - Panjang alat 270 cm - Lebar 110 cm - Panjang BT 160 cm - Diameter BT Ø 150 cm - Blower Ø 38 cm, Motor 2 HP, 1425 rpm - Motor penggerak 2 HP, 1445 rpm Kapasitas teh kering dari Ball tea standard adalah 220 kg/ 8-15 jam Data- data yang digunakan sebagai bahan acuan perancangan preventive maintenance pada Mesin Ball Tea Standar ini adalah sebagai berikut : 1. Data spesifikasi Mesin Ball Tea Standar 2. Data jam operasi ball tea standar di Pabrik Teh Hijau Mitra Kerinci 3. Data perawatan dan perbaikan yang dilakukan terhadap ball tea standar 4. Data penggantian spare part pada ball tea standar 5. SOP perawatan mesin Pabrik Teh Hijau, PT. Mitra Kerinci Data- data tersebut kemudian digunakan untuk merancang preventive maintenanca sesuai dengan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan dan bukubuku yang telah penulis baca serta arahan dari pembimbing. 3.3 Metodologi Perancangan Berikut adalah tahapan yang penulis lakukan dalam membuat rancangan preventive maintenance pada Mesin Ball Tea Standar : 1. Observasi Lapangan Observasi penulis lakukan selama melakukan praktek kerja lapangan di Pabrik Teh Hijau PT. Mitrs Kerinci, Solok Selatan. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui tentang perawatan dan perbaikan yang dilakukan pada ball tea standar dengan jelas.

27 2. Konsultasi dan diskusi dengan dosen pembimbing Konsultasi ini dilakukan dengan tujuan agar memperoleh arahan dari pembimbing mengenai judul dan bahan- bahan yang penulis butuhkan dalam merancang preventie maintenance. 3. Pengumpulan bahan referensi Bahan referensi yang dikumpulkan yaitu referensi yang berkaitan dengan ball tea serta buku tentang preventive maintenance. 4. Mengumpulkan data pemeliharaan Data pemeliharaan yang dikumpulkan berupa daftar komponen dan spesifikasi mesin, perbaikan dan penggantian spare part yang pernah dilakukan serta cara- cara pemeliharaan ball tea standar 5. Menyusun jadwal preventive maintenance Jadwal preventive maintenance yang disusun berisikan : a. Kegiatan perawatan yang dilaksanakan b. Cara pelaksanaan kegiatan perawatan c. Waktu pelaksanaan 6. Membuat spesifikasi kerja perawatan yang akan dilakukan Rincian kegiatan ini berisi : a. Instruksi kerja bagi pelaksana kegiatan pemeliharaan b. Urutan kegiatan yang efisien dan sesuai dengan standar pemeliharaan c. Rincian kegiatan perawatan haruslah menjamin keselamatan dan kesehatan kerja bagi pelaksana kegiatan pemeliharaan.

28 3.4 Diagram Alir Kegiatan Mulai Selesai Pemilihan Judul Studi Literatur Pembuatan Laporan Tugas Akhir Pembuatan Proposal Tugas Akhir Penyusunan Tugas Akhir Jadwal preventive maintenance Spesifikasi kerja perawatan Form inspection List Pengumpulan dan Analisa Data Perancangan Preventive Maintenance Data spesifikasi mesin Data SOP perawatan mesin di pabrik Data perawatan dan perbaikan mesin Data penggantian spare Tabel 3 1 Diagram part Alir Kegiatan Data jam operasi mesin

29 BAB IV PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN BALL TEA STANDAR 4.1 Pengumpulan dan Analisa Data Sebelum melakukan perancangan preventive maintenance hal terpenting yang harus dilakukan adalah mengumpulkan beberapa data penting sebagai acuan dalam melakukan perancangan perawatan. Berikut beberapa data yang telah penulis kumpulkan selama melaksanakan observasi lapangan di PT. Mitra Kerinci : 1. Data jam operasi Mesin Ball Tea Standar di Pabrik Teh Hijau, PT. Mitra Kerinci 2. Data spesifikasi Mesin Ball Tea Standar 3. Data penggantian spare part Mesin Ball Tea Standar tahun di Pabrik Teh Hijau, PT. Mitra Kerinci (lampiran 1) 4. Data perawatan dan perbaikan yang pernah dilakukan terhadap Mesin Ball Tea Standar di Pabrik Teh Hijau (lampiran 2) 5. Data SOP perawatan mesin di Pabrik Teh Hijau (lampiran 3). Dari beberapa data diatas, dapat diambil informasi mengenai kondisi kerja dan pemakaian dari Mesin Ball Tea Standar. Secara umum informasi kondisi kerja dan pemakaian ball tea standar di Pabrik Teh Hijau, PT. Mitra Kerinci adalah sebagai berikut : 1. Jenis kegiatan pemeliharan yang pernah dilakukan terhadap mesin ball tea standar. a. Pekerjaan mekanik - Memeriksa suhu pada ruangan pengering pemanas - Membersihkan debu teh yang mengendap ruangan transmisi - Memperbaiki dan mengganti mesh/ saringan - Memeriksa kondisi poros transmisi - Memeriksa kondisi bearingas transmisi, bearingmotor, dan bearing roda landasan

30 - Mengganti bearingas transmisi, bearing motor, bearingasblower dan bearing roda landasan. - Memeriksa dan mengganti v- belt transmisi - Memeriksa dan mengganti rantai - Memeriksa dan mengganti sprocket - Memeriksa, memperbaiki dan mengganti roda landasan b. Pekerjaan Pelumasan - Melumasi bearingas transmisi, bearing motor, bearingasblower dan bearing roda landasan - Melumasi sprocket dan rantai - Melumasi roda landasan c. Pekerjaan elektrik - Memeriksa panel kontrol - Mengganti komponen- komponen pada panel kontrol seperti kontaktor dan MCB. - Mengganti dan merangkai ulang elemen pemanas - Melakukan perbaikan dan penggulungan pada motor 2. Mesin Ball Tea Standar digunakan dalam proses pengeringan tahap II dengan jam operasi dapat dilihat pada tabel berikut: Nomor Waktu Rata- rata lama Pengoperasian operasi Keterangan 1 Satu Hari jam rata- rata 2 Satu Minggu jam 15 jam 3 Satu Bulan jam untuk 1,5 4 Tiga Bulan jam kali 5 Enam Bulan jam Pengeringan 6 Satu Tahun jam Perhari Tabel4.2 Rata- rata Jam Operasi Mesin Ball Tea Standar 3. Standard Operational Procedure perawatan mesin di Pabrik Teh Hijau memuat interval waktu penggantian dan pelumasan pada interval tertentu, belum berisi kegiatan perawatan secara menyeluruh.

31 4.2 Perancangan Jadwal Preventive Maintenance Untuk merancang jadwal preventive maintenance pada ball tea standar disesuaikan dengan kondisi dan jam operasi mesin di pabrik. Jadwal perawatan yang dirancang juga mempertimbangkan efesiensi waktu, dimana waktu yang digunakan untuk melakukan perawatan tidak mengganggu jalannya proses produksi. Hal ini juga bergantung pada jadwal pemetikan teh yang biasanya dilakukan pada pagi hari setiap hari Senin sampai Sabtu. Maka dari itu, waktu untuk melakukan perawatan cukup banyak yaitu setiap pagi hari pada saat proses pengolahan teh masih pada tahap pelayuan hingga pengeringan tahap I pada Mesin Endless Chain Pressure.. Untuk perawatan mingguan dapat dilakukan setiap hari Minggu atau Senin. Berdasarkan jadwal produksi di pabrik dan data pemeliharaan ( lampiran 2) maka dapat disusun rancangan jadwal preventive maintenance sebagai berikut : NO Item Cara Perawatan Jenis Perawatan 1 Panel Kontrol Pemeriksaan fungsi kerja Harian 2 Elemen Pemanas Pengukuran suhu Harian 3 Sprocket& Rantai Pemeriksaan dan Pelumasan Harian 4 Body Mesin Pembersihan dan pemeriksaan Melakukan pengecatan Harian Tahunan 5 Ruangan Pemanas Lakukan pemeriksaan Harian 6 Roda Landasan Lakukan pemeriksaan Lakukan pelumasan Mingguan Mingguan 7 Shaft/ Poros Lakukan pemeriksaan mingguan/ Bulanan 8 Ruangan Transmisi Lakukan pembersihan Bulanan 9 Bearing Lakukan pemeriksaan mingguan/ Bulanan

32 10 V- Belt 11 Blower 12 Mesh/ saringan Lakukan Pelumasan Lakukan penggantian Memeriksa kondisi v- belt Lakukan penggantian Lakukan Pembersihan dan Pemeriksaan Memeriksa kebocoran Lakukan Penggantian Bulanan Tahunan Bulanan Tahunan Bulanan/ 3 Bulanan 3 Bulanan Tahunan 13 Motor Pelumasan bearing motor 3 Bulanan 14 Ducting 15 kotak elemen Lakukan pemeriksaan kebocoran Lakukan pembersihan dan pemeriksaan 6 Bulanan 6 Bulanan Tabel4.3 Rancangan Jadwal Preventive Maintenance Mesin Ball Tea Standar 4.3 Perancangan Spesifikasi Kerja Preventive Maintenance Spesifikasi Kerja Harian Dalam merancang instruksi kerja perawatan harian mengacu kepada jam operasi Mesin Ball Tea Standar per hari juga pada jadwal perawatan yang telah disusun. Perawatan harian pada umumnya dilakukan pada saat mesin belum beroperasi untuk mengeringkan pucuk teh. Perawatan harian yang dilakukan meliputi beberapa kegiatan pembersihan, kegiatan pemeriksaan, pengukuran suhu, dan pelumasan rutin pada rantai dan roda landasan.

33 Pelaksana Instruksi kerja perawatan harian dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Spesifikasi Kerja Perawatan Harian/ Sebelum Dioperasikan Mesin Ball Tea Standar NO 10 : Operator Peralatan Piranti spesial : Majun/ Kain Lap, Set Tool Box : Oli Rantai NO Spesifikasi Perawatan Keterangan Periksa tombol on/ off pada panel kontrol dengan cara mencoba menghidupkan motor dan elemen pemanas Lakukan pembersihan debu yang menempel pada body dan ruang pemanas Lakukan pengecekan suhu yang dihasilkan elemen pemanas Lakukan pemeriksaan body, jika terdapat baut yang longgar maka pengencangan baut body. Lakukan pemeriksaan dengan cara memeriksa ketegangan rantai dan lakukan pelumasan. Perhatikan balancing putaran antara ruang pemanas dan roda landasan secara visual ± 130 ᵒC Tabel4.4 Rancangan Spesifikasi Kerja Perawatan Harian Mesin Ball Tea Standar Spesifikasi Kerja Perawatan Mingguan Instruksi kerja perawatan mingguan disusun berdasarkan jadwal pemetikan teh per minggu dan juga jam operasi mesin ball tea selama seminggu serta data perawatan dan perbaikan yang pernah dilakukan.dimana pemetikan pucuk teh berlangsung selama 6 hari yaitu hari senin- sabtu, jadi perawatan mingguan ini dapat dilakukan pada hari minggu setelah selesai pengolahan pucuk teh yang dipetik pada hari sabtu.

34 Spesifikasi kerja perawatan mingguan dapat dilihat pada tabel di bawah ini Pelaksana Spesifikasi Kerja Perawatan Mingguan Mesin Ball Tea Standar NO 10 : Teknisi Peralatan : Piranti spesial : Grease NO Spesifikasi Perawatan Keterangan Pastikan spesifikasi kerja perawatan harian telah dilaksanakan dengan benar Lakukan pemeriksaan putaran dan kelurusan serta kondisi fisik roda landasan dengan cara melihat secara visual Lakukan pelumasan pada roda landasan menggunakan grease Lakukan pemeriksaan kondisi poros dan bearing transmisi dengan cara mendengar bunyi mesin dan merasakan getaran mesin Tabel5.4 Rancangan Spesifikasi Kerja Perawatan Mingguan Mesin Ball Tea Standar Spesifikasi Kerja Perawatan Bulanan Instruksi kerja perawatan bulanan disusun berdasarkan jadwal operasi mesin selama sebulan serta data perawatan dan perbaikan yang oernah dilakukan pada Mesin Ball Tea Standar. Dalam spesifikasi kerja bulanan ini juga harus memastikan bahwa kegiatan perawatan mingguan telah dilakukan. Dalam kegiatan perawatan bulanan dilakukan pembongkaran body untuk dapat melakukan pembersihan tumpukan debu yang berada di dalam ruang transmisi. Pembersihan ini harus dilakukan karena tumpukan debu dapat mengganggu kinerja dari beberapa komponen seperti blower, bearing, poros dan v- belt. Pada saat membersihkan ruangan transmisi ini juga dilakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap beberapa komponen.

35 Spesifikasi perawatan bulanan daat dilihat pada tabel dibawah ini : Pelaksana Spesifikasi Kerja Perawatan Bulanan Mesin Ball Tea Standar NO 10 : Teknisi Peralatan Piranti spesial : : Set Tool Box, Majun/ Kain Lap, Kuas Vibration Meter, Infrared Thermography, Grease, Steam Pump NO Spesifikasi Perawatan Keterangan 1 Pastikan spesifikasi kerja perawatan mingguan telah dilaksanakan denga benar 2 Lakukan pembersihan secara menyeluruh pada mesin Gunakan Steam Pump Lakukan pembersihan ruang transmisi dengan cara membuka body mesin kemudian keluarkan semua tumpukan debu teh yang berada didalam ruang transmisi Lakukan pengecekan kondisi v- belt pada saat ruang transmisi dibersihkan Lakukan pengecekan vibrasi bearingas transmisi dengan cara menempelkan vibration meter pada bearing. Lakukan pengecekan temperaturbearingas transmisi menggunakan Infrared Thermography sesuai standarisasi ISO (lampiran 4). Posisi alat ukur tidak boleh lebih dari 2m dari bearing agar mendapat hasil pengukuran yang akurat. Lakukan pelumasan pada semua bearingas transmisi dengan grease Lakukan pemeriksaan kondisi blowersecara menyeluruh dan bersihkan dari debu Menggunakan Vibration Meter Normal ᵒC Tabel4.6 Rancangan Spesifikasi Kerja Perawatan Bulanan Mesin Ball Tea Standar

36 4.3.4 Spesifikasi Kerja Perawatan Tiga Bulanan Instruksi kerja perawatan tiga bulanan ini dilakukan lebih mengacu kepada SOP perawatan mesin yang telah ditetapkan di Pabrik Green Tea, seperti pelumasan pada elektromotor. Pelaksana Spesifikasi kerja tiga bulanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Spesifikasi Kerja Perawatan Tiga Bulanan Mesin Ball Tea Standar NO 10 : Teknisi Peralatan Piranti spesial : Set Tool Box : Grease NO Spesifikasi Perawatan Keterangan 1 2 Pastikan spesifikasi kerja perawatan bulanan telah dilaksanakan dengan benar Lakukan pengecekan kebocoran pada saringan. Apabila terdapat kebocoran maka lakukan penambalan 3 Lakukan pemeriksaan dan pelumasan pada elektromotor sesuai dengan SOP perawatan mesin pabrik green tea Tabel4.7 Rancangan Spesifikasi Kerja Perawatan Tiga Bulanan Mesin Ball Tea Standar Spesifikasi Kerja Minor Overhoul Penyusunan spesifikasi kerja minir overhoul disesuaikan dengan jam operasi total mesin selama enam bulan serta mengacu kepada data perawatan dan perbaikan yang pernah dilakukan terhadap Mesin Ball Tea Standar serta kecilnya kemungkinan terjadi suatu kerusakan seperti kebocoran.

37 Pelaksana Spesifikasi kerja minor overhoul dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Spesifikasi Kerja Perawatan Minor Overhoul (Enam Bulanan) Mesin Ball Tea Standar NO 10 : Teknisi Peralatan : Set Tool Box Piranti spesial : NO Spesifikasi Perawatan Keterangan Pastikan spesifikasi perawatan tiga bulanan telah dilaksanakan dengan benar Lakukan pembersihan dan periksa kebocoran pada kotak elemen dengan cara: - membuka bagian samping dari kotak elemen - lepaskan elemen pemanas - periksa seluruh bagian kotak secara menyeluruh - jika terdapat kebocoran maka lakukan pengelasan pada bagian yang bocor tersebut. Lakukan pemeriksaankebocoran dan pembongkaran pada ductingdengan cara: - lakukan setelah pemeriksaan kebocoran kotak elemen - periksa ducting secara menyeluruh - jika terdapat kebocoran maka lakukan pengelasan pada bagian yang bocor - pasang embali elemen setelah kegiatan perawatan dilakukan. Tabel4.8 Rancangan Spesifikasi Kerja Minor Overhoul Mesin Ball Tea Standar

38 4.3.5 Spesifikasi Mayor Overhoul Instruksi kerja mayor overhoul ini disusun lebih mengacu kepada SOP perawatan mesin di Pabrik Green Tea yang meliputi penggantian beberapa komponen pada ball tea. Penggantian komponen ini pada dasarnya tidak mesti harus dilakukan, melainkan disesuaikan dengan kondisi daripada komponen- komponen tersebut apakah sudah harus dilakukan atau belum, mengingat SOP perawatan mesin di Pabri Green Tea ditetapkan sebelum adanya perancangan preventive maintenance ini. Pelaksana Spesifikasi kerja perawatan tahunan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Spesifikasi Kerja Mayor Overhoul (Tahunan) Mesin Ball Tea Standar NO 10 : Teknisi Peralatan Piranti spesial : Set Tool Box, Trackle, Kuas : Bearing Heater, Trackle, dan Cat NO Spesifikasi Perawatan Keterangan 1 2 Lakukan pembongkaran secara keseluruhan pada ruangan pengering ( saringan), ruang transmisi (bearing dan poros, serta v- belt) Lakukan penggantian atau penambalan saringan sesuai SOP perawatan mesin di pabrik green tea dengan cara : - Buka saringan dengan melepas semua baut - Lepas penutup saringan - Periksa kondisi saringan, apabila terdapat sedikit kebocoran maka lakukan penambalan sarimgan. - Lakukan penggantian jika saringan mengalami kerusakan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penambalan - Setelah selesai pasang kembali saringan. Pastikan saringan terpasang dengan benar.

39 3 4 5 Lakukan penggantian bearing sesuai SOP perawatan mesin di pabrik green teadengan cara : - Lepas semua baut pengikat bearing pada poros. - Lepaskan bearing pada poros menggunakan trackle. - Setelah bearing dilepas, kemudian pasang bearing yang baru. Panaskan bearing menggunakan bearing heater terlebih dahulu untuk mepermudah pemasangan. - Pasang kembali semua baut dudukan bearing dan pastikan posisi kelurusan poros sudah benar. Lakukan penggantian v- belt seuai dengan SOP perawtan mesin di pabrik green teadengan cara : - Longgarkan baut dudukan poros - Kemudian lepas v- belt yang telah usang dan patut diganti - Pasang v- belt baru pada pulley - Kencangkan kembali baut sambil memperhatikan posisi poros telah benar- benar lurus Setelah semua kegiatan selesai bersihkan mesin secara menyeluruh dan kemudian lakukan pengecatan terhadap body mesin untuk menjaga kondisi mesin, Gunakan Bearing Heater Tabel4.9 Rancangan Spesifikasi Kerja Mayor Overhoul Mesin Ball Tea Standar 4.4 Perancangan Form Inspection List Preventive maintenance Perancangan Form Inspection List ini dibuat berdasarkan spesifikasi perawatan yang telah dilakukan.form Inspection List ini sangat penting dalam perancangan sebuah preventive maintenance karena memiliki beberapa kegunaan, yaitu : 1. Sebagai laporan perawatan bagi teknisi kepada atasan

40 2. Sebagai dokumen pengumpul data perawatan 3. Untuk mengetahui kondisi mesin secara berkala 4. Sebagai sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan preventive maintenance yang telah dilakukan 5. Sebagai bahan analisa untuk mengoreksi kesalahan pada preventive maintenance yang telah dilakukan. Semua jenis kegiatan perawatan pada perawatan harian, mingguan, bulanan, tiga bulanan, enam bulanan dan tahunan dirangkum pada form inspection list ini dengan mengisi kolom checklistsetelah melakukan perawatan tersebut. Kemudian pada kolom kondisi berfungsi untuk mencatat kondisi bagian yang diperiksa, jika kondisi normal maka checklist pada kolom N dan jika terdapat kondisi yang tidak normal maka checklist pada kolom AB. Kemudian dilengkapi dengan kolom defect yang berfungsi untuk mencatat kendala atau permasalahan yang ditemui selama melakukan perawatan. Selanjutnya pada kolom keterangan diisi tentang bagaimana cara penanganan dari permasalahan yang ditemui tersebut, seperti melakukan penggantian suku cadang, melakukan perbaikan kecil dan sebagainya sehingga Mesin Ball Tea Standar dapat kembali beroperasi dengan normal. Form inspection checklist ini disusun sesuai dengan frekuensi dan interval waktu perawatan yang telah disusun karena form ini akan dibawa pada saat melakukan perawatan dan diisi setelah perawatan dilakasanakan. Berikut form inspection checklist Mesin Ball Tea Standar yang telah penulis rancang : 1. Form Inspection List Harian (lampiran 5) 2. Form Inspection List Mingguan (lampiran 6) 3. Form Inspection List Bulanan (lampiran 7) 4. Form Inspection List Tiga Bulanan (lampiran 8) 5. Form Inspection List Enam Bulanan (lampiran 9) 6. Form Inspection List Tahunan (lampiran 10)

41 5.1 Kesimpulan BAB V PENUTUP Setelah melakukan perancangan preventive maintenance pada Mesin Ball TeaStandar di Pabrik Teh Hijau PT. Mitra kerinci, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan berikui : 1. Mesin Ball Tea memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pengolahan teh hijau karena teh tidak dapat dipasarkan dan dilanjutkan proses pengolahannya jika belum dilakukan pengeringan tahap II pada ball tea. 2. Dalam penyusunan jadwal preventive maintenancepada Mesin Ball Tea Standar ini diperlukan beberapa data sebagai bahan acuan penyusunan jadwal tersebut. Data tersebut adalah data perawatan dan perbaikan yang pernah dilakukan, jam operasi mesin, data pergantian spare part dan standar operasional perawatan mesin di pabrik. Jadwal perawatan dapat disusun dengan beberapa interval waktu mulai dari harian, mngguan, bulanan, tiga bulanan, enam bulanan (minor overhoul) dan tahunan (mayor overhoul), 3. Spesifikasi kerja perawatan dirancang untuk memudahkan dalam melaksanakan perawatan karena berisi tentang instruksi bagaimana melakukan perawatan berdasarkan jadwal yang telah disusun sebelumnya. 4. Hasil akhir dari perancangan preventive maintenance yaitu form isnpection list yang berfungsi sebagai laporan perawatan bagi teknisi kepada atasan, dokumen pengumpul data perawatan, untuk mengetahui kondisi mesin secara berkala, sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan preventive maintenance yang telah dilakukan serta sebagai bahan analisa untuk mengoreksi kesalahan pada preventive maintenance yang telah dilakukan.

42 5.2 Saran Berikut beberapa saran yang dapat penulis berikan setelah menyelesaikan tugas akhir ini : 1. Penulis mengharapkan agar rancangan preventive maintenance pada Mesin Ball Tea Standar ini dapat diterapkan di Pabrik Teh Hijau, PT. Mitra Kerinci dan dilanjutkan dengan analisa mengenai tingkat keberhasilan dari rancangan ini serta evaluasi lebih lanjut untuk mendapatkan rancangan preventive maintenance yang lebih efektif. 2. Penulis berharap agar rancangan yang telah disusun dapat dijadikan pedoman untuk menyusun rancangan preventive maintenance untuk mesin lain yang digunakan di PT. Mitra Kerinci, baik di Pabrik Teh Hijau maupun di Pabrik Teh Hitam.

43 DAFTAR PUSTAKA - Corder, Antoni, S. (1992), Teknik Manajemen Pemeliharaan. Penerbit Erlangga: Jakarta. - Efendi, Jun. (2015). Peranan Mesin Ball Tea Dalam Proses Produksi Teh Hijau (Green Tea) Di PT. Mitra Kerinci Kebun Liki Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat, repository.politanipyk.ac.id/270/ - Mayandri Rahmat, Arif.(2012).Perancangan Preventive Maintenance Pada Excavator 320D Bengkel Alat Berat Politeknik Universitas Andalas: Padang - Politeknik Negeri Padang Course Note Teknik Perawatan Dasar Semester III. Politeknik Negeri Padang: Padang. - PT. Mitra Kerinci Data Mesin Teh Hijau: Solok Selatan, Sumatera Barat. - PT. Mitra Kerinci Proses Pengolahan Teh Hijau: Solok Selatan, Sumatera Barat. - Vibrasindo. (2015). Manajemen Pemeliharaan Mesin Pabrik, -

44 Lampiran 1 Data Pergantian Spare Part Data Pergantian Spare Part Mesin Ball Tea Standar No 10 Tahun 2015 NO Tanggal Kebutuhan Barang Nama Barang Jumlah 1 14/01/2015 Contactor SN- 2 buah 2 09/03/2015 Contactor SN- 1 buah 3 06/04/2015 Bearing buah 4 17/06/2015 V- belt B85 2 buah 5 17/06/2015 V- belt B82 2 buah 6 10/07/2015 V- belt B99 1 buah 7 10/07/2015 V- belt B95 1 buah 8 12/08/2015 Sprocket T buah 9 21/10/2015 Bearing ZZ 4 buah 10 23/11/2015 V- belt B82 1 buah 11 11/11/2015 Rantai RS set 12 14/12/2015 V- belt B buah Keterangan Data Pergantian Spare Part Mesin Ball Tea Standar No 10 Tahun 2016 NO Tanggal Kebutuhan Barang Nama Barang Jumlah 1 07/01/2016 Bearing ZZ 1 buah 2 07/01/2016 Bearing ucp buah 3 07/01/2016 Bearing ucp buah 4 07/01/2016 Bearing P ZZ 1 buah 5 20/03/2016 Elemen Pemanas 1500 watt 5 buah 6 08/07/2016 V- belt B85 2 buah Keterangan

45 Lampiran 2 Data Pemeliharaan NO Tanggal Jenis Kegiatan Pelaksana Keterangan 1 14/01/ /03/2015 Mengganti kontaktor elemen pemanas Mengganti kontaktor elektromotor Teknisi Listrik Teknisi Listrik 3 06/04/2015 Mengganti bearing landasan Teknisi 4 17/06/2015 Mengganti v- belt transmisi Teknisi 5 17/06/2015 Mengganti v- belt transmisi Teknisi 6 10/07/2015 Mengganti v belt- blower Teknisi 7 10/07/2015 Mengganti v belt- blower Teknisi 8 12/08/ /10/2015 Menggantri sprocket silinder Mengganti bearing as blower Teknisi Teknisi 10 23/11/2015 Mengganti v- belt transmisi Teknisi 11 11/11/2015 Mengganti rantai penggerak silinder Teknisi 12 22/12/2015 Mengganti v- belt transmisi Teknisi 13 29/12/2015 Pengelasan pada blower Teknisi 14 07/01/ /01/ /01/2016 Mengganti bearing roda landasan Mengganti bearing as transmisi Mengganti bearing as sprocket bawah Teknisi Teknisi Teknisi 17 20/03/2016 Elemen Pemanas 1500 watt Teknisi Listrik 18 28/03/2016 Mengganti mesh/ saringan Teknisi 19 05/04/2016 Mengganti as transmisi Teknisi 20 20/07/2016 Mengganti baut body yang keropos Teknisi

46 Lampiran 3 SOP Perawatan Mesin Ball Tea 1. Pembersihan dari debu / kotoran : 1 x jam 2. Penggatian bearing : 1 x jam 3. Pemeriksaan dinding dari kebocoran udara panas : 1 x 6 bulan 4. Pelumasan roda landasan dan ring busbar : 1 x 1 bulan 5. Penggantian bearing : 1 x jam 6. Penggantian Roda : 1 x jam 7. Penggantian Rantai transmisi : 1 x jam 8. Penggantian Bearing As Pejal : 1 x jam 9. Pengaman (Zekring) : 1 x 500 jam 10. Pengecatan : 1 x 1 tahun 11. Pelumasan Elektromotor : 1 x jam 12. Penggantian Mesh : 1 x jam 13. Service electromotor : 1 x jam 14. Penggantian contactor : 1 x jam 15. Pelumasan rutin / harian : 1 x 20 jam 16. Penggantian V - belt / drive belt : 1 x jam 17. Penggantian Contactor : 1 x jam

47 Lampiran 4 International Standard Organization For Bearing Temperature

48 Lampiran 5 Form Inspection List Harian Tempat Jam Mulai Jam Selesai NO 1 Inspection List Perawatan Harian Ball Tea Standar Pabrik Green Tea PT. Mitra Kerinci Tanggal Inspection List Pemeriksaan Panel Kontrol Check Kondisi List Yes No N AB Nomor Pelaksana Defect Keterangan 2 Bersihkan debu pada mesin 3 Pengecekan suhu 4 Pengecekan body dan getaran mesin 5 Pelumasan Rantai 6 Pengecekan putaran silinder Catatan : a. Beri tanda ( ) pada kolom Ya jika melakukan pemeriksaan b. Beri tanda ( ) pada kolom N jika kondisi baik atau pada kolom AB jika kondisi tidak baik b. Tuliskan kendala/ masalah yang terjadi pada kolom Defect c. Tuliskan tindakan yang dilakukan pada kolom keterangan Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Diketahui Oleh Mandor Teknik Asisten Teknik Manager Teknik

49 Lampiran 6 Form Inspection List Mingguan Inspection List Perawatan Mingguan Ball Tea Standar Pabrik Green Tea PT. Mitra Kerinci Tempat Tanggal Jam Mulai Nomor Jam Selesai Pelaksana Check Kondisi NO Inspection List List Defect Yes No N AB Keterangan 1 Inspeksi Harian Peeriksaan roda landasan Pemeriksaan vibrasi dan bunyi mesin Pemeriksaan poros secara visual Catatan : a. Beri tanda ( ) pada kolom Ya jika melakukan pemeriksaan b. Beri tanda ( ) pada kolom N jika kondisi baik atau pada kolom AB jika kondisi tidak baik b. Tuliskan kendala/ masalah yang terjadi pada kolom Defect c. Tuliskan tindakan yang dilakukan pada kolom keterangan Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Diketahui Oleh Mandor Teknik Asisten Teknik Manager Teknik

50 Lampiran 7 Form Inspection List Bulanan Inspection List Perawatan Bulanan Ball Tea Standar Pabrik Green Tea PT. Mitra Kerinci Tempat Tanggal Jam Mulai Nomor Jam Selesai Pelaksana Check Kondisi NO Inspection List List Defect Yes No N AB Keterangan 1 Perawatan Mingguan Pembersihan mesin secara keseluruhan (body & ruang transmisi) Pemeriksaan vibrasi bearing dan poros Pemeriksaan suhu bearing Pelumasan bearing as transmisi dan as blower Pemeriksaan V- belt pada ruang transmisi 7 Pemeriksaan blower Catatan : a. Beri tanda ( ) pada kolom Ya jika melakukan pemeriksaan b. Beri tanda ( ) pada kolom N jika kondisi baik atau pada kolom AB jika kondisi tidak baik b. Tuliskan kendala/ masalah yang terjadi pada kolom Defect c. Tuliskan tindakan yang dilakukan pada kolom keterangan Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Diketahui Oleh Mandor Teknik Asisten Teknik Manager Teknik

51 Lampiran 8 Form Inspection List Tiga Bulanan Tempat Jam Mulai Jam Selesai NO 1 Inspection List Perawatan Tiga Bulanan Ball Tea Standar Pabrik Green Tea PT. Mitra Kerinci Tanggal Inspection List Pemeriksaan elektromotor Check Kondisi List Yes No N AB Nomor Pelaksana Defect Keterangan 2 Pemeriksaan saringan 3 Pelumasan elektromotor Catatan : a. Beri tanda ( ) pada kolom Ya jika melakukan pemeriksaan b. Beri tanda ( ) pada kolom N jika kondisi baik atau pada kolom AB jika kondisi tidak baik b. Tuliskan kendala/ masalah yang terjadi pada kolom Defect c. Tuliskan tindakan yang dilakukan pada kolom keterangan Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Diketahui Oleh Mandor Teknik Asisten Teknik Manager Teknik

52 Lampiran 9 Form Inspection List Enam Bulanan Inspection List Perawatan Enam Bulanan Ball Tea Standar Pabrik Green Tea PT. Mitra Kerinci Tempat Tanggal Jam Mulai Nomor Jam Selesai Pelaksana Check Kondisi NO Inspection List List Defect Yes No N AB Keterangan 1 Bersihkan ducting Bersihkan elemen pemanas dan ruang elemen pemanas Periksa kebocoran ducting/ saluran pemanas Periksa kebocoran ruang elemen pemanas Catatan : a. Beri tanda ( ) pada kolom Ya jika melakukan pemeriksaan b. Beri tanda ( ) pada kolom N jika kondisi baik atau pada kolom AB jika kondisi tidak baik b. Tuliskan kendala/ masalah yang terjadi pada kolom Defect c. Tuliskan tindakan yang dilakukan pada kolom keterangan Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Diketahui Oleh Mandor Teknik Asisten Teknik Manager Teknik

53 Lampiran 10 Form Inspection List Tahunan Inspection List Perawatan Tahun Ball Tea Standar Pabrik Green Tea PT. Mitra Kerinci Tempat Tanggal Jam Mulai Nomor Jam Selesai Pelaksana Check Kondisi NO Inspection List List Defect Yes No N AB Keterangan 1 Penggantian saringan 2 Penggantian bearing as transmisi dan blower 3 Penggantian v- belt 4 Pengecatan Catatan : a. Beri tanda ( ) pada kolom Ya jika melakukan pemeriksaan b. Beri tanda ( ) pada kolom N jika kondisi baik atau pada kolom AB jika kondisi tidak baik b. Tuliskan kendala/ masalah yang terjadi pada kolom Defect c. Tuliskan tindakan yang dilakukan pada kolom keterangan Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Diketahui Oleh Mandor Teknik Asisten Teknik Manager Teknik

KATA PENGANTAR. serta karunia-nya penulis telah dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja

KATA PENGANTAR. serta karunia-nya penulis telah dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat serta karunia-nya penulis telah dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) dengan judul

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Karakteristik Mesin Open Top Roller Pada Produksi Teh Hijau Di PT. Mitra Kerinci Kebun Liki Kabupaten Solok Selatan

KATA PENGANTAR Karakteristik Mesin Open Top Roller Pada Produksi Teh Hijau Di PT. Mitra Kerinci Kebun Liki Kabupaten Solok Selatan KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat serta karunia-nya penulis telah dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) dengan judul

Lebih terperinci

DATA MESIN PABRIK TEH HIJAU TAHUN : Kg Pucuk Segar / unit Tahun Pembuatan : Tahun 1998 Spesifikasi Teknis A. BADAN WT

DATA MESIN PABRIK TEH HIJAU TAHUN : Kg Pucuk Segar / unit Tahun Pembuatan : Tahun 1998 Spesifikasi Teknis A. BADAN WT Lampiran 1. DATA MESIN PABRIK TEH HIJAU TAHUN 2013 1. WITHERING TROUGH ( WT ) : 1.500 Kg Pucuk Segar / unit : Tahun 1998 Spesifikasi Teknis A. BADAN WT - 1 unit : Lebar X Tinggi x Panjang = 2.200 mm X

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HIJAU

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HIJAU TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HIJAU Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PUCUK DAUN TEH Pucuk teh sangat menentukan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan

Lebih terperinci

BAB IV PENGENALAN MESIN KILN

BAB IV PENGENALAN MESIN KILN BAB IV PENGENALAN MESIN KILN 4.1 Deskripsi Mesin Kiln Mesin Kiln pada proses produksi keramik melalui beberapa tahapan yang salah satunya adalah pembakaran. Pembakaran bertujuan mengubah material keramik

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB IV PENGENALAN BALL MILL

BAB IV PENGENALAN BALL MILL BAB IV PENGENALAN BALL MILL 4.1 DESKRIPSI BALL MILL Ball Mill adalah alat penting untuk grinding setelah bahan dilumatkan. Mesin penggiling ini adalah alat yang efisien untuk grinding berbagai bahan menjadi

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 S A G E BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 SG300W GASOLINE GENERATOR O L INE E N G I N SE 168s PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA Layanan service : (021) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi

Lebih terperinci

MAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO

MAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO MAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO I b M KELOMPOK INDUSTRI KECIL PENGRAJIN EMPING MLINJO DI BEJI, PAJANGAN KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id

Lebih terperinci

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan 17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) Differential gear atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Start Pemeriksaan awal per periodik Ada kerusakan Lepas wick assy dari TM Penggantian wick assy baru N Perbaikan Wick Assembly Y Tes Lubricator sesuai

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

BAB III PERAWATAN MESIN PELLET BIJI PLASTIK

BAB III PERAWATAN MESIN PELLET BIJI PLASTIK BAB III PERAWATAN MESIN PELLET BIJI PLASTIK 3.1. Proses produksi mesin pellet biji plastic Proses kerja mesin pellet biji plastik ini adalah dengan cara menggiling plastik recycle yang masih berupa botolan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN LAS GESEK ( Perawatan dan Perbaikan )

RANCANG BANGUN MESIN LAS GESEK ( Perawatan dan Perbaikan ) RANCANG BANGUN MESIN LAS GESEK ( Perawatan dan Perbaikan ) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Disusun Oleh

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PEMBUATAN)

RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PEMBUATAN) RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Mesin Konsentrasi

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur

Lebih terperinci

Dengan memanfaatkan prosedur maintenance yang baik, dimana terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan maintenance maka akan diperoleh:

Dengan memanfaatkan prosedur maintenance yang baik, dimana terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan maintenance maka akan diperoleh: Preventive maintenance adalah suatu pengamatan secara sistematik disertai analisis teknis-ekonomis untuk menjamin berfungsinya suatu peralatan produksi dan memperpanjang umur peralatan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20 Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20 Bacalah buku petunjuk sebelum anda menggunakan mesin penyiang bermotor (power weeder) BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT MIE SKALA RUMAH TANGGA (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT MIE SKALA RUMAH TANGGA (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT MIE SKALA RUMAH TANGGA (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN MASALAH Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc

BAB III PEMBAHASAN MASALAH Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc BAB III PEMBAHASAN MASALAH 3.1. Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc Jika kerusakan terjadi yang tidak ditentukan oleh tabel berikut atau tidak dapat ditelusuri kembali ke penyebab tertentu,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN 5.1 Pelaksanaan Pembuatan Mesin 1. Tahap awal dalam pembuatan mesin adalah pembuatan rangka mesin, bodi mesin, pembubutan poros pemegang mata pisau pengupas, pembuatan mata

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin press serbuk kayu. Pengerjaan dominan dalam pembuatan komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI 4.1 In Service / Visual Inspection 4.1.1 Pengertian Merupakan kegiatan inspeksi atau pengecekan yang dilakukan dengan menggunakan 5 sense (panca

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF-GAS. Pengoperasian sistem VAC & Off-gas dilakukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen-komponen yang akan dibuat adalah komponen yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN Mulai perawatan Pemeriksaan dan penyetelan pada mesin oil sealed rotary vacuum pump model P450 Membongkar dan memperbaiki komponen tersebut

Lebih terperinci

No. Nama Komponen Fungsi

No. Nama Komponen Fungsi Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4.1. Menentukan Nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN 4.1.1 Oli dan Filter Hidrolik Kotor Kerusakan pada oli dan filter hidrolik dapat menyebabkan kenaikan temperature

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 SEA WATER BOOSTER PUMP Sea Water Booster Pump adalah suatu pompa sentrifugal yang berfungsi untuk menambah tekanan air laut yang berasal dari Circulating Water

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Singkong Singkong merupakan tumbuhan umbi-umbian yang dapat tumbuh di daerah tropis dengan iklim panas dan lembab. Daerah beriklim tropis dibutuhkan singkong untuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Aulia Firdaus 1, Turmizi 2, Ariefin 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 30 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 4.1 PENDAHULUAN Hasil rancang bangun mesin akan ditampilkan dalam Bab IV ini. Pada penelitian ini Prodak yang di buat adalah Mesin Ekstrusi Cetak Pellet

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PERAWATAN DAN PERBAIKAN)

RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Deskripsi Penelitian Metode penelitian menjelaskan tentang tempat dan waktu pelaksanaan, bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram

Lebih terperinci

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB III

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB III BAB III PERANCANGAN MESIN PENGANGKUT PRODUK BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC LOW LOADER) PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES 3.1 Latar Belakang Perancangan Mesin Dalam rangka menunjang peningkatan efisiensi produksi

Lebih terperinci

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya diharuskan membuat laporan akhir sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan D III jurusan Teknik Mesin, baik berupa penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Hasil Rancang Bangun Stand Engine Cutting Hasil dari stand engine sendiri adalah dimana semua akhir proses perancangan telah selesai dan penempatan komponennya

Lebih terperinci

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan: PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL A. Tujuan: - mahasiswa dapat memahami komponen komponen pada mesin diesel yang harus di tun e up - mahasiswa dapat memahami fungsi dan cara kerja komponen komponen mesin

Lebih terperinci

Construction

Construction Gate Valve Construction Gate Valve Sliding disk, tegak lurus dengan flow Applikasi: Stop valves, (not throttling), high pressure and temp, not for slurries, viscous fluids Keunggulan low pressure

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah: BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT 4.1 Perhitungan Rencana Pemilihan Motor 4.1.1 Data motor Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah: Merek Model Volt Putaran Daya : Multi Pro :

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/0& Revisi : 0 Tgl : 6 Februari 0 Hal dari I. Kompetensi : Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :. Melepas dan memasang semua komponen mesin

Lebih terperinci

I. BEBERAPA KIAT PENGOPERASIAN MESIN PERONTOK PADI

I. BEBERAPA KIAT PENGOPERASIAN MESIN PERONTOK PADI 1 I. BEBERAPA KIAT PENGOPERASIAN MESIN PERONTOK PADI Beberapa kiat pengoperasian mesin perontok padi yang akan diuraikan dibawah ini dimaksudkan untuk tujuan dari hasil perancangan mesin perontok tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk BAB II PENEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Kajian Tentang Alat/Mesin Pengerol Pipa Alat/mesin pengerol pipa merupakan salah satu alat/mesin tepat guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL 3.1 DESKRIPSI PERALATAN PENGUJIAN. Peralatan pengujian yang dipergunakan dalam menguji torsi dan daya roda sepeda motor Honda Karisma secara garis besar dapat digambarkan

Lebih terperinci

: Suzuki Satria F 150 cc. : 150 cc, 4 langkah, DOHC pendingin udara. : Cakram depan belakang

: Suzuki Satria F 150 cc. : 150 cc, 4 langkah, DOHC pendingin udara. : Cakram depan belakang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan penelitian Dibawah ini adalah spesifiksi dari motor 4 langkah Suzuki Satria F 150 cc : Gambar 3.1 Suzuki Satria F 150 cc 1. Motor 4 Langkah 150 cc : Jenis kendaraan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/9&0 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari I. Kompetensi: Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat:. Melepas dan memasang semua komponen mesin dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 36 HASIL DAN PEMBAHASAN Dasar Pemilihan Bucket Elevator sebagai Mesin Pemindah Bahan Dasar pemilihan mesin pemindah bahan secara umum selain didasarkan pada sifat-sifat bahan yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen komponen yang akan dibuat adalah komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Adapun maksud

Lebih terperinci

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut 16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan

Lebih terperinci

Tugas Akhir D3 Teknik Mesin DISNAKER ITS

Tugas Akhir D3 Teknik Mesin DISNAKER ITS Dosen Pembimbing : Atria Pradityana, ST, MT Instruktur Pembimbing : Jiwo Mulyono, S.Pd Oleh : Ardika Oki P. S. 2108.039.001 Puji Wahyu R. 2108.039.007 Abstrak Tujuan dan Manfaat Batasan Masalah Visual

Lebih terperinci

Lampiran 6. Jobsheet Kopling

Lampiran 6. Jobsheet Kopling Lampiran 6. Jobsheet Kopling TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOB SHEET KOPLING Semester Gasal PENYETELAN KOPLING 225 Menit No. JST/XI/TKR/PCPT/01 Tgl : 30 Agustus 2016 Jumlah Halaman : 6

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TAHAP-TAHAP PERAWATAN MESIN SINGLE FACER

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TAHAP-TAHAP PERAWATAN MESIN SINGLE FACER 27 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TAHAP-TAHAP PERAWATAN MESIN SINGLE FACER Pada perawatan mesin single facer kali ini hanya akan dijelaskan perawatan terhadap mesin single facer SF-20Q yang digunakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAH BUAH KAKAO

RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAH BUAH KAKAO RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAH BUAH KAKAO LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 oleh: BAGUS WIDYA SURYA M. HANDIKA SYAF NIM. 1105032055 NIM. 1105032080

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Perawatan (Maintenance) Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ 3.1 MetodePahldanBeitz Perancangan merupakan kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

SCHEDULE MAINTENANCE SYSTEM

SCHEDULE MAINTENANCE SYSTEM SCHEDULE MAINTENANCE SYSTEM I. Pengertian & tujuan Maintenance Pengertian : Maintenance merupakan suatu fungsi utama dalam suatu pabrik, sebab apabila dalam suatu pabrik terdapat fasilitas dan perlatan,

Lebih terperinci

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu Petunjuk Pengoperasian No Model Penghisap Debu MC-CL48 Kami merekomendasikan agar anda mempelajari Petunjuk Pengoperasian ini secara cermat sebelum mencoba untuk mengoperasikan alat ini, serta memperhatikan

Lebih terperinci

Konstruksi CVT. Parts name

Konstruksi CVT. Parts name Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER Laporan Kerja Praktek 34 BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER 4.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Sebelum mobil diberikan perawatan, mobil tersebut terlebih dahulu harus diperiksa di WO ( Working

Lebih terperinci

12/1/2012. Belitan medan. Sumber AC 1 Fasa. Sikat-sikat dihubungsingk atkan. Jangkar DC

12/1/2012. Belitan medan. Sumber AC 1 Fasa. Sikat-sikat dihubungsingk atkan. Jangkar DC 12/1/2012 Sumber AC 1 Fasa Sikat-sikat dihubungsingk atkan Belitan medan U S Jangkar DC 1 Motor tidak dapat start, sedangkan sakelar tertutup. 1. Sekering putus 2. Bantalan aus 3. Sikat melekat pada pemegang

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO0/06 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari 5 I. Kompetensi:. Melepas dan memasang poros nok dengan prosedur yang benar. Menentukan kondisi poros nok II. III. IV. Sub Kompetensi: Setelah selesai

Lebih terperinci

PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM

PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh AGUS PURWANTO 2008 55 027 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Fungsi Undercarriage Undercarriage atau disebut juga sebagai kerangka bawah merupakan bagian dari sebuah crawler tractor yang berfungsi: untuk menopang dan meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Alur proses biasa digunakan untuk sebagai acuan dari tindakan dari mulai menganalisa, perencanaan dan tindakan pada produksi. Pada proses dibawah ini

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013. Penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu tahap pembuatan alat yang dilaksanakan

Lebih terperinci

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin Oleh: Rahardian Faizal Zuhdi 0220120068 Mekatronika Politeknik Manufaktur Astra Jl. Gaya Motor Raya No 8, Sunter II, Jakarta Utara

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51

Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51 38 Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) 2 4 6 Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51 Bahan yang rusak (%) 0 0 11 39 Lampiran 2. Kapasitas alat (buah/jam)

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI TRAVEL MOTOR PADA EXCAVATOR (PENGUJIAN)

RANCANG BANGUN SIMULASI TRAVEL MOTOR PADA EXCAVATOR (PENGUJIAN) RANCANG BANGUN SIMULASI TRAVEL MOTOR PADA EXCAVATOR (PENGUJIAN) LAPORAN AKHIR Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Digester Digester berasal dari kata Digest yang berarti aduk, jadi yang dimaksud dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau melumatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi pengembangan alat peraga real axle traktor head a. Differantial assy real axle b. Hose 8 mm c. Kompresor angin d. Motor bensin 5,5 pk e.v-belt f.pully g.roda

Lebih terperinci