KATA PENGANTAR. serta karunia-nya penulis telah dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. serta karunia-nya penulis telah dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat serta karunia-nya penulis telah dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) dengan judul Peranan Mesin Ball Tea Dalam Proses Produksi Teh Hijau ( Green Tea) Di PT. Mitra Kerinci Kebun Liki Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat Laporan ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III, PKPM yang dilaksanakan pada semester VI dan dilaksanakan di PT. Mitra Kerinci, Kebun Liki, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Sehubungan dengan selesainya penyusunan laporan PKPM ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Rodesri Mulyadi, ST. MT Selaku Pembimbing. 2. Bapak Fitra Herdian, STP, MP Selaku dosen supervisi. 3. Ibu Sri Aulia Novita,S.TP, M.P Selaku Ketua Program Studi Mesin Dan Peralatan Pertanian. 4. Bapak Elvitriadi Zar sebagai Manager Pabrik PT. Mitra kerinci. Sekaligus pembimbing lapang dan juga seluruh karyawan PT. Mitra Kerinci yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu. 5. Teman-teman dan Semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun spiritual dalam penyusunan laporan PKPM ini. Penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan bagi yang memerlukan di masa yang akan datang. Payakumbuh, 7 Juni 2015 i JE

2 PERANAN MESIN BALL TEA DALAM PROSES PRODUKSI TEH HIJAU (GREEN TEA) DI PT. MITRA KERINCI KEBUN LIKI KABUPATEN SOLOK SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT Jun Efendi Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negri Payakumbuh ( Di Bawah Bimbingan Rodesri Mulyadi, ST.MT ) RINGKASAN PT. Perkebunan Mitra Kerinci adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan teh yang didirikan pada tanggal 17 juli 1990 berdasarkan pada surat keputusan menteri Pertanian RI No. KB.520/132/Mentan/II/90 tanggal 9 juli 1990 tentang persetujuan kerja sama antara PT. Perkebunan VII ( sekarang PT. Perkebunan Nusantara IV ) dengan PT. Rajawali Nusantara Indonesia ( RNI ) bentuk dari kerja sama ini dikuatkan dengan adanya Akte Notaris atas nama Fatimah, SH No. 30 tanggal 10 desember tahun 1992 Kemudian pada tanggal 16 juli 1993 telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman RI No tahun 1993 dan semenjak tanggal 23 agustus 1993 PT. Perkebunan Mitra Kerinci resmi diubah nama instansi menjadi PT. MITRA KERINCI, sejak 1 Desember 1998 seluruh saham dimiliki oleh PT. Rajawali Nusantara Indonesia ( RNI ) Teh adalah sumber daya alam yang dihasilkan dari pengolahan pucuk (daun muda) tanaman teh (Camellia Sinensis L.Kuntze) yang dipakai sebagai minuman. Secara tradisional, teh dibagi menjadi dua jenis yaitu teh hijau dan teh hitam. Perbedaan kedua macam teh tersebut disebabkan oleh cara pengolahannya. Ball tea merupakan mesin pengeringan yang bertujuan untuk mengurangi kadar air sampai tinggal 5-6 % sehingga daya simpan teh kering meningkat, dan membantu memperbaiki atau meningkatkan betuk gulungan teh kering. Pengeringan teh hijau pada umumnya dilakukan dengan dua tahap, masing masing menggunakan mesin pengering yang berbeda. Titik berat selain mengurai kandungan kadar air, memekatkan cairan sel yang menempel dipermukaan daun sampai berbentuk perekat dan untuk memperbaiki bentuk gulungan teh jadi. Selain untuk mengurangi kadar air Ball Tea juga untuk memperbaiki bentuk gulung dari keringan teh hijau, kadar air tersisa pada output ball tea adalah sebanyak 5 6 %, penggeringan kedua ini dilakukan dengan suhu berkisar C dan waktu maksimal pengeringan 15 jam. ii

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Manfaat... 4 II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan Lokasi Perusahaan... 5 III PELAKSANAAN PKPM Waktu Dan Tempat Waktu Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan Metode Pelaksanaan Proses Alat Dan Mesin Pengolahan Pemetikan Pengolahan Teh Hijau Pelayuan Rotary Panner (Tipe Double Silinder) Penggulungan (Open Top Roller) Pengeringan pertama (Endless Chain Pressure) Pengeringan Kedua (Ball Tea) Sortasi Dan Pengepakan Pengolahan Teh Hitam Pucuk Daun Segar Pelayuan Penggilingan dan Sortasi Basah ( Rototrvane ) Oksidasi Enzimatis (Fermentasi) Pengeringan ( Two Stage Dryer ) Sortasi Kering Pengepakan IV HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Ball Tea Bagian - bagian Mesin Ball Tea Cara Kerja Mesin Ball Tea i ii iii v vi vii iii

4 4.4 Prosedur Kerja Mesin Ball Tea V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA iv

5 DAFTAR TABEL Tabel 1. Sistem Orthodox Dan CTC v

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Diagram Proses ( Orthodox Rotorvane) Teh Hijau Dan Teh Hitam Pemetikan Teh Menggunakan Mesin Petik Jenis Jenis Pucuk Daun Teh Diagram Pengolahan Teh hijau Rotary Panner (tipe Double Silinder.) Mesin Rotary Panner ( ruang bakar ) Feed Conveyor Input Open Top Roller ( OTR ) ECP (Endless Chain Pressure) Mesin Boll Tea Mesin Stalk Separator Vibro separator Mydelton Ekstraktor Blender Diagram Pengolahan Teh Hitam Orthodox Withering Thorugh Mesin Penggulungan Teh Hitam ( OTR ) Mesin sortasi basah ( Dibn ) Teh Hitam Mesin Penggilingan ( Rotorvane ) Teh hitam Ruang fermentasi ( Humidifier ) Teh Hitam Mesin pengering teh hitam (TSD) Mesin sortasi teh hitam Mitra kerinci (Vibro) Mesin Pengepakan ( Blender ) Teh Hitam Boll Tea vi

7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Spesifikasi Withering trough ( WT) Spesifikasi Monorail Spesifikasi Pelayuan ( Rotary Panner ) Spesifikasi Open Top Roller (OTR) Spesifikasi Endless Chain Pressure (ECP) Spesifikasi Ball Tea Spesifikasi Mesin sortasi teh hijau Spesifikasi Blender Teh Hijau Spesifikasi Open Top Roller (OTR) Spesifikasi DIBN ( Ayakan Daun Basah ) Spesifikasi Rotor Vane Spesifikasi Rotor Vane 2 ( 8 ) Spesifikasi Humidifier Spesifikasi Two Stage Dryer (TSD) Spesifikasi Blender Teh Hitam Struktur organisasi PT. Mitra Kerinci Foto-foto Kegiatan PKPM di PT. Mitra Kerinci vii

KATA PENGANTAR Karakteristik Mesin Open Top Roller Pada Produksi Teh Hijau Di PT. Mitra Kerinci Kebun Liki Kabupaten Solok Selatan

KATA PENGANTAR Karakteristik Mesin Open Top Roller Pada Produksi Teh Hijau Di PT. Mitra Kerinci Kebun Liki Kabupaten Solok Selatan KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat serta karunia-nya penulis telah dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) dengan judul

Lebih terperinci

MESIN PENGERING PADA PENGOLAHAN TEH HITAM ORTHODOX DI PT

MESIN PENGERING PADA PENGOLAHAN TEH HITAM ORTHODOX DI PT MESIN PENGERING PADA PENGOLAHAN TEH HITAM ORTHODOX DI PT.PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) UNIT USAHA DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK PROPINSI SUMATERA BARAT Deri Yendri Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN TEH HITAM MENGGUNAKAN METODE CTC (Crushing, Tearing, Cutting) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) MALANG

PROSES PENGOLAHAN TEH HITAM MENGGUNAKAN METODE CTC (Crushing, Tearing, Cutting) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) MALANG PROSES PENGOLAHAN TEH HITAM MENGGUNAKAN METODE CTC (Crushing, Tearing, Cutting) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) MALANG LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : MONICA NATALIA (6103004094)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) merupakan salah satu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) merupakan salah satu kegiatan akademik di bidang pendidikan yang dijalankan oleh mahasiswa untuk mengaplikasikan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan didirikan dengan nama PT. Perkebunan Mitra Kerinci pada tanggal 17 Juli 1990 berdasarkan SK Mentan dan Menkeu tentang persetujuan usaha

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HIJAU

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HIJAU TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HIJAU Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PUCUK DAUN TEH Pucuk teh sangat menentukan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HITAM

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HITAM TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HITAM Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PUCUK DAUN TEH Kadar Air 74-77% Bahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan ini kreatif dan mandiri harus ditumbuhkan. merupakan minuman penyegar yang disenangi hampir seluruh penduduk di dunia,

I. PENDAHULUAN. perkembangan ini kreatif dan mandiri harus ditumbuhkan. merupakan minuman penyegar yang disenangi hampir seluruh penduduk di dunia, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia kerja yang semakin komplek disertai dengan era globalisasi menjadikan persaingan semakin ketat dalam segala sektor. Hal ini menjadikan tuntutan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kekayaan alam Indonesia merupakan suatu sumber daya alam yang harus

I. PENDAHULUAN. Kekayaan alam Indonesia merupakan suatu sumber daya alam yang harus I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan alam Indonesia merupakan suatu sumber daya alam yang harus dijaga kelestariannya. Salah satunya dibidang perkebunan yang merupakan sektor perluasan dari bidang

Lebih terperinci

DAFTAR MESIN PABRIK TEH HITAM TAHUN 2013

DAFTAR MESIN PABRIK TEH HITAM TAHUN 2013 Lampiran 2. DAFTAR MESIN PABRIK TEH HITAM TAHUN 2013 1. MONORAIL : : Tahun 1998 Spesifikasi Teknis - Panjang lintasan : +/- 180 mtr Horizontal - drive sprocket - Electromotor : 3 HP, 3 Phase, 50 Hz 1.450

Lebih terperinci

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII adalah salah satu diantara perkebunan milik Negara yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 1996, seperti yang

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN TEH HITAM METODE CTC DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) MALANG

PROSES PENGOLAHAN TEH HITAM METODE CTC DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) MALANG PROSES PENGOLAHAN TEH HITAM METODE CTC DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) MALANG LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : David Cahyadi Sutrisno (6103008036) Mario Kurniawan (6103008112)

Lebih terperinci

DATA MESIN PABRIK TEH HIJAU TAHUN : Kg Pucuk Segar / unit Tahun Pembuatan : Tahun 1998 Spesifikasi Teknis A. BADAN WT

DATA MESIN PABRIK TEH HIJAU TAHUN : Kg Pucuk Segar / unit Tahun Pembuatan : Tahun 1998 Spesifikasi Teknis A. BADAN WT Lampiran 1. DATA MESIN PABRIK TEH HIJAU TAHUN 2013 1. WITHERING TROUGH ( WT ) : 1.500 Kg Pucuk Segar / unit : Tahun 1998 Spesifikasi Teknis A. BADAN WT - 1 unit : Lebar X Tinggi x Panjang = 2.200 mm X

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN BIJI TEH HITAM METODE CTC DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) afd. WONOSARI MALANG PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PROSES PENGOLAHAN BIJI TEH HITAM METODE CTC DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) afd. WONOSARI MALANG PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PENGOLAHAN BIJI TEH HITAM METODE CTC DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) afd. WONOSARI MALANG PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: DELLA YUNITA W. 6103009076 MELISA SUGIARTO 6103009077

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi merupakan hal yang sangat penting. Teknologi merupakan salah satu hal yang perkembangannya sangat pesat di dunia terutama di bidang manufaktur.

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS BIAYA PRODUKSI Analisis biaya dilakukan mulai dari pemeliharaan tanaman, panen, proses pengangkutan, proses pengolahan hingga pengepakan. 1. Biaya Perawatan Tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Tanaman teh di kebun Cisaruni

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Tanaman teh di kebun Cisaruni II. TINJAUAN PUSTAKA A. TANAMAN TEH Tanaman teh (Thea sinensis L.) merupakan salah satu tanaman keras dikelola secara perkebunan yang termasuk family Theaceae, ordo Guttaferales dan kelas Thalaniflora

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab I. I.1 Latar Belakang

Pendahuluan. Bab I. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perkembangan teh saat ini mengalami pengingkatan di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari berkembang dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dari ranah perkebunan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, IPB dan pabrik Jolotigo, PT Perkebunan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA MUTU TEH HITAM DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV KEBUN BAH BUTONG

ANALISIS KINERJA MUTU TEH HITAM DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV KEBUN BAH BUTONG ANALISIS KINERJA MUTU TEH HITAM DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV KEBUN BAH BUTONG SKRIPSI Oleh: FEBRI PUTRA SITEPU 070308003 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii Aspek Keteknikan Pertanian Pada Pengolahan Teh Hitam Orthodoks di PTP Nusantara VIII Kebun Malabar, Bandung Oleh Juan Maragia F14103062 Dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang PT XYZ adalah salah satu perusahaan Perkebunan Besar Negara (PBN) yang memproduksi teh hitam ortodoks di Indonesia. PT. XYZ melakukan proses produksi dari daun teh basah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan teh (Camellia sinensis) familia dari Theaceae, diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan teh (Camellia sinensis) familia dari Theaceae, diperkirakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan teh (Camellia sinensis) familia dari Theaceae, diperkirakan berasal dari pegunungan Himalaya dan daerah daerah pegunungan yang berbatasan dengan Republik Rakyat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. TANAMAN TEH Tanaman teh (Thea sinensis L) merupakan salah satu tanaman keras dikelola secara perkebunan yang termasuk family Theaceae, ordo Guttaferales dan kelas Thalaniflora (Benson,

Lebih terperinci

MODEL SIMULASI KINERJA PRODUKSI TEH UNTUK MINIMISASI WORK-IN-PROCESS

MODEL SIMULASI KINERJA PRODUKSI TEH UNTUK MINIMISASI WORK-IN-PROCESS MODEL SIMULASI KINERJA PRODUKSI TEH UNTUK MINIMISASI WORK-IN-PROCESS Agus Wibowo, Demi Ramadian Laboratorium Perancangan dan Optimasi Sistem Industri Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), disingkat PTPN VIII, dibentuk berdasarkan PP No. 13 Tahun 1996, tanggal 14 Februari 1996. PTPN VIII mengelola 24 perkebunan

Lebih terperinci

1. Teh Hijau (Green Tea)

1. Teh Hijau (Green Tea) Siapa yang tidak kenal dengan teh? minuman teh merupakan minuman penyegar yang paling populer dan paling banyak dikonsumsi di dunia, setelah air putih. Teh diproduksi dari pucuk daun muda tanaman teh (Camelia

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 353/Kpts/HK.130/12/2015 PEDOMAN PENANGANAN PASCAPANEN TANAMAN TEH

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 353/Kpts/HK.130/12/2015 PEDOMAN PENANGANAN PASCAPANEN TANAMAN TEH KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 353/Kpts/HK.130/12/2015 PEDOMAN PENANGANAN PASCAPANEN TANAMAN TEH Direktorat Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan

Lebih terperinci

bakey, burnt, dan overfried yaitu suatu keadaan dimana air seduhan teh

bakey, burnt, dan overfried yaitu suatu keadaan dimana air seduhan teh Pengendalian Proses Dan Automatisasi Tahap Pengeringan Pada Proses Pengolahan Teh Hitam Sistem CTC (Crushing, Tearling, Curling) di PTPN VIII Kebun Kertamanah A. Pendahuluan Pengeringan merupakan proses

Lebih terperinci

Pengemasan Produk Teh Hitam Di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Semugih. Vileora Putri Christna 14.I1.0172

Pengemasan Produk Teh Hitam Di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Semugih. Vileora Putri Christna 14.I1.0172 Pengemasan Produk Teh Hitam Di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Semugih Vileora Putri Christna 14.I1.0172 PROFIL PERUSAHAAN PTPN IX pada awalnya merupakan penggabungan 2 unit kebun Semugih dan Pesantren.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Kebun Golapara Sukabumi merupakan salah satu perkebunan yang dikelola oleh PTPN VIII. Sejak tahun 1908 sampai 1941 perkebunan Goalpara dikelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun di luar negeri. Setiap perusahaan bersaing untuk menarik perhatian

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun di luar negeri. Setiap perusahaan bersaing untuk menarik perhatian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin mengglobalnya perekonomian dunia dan era perdagangan bebas, di Indonesia juga dapat diharapkan menjadi salah satu pemain penting. Dalam perekonomian

Lebih terperinci

Gambar I. 1 Biaya penggunaan otomasi global (Credit Suisse,2012)

Gambar I. 1 Biaya penggunaan otomasi global (Credit Suisse,2012) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Diawali dengan ditemukannya mesin uap yang mendorong revolusi industri atau dikenal juga dengan industri 1.0 pada tahun 1784, revolusi industri terus berkembang mulai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, IPB dan pabrik Cisaruni, PT. Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teh merupakan salah satu minuman yang banyak di konsumsi oleh masyarakat indonesia maupun masyarakat dunia dikarenakan teh mempunyai rasa dan aroma yang khas. Selain

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat 20 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

1. PROSPEK TEH HIJAU SEBAGAI INDUSTRI HILIR TEH

1. PROSPEK TEH HIJAU SEBAGAI INDUSTRI HILIR TEH TEKNOLOGI HILIR TEH Pokok Bahasan : 1. Prospek Teh Hijau Sebagai Bahan Baku Industri Hilir Teh 2. Teh Wangi 3. Teh Instan 4. Tablet Effervescent Teh Hijau (TETH) 5. Teh Katekin Tinggi 6. Teh celup, botol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Tanaman teh dapat tumbuh subur di daerah-daerah yang rendah

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Tanaman teh dapat tumbuh subur di daerah-daerah yang rendah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkebunan Teh merupakan salah satu aspek dari sektor pertanian yang menguntungkan di Indonesia, mengingat letak geografisnya yang strategis. Kebutuhan dunia akan komoditas

Lebih terperinci

TEH BAHAN PENYEGAR. Jenis Teh. Jenis teh. Pucuk daun teh dan perkebunan teh 10/20/2011

TEH BAHAN PENYEGAR. Jenis Teh. Jenis teh. Pucuk daun teh dan perkebunan teh 10/20/2011 Pucuk daun teh dan perkebunan teh BAHAN PENYEGAR TEH Jenis Teh Jenis teh Teh yang ada di Indonesia, berdasarkan cara pengolahannya digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu: teh hitam (black tea/fermented

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH Teknologi Bahan Penyegar Hari/ tanggal : 20, 27 Oktober 2012 Golongan : P4 Dosen : Dr. Indah Yuliasih, S.TP, M.Si Asisten : 1. Nur Rahmawati F34080004 2. Dora Vitra Meizar F34080100 TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Inesco merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengolahan teh dengan bahan baku sebagian besar berasal dari perkebunan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN BALL TEASTANDAR DI PABRIK TEH HIJAU ( STUDI KASUS DI PT. MITRA KERINCI )

PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN BALL TEASTANDAR DI PABRIK TEH HIJAU ( STUDI KASUS DI PT. MITRA KERINCI ) PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN BALL TEASTANDAR DI PABRIK TEH HIJAU ( STUDI KASUS DI PT. MITRA KERINCI ) TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya)

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS TANJUNG PATI

PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS TANJUNG PATI Laporan Tugas Akhir O l e h NBP.1001353013 PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS TANJUNG PATI 2013 Disusun oleh : BP.1001353013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun Teh hitam menjadi salah satu komoditas perkebunan yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun Teh hitam menjadi salah satu komoditas perkebunan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh hitam merupakan salah satu komoditas yang dikenal masyarakat sejak tahun 1860. Teh hitam menjadi salah satu komoditas perkebunan yang menghasilkan devisa non migas

Lebih terperinci

LAPORAN MAGANG DI UNIT PERKEBUNAN TEH TAMBI PT PERKEBUNAN TEH TAMBI WONOSOBO ( PROSES PRODUKSI TEH HITAM )

LAPORAN MAGANG DI UNIT PERKEBUNAN TEH TAMBI PT PERKEBUNAN TEH TAMBI WONOSOBO ( PROSES PRODUKSI TEH HITAM ) LAPORAN MAGANG DI UNIT PERKEBUNAN TEH TAMBI PT PERKEBUNAN TEH TAMBI WONOSOBO ( PROSES PRODUKSI TEH HITAM ) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar Ahli Madya Progam Studi D-III

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang. (Sumber: Badan Pusat Statistik) Sumber : Annual Report PTPN VIII Tahun Tabel I. 1 Perkembangan Ekspor Teh di Indonesia

I.1 Latar Belakang. (Sumber: Badan Pusat Statistik) Sumber : Annual Report PTPN VIII Tahun Tabel I. 1 Perkembangan Ekspor Teh di Indonesia BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teh merupakan salah satu minuman yang banyak dikonsumsi atau diminati setelah air mineral, teh sebagai minuman dapat meningkatkan kesehatan manusia karena mengandung

Lebih terperinci

LAPORAN MAGANG. SISTEM PENGENDALIAN MUTU DI PABRIK TEH GOALPARA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIn KABUPATENSUKABUMI MIRNA PUSPITASARI

LAPORAN MAGANG. SISTEM PENGENDALIAN MUTU DI PABRIK TEH GOALPARA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIn KABUPATENSUKABUMI MIRNA PUSPITASARI LAPORAN MAGANG SISTEM PENGENDALIAN MUTU DI PABRIK TEH GOALPARA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIn KABUPATENSUKABUMI Oleh MIRNA PUSPITASARI F 31.1419 1998 JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN DAN SUHU KONDISI OPERASI PADA GABAH DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY DRYER FIREBRICK

PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN DAN SUHU KONDISI OPERASI PADA GABAH DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY DRYER FIREBRICK TUGAS AKHIR PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN DAN SUHU KONDISI OPERASI PADA GABAH DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY DRYER FIREBRICK (The Effect of Immersion Time and Temperature condition in operation on the Rate

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. sehingga kami dapat menyelesaikan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM)

KATA PENGANTAR. sehingga kami dapat menyelesaikan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) yang berjudul Pembuatan Briket dari Arang Tempurung

Lebih terperinci

AUDIT ENERGI PADA SISTEM PENGOLAHAN PUCUK TEH MENJADI TEH HITAM ORTHODOX DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII KEBUN CISARUNI, GARUT JAWA BARAT

AUDIT ENERGI PADA SISTEM PENGOLAHAN PUCUK TEH MENJADI TEH HITAM ORTHODOX DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII KEBUN CISARUNI, GARUT JAWA BARAT AUDIT ENERGI PADA SISTEM PENGOLAHAN PUCUK TEH MENJADI TEH HITAM ORTHODOX DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII KEBUN CISARUNI, GARUT JAWA BARAT Oleh : TAOPIK SETIAWAN F14104081 2010 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV Bagus Trijaya Kusuma 140608067 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA 2017 Scanned by CamScanner Scanned by

Lebih terperinci

AUDIT ENERGI PADA PENGOLAHAN TEH DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII, PARAKAN SALAK, SUKABUMI. Oleh : FAJAR EDY PURNOMO NRP: F

AUDIT ENERGI PADA PENGOLAHAN TEH DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII, PARAKAN SALAK, SUKABUMI. Oleh : FAJAR EDY PURNOMO NRP: F AUDIT ENERGI PADA PENGOLAHAN TEH DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII, PARAKAN SALAK, SUKABUMI Oleh : FAJAR EDY PURNOMO NRP: F01400015 2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING HALAMAN PERNYATAAN SARJANA ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xv

Lebih terperinci

PENGARUH KADAR AIR DARI BUBUK TEH HASIL FERMENTASI TERHADAP KAPASITAS PRODUKSI PADA STASIUN PENGERINGAN DI PABRIK TEH PTPN IV UNIT KEBUN BAH BUTONG

PENGARUH KADAR AIR DARI BUBUK TEH HASIL FERMENTASI TERHADAP KAPASITAS PRODUKSI PADA STASIUN PENGERINGAN DI PABRIK TEH PTPN IV UNIT KEBUN BAH BUTONG ii PENGARUH KADAR AIR DARI BUBUK TEH HASIL FERMENTASI TERHADAP KAPASITAS PRODUKSI PADA STASIUN PENGERINGAN DI PABRIK TEH PTPN IV UNIT KEBUN BAH BUTONG KARYA ILMIAH NETTI V.N. SEMBIRING 062409043 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS PROSES PRODUKSI TEH HITAM CTC PTPN XII WONOSARI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 4500 KG/HARI

EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS PROSES PRODUKSI TEH HITAM CTC PTPN XII WONOSARI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 4500 KG/HARI EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS PROSES PRODUKSI TEH HITAM CTC PTPN XII WONOSARI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 4500 KG/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH : SETIAWAN LIMANTORO,LO 6103011071 TEO

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU PROSES PRODUKSI TEH HITAM DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX KEBUN KALIGUA, PAGUYANGAN, BREBES, JAWA TENGAH LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENGENDALIAN MUTU PROSES PRODUKSI TEH HITAM DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX KEBUN KALIGUA, PAGUYANGAN, BREBES, JAWA TENGAH LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGENDALIAN MUTU PROSES PRODUKSI TEH HITAM DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX KEBUN KALIGUA, PAGUYANGAN, BREBES, JAWA TENGAH LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PADA PRODUKSI TEH HITAM ORTHODOX DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII KEBUN CISARUNI, GARUT JAWA BARAT SKRIPSI MOCHAMAD ARSYAD F

ANALISIS BIAYA PADA PRODUKSI TEH HITAM ORTHODOX DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII KEBUN CISARUNI, GARUT JAWA BARAT SKRIPSI MOCHAMAD ARSYAD F ANALISIS BIAYA PADA PRODUKSI TEH HITAM ORTHODOX DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII KEBUN CISARUNI, GARUT JAWA BARAT SKRIPSI MOCHAMAD ARSYAD F14063075 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BAKU TEH HIJAU DI PT RUMPUN SARI KEMUNING - 1 KARANGANYAR, JAWA TENGAH

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BAKU TEH HIJAU DI PT RUMPUN SARI KEMUNING - 1 KARANGANYAR, JAWA TENGAH LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BAKU TEH HIJAU DI PT RUMPUN SARI KEMUNING - 1 KARANGANYAR, JAWA TENGAH Oleh: DEDDY YURIA PRANATA DAMANIK NIM. 105100301111003 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Sektor agribisnis merupakan salah satu sektor unggulan dalam

I. PENDAHULUAN Sektor agribisnis merupakan salah satu sektor unggulan dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan salah satu sektor unggulan dalam masa krisis ekonomi dewasa ini. Sektor ini membawa dampak positif ganda. Pertama, peningkatan subsitusi impor

Lebih terperinci

LAPORAN MAGANG INDUSTRI PENGOLAHAN TEH HITAM PT. PAGILARAN (QUALITY CONTROL)

LAPORAN MAGANG INDUSTRI PENGOLAHAN TEH HITAM PT. PAGILARAN (QUALITY CONTROL) LAPORAN MAGANG INDUSTRI PENGOLAHAN TEH HITAM PT. PAGILARAN (QUALITY CONTROL) Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Teknologi Hasil Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN MAGANG DI PTPN IX (PERSERO) KEBUN SEMUGIH MOGA PEMALANG (PROSES PRODUKSI TEH HITAM)

LAPORAN MAGANG DI PTPN IX (PERSERO) KEBUN SEMUGIH MOGA PEMALANG (PROSES PRODUKSI TEH HITAM) LAPORAN MAGANG DI PTPN IX (PERSERO) KEBUN SEMUGIH MOGA PEMALANG (PROSES PRODUKSI TEH HITAM) Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Teknologi Hasil Pertanian di Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air, dengan konsumsi per

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air, dengan konsumsi per BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh sebagai minuman telah dikenal dan menjadi bagian dari kebudayaan dunia sejak berabad-abad yang lampau. Teh adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia

Lebih terperinci

Hasil Pengujian Chi-Squere. 1. Hubungan Jenis Kelamin dan Kondisi Kerja

Hasil Pengujian Chi-Squere. 1. Hubungan Jenis Kelamin dan Kondisi Kerja LAMPIRAN 93 Lampiran 1 Hasil Pengujian Chi-Squere 1. Hubungan Jenis Kelamin dan Kondisi Kerja Nominal by Nominal Contingency Coefficient.383.001 H0: tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kondisi

Lebih terperinci

Makalah Tugas Teh, Kopi dan Cocoa Pengolahan Teh Hitam (Ortodox dan CTC)

Makalah Tugas Teh, Kopi dan Cocoa Pengolahan Teh Hitam (Ortodox dan CTC) Makalah Tugas Teh, Kopi dan Cocoa Pengolahan Teh Hitam (Ortodox dan CTC) OLEH : Noor Sukmo Ayu Lestari (201110220311016) Ririn Kurnia Sari (201110220311018) Irfan Faqih Awaludin (201110220311027) Ahcmad

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH PERKEMBANGAN Kebun Cisaruni merupakan salah satu unit kebun dari 45 unit yang ada di bawah naungan PT. Perkebunan Nusantara VIII yang berkantor pusat di Jl. Sindangsirna

Lebih terperinci

PRODUK PROSPEKTIF BERBASIS TEH GREEN TEA HAIR TONIC

PRODUK PROSPEKTIF BERBASIS TEH GREEN TEA HAIR TONIC Tugas 3 Hari/Tanggal: Senin/28 Desember 2015 Pengetahuan Bahan Agroindustri Dosen: Prof. Dr. Ono Suparno,S.T.P., M.T. (TIN250) PRODUK PROSPEKTIF BERBASIS TEH GREEN TEA HAIR TONIC Oleh: FAUZAN PUTRA RIZKA

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 1 ANALISIS PUCUK TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) DI PERKEBUNAN RUMPUN SARI KEMUNING, PT SUMBER ABADI TIRTASENTOSA, KARANGANYAR, JAWA TENGAH Oleh Wahyu Kusuma A34104041 PROGRAM STUDI AGRONOMI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG. Roswita Sela 14.I1.0174

IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG. Roswita Sela 14.I1.0174 IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG Roswita Sela 14.I1.0174 OUTLINE PROFIL PERUSAHAAN PROSES PRODUKSI SANITASI KESIMPULAN SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR)

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) Oleh SITI HANIFAH SUFIATI H24103101 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses produksi teh hitam meliputi kegiatan budidaya tanaman teh yang bertujuan menghasilkan pucuk teh yang berkualitas tinggi dan pengolahan pucuk teh menjadi bubuk teh yang siap

Lebih terperinci

Tabel I.1 Volume Ekspor Teh Indonesia (Ditjenbun, 2014)

Tabel I.1 Volume Ekspor Teh Indonesia (Ditjenbun, 2014) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki hijau yang sangat luas. Sebagian besar kawasan hijau diolah sebagai kawasan perkebunan yang hasilnya menjadi pemasukan keuangan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. tanaman teh Camellia sinensis L. Daun teh mengalami beberapa proses

TINJAUAN PUSTAKA. tanaman teh Camellia sinensis L. Daun teh mengalami beberapa proses TINJAUAN PUSTAKA Teh (Camelia sinensis L) Teh adalah suatu produk yang dibuat dari daun muda (pucuk daun) dari tanaman teh Camellia sinensis L. Daun teh mengalami beberapa proses pengolahan untuk dapat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG PROSES PENGERINGAN BUBUK TEH PADA PENGOLAHAN TEH HITAM CTC (CRUSHING, TEARING, CURLING) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) KEBUN KERTOWONO LUMAJANG JAWA TIMUR Oleh Amalia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada umumnya 3 jenis perusahaan ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada umumnya 3 jenis perusahaan ini memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam dunia usaha, terdapat 3 jenis perusahaan yaitu, perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada umumnya 3 jenis perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Blitar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Blitar Wilayah Blitar merupakan wilayah yang strategis dikarenakan wilayah Blitar berbatasan dengan beberapa Kabupaten yaitu

Lebih terperinci

PERANCANGAN USULAN PERAWATAN MESIN TEH HITAM ORTHODOKS MENGGUNAKAN METODE RELIABLE CENTRED MAINTENANCE

PERANCANGAN USULAN PERAWATAN MESIN TEH HITAM ORTHODOKS MENGGUNAKAN METODE RELIABLE CENTRED MAINTENANCE PERANCANGAN USULAN PERAWATAN MESIN TEH HITAM ORTHODOKS MENGGUNAKAN METODE RELIABLE CENTRED MAINTENANCE DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII PABRIK RANCABALI 1 Muharam Ginanjar Jatnika, 2 Haris Rachmat., 3 Amelia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemindahan barang merupakan aktivitas yang selalu ada di dunia perindustrian. Hal ini merupakan suatu hal perlu untuk dikaji bagi setiap industri karena perannya cukup

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SISTEM PRODUKSI TEH DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV KEBUN BAH BUTONG RYO FANDY TINDAON

IDENTIFIKASI SISTEM PRODUKSI TEH DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV KEBUN BAH BUTONG RYO FANDY TINDAON i IDENTIFIKASI SISTEM PRODUKSI TEH DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV KEBUN BAH BUTONG RYO FANDY TINDAON DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 2009 ii IDENTIFIKASI SISTEM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol

Lebih terperinci

Kemiringan Lahan: 0-15%

Kemiringan Lahan: 0-15% ANALISIS USAHA TANI TEH Kemiringan Lahan: 0-15% MODAL AWAL Pinjaman Bank Rp 1.500.000.000 KOMPONEN PRODUKSI JUMLAH PENGELUARAN TAHUN KE Pinjaman modal (setiap produksi pembayaran sebesar 25%) I II III

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. survei analitik dengan rancangan cross sectional, yaitu pengukuran variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. survei analitik dengan rancangan cross sectional, yaitu pengukuran variabel bebas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional, yaitu pengukuran variabel

Lebih terperinci

pads Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi

pads Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi aku mcari man, m k u dalam ragu apakah uang, apakah aku, apakah lagu, apakah mati kubuat jaring untuk Hlenyaring tak bisa ku tangkap seperti kupu-kupu atau ku genggam seperti batu bukan seperti angin kecuali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 27, Ayat (2) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 27, Ayat (2) menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 27, Ayat (2) menyatakan bahwa "tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan". Dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN kemudian diolah dengan melakukan perajangan, fermentasi, dan pengeringan,

I. PENDAHULUAN kemudian diolah dengan melakukan perajangan, fermentasi, dan pengeringan, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Teh (tea) diperoleh dari pucuk dam tanaman teh (Camellia sinensis) yang kemudian diolah dengan melakukan perajangan, fermentasi, dan pengeringan, sehingga diperoleh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Analisis Penentuan

KATA PENGANTAR. sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Analisis Penentuan KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya yang penuh dengan ilmu kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan tentang asal-usul teh. oleh pedagang Belanda. Ternyata, hasil dari perdagangan teh membawa

TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan tentang asal-usul teh. oleh pedagang Belanda. Ternyata, hasil dari perdagangan teh membawa TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Teh Ada beberapa pendapat yang menyebutkan tentang asal-usul teh. Masyarakat umum menduga bahwa teh berasal dari sekitar pegunungan antara Tibet dan Republik Rakyat Cina (RRC)

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAH BUAH KAKAO

RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAH BUAH KAKAO RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAH BUAH KAKAO LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 oleh: BAGUS WIDYA SURYA M. HANDIKA SYAF NIM. 1105032055 NIM. 1105032080

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS PETIK DAN ASAL BAHAN TANAMAN TERHADAP PRODUKSI DAN MUTU PUCUK TANAMAN TEH

KAJIAN ANALISIS PETIK DAN ASAL BAHAN TANAMAN TERHADAP PRODUKSI DAN MUTU PUCUK TANAMAN TEH KAJIAN ANALISIS PETIK DAN ASAL BAHAN TANAMAN TERHADAP PRODUKSI DAN MUTU PUCUK TANAMAN TEH (Camellia sinensis (L) O. Kuntze) DI PTPN VIII PERKEBUNAN TAMBAKSARI, SUBANG JAWA BARAT Oleh Risa Aprisiani A34104039

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tanaman teh (Camellia sinensis) melalui proses pengolahan tertentu. Teh

I. PENDAHULUAN. tanaman teh (Camellia sinensis) melalui proses pengolahan tertentu. Teh I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh adalah bahan minuman yang sangat bermanfaat, terbuat dari pucuk tanaman teh (Camellia sinensis) melalui proses pengolahan tertentu. Teh merupakan minuman yang sudah

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGARUH LAMA PELAYUAN DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KUALITAS TEH DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava)

MEMPELAJARI PENGARUH LAMA PELAYUAN DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KUALITAS TEH DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) MEMPELAJARI PENGARUH LAMA PELAYUAN DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KUALITAS TEH DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) SKRIPSI OLEH : SUMARLI AGUS SETIAWAN 070305002/TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LINDA FEBRIYANTI. E. GUMBIRA-SA ID MARIMIN

RINGKASAN EKSEKUTIF LINDA FEBRIYANTI. E. GUMBIRA-SA ID MARIMIN RINGKASAN EKSEKUTIF LINDA FEBRIYANTI. 2005. Strategi Manajemen Pengetahuan di PT. Perkebunan Nusantara VIII, Kebun Gunung Mas, Bogor. Dibawah Bimbingan E. GUMBIRA-SA ID dan MARIMIN. Kondisi industri teh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan suatu penyakit yang sering dijumpai. Menurut Dr. WD

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan suatu penyakit yang sering dijumpai. Menurut Dr. WD BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karies gigi merupakan suatu penyakit yang sering dijumpai. Menurut Dr. WD Miller (1980), karies merupakan akibat dari kerusakan gigi yang berasal dari asam yang terbentuk

Lebih terperinci

Gambar 1.1 merupakan logo perusahaan PT Kabepe Chakra : Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT Kabepe Chakra Sumber : Kabepe Chakra (2014)

Gambar 1.1 merupakan logo perusahaan PT Kabepe Chakra : Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT Kabepe Chakra Sumber : Kabepe Chakra (2014) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Nama Lembaga : Kantor Bersama Perkebunan Chakra (PT Kabepe Chakra) Alamat : Jalan Bojong Buah Raya No.6A, Bandung 40971 Indonesia

Lebih terperinci

STUDI PEMBUATAN TEH DAUN KOPI

STUDI PEMBUATAN TEH DAUN KOPI STUDI PEMBUATAN TEH DAUN KOPI (Study of Tea Making from Coffee Leaves) Freddy Hotmaruli Tua Siringoringo 1*, Zulkifli Lubis 1, Rona J. Nainggolan 1 Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian USU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, salah satunya adalah PT Rumpun Sari Kemuning (PT RSK). Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Teh yang diproduksi PT RSK

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, salah satunya adalah PT Rumpun Sari Kemuning (PT RSK). Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Teh yang diproduksi PT RSK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai banyak industri yang bergerak dibidang pertanian, salah satunya adalah PT Rumpun Sari Kemuning (PT RSK). Bergerak dibidang industri teh. PT RSK yang

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. SALAMA NUSANTARA DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. SALAMA NUSANTARA DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. SALAMA NUSANTARA DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri DESY WULANDARI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh adalah minuman yang cukup populer di seluruh dunia. Teh telah dikonsumsi sejak lama di Cina, India, dan Jepang. Tanaman teh masuk pertama kali ke Indonesia pada

Lebih terperinci

LAPORAN MAGANG DI PTPN IX (PERSERO) KEBUN SEMUGIH MOGA PEMALANG (QUALITY CONTROL)

LAPORAN MAGANG DI PTPN IX (PERSERO) KEBUN SEMUGIH MOGA PEMALANG (QUALITY CONTROL) LAPORAN MAGANG DI PTPN IX (PERSERO) KEBUN SEMUGIH MOGA PEMALANG (QUALITY CONTROL) Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Teknologi Hasil Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

Pemanfaatan Load Cell CZL601 untuk Pengukuran Derajat Layu Pada Pengolahan Teh Hitam

Pemanfaatan Load Cell CZL601 untuk Pengukuran Derajat Layu Pada Pengolahan Teh Hitam Pemanfaatan Load Cell CZL601 untuk Pengukuran Derajat Layu Pada Pengolahan Teh Hitam Iwan Sugriwan 1), Melania Suweni Muntini 2) dan Yono Hadi Pramono 2) Abstract: This paper describes result of research

Lebih terperinci