DATA MESIN PABRIK TEH HIJAU TAHUN : Kg Pucuk Segar / unit Tahun Pembuatan : Tahun 1998 Spesifikasi Teknis A. BADAN WT
|
|
- Yandi Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1. DATA MESIN PABRIK TEH HIJAU TAHUN WITHERING TROUGH ( WT ) : Kg Pucuk Segar / unit : Tahun 1998 Spesifikasi Teknis A. BADAN WT - 1 unit : Lebar X Tinggi x Panjang = mm X 950 mm X mm - 1 unit : Lebar X Tinggi x Panjang x tinggi = mm X 950 mm X mm B. AXIAL FLOW FAN ALUMUNIUM O 48 - : cfm - : 10 HP, 960 Rpm, 660 / 380 Volt 2. MESIN ROTARY PANNER (Swakelola PT. KBP CHAKRA & PT. MITRA KERINCI) : 4 unit Tipe : Double Slinder terpasang : ± 800 Kg / jam /mesin : mototor induksi 3 HP; 220/380 V ; 3 phase. Diameter & panjang Silinder : O 74 cm ; 640 cm Ukuran Tungku : 240 cm x 180 cm Ukuran Mesin (Mantel) : Panjang 640 cm ; lebar 225 cm ; Tinggi 260 cm. Inverter : Kontrol temperature : Thermocontroler digital HY72D kap 399 o C a. KONVEYOR INPUT ROTARY PANNER DARI WT PABRIK TEH HITAM KE PABRIK TEH HIJAU. terpasang : ± 2500 Kg / jam Spesifikasi Konveyor Panjang 16 meter dan Lebar 50 cm Bahan besi C 150, plat eizer 2 mm, electromotor 3 HP, 380 V, 1450 RPM, Gearbox type 100 rasio 1 : 20, transport ban type sersan lebar 50 cm, 2 ply. b. KONVEYOR INPUT ROTARY PANNER total : 8 unit (Masing-masing Rotary Panner 2 konveyor) terpasang : ± 800 Kg / jam Laporan PKPM
2 Spesifikasi Konveyor input Rotary Panner Panjang 350 cm dan Lebar 50 cm Gearbox type 70 Rasio 1 : 20, transport ban type sersan lebar 50 cm, 2 ply. exhaust fan 18 ; 0,2 Hp ; 220 V0lt ; 1 Phase. c. KONVEYOR OUTPUT ROTARY PANNER terpasang : ± 2000 Kg / jam Spesifikasi Konveyor output Rotary Panner Panjang 20 m, Lebar 50 cm, Tinggi 40 cm Bahan besi C 150, plat eizer 2 mm, electromotor 2 HP, 380 V, 1450 RPM, Gearbox type 80, Rasio 1 : 20 transport ban sersan lebar 50 cm, 2 ply. 3. ROTARY COLLING (GLEBEK) cm. terpasang : ± 2000 Kg / jam : mototor induksi 3 HP; 220/380 V 3 Phase. Mekanik Penggerak : Pulley 4 ke 5, gearbox 1 :20, Sporket T 25 ke T60 ; rantai RS 60. Silinder : Diameter O 120 cm, panjang 280 cm diameter perforasi O 1 inci. Ukuran Mesin : Panjang 280 cm ; lebar 180 cm ; Tinggi 200 Exhaust fan : 24 ; 0,5 Hp ; 220 V0lt ; 1 Phase. a. KONVEYOR INPUT ROTARY COLLING terpasang : ± 2000 Kg / jam Spesifikasi Konveyor input Rotary Colling Panjang 450 cm dan Lebar 60 cm Gearbox type 70 rasio 1 :20, transport ban lebar 50 cm x 2 ply, exhaust fan 18 ; 0,4 Hp ; 220 V0lt ; 1 Phase. b. KONVEYOR OUTPUT ROTARY COLLING terpasang : ± 2000 Kg / jam Spesifikasi Konveyor output Rotary colling Panjang 20 m, Lebar 50 cm, Tinggi 40 cm Bahan besi C 150, plat eizer 2 mm, electromotor 2 HP, 380 V, 1450 RPM, Gearbox type 80, Rasio 1 :20 transport ban sersan lebar 50 cm x 2 ply. Laporan PKPM
3 4. O T R (OPEN TOP ROLLER) 47 : 3 unit Type : Walker Diameter 47 : 1993 / PT.TEHA BANDUNG (2 unit ) dan 2007/ PT. Prima Putra Bandung ( 1 unit ) : kg / Pucuk Layu/Seri : 20 HP; 380/660 V; 1460 RPM Worm Gear : Reynold ex England tipe WU 08, ratio 1 :20 Jacket/Silinder : diameter 47, tebal 3 mm, bahan stainless steel. 5. OPEN TOP ROLLER ( OTR ) SINGLE ACTION : Kg / proses : Tahun 1993 / PT. Padu TEHA - Bandung Spesifikasi Teknis : - Diameter : O mm atau O 47 - Putaran engkol : Rpm - Electromotor : 20 HP, 1440 Rpm, 50 HZ, volt - Gear Box : WO 08 ex Import Ratio 1 : 20 a. KONVEYOR INPUT UTAMA OPEN TOP ROLLER terpasang : ± Kg / proses Spesifikasi Konveyor input Open Top Roller Panjang 550 cm dan Lebar 40 cm Gearbox type 70 rasio 1:20, pulley 5 ke 6 transport ban lebar 40 cm ; 2 ply b. KONVEYOR PEMBAGI OPEN TOP ROLLER terpasang : Kg / proses Spesifikasi Konveyor input Open Top Roller Panjang 600 cm dan Lebar 40 cm Gearbox type 70 rasio 1:20, pulley 5 ke 6 transport ban lebar 40 cm ; 2 ply c. KONVEYOR INPUT OPEN TOP ROLLER terpasang : Kg / proses Spesifikasi Konveyor input Open Top Roller Panjang 400 cm dan Lebar 40 cm Gearbox type 70 rasio 1:20, pulley 5 ke 6 transport ban lebar 40 cm ; 2 ply Laporan PKPM
4 5. MOON ROLLER A. MOON ROLLERex TAIWAN (Sekarang tidak dipakai dipindah ke Pabrik Teh Hitam) : Tahun 1991 : 25 Kg / Seri ; minutes Spesifikasi : 16 Inci : 1 HP; 220/380 V; 940 RPM Silinder/Jacket : diameter 16 B. MOON ROLLER ex PT. TEHA (dipakai di pabrik Teh Hitam) : Tahun 2001 : Kg / Seri ; minutes Spesifikasi : 22,6 Inci : 2 HP; 220/380 V, 950 RPM Putaran engkol : 32 RPM; gear box SKBS 70, ratio 1 : 20 Silinder/Jacket : diameter 22,6, pada meja terdapat batten bulan sabit, dan pada pintu keluar terdapat batten berbentuk s 6. ENDLESS CHAIN PRESSURE Dryer (E C P DRYER) ECP 6 feet : 3 unit : 2 unit 1993 dan 1 unit 1994 / PT. VIRNAMAS BANDUNG : 475 Kg / Daun Basah : 3 HP; 220/380 V Motor Blower : 5 HP; 220/380 V ECP 4 feet Motor Blower : 3 Unit : 2 Unit Tahun 1996 / PT. IDE TEGAL : 1 Unit Tahun 1991 / TAIWAN : 300 Kg / Pucuk Layu : 3 HP; 220/380 V : 5 HP; 220/380 V a. HEATER ENDLESS CHAIN PRESSURE (HE ECP) : 6 unit Spesifikasi HE ECP Cylinder utama : Tinggi 450 cm, Diameter 110 cm dan 85 cm, Bahan plat stainless Steel 304 tebal 4 mm Mantel : Diameter 138 cm, Bahan plat eizer 4 mm, 2 mm dan Glass wool Tungku : Bahan plat eizer 2 mm, 5 mm, 12 mm, 40 mm, besi UNP 100, Plat stainless Steel 304 tebal 3 mm, Blower 3, Voltage 220V, power 180 W, speed 2840 Rpm, static pressure 1100 pascal, kapasitas 408 cmh. Kontrol temperature : Thermocontroler digital HY 72D kapasitas 399 o C b. KONVEYOR OUTPUT ENDLESS CHAIN PRESSURE (ECP) terpasang : ± 1300 Kg / jam Laporan PKPM
5 Spesifikasi Konveyor output Rotary colling Panjang 20 m, Lebar 50 cm, Tinggi 40 cm Bahan besi C 150, plat eizer 2 mm, electromotor 2 HP, 380 V, 1450 RPM, Gearbox type 80, Rasio 1 :20 transport ban sersan lebar 50 cm x 2 ply. 7. BALL TEA A. BALL TEA ex TAIWAN : 5 unit : Tahun 1991 : 120 Kg Teh Kering / Proses : 2 HP Elemen Pemanas : 1500 watt X 10 pcs B. BALL TEA STANDAR ex PT. TEHA BANDUNG : 6 unit (TH1 sd TH 6) : Tahun 1993 : ±220 Kg Teh Kering/Proses : 3 HP; 220/380 V Elemen Pemanas : 1500 watt X 20 pcs C. BALL TEA STANDAR ex PT. TEHA BANDUNG (semi jumbo) (TH 7 atau INO 11) : Tahun 1993 : ± 280 Kg Teh Kering/Proses : 3 HP; 220/380 V Pemanas : Heater Type Vertikal Spesifikasi Heater Boll Tea Double type Cilynder Boll tea Prima Putra : Tinggi tungku 310 cm, diameter reaktor 87 cm Bahan plat stainless steel 304, dicor dengan castable dan dibungkus glass wool. Cerobong asap pipa stainless steel 304 diameter 3 tebal 6 mm Blower keong 3, voltage 220V, power 180 W, speed 2840 Rpm, static pressure 1100 pascal, kapasitas 408 cmph Kontrol temperature dengan thermocontrol digital HY 72D kapasitas C D. BALL TEA JUMBO ex PT. TEHA BANDUNG : 2 unit (TH 8 & TH 9) : Tahun 2001 : ± 350 Kg Teh Kering / Proses : 7,5 HP; 220/380 V Pemanas : Heater Type Vertikal Spesifikasi Heater Boll Tea Double type Cilynder Boll tea Prima Putra : Tinggi tungku 310 cm, diameter reaktor 87 cm Bahan plat stainless steel 304, dicor dengan castable dan dibungkus glass wool. Cerobong asap pipa stainless steel 304 diameter 3 tebal 6 mm Blower keong 3, voltage 220V, power 180 W, speed 2840 Rpm, static pressure 1100 pascal, kapasitas 408 cmph Kontrol temperature dengan thermocontrol digital HY 72D kapasitas C E. BALL TEA ex PT. IDE TEGAL : 2 unit (IDE 1 & IDE 2) Laporan PKPM
6 : Tahun 2001 : ± 220 Kg / Proses : 3 HP Elemen Pemanas : 1500 watt X 20 pcs F. BALL TEA PRIMA PUTRA Spesifikas BALL TEA Prima Putra : 2 unit : Tahun 2001 : ± 370 Kg / Proses 1 Ukuran Mesin : - Diameter Silinder = mm (Plat SUS 304, 2 mm) - Panjang Silinder = mm - Lebar Mesin = mm - Panjang = mm - Tinggi = mm 2 Penggerak : - Elektro Motor = 7,5 HP, 1440 Rpm, 380V, 3 Phase - Gear Box = Tipe 120 ; ratio 1 : 20 Sprocket RS 8 3 Exhaust Fan - Electromotor = 1 HP ; 1450 Rpm - Tipe Exhaust Fan = Sirocco Fan 10 4 Pemanas dengan Heater Type Vertikal Spesifikasi Heater Boll Tea Double type Cilynder Boll tea Prima Putra : Tinggi tungku 310 cm, diameter reaktor 87 cm Bahan plat stainless steel 304, dicor dengan castable dan dibungkus glass wool. Cerobong asap pipa stainless steel 304 diameter 3 tebal 6 mm Blower keong 3, voltage 220V, power 180 W, speed 2840 Rpm, static pressure 1100 pascal, kapasitas 408 cmph Kontrol temperature dengan thermocontrol digital HY 72D kapasitas C G. BALL TEA STD : 2 unit (STD 19 & STD 20) : Tahun 2012 : ± 220 Kg Teh Kering / Proses Spesifikasi Mesin Boll Tea STD Type : Ukuran Standar diameter 150 Cm Bahan silinder : Plat Stainless steel tebal 2 Cm Gearbox : Type 100, Ratio 1 : 20 Pengerak Silinder : Merk Teco, 3 Phase, 3 HP, 380 V, 1450 Rpm Pengerak Blower : Merk Teco, 3 Phase, 2 HP, 380 V, 1450 Rpm Panel : Dilengkapi dengan thermocontrolled dan thermocouple tombol heater elektrik. Pemanas : Elemen 1500 watt X 20 pcs H. BALL TEA STD : 12 unit (STD 21 & STD 32) Laporan PKPM
7 : ± 220 Kg Teh Kering / Proses Spesifikasi Mesin Boll Tea STD Type : Ukuran Standar diameter 150 Cm Bahan silinder : Plat Stainless steel tebal 2 Cm Gearbox : Type 100, Ratio 1 : 20 Pengerak Silinder : Merk Teco, 3 Phase, 3 HP, 380 V, 1450 Rpm Pengerak Blower : Merk Teco, 3 Phase, 2 HP, 380 V, 1450 Rpm Panel : Dilengkapi dengan thermocontrolled dan thermocouple tombol heater elektrik. Pemanas : Heater Type TTG Spesifikasi Heater Boll Tea Double type TTG : Tinggi tungku 310 cm, diameter reaktor 87 cm Bahan plat stainless steel 304, dicor dengan castable dan dibungkus glass wool. Cerobong asap pipa stainless steel 304 diameter 3 tebal 6 mm Blower keong 3, voltage 220V, power 180 W, speed 2840 Rpm, static pressure 1100 pascal, kapasitas 408 cmph Kontrol temperature dgn thermocontrol digital HY 72D kapasitas C 8. ROTARY DRIER Ukuran Tungku : 5 unit (dipakai 1 Unit) : Tahun 1993 / PT. VIRMANAS : kg Teh Kering/HR : 3 HP; 220 / 380 V; 1440 RPM : 95 cm x 138 cm 9. STALK SEPARATOR (SS) : 8 unit : 6 Unit Tahun 1994 & 2 Unit Tahun 2001 Ukuran (p x l x t) : mm x 1000 mm x 1600 mm : 100 Kg Teh Kering /Jam : 0,5 KW; 1450 RPM; 220/380 V Putaran as xcentrik : 80 RPM, fungsi sebagai penggetar meja ayakan. 9. MYDLETON 2 TINGKAT : 2 Unit : Tahun 1994 : 200 Kg Teh Kering/Jam : 3 HP; 1450 RPM; 220/380 V Buble trays : diameter 12 mm, 10 mm dan 8 mm. 10. CHOTA EXTRAKTOR : 3 Unit : 2 Unit Tahun 1993 & 1 Unit Tahun 2001 : 600 Kg/Jam : 3 HP; 220/380 V; 1450 RPM Mesh : 30, 24, 18, 12, WINOWER Laporan PKPM
8 : 2 Unit : Tahun 1993 dan tahun 2001 : 350 s/d 400 Kg/Jam : 7,5 HP; 220/380 V; 1450 RPM 12. CUTTER : 1 Unit : ± 200 Kg/Jam : 2 HP; 220/380 V; 1450 RPM Silinder : diameter 73 cm, tinggi 45 cm, diameter Mes Disk mill (model DM45) : 1 Unit : Tahun 1993 dan tahun 2001 : 45 s/d 400 Kg/Jam : 7,5 HP; 220/380 V; 1450 RPM Ukuran Gigi : 34 cm Ukuran perforasi : Mes 5mm, 6mm, 7mm (tergantung kebutuhan) Laporan PKPM
DAFTAR MESIN PABRIK TEH HITAM TAHUN 2013
Lampiran 2. DAFTAR MESIN PABRIK TEH HITAM TAHUN 2013 1. MONORAIL : : Tahun 1998 Spesifikasi Teknis - Panjang lintasan : +/- 180 mtr Horizontal - drive sprocket - Electromotor : 3 HP, 3 Phase, 50 Hz 1.450
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kekayaan alam Indonesia merupakan suatu sumber daya alam yang harus
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan alam Indonesia merupakan suatu sumber daya alam yang harus dijaga kelestariannya. Salah satunya dibidang perkebunan yang merupakan sektor perluasan dari bidang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. serta karunia-nya penulis telah dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat serta karunia-nya penulis telah dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) dengan judul
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Karakteristik Mesin Open Top Roller Pada Produksi Teh Hijau Di PT. Mitra Kerinci Kebun Liki Kabupaten Solok Selatan
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat serta karunia-nya penulis telah dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) dengan judul
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) merupakan salah satu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) merupakan salah satu kegiatan akademik di bidang pendidikan yang dijalankan oleh mahasiswa untuk mengaplikasikan pembelajaran
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT
BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Stirena Tangki Air Tangki Asam Klorida Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan air Menyimpan bahan baku stirena monomer proses untuk 15
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, FATETA IPB dan Gudang Pengolahan KUD Jasa Mukti
Lebih terperinciMITRA BALAI INDUSTRI PUSAT TEKNOLOGI SARANA PERTANIAN mitrabalaiindustri.wordpress.com / mitrabalaiindustri.webs.com
KATALOG PASCA PANEN KEDELAI MBI/YANMAR SOLUSI MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI MITRA BALAI INDUSTRI PUSAT TEKNOLOGI SARANA PERTANIAN mitrabalaiindustri.wordpress.com / mitrabalaiindustri.webs.com POWER THRESHER
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Perhitungan Daya Motor 4.1.1 Torsi pada poros (T 1 ) T3 T2 T1 Torsi pada poros dengan beban teh 10 kg Torsi pada poros tanpa beban - Massa poros; IV-1 Momen inersia pada poros;
Lebih terperinciKEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,
SALINAN SALINAN KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 83/C/2017 TENTANG PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA BARANG PERSEDIAAN PADA PUSAT PENELITIAN OSEANOGRAFI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA
30 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 4.1 PENDAHULUAN Hasil rancang bangun mesin akan ditampilkan dalam Bab IV ini. Pada penelitian ini Prodak yang di buat adalah Mesin Ekstrusi Cetak Pellet
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A.WAKTU DAN TEMPAT Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai dengan Juni 2010. Desain pembuatan prototipe, uji fungsional dan uji kinerja dilaksanakan di Bengkel
Lebih terperinciA. MESIN PENGOLAHAN KAKAO SKALA RUMAHAN. 1. Mesin Sangrai / Gongseng kakao coklat
Pengolah atau A. MESIN PENGOLAHAN KAKAO SKALA RUMAHAN 1. Sangrai / Gongseng Sangrai/Gongseng kapasitas 1 kg/batch (Pengatur Api agar tidak Gosong Timer) Panjang 800 Lebar 0 Tinggi 1200 1 kg/sekali masuk
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.2 MESIN EXTRUSI MOLDING CETAK PELLET PLASTIK
30 BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil rancang bangun mesin akan ditampilkan dalam Bab IV ini. Pada penelitian ini Prodak yang di buat adalah Mesin Cetak Pellet Plastik Plastik, Hasil
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HIJAU
TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HIJAU Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PUCUK DAUN TEH Pucuk teh sangat menentukan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMBELAH BAMBU UNTUK PRODUKSI JERUJI SANGKAR BURUNG
RANCANG BANGUN MESIN PEMBELAH BAMBU UNTUK PRODUKSI JERUJI SANGKAR BURUNG Oleh: IMAM KURNIA HAQQI 2110039004 TRI AYU RACHMAWATI 2110039025 Dosen Pembimbing: Ir.SUHARIYANTO,MT Instruktur Pembimbing: Priyo
Lebih terperinciKATALOG PASCA PANEN JAGUNG MBI/YANMAR 2014 SOLUSI MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI
KATALOG PASCA PANEN JAGUNG MBI/YANMAR 2014 SOLUSI MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI BOX DRYER DAN TUNGKU SEMUANYA BAHAN STAINLESS STEEL JAGUNG TIDAK TERKONTIMINASI BAHAN BAKAR TUNGKUBIOMASA : BISA SEKAM,BONGGOL,BATUABARA,LPG,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM
RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM Oleh: WICAKSANA ANGGA TRISATYA - 2110 039 005 NEVA DWI PRASTIWI 2110 039 040 Dosen Pembimbing: Ir. SYAMSUL HADI, MT. Instruktur Pembimbing:
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM
37 BAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM 3.1. Penjelasan dan Perencanaan Produk PT.CCCM Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang conveyor system dan
Lebih terperinciBENGKEL JAYA MANDIRI UTAMA SURABAYA - INDONESIA
BENGKEL JAYA MANDIRI UTAMA SURABAYA - INDONESIA Jl. Kalilom Lor Indah No.25 Kenjeran Surabaya Telp. 0858 5183 2778 / 0878 5461 8031 E-mail : bkljayamandiri01@gmail.com MESIN BATAKO SEMI OTOMATIS SPESIFIKASI
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan
52 Lampiran 1.Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai
Lebih terperinciMESIN PENGGILING JAGUNG TIPE HAMMER MILL
MESIN PENGGILING JAGUNG TIPE HAMMER MILL A. Dimensi Keseluruhan - Tipe/Merek : BEJE-UT 18 - Panjang : 1155 mm - Lebar : 780 mm - Tinggi : 1485 mm - Bobot operasi : 470 kg - B. Ruang Penggiling - Dimensi
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK
BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian,
Lebih terperinciMARABUNTA MACHINDO Hydraulic and Hard Chrome Specialist CNC Miling and CNC Lathe
SPESIFIKASI PERALATAN Specification Equipment CAR LIFTING 1. HIDROLIS PLATFOR H West Model Piston : Standart Chrome 20 Mikron ( Hard Chrome Process ) Kapasitas angkat : 4000 Kg ( syarat dan ketentuan )*
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan didirikan dengan nama PT. Perkebunan Mitra Kerinci pada tanggal 17 Juli 1990 berdasarkan SK Mentan dan Menkeu tentang persetujuan usaha
Lebih terperinciV.HASIL DAN PEMBAHASAN
V.HASIL DAN PEMBAHASAN A.KONDISI SERASAH TEBU DI LAHAN Sampel lahan pada perkebunan tebu PT Rajawali II Unit PG Subang yang digunakan dalam pengukuran profil guludan disajikan dalam Gambar 38. Profil guludan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Diagram alir adalah suatu gambaran utama yang dipergunakan untuk dasar dalam bertindak. Seperti halnya pada perancangan diperlukan
Lebih terperinciPERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN BALL TEASTANDAR DI PABRIK TEH HIJAU ( STUDI KASUS DI PT. MITRA KERINCI )
PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN BALL TEASTANDAR DI PABRIK TEH HIJAU ( STUDI KASUS DI PT. MITRA KERINCI ) TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya)
Lebih terperinciSeed Processing Indonesia
Mesin Ayak / Air screen Cleaner (Seed Grading) SG/SPI-01 185 cm 110 cm Mesin ayak ini berbahan konstruksi besi, memiliki presisi tinggi dan membersihkan dengan sempurna untuk keperluan laboratorium. Mesin
Lebih terperinciMulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.
BAB III PERANCANGAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Proses Perancangan Proses perancangan mesin pemipil jagung seperti terlihat pada Gambar 3.1 seperti berikut: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebisingan di Ruang-ruang Pengolahan Dalam pengolahan teh dibutuhkan mesin-mesin untuk memproduksi teh dalam skala besar untuk meningkatkan produktivitas teh. Di sisi lain
Lebih terperinciBAB VII MESIN DAN PERALATAN
BAB VII MESIN DAN PERALATAN 7.1. Jenis dan Spesifikasi Mesin Dalam proses produksi diperlukan peralatan yang dapat mempermudah proses produksi yang dilakukan. Mesin merupakan peralatan yang digerakkan
Lebih terperinciOPTIMASI RANCANG BANGUN ALAT PEMERAS BUAH JERUK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PERPUTARAN MOTOR LISTRIK 0,3 HP
11 OPTIMASI RANCANG BANGUN ALAT PEMERAS BUAH JERUK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PERPUTARAN MOTOR LISTRIK 0,3 HP Fadwah Maghfurah Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta fadwah.maghfurah@ftumj.ac.id
Lebih terperinciBAB. V SPESIFIKASI PERALATAN
BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Dekstrosa dengan kapasitas 60.000 ton/tahun terdiri dari: 1. Tangki Penyimpanan Manihot U. (ST-101) Tabel. 5.1 Spesifikasi Tangki
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05
51 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1 Tangki Penyimpanan Tabel 3.1 Spesifikasi Tangki T-01 A/B T-05 Menyimpan bahan Menyimpan propilen baku propilen selama purging selama 6 hari tiga hari Spherical
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.
BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 27 3.2. Alat dan Dalam rancang
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil analisis untuk pembuatan pabrik pupuk organik granul yang baru, didapatkan beberapa kesimpulan antara lain: a. Jenis tata letak yang cocok untuk pabrik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Proses pembuatan natrium nitrat dengan menggunakan bahan baku natrium klorida dan asam nitrat telah peroleh dari dengan cara studi pustaka dan melalui pertimbangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Digester Digester berasal dari kata Digest yang berarti aduk, jadi yang dimaksud dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau melumatkan
Lebih terperinciBAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES
BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES A. Peralatan Proses 1. Reaktor ( R-201 ) : Mereaksikan 8964,13 kg/jam Asam adipat dengan 10446,49 kg/jam Amoniak menjadi 6303,2584 kg/jam Adiponitril. : Reaktor fixed bed
Lebih terperinciBAB III METOLOGI PENELITIAN
BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan
Lebih terperinciLampiran -1 : Spesifikasi Mesin dan Peralatan. 10 Pisau duduk. Gear Box no : 5 Zn 280. Ratio : 1 : 20. : Spc 400x4 & Spc 400x4
Lampiran -1 : Spesifikasi Mesin dan Peralatan 1. Breaker Tahun Operasi : 1994 Produksi Spesifikasi : Lokal : 11 pisau putar 10 Pisau duduk Elektro Motor Putaran mesin : 140 Amp : 100 HP : 1460 RPM Cos
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03
BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Metanol Tangki Asam Tangki Metil Sulfat Salisilat Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan asam Menyimpan metil metanol untuk 15 sulfat
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian
III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian bertempat di peternakan kambing di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Lampung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penelitian Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai maka dalam penelitian ini akan digunakan metode penelitian eksperimental, yaitu metode yang dapat dipakai untuk menguji
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. URAIAN PROSES Pabrik asetanilida ini di produksi dengan kapasitas 27.500 ton/tahun dari bahan baku anilin dan asam asetat yang akan beroperasi selama 24 jam perhari dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Dalam pengujian ini bahan yang digunakan adalah air. Air dialirkan sling pump melalui selang plastik ukuran 3/4 menuju bak penampung dengan variasi jumlah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin
BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan
Lebih terperinciPENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan
PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan Mengingat lahan tebu yang cukup luas kegiatan pencacahan serasah tebu hanya bisa dilakukan dengan sistem mekanisasi. Mesin pencacah
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1. Diagram Alur Perencanaan Proses perencanaan pembuatan mesin pengupas serabut kelapa dapat dilihat pada diagram alur di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram alur perencanaan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skematik Chassis Engine Test Bed Chassis Engine Test Bed digunakan untuk menguji performa sepeda motor. Seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1, skema pengujian didasarkan
Lebih terperinciJumlah serasah di lapangan
Lampiran 1 Perhitungan jumlah serasah di lapangan. Jumlah serasah di lapangan Dengan ketinggian serasah tebu di lapangan 40 cm, lebar alur 60 cm, bulk density 7.7 kg/m 3 dan kecepatan maju traktor 0.3
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA
BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA Gambar 3.1 Mesin Sentris (Sumber: Dokumentasi PT. Sinar Rejeki Mesindo) 3.1 Pengertian Mesin Pengering Sentris Mesin pengering sentris (Mesin Sentris) adalah mesin
Lebih terperinciPENGHUBUNG MESIN PENGGERAK DENGAN GENERATOR
PENGHUBUNG MESIN PENGGERAK DENGAN GENERATOR Agar dapat menghasilkan listrik yang berkualitas tinggi ( tegangan dan frekuensinya stabil ), maka generator harus bekerja pada kecepatan putar ( rpm ) tertentu
Lebih terperinciTugas Akhir RM 0504 RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK PADA RUMAH TANGGA. Oleh : Ellza Gita Wardhany ( )
Laboratorium Diploma 3 Pengembangan Teknik Mesin D3 Disnaker Teknik - Mesin ITS ITS Tugas Akhir RM 0504 RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK PADA RUMAH TANGGA Oleh : Ellza Gita Wardhany (2107 039
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALUR PENELITIAN Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian 20 Dalam bab ini menguraikan tentang alur jalannya penelitian perbandingan antara menggunakan alat Semi-automatic
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang. Alat pengupas kulit kentang yang dijual di pasaran memiliki jenis
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN ROLL PLAT SEBAGAI PENGUNCI PADA PERANGKAT AC SENTRAL
RANCANG BANGUN MESIN ROLL PLAT SEBAGAI PENGUNCI PADA PERANGKAT AC SENTRAL Oleh : Satya Adhi Pradhana 2108030012 Dosen Pembimbing : Ir.H.Mahirul Mursid Msc ABSTRAK Di jaman yang serba modern ini, dimana
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES
digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Spesifikasi Alat Utama 3.1.1 Mixer (NH 4 ) 2 SO 4 Kode : (M-01) : Tempat mencampurkan Ammonium Sulfate dengan air : Silinder vertical dengan head
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERHITUNGAN
2.1 Perhitungan Putaran LAMPIRAN II PERHITUNGAN Perhitungan kecepatan untuk mengetahui berapa kemampuan kecepatan alat yang dihasilkan pada proses chips ubi ungu. dibandingkan secara teori dan praktik,
Lebih terperinciPENGERING PELLET IKAN DALAM PENGUATAN PANGAN NASIONAL
KEGIATAN IPTEK bagi MASYARAKAT TAHUN 2017 PENGERING PELLET IKAN DALAM PENGUATAN PANGAN NASIONAL Mohammad Nurhilal, S.T., M.T., M.Pd Usaha dalam mensukseskan ketahanan pangan nasional harus dibangun dari
Lebih terperinciSISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS
SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS Perancangan dan pembuatan mekanik mesin sortasi manggis telah selesai dilakukan. Mesin sortasi manggis ini terdiri dari rangka mesin, unit penggerak, unit pengangkut,
Lebih terperinciBAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:
BAB VII LAMPIRAN Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: Ukuran buah jambu biji merah: - Diameter = + 10 cm - 1kg = 7-8 buah jambu biji merah (berdasarkan hasil pengukuran)
Lebih terperinciPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir Modifikasi Alat Penunjuk Titik Pusat Lubang Benda Kerja Dengan Berat Maksimal Kurang Dari 29 Kilogram Untuk Mesin CNC Miling Oleh : Mochamad Sholehuddin NRP. 2106 030 033 Program
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UJI MEKANIK BATANG KENDALI RSG-GAS
SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN ALAT UJI MEKANIK BATANG KENDALI RSG-GAS HARI SUDIRJO Pusat Reaktor Serba Guna BATAN Abstrak RANCANG BANGUN ALAT UJI MEKANIK BATANG KENDALI
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG
PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERHITUNGAN
BAB III ANALISA PERHITUNGAN 3.1 Data Informasi Awal Perancangan Gambar 3.1 Belt Conveyor Barge Loading Capasitas 1000 Ton/Jam Fakultas Teknoligi Industri Page 60 Data-data umum dalam perencanaan sebuah
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Identifikasi Kendaraan Gambar 4.1 Yamaha RX Z Spesifikasi Yamaha RX Z Mesin : - Tipe : 2 Langkah, satu silinder - Jenis karburator : karburator jenis piston - Sistem Pelumasan
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM
PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM Ir.Soegitamo Rahardjo 1, Asep M. Tohir 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University
Lebih terperinci2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung Mesin pemipil jagung merupakan mesin yang berfungsi sebagai perontok dan pemisah antara biji jagung dengan tongkol dalam jumlah yang banyak dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan sinyal getaran untuk mendeteksi kerusakan elemen bola pada bantalan. Bantalan normal dan bantalan cacat elemen bola akan diuji
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Perpindahan Panas Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2
Lebih terperinci15 Traktor. Bajak Piring Dua Sisi - Disc Harrow. 15 Traktor Galaxy 304 : 30 HP, 4WD. Bajak Singkal - Share Plough. 16 Traktor Galaxy 404 : 40 HP, 4WD
1 www.galaxindo.com DAFTAR ISI PERSIAPAN LAHAN Bajak Piring Dua Sisi - Disc Harrow 15 Traktor Bajak Singkal - Share Plough 15 Traktor Galaxy 304 : 30 HP, 4WD 6 Penggembur Tanah - Rotary Tiller 16 Traktor
Lebih terperinciPerancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR
BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR 3.1 Data Perancangan Spesifikasi perencanaan belt conveyor. Kapasitas belt conveyor yang diinginkan = 25 ton / jam Lebar Belt = 800 mm Area cross-section
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam mengoptimalkan kerja sistem pendingin jenis Mechanical Draft Crossflow Cooling Tower digunakan data dari menara pendingin yang dioperasikan oleh PT. Indonesia Power PLTP
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR
PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR 20411296 Latar Belakang Di Indonesia, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok, tetapi bonggolnya masih belum termanfaatkan
Lebih terperinciBAB III PERAWATAN MESIN PELLET BIJI PLASTIK
BAB III PERAWATAN MESIN PELLET BIJI PLASTIK 3.1. Proses produksi mesin pellet biji plastic Proses kerja mesin pellet biji plastik ini adalah dengan cara menggiling plastik recycle yang masih berupa botolan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan
III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan Laboratorium Metrologi Universitas Lampung serta Laboratorium Material ITB Bandung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berikut ini adalah diagram alir kerangka pelaksanaan penelitian. PEMBUATAN CATALYTIC CONVERTER PENGUJIAN EMISI
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam pembuatan Tugas Akhir ini ada beberapa tahapan yang dilakukan, berikut ini adalah diagram alir kerangka pelaksanaan penelitian. PEMBUATAN CATALYTIC
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
74 3.1. Size Reduction 1. Crusher 01 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES Kode : SR-01 : Mengecilkan ukuran partikel 50 mm menjadi 6,25 mm : Cone Crusher Nordberg HP 500 : 2 alat (m) : 2,73 Tinggi (m)
Lebih terperinciIV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL
IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN Perancangan atau desain mesin pencacah serasah tebu ini dimaksudkan untuk mencacah serasah yang ada di lahan tebu yang dapat ditarik oleh traktor dengan daya 110-200
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Kondisi Serasah dan Lahan Setelah Panen Tebu
HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Kondisi Serasah dan Lahan Setelah Panen Tebu Berdasarkan hasil survey lapangan di PG. Subang, Jawa barat, permasalahan yang dihadapi setelah panen adalah menumpuknya sampah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Company Profile CV. PUTRA MANUNGGAL
DAFTAR ISI I. Struktur Organisasi II. Data Administrasi Perusahaan III. Sejarah Perusahaan IV. Data Spesifikasi Batching Plant V. Referensi Project VI. Dokumentasi Batching Plant Staff Drawing Bag. Perakitan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:
BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN FAN DAN PERHITUNGAN DAYA MOTOR PADA OPEN CIRCUIT WIND TUNNEL
ANALISIS PEMILIHAN FAN DAN PERHITUNGAN DAYA MOTOR PADA OPEN CIRCUIT WIND TUNNEL Nama : Rachmat Shaleh NPM : 25411710 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Ing. Mohamad Yamin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. stand cutting Turbocharger sebagai berikut : 1. Tempat pembuatan Alat : Klaten
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan Media pembelajaran stand cutting Turbocharger sebagai berikut : 1. Tempat pembuatan Alat : Klaten 2. Tempat
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010
TUGAS AKHIR PENGGUNAAN STRAIN GAUGE SEBAGAI SENSOR GAYA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA SISTEM TRANSMISI CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION ( CVT ) Oleh : HERLAMBANG BAGUS P. NRP 2108 100 506 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB III PROSES PRODUKSI kg kering per hari adalah sebagai berikut :
BAB III PROSES PRODUKSI III.1 Pengolahan Crumb Rubber Flow process pabrik pengolahan Crumb Rubber Gunung Para kapasitas 30.000 kg kering per hari adalah sebagai berikut : III.1.1. Penerimaan coumpound
Lebih terperinciCV. HIDAYAH TEKNIK WATER FILTER & WATER TREATMENT
Bebekan Masjid Gg.III/33 Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur Counter : Bebekan Masjid No. 61 Sepanjang - Sidoarjo Telepon : (031) 72424324 HP : 0812 3377 6464 Email: info@pabrik-amdk.com www.pabrik-amdk.com
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERHITUNGAN
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN 4.1 Pengolahan Data Berdasarkan data yang sudah terkumpul seperti yang terangkum di atas, maka dilakukan perhitungan pengolahan data untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari penelitian
Lebih terperinciPERANCANGAN BELT CONVEYOR KAPASITAS 30 TON/JAM UNTUK ALAT ANGKUT KERTAS
13 PERANCANGAN BELT CONVEYOR KAPASITAS 30 TON/JAM UNTUK ALAT ANGKUT KERTAS Dadi Cahyadi 1 Program Studi Teknik Mesin Universitas Serang Raya DadiCahyadi2012@gmail.com Gilang Febri Azis 2 Program Studi
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUNG MBG
BAB III RANCANG BANGUNG MBG Peralatan uji MBG dibuat sebagai waterloop (siklus tertutup) dan menggunakan pompa sebagai penggerak fluida, dengan harapan meminimalisasi faktor udara luar yang masuk ke dalam
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian sistem yang telah direalisasikan beserta analisis dari hasil pengujian. Pengujian sistem ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Deskripsi Penelitian Metode penelitian menjelaskan tentang tempat dan waktu pelaksanaan, bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram
Lebih terperinci