PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE OBSERVASI. Mustakip

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE OBSERVASI. Mustakip"

Transkripsi

1 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN SMA Negeri 2 Tanggul, Kabupaten Jember - Jawa Timur Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi melalui metode observasi, (2) Mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi pada tahap penulisan, (3) Mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi pada tahap penyajian. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terselesaikan dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Metode pengambilan data menggunakan metode tes dan non tes. Metode non tes yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Alat pengambilan data yang digunakan berupa soal-soal penugasan untuk menulis puisi. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Tanggul, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur pada semester I Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu kegiatan pembelajaran yang direncanakan dengan baik dan terus menerus teryata membuahkan hasil yang baik pula. Hal ini terbukti dari pelaksanaan pengamatan kemampuan menulis puisi siswa kelas XA SMA Negeri 2 Tanggul - Jember dengan menggunakan metode observasi yang sudah penulis laksanakan. Kata Kunci: Kemampuan; Menulis Puisi; Metode Observasi 2016 Dinamika PENDAHULUAN Keterampilan menulis sebagai salah satu bagian dari keterampilan berbahasa merupakan kemampuan seseorang dalam menyampaikan maksud kepada orang lain atau pembaca dengan menggunakan bahasa tulisan yang baik dan benar sehingga sesuatu yang ditulis dan disampaikan sesuai dengan sesuatu yang diinginkan penulis. Keterampilan menulis pada prinsipnya yaitu melihat adanya hubungan antara keterampilan menulis dengan keterampilan membaca melalui penulis dan pembaca. Bila penulis menuliskan sesuatu maka orang lain atau pembaca sedikit banyak akan terlibat di dalamnya (Chusnul Ni mah, 2006). Kegiatan menulis pada siswa Sekolah Menengah Atas merupakan kegiatan yang memiliki banyak manfaat. Menurut Slamet (2009), dengan menulis, maka orang dapat meningkatkan kecerdasannya, mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian dan mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Oleh karena itu, sepantasnya siswa harus melakukannya atas dasar kebutuhan, bukan karena suatu paksaan. Jika siswa menulis atas dasar kebutuhan, maka ia akan lebih bebas menuangkan ide atau gagasannya melalui hasil tulisannya baik berupa cerita, artikel, puisi ataupun syair maupun bentuk-bentuk karya tulis lainnya. 67

2 Smith (dalam Slamet, 2009) mengatakan bahwa pengalaman belajar m enulis atau mengarang yang dialami siswa di sekolah tidak terlepas dari kondisi gurunya sendiri. Umumnya, guru tidak dipersiapkan untuk terampil menulis dan mengajarkannya. Karena itu, untuk menutupi keadaan yang sesungguhnya, muncullah berbagai mitos atau pendapat keliru tentang menulis dan pembelajarannya. Di antara mitos tersebut adalah 1) menulis itu mudah, 2) menulis itu harus sekali jadi, 3) kemampuan menggunakan unsur mekanik tulisan merupakan inti dari menulis, 4) orang yang tidak menyukai dan tidak pernah menulis dapat mengajarkan menulis. Rendahnya kemampuan menulis merupakan salah satu permasalahan mendasar yang harus segera dicari jalan keluarnya. Banyak faktor yang menyebabkan siswa memiliki kemampuan yang rendah dalam menulis. Penyebab utama dari rendahnya kemampuan menulis adalah rendahnya kebiasaan anak dalam menulis dan membaca. Kebiasaan menulis maupun membaca dapat dipupuk dari lingkungan keluarga. Dalam keluarga, peranan orang tua yang lebih dominan dalam membentuk kebiasaan menulis dan membaca pada anak. Seorang anak tidak mungkin memiliki kebiasaan menulis yang tinggi sedangkan orang tuanya tidak pernah memberikan contoh dan mengarahkan anaknya agar terbiasa menulis karena seorang anak akan lebih tertarik dan termotivasi melakukan sesuatu kalau disertai dengan pemberian contoh, bukan hanya sekedar teori atau memberi tahu saja. Ketika anak memasuki usia sekolah, guru yang memiliki peran dalam mengembangkan minat baca yang kemudian dapat meningkatkan kebiasaan membaca siswa. Dengan demikian, orang tua dan guru sama-sama memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan kebiasaan menulis pada anak. Menulis puisi merupakan salah satu materi yang disajikan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia SMA kelas I semester I. Dalam kurikulum tercantum bahwa standar kompetensi dasar adalah mampu mengungkapkan potensi, pendapat, gagasan, dan perasaan dalam berbagai bentuk tulisan sastra melalui menulis puisi dan cerpen, dan menulis/menciptakan karya sastra berdasarkan berbagai setting atau latar (Depdikbud,2003). Berkaitan dengan kegiatan menulis, Mulyati (2002) mengatakan bahwa sasaran utama pembelajaran Sastra adalah agar siswa mempunyai pengalaman apresiasi dan berekspresi sastra. Pengalaman berekspresi sastra dilakukan sebagai kegiatan mengembangkan daya cipta dan mengutarakan dirinya ke dalam wujud bahasa dan ekspresi diri. Pengalaman ini akan lebih tepat bila diintegrasikan dalam keterampilan menulis. Kegiatan menulis puisi merupakan kegiatan yang bersifat kreatif. Kegiatan ini dilaksanakan melalui suatu proses yang dinamakan proses kreatif. Sejalan dengan pendapat di atas,mulyati (2002) menyatakan bahwa proses kreatif berkembang jika terdapat empat unsur terkait. Unsur-unsur tersebut adalah (1) pengenalan pribad i dan pengetauhan, (2) dorongan internal dan eksternal siswa, (3) kebermaknaan belajar dan (4) berhasil yang bernilai bagi orang lain. Apabila keempat unsur tersebut dapat dipenuhi, kegiatan pembelajaran menulis puisi akan mencapai hasil yang maksimal. Hal inilah yang tidak terjadi di SMA Negeri 2 Tanggul. Di samping minimalnya penguasan kosa kata, siswa di SMA Negeri 2 Tanggul Jember tidak terbiasa mengungkapkan perasaan, pemikiran, dan imajinasinya kedalam puisi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan mereka masih rendah dalam penulisan puisi. Mereka masih belum bisa menulis puisi dengan jalan mencurahkan idenya dalam puisi, bentuk-bentuk puisi, rima, irama, dan aturan-aturan dalam puisi. Melihat kenyataan tentang pembelajaran menulis puisi yang belum memenui harapan, perlu ditempuh upaya meningkatkan kegiatan pembelajaran menulis puisi di kelas. Dalam hal ini perlu setrategi yang dapat membantu siswa mengatasi permasalahan tersebut. Dengan setrategi itu diharapkan dapat (1) mengarahkan siswa dalam menemukan ide puisi yang berasal dari obyek yang diamati,(2) membantu siswa memperkaya perbendaharaan kosakatanya, dan (3)membimbing siswa dalam melaksanakan tahap- tahap menulis puisi. 68 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah

3 Melihat pentingnya pembelajaran menulis puisi bagi siswa, pembelajaran tersebut perlu mendapat perhatian yang besar. Akan tetapi, pada kenyataanya menulis puisi di sekolah masih mengalami kendala. Kendala ini disebabkan karena beberapa hal. Salah satunya karena penyajian pembelajaran yang kurang menarik dan tidak menggunakan setrategi yang sesuai dengan keadaan siswa. Pembelajaran menulis puisi dilaksanakan hanya sekedar memenuhi target kurikulum saja. Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang akan dikaji adalah: (1) Bagaimanakah meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas XA SMA Negeri 2 Tanggul melalui metode observasi pada tahap penemuan ide? (2) Bagaimanakah meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas XA SMA Negeri Tanggul 2 pada tahap penulisan? Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk: (1) Mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi melalui metode observasi, (2) Mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi pada tahap penulisan, (3) Mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi pada tahap penyajian. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan Kelas. Prosedur Penelitian Tindakan menurut Arikunto (2009) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamata n, dan (4) Refleksi. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Tanggul, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sekolah ini berada di kota kecamatan. Ditinjau dari segi sudut geografis sekolah ini berada di wilayanh Jember bagian barat. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XA SMA Negeri 2 Tanggul yang berjumlah 35 siswa. Penelitian dilakukan di semester ganjil tahun pelajaran 2011/2011. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: metode tes/ penugasan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan mengacu kepada pendapat Miles dan Huberman (1992;15-20) yang menyatakan bahwa ada tiga tahapan analisis yaitu (1)reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan simpulan atau verifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I 1. Perencanaan Perencanaan tindakan peningkatan kemampuan menulis puisi dengan mengunakan metode observasi pada siklus I disusun sebelum tindakan dilaksanakan. Secara kolaboratif disusun perangkat satuan pembelajaran dan rencana pembelajarnan yang dipersiapakan untuk melaksanakan menulis puisi. Rencan pembelajaran dirancang agar releven dengan kondisi siswa. Rencana tahapan penemuan ide dilaksanakan pada pertemuan pertama dengan alokasi waktu 2x45 menit. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah siswa dapat (1) menentukan jenis puisi yang akan ditulis (2) memilih objek pengamatan dan menemtukan hal -hal yang diamati, (3) mendeskripsikan obyek pengamatan,(4) menemukan ide berdasarkan deskripsi yang dibuat. Perencanaan tindakan pada tahap penulisan diterapkan pada pertemuan kedua dengan alokasi 2x45 menit. Tujuan pembelajaran khusus yang ingin dicapai adalah siswa dapat, (1) memberikan ilutrasi yang sesuai dengan isi puisi, (2) membaca puisi di depan kelas, (3) memajang puisi di mading kelas dan, (4) memberikan penilaian atau tanggapan terhadap puisi yang telah dipajang. Langkah-langkah kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran pada tahap penemuan ide adalah (1) pemberian pengarahan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, (2) membangkitkan minat dan skemata tentang menulis puisi, (3)memberikan model puisi sebagai 69

4 bagian diskusi, (4) memilih obyek pengamatan, (5) menentukan hal -hal yang diamati, (6) mendiskripsikan obyek yang diamati, (7) menentukan ide berdasarkan deskripsi yang telah dibuat. 2. Pelaksanaan Pada bagian ini disajikan pelakasanaan tindakaaan peningkatan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan metode observasi dan tahapan penemuan ide, penulisan sampai tahap penyajian. Hal tersebut disajikan sebagai berikut ini: Pelaksanaan Tindakan Tahap Penemuan Ide. Tindakan tahap penemuan ide dilaksanakan melalui beberapa langkah kegiatan, yaitu: (1) pemberian pengarahan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, (2) membangkitkan minat dan skemata siswa tentang menulis puisi, (3) memberikan puisi sebagai model diskusi, (4) memilih objek pengamatan, (5) menemtukan hal-hal yang diamati, (6) mendeskripsikan objek yang diamati, (7) menentukan ide berdasarkan deskripsi yang akan dibuat. Pada kegiatan pengarahan dijelaskan tentang seluruh aktivitas yang akan dilaksanakan selama kegiatan menulis puisi dari penemuan ide, penulisan dan penyajian. Aktivitas kedua membangkitkan motivasi dan sekema siswa tentang menulis puisi. Pada kegiatan ini banyak siswa yang bertanya tentang cara menemukan ide, cara mengawali dan mengakhiri menulis, dan cara mengunakan dan memilih kata-kata kias. Selanjutnya adalah memberikan model penulisan puisi dimulai. Kegiatan terakhir pada tahap penulisan adalah mengadakan perevisian terhadap puisi yang telah ditulis. Perevisian dalam dua tahap, pertama revisi individu, dan yang kedua revisi dengan teman. Pelaksanaan Tindakan Tahap Penulisan. Langkah kegiatan yang dilakukan pada tahap penulisan adalah mengembangkan ide menjadi puisi, merevisi puisi, dan menuliskan kembali puisi hasil revisi. Sebelum memasuki tahap penulisan puisi,pembelajaran diarahkan pada kegiatan mengingat-ingat pertemuan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat menghubungkan kembali pemahaman-pemahaman tentang puisi yang telah didapat pada kegiatan penemuan ide. Setelah kegiatan ini berlangsung maka kegiatan penulisan puisi pun dimulai. Kegiatan terakhir pada tahap penulisan adalah mengadakan perevisian terhadap puisi yang telah ditulis. Perevisian dilakukan dalam dua tahap, pertama revisi individu dan yang kedua revisi dengan teman Pelaksanaan Tindakan Tahap Penyajian. Tahap terakhir dari tindakan pembelajaran menulis puisi adalah tahap penyajian. Fokus tindakan pada tahap ini adalah (1) memberikan ilutrasi yang sesuai dengan isi puisi, (2) membaca puisi di depan kelas, (3) memajang puisi di mading kelas, dan (4) mendiskusikan serta memberikan penilaian terhadap puisi karya teman. Sebagai pembuka pelajaran diajukan pertayaan-pertayaan yang berkaitan dengan kegiataan pembelajaran sebelumnya. Setelah itu disampaikan tujuan dan langkah langkah kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini. Kegitan selanjutnya adalah memberikan ilutrasi pada puisi. Dalam memberikan ilutrasi puisi siswa diarahkan agar siswa memberi ilutrasi sesuai dengan isi puisi. Tujuanya agar ilutrasi tersebut mampu mengambarkan puisi yang dibuat. Setelah memberi ilutrasi, kegiatan selanjutnya adalah membacakan puisi di depan kelas. Pada kegiatan ini siswa dibagi menjadi 7 kelompok, dengan masing masing kelompok beranggotakan 5 orang. Setelah pembacaan puisi dalam kelompok selesai kemudian pembaca puisi terbaik masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk membacakan puisi di depan kelas. Aktivitas terakhir pada tahap penyajian adalah pemajangan puisi di mading kelas. Setelah semua siswa memasang puisi di mading kelas, mereka kemudian diajak mengamati dan membandingakan puisi-puisi yang ada serta kemudian menentukan puisi terbaik. 70 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah

5 3. Observasi Observasi dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengambil data mengenai aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, mulai dari kegiatan awal/ pembukaan, kegiatan inti sampai dengan kegiatan penutup. Hasil tindakan yang berupa proses mengacu pada indikator keberhasilan tindakan pada setiap tahap. Indikator hasil tindakan yang berupa proses pada tahap penemuan ide meliputi keaktifan, keseriusan, ketekunan, kreatifitas, keresponsifan, keantusiaan, dan ketelitian siswa dalam mengikuti pengarahan, mediskusikan, model puisi yang diberikan, memilih objek pengamatan, menentukan hal-hal yang diamati, mendeskripsikan objek dan menemukan ide. Indikator hasil tindakan berupa proses pada tahap penulisan meliputi keaktifan, keseriusan, ketelitian, ketekunan, dan kerja sama dalam merevisi puisi yang dibuat. Indikator hasil tindakan yang berupa proses penyajian meliputi keaktifan, kreatifitas, keantusiaan, keberanian, dan keseriusan siswa dalam memberikan ilustrasi yang sesuai dengan puisi, membacakan, memajang puisi di mading kelas dan memberikan penilaian terhadap puisi yang dipajang. 4. Refleksi Refleksi dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus 1. Kegiatan ini dilaksanakan secara kolaboratif bersama guru bahasa Indonesia. Selain itu kegiatan ini juga dilakukan dengan memperhatikan respon yang disampaikan siswa pada saat wawancara di akhir tindakan siklus I. Refleksi diarahkan pada perencanaan, pelaksanaan, dan hasil tindakan yang berupa proses maupun produk. Berdasarkan hasil refleksi seluruh tindakan pada siklus 1 teryata masih ditemui beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan perbaiakan. Perbaikan perlu dilakukan pada setiap tindakan pada setiap tahap kegiatan, mulai tahap penemuan ide, penulisan, sampai tahap penyajian. Oleh karena itu perlu dirancang tindakan siklus II sebagai perbaikan dan penyempurnaan dari tindakan siklus 1. Pelaksanaan tindakan pada siklus II direncanakan tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap penemuan adalah dua jam pelajaran. Seperti halnya dengan siklus 1, penelitian tindakan menulis puisi pada silkus II ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru Bahasa Indonesia. Siklus II 1. Perencanaan Berdasarkan refleksi pada siklus 1, penyempurnaan perencanaan pembelajaran ditekankan pada pengaturan alokasi waktu yang terinci dan jelas. Perencanan tindakan disajikan dalam waktu 6x45 ( tiga kali pertemuan). Tahap penemuan ide dilakuakan pada pertemuan pertama dengan alokasi waktu 2 x45 menit. Tujuan pembelajarnan khusus yang ingin dicapai adalah siswa dapat (1) memilih salah satu objek yang dijadikan pengamatan, (2) menentukan hal -hal yang diamati, (3) mendeskripsikan objek, (4) menemukan ide berdasarkan deskripsi yang dibuat. Perencanaan tindakan tahap penulisan diterapkan pada pertemuan kedua dengan alokasi waktu 2 x45 menit ( dua jam pelajaran). Tujuan pembelajaran khusus yang ingin dicapai adalah siswa dapat (1) menulis puisi berdasarkan deskripsi dari objek yang diamati, (2) memberikan ilustrasi sederhana yang sesuai dengan isi puisi, (3) merevisi puisi yang telah ditulis, (4)Menulis kembali puisi yang telah direvisi. Perencanaan tindakan tahap penyajian diterapkan pada pertemuan ketiga dengan alokasi waktu 2x45 manit (dua jam pelajaran). Tujuan pembelajaran khusus yang ingin dicapai adalah siswa dapat (1) membaca puisi di depan kelas, (2) memajang puisi di manding kelas, (3)dan meberikan penilaian atau tanggapan terhadap puisi yang dipajang di mading kelas. 71

6 2. Pelaksanaan Pada bagian ini disajikan pelaksanaan tindakan yang dilakukan berdasarkan tiga tahapan pembelajaran yaitu (1) tahap penemuan ide, (2) tahap penulisan, (3) tahap penyajian. Hasil selanjutnya disajikan sebagai berikut: Pelaksanaan Tindakan Tahap Penemuan Ide. Tindakan tahap penemuan ide dilaksanakan melalui beberapa langkah kegiatan, yaitu (1) pangarahan dan penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, (2) membangkitkan motivasi dan skemata siswa terhadap penulisan puisi deskriptif, (3) mendiskusikan puisi yang akan diberikan guru, (4) memilih objek pengamatan, (5) menentukan hal-hal yang akan diamati, (6) mendeskripsikan objek yang diamati, (7) menentukan ide berdasarkan deskripsi yang dibuatnya. Pada kegiatan pertama dilaksanakan persiapan berupa pengarahan. Pengarahan yang dilaksanakan pada pertemuan ini tidak perlu mendetail karena siswa sudah memahami langkah-langkah kegiatan yang sama dengan kegiatan yang dilakukan pada siklus 1. Kegiatan ini dilaksanakan selama lima menit. Sebagai pembangkit motivasi, selanjutnya guru membacakan puisi Mata Pisau karya Sapardi Joko Damono. Aktivitas selanjutnya setelah memberi motivasi siswa adalah memberikan pengarahan dan membagikan puisi model yang telah dibacakan guru untuk bahan diskusi. Kegiatan berikutnya adalah memilih objek yang akan dijadikan pengamatan. Setelah objek pengamatan ditentukan maka selanjutnya menentukan hal-hal yang akan diamati pada objek tersebut. Pada kegiatan ini siswa diharapakan menyusun hal-hal yang diamati tersebut secara runtut /sistimatis. Berdasarkan data yang telah didapat siswa selanjutnya mendeskripsikan objek. Dan hasil deskripsi tersebut siswa menentukan ide puisi yang akan ditulis. Pelaksanaan Tindakan Tahap Penulisan. Tindakan yang dilakukan pada tahap penulisa adalah pengembangan ide, perevisian dan penulisan kembali puisi yang telah direvisi. Pada tahap penulisan siklus ke II ini siswa diberi kebebasan memilih tempat. Siswa di beri pengarahan bahwa siswa dapat memilih tempat di sekitar kelas. Hal ini dimadsukan agar siswa dapat menentukan kegiatan yang sedang dilakukan. Hasil pekerjaan siswa sebelumnya dibagikan kembali agar dimanfaatkan dalam penulisan puisi. Beberapa siswa ada yang menanyakan alokasi waktu yang diberikan, tempat yang boleh dipilih, dan beberapa masalah teknis lainya. Setelah mendapatkan penjelasan, mereka dipersilakan memilih tempat yang diinginkannya. Beberapa siswa memilih tempat di ruang kelas. Sementara itu siswa yang lain memilih tempat di depan kelas, di halaman sekolah, atau pun di depan perpustakaan. Sebagian siswa memilih menyendiri sebagian lagi duduk dalam kelompok kelompok kecil. Selama kegiatan penulisan puisi, guru memberikan bimbingan dan sekaligus pengawasan dengan mendatangi siswa. Beberapa siswa meminta guru memberikan bimbningan secara individu. Akan tetapi tidak semua siswa dapat dibimbing karena guru tidak dapat mendatangani semua siswa di tempat yang berbeda. Setelah waktu berjalan selama tiga puluh menit, siswa kembali ke kelas dengan membawa hasil kerjanya masing masing. Pembelajaran dilanjutkan dengan perevisian. Kegiatan perevisian dilakukan siswa terhadap puisi yang dibuatnya. Siswa diberi kesempatan untuk membaca dan mempertimbangkan kembali larik larik puisi yang telah ditulisnya. Siswa dianjurkan mengganti, menambah, mengurangi, atau membetulkan kata-kata atau bagian bagian yang kurang tepat dalam puisinya. Pada kegiatan ini guru memberikan bimbingan kepada siswa dengan mendekati siswa yang bertanya. Selanjutnya siswa saling tukar puisi dengan teman sebangku untuk saling merevisi puisi karya teman. Siswa memandai dan memberikan masukan serta saran untuk perbaiakan puisi teman. Setelah melalui kegiatan perevisisan, siswa menyalin kembali puisi dengan memperhatikan hasil revisinya sendiri dan juga saran yang diberikan teman. Kegiatan penulisan ini diakhiri setelah siswa mengumpulkan puisinya dan mengadakan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan Tindakan Tahap Penyajian. Tahap penyajian adalah tahap terakhir dari pembelajaran. Fokus tindakaan pada tahap ini adalah (1) memberikan ilutrasi sederhana sesuai 72 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah

7 dengan isi puisi yang dibuat, (2) membacakan puisi di depan kelas, (3) memajang puisi di mading kelas dan (4) mendiskusikan dan memberikan penilaian terhadap puisi karya teman. Kegiatan pertama yang dilakukan pada pembelajaran pada tahap ini adalah membuka pembelajaran dan menyampaiakan tujuan pembelajaran. Sebelum melaksanakan kegiatan selanjutnya, guru membagikan kegiatan puisi yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian disampaikan pengarahan agar siswa memberi ilustrasi sederhana pada puisi yang telah ditulis nya. Hal ini dimasudkan agar waktu yang digunakan untuk membuat ilutrasi tidak terlalu lama seperti pada kegiatan siklus 1. Selanjutnya siswa mulai bekerja memberi ilutrasi pada puisinya. Beberapa siswa dapat menyelesaiakan pekerjaanya sebelum waktu yang ditentukan. Pada siswa tersebut guru memberi komentar serta pujian yang bisa menambah percaya diri pada siswa. Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan puisi di depan kelas. Dalam kegiatan ini siswa dibagi tujuh kelompok. Tugas masing-masing kelompok adalah menentukan pembaca puisi terbaik dalam kelompoknya. Setelah kegiatan dalam kelompok selesai, kegiatan selanjutnya adalah menentukan pembaca puisi terbaik di kelas tersebut. Pada kegiatan pembaca terbaik masing masing kelompok secara bergiliran dipersilakan membacakan puisi di depan kelas. Aktivitas terakir pada tahap penyajian adalah pemajangan puisi di mading kelas. Siswa ditertibkan dengan diaturnya giliran memajang puisi. Setelah semua puisi terpajang, selanjutnya siswa mengamati dan menentukan satu puisi terbaik. Siswa juga diarahkan untuk mengemukakan alasan dari pernyataan mereka..pada kegiatan ini, guru juga memberikan komentar terhadap beberapa puisi yang dibuat siswa. Komentar yang dikemukaan juga disertai penjelasnan tentang kelebihan dan kekurangan puisi yang ditulis siswa. Kegiatan terakhir dari kegiatan ini adalah mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3. Observasi Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran siklus II untuk mengetahui akibat dari tindakan yang telah dilakukan. Hasil observasi pada siklus II dibandingkan dengan hasil observasi pada siklus I apakah ada peningkatan atau tidak. Hasil tindakan yang berupa proses pada siklus II ini mengacu pada keberhasilan pembelajaran menulis puisi yang telah dilaksanakan. Tahapan tindakan tersebut adalah tahap penemuan ide meliputi keaktifan, keseriusan, keresponsifan, keantusiasan, kedisiplinan, ketekunan dan kreativitas siswa dalam mendiskusikan model puisi yang diberikan guru, memilih objek, menentukan hal-hal yang akan diamati, mendeskripsiskan objek yang diamati, dan menemukan ide berdasarkan deskripsi yang telah dibuat. Hasil tindakan yang berupa proses pada tahap penulisan meliputi kreativitas, keberanian, keseriusan, keaktifan, ketelitian, ketekunan, dan kerja sama dalm menulis dan merevisi puisi yang dibuat. Hasil tindakan yang berupa proses tahap penyajian meliputi kreativitas, kerja sama, kedisiplinan, keantusiasan, keberanian, keseriusan, dan keaktifan siswa dalam memberikan ilutrasi yang sesuai dengan puisi, membacakan, memajang puisi di mading kelas dan memberikan penilaian terhadap puisi yang dipajang. 4. Refleksi Refleksi dilaksanakan setiap akhir siklus, dimaksudkan untuk mengetahui berbagai masalah yang muncul pada pelaksanaan tindakan siklus II. Kekurangan pada siklus I telah diperbaiki pada pembelajaran siklus II dan hasilnya siswa lebih aktif dan dapat bekerjasama dengan baik dan diikuti pula dengan nilai hasil belajar siswa yang meningkat. Berdasarkan hasil refleksi terhadap siklus II, dapat disimpulkan bahwa tindakan penerapan metode observasi telah dapat meningkatakan menulis puisi siswa kelas XA SMA Negeri 2 Tanggul. Oleh karana itu tidak diperlukan lagi tindakan, siklus selanjutnya. 73

8 SIMPULAN Dari hasil penelitian ini, akhirnya dapat disimpulkan bahwa suatu kegiatan pembelajaran yang direncanakan dengan baik dan terus menerus teryata membuahkan hasil yang baik pula. Hal ini terbukti dari pelaksanaan pengamatan kemampuan menulis puisi siswa kelas XA SMA Negeri 2 Tanggul - Jember dengan menggunakan metode observasi yang sudah penulis laksanakan. Kegiatan pembelajaran yang penulis rencanakan secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran menghasilkan tindakan yang dapat diukur / dikontrol secara positif. Dampak dari tindakan tersebut terjadi peningkatan kemampuan menulis puisi baik yang berupa proses maupun produk. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih, peneliti tujukan kepada Kepala SMA Negeri 2 Tanggul, Kolaborator, Guru, serta siswa kelas XA SMA Negeri 2 Tanggul, Kabupaten Jember, Jawa Timur atas kerjasamanya. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud.2003.Kurikulum 2004.Jakarta: Depdikbud Mulyati,Yeti 2002.Pendidikan dan Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta: Universitas Terbuka. Slamet St. Y, Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: LLP UNS dan UNS Press. Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Endraswara,Suwardi,2003.Membaca, Menulis,Mengajarkan Sastra. Yogyakarta 74 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO Oleh: Anggun Tri Suciati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Isnanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: puisi, teknik peta pasang kata, mengembangkan ide

Isnanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: puisi, teknik peta pasang kata, mengembangkan ide PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PASANG KATA SISWA KELAS VSD NEGERI 3 KARANGGEBANG KECAMATAN SAMBIT KABUPATEN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Isnanti Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi ISSN 2354-6948 Penerapan Metode Pengamatan Langsung Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Malasan Wetan 02 Kecamatan Tegal Siwalan Kabupaten Probolinggo Didit Yulian Kasdriyanto

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian ini merupakan model jenis penelitian tindakan kelas (PTK), istilah dalam bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR). Pengertian dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2). 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Proses Tindakan Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, misalnya penelitian deskritif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Diantara

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN TEKNIK THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode delivery from memory ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Eka Susilowati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I 1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I Kusma Helentari, Nanang Heryana, Agus Wartiningsih Progran Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Meskipun SD ini SD inti, tetapi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Helmi Susanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:Prestasi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DILENGKAPI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 2 BABAT MELALUI PEMANFAATAN JURNAL PRIBADI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 2 BABAT MELALUI PEMANFAATAN JURNAL PRIBADI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 2 BABAT MELALUI PEMANFAATAN JURNAL PRIBADI Machrus 1 machrus@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Pemberdayaan Lembar Kerja Siswa Untuk Pembelajaran IPA Pada Standar Kompetensi Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Di Kelas IVSDN 10 Pantoloan Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN METODE AKROSTIK SISWA KELAS VI SD KARTIKA KOTA MAKASSAR. Syahrun. Kepala SD Kartika XX-1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN METODE AKROSTIK SISWA KELAS VI SD KARTIKA KOTA MAKASSAR. Syahrun. Kepala SD Kartika XX-1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN METODE AKROSTIK SISWA KELAS VI SD KARTIKA KOTA MAKASSAR Syahrun Kepala SD Kartika XX-1 Abstrak: Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Penerapan

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah adalah pendekatan deskriptif. Apabila datanya telah

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah adalah pendekatan deskriptif. Apabila datanya telah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D113072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK SD Negeri Kalilembu,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING PADA SISWA KELAS IV DI SDN 03 NGARGOYOSO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X SMK N1 BANYUDONO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI REWARD PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR (PTK pada Siswa Kelas X AP2 SMK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL DENGAN TEKNIK RANGSANG GAMBAR. Hesty Nurhayati

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL DENGAN TEKNIK RANGSANG GAMBAR. Hesty Nurhayati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP Negeri 1 Kajen Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Negeri Cilolohan 2 Tasikmalaya disusun seperti di bawah ini.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Negeri Cilolohan 2 Tasikmalaya disusun seperti di bawah ini. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan yang diperoleh berdasarkan pembahasan hasil penelitian penggunaan model respons dalam pengajaran membaca puisi di Sekolah Dasar Negeri Cilolohan 2 Tasikmalaya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE OUTDOOR LEARNING PADA SISWA SD

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE OUTDOOR LEARNING PADA SISWA SD MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE OUTDOOR LEARNING PADA SISWA SD Fauzatul Ma rufah Rohmanurmeta IKIP PGRI Madiun ayuputri368@yahoo.com Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan di SD Negeri Dawuan Timur I, yang beralamatkan di Jl. Sumur Bandung desa Dawuan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENGUBAH PECAHAN. Hardini Setya Sukapti

PEMBELAJARAN MENGUBAH PECAHAN. Hardini Setya Sukapti Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION KOLABORASI POINT- COUNTEROINT DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Tindakan Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Adapun jenis tindakan yang diteliti adalah sebagai berikut. 1. Kemampuan siswa dalam membaca pantun dengan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Basori Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 SD Negeri 02 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU Resnani Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (2) 2016. Hal.248-254 PGSD FKIP Universitas Bengkulu PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Dyah Dwi Hapsari 1), Sukarno 2), Joko Daryanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: dyah.hapsari11@yahoo.com

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN TAHUN AJARAN 2012 2013 Disusun Oleh : WURYANINGSIH A53BO90214 PROGRAM STUDI PG

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom A. Metode Penelitian BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN Metode penelitian merupakan prosedur bagaimana penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom action research atau

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013 PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Diliana 1, Imam Suyanto 2, Suripto 3 PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Salah satu hal penting dalam pembelajaran menulis puisi bebas adalah kemampuan mengemukakan perasaan menulis dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X-I SMAN 5 MADIUN KOTA MADIUN MELALUI TEKNIK TERATAI ( TERJUN AMATI RANGKAI)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X-I SMAN 5 MADIUN KOTA MADIUN MELALUI TEKNIK TERATAI ( TERJUN AMATI RANGKAI) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X-I SMAN 5 MADIUN KOTA MADIUN MELALUI TEKNIK TERATAI ( TERJUN AMATI RANGKAI) SRI MEILANY Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Agustina Sulis C.R Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa Indonesia tahun 2006 bertujuan untuk menjadikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah SMP 3 Kesesi Kabupaten Pekalongan Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu penelitian yang berfokus dalam situasi kelas, dilakukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE TERBIMBING SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PILANGKENCENG 01 MADIUN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE TERBIMBING SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PILANGKENCENG 01 MADIUN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE TERBIMBING SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PILANGKENCENG 01 MADIUN Hartini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia ABSTRAK:Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan penulis lakukan disini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun

Lebih terperinci

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), atau Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah penelitian yang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 PELEM KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 51 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), menurut Isaac (1971) penelitian tindakan kelas ini didesain untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, tanpa adanya komunikasi manusia tidak dapat berinteraksi dengan yang lain. Ilmu komunikasi merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Tindakan Kelas (Clasroom Action Research), yaitu penelitian yang mengkombinasikan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X.1 SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Prosedur Penelitian Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan

Lebih terperinci

RAHAYUNINGSIH SMP NEGERI 3 AMBARAWA Surat elektronik: Abstrak

RAHAYUNINGSIH SMP NEGERI 3 AMBARAWA Surat elektronik: Abstrak Peningkatan Kompetensi Menulis Puisi Melalui Three Fun Diksi Berbasis Film Dokumenter Kelas VIIId SMP Negeri 3 Ambarawa Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 RAHAYUNINGSIH SMP NEGERI 3 AMBARAWA Surat elektronik:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION, OBSERVATION AND EXPLANATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION, OBSERVATION AND EXPLANATION Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION, OBSERVATION

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Azis Amrulloh Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL MENGGUNAKAN PAPAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI PEMBELAJARAN PAIKEM

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL MENGGUNAKAN PAPAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI PEMBELAJARAN PAIKEM Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL MENGGUNAKAN PAPAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI PEMBELAJARAN PAIKEM SMA Negeri 1 Batang, Kabupaten Batang, Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen. Bagan 2. Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen. Bagan 2. Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur dan Alur Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengacu pada PTK yang dirumuskan oleh Arikunto, yang terdiri dari empat komponen: perencanaan, pelaksanaan tindakan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING Khoirul Huda SMP Negeri 1 Wonokerto Kabupaten

Lebih terperinci

PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS

PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS DAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 SUKOMULYO Oleh: Dhestanto Oktorahadi

Lebih terperinci

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044 0 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE MEMBACA PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) DAN PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW inamika Vol. 3, No. 3, Januari 2013 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR ERITA PENEK MELALUI METOE JIGSAW S Negeri Kasimpar Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A

PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 BOYOLALI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PUBLIKASI ILMIAH Untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika. Dialog awal dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika. Dialog awal dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 13 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Kondisi Awal Penelitian ini dikenakan pada siswa kelas VII B SMP N 1 Ngemplak dengan jumlah 32 siswa. Sebelum diadakan tindakan, peneliti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan berbicara terjadi dalam komunikasi secara lisan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Candiwulan, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, tepatnya di jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2 Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 PEMBELAJARAN PROGRAM APLIKASI MICROSOFT WORD MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka masalah-masalah yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka masalah-masalah yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka masalah-masalah yang diteliti

Lebih terperinci

Oleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi ABSTRAK

Oleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi ABSTRAK Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Kimia Materi Kimia Unsur Dengan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Siswa Kelas XII IA-3 SMA Negeri 1 Jogorogo Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Hasni Karawasa, Sahrudin Barasandji dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGARGOTIRTO 4 SUMBERLAWANG

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGARGOTIRTO 4 SUMBERLAWANG UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGARGOTIRTO 4 SUMBERLAWANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh: SUPARNI A 510

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DRAMA BERDASARKAN ANEKDOT MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING. Wiji Lestari

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DRAMA BERDASARKAN ANEKDOT MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING. Wiji Lestari Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 SMP Negeri 2 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING Shila Majid Ardiyani 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 9 Surakarta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan classroom action

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan classroom action 74 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan classroom action research merupakan suatu bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO Oleh: Farida Tuzzaman Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis adalah keterampilan yang membutuhkan proses yang lama untuk mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit menuangkan hasil

Lebih terperinci