PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DRAMA BERDASARKAN ANEKDOT MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING. Wiji Lestari
|
|
- Widyawati Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN SMP Negeri 2 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan dalam menulis drama berdasarkan anekdot menggunakan teknik latihan terbimbing. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap pratindakan dan tindakan. Tahap tindakan terdiri atas siklus I dan siklus II. Tahap pratindakan bertujuan untuk mengetahui keadaan awal kemampuan menulis drama siswa. Penelitian dilakukan di kelas VIII.3 SMP N 2 Wonokerto. Alat pengambilan data nontes yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi foto. Analisis data dilakukan dengan teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Hasil penelitian penggunaan teknik latihan terbimbing dapat meningkatkan keterampilan menulis drama berdasarkan anekdot. Kata Kunci: Drama; Keterampilan Menulis; Teknik Latihan Terbimbing 2015 Didaktikum PENDAHULUAN Keterampilan menulis sebagai salah satu cara berkomunikasi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menyampaikan maksud kepada orang lain atau pembaca dengan menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar sehingga apa yang ditulis dan disampaikan sesuai dengan apa yang diinginkan penulis. Keterampilan menulis pada prinsipnya yaitu melihat adanya hubungan antara keterampilan menulis dengan keterampilan membaca melalui penulis dan pembaca. Bila penulis menuliskan sesuatu, maka orang lain atau pembaca sedikit banyak akan terlibat di dalamnya (Ni mah dalam Fatoni, 2002). Dalam keterampilan bersastra, menulis kreatif adalah wujud pembelajaran menulis sastra. Pembelajaran ini harus lebih banyak bersifat aplikatif, yaitu berupa pelatihan kegiatan menulis karya sastra. Kegiatan tersebut memungkinkan siswa mau, gemar, dan akhirnya memiliki kemampuan dan terbiasa menulis kreatif. Kemampuan menulis kreatif bukanlah suatu keterampilan yang dapat diajarkan melalui uraian atau penjelasan semata. Siswa tidak akan memperoleh kemampuan menulis kreatif hanya dengan mencatat apa yang ia dengar. Pembelajaran menulis kreatif dapat berhasil dengan melakukan kegiatan menulis kreatif secara terbimbing dan terus-menerus. Proses pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, ada hal negatif yang mencolok dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas. Dari hasil pengamatan di sekolah, ternyata banyak siswa yang mengeluh jika kegiatan belajar sampai pada pokok pembelajaran menulis sastra. Mereka merasa belum mampu menulis sastra dan menyusun serta menggunakan kalimat dengan struktur yang baik dan benar. Keadaan ini mengakibatkan tidak aktifnya pembelajaran menulis sastra di kelas. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan peneliti, penyebab terjadinya kesenjangan antara harapan yang ada dalam kurikulum dan kenyataan yang ada dalam pencapaian hasil pengajaran 5
2 dan pembelajaran salah satunya adalah kesalahan dan kekurangtepatan teknik pembelajaran yang digunakan dan dipilih para guru, yaitu teknik pembelajaran yang hanya mengutamakan pada produk penulisan, bukan pada proses kreativitas siswa dalam menulis. Tugas utama guru adalah menciptakan suasana belajar-mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat, sehingga akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi hasil belajar yang optimal. Untuk itu, guru harus pandai-pandai menentukan teknik yang tepat dan efektif dalam pembelajaran menulis sastra, khususnya menulis drama. Menurut Aristoteles (dalam Aminuddin, 1990), drama adalah imitation of life in action. Dengan demikian dapat dibuat rumusan bahwa drama adalah suatu cerita dalam bentuk cakapan, diproyeksikan melalui dialog dan lakuan dalam pentas yang disajikan untuk penonton. Sebagai suatu cerita, drama mempunyai unsur-unsur intrinsik yang terdiri atas alur (plot), tokoh dan penokohan, dialog (percakapan), latar (setting), tema, amanat, dan petunjuk teknis. Dalam pembelajaran menulis drama selama ini para guru hanya menggunakan teknik ceramah dalam proses pembelajaran, misalnya menempuh langkah-langkah pembelajaran dengan memberikan penjelasan tentang apa itu drama, bagaimana ciri-cirinya untuk dapat dibedakan dengan bentuk narasi, kemudian dilanjutkan dengan langkah-langkah menulis drama. Pada akhir pertemuan, guru memberikan tugas kepada siswa untuk menulis drama. Dengan cara tersebut, ternyata hasilnya belum memuaskan. Siswa belum mampu menulis drama dengan baik dan benar. Melihat kondisi demikian, peneliti tergerak untuk mengadakan penelitian dengan teknik yang dapat memperbaiki dan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis drama. Pada pembelajaran menulis sastra, siswa perlu diarahkan, dibimbing, dan dimotivasi. Hal ini bertujuan supaya proses pembelajaran sastra menyenangkan dan tidak membosankan. Dalam hal ini adalah menulis drama, di mana drama yang dimaksud dalam penelitian ini adalah drama satu babak. Agar pembelajaran tersebut tercapai, diperlukan sebuah teknik yang efektif dan efisien, yakni pembelajaran menulis drama berdasarkan suatu wacana melalui teknik latihan terbimbing. Dengan teknik ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan keterampilan menulis drama berdasarkan suatu wacana dengan cara peneliti memberikan bimbingan secara khusus kepada siswa pada waktu proses pembelajaran menulis drama berlangsung. Melalui teknik latihan terbimbing ini, peneliti menyajikan cara menulis drama berdasarkan suatu bentuk wacana mengenai peristiwa nyata dengan langkah-langkah tertentu yang harus dilalui siswa selama proses penulisan. Peneliti memberikan bimbingan langsung mengenai hal-hal yang harus dilakukan oleh siswa, dan membantu siswa yang masih kesulitan dalam proses penulisan. Kesulitan lain yang dihadapi siswa yakni masih kebingungan dalam menentukan tema dan unsurunsur pembangun drama lainnya. Dalam hal ini, untuk memudahkan siswa, peneliti mencoba menggunakan anekdot sebagai basis penulisan, karena dengan wacana anekdot yang berisi mengenai cerita lucu dan mengesankan berdasarkan kejadian yang sebenarnya, tentu siswa lebih mudah dalam menentukan tema dan unsur-unsur pembangun drama lainnya, hal ini terjadi karena wacana anekdot berupa narasi dengan bahasa yang sederhana, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Rumusan penelitian ini yaitu Seberapa besar peningkatan dalam menulis drama berdasarkan anekdot menggunakan teknik latihan terbimbing? Sedangkan tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan peningkatan dalam menulis drama berdasarkan anekdot menggunakan teknik latihan terbimbing. 6 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16. No. 3. Juli 2015
3 METODE PENELITIAN Desain atau metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Action Research, yaitu penelitian yang berbasis kelas atau sekolah (Arikunto, 2009). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap pratindakan dan tindakan. Tahap tindakan terdiri atas siklus I dan siklus II. Tahap pratindakan bertujuan untuk mengetahui keadaan awal kemampuan menulis drama siswa kelas VIII 3 SMP N 2 Wonokerto. Tahap siklus I bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis drama berdasarkan anekdot dengan teknik latihan terbimbing, sedangkan siklus II bertujuan untuk mengatasi kekurangan yang ada pada siklus I, sehingga dilakukan dengan rencana dan persiapan yang lebih matang. Tiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis drama pada siswa kelas VIII 3. Pengambilan data dilakukan melalui teknik tes dan nontes. Pengambilan data tes dilakukan dengan menjumlahkan aspek-aspek penilaian yang terdiri atas tema, alur, tokoh dan penokohan, dialog, dan latar pada hasil pekerjaan masing-masing siswa, di mana masing-masing aspek penilaian tersebut memiliki skor maksimal 20. Alat pengambilan data nontes yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi foto. Analisis data dilakukan dengan teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tes prasiklus adalah kemampuan menulis drama berdasarkan anekdot siswa sebelum dilakukan tindakan penelitian. Hasil tes prasiklus dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal kemampuan menulis drama siswa. Tes prasiklus yang dilakukan adalah menulis drama berdasarkan anekdot dengan judul yang sama. Kriteria perincian pada prasiklus meliputi 5 aspek penilaian, antara lain: 1) tema, 2) alur, 3) tokoh dan penokohan, 4) dialog, dan 5) latar (setting). Secara umum hasil tes keterampilan menulis drama berdasarkan anekdot dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil Tes Keterampilan Menulis Drama Prasiklus Kategori Rentang Nilai Frekuensi (%) Sangat Baik ,76 Baik ,67 Cukup ,76 Kurang ,81 Jumlah Gambar 1. Hasil Tes Menulis Drama berdasarkan Anekdot Prasiklus 7
4 Siklus I 1. Perencanaan Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan siklus I, dilakukan pretes sebagai kegiatan awal. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan siswa dalam menulis drama berdasarkan anekdot. Hasil pretes tersebut dijadikan pedoman untuk memperbaiki pada siklus I. Pada tahap siklus I dilakukan penyusunan rencana kegiatan, dengan menentukan langkahlangkah yang dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah. Masalah yang dialami dalam pembelajaran menulis drama selama ini adalah kesulitan dalam menentukan tema dan menyusun dialog. Drama yang dibuat siswa cenderung menjurus pada bentuk narasi sehingga lebih mirip dengan cerpen ataupun novel. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan penggunaan anekdot dalam menulis drama melalui teknik latihan terbimbing dengan langkah-langkah seperti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, membuat, dan menyiapkan instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa perangkat tes, yaitu soal dan pedoman penilaian. Instrumen nontes berupa lembar observasi, wawancara, jurnal, dan foto sebagai alat dokumentasi. Semua perencanaan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran di sekolah yang bersangkutan. 2. Tindakan Tindakan merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Tindakan yang akan dilakukan secara garis besar adalah pembelajaran menulis drama berdasarkan anekdot melalui teknik latihan terbimbing. Dalam langkah ini, dilakukan tiga tahap proses belajar mengajar, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran. Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Setelah siswa siap, proses pembelajaran menulis drama pun dilaksanakan. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pembelajaran menulis drama berdasarkan anekdot melalui teknik latihan terbimbing antara lain: 1) guru memberikan materi tentang unsur-unsur pembangun drama; 2) guru menjelaskan mengenai kaidah penulisan drama; 3) guru membagikan anekdot dengan judul Tukang Ojek kepada siswa sebagai dasar dalam penulisan drama; 4) siswa diminta untuk menulis drama berdasarkan anekdot; 5) guru membimbing siswanya agar mau dan mampu menulis drama yang baik dengan memperhatikan beberapa hal, di antaranya adalah siswa dibimbing untuk membaca dan memahami anekdot sehingga siswa dapat mengetahui dengan baik isi anekdot tersebut, baik itu mengenai latar belakang kisah, tokoh dan penokohan, alur, sudut pandang, bagaimana cerita berawal, dan bagaimana cerita ditutup. Selanjutnya, siswa dibimbing untuk mengubah narasi menjadi dialog dan petunjuk teknis. Dialog yang dibuat boleh diperluas atau dikembangkan dengan catatan tidak boleh keluar dari inti kisah dalam anekdot, sehingga tokoh dan penokohan, alur, dan inti cerita tetap sama dengan anekdot, yang berbeda adalah bentuk narasi yang diubah menjadi bentuk dialog; 6) di saat siswa sedang bekerja, guru berkeliling melihat pekerjaan siswa satu per satu. Guru membantu mengatasi kesulitan yang dialami siswa. Kesulitan perorangan siswa akan dibantu secara perorangan dan jika terjadi kesamaan permasalahan untuk seluruh siswa, maka guru akan membahasnya secara klasikal atau dibahas pada refleksi akhir pembelajaran; 7) hasil pekerjaan siswa dikumpulkan; 8) salah satu siswa membacakan hasil pekerjaannya itu untuk dijadikan contoh, kemudian; (9) guru bersama siswa membahas dan menilai hasil pekerjaan yang sudah dibacakan, selanjutnya guru bersama siswa merefleksi hasil belajar. 8 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16. No. 3. Juli 2015
5 3. Observasi Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung dan respon siswa terhadap pembelajaran yang ada. Pengamatan dilakukan dengan mengambil data, baik tes maupun nontes. Dalam melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh seorang rekan untuk mengamati tingkah laku siswa selama pembelajaran berlangsung. Data nontes diambil pada saat pembelajaran berlangsung dan setelah pembelajaran selesai. Observasi dan dokumentasi foto dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung, pengisian jurnal dilakukan oleh siswa dan guru setelah pembelajaran selesai, sedangkan wawancara dilaksanakan setelah diketahui nilai yang diperoleh siswa. Hal ini dilakukan untuk menentukan siswa yang akan diwawancara. Hasil observasi pada siklus I keterampilan menulis drama berdasarkan anekdot memperoleh rata-rata sebesar 68, Refleksi Berdasarkan penelitian pada siklus I ini dapat diketahui bahwa hasil yang diperoleh siswa belum memuaskan baik dari segi tes maupun nontes. Dari hasil tes menulis drama diperoleh hasil nilai siswa masih belum mencapai target yang diinginkan, yakni hanya mencapai rata-rata kelas 68,83. Hal ini disebabkan karena siswa masih kesulitan dalam membuat dialog-dialog berdasarkan narasi dalam anekdot, hasil penulisan drama yang dibuat siswa masih banyak yang menjurus pada narasi, sehingga lebih mirip cerpen ataupun novel, selain itu, drama satu babak yang dihasilkan juga masih banyak terdapat degresi. Kemudian, berdasarkan hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto diperoleh hasil perilaku siswa yang tergolong negatif. Berdasarkan hasil refleksi, peneliti memperbaiki rencana siklus II untuk mengatasi kekurangan yang ada pada siklus I. Siklus II 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan dalam siklus II ini dilakukan penyusunan perbaikan dan penyempurnaan rencana pelaksanaan pembelajaran. Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus II harus diatasi dan dicari solusinya, sehingga pada siklus II dapat dilakukan pembelajaran yang lebih baik. Selain itu, peneliti juga kembali menyiapkan pedoman penilaian yang berupa tes dan nontes yang telah diperbaiki dan telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran di sekolah yang bersangkutan. 2. Tindakan Tindakan pada siklus II merupakan perbaikan dan penyempurnaan tindakan pada siklus I. Kegiatan dalam tindakan siklus II meliputi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran. Peneliti memberikan penjelasan kepada siswa mengenai tujuan dan manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari itu serta memotivasi siswa untuk lebih baik dalam menulis drama, kemudian peneliti memberikan umpan balik mengenai hasil pembelajaran pada pertemuan yang lalu dengan mengingatkan kembali materi-materi yang telah diberikan pada pertemuan yang lalu. Peneliti juga menjelaskan kesalahan-kesalahan atau kekurangan siswa dalam menulis drama berdasarkan anekdot dan memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa agar pelaksanaan kegiatan menulis drama berdasarkan anekdot pada siklus II menjadi lebih baik. Setelah siswa siap, proses pembelajaran menulis drama pun dilaksanakan. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pembelajaran menulis drama berdasarkan anekdot melalui teknik latihan terbimbing antara lain: 1) guru membagikan anekdot dengan judul Hakim yang Bodoh sebagai dasar dalam penulisan drama; 2) siswa diminta untuk menulis drama berdasarkan anekdot; 3) guru membimbing siswanya agar mau dan mampu menulis drama yang baik dengan memperhatikan beberapa hal, di antaranya adalah siswa dibimbing untuk membaca dan memahami anekdot sehingga siswa dapat mengetahui dengan baik isi anekdot tersebut, baik itu mengenai latar 9
6 belakang kisah, tokoh dan penokohan, alur, sudut pandang, bagaimana cerita berawal, dan bagaimana cerita ditutup. Selanjutnya, siswa dibimbing untuk mengubah narasi menjadi dialog dan petunjuk teknis. Dialog yang dibuat boleh diperluas atau dikembangkan dengan catatan tidak boleh keluar dari inti kisah dalam anekdot, sehingga tokoh dan penokohan, alur, dan inti cerita tetap sama dengan anekdot, yang berbeda adalah bentuk narasi yang diubah menjadi bentuk dialog; 4) di saat siswa sedang bekerja, guru berkeliling melihat pekerjaan siswa satu per satu. Guru membantu mengatasi kesulitan yang dialami siswa. Kesulitan perorangan siswa akan dibantu secara perorangan dan jika terjadi kesamaan permasalahan untuk seluruh siswa, maka guru akan membahasnya secara klasikal atau dibahas pada refleksi akhir pembelajaran; 5) hasil pekerjaan siswa dikumpulkan; 6) salah satu siswa membacakan hasil pekerjaannya itu untuk dijadikan contoh; 7) guru bersama siswa membahas dan menilai hasil pekerjaan yang sudah dibacakan, selanjutnya guru bersama siswa menyimpulkan manfaat pembelajaran menulis drama dan merefleksi hasil belajar. 3. Observasi Observasi dilakukan terhadap perubahan hasil belajar dan perubahan sikap siswa dalam proses belajar mengajar. Pengambilan data dilakukan dengan tes dan nontes. Tes dilakukan setelah pembelajaran menulis drama berdasarkan anekdot berlangsung. Sementara itu, data nontes dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, pedoman wawancara, jurnal siswa, dan dokumentasi foto. Observasi dilakukan pada saat pembelajaran menulis drama berdasarkan anekdot berlangsung. Dalam melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh seorang rekan untuk mengamati tingkah laku siswa selama pembelajaran berlangsung. Sasaran yang diamati meliputi perilaku positif dan negatif siswa selama proses pembelajaran. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa dan guru atau peneliti mengisi jurnal yang telah dipersiapkan. Setelah hasil tes menulis drama dikoreksi dan dianalisis, dilakukan wawancara terhadap siswa yang mendapat nilai tinggi, sedang, dan rendah. Hasil observasi pada siklus II keterampilan menulis drama berdasarkan anekdot memperoleh rata-rata sebesar 75, Refleksi Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II ini, sudah banyak terjadi peningkatan nilai dan perilaku siswa. Pada siklus II ini rata-rata siswa mencapai 75,88. Nilai tersebut sudah melebihi standar nilai yang ditargetkan. Hal ini disebabkan karena siswa sudah dapat menyoroti alur, tokoh dan penokohan, latar, dan tema dalam anekdot untuk dibuat menjadi drama tanpa menjurus pada bentuk narasi dengan menerapkan kaidah-kaidah penulisan drama yang dalam proses pembelajarannya dibimbing oleh peneliti, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menyenagkan, selain itu, siswa juga sudah dapat menulis drama satu babak dengan tepat (tanpa adanya degresi). Hasil tes keterampilan menulis drama berdasarkan anekdot dari Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dapat dilihat Tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Tes Menulis Drama Berdasarkan Andekot Tiap Siklus Kategori Rentang Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II F % F % F % Sangat Baik ,76 3 7,14 4 9,52 Baik , , ,05 Cukup , , ,43 Kurang ,81 4 9, Jumlah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16. No. 3. Juli 2015
7 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2 berikut: Gambar 2. Hasil Tes Menulis Drama Berdasarkan Anekdot (Pra, Siklus I dan Siklus II) SIMPULAN Keterampilan menulis drama siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis drama berdasarkan anekdot dengan teknik latihan terbimbing mengalami peningkatan. Hasil analisis dari data tes prasiklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hasil tes prasiklus menunjukkan skor rata-rata sebesar 62,04, hasil tes pada siklus I diperoleh hasil dengan rata-rata kelas sebesar 68,83 dan pada siklus II diperoleh hasil rata-rata kelas 75,88. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari prasiklus ke siklus I, yaitu sebesar 6,79 atau 16,16 % dan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 7,05 atau 16,78 %, kemudian peningkatan yang terjadi dari prasiklus ke siklus II sebesar 13,84 atau 32,95 %. Hasil yang dicapai tersebut sudah memenuhi target yang telah ditetapkan. Peningkatan nilai rata-rata ini membuktikan keberhasilan pembelajaran menulis drama berdasarkan anekdot dengan teknik latihan terbimbing. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada Kepala Sekolah, Guru dan Siswa kelas VIII.3 SMP Negeri 2 Wonokerto Kabupaten Pekalongan atas segala bantuannya. DAFTAR PUSTAKA Aminuddin Sekitar Masalah Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Arikunto, Suharsimi Peneitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Fatoni Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi melalui Metode Karya Wisata pada Siswa Kelas II MA Nahdlatusy-Syubban Sayung Kabupaten Demak. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang 11
Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENERAPAN TEKNIK MENIRU MENGOLAH MENGEMBANGKAN (3M) DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP MA ARIF KALIBAWANG WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Rini Subekti Program
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA PHOTO STORY
PENERAPAN MEDIA PHOTO STORY DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 BULUSPESANTREN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Kuni Sholi ah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK SMP Negeri 7 Pemalang, Jawa Tengah Abstrak
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Teks Drama Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share.
Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Teks Drama Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Isthifa Kemal 1 ABSTRAK Penelitian ini mengkaji masalah yaitu 1) bagaimana peningkatan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Eka Susilowati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah Kemampuan Menulis Cerpen Siswa
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X.4 SMA Pasundan 3 Cimahi. Kelas ini merupakan salah satu kelas dari empat kelas di
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG Oleh: Wahyu Uji Lestari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciOleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA NARASI DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Kartika Sari program
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI
Lebih terperinciOleh: Dani Kristanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mali:
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING BERDASARKAN ILUSTRASI TOKOH IDOLA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Dani Kristanto Program
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO Oleh: Eni Kustanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciOleh: Dewi Ekowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE PETA ALUR PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Dewi Ekowati
Lebih terperinciOleh: Mukhlisotun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DARI TEKS WAWANCARA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli
Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi
Lebih terperinciNim Artikel
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE PEMODELAN PADA PESERTA DIDIK KELAS IX SMP NEGERI I MASAMA KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH Artikel Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Nur Adi Ningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciOleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA ULANG DENGAN METODE LATIHAN TERBIMBING BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS XI MAN KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERDISKUSI MENGGUNAKAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 33 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERDISKUSI MENGGUNAKAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 33 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Trio Marta Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciOleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciOleh: Tri Sudarmi Sugondo, Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia.
PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMBACA DONGENG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 16 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Oleh: Tri Sudarmi Sugondo, Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciNuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak
STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP MODEL RANTAI KEJADIAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA PADA SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG KABUPATEN DEMAK Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP
Lebih terperinciOleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Peningkatkan Keterampilan Menulis Teks Dialog dengan Metode Think- Talk-Write pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Puring Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciOleh: Halimah Sa diyah NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Halimah Sa diyah NIM 102110018
Lebih terperinciAhmad Nurhamid Guru Mapel Bahasa Jawa pada SMP Negeri 1 Toroh
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PENGALAMAN MENGESANKAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO KENANGAN BAGI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 TOROH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ahmad Nurhamid Guru Mapel
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 SD Negeri 02 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG
METATESIS, Vol.1 No.2 OKTOBER 2016 ISSN: ISSN: 2528-3014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG Isnawati, Riniwati
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari hasil tes dan nontes, baik pada siklus I maupun siklus II. Hasil kedua tes tersebut terangkum
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM DENGAN METODE PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM DENGAN METODE PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Mujianto Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN Sari Asih Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Sari
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO OPERA VAN JAVA (OVJ)
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO OPERA VAN JAVA (OVJ) Nana Fibri Yani 1 Yuni Pratiwi 2 Indra Suherjanto 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII RKBI SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SDN 02 Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten
Lebih terperinciOleh: Mame Bagja Melani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING BERDASARKAN ILUSTRASI TOKOH IDOLA SISWA KELAS IX SMP VIP AL-HUDA KEBUMEN TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Mame Bagja Melani Program
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION. Siswandi
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP Negeri 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETIS 4 NUSAWUNGU CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Indiarti Purnamasari Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN Oleh: Arif Pratomo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING Khoirul Huda SMP Negeri 1 Wonokerto Kabupaten
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh: Resti Yulianita Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian
Lebih terperinciOleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Peningkatan Keterampilan Menulis Syair Tembang Macapat Menggunakan Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Melalui Media Gambar Siswa Kelas XI MAN Kutowinangun Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Oleh: Nur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdiri dari berbagai komponen, mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pada evaluasi pembelajaran
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP SD Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis cerpen merupakan salah satu kompetensi yang diajarkan di SMA.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis cerpen merupakan salah satu kompetensi yang diajarkan di SMA. Pembelajaran menulis cerpen dituangkan dalam dua Standar Kompetensi (1) mengungkapkan pengalaman
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Helmi Susanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:Prestasi
Lebih terperinciOleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS X.4 SMA NEGERI 1 BULUSPESANTREN TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERKAK MELALUI LAGU KERE MUNGGAH MBALE PADA KELAS X TKJ 2 SMK NURUSSALAF KEMIRI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERKAK MELALUI LAGU KERE MUNGGAH MBALE PADA KELAS X TKJ 2 SMK NURUSSALAF KEMIRI Oleh: Siti Nurfaizun pendidikan bahasa dan sastra jawa siti_nurfaizun@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Asih Purwasih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI SD Negeri Kedungpatangewu, Kecamatan Kedungwuni,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa dalam kegiatan pembelajaran. Bagi peserta didik yang sedang menuntut ilmu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Sambong 01 Kecamatan Batang Kabupaten Batang pada semester
Lebih terperinciPENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN
Lebih terperinciOleh : Suparti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo Pyo.Cute.yahoo.co.id
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK MODELING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I SAPURAN WONOSOBO TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh : Suparti Pendidikan
Lebih terperinciOleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
TRANSFORMASI CERPEN DI ATAS SAJADAH CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY MENJADI NASKAH DRAMA PANGGUNG DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI DRAMA DI KELAS X SMA Oleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 23 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017 Yundi Fitrah dan Lia Khairia FKIP Universitas Jambi
KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 23 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017 Yundi Fitrah dan Lia Khairia FKIP Universitas Jambi ABSTRACT Artikel ini memberikan hasil penelitian dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP secara umum adalah sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peneliti sebelumnya telah melakukan observasi awal berupa wawancara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peneliti sebelumnya telah melakukan observasi awal berupa wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 40 Bandung, khususnya guru Bahasa
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MEDIA KARTU DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 2, Desember 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) KEEFEKTIFAN MEDIA KARTU DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN Universitas Pancasakti
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO Oleh: Dimas Julijadi program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITAN DENGAN NATURAL APPROACH PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 1 SAPURAN TAHUN AJARAN 2012/2013
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITAN DENGAN NATURAL APPROACH PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 1 SAPURAN TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Hidayati Solichah program studi pendidikan bahasa dan sastra
Lebih terperinciPanggih Cahyani Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI EKSPOSITORIS BERBAHASA JAWA DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII MTs DARUSSA ADAH KRITIG PETANAHAN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Panggih Cahyani
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 14 ISSN 87-3557 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK SMP 1 Wonokerto Kabupaten
Lebih terperinciARTIKEL. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan MengikutiWisuda. Sarjana Pendidikan di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia OLEH SARLIN SUNGE
PENERAPAN METODE COPY THE MASTER DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KEMBALI DENGAN KALIMAT SENDIRI CERPEN YANG TELAH DIBACA OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 ATINGGOLA KABUPATEN GORONTALO UTARA ARTIKEL Diajukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pada bab ini akan diuraikan empat hal pokok yaitu: (1) kajian pustaka, (2) landasan teori, (3) kerangka berpikir, dan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO Oleh: Sri Hartati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammasdiyah
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan
Lebih terperinciJurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG Miswanto Guru SMP Negeri 1 Ponorogo Email : smpn1_pon@yahoo.co.id ABSTRAK Penguasaan keterampilan berbahasa khususnya
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA SKRIPSI
IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciPurhandayani SMP Teuku Umar Semarang
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak
Lebih terperinciOleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jasa Dan Peran Tokoh Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Melalui Metode Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SDN Giriharjo 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti di kelas, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK untuk meningkatkan keterampilan menulis
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SD Negeri 02 Rembun, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (2006: 90-93) didefinisikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK MENGGUNAKAN MODEL THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN ALAT PERAGA GAMBAR BERSERI
Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Satu Babak Menggunakan Model Think-pair-share... (Suhartini) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK MENGGUNAKAN MODEL THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN
Lebih terperinciOleh: Marsini 2. Abstrak
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI MELALUI MEDIA PERGELARAN WAYANG PADA SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 6 SEMARANG 1 Oleh: Marsini 2 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Muslimah Kurniawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VII B MTS MA ARIF NU 02 BRUNO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Imron Kharis Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
28 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan teknik parafrase cerpen ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran sastra di sekolah kini tampak semakin melesu dan kurang diminati oleh siswa. Hal ini terlihat dari respon siswa yang cenderung tidak antusias saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan istilah catur- tunggal. Keempat keterampilan tersebut yaitu : keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa mempunyai empat komponen keterampilan. Keempat keterampilan ini pada dasarnya merupakan suatu kesatuan dan dikenal dengan istilah catur-
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari keterampilan menulis sastra. Keterampilan menulis naskah drama tidak datang dengan sendirinya,
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura
Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura Sustri Do embana SDN 1 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini adalah
Lebih terperinciOleh: Rudi Wibowo Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PENGARUH MEDIA VIDEO KLIP DAN TEKNIK 5W+1H TERHADAP AKTIVITAS DAN PRESTASI MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA PANCASILA PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Rudi Wibowo Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS ANEKDOT DENGAN METODE PEBELAJARAN PENEMUAN SISWA KELAS X MIPA 2 SMAN 3 KOTA BENGKULU
Volume : 2 Nomor : 2 Terbit : Desember 2016 Halaman : 111-116 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS ANEKDOT DENGAN METODE PEBELAJARAN PENEMUAN SISWA KELAS X MIPA 2 SMAN 3 KOTA BENGKULU Lia Kencana liakencana2@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN Oleh: Eva Hapsari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa eva.hapsari@gmail.com Abstrak:
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
83 III. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu kemampuan menulis surat undangan secara konseptual dan kemampuan menulis
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DENGAN MODEL SINEKTIKS YANG DIKEMBANGKAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DENGAN MODEL SINEKTIKS YANG DIKEMBANGKAN oleh Nas Haryati Setyaningsih Fakultas Bahasa dan Seni UNNES ABSTRAK Menulis
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik ditingkat lokal, nasional, maupun global.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA Oleh: Fitriana Eka Puspitasari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Fitriana_199110@yahoo.com
Lebih terperinci