PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN"

Transkripsi

1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN Azis Amrulloh Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma azizamrullah67@gmail.com Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X Akuntansi SMK PGRI Cepu. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi yang berjumlah 21 siswa di SMK PGRI Cepu tahun pelajaran 2016/2017 dan objek penelitian ini adalah kemampuan menulis teks negosiasi. Prosedur pelaksanaan tindakan penelitian ada empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket, tes, wawancara, catatan lapangan, dan alat perekam gambar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Kriteria keberhasilan tindakan ditentukan berdasarkan proses dan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknik latihan berjenjang dapat meningkatkan kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X Akuntansi SMK PGRI Cepu, baik secara proses maupun hasil. Pada proses, peningkatan tampak pada proses pembelajaran yang semakin baik dan menyenangkan. Siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Pada hasil, kemampuan menulis teks negosiasi siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Keberhasilan ini, ditunjukkan setelah implementasi tindakan selama dua siklus, kemampuan rata-rata siswa dalam menulis puisi menjadi berkategori baik. Kata-kata Kunci: menulis, teks negosiasi, teknik latihan berjenjang PENDAHULUAN Pengajaran bahasa Indonesia mempunyai ruang lingkup dan tujuan menumbuhkan kemampuan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk mempertajam kepekaan perasaan siswa. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka dapat meningkatkan minat tulis. Guru adalah orang yang bertanggung jawab akan perkembangan bahasa Indonesia. Berhasil tidaknya pengajaran bahasa Indonesia memang ditentukan oleh faktor guru, di samping faktor lainnya, seperti faktor murid, NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017

2 metode pembelajaran, kurikulum, serta bahan pengajaran dan buku panduan. Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa yang akan menjadi isi tulisan. Baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan tulisan yang runtut dan padu. Menulis bukan pekerjaaan yang sulit, melainkan juga tidak mudah. Untuk memulai menulis, setiap penulis tidak perlu belajar menunggu menjadi seorang penulis yang terampil. Belajar teori menulis itu mudah, tetapi untukmempratikannya tidak cukup sekali dua kali. Frekuensi latihan menulis akan menjadikan seseorang terampil dalam bidang tulis-menulis. Pada kenyataannya di dalam praktik pembelajaran menulisdi SMK PGRI Cepu, guru masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional dengan metode ceramah dan tanya jawab saja. Dalam proses pembelajaran menulis hanya berlangsung satu arah saja, tidak terjalin komunikasi antara guru dan siswa. Guru menjadi pusat pembelajaran dan sering sebagai penentu segalanya di dalam kelas. Tidak lepas dari itu saja, pembelajaran yang terjadi disesuaikan dengan kondisi psikologis guru yang mengajar. Selain itu dengan kondisi semacam itu siswa dalam kelas cenderung pasif, kurang tanggap, dan hanya menggantungkan semua kepada guru. Karena pembelajaran hanya terjadi searah maka siswa cenderung mengobrol dengan teman daripada mendengarkan pelajaran dari guru. Tidak terjalinnya komunikasi dalam pembelajaran, baik hanya sekedar tatap mata, sentuhan maupun teguran halus dan pujian menyebabkan timbulnya jarak antara guru dan siswa yang semakin jauh. Dari kenyataan semacam ini menyebabkan hasil belajar siswa cenderung rendah. Terbukti dari hasil penilaian formatif yang dilakukan di kelas X Akuntansi terhadap pembelajaran materi teks negosiasi dan ternyata hasilnya sangat mengejutkan hanya 38,11% dari 21 siswa (perempuan semua) yang mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 61,89% dari 21 siswa mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan dengan Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) 75. Dari kenyataanya tersebut ternyata model pembelajaran yang diterapkan guru selama ini kurang efektif. Guru hanya menggunakan model ceramah tanpa menggunakan media. Guru jarang memberikan kesempaatan siswa untuk bertanya dan berpendapat. Tidak ada interaksi antara siswa dengan siswa lainya dalam bentuk kerjasama serta strategi mengaitkan tema dalam NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 Halaman 2

3 pembelajaran belum tercapai dengan baik, sehingga pencapaian pembelajaran kurang. Siswa belum memahami materi dan siswa tidak aktif. Peneliti melakukan observasi pada waktu pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di SMK PGRI Cepu, serta berdasarkan wawancara guru yang mengajar bahasa Indonesia di sekolah tersebut bahwa rata-rata nilai ulangan harian bahasa Indonesia siswa pada tahun ajaran 2016/2017 pada materi teks negosiasi masih banyak yang di bawah rata-rata. Nilai rata-rata tersebut kurang dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum), yang diharapkan yaitu 75. Dalam hal ini guru telah melakukan berbagai usaha agar nilai ulangan harian bahasa Indonesia siswa tersebut dapat meningkat, namun usaha yang dilakukan belum menunjukkan hasil yang optimal. Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara peneliti dengan guru bidang studi bahasa Indonesia pada tanggal 1 Februari 2017 di SMK PGRI Cepu Tahun Pelajaran 2016/2017 tersebut bahwa materi teks negoisasi masih sulit dipahami oleh siswa. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep teks negoisasi yang telah diajarkan. Siswa juga masih kesulitan dalam memahami struktur penulisan pada materi teks negoisasi. Siswa masih kurang mampu menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan dan menentukan struktur yang tepat untuk menyelesaikan masalah dalam materi teks negoisasi. Selain itu, ada juga permasalahan kurangnya keberanian siswa untuk mengungkapkan kesulitan yang dialaminya kepada guru dalam memahami materi yang diajarkan, sehingga siswa bersifat pasif dalam menerima materi pelajaran dan akhirnya siswa merasa malas untuk belajar. Dalam hal ini guru harus mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan mampu menyajikan model pembelajaran yang menarik. Saat ini penggunaan bermacam-macam metode dan model mengajar di sekolah masih sangat terbatas. Berbagai metode mengajar menyajikan sejumlah usaha yang dapat ditempuh oleh guru dalam merancang lingkungan belajar mengajar agar murid dapat menggunakan strategi yang lebih baik.untuk memecahkan masalah keterampilan menulis yang terjadi di kelas X Akuntansi SMK PGRI Cepu, maka dilakukan penelitian tindakan kelas yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi pembelajaran dan agar dapat mencapai tujuan peningkatan hasil belajar siswa. Salah satu alternatif adalah dengan menggunakan model pembelajaran teknik latihan berjenjang berjenjang. Dengan ini diharapkan interaksi aktif antar siswa dalam memahami materi dapat mencapai jalan keluar, sehingga kekurangpahaman siswa akan standar kompetensi dapat teratasi secara menyeluruh. Dengan ini peneliti mencoba menerapkan dalam penelitian tindakan kelas yaitu metode latihan berjenjang. NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 Halaman 3

4 Metode latihan berjenjang merupakan cara yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan cara berjenjang sebagai titik fokus pelaksanaannya. Dengan penerapan metode ini diharapkan dalam proses pembelajaran menulis lebih meningkatkan motivasi, kemampuan, dan kompetensi siswa terhadap materi menulis di kelas X Sekolah Menengah Kejuruan. Berdasarkan pandangan di atas jelas bahwa pendidikan menuntut adanya keterkaitan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Jadi guru dituntut mampu mengembangkan pembelajaran bahasa Indonesia yang berdasarkan pada kompetensi yang harus dikuasai siswa, serta mampu menumbuhkan kreatifitas siswa. Salah satunya adalah pengajaran dengan teknik latihan berjenjang. Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas, ada dua tujuan dalam penelitian ini yaitu, mendeskripsikan peningkatan pembelajaran menulis teks negoisasi dengan menggunakan teknik berjenjang siswa kelas X Akuntansi SMK PGRI Cepu dan mendeskripsikan hasil belajar menulis teks negoisasi dengan menggunakan teknik berjenjang siswa kelas X Akuntansi SMK PGRI Cepu. Ada dua manfaat dalam penelitianini, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis yaitu bagi akademisi atau lembaga pendidikan menjadi bahan informasi dalam pembangunan ilmu pengetahuan, dalam meningkatkan keterampilan menulis, khususnya bidang pendidikan. Bagi peneliti, menjadi masukan dalam meneliti dan meningkatkan keterampilan menulis melalui teknik latihan berjenjang. Manfaat yang kedua adalah manfaat Praktis, yaitu bagi sekolah dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran. Memiliki siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar dan lebih menguasai materi pembelajaran khususnya pembelajaran menulis dan memiliki guru yang selektif dalam memilih strategi pem-belajaran. Bagi guru sebagai pertim-bangan mengajar pelajaran bahasa Indonesia dan merupakan cara alter-natif untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Dapat meningkat-kan kualitas pembelajaran menulis dan termotivasi untuk lebih kreatif dalam menentukan strategi pembel-ajaran. Bagi siswa meningkatkan minat, kreativitas, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis. METODE Penelitian tindakan kelas yang dilakukan menggunakan metode diskriptif kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa uraian atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Yang dilakukan pertama kali oleh peneliti adalah mengidentifikasi permasalahan yang muncul di kelas yang diteliti bersama-sama guru dengan mendis- NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 Halaman 4

5 kusikan masalah yang sangat penting untuk segera diatasi. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang mengombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam proses perbaikan dan perubahan. PTK adalah penelitian yang memaparkan terjadinya sebab akibat dari perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja yang terjadi ketika perlakuan diberikan dan memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan yang diberikan kepada subjek tindakan (Arikunto dkk, 2016:4). HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas yang dilakukan yakni mengimplementasikan teknik latihan berjenjang dalam meningkatkan kemampuan menulis teks negosiasi. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi empat hal yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Sebelum pelaksanaan tindakan dimulai, peneliti mengadakan penilaian tes awal menu-lis teks negosiasi untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas X SMK PGRI Cepu dalam menulis teks negosiasi. Hasil tes pada pada pra tindakan dapat dilihat pada tabel di atas. Siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 8 siswa dari 21 siswa. Dengan demikian ketuntasan belajar setelah melaksanakan pembelajaran adalah 38,11% yang berarti kelas tersebut belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Sedangkan siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 13 siswa dari 21 siswa dengan demikian siswa yang tidak tuntas adalah 61,9%. Pelaksanaan tindakan siklus I yang terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti bersama guru kolaborator yaitu guru Bahasa Indonesia, Ibu Nia Noor Illa melakukan diskusi untuk merencanakan langkah-langkah yang akan dilakukan pada siklus pertama. Pada tahap pelaksanaan tindakan, dilakukan dua kali pertemuan sesuai dengan kesepakatan pada tahap perencanaan yaitu hari Rabu, 8 Februari 2016 dan hari Sabtu, 11 Februari Pada pelaksanaan hari Rabu, 8 Februari 2016 siswa terlihat menyimak denganseksama penjelasan dari guru. Dilanjutkan dengan menjelaskan materi menulis teks negosiasi, siswa terlihat penuh semangat dalam mendengarkan penjelasan dari guru. Siswa terlihat antusias sekali ketika guru membagikan LKS penulisan teks negosiasi dan menunjukkan rasa penasaran untuk segera mengerjakan. LKS penulisan teks negosiasi tersebut dibagikan secara individu kepada siswa. Dengan penuh semangat siswa segera mengisi LKS penulisan teks NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 Halaman 5

6 negosiasi yang terdiri dari, struktur, kaidah, karakteristik dan isi. Guru kolaborator mendampingi siswa dalam pengisian kolom tersebut sedangkan peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran. Pembelajaran usai, guru dan peneliti berdiskusi untuk menyiapkan pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Pada pelaksanaan hari Sabtu, 11 Februari 2016 dimulai dengan menjelaskan kembali materi teks negosiasi. Guru kolabolator dan peneliti menyiapkan lembar kerja di meja guru untuk memudahkan dalam melanjutkan pembelajaran menulis teks negosiasi. Para siswa mulai menyiapkan diri untuk menerimapembelajaran serta siswa diberikan kesempatan untuk bertanya sebelum LKS dibagikan. Selama proses pembelajaran ini berlangsung, peneliti dan guru kolabolator melakukan pengamatan dan mendampingi siswa dalam pengisian aplikasi penulisan puisi. Waktu pelajaran usai,kegiatan belajar mengajar diakhiri dengan berdoa. Pada tahap pengamatan hasil penelitian tindakan siklus I ini dibedakan menjadi dua, yakni pengamatan proses dan pengamatan produk. Pengamatan proses meliputi aktivitas siswa selama pelaksanaan menulis teks negosiasi. Pengamatan produk berupa skor siswa berdasarkan hasil menulis teks negosiasi di dalam kelas. Dalam pengamatan proses ditemukan siswa menyimak penjelasan guru dengan baik. Suasana kelas pada siklus I, siswa tampak antusias dalam mengisi LKSyang telah diberikan oleh guru. Pengamatan produk dilakukan oleh peneliti dengan memberikan skor pada pratindakan. Keberhasilan tindakan dalam proses pembelajaran terlihat dari hasil skor tes kemampuan menulis puisisiswa siklus I. Peneliti melakukan penskoran dengan menggunakan instrumen lembar penilaian pada tiap siswa. Kegiatan menulis teks negosiasi yang dilakukan dengan menggunakan teknik latihan berjenjang menunjukkan peningkatan dibanding kegiatan awal sebelum dikenai tidakan. Siswa yang sebelumnya pada saat pratindakan kurang aktif dalam kegiatan penemuan kata, siswa kesulitan mencari kata-kata baru yang banyak makna, siswa kurang berani melakukan percobaan dengan bunyi-bunyi kata pada siklus I ini sudah aktif dalam penemuan kata, berani memunculkan kata-kata baru yang banyak makna serta berani melakukan percobaan bunyi kata-kata. Pada tahap refleksi, kendala yang dihadapi selama kegiatan siklus I ini adalah siswa menulis teks negosiasi terlihat kurang persiapan matang, sehingga kesulitan dalam menulis teks negosiasi. LKS teks negosiasi yang disediakan guru kolaborator dan peneliti belum digunakan secara maksimal. Aspek penguasaan materi juga menjadi salah satu kendala dalam menulis teks negosiasi. Langkah tindakan yang akan dilakukan padasiklus II adalah memperbaiki dan meningkatkan kemampuan menulis teks negosiasi siswa. Guru NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 Halaman 6

7 akan memberikan penjelasan dan contoh-contoh lebih detail untuk mengolah kemampuan menulis teks negosiasi siswa.pelaksanaan tindakan siklus II yang terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Perencanaan tindakan siklus II ini bertujuan untuk meningkatkan aspek-aspek yang belum tercapai pada siklus I. Adapun aspekaspek yang masih perlu ditingkatkan, yakni aspek struktur, kaidah, karakteristik dan isi. Aspek-aspek tersebut masih perlu ditingkatkan lagi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal. Pada tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dua kali pertemuan yaitu hari Rabu, 15 Februari 2016 dan hari Sabtu, 18 Februari Pelaksanaan tindakan pada hari Rabu, 15 Februari 2016 diawali dengan guru kolaborator menjelaskan kembali halhal yang perlu diperhatikan dalam menulis teks negosiasi yaitu aspek struktur, kaidah, karakteristik dan isi. Pada pelaksanaan tindakan hari Rabu, 15 Februari 2016 melanjutkan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik berjenjang. Guru kolabolator menyapa peneliti dengan semangat dan siap menilai kemampuan menulis teks negosiasi siswa. Pelajaran dimulai dengan berdoa, sejumlah 21 siswa terlihat bersiap-siap dan tidak sabar ingin mengisi LKS teks negosiasi. Keberanian dan keaktifan siswa untuk menulis teks negosiasi semakin meningkat. Jam pelajaran berakhir ditutup dengan pemberian reward pada tiga penulis teks negosiasi terbaik. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap rasa bangga kepada seluruh siswa yang mampu menulis teks negosiasi dengan baik. Pada tahap pengamatan siklus II peneliti mengamati proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen penelitian yang sebelumnya telah disepakati dan didiskusikan dengan kolabolator. Instrumen yang digunakan peneliti meliputi lembar penilaian menulis teks negosiasi, catatan lapangan, disertai dengan dokumentasi berupa foto. Hasil penelitian tindakan siklus II ini dibedakan menjadi dua, yakni pengamatan proses dan pengamatan produk. Melalui pengamatan proses ditemukan peningkatan aktivitas pembelajaran. Melalui hasil tabel penggunaan teknik berjenjang 95% siswa memusatkan pembelajarannya, karena dengan adanya teknik berjenjang terutama dari komponen tersebut siswa menjadi mudah mengi-kuti pembelajaran dan pembelajarannya lebih terfokus. Sementara 97% siswa menyusun dan merencanakan pembelajarannya. Hal tersebut diwujudkan melalui catatan kecil dan kata kunci yang disusunnya. 81% siswa mengevaluasi pembelajarannya melalui tahap penyuntingan dan publikasi. Pada tahapan tersebut siswa mempunyai kesempatan untuk menyempurnakan teks negosiasinya. Dapat disimpulkan, kemampuan menulis teks negosiasi siswa meningkat dengan mengguna- NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 Halaman 7

8 kan teknik latihan berjenjang. Pengamatan produk ditunjukkan melalui hasil produk siswa. Produk siswa mengalami peningkatan pada tiap aspeknya dari pratindakan hingga siklus II. Pada siklus II. Refleksi dilakukan peneliti dengan kolabolator setelah pengamatan selesai. Peneliti dan kolabolator berdiskusi tentang apa yang telah dilaksanakan pada siklus II. Kegiatan refleksi didasarkan pada pencapaian indikator keberhasilan penelitian. Secara proses, pada siklus II ini siswa sudah aktif dalam membuat teks negosiasi dengan struktur, kaidah, karakteristik dan isi. Tes kemampuan menulis teks negosiasi siswa dilakukan di kelas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui menulis teks negosiasi siswa sebelum implementasi/pelaksanaan tindakan. Skor rata-rata kelas tiap aspek pada tahap pratindakan ialah (a) aspek struktur sebesar 2,08, (b) aspek kaidah sebesar 2,13, (c) aspek karakteristik (d) aspek isi sebesar 1,97. Secara keseluruhan, skor rata-rata kelas tiap aspek kurang. Situasi pembelajaran di kelas masih pasif. Siswa tampak tidak apresiatif dalam pembelajaran menulis teks negosiasi dan cenderung bingung apa yang akan ditulis dalam kolom penulisan puisi terstruktur. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, peneliti dan guru selaku kolabolatorsepakat untuk menerapkan teknik latihan berjenjang untuk meningkatkan kemampuan menulis teks negosiasi. Peneliti melakukan pengamatan terhadap pembelajaran menulis teks negosiasi siswa kelas X Akuntansi SMK PGRI Cepu melalui observasi awal. Pada pelaksanaan siklus I, proses yang dilakukan dari perencanaan hingga refleksi didapati belum mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagian siswa yang menulis teks negosiasi pada LKS penulisan teks negosiasi masih kebingungan dikarenakan persiapan kurang matan, suasana kelas juga tampak kurang terkendali. Namun suasana sebagian besar siswa menikmati proses pembelajaran dengan baik. Pada siklus I ini, masih terdapat siswa mengalami kesulitan dalam menentukan objek serta mengimajinasikan objek. Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I tersebut dapat diketahui bahwa masih perlu dilaksanakan perbaikan pada siklus II. Perbaikan pelaksanaan tindakan akan mempengaruhi hasil kemampuan menulis teks negosiasi. Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan hampir sama seperti halnya pada saat siklus I. Hanya saja, pada siklus II ini lebih difokuskan pada perbaikan dari hasil refleksi siklus I. Pelaksanaan siklus II difokuskan pada peningkatan aspek: tema dan diksi. Kendala tersebut diantaranya, siswa kesulitan menentukan tema, menemukankata/merangkai kata dan mengem-bangkan objek. Pada siklus II ini, beberapa aspek mengalami peningkatan baik secara proses maupun produk. Secara keseluruhan pelaksanaan siklus II menunjukkan NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 Halaman 8

9 hasil yang lebih baik dari siklus sebelumnya. Padapelak-sanaan siklus II ini aspek struktur, kaidah, karakteristik dan isi mengalami peningkatan dan telah melebihi target keberhasilan yang telah ditentukan yakni 83% siswa mendapatkan skor 10. Dapat disimpulkan bahwa teknik berjenjangdan pengintegrasian strategi Metakognitifmampu menyembuhkan dan meningkatkan kemampuan menulis teks negosiasi siswa SMK PGRI Cepu. Penilaian kemampuan menulis teks negosiasi siswa dilakukan dengan mengamati masing-masing siswa ketika siswa menulis teks negosiasi di kelas. Penilaian kemampuan menulis teks negosiasi siswa dilakukan untuk mengukur kemampuan menulis teks negosiasi siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan. Peningkatan kemampuan menulis teks negosiasi siswa dapat dilihat pada hasil tes pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel. Dari hasil tes siklus 2 ini diketahui bahwa nilai yang diperoleh siswa meningkat dari hasil data awal yang diperoleh. Siswa yang diperoleh nilai 75 sebanyak 19 siswa dari 21 siswa. Dengan demikian ketuntasan belajar setelah melaksanakan pembelajaran adalah 90,47% yang berarti kelas tersebut telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Sedangkan siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 2 siswa, dengan demikian siswa yang tidak tuntas adalah 9,52%. Dan pada kriteria proses, data observasi dari 2 orang observer terhadap aktivitas peneliti dan aktivitas siswa menunjukkan bahwa kegiatan guru dan siswa berada pada kategori sangat baik. Hasil observasi dari 2 pengamat dapat diuraikan sebagai berikut diperoleh persentase skor dari observer guru adalah 95,83% pada kategori sangat baik. Sedangkan persentase skor yang diperoleh dari observer siswa adalah 97,22% sehingga berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan analisis data yang diuraikan di atas, disimpulkan bahwa tindakan 2 siklus 2 telah mencapai kriteria keberhasilan, baik dari segi proses maupun hasil. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang peningkatan keterampilan menulis teks negoisasi dengan menggunakan teknik berjenjang siswa kelas X Akuntansi SMK PGRI Cepu Blora tahun ajaran , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Pada tahap penerapan teknik berjenjang menulis teks negoisasi siswa kelas X Akuntansi ditemukan bahwa, siswa berminat pada pembelajaran menulis teks negoisasi dan siswa mudah memahami materi dengan menggunakan teknik berjenjang. Penerapan teknik berjenjang pada pelajaran bahasa Indonesia sangat cocok di gunakan dalam materi menulis teks negoisasi hal ini dikarenakan siswa lebih memahami materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 Halaman 9

10 juga di buktikan dengn nilai mereka yang lebih baik dari sebelumnya. Peningkatan keterampilan menulis teks negoisasi dengan menggunkan teknik berjenjang sangat baik, hal ini di buktikan dengan nilai siswa kelas X Akuntansi sebelum peneliti memberikan materi dengan menggunkan teknik berjenjang siswa mendapatkan nilai yang kurang baik hal ini bisa dilihat dari prosentase pada setiap siklus yang sudah peneliti lakukan yaitu pada pra tindakan siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 8 siswa dari 21 siswa dengan prosentase ketuntasan 38,09% sedangkan siswa yang mendapatkan nilai 75 sebanyak 13 siswa dari 21 siswa dengan prosentase yang tidak tuntas 61,9%. Pada siklus 1 pertemua 1 siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 10 siswa dari 21 siswa dengan ketuntasan belajar 47,61% sedangkan siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 11 siswa dari 21 siswa dengan prosentase tidak ketuntasan 52,38%. Pada sikkus 1 pertemuan 2 siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 18 siswa dari 21 siswa dengan ketuntasan belajar 85,71% sedangkan siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 3 siswa dari 21 siswa dengan prosentase tidak ketuntasan 14,28%. Pada sikkus 2 pertemuan 1 siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 16 siswa dari 21 siswa dengan ketuntasan belajar 76,19% sedangkan siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 5 siswa dari 21 siswa dengan prosentase tidak ketuntasan 23,8%. Pada sikkus 2 pertemuan 2 siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 19 siswa dari 21 siswa dengan ketuntasan belajar 90,47% sedangkan siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 2 siswa dari 21 siswa dengan prosentase tidak ketuntasan 9,52%. Berdasarkan hasil tersebut secara umum dapat ditarik kesimpulan jika hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti memiliki kesesuaian dengan ancangan dan batasan teori yang dipilih dan digunakan oleh peneliti. Beberapa saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi sekolah, sebaiknya meninjau kembali peningkatan kualitas pembelajaran. Sehingga memiliki siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar dan lebih menguasai materi pembelajaran khususnya pembelajaran menulis dan memiliki guru yang selektif dalam memilih strategi pembelajaran. 2. Bagi guru bidang studi bahasa Indonesia khususnya di SMK PGRI Cepu Blora hendaknya mengguna-kan model pembelajaran berjenjang sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang diterapkan di kelas khususnya pada materi teks negoisasi.bagi guru yang ingin menerapkan model berjenjang untuk pembelajaran materi teks negoisasi,hendaknya mempersiapkan sarana yang diperlukan dengan sebaik-baiknya. NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 Halaman 10

11 3. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian di SMK PGRI Cepu Blora maupun di sekolahsekolah lain disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan rujukan dalam penelitian. Mulyasa, H.E Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi dkk. 2016, Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi. Jakarta: BumiAksara. Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Tarigan, Henry. Guntur Menulis SebagaiSuatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 Halaman 11

12 NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 Halaman 12

Mochammad Bayu Firmansyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Mochammad Bayu Firmansyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK GEN ESTETIKA DAN PENGINTEGRASIAN STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS VII MTS YTI NGULING TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Mochammad Bayu Firmansyah Mahasiswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan

Lebih terperinci

Belliy Tulus Wicaksono Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: peningkatan, berwawancara sederhana, narasumber, strategi pemodelan

Belliy Tulus Wicaksono Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: peningkatan, berwawancara sederhana, narasumber, strategi pemodelan PENINGKATAN BERWAWANCARA SEDERHANA DENGAN NARASUMBER MELALUI STRATEGI PEMODELAN SISWA KELAS V SDN II BESOLE KECAMATAN BESUKI KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Belliy Tulus Wicaksono Mahasiswa

Lebih terperinci

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945 CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN GAMBAR KARTUN PADA SISWA KELAS VII MTS MAARIF REMBANG KABUPATEN PASURUAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN GAMBAR KARTUN PADA SISWA KELAS VII MTS MAARIF REMBANG KABUPATEN PASURUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN GAMBAR KARTUN PADA SISWA KELAS VII MTS MAARIF REMBANG KABUPATEN PASURUAN Nur Kholiq Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SDN SONOPATIK 1 NGANJUK MENGGUNAKAN TEKNIK ON-OFF TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SDN SONOPATIK 1 NGANJUK MENGGUNAKAN TEKNIK ON-OFF TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SDN SONOPATIK 1 NGANJUK MENGGUNAKAN TEKNIK ON-OFF TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Imam Achmad Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Rendahnya

Lebih terperinci

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENERAPAN TEKNIK MENIRU MENGOLAH MENGEMBANGKAN (3M) DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP MA ARIF KALIBAWANG WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Rini Subekti Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Peningkatan Keterampilan Menulis Syair Tembang Macapat Menggunakan Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Melalui Media Gambar Siswa Kelas XI MAN Kutowinangun Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Oleh: Nur

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3 Andriana Isbinarni Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Keterampilan menulis puisi merupakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANDUAN WAWANCARA MELALUI MEDIA REKAMAN TAYANGAN BERITA. Nur Kholik Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANDUAN WAWANCARA MELALUI MEDIA REKAMAN TAYANGAN BERITA. Nur Kholik Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANDUAN WAWANCARA MELALUI MEDIA REKAMAN TAYANGAN BERITA Nur Kholik Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VII, No. 14, Oktober 2016 ISSN

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VII, No. 14, Oktober 2016 ISSN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas 12 MIPA 3 SMA Negeri 2 Pekanbaru) *) Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Pekanbaru Oleh

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2 Upaya Peningkatan Pembelajaran... UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1 Oleh: Sri Sudarminah 2 Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIIB SDN SEMBORO 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kanti Wilujeng 14 Abstrak. Salah

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes keterampilan membaca puisi untuk mengetahui kondisi awal keterampilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes keterampilan membaca puisi untuk mengetahui kondisi awal keterampilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian tindakan kelas yang berupa hasil tes dan nontes. Hasil tes meliputi siklus I dan siklus II. Hasil

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01 Budi Mulyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Perkembangan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi sudah semakin meningkat, meskipun belum signifikan sesuai dengan Kompetensi

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I Irma Fajarwati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Meningkatkan kemampuan membaca dan hasil

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah siswa memiliki keterampilan berbahasa Indonesia, pengetahuan yang memadai mengenai penguasaan struktur bahasa,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Widhihastuti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian PTK ini terdiri dari dua siklus dan diawali dengan pra siklus. Setiap siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik,

Lebih terperinci

Arie Suci Margasari Universitas Muhammadiyah Purworejo

Arie Suci Margasari Universitas Muhammadiyah Purworejo PENGGUNAAN METODE STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SESORAH PADA SISWA KELAS XI TKR-C SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Arie Suci Margasari arie.suci46@yahoo.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL. ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL. ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL SISWA KELAS V SDN HARGOMULYO 2 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 2 SRAGEN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Penerapan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, Mengembangkan) untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Poster

Penerapan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, Mengembangkan) untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Poster Penerapan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, Mengembangkan) untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Poster Djoko Santoso (1) 1 SMP Negeri 3 Kalidawir Tulungagung Email: 1 djokosantoso@gmail.com, DOI:

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Yanti Jasni, S.Pd Guru SDN 34 Gantung Ciri ABSTRAK

Disusun Oleh : Yanti Jasni, S.Pd Guru SDN 34 Gantung Ciri ABSTRAK Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Saintifik Di Kelas VI SD Negeri 34 Gantung Ciri Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Saintifik

Lebih terperinci

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN TEKNIK THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK Widayati Kepala SDN Kepuharum Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto Email: waidayatiwidayati260@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL Imam Sopingi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Menulis puisi

Lebih terperinci

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Berbantuan Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 5 Basi Kecamatan Basidondo Tolitoli Elistina Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 SD Negeri 02 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VII B MTS MA ARIF NU 02 BRUNO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Imron Kharis Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN TEKNIK SQ3R TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN TEKNIK SQ3R TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN TEKNIK SQ3R TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ijik Efendi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM DAMPAK PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SENI MUSIK DENGAN TEKNIK BERMAIN ALAT MUSIK RECORDER DI KELAS VII 1 SMP NEGERI MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Watuagung 01 pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 14 siswa pada

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan

Lebih terperinci

Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: pembelajaran bercerita, metode TSTS, hasil belajar

Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: pembelajaran bercerita, metode TSTS, hasil belajar PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 PRIGEN KABUPATEN PASURUAN Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Kustiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN Oleh: Eva Hapsari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa eva.hapsari@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Trangkil 0 dengan masalah yang akan diteliti, yaitu keterampilan menulis deskripsi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK SMP Negeri 7 Pemalang, Jawa Tengah Abstrak

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com

Lebih terperinci

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas.

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Candimulyo Magelang yang terletak di JL. Candimulyo, KM. 4, Candimulyo, Magelang. SMA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan studi yang akan penulis lakukan, bahwa penelitian ini akan dilakukan dengan menekankan pada jenis penelitian tindakan kelas (classroom action

Lebih terperinci

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIDATO MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX-C SMP NEGERI 1 SINGOSARI KABUPATEN MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGGUNAAN HURUFMELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS III SDN

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA Dra. Isnaeni Praptanti, M.Pd., dan Drs. Karma Iswasta

Lebih terperinci

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA ULANG DENGAN METODE LATIHAN TERBIMBING BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS XI MAN KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penilitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) Suharsimi Arikunto (2012: 3) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Penelitian Tindakan (PTK) ini berjudul PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT (Penelitian

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Yeni Sugianti Surel : yeni.sugianti00@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Khanisatul Mila Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat diperlukan oleh semua manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan suatu maksud kepada

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BARTER SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS VIII-F SMPN 3 NGUNUT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE BARTER SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS VIII-F SMPN 3 NGUNUT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENERAPAN METODE BARTER SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS VIII-F SMPN 3 NGUNUT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : Insiyatun Guru SMPN 3 Ngunut ABSTRAK.Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Bahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai karena bahasa adalah sarana interaksi dan alat komunikasi antar manusia. Negara Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan

Lebih terperinci

Oleh: Winda Dwi Suprihantini Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Winda Dwi Suprihantini Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE PADA SISWA KELAS X AK 2 SMK MUHAMMADIYAH 1 WONOSOBO TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Winda Dwi Suprihantini Program Studi Bahasa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI SD Negeri Kedungpatangewu, Kecamatan Kedungwuni,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Basori Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Di dalam sebuah proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS V SDIT AL-ISTIQOMAH KECAMATAN PACE NGANJUK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR STRATEGI PETA KONSEP

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS V SDIT AL-ISTIQOMAH KECAMATAN PACE NGANJUK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR STRATEGI PETA KONSEP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS V SDIT AL-ISTIQOMAH KECAMATAN PACE NGANJUK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR STRATEGI PETA KONSEP Suci Mar atus Sari ah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suharsimi Arikunto menyatakan penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan sengaja dimunculkan dan terjadi

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci