IDX Institutional Investor Day Jakarta 7 Mei 2014

Transkripsi

1 IDX Institutional Investor Day 2014 Jakarta 7 Mei 2014

2 CATATAN PENTING Presentasi ini disiapkan sebagai bahan informasi mengenai PT Kalbe Farma Tbk. ( Kalbe atau Perseroan ). Presentasi ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret Informasi dalam presentasi ini tidak mengandung seluruh informasi yang mungkin material bagi keputusan para investor/calon investor. Juga harus dicatat bahwa informasi dalam presentasi ini akan selalu diperbarui setiap ada perubahan keadaan atau adanya informasi baru/tambahan. Sebagian dari revisi atau perubahan tersebut mungkin saja material. Dengan demikian setiap penerima materi presentasi ini harus melakukan analisa independen terhadap bisnis, operasi, kondisi keuangan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Perseroan. Setiap penerima juga harus melakukan telaah tersendiri atas kecukupan, keakuratan, dan kelengkapan dari seluruh informasi yang berkaitan dengan Perseroan, karena informasi dan data dalam materi presentasi ini bukan merupakan pengganti dari evaluasi dan analisa independen. Materi presentasi ini bukan merupakan dokumen penawaran. Presentasi ini memuat pernyataan Pandangan Ke Depan. Pernyataan tersebut tercermin pada kata-kata yakin, percaya, estimasi maupun kata-kata lainnya yang memiliki makna sama. Semua pernyataan selain pernyataan fakta historis yang disertakan dalam presentasi ini, dan tak terbatas pada posisi keuangan Perseroan, strategi bisnis, rencana dan tujuan manajemen untuk segi operasional di masa yang akan datang (termasuk rencana pengembangan, sasaran yang berkaitan dengan produkproduk dan jasa Perseroan serta antisipasi peluncuran produk ) adalah pernyataan pandangan ke depan. Pernyataan pandangan ke depan didasarkan pada berbagai asumsi tentang strategi Perseroan pada saat ini dan masa mendatang serta lingkungan di mana Perseroan akan beroperasi di masa depan. Pernyataan pandangan ke depan hanya dinyatakan pada tanggal presentasi ini. Perseroan secara tegas melepas setiap kewajiban atau refleksi dari setiap perubahan dalam ekspektasi Perseroan sehubungan dengan hal tersebut, atau setiap perubahan dalam berbagai peristiwa, kondisi atau keadaan di mana setiap pernyataan didasarkan. Data pasar dan prakiraan industri tertentu yang digunakan dalam presentasi ini diperoleh dari riset pasar, informasi yang tersedia untuk umum dan publikasi industri yang belum diverifikasi secara independen, sehingga Perseroan tidak bertanggung jawab atas tingkat keakuratan informasi tersebut. 2

3 Daftar Isi Sekilas Perseroan 4 Tinjauan Pasar 7 Tinjauan Bisnis 11 Tinjauan Keuangan 29 Aksi Korporasi dan Pandangan Tahun Lampiran 39 3

4 BAGIAN 1 Sekilas Perseroan

5 Sekilas Perseroan Perusahaan Farmasi Publik Terbesar di Asia Tenggara Berdiri pada tahun 1966 dan berkantor pusat di Jakarta Menjadi perusahaan publik sejak 1991 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia Perusahaan farmasi publik terbesar di Asia Tenggara Kontribusi pendapatan dari 4 Divisi Utama Kalbe berdasarkan Laporan Laba Rugi per 31 Maret 2014 terhadap total pendapatan adalah : Distribusi & Logistik 31% Obat Resep 26% Ekspor 5% Nutrisi 26% Produk Kesehatan 17% Total Penjualan = Rp Miliar Domestik 95% Total Penjualan = Rp Miliar 5

6 (USD mm) (IDR bn) Strategi Perseroan Pertumbuhan yang Mantap dan Berkelanjutan Pendirian dan Ekspansi Pengembangan Fokus dan Konsolidasi Regionalisasi : Perseroan didirikan 1981: Pengalihan bisnis distribusi kepada PT Enseval sesuai peraturan pemerintah 1994: 1991: Memasuki bisnis IPO PT Kalbe minuman energi Farma IPO PT EPMT 1995: Divestasi 50% kepemilikan Bisnis Makanan (PT Bukit Manikam Sakti) ke PT Helios Arnott s Indonesia 2005: Konsolidasi Grup Kalbe 2006: Meningkatkan fokus bisnis melalui penggabungan usaha dan akuisisi : Divestasi PT Kageo Igar Jaya Mendirikan perusahaan patungan Asiawide Kalbe Philippines Inc. Inagurasi Panca Sradha Kalbe sebagai Nilai Perusahaan : Fasilitas produksi khusus obat generik mulai beroperasi Akuisisi PT Hale International Pembentukan Perusahaan Patungan PT Kalbe Milko Indonesia : Memperkuat bisnis farmasi dengan pendirian PT Dankos Lab : Ekspansi bisnis produk kesehatan melalui akuisisi PT Bintang Toedjoe dan bisnis farmasi melalui akuisisi PT Hexpharm Jaya 1989: IPO PT Igar Jaya dan PT Dankos Lab. 1993: Memperkuat bisnis nutrisi melalui akuisisi PTSanghiang Perkasa dan konsolidasi bisnis nutrisi ke PT Sanghiang Perkasa 1997: Penjualan sisa 50% kepemilikan pada PT Helios Arnott s Indonesia Penjualan divisi pengemasan gelas kepada Schott Glasswerke Beteiligungs-GmbH Akuisisi merek Woods Akuisisi 80% saham PT Saka Farma 2007: Peluncuran logo Perusahaan baru sebagai bagian proses transformasi Produk-produk memasuki semua negara ASEAN kecuali Laos Pembukaan Stem Cell dan Cancer Institute Pengelolaan rantai pasokan terpadu Sistem teknologi informasi terintegrasi 2011: Rights Issue EPMT untuk membiayai ekspansi Meningkatkan rasio pembayaran dividen menjadi 50% : Penarikan atas saham yang telah dibeli kembali (treasury stock) sebesar 7,7% 18,000 16,000 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 Penjualan Neto (USD) Penjualan Neto (IDR) 6

7 BAGIAN 2 Tinjauan Pasar

8 Pembelanjaan Kesehatan Indonesia Rasio pembelanjaan kesehatan adalah sebesar 2,1% dari PDB dalam sebelas tahun terakhir ( ). Program BPJS Kesehatan mengenai jaminan kesehatan akan dimulai pada Januari 2014 dan diharapkan dapat menjangkau 40-50% dari total populasi pada tahun 2014 dan menjangkau seluruh populasi Indonesia pada tahun % 4.50% 4.00% 3.50% 3.00% 2.50% 2.00% 1.50% 1.00% 0.50% 0.00% Rasio Pembelanjaan Kesehatan terhadap Produk Domestik Bruto % 4.1% 3.8% 3.5% 3.3% 2.1% Malaysia Thailand Philippines India Singapore Indonesia Sumber : Business Monitor International: Pharmaceutical & Healthcare Report, Q (Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, India, Singapore) (Rp Tn) Jumlah Pembelanjaan Kesehatan Rencana Cakupan Jaminan Kesehatan juta penduduk 100% populasi F 2013F 2014F 2015F 2016F Sumber : Business Monitor International: Indonesia Pharmaceuticals & Healthcare Report Q juta penduduk 50% populasi * 76,4 juta orang telah mendapat jaminan kesehatan sebagai anggota Jamkesmas sebelum peluncuran JKN Sumber : Roadmap to National Health Insurance

9 Pasar Farmasi Indonesia Kalbe No. 1 di Industri Farmasi Indonesia Kalbe terus menjadi pemimpin dalam pasar farmasi yang sangat terfragmentasi dengan lebih dari 200 perusahaan Pembagian Pasar Farmasi Obat Bebas 41% Obat Resep 59% Total Pasar FY 2013 Rp 53,8 Triliun Sumber: IMS Health YTD Generik Bermerek dan Produk Lisensi 86% Generik Tidak Bermerek 14% Catatan: penyesuaian data dari data IMS 2012 Pangsa Pasar Kalbe 12% a 6% b 5% c 5% d 4% Lainnya 68% Industri Farmasi (dalam triliun Rupiah) CAGR 10,95%

10 Peraturan Baru dalam Industri Farmasi Indonesia Sistem Jaminan Kesehatan Nasional Peraturan Presiden No. 101 Tahun 2012 tentang Penerima Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Pemerintah akan menanggung iuran jaminan kesehatan untuk warga miskin. Peraturan Presiden No. 13 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Semua WNI wajib menjadi anggota jaminan kesehatan. Tahap pertama implementasi pada 1 Januari 2014 akan menjangkau penerima bantuan iuran, anggota TNI dan Polri, pegawai negeri sipil dan karyawan swasta. Tahap kedua akan menjangkau seluruh warga Indonesia pada 1 Januari Penetapan Harga Obat Tertinggi untuk beberapa Produk Generik Utama Keputusan Menteri Kesehatan No. 092 /Menkes/SK/II/2012 tanggal 23 Februari 2012 Menggantikan Keputusan Menteri Kesehatan No. 632 /Menkes/SK/III/2011. Menteri Kesehatan telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi atau harga jual untuk 498 jenis obat generik untuk apotek, rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya di Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan No. 094 /Menkes/SK/II/2012 tanggal 23 Februari 2012 Menggantikan Keputusan Menteri Kesehatan No. 633 /Menkes/SK/III/2011 yang dikeluarkan pada tanggal 24 Maret Menteri Kesehatan telah menetapkan harga obat tertinggi yang berbeda berdasarkan wilayah untuk pengadaan obat bagi instansi pelayanan kesehatan pemerintah. Persyaratan Fasilitas Produksi Lokal Peraturan Menteri Kesehatan No. 1010/Menkes/PER/XI/2008 tanggal 3 November 2008 Melarang perusahaan-perusahaan farmasi asing untuk menjual produknya di Indonesia tanpa memiliki fasilitas produksi yang berlokasi di Indonesia. 10

11 BAGIAN 3 Tinjauan Bisnis

12 Divisi Obat Resep Pertumbuhan Penjualan yang Kuat KALBE GROUP 15% Mar ,5% a 9% 31 Mar 2014 Penjualan Neto (Rp Miliar) Pangsa Pasar (ITMA) FY 2013 b 6% c 4% d 4% e 4% f 3% Pemain No. 1 dalam pasar obat resep Indonesia Didukung tim pemasaran dan penjualan terbesar di sektor farmasi Indonesia dengan lebih dari tenaga pemasaran. Menawarkan produk komprehensif yang menjangkau semua kalangan. Branded Generics 61,4% Licensed Products 26,6% Unbranded Generics 12,0% OTHERS 55% Total Penjualan = Rp 31,6 Triliun Sumber: IMS Health Prescription Pharmaceuticals YTD Catatan: penyesuaian data dari data IMS 2012 Total Penjualan Rp Miliar Marjin Laba Kotor menurun dari 61,3% pada YTD ke 59,5% pada YTD , terutama dikarenakan depresiasi Rupiah dan bauran produk. 12

13 Divisi Obat Resep Penggerak Pertumbuhan Terus melakukan penetrasi di pasar obat generik tidak bermerek Fokus pada pemilihan kategori tertentu untuk memaksimalkan efisiensi Fasilitas produksi khusus yang didedikasikan untuk obat generik tidak bermerek Memperkuat posisi untuk kategori produk khusus (specialty) Penyelesaian pabrik onkologi Kalbe pertama di Indonesia pada tahun 2014 Pengembangan produk lisensi melalui kerjasama dengan perusahaan asing untuk memperoleh transfer teknologi Mengembangkan kompetensi pada teknologi sel punca (stem cells) dan genomik Stem Cells and Cancer Institute 13

14 Divisi Produk Kesehatan Merek Dagang yang Kuat dengan Pangsa Pasar yang Dominan Pangsa Pasar Produk Kalbe Kelas Terapi Produk Kalbe Pangsa Pasar 2013 Antasida Promag, Waisan 75,2% Anti Diare Neo Entrostop 44,8% Obat Batuk Komix, Woods, Mextril, Mixadin 33,9% Obat Flu Mixagrip Reg, Mixagrip FB, Procold 37,4% Multivitamin Cerebrovit, Fatigon, Sakatonik Liver 30,8% Multivitamin Anak Cerebrofort, Sakatonik ABC 18,1% Minuman Energi ExtraJoss 25,0% Sumber : AC Nielsen YTD dan estimasi Perusahaan 2013, volume (unit) 14

15 Divisi Produk Kesehatan Pertumbuhan Penjualan yang Kuat Mar Mar 2014 Penjualan Neto (Rp Miliar) Pangsa Pasar Obat Bebas YTD GRUP KALBE 9% +24,6% a 9% b 8% c 7% Others 55% d 5% e 3% f 3% Total Pasar = Rp 22,2 Triliun Sumber : IMS Health ITMA OTC YTD Catatan: penyesuaian data dari data IMS 2012 Pemain No. 1 di pasar obat bebas (OTC) dan no. 2 di kategori minuman energi. Marjin Laba Kotor menurun dari 53,1% pada YTD ke 52,6% pada YTD karena depresiasi Rupiah dan perubahan bauran produk. Pangsa Pasar Minuman Energi YTD (Unit) d 3% c 7% b 13% Others 13% Extra Joss, 25% a 39% Sumber : AC Nielsen YTD dan estimasi Perusahaan,2013, dalam volume 15

16 Divisi Produk Kesehatan Produk Baru yang Inovatif Hydro Coco Minuman isotonik dari air kelapa asli. Original Love Juice Sari buah segar dalam botol yang terbuat dari buah-buahan berkualitas, dengan rasa delima, jeruk, jambu, apel, dan sirsak. Tipco Minuman sehat dari sayur dan buah-buahan. Promag Cair Obat maag cair dalamkemasan sachet Nitros Minuman energi cair konsentrat dengan kemasan tube yang inovatif. Produk Herbal Promag Gazero Produk herbal untuk meredakan gas dan kembung di perut. Woods Herbal Produk herbal untuk meredakan batuk. Bintang Toedjoe Masuk Angin Produk herbal untuk meredakan gejala masuk angin. Entrostop Anak Produk herbal untuk meredakan diare untuk anak-anak. 16

17 Divisi Nutrisi Rangkaian Lengkap Produk Nutrisi Ditujukan untuk ibu hamil dan menyusui, bayi, balita, anak-anak, remaja, dan dewasa. Expecting Lactating Baby Toddler Kid Tween Teen Clinical 17

18 Divisi Nutrisi Pertumbuhan Pasar Produk Susu Bubuk di Indonesia Volume (Ribuan Kilogram) Nilai (Miliaran Rupiah) 5,2% 11,4% FY 2012 FY 2013 FY 2012 FY 2013 Sumber: AC Nielsen, YTD

19 Divisi Nutrisi Pertumbuhan Penjualan yang Kuat +32,5% Produk-produk utama terus memperkuat pangsa pasar. 796 Produk Kalbe Pangsa Pasar FY Mar Mar 2014 Penjualan Neto (Rp Miliar) Pangsa Pasar Susu Bubuk YTD d 8% Kalbe Nutritionals 10% e 6% c 13% g h iothers f 2% 2% 2% 2% 3% Total Pasar = Rp 17,6 Triliun b 22% Sumber: AC Nielsen, berdasarkan nilai (Rp) a 30% Diabetasol 88,0% Milna 65,7% Prenagen 57,0% Morinaga Chil Mil 8,1% Morinaga BMT 10,4% Entrasol 8,1% Morinaga Chil Kid 5,8% Zee 5,5% Morinaga Chil School 2,4% Marjin Laba Kotor turun menjadi 56,1% pada YTD dari 61,5% pada YTD , terutama dikarenakan depresiasi Rupiah, peningkatan harga bahan baku dan bauran produk. 19

20 Divisi Nutrisi Produk-produk Baru Diva Minuman kesehatan dengan kolagen dan antioksidan untuk kulit Nutrive Benecol Minuman dengan kandungan khusus untuk menurunkan kolesterol Fitbar Makanan ringan sehat rendah kalori, tidak mengandung kolesterol dan trans fat Zee Produk susu bubuk untuk anak dan remaja, dengan target kelas ekonomi menengah, dan kini tersedia dalam kemasan sachet. Morinaga Soya & P-HP Produk susu bayi dan pertumbuhan khusus untuk penderita intoleransi laktosa dan alergi protein susu. 20

21 Divisi Nutrisi Menjangkau Pelanggan Melalui Berbagai Jalur Kalbe e-store Gerai Nutrisi Online pertama in Indonesia Divisi Nutrisi meluncurkan layanan baru melalui hotline Kalbe Home Delivery dan pembelian online melalui Kalbe Family Rewards Card menawarkan point rewards untuk konsumen untuk meningkatkan konsumsi dan loyalitas terhadap produk Kalbe. KALCare Experiential Store memberikan berbagai layanan kepada konsumen untuk membangun kedekatan dengan konsumen dan mendukung aktivitas branding 21

22 Divisi Distribusi dan Logistik Jaringan Distribusi Paling Ekstensif RDC 2 Cabang Kota

23 Divisi Distribusi dan Logistik Kinerja Penjualan Bersih Konsolidasi Mar ,6% 31 Mar 2014 Penjualan Neto (Rp Miliar) Bisnis Distribusi dan Logistik (dalam miliar Rupiah) Divisi Distribusi dan Logistik dikelola oleh PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT.JK), perusahaan terbuka (kepemilikan sebesar 91,75%). Penjualan bersih terdiri dari penjualan bersih prinsipal pihak ketiga dan marjin distribusi penjualan internal Kalbe. Marjin Laba Kotor meningkat menjadi 28,5% pada YTD dari 27,5% pada YTD ,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2, Marjin Laba Kotor ,7% Marjin Laba Sebelum Pajak 123 3,1% Penjualan Bersih Laba Kotor Laba Sebelum Pajak 12.0% 10.0% 8.0% 6.0% 4.0% 2.0% 0.0% Grup Kalbe 71% Prinsipal Pihak Ketiga 19% Bahan Baku 8% Alat Kesehatan 2% 23

24 Divisi Distribusi dan Logistik Prinsipal Pihak Ketiga Utama per Kategori Obat Resep Produk Konsumen Alat Kesehatan dan Diagnostik Bahan Baku Kimia 24

25 Divisi Distribusi dan Logistik Penggerak Pertumbuhan Alat Kesehatan Alat kesehatan adalah pendorong pertumbuhan yang potensial, terutama dalam implementasi Sistem Jaminan Kesehatan Nasional di mana permintaan terhadap alat kesehatan diprediksi akan meningkat Penjualan bersih (dalam miliar Rupiah) CAGR 17,9% Layanan Kesehatan Retail: 67 Klinik Mitrasana Mengembangkan Klinik Mitrasana sebagai one-stop service dengan konsep 4-in-1, meliputi dokter keluarga, apotek, laboratorium, dan minimarket. Anak perusahaan EPMT yang dimiliki 100%. Hingga kini, Kalbe telah membuka 67 Klinik Mitrasana di Jakarta dan sekitarnya

26 Divisi Distribusi dan Logistik Memperkuat Jaringan Distribusi Terus mengembangkan infrastruktur distribusi 1. Mengembangkan jaringan ke wilayah baru di Indonesia 2. Meningkatkan fasilitas cabang untuk memperbaiki kualitas pelayanan 3. Mendirikan beberapa Pusat Distribusi Regional di berbagai wilayah Indonesia 4. Meningkatkan kapasitas gudang Bekerja sama dengan sub-distributor lokal untuk mengembangkan wilayah. Kinerja cabang baru di Lhokseumawe, Kudus, Sukabumi Upgrade cabang di Pontianak, Cirebon, and Mataram Pontianak Cirebon 26

27 Infrastruktur Penjualan dan Pemasaran Tenaga Pemasaran Farmasi dan Produk Kesehatan Terbesar di Indonesia Infrastruktur Cakupan Indonesia Obat Resep Produk Kesehatan Nutrisi Lebih dari perwakilan medis Cakupan Pasar 70% dokter umum 90% spesialis 100% rumah sakit 100% apotek Sekitar tenaga pemasaran Mencakup outlet secara langsung Secara tidak langsung mencakup 1 juta outlet atau 80% dari total pasar produk kesehatan Lebih dari tenaga pemasaran Mencakup seluruh pasar di Indonesia Distribusi dan Logistik Lebih dari tenaga pemasaran dan penjualan Jumlah karyawan cabang pemasaran 45 cabang & 23 di anak perusahaan truk angkutan 500 sepeda motor 100% pasar obat resep 80% pasar produk kesehatan Catatan Tenaga penjualan terbesar di Indonesia Tim telemarketing paling berkembang di sektor nutrisi Tenaga penjualan terbesar di Indonesia 27

28 Infrastruktur Fasilitas Produksi Mempunyai 10 Fasilitas Produksi Berstandar Internasional Fasilitas Jumlah Produk Luas (m2) Kalbe Farma Lini Produksi 9 lini produk Non Beta Lactam (tablet, kapsul, krim,cair, injeksi) Bintang Toedjoe lini; effervescent, bubuk, cair -- Dankos Farma Sanghiang Perkasa fasilitas produksi; Non Beta Lactam, Penicillin & Cephalosporin, Onkologi 6 lini (4 lini sachet, 1 lini kaleng, 1 line mixed sachet) Saka Farma Cair, produk Non Beta Lactam -- Hexpharm Jaya Tablet dan bubuk sirup kering (Produk Non Beta Lactam) Pemberi Lisensi Astellas Daiichi Morinaga Fima Lini cairan infus dengan volume besar Baxter -- ISO 9001 Sertifikasi ISO 9001, ISO 14001, OHSAS18001 ISO 9001, ISO 14001, OHSAS18001, HACCP ISO 9001, ISO 14001, OHSAS18001 ISO 9001, ISO 14001, HACCP, OHSAS18001 ISO 9001, ISO 14001, OHSAS18001 ISO 9001, ISO 14001, OHSAS18001 Kalbe Morinaga lini wet - drier, 1 lini kaleng, 2 lini sachet Morinaga ISO 9001, ISO Orange Kalbe Ltd lini; tablet dan krim -- NAFDAC (local FDA) Hale International Semi hot-filled PET -- ISO 22000/2005 GMP, HACCP 28

29 BAGIAN 4 Tinjauan Keuangan

30 Penjualan Konsolidasi Pertumbuhan Produk Internal Kalbe yang Mantap Penjualan bersih (dalam Rp miliar) 16,5% 31 Mar Mar ,5% ,6% 32,5% ,6% Obat Resep Produk Kesehatan Nutrisi Distribusi dan Logistik Konsolidasi 30

31 Kinerja Operasional Konsolidasi Marjin yang Stabil Marjin Laba Kotor Rasio Biaya Operasional terhadap Penjualan 48,0% 48,4% 47,8% 31 Des 2013 (Diaudit) 31 Mar Mar 2014 Marjin Laba Operasional 0,8% 0,7% 0,8% 4,8% 4,7% 4,7% 26,4% 26,5% 26,5% Penjualan dan Pemasaran Umum dan Administrasi Penelitian dan Pengembangan 15,9% 16,5% 15,8% 31 Des 2013 (Diaudit) 31 Mar Mar Des 2013 (Diaudit) 31 Mar Mar 2014 Kegiatan pemasaran untuk mendorong pertumbuhan penjualan. Aktivitas Riset dan Pengembangan untuk mendukung pengembangan produk 31

32 Laba Konsolidasi Pertumbuhan Laba yang Berkelanjutan Laba Sebelum Pajak (dalam Rp miliar) + 12,4 % Laba Bersih (dalam Rp miliar) + 11,0 % Mar Mar Mar Mar 2014 Marjin laba sebelum pajak menurun dari 16,8% pada YTD menjadi 16,2% pada YTD , terutama dikarenakan menurunnya marjin laba operasional. Marjin laba bersih menurun dari 12,7% dari YTD menjadi 12,1% pada YTD , sejalan dengan menurunnya marjin laba sebelum pajak. 32

33 Pengelolaan Modal Kerja Tren Perbaikan pada Tingkat Persediaan Des 2008 (Diaudit) Des 2009 (Diaudit) Perputaran Piutang Perputaran Utang Des 2010 (Diaudit) Jumlah hari Des 2011 (Diaudit) Des 2012 (Diaudit) Des 2013 (Diaudit) Perputaran Persediaan Mar 2014 (Belum Diaudit) Siklus Operasional Bersih 48 Tren perbaikan pada tingkat perputaran persediaan setelah meningkat pada Desember 2013 Siklus Operasional Bersih menurun 27 hari dari 158 hari pada tahun 2008 menjadi 131 hari pada Maret 2014 Pengelolaan rantai pasokan secara menyeluruh akan terus diterapkan untuk mengatasi fluktuasi persediaan 33

34 Posisi Finansial yang Kuat Posisi Kas Bersih sebesar Rp 0,97 Triliun Total Utang dan Rasio Utang Posisi Kas dan Kas Bersih ,9% 7,2% 7,2% 6,6% 2,3% 0,5% (Diaudit) 2010 (Diaudit) 2011 (Diaudit) Total Utang (Rp Miliar) Rasio Utang (Gearing Ratio) 2012 (Diaudit) 2013 (Diaudit) YTD (Belum Diaudit) 15.0% 10.0% 5.0% 0.0% (Diaudit) (Diaudit) 2011 (Diaudit) Kas dan Setara Kas (Rp Miliar) (Diaudit) (Diaudit) Kas Neto (Rp Miliar) YTD (Belum Diaudit) Pembagian Dividen Belanja Modal % 26% 2,5 5,0 51% 14,0 60% 51% 19,0 19, Dividen Tunai* (Rp/saham) Rasio Pembagian Dividen (%) 80% 60% 40% 20% 0% 278 * Belanja Modal dalam Rp Miliar YTD * Tahun Fiskal * Dividen tunai telah disesuaikan untuk dampak stock split 34

35 BAGIAN 5 Aksi Korporasi & Pandangan Tahun 2014

36 Aksi Korporasi Pembayaran Dividen untuk Tahun Buku 2012 Kalbe telah memperoleh persetujuan RUPS tahunan pada 20 Mei 2013 untuk membayar dividen sebesar Rp 891 Miliar, atau setara dengan Rp 19 per lembar saham. Rasio pembayaran saham adalah 51% untuk tahun buku Dividen telah dibayarkan pada 2 Juli Dividen Historis 51% 60% 51% 14% 17% 26% 14,0 19,0 19,0 2,0 2,5 5, % 60% 40% 20% 0% * Dividen tunai historis disesuaikan dengan dampak stock split Cash Dividend* (Rp/share) Dividend Payout Ratio (%) Akuisisi PT Hale International Untuk mempercepat ekspansi di segmen minuman siap saji, pada tanggal 6 Juli 2012, Kalbe mengakuisisi PT Hale International, perusahaan manufaktur minuman kesehatan, senilai Rp 98,6 miliar. Perusahaan Patungan PT Kalbe Milko Indonesia Kalbe menandatangani perjanjian dengan PT Milko Beverage Industry untuk membentuk perusahaan patungan PT Kalbe Milko Indonesia, sebagai basis manufaktur produk-produk nutrisi dalam bentuk cair dengan estimasi investasi Rp miliar. Penarikan Saham Yang Telah Dibeli Kembali Kalbe telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menarik saham yang telah dibeli kembali pada RUPS LB tanggal 20 Mei

37 Tanggung Jawab Sosial Menjangkau Berbagai Pemangku Kepentingan Kalbe Junior Science Fair 2013 Lingkungan ISO 14001:2004 Sistem Manajemen Lingkungan Tersertifikasi Perlindungan Konsumen Kalbe Berbagi Tim Customer Care yang berdedikasi Dikunjungi lebih dari orang Kalbe Berbagi Kesehatan: konsultasi medis, bantuan bencana alam, donor darah; lebih dari penerima manfaat, lebih dari 30 karyawan terlibat 37

38 Pandangan Tahun 2014 Pandangan Tahun Pertumbuhan Penjualan 14% - 16% 2. Marjin Laba Operasional 16,0% -17,0% 3. Pertumbuhan Laba per Saham 15% - 17%* 4. Rasio Pembayaran Dividen minimal 40% * Tanpa memperhitungkan dampak konversi mata uang Belanja Modal Rp 1 1,2 Triliun untuk ekspansi kapasitas produksi dan jaringan distribusi 38

39 Bagian 6 Lampiran Laporan Keuangan YTD 31 Maret 2014

40 Laporan Keuangan Belum Diaudit YTD Neraca Konsolidasi 31 Desember 2013 (Diaudit) 30 Maret 2014 % Perubahan ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas ,4% Piutang Usaha ,3% Piutang Lain-lain ,3% Aset Keuangan Lancar Lainnya ,8% Persediaan, neto ,7% Aset Lancar Lainnya ,2% TOTAL ASET LANCAR ,8% TOTAL ASET TIDAK LANCAR ,6% TOTAL ASET ,7% 40

41 Laporan Keuangan Belum Diaudit YTD Neraca Konsolidasi 31 Desember 2013 (Diaudit) 30 Maret 2014 % Perubahan LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank ,6% Utang Usaha ,6% Utang Lain-lain ,1% Beban Akrual ,8% Utang Pajak ,8% Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek ,1% Bagian Jangka Pendek Utang Sewa Pembiayaan ,9% TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK ,7% TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG ,3% TOTAL LIABILITAS ,6% EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,0% Tambahan Modal Disetor, Neto ( ) ( ) 0,0% Saldo Laba ,5% Lain-lain ,3% Sub-total ,9% Kepentingan Non-pengendali ,3% EKUITAS, NETO ,8% TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS ,7% 41

42 Laporan Keuangan Belum Diaudit YTD Neraca Konsolidasi 31 Maret Maret 2014 % Perubahan ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas ,9% Piutang Usaha ,8% Piutang Lain-lain ,9% Aset Keuangan Lancar Lainnya ,9% Persediaan, neto ,6% Aset Lancar Lainnya ,2% TOTAL ASET LANCAR ,5% TOTAL ASET TIDAK LANCAR ,7% TOTAL ASET ,1% 42

43 Laporan Keuangan Belum Diaudit YTD Neraca Konsolidasi 31 Maret Maret 2014 % Perubahan LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank ,3% Utang Usaha ,5% Utang Lain-lain ,1% Beban Akrual ,3% Utang Pajak ,9% Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek ,1% Bagian Jangka Pendek Utang Sewa Pembiayaan ,6% TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK ,6% TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG ,0% TOTAL LIABILITAS ,5% EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,7% Tambahan Modal Disetor, Neto ( ) ( ) 5,6% Saldo Laba ,6% Modal Treasuri Saham ( ) ,0% Lain-lain ,1% Sub-total ,4% Kepentingan Non-pengendali ,9% EKUITAS, NETO ,6% TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS ,1% 43

44 Laporan Keuangan Belum Diaudit YTD Laporan Laba Rugi Konsolidasi 31 Maret Maret 2014 % Perubahan PENJUALAN NETO ,5% BEBAN POKOK PENJUALAN ,8% % ke Penjualan Neto 51,6% 52,2% 0,6% LABA BRUTO ,2% % ke Penjualan Neto 48,4% 47,8% -0,6% Beban Penjualan ( ) ( ) 16,8% % ke Penjualan Neto -26,5% -26,5% -0,1% Beban Umum dan Administrasi ( ) ( ) 15,4% % ke Penjualan Neto -4,7% -4,7% 0,0% Beban Penelitian dan Pengembangan ( ) ( ) 33,9% % ke Penjualan Neto -0,7% -0,8% -0,1% Beban Bunga dan Keuangan ( ) ( ) 146,8% Laba (Rugi) Selisih Kurs, Neto ( ) ,1% Penghasilan Bunga ,0% Laba atas Penjualan Aset Tetap ,4% Rupa-rupa (neto) ( ) ,6% LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN ,4% % ke Penjualan Neto 16,8% 16,2% -0,6% BEBAN PAJAK PENGHASILAN, NETO ( ) ( ) 15,9% % ke Penjualan Neto -3,7% -3,7% 0,0% 44

45 Laporan Keuangan Belum Diaudit YTD Laporan Laba Rugi Konsolidasi 31 Maret Maret 2014 % Perubahan LABA PERIODE BERJALAN ,3% % ke Penjualan Neto 13,0% 12,4% -0,6% PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN ( ) -574,4% LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN ,9% % ke Penjualan Neto 13,1% 12,0% -1,1% Laba Periode Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk ,0% Kepentingan Non-pengendali ,1% Total ,3% % ke Penjualan Neto 13,0% 12,4% -0,6% Laba Komprehensif Periode Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk ,4% Kepentingan Non-pengendali ,9% Total ,9% % ke Penjualan Neto 13,1% 12,0% -1,1% Per Saham Dasar Laba Periode Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk ,0% 45

46 Laporan Keuangan Belum Diaudit YTD Laporan Arus Kas Konsolidasi 31 Maret Maret 2014 % Perubahan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari Pelanggan ,5% Pembayaran kas dari pemasok dan karyawan ( ) ( ) 14,2% Kas yang dihasilkan dari operasi ,4% Penerimaan tagihan restitusi pajak penghasilan ,1% Pembayaran pajak penghasilan ( ) ( ) 4,3% Pembayaran untuk beban operasi lainnya, neto ( ) ( ) 1,2% Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi ,1% ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan hasil penjualan dari aset keuangan lancar lainnya ,0% Penerimaan penghasilan bunga ,8% Penerimaan hasil penjualan aset tetap ,9% Perolehan aset tetap ( ) ( ) 18,8% Penempatan pada aset keuangan lancar lainnya ( ) ,0% Penerimaan dari aktivitas investasi lainnya, neto ,6% Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi ( ) ( ) 15,9% 46

47 Laporan Keuangan Belum Diaudit YTD Laporan Arus Kas Konsolidasi 31 Maret Maret 2014 % Perubahan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank ,8% Penerimaan setoran modal saham dari kepentingan non-pengendali Entitas Anak Pembayaran utang bank ( ) ( ) 346,4% Pembayaran beban bunga ( ) ( ) 144,8% Pembayaran dana pensiun ( ) ( ) 7,2% Pembayaran utang sewa pembiayaan ( ) ( ) Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan ( ) -530,2% KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS ,9% Pengaruh Neto Perusahaan Kurs pada Kas dan Setara Kas yang Didenominasi dalam Mata Uang Asing ( ) ( ) 1125,7% KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN ,9% KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN ,7% 47

48 TERIMA KASIH Untuk Informasi Lebih Lanjut: PT Kalbe Farma Tbk. Jalan Let. Jend. Suprapto Kav. 4 Jakarta 10510, Indonesia Tel. : Fax. : vidjongtius@kalbe.co.id kartika.setiabudy@kalbe.co.id investor.relations@kalbe.co.id Website : 48