MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ORGANISASI PEVIRA MUDA VIHARA MULYA DHARMA CISAUK TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: SUNARNI NIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ORGANISASI PEVIRA MUDA VIHARA MULYA DHARMA CISAUK TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: SUNARNI NIM"

Transkripsi

1 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ORGANISASI PEVIRA MUDA VIHARA MULYA DHARMA CISAUK TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI Oleh: SUNARNI NIM SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN 2017

2 PERSETUJUAN PEMBIMBING Artikel Skripsi Sunarni, NIM ini telah disetujui oleh pembimbing Tangerang, Agustus 2017 Pembimbing I, Pembimbing II, Puji Sulani, S.Ag., M.Pd.B., M.Pd. Lalita Vistari S.W.D., S.S., M.Hum. NIP NIP ii

3 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ORGANISASI PEVIRA MUDA VIHARA MULYA DHARMA CISAUK TANGERANG Sunarni Abstrak: Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. Latar belakang penelitian ini adalah belum diketahuinya manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tagerang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. Metode penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi transendental atau psikologis moustakas. Objek penelitian ini adalah manajemen sumber daya manusia dan kendala manjemen Sumber Daya Manusia. Subyek penelitian ini pengurus dan anggota organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. Analisis data menggunakan analisis interaktif model Miles and Huberman. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang dilakukan dengan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan atau pengendalian Sumber Daya Manusia. Perencanaan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan pembentukan struktur organisasi dan perencanaan pelaksanan kegiatan. Pengorganisasian dilakukan dengan pembagian tugas menurut jabatan dan pelaksanaan kegiatan. Pengawasan atau pengendalian dilakukan oleh ketua kepada anggota organisasi, anggota organisasi kepada ketua, dan umat Vihara mulya Dharma kepada ketua maupun anggota organisasi. Kendala yang muncul dalam manajemen Sumber Daya Manusia yaitu sulit untuk membagi waktu, belum ada kekompokan dan kerja sama, tidak ada komunikasi dan sarana pendukung yang kurang yaitu sarana dan prasarana serta keuangan. Kata kunci: manajemen, sumber daya manusia, organisasi iii

4 Abstract: The problem raised in this research concerning Human Resource Organization Management Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. The background of this research is the curiosity of researchers about the Human Resource Organization Management Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. The purpose of this study is to describe the Human Resource Organization Management Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tagerang. To achieve research objectives, the authors used qualitative research methods of transcendental phenomenology or psychological moustakas. The object of this research is human resource management Consists of planning, organizing, directing and controling. The subject of this research is the board and member of Pevira Muda organization Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang Data analysis using Miles and Huberman analysis. Data analysis is done by data collection, data reduction, data presentation, and conclusions. The results of this study illustrates that the Human Resource Management Organization Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang In the form of planning management organizing, directing and controling. Planning consists of the establishment of organizational structure and implementation of activities. Organizing is done through the division of tasks by position and implementation of activities. Briefing is done on the tasks of organization members and activities to be implemented. Controling is exercised by the chairman to the members of the organization, members of the organization to the chairman, and comunity The Vihara Mulya Dharma monastery to the chairman or member of the organization. Constraints that appear are difficult to divide the time, there is no Compactness and cooperation, facilities and infrastructure are not adequate, and minimal finances. Keywords: Management, Human Resources, Organization iv

5 Pendahuluan Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, dan wadah kegiatan dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan. Suatu organisasi harus mampu mengelola unsur-unsur organ untuk menghadapi persaingan pada era yang serba kompetitif supaya dapat bertahan dan berkembang sesuai dengan tujuan. Menurut Robbins dan Judge (dalam Danang Sunyoto dan Burhanudin, 2015: 1) organisasi adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih, dikoordinasi secara sadar, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai satu atau serangkaian tujuan. Menurut Agustinus Hermino (2013: 33) organisasi adalah An organization is any social structure or system consisting of two or more persons who are samehow interdependent and who work together in a coordinated manner to attain common goals, then its quality as accumulated body of intellectual capital is by and large dependent on its human capital, those are the experience, skill, education, and motivation of its employess. Berdasarkan pengertian organisasi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan suatu unit yang terbentuk dari beberapa orang dan melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Organisasi terbentuk apabila terdapat seorang ketua atau pemimpin dan anggota yang menjalankan kegiatan sebagai proses untuk mencapai tujuan organisasi. Mengenai hal ini, dapat dikatakan bahwa terbentuknya Tiratana (tiga permata yaitu Buddha, Dhamma, dan Sangha) sebagai suatu organisasi. Pada saat itu tepat pada bulan Asadha Sang Buddha membabarkan Dhamma yang pertama kali kepada panca vaggiya, yaitu Asaji, Mahanamma, Koṇḍañña, Bhadiya, dan Vappa di Taman Rusa Isipatana. Di akhir pembabaran Dhamma Sang Buddha, salah satu dari panca vaggiya mencapai tingkat kesucian sotapanna (seseorang pemasuk arus 1

6 atau seseorang yang sudah mematahkan tiga belenggu dan melemahkan dua belenggu) yaitu Koṇḍañña. Dikatakan bahwa Koṇḍañña telah mencapa tingkat kesucian sotapanna, setelah Sang Buddha mengungkapkan Koṇḍañña sungguh telah mengerti, Koṇḍañña sungguh telah mengerti. Demikianlah Yang Mulia Koṇḍañña memperoleh nama Aññā Koṇḍañña yang artinya Koṇḍañña yang telah mengerti (Bodhi, 2010: 400). Adanya peristiwa ini, menjadikan Triratana lengkap dan sempurna yaitu Buddha, Dharma, dan Sangha. Buddha sebagai seorang guru atau pemimpin di dalam organisasi. Dhamma dijadikan sebagai sarana untuk mencapai visi organisasi yaitu dengan menjalankan ajaran Sang Buddha dengan baik. Sangha menjadi anggota organisasi yang akan menjalankan Dhamma ajaran Sang Buddha sebagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Tujuan dari ajaran Buddha yaitu untuk mencapai nibbana atau terbebas dari penderitaan. Berdasarkan penjelasan di atas tergambar jelas bahwa Tiratana (tiga permata yaitu Buddha, Dhamma, dan Sangha) dapat dikatakan sebagai suatu organisasi karena terdapat sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Pelaksanaan kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan perlu adanya Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber daya manusia merupakan unsur utama dalam sebuah organisasi, maka dari itu perlu dikelola dengan baik. Organisasi dapat berjalan dan berfungsi sebagaimana mestinya, jika SDM memfungsikan sumber daya lainnya. SDM merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, 2

7 daya, dan karya. Semua potensi SDM tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam pencapaian tujuan. Supaya SDM yang ada dapat menjalankan tanggungjawab dengan baik diperlukan manajemen SDM (MSDM), sebagai salah satu kekayaan utama organisasi. Manajemen SDM diperlukan organisasi untuk mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya manusia sehingga dapat berfungsi secara produktif, efektif, dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Sinambela (2016: 9) manajemen sumber daya manusia adalah pengelolaan sumber daya manusia sebagai sumber daya atau aset yang utama, melalui penerapan fungsi manajemen maupun fungsi operasional sehingga tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Manajemen sumber daya manusia dalam Buddhis pada 2500 tahun yang lalu telah diungkapkan oleh Sang Buddha dalam pembabaran Dhamma. Sang Buddha mengatakan beberapa hal kepada 60 Arahat yang akan dikirim pertama kali untuk menyebarkan dharma. Dalam The Book Of The Discipline (Horner, 2007: 28) dikatakan bahwa Walk, monks, on tour for the blessing of the many folk, for the happiness of the manyfolk out of compassion for the world, for the welfare, the blessing, the happiness of devas and men. Let not two (of you) go by one (way). Monks, teach dhamma which is lovely at the beginning, lovely in the middle, lovely at the ending. Kutipan khotbah tersebut menjelaskan bahwa Sang Buddha memberi anjuran kepada 60 Arahat untuk membabarkan Dhamma yang indah pada awal, pertengahan, dan akhir guna kebahagiaan, keselamatan, dan kesejahteraan banyak makhluk. Pada saat membabarkan Dhamma para Arahat tidak boleh pergi berduaan di tempat yang sama. Hal ini bertujuan agar Dhamma lebih cepat berkembang dan banyak makhluk yang mengetahuinya. 3

8 Membina, mengurus, dan mengatur SDM bukan suatu hal yang mudah. Hal ini karena setiap manusia memiliki sifat, karakter, emosi, norma, dan nilai sosial yang berbeda. Perbedaan latar belakang setiap orang dapat memengaruhi pola perilaku yang menuntut penanganan secara baik dan benar melalui manajemen SDM yang dilakukan pemimpin organisasi. Setiap organisasi memiliki visi dan misi yang harus dicapai. Visi dan misi merupakan suatu dasar yang harus ada pada organisasi. Adanya visi dan misi menjadikan organisasi memiliki tujuan yang jelas. Organisasi yang belum memiliki visi dan misi, pada pelaksanaan kegiatan menjadi kurang jelas karena tidak memiliki tujuan pencapaian. Hal ini dibutuhkan kerja sama dan semangat dari SDM atau anggota organisasi. Kerja sama dan semangat yang ditunjukkan SDM dapat menjadi pengukur keberhasilan di organisasi. Banyak organisasi yang telah berdiri, salah satu vihara di kabupaten Tangerang adalah Vihara Mulya Dharma yang memiliki organisasi yaitu Pemuda Vihara Mulya Dharma (Pevira Muda) dan Sekolah Minggu Buddha (SMB). Organisasi Pevira Muda berkedudukan di Kampung Dukuh Desa Dangdang Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang. Organisasi ini didirikan kurang lebih 2 tahun dan diketuai oleh Jerian dengan pengurus dan anggota berjumlah 25 orang. Latar belakang pendidikan pengurus dan anggota Pevira Muda masih bersekolah pada jenjang SMA, dan pendidikan sekolah tinggi atau sederajat Dari penjelasan di atas, ada beberapa masalah di Vihara Mulya Dharma berkaitan dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dan adminitrasi organisasi yang kurang lengkap. Kondisi tersebut perlu dikaji lebih lanjut melalui 4

9 penelitian terkait dengan manajemen sumber daya manusia di Vihara Mulya Dharma. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manajemen sumber daya manusia yang dilakukan oleh pengurus organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi transendental atau psikologis moustakas yang berfokus pada deskripsi tentang pengalaman dari para partisipasi. Metode ini dipilih karena data penelitian yang dikumpulkan berbentuk data kualitatif. Pemilihan terhadap metode ini dikarenakan hanya mendekripsikan data tentang manajemen sumber daya manusia organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang sesuai dengan tujuan dan pertanyaan penelitian. Subjek penelitian ini adalah pengurus dan anggota organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. Objek dalam penelitian ini adalah manajemen sumber daya manusia organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. Objek penelitian manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan dan pengawasan pengurus dan anggota organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi. Demikian juga dalam melakukan wawancara digunakan pedoman wawancara. 5

10 Pengumpulan data melalui dokumentasi berupa foto atau gambar dilakukan dengan menggunakan kamera handphone. Pengumpulan data penelitian melalui dokumentasi juga dilakukan dengan mempelajari dokumen atau naskah yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini mengacu pada model yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 270), meliputi credibility (validitas internal), transferbility (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), confirmability (objektivitas). Penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Teknik analisis tersebut terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan atau pengujian kesimpulan. Hasil penelitian dan Pembahasan Organisasi Pevira Muda merupakan sebuah organisasi pemuda di vihara Mulya Dharma di Desa Dangdang. Organisasi ini dibentuk kurang lebih 2 tahun yang lalu berdiri. Terbentuknya organisasi Pevira Muda karena adanya usulan dari beberapa pemuda yang aktif di vihara. Visi organisasi Pevira Muda yaitu mewujudkan generasi Buddhis berkeyakinan terhadap Tri Nabi Agung, memiliki pengetahuan agama, serta berwawasan IPTEK dalam mewujudkan tujuannya. Misi organisasi Pevira yaitu menumbuhkan serta mengembangkan keimanan agama Buddha Tridharma, menyelenggarakan pendidikan agama Buddha di lingkungan Vihara Mulya Dharma, dan mempersatukan pemuda/i Vihara Mulya Dharma. 6

11 Struktur organisasi Pevira Muda yang dibentuk terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Seksi bidang serta satu pembina. Ketua organisasi saat ini adalah Jeriyan, Wakil Ketua yaitu Nalita Dewi. Sekretaris organisasi Pevira Muda yaitu Andri Lee dan Rendy. Bendahara Yoga dan Lina. Seksi yang dibentuk oleh organisasi Pevira Muda di antaranya yaitu Seksi SMB yaitu Diana, Seksi kerohanian yaitu Metta dan Gisel. Seksi humas Dadi Saputra. Seksi olahraga Heriyanto. Organisasi Pevira Muda memiliki pembina yang memberikan pengarahan terhadap kegiatan yang dilakukan yaitu Ong Un Siang. Manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharsma Cisauk Tangerang, terdiri dari manajemen dan kendala dalam manajemen. Data manajemen Sumber Daya Manusia peneliti temukan dalam kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan atau pengendalian SDM. Perencanaan SDM yang dilakukan oleh organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma di antaranya m Kendala yang ada pada organisasi Pevira Muda Wihara Mulya Dharma dibagi menjadi dua bagian yaitu kendala di dalam manajemen SDM dan kendala pendukung kegiatan. Kendala manajemen SDM terdiri dari antaranya pembagian waktu, kekompakan dalam menjalankan kegiatan belum ada, pembagian waktu, kurang kompak dalam menjalankan kegiatan, kurang kerja sama, dan kurang komunikasi. Kendalalainnya adalah pendukung kegiatan seperti sarana dan prasarana kurang dan minimnya keuangan yang dimiliki organisasi. 7

12 Berdasarkan hasil penelitian, terdapat dua hal yaitu manajemen dan kendala SDM organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma. Di dalam manajemen SDM organisasi Pevira Muda terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan atau pengendalian. Pada manajemen perencanaan di bagi menjadi dua bagian yaitu perencanaan pembentukan struktur organisasi yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, seksi SMB, seksi kerohanian, seksi humas, seksi olahraga. Manajemen perencanaan sumber daya manusia dalam kegiatan. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dibentuk kepanitian. Panitia yang dibentuk sesuai dengan struktur organisasi yang terbentuk dan terdapat penambahan seksi seperti konsumsi, perlengkapan, dan keamanan. Pada perencanaan ini terdapat kegiatan yang akan dilakukan seperti tahun baru imlek, hari raya, menulis surat, publikasi foto, mengelola uang dana, berjualan, mengelola kehadiran siswa SMB, puja bakti umum, remaja, dan SMB, mempersiapkan perlengkapan puja bakti, dan futsal sebagai kegiatan rutin. Anjangsana, fangshen, dan jalan-jalan sebagai kegiatan tambahan. Perayaan tahun baru Imlek dilakukan satu kali dalam setahun. Pelaksanaan kegiatan perayaan tahun baru Imlek akan disesuaikan dengan penanggalan yang sudah ditentuan. Pada perayaan ini akan diisi berbagai acara agar terlihat menarik seperti drama, tukar kado, dan berbagi ampao. Perayaan hari besar agama Buddha yang dilaksanakan yaitu hari raya Waisak, Kathina, Asadha, dan Magha Puja. Kegiatan perayaan hari besar agama Buddha dijadikan kegiatan utama bagi organisasi Pevira Muda. Menulis surat dilakukan pada saat organiasi 8

13 melaksanakan kegiatan. Setiap kegiatan yang dilaksankan oleh organisasi akan dilakukan dokumentasi dan dipublikasikan di media sosial. Pengelolaan uang dana juga dilakukan oleh organisasi Pevira Muda. Uang dana yang didapat akan dicatat dan digunakan untuk kegiatan organisasi. Mengelola kehadiran siswa SMB dilakukan setiap hari Minggu pada saat kegiatan SMB. Kegiatan mengelola kehadiran siswa SMB agar diketahui berapa banyak siswa yang datang dan tidak datang. Memberikan kemudahan kepada pembina siswa SMB dalam pengawasan. Kegiatan puja bakti yang dilakukan atau diikuti terdiri dari puja bakti pemuda, umum, SMB, cap go, dan ce it. Puja bakti pemuda dilaksanakan pada malam Senin, puja bakti umum dilakukan pada malam Minggu, dan puja bakti SMB dilakukan pada hari Minggu. Puja bakti cap go dan ce it disesuaikan dengan tanggal 1 dan 15 penanggalan lunar atau Cina. Kegiatan berjualan ilakukan pada hari minggu waktu terdapat anak SMB. Kegiatan ini digunakan untuk menambah keuangan organisasi. Kegiatan anjangsana dilakukan satu bulan sekali dengan mengunjungi vihara yang sudah memiliki hubungan baik dengan pemuda Vihara Mulya Dharma. Diadakannya kegiatan anjangsana bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi pemuda Vihara Mulya Dharma dan saling berbagi pengalaman terutama dalam mengelola sebuah organisasi. Kegiatan fangshen dilakukan sekali dalam setahun, tepatnya pada awal tahun. Kegiatan fangshen dilakukan dengan tujuan untuk mengajak umat Vihara Mulya Dharma terutama anak SMB untuk belajar menyayangi makhluk hidup. Kegiatan jalan-jalan diadakan satu kali dalam setahun untuk memberikan suasana baru bagi pengurus dan anggota organisasi. 9

14 Suasana baru dapat menjadikan pengurus maupun anggota organisasi kembali bersemangat dan tidak bosan untuk terus berjuang menjadikan organisasi menjadi lebih baik. Manajemen pengorganisasian dibagi menjadi dua bagian yaitu pembagian tugas berdasarkan jabatan dan pelaksanaan tugas. Pembagian tugas berdasrkan jabatan mencangkup ketua organisasi yaitu melakukan pembagian tugas kepada setiap bidang, mengatur segala sesuatu mengenai kegiatan yang dilaksanakan organisasi, sebagai pengawas dalam setiap kegiatan, dan memimpin organisasi. Wakil Ketua memiliki tugas menggantikan posisi dan membantu ketua organisasi dalam menjalankan segala kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan organisasi seperti: memimpin, mengatur, dan mengawas anggota organisasi dan kegiatan yang dilakukan. Sekretaris memiliki tugas membuat adminitrasi organisasi seperti: menulis surat, membuat nilai agama, proposal kegiatan, mencatat keuangan, mendata kehadiran anak SMB, dan keperluan berjualan. Bendahara diberikan tugas dan taggungjawab untuk mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan organisasi. Seksi SMB bertugas untuk mengatur kebaktian SMB seperti: menyiapkan alas duduk, memilih pemimpin puja, dan memandu jalannya puja, dan menertibkan anak sekolah minggu apabila melakukan tindakan yang tidak sesuai aturan yang berlaku di lingkungan vihara serta memberikan pembelajaran bagi anak SMB. Tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada seksi humas yaitu melakukan dokumentasi dan memposting foto-foto kegiatan yang sudah dilakukan oleh organisasi Pevira muda. Seksi Olahraga memiliki tugas dan 10

15 bertanggung jawab untuk mengatur latihan yang diadakan organisasi seperti kegiatan bermain futsal. Seksi kerohanian bertugas menyiapkan sarana puja yang terdiri dari lilin, dupa, air, dan persembahan altar jika ada serta membersihkan altar maupun ruangan vihara setelah mengadakan kegiatan. Pembagian tugas berdasarkan pelaksanan kegiatan tidak jauh berbeda dengan pembagian tugas berdasarkan jabatan. Semua pembagian tugas berdasarkan jabatan masuk kedalam pembagian tugas pada pelaksanaan kegiatan dan terdapat penambahan seksi seperti konsumsi, perlengkapan, dan keamanan. Seksi konsumsi bertugas untuk menyiapkan makanan dan minuman pada saat organisasi melakukan kegiatan. Seksi perlengkapan bertugas untuk menyiapkan perlengkapan pada setiap kegiatan yang dilakukan. Seksi keamanan bertugas untuk menertibkan segala hal, apabila terdapat kegaduhan. Manajemen pengawasa atau pengendalian dilakukan dengan cara mengamati, membandingkan pelaksanaan dengan rencana dan mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan baik ketua maupun anggota organisasi. Upaya melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap ketua maupun anggota organisasi menjadi saling keterkaitan. Ketua melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap anggota organisasi dan sebaliknya anggota organisasi memiliki hak untuk melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap ketua. Selain itu, antara ketua dan anggota organisasi perlu ada pengawasan dan pengendalian. Mengenai hal ini, tindakan pengawasan dan pengendalian dapat dilakukan oleh umat Vihara Mulya Dharma. 11

16 Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh ketua kepada anggota organisasi mengenai tugas dan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan organisasi. Ketua melakukan pengawasan dan pengendalian mengenai kinerja anggota organisasi, apakah bertanggung jawab atau tidak atas tugas yang diberikan. Tindakan apa saja yang sudah dilakukan anggota organisasi terhadap perkembangan dan kemajuan orgaisasi Pevira Muda. Seperti apa kordinasi antar bidang selama organisasi berdiri maupun pada kegiatan yang dilaksankan. Menanyakan anggota organisasi dalam menjalankan tugas mendapatkan kendala atau tidak. Membuat perencanaan ulang terhadap kegiatan yang belum dilaksanakan dan disesuaikan dengan keadaan yang ada. Pengawasan dan pengendalian anggota organisasi terhadap ketua dilakukan dengan melihat kineja ketua sebagai seorang pemimpin. Pengawasan dilakukan untuk mengetahui cara ketua mengambil tindakan pada saat organisasi mendapatkan kendala dalam pelaksanaan kegiatan. Tindakan anggota terhadap ketua adalah memberi masukkan jika terdapat tindakan tidak sesuai. Anggota organisasi dapat memberhentikan ketua apabila tidak bertanggung jawab atas tugas sebagai ketua. Pengawasan dan pengendalian ketua serta anggota organisasi yang dilakukan oleh umat Vihara Mulya Dharma dilakukan dengan melihat perkembangan dan kemajuan organisasi serta kegiatan yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan. Umat tidak memperbolehkan organisasi melakukan kegiatan-kegiatan yang dianggap membahayakan keselamatan. Memberikan pengarahan dan himbauan yang baik kepada organisasi di dalam setiap kegiatan baik yang sudah dilakukan maupun yang belum. Pengawasan dan pengendalian 12

17 yang dilakukan memberikan hasil bahwa anggota organiasasi Pevira Muda dalam menjalankan tugas, ada yang bertanggung jawab penuh dan ada yang kurang bertanggung jawab. Beberapa anggota organisasi sibuk dengan urusan pribadi masing-masing sehingga tugas tidak terselesaikan. Tugas yang tidak terselesaikan dengan baik seperti memberikan pembelajaran kepada anak SMB. Jadwal sudah dibuat dengan rapi, tetapi implementasi beberapa anggota tidak menjalankan tugasnya dengan baik dan dibebankan kepada pengurus lain. Berdasarkan penjelasan diatas, manajemen SDM organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma mendapat beberapa kendala yang terdiri dari pembagian waktu, kekompakan dan kerja sama dalam menjalankan kegiatan belum ada, sarana dan prasarana yang kurang, dan minimnya keuangan yang dimiliki organisasi. Kesulitan membagi waktu disebabkan pengurus organisasi moyoritas masih mengenyam pendidikan. Sebagian besar sumber daya manusia yang menjadi anggota pengurus masih mengampu pendidikan di SMP dan SMA. Kurang adanya kekompakan dan tidak ada kerjasama terjadi karena antara pengurus organisasi saling mengandalkan satu dengan lain. Tidak adanya kepedulian sesama pengurus untuk saling mengigatkan. Pengurus organisasi merasa dapat menjalankan tugas dan tidak memerlukan bantuan dari pihak lain. Sebagian pengurus datang tidak tepat waktu. Terdapat kelompok kecil di dalam organisasi sehingga antara pengurus kurang berinteraksi. Sebagian penerus masih mementingkan kegiatan pribadi. Organisasi Pevira Muda saat ini juga terkendala masalah sarana maupun prasarana yang tidak memadai. Sampai saat ini sarana dan prasarana yang dimiliki 13

18 yaitu sound system dan keyboard. Adanya sarana dan prasarana tersebut, menjadikan organisasi Pevira Muda terkendala untuk mengadakan kegiatan. Organisasi Pevira Muda masih kesulitan untuk menggali dana pada saat akan mengadakan kegiatan, meskipun sudah membuat proposal kegiatan. Uang yang didapat dari dana paramita dan hasil penjualan serta penggalian dana melalui proposal sangat terbatas jika mengadakan kegiatan yang besar. Kendala yang ada sampai saat ini belum ada penanganan secara tuntas. Mengenai hai ini, Seorang ketua organisasi harus mampu mengambil keputusan. Sebagai ketua organisasi perlu mengajak anggota untuk mengadakan rapat guna membahas permasalahan yang ada. Melalui rapat, akan memberikan titik terang untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan di atas terdapat dua kesimpulan yaitu manajemen dan kendala manajemen Sumber Daya Manusia organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dhrma. 1. Manajemen Sumber Daya Manusia organisasi Pevira Muda Vihara Mulya dilakukan dengan melakukan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan atau pengendalian Sumber Daya Manusia. Perencanaan SDM dilakukan dengan pembentukan struktur organisasi dan pelaksanan kegiatan. Struktur organisasi yang dibentuk terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, seksi SMB, seksi olahraga, seksi humas, dan seksi kerohanian. Perencanaan pelaksana atau SDM dilakukan dalam kegiatan fangshen, anjangsana, puja bakti, jalan-jalan, perayaan hari raya agama Buddha, dan berjualan. 14

19 Pengorganisasian SDM dilakukan melalui pembagian tugas menurut jabatan dan pelaksanaan kegiatan. Pembagian tugas berdasarkan jabatan sesuai dengan struktur organisasi yang dibentuk. Pembagian tugas berdasarkan pelaksanaan kegiatan terdiri dari seksi konsumsi, perlengkapan, dan keamanan. Pengawasan dan evaluasi dilakukan oleh ketua kepada anggota organisasi, anggota organisasi kepada ketua, dan umat Vihara Mulya Dharma kepada ketua maupun anggota organisasiyang dilakukan dengan memberikan himbauan dan masukan. 2. Kendala yang dihadapi dalam manajemen SDM yaitu: pembagian waktu, kurangnya kekompakan dalam melaksanakan kegiatan, kurang kerja sama, kurang komunikasi, dan sarana pendukung berupa sarana dan prasarana serta keuangan yang minim. Saran Berdasarkan hasil penelitian penulis memberikan saran kepada: 1. Organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma agar melakukan tugas dengan baik dan dapat mencapai tujuan organisasi. Beberapa saran untuk Manajemen Sumber Daya Manusia di antaranya: perlu adanya manajemen perencanaan yang lebih matang mengenai pemilihan atau pembuatan struktur organisasi pevira Muda, perlu meningkatkan kinerja pengurus, dan menjalin hubungan kerja sama yang baik antarpengurus agar anggota yang terpilih lebih bertanggungjawab atas tugas yang diberikan. Di dalam manajemen pengorganisasian, perlu adanya perubahan pada pembagian jabatan yang sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia dan panitia kegiatan, agar setiap 15

20 anggota organisasi memiliki pengalaman baru selama menjadi anggota organisasi. Perlu adanya pengawasan yang lebih intensif oleh umat Vihara Mulya Dharma kepada ketua maupun anggota organisasi agar kegiatan yang dilakukan organisasi menjadi lebih berkembang. 2. Bagi Pembimas sebaiknya mengadakan pembinaan terhadap organisasi kepemudaan berbasis vihara secara kontinu. 3. Ketua Vihara Mulya Dharma agar lebih mendukung organisasi Pevira Muda dalam segala hal kegiatan yang dilakukan oleh organisasi Pevira Muda. 4. STABN Sriwijaya perlu melakukan pengabdian kepada masyarakat mengenai manajemen organisasi khususnya di Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. 5. Bagi anggota organisasi agar lebih semangat dalam mengikuti organisasi Pevira Muda. 6. Bagi peneliti lainnya yang memiliki ketertarikan pada objek yang sama, disarankan untuk menggali data atau informasi secara mendalam dan komprehensif. Daftar Pustaka Agustinus Hermino Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Bodhi, Bhikkhu Saṃyutta Nikāya Buku 5 Maha Vagga (Khotbah-khotbah Berkelompok Sang Buddh). Jakarta: DhammaCitta Press. Danang Sunyoto dan Burhanudin Teori Perilaku Keorganisasian. Dilengkapi: Intervensi Pengembangan Organisasi. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service). Horner, I.B The Book Of The Discipline (Vinaya-Pitaka). Vol. IV. Lancaster: The Pali Text Society. Sinambela, Lijan Poltak Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. 16

PERWIRA. Metta Amurwa Bhumi Kusumo 1), Deassyana Taradipa 2), Liza Jayanty 3) 2 Dharmacarya,STABN Sriwijaya

PERWIRA. Metta Amurwa Bhumi Kusumo 1), Deassyana Taradipa 2), Liza Jayanty 3)   2 Dharmacarya,STABN Sriwijaya PERWIRA Metta Amurwa Bhumi Kusumo 1), Deassyana Taradipa 2), Liza Jayanty 3) 1 Dharmacarya, STABN Sriwijaya Email: amurwa.bhumi16@gmail.com 2 Dharmacarya,STABN Sriwijaya Email: deassyanataradipa@yahoo.com

Lebih terperinci

PERAN PENYULUH AGAMA BUDDHA DALAM PELAYANAN KEAGAMAAN DI VIHARA RANCAKA DHARMA KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL SKRIPSI

PERAN PENYULUH AGAMA BUDDHA DALAM PELAYANAN KEAGAMAAN DI VIHARA RANCAKA DHARMA KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL SKRIPSI PERAN PENYULUH AGAMA BUDDHA DALAM PELAYANAN KEAGAMAAN DI VIHARA RANCAKA DHARMA KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL SKRIPSI Oleh DWI SRI MUKTI NIM 0250112020505 SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. wilayah lokasi KKN bagi Kelompok III. Masyarakat yang heterogen terdiri dari

BAB III PENUTUP. wilayah lokasi KKN bagi Kelompok III. Masyarakat yang heterogen terdiri dari BAB III PENUTUP 3. 1. Simpulan Desa Cijantra, Kecamatan Pagedagangan, Kabupaten Tangerang merupakan wilayah lokasi KKN bagi Kelompok III. Masyarakat yang heterogen terdiri dari berbagai kelompok masyarakat

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya Pendidikan Agama Buddha 2 Hari Raya Agama Buddha Petunjuk Belajar Sebelum belajar materi ini Anda diharapkan berdoa terlebih dahulu dan membaca materi dengan benar serta ketika mengerjakan latihan soal

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SD MARSUDIRINI SURAKARTA

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SD MARSUDIRINI SURAKARTA MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SD MARSUDIRINI SURAKARTA TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

POLA PEMBELAJARAN SEKOLAH MINGGU BUDDHA DI DHAMMA METTA, TANGERANG BANTEN ARTIKEL SKRIPSI

POLA PEMBELAJARAN SEKOLAH MINGGU BUDDHA DI DHAMMA METTA, TANGERANG BANTEN ARTIKEL SKRIPSI POLA PEMBELAJARAN SEKOLAH MINGGU BUDDHA DI DHAMMA METTA, TANGERANG BANTEN ARTIKEL SKRIPSI Oleh: YUNIAWATI NIM 0250113010540 SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN 2017 LEMBAR PERSETUJUAN

Lebih terperinci

Dharmayatra tempat suci Buddha

Dharmayatra tempat suci Buddha Dharmayatra tempat suci Buddha 1. Pengertian Dharmayatra Dharmayatra terdiri dari dua kata, yaitu : dhamma dan yatra. Dharmma (Pali) atau Dharma (Sanskerta) artinya kesunyataan, benar, kebenaran, hukum,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

INTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER BUDDHIS DI SD DHARMA PUTRA TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI. Oleh AYU MUSTIKA SARI NIM

INTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER BUDDHIS DI SD DHARMA PUTRA TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI. Oleh AYU MUSTIKA SARI NIM INTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER BUDDHIS DI SD DHARMA PUTRA TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI Oleh AYU MUSTIKA SARI NIM 0250112010493 SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN 2016 PERSETUJUAN

Lebih terperinci

KINERJA PENGURUS ORGANISASI PEMUDA VIHARA SILA PARAMITA JAKARTA. Artikel. Oleh FIONA PUALIM NIM

KINERJA PENGURUS ORGANISASI PEMUDA VIHARA SILA PARAMITA JAKARTA. Artikel. Oleh FIONA PUALIM NIM KINERJA PENGURUS ORGANISASI PEMUDA VIHARA SILA PARAMITA JAKARTA Artikel Oleh FIONA PUALIM NIM 0250112020507 Disusun dan Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Lexy, 2002:9) mendefinisikan: Penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manjemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

Oleh: IMA NUR FITRIANA A PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATINOM TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun

Lebih terperinci

MANAJEMEN MUTU SEKOLAH MELALUI KEGIATAN PADUAN SUARA DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA TAHUN 2016/2017

MANAJEMEN MUTU SEKOLAH MELALUI KEGIATAN PADUAN SUARA DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA TAHUN 2016/2017 MANAJEMEN MUTU SEKOLAH MELALUI KEGIATAN PADUAN SUARA DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA TAHUN 2016/2017 Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI. Oleh Oka Deva Yunianto NIM

PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI. Oleh Oka Deva Yunianto NIM PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI Oleh Oka Deva Yunianto NIM 07110241029 PROGRAM STUDI KEBIJAKAN PENDIDIKAN JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak:

STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak: STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA Oleh: Warsito Abstrak: Perkembangan Dharmaduta di Indonesia telah berkembang pesat sejak masa kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016

PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016 2.282 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 24 Tahun ke-5 2016 PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016 IMPLEMENTATION GUIDANCE STUDY AT THE FIRST GRADE

Lebih terperinci

POLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI

POLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI POLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI Disusun dan Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Jurusan Dharmaduta

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMP NEGERI 4 AMPEL SATU ATAP BOYOLALI TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMP NEGERI 4 AMPEL SATU ATAP BOYOLALI TESIS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMP NEGERI 4 AMPEL SATU ATAP BOYOLALI TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN VIDEO INTERAKTIF PADA ANAK KELOMPOK A TK EKA PURI MANDIRI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: NOVITA EKA NURJANAH

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN GUNUNG SRANDIL SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN ASPEK SADDHA UMAT BUDDHA DI DAERAH CILACAP MELALUI MORAL ACTION ARTIKEL

PEMANFAATAAN GUNUNG SRANDIL SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN ASPEK SADDHA UMAT BUDDHA DI DAERAH CILACAP MELALUI MORAL ACTION ARTIKEL PEMANFAATAAN GUNUNG SRANDIL SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN ASPEK SADDHA UMAT BUDDHA DI DAERAH CILACAP MELALUI MORAL ACTION ARTIKEL Oleh: Budi Riyanto NIM 0250112010495 Disusun dan Diajukan sebagai Salah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. School, yaitu Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, dan juga Sekolah Dasar

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. School, yaitu Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, dan juga Sekolah Dasar BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sayang School adalah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berdiri sejak tanggal 12 April 2013 dibawah naungan Yayasan Dharma Mulia. Sejak awal didirikan,

Lebih terperinci

PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: Alfi Hidayatur Ramadhlani Dra Sri Hartini, M.Pd ABSTRAK Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PENGENALAN HURUF UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BUDDHIS

PENGEMBANGAN MEDIA PENGENALAN HURUF UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BUDDHIS PENGEMBANGAN MEDIA PENGENALAN HURUF UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BUDDHIS Sucitta Rantia Dewi 1 ), Tuti Andriani 2 ), Permata Cahaya Utama 3 1 Pendidikan Agama Buddha, STABN Sriwijaya Email: sucittarantia@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN AJARAN 2013-2014 SKRIPSI Disusun oleh: Ratri Alaytika Unggal K8110043 FAKULTAS

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMAN 1 BANTUL, KABUPATEN BANTUL

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMAN 1 BANTUL, KABUPATEN BANTUL MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMAN 1 BANTUL, KABUPATEN BANTUL SURATMI NIM 09703254009 Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan Program Studi

Lebih terperinci

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA (Studi Kasus Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 8 Surakara) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH KELAUTAN (Studi Situs di SMK Negeri 4 Purworejo)

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH KELAUTAN (Studi Situs di SMK Negeri 4 Purworejo) PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH KELAUTAN (Studi Situs di SMK Negeri 4 Purworejo) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

POLA SELF REGULATED LEARNING SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DI SEKOLAH DASAR ARIYA METTA KELAS V ARTIKEL SKRIPSI

POLA SELF REGULATED LEARNING SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DI SEKOLAH DASAR ARIYA METTA KELAS V ARTIKEL SKRIPSI POLA SELF REGULATED LEARNING SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DI SEKOLAH DASAR ARIYA METTA KELAS V ARTIKEL SKRIPSI Oleh DARMIYANTI NIM 020112010496 SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA

Lebih terperinci

JADWAL PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL JURUSAN DHARMACARYA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA TAHUN AKADEMIK 2017/2018 SEMESTER IA

JADWAL PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL JURUSAN DHARMACARYA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA TAHUN AKADEMIK 2017/2018 SEMESTER IA SEMESTER IA Pendidikan Pancasila 2 ST1101 Warsito, S.H., S.Ag., M.H. Senin 09.30-12.00 Riwayat Hidup Buddha Gaotama 3 PAB1102 Sabar Sukarno, S.Ag., M.Pd.B., M.M. Pengantar Filsafat 2 ST1109 Sapardi, S.Ag.,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DI SMP KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TESIS

PENGELOLAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DI SMP KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TESIS PENGELOLAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DI SMP KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 SANGHA THERAVADA INDONESIA

KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor : 01/RAPIM-I/II/01 MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 BAB I : PROGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN 2001 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA Pasal 1 : Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, prosedur penelitian, subjek penelitian, instrumen

Lebih terperinci

MOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG

MOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG MOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG MOTIVATION OF CITIZENS WHO RUN FOR VILLAGE CHIEF IN THE VILLAGE OF RANDUAGUNG, SUBDISTRICT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TEKNIK HYPNOTEACHING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA SISWA KELAS VIII SMP JAYA MANGGALA TANGERANG BANTEN

EFEKTIVITAS TEKNIK HYPNOTEACHING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA SISWA KELAS VIII SMP JAYA MANGGALA TANGERANG BANTEN EFEKTIVITAS TEKNIK HYPNOTEACHING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA SISWA KELAS VIII SMP JAYA MANGGALA TANGERANG BANTEN ARTIKEL SKRIPSI Disusun dan Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memahami kejadian tentang sesuatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memahami kejadian tentang sesuatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memahami kejadian tentang

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KARAKTER SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 19 PURWOREJO

PENGELOLAAN KARAKTER SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 19 PURWOREJO PENGELOLAAN KARAKTER SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 19 PURWOREJO TESIS Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017)

PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017) PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan organisasi tersebut dapat membantu mengembangkan potensi yang. hari untuk mengelola tindakan yang akan dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan organisasi tersebut dapat membantu mengembangkan potensi yang. hari untuk mengelola tindakan yang akan dilakukan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari kehidupan organisasi. Mulai dari lingkungan yang paling kecil yaitu, keluarga, kemudian meningkat ke lingkungan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PELAKSANAAN PROGRAM PUSAT INFORMASI KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI. REMAJA (PIK KRR ) di UPT BAPERMAS PP, PA dan KB,

MANAJEMEN PELAKSANAAN PROGRAM PUSAT INFORMASI KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI. REMAJA (PIK KRR ) di UPT BAPERMAS PP, PA dan KB, MANAJEMEN PELAKSANAAN PROGRAM PUSAT INFORMASI KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK KRR ) di UPT BAPERMAS PP, PA dan KB, KECAMATAN JEBRES, SURAKARTA Skripsi Disusun Oleh: EXTA ANIZA FITRIYANTI D0109030

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG IV LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI TRI

Lebih terperinci

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery Pada Anak Kelompok A TK Aisyiyah Karangasem Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 Danty Mareta Sestha 1, Ruli Hafidah 1,

Lebih terperinci

D. ucapan benar E. usaha benar

D. ucapan benar E. usaha benar 1. Keyakinan yang dituntut dalam agama Buddha adalah A. keyakinan tanpa dasar terhadap seluruh ajaran Buddha B. keyakinan yang muncul dari proses pembelajaran, pengalaman, dan perenungan C. keyakinan yang

Lebih terperinci

Pengembangan Metode Permainan Dalam Pengenalan Standar Kepada Anak SMA Dengan Menggunakan Analisis Kano Dan QFD

Pengembangan Metode Permainan Dalam Pengenalan Standar Kepada Anak SMA Dengan Menggunakan Analisis Kano Dan QFD Pengembangan Metode Permainan Dalam Pengenalan Standar Kepada Anak SMA Dengan Menggunakan Analisis Kano Dan QFD Stevani Gunawan.S Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Raya Kalirungkut, Surabaya

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF Rahmatyas Reana Mardiningsih. 1), Sukarno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang berbeda. Tahap perkembangan remaja akhir memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang berbeda. Tahap perkembangan remaja akhir memiliki tugas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia memiliki berbagai tahap perkembangan dan setiap tahap perkembangan memiliki tugas perkembangan yang berbeda. Tahap perkembangan remaja akhir memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SIDOWAYAH TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: SITI FATIMAH K7111191 FAKULTAS

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN EKSTRAKULIKULER GRAFFITY DI SMA NEGERI 1 TANGERANG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

PROSES PEMBELAJARAN EKSTRAKULIKULER GRAFFITY DI SMA NEGERI 1 TANGERANG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015 PROSES PEMBELAJARAN EKSTRAKULIKULER GRAFFITY DI SMA NEGERI 1 TANGERANG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : YANUAR IKHSAN PAMUJI K3210051 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN VIHARA MAHANAMA DUSUN SEMANDING DESA CANDIGARON

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN VIHARA MAHANAMA DUSUN SEMANDING DESA CANDIGARON 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN VIHARA MAHANAMA DUSUN SEMANDING DESA CANDIGARON TANGGAL 12 SEPTEMBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Ysh : 1. Ketua Sangha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di Perpustakaan Masjid PUSDAI Jawa Barat. Untuk memperoleh gambaran yang sesuai dengan

Lebih terperinci

KEMENAG. Pendidikan. Keagamaan. Budha. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA

KEMENAG. Pendidikan. Keagamaan. Budha. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA No.1384, 2014 KEMENAG. Pendidikan. Keagamaan. Budha. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengalaman siswa dalam mengembangkan keterampilan berpartisipasi sangat penting untuk dibangun pada jenjang persekolahan. Siswa sebagai generasi penerus yang

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM KELOMPOK KERJA GURU(KKG) DI GUGUS PATIMURA UPTD PENDIDIKAN KEC. TANGGUNGHARJO KAB. GROBOGAN TESIS

EVALUASI PROGRAM KELOMPOK KERJA GURU(KKG) DI GUGUS PATIMURA UPTD PENDIDIKAN KEC. TANGGUNGHARJO KAB. GROBOGAN TESIS EVALUASI PROGRAM KELOMPOK KERJA GURU(KKG) DI GUGUS PATIMURA UPTD PENDIDIKAN KEC. TANGGUNGHARJO KAB. GROBOGAN TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Magister (S2) Pada Program

Lebih terperinci

PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS

PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI Disusun oleh: INDAH WAHYU NINGRUM K7109103 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

MODEL MANAJEMEN PELATIHAN IPA TERPADU

MODEL MANAJEMEN PELATIHAN IPA TERPADU MODEL MANAJEMEN PELATIHAN IPA TERPADU Oleh Dr. Budiyono Saputro, S.Pd, M.Pd 0 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, karya ilmiah berjudul Model Manajemen Pelatihan IPA Terpadu Berfokus Praktikum dalam Rangka Peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian1 ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif2. Penelitian lapangan yaitu metode yang mempelajari fenomena

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN) PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN) NASKAH PUBLIKASI RESTU NUGRAHENI A.220090147 PENDIDIKAN PANCASILA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT KELURAHAN,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN PADA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU STUDI SITUS DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TESIS

EFEKTIVITAS SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN PADA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU STUDI SITUS DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TESIS EFEKTIVITAS SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN PADA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU STUDI SITUS DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL BERDASARKAN PP NO

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL BERDASARKAN PP NO ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL BERDASARKAN PP NO. 71 TAHUN 2010 DITINJAU DARI ASPEK SDM, SARANA PRASARANA DAN TEKNOLOGI INFORMASI Tesis RINDA RAHAYU 1520532010 Pembimbing

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG TUGAS-TUGAS KEPALA CABANG PADA PT BIRO KLASIFIKASI (PERSERO) CABANG MADYA BELAWAN

TINJAUAN TENTANG TUGAS-TUGAS KEPALA CABANG PADA PT BIRO KLASIFIKASI (PERSERO) CABANG MADYA BELAWAN TINJAUAN TENTANG TUGAS-TUGAS KEPALA CABANG PADA PT BIRO KLASIFIKASI (PERSERO) CABANG MADYA BELAWAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Program Diploma III Oleh RIKA NOVITA HANDAYANI HARAHAP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

Lembaran Ilmu Kependidikan

Lembaran Ilmu Kependidikan LIK 41 (2) (2012) Lembaran Ilmu Kependidikan http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lik MANAJEMEN PROGRAM KEJAR PAKET C DI PKBM SARANA MAJU KOTA TEGAL Maria Adhiaty Dinas Pendidikan Kota Tegal, Indonesia

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) MENUJU SEKOLAH UNGGULAN. (Studi situs SMP Negeri 1 Ngadirojo, Pacitan) TESIS.

PENGELOLAAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) MENUJU SEKOLAH UNGGULAN. (Studi situs SMP Negeri 1 Ngadirojo, Pacitan) TESIS. PENGELOLAAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) MENUJU SEKOLAH UNGGULAN (Studi situs SMP Negeri 1 Ngadirojo, Pacitan) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

MANAJEMEN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA MI NEGERI AMBARAWA

MANAJEMEN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA MI NEGERI AMBARAWA MANAJEMEN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA MI NEGERI AMBARAWA Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh:

Lebih terperinci

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMP NEGERI 2 SUKOREJO KABUPATEN KENDAL. Tesis

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMP NEGERI 2 SUKOREJO KABUPATEN KENDAL. Tesis EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMP NEGERI 2 SUKOREJO KABUPATEN KENDAL Tesis Diajukan kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Untuk Memperoleh Gelar Magister

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode penelitian dan Bentuk penelitian a. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS REVIEW FILM DAN DRAMA DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 (STUDI KASUS)

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS REVIEW FILM DAN DRAMA DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 (STUDI KASUS) PEMBELAJARAN MENULIS TEKS REVIEW FILM DAN DRAMA DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 (STUDI KASUS) SKRIPSI Oleh: INNA RIZKI APRIYANTI K1213035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan

BAB III METODE PENELITIAN. meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas beberapa hal tentang metode penelitian meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan sumber data; (d) Prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan oleh penulis adalah melalui pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu pendekatan penelitian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

WISTA KAMPUS SEBAGAI SARANA PENGENALAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

WISTA KAMPUS SEBAGAI SARANA PENGENALAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA SEKOLAH DASAR WISTA KAMPUS SEBAGAI SARANA PENGENALAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA SEKOLAH DASAR LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PPM-WISKAM Oleh: Ketua Anggota : Eko Rujito, M, Hum : Susana Widyastuti, M.A. Rachmat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan. PERAN KARANG TARUNA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (Studi Kasus Di Desa Bangsri Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN i PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PESERTA DIDIK KELAS II SD NEGERI PAJANG IV LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Disusun oleh: ARI AGUSTIANI K7111020

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SENTRA DI KELOMPOK BERMAIN TAMAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (TPP) AL FIRDAUS KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SENTRA DI KELOMPOK BERMAIN TAMAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (TPP) AL FIRDAUS KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SENTRA DI KELOMPOK BERMAIN TAMAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (TPP) AL FIRDAUS KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang meneliti kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen

Lebih terperinci

LIBRARY MANAGEMENT AT SD N 2 SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

LIBRARY MANAGEMENT AT SD N 2 SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG 748 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke-6 2017 PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG LIBRARY MANAGEMENT AT SD N 2 SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar.

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar. ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Metode Gallery Walk untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Jawa Peserta Didik Kelas III MIN Pandansari Ngunut ditulis oleh Mufidatur Rosidah, NIM 2817133112, dibimbing

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISKUSI BRAINSTORMING

PENERAPAN METODE DISKUSI BRAINSTORMING PENERAPAN METODE DISKUSI BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SAMPANGAN NO.26 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh : ADITYA BIMA SAKTI K7113003

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta Farchannah 1, Sukarno 2, Warananingtyas Palupi 1 1 Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta yang beralamat Jalan Prof. WZ. Yohanes No 54 Jebres, Surakarta. Lokasi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: FINI SUCI NUSWANTARI K

SKRIPSI. Oleh: FINI SUCI NUSWANTARI K PENGGUNAAN SCIENTIFIC APPROACH MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA SISWA KELAS IV SDN 01 BOLON TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: FINI SUCI NUSWANTARI K7110068

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH KREATIF SI DOEL TUGAS AKHIR SKRIPSI

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH KREATIF SI DOEL TUGAS AKHIR SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH KREATIF SI DOEL TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA DENGAN METODE INKUIRI SISWA KELAS V SDN SOOKA 1 KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh : SINGGIH WINARSO K7108226

Lebih terperinci

KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD N 4 KRAJANKULON KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL TESIS

KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD N 4 KRAJANKULON KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL TESIS KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD N 4 KRAJANKULON KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif 46 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

PERUBAHAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TRADISI PATTIDANA MASYARAKAT AGAMA BUDDHA THERAVADA DI DESA JATISARI, KECAMATAN JATISRONO, KABUPATEN WONOGIRI

PERUBAHAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TRADISI PATTIDANA MASYARAKAT AGAMA BUDDHA THERAVADA DI DESA JATISARI, KECAMATAN JATISRONO, KABUPATEN WONOGIRI PERUBAHAHAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TRADISI PATTIDANA MASYARAKAT AGAMA BUDDHA THERAVADA DI DESA JATISARI, KECAMATAN JATISRONO, KABUPATEN WONOGIRI TESIS Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN. Kegiatan KKN yang dilaksanakan di Posko III (Desa Cijantra) lebih

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN. Kegiatan KKN yang dilaksanakan di Posko III (Desa Cijantra) lebih BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1. Program Kerja Kegiatan KKN yang dilaksanakan di Posko III (Desa Cijantra) lebih mengutamakan pada pengabdian masyarakat secara nyata di Desa Cijantra. Kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA TESIS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Taman Kanak-Kanak (TK) Herlina Tenggela Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Taman Kanak-Kanak (TK) Herlina Tenggela Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Lokasi penelitian adalah Taman Kanak-Kanak (TK) Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Untuk memasuki lokasi penelitian untuk melakukan penelitian

Lebih terperinci

KESIAPAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI TRANSISI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KE KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 3 YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

KESIAPAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI TRANSISI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KE KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 3 YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL KESIAPAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI TRANSISI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KE KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 3 YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh. Pika Yunianti NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL JURNAL. Oleh. Pika Yunianti NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PARTISIPASI PENDIDIK DALAM PROGRAM KELOMPOK BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH GUNA MENGATASI KETIDAK PEDULIAN ANAK TERHADAP PENDIDIKAN DI DESA JALANLAUT KABUPATEN BANGKA ARTIKEL JURNAL Oleh Pika Yunianti

Lebih terperinci