ARTIKEL JURNAL. Oleh. Pika Yunianti NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARTIKEL JURNAL. Oleh. Pika Yunianti NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN"

Transkripsi

1 PARTISIPASI PENDIDIK DALAM PROGRAM KELOMPOK BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH GUNA MENGATASI KETIDAK PEDULIAN ANAK TERHADAP PENDIDIKAN DI DESA JALANLAUT KABUPATEN BANGKA ARTIKEL JURNAL Oleh Pika Yunianti NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKART OKTOBER 2015

2

3 Partisipasi kelompok belajar...(pika Yunianti) 3 PARTISIPASI PENDIDIK DALAM PROGRAM KELOMPOK BELAJAR SORE HARI GUNA MENGATASI KETIDAK PEDULIAN ANAK TERHADAP PENDIDIKAN DI DESA JALAN LAUT KABUPATEN BANGKA Oleh: Pika Yunianti, Pendidikan Luar Sekolah pikayunianti@gmail.com PARTISIPASI PENDIDIK DALAM PROGRAM KELOMPOK BELAJAR SORE HARI GUNA MENGATASI KETIDAK PEDULIAN ANAK TERHADAP PENDIDIKAN DI DESA JALAN LAUT KABUPATEN BANGKA Oleh Pika Yunianti NIM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Partisipasi program kelompok belajar yang diberikan pendidik pada anak putus sekolah, (2) Bentuk partisipasi pendidikan nonformal yang bermanfaat bagi anak putus sekolah di desa Jalan Laut, dan (3) Faktor pendukung dan faktor penghambat dari partisipasi program pendidikan nonformal pada anak putus sekolah di Desa Jalan Laut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah anak putus sekolah, pendidik dan orang tua di Desa Jalan Laut. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) partisipasi program kelompok belajar yang diberikan pendidik pada anak putus sekolah meliputi (a) partisipasi secara formal yaitu mengajar dan mendidik, membina dan membimbing, member motivasi, pemberi tanggung jawab yang nyata, (b) partisipasi secara nonformal dan informal yaitu membina dan mengarahkan, pemberi tanggung jawab, membimbing dan mengajar, penggerak dan pemberi pengaruh terhadap peserta didik. 2) bentuk program kelompok belajar yang diberikan bagi anak putus sekolah di Desa Jalan Laut meliputi (a) ikut berpartisipasi dalam pembelajaran, (b) memberikan pembinaan dan bimbingan, (c) membantu memfasilitiasi peserta didik, (d) bermusyawarah kepada orang tua untuk memperkecil masalah, (e) mengarahkan, membimbing, dan mempengaruhi peserta didik. Kata Kunci: partisipasi, pendidikan nonformal, kelompok belajar, anak putus sekolah.

4 Abstract This research aim to describe (1) program participations given study group of educators to children dropping out of school, (2) form of participation of non formal education that benefit children out of school in Desa Jalan Laut and (3) supporting factors and obstacles factor to the participation of non formal education program on school dropouts in Desa Jalan Laut. This research is a descriptive study with qualitative approach. This research subject is school children, educators, and parents in Desa Jalan Laut. Data collections is done by observation, interview, and documentation. Techniques used in data analysis is a data reduction, data display, and conclusions. Triangulation us done to explain the validity of the data by triangulation source. The results showed that:1) program participation given study group of educators to school dropout include: (a) formal participation that is teaching and educating, fostering and guiding, motivating, giving real responsibility, (b) participation in non formal and informal namely fostering and directing, giving responsibility, guiding and teaching, driving and giving effect to the learners.2) given the form of group programs for school dropouts in Desa Jalan Laut include: (a) participate in learning, (b) provide coaching and guidance, (c) help facilitate learners, d) deliberation to parents to minimize the problem, e) directing, guiding, and influencing learners. Kewords : participation, nonformal education, study groups, school droopouts

5 Partisipasi kelompok belajar...(pika Yunianti) 5 PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu Negara yang sangat mengutamakan masa depan dan pendidikan anak. Dengan mengutamakan pendidikan Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat besar dalam memastikan anakanak yang duduk di bangku sekolah dasar mendapatkan pendidikan, sekitar 97 persen dari anak-anak berusia 7 sampai 12 tahun di seluruh negeri dapat bersekolah. Namun, masih ada sebagian besar anak Indonesia yang seharusnya bersekolah tidak dapat menikmati pendidikan. Pendidikan seharusnya tidak hanya ditetapkan dalam dunia kehidupan dan pengalaman, tetapi juga mendorong anak agar tetap terbuka dalam beberapa hal dan bersedia menyatu dalam dunia tersebut. Pendidikan seharusnya dapat membuat anak menjadi lebih aktif dan anak lebih mengerti tentang arti pentingnya pribadi dari hal yang anak pelajari. Menurut Fasli Jalal (2005) visi pendidikan nasional adalah pendidikan yang mengutamakan kemandirian dan keunggulan yang menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan yang berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Semua penduduk Indonesia wajib mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama sembilan tahun dan penduduk Indonesia memiliki hak mendapatkan pendidikan. Pasal 28C ayat (1) menyatakan Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kenutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Anak-anak usia sekolah merupakan aset yang tak ternilai harganya, kemajuan sebuah bangsa sangat tergantung kepada kemampuan kaum mudanya untuk membuat perubahan-perubahan yang signifikan. Bisa kita pelajari dari pengalamanpengalaman yang telah terjadi di era sekarang ini, apabila anak-anak usia sekolah menyelesaikan pendidikan

6 mereka sesuai dengan harapan dan nantinya akan memiliki kababilitas, visi, dan kinerja yang memuaskan, maka sebuah bangsa akan menuai keberhasilannya. Untuk menghasilkan anak-anak bangsa yang memiliki kuantitas dan kualitas yang tinggi partisipasi masyarakat terutama peran orang tua sangatlah diperlukan. Masyarakat berperan serta ikut mendorong anak agar masuk sekolah atau meningkatkan school enrollment. Peran masyarakat dapat berupa, dorongan tokoh-tokoh masyarakat terhadap para orang tua agar menyekolahkan anaknya, orang tua sebagai anggota masyarakat mendorong anaknya agar mau dan rajin kesekolah. Kedua, partisipasi masyarakat dalam membantu kelancaran pelaksanaan berupa upaya melengkapi sarana dan prasarana sekolah, baik berupa dana maupun bentuk natural lainnya seperti lahan, bahan-bahan bangunan, atau perlengkapan yang diperlukan. Motivasi masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan sebenarnya tidak tunggal seperti kemiskinan saja misalnya, karena alasan berpartisipasi tersebut saling terkait antara ekonomi, sosial, budaya atau bahkan mungkin politik. Bagaimana masalah sosial telah mempengaruhi partisipasi rasanya tidak sulit untuk diamati. Faktor sosial budaya dan pengaruhnya terhadap partisipasi masyarakat dalam pendidikan dasar terlihat nyata. Seperti yang dicontohkan di Provinsi Bangka Belitung, anak-anak sering membolos sekolah karena sebagian besar anakanak telah mengenal uang dan mereka lebih memilih untuk bekerja dibandingkan menuntut ilmu. Sejumlah anak sehari masuk dan sejumlah lainnya tidak masuk sekolah begitu seterusnya. Pengaruh terbesar anak-anak di Provinsi Bangka Belitung lebih memilih bekerja dibandingkan sekolah adalah penghasilan tambang yang begitu menggiurkan, terutama penghasilan tambang timahnya. Berdasarkan Laporan Akhir Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah (EKPD) Babel tahun 2012 yang disusun oleh Bapenas dan Universitas Bangka Belitung angka

7 Partisipasi kelompok belajar...(pika Yunianti) 7 putus sekolah pada tahun 2012/2013 yang lalu sedikitnya 400 orang pelajar SD, SMP dan SMA sederajat meninggalkan bangku sekolah. Dinas Pendidikan Bangka Belitung mencatat dari 413 siswa semua jenjang pendidikan sekolah di Bangka Belitung yang putus sekolah, angka tertinggi terjadi pada tingkat SMA sederajat sebanyak 207 orang atau 0,41 persen dari siswa. Rendahnya APK dan APM pada tahun 2012 dan 2013 ini disebabkan karena kecenderungan orang tua mengikutsertakan anak mereka dalam aktivitas penambangan timah rakyat. Tingginya APS tersebut juga diakibatkan dari dampak fasilitas kemudahan menghasilkan uang dari aktivitas pertambangan rakyat atau TI. Berkaitan dengan hal tersebut, agar pembinaan anak-anak usia sekolah dapat tercapai maka dituntut adanya keterlibatan dari berbagai unsur, baik dari pemerintah, swasta, masyarakat, dan orang tua harus saling melakukan kerjasama dalam memberi bimbingan khusus kepada anak-anak usia sekolah sehingga pembinaan anak-anak menjadi lebih terarah. Wadah pembinaan dan pengembangan pendidikan nonformal anak-anak usia sekolah yang dimaksud adalah program kelompok belajar sore hari. Dalam wadah ini diperlukannya peran serta orang tua yang begitu besar agar dapat memperoleh hasil yang optimal yang akan menciptakan generasi muda yang memiliki manfaat untuk lingkungannya. Kelompok belajar merupakan salah satu forum atau tempat untuk melakukan belajar mandiri, karena dalam kelompok belajar peserta didik dapat berlatih dan bekerja bersama, saling membantu dalam belajar dan saling mendorong atau memberi semangat dalam belajar. METODE Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dapat memberikan deskripsi lengkap mengenai hasil penelitian. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Belajar Desa Jalan Laut No 3, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Penelitian

8 dilakukan dari bulan Mei sampai Juli Subjek Penelitian Subjek penelitian yakni 3 pengurus kelompok belajar termasuk pendidik, 3 peserta didik, 2 orang tua peserta didik dimana kriteria penelitian ini adalah mengikuti kegiatan kelompok belajar. Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini data berupa deskriptif yang diambil dari hasil wawancara dan dokumentasi. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi terstruktur yang dibuat sendiri oleh peneliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik Analisis Data Langkah-langkah analisis data kualitatif yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, penarikan kesimpulan ( Lexy. J. Moleong, 2011: 248). Pengumpulan data merupakan proses pencarian informasi atau data, baik melalui observasi, wawancara dan dokumentasi Reduksi data berarti memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membusng yang tidak perlu. Penyajian data ini merupakan kumpulan data dari sumber data dari sumber data atau informan dan memberikan kemungkinan untuk penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan selanjutnya. Penarikan kesimpulan diguna untuk menjaring data tentang peran kelompok belajar serta faktor pendukung dan penghambat suatu permasalahan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan mengenai partisipasi program kelompok belajar guna mengatasi ketidak pedulian anak terhadap pendidikan di Desa Jalanlaut Kabupaten Bangka yaitu :

9 Partisipasi kelompok belajar...(pika Yunianti) 9 Hasil 1. Pendidikan Nonformal merupakan pendidikan yang tidak terkait dengan pendidikan formal yang dapat diikuti oleh siapa pun, dimana pun, dan kapan pun. Pendidikan nonformal dilaksanakan dengan berstruktur dan berjenjang sama halnya dengan pendidikan formal. Salah satu contoh ranah pendidikan nonformal adalah kelompok belajar. Partisipasi yang harus dilakukan kelompok belajar demi kemajuan peserta didik yaitu diantaranya: memberikan perubahan sikap, menciptakan insentif, meningkatkan peran peserta didik, memberikan tanggung jawab yang nyata, memberikan pengajaran dan didikan, dan memberi contoh tauladan. Partisipasi kelompok belajar menjadi pihak yang sangat penting keberadaannya bagi anak-anak yang putus sekolah. Kesuksesan yang diraih oleh peserta didik tidak lepas dari partisipasi Kelompok Belajar. 2. Bentuk partisipasi program kelompok belajar yang diberikan bagi anak putus sekolah seperti telah dijelaskan di atas memiliki banyak peran dalam pengajaran anak usia sekolah yang tidak memperdulikan pendidikan. Partisipasi tersebut diwujudkan baik melalui materi maupun tidak nyata, secara fisik maupun nonfisik. Berbagai macam partisipasi tersebut telah sangat membantu dalam mengajar, mendidik, dan membimbing peserta didik sehingga peserta didik tetap mengenyam pendidikan dan terus berkembang. Berbagai macam bentuk partisipasi pendidik di Kelompok Belajar dalam usaha mengatasi ketidak pedulian anak terhadap pendidikan. 3. Manfaat yang diperoleh dari adanya partisipasi kelompok belajar pada anak putus sekolah memberikan dampak positif terhadap berbagai pihak. Berbagai manfaat tersebut dirasakan oleh Kelompok Belajar (keberadaan dan perkembangannya), pengurus dan pendidik, peserta didik, dan orang tua serta masyarakat secara umum. Manfaat yang di dapat anak yang putus sekolah di Desa Jalan Laut

10 setelah mengikuti Kelompok Belajar yaitu menyangkut ilmu pengetahuan dan perkembangan rasa ingin tahu anak tentang pendidikan. Bagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa pembinaan dan bimbingan dari pendidik membuat peserta didik lebih bersemangat, menambah ilmu pengetahuan dan pembelajaran yang baru, serta menemukan teman-teman baru di Kelompok Belajar. 4. Faktor pendukung dan penghambat dengan adanya partisipasi kelompok belajar guna mengatasi ketidak pedulian anak terhadap pendidikan adalah melalui efektifitas peran yaitu dengan cara mempengaruhi peserta didik dan orang tua peserta didik secara positif.. sedangkan faktor penghambatnya adalah menyangkut waktu, hasutan dan pertentangan dari orang tua. PEMBAHASAN Kelompok belajar merupakan kegiatan yang dimanfaatkan sebagai alat bertukar pengalaman dan memberi perubahan positif pada tingkah laku anak di suatu wilayah desa. Di wilayah tersebut memiliki perkumpulan atau kelompok atau yang lebih dikenal dengan istilah kelompok belajar. Hubungan yang harmonis diciptakan antara pendidik dan peserta didik akan berdampak positif bagi keduanya. Menurut Uzer Usman (2008: 94) kelompok belajar merupakan suatu proses pembelajaran yang melibatkan beberapa orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, dalam pemecahan masalah pada proses pembelajaran. Dewa Ketut Sukardi (2008: 220) telah menjelaskan bahwa partisipasi kelompok belajar adalah suatu pertemuan antara satu orang atau lebih, yang ditujukan untuk saling bertukar pengalaman dan ilmu pengetahuan serta pendapat dan biasanya memberi perubahan kepada peserta didik menuju ke arah yang lebih baik. Partisipasi yang harus dilakukan kelompok belajar harus

11 Partisipasi kelompok belajar...(pika Yunianti) 11 sesuai dengan tingkatannya, karena hal ini untuk mempermudah memaknai pentingnya partisipasi guna mengatasi ketidak pedulian anak terhadap pendidikan. Menurut Asia Development Bank (ADB) partisipasi dibagi menjadi 3 tingkatan yakni tingkatan yang rendah, sedang dan tinggi. Tingkatan partisipasi rendah yaitu kelompok belajar dapat menyebarluaskan informasi tentang partisipasi mereka untuk kemajuan anak yang kurang memperdulikan pendidikan. Tingkatan partisipasi sedang yakni kelompok belajar dapat merangkul peserta didik untuk tertarik mengikuti program pembelajaran. Sedangkan tingkat partisipasi tinggi kelompok belajar dapat membina dan mendidik anak menjadi lebih baik. Partisipasi yang harus dilakukan kelompok belajar demi kemajuan peserta didik yaitu diantaranya: memberikan perubahan sikap, menciptakan insentif, meningkatkan peran peserta didik, memberikan tanggung jawab yang nyata, memberikan pengajaran dan didikan, dan memberi contoh tauladan. Dari beberapa partisipasi yang harus dilaksanakan oleh kelompok belajar terhadap anak putus sekolah seperti yang disebutkan di atas, maka peneliti mencoba menggali partisipasipartisipasi kelompok belajar yang ada di Desa Jalan Laut dalam mengatasi ketidak pedulian anak terhadap pendidikan. Partisipasi kelompok belajar menjadi pihak yang sangat penting keberadaannya bagi anak-anak yang putus sekolah. Kesuksesan yang diraih oleh peserta didik tidak lepas dari partisipasi Kelompok Belajar. 2. Manfaat partisipasi kelompok belajar melalui pembelajaran pendidikan dasar kepada anak yang kurang memperdulikan pendidikan harus kita mulai kepada diri kita kemudian kita merangkul anak-anak yang kurang memperdulikan pendidikan menjadi anak yang kaya akan pengetahuan. Setelah melakukan wawancara kepada beberapa yang terkait di partisipasi kelompok belajar manfaat yang didapatkan oleh peserta didik

12 adalah mengembangkan ilmu pengetahuan, membuat mereka menjadi orang yang lebih terdidik dan membuat mereka pandai bergaul. Manfaat yang diperoleh dengan adanya partisipasi kelompok belajar meberikan banyak manfaat positif bagi orang tua peserta didik di desa Jalan Laut diantaranya adalah; 1) orang tua merasakan anaknya lebih pandai berkreatifitas di dalam masyarakat, 2) sedikit meningkatkan derajat orang tua ketika anak memiliki ilmu lebih, 3) orang tua juga merasakan anaknya lebih memperdulikan pendidikan dibandingkan uang. 3. Adapun faktor pendukung dan penghambat selama proses partisipasi program kelompok belajar berlangsung faktor-faktor yang mendukung partisipasi kelompok belajar sore hari di Desa Jalan Laut terhadap anak usia sekolah yang tidak memperdulikan pendidikan dapat diberikan dan diterima baik yaitu; 1) adanya kepercayaan orang tua peserta didik untuk selalu mendukung anaknya mengikuti pembelajaran di Kelompok Belajar sore hari, 2) pengurus dan pendidik di Kelompok Belajar sore hari sudah memiliki panyak pengetahuan dan ilmu dalam belajar mengajar sehingga peserta didik dapat memperoleh manfaat positif serta mampu meberikan solusi dari berbagai hambatan yang dialami, 3) peserta didik berantusias untuk mengikuti pembelajaran di Kelompok Belajar, karena mereka memiliki pemikiran pendidikan lebih penting dibanding uang, 4) pendidik dan orang tua sudah menjalankan kerja sama agar peserta didik memiliki semangat untuk menuntut ilmu walaupun tidak mengikuti pendidikan secara formal. Adapun faktor penghambat yang sering terjadi pada partisipasi kelompok belajar terhadap anak usia sekolah yang tidak memperdulikan pendidikan di Desa Jalan Laut diantaranya; 1) Kesibukan, kendala waktu yang sering terjadi peserta didik lebih mementingkan uang dibandingkan menuntut ilmu, 2) Hasutan dan isu dari pihak luar yang dapat menurunkan kepercayaan orang

13 Partisipasi kelompok belajar...(pika Yunianti) 13 tua anak terhadap pengurus dan pendidik di kelompok belajar. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan tentang partisipasi program kelompok belajar sore hari guna mengatasi ketidak pedulian anak terhadap pendidikan di Desa Jalan Laut Kabupaten Bangka dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Partisipasi kelompok belajar sore hari di Desa Jalan Laut terhadap anak usia sekolah yang tidak memperdulikan pendidikan, diantaranya, membina dan membimbing, berpartisipasi dalam pembelajaran peserta didik, mendidik dan mengajar, memberi motivasi dan memberi tanggung jawab yang nyata. Partisipasi kelompok belajar bertujuan untuk menciptakan peserta didik yang kurang memperdulikan pendidikan menjadi anak yang mandiri dan memiliki pengetahuan yang tinggi serta berdaya secara terkontrol dengan meningkatkan kepentingan peserta didik. b. Bentuk dorongan partisipasi kelompok belajar yang diberikan dalam mengatasi ketidak pedulian anak terhadap pendidikan yaitu berupa tindakan-tindakan yang diantaranya ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran, ikut berkontribusi dalam pelaksanaan program, memberikan pembinaan dan bimbingan, membantu memfasilitasi peserta didik dan pelaksanaan musyawarah kepada orang tua peserta didik. c. Manfaat yang diperoleh dengan adanya partisipasi kelompok belajar sore hari dirasakan oleh banyak pihak misalnya terhadap pengurus kelompok belajar adalah keberadaannya tetap terjaga dan perkembangannya terus

14 mengalami kemajuan. Manfaat terhadap peserta didik untuk menambah skill dan pengetahuan dalam pembelajaran, membentuk karakter dan mental anak, meningkatkan rasa percaya diri anak, berpartisipasi aktif membantu masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan. d. Dalam partisipasi kelompok belajar sore hari tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambat. Adapun faktor pendukung dari partisipasi kelompok belajar yakni: adanya kepercayaan orang tua dan pendik memiliki banyak pengalaman serta wawasan yang bermanfaat. Faktor penghambat dalam partisipasi kelompok belajar yakni: waktu dan kesibukan serta hasutan dari pihak luar. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti mengenai partisipasi pendidikan nonformal guna mengatasi ketidak pedulian anak terhadap pendidikan di Desa Jalan Laut, ada beberapa saran yang diharapkan dapat mendorong partisipasi kelompok belajar menjadi lebih baik lagi, yaitu sebagai berikut: a. Bagi pengurus dan pendidik dalam perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan yang melibatkan peserta didik, sebaiknya lebih dapat disesuaikan dengan waktu yang dimiliki masyarakat agar partisipasi tersalurkan secara optimal. b. Bagi peserta didik sebaiknya lebih giat lagi untuk mengikuti pembelajaran dan aktif dalam kegiatan kelompok belajar, tidak begitu mementingkan pekerjaan yang seharusnya bukan menjadi tanggung jawab mereka. Hal ini diharapkan dapat menciptakan anak yang

15 Partisipasi kelompok belajar...(pika Yunianti) 15 cerdas dan memiliki pengetahuan yang tinggi. c. Bagi orang tua peserta didik di Desa Jalan Laut lebih giat lagi untuk mendorong anaknya dalam hal menuntut ilmu, memberikan kesadaran kepada anaknya akan manfaat dari pendidikan untuk masa depan mereka kelak. Daftar Pustaka Arifin Ahmad, Zainal. (2012). Perencanaan pembelajaran dari Desain sampai Implementasi. Pusaka Insan Madani: Yogyakarta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Jalal, Faisal dan Dedi Supriadi. (2005). Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Adicita Karya Nusa: Jakarta /16/timah-dan-pendidikan-kita/ 18 Maret 2015, 20:43 WIB. Doddington, Christine dan Mary Hilton. (2010). Asal Mula Pendidikan Berpusat pada Anak. Indeks: Jakarta. Sudjana. (2005). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif dalam Pendidikan Non Formal. Bandung: Falah Production. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

16

PARTISIPASI ORANG TUA SISWA DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VI SD N PANGGANG ARTIKEL JURNAL

PARTISIPASI ORANG TUA SISWA DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VI SD N PANGGANG ARTIKEL JURNAL PARTISIPASI ORANG TUA SISWA DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VI SD N PANGGANG ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA (Studi Kasus Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 8 Surakara) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

REFLEKSI RESPON GURU TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 1 NGAGLIK E-JOURNAL

REFLEKSI RESPON GURU TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 1 NGAGLIK E-JOURNAL REFLEKSI RESPON GURU TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 1 NGAGLIK E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 ranah afektif ini sebagai pondasi bagi siswa dalam menghadapi setiap kejadian ataupun permasalahan ia alami dalam kehidupan sehari-hari. Ranah afektif dapat mengarahkan seseorang untuk dapat berbuat

Lebih terperinci

PEMBINAAN PRESTASI ATLET PENCAK SILAT DEWASA DI KABUPATEN KLATEN

PEMBINAAN PRESTASI ATLET PENCAK SILAT DEWASA DI KABUPATEN KLATEN Pembinaan Prestasi Pencak Silat...(Girindra Kusuma Wardani) 1 PEMBINAAN PRESTASI ATLET PENCAK SILAT DEWASA DI KABUPATEN KLATEN THE PROCESS OF FOSTERING ADULT MATERIAL ARTS AT THE DISTRICT OF KLATEN. Oleh

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang berjudul Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru di SMP Islam Al-Azhar 29 BSB Semarang ini merupakan jenis

Lebih terperinci

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS Sirajuddin Saleh, & Hariati Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

PROGO. Oleh AN PENDIDIKAN

PROGO. Oleh AN PENDIDIKAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA JENJANG SMA NEGERI DI KABUPATEN KULON PROGO ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU 1.362 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 14 Tahun ke-5 2016 PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU IMPLEMENTATION OF MATHEMATICS REMEDIAL TEACHING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan

BAB III METODE PENELITIAN. meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas beberapa hal tentang metode penelitian meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan sumber data; (d) Prosedur

Lebih terperinci

Oleh : Anggrita Kumidaninggar, Pendidikan Luar Sekolah,

Oleh : Anggrita Kumidaninggar, Pendidikan Luar Sekolah, Dampak Pelaksanaan Program (Anggrita K) 170 DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT TERHADAP AKTIVITAS WIRAUSAHA WARGA BELAJAR DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) AR-RUM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EDUKATIF DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN KEARSIPAN KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BHAKTI KARYA 1 MAGELANG ABSTRAK Oleh: Brigitta Indriani

Lebih terperinci

PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: Alfi Hidayatur Ramadhlani Dra Sri Hartini, M.Pd ABSTRAK Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan peningkatan kualitas

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Jurnal Gammath, Volume I Nomor 2, September 2016 KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Mohammad Jupri 1, Zulfa Anggraini R 2, Christine Wulandari S 3 1 Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM UPAYA GURU DALAM MENGATASI MASALAH KENAKALAN SISWA DI SMA NEGERI 1 PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP Ince Deriansyah Syam Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Waktu melakukan penelitian ini selama 7 (Tujuh) bulan dengan rincian sebagai berikut : Waktu Pelaksanaan No. Kegiatan Jan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) ini tidak terlepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFICATION OF OBSTACLES IN LEARNING TEACHER IN CLASS III A SCHOOL INCLUSION SDN GIWANGAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PEMBINAAN WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A WIROGUNAN YOGYAKARTA

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PEMBINAAN WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A WIROGUNAN YOGYAKARTA Diklus, Edisi XVII, Nomor 01, September 2013 241 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PEMBINAAN WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A WIROGUNAN YOGYAKARTA Oleh: Fitria Pradini Sisworo Empit_sisworo@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata yang tampak. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kata yang tampak. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualiatif karena untuk mendapatkan yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data

Lebih terperinci

KEMANDIRIAN WANITA SINGLE PARENT DALAM MENDIDIK ANAK (Studi Kasus Di Desa Pakang, Andong, Boyolali) oleh 1) Sumiyatun dan 2) Achmad Muhibbin ABSTRAK

KEMANDIRIAN WANITA SINGLE PARENT DALAM MENDIDIK ANAK (Studi Kasus Di Desa Pakang, Andong, Boyolali) oleh 1) Sumiyatun dan 2) Achmad Muhibbin ABSTRAK KEMANDIRIAN WANITA SINGLE PARENT DALAM MENDIDIK ANAK (Studi Kasus Di Desa Pakang, Andong, Boyolali) oleh 1) Sumiyatun dan 2) Achmad Muhibbin 1) Mahasiswa Prodi PPKn FKIP-UMS 2) Dosen Tetap Prodi PPKn FKIP-UMS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara tepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang pada era sekarang. Pendidikan di Indonesia adalah hak dan kewajiban setiap warga negara. Setiap warga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan kualitatif ini merupakan suatu cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berkreasi, semakin dirasakan urgensinya. Otonomi dibidang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berkreasi, semakin dirasakan urgensinya. Otonomi dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan akan pendidikan yang baik, yang mampu meningkatkan kualitas bangsa, mengembangkan karakter, memberikan keunggulan dan kemampuan berkreasi, semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian dan empiris dalam penelitian sangat diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 2 GEMEKSEKTI KEBUMEN

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 2 GEMEKSEKTI KEBUMEN 2.036 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 21 Tahun ke-5 2016 PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 2 GEMEKSEKTI KEBUMEN THE PARTICIPATION OF SCHOOL COMMITTE TO IMPROVE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang meneliti kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 (Studi: Partisipasi Masyarakat dalam Mensukseskan Bank Sampah Mandiri Di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota

Lebih terperinci

PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017)

PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017) PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROGRAM PEMBELAJARAAN MASYARAKAT KELOMPOK TERNAK SAPI NGUDI SARI DI PADUKUHAN KARANGGUMUK II KARANGREJEK WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PELAKSANAAN PROGRAM PEMBELAJARAAN MASYARAKAT KELOMPOK TERNAK SAPI NGUDI SARI DI PADUKUHAN KARANGGUMUK II KARANGREJEK WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PELAKSANAAN PROGRAM PEMBELAJARAAN MASYARAKAT KELOMPOK TERNAK SAPI NGUDI SARI DI PADUKUHAN KARANGGUMUK II KARANGREJEK WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share (TPS), Guru Al-Quran Hadits, Aktivitas Belajar

ABSTRAK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share (TPS), Guru Al-Quran Hadits, Aktivitas Belajar ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share (TPS) Guru Al-Quran Hadits Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik di MI Thoriqul Huda Kromasan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 60 BAB III Metode Penelitian peneliti melakukan penelitian di daerah Kecamatan Krian lebih tepatnya di Desa Tambak. setelah melakukan penelitian dengan cara observasi karena mengenal banyak teman di daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Lexy J Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X-2 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2015/2016 Dina Ema Mayasari, AY Djoko Darmono, Siti

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Agil Mirdiyanto¹, Joharman 2, Kartika Chrysti S 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTA BARAT SURAKARTA SKRIPSI. Oleh: SITI SOLEKHAH K

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTA BARAT SURAKARTA SKRIPSI. Oleh: SITI SOLEKHAH K IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTA BARAT SURAKARTA SKRIPSI Oleh: SITI SOLEKHAH K8410055 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini ingin mengetahui kreativitas siswa dalam memahami bangun datar kelas VII MTs Al Ghozali Panjerejo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Biasa Tunarungu Karya Mulia Surabaya. Penelitian ini digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Biasa Tunarungu Karya Mulia Surabaya. Penelitian ini digunakan untuk 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif dipilih karena penelitianya dilakukan pada kondisi

Lebih terperinci

UPAYA PEMERINTAH KELURAHAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN PELAYANAN MASYARAKAT

UPAYA PEMERINTAH KELURAHAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN PELAYANAN MASYARAKAT UPAYA PEMERINTAH KELURAHAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN PELAYANAN MASYARAKAT Defri, Achmad Bardjan Saleh, Ignatius Adiwidjaja Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Email:

Lebih terperinci

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP RPP GURU DALAM MENGAJAR DI SMA NEGERI 1 MALLUSETASI (STUDI KASUS PADA GURU DI SMA NEGERI 1 MALLUSETASI KABUPATEN BARRU) Saldy Ramlan Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini berlokasikan di Rw. 14 Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. Alasan pemilihan lokasi telah diperjelas dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Taman Kanak-Kanak (TK) Herlina Tenggela Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Taman Kanak-Kanak (TK) Herlina Tenggela Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Lokasi penelitian adalah Taman Kanak-Kanak (TK) Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Untuk memasuki lokasi penelitian untuk melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pendidikan yang lebih upaya untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pendidikan yang lebih upaya untuk meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mewujudkan pendidikan yang lebih upaya untuk meningkatkan pembangunan daerah Kota Yogyakarta maka dibuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mengungkapkan realitas yang ada, maka seseorang dapat menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Pesawahan yang beralamat di Jalan Ikan Kakap No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM PENDIDIKAN RENDAH (STUDI PADA PETANI RAMBUTAN DESA PALLANTIKANG, KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN GOWA) Nuralfi Khaerany Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL Pencapaian Standar Kualifikasi... (Septantya Budi Saputra) 53 PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL TEACHER QUALICATION STANDARD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian Objek penelitian merupakan langkah utama yang paling penting dalam melakukan penelitian, apalagi menentukan masalah apa yang harus di

Lebih terperinci

Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman

Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman Oleh: Peninas Saputri Student Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera

Lebih terperinci

PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI. Oleh Oka Deva Yunianto NIM

PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI. Oleh Oka Deva Yunianto NIM PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI Oleh Oka Deva Yunianto NIM 07110241029 PROGRAM STUDI KEBIJAKAN PENDIDIKAN JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi

BAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif denganmetode studi kasus. Nasution (2003: 5) menyatakan bahwa: Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

TRI UTOMO A

TRI UTOMO A STUDI DESKRIPTIF MOTIVASI MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN DALAM MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA RACANA KI/NYI AHMAD DAHLAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

Keywords: Effectiveness, Information Services, Teachers BK

Keywords: Effectiveness, Information Services, Teachers BK EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK PADA KURIKULUM 2013 D SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Yulaina Efrida Wati 1, Ismarianti 2, Wira Solina 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A B Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan desain penelitian kualitatif. Studi kasus digunakan ketika peneliti perlu memahami suatu

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN ORANG TUA SISWA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SDN SABRANGLOR NO. 78 SURAKARTA TESIS

PEMBERDAYAAN ORANG TUA SISWA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SDN SABRANGLOR NO. 78 SURAKARTA TESIS PEMBERDAYAAN ORANG TUA SISWA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SDN SABRANGLOR NO. 78 SURAKARTA TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor penyebab..., Rika Aristi Cynthia, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor penyebab..., Rika Aristi Cynthia, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting di seluruh aspek kehidupan manusia. Hal itu disebabkan pendidikan berpengaruh langsung terhadap perkembangan kepribadian manusia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Dalam Penelitian diperlukan metode penelitian, agar penelitian dapat berjalan sesuai rencana, dapat dipertanggung jawabkan, serta tujuan penelitian dapat tercapai. Beberapa hal

Lebih terperinci

PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMBANGUN GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER

PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMBANGUN GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 2, No. 1, Juni 2015 ISSN 2407-5299 PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMBANGUN GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER Hadi Rianto Program Studi PPKN

Lebih terperinci

PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KOTA SOLO

PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KOTA SOLO PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KOTA SOLO Amalia Emiliana Suryani, Atik Catur Budiarti, Siany Indria Liestyasari Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI Pelaksanaan Layanan Bimbingan (Deddy Setyo Nugroho) 3.005 PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI TUTORING SERVICES IN THE FOURTH GRADE SDN 1 SUKORINI Oleh: Deddy

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 21 BALUWARTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

ANALISIS ANIMO MASYARAKAT DALAM MEMILIH SEKOLAH ANAK DI SD WULUHADEG DAN SD IT ASSALAAM

ANALISIS ANIMO MASYARAKAT DALAM MEMILIH SEKOLAH ANAK DI SD WULUHADEG DAN SD IT ASSALAAM 2.262 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 23 Tahun ke-5 2016 ANALISIS ANIMO MASYARAKAT DALAM MEMILIH SEKOLAH ANAK DI SD WULUHADEG DAN SD IT ASSALAAM ANAlYZE OF SOCIETY INTEREST TO CHOOSE WULUHADEG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengalaman siswa dalam mengembangkan keterampilan berpartisipasi sangat penting untuk dibangun pada jenjang persekolahan. Siswa sebagai generasi penerus yang

Lebih terperinci

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH (Studi Deskriptif Pada Kelas VIII di SMP Negeri 2 Pancung Soal) JURNAL Diajukan untuk menyusun

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KURIKULUM 2013 DI SDN TANJUNGREJO 1 MALANG

ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KURIKULUM 2013 DI SDN TANJUNGREJO 1 MALANG ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KURIKULUM 2013 DI SDN TANJUNGREJO 1 MALANG 1) Nury Yuniasih 1, 2) Iskandar Ladamay, 3) Dyah Tri Wahyuningtyas 1 FKIP Universitas Kanjuruhan Malang Jl. Soedanco Supriadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT PAP DALAM BIDANG PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT DESA MADAK

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT PAP DALAM BIDANG PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT DESA MADAK TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT PAP DALAM BIDANG PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT DESA MADAK Mertika, Yohanes Bahari, Nuraini Asriati Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Email: mertika_pensos@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM PERILAKU SOSIAL KELOMPOK PENGAMEN JALANAN DALAM MENYEDIAKAN SARANA PENDIDIKAN DI KOTA PANGKEP Sumarni Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Bentuk perilaku sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) sehubungan dengan fenomena yang peneliti temui yaitu terdapat perbedaaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan pada Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan pada Pasal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelatihan adalah salah satu program pendidikan nonformal. Menurut Undang- Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan pada Pasal

Lebih terperinci

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL WILDA GUSRITA NPM : 10060188 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 TANETE RILAU KABUPATEN BARRU Zulfadilah Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa pengurus komite

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA JAWA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA JAWA SISWA SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA JAWA SISWA SEKOLAH DASAR Mukhlas 1, Ngatman 2, Harun Setyo Budi 3 1 Mahasiswa PGDS FKIP Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Seorang peneliti harus menggunakan metode penelitian yang sesuai.peranan metode penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan metode yang baik dan sesuai dapat memungkinkan tercapainya tujuan penelitian yang tepat dan benar. Metode penelitian

Lebih terperinci

PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016

PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016 2.282 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 24 Tahun ke-5 2016 PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016 IMPLEMENTATION GUIDANCE STUDY AT THE FIRST GRADE

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran

ABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran ABSTRAK Skripsi dengan judul Kreativitas Guru PAI Pada Metode Pembelajaran Agama Islam di SMA Pawyatan Daha Kediri ini ditulis oleh Arifatul Laili, NIM 2811133044, dengan pembimbing oleh H. Muh. Nurul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari prosedur dan pola yang ditempuh oleh peneliti, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUA N. mensejahterakan kehidupan masyarakat. Ketatnya persaingan dunia dengan

BAB I PENDAHULUA N. mensejahterakan kehidupan masyarakat. Ketatnya persaingan dunia dengan BAB I PENDAHULUA N A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia saat ini pendidikan sangatlah penting, sebagai sarana dalam mengembangkan generasi muda di era globalisasi untuk mensejahterakan kehidupan

Lebih terperinci

Oleh : Ambar Budi Suprihatin ( ) Abstract

Oleh : Ambar Budi Suprihatin ( ) Abstract UPAYA GURU MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR MELALUI BIMBINGAN BELAJAR DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS RUMAH PADA SISWA KELAS V SDI DIPONEGORO SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : Ambar Budi Suprihatin

Lebih terperinci