Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya
|
|
- Inge Lesmana
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pendidikan Agama Buddha 2 Hari Raya Agama Buddha Petunjuk Belajar Sebelum belajar materi ini Anda diharapkan berdoa terlebih dahulu dan membaca materi dengan benar serta ketika mengerjakan latihan soal terlebih dahulu membaca petunjuk soal. Standar Kompetensi: - Mengenal Makna Puja Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya Uraian Materi Setiap agama memiliki hari raya untuk mengenang tokoh agamanya masing-masing Agama Buddha memiliki banyak hari raya, tetapi ad 4 hari raya yang penting, yaitu: 1. Hari Raya Waisak Hari raya Waisak adalah hari raya terpenting umat Buddha hari raya waisak dikenal sebagai hari Buddha atau tri suci waisak, karena memperingati tiga peristiwa yang terjadi pada diri Buddha. Tiga peristiwa itu adalah: 1. Gambar Siddarta Lahir 2. Gambar Buddhartta menjadi Buddha 3. Gambar Buddha Parini Elbana
2 Siddhartta lahir di taman lumbun pada tahun 623 SM pada saat lahir Pangeran Siddhartta dapat berjalan tujuh langkah di atas langkahnya tumbuh bunga teratai, selain dapat berjalan Pengeran Siddhartta juga dapat berbicara, yaitu: - Agoham Sinlokase - Jetohan Asmilokase - Ayam Natidhani Purabhavo Artinya: Akulah yang teragung di dunia ini, tiada lagi kelahiranku yang akan datang, karena inilah kelahiranku yang terakhir kalinya Hari raya waisak diperingati pada bulan Mei, bulan purnamasidhi biasanya ummat Buddha merayakan di Vihara, Cetiya, Candi. Siddhartta menjadi Buddha di Buddha gaya dibawah pohon Bodhi setelah mengalahkan mara Penggoda pada tahun 588 SM, pada usia 35 tahun dengan cara bermeditasi selama 6 tahun. Buddha mencapai parinibbana di kusinara di bawah pohon sala lembar dengan posisi meditasi berbaring pada tahun 543 SM pada usia 80 tahun Perayaan waisak secara nasional diadakan di candi Borobudur dengan dimulai dengan puja bakti di candi mendut dan melakukan prosesi dari candi mendut menuju candi Borobudur dengan melewati candi pawon 2. Hari Raya Asadha Hari raya asadha diperingati pada bulan Juli, hari raya asadha dikenal dengan hari dhamma di Taman Rusa Isipathana. Pada hari raya asadha sang Buddha mengajarkan ajarannya yang pertama kali kepada lima pertapa, yaitu: 1. Vappa 2. Asaji 3. Mahanama 4. Bhadiya 5. Kondanna Pada hari raya Asadha sang Buddha mengajarkan ajaran tentang empat kebenaran mulia dan ajarannya dikenal dengan nama Dhammacakhaparatthana Sutta yang disimbolkan dengan lambang Roda Dhamma. 3. Hari Raya Kathina Setelah selesai merayakan hari raya Asadha para bhikkhu menjalanlan masa vassa, masa dimana seorang bhikkha harus berdiam disatu tempat atau vihara selama tiga bulan tidak boleh pergi dari tempat vassa lebih dari tiga bulan, setelah selesai menjalankan vasa para bhikkhu melakukan upacara civara untuk perayaan kathina.
3 Hari kathina dikenal juga sebagai hari bakti umat kepada sangha karena umat pada hari raya kathina mempersembahkan dana berupa empat kebutuhan para bhikkhu yaitu: 1. Makanan Makanan yang mereka makan dengan tujuan untuk melangsungkan kehidupan bukan untuk memuaskan keinginan lidah 2. Obat-obatan Obat-obatan untuk menyiapkan dan untuk mengobati saat terjadi sakit 3. Tempat tinggal Tempat tinggal berfungsi untuk melindungi diri dari panas, hujan dan serangan binatang buas 4. Jubah Jubah adalah pakaian yang digunakan oleh para bhikhu dan bhikhuni yang bertujuan untuk melindungi diri dari gigitan serangga, panas, dan dingin Dari empat kebutuhan pokok ini umat juga dapat mempersembahkan kebutuhan yang lain seperti: alat mandi, alat cukur, sandal, mangkok, jarum, dan benang serta saringan air. 4. Hari Raya Magha Puja Hari raya magha puja diperingati pada bulan Februari dan Maret pada hari raya magha puja memperingati empat pertemuan besar yang dikenal Catumangasani patta, yaitu: 1. berkumpulnya para bhikkhu yang berjumlah semua bhikkhu sudah mencapai arahat 3. bhikkhu yang datang adalah bhikkhu yang ditasbihkan oleh sang Buddha sendiri dengan kata Ehi bhikkhu 4. bhikkhu yang datang tanpa ada perjanjian terlebih dahulu Peristiwa ini terjadi di Vihara Veluvana, pada saat itu sang Buddha mengajarkan ajarannya yang dikenal Ovadapatimobhka yang berisi tentang inti ajaran Buddha, yaitu: Jangan berbuat jahat, perbanyaklah perbuatan bajih, sucikan hati dan pikiran inilah inti ajaran Buddha
4 Pendidikan Agama Buddha 2 Hukum Kesunyataan Standar Kompetensi: Mengenal hukum-hukum Alam Kompetensi Dasar: Meyakini hukum kesunyataan sebagai hukum alam Hukum Kesunyataan adalah hukum yang kekal abadi berlaku dimana-mana mengatasi waktu tempat dan keadaan (31 alam kehidupan) Hukum Kesunyataan terdiri dari: 1. Catary Arya Saccami --> Empat kebenaran mulia 2. Tilakbhana Tiga Corak Universal 3. Kama dan Punarbhava Sebab akibat dan kelahiran kembali 4. Paticcasamupada Hukum sebab musabab yang saling bergantungan 1. Catary Arya Saccami Empat kebenaran mulia 1. Dukkha 2. Sebab Dukkha 3. Jalan untuk melenyapkan Dukkha 4. Akku Dukkha 2. Tilakbhana Tiga Corak Universal 1. Anicca 2. Dukkha 3. Anatta 3. Kamma dan Punarbhava Sebab akibat dan kelahiran kembali Kamma dibagi menjadi beberapa bagian menurut fungsi, menurut. Punarbhava kelahiran dibagi 4 yaitu: 1. melalui kandungan (Ajadaja Yoni) 2. melalui telur (Jalabuja Yoni) 3. melalui spontan (Sansedaja Yoni) 4. melalui tempat lembab (Opapatika Yoni)
5 4. Patticcalamupada di bai menjadi 12 bagian: 1. Avijja 2. Tanha 3. Silabathaparamasa 4. Kommaragha 5. Ruparagha 6. Bhava 7. Jati 8. Jaramaprana 9. Mana 10. Udacca, Kukuca Tugas dan Latihan Soal Tugas 1. Buatkanlah draf atau urutan untuk membuat perayaan Waisak 2. Buatkanlah draf atau urutan untuk membuat perayaan Kathina Latihan Soal Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat! 1. Jelaskan 3 (tiga) peristiwa yang terjadi pada hari raya waisak? 2. Sebutkan 5 (lima) nama pertapa? 3. Jelas 4 (empat) kebutuhan pokok para bhikkhu? 4. Jelaskan 4 (empat) barang yang dapat diberikan kepada para bhikkhu pada hari raya kathina selain 4 (empat) kebutuhan pokok? 5. Sebutkan 4 (empat) peristiwa besar yang terjadi pada hari raya Magha Puja?
6 Kunci Jawaban Tugas: Acara Perayaan Waisak 1. Prossi / Pradaksina oleh Bhikkhu Sangha 2. Namakkhara Gatha 3. Mandana Tisarana Pancasila 4. Buddhanussati 5. Dhammanussati 6. Sanghanussati 7. Saccakiriya Gatha 8. Karaniya Metta Sutta 9. Meditasi 10. Waisaka Puja Gatha 11. Aradana Dhamma desana 12. Pemberkahan 13. Etarata 14. Namakhara Gatha 15. Bhikkhu meninggalkan tempat Acara Hari Raya Kathina 1. Pradaksina Bhikkhu 2. Namakara Gatha 3. Aradana Tigarana Pancasila 4. Buddhanussatti 5. Dhammanussati 6. Sanghanussati 7. Saccakiriya Gatha 8. Karaniyametta Sutta 9. Meditasi 10. Aradana Dhammadesana 11. Pemberkahan 12. Nidikanda Sutta 13. Etavata 14. Namakhara Gatha 15. Bhikkhu meninggalkan tempat
7 Latihan Soal 1. Tuliskan 4 (empat) hukum kebenaran 2. Tuliskan 3 (tiga) dari hukum Tilakkhana 3. Tuliskan 4 (empat) cara kelahiran makhluk hidup Kunci Jawaban Dukkha 2. Sebab Dukkha 3. Jalan untuk melenyapkan dukkha 4. Akhir dukkha Anicca 2. Dukkha 3. Anatta Melalui kandungan 2. Melalui telur 3. Melalui spontan 4. Melalui tempat lembab Jawaban Soal Uraian 1. - lahirnya Siddharta di taman Lumbini pada 623 SM - siddharta menjadi buddha di Buddha gaya pada 588 SM - buddha parinibbana di kusinara pada 543 SM Vappa 2. Asaji 3. Mahanama 4. Bhadiya 5. Kondanna Makanan untuk kelangsunga hidup 2. Obat-obatan untuk mengobati penyakit 3. Jubah untuk melindungi diri dari dingin, panas dan gigitan serangga 4. Tempat tinggal untuk melindungi diri dari serangan binatang buas
8 4. 1. Alat mandi 2. Alat cukur 3. Sandal 4. Jarum dan benang Berkumpulnya 1250 bikkhu 2. semua arahat 3. mereka datang tanpa perjanjian 4. Eki Bhikkhu
D. ucapan benar E. usaha benar
1. Keyakinan yang dituntut dalam agama Buddha adalah A. keyakinan tanpa dasar terhadap seluruh ajaran Buddha B. keyakinan yang muncul dari proses pembelajaran, pengalaman, dan perenungan C. keyakinan yang
Lebih terperinciDharmayatra tempat suci Buddha
Dharmayatra tempat suci Buddha 1. Pengertian Dharmayatra Dharmayatra terdiri dari dua kata, yaitu : dhamma dan yatra. Dharmma (Pali) atau Dharma (Sanskerta) artinya kesunyataan, benar, kebenaran, hukum,
Lebih terperinciMengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?
TENTANG SANG BUDDHA 1. Apa arti kata Buddha? Kata Buddha berarti "Yang telah Bangun" atau "Yang telah Sadar", yaitu seseorang yang dengan usahanya sendiri telah mencapai Penerangan Sempurna. 2. Apakah
Lebih terperinciTIGA PERMATA MULIA. --Hari Asadha--
TIGA PERMATA MULIA --Hari Asadha-- Redaksi Sukhemadewi Tiandi Widayat Yensita Layout and Editing Andre Krislee Hery Ciaputra Michael Tanoto Pandapotan Sitinjak Renardi Winata Diterbitkan oleh: Sekretariat
Lebih terperinciDhammacakka Pavattana Sutta!
Khotbah Pertama Dhammacakka Pavattana Sutta! (S 5:420-424) Bagian1 Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Bertemu Pertapa Telanjang Upaka Setelah 49 hari retret, Buddha
Lebih terperinciLEMBAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD
LEMBAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2016-2017 SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hari, Tanggal : Rabu 8 Maret 2017 Kelas/Semester : XII/VI Alokasi Waktu : 120 menit
Lebih terperinci1.Definisi Hukum. 2.Pembagian/jenis-jenis Hukum
1.Definisi Hukum Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat
Lebih terperinciKebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015
Kebahagiaan Berdana Diposkan pada 02 Desember 2015 Berdana dan melaksanakan Dhamma di dalam kehidupan sehari-hari, itulah berkah utama Kehidupan berlangsung terus dari waktu ke waktu. Hari berganti bulan
Lebih terperinci28. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD
28. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciE. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA
- 1266 - E. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA KELAS : I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA
BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Wawancara kepada Bhikkuni Pundarika Wawancara kepada narasumber: Bhikku Nyana Suryanadi - Ketua Umum Sangha Agung Indonesia Hanlun Hutomo Ketua Majelis Buddhayana
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Kelas : VIII (Delapan) Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA Semester : 1 (Satu) Aspek : Sejarah Standar : 1. Mengungkapkan sejarah Pangeran Siddharta pada masa bertapa
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Mengidentifikasi delapan anugerah yang diminta. Tes Lisan. Pangeran Siddharta
SILABUS Sekolah : SMP NEGERI 4 TANJUNGPINANG Kelas : VIII (Delapan) Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA Semester : 1 (Satu) Aspek : Sejarah Standar Kompetensi : 1. Mengungkapkan sejarah Pangeran Siddharta
Lebih terperinciDāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13
Dāna-4 Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Definisi Bhikkhu Leher-Kuning Anggota-anggota dari silsilah Buddha Gotama yang berleherkuning,
Lebih terperinciLEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017
LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hari, Tanggal : Rabu 8 Maret 2017 Kelas/Semester : XI/IV Alokasi Waktu : 120 menit Guru
Lebih terperinciE. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA
- 993 - E. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA KELAS : VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciE. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti. Satuan Pendidikan : SD
E. Pendidikan Agama Budi Pekerti Satuan Pendidikan : SD Kelas : I (satu) Kompetensi Inti : KI 1 : Menerima menjalankan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
Lebih terperinciPROPOSAL SPONSORSHIP KATHINA PUJA 2561 B.E./2017 KELUARGA MAHASISWA BUDDHIS DHAMMAVADDHANA BINUS UNIVERSITY
PROPOSAL SPONSORSHIP KATHINA PUJA 2561 B.E./2017 KELUARGA MAHASISWA BUDDHIS DHAMMAVADDHANA BINUS UNIVERSITY I. LATAR BELAKANG Hari Kathina atau yang juga sering disebut Hari Sangha adalah salah satu hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agama memiliki pengaruh besar terhadap tindakan dan prilaku manusia yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan aturan-aturan dan ideologi
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 1
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 1 Berlaku mulai: Gasal/2010 MATA KULIAH : AGAMA BUDHA KODE MATA KULIAH / SKS : 410101029 / 2 SKS MATA KULIAH PRASYARAT
Lebih terperinciSutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para
1 Ciri-ciri Seorang Sotapanna (The Character of a Stream-enterer) Pada umumnya Tipitaka menjelaskan seorang Sotapanna sehubungan dengan empat faktor. Tiga faktor pertama dari keempat faktor Sotapatti ini
Lebih terperinciBuddha di Desa Rancaiyuh.
ARIYA DIPASENA BUAH DARI SUATU PERJUANGAN PANJANG Mayarakat Desa Rancaiyuh, khususnya warga keturunan Tionghoa rata-rata beragama Buddha yang tertera di KTP. Akan tetapi, masih banyak dari mereka yang
Lebih terperinci21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD)
21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak:
STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA Oleh: Warsito Abstrak: Perkembangan Dharmaduta di Indonesia telah berkembang pesat sejak masa kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur.
Lebih terperinciBAB V ANALISIS KOMPARATIF. daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual
BAB V ANALISIS KOMPARATIF A. Persamaan Agama Hindu dan Budha merupakan satu rumpun agama dan berasal dari daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual keagamaan yang terkandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terdiri dari berbagai kelompok etnik salah satunya adalah kelompok etnik Tionghoa. Kelompok etnik Tionghoa di Indonesia adalah salah satu kelompok etnik yang
Lebih terperinciPendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti SD KelasI Hak Cipta 2013 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku
Lebih terperinciPentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin
Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Anattalakkhaṇa Sutta (S 3:67) Sutta tentang Karakteristik Bukan-diri dibabarkan 5 hari
Lebih terperinciI. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d dan e pada jawaban yang tepat!
YAYASAN DHARMA BHAKTI SARIPUTRA SMA SARIPUTRA ULANGAN TENGAH SEMESTER Jl. RE. Martadinata Gg. Nakula No. 35 A Cikarang Utara Bekasi 17530 Telp (021) 8902473 Fax 89110570 Email : Sariputraschool@yahoo.com
Lebih terperinciKetuhanan Yang Maha Esa
MODUL 1 Ketuhanan Yang Maha Esa Sapardi, S.Ag., M. Hum. P PENDAHULUAN uja dan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Sang Triratana sehingga dapat tersusunnya modul Ketuhanan Yang Maha
Lebih terperinciE. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
E. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Satuan Pendidikan : SMP Kelas : VII (tujuh) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku
Lebih terperinciBAB II PELAKSANAAN KEGIATAN. Kegiatan KKN yang dilaksanakan di Posko III (Desa Cijantra) lebih
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1. Program Kerja Kegiatan KKN yang dilaksanakan di Posko III (Desa Cijantra) lebih mengutamakan pada pengabdian masyarakat secara nyata di Desa Cijantra. Kegiatan-kegiatan
Lebih terperinciUPACARA KATHINA DALAM AGAMA BUDDHA
1 UPACARA KATHINA DALAM AGAMA BUDDHA (Studi Kasus Pada Vihara Buddha Metta Arama Menteng Jakarta) Oleh MA MUN NIM. 0032118712 JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA FAKULTAS USULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM
Lebih terperinciLEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD
LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2016-2017 SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hari, Tgl : Rabu, 8 Maret 2017 Kelas/Semester : X/ganjil Alokasi Waktu : 10.30-12.30
Lebih terperinciKURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran
KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA SEKOLAH MENENGAH ATAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003 Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan
Lebih terperinciE. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS
- 1835 - E. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciKamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies
Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Tiga Jenis Virati 1. Pantangan kesempatan telah datang (sampattavirati) Seseorang, walaupun tidak sedang melatih
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Persepsi untuk mengenali atau membuat kita menjadi tahu dan mengerti hal-hal yang menurut Ma adalah suatu pengamatan yang berasal dari komponen kognitifnya,
Lebih terperinciHak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dilindungi Undang-Undang
Hak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
Lebih terperinciKAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!
KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir Pariyatti Sāsana www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD KEMUNCULAN TEORI KAMMA Ciri khas agama-agama di India sejak awal periode Vedic (1750-500
Lebih terperinciMENJADI PEMENANG ARUS
MENJADI PEMENANG ARUS PENDAHULUAN Di dalam Agama Buddha kita mengenal adanya tingkat-tingkat kesucian yang dapat dicapai oleh seorang umat Buddha yang telah dapat mengerti melaksanakan dan menembus EMPAT
Lebih terperinciDPD Patria Sumatera Utara. Juara II. Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA
DPD Patria Sumatera Utara Juara II Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa Namo Tassa Bhagavato
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tradisi menyambut bulan Suro merupakan hal yang sudah menjadi salah satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di Jawa maupun yang
Lebih terperinciVinaya: Yang Perlu Diketahui oleh Umat
DHAMMAVIHARI B U D D H I S T S T U D I E S Vinaya: Yang Perlu Diketahui oleh Umat Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Sepuluh Alasan Buddha Menetapkan Vinaya 1. Untuk kebaikan saṅgha (saṅghasuṭṭhutāya).
Lebih terperinciKelas II SD. Hak Cipta 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang
Hak Cipta 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pergilah, bekerjalah untuk keselamatan orang banyak, untuk kebahagiaan orang banyak, karena belas kasihan pada dunia, untuk kesejahteraan, untuk keselamatan,
Lebih terperinciMANFAATKANLAH WAKTU ANDA
MANFAATKANLAH WAKTU ANDA Oleh : Lie Jan Tjong ( Aji ) 1. Waktu tidak terbatas. Berbicara tentang waktu, tentunya tidak terlepas dari putaran bumi yang mengelilingi matahari, yang disebut rotasi. Kita tidak
Lebih terperinciMahā Maṅgala Sutta (1)
Mahā Maṅgala Sutta (1) Azimat Buddhis Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Pseudo Sebab-Akibat Jangan memindah guci-abu-jenasah yang sudah disimpan di vihāra. Penempatan guci-abu. Ibu mengandung
Lebih terperinciJadwal Kagyu Monlam ke 30 21 December 2012 01 January, 2013
Jadwal Kagyu Monlam ke 30 21 December 2012 01 January, 2013 Sebagai program utama harian Monlam, His Holiness Gyalwang Karmapa dan para tulku senior lainnya dan para lama akan memimpin persamuan dari ribuan
Lebih terperinciTidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian
Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini
Lebih terperinciMengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13
Dāna-3 Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD 1 Pandangan Tentang Dāna Kaum materialis: Dāna tidak ada buah karena tidak ada kehidupan setelah ini. Kaum Theis:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan agama yang tersebar dari Sabang hingga Marauke. Keanekaragaman tersebut menghasilkan berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Buddhism atau yang biasa dikenal sebagai ajaran Agama Buddha, merupakan salah satu filsafat tua dari timur yang ikut berkembang di Indonesia sejak abad ke 5. Pada
Lebih terperinciManfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin
Manfaatkan Waktu Semaksimal Mungkin Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Pernahkah anda merenungkan seberapa baik anda memanfaatkan waktu yang anda miliki? Dapat dipastikan jawabannya adalah TIDAK. Sebagian
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. 245 Universitas Indonesia. Tempat duduk..., Yulie Pusvitasary, FIB UI, 2009
BAB 5 PENUTUP Penelitian terhadap pengidentifikasian tempat duduk yang dipahatkan pada relief Lalitavistara Candi Borobudur telah dipaparkan secara sistematis pada bab sebelumnya. Bab 2 merupakan deskripsi
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Agama Buddha di Bandar Lampung
54 BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Agama Buddha di Bandar Lampung Secara keseluruhan sejarah agama Buddha apabila di kota lebih banyak dipengaruhi oleh etnis tionghoa, sehingga
Lebih terperinciPOLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI
POLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI Disusun dan Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Jurusan Dharmaduta
Lebih terperinciPenolakan Keduniawian Bodhisatta. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!
Penolakan Keduniawian Bodhisatta Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Penerjemahan yang Tidak Akurat Bodhisatta (Pāḷi) menjadi Bodhisattva (Skt): Bodhi (pencerahan)
Lebih terperinciSutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]
1 Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75] Magandiya, seandainya ada seorang penderita kusta yang dipenuhi luka- luka dan infeksi, dimakan oleh cacing, menggaruk
Lebih terperinciSutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)
1 Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) [Anguttara Nikaya 3.65] Demikianlah telah saya dengar. Bhagavan sedang melakukan perjalanan bersama orang-orang Kosala dengan sekumpulan
Lebih terperinciMelihat Dhamma. Kumpulan ceramah. Sri Pannyavaro Mahathera
Melihat Dhamma Kumpulan ceramah Sri Pannyavaro Mahathera MELIHAT DHAMMA Kumpulan ceramah Sri Pannyavaro Mahathera Sampul & Tata Letak : poise design Ukuran Buku Jadi : 130 x 185 mm Kertas Cover : Art Cartoon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Agama Buddha tidak pernah bisa dilepaskan dari perkembangan sejarah bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia
Lebih terperinciASSIGNMENT AGAMA BUDDHA IBADAT & AMALAN
ASSIGNMENT AGAMA BUDDHA IBADAT & AMALAN Name : Vickneshvaran A/L Rajasegaran Matric No :3142000611 Code : MPU2323 Subject : Agama-Agama Di Malaysia Group : 1 Lecture : Sir Ahmad Tarmizi Bin Zakari AGAMA
Lebih terperinci, BCA, KCP
Diterbitkan Oleh: Saṅgha Bhikkhunī Theravāda Indonesia Wisma Kusalayani, Maribaya, Lembang- Bandung 0 Kusalayani, Edisi ke-30 Tahun 2017 1 Kusalayani, Edisi ke-30 Tahun 2017 Susunan Redaksi Penerbit: Saṅgha
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM VIHARA BUDDHAYANA DHARMAWIRA CENTRE. Berdiri atas prakarsa para tokoh buddhayana sebagai Pusdiklat (pusat pelatihan
BAB III GAMBARAN UMUM VIHARA BUDDHAYANA DHARMAWIRA CENTRE A. Profil Vihara Buddhayana Dharmawira Center Vihara Buddhayana Dharmawira Centre disingkat BDC adalah nama sebuah Vihara yang didirikan pada tanggal
Lebih terperinciCover Dalam. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Cover Dalam Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Hak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer : Buku ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan untuk menanggapi bahwa terdapat kekuatan lain yang maha besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agama merupakan ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
Lebih terperinciMATERI POKOK PEMELAJARAN BELAJAR PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP. Melafalkan Mangala sutta dengan benar.
DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN KODE DURASI PEMELAJARAN : Pendidikan Agama Buddha : 1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak
Lebih terperinci本師釋迦牟尼佛. (Ben shi shi jia mou ni fo) Sakyamuni Buddha
本師釋迦牟尼佛 (Ben shi shi jia mou ni fo) Sakyamuni Buddha Hyang Buddha Sakyamuni adalah pendiri agama Buddha, beliau mengajarkan bagaimana manusia melepaskan penderitaannya, mengajarkan hal-hal yang baik dan
Lebih terperinciAktifitas Kagyu Monlam ke 31 Tahun 2014
Aktifitas Kagyu Monlam ke 31 Tahun 2014 Pengajaran Pra-Monlam ke 31: Suluh Kepastian Tanggal : Jumat, 3 Januari Minggu, 5 Januari 2014 Jumat & Sabtu, 3 4 Januari : Topik : Bab Perlindungan dan Vajrasattva
Lebih terperinciAgama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama
Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi
Lebih terperinciKāmāvacarasobhana Cittaṃ (1)
Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1) Kesadaran Indah-Lingkup Inderawi Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Saṅgaha: Pāpāhetukamuttāni, sobhanānīti vuccare. Ekūnasaṭṭhi cittāni, athekanavutīpi vā.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Salah satu kebebasan yang paling utama dimiliki tiap manusia adalah kebebasan beragama. Melalui agama, manusia mengerti arti dan tujuan hidup yang sebenarnya. Agama
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (15) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 05 Agustus 2005 s.d. tanggal 23 September 2005
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (15) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 05 Agustus 2005 s.d. tanggal 23 September 2005 01. Dari: Hansen Tsai, Tangerang Menurut Bhante, apakah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Padepokan/vihara Dhammadipa Arama 1
19 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Letak Geografis Padepokan Dhammadipa Arama Padepokan/vihara Dhammadipa Arama 1 merupakan bangunan tempat peribadatan umat Budha yang terletak di jalan raya Mojorejo
Lebih terperinciAGAMA BUDDHA PEDOMAN HIDUPKU Kumpulan Ceramah Dhamma Bhikkhu Uttamo
AGAMA BUDDHA PEDOMAN HIDUPKU Kumpulan Ceramah Dhamma Bhikkhu Uttamo 1. MANFAAT KE VIHARA Mendengarkan dan berdiskusi Dhamma pada saat yang sesuai, itulah Berkah Utama (Manggala sutta) Jikalau kita renungkan,
Lebih terperinciBAB IV MAKNA SELIBAT DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN PARA BIKKHU/BIKKHUNI DI BANDAR LAMPUNG
BAB IV MAKNA SELIBAT DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN PARA BIKKHU/BIKKHUNI DI BANDAR LAMPUNG A. Makna Selibat Menurut Bikkhu/ Bikkhuni di Bandar Lampung 1. Sebagai sarana meningkatkan
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005 01. Dari: Jazica, Bandung 1. Apa arti kejahatan menurut
Lebih terperinciTRISATYA DASADARMA PRAMUKA
PANCASILA 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratn/perwakilan 5. Keadilan social
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia sejak zaman kerajaan-kerajaan, teristimewa pada masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan beragama pada dasarnya merupakan kepercayaan terhadap keyakinan yang berasal dari nenek moyang, keyakinan yang kuat dan luar biasa itu sagat berpengaruh terhadap
Lebih terperinciMEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA
(edited version 15/8/06, Daung) (edited version 17/8/06, Andi Kusnadi) CERAMAH DI CAMBRIDGE MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA OLEH : SAYADAW CHANMYAY Kata Pengantar Minggu sore 11 Juli 2004
Lebih terperinciBERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS. Program Studi. Mata Kuliah : PENDIDIKAN AGAMA DAN ETIKA-BUDDHA
Program Studi BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : PENDIDIKAN AGAMA DAN ETIKA-BUDDHA Kode Mata Kuliah : HUH1E2 SKS : 2 SKS Semester : SATU DAN DUA Tahun Akademik : 2016/2017
Lebih terperinci6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd
6. Pattidāna (Pelimpahan Kebajikan) Tirkuḍḍa sutta 1 (Khp. 6) Makanan dan minuman berlimpah, makanan keras maupun lunak dihidangkan, tetapi tidak ada serangpun yang mengingat mereka. Mahluk-mahluk terkndisi
Lebih terperinciSifat Agung Dari Tiga Permata 2
Sifat Agung Dari Tiga Permata 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Sugata: yang telah pergi [ke tempat sempurna] dan membabarkan Dhamma dengan benar. Sobhaṇagamana: dikarenakan
Lebih terperinciPertemuan 2: Peserta didik mampu: 1. Menerapkan doa-doa agama Buddha sesuai keperluan. 2. Melaksanakan praktik puja bakti.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : VII/1 Alokasi Waktu : 2 pertemuan (4 x 40 menit) A. Standar Kompetensi : 1. Memahami komponen
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (5) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 23 Maret 2004 s.d.
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (5) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 23 Maret 2004 s.d. 10 Mei 2004 01. Dari: Sunaryo, Jakarta Bhante Uttamo yang terhormat, Bhante, didalam
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (10) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 29 November 2004 s.d. tanggal 17 Januari 2005
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (10) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 29 November 2004 s.d. tanggal 17 Januari 2005 01. Dari: Kristina, Jakarta Namo Buddhaya Bhante, Pertanyaan
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (3) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (3) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo 01. Dari: Rudi Hardjon Dhammaraja (Lim), Medan, Sumatera Utara Namo Buddhaya, Bhante dalam Ratana Sutta dinyatakan "Serta
Lebih terperinciPANDANGAN BENAR : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun
PANDANGAN BENAR Penulis : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun Ukuran Buku : 80 x 120 mm Kertas sampul : Art Cartoon 210 gsm Kertas isi : HVS 70 gsm Jumlah Halaman
Lebih terperinciMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ORGANISASI PEVIRA MUDA VIHARA MULYA DHARMA CISAUK TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: SUNARNI NIM
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ORGANISASI PEVIRA MUDA VIHARA MULYA DHARMA CISAUK TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI Oleh: SUNARNI NIM 0250113020569 SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN 2017
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004 01. Dari: Jaya Mudita, Jakarta Namo Buddhaya, Bhante,
Lebih terperinciSutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)
1 Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta) Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di Kalantakanivapa, Hutan Bambu, di Rajagaha. Kemudian Samana Vacchagotta
Lebih terperinciPerlindungan. Oleh Bhante Sri Pannavaro Mahatera
Perlindungan Oleh Bhante Sri Pannavaro Mahatera Dua hari yang lalu, pada saat bulan purnama di bulan Juli, umat Buddha memperingati Hari Asadha. Kalau pada waktu Waisak Pangeran Siddhattha atau Petapa
Lebih terperinciPembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)
Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings) Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Ada beberapa alasan dari tidak tercapainya Dhamma Mulia. Sebuah contoh dari tidak terealisasinya Dhamma Mulia
Lebih terperinciPengembara yang Tersesat
Pengembara yang Tersesat Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Dahulu kala ada seorang pengembara yang sering berpergian dari kota yang satu ke kota yang lainnya. Suatu ketika karena waktu yang sangat terbatas,
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP... Kelas : VII (tujuh) Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Semester : 1 (Satu) Aspek : Saddha Standar : 1. Memahami komponen dan kriteria agama SILABUS PEMBELAJARAN 1.1 Menjelaskan hakikat
Lebih terperinciE. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA
- 178 - E. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA KELAS VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciMUNCULNYA AGAMA HINDU
MUNCULNYA AGAMA HINDU di INDIA Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan kedatangan bangsa Aria (cirinya kulit putih, badan tinggi, hidung mancung) ke Mohenjodaro dan Harappa (Peradaban Lembah Sungai Indus)
Lebih terperinciKEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 SANGHA THERAVADA INDONESIA
Nomor : 01/RAPIM-I/II/01 MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 BAB I : PROGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN 2001 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA Pasal 1 : Program
Lebih terperinciE. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU
- 567 - E. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinci