INTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER BUDDHIS DI SD DHARMA PUTRA TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI. Oleh AYU MUSTIKA SARI NIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER BUDDHIS DI SD DHARMA PUTRA TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI. Oleh AYU MUSTIKA SARI NIM"

Transkripsi

1 INTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER BUDDHIS DI SD DHARMA PUTRA TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI Oleh AYU MUSTIKA SARI NIM SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN 2016

2 PERSETUJUAN PEMBIMBING Artikel Skripsi Ayu Mustika Sari, NIM telah disetujui oleh pembimbing Tangerang, Agustus 2016 Pembimbing I, Pembimbing II, Puji Sulani, S.Ag., M.Pd.B., M.Pd. Sabar Sukarno, S.Ag.,M.Pd.B. M.M NIP NIP

3 INTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER BUDDHIS DI SD DHARMA PUTRA TANGERANG Ayu Mustika Sari ABSTRAK AYU MUSTIKA SARI Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Buddhis di SD Dharma Putra Tangerang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Buddha. Jurusan Dharmacarya. Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten. Pembimbing I Puji Sulani, S.Ag., M.Pd.B, M.Pd. dan Pembimbing II Sabar Sukarno, S.Ag., M.Pd.B., M.M. Kata Kunci: nilai-nilai karakter Buddhis, internalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis yang ada di SD Dharma Putra. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, dan peserta didik pada kelas besar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi, display, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diperoleh dengan cara credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Hasil penelitian menunjukkan terdapat sepuluh nilai karakter Buddhis yang ada di SD Dharma Putra yaitu kedisiplinan, semangat dan rajin, cinta kasih dan belas kasih, kedermawanan, kebijaksanaan, kesabaran, keyakinan, kemoralan, hidup berkesadaran, dan kejujuran. Internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis di SD Dharma Putra dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dan keagamaan. Internalisasi nilainilai karakter Buddhis dilakukan dengan cara pengarahan, pembiasaan, perenungan, dan keteladanan. Praktik yang dikembangkan dalam internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis adalah berdoa dan puja bakti, berdana, dan bermeditasi. Kendala internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis berasal dari perilaku peserta didik dan guru. Kendala tersebut dapat diatasi dengan cara guru bersikap sabar dan selalu memberikan pengarahan kepada peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa guru di SD Dharma Putra kelas besar berperan aktif dalam hal pengembangan moral serta karakter Buddhis yang berkaitan dengan moral peserta didik. Oleh karena itu, guru hendaknya mengembangkan berbagai metode untuk mengembangkan nilai-nilai karakter Buddhis pada diri peserta didik. Dengan demikian internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis dapat terlaksana dengan baik dan menyeluruh dalam diri peserta didik. 1

4 ABSTRACT AYU MUSTIKA SARI Internalization of Buddhist Characteristic Values in Dharma Putra Elementary School Tangerang. Terminal Project, Buddhist Education Program, Department of Dharmacarya, Sriwijaya Tangerang Banten Buddhist State Collage. Supervisor I: Puji Sulani, S.Ag., M.Pd.B, M.Pd., Supervisor II: Sabar Sukarno, S.Ag., M.Pd.B., M.M. Key Word: Buddhist characteristic values, Internalization. This research aimed to describe the internalization of the Buddhist characteristic values in Dharma Putra Elementary School. The approach of this research is descriptive qualitative. Subjects of this research were principal, teachers, and students in higher grade. The Research was conducted in March to July Techniques of data collection that used in this research were observation, interviews, and documentation. Data were analyzed by using Miles and Huberman's interactive model of data collection, reduction, display, and conclusion. The validity of the data obtained by credibility, transferability, dependability, and confirmability. The results of this research showed there are ten Buddhist characteristic values in Dharma Putra Elementary School. That are discipline, passion and diligence, love and compassion, generosity, wisdom, patience, faith, morality, conscious life, and honesty. Internalization of Buddhist characteristic values in Dharma Putra Elementary School are done through learning and religious activities. Internalization of Buddhist characteristic values are done by directing, habituation, contemplation, and exemplary. The practices to develop Buddhist characteristic values are praying and worshiping community service, giving, and meditate. The constraints of internalization of Buddhist characteristic values are the behavior of students and teachers. These constraints can be overcome by teachers. Teachers have to be more patient and always provide guidance to students. Based on these results of the research, researchers concluded that teachers in higher class of the Dharma Putra Elementary School have an active role in the development of Buddhist characteristic values to the students. Therefore, teachers should build various methods to develop Buddhist characteristic values to the students. Thus the internalization of the Buddhist characteristic values to the students can be conducted properly and thoroughly. 2

5 Pendahuluan Setiap individu memiliki ciri khas dalam hidup dan bekerja sama, baik di lingkungan keluarga dan masyarakat. Ciri khas tersebut adalah karakter dari masingmasing individu. Fathurrohman, dkk. (2013: 17) menjelaskan bahwa karakter adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai penanda sifat seseorang yang tercermin dalam perilaku orang tersebut. Dengan demikian, karakter adalah kepribadian atau watak yang menjadi pembeda antara satu orang dengan orang lainnya. Karakter setiap individu dapat diketahui melalui perilaku sehari-hari. Seseorang yang selalu berperilaku baik, berarti memiliki kepribadian yang baik. Sebaliknya seseorang yang berkarakter buruk akan dominan melakukan hal-hal yang buruk. Dengan demikian, karakter memberikan pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu, karakter yang baik harus ditanamkan sejak dini kepada generasi penerus bangsa. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah berkembangnya perilaku buruk pada generasi muda. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk menginternalisasi dan mengembangkan karakter baik sejak dini pada generasi muda. Melalui pendidikan formal yang di sekolah, peserta didik dapat memperoleh teladan dari guru. Namun pada kenyataannya masih sering dijumpai perilaku buruk yang dilakukan oleh peserta didik di sekolah. Masih banyak dijumpai peserta didik yang sering mengejek peserta didik lainnya. Selain itu beberapa peserta didik juga kurang sopan saat berbicara dengan guru. Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat karakter buruk pada beberapa peserta didik. Jika hal tersebut dibiarkan maka hal tersebut akan 3

6 membahayakan masa depan peserta didik dan berimbas pada degradasi moral bangsa pada masa mendatang. Berdasarkan hal di atas, berbagai upaya pembentukan karakter yang baik kepada peserta didik harus dilakukan. Sikap saling menghormati perlu ditanamkan sejak dini kepada peserta didik. Hal tersebut dapat dimulai dari hubungan antara guru dan peserta didik. peserta didik wajib memperlakukan guru dengan penuh hormat karena guru memiliki tugas berat untuk mendidik peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, dan tidak baik menjadi baik (Anshoriy, 2008: 63). Sebaliknya seorang guru harus mendidik siswanya dengan penuh kasih sayang. Selain itu nilai tanggung jawab juga harus diinternalisasikan kepada peserta didik. Menurut Martono dan Satya (2008: 11) setiap orang wajib memiliki tanggung jawab, yaitu melaksankan hal-hal yang menjadi kewajiban dan berani menghadapi risiko atas perbuatannya. Dengan demikian nilai tanggung jawab yang diinternalisasi akan membantu menciptakan kepribadian yang penuh dengan intregitas pada diri peserta didik. Nilai-nilai karakter berbasis agama dapat membantu dalam pembentukan kepribadian yang baik. Ajaran agama Buddha mengandung banyak nilai luhur yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada bidang pendidikan nilai-nilai karakter Buddhis dapat memberikan sumbangsih terhadap upaya pembentukan karakter bagi peserta didik khususnya pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah bercirikan Buddhis. Dalam Abhidhammatasaṅgha nilai-nilai tersebut antara lain keyakinan (saddhā), cinta kasih (mettā), malu berbuat jahat (hiri), takut akan akibat berbuat jahat (ottapa), ucapan jujur (sammā-vācā), belas kasihan (karuṇā), dan 4

7 bijaksana (paññā) (Kaharuddin, 128: 2005). Jika nilai-nilai karakter agama Buddha tersebut dapat dikembangkan sejak dini kepada peserta didik, maka krisis karakter yang terjadi pada generasi muda, khususnya peserta didik di sekolah bercirikan Buddhis, dapat dicegah. Berdasarkan hal di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis di sekolah yang bercirikan Buddhis. Peneliti memilih salah satu sekolah bercirikan Buddhis, yaitu SD Dharma Putra sebagai objek penelitian karena jumlah peserta didik dan guru yang beragama Buddha lebih banyak dibandingkan yang beragama lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis yang ada di SD Dharma Putra. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Peneliti mencatat berbagai macam hal yang berhubungan dengan internalisasi nilainilai karakter Buddhis. Penelitian dilakukan di SD Dharma Putra Tangerang pada bulan Maret sampai dengan Juli Subjek penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru, dan peserta didik. Objek penelitian adalah nilai-nilai Buddhis dan internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis di SD Dharma Putra Tangerang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik nontes, melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan cara mengamati proses internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis, kemudian peneliti membuat catatan sebagai hasil dari observasi tersebut. Wawancara dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada kepala sekolah, guru, dan peserta didik 5

8 berdasarkan pedoman wawancara. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai macam dokumen berupa deskripsi sejarah SD Dharma Putra, visi dan misi sekolah, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan foto. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini mengacu pada model yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 270), meliputi credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Teknik analisis tersebut terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan atau pengujian kesimpulan. Hasil Penelitian Sekolah Dasar Dharma Putra Tangerang didirikan pada tahun Visi SD Dharma Putra adalah berprestasi dalam ilmu dan keterampilan, berakhlak mulia dan berbudi luhur. Untuk mewujudkan visi tersebut SD Dharma Putra menetapkan misi sebagai berikut (1) melaksanakan pembelajran aktif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM); (2) memberdayakan potensi siswa, tenaga pendidik, daan Sumber Daya Manusia berkualitas untuk mewujudkan prestasi siswa; (3) melaksanakan bimbingan dan konseling secara rutin sehingga siswa dapat meraih prestasi yang lebih baik; (4) melaksanakan berbagai kegiatan olahraga dan seni mengembangkan bakatnya serta menanamkan pendidikan karakter bangsa; (5) melaksanakan kegiatan renungan dan doa bersama untuk menciptakan suasana tenang dan damai; (6) melaksanakan kegiatan keagamaan dengan mengamalkan Buddha Dhamma; (7) menciptakan sekolah yang indah, bersih, tenang, aman dan nyaman; (8) mendukung programprogram pemerintah dalam memajukan pendidikan dan keterampilan masyarakat; (9) 6

9 meningkatkan sikap displin dengan melaksanakan program belajar berkonsentrasi. Motto SD Dharma Putra yaitu saling asah, saling asih, dan saling asuh. Internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis di SD Dharma Putra dilakukan dalam berbagai macam kegiatan, baik dalam pembelajaran dan di luar pembelajaran. Guru memiliki peran sebagai model yang memberi teladan penerapan nilai-nilai Buddhis kepada siswa. Berdasarkan hasil observasi, tidak semua peserta didik dan guru di SD Dharma Putra beragama Buddha. Namun sebagai sekolah yang bercirikan Buddhis, SD Dharma Putra mewajibkan seluruh peserta didik untuk mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Buddha, serta kegiatan keagamaan Buddha bagi seluruh peserta didik dan guru. Terdapat sepuluh nilai karakter Buddhis yang diinternalisasikan di SD Dharma Putra Tangerang. Nilai-nilai tersebut adalah kedisiplinan (vinīta), semangat dan rajin (viriyaramba), kedermawanan (cāga), cinta kasih dan belas kasih (mettākaruṇā), kebijaksanaan (paññā), kesabaran (khantī), keyakinan (saddhā), kemoralan (sīla), hidup berkesadaran (satisampajañña), dan kejujuran (sacca). Kesepuluh nilai tersebut saling berkaitan satu sama lain. Internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis di SD Dharma Putra dilakukan dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan kegiatan keagamaan. Cara yang digunakan untuk internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis adalah melalui pengarahan, pembiasaan, perenungan, dan keteladanan. Praktik keagamaan yang dikembangkan di SD Dharma Putra adalah berdoa dan puja bakti, berdana, dan bermeditasi. Terdapat beberapa kendala yang dominan dalam internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis di SD Dharma Putra. Kendala pertama adalah hambatan yang 7

10 berasal dari perilaku peserta didik. Kendala tersebut muncul karena masih terdapat peserta didik yang sering mengganggu peserta didik lainnya. Gangguan-gangguan yang diterima oleh peserta didik berupa ejekan. Perilaku guru yang kurang sabar ketika menghadapi peserta didik yang kurang baik juga menjadi salah satu hambatan internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, terdapat sepuluh nilai karakter Buddhis yang ada di SD Dharma Putra. Kesepuluh nilai tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga sub tema yang disusun berdasarkan motto SD Dharma Putra. Kelompok pertama adalah saling asah yang terdiri dari nilai kedisiplinan serta semangat dan rajin. Kelompok kedua yaitu saling asih dengan komponen nilai karakter kedermawanan, cinta kasih dan belas kasih, kebijaksanaan, dan kesabaran. Kelompok terakhir adalah saling asuh yang meliputi nilai keyakinan, kemoralan, hidup berkesadaran, dan kejujuran. Nilai kedisiplinan pada peserta didik di SD Dharma Putra dapat dilihat dari sikap peserta didik yang mudah diarahkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Kedisplinan tersebut terbentuk karena adanya kebiasaan menjalankan latihan meditasi. Hal tersebut sesuai dengan salah satu misi SD Dharma Putra yaitu meningkatkan sikap displin dengan melaksanakan program belajar bermeditasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai kedisiplinan sangat penting untuk dimiliki peserta didik. Dengan adanya kedisiplinan tersebut, maka guru dapat dengan mudah mengarahkan perhatian peserta didik dalam pembelajaran. Kedisiplinan juga menunjang peserta didik untuk dapat bertindak tertib di lingkungan sekolah. 8

11 Nilai semangat dan rajin ditunjukkan oleh peserta didik dengan membantu peserta didik lain yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal latihan. Hal tersebut didukung oleh hasil observasi pada tanggal 31 Maret 2016, yaitu peserta didik saling membantu ketika tugas belum selesai sehingga tugas yang diberikan dapat selesai tepat waktu. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa peserta didik mengembangkan nilai karakter semangat dalam membantu peserta didik lain. Aktivitas peserta didik menunjukkan penerapan sikap bijaksana dengan tidak membeda-bedakan teman saat membantu mengerjakan tugas sekolah. Cinta kasih merupakan suatu sikap yang mencerminkan harapan agar semua makhluk memperoleh kebahagiaan. Sedangkan belas kasih adalah suatu sikap yang ingin membebaskan makhluk lain dari penderitaan. Cinta kasih dan belas kasih yang diinternalisasi oleh SD Dharma Putra terlihat dalam toleransi dan sikap saling menghormati yang diterapkan oleh seluruh warga sekolah. Sikap toleransi dan saling menghormati yang dilakukan oleh SD Dharma Putra mengondisikan terciptanya suasana nyaman dan rukun dalam lingkungan sekolah. Nilai cinta kasih dan belas kasih berkaitan erat dengan kedermawanan. Sesuai dengan ajaran Sang Buddha bahwa kedermawanan dapat berupa memberikan bantuan tenaga maupun nasihat yang bermanfaat. Sekolah Dharma Putra telah menerapkan nilai kedermawanan kepada peserta didik dengan diadakannya pindapata setiap setahun sekali. Selain berupa materi, peserta didik mempraktikkkan nilai kedermawan dengan cara berbagi pengetahuan kepada peserta didik lain dalam mengerjakan tugas atau yang belum mengerti materi pelajaran tertentu. Dengan demikian, nilai karakter tersebut telah diterapkan oleh peserta didik SD Dharma Putra. 9

12 Kebjiaksanaan merupakan salah satu nilai yang diinternalisasi oleh SD Dharma Putra. Guru membimbing peserta didik agar berbicara mengenai sesuatu yang bermanfaat dan sesuai dengan waktu serta kondisi di sekitar. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa guru secara tidak langsung membimbing peserta didik agar berbicara dan bersikap dengan bijaksana. Kesabaran merupakan nilai karakter yang dikembangkan oleh SD Dharma Putra. Peserta didik menunjukkan kesabaran dengan diam saat diganggu peserta didik lain dan tidak membalas perbuatan jahil yang dilakukan, tetapi melaporkan kepada salah seorang guru. Selain peserta didik, guru juga mengembangkan nilai kesabaran terhadap sikap peserta didik. Salah satu contoh nilai kesabaran yang dikembangkan oleh guru yaitu menunggu peserta didik selesai mengerjakan tugas tanpa terburuburu. Hal tersebut menunjukkan bahwa peserta didik dan guru telah mengembangkan nilai kesabaran. Kemudian dapat diketahui bahwa seorang guru selain bertanggung jawab sebagai pendidik, juga menunjukkan sikap teladan terhadap peserta didik. Nilai karakter keyakinan berperan sebagai pedoman dasar yang menunjang perkembangan nilai-nilai karakter Buddhis lainnya. Sekolah Dasar Dharma Putra telah menyusun program untuk meningkatkan pendekatan diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau Sang Tiratana dengan diadakannya kegiatan meditasi dan doa bersama. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa nilai keyakinan dapat dikembangkan melalui kegiatan keagamaan yang diadakan oleh SD Dharma Putra. Nilai kemoralan merupakan nilai yang tidak hanya mencakup Pañcasīla Buddhis, tetapi juga berbagai macam kebaikan dan menghindari perilaku yang tidak baik. Sekolah Dasar Dharma Putra menunjukkan sikap yang baik dengan tidak 10

13 berbicara kasar kepada peserta didik maupun dengan guru dan orangtua. Hal tersebut menunjukkan bahwa SD Dharma Putra telah mengajarkan perilaku baik kepada peserta didik. Selain nilai-nilai karkter di atas, SD Dharma Putra telah menerapkan kegiatan meditasi rutin. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar peserta didik dapat melatih konsentrasi dan ketenangan batin. Selain itu mengajarkan peserta didik agar dapat menjalankan hidup berkesadaran. Hal tersebut sangat penting bagi diri peserta didik karena dengan hidup berkesadaran, peserta didik menjadi terlatih dalam memerhatikan segala hal yang dipelajari dengan lebih teliti. Kejujuran diinternalisasikan di SD Dharma Putra. Peserta didik dan guru SD Dharma Putra telah mengembangkan nilai karakter kejujuran. Jadi nilai-nilai karakter yang diinternalisasi oleh SD Dharma Putra meliputi kedisiplinan, semangat dan rajin, kedermawanan, cinta kasih dan belas kasih, kebijaksanaan, kesabaran, keyakinan, kemoralan, hidup berkesadaran, dan kejujuran. Kesepuluh nilai tersebut memiliki hubungan yang saling berkaitan. Sebagai contoh sikap peserta didik yang menolong temannya untuk menyelesaikan tugas merupakan wujud dari nilai semangat dan rajin, kedermawanan, kebijaksanaan, kesabaran, dan belas kasih. Kesepuluh nilai di atas dapat diinternalisasikan dengan berbagai cara oleh SD Dharma Putra. Internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis di SD Dharma Putra dikelompokkan menjadi tiga sub tema yaitu bentuk kegiatan, cara, dan praktik keagamaan. Kelompok pertama adalah bentuk kegiatan yang terdiri dari pembelajaran dan kegiatan keagamaan. Kelompok kedua yaitu cara dengan 11

14 komponen pengarahan, pembiasaan, perenungan, keteladanan. Kelompok terakhir adalah saling asuh yang meliputi berdoa dan puja bakti, berdana serta bermeditasi. Guru menginternalisasi nilai-nilai dalam mata pelajaran sesuai dengan ketentuan yang dicapai melalui pembelajaran langsung maupun tidak langsung. Pada proses pembelajaran langsung guru mengajak peserta didik secara bersama-sama untuk membacakan doa, meditasi, dan melaksanakan renungan. Pembelajaran tidak langsung guru hanya memberikan materi dan memberikan contoh nilai-nilai karakter yang diinternalisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru menginternalisasi nilai-nilai karakter melalui mata pelajaran dengan cara menyisipkan ketika terdapat materi pelajaran yang berhubungan dengan salah satu nilai karakter Buddhis. Nilai-nilai karakter Buddhis dapat diinternalisasi melalui salah satu kegiatan yaitu kegiatan keagamaan. Setiap tahun SD Dharma Putra melaksanakan kegiatan keagamaan seperti doa bersama, perayaan Waisak, Kathina, pelimpahan jasa, dan pindapata. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan keagamaan digunakan unutuk mengembangkan nilai karakter religius berupa keyakinan bagi peserta didik. kegiatan tersebut selain menunjukkan nilai religius juga menunjukkan nilai peduli sosial (metta) terhadap semua makhluk dengan cara melakukan pelimpahan jasa. Cara yang dilakukan guru untuk menginternalisasi nilai karakter Buddhis yaitu melalui pengarahan, pembiasaan, keteladanan, dan kata perenungan. Pengarahan yang dilakukan oleh guru yaitu mengarahkan peserta didik untuk melakukan hal yang positif. Mengarahkan peserta didik harus melihat kondisi serta sifat masing-masing peserta didik. Guru yang dapat mengenali kondisi dan sifat 12

15 peserta didik akan dapat menerapkan cara yang tepat untuk mengarahkan peserta didik. Selain peserta didik, guru juga mendapat pengarahan dari kepala sekolah melalui pertemuan umum, membahas pola pembinaan tentang kebiasaan yang dilakukan oleh guru. Guru memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai karakter kepada peserta didik. pengarahan yang diberikan kepada peserta didik bertujuan agar nilai karakter tersebut dikembangkan menjadi kebiasaan. Kepala sekolah menerangkan pembiasaan yang diterapkan kepada peserta didik dilakukan dengan cara berdoa bersama, perenungan, dan meditasi. Selain itu untuk membiasakan nilai karakter disiplin, setelah peserta didik berdoa dan melakukan perenungan bersama selalu berbaris dan bersikap anjali sembari masuk menuju ke kelas. Proses tersebut dilakukan dengan membudayakan situasi dan kondisi yang memungkinkan peserta didik membiasakan diri bersikap sesuai dengan nilai. Keteladanan menjadi salah satu cara menginternalisasi nilai-nilai karakter Buddhis di SD Dharma Putra. Guru dan Kepala Sekolah memberikan teladan kepada peserta didik. Berpakaian rapi, datang tepat waktu, dan bertutur kata sopan adalah bentuk dari keteladanan yang diberikan. Cara lain yang digunakan dalam menginternalisasi nilai-nilai karakter Buddhis yaitu dengan perenungan. Sekolah Dasar Dharma Putra melaksanakan kegiatan perenungan sebelum memulai pembelajaran. Internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis dikembangkan oleh peserta didik melalui praktik keagamaan. Sekolah Dasar Dharma Putra melaksanakan kegiatan rutin seperti berdoa, berdana, dan meditasi. Kegiatan berdoa tersebut dilaksanakan 13

16 oleh peserta didik dan guru bersama-sama secara terpimpin. Dengan demikian, peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk praktik memimpin pembacaan paritta. Berdasarkan pembahasan di atas terdapat kendala yang dihadapi oleh guru dalam menginternalisasi nilai-nilai karakter Buddhis. Kendala tersebut yaitu perilaku dan sifat peserta didik maupun guru. Kurangnya pengetahuan mengenai ajaran agama Buddha juga menjadi kendala dalam menginternalisasi nilai-nilai karakter Buddhis. Terdapat beberapa solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Ibu Juanti menjelaskan bahwa guru harus mengawasi serta memberikan perhatian khusus terhadap peserta didik yang belum bisa mengembangkan nilai karakter tertentu. Perhatian dan pendekatan khusus perlu dilakukan kepada peserta didik yang bermasalah. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik sehingga dapat memberi saran untuk menyelesaikan masalah secara tepat. Selain itu untuk menanggulangi keterbatasan pengetahuan peserta didik pada ajaran agama Buddha, pembelajaran agama Buddha harus dilakukan dengan lebih intensif kepada seluruh peserta didik. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa guru di SD Dharma Putra berperan aktif dalam pengembangan moral serta karakter Buddhis peserta didik. Terdapat sepuluh nilai karakter Buddhis yang ada di SD Dharma Putra yaitu kedisiplinan, semangat dan rajin, kedermawanan, cinta kasih dan 14

17 belas kasih, kebijaksanaan, kesabaran, keyakinan, kemoralan, hidup berkesadaran, dan kejujuran. Internalisasi nilai-nilai karkter Buddhis di SD Dharma Putra dapat diketahui melalui bentuk kegiatan, cara, dan praktik keagamaan. Bentuk kegiatan dalam internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis terdiri dari kegiatan pembelajaran dan keagamaan. Selanjutnya cara yang digunakan untuk internalisasi nilai-nilai tersebut adalah dengan pengarahan, pembiasaan, perenungan, dan keteladanaan. Praktik keagamaan yang dilakukan untuk internalisasi nilai-nilai karakter Buddhis terdiri dari berdoa atau puja bakti, berdana, dan bermeditasi. Kendala yang dihadapi oleh guru dalam menginternalisasi nilai-nilai karakter Buddhis yaitu sikap pendidik yang emosional dan sikap peserta didik yang masih mengganggu peserta didik lain. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya peserta didik yang kurang mengetahui ajaran agama Buddha karena bukan seorang Buddhis (wawancara dengan ibu Juanti dan ibu Aning pada tanggal 18 Juli 2016). Hal tersebut dapat diatasi dengan cara bersikap sabar dan memberikan pengarahan kepada peserta didik. Selain itu guru mengawasi serta memberikan perhatian khusus terhadap peserta didik yang belum bisa mengembangkan nilai karakter tertentu. Untuk menanggulangi keterbatasan pengetahuan peserta didik pada ajaran agama Buddha, pembelajaran agama Buddha harus dilakukan dengan lebih intensif kepada seluruh peserta didik. 15

18 Saran Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yaitu peserta didik di SD Dharma Putra hendaknya dapat menerapkan nilai-nilai karakter yang telah dicontohkan dan diajarkan tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di lingkungan rumah dan masyarakat. Guru harus mengembangkan berbagai metode untuk menginternalisasi nilai-nilai karakter Buddhis pada peserta didik. Dengan demikian internalisasi nilai-nilai tersebut dapat terlaksana dengan baik dan menyeluruh. Selain guru dan peserta didik, hendaknya warga sekolah dan orangtua turut andil dalam internalisasi nilai-nilai karkater Buddhis. Warga sekolah hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter Buddhis yang sudah ada di SD Dharma Putra. Orangtua baiknya tidak hanya mengandalkan sekolah dalam mengembangkan nilainilai karakter pada peserta didik, tetapi juga harus menginternalisasi nilai-nilai karakter tersebut di lingkungan keluarga. Daftar Pustaka Anshoriy, HM Nasrudin Neo Patriotisme: Etika Kekuasaan dalam Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta. Fathurrohman, Pupuh H., dkk Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama. Kaharuddin, Jinaratana Abhidhammatthasangaha. Tangerang: Vihara Padumuttara. Martono, Lydia Harlina dan Satya Joewana Modul Perubahan Perilaku Menangkal Narkoba dan Kekerasan untuk SD dan Anak Usia Tahun. Jakarta: Balai Pustaka. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitaif, dan R&D. Bandung: ALFABETA. 16

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD)

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD) 21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017 PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017 Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA (Studi Kasus Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 8 Surakara) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut,

Lebih terperinci

ABSTRAK. spiritual yang ditanamkan pada sekolah di SMPN 1 Bandung dan SMPN 2

ABSTRAK. spiritual yang ditanamkan pada sekolah di SMPN 1 Bandung dan SMPN 2 ABSTRAK Tesis dengan judul Strategi Penanaman Nilai-Nilai Spiritual dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Siswa (Studi Multisitus pada SMPN 1 Bandung dan SMPN 2 Bandung Tulungagung) ini ditulis oleh

Lebih terperinci

PERAN PENYULUH AGAMA BUDDHA DALAM PELAYANAN KEAGAMAAN DI VIHARA RANCAKA DHARMA KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL SKRIPSI

PERAN PENYULUH AGAMA BUDDHA DALAM PELAYANAN KEAGAMAAN DI VIHARA RANCAKA DHARMA KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL SKRIPSI PERAN PENYULUH AGAMA BUDDHA DALAM PELAYANAN KEAGAMAAN DI VIHARA RANCAKA DHARMA KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL SKRIPSI Oleh DWI SRI MUKTI NIM 0250112020505 SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI

Lebih terperinci

PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MENINGKATKAN KESADARAN PEDULI LINGKUNGAN PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP NEGERI 3 KALIBAGOR

PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MENINGKATKAN KESADARAN PEDULI LINGKUNGAN PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP NEGERI 3 KALIBAGOR PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MENINGKATKAN KESADARAN PEDULI LINGKUNGAN PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP NEGERI 3 KALIBAGOR SKRIPSI EKA PRASTIA NURLIANO 1301030023 PENDIDIKAN PANCASILA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Agil Mirdiyanto¹, Joharman 2, Kartika Chrysti S 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan PENDIDIKAN KARAKTER LATAR BELAKANG Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 2025 (UU No 17 Tahun 2007) antara lain

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SIKAP SPIRITUAL PESERTA DIDIK KELAS I SD DHARMA WIDYA TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI

PENGEMBANGAN SIKAP SPIRITUAL PESERTA DIDIK KELAS I SD DHARMA WIDYA TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI PENGEMBANGAN SIKAP SPIRITUAL PESERTA DIDIK KELAS I SD DHARMA WIDYA TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI Disusun dan Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Jurusan

Lebih terperinci

PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMBANGUN GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER

PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMBANGUN GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 2, No. 1, Juni 2015 ISSN 2407-5299 PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMBANGUN GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER Hadi Rianto Program Studi PPKN

Lebih terperinci

Pembentukan Karakter Peserta Didik melalui Ekstrakurikurikuler Polisi Cilik di SDN Landungsari 1 Malang

Pembentukan Karakter Peserta Didik melalui Ekstrakurikurikuler Polisi Cilik di SDN Landungsari 1 Malang Pembentukan Karakter Peserta Didik melalui Ekstrakurikurikuler Polisi Cilik di SDN Landungsari 1 Malang Dinda Davina Armin Juharyanto Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan nilai karakter

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI KELAS II DAN IV SD NEGERI 1 SIMO

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI KELAS II DAN IV SD NEGERI 1 SIMO ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI KELAS II DAN IV SD NEGERI 1 SIMO Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS DALAM KEGIATAN SHALAT DHUHA DAN ZUHUR BERJAMAAH DI SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA TAHUN AJARAN

PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS DALAM KEGIATAN SHALAT DHUHA DAN ZUHUR BERJAMAAH DI SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA TAHUN AJARAN PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS DALAM KEGIATAN SHALAT DHUHA DAN ZUHUR BERJAMAAH DI SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016-2017 Disusum sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK SISWA KELAS 2 MIM PK KARTASURA BERDASARKAN BUKU DO A YUK BERDO A BERSAMA SAHABAT BINTANG

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK SISWA KELAS 2 MIM PK KARTASURA BERDASARKAN BUKU DO A YUK BERDO A BERSAMA SAHABAT BINTANG PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK SISWA KELAS 2 MIM PK KARTASURA BERDASARKAN BUKU DO A YUK BERDO A BERSAMA SAHABAT BINTANG Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBIASAAN SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH XI MANGKUYUDAN SURAKARTA DALAM MEMBANGUN KARAKTER RELIGIUS

PROGRAM PEMBIASAAN SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH XI MANGKUYUDAN SURAKARTA DALAM MEMBANGUN KARAKTER RELIGIUS PROGRAM PEMBIASAAN SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH XI MANGKUYUDAN SURAKARTA DALAM MEMBANGUN KARAKTER RELIGIUS Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wahana pendidikan formal dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai peserta didik yang mampu melahirkan nilai-nilai pancasila

Lebih terperinci

POLA SELF REGULATED LEARNING SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DI SEKOLAH DASAR ARIYA METTA KELAS V ARTIKEL SKRIPSI

POLA SELF REGULATED LEARNING SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DI SEKOLAH DASAR ARIYA METTA KELAS V ARTIKEL SKRIPSI POLA SELF REGULATED LEARNING SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DI SEKOLAH DASAR ARIYA METTA KELAS V ARTIKEL SKRIPSI Oleh DARMIYANTI NIM 020112010496 SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA

Lebih terperinci

ARTIKEL PENERAPAN SELF ASSESSMENT DI SEKOLAH DASAR DHARMA PUTRA TANGERANG

ARTIKEL PENERAPAN SELF ASSESSMENT DI SEKOLAH DASAR DHARMA PUTRA TANGERANG ARTIKEL PENERAPAN SELF ASSESSMENT DI SEKOLAH DASAR DHARMA PUTRA TANGERANG Oleh: YULI AGUSTINA NIM 0250112010502 Disusun dan Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Syarat Yudisium Jurusan Dharmacarya

Lebih terperinci

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO Pendidikan Nilai Nasionalisme... (Sarah Atikah Tsamarah) 2.773 PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO EDUCATION OF NATIONALISM VALUE IN SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO Oleh: Sarah

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI Wahyu Nur Aida Universitas Negeri Malang E-mail: Dandira_z@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

POLA PEMBELAJARAN SEKOLAH MINGGU BUDDHA DI DHAMMA METTA, TANGERANG BANTEN ARTIKEL SKRIPSI

POLA PEMBELAJARAN SEKOLAH MINGGU BUDDHA DI DHAMMA METTA, TANGERANG BANTEN ARTIKEL SKRIPSI POLA PEMBELAJARAN SEKOLAH MINGGU BUDDHA DI DHAMMA METTA, TANGERANG BANTEN ARTIKEL SKRIPSI Oleh: YUNIAWATI NIM 0250113010540 SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN 2017 LEMBAR PERSETUJUAN

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI) PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI) (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) 21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK BAGI SISWA YANG BERPERILAKU NEGATIF DALAM PENYESUAIAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN KELAS 5 SDN 09 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK BAGI SISWA YANG BERPERILAKU NEGATIF DALAM PENYESUAIAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN KELAS 5 SDN 09 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR PENERAPAN KONSELING KELOMPOK BAGI SISWA YANG BERPERILAKU NEGATIF DALAM PENYESUAIAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN KELAS 5 SDN 09 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI NORMA KESOPANAN PADA PERILAKU MAHASISWA PENDATANG DI DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017

IMPLEMENTASI NORMA KESOPANAN PADA PERILAKU MAHASISWA PENDATANG DI DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 IMPLEMENTASI NORMA KESOPANAN PADA PERILAKU MAHASISWA PENDATANG DI DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial. Ini berarti manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia hidup secara berkelompok dan membentuk

Lebih terperinci

Nuri Indah Pratiwi* Arbaiyah Prantiasih** I Ketut Diara Astawa**

Nuri Indah Pratiwi* Arbaiyah Prantiasih** I Ketut Diara Astawa** INTEGRASI NILAI KARAKTER DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG INTEGRATION OF CHARACTERISTIC VALUE IN CIVIL SUBJECT OF 8 th GRADE JUNIOR HIGH SCHOLL 10 MALANG

Lebih terperinci

PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL Pencapaian Standar Kualifikasi... (Septantya Budi Saputra) 53 PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL TEACHER QUALICATION STANDARD

Lebih terperinci

PENDAYAGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SDN 3 MOJOREBO WIROSARI GROBOGAN TESIS

PENDAYAGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SDN 3 MOJOREBO WIROSARI GROBOGAN TESIS PENDAYAGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SDN 3 MOJOREBO WIROSARI GROBOGAN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 14-20 DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik https://jurnal.uns.ac.id/jdc PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN IMPLEMENTASINYA Dwi Purwanti SDN 1 Pohkumbang

Lebih terperinci

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

Oleh: LITA AYU SOFIANA A IMPLEMENTASI KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL MELALUI KEGIATAN GOTONG ROYONG (Studi Kasus Pembangunan Jalan di Desa Widodaren Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFICATION OF OBSTACLES IN LEARNING TEACHER IN CLASS III A SCHOOL INCLUSION SDN GIWANGAN

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan berlangsung

Lebih terperinci

Oleh : Ambar Budi Suprihatin ( ) Abstract

Oleh : Ambar Budi Suprihatin ( ) Abstract UPAYA GURU MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR MELALUI BIMBINGAN BELAJAR DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS RUMAH PADA SISWA KELAS V SDI DIPONEGORO SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : Ambar Budi Suprihatin

Lebih terperinci

PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016

PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016 2.282 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 24 Tahun ke-5 2016 PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016 IMPLEMENTATION GUIDANCE STUDY AT THE FIRST GRADE

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta)

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta) ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN 2014-2015 (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH 1 PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta 1) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014 Esti Mulyaningsih¹, Kartika Chrysti Suryandari 2, Tri

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN 25 PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION BY TEACHERS IN VOCATIONAL PRACTICE Oleh: Rifki Asofani dan

Lebih terperinci

JURNAL SENI MUSIK

JURNAL SENI MUSIK JURNAL SENI MUSIK 6 (2) (2017) JURNAL SENI MUSIK http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm PENANAMAN NILAI KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN SENI MUSIK DI SMP NEGERI 2 SEMARANG Jurusan Sendratasik, FBS,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR (Studi Situs di Sekolah Dasar Negeri 5 Pracimantoro Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri) TESIS

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR (Studi Situs di Sekolah Dasar Negeri 5 Pracimantoro Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri) TESIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR (Studi Situs di Sekolah Dasar Negeri 5 Pracimantoro Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri) TESIS Diajukan kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manjemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017 PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014) PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Fauzil Husnah Mahasiswa Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi persoalan karakter menjadi sorotan tajam masyarakat dalam sistem pendidikan. Persoalan yang muncul seperti kekerasan dan kurusuhan, kejahatan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3 MTs NEGERI KLIRONG KEBUMEN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh : Arif Saefudin

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Budaya Religius di MTs Darul Falah. Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Budaya Religius di MTs Darul Falah. Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung 116 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang Budaya Religius di MTs Darul Falah Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung Budaya Religius di MTs Darul Falah Bendiljati Kulon Sumbergempol

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG PENDIDIKAN MORAL DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA RAWALO

KAJIAN TENTANG PENDIDIKAN MORAL DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA RAWALO KAJIAN TENTANG PENDIDIKAN MORAL DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA RAWALO Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : SUGANDA AHMAD SUDIYO 1201030026

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan kesadaran diri yang muncul dari batin terdalam untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum yang berlaku dalam satu

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PERANAN KEGIATAN MORNING SPIRITUAL GATHERING (MSG) DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB PADA GURU DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO (Studi Kasus di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TESIS

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TESIS PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

KEDISIPLINAN GURU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK WAHYU MAKASSAR. Andi Riswayanti Putri Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

KEDISIPLINAN GURU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK WAHYU MAKASSAR. Andi Riswayanti Putri Pendidikan Sosiologi FIS-UNM KEDISIPLINAN GURU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK WAHYU MAKASSAR Andi Riswayanti Putri Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuanuntukmengetahuigambarankedisiplinan

Lebih terperinci

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. HAMBATAN-HAMBATAN GURU MATA PELAJARAN IPS DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS KELURAHAN TALANG MANDI - DURI ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. 10070181

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif.

Lebih terperinci

TESIS SAKAT S.A. NIM

TESIS SAKAT S.A. NIM PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 3 SDN SALERO 1 KOTA TERNATE MALUKU UTARA TESIS SAKAT S.A. NIM. 10712251016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis yang dialami bangsa Indonesia tidak hanya krisis ekonomi maupun politik, tapi lebih dari itu, bangsa kita tengah mengahadapi krisis karakter atau jati diri yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING Beny Sulistyawan 1), Kuswadi 2), Dwijiastuti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1 Penerapan Pendekatan Saintifik...(Mega Selvira Paut) 511 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV DI SD PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH TO STUDENTS GRADE IV

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai tanggungjawab untuk mendidik peserta didiknya. Sekolah menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE INVENTORI MEMBACA INFORMAL BAGI SISWA TUNARUNGU KELAS II PADA SEMESTER 1 SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUMINAH X5211211 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD N 4 KRAJANKULON KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL TESIS

KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD N 4 KRAJANKULON KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL TESIS KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD N 4 KRAJANKULON KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALREJO KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALREJO KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALREJO KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BUDI PEKERTI PADA KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SRAGEN TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BUDI PEKERTI PADA KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SRAGEN TESIS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BUDI PEKERTI PADA KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SRAGEN TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

TINDAK LANJUT SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI SABRANG LOR NO. 78 SURAKARTA TESIS

TINDAK LANJUT SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI SABRANG LOR NO. 78 SURAKARTA TESIS TINDAK LANJUT SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI SABRANG LOR NO. 78 SURAKARTA TESIS Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pendidikan pada Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A PENGEMBANGAN KARAKTER KREATIF DAN DISIPLIN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas X Seni Lukis SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Sekolah merupakan tempat penyelenggara proses kegiatan pendidikan yang dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk mendidik, mengembangkan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab VI, penulis dapat menarik kesimpulan dan saran yang kiranya dapat bermanfaat

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS LESSON STUDY DI KELAS VIII F DI SMP N 1 SAMBI TESIS

PENGELOLAAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS LESSON STUDY DI KELAS VIII F DI SMP N 1 SAMBI TESIS PENGELOLAAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS LESSON STUDY DI KELAS VIII F DI SMP N 1 SAMBI TESIS Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI I TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS

PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI I TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI I TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI SDN 03 GIRIMULYO KECAMATAN NGARGOYOSO TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI SDN 03 GIRIMULYO KECAMATAN NGARGOYOSO TESIS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI SDN 03 GIRIMULYO KECAMATAN NGARGOYOSO TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II SD Negeri Carangan NO. 22 Surakarta tahun

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SEKOLAH BERBASIS BUDAYA LOKAL DI SMK NEGERI 8 SURAKARTA TESIS.

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SEKOLAH BERBASIS BUDAYA LOKAL DI SMK NEGERI 8 SURAKARTA TESIS. PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SEKOLAH BERBASIS BUDAYA LOKAL DI SMK NEGERI 8 SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER Zainal Abidin SMP Negeri 1 Meranti, kab. Asahan Abstract: This study uses classroom action research Application

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SDN KEDUNGMUNDU TEMBALANG SEMARANG. Tesis

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SDN KEDUNGMUNDU TEMBALANG SEMARANG. Tesis MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SDN KEDUNGMUNDU TEMBALANG SEMARANG Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER DI SDN KEPATIHAN JEBRES SURAKARTA TAHUN 2016/2017 TESIS

PENGELOLAAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER DI SDN KEPATIHAN JEBRES SURAKARTA TAHUN 2016/2017 TESIS PENGELOLAAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER DI SDN KEPATIHAN JEBRES SURAKARTA TAHUN 2016/2017 TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN SIKAP TANGGUNG JAWAB DI SEKOLAH KREATIF SD MUHAMMADIYAH BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

PEMBENTUKAN SIKAP TANGGUNG JAWAB DI SEKOLAH KREATIF SD MUHAMMADIYAH BAYAN KABUPATEN PURWOREJO Pembentukan Sikap Tanggung (Sylvia Anggraeni) 2.073 PEMBENTUKAN SIKAP TANGGUNG JAWAB DI SEKOLAH KREATIF SD MUHAMMADIYAH BAYAN KABUPATEN PURWOREJO FORMING A RESPONSIBLE ATTITUDE AT CREATIVE SCHOOL OF SD

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DI SMP KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TESIS

PENGELOLAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DI SMP KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TESIS PENGELOLAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DI SMP KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar IMPLEMENTASI STRATEGI POINT-COUNTERPOINT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KARANGASEM I TANON SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERPADU MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (MENCARI PASANGAN) PADA SISWA KELAS VIII E SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Lebih terperinci

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali) BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA - 1090 - E. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KARAKTER SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 19 PURWOREJO

PENGELOLAAN KARAKTER SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 19 PURWOREJO PENGELOLAAN KARAKTER SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 19 PURWOREJO TESIS Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH (Studi Kasus di SMK Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI METODE POINT SKORSING (Studi Kasus di SMK Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016) Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

THE INTEGRATION OF CHARACTER EDUCATION VALUES INTO THE SERVING TECHNIQUE SUBJECT AMONG STUDENTS OF SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

THE INTEGRATION OF CHARACTER EDUCATION VALUES INTO THE SERVING TECHNIQUE SUBJECT AMONG STUDENTS OF SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATA PELAJARAN TATA HIDANG SISWA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA Oleh: Penulis : Sri Patmawati Dosen Pembimbing : Prihastuti Ekawatiningsih, M. Pd E-mail : sripatmaw@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan pendidikan Nasional adalah agar anak didik menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia. Untuk mewujudkan tujuan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan kesadaran diri yang muncul dari batin terdalam untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum yang berlaku dalam

Lebih terperinci