IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 19 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Berdirinya Warnet Yo Net Warnet Yo Net merupakan merupakan kegiatan usaha dalam bidang jasa internet yang didirikan oleh Muhtar Mulyono pada bulan Oktober tahun Sebelum mendirikan Warnet Yo Net, awalnya pemilik bekerja di salah satu pabrik kendaraan roda dua selama beberapa tahun, namun pemilik melihat peluang bisnis yang terbuka yaitu jasa internet. Setelah modal yang dikumpulkan dari hasil bekerja di pabrik kendaraan roda dua tersebut cukup, lalu pemilik mulai mendirikan usaha warnet tersebut. Saat penelitian ini dibuat, Warnet Yo Net baru berjalan sekitar empat bulan. Ide untuk membuka usaha di bidang jasa internet ini dipilih karena berdasarkan pengamatan pemilik, terdapat peluang pasar terhadap kebutuhan jasa internet yang masih dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan membuka Warung Internet di lokasi yang strategis seperti wilayah perkantoran dan perkuliahan, tentunya akan menghasilkan keuntungan yang besar karena Warnet yang akan dikelola ini akan selalu didatangi pengunjung seperti mahasiswa yang membutuhkan informasi sebagai bahan acuan tugas mereka atau mereka yang membutuhkan rekreasi dengan cara bermain game,mencari kenalan melalui chatting atau Friendster, menulis artikel/blog telah menjadi fenomena tersendiri untuk menulis, bahkan suatu karya ilmiah di dunia maya yang bukan tidak mungkin menarik minat orang lain untuk mengutip dan membukukannya. Kemudian Setelah memperhatikan beberapa warnet terkenal ternyata setiap warnet memiliki kekurangan tersendiri yang apabila dapat kita tutupi dengan fasilitas yang ada pada warnet kita, maka dapat dipastikan para pengunjung akan berpindah kepada warnet yang kita kelola. Selain itu tempat tinggal pemilik berada di dekat jalan utama yaitu Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong, yang merupakan tempat yang sangat strategis untuk membuka usaha jasa internet.

2 Studi Kelayakan Aspek Pasar Dan Pemasaran Bentuk pasar produsen untuk usaha warnet adalah pasar persaingan sempurna. Pada jenis pasar ini, jumlah produsen tidak terbatas karena pada dasarnya usaha ini dapat dijalankan oleh berbagai pihak selama memiliki kemampuan. Sedangkan pasar konsumen yang dipilih adalah pasar penjualan langsung (direct selling), karena telah memiliki tempat usaha yang tetap dan memungkinkan untuk menjual jasa langsung ke tangan konsumen. Semakin sering dan luasnya orang yang mengakses situs internet baik muda maupun tua, sehingga kebutuhan akan internet dan warnet semakin pesat. Dengan jumlah penduduk sebesar jiwa penduduk yang terbagi atas jiwa laki-laki dan jiwa perempuan (Ismet, 2009), Kabupaten Bogor merupakan pasar potensial bagi pemasaran usaha warnet Product (Produk) Produk yang ditawarkan Warnet Yo Net yaitu berupa jasa yang menyediakan layanan akses internet selama 24 jam penuh. Konsumen dapat mengakses internet tanpa batasan waktu, sehingga konsumen bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan sewaktu-waktu. Koneksi internet yang lambat tentunya akan membuat kesal para pelanggan selaku penyewa yang membutuhkan efisiensi waktu karena harga sewa berdasarkan waktu pemakaian, yang sering membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuka satu page saja. Berdasarkan pemantauan penulis, warnet yang sudah ada memiliki kecepatan di atas rata-rata 256 kbps. Kemudian kondisi warnet yang tidak nyaman seperti tidak adanya sekat-sekat yang melindungi privasi pelanggan, asap rokok yang menimbulkan aroma tidak sedap, dan tidak tersedianya air conditioner (AC) dan rata-rata pengunjung lebih menyukai warnet dengan format lesehan daripada warnet yang menggunakan kursi merupakan hal-hal yang harus sangat diperhatikan untuk mencapai kepuasan pelanggan. Selain itu harus ada kontrol yang ketat terhadap tingkat kelayakan pakai pada PC (Personal Computer) yang

3 21 digunakan,karena kualitas internet yang disajikan juga dipengaruhi kemampuan komputer yang memadai. Maka dari itu warnet ini didukung tujuh komputer dengan spek Processor Pentium 4 Core 2 Duo, RAM 2GB, dan Harddisk 180GB serta layar LCD 15 inch. Warnet Yo Net juga dilengkapi dengan Webcam dan Headset pada setiap komputer. Fasilitas pendingin udara dan ruang tunggu yang dilengkapi TV diberikan agar konsumen merasa nyaman untuk menggunakan jasa warnet tersebut.. Warnet Yo Net juga menerima jasa print berwarna dan hitam serta dilengkapi areal parkir yang aman dan cukup luas Price (Harga) Penetapan harga berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan dan mengikuti harga pasar dan mark up. Warnet Yo Net berada dalam pasar persaingan sempurna yang merupakan tempat usaha yang bertindak sebagai price taker, artinya dalam penetapan harga jual jasanya harus mengikuti harga yang berlaku di pasar. Harga yang ditetapkan oleh Warnet Yo Net adalah Rp.3000/jam Place (Distribusi) Bagaimana perusahaan menempatkan usahanya supaya mudah dijangkau oleh konsumen yaitu dengan menempatkannya dekat dengan jalan raya. Berkaitan dengan hal ini maka pemilik mendirikan usahanya di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong yang merupakan jalan utama dan banyak dilalui oleh banyak orang. Selain itu Lokasi ini dinilai cukup strategis dan mudah dijangkau, karena merupakan daerah yang ramai dilalui kendaraan. Selain itu warnet ini terletak di seberang Rumah Sakit Bina Husada Cibinong yang merupakan salah satu Rumah Sakit swasta yang cukup dikenal di Kabupaten Bogor serta terdapat beberapa sekolah dan pabrik yang tersebar di daerah tersebut.

4 Promotion (Promosi) Kegiatan promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dan memudahkan pelaksanaan penjualan. Bentuk promosi yang dilakukan oleh Warnet Yo Net selama ini masih promosi dari mulut ke mulut serta testimonial dari konsumen yang telah menggunakan jasa Warnet Yo Net, kemudian ada pula spanduk yang dipasang di depan pintu masuk warnet agar mudah dilihat konsumen. Selain itu, Warnet Yo Net juga memberikan potongan harga untuk pemakaian internet selama beberapa jam dengan paketpaket harga tertentu seperti paket 8 jam dimulai dari pukul 10 malam sampai pukul 6 pagi dengan hanya membayar Rp , namun paket ini berlaku pada waktu-waktu tertentu karena maraknya perampokan-perampokan terhadap Warnet yang sering terjadi akhirakhir ini yang kondisi cukup meresahkan bagi pengusaha warnet. Jadi hal ini perlu menjadi perhatian utama dengan mengantisipasi masalah keamanan tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan mengintensifkan penjagaan terutama pada waktu malam hari yang sangat rentan akan terjadi perampokan. Selain itu pula perlu meningkatkan keamanan pada waktu siang hari People (Orang) Orang merupakan unsur penting dalam pemasaran. Setiap organisasi jasa harus jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan. Pelayanan/service harus dapat memuaskan pelanggan dengan baik. Pengalaman membuktikan bahwa pelayanan yang paling baik adalah keramahtamahan dan senyuman dari operator dalam menjalankan tugas mereka. Seringkali terjadi operator/karyawan memasang muka yang dingin dan cenderung tidak bersahabat dan bersikap seolah-olah pelangganlah yang membutuhkan mereka dan bukannya mereka yang membutuhkan pelanggan. Perlakuan seperti ini terkadang akan membuat beberapa orang tersinggung atau merasa kecil hati karena

5 23 keluhan-keluhannya ditanggapi dengan sikap seperti itu. Hal seperti ini harus dihindari dalam membuka usaha dalam bidang jasa karena apabila dihadapkan dengan kondisi seperti ini bukan tidak mungkin pelanggan akan lari ke toko sebelah. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Warnet Yo Net saat ini masih sangat terbatas yaitu 2 orang operator yang juga merangkap pada bagian keuangan dan juga sebagai pemilik warnet. Namun hal ini dapat dimaksimalkan dengan fasilitas warnet yang memadai dan pelayanan yang memuaskan Physical Evidence (Bukti fisik) Produk berupa pelayanan jasa warnet merupakan sesuatu hal yang bersifat in-tangible atau tidak dapat diukur secara pasti seperti halnya pada sebuah produk yang berbentuk barang. Jasa warnet lebih mengarah kepada rasa atau semacam testimonial dari orang-orang yang pernah menggunakan jasa Warnet Yo net. Cara dan bentuk pelayanan kepada pelanggan Warnet Yo Net merupakan bukti nyata yang bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik (physical evidence) bagi para pelanggannya Process (Proses) Proses produksi merupakan faktor penting bagi konsumen, yaitu bagaimana caranya membuat proses produksi berupa jasa dapat diterima oleh konsumen Warnet Yo Net. Sebagai wirausahawan kita harus peka dan hati-hati dalam menyikapi pelanggan yang datang karena sebesar apapun reaksi yang kita berikan kepada pelanggan akan memberikan bekas kepada mereka yang akan menentukan apakah mereka akan datang lagi ke warnet kita atau tidak. Dalam membangun usaha berarti juga membangun reputasi karena usaha yang kita jalankan akan dibicarakan dari mulut kemulut pelanggan yang tentunya membentuk penilaian orang-orang dan akan membawa dampak baik atau buruk bagi kelangsungan usaha. Mulai dari cara menerima konsumen yang datang hingga

6 24 memberikan pilihan kepada konsumen untuk memilih tempat dan komputer yang akan digunakan, sampai pada proses akhir saat konsumen selesai menggunakan jasa internet dan melakukan pembayaran Pesaing dan Persaingan Menjamurnya bisnis warnet saat ini membuat persaingan usaha warnet ini sangat ketat. Dengan modal yang terjangkau setiap orang dapat mengusahakan bisnis ini. Pesaing utama Warnet Yo Net adalah warnet-warnet yang berada di Jalan Mayor Oking yaitu Flashnet yang terletak di deretan Warnet Yo Net dan Upnet yang terletak di seberang jalan. Kemudian menjamurnya mobile modem yang sekarang banyak digunakan dan mudah dibawa kemana-mana dapat menjadi ancaman bagi kelanjutan usaha warnet di masa depan. 4.3 Aspek Teknis Aspek teknis diperlukan untuk melihat apakah dari segi pembangunan usaha dan implementasi secara teknis dapat dilaksanakan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi dari usaha ini Lokasi Faktor utama yang paling berpengaruh terhadap aspek teknis dalam usaha ini yaitu aspek lokasi. Dimana lokasi usaha Warnet Yo Net berada di dekat jalan utama yaitu di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong. Lokasi ini dinilai cukup strategis dan mudah dijangkau, karena merupakan daerah yang ramai dilalui kendaraan. Selain itu warnet ini terletak di seberang Rumah Sakit Bina Husada Cibinong yang merupakan salah satu Rumah Sakit swasta yang cukup dikenal di Kabupaten Bogor. Hal-hal tersebut sangat mendukung untuk kegiatan operasional usaha Yo Net.

7 Peralatan dan Fasilitas Produksi Peralatan dan fasilitas produksi yang digunakan yaitu: a. 6 set komputer client dan layar LCD b. 1 set komputer server dan layar LCD c. 2 unit pendingin udara d. 1 unit modem e. 1 rol kabel lan f. 1 unit switch hub g. 7 unit kursi h. 7 unit meja i. 1 unit printer j. 1 unit televisi k. 1 unit UPS l. 6 unit headphone m. 1 set speaker n. 7 unit webcam o. 1 unit spanduk p. 1 set meja operator q. 1 set kursi operator r. 1 unit telepon s. 7 unit kursi plastik t. 1 set antena televisi Proses Produksi Proses produksi berlangsung selama 24 jam, rata-rata pemakaian satu komputer yaitu 14 jam/hari. Apabila komputer tidak digunakan atau tidak dipakai, komputer dibiarkan dalam keadaan standby. Billing atau tagihan pemakaian jasa warnet mulai berjalan ketika user atau konsumen sudah melakukan log in atau registrasi pada komputer yang akan digunakan. Setelah selesai pemakaian, konsumen tinggal melakukan proses log out dan akan terlihat jumlah

8 26 waktu pemakaian dan tagihan yang harus dibayar. Kemudian apabila warnet dalam keaadan penuh atau semua komputer sedang dalam keadaan terpakai, konsumen dapat menunggu di ruang tunggu yang dilengkapi televisi. 4.4 Aspek Manajemen Legalitas suatu usaha berkaitan dengan sahnya keberadaan usaha di mata hukum. Manfaat dari adanya legalitas adalah usaha tersebut akan diakui eksistensinya, dengan pengakuan eksistensi ini, maka usaha tersebut akan dikenal oleh masyarakat, kemudian memudahkan usaha untuk mengembangkan bisnisnya, karena mendapatkan perlindungan secara hukum dari pemerintah. Warnet Yo Net didirikan oleh Muhtar Mulyono yang juga merupakan pemilik dari tempat usaha ini, karena masih sangat sederhana, masih banyak bagian yang tumpang tindih. Seperti pemilik yang bertugas sebagai operator warnet juga merangkap bagian keuangan. Bagian keuangan bertugas untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran Warnet Yo Net, menginput setiap data transaksi harian kedalam komputer yang akan digunakan sebagai database. Oleh karena itu posisi yang terdapat dalam struktur organisasi Warnet Yo Net masih sangat sederhana dan dalam kenyataannya masih terjadi pembagian tugas yang kurang sempurna. Akan tetapi secara umum, susunan struktur organisasi Warnet Yo Net dapat dilihat pada Gambar 2. Pemilik Operator Operator Gambar2. Struktur organisasi Warnet Yo Net

9 Aspek Finansial Pada penelitian ini digunakan beberapa ketentuan-ketentuan dasar. Ketentuan dasar tersebut meliputi : 1. Analisis kelayakan finansial diproyeksikan dengan jangka waktu dua tahun. 2. Penentuan jam dalam satu hari adalah 24 jam. 3. Penentuan bulan dalam satu tahun adalah 12 bulan. 4. Penentuan hari dalam satu bulan adalah 30 hari. 5. Tarif per jam jasa warnet dari tahun pertama sampai tahun kedua dianggap sama yaitu Rp Tarif print warna per lembar Rp Tarif print hitam per lembar Rp komputer dipakai selama 14 jam per hari. 9. Tingkat discount rate yang digunakan 16 persen diambil dari Kredit Usaha Rakyat BRI tahun Komputer yang dibeli sudah termasuk dengan OS Windows. 11. Tarif listrik dihitung flat sebesar Rp /bulan. 12.Metode penyusutan menggunakan metode garis lurus (straight line). 13. Nilai sisa yang diperoleh sebesar Rp Pajak pendapatan usaha didasarkan pada UU No. 17 tahun 2000 tentang Pajak Pendapatan Usaha dan Perseroan, yaitu : a. Apabila mengalami kerugian tidak dikenai pajak. b. Apabila pendapatan kurang dari Rp , dikenakan pajak sebesar 10 persen. c. Apabila pendapatan antara Rp sampai Rp , dikenakan pajak 10 persen dari Rp pertama dan ditambah dengan 15 persen dari pendapatan setelah dikurangi Rp d. Apabila pendapatan diatas Rp , dikenakan pajak sebesar 10 persen dari Rp pertama ditambah dengan 15 persen dari Rp kedua dan ditambah dengan 30 persen dari pendapatan yang telah dikurangi Rp

10 28 Analisis kelayakan finansial dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui kelayakan usaha sehingga diketahui apakah usaha warnet yang dijalankan layak secara finansial. Arus biaya pada analisis kelayakan ini terdiri dari biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel. Biaya investasi yang dikeluarkan antara lain untuk pembelian komputer server, komputer client, dan pendingin ruangan, dan lain-lain. Biaya investasi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Biaya Investasi Umur Harga No Uraian Satuan Jumlah Ekonomis Satuan Nilai (Tahun) (Rp) (Rp) 1 Komputer Client Unit Komputer server Unit AC Unit Modem Unit Kabel Lan Rol Switch hub Unit Meja Unit Kursi Unit Printer Unit Televisi Unit UPS Unit Headphone Unit Speaker Unit Webcam Unit Spanduk Unit Meja Operator Unit Kursi Operator Unit Telepon Unit Kursi Plastik Unit Antena TV Unit Total Selain biaya investasi, biaya lain yang harus dikeluarkan oleh Warnet Yo Net adalah biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan tingkat penjualan.. Jika kenaikan atau penurunan penjualan tetapi tidak ada perubahan lain maka biaya tetap sama digunakan

11 29 untuk membiayai gaji tenaga kerja, internet, telepon, biaya listrik, sewa tempat dan maintenance komputer. Biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Biaya Tetap No Uraian Satuan Jumlah Harga per Satuan (Rp) Nilai (RP) 1 Tenaga Kerja Orang Internet Bulan Telfon Bulan Listrik Bulan Biaya Perawatan Sewa Tempat Bulan Total Kemudian, biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan penjualan. Contohnya meliputi biaya yang digunakan untuk pembelian kertas dan tinta printer. Total biaya variabel pada tahun pertama sampai tahun kedua dapat dilihat pada Lampiran 1. Selain biaya yang telah diperkirakan, terdapat biaya penyusutan yang diperhitungkan berdasarkan umur ekonomis semua peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi. Biaya penyusutan yang dikeluarkan Rp Rincian biaya penyusutan dapat dilihat pada Lampiran 2. Penerimaan pada usaha Warnet Yo Net didapat dari penjualan jasa internet, jasa print dan nilai sisa pada akhir periode jangka waktu analisis kelayakan finansial. Pada tahun pertama pendapatan yang diperoleh Rp , kemudian pada pendapatan dapat dilihat pada Lampiran 3. tahun kedua Rp Rincian Penerimaan dari nilai sisa diperoleh dari sisa umur ekonomis pada akhir jangka waktu analisis kelayakan finansial. Nilai sisa yang diperoleh Rp Rincian nilai sisa usaha Warnet Yo Net dapat dilihat pada Lampiran 4. Untuk total pengeluaran tahun pertama adalah Rp dan tahun kedua Rp Berdasarkan perhitungan penerimaan dan pengeluaran tersebut maka keuntungan bersih yang diperoleh Warnet Yo Net pada tahun pertama Rp , dan tahun kedua Rp

12 30 Proyeksi laba rugi Warnet Yo Net dapat dilihat pada Lampiran 5 dan aliran arus kas (cashflow) dapat dilihat pada Lampiran 6. Analisis arus kas mencakup kriteria kelayakan usaha yang terdiri dari NPV (Net Present Value), Net B/C (Net Benefit Cost), IRR (Internal Rate of Return), dan PP (Payback Period). Hasil perhitungan analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 4. Hasil Analisis Kelayakan Usaha Warnet Yo Net No Kriteria Kelayakan Kelayakan Satuan Jumlah 1. NPV NPV > 0 Rp IRR IRR > DR Persen 34,66 3. Net B/C Net B/C > 1-1,29 4. PP PP < jangka waktu Tahun 1, NPV (Net Present Value) Pada hasil analisis kelayakan finansial yang dilakukan pada Warnet Yo Net menunjukkan nilai NPV positif Rp Hal ini menunjukkan bahwa usaha tersebut layak dijalankan karena usaha tersebut dapat menghasilkan arus kas masuk dengan persentase lebih besar dibandingkan opportunity cost modal yang ditanamkan IRR (Internal Rate of Return) Nilai IRR yang diperoleh berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan adalah 34,66 persen. Ini berarti usaha yang dijalankan oleh Warnet Yo Net layak karena memiliki nilai pengembalian yang lebih besar dari tingkat Discount Rate sebesar 16 persen Net B/C Untuk nilai Net B/C pada analisis kelayakan usaha Warnet Yo Net diperoleh nilai 1,29. Hal ini menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan Warnet Yo Net layak. Karena angka tersebut menunjukkan bahwa setiap Rp 1 biaya yang akan dikeluarkan akan menghasilkan manfaat Rp 0,29, sehingga manfaat yang didapat lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

13 PP (Payback Period) Untuk melengkapi analisis kelayakan usaha maka dilakukan perhitungan pengembalian modal usaha. Nilai PP yang diperoleh adalah 1,55. Angka tersebut menunjukkan bahwa usaha ini mampu mengembalikan modal usaha dalam jangka waktu 18 bulan 6 hari. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ini layak dijalankan karena kemampuan mengembalikan modal usaha lebih cepat daripada jangka waktu analisis yang direncanakan yaitu 2 tahun BEP (Break Even Point) BEP atau titik impas adalah keadaan dimana tingkat produksi atau besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran pada suatu proyek, untuk usaha warnet ini BEP diperoleh ketika warnet memberikan pelayanan sebanyak jam atau sama dengan biaya yg dikeluarkan sebesar RP Analisis Sensitivitas Untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu dalam setiap usaha diperlukan persiapan apabila terjadi guncangan ekonomi yang menyebabkan adanya kenaikan biaya produksi atau penurunan penjualan. Maka dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui sejauh mana Warnet Yo Net dapat bertahan dalam kondisi krisis. Dalam analisis sensitivitas untuk kenaikan biaya variabel dengan asumsi harga penjualan dan kapasitas produksi tetap perusahaan dapat mentolerir kenaikan biaya variabel maksimum sebesar 632,27 persen. Apabila kenaikan biaya variabel tersebut lebih besar dari 632,27 persen maka usaha tersebut akan mengalami kerugian dan tidak layak untuk dilanjutkan kembali. Untuk analisis sensitivitas terhadap penurunan harga jual atau adanya penurunan kapasitas penjualan dengan asumsi biaya variabel tetap. Didapat bahwa usaha ini dapat mentolerir penurunan penjualan maksimum sampai 8,9 persen. Apabila penurunan penjualan melewati angka 8,9 persen maka usaha ini akan mengalami kerugian dan tidak layak untuk dilanjutkan.

14 32 Hasil perhitungan analisis sensitifitas pada Warnet Yo Net dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 8.

ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS INTERNET (WARNET) (Studi Kasus Pada Warnet Yo Net, Cibinong, Kabupaten Bogor) Oleh INDRADI AGUNG SETIAWAN H

ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS INTERNET (WARNET) (Studi Kasus Pada Warnet Yo Net, Cibinong, Kabupaten Bogor) Oleh INDRADI AGUNG SETIAWAN H ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS WARUNG INTERNET (WARNET) (Studi Kasus Pada Warnet Yo Net, Cibinong, Kabupaten Bogor) Oleh INDRADI AGUNG SETIAWAN H 24076058 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA UNTUK PENGEMBANGAN WARUNG INTERNET CLARINET

STUDI KELAYAKAN USAHA UNTUK PENGEMBANGAN WARUNG INTERNET CLARINET Nama STUDI KELAYAKAN USAHA UNTUK PENGEMBANGAN WARUNG INTERNET CLARINET NPM : 2821567 Jurusan Pembimbing : Wiweko Adityo Pujo Prakoso : Akuntansi : Heru Suharjo, SE., MM Latar Belakang Masalah Dunia saat

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE Nama : RITA MARIANI CAROLIN NPM : 20207953 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Spa adalah salah satu alternatif pilihan masyarakat Bandung untuk melepaskan lelah. Melihat hal ini, pengusaha Delta Spa di Jakarta berminat mengembangkan usaha spa pria di Bandung, karena belum

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

Teknik Analisis Biaya / Manfaat

Teknik Analisis Biaya / Manfaat Teknik Analisis Biaya / Manfaat Komponen Biaya Biaya Pengadaan (procurement cost) Biaya Persiapan Operasi (start-up cost) Biaya Proyek (project-related cost) Biaya Operasi (ongoing cost) dan Biaya Perawatan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE. STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA DISTRO F&D COUNTER CULTURE Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : 19210393 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.,MM Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembentukan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis Penelitian tentang analisis kelayakan yang akan dilakukan bertujuan melihat dapat tidaknya suatu usaha (biasanya merupakan proyek atau usaha investasi)

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 23 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Berdirinya Boss Parfum Boss Parfum merupakan merupakan tempat kegiatan usaha berskala kecil dalam bidang isi ulang minyak wangi yang didirikan oleh Muhamad Riza

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah : 60 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kelayakan Berdasarkan hasil wawancara dan analisa terhadap perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem maka diputuskan melakukan studi kelayakan yang lebih

Lebih terperinci

BUSINESS DIGITAL PRINTING (Cuci Cetak Foto)

BUSINESS DIGITAL PRINTING (Cuci Cetak Foto) Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Medan, Desember 2009 BUSINESS DIGITAL PRINTING (Cuci Cetak Foto) Dosen Pembimbing: Dr. Budi Utomo SP, MP Oleh: Azmi Pradipto 061201008 Alpin Anhar 061201031 Devi Sinaga

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ciafe yang merupakan jenis usaha yang bergerak dibidang jasa jahit dilihat dari aspek pasar dan

Lebih terperinci

BUSINESS WARNET & GAME ONLINE. Dosen Pembimbing: Dr. Budi Utomo SP, MP. Oleh:

BUSINESS WARNET & GAME ONLINE. Dosen Pembimbing: Dr. Budi Utomo SP, MP. Oleh: Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Medan, Desember 2009 BUSINESS WARNET & GAME ONLINE Dosen Pembimbing: Dr. Budi Utomo SP, MP Oleh: Rika Andriyani Purba 061201025 Yasinta Reolina Silitonga 061201037 Devanand

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana CV. Usaha Unggas dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Penilaian layak atau tidak usaha tersebut dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Sumber dana Sumber dana pendirian Home Net diperoleh dari dana pribadi sebesar Rp. 1,579,128,, dan tidak ada kerja sama apapun dengan lain pihak. Apabila

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Internet Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnectednetworking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Internet juga berarti

Lebih terperinci

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Definisi dan Batasan Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istlah-istilah dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan persaingan dalam pengelolaan kegiatan usaha dari lingkup organisasi bisnis pada masa mendatang dipastikan akan semakin ketat. Perkembangan inilah yang mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA

USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA ANALISIS KELAYAKAN KELANGSUNGAN Nama NPM : 23209891 Jurusan USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA Pembimbing : Chrisilla Yunisia de Fretes : Akuntansi : Istichanah, SE., MMSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI Nama : Felika Tabita NPM : 13213396 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Riskayanto

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. A. Kerangka Pemikiran. B. Pendekatan Studi Kelayakan

III. METODOLOGI. A. Kerangka Pemikiran. B. Pendekatan Studi Kelayakan III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Pengembangan industri tepung dan biskuit dari tepung kepala ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu analisis pasar dan pemasaran,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa perlu menjaga kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Analisis Biaya/Manfaat. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Analisis Biaya/Manfaat. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Analisis Biaya/Manfaat Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Pendahuluan Pengembangan sistem informasi merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek lainya. Investasi artinya dikeluarkanya

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Investasi Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,

Lebih terperinci

PELUANG USAHA WARNET DAN GAME CENTER

PELUANG USAHA WARNET DAN GAME CENTER PELUANG USAHA WARNET DAN GAME CENTER Ardzi Firman I. R. 10.12.5075 S1 SI 2J STMIK AMIKOM Yogyakarta 2010/2011 Abstrak Akhir-akhir ini warnet-warnet dan game center mulai menjamur dimana-mana. Mulai di

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Hasil Segmentasi, Targeting dan Positioning dari Dios Game Center : Segmentasi a. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita. b. Usia : 15 tahun - 25 tahun. c. Status

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT

TEKNIK ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT TEKNIK ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT 1. Pendahuluan Pengembangan suatu sistem informasi merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek lainnya. Investasi berarti dikeluarkannya sumber sumber daya

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis aspek finansial dapat memberikan perhitungan secara kuantatif

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Elsari Brownies and Bakery yang terletak di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL Gambir merupakan salah satu produk ekspor Indonesia yang prospektif, namun hingga saat ini Indonesia baru mengekspor gambir dalam bentuk gambir asalan.

Lebih terperinci

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS Mayang Hadi Ratnawati ABSTRAKSI ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN Mengelola keuangan suatu usaha bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja, tetapi usaha kecil dan menengah juga harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah penulis menguraikan hasil penelitian dan melakukan analis mengenai TINJAUAN PELAKSANAAN STRATEGI PEMASARAN PADA Unkl347 Jl. Trunojoyo No. 04 Bandung. Maka

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci