ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS INTERNET (WARNET) (Studi Kasus Pada Warnet Yo Net, Cibinong, Kabupaten Bogor) Oleh INDRADI AGUNG SETIAWAN H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS INTERNET (WARNET) (Studi Kasus Pada Warnet Yo Net, Cibinong, Kabupaten Bogor) Oleh INDRADI AGUNG SETIAWAN H"

Transkripsi

1 ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS WARUNG INTERNET (WARNET) (Studi Kasus Pada Warnet Yo Net, Cibinong, Kabupaten Bogor) Oleh INDRADI AGUNG SETIAWAN H PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

2 ABSTRAK Indradi Agung Setiawan. H Analisis Studi Kelayakan Bisnis Warung Internet (Warnet) Studi Kasus Pada Warnet Yo Net, Cibinong, Kabupaten Bogor. Di bawah bimbingan Farida Ratna Dewi. Menurut data Internet World Stats, dalam satu dasawarsa terakhir jumlah pengguna internet (netter) di dunia meningkat secara drastis. Pada sekitar an, Internet telah berkembang dan menambah banyak pengguna jaringan-jaringan internet. Dari 0.4 persen pengguna internet dari seluruh penduduk dunia di tahun 1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada Dan sejak tahun 2000, pertumbuhan netter dunia naik rata-rata 2 persen terhadap total populasi dunia. Warung Internet (warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelajar, pekerja dan wisatawan asing. Warnet digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Bagi pelajar, dan mahasiswa warnet banyak digunakan untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dari sekolah atau kampus, melakukan riset, dan menulis skripsi. Bagi masyarakat umum warnet digunakan untuk memeriksa kiriman surat elektronik ( ), melamar pekerjaan, bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting), sebagai sarana menikmati hiburan dan mencari informasi (browsing). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha yang telah dijalankan Warnet Yo Net yang berada di Cibinong, Kabupaten Bogor. Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usaha Warnet Yo Net dilihat dari aspek manajemen usaha. Metode analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung kelayakan usaha ini dari aspek pemasaran, aspek teknik dan aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost, Payback Periode (PBP) dan analisis sensitivitas. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Excel. Hasil analisis kelayakan pada aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi dan aspek manajemen dan operasional menunjukkan bahwa usaha warnet ini layak untuk dilaksanakan. Sedangkan hasil analisis aspek finansial menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan Warnet Yo Net telah memenuhi persyaratan sebagai usaha yang layak dijalankan dan dapat dikembangkan untuk ke depan. Hal ini terlihat dari nilai NPV yang bernilai positif Rp , nilai Net B/C lebih besar dari 1, yaitu 1,29, nilai IRR 34,66 persen yang lebih besar dari tingkat diskon rate 16 persen dan masa pengembalian modal (PP) yang lebih cepat dari umur proyek yaitu 18 bulan 6 hari. Dari hasil analisis sensitifitas yang dilakukan pada Warnet Yo Net terhadap adanya kenaikan biaya variabel, usaha ini dapat bertahan apabila biaya variabel naik tidak lebih dari 632,27 persen. Kemudian hasil perhitungan analisis sensitifitas yang dilakukan terhadap penurunan harga jual produk dan penurunan kapasitas produksi menunjukkan usaha ini mampu bertahan apabila penurunan kapasitas produksi tidak lebih dari 8,9 persen.

3 ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS WARUNG INTERNET (WARNET) (Studi Kasus Pada Warnet Yo Net, Cibinong, Kabupaten Bogor) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh INDRADI AGUNG SETIAWAN H PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

4 Judul Skripsi Nama NIM : Analisis Studi Kelayakan Bisnis Warung Internet (Warnet) (Studi Kasus Pada Warnet Yo Net, Cibinong, Kabupaten Bogor) : Indradi Agung Setiawan : H Menyetujui Pembimbing, (Farida Ratna Dewi, SE, MM) NIP: Mengetahui : Ketua Departemen, (Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP: Tanggal Lulus :

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 20 Maret 1986, penulis merupakan putra kedua dari tiga bersaudara. Penulis memulai sekolahnya pertama kali dari taman kanak-kanak di TK Tadika Puri dan lulus pada tahun Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada sekolah dasar di SDN Polisi 4 Bogor dan selesai pada tahun Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan tingkat menengah di SLTPN 4 Bogor. Pendidikan tingkat atas dapat diselesaikan penulis pada tahun 2004 di SMUN 1 Bogor. Pada tahun 2004 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur penerimaan USMI IPB pada program Diploma Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian. Kemudian pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Prestasi yang pernah diperoleh penulis yaitu juara tiga bulutangkis ganda putra Bogor Open pada tahun 2004, kemudian pada tahun 2005 penulis mendapatkan juara 3 drag race pada event One Night Race Kemayoran. Penulis saat ini bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang retail tanaman dan juga aktif di forum otomotif.. iii

6 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Analisis Studi Kelayakan Bisnis Warung Internet (Warnet) (Studi Kasus Pada Warnet Yo Net, Cibinong, Kabupaten Bogor). Skripsi ini berisi tentang analisis kelayakan bisnis warung internet atau yang biasa disebut warnet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha warnet dilihat dari berbagai aspek finansial maupun non finansial. Skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai informasi dan referensi, dan juga bahan pertimbangan bagi Warnet Yo Net dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya. Bogor, Juni 2010 Penulis iv

7 UCAPAN TERIMA KASIH Dalam menyelesaikan skripsi ini tentu penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang mendukung, baik secara moril maupun materil. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku dosen pembimbing, yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, pengarahan dan semangat dengan penuh kesabaran hingga selesainya skripsi ini. 2. Ibu Wita Juwita Ermawati S.TP, MM dan Bapak Nurhadi Wijaya S.TP, MM selaku dosen penguji. 3. Bapak/Ibu Dosen pengajar Departemen Manajemen yang telah memberikan ilmunya selama penulis melaksanakan perkuliahan. 4. Bapak dan Ibunda tercinta yang selama ini telah mencurahkan segenap kasih sayang, doa restu dan perhatiannya kepada penulis. Terima kasih kepada kakak dan adik tercinta atas doa dan dukungannya. 5. Bapak Muhtar Mulyono selaku pemilik Warnet Yo Net yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian dan memberikan informasi yang dibutukan dalam skripsi ini. 6. Sekretariat Fakultas Ekonomi Manajemen, Mba Fitri, B-Man, dan Babeh atas pelayanan yang telah diberikan. 7. Semua teman-teman MABERS 41 dan Eksman angkatan 3, Ngopdul, Sudirboy, KCBL team, dan Fansus yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah memberikan dukungan dan kebersamaannya sampai saat ini. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Bogor, Juni 2010 Penulis v

8 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK DAFTAR RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii iv viii ix x I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Internet Sejarah Internet Warung Internet Studi Kelayakan Bisnis Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis Penelitian Terdahulu... 9 III. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan dan Analisis Data IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya Warnet Yo Net Studi Kelayakan Aspek Pasar Dan Pemasaran Product (Produk) Price (Harga) Place (Distribusi) Promotion (Promosi) People (Orang) Physical Evidence (Bukti Fisik) Process (Proses) Pesaing dan persaingan Aspek Teknis Lokasi vi

9 4.3.2 Peralatan dan Fasilitas Produksi Proses Produksi Aspek Manajemen Aspek Finansial NPV (Net Present Value) IRR (Internal Rate of Return) Net B/C) PP (Payback Period) BEP (Break Even Point) Analisis Sensitivitas) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA vii

10 DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Persentase pengguna Internet di Negara-Negara Asia Tahun Biaya investasi Biaya tetap Hasil analisis kelayakan usaha Warnet Yo Net viii

11 DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Diagram alur kerangka pemikiran Struktur organisasi warnet Yo Net ix

12 DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Biaya variabel Biaya penyusutan Pendapatan Nilai sisa Proyeksi laba rugi Cashflow warnet Switching value terhadap kenaikan biaya variabel maksimum sebesar 855,66 persen Switching value terhadap penurunan penjualan maksimum sebesar 39,48 persen x

13 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, Internet telah menggantikan posisi perpustakaan ataupun buku yang merupakan gudang ilmu pengetahuan. Semua informasi dari dulu hingga kini termuat dengan cukup lengkap di internet. Situs-situs seperti wikipedia menjadi perpustakaan online terbesar, dimana hampir semua informasi akan kita peroleh dengan mudah hanya dengan membayar biaya akses internet saja. Belum lagi layanan ebook-ebook gratis yang isinya tidak usang dimakan waktu. Negara yang menguasai internet di era millenium ini dipastikan menjadi negara yang maju jika internet dipergunakan secara bijak terutama dalam bidang riset, pendidikan, administrasi, sosialisasi, networking dan bisnis. Dengan internet, kita mengetahui secara cepat perkembangan riset teknologi di berbagai belahan dunia. Begitu juga di dalam bidang ekonomi dan bisnis. Di bidang ekonomi dan bisnis berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon, kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet yaitu dengan penjualan produk secara online, cost of marketing dan cost of employee pun menjadi semakin rendah sehingga margin keuntungan pun dapat ditingkatkan. Menurut data Internet World Stats, dalam satu dasawarsa terakhir jumlah pengguna internet (netter) di dunia meningkat secara drastis. Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menambah banyak pengguna jaringan-jaringan internet. Dari 0,4 persen pengguna internet dari seluruh penduduk dunia di tahun 1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada Dan sejak tahun 2000, pertumbuhan netter dunia naik rata-rata 2 persen terhadap total populasi dunia. Dengan pertumbuhan internet dalam beberapa tahun terakhir ini, Indonesia menjadi pangsa pasar netter yang sangat potensial. Diperkirakan

14 2 untuk tahun 2008, 2009 dan 2010, trend pertumbuhan netter Indonesia akan meningkat rata-rata sebesar 20 persen. Di awal tahun 2008, jumlah netter Indonesia sekitar 25 juta pengguna internet. Di akhir 2008 diperkirakan telah mencapai 30 juta pengguna internet. Namun, angka 30 juta ini masih relatif kecil karena baru 13 persen penduduk Indonesia menikmati fasilitas internet, angka ini masih jauh dari jumlah pengguna internet di dunia yang mencapai 23.5 persen pengguna atau 17.2 persen di Asia (Internet World Stats, 2009). Persentase netter Indonesia (13 persen) masih kalah jauh dengan negara-negara tetangga di Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan China. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Persentase Pengguna Internet di Negara Negara Asia Tahun 2008 Negara Pengguna Internet (Netter) Indonesia 13 % Malaysia 62,8 % Filipina 14,6 % Thailand 20,5 % Vietnam 24,2 % China 22,4 % Korea Selatan 76,1 % Jepang 73,1 % Sumber : Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat penguasaan informasi teknologi bidang internet Indonesia masih jauh dengan negara-negara tetangga. Hal ini seharusnya menjadi pemicu pemerintah dan penyedia jasa layanan internet agar terus mendorong pertumbuhan internet, baik dari segi fasilitas, kecepatan dan biaya. Akses internet di Indonesia banyak menggunakan fasilitas Public Internet Access seperti warnet, cybercafe, hotspot dan lain-lain. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses internet adalah kampus dan

15 3 kantor (Anonymous, 2009). Warung Internet (warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelajar, pekerja dan wisatawan asing. Warnet digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Bagi pelajar, dan mahasiswa warnet banyak digunakan untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dari sekolah atau kampus, melakukan riset, dan menulis skripsi. Bagi masyarakat umum warnet digunakan untuk memeriksa kiriman surat elektronik ( ), melamar pekerjaan, bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting), sebagai sarana menikmati hiburan dan mencari informasi (browsing). Umumnya warnet paling banyak terdapat / tersebar terutama di kotakota besar seperti di ibukota propinsi, kabupaten, dan di kota-kota kecil lainnya. Wilayah-wilayah tersebut sebagai penyedia jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut dalam mengakses informasi. Kebanyakan warnet tersebar di dekat tempat-tempat pendidikan seperti universitas atau sekolah-sekolah. Warnet akhir-akhir ini berkembang menjadi bisnis yang menjanjikan untuk menambah pemasukan bagi pihakpihak tertentu yang menjalani usaha tersebut. Dengan alasan peneliti ingin mengetahui sejauh mana Warnet ini dapat menjadi mata pencaharian baru bagi orang-orang yang akan membuka usaha baru dalam bisnis Warnet, maka peneliti mengadakan penelitian berjudul Studi Kelayakan Bisnis Warung Internet Studi Kasus Pada Warnet Yo Net yang berlokasi di Cibinong, Kabupaten Bogor. Warnet ini berdiri pada tahun 2009 dan beralamatkan di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong, Kabupaten Bogor Perumusan Masalah Kesuksesan bisnis Warnet ini tidak sekedar tergantung dari besar atau kecil tempat usaha yang dijalankan. Akan tetapi satu sama lain akan saling terkait, sehingga masing-masing bagian harus saling mendukung atau ideal untuk mencapai keberhasilan bersama sebagai satu usaha yang menjanjikan. Maka peneliti melakukan studi kelayakan terhadap bisnis yang baru dijalankan oleh Warnet Yo Net :

16 4 1. Bagaimana kelayakan usaha Warnet Yo Net jika dilihat dari berbagai aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Manajemen, dan Aspek Sosial? 2. Bagaimana kelayakan finansial usaha Warnet Yo Net? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisa kelayakan usaha Warnet Yo Net dilihat dari berbagai aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Manajemen, dan Aspek Sosial. 2. Menganalisa kelayakan usaha Warnet Yo Net dilihat dari aspek finansial Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Warnet Yo Net sebagai bahan pertimbangan dalam pengusahaan warung internet. Manfaat bagi peneliti yaitu dapat memberikan kesempatan untuk belajar dan menambah pengalaman serta media penerapan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan informasi mengenai studi kelayakan usaha warnet dan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya. I.5. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah untuk meneliti kelayakan usaha yang dijalankan Warnet Yo Net dengan mempertimbangkan aspekaspek dalam studi kelayakan bisnis, baik dari segi finansial maupun nonfinansial. Sehingga dapat diketahui bisnis ini layak untuk dijalankan atau tidak.

17 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Internet Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnectednetworking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Internet juga berarti sistem komputer umum, yang terhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Cara menghubungkan rangkaian dengan jaringan internet dinamakan internetworking (Wikipedia, 2010). Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung secara global yang memungkinkan pengguna internet saling bertukar informasi/data melalui jaringan tersebut. Internet adalah sistem komunikasi data berskala global, suatu infrastruktur yang terdiri dari hardware dan software yang menghubungkan komputer yang berada di jaringannya (Fikri, 2010) Sejarah Internet Kemunculan internet dimulai pada 1966, oleh ARPA (Advanced Research Project Agency Salah satu divisi di departemen pertahanan U.S.) dengan ide yang sangat simpel: membuat jaringan komputer militer yang mampu bertukar data dari tempat yang jauh. Di tahun 1969, ARPA dengan ARPANET-nya berhasil menghubungkan dua komputer di University of California, Los Angeles dan SRI International di Menlo Park, California. Hal ini lah yang menjadi salah satu embrio kelahiran internet. Di tahun 1974, TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) diperkenalkan dan menjadi sangat populer serta diterima di tahun 80-an. TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan untuk proses tukar-menukar data dalam jaringan internet. Sederhananya, TCP/IP adalah protokol/aturan yang digunakan bersama dalam

18 6 mentransfer data dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan internet (Fikri, 2010). 2.2 Warung Internet Warung Internet (disingkat: warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet adalah tempat dimana orang bisa menggunakan komputer untuk mengakses Internet dengan biaya tertentu, biasanya menggunakan tarif per jam atau per menit (Wikipedia, 2010). 2.3 Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak suatu bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan (Umar, 2003). Menurut Ibrahim (2003), studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek. Studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis. Keberhasilan ini ditafsirkan sebagai manfaat ekonomis. Menurut Kadariah (1999) proyek sebagai suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit), atau suatu aktivitas di mana dikeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan hasil (return) di waktu yang akan datang dan dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit. Tujuan dilakukannya analisis bisnis adalah (1) untuk mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi dalam suatu proyek; (2) menghindari pemborosan sumber-sumber daya, yaitu menghindari pelaksanaan kegiatan yang tidak menguntungkan; (3) mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang ada sehingga kita dapat memilih alternatif kegiatan yang paling menguntungkan; (4) menentukan prioritas investasi (Gray et al, 2007).

19 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis Menurut Umar (2003), belum ada keseragaman mengenai aspek bisnis apa yang harus dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis. Beberapa aspek yang perlu diteliti adalah : 1. Aspek Pemasaran (Pasar) Pengkajian terhadap aspek ini penting dilakukan, karena tidak ada bisnis atau usaha yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang atau jasa yang dihasilkan. Pada dasarnya, analisis aspek pemasaran (pasar) bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, pangsa pasar dari produk bersangkutan, kondisi persaingan antara produsen dan siklus hidup produk. 2. Aspek Keuangan Dari sisi keuangan, suatu usaha dikatakan sehat, apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban keuangan. Kegiatan pada aspek keuangan ini, antara lain penghitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan pengadaan harta tetap. Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan apakah suatu proyek menguntungkan selama umur proyek (Husnan dan Muhammad, 2000). Analisis finansial berkaitan dengan sumber dana (investasi) yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal (biaya yang akan dikeluarkan) dan sumber dana yang bersangkutan. Analisis finansial meliputi : 1) Net Present Value (NPV) NPV suatu proyek menunjukkan manfaat bersih yang diterima proyek selama umur proyek pada tingkat suku bunga tertentu. NPV juga dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang ditimbulkan oleh investasi. Dalam menghitung NPV, perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Kriteria kelayakan investasi berdasarkan NPV yaitu :

20 8 i. NPV > 0, artinya proyek sudah dinyatakan menguntungkan dan dapat dilaksanakan ii. NPV < 0, artinya proyek tidak menghasilkan nilai biaya yang dipergunakan. Dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan. iii. NPV = 0, artinya proyek mampu mengembalikan persis sebesar modal sosial opportunity cost faktor produksi normal, dengan kata lain proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi. 2) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio) Net B/C Ratio menyatakan besarnya pengembalian terhadap setiap satu satuan biaya yang telah dikeluarkan selama umur proyek. Net B/C merupakan angka perbandingan antara present value dari benefit yang positif dengan present value dari benefit yang negatif. Kriteria investasi berdasarkan Net B/C rasio adalah : i. Net B/C > 0, maka NPV > 0. proyek menguntungkan ii. Net B/C < 0, maka NPV < 0. proyek merugikan iii. Net B/C = 1, maka NPV = 0. proyek tidak untung dan tidak rugi 3) Internal Rate Return (IRR) IRR adalah tingkat bunga yang menyamakan present value (PV) kas keluar yang diharapkan dengan PV kas masuk yang diharapkan atau dapat diartikan sebagai tingkat bunga yang menyebabkan NPV = 0. Gittinger (1986) menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rataan keuntungan internal tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumber daya yang digunakan. Suatu investasi dikatakan layak, apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.

21 9 4) Payback Period (PP) PP atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode dalam menilai kelayakan usaha yang digunakan untuk mengukur periode waktu pengembalian modal yang digunakan. Semakin cepat modal dapat kembali, maka semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang digunakan akan cepat kembali dan digunakan untuk membiayai kegitan lain (Husnan dan Muhammad, 2000). 5) Analisis Switching Value Analisis Switching Value adalah analisis yang digunakan untuk meneliti kembali analisis kelayakan usaha yang telah dilakukan. Analisis ini ditujukan untuk melihat pengaruh yang terjadi apabila keadaan berubah. Menurut Kadariah et al. (1999), analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi terhadap analisis proyek, jika ada suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau manfaat. 3. Aspek Teknis (Produksi) Studi teknis akan mengungkapkan kebutuhan apakah yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Beberapa hal umum yang perlu diperhatikan adalah mengenai kapasitas produksi, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi dan tata letak usaha yang paling menguntungkan. 4. Aspek Manajemen Studi aspek manajemen meliputi penyusunan rencana kerja, siapa saja yang terlibat, bagaimana mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan usaha, jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi dan pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan.

22 Penelitian Terdahulu Heidyningsih (2009) Analisis Kelayakan Usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant Kota Bogor, hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant jika dilihat dari analisis kelayakan usaha maka usaha ini layak untuk dilanjutkan, dan dapat terus dikembangkan dengan menaikkan tingkat penjualan agar mencapai target penjualan perusahaan. Dilihat dari aspek finansial usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant layak untuk dijalankan, hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan analisis kelayakan finansial pada tingkat diskonto tujuh persen diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 632,62 juta, Net B/C sebesar 3; IRR sebesar 27 persen dan Payback Period selama enam tahun tujuh bulan. Dari analisis switching value diketahui perusahaan ini tidak sensitif terhadap penurunan jumlah output hingga tujuh persen menjadikan nilai IRR sebesar 18 persen, sedangkan nilai Net B/C sebesar 2,15 kemudian payback period sembilan tahun tiga bulan menjadikan usaha ini masih layak untuk dijalankan dan tidak sensitif terhadap perubahan kenaikan harga input. Afrilia (2004), menganalisis kelayakan finansial usaha ulat sutera di kecamatan Ngalik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada penelitian ini umur usaha ulat sutera yang dianalisis selama sepuluh tahun berdasarkan pada pertimbangan umur teknis tanaman murbei. Indikator kelayakan finansial usaha ulat sutera menggunakan nilai NPV, IRR, dan BCR dengan suku bunga tabungan 12 persen. Nilai pada rata-rata luas lahan usaha ternak 0,006 Ha, 0,15 Ha dan 0,4 Ha masing-masing adalah Rp ,39; Rp ,15 dan Rp ,51 menunjukkan bahwa nilai NPV lebih besar dari nol. Nilai BCR rata-rata luas lahan ternak 0,006 Ha, 0,15 Ha dan 0,4 Ha masing-masing adalah 1,16; 1,60; 1,5. Nilai BCR menunjukkan usaha ini layak secara finansial untuk diusahakan karena nilai BCR lebih besar dari satu. Nilai IRR pada rata-rata luas lahan 0,006 Ha, 0,15 Ha dan 0,4 Ha masing-masing adalah 21,42 persen; 41,15 persen; 44,74 persen sehingga usaha ini layak untuk dijalankan.

23 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software, membuat jaringan agar komputer satu dengan yang lainnya terhubung, dan akhirnya menghubungkan koneksi internet ke jaringan tersebut, maka jadilah warnet. Cara mengelolanya juga tidak diperlukan orang-orang yang mempunyai skill tinggi. Semua orang bisa melakukannya asalkan dia mengerti komputer. Selain dari kemudahan-kemudahan tersebut, trend teknologi yang semakin berkembang juga mempunyai andil besar dalam pembentukan pasar dari usaha warnet. Komunikasi dan informasi tiada batas itulah yang ditawarkan internet. Dua hal yang dibutuhkan suatu peradaban untuk maju, jika tidak mau tertinggal dari peradaban lain. Inilah yang menyebabkan semakin banyak masyarakat yang menjadi pengguna internet. Artinya, semakin banyak pula yang membutuhkan warnet. Semakin banyaknya usaha warnet membuat persaingan semakin ketat. Untuk itu, para pengusaha warnet dituntut lebih kreatif dan memberikan pelayanan yang lebih agar pelanggan tetap merasa puas. Dengan begitu tidak perlu untuk menurunkan harga, namun dituntut untuk menambah nilai tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha yang telah dijalankan Warnet Yo Net yang berada di Cibinong, Kabupaten Bogor. Analisis kelayakan yang akan dilakukan dengan menganalisa aspekaspek kelayakan usaha seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek finansial, aspek manajemen dan aspek sosial. Dari aspek finansial dilakukan analisis mengenai NPV, Net B/C, IRR, PP, dan analisis switching value dari usaha warnet ini. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pedoman bagi Warnet Yo Net untuk melakukan usahanya. Apabila hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengusahaan ini layak dilakukan maka akan dilanjutkan. Sedangkan apabila dari hasil analisis kelayakan fiansial tidak

24 12 layak maka tidak akan dilakukan dan akan menjadi bahan evaluasi bagi Warnet Yo Net. Berdasarkan uraian di atas maka maka gambaran kerangka pemikiran usaha Warnet Yo Net dapat dilihat pada Gambar 1. Usaha Warnet Yo Net Bagaimana analisis kelayakan usaha Warnet Yo Net Adanya persaingan dengan usaha sejenis Analisis Kelayakan Usaha Aspek Non finansial Aspek pasar Aspek teknis Aspek manajemen Aspek sosial NPV Net B/C IRR Payback Period Analisis Sensitivitas Analisis Rugi-laba Layak Tidak Layak Rekomendasi Gambar 1. Diagram alur kerangka penelitian

25 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di Warnet Yo Net yang beralamatkan di Jalan Mayor Oking No 122, Cibinong, Kabupaten Bogor. Penelitian ini berlangsung dari bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Maret Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam membuat penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer dan sekunder yang digunakan adalah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data primer merupakan data yang diambil atau diperoleh secara langsung melalui hasil dari pengamatan di lapang, dan wawancara. dengan pihak Warnet Yo Net. Data sekunder merupakan dokumen-dokumen tertulis yang diperoleh dari Warnet Yo Net, lembaga-lembaga yang terkait dan studi pustaka Metode Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usaha Warnet Yo Net dilihat dari aspek manajemen usaha. Metode analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung kelayakan usaha ini dari aspek pemasaran, aspek teknik dan aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost, Break even Point (BEP), Payback Periode (PBP) dan analisis sensitivitas. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Microsoft Excel. 1 Aspek Pemasaran Pada aspek pemasaran, pengkajian dengan menganalisis permintaan, penawaran, harga, peluang pasar, program pemasaran dan juga kebijakan bauran pemasaran, serta pesaing dan prediksi penjualan yang akan dilakukan. 2 Aspek Keuangan Analisis aliran kas atau cash flow mencakup kriteria kelayakan usaha yang terdiri dari analisis NPV (Net Present Value), analisis manfaat biaya bersih atau Net B/C (Net Benefit-Cost),

26 14 analisis IRR (Internal Rate of Return), dan analisis PP (Payback Period). a. Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) adalah manfaat bersih yang diterima perusahaan selama umur proyek. NPV dapat diartikan sebagai nilai selisih present value antara nilai investasi dengan penerimaan arus kas bersih pada masa yang akan datang (Kadariah, 2001). Rumus yang digunakan untuk menghitung NPV adalah : NPV n Bt t t t 0 (1 i) t 0 (1 i) n Ct... (1) Keterangan : Bt = Penerimaan (benefit) bruto pada tahun ke-t (Rp); Ct = Biaya (cost) bruto (Rp); t = Tahun; n = Umur ekonomis proyek (tahun); i= Tingkat suku bunga atau discount rate yang berlaku (%). Penilaian kelayakan investasi berdasarkan nilai NPV adalah sebagai berikut : 1. NPV > 0, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan untuk dilaksanakan. 2. NPV = 0, maka usaha tersebut tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik impas). 3. NPV < 0, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak menguntungkan untuk dilaksanakan. b. Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR) digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas diharapkan dimasa datang, atau arus penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal (Umar, 2003). Menurut Gittinger (1986), IRR dapat pula dianggap sebagai tingkat keuntungan atau investasi bersih dari suatu usaha maksimal yang dapat dibayarkan

27 15 oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan. IRR biasanya dinyatakan dalam persen. Rumus yang digunakan untuk menghitung IRR adalah : NPV1 IRR i1 x( i2 i1 )... (2) NPV1 NPV2 Keterangan : i 1 = Tingkat discount rate yang menghasilkan NPV positif; i 2 = Tingkat discount rate yang menghasilkan NPV negatif; NPV 1 = NPV yang bernilai positif; NPV 2 = NPV yang bernilai negatif. Kriteria kelayakan investasi berdasarkan metode IRR adalah sebagai berikut : 1. Jika IRR > i, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan untuk dilaksanakan. 2. Jika IRR = i, maka usaha tersebut tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik impas). 3. Jika IRR < i, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak menguntungkan untuk dilaksanakan. c. Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C) Net benefit cash ratio menunjukkan tingkat besarnya tambahan manfaat pada tambahan biaya sebesar satu satuan. Angka ini merupakan perbandingan antara jumlah NPV positif dengan NPV negatif (Kadariah, 2001). Rumus yang digunakan untuk menghitung Net B/C adalah : NetBC / n t 0 n t 0 Bt Ct 1 i t 1 i Bt Ct t... (3)

28 16 Keterangan : Bt = Penerimaan (benefit) sosial bruto pada tahun ke-t (Rp); Ct = Biaya (cost) bruto (Rp); t = Tahun; n = Umur ekonomis proyek (tahun); i = Tingkat suku bunga atau discount rate yang berlaku (%). Kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilai Net B/C adalah sebagai berikut : a. Net B/C Ratio > 1, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan untuk dilaksanakan karena tiap satu satuan modal akan menghasilkan manfaat bersih yang lebih besar. b. Net B/C Ratio = 1, maka usaha tersebut tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik impas) karena tiap satuan modal akan menghasilkan manfaat bersih yang sama besar. c. Net B/C Ratio < 1, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak menguntungkan untuk dilaksanakan karena tiap satu satuan modal akan menghasilkan manfaat bersih yang lebih kecil. d. Payback Period (PP) Payback Period (PP) merupakan jangka waktu yang diperlukan bagi pelunasan biaya investasi dari manfaat bersih (Kadariah, 2001). PP digunakan untuk menghitung manfaat sekarang dari suatu nilai yang akan datang pada akhir periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas (Gittinger, 1986). Rumus yang digunakan untuk menghitung Payback Period adalah : Keterangan : PP I V /( 1 i)... (4) PP = Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi; n

29 17 V = Jumlah modal investasi; I = Manfaat hasil bersih rata-rata per tahun periode. Nilai PP berbanding terbalik dengan nilai NPV. Jika nilai NPV semakin besar, maka menunjukkan waktu pengembalian semakin cepat. Suatu proyek dikatakan layak jika PP lebih kecil dari umur proyek (PP < n). e. BEP BEP atau titik impas adalah suatu keadaan dimana tingkat produksi atau besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran pada suatu proyek, sehingga pada keadaan tersebut usaha tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian. f. PBP PBP digunakan untuk memperkirakan lama waktu yang dibutuhkan usaha untuk mengembalikan investasi dan modal kerja yang ditanam. Nilai PBP yang lebih pendek dari jangka waktu usaha menyatakan layak usaha, sedangkan apabila nilai PBP lebih tinggi dari jangka waktu yang ditetapkan maka usaha yang dijalankan tidak layak. g. Analisis sensitivitas Analisis sensitivitas dimaksudkan untuk menguji seberapa jauh proyek yang dilaksanakan sensitif terhadap perubahan dari hargaharga input dan output, kesalahan estimasi dalam pembangunan fisik dan keperluan sarana operasional atau kelemahan estimasi hasil produksi. 3 Aspek Teknis Aspek teknis dinilai dengan cara menganalisis segi pembangunan dan segi implementasinya, yaitu dengan dengan mengetahui rancangan penaksiran biaya investasi awal dari usaha ini. Hal-hal yang dianalisis adalah :

30 18 a Lokasi berdirinya usaha b Peralatan dan fasilitas produksi c. Proses produksi 4 Aspek Manajemen Aspek ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi usaha dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan. Hal yang dianalisis pada aspek manajemen adalah manajemen dalam operasi seperti bentuk organisasi, kebutuhan sumber daya manusia atau tenaga kerja, sistem penggajian, rekruitmen, sanksi-sanksi sampai dengan pemecatan tenaga kerja. 5 Aspek Dampak Usaha Menganalisis dampak dari usaha terhadap lingkungan sekitar, jika banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dan lingkungan, maka pendirian usaha tersebut memiliki dampak yang baik, sehingga dapat dinyatakan layak apabila didirikan. Namun, bila yang terjadi sebaliknya, manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dan lingkungan sedikit atau tidak ada, maka usaha tersebut dinyatakan tidak layak.

31 19 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Berdirinya Warnet Yo Net Warnet Yo Net merupakan merupakan kegiatan usaha dalam bidang jasa internet yang didirikan oleh Muhtar Mulyono pada bulan Oktober tahun Sebelum mendirikan Warnet Yo Net, awalnya pemilik bekerja di salah satu pabrik kendaraan roda dua selama beberapa tahun, namun pemilik melihat peluang bisnis yang terbuka yaitu jasa internet. Setelah modal yang dikumpulkan dari hasil bekerja di pabrik kendaraan roda dua tersebut cukup, lalu pemilik mulai mendirikan usaha warnet tersebut. Saat penelitian ini dibuat, Warnet Yo Net baru berjalan sekitar empat bulan. Ide untuk membuka usaha di bidang jasa internet ini dipilih karena berdasarkan pengamatan pemilik, terdapat peluang pasar terhadap kebutuhan jasa internet yang masih dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan membuka Warung Internet di lokasi yang strategis seperti wilayah perkantoran dan perkuliahan, tentunya akan menghasilkan keuntungan yang besar karena Warnet yang akan dikelola ini akan selalu didatangi pengunjung seperti mahasiswa yang membutuhkan informasi sebagai bahan acuan tugas mereka atau mereka yang membutuhkan rekreasi dengan cara bermain game,mencari kenalan melalui chatting atau Friendster, menulis artikel/blog telah menjadi fenomena tersendiri untuk menulis, bahkan suatu karya ilmiah di dunia maya yang bukan tidak mungkin menarik minat orang lain untuk mengutip dan membukukannya. Kemudian Setelah memperhatikan beberapa warnet terkenal ternyata setiap warnet memiliki kekurangan tersendiri yang apabila dapat kita tutupi dengan fasilitas yang ada pada warnet kita, maka dapat dipastikan para pengunjung akan berpindah kepada warnet yang kita kelola. Selain itu tempat tinggal pemilik berada di dekat jalan utama yaitu Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong, yang merupakan tempat yang sangat strategis untuk membuka usaha jasa internet.

32 Studi Kelayakan Aspek Pasar Dan Pemasaran Bentuk pasar produsen untuk usaha warnet adalah pasar persaingan sempurna. Pada jenis pasar ini, jumlah produsen tidak terbatas karena pada dasarnya usaha ini dapat dijalankan oleh berbagai pihak selama memiliki kemampuan. Sedangkan pasar konsumen yang dipilih adalah pasar penjualan langsung (direct selling), karena telah memiliki tempat usaha yang tetap dan memungkinkan untuk menjual jasa langsung ke tangan konsumen. Semakin sering dan luasnya orang yang mengakses situs internet baik muda maupun tua, sehingga kebutuhan akan internet dan warnet semakin pesat. Dengan jumlah penduduk sebesar jiwa penduduk yang terbagi atas jiwa laki-laki dan jiwa perempuan (Ismet, 2009), Kabupaten Bogor merupakan pasar potensial bagi pemasaran usaha warnet Product (Produk) Produk yang ditawarkan Warnet Yo Net yaitu berupa jasa yang menyediakan layanan akses internet selama 24 jam penuh. Konsumen dapat mengakses internet tanpa batasan waktu, sehingga konsumen bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan sewaktu-waktu. Koneksi internet yang lambat tentunya akan membuat kesal para pelanggan selaku penyewa yang membutuhkan efisiensi waktu karena harga sewa berdasarkan waktu pemakaian, yang sering membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuka satu page saja. Berdasarkan pemantauan penulis, warnet yang sudah ada memiliki kecepatan di atas rata-rata 256 kbps. Kemudian kondisi warnet yang tidak nyaman seperti tidak adanya sekat-sekat yang melindungi privasi pelanggan, asap rokok yang menimbulkan aroma tidak sedap, dan tidak tersedianya air conditioner (AC) dan rata-rata pengunjung lebih menyukai warnet dengan format lesehan daripada warnet yang menggunakan kursi merupakan hal-hal yang harus sangat diperhatikan untuk mencapai kepuasan pelanggan. Selain itu harus ada kontrol yang ketat terhadap tingkat kelayakan pakai pada PC (Personal Computer) yang

33 21 digunakan,karena kualitas internet yang disajikan juga dipengaruhi kemampuan komputer yang memadai. Maka dari itu warnet ini didukung tujuh komputer dengan spek Processor Pentium 4 Core 2 Duo, RAM 2GB, dan Harddisk 180GB serta layar LCD 15 inch. Warnet Yo Net juga dilengkapi dengan Webcam dan Headset pada setiap komputer. Fasilitas pendingin udara dan ruang tunggu yang dilengkapi TV diberikan agar konsumen merasa nyaman untuk menggunakan jasa warnet tersebut.. Warnet Yo Net juga menerima jasa print berwarna dan hitam serta dilengkapi areal parkir yang aman dan cukup luas Price (Harga) Penetapan harga berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan dan mengikuti harga pasar dan mark up. Warnet Yo Net berada dalam pasar persaingan sempurna yang merupakan tempat usaha yang bertindak sebagai price taker, artinya dalam penetapan harga jual jasanya harus mengikuti harga yang berlaku di pasar. Harga yang ditetapkan oleh Warnet Yo Net adalah Rp.3000/jam Place (Distribusi) Bagaimana perusahaan menempatkan usahanya supaya mudah dijangkau oleh konsumen yaitu dengan menempatkannya dekat dengan jalan raya. Berkaitan dengan hal ini maka pemilik mendirikan usahanya di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong yang merupakan jalan utama dan banyak dilalui oleh banyak orang. Selain itu Lokasi ini dinilai cukup strategis dan mudah dijangkau, karena merupakan daerah yang ramai dilalui kendaraan. Selain itu warnet ini terletak di seberang Rumah Sakit Bina Husada Cibinong yang merupakan salah satu Rumah Sakit swasta yang cukup dikenal di Kabupaten Bogor serta terdapat beberapa sekolah dan pabrik yang tersebar di daerah tersebut.

34 Promotion (Promosi) Kegiatan promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dan memudahkan pelaksanaan penjualan. Bentuk promosi yang dilakukan oleh Warnet Yo Net selama ini masih promosi dari mulut ke mulut serta testimonial dari konsumen yang telah menggunakan jasa Warnet Yo Net, kemudian ada pula spanduk yang dipasang di depan pintu masuk warnet agar mudah dilihat konsumen. Selain itu, Warnet Yo Net juga memberikan potongan harga untuk pemakaian internet selama beberapa jam dengan paketpaket harga tertentu seperti paket 8 jam dimulai dari pukul 10 malam sampai pukul 6 pagi dengan hanya membayar Rp , namun paket ini berlaku pada waktu-waktu tertentu karena maraknya perampokan-perampokan terhadap Warnet yang sering terjadi akhirakhir ini yang kondisi cukup meresahkan bagi pengusaha warnet. Jadi hal ini perlu menjadi perhatian utama dengan mengantisipasi masalah keamanan tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan mengintensifkan penjagaan terutama pada waktu malam hari yang sangat rentan akan terjadi perampokan. Selain itu pula perlu meningkatkan keamanan pada waktu siang hari People (Orang) Orang merupakan unsur penting dalam pemasaran. Setiap organisasi jasa harus jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan. Pelayanan/service harus dapat memuaskan pelanggan dengan baik. Pengalaman membuktikan bahwa pelayanan yang paling baik adalah keramahtamahan dan senyuman dari operator dalam menjalankan tugas mereka. Seringkali terjadi operator/karyawan memasang muka yang dingin dan cenderung tidak bersahabat dan bersikap seolah-olah pelangganlah yang membutuhkan mereka dan bukannya mereka yang membutuhkan pelanggan. Perlakuan seperti ini terkadang akan membuat beberapa orang tersinggung atau merasa kecil hati karena

35 23 keluhan-keluhannya ditanggapi dengan sikap seperti itu. Hal seperti ini harus dihindari dalam membuka usaha dalam bidang jasa karena apabila dihadapkan dengan kondisi seperti ini bukan tidak mungkin pelanggan akan lari ke toko sebelah. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Warnet Yo Net saat ini masih sangat terbatas yaitu 2 orang operator yang juga merangkap pada bagian keuangan dan juga sebagai pemilik warnet. Namun hal ini dapat dimaksimalkan dengan fasilitas warnet yang memadai dan pelayanan yang memuaskan Physical Evidence (Bukti fisik) Produk berupa pelayanan jasa warnet merupakan sesuatu hal yang bersifat in-tangible atau tidak dapat diukur secara pasti seperti halnya pada sebuah produk yang berbentuk barang. Jasa warnet lebih mengarah kepada rasa atau semacam testimonial dari orang-orang yang pernah menggunakan jasa Warnet Yo net. Cara dan bentuk pelayanan kepada pelanggan Warnet Yo Net merupakan bukti nyata yang bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik (physical evidence) bagi para pelanggannya Process (Proses) Proses produksi merupakan faktor penting bagi konsumen, yaitu bagaimana caranya membuat proses produksi berupa jasa dapat diterima oleh konsumen Warnet Yo Net. Sebagai wirausahawan kita harus peka dan hati-hati dalam menyikapi pelanggan yang datang karena sebesar apapun reaksi yang kita berikan kepada pelanggan akan memberikan bekas kepada mereka yang akan menentukan apakah mereka akan datang lagi ke warnet kita atau tidak. Dalam membangun usaha berarti juga membangun reputasi karena usaha yang kita jalankan akan dibicarakan dari mulut kemulut pelanggan yang tentunya membentuk penilaian orang-orang dan akan membawa dampak baik atau buruk bagi kelangsungan usaha. Mulai dari cara menerima konsumen yang datang hingga

36 24 memberikan pilihan kepada konsumen untuk memilih tempat dan komputer yang akan digunakan, sampai pada proses akhir saat konsumen selesai menggunakan jasa internet dan melakukan pembayaran Pesaing dan Persaingan Menjamurnya bisnis warnet saat ini membuat persaingan usaha warnet ini sangat ketat. Dengan modal yang terjangkau setiap orang dapat mengusahakan bisnis ini. Pesaing utama Warnet Yo Net adalah warnet-warnet yang berada di Jalan Mayor Oking yaitu Flashnet yang terletak di deretan Warnet Yo Net dan Upnet yang terletak di seberang jalan. Kemudian menjamurnya mobile modem yang sekarang banyak digunakan dan mudah dibawa kemana-mana dapat menjadi ancaman bagi kelanjutan usaha warnet di masa depan. 4.3 Aspek Teknis Aspek teknis diperlukan untuk melihat apakah dari segi pembangunan usaha dan implementasi secara teknis dapat dilaksanakan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi dari usaha ini Lokasi Faktor utama yang paling berpengaruh terhadap aspek teknis dalam usaha ini yaitu aspek lokasi. Dimana lokasi usaha Warnet Yo Net berada di dekat jalan utama yaitu di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong. Lokasi ini dinilai cukup strategis dan mudah dijangkau, karena merupakan daerah yang ramai dilalui kendaraan. Selain itu warnet ini terletak di seberang Rumah Sakit Bina Husada Cibinong yang merupakan salah satu Rumah Sakit swasta yang cukup dikenal di Kabupaten Bogor. Hal-hal tersebut sangat mendukung untuk kegiatan operasional usaha Yo Net.

37 Peralatan dan Fasilitas Produksi Peralatan dan fasilitas produksi yang digunakan yaitu: a. 6 set komputer client dan layar LCD b. 1 set komputer server dan layar LCD c. 2 unit pendingin udara d. 1 unit modem e. 1 rol kabel lan f. 1 unit switch hub g. 7 unit kursi h. 7 unit meja i. 1 unit printer j. 1 unit televisi k. 1 unit UPS l. 6 unit headphone m. 1 set speaker n. 7 unit webcam o. 1 unit spanduk p. 1 set meja operator q. 1 set kursi operator r. 1 unit telepon s. 7 unit kursi plastik t. 1 set antena televisi Proses Produksi Proses produksi berlangsung selama 24 jam, rata-rata pemakaian satu komputer yaitu 14 jam/hari. Apabila komputer tidak digunakan atau tidak dipakai, komputer dibiarkan dalam keadaan standby. Billing atau tagihan pemakaian jasa warnet mulai berjalan ketika user atau konsumen sudah melakukan log in atau registrasi pada komputer yang akan digunakan. Setelah selesai pemakaian, konsumen tinggal melakukan proses log out dan akan terlihat jumlah

38 26 waktu pemakaian dan tagihan yang harus dibayar. Kemudian apabila warnet dalam keaadan penuh atau semua komputer sedang dalam keadaan terpakai, konsumen dapat menunggu di ruang tunggu yang dilengkapi televisi. 4.4 Aspek Manajemen Legalitas suatu usaha berkaitan dengan sahnya keberadaan usaha di mata hukum. Manfaat dari adanya legalitas adalah usaha tersebut akan diakui eksistensinya, dengan pengakuan eksistensi ini, maka usaha tersebut akan dikenal oleh masyarakat, kemudian memudahkan usaha untuk mengembangkan bisnisnya, karena mendapatkan perlindungan secara hukum dari pemerintah. Warnet Yo Net didirikan oleh Muhtar Mulyono yang juga merupakan pemilik dari tempat usaha ini, karena masih sangat sederhana, masih banyak bagian yang tumpang tindih. Seperti pemilik yang bertugas sebagai operator warnet juga merangkap bagian keuangan. Bagian keuangan bertugas untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran Warnet Yo Net, menginput setiap data transaksi harian kedalam komputer yang akan digunakan sebagai database. Oleh karena itu posisi yang terdapat dalam struktur organisasi Warnet Yo Net masih sangat sederhana dan dalam kenyataannya masih terjadi pembagian tugas yang kurang sempurna. Akan tetapi secara umum, susunan struktur organisasi Warnet Yo Net dapat dilihat pada Gambar 2. Pemilik Operator Operator Gambar2. Struktur organisasi Warnet Yo Net

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 19 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Berdirinya Warnet Yo Net Warnet Yo Net merupakan merupakan kegiatan usaha dalam bidang jasa internet yang didirikan oleh Muhtar Mulyono pada bulan Oktober tahun

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Internet Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnectednetworking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Internet juga berarti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis Penelitian tentang analisis kelayakan yang akan dilakukan bertujuan melihat dapat tidaknya suatu usaha (biasanya merupakan proyek atau usaha investasi)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA ISI ULANG MINYAK WANGI PADA USAHA PERSEORANGAN BOSS PARFUM, BOGOR. Oleh MOCH. LUTFI ZAKARIA H

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA ISI ULANG MINYAK WANGI PADA USAHA PERSEORANGAN BOSS PARFUM, BOGOR. Oleh MOCH. LUTFI ZAKARIA H STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA ISI ULANG MINYAK WANGI PADA USAHA PERSEORANGAN BOSS PARFUM, BOGOR Oleh MOCH. LUTFI ZAKARIA H24077027 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Investasi Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN (BREEDING)SAPI POTONG PADA PT LEMBU JANTAN PERKAS (LJP), SERANG, PROPINSI BANTEN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN (BREEDING)SAPI POTONG PADA PT LEMBU JANTAN PERKAS (LJP), SERANG, PROPINSI BANTEN ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN (BREEDING)SAPI POTONG PADA PT LEMBU JANTAN PERKAS (LJP), SERANG, PROPINSI BANTEN Oleh: RONA PUTRIA A 14104687 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Elsari Brownies and Bakery yang terletak di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di UPR Citomi Desa Tanggulun Barat Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Definisi dan Batasan Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istlah-istilah dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : Nandana Duta Widagdho A

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : Nandana Duta Widagdho A ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Oleh : Nandana Duta Widagdho A14104132 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA BENIH PADI BERSERTIFIKAT (STUDI KASUS PT CITRA AGRO INDONESIA, PONOROGO) Oleh KIKI SETYA DEWI H

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA BENIH PADI BERSERTIFIKAT (STUDI KASUS PT CITRA AGRO INDONESIA, PONOROGO) Oleh KIKI SETYA DEWI H ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA BENIH PADI BERSERTIFIKAT (STUDI KASUS PT CITRA AGRO INDONESIA, PONOROGO) Oleh KIKI SETYA DEWI H24104088 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usaha Menurut Gittinger (1986) bisnis atau usaha adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Studi kelayakan pengembangan bisnis merupakan suatu analisis mendalam mengenai aspek-aspek bisnis yang akan atau sedang dijalankan, untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula (Tandjung, 1982 dalam Suprihatin et al,1999). Dibutuhkan

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE Nama : RITA MARIANI CAROLIN NPM : 20207953 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK TANI BHINEKA I, DESA BLENDUNG, KABUPATEN SUBANG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK TANI BHINEKA I, DESA BLENDUNG, KABUPATEN SUBANG ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK TANI BHINEKA I, DESA BLENDUNG, KABUPATEN SUBANG SKRIPSI SYAHRA ZULFAH H34050039 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi penanaman JUN Unit Usaha Bagi Hasil- Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (UBH-KPWN) Kabupaten Bogor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, 26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di penggilingan padi Sinar Ginanjar milik Bapak Candran di Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum.

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum. 26 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM Financial Feasibility Study of Herbal Instan Coffee Produced by UD. Sari Alam Hilda Rosmalia Saida 1), Nurhayati Nurhayati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian dilakukan di perkebunan jambu biji UD. Bumiaji Sejahtera milik Bapak Imam Ghozali. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian 27 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini didahului dengan penelitian awal dan survei lapangan di PPN Kejawanan, Kota Cirebon, Jawa Barat pada awal bulan Maret 2012. Selanjutnya

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BAURAN PEMASARAN (STUDI KASUS BANCASSURANCE AIG LIPPO CAB. BOGOR) Oleh : M. YUSUF H

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BAURAN PEMASARAN (STUDI KASUS BANCASSURANCE AIG LIPPO CAB. BOGOR) Oleh : M. YUSUF H ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BAURAN PEMASARAN (STUDI KASUS BANCASSURANCE AIG LIPPO CAB. BOGOR) Oleh : M. YUSUF H24102048 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kota depok yang memiliki 6 kecamatan sebagai sentra produksi Belimbing Dewa. Namun penelitian ini hanya dilakukan pada 3 kecamatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan persaingan dalam pengelolaan kegiatan usaha dari lingkup organisasi bisnis pada masa mendatang dipastikan akan semakin ketat. Perkembangan inilah yang mendorong

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN III. 1. KERANGKA PEMIKIRAN Terbatasnya sumber daya minyak dan kemampuan kapasitas produksi minyak mentah di dalam negeri telah menjadikan sekitar 50% pemenuhan bahan bakar nasional

Lebih terperinci

IV. PEMODELAN SISTEM. A. Konfigurasi Sistem EssDSS 01

IV. PEMODELAN SISTEM. A. Konfigurasi Sistem EssDSS 01 IV. PEMODELAN SISTEM A. Konfigurasi Sistem EssDSS 01 Sistem penunjang keputusan pengarah kebijakan strategi pemasaran dirancang dalam suatu perangkat lunak yang dinamakan EssDSS 01 (Sistem Penunjang Keputusan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bogor merupakan salah satu kota wisata yang perlu mengembangkan wisata lainnya, salah satunya adalah wisata Batik. Batik merupakan warisan Indonesia

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan kambing perah Prima Fit yang terletak di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Gula merah tebu merupakan komoditas alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula. Gula merah tebu dapat menjadi pilihan bagi rumah tangga maupun industri

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN DOMBA Pada Agrifarm, Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN DOMBA Pada Agrifarm, Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN DOMBA Pada Agrifarm, Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat SURANTO WAHYU WIDODO A14104051 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya dengan harapan untuk memperoleh hasil dan

Lebih terperinci