BAB III LANDASAN TEORI. kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III LANDASAN TEORI. kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi"

Transkripsi

1 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Definisi Mutu Dalam dunia industry baik industry jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing. Muttu merupakan sesuatu yang diputuskaan oleh pelanan, bukan oleh pemasaran atau manajemen. Mutu didasarkan pada pengalaman aktural pelanan terhadap produk atau jasa, dimana diukur berdasarkan persyaratan pelanan tersebut dinyatakan atau tidak dinyatakan, secara teknik atau besifat subyektif dan selalu mewakili sasaran yang bergerak dalam pasar yang penuh persaingan. Mutu adalah penunaan teknik-teknik dan aktivitas untuk mencapai, mempertahankan dan meningkatkan mutu suatu produk atau jasa. Pengendalian mutu juga dapat dikatakan yaitu suatu proses pengaturan secara standar yang telah ditentukan, dan melaukan tindakan tertentu jika tedapat perbedaan. Maksud dari kebanyakan pengukuran mutu ini adalah menentukan dan mengevaluasi tingkatan dimana produk atau jasa mendekati keinginan atau harapan dari konsumen Analisis Pengendalian mutu Analisis peningkatan mutu merupakan aktivitas teknik dan manajemen dimana kita mengukur karakteristik dari kualitas suatu barang atau jasa, kemudian membandingkan hal pengukuran dengan spesifikasi produk yang diinginkan oleh pelanan dan mengambil tindakan peningkatan yang tepat apabila ditemukan perbedaan diantara kinerja actual dan standar. 23

2 24 Berdasarkan uraian diatas pengendaliann mutu merupakan suatu metodologi pengumpulan dan analisis data kualitas, serta menentukan dan menginterpretasikan pengukuran-pengukuran yang menjelaskan tentang proses dalam suatu sistem industry untuk meningkatan kualitas produk juga memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanan. Dengan demikian pengertian peningkatan dan pengendalian manajemen mutu lebih menekankan pada aspek peningkatan proses industry dengan menunakan alat-alat analisis termasuk teknik-teknik statistika. Dalam konteks pembahasan tentang analisis data untuk peningkatan proses dengan menunakan teknik-teknik statistika, terminology kualitas didefenisikan sebagai konsisten peningkatan atau perbaikan dan penurunan variasi karakteristik kualitas dari suatu produk yang dihasilkan, agar memenuhi kebutuhan yang telah dispesifikasikan guna meningkatkan kepuasan pelanan Langkah-Langkah Pengendalian Mutu Standarisasi sangat diperlukan sebagai tindakan pencegahan untuk memunculkan kembali masalah kualitas yang pernah ada dan telah diselesaikan. Hal ini sesuai dengan konsep pengendalian mutu berdasarkan sitem manajemen mutu yang berorientasi pada swtrategi pencegahan, bukan pada strategi pendektesian saja. Berikut ini adalah langkah-langkah yang sering digunakan dalam analisis dan solusi masalah mutu. 1. Memahami kebutuhan peningkatan kualitas Langkah awal dalam peningkatan kualitas adalah bahwa manajemen harus secara jelas memahami kebutuhan untuk peningkatan mutu. Manajemen harus secara sadar memiliki alasan-alasan untuk peningkatan mutu dan peningkatan

3 25 mutu merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar. Tanpa memahami kebutuhan untuk peningkatan mutu, peningkatan kualitas tidak akan pernah efektif dan berhasil. Peningkatan kualitas dapat dimulai dengan mengidentifikasi masalah kualitas yang terjadi atau kesempatan peningkatan apa yang mungkin dapat dilakukan. Identifikasi masalah dapat dimulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan dengan menunakan alat-alat bantu dalam peningkatan kualiatas seperti brainstrorming, check sheet, atau pareto diagram. 2. Menyatakan masalah kualitas yang ada Masalah-masalah utama yang telah dipilih dalam langkah pertama perluh dinyatakan dalam suatu pernyataan yang spesifik. Apabila berkaitan dengan maslah kualitas, masalah itu harus dirumuskan dalam betuk informasiinformasi spesifik, jelas, tegas dan dapat diukur. Diharapkan dihindari pernyataan masalah yang tidak jelas dan tidak dapat diukur. 3. Mengevaluasi penyebab utama Penyebab utama dapat dievaluasi dengan menunakan diagram sebab akibat dan menunakan teknik brainstrorming. Dari berbagai faktor penyebab yang ada, kita dapat mengurutkan penyebab-penyebab dengan menunakan diagram pareto berdasarkan dari dampak penyebab terhadap kinerja produk, proses, atau sistem manajemen mutu secara keseluruhan. 4. Merencanakan solusi atas masalah Diharapkan rencana penyelesaian masalah berfokus pada tindakan-tindakan untuk menghilangkan akar penyebab dari masalah yang ada. Rencana

4 26 peningkatan untuk menghilangkan akar penyebab masalah yang ada diisi dalam suatu formulir daftar rencana tindakan. 5. Melaksanakan perbaikan Implementasi rencana selusi terhadap masalah mengikuti daftar rencana tindakan peningkatan kualitas. Dalam tahap pelaksanaan ini sangat dibutuhkan komitmen manajemen dan karyawan serta partisipasi total untuk secara bersama-sama menghilangkan akar penyebab dari masalah kualitas yang telah terisentifikasi. 6. Meneliti hasil perbaikan Setelahmelaksanakanpeningkatankualitasperludilakukanstudi dan evaluasi berdasarkan data yang dikumpulkan selama tahap pelaksanaan unutk mengetahui apakahmasalahyangada telahhilangatauberkurang.analisis terhadap hasil-hasil temuan selama tahap pelaksanaan akan memberikan tambahan informasi bagi pembuatan keputusan dan perencanaan peningkatan berikutnya. 7. Menstandardikasikan solusi terhadap masalah Hasil-hasil yang memuaskan dari tindakan pengendalian kualitas harus distandardikasikan, dan selanjutnya melakukan peningkatan terus menerus pada jenis masalah yang lain. Standardisasi dimaksudkan untuk mencegah maslah yang sama terulang kembali. 8. Memecahkan masalah selanjutnya Setelah selesai maslah pertama, selanjutnya beralih membahas masalah yang belum terpecahkan (jika ada).

5 27 Hubungan delapan langka pengendalian mutu diatas dengan tujuh alat pengendalian kualitas dan siklus PDCA dapat dilihat pada Tabel 3.1. dibawah ini. Tabel 3.1. Hubungan Langka Pengendalian Mutu, Tujuh Alat Pengendalian Kualitas, Siklus PDCA Delapan Langka Pengendalian Mutu 1. Memahami kebutuhan peningkatan kualitas 2. Menyatakan masalah kualitas yang ada 3. Mengevaluasi penyebab utama 4. Merencanakan solusi atas masalah Tujuh alat pengendali kualitas Check sheet, pareto diagram, histogram cause effect diagram, scatter diagram PDCA PLAN 5. Melaksanakan perbaikan DO 6. Meneliti hasil penelitian Check sheet, pareto diagram, histogram cause diagram, diagram effect scatter CHECK

6 28 7. Menstandardikasikan solusi terhadap masalah 8. Memecahkan masalah ACTION selanjutnya 3.4.Pengertian Statistic Quality Control (SQC) Statistic merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung didalam suatu sampe dari populasi. Metode statistic memegang peranan penting dalam jaminan kualitas. Metode statistic memberikan cara-cara pokok dalam pengambilan sampel produk, pengujian serta evaluasi dan informasi didalam data yang digunakan untuk mengendalikan dan meningkatkan proses pembuatan. Pengendalian kualitas merupakan aktivitas teknik dan manajemen dimana mengukur karakteristik kualitas dari produk atau jasa, kemudian membandingkan hasil pengukuran itu dengan spesifikasi produk yang diinginkan serta mengambil tindakan peningkatan yang tepat apabila ditemukan perbedaan kinerja actual dan standar. Pengendalian kualitas produksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan menunakan bahan/material yang baik, penunaan mesin/peralatan produksi yang memadai, tenaga kerja yang terampil, dan proses produksi yang tepat. Dalam hal ini pengendalian kualitas secara statistic dapat digunakan untuk menemukan kesalahan produksi yangb mengakibatkan produk tidak baik, sehina dapat diambil tindakan lebih lanjut untuk mengatasinya.

7 29 Statistic Quality Control adalah teknik yang digunakan untuk mengendalian dan mengelola proses baik manafaktur maupun jasa melalui penunaan metode statistic (Dorothea. W.A,2003). Pengendalian kualitas statistic merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola, dan memperbaiki produk dan proses menunkan metode-metode statistic. Variabel yang dimaksud adalah variabilitas antar sampel dan variabilitas dalam sampel. Apabila sampel diambil dari populasi yang sama, variasi statistic akan terjadi dari sampel kesampel dan variasi range dapat dihitung. Bentuk ini merupakan dasar dari batas yang dihitung pada peta kendali atau control chart dan banyaknya penerimaan. Dimana tujuan akhir dari pengendalian kualitas statistic adalah menyingkirkan atau mengurangi variabilitas dalam proses Data Atribut dan Data Variabel Data Variabel Pengumpulan data adalah langkah dalam prosedur pengendalian mutu. Dengan data yang relevan maka dapat disajikan suatu informasi yang dapat memenuhi objek dari pengendalian mutu, yaitu mendeksi, mencegah dan mengoreksi produk yang cacat. Didalam pengumpulan dat terdapat dua jenis data yaitu data variabel dan data atribut. Data variabel merupakan data kuantatif yang diukur untuk keperluan analisis. Contoh dari data variabel karakteristik kualitas adalah diameter pipa, ketebalan produk, berat produk dan lain-lain. Ukuran-ukuran berat, panjang, tini, diameter, volume biasanya merupakan data variabel.

8 30 Pengendalian kualitas statistic untuk data variabel sering disebut dengan metode peta kendali (control chart) variabel. Manfaat pengendalian kualitas prosses untuk data variabel adalah memberikan informasi mengenai perbaikan kualitas, menentukan kemampuan proses setelah perbaikan kualitas tercapai, membuat keputusan yang berkaitanndengan proses produksi, dan membuat keputusan terbaru yang berkaitan dengan produk yang dihasilkan. Peta control yang umum digunakan untuk data variabel adalah peta X-Bar-R, dan peta X-MR Data Atribut Banyak karakteristik kualitas tidak dapat diklasifikasikan sesuai kuantitasnya. Dalam suatu kasus kita selalu mengklasifikasikan tiap-tiap item yang diperiksa sebagai data yang seragam dan data yang tidak seragam suatu spesifikasi dalam suatu karakteristik. Karakteristik dalam jenis ini yang disebut data atribut. Data atribut merupakan data kualiatatif yang dapat dihitung untuk pencacatan dan analisis. Contoh dari data atribut karakteristik kualitas adalah ketiadaan label pada kemasan, banyaknya jenis cacat. Data atribut biasanya diperoleh dalam bentuk unit-unit yang ketidaksesuaian dengan spesifikasi atribut yang ditetapkan. Pada umumnya data atribut digunakan dalam peta control p, np, c, dan u Peta Kontrol (control chart) Peta control pertama kali ditemukan oleh Walter A. Shewart ketika sedang berkerja untuk perusahaan Western Electrik. Shewart telah lama meneliti cara untuk mengembangkan reliabilitas dari system transmisi telepon. Peta control secara rutin digunakan untuk memeriksa kualitas, tergantung pada jumlah

9 31 karakterisitik yang akan diperiksa. Jadi, control adalah teknik pengendalian proses pada jalur yang digunakan secara luas untuk menyelidiki secara cepat terjadinya sebab-sebab terduga atau proses sedemikian sehina penyelidikan terhadap prose situ dan tindakan pembetulan dapat dilakukan sebelum terlalu banyak unit yang tidak sesuai diproduksi. Peta control merupakan penambaran secara visual mengenai mutu atau kualitas suatu barang atau jasa. Teknik yang paling umum dilakukan dalam pengontrolan kualitas adalah menunakan peta control Shewart. Peta ini bentuknya sangat sederhan, yaitu terdiri dari tiga buah garis yang sejajar : 1. Garis tengah, yang menambarkan nilai rata-rata proses. 2. Batas konrrol atas ditarik nilai tiga kali standar deviasi diatas garis tengah. 3. Batas control bawah yang terletak pada nilai tiga kali standar deviasi dibawah garis tengah. Out of control adalah suatu kondisi dimana karakteristik produk tidak sesuai dengan spesifikasi perusahaan ataupun keinginan pelanan dan posisinya pada control berada diluar batas kendali. Tipe-tipe Out of control meliput i : 1. Aturan satu titik Terdapat satu titik data yang berada diluar batas kendali, baik yang berada diluar UCL maupun LCL, maka data tersebut out of control 2. Aturan tiga titik Terdapat tiga titik data yang berurutan dan dua diantaranya berada di daerah A, baik yang berada di daerah UCL maupun LCL, maka satu dari data tesebut out of control, yakni data yang berada paling jauh dari central control limits.

10 32 3. Aturan lima titik Terdapat lima titik data yang berurutan dan empat diantaranya berada berurutan di daerah B, baik yang berada di daerah UCL maupun LCL,maka satu dari data tersebut out of control, yakni data yang berada paling jauh dari central control limits. 4. Aturan delapan titik 5. Terdapat delapan titik data yang berurutan dan berada berurutan didaerah C dan di daerah UCL maka satu data tersebut out of control, yakni data yang berada paling jauh dari central control limits. Untuk lebih memperjelas mengenai penjelasan tipe-tipe out of control ditas, dapat diperhatikan pada gambar di bawah : UCL 2/3 UCL 1/3 UCL CCL 1/3 LCL 2/3 LCL LCL Gambar 3.1. Bagan Batas Kendali Out of Control Peta control berdasarkan jenis data yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua, yakni : 1. Peta control variabel

11 33 a. Peta control rata-rata (XX chart) b. Peta control rentang (R chart) c. Peta untuk standar deviasi (S chart) 2. Peta control atribut, terdiri dari : a. Peta p, yaitu peta control untuk mengamati proporsi atau perbandingan antara produk yang cacat dengan total produksi. b. Peta c, yaitu peta control untuk mengamati jumlah kecacatan per total produksi. c. Peta u, yaitu peta control untuk mengamati jumlah kecacatan per unit produksi Metode Statistical Quality Control Peta Kontrol (Control Chart) Tujuan pokok pengendalian kualitas statistic adalah menemukan dengan cepat terjadinya sebab-sebab atau pergeseran proses yang sedemikian hina penyelidikan terhadap proses dan tindakan perbaikan dapat dilakukan sebelumnya terlalu banyk unit yang tidak sesuai produksi. Dalam hal ini peta control adalah salah satu metode pengendalian kualitas statistic yang dapat digunakan untuk member informasi meningkatkan atau memperbaiki kualitas Peta Kontrol Untuk Data Variabel Grafik pengendalian atau peta control untuk data variabel dapat digunakan secara luas. Biasanya peta control ini merupakan prosedur pengendalian yang lebih efisien dan memberikan informasi tentang proses yang lebih banyak. Apabila

12 34 bekerja dengan karakteristik kualitas yang variabel, sudah merupakan standar untuk mengendalikan nilai mean karakteristik kualitas dan variabilitasnya. Pengendalian rata-rata proses atau mean tingkat kualitas biasanya dengan grafik pengendalian mean atau peta control x. variabilitas atau pemencaran proses dapat dikendalikan dengan grafik pengendalian untuk standar deviasi atau peta control S. grafik pengendalian untuk rentang dinamakan peta control R. 1. Peta Kendali xx (xx chart) Peta kendali xx digunaka untuk proses yang mempunyai karakteristik berdimensi continue. Peta ini menambarkan variasi harga rata-rata (mean) dari data yang diklasifikasikan dalam suatu kelompok. Pengelompokan data ini bias dilakukan berdasarkan satuan waktu hari atau satuan waktu lainnya dimana sampel berasal dari kelompok yang melakukan pekerjaan yang sama dan lain-lain. Langkah-langkah untuk membuat peta control xx dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Menentukan harga rata-rata XX. Nilai rata-rata XX didapat dengan rumus: XX = XXXX ii 1 Dimana: XX = jumlah rata-rata dari nilai rata-rata subgroup XX i g = nilai rata-rata subgroup ke-i = jumlah subgroup b. Batas control untuk peta X ini adalah:

13 35 BKA = XX + A2 RR BKB = XX - A2 RR Dimana: BKA = batas control atas BKB = batas control bawah A2 = nilai koefisien RR = selisih harga Xmaks dan Xmin c. menambarkan peta pengendali X menunakan batas control dan sebaran dan XX peta ini dering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan mengenai penolakan atau penerimaan produk yang dihasilkan atau diteliti. 2. Peta R (R-chart) Peta kendali rata-rata dan jarak (range) merupakan dua peta kendali yang saling membantu dalam mengambil keputusan mengenai kualitas proses. Peta kendali jarak (range) digunakan untuk mengetahui tingkat akurasi atau ketepatan proses yang diukur dengan mencari range dari sampel yang diambil. Seperti halnya peta kendali rata-rata, peta kendali jarak tersebut juga digunakan untuk mngetahui dan menghilangkan sebab yang membuat terjadinya penyimpangan. Peta kendali R merupakan peta untuk menambarkan rentang data dari suatu sub group, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. Langkah-langkah penentuan garis sentral yakni sebagai berikut:

14 36 a. Menetukan rentang rata-rata Untuk menentukan rentang rata-rata dapat digunakan dengan rumus: RR = ii 1 RRRR Dimana: RR = jumlah rata-rata rentang subgroup Ri = nilai rentang subgroup ke-i g = jumlah subgroup b. Batas kontrol untuk peta X ini adalah: BKA = D4. RR BKB = D3.RR Dimana: BKA = batas control atas BKB = batas control bawah D4 dan D3 = nilai koefisien c. menambarkan garis peta R dan garis batas kontol pada peta serta sebaran data range (R) Peta Kendali Untuk Data Atribut Data yang diperluhkan disini hanya diklasifikasikan sebagai data dalam kondisi baik atau cacat. Seperti halnya dengan peta control variabel, maka suatu proses akan dikatakan terkendali bila data berada dalam batas-batas control. Perbedaan yang ada adalah bahwa disini karakteristik peta kendali atribut sudah

15 37 mencerminkan harga rata-rata (mean) dan penyimpanan dari proses kerja yang berlansung. a. Peta p atau np chart Peta P (p chart) dan peta np atau banyaknya kesalahan yang digunakan (np chart) digunakan untuk mengetahui apakah cacat produk yang dihasilakn masih dalam batas yang diizinkan. b. Peta c char atu u-chart Peta kendali ini digunakan untuk mengadakan pengujian terhadap kualitas proses produksi dengan mengetahui banyaknya kesalahan pada satu unit produk sebagai sampelnya. 3.8 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang diterimah dalam sebuah menelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang dan tujuan yang hendak dicapai dengan menunakan teori-teori mendukung dalam memecahan persalahan yang diteliti Lokasi dan Waktu Penelitan Penelitian ini dilaksakan di pabrik pengolahan kelapa sawit PTP Nusantara IV Adolina, berada di jalan raya Medan-Pematang Siantar Kabupaten Serdang Bedagai dengan jarak 38 Km dari kota Medan. Sesuai dengan surat izin pelaksanaan pengambilan data yang dikeluarkan oleh pihak PTP Nusantara IV No 04.11/X/236/III/2017 maka pengambilan data dapat dilakukan pada tanal 04 April s/d 11 April Jika perluh mengadakan

16 38 peninjauan ulang maka pihak pabrik dapat memberikan izin demi kelancaran penyusunan. 3.9 Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan dengan penelitian deskriptif dengan analisa kuantatif yang dilakukan dengan data non-eksperimen atau data sekunder dengan tujuan membuat interpretasi dalam bentuk narasi yang menunjukan kualitas dari objek penelitian untuk memecahkan serta menjawab permasalahan yang dihadapi Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen (Variabel bebas, sebab mempengaruhi) Variabel bebas merupakan variabel penelitian yang mempengaruhi dan menajadi sebab perubahan atau timbulnya variabel akibat. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah kadar asam lemak bebas dan kadar air pada minyak mentah kelapa sawit. 2. Variabel dependen (variabel tergantung, akibat, terpengaruh) Variabel berikut merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas minyak kelapa sawit Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu perusedur dalam menentukan sumber data yang telah direncanakan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dimana

17 39 peneliti sangat perluh mempertimbangkan beberapa hal seperti tenaga, waktu, dana, dan faktor-faktor pendukung data yang dilakukan adalah berupa : 1. Data historis Mencatat prosedur pemeriksaan dan hal hasil pengukuran kadar asam lemak bebas dan kadar air, data gambaran umum perusahaan dan inventaris mesin dan peralatan. 2. Studi kepustakaan Mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan cara pemecahan masalah Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan menunakan metode pengendalian kualitas statistic. Data yang digunakan adalah data sekunder data yang diambil dari perpustakaan laboratorium PKS Adolina. Data yang diambil adalah kadar Asam Lemak Bebas (ALB), kadar air, dan kadar kotoran yang terkandung dalam Crude Palm Oil (CPO). Data variabel yang diperoleh dari perusahaan diolah dengan cara : 1. Menghitung normalitas data, dilakukan untuk menguji apakah data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal, berdasarkan uji chi square. 2. Menghitung X rata-rata, rentang, dan R rata-rata dengan rumus : XX = ii 1 XX ii Dimana : XX = Jumlah rata-rata dari nilai rata-rata subgroup

18 40 XX ii = Nilai rata-rata subgroup ke-i g = Jumlah subgroup RR = ii 1 RR ii Dimana : RR = Jumlah rata-rata rentang subgroup RR ii = Nilai rentang subgroup ke-i g = jumlah subgroup 3. Menentukan batas control untuk pembuatan peta kendali X dan R Batas control peta X : Batas control atas (BKA) = RR + AA 2 RR Batas control bawah (BKB) = XX + AA 2 RR Dimana : BKA = Batas control atas BKB = Batas control AA 2 R = Nilai koefisien = Selisih Harga Xmaks dan Xmin Batas control peta R : batas control atas (BKA) = DD 4.RR Batas control bawah (BKB) = DD 3. RR

19 41 Dimana : BKA = Batas control atas BKB = Batas control bawah DD 4,DD 3 = Nilai koefisien Kesimpulan dan Saran Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan mengenai permasalahan yang diteliti. Kesimpulan ini akan berguna sebagai landasan dalam perbandingan hasil penelitian dengan keadaan yang ada di pabrik. Adapun flow diagram Metodologi Penelitan yang dilakukan dapat dilihat gambar 3.1.

20 42 Penetapan Masalah Menetapkan Permasalahan yang terjadi dalam perusahaan (pengendalian mutu minyak mentah kelapa sawit Studi Lapangan Melakukan pengamatan langsung pada perusahaan yang diteliti Studi Literatur Menyediakan literatur yang mendukung perumusan masalah 1. Pengendalian kualitas statistik 2. Metode analisis untuk peningkatan kualitas 3. Pengantar pengendalian statistik Pengumpulan data Pengumpulan data kadar asam lemak (ALB), kadar air Pengolahan Data 1. Menghitung normalitas data 2. Menghitung nilai X rata-rata 3. Menghitung nilai R (rentang) 4. Menghitung garis sentral (X dan R) dari jumlah rata-rata 5. Menghitung batas kendali peta X dan R untuk masing-masing karateristik data 6. Menambarkan peta kendali X dan R untuk masing-masing karateristik kesimpulan dan Saran

21 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian, data merupakan kunci untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, dan metode pengumpulan data sangat berpengaruh untuk mendapatkan data yang benar. Adapun data yang telah diperoleh dalam penelitian ini melalui beberapa metode pengumpulan data yaitu: 1. Data historis Mencatat nilai batas normal dan hasil pengukuran terhadap kadar asam lemak bebas, kadar air dan kadar kotoran. 2. Studi kepustakaan. Mempelajari teori-teori tentang hal-hal yang berhubungan dengan cara pemecahan masalah. adapun data nilai batas normal kadar asam lemak bebas, kadar air dan kadar kotoran adalah sebagai berikut: 1. Kadar Normal Asam Lemak Bebas (ALB) : 2,5% - 3,0% 2. Kadar Normal Air : 0,1% - 0,15% 3. Kadar Normal Kotoran : 0,01% - 0,02% Dalam hal ini perusahaan melakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan syarat mutu mewakili produk. Pengambilan sampel dilakukan dengan rentang 1 jam sekali selama proses produksi berlangsung. 43

22 Data Hasil Pengujian Tabel 4.1. Data hasil Pengujian Kadar ALB, Kadar Air dan Kadar Kotoran No. Tanal Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) Kadar Air Kadar Kotoran Jan ,89 0, Jan ,89 0, Jan ,95 0, Jan ,98 0, Jan ,96 0, Jan ,98 0, Jan ,04 0, Jan ,05 0, Jan ,12 0, Jan ,02 0, Jan ,06 0, Jan ,28 0, Jan ,30 0,152 0,02 0,03 0,022 0,02 0,022 0,02 0,02 0,22 0,022 0,022 0,022 0,022 0,021

23 Jan ,46 0, Jan ,04 0, Jan ,10 0, Jan ,27 0, Jan ,20 0, Jan ,17 0, Jan ,56 0, Jan ,50 0, Jan ,57 0, Jan ,63 0, Jan ,15 0,154 0,022 0,023 0,024 0,024 0,023 0,024 0,026 0,024 0,02 0,024 0, Jan ,30 0,155 0, Feb ,35 0, Feb ,70 0, Feb ,48 0, Feb ,60 0, Feb ,65 0,153 0,024 0,025 0,026 0,027 0,023

24 Feb ,78 0, Feb ,46 0, Feb ,50 0, Feb ,90 0, Feb ,50 0, Feb ,56 0, Feb ,07 0, Feb ,80 0, Feb ,82 0, Feb ,62 0, Feb ,20 0,157 0,025 0,025 0,025 0,027 0,026 0,025 0,028 0,026 0,024 0,026 0, Feb ,24 0,150 0, Feb ,20 0, Feb ,23 0, Feb ,48 0, Mar ,55 0, Mar ,55 0,157 0,027 0,025 0,027 0,020 0,026

25 Mar ,58 0, Mar ,57 0, Mar ,60 0, Mar ,63 0, Mar ,00 0, Mar ,15 0, Mar ,18 0, Mar ,38 0, Mar ,30 0, Mar ,37 0, Mar ,30 0,158 0,02 0,026 0,025 0,02 0,026 0,025 0,027 0,027 0,026 0,020 0, Mar ,36 0,150 0, Mar ,90 0, Mar ,74 0, Mar ,77 0, Mar ,35 0, Mar ,38 0,150 0,028 0,028 0,020 0,028 0,020

26 Mar ,11 0, Mar ,06 0, Mar ,68 0, Mar ,61 0, Mar ,38 0, Mar ,40 0, Mar ,90 0, Apr ,48 0, Apr ,07 0, Apr ,30 0, Apr ,63 0,158 0,027 0,027 0,027 0,027 0,026 0,02 0,027 0,024 0,020 0,025 0, Apr ,65 0,150 0, Apr ,15 0, Apr ,95 0,158 0,027 0,025 Data yang digunakan dalam penelitian adalah hasil pengujian CPO dengan syarat mutu kadar asam lemak bebas, kadar air, dan kadar kotoran pada laboratorium PTP. Nusantara IV dari tanal 02 januari 2017 hina 08 april 2017 atau sekitar

27 49 2,5 bulan (78 hari). Data yang diambil adalah data perhari hasil pengujian dan data tersebut dapat dilihat pada tabel Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan melakukan observasi setiap variabel atau pengelompokan dan penenuan batas kendali X dan R untuk masing-masing syarat mutu CPO yang diamati Peta xx dan R untuk Kadar Asam Lemak Bebas Memberikan peta control xx dengan mencari nilai rata-rata XX. Nilai rata-rata XX yang juga merupakan garis tengah didapatkan dengan rumus: XX = XXXX ii 1 Dimana : XX = jumlah rata-rata dari nilai rata-rata subgroup XX ii g = nilai rata-rata subgroup ke-i = jumlah subgroup Batas control untuk peta X ini adalah: BKA = XX + A2 RR BKB = XX - A2 RR Peta control R merupakan peta untuk menambarkan rentang data dari suatu subgroup, yaitu data terbesar dikurang data terkecil. Penentuan garis sentral, yakni rentang rata-rata adalah sebagai berikut.

28 50 RR = ii 1 RRRR dimana RR = jumlah rata-rata rentang subgroup Ri = nilai rentang subgroup ke-i g = jumlah subgroup batas-batas control untuk peta R ini adalah: BKA = D4. RR BKB = D3.RR Dimana: BKA = batas control atas BKB = batas control bawah D4 dan D3 = nilai koefisien Nilai A2 dapat dilihat pada tabel faktor untuk peta xx dan tabel faktor DD 3 dan DD 4 untuk peta R. penunaan peta xx dan R secara bersama-sama dapat dilakukan tanpa menunakan standar deviasi, tetapi dengan mengunakan faktor-faktor yang terdapat dalam tabel pengendalian variabel yang tertera pada lampiran. Perhitungan X dan R dapat dilihat pada Tabel 4.2

29 51 Tabel 4.2. Perhitungan x dan R Pada Pengujian Kadar Asam Lemak Bebas Tanal No Sampel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X R jan ,89 2,89 2,95 2,98 2,96 2,98 2,94 0, jan ,04 3,05 3,12 3,02 3,06 3,28 3,10 0, jan ,30 3,46 3,04 3,10 3,27 3,20 3,23 0, jan ,17 3,56 3,50 3,57 3,63 3,15 3,43 0,48 31 jan-8 feb ,30 3,35 3,70 3,48 3,60 3,65 3,51 0, feb ,78 3,46 3,50 4,90 4,50 4,56 4,12 1, feb ,07 3,80 3,82 3,62 3,20 3,24 3,63 0,87 25 feb-3 mar ,20 3,23 3,48 3,55 3,55 3,58 3,43 0, mar ,57 3,60 3,63 4,00 3,15 3,18 3,52 0, mar ,38 3,30 3,37 4,30 4,36 3,90 3,77 1, mar ,74 3,77 4,35 4,38 4,11 4,06 4,07 0,64 25 mar-1 apr ,68 3,61 4,38 4,40 3,90 3,48 3,91 0, apr ,07 4,30 3,63 3,65 4,15 3,95 3,96 0,67 Jumlah 46,61 8,48 Membuat peta control xx menunakan rata-rata XX. Nilai rata-rata XX yang juga merupakan garis sentral didapatkan dengan rumus:

30 52 XX = XXXX ii 1 Dimana: XX = jumlah rata-rata dari nilai rata-rata subgroup XX i g = nilai rata-rata subgroup ke-i = jumlah subgroup XX = XXXX ii 1 XX = 46,61 13 = 3,58 Dengan garis R yakni rentang rata-rata adalah sebagai berikut: RR = RRRR ii 1 Dimana: RR = jumlah rata-rata rentang subgroup Ri = nilai rentang subgroup ke-i g = jumlah subgroup RR = RRRR ii 1 RR = 8,48 13 = 0,65

31 53 Batas-batas pengendali untuk peta kendali rata-rata adalah: BBBBBB XX = XX + A 2. RR = 3,58 + (0,48.0,65) = 3,58 + 0,31 = 3,89 BBBBBB XX = XX A 2. RR = 3,58 (0,48. 0,65) = 3,58 0,31 = 3,27 Nilai dari A 2 merupakan koefisien yang didapat dari tabel berikut. Tabel 4.3 Harga-harga A 2 untuk Peta Kendali Rata-rata N A 2 2 1,88 3 1,02 4 0,73 5 0,58 6 0,48 7 0,42 8 0,37 9 0,34

32 , , , , , ,22 Batas Kendali Peta R adalah: BBBBBB = RR xdd 4 = 0,65 x 2,00 = 1,30 BBBBBB = RR xdd 3 = 0,65 x 0 = 0 Nilai dari D 3 dan D 4 merupakan koefisien yang didapat dari tabel berikut Tabel 4.4 Harga-harga D 3 dan D 4 untuk Peta Kendali Range N D D , , , , ,00 7 0,08 1,92

33 55 8 0,14 1,86 9 0,18 1, ,22 1, ,26 1, ,28 1, ,31 1, ,33 1, ,35 1,65 Dari hasil perhitungan diatas dapat digambarkan peta kendali X dan R yang tertera pada Gambar 4.1. dan gambar 4.2. Gambar 4.1. Peta kendali X Kadar Lemak Bebas (ALB) 4,50 4,00 3,50 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0, X BKA CL BKB Gambar 4.2. Peta kendali R Kadar Lemak Bebas (ALB)

34 56 1,60 1,40 1,20 1,00 0,80 0,60 0,40 R BKA CL BKB 0,20 0, Peta xx dan R untuk Kadar Air Data kadar air yang telah dikelompokan dalam 6 sub group kemudian dicari nilai X rata-rata dang range. Berikut perhitungan X rata-rata dan range yang dapat dilihat pad tabel 4.5 Tabel 4.5. Perhitungan x dan R Pada Pengujian Kadar Air Tanal No Sampel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X R jan ,152 0,18 0,155 0,15 0,152 0,15 0,157 0, jan ,15 0,152 0,152 0,152 0,152 0,152 0,152 0,002

35 jan ,152 0,152 0,153 0,154 0,154 0,154 0,153 0, jan ,156 0,154 0,154 0,15 0,155 0,154 0,154 0, jan-8 feb ,155 0,154 0,157 0,157 0,158 0,153 0,156 0, feb ,156 0,156 0,154 0,155 0,157 0,157 0,156 0, feb ,156 0,155 0,152 0,158 0,157 0,15 0,155 0, feb-3 mar ,158 0,156 0,159 0,15 0,157 0,15 0,155 0, mar ,155 0,157 0,15 0,159 0,157 0,157 0,156 0, mar ,158 0,156 0,15 0,158 0,15 0,158 0,155 0, mar ,158 0,15 0,157 0,15 0,159 0,158 0,155 0, mar-1 apr ,159 0,157 0,157 0,15 0,157 0,156 0,156 0, apr ,15 0,155 0,158 0,15 0,158 0,158 0,155 0,008 Jumlah 2,013 0,108 Membuat peta control xx menunakan rata-rata XX. Nilai rata-rata XX yang juga merupakan garis sentral didapatkan dengan rumus : XX = XXXX ii 1 Dimana: XX = jumlah rata-rata dari nilai rata-rata subgroup XX i = nilai rata-rata subgroup ke-i

36 58 g = jumlah subgroup XX = XXXX ii 1 XX = 2, = 0,154 Dengan garis R yakni rentang rata-rata adalah sebagai berikut: RR = RRRR ii 1 Dimana: RR = jumlah rata-rata rentang subgroup Ri = nilai rentang subgroup ke-i g = jumlah subgroup RR = RRRR ii 1 RR = 0, = 0,008 Batas-batas pengendali untuk peta kendali rata-rata adalah: BBBBBB XX = XX + A 2. RR = 0,154 + (0,48.0,008) = 0, ,003 = 0,157

37 59 BBBBBB XX = XX A 2. RR = 0,154 (0,48. 0,008) = 0,154 0,003 = 0,151 Nilai dari A 2 merupakan koefisien yang didapat dari tabel berikut. Tabel 4.6 Harga-harga A 2 untuk Peta Kendali Rata-rata n A 2 2 1,88 3 1,02 4 0,73 5 0,58 6 0,48 7 0,42 8 0,37 9 0, , , , , , ,22 Batas Kendali Peta R adalah: BBBBBB = RR xdd 4

38 60 = 0,008 x 2,00 = BBBBBB = RR xdd 3 = 0,008 x 0 = 0 Nilai dari D 3 dan D 4 merupakan koefisien yang didapat dari tabel berikut Tabel 4.7 Harga-harga D 3 dan D 4 untuk Peta Kendali Range N D D , , , , ,00 7 0,08 1,92 8 0,14 1,86 9 0,18 1, ,22 1, ,26 1, ,28 1, ,31 1, ,33 1, ,35 1,65

39 61 Dari hasil perhitungan diatas dapat digambarkan peta kendali X dan R yang tertera pada Gambar 4.3. dan gambar 4.4. Gambar 4.3. Peta kendali X untuk Kadar Air 0,158 0,157 0,156 0,155 0,154 0,153 0,152 0,151 0,150 0,149 0, X UCL CL LCL Gambar 4.4. Peta kendali X untuk Kadar Air 0,035 0,030 0,025 0,020 0,015 0,010 0,005 R UCL CL LCL 0,

40 Peta xx dan R untuk Kadar Kotoran Data kadar kotoran yang telah dikelompokan dalam 6 sub group kemudian dicari nilai X rata-rata dang range. Berikut perhitungan X rata-rata dan range yang dapat dilihat pada tabel 5.7 Tabel 4.8. Perhitungan x dan R Pada Pengujian Kadar Kotoran Tanal No Sampel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X R jan ,02 0,03 0,022 0,02 0,022 0,02 0,022 0, jan ,02 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0,022 0, jan ,021 0,022 0,023 0,024 0,024 0,023 0,023 0, jan ,024 0,026 0,024 0,02 0,024 0,024 0,024 0, jan-8 feb ,025 0,024 0,025 0,026 0,027 0,023 0,025 0, feb ,025 0,025 0,025 0,027 0,026 0,025 0,026 0, feb ,028 0,026 0,024 0,026 0,025 0,02 0,025 0, feb-3 mar ,027 0,025 0,027 0,02 0,026 0,02 0,024 0, mar ,026 0,025 0,02 0,026 0,025 0,027 0,025 0, mar ,027 0,026 0,02 0,027 0,02 0,028 0,025 0, mar ,028 0,02 0,028 0,02 0,027 0,027 0,025 0, mar-1 apr ,027 0,027 0,026 0,02 0,027 0,024 0,025 0,007

41 apr ,02 0,025 0,027 0,02 0,027 0,025 0,024 0,007 Jumlah 0,314 0,079 Membuat peta control xx menunakan rata-rata XX. Nilai rata-rata XX yang juga merupakan garis sentral didapatkan dengan rumus: XX = XXXX ii 1 Dimana: XX = jumlah rata-rata dari nilai rata-rata subgroup XX i g = nilai rata-rata subgroup ke-i = jumlah subgroup XX = XXXX ii 1 XX = 0, = 0,024 Dengan garis R yakni rentang rata-rata adalah sebagai berikut: RR = RRRR ii 1 Dimana: RR = jumlah rata-rata rentang subgroup Ri = nilai rentang subgroup ke-i g = jumlah subgroup

42 64 RR = RRRR ii 1 RR = 0, = 0,006 Batas-batas pengendali untuk peta kendali rata-rata adalah: BBBBBB XX = XX + A 2. RR = 0,024 + (0,48.0,006) = 0, ,003 = 0,027 BBBBBB XX = XX A 2. RR = 0,024 (0,48. 0,006) = 0,024 0,003 = 0,021 Nilai dari A 2 merupakan koefisien yang didapat dari tabel berikut. Tabel 4.9 Harga-harga A 2 untuk Peta Kendali Rata-rata n A 2 2 1,88 3 1,02 4 0,73 5 0,58 6 0,48

43 65 7 0,42 8 0,37 9 0, , , , , , ,22 Batas Kendali Peta R adalah: BBBBBB = RR xdd 4 = 0,006 x 2,00 = BBBBBB = RR xdd 3 = 0,006 x 0 = 0 Nilai dari D 3 dan D 4 merupakan koefisien yang didapat dari tabel berikut Tabel Harga-harga D 3 dan D 4 untuk Peta Kendali Range n D D , , ,28

44 , ,00 7 0,08 1,92 8 0,14 1,86 9 0,18 1, ,22 1, ,26 1, ,28 1, ,31 1, ,33 1, ,35 1,65 Dari hasil perhitungan diatas dapat digambarkan peta kendali X dan R yang tertera pada Gambar 4.5. dan gambar 4.6. Gambar 4.5. Peta Kendali X untuk Kadar Kotoran 0,030 0,025 0,020 0,015 0,010 0,005 X UCL CL LCL 0,

45 67 Gambar 4.6. Peta Kendali R untuk Kadar Kotoran 0,014 0,012 0,01 0,008 0,006 0,004 R UCL CL LCL 0,

46 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTIM 5.1. PengertianImplementasi Sistim Implementasisistimadalahproseduryang dilakukanuntukmenyelesaikandesain sistemyangadadalamdesainyangdisetujui,menginstal,danmemulaisistem baru atau sistemyang akan diperbaiki. Tahapan implementasimerupakan tahapan penerapan hasildesain tertulis ke dalam progamming (coding). dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis menunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi sistemyaitu Microsoft Excel dalam menyelesaikanmasalah untuk memperoleh hasil perhitungan. Dalamhalpengolahan data, komputer mempunyaikelebihan darimanusia yaitu kecepatan, ketepatan, dan keandalan dalammemproses data. Denganadanya perangkat lunak komputer tersebut kita sangat terbantu karena memang ada kalanyadatayang sangatrumitdanbanyaktidakdapatdikerjakansecaramanual ataudenganmenunakantenagamanusiayangtentunyamembutuhkanwaktu dantenagayangsangat banyakutukmengoalhdata tersebut,disampingitufaktor kesalahanyangdilakukan manusia relatifbesar. Selain itu, dengan adanya perangkat lunak komputer, diharapkan pekerjaan tersebut dapatdilakukan dengan cepatdan tepat, dan dengantingkat kesalahanyangrelatifkecil. 5.2 Microsoft Office Excel 68

47 69 Microsoft Office Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (spread sheet) dariprogrampaketmicrosoftoffice.excelmerupakan salah satusoftware pengolahan angkayang cukup banyak digunakan di dunia. Excel merupakan produkunulandarimicrosoftcorporationyang banyakberperandalam pengolahaninformasikhususnyadatayang berbentukangka,dihitung, diproyeksikan,dianalisis,dandipresentasikandata pada lembar kerja.microsoft telah mengeluarkan Excel dalam berbagai dari versi 4, versi 5, versi97, versi 200, versi 2002, versi 2003, versi 2007,versi 2010 dan 2013 Sheet (Lembar Kerja)Excelterdiridari256kolomdan65536baris. Setiap kolomdiberinamadengan hurufmulaidaria,b,c,...,z kemudiandilanjutkan AA,AB,AC,...,sampaikolomIV.Sedangkankolombarisditandaidengan angkamulai dari 1, 2, 3,..., Langkah Langkah Memulai PengolahanData dengan Microsoft Office Excel 2010 Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan windows dan pastikan Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti langkah- langkah berikut ini : 1. Dari Windows, klik start pada taskbar, lalu klik program maka item menu program aplikasi yang telah diinstalasi akan tampil. 2. Klik Microsoft Excel.

48 70 Gambar 5.1 Cara membuka Microsoft Office Excel 5.4 Lembar Kerja Microsoft Excel Setelah pengaktifan akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk dipergunakan, lembar kerja Excel tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 5.2 Tampilan Microsoft Office Excel

49 71 Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang terdiri atas 256 kolom dan baris pada setiap lembar kerja. Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris, disamping itu lembar kerja Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri. 5.5 Pengisian Data Pengisian data kedalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menunakan keyboard computer atau melalui submenu yang terdapat pada menu Excel. Gambar 5.3 Pengisian Data

50 72 Dalam pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data 2. Ketik data yang diinginkan 3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya, sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menunakan submenu pada menu edit di Excel. Dengan alternatif ini, akan memiliki banyak pilihan yaitu : down,up,right,left, dan series (autofill). 5.6 Pembuatan grafik Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excel, bias menunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah : 1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik. 2. Klik insert, lalu pilih atau kilk chart, maka akan tampil kotak dialog chart tipe. Gambar 5.4 Pembuatan Grafik

51 73 3. Klik tipe scatter yang diinginkan, dan pilih tipe grafik yang di inginkan, maka maka kotak dialog chart akan tampil. 4. Lalu selanjutnya klik tipe line dan tekan enter. Maka akan muncul grafik yang di inginkan Gambar 5.5 Hasil Akhir Pembuatan Grafik

52 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengolahan dengan Statsitical Quality Control (SQC) dengan metode peta kendali rata-rata dan range diketahui tingkat pencapaian standar yang diharapkan oleh perusahaan belum tercapai. Dimana hasil pemeriksaan data hasil pengujian karakteristik kualitas produk CPO masih terdapat sampel yang berada di luar batas kendali (out of control). Asam Lemak Bebas (ALB) a. Nilai rata-rata untuk peta kendali Asam Lemak Bebas (ALB) x yang merupakan centre line adalah 3,58 batas pengendali atas untuk peta kendali x adalah 3,89 dan batas pengendali bawah 3,27. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan terdapat sejumlah sampel yang berada di luar batas kendali yaitu 5 sampel, namun sampel tersebut nilainya tidak terlalu jauh dengan batas kendali. b. Nilai rata-rata untuk peta kendali R adalah 0,65. Batas pengendali atas untuk peta kendali R adalah 1,30 dan batas pengendali bawah 0. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan terdapat sejumlah 74

53 75 sampel yang berada di luar batas kendali sebanyak 1 sampel, namun sampel tersebut nilainya tidak terlalu jauh dengan batas kendali. Kadar Air a. Nilai rata-rata untuk peta kendali Asam Lemak Bebas (ALB) x yang merupakan centre line adalah 0,154 batas pengendali atas untuk peta kendali x adalah dan batas pengendali bawah Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan tidak terdapat sampel yang berada di luar batas kendali b. Nilai rata-rata untuk peta kendali R adalah 0,008. Batas pengendali atas untuk peta kendali R adalah 0,016 dan batas pengendali bawah 0. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan terdapat sejumlah sampel yang berada di luar batas kendali sebanyak 1 sampel, namun sampel tersebut nilainya tidak terlalu jauh dengan batas kendali. Kadar Kotoran a. Nilai rata-rata untuk peta kendali Asam Lemak Bebas (ALB) x yang merupakan centre line adalah 0,024 batas pengendali atas untuk peta kendali x adalah 0,027 dan batas pengendali bawah 0,021. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan tidak terdapat sampel yang berada di luar batas kendali b. Nilai rata-rata untuk peta kendali R adalah 0,006. Batas pengendali atas untuk peta kendali R adalah 0,012 dan batas pengendali bawah 0. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan terdapat sejumlah

54 76 sampel yang berada di luar batas kendali sebanyak 4 sampel, namun sampel tersebut nilainya tidak terlalu jauh dengan batas kendali. 2. Dapat dilihat dari seluru variabel grafik, peta kendali rata-rata dan peta kendali R, menunjukkan beberapa sampel berada di luar batas kendali itu berarti terjadi variasi saat proses produksi, dimana penyebab dari variasi tersebut adalah penyebab khusus. 6.2 Saran Penulis memberikan beberapa saran terhadap hasil penelitian sebagai berikut: 1. Penulis menyarankan untuk meningkatkan dan memperhatikan lagi mutu/kualitas proses produksi agar proses berada dalam batas kendali dan tidak ada lagi sampel yang berada di luar batas kendali. 2. Penulis menyarankan agar metode statistical quality control atau pengendalian kualitas statistik dapat dipakai atau diaplikasikan di perusahaan untuk mengetahui apakah proses produksi telah sesuai standar yang diinginkan atau tidak.

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian kualitas merupakan taktik strategi perusahaan dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian kualitas merupakan taktik strategi perusahaan dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengendalian kualitas merupakan taktik strategi perusahaan dalam persaingan global dengan produk perusahaan lain. Kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Mutu Dalam dunia industri baik industri jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian kualitas merupakan taktik dan strategi perusahaan global dengan produk perusahaan lain. Kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di BAB 3 ANALISA DATA 3.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk penganalisaan tugas akhir ini adalah data jumlah hasil produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2014 Tabel 3.1 Data Produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses BAB III METODE CONTROL CHART 3.1 Control Chart Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya minat masyarakat pedesaan di Daerah Riau terhadap usaha tani kelapa sawit telah menjadikan Daerah Riau sebagai penghasil kelapa sawit terluas di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN 13 BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN 3.1 Keadaan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan terletak pada garis 58 35 0-2 07 33 Lintang Utara dan 98 42 50-99 34 16 Bujur Timur. Sebelah utara berbatasan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PRODUKSI PALM KERNEL OIL PT. SOCFIN INDONESIA KEBUN MATA PAO DENGAN PETA KENDALI RATA-RATA ( ) DAN RANGE (R)

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PRODUKSI PALM KERNEL OIL PT. SOCFIN INDONESIA KEBUN MATA PAO DENGAN PETA KENDALI RATA-RATA ( ) DAN RANGE (R) PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PRODUKSI PALM KERNEL OIL PT. SOCFIN INDONESIA KEBUN MATA PAO DENGAN PETA KENDALI RATA-RATA ( ) DAN RANGE (R) TUGAS AKHIR NOVITA SARI 142407108 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Losis Minyak Pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) dioperasikan dalam suatu rangkaian proses yang kontiniu, dimana hasil proses dari satu instalasi akan dilanjutkan oleh instalasi

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA 18 BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1. Pengumpulan Data Data yang akan diolah dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara di Jln. Asrama No. 179 Medan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengendalian Kualitas 3.1.1 Definisi Kualitas Tinggi rendahnya kualitas suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, berhubungan langsung dengan kepuasan dan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Perusahaan tersebut melakukan aktivitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6 ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan, hingga analisa

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:

Lebih terperinci

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module. Sumber : PQM Consultant. 2011. 7QC Tools Workshop module. 1. Diagram Pareto 2. Fish Bone Diagram 3. Stratifikasi 4. Check Sheet / Lembar Pengecekan 5. Scatter Diagram / Diagram sebar 6. Histogram 7. Control

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di PT. X yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Nizam Zachman Jakarta. Waktu penelitian telah dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Produksi merupakan sebuah siklus yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar demi keberlangsungan

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil alamin, Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala. Karena atas izin-nya, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai tugas

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Tirta Agung Wijaya yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di area Jawa Tengah. Pengamatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Quality (mutu) Mutu adalah sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan. Mutu didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan terhadap produk atau jasa, diukur berdasarkan persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018 PETA KENDALI ATRIBUT 9 Pengendalian Kualitas Semester Genap 2017/2018 2 Outline Peta Kendali Variabel 3 PETA KENDALI (CONTROL CHART) Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, dilakukan studi pendahuluaan terlebih dahulu. Studi pendahuluan dilakukan dengan maksud dan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar dapat berkembang lebih baik lagi dalam bidang produksi disuatu organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan antara perusahaan industri satu dengan yang lainnya menyebabkan semakin banyak dan beragam industri saat ini yang berusaha untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ini telah membawa banyak dampak ke semua negara, termasuk Indonesia khususnya karena banyak sekali industri baik yang berskala besar maupun

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik BAB I PENDAHULUAN Kualitas dan manajemen kualitas telah mengalami evolusi menjadi yang TQM (Total Quality Management), filosofi TQM berisi dua komponen yang saling berhubungan, yaitu sistem manajemen dansistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar

Lebih terperinci

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Kegiatan magang yang dilakukan di PT Kemang Food Industries dimaksudkan untuk mengevaluasi bobot bersih dan membandingkan kesesuaian antara data bobot bersih yang didapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Kualitas merupakan ukuran yang tidak dapat didefinisikan secara umum, karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi perspektif yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Banyaknya perusahaan di era globalisasi memicu keberadaan produk lokal dan nasional tidak akan luput dari tuntutan persaingan, selain itu juga mempunyai peluang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK Disusun Oleh : Nama : Asep Suryadi NPM : 201210215039 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga dari laporan skripsi ini menggambarkan langkah-langkah yang akan dijalankan dalam penelitian ini. Metodologi penelitian dibuat agar proses pengerjaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK PD Jaya Sentosa adalah perusahaan manufaktur yang harus berjuang untuk mempertahankan produknya laku dipasaran. Upaya yang dilakukan selama ini adalah dengan mempertahankan kualitas produk

Lebih terperinci

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KOMPETENSI Mahasiswa dapat menyusun peta pengendali kualitas proses statistika untuk data variabel dengan menggunakan software statistika,

Lebih terperinci

Pengenalan Microsoft Excel 2007

Pengenalan Microsoft Excel 2007 Pengenalan Microsoft Excel 2007 Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hasil dari suatu proses produksi yang diterima oleh konsumen diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Hasil dari suatu proses produksi yang diterima oleh konsumen diharapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Hasil dari suatu proses produksi yang diterima oleh konsumen diharapkan memenuhi spesifikasi produsen. Karena produk yang mahal, tidak efisien, dan tidak sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era saat ini, perekonomian adalah salah satu sektor pembangunan yang penting dan harus benar-benar diperhatikan dalam suatu negara. Apalagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.

Lebih terperinci

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Pelajaran 7 Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Tabel dan grafik merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengolah data. Dengan adanya grafik menunjukkan bahwa data yang disajikan lebih

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. KATA PENGANTAR M icrosoft Excel adalah program untuk mengolah lembar kerja yang paling populer saat ini. Dengan Excel, kita bisa membuat dan menganalisa berbagai data, menghitung dan membuat grafik. Modul

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI. 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ABSTRAK... Error! Bookmark not ABSTRACT... Error! Bookmark not KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 BAB I PENDAHULUAN... Error! Bookmark

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian pada proses produksinya.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas (Quality) Dalam konteks pembahasan tentang pengendalian proses statistikal, terminologi kualitas didefinisikan sebagai konsistensi peningkatan atau perbaikan

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin

Lebih terperinci

Bekerja Dengan Lembar Kerja Excel

Bekerja Dengan Lembar Kerja Excel Bekerja Dengan Lembar Kerja Excel A. Membuat Dokumen Baru Dalam Microsoft Excel Langkah-langkahnya : 1. Klik File pada menubar > New. 2. Pada Kotak Dialog yang muncul Pilih > Blank Document > klik tombol

Lebih terperinci

Petunjuk Praktis Penggunaan Microsoft Excel 2003

Petunjuk Praktis Penggunaan Microsoft Excel 2003 Petunjuk Praktis Penggunaan Microsoft Excel 2003 Oleh : Rino A Nugroho, S.Sos,M.T.I Ada beberapa aplikasi perkantoran yang diciptakan oleh Microsoft. Aplikasi ini di jadikan dalam satu program yang bernama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Arti Pengendalian Kualitas Pengertian kualitas tidaklah harus yang terbaik secara mutlak, tetapi secara umum dapat diartikan sebagai terbaik dalam batas batas kondisi yang diinginkan

Lebih terperinci

Sainstech. Dalam. Membuat. Tahap 2: Total Siswa. Jul. Mei. Mar. Feb. Apr. Jun PLC. Rata rata

Sainstech. Dalam. Membuat. Tahap 2: Total Siswa. Jul. Mei. Mar. Feb. Apr. Jun PLC. Rata rata Sainstech Unisma Bekasi Pertemuan 8 (Grafik 2 y axis dan link antar sheet) Bagian 1 : Membuat Grafik dengan 2 y axis Penjelasan singkat : Dalam latihan ini akan dilakukan pembuatan grafik yang menampilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dihasilkan agar dapat memenuhi kebutuhan yang telah dispesifikasikan guna

BAB II LANDASAN TEORI. dihasilkan agar dapat memenuhi kebutuhan yang telah dispesifikasikan guna BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Kualitas didefinisikan sebagai konsistensi peningkatan perbaikan dan penurunan variasi karakteristik kualitas dari suatu produk barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika Muhammad Arif Tiro Program Studi Statistika FMIPA Universitas Negeri Makassar Abstrak Salah satu alat

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN TEORI 3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengendalian Kualitas 3.1.1 Definisi Kualitas Kualitas mempunyai cakupan yang sangat luas, relatif, berbeda-beda dan berubah-ubah, sehingga definisi dari kualitas memiliki

Lebih terperinci

Modul 12 Open Office Calc

Modul 12 Open Office Calc Modul 12 Open Office Calc 12.1 Mengenal Open Office Calc Open Office Calc adalah sebuah program yang akan membantu anda bekerja pada lingkungan spreadsheet. Dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan anda

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 15 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, Sukabumi pada bulan Desember 2010. 3.2 Bahan dan Alat Bahan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang

BAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biskuit merupakan salah satu produk pangan yang berbahan dasar tepung terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang dari 5%, kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang semakin pesat. Dampaknya adalah persaingan antar industri semakin ketat, terutama industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep SPC dan Pengendalian Kualitas Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dalam dunia industri manufaktur adalah kualitas dari produk maupun

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat bersaing dan meningkatkan keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain yang sejenis,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Djarum adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Untuk tetap mempertahankan predikatnya, PT Djarum berusaha untuk selalu memberikan produk yang bermutu dan memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat pertumbuhan yang kurang menggembirakan, hal ini merupakan dampak dari adanya resesi perekonomian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Banyak sekali pengertian mengenai definisi tentang kualitas. Beberapa ahli memberikan pengertian atau definisi tentang kualitas sesuai dengan cara pandang

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Natasya Christy Mukuan 1701344251 LD21 Statistical Process Control Sejarah Statistical Process Control (SPC) Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil

Lebih terperinci

Membuat Grafik Di Microsoft Excel

Membuat Grafik Di Microsoft Excel Membuat Grafik Di Microsoft Excel 1. Pembuatan Grafik dengan Chart Wizard Pembuatan grafik dari data merupakan salah satu cara dalam mempermudah pembacaan, karena gambar diibaratkan bisa melukiskan segala

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGERTIAN PENGENDALIAN KUALITAS 2.1.1 Pengertian Pengendalian Kegiatan pengendalian dilaksanakan dengan cara memonitor keluaran (output), membandingkan dengan standart - standart,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Fouad dan Mukattash (2010) yang berjudul Statistical Process

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Fouad dan Mukattash (2010) yang berjudul Statistical Process BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Fouad dan Mukattash (2010) yang berjudul Statistical Process Control Tools: A Practical guide for Jordanian Industrial Organizations. Penelitian

Lebih terperinci

Kelas IV MI Assa adah Ulujami

Kelas IV MI Assa adah Ulujami Kelas IV MI Assa adah Ulujami Mengenal Fungsi Menu & Ikon Microsoft Excel Menu Bar Toolbar Standar Cell Pointer Formula Bar Colum Heading Toolbar Formating Row Heading Lembar Kerja Scroll Bar Menu Bar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Kerangka pemecahan masalah merupakan susunan kegiatan penelitian, mulai dari dilakukannya kegiatan penelitian tersebut, perencanaan sampai

Lebih terperinci

OpenOffice.org Writer OpenOffice.org Calc OpenOffice.org Impress OpenOffice.org Draw OpenOffice.org Math OpenOffice.org Base OPEN OFFICE CALC

OpenOffice.org Writer OpenOffice.org Calc OpenOffice.org Impress OpenOffice.org Draw OpenOffice.org Math OpenOffice.org Base OPEN OFFICE CALC OpenOffice.org adalah seperangkat lunak perkantoran yang didalamnya terdapat fungsi pengolah kata (word processing), pengolah lembar (spreadsheet), pembuatan gambar (drawing), pembuatan presentasi (presentation),

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI Suatu perusahaan dapat dikatakan sukses atau berhasil, apabila perusahaan tersebut mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Penilaian terhadap keberhasilan atau kesuksesan suatu perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T L46 LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan selama melakukan observasi di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini antara

Lebih terperinci

GRAFIK (CHART) Aplikasi Manajemen Perkantoran B 1

GRAFIK (CHART) Aplikasi Manajemen Perkantoran B 1 GRAFIK (CHART) Grafik (Chart) biasanya sering digunakan untuk mengetahui suatu kenaikan atau penurunan dari angka-angka yang terjadi pada suatu data, apakah data tersebut semakin lama semakin meningkat

Lebih terperinci