T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA. Realisasi Triwulan I 2018

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA. Realisasi Triwulan I 2018"

Transkripsi

1 Agustus Mei T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan I

2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 14 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta Telepon : (021) Faksimili : (021) BNP@bi.go.id Website : 2

3 Mei 2018 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan I

4 DAFTAR ISI RINGKASAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRIWULAN I TRANSAKSI BERJALAN 3 Neraca Perdagangan Barang 4 Neraca Perdagangan Nonmigas 4 Neraca Perdagangan Migas 10 Neraca Perdagangan Jasa 11 Neraca Pendapatan Primer 12 Neraca Pendapatan Sekunder 13 TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL 13 Investasi Langsung 14 Investasi Portofolio 16 Investasi Lainnya 17 INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL 21 PROSPEK NERACA PEMBAYARAN INDONESIA 23 Boks 1: Perubahan Angka Statistik NPI Dibandingkan Publikasi Triwulan IV LAMPIRAN 27 4

5 DAFTAR TABEL Hal Hal Tabel 1 Ekspor Nonmigas menurut Kelompok Barang (Berdasarkan SITC) 5 Tabel 6 Perkembangan Ekspor Minyak 10 Tabel 2 Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama 5 Tabel 7 Perkembangan Impor Minyak (f.o.b) Minyak 11 Tabel 3 Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama (Berdasarkan HS) 8 Tabel 8 Perkembangan Ekspor Gas 11 Tabel 4 Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Kelompok Barang 9 Tabel 10 Indikator Sustainabilitas Eksternal 20 Tabel 5 Impor Nonmigas (c.i.f) Menurut Negara Asal Utama 9 DAFTAR GRAFIK Hal Hal Grafik 1 Neraca Pembayaran Indonesia 3 Grafik 14 Perkembangan Investasi Langsung 14 Grafik 2 Transaksi Berjalan 4 Grafik 15 Perkembangan PMA menurut Sektor Ekonomi 15 Grafik 3 Neraca Perdagangan Nonmigas 4 Grafik 16 Perkembangan PMA menurut Negara Asal 15 Grafik 4 Pertumbuhan Ekspor Nonmigas 4 Grafik 17 Perkembangan Investasi Portofolio 16 Grafik 5 Neraca Perdagangan Migas 10 Grafik 18 Perkembangan Posisi Kepemilikan SBI & SUN oleh Asing 16 Grafik 6 Perkembangan Harga Minyak Dunia 10 Grafik 19 Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG 17 Grafik 7 Perkembangan Neraca Perdagangan Jasa 11 Grafik 20 Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara ASEAN 17 Grafik 8 Pembayaran Jasa Freight 11 Grafik 21 Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi 17 Grafik 9 Neraca Jasa Travel 12 Grafik 22 Perkembangan Investasi Lainnya 18 Grafik 10 Perkembangan Neraca Pendapatan 13 Grafik 23 Transaksi Aset Investasi Lainnya Sektor Swasta 18 Grafik 11 Perkembangan Transfer Personal 13 Grafik 24 Transaksi Kewajiban Investasi Lainnya Sektor Swasta 18 Grafik 12 Posisi Tenaga Kerja Indonesia Triwulan I Grafik 25 Perkembangan Pinjaman LN Sektor Publik 18 Grafik 13 Transaksi Modal dan Finansial 14 5

6 6 HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

7 RINGKASAN Defisit transaksi berjalan triwulan I 2018 menurun sehingga menopang ketahanan sektor eksternal perekonomian Indonesia. Defisit transaksi berjalan tercatat USD5,5 miliar (2,1% PDB) pada triwulan I 2018, lebih rendah dari defisit pada triwulan sebelumnya yang mencapai USD6,0 miliar (2,3% PDB). Penurunan defisit transaksi berjalan terutama dipengaruhi oleh penurunan defisit neraca jasa dan peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder. Penurunan defisit neraca jasa terutama dipengaruhi kenaikan surplus jasa perjalanan (travel) seiring naiknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan menurunnya impor jasa pengangkutan (freight). Peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder sejalan dengan naiknya penerimaan remitansi dari pekerja migran Indonesia. Sementara itu, surplus neraca perdagangan nonmigas menurun terutama dipengaruhi penurunan ekspor nonmigas. Impor nonmigas juga menurun meski lebih terbatas, dengan impor barang modal dan bahan baku masih berada pada level yang tinggi sejalan dengan kegiatan produksi dan investasi yang terus meningkat. Transaksi modal dan finansial triwulan I 2018 tetap mencatat surplus di tengah tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global. Surplus transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2018 tercatat USD1,9 miliar, terutama ditopang oleh aliran masuk investasi langsung yang masih cukup tinggi. Hal ini mencerminkan tetap positifnya persepsi investor terhadap prospek perekonomian Indonesia. Namun demikian, surplus transaksi modal dan finansial triwulan I 2018 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada triwulan sebelumnya. Penurunan surplus tidak terlepas dari dampak peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan global yang kemudian mengakibatkan penyesuaian penempatan dana asing di pasar saham dan pasar surat utang pemerintah. Penurunan surplus juga dipengaruhi oleh komponen investasi lainnya yang tercatat defisit, terutama dipengaruhi naiknya penempatan simpanan sektor swasta pada bank di luar negeri. Secara keseluruhan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2018 mencatat defisit seiring dengan menurunnya surplus transaksi modal dan finansial. Defisit NPI pada triwulan I 2018 tercatat USD3,9 miliar. Dengan perkembangan NPI tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2018 tercatat sebesar USD126,0 miliar. Jumlah cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional. 1

8 2 HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

9 PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRIWULAN I 2018 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2018 mengalami defisit sebesar USD3,9 miliar. Defisit NPI pada triwulan laporan ini disebabkan oleh surplus transaksi modal dan finansial yang menurun sehingga tidak dapat membiayai defisit transaksi berjalan. Namun demikian, posisi cadangan devisa pada akhir triwulan I 2018 tercatat sebesar USD126,0 miliar, masih cukup tinggi meskipun lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada akhir triwulan sebelumnya (Grafik 1). Jumlah cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri pemerintah selama 7,7 bulan dan berada di atas standar kecukupan internasional. juga turut berkontribusi terhadap penurunan defisit transaksi berjalan. Sementara itu, transaksi modal dan finansial triwulan I 2018 masih mencatat surplus di tengah kondisi ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. Surplus transaksi modal dan finansial terutama ditopang oleh arus masuk investasi langsung asing yang masih cukup tinggi sebagai cerminan persepsi investor terhadap kondisi fundamental Indonesia yang tetap positif. Secara total, surplus transaksi modal dan finansial triwulan I 2018 lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun sebelumnya karena investasi portofolio dan investasi lainya berbalik arah menjadi defisit. Investasi portofolio mengalami defisit karena berlanjutnya neto jual asing atas saham domestik dan lebih rendahnya neto beli asing atas surat utang pemerintah, sedangkan defisit investasi lainnya terutama dipengaruhi penempatan simpanan sektor swasta pada bank di luar negeri. Grafik 1 Neraca Pembayaran Indonesia Defisit transaksi berjalan triwulan I 2018 menurun dan tetap terjaga dalam batas aman. Defisit transaksi berjalan tercatat sebesar 2,1% terhadap PDB pada triwulan I 2018, lebih rendah dibandingkan dengan defisit 2,3% terhadap PDB pada triwulan sebelumnya. Perbaikan kinerja transaksi berjalan terutama ditopang oleh menyusutnya defisit neraca jasa seiring dengan meningkatnya penerimaan jasa perjalanan (travel). Selain itu, penurunan defisit neraca pendapatan primer dan kenaikan surplus neraca pendapatan sekunder TRANSAKSI BERJALAN Neraca transaksi berjalan pada triwulan I 2018 mencatat defisit sebesar USD5,5 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada triwulan sebelumnya sebesar USD6,0 miliar (Grafik 2). Penurunan defisit tersebut dipengaruhi oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan jasa dan neraca pendapatan. Defisit neraca perdagangan jasa menurun terutama didorong oleh peningkatan surplus jasa perjalanan. Defisit neraca pendapatan primer menurun terutama dipengaruhi oleh penurunan pembayaran pendapatan investasi langsung. Sementara itu, surplus 3

10 neraca pendapatan sekunder meningkat terutama dipengaruhi oleh peningkatan penerimaan transfer personal dalam bentuk remitansi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI). Di sisi lain, surplus neraca perdagangan nonmigas menyusut sebagai dampak dari penurunan ekspor nonmigas yang lebih tinggi dari penurunan impor nonmigas. ekspor nonmigas yang lebih dalam dibandingkan dengan penurunan impor. Surplus neraca perdagangan nonmigas tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD7,8 miliar karena lebih tingginya pertumbuhan impor dibandingkan dengan pertumbuhan ekspor (Grafik 3). Grafik 2 Transaksi Berjalan Neraca Perdagangan Barang Neraca perdagangan barang triwulan I 2018 mencatat surplus sebesar USD2,4 miliar, lebih rendah 22,9% dibandingkan dengan surplus triwulan IV 2017 yang tercatat sebesar USD3,1 miliar karena ekspor turun lebih dalam dibandingkan dengan impor. Penurunan surplus neraca perdagangan barang tersebut dipengaruhi oleh penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas, sementara defisit neraca perdagangan migas relatif sama dengan triwulan sebelumnya. Surplus neraca perdagangan barang pada triwulan I 2018 tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD5,6 miliar seiring tingginya pertumbuhan impor. Ekspor Nonmigas Grafik 3 Neraca Perdagangan Nonmigas Ekspor nonmigas pada triwulan I 2018 tercatat sebesar USD40,3 miliar, turun 2,3% (qtq) dibandingkan dengan ekspor nonmigas triwulan IV 2017 yang tercatat sebesar USD41,2 milliar karena turunnya ekspor riil di tengah melambatnya pertumbuhan harga. Secara tahunan, ekspor nonmigas triwulan I 2018 tumbuh melambat menjadi 9,4% (yoy) dari 12,3% (yoy) pada triwulan sebelumnya (Grafik 4). Perlambatan tersebut terutama dipengaruhi oleh perlambatan harga ekspor (Tabel 1). Neraca Perdagangan Nonmigas Surplus neraca perdagangan nonmigas pada triwulan I 2018 tercatat sebesar USD4,7 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan surplus triwulan sebelumnya sebesar USD5,4 miliar karena penurunan Grafik 4 Pertumbuhan Ekspor Nonmigas 4

11 Tabel 1 Ekspor Nonmigas menurut Kelompok Barang (Berdasarkan SITC) Pangsa (%) Pertumbuhan Tahunan (% yoy) Rincian 2017* 2018** 2016 Total 2017* Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Total 2018 Tw. I** A. Produk Primer Nominal Riil Indeks Harga Produk Pertanian Nominal Riil Indeks Harga Makanan Nominal Riil Indeks Harga Bahan Baku Nominal Riil Indeks Harga Produk Bahan Bakar & Pertambangan Nominal Riil Indeks Harga B. Produk Manufaktur Nominal Riil Indeks Harga C. Lainnya Nominal Riil Indeks Harga Total Nominal Riil Indeks Harga *) angka sementara **) angka sangat sementara Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama Ekspor nonmigas ke sepuluh negara tujuan utama pada triwulan I 2018 tumbuh 12,2% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV 2017 sebesar 16,1% (yoy). Perlambatan pertumbuhan ekspor terjadi pada negara tujuan Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Filipina, sedangkan ekspor ke India dan Belanda bahkan mengalami penurunan. Di sisi lain, ekspor ke Tiongkok, Jepang, Singapura, Malaysia, dan Thailand tumbuh meningkat (Tabel 2). Tabel 2 Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama Rincian Pangsa (%) Pertumbuhan Tahunan (%, yoy) * 2018** TOTAL Tw. I* Tw. II* Tw. III* Tw. IV* TOTAL* Tw. I** 1 Tiongkok Amerika Serikat Jepang India Singapura Malaysia Korea Selatan Filipina Thailand Belanda Total 10 Negara *) angka sementara **) angka sangat sementara 5

12 Ekspor menuju Tiongkok mencatat pertumbuhan sebesar 34,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 26,4% (yoy). Peningkatan pertumbuhan ini utamanya didorong oleh naiknya ekspor batubara dan barang dari logam mulia yang memiliki pangsa sebesar 44,5% dari total ekspor ke Tiongkok. Peningkatan ekspor batubara ke Tiongkok disebabkan oleh demand yang meningkat untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dan industri pengolahan baja. Selain itu, musim dingin yang lebih dingin dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya menyebabkan perusahaan energi meningkatkan inventori guna mengantisipasi peningkatan penggunaan heater. Ekspor ke Amerika Serikat tercatat mengalami perlambatan pertumbuhan menjadi sebesar 3,1% (yoy) dari 5,7% (yoy) pada triwulan IV Perlambatan ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekspor tekstil dan makanan olahan serta kontraksi yang lebih dalam pada ekspor karet alam olahan. Ketiga komoditas ini memiliki pangsa sebesar 43,6% (yoy) dari total ekspor ke Amerika Serikat. Sementara itu, ekspor alas kaki ke Amerika Serikat menunjukkan peningkatan setelah pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi. Peningkatan ekspor alat listrik dan bijih tembaga menjadi pendorong utama naiknya pertumbuhan ekspor menuju Jepang pada periode laporan. Ekspor ke Jepang tumbuh meningkat menjadi 21,8% (yoy) dari triwulan sebelumnya sebesar 11,2% (yoy). Ekspor menuju India pada triwulan I 2018 mengalami kontraksi sebesar 6,1% (yoy) setelah sepanjang 2017 mencatat pertumbuhan yang tinggi dengan tren triwulanan yang menurun. Kondisi tersebut disebabkan oleh kontraksi ekspor batubara, minyak nabati, dan biji tembaga, serta melambatnya pertumbuhan ekspor barang dari logam tidak mulia. Keempat komoditas tersebut memiliki pangsa sebesar 76,1% dari total ekspor nonmigas ke India. Penurunan ekspor minyak nabati ke India disebabkan oleh adanya kebijakan peningkatan bea masuk CPO sebesar 15%. Sementara itu, penurunan ekspor batubara diindikasikan terkait dengan relatif tingginya harga batubara Indonesia, mengingat karakter impor batubara India yang sangat sensitif terhadap harga. Ekspor ke Singapura menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode sebelumnya yang tercatat sebesar 8,3% (yoy). Pertumbuhan ekspor nonmigas ke Singapura ditopang oleh naiknya ekspor bahan kimia, makanan olahan, dan asam berlemak. Peningkatan ekspor barang dari logam tidak mulia serta kontraksi ekspor minyak nabati dan makanan olahan yang lebih moderat menjadi faktor pendorong peningkatan ekspor ke Malaysia menjadi 10,3% (yoy). Perkembangan tersebut sedikit lebih baik dibandingkan pertumbuhan pada periode sebelumnya yang tercatat sebesar 10,0% (yoy). Pertumbuhan ekspor ke Korea Selatan tercatat melambat menjadi 4,1% (yoy) dibandingkan dengan pertumbuhan ekspor pada periode sebelumnya yang sebesar 17,9% (yoy). Kondisi ini disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan ekspor batubara dan tekstil, serta masih terkontraksinya ekspor barang dari logam tidak mulia. Ketiga komoditas tersebut memiliki pangsa sebesar 49,1% dari total ekspor ke Korea Selatan. Perlambatan ekspor menuju Filipina disebabkan oleh melambatnya ekspor kendaraan dan bagiannya, batubara, makanan olahan, dan minyak nabati. Keempat komoditas tersebut memiliki pangsa sebesar 65,6% dari total ekspor nonmigas ke Filipina. Berbeda dengan Filipina, ekspor ke Thailand menunjukkan peningkatan pertumbuhan menjadi 15,7% (yoy) dari 13,1% (yoy) pada triwulan IV Peningkatan pertumbuhan ekspor batubara, kendaraan dan bagiannya, serta barang dari logam tidak mulia menjadi pendorong peningkatan ekspor tersebut. Peningkatan ekspor kendaraan didorong oleh meningkatnya permintaan dari Thailand serta perluasan pabrik di Indonesia. Namun demikian, ekspor mesin dan peralatan mekanik terlihat sedikit 6

13 melambat dibandingkan dengan periode sebelumnya. Keempat komoditas ini memiliki pangsa 53,0% dari total ekspor ke Thailand. Ekspor ke Belanda pada triwulan laporan mengalami kontraksi sebesar 5,8% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya masih mencatat pertumbuhan positif 3,2% (yoy). Perkembangan ini disebabkan oleh terkontraksinya ekspor minyak nabati, bahan kimia, dan alat listrik, serta perlambatan pertumbuhan ekspor asam berlemak. Terkontraksinya ekspor minyak nabati dipengaruhi oleh wacana negara Uni Eropa untuk tidak lagi melakukan impor minyak nabati dari Indonesia terkait isu lingkungan dan hak pekerja. Ekspor Nonmigas menurut Komoditas Utama Melambatnya pertumbuhan ekspor nonmigas triwulan I 2018 juga tercermin dari perlambatan pertumbuhan ekspor sepuluh komoditas utama yang menjadi 5,1% (yoy) dari 10,8% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Perlambatan pertumbuhan ekspor tersebut disebabkan oleh menurunnya kinerja pertumbuhan ekspor riil dan harga ekspor pada sebagian komoditas utama (Tabel 3). Ekspor batubara pada triwulan I 2018 menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Indonesia menggantikan minyak nabati, dengan pangsa mencapai 14,9%. Pada triwulan I 2018 pertumbuhan ekspor batubara tercatat sedikit melambat menjadi 26,4% (yoy) dari 27,2% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Perlambatan ini disebabkan oleh perlambatan harga yang cukup dalam, melebihi peningkatan pertumbuhan ekspor riil yang tercatat sebesar 5,5% (yoy) setelah pada periode sebelumnya mengalami kontraksi. Perlambatan ekspor batubara utamanya terlihat untuk negara tujuan Jepang dan Korea Selatan, bahkan untuk tujuan India mengalami kontraksi, dengan pangsa ketiga negara tersebut mencapai 40,3% dari total ekspor batubara Indonesia.. Ekspor minyak nabati pada triwulan laporan mengalami kontraksi yang lebih dalam, yaitu 18,3% (yoy) dibandingkan dengan 5,5% (yoy) pada triwulan IV Kondisi tersebut terutama disebabkan oleh dalamnya penurunan harga ekspor, dan didorong pula oleh penurunan ekspor riil yang lebih besar. Penurunan ekspor terjadi untuk semua negara tujuan utama, yaitu India, Tiongkok, Pakistan, dan Amerika Serikat dengan pangsa keempat negara tersebut mencapai 45,0% dari total ekspor minyak nabati Indonesia. Penurunan ekspor minyak nabati ke India disebabkan oleh peningkatan bea masuk sebesar 15%, sedangkan penurunan ekspor menuju Amerika Serikat disebabkan oleh tingginya pasokan kedelai yang merupakan substitusi kelapa sawit. Sementara itu, penurunan ekspor minyak nabati ke Tiongkok lebih disebabkan oleh berkurangnya aktivitas perekonomian terkait panjangnya hari libur Tahun Baru Imlek. Ekspor tekstil dan produk tekstil pada triwulan I 2018 tumbuh 7,9% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV 2017 sebesar 10,2% (yoy) karena melambatnya pertumbuhan ekspor riil maupun harga. Perlambatan pertumbuhan ekspor tekstil terjadi pada sebagian besar negara tujuan utama, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. 7

14 Tabel 3 Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama (Berdasarkan HS) Uraian Pertumbuhan (%, yoy) Share (%) Nominal Riil Indeks Harga * 2018** TOTAL Tw. I* Tw. II* Tw. III* Tw. IV* TOTAL* Tw. I** TOTAL Tw. I* Tw. II* Tw. III* Tw. IV* TOTAL* Tw. I** TOTAL Tw. I* Tw. II* Tw. III* Tw. IV* TOTAL* Tw. I** 1. Batubara Minyak Nabati Tekstil dan Produk Tekstil Barang dari Logam tdk Mulia Alat Listrik, Ukur, Fotografi, dll Makanan Olahan Kendaraan & Bagiannya Karet Olahan Mesin & Mekanik Alas Kaki Total 10 Komoditas *) angka sementara **) angka sangat sementara Di sisi lain, ekspor barang dari logam tidak mulia pada periode laporan mencatat peningkatan pertumbuhan menjadi 50,6% (yoy) karena akselerasi pertumbuhan ekspor riil dan harga. Meningkatnya pertumbuhan ekspor ini terutama terlihat pada ekspor ke negara tujuan Jepang dan Thailand. Peningkatan ekspor juga terlihat pada produk alat listrik yang tumbuh 3,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan IV 2017 yang tercatat sebesar 2,1% (yoy). Peningkatan tersebut didorong oleh perbaikan permintaan ekspor riil di saat harga masih tumbuh tinggi meskipun melambat. Peningkatan ekspor alat listrik terlihat pada ekspor menuju Jepang. Ekspor makanan olahan tumbuh melambat menjadi 9,3% (yoy) disebabkan oleh penurunan ekspor riil meskipun harga sudah menunjukkan peningkatan. Perlambatan ekspor terlihat untuk negara tujuan Amerika Serikat, Filipina, dan Tiongkok, sedangkan ekspor ke Malaysia masih mengalami kontraksi meskipun lebih terbatas. Sejalan dengan ekspor komoditas utama, pertumbuhan ekspor kendaraan dan bagiannya juga terlihat melambat, disebabkan oleh perlambatan ekspor riil dan harga ekspor. Ekspor ke Filipina terlihat melambat, sedangkan ekspor menuju Arab Saudi mengalami kontraksi. Setelah mencatat pertumbuhan positif pada triwulan IV 2017, ekspor karet olahan terkontraksi cukup dalam sebesar 21,8% (yoy). Kontraksi harga ekspor menjadi faktor utama dalam penurunan ekspor karet olahan, selain ekspor riil yang juga mengalami kontraksi lebih dalam. Penurunan terlihat untuk negara tujuan Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok, sedangkan ekspor menuju India mengalami perlambatan. Kontraksi ekspor riil dan perlambatan harga menjadi faktor penyebab melambatnya ekspor mesin dan peralatan mekanik pada triwulan laporan menjadi 2,2% (yoy). Perlambatan ini terutama terlihat untuk ekspor menuju Thailand, sedangkan ekspor ke Singapura dan Amerika Serikat mengalami kontraksi. Sementara itu, ekspor alas kaki pada triwulan I 2018 tumbuh 7,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 6,1% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Peningkatan pertumbuhan ini disebabkan oleh naiknya ekspor riil dan didukung juga oleh melambatnya penurunan harga ekspor. Peningkatan ekspor terutama terlihat untuk ekspor menuju Amerika Serikat. Impor Nonmigas Impor nonmigas (cif) triwulan I 2018 tumbuh 22,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 17,4% 8

15 (yoy). Percepatan tersebut didorong oleh peningkatan pertumbuhan impor riil maupun harga impor. Peningkatan pertumbuhan impor riil terjadi pada impor bahan baku dan barang modal, sedangkan peningkatan harga impor terlihat pada barang konsumsi dan bahan baku (Tabel 4). Tabel 4 Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Kelompok Barang Rincian Pangsa (%) 2017* 2018** 2016 Total Percepatan pertumbuhan impor nonmigas triwulan I 2018 merata pada seluruh jenis barang impor menurut penggunaan. Peningkatan tertinggi terlihat pada impor barang modal, diikuti oleh barang konsumsi dan bahan baku. Pertumbuhan Tahunan (% yoy) Barang Konsumsi Nominal Riil Indeks Harga Bahan Baku Nominal Riil Indeks Harga Barang Modal Nominal Riil Indeks Harga Total Nominal Riil Indeks Harga *) angka sementara **) angka sangat sementara Impor barang konsumsi pada triwulan I 2018 tumbuh 22,3% (yoy), meningkat dari 19,9% (yoy) pada triwulan sebelumnya karena pertumbuhan harga impor, sementara pertumbuhan impor riil mengalami perlambatan. Akselerasi pertumbuhan impor barang konsumsi terutama dipengaruhi oleh naiknya impor beras, senjata dan amunisi, serta kosmetika. Impor bahan baku pada triwulan I 2018 tumbuh 21,1% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV 2017 sebesar 17,8% (yoy) 2017 Tw. I* Tw. II* Tw. III* Tw. IV* Total 2018 Tw. I* didorong pleh peningkatan pertumbuhan impor riil maupun harga impor. Peningkatan pertumbuhan impor bahan baku dipengaruhi oleh naiknya pertumbuhan impor pesawat telekomunikasi, alat penyambung atau pemutus listrik, dan tabung termionis. Sementara itu, impor barang modal tumbuh signifikan sebesar 26,8% (yoy) pada triwulan I 2018, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 19,8% (yoy), dipengaruhi oleh peningkatan impor riil. Produk utama yang mendorong akselerasi pertumbuhan impor tersebut adalah mesin otomatis pengolah data serta pesawat telekomunikasi & bagiannya. Impor Nonmigas menurut Negara Asal Berdasarkan negara asal, percepatan pertumbuhan impor nonmigas pada triwulan I 2018 terjadi pada sebagian besar negara asal impor utama, kecuali Korea Selatan dan India yang mengalami perlambatan pertumbuhan. Pada triwulan I 2018, pertumbuhan impor nonmigas dari sepuluh negara asal utama meningkat menjadi 22,3% (yoy) dari triwulan sebelumnya sebesar 17,7% (yoy) (Tabel 5). Tabel 5 Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Negara Asal Utama Rincian Pangsa (%) 2017* 2018** Pertumbuhan Tahunan (%, yoy) 2017* Total 2018 ** 1 Tiongkok Jepang Singapura Thailand Amerika Serikat Korea Selatan Malaysia Australia dan Oseania India Jerman Total 10 Negara *) angka sementara ** angka sangat sementara 9

16 Neraca Perdagangan Migas Neraca perdagangan migas pada triwulan I 2018 mengalami defisit sebesar USD2,4 miliar, relatif sama dengan defisit triwulan IV 2017 karena penurunan impor migas disertai dengan penurunan ekspor migas. Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, defisit neraca perdagangan migas triwulan I 2018 tercatat meningkat karena impor tumbuh lebih tinggi dari ekspor (Grafik 5). Dilihat dari rincian neraca komoditasnya, relatif stabilnya defisit neraca migas pada triwulan laporan dipengaruhi oleh kenaikan surplus neraca gas yang dapat mengkompensasi minyak. Ekspor Minyak Grafik 5 Neraca Perdagangan Migas kenaikan defisit neraca Pada triwulan I 2018, ekspor minyak turun 15,5% (qtq)) menjadi sebesar USD1,8 miliar dari USD2,2 miliar di triwulan sebelumnya (Tabel 6). Ekspor minyak mentah turun 19,9% (qtq) sejalan dengan penurunan lifting minyak, sementara ekspor produk kilang turun 3,3% (qtq) karena menurunnya volume ekspor. Lifting minyak mentah Indonesia pada triwulan I 2018 turun 8,6% (qtq) menjadi 0,752 juta barel/hari dari 0,823 juta barel/hari pada triwulan sebelumnya. Penurunan lifting ini dipengaruhi faktor cuaca yang menyebabkan terganggunya pengiriman minyak dari terminal penampung. Secara tahunan, ekspor minyak triwulan I 2018 turun 7,4% (yoy), setelah pada triwulan IV 2017 tumbuh 34,4% (yoy), terutama karena turunnya volume ekspor minyak mentah sejalan dengan lifting yang menurun. Rincian Tabel 6 Perkembangan Ekspor Minyak Sementara itu, harga ekspor minyak mentah maupun produk kilang masih menunjukkan peningkatan sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia. Rata-rata harga minyak jenis SLC, Brent, WTI, dan OPEC meningkat masing-masing dari USD58,6/barel, USD61,5/barel, USD55,4/barel, dan USD59,4/barel pada triwulan IV 2017 menjadi USD66,8/barel, USD67,0/barel, USD62,9/barel, dan USD64,7/barel pada triwulan I 2018 (Grafik 6). Peningkatan harga minyak dunia pada periode laporan disebabkan oleh penurunan supply sebagai dampak dari komitmen OPEC dan Rusia untuk menurunkan produksi, serta adanya gangguan produksi di Venezuela, Nigeria, dan beberapa negara produsen minyak lainnya. Nilai (juta USD) Ekspor 2, , Minyak Mentah 1, , Produk Kilang ¹) nilai ekspor dibagi dengan volume ekspor Sumber: SKK Migas dan Pertamina (diolah) * angka sementara ** angka sangat sementara 2017* 2018 Tw. IV Volume (mbbl) Harga¹ (USD/barel) Nilai (juta USD) Tw. I** Volume (mbbl) Grafik 6 Perkembangan Harga Minyak Dunia Harga¹ (USD/barel) 10

17 Impor Minyak Impor minyak triwulan I 2018 naik 0,8% (qtq) menjadi USD5,9 miliar dari triwulan sebelumnya. sebesar USD5,8 miliar.. Peningkatan impor minyak didorong oleh naiknya harga impor, sementara volume impor menunjukkan penurunan (Tabel 7). Secara tahunan, impor minyak pada triwulan laporan tumbuh 8,0% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV 2017 sebesar 40,1% (yoy). Perlambatan tersebut terutama dipengaruhi volume impor produk kilang yang lebih rendah. Tabel 7 Perkembangan Impor Minyak (f.o.b) Neraca Perdagangan Jasa Kinerja neraca perdagangan jasa pada triwulan I 2018 membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dan berkontribusi pada penurunan defisit transaksi berjalan. Defisit neraca perdagangan jasa tercatat sebesar USD1,4 miliar pada periode laporan, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada triwulan sebelumnya sebesar USD2,3 miliar. Penurunan defisit neraca jasa tersebut terutama didukung oleh meningkatnya surplus jasa perjalanan dan menurunnya defisit jasa transportasi (Grafik 7). Rincian Nilai (juta USD) Impor 5, , Minyak Mentah 2, , Produk Kilang 3, , ¹) nilai impor dibagi dengan volume impor Sumber: SKK Migas dan Pertamina (diolah) 2017 Tw. IV** Volume (mbbl) * angka sementara ** angka sangat sementara Harga¹ (USD/barel) Nilai (juta USD) 2018 Tw. I** Volume (mbbl) Harga¹ (USD/barel) Ekspor dan Impor Gas Ekspor gas pada triwulan I 2018 masih meningkat baik secara triwulanan maupun tahunan. Secara tahunan ekspor meningkat sebesar 16,3% (yoy) atau naik 6,9% (qtq) menjadi USD2,3 miliar. Peningkatan disebabkan oleh peningkatan ekspor LNG (6,9% qtq) dan ekspor gas alam (7,2% qtq), khususnya karena kenaikan harga (Tabel 8). Rincian Tabel 8 Perkembangan Ekspor Gas Ekspor 2, , LNG 1, , Gas Alam LPG Gas Lainnya ¹) vol LNG, gas alam, dan gas lainnya dlm juta mmbtu, vol LPG dalam ribu m/t, total volume dlm juta mmbtu ²) harga LNG, gas alam, dan gas lainnya dalam USD/juta mmbtu, harga LPG dalam USD/ribu metric ton Sumber: SKK Migas Nilai (juta USD) 2017* Tw. IV Volume¹ * angka sementara ** angka sangat sementara Harga² Nilai (juta USD) 2018 Tw. I** Volume¹ Harga² Grafik 7 Perkembangan Neraca Perdagangan Jasa Pada triwulan I 2018, surplus neraca jasa perjalanan tercatat sebesar USD1,7 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus pada triwulan sebelumnya sebesar USD1,0 miliar. Peningkatan surplus neraca jasa perjalanan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan penerimaan jasa perjalanan (13,4% qtq) dan penurunan pembayaran jasa perjalanan (-11,6% qtq) (Grafik 8). Di sisi lain, impor gas pada triwulan I 2018 turun 25,6% (qtq) menjadi USD0,6 miliar dari USD0,8 miliar pada triwulan sebelumnya. Secara tahunan, impor gas tercatat turun sebesar 9,6% (yoy). Grafik 8 Neraca Jasa Travel 11

18 Penerimaan jasa perjalanan dari wisatawan mancanegara (wisman) meningkat menjadi USD3,5 miliar pada triwulan I 2018, dari sebelumnya sebesar USD3,1 miliar pada triwulan IV 2017, seiring meningkatnya jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang disertai dengan peningkatan pengeluaran wisman. Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia selama periode laporan mencapai 2,95 juta kunjungan, meningkat dari 2,88 juta kunjungan pada triwulan sebelumnya, atau meningkat 2,4% (qtq), setelah pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 17,7% (qtq). Wisatawan asal Tiongkok, Singapura, dan Malaysia merupakan kelompok wisman terbesar yang berkunjung ke Indonesia selama triwulan I Adapun tujuan favorit wisman ke Indonesia masih terkonsentrasi pada tiga daerah, yaitu Bali, Jakarta, dan Batam. Di sisi lain, pembayaran jasa perjalanan tercatat sebesar USD1,8 miliar, lebih rendah dibandingkan USD2,1 miliar pada triwulan sebelumnya. Penurunan tersebut sejalan dengan turunnya jumlah kunjungan wisatawan nasional (wisnas) ke luar negeri, yaitu dari 2,35 juta kunjungan pada triwulan IV 2017 menjadi 2,34 juta kunjungan, dan disertai pula dengan pola pengeluaran wisnas yang lebih rendah. Perbaikan kinerja neraca jasa juga didukung oleh penurunan defisit jasa transportasi, terutama karena turunnya impor jasa transportasi penumpang sejalan dengan lebih rendahnya jumlah kunjungan wisnas ke luar negeri. Selain itu, pembayaran jasa freight pada triwulan I 2018 tercatat sebesar USD1,9 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar USD2,0 miliar, sejalan dengan menurunnya impor barang (Grafik 9). Grafik 9 Pembayaran Jasa Freight Neraca Pendapatan Primer Kinerja neraca pendapatan primer turut menyumbang perbaikan neraca transaksi berjalan pada triwulan I Defisit neraca pendapatan primer triwulan I 2018 turun menjadi USD7,9 miliar dari triwulan sebelumnya sebesar USD8,0 miliar. Penurunan defisit neraca pendapatan primer tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan pembayaran pendapatan investasi langsung sejalan dengan performa laba korporasi pada triwulan I 2018 yang terindikasi tumbuh melambat. Selain itu, penurunan pembayaran pendapatan investasi lainnya juga berkontribusi pada lebih rendahnya defisit neraca pendapatan primer dalam triwulan laporan. Di sisi lain, pembayaran pendapatan investasi portfolio tercatat meningkat terutama dipengaruhi oleh meningkatnya pembayaran bunga surat utang pemerintah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik 10). 12

19 Pada akhir triwulan I 2018 tercatat sejumlah 3,5 juta PMI di luar negeri. Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengindikasikan bahwa 69,3% dari jumlah PMI tersebut bekerja di wilayah Asia Pasifik dengan porsi terbesar di Malaysia, Hongkong, Taiwan, dan Singapura. Sementara itu, 30,4% dari total PMI bekerja di wilayah Timur Tengah dan Afrika, terbesar berada di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Yordania (Grafik 12). Grafik 10 Perkembangan Neraca Pendapatan Primer Neraca Pendapatan Sekunder Neraca pendapatan sekunder pada triwulan I 2018 mencatat surplus sebesar USD1,4 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya sebesar USD1,2 miliar. Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh meningkatnya penerimaan transfer personal dalam bentuk remitansi yang diperoleh dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri (Grafik 11). Grafik 11 Perkembangan Transfer Personal Pada triwulan laporan, penerimaan remitansi dari PMI tercatat sebesar USD2,6 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar USD2,2 miliar. Ditinjau dari negara asal remitansi, PMI yang bekerja di kawasan Asia Pasifik menjadi penyumbang remitansi terbesar, yaitu mencapai USD1,5 miliar, diikuti kawasan Timur Tengah dan Afrika yang mencapai USD1,1 juta. Grafik 12 Posisi Pekerja Migran Indonesia Triwulan I 2018 TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL Transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2018 masih mencatat surplus di tengah meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global. Surplus transaksi modal dan finansial pada triwulan laporan tercatat sebesar USD1,9 miliar, terutama ditopang oleh surplus investasi langsung. Namun demikian, secara total, surplus transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2018 lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada triwulan sebelumnya maupun triwulan yang sama pada tahun sebelumnya karena meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global menyebabkan aliran masuk dana asing ke Indonesia menjadi lebih terbatas. Penurunan surplus transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2018 terutama disebabkan oleh neto arus keluar pada investasi portofolio seiring dengan berlanjutnya pelepasan saham domestik dan lebih rendahnya neto pembelian surat berharga negara (SBN) oleh investor asing. Tekanan pada transaksi 13

20 ** modal dan finansial juga berasal dari penurunan investasi lainnya yang berbalik menjadi defisit. Selain itu, surplus investasi langsung juga tercatat lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik 13). miliar USD sebesar USD0,4 miliar. Arus keluar investasi langsung di sisi aset tersebut terutama berupa modal ekuitas, antara lain terkait dengan transaksi akuisisi yang dilakukan beberapa perusahaan yang bergerak di sektor industri. Pada sisi kewajiban, investasi langsung mencatat neto arus masuk modal asing sebesar USD4,0 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan USD4,8 miliar pada periode sebelumnya terutama dipengarungi oleh penurunan arus masuk investasi langsung di sektor nonmigas * 2018 Investasi Lainnya Investasi Portofolio Investasi Langsung Trans. Modal & Finansial * angka sementara; ** angka sangat sementara Grafik 13 Transaksi Modal dan Finansial Investasi Langsung Kondisi fundamental makroekonomi yang baik dan prospek perekonomian domestik yang positif masih menjadi faktor yang menarik minat investor asing untuk berinvestasi jangka panjang di Indonesia. Hal ini tercermin dari investasi langsung yang mencatat neto arus masuk modal (surplus) sebesar USD3,1 miliar pada triwulan I 2018, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD2,8 miliar (Grafik 14). Surplus investasi langsung pada triwulan I 2018 lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar USD4,3 miliar karena meningkatnya neto outflow di sisi aset dan menurunnya neto inflow di sisi kewajiban. Di sisi aset, investasi langsung penduduk Indonesia di luar negeri pada periode laporan mencatat arus keluar (outflow) sebesar USD0,8 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar USD0,5 miliar dan periode yang sama pada tahun lalu Grafik 14 Perkembangan Investasi Langsung 1 Berdasarkan arah investasi, investasi langsung asing di Indonesia mencatat arus masuk modal neto sebesar USD3,7 miliar. Arus masuk neto Penanaman Modal Asing (PMA) tersebut tumbuh 18,2% (yoy) jika dibandingkan dengan capaian triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar USD3,0 miliar. Secara triwulanan, arus masuk PMA triwulan I 2018 lebih rendah 13,7% jika dibandingkan dengan triwulan IV Secara sektoral, aliran masuk modal PMA selama triwulan I 2018 didominasi oleh sektor manufaktur; sektor perdagangan; serta sektor pertanian, perikanan dan kehutanan (Grafik 15). Aliran masuk PMA pada ketiga sektor tersebut memiliki pangsa sebesar 86,9% dari total PMA atau senilai USD3,9 miliar. 1 Perkembangan investasi langsung pada sangat dipengaruhi oleh transaksi tutup sendiri (crossing) atas saham emiten di sektor perbankan pada bursa saham domestik. Investasi langsung asing yang semula tercatat pada sektor perbankan tersebut awalnya berasal dari dana yang bersumber dari dalam negeri (round-tripping FDI), sehingga pada saat terjadi divestasi asing (outflow di sisi kewajiban investasi langsung), terjadi pula divestasi oleh investor domestik atas entitas di luar negeri yang memiliki saham perbankan dimaksud (inflow di sisi aset investasi langsung) dengan nilai yang sama (Bank Indonesia, Laporan Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan IV 2016, hal. 15). 14

21 Perkembangan PMA pada triwulan I 2018 tersebut sejalan dengan realisasi PMA yang dipublikasikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 4. Berdasarkan data BKPM, realisasi PMA selama triwulan I 2018 tercatat sebesar Rp108,9 triliun (ekuivalen dengan USD8,1 miliar). Nilai realisasi tersebut meningkat sebesar 12,4% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp97,1 triliun (ekuivalen dengan Grafik 15 Perkembangan PMA menurut Sektor Ekonomi 2 Berdasarkan negara asal investasi, aliran masuk modal PMA selama triwulan I 2018 didominasi oleh negara-negara ASEAN, kemudian disusul oleh Jepang, negara emerging market di Asia (termasuk Tiongkok), dan Eropa. Keempat kawasan tersebut melakukan investasi langsung sepanjang triwulan I 2018 masingmasing senilai USD1,7 miliar, USD0,7 miliar, USD0,5 miliar, dan USD0,5 miliar atau total sebesar USD3,4 miliar (Grafik 16). Arus masuk PMA dari kawasan ASEAN terutama terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor pertanian. Inflow PMA dari Jepang didominasi oleh sektor industri pengolahan dan perdagangan. Sementara itu, PMA dari EM Asia dan Eropa sebagian besar masuk ke sektor industri pengolahan. USD7,3 miliar). Namun, nilai realisasi tersebut lebih rendah 2,7% jika dibandingkan dengan triwulan IV Secara sektoral, BKPM mencatat bahwa realisasi PMA terkonsentrasi pada sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran senilai USD1,9 miliar (pangsa 23,1% dari total PMA), disusul oleh sektor industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik senilai USD1,4 miliar (pangsa 17,9%); sektor listrik, gas, dan air senilai USD0,9 miliar (pangsa 10,5%); sektor pertambangan senilai USD0,6 miliar (pangsa 7,9%); serta sektor tanaman pangan dan perkebunan senilai USD0,6 miliar (pangsa 6,9%). Sementara itu, jika ditinjau dari negara asal investasi, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Hongkong merupakan negara dengan nilai realisasi terbesar masing-masing sebesar USD2,6 miliar, USD1,4 miliar, USD0,9 miliar, USD0,7 miliar, dan USD0,5 miliar, dengan pangsa mencapai 75,5% dari total PMA. Keyakinan dunia internasional atas kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang semakin kuat dikukuhkan dengan aksi perbaikan peringkat Indonesia yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat global pada triwulan I Pada Februari 2018, Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) meningkatkan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjadi BBB/Outlook Stabil. Grafik 16 Perkembangan PMA menurut Negara Asal 3 Selanjutnya, pada Maret 2018, Rating and Investment 2 Bank Indonesia, loc.cit. 3 Bank Indonesia, loc.cit. 4 Data realisasi PMA BKPM mencatat keseluruhan nilai proyek yang direalisasikan pada suatu periode dan tidak mencakup investasi di sektor migas, perbankan dan lembaga keuangan lainnya, serta industri rumah tangga. Sementara, data PMA yang tercatat di NPI mencakup hanya data aliran modal yang diterima perusahaan PMA dari investor langsungnya dan perusahaan dalam satu grup di luar negeri selama suatu periode dan meliputi investasi langsung di seluruh sektor ekonomi. 15

22 Information, Inc. (R&I) meningkatkan SCR Republik Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjadi BBB/Outlook Stabil. Investasi Portofolio Masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global memberi dampak lebih terbatasnya aliran masuk dana asing berjangka pendek ke Indonesia. Pada triwulan I 2018, neto arus masuk investasi portofolio di sisi kewajiban hanya tercatat sebesar USD0,2 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV 2017 yang mencapai USD3,3 miliar. Kondisi tersebut terutama dipengaruhi oleh keluarnya dana asing dari pasar saham domestik dan menurunnya net inflow dana asing pada surat berharga negara (SBN) berdenominasi rupiah. Selain itu, surplus kewajiban investasi portofolio yang lebih rendah juga disebabkan adanya pembayaran obligasi global baik pemerintah maupun swasta yang jatuh tempo. Sementara itu di sisi aset, penduduk Indonesia tercatat melakukan neto pembelian surat berharga di luar negeri (defisit) sebesar USD1,4 miliar, relatif sama dengan nilai triwulan sebelumnya. Dengan perkembangan tersebut, neto investasi portofolio pada triwulan I 2018 mencatat defisit sebesar USD1,2 miliar, berbalik arah dibandingkan dengan surplus sebesar USD2,0 miliar pada triwulan sebelumnya (Grafik 17). Grafik 17 Perkembangan Investasi Portofolio Selama triwulan I 2018, aliran masuk neto dana asing pada instrumen surat utang pemerintah terjadi pada Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi rupiah. Inflow pada SPN sebesar USD0,8 miliar, berbalik arah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencatat neto aliran keluar dana asing sebesar USD0,3 miliar. Adapun net inflow SUN mencapai USD1,0 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan inflow triwulan sebelumnya sebesar USD1,7 miliar. Meskipun investor asing masih melakukan neto pembelian SUN, namun porsi kepemilikan asing pada SUN menurun menjadi sekitar 46,1% dari total posisi SUN rupiah di akhir triwulan laporan dari sekitar 47,5% pada triwulan sebelumnya. Di sisi lain, sama seperti triwulan sebelumnya, pada triwulan I 2018 tidak tercatat adanya SBI yang dimiliki asing (Grafik 18). Grafik 18 Perkembangan Posisi Kepemilikan SBI & SUN oleh Asing Sementara itu, neto aliran masuk dana asing dari penerbitan surat utang pemerintah di pasar global tercatat sekitar USD0,9 miliar, yang berasal dari hasil penerbitan sukuk global sekitar USD2,7 miliar (dari total penerbitan sebesar USD3,0 miliar) dan pembayaran obligasi global yang jatuh tempo pada Januari 2018 sekitar USD1,8 miliar. Secara keseluruhan, aliran masuk modal asing neto pada instrumen surat utang sektor publik sepanjang triwulan I 2018 tercatat sebesar USD2,6 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan aliran masuk pada triwulan sebelumnya sebesar USD4,8 miliar ataupun pada triwulan I 2017 sebesar USD6,4 miliar. Perkembangan bursa di pasar saham dipengaruhi oleh meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan 16

23 global. Investor nonresiden pada triwulan I 2018 masih tercatat melakukan neto jual saham, yaitu sebesar USD1,9 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan neto jual triwulan sebelumnya sebesar USD2,2 miliar. Sejalan dengan berlanjutnya neto jual oleh asing tersebut, kinerja pasar saham pada triwulan I 2018 melemah sebagaimana ditunjukkan oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang secara point-to-point mengalami penurunan dan ditutup pada level 6.189,0 dari posisi akhir triwulan IV 2017 sebesar 6.355,7. Grafik 19 Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG Pada triwulan I 2018, IHSG bergerak searah dengan bursa Filipina yang mengalami pelemahan, berlawanan dengan pergerakan indeks harga saham di bursa regional Asia Tenggara yang berada dalam tren peningkatan. Harga saham di bursa regional ditutup menguat dibandingkan dengan harga penutupan akhir triwulan IV 2017 (Grafik 20). Aktivitas pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada triwulan I 2018 ditopang oleh tambahan empat emiten baru yang melakukan penawaran saham perdana (IPO), yaitu LCK Global Kedaton (LCKM), Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS), Jaya Trishindo Tbk (HELI), dan Sky Energi Indonesia Tbk (JSKY) dengan total emisi senilai Rp1,3 triliun atau setara dengan USD92,5 juta. Nilai emisi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan total nilai emisi yang tercatat pada triwulan sebelumnya sebesar Rp35,9 triliun atau setara dengan USD2,6 miliar dari lima belas emiten baru. Dengan perkembangan tersebut, defisit investasi portofolio neto pada triwulan I 2018 terutama disumbang oleh sektor swasta yang secara neto mencatat arus keluar (defisit) sebesar USD3,6 miliar, lebih besar dari arus keluar (defisit) sebesar USD2,9 miliar pada triwulan sebelumnya. Di sisi lain, sektor publik masih mencatat arus masuk investasi portofolio neto sebesar USD2,4 miliar, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan arus masuk (surplus) pada triwulan sebelumnya sebesar USD4,9 miliar (Grafik 21). Grafik 21 Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi Investasi Lainnya Grafik 20 Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara ASEAN Transaksi investasi lainnya pada triwulan I 2018 mengalami defisit sebesar USD0,2 miliar, berkebalikan dengan periode sebelumnya yang mencatat surplus sebesar USD0,7 miliar, namun lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada triwulan I

24 ** ** sebesar USD2,4 miliar. Defisit pada triwulan laporan tersebut terutama dipengaruhi oleh penempatan simpanan sektor swasta pada di luar negeri yang melampaui penarikan pinjaman luar negeri neto (Grafik 22). miliar USD Grafik 22 Perkembangan Investasi Lainnya Pada sisi aset, transaksi investasi lainnya sektor swasta pada triwulan laporan mencatat defisit (arus keluar bersih) sebesar USD2,6 miliar, berbalik arah dibandingkan dengan surplus USD0,4 miliar pada triwulan sebelumnya. Defisit tersebut terutama dipengaruhi oleh sektor swasta yang kembali melakukan penempatan simpanan di luar negeri (Grafik 23) * 2018 Inv. Lainnya - Kewajiban Inv. Lainnya - Aset Investasi Lainnya (net) * angka sementara; ** angka sangat sementara miliar USD * 2018 Aset lainnya Uang & Simpanan Pinjaman Investasi Lainnya - Aset * angka sementara; ** angka sangat sementara Grafik 23 Transaksi Aset Investasi Lainnya Sektor Swasta Pada sisi kewajiban, transaksi investasi lainnya di sektor swasta pada triwulan laporan mencatat arus masuk neto sebesar USD1,7 miliar, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar USD0,8 miliar. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh transaksi neto penarikan pinjaman luar negeri korporasi non-bumn. Menurut krediturnya, penarikan pinjaman tersebut terutama berasal dari Jepang, Singapura, dan Tiongkok. Di sisi lain, kewajiban dalam bentuk simpanan nonresiden pada perbankan domestik tercatat net outflow (Grafik 24). miliar USD ** * 2018 * angka sementara; ** angka sangat sementara Grafik 24 Transaksi Kewajiban Investasi Lainnya Sektor Swasta Sementara itu, transaksi kewajiban investasi lainnya di sektor publik pada triwulan I 2018 tercatat surplus, berbalik arah dari defisit pada triwulan sebelumnya. Surplus pada triwulan I 2018 tercatat sebesar USD0,7 miliar, terutama dipengaruhi oleh meningkatnya penarikan pinjaman luar negeri neto. miliar USD Utang Dagang Uang & Simpanan Investasi Lainnya - Kewajiban Kewajiban lainnya Pinjaman ** * 2018 * angka sementara; ** angka sangat sementara Pembayaran Penarikan Pinjaman (net) Grafik 25 Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Sektor Publik Pada triwulan I 2018, sektor publik tercatat melakukan penarikan pinjaman luar negeri neto, berbalik arah dibandingkan dengan defisit pada triwulan sebelumnya. Perkembangan tersebut karena pembayaran kembali pinjaman yang lebih rendah sesuai pola triwulan I, disertai penarikan pinjaman yang 18

T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA. Realisasi Triwulan I 2017

T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA. Realisasi Triwulan I 2017 Agustus Mei 2013 2017 T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan I 2017 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin

Lebih terperinci

T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA. Realisasi Triwulan II 2016

T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA. Realisasi Triwulan II 2016 Agustus Agustus 20132016 T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan II 2016 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara

Lebih terperinci

Agustus 2013 T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA. Triwulan IV 2016

Agustus 2013 T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA. Triwulan IV 2016 Agustus 2013 T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Triwulan IV 2016 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

Lebih terperinci

Agustus 2013 T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA. Triwulan IV 2016

Agustus 2013 T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA. Triwulan IV 2016 Agustus 2013 T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Triwulan IV 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

Lebih terperinci

Realisasi Triwulan III 2017

Realisasi Triwulan III 2017 Agustus November 20132017 T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan III 2017 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara

Lebih terperinci

T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA. Realisasi Triwulan II 2017

T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA. Realisasi Triwulan II 2017 Agustus Agustus 20132017 T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan II 2017 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara

Lebih terperinci

T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA. Realisasi Triwulan I 2016

T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA. Realisasi Triwulan I 2016 Agustus Mei 2013 2016 T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan I 2016 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin

Lebih terperinci

Realisasi Triwulan I-2015

Realisasi Triwulan I-2015 Agustus 2013 T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan I-2015 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Agustus 2013 0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan III-2014 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Agustus 2013 0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan IV-2014 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

Lebih terperinci

S e p t e m b e r

S e p t e m b e r September 2014 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon

Lebih terperinci

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl.

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. September 2014-1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon

Lebih terperinci

S e p t e m b e r

S e p t e m b e r September 2014 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Februari 213 Kan? kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan IV-212 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA November 2011 kang LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan III-2011 1 Alamat Redaksi: Biro Neraca Pembayaran Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

Lebih terperinci

S e p t e m b e r

S e p t e m b e r September 2014 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon

Lebih terperinci

Alamat Redaksi: Biro Neraca Pembayaran Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 16 Jl. M.H.

Alamat Redaksi: Biro Neraca Pembayaran Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 16 Jl. M.H. Alamat Redaksi: Biro Neraca Pembayaran Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 16 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 135 Telepon : (21) 3818328 Faksimili

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Edisi Publikasi Februari 2011 kang LAPORAN NERACAA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Tw. IV-2010 1 Alamat Redaksi : Biro Neraca Pembayaran Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Agustus 2111 kang LAPORAN NERACAA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan II-211 1 Alamat Redaksi: Biro Neraca Pembayaran Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Mei 211 kang LAPORAN NERACAA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Tw. I-211 1 Alamat Redaksi: Biro Neraca Pembayaran Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai

Lebih terperinci

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 17 Jl. M.H.

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 17 Jl. M.H. Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 17 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 135 Telepon : (21) 3818328 Faksimili

Lebih terperinci

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 17 Jl. M.H.

Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 17 Jl. M.H. 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 17 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 135 Telepon : (21) 3818328 Faksimili

Lebih terperinci

BAB 3 Neraca Pembayaran Indonesia

BAB 3 Neraca Pembayaran Indonesia BAB 3 Neraca Pembayaran Indonesia Neraca Pembayaran Indonesia 217 menunjukkan kinerja positif, didorong pemulihan ekonomi global dan perbaikan keyakinan pelaku ekonomi terhadap prospek ekonomi domestik.

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri APRIL 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi April 2017 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I 2017 Pada triwulan 1 2017 perekonomian Indonesia, tumbuh sebesar 5,01% (yoy). Pertumbuhan

Lebih terperinci

Tabel 1 Neraca Pembayaran Indonesia: Ringkasan

Tabel 1 Neraca Pembayaran Indonesia: Ringkasan Tabel 1 Neraca Pembayaran Indonesia: Ringkasan I. Transaksi Berjalan I. Transaksi Berjalan A. Barang 1) A. Barang 1) - Ekspor - Ekspor 1. Nonmigas 1. Barang Dagangan Umum a. Ekspor - Ekspor b. Impor 2.

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No.25/05/32/Th.XVIII, 02 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET MENCAPAI US$ 2,12 MILYAR Nilai ekspor

Lebih terperinci

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) 2014*

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) 2014* TABEL 1 RINGKASAN 2014 2015 Q1 Q2 Q3 Q4 Total Q1 Q2 Q3 I. Transaksi Berjalan -4,926-9,592-7,040-5,958-27,516-4,178-4,250-4,011 A. Barang 1) 3,350-375 1,560 2,448 6,983 3,063 4,130 4,054 - Ekspor 43,937

Lebih terperinci

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD)

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) TABEL 1 RINGKASAN 2013 2014 I. Transaksi Berjalan -6,007-10,126-8,640-4,342-29,115-4,149-8,939-6,963-6,181-26,233 A. Barang 1) 1,602-556 85 4,703 5,833 3,350-375 1,560 2,368 6,902 - Ekspor 44,945 45,244

Lebih terperinci

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) 2014*

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) 2014* TABEL 1 RINGKASAN 2014 2015 I. Transaksi Berjalan -4,927-9,585-7,035-5,953-27,499-4,159-4,296-4,190-5,115-17,761 A. Barang 1) 3,350-375 1,560 2,448 6,983 3,063 4,125 4,141 1,953 13,281 - Ekspor 43,937

Lebih terperinci

BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014

BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014 BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2014 sebesar 5,12 persen melambat dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Barat No. 56/10/32/Th. XIX, 2 Oktober 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Barat Agustus 2017 Ekspor Agustus 2017

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi

Lebih terperinci

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN TABEL 1 INGKASAN I. Transaksi Berjalan -3,192-8,149-5,265-7,812-24,418-6,009-10,133-8,634-4,314-29,090-4,191 A. Barang 1 3,810 818 3,190 801 8,618 1,628-517 145 4,760 6,016 3,545 - Ekspor 48,353 47,538

Lebih terperinci

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015. BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No.09/02/32/Th.XVIII, 01 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER MENCAPAI US$2,15 MILYAR

Lebih terperinci

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD)

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) TABEL 1 INGKASAN UAIAN I. Transaksi Berjalan -3,192-8,149-5,265-7,812-24,418-5,905-9,998-8,529-4,018-28,450 A. Barang 1 3,810 818 3,190 801 8,618 1,628-517 145 4,894 6,149 - Ekspor 48,353 47,538 45,549

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI No.20/32/Th.XVIII, 01 April A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$ 1,97 MILYAR Nilai

Lebih terperinci

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD)

TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) TABEL 1 INGKASAN I. Transaksi Berjalan -3,164-8,176-5,264-7,827-24,431-5,819-9,848 A. Barang 1 3,810 818 3,190 801 8,618 1,602-601 - Ekspor 48,353 47,538 45,549 47,056 188,496 45,231 45,670 - Impor -44,543-46,720-42,360-46,255-179,878-43,629-46,272

Lebih terperinci

Realisasi 2007 Proyeksi 2008 Februari 2008

Realisasi 2007 Proyeksi 2008 Februari 2008 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi 27 Proyeksi 28 Februari 28 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA REALISASI 27 PROYEKSI 28 HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN 2 Realisasi 27 dan Proyeksi 28 DAFTAR

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 43/08/32/Th.XIX, 01 Agustus 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2017 MENCAPAI USD 1,95 MILYAR

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2016 No. 51/09/32/Th.XVIII, 01 September 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2016 MENCAPAI USD 1,56

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017 No. 38/07/36/Th.XI, 3 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI NAIK 9,95 PERSEN MENJADI US$1.001,75 JUTA Nilai ekspor Banten naik 9,95 persen dibanding ekspor April,

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT NOVEMBER No.72/12/32/Th.XVII, 15 Desember A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER MENCAPAI US$2,03 MILYAR Nilai

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 25/05/32/Th.XIX, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2017 MENCAPAI USD 2,49 MILYAR

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2017 No. 38/07/32/Th.XIX, 3 Juli 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2017 MENCAPAI USD 2,45 MILYAR

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT DESEMBER 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER 2016 MENCAPAI USD 2,29 MILYAR No. 08/02/32/Th.XIX, 01

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2016 No. 42/08/32/Th.XVIII, 01 Agustus 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2016 MENCAPAI USD 2,48

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT NOVEMBER 2016 No. 04/01/32/Th.XIX, 03 Januari 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER 2016 MENCAPAI USD

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017 No. 16/03/36/Th. XI, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI 2017 TURUN 3,84 PERSEN MENJADI US$904,45 JUTA Nilai ekspor Banten pada turun 3,84

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017 No. 24/05/36/Th.XI, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET NAIK 9,30 PERSEN MENJADI US$995,96 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret naik 9,30 persen dibanding

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 No. 20/04/32/Th XIX, 3 April 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI 2017 MENCAPAI USD 2,21

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT APRIL 2017 No. 34/06/32/Th.XIX, 2 Juni 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL 2017 MENCAPAI USD 2,24 MILYAR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2017 No. 44/08/36/Th.XI, 1 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI TURUN 23,51 PERSEN MENJADI US$766,22 JUTA Nilai ekspor Banten turun 23,51 persen dibanding ekspor

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT SEPTEMBER 2016 No. 60/11/32/Th.XVIII, 1 November 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER 2016 MENCAPAI

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016 No.37/07/32/Th.XVIII, 01 Juli 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2016 MENCAPAI US$ 2,08 MILYAR

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 24/04/32/Th.XVII, 15 April PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR Nilai ekspor

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI MENCAPAI US$ 2,11 MILYAR No. 14/02/32/Th.XVII, 16 Februari Nilai ekspor Jawa Barat mencapai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016 No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER TURUN 0,08 PERSEN MENJADI US$940,56 JUTA Nilai ekspor Banten pada turun 0,08 persen

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri FEBRUARI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Februari 2017 Pendahuluan Pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,02%, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN DAN KEMISKINAN Kinerja perekonomian Indonesia masih terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa triwulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011 BADAN PUSAT STATISTIK No. 66/11/Th.XIV, 1 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER MENCAPAI US$17,82 MILIAR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$17,82

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014 No. 19/05/36/Th.VIII, 2 Mei 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2014 NAIK 0,99 PERSEN MENJADI US$802,39 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret 2014 naik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 48/05/Th. XVIII, 15 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL MENCAPAI US$13,08 MILIAR Nilai ekspor Indonesia April mencapai US$13,08

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 050/09/32/Th.XIX, 4 September 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2017 MENCAPAI USD 2,59

Lebih terperinci

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Di awal tahun 2009, imbas krisis finansial global terhadap perekonomian Kepulauan Riau dirasakan semakin intens. Laju pertumbuhan ekonomi memasuki zona negatif dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER No.68/11/32/Th.XVII, 16 November A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR OKTOBER MENCAPAI US$2,23 MILYAR Nilai

Lebih terperinci

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat Kementerian Perdagangan 5 Agustus 2014 1 Neraca perdagangan non migas bulan Juni 2014 masih surplus Neraca perdagangan Juni 2014 mengalami defisit USD 305,1 juta, dipicu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No.15/03/12/Thn. XX, 01 Maret PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN JANUARI SEBESAR US$707,83 JUTA Nilai ekspor melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014 No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2014 NAIK 2,68 PERSEN MENJADI US$904,57 JUTA Nilai ekspor Banten pada 2014 naik 2,68

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan II-29 Perekonomian Indonesia secara tahunan (yoy) pada triwulan II- 29 tumbuh 4,%, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya (4,4%). Sementara itu, perekonomian

Lebih terperinci

Perkembangan Ekspor dan Impor

Perkembangan Ekspor dan Impor BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN Perkembangan Ekspor dan Impor Ekspor Banten Turun 0,46 Persen Menjadi US$985,67 Juta Impor Banten Naik 3,58 Persen Menjadi US$868,17 Juta Nilai ekspor Banten turun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014 No. 26/06/36/Th. VIII, 2 Juni 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL 2014 NAIK 8,46 PERSEN MENJADI US$870,12JUTA Nilai ekspor Banten pada 2014 naik 8,46

Lebih terperinci

Perdagangan Luar Negeri Ekspor-Impor Sumatera Selatan Agustus 2017

Perdagangan Luar Negeri Ekspor-Impor Sumatera Selatan Agustus 2017 No.55/10/16/Th.XIX, 2 Oktober BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN Perdagangan Luar Negeri Ekspor-Impor Sumatera Selatan Agustus Ekspor Agustus sebesar US$ 327,94 juta sedangkan Impor Agustus

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan II tahun 2013 tumbuh sebesar 3,89% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,79% (yoy). Pertumbuhan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Ekonomi Pemulihan ekonomi Kepulauan Riau di kuartal akhir 2009 bergerak semakin intens dan diperkirakan tumbuh 2,47% (yoy). Angka pertumbuhan berakselerasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN DESEMBER 2015 No. 04/01/94/ Th. XVIII, 15 Januari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN DESEMBER 2015 EKSPOR Nilai ekspor Papua di bulan terakhir 2015 naik hampir dua kali lipat nilainya di bulan November

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2015 No.08/02/36/Th. X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER NAIK 0,11 PERSEN MENJADI US$733,66 JUTA Nilai ekspor Banten pada naik 0,11 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI 2002

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI 2002 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI No. 15/V/1 APRIL EKSPOR Nilai ekspor Indonesia bulan Februari mencapai US$ 4,18 milyar atau naik 4,36 persen dibanding ekspor bulan Januari sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016 No. 61/11/36/Th.X, 1 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER TURUN 5,17 PERSEN MENJADI US$729,59 JUTA Nilai ekspor Banten pada September turun 5,17

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009 BADAN PUSAT STATISTIK No. 72/12/Th. XII, 1 Desember PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$11,88 miliar atau mengalami peningkatan sebesar

Lebih terperinci

Neraca Perdagangan Januari-Oktober 2015 Surplus USD 8,2 M, Lebih Baik dari Tahun Lalu yang Defisit USD 1,7 M. Kementerian Perdagangan

Neraca Perdagangan Januari-Oktober 2015 Surplus USD 8,2 M, Lebih Baik dari Tahun Lalu yang Defisit USD 1,7 M. Kementerian Perdagangan Neraca Perdagangan Januari-Oktober 2015 Surplus USD 8,2 M, Lebih Baik dari Tahun Lalu yang Defisit USD 1,7 M Kementerian Perdagangan 17 Oktober 2015 1 Neraca perdagangan Oktober 2015 kembali surplus Neraca

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016 No. 44/08/36/Th.X, 1 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI NAIK 12,20 PERSEN MENJADI US$889,48 JUTA Nilai ekspor Banten pada Juni naik 12,20 persen dibanding

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2014 No. 06/02/36/Th.IX, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2014 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER 2014 NAIK 11,44 PERSEN MENJADI US$888,21 JUTA Nilai ekspor Banten pada 2014

Lebih terperinci

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH DESEMBER 2016 No.06/01/33/Th.XI, 16 Januari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JAWA TENGAH DESEMBER MENCAPAI US$ 523,58 JUTA Nilai ekspor Jawa Tengah pada bulan mencapai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH OKTOBER 2016 No.80/11/33/Th.X, 15 November PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH OKTOBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JAWA TENGAH OKTOBER MENCAPAI US$ 418,94 JUTA Nilai ekspor Jawa Tengah pada bulan Oktober sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH NOVEMBER 2016 No.85/12/33/Th.X, 15 Desember PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH NOVEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JAWA TENGAH NOVEMBER MENCAPAI US$ 483,89 JUTA Nilai ekspor Jawa Tengah pada bulan sebesar US$

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016 No. 03/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER NAIK 20,01 PERSEN MENJADI US$941,27JUTA Nilai ekspor Banten pada naik 20,01 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2017 No. 20/04/36/Th.XI, 3 April PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI NAIK 0,74 PERSEN MENJADI US$911,19 JUTA Nilai ekspor Banten pada Februari naik 0,74 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH AGUSTUS 2016 No64/09/33/ThX, 15 September PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH AGUSTUS A PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JAWA TENGAH AGUSTUS MENCAPAI US$ 449,18 JUTA Nilai ekspor Jawa Tengah pada bulan Agustus sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016 No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET NAIK 13,14 PERSEN MENJADI US$757,66 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret naik 13,14 persen dibanding

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016 No. 37/07/36/Th. X, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2016 NAIK 3,05 PERSEN MENJADI US$792,73 JUTA Nilai ekspor Banten pada naik 3,05 persen dibanding

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA i BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 43/08/12/Thn. XX, 01 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA I. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SUMATERA UTARA BULAN JUNI SEBESAR US$632,13 JUTA Nilai ekspor melalui

Lebih terperinci

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax: KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Ekspor Nonmigas

Lebih terperinci